Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
2015
Premium Name With Sustainable Growth Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
i
Daftar Isi Table of Contents 2
Informasi Entitas Anak 37 Subsidiaries Information
Ikhtisar Data Keuangan dan Rasio Financial Highlights and Ratios
3
Struktur Korporasi 40 Corporate Structure
Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Highlights
5
Kronologis Pencatatan Saham Share Registration Chronology
41
Saham yang Diterbitkan Per Triwulan Shares Issued Quarterly
5
Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Professionals
42
Aksi Korporasi 5 Corporate Actions
Sertifikasi dan Penghargaan Awards and Certifications
42
Informasi Keuangan Penting Important financial Information
Penghentian Sementara Perdagangan 5 Saham Shares Suspension
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of
6
Commisioners
Laporan Direksi 10 Report of the Board of Directors Profil Perusahaan 14 Company Profile Informasi Perusahaan 15 Corporate Information
Tinjauan Dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
44
Tinjauan Operasional 45 Operations Review Kegiatan Pertambangan Mining Operations
45
Operasi Non-Tambang
48
Non-Mining Operations
Tinjauan Keuangan 49 Financial Review Analisa Rasio Keuangan Financial Ratio Analysis
53
Riwayat Singkat Perseroan Brief History of the Company
15
Kemampuan Membayar Utang Ability to Repay Debt
53
16
Komitmen Material Material Commitment
54
Kegiatan Usaha Perusahaan Company Business Activities Visi, Misi dan Strategi Korporasi
17
Informasi dan Fakta Material Setelah 54 Laporan Akuntan Subsequent Events Information
Vision, Mission and Corporate Strategies Struktur Organisasi 18 Organization Structure Profil Dewan Komisaris 20 Profiles of the Board of Commissioners Profil Direksi 24 Profiles of the Board of Directors Perubahan susunan Dewan Komisaris 31 dan Direksi Changes of the Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors Sumber Daya Manusia Human Resources
32
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
34
Informasi Pemegang Saham Pengendali 35 dan Utama Controling and Primary Shareholders Information
Strategi dan Prospek Usaha Business Strategies and Prospect
54
Perbandingan antara Target dan Realisasi 2015 Comparison Between Target and Results 2015
56
Proyeksi 2016 2016 Projections
57
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan Marketing and Sales Review
59
Dividen 63 Dividends Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran 64 Umum Realization of the Use of Proceeds from IPO Informasi Transaksi Material yang Mengandung 64 Benturan Kepentingan Information On Material Transactions Involving Conflict of Interests
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Changes in Laws And Regulations
64
Risiko Operasional 99 Operational Risks
Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policy
65
Risiko Cuaca 99 Weather Risks 100
66
Risiko ketersediaan Alat Berat Risks of Heavy Equipment availability
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
67
Risiko Kerusakan dan Kegagalan 100 Peralatan Utama Risks of Main Equipment’s Damage and Failure
Dewan Komisaris Board of Commissioners
67
Risiko Bahan Bakar Risk of Fuel
100
Risiko Sumber Daya Manusia Risks of Human Resources
101 101
73
Risiko Keselamatan Kerja, Kesehatan dan Lingkungan Safety, Health and Environment Risks
Komite-Komite 77 Committees
Risiko Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar Community Relations Risk
103
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Direksi 70 Board of Directors Keputusan Hasil RUPS dan Realisasinya AGMS Resolutions and their Realization
Komite Audit 77 Audit Committee Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee
80
Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Risk Management and Good Corporate Governance Committee
82
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
84
87
Kasus Hukum 88 Legal Cases Sanksi Administratif 89 Administrative Sanction Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Ethics and Corporate Culture
90
Informasi MESOP MESOP Information
94
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blower System
94
Manajemen Risiko
96
Indikator Risiko Utama Primary Risk Indicator
97
Risk Management
Sinergi antara Departemen Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko Synergy between Risk Management Department and Committee
103 104
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 106
Unit Audit Internal 85 Internal Audit Department Sistem Pengendalian Internal Internal Control System
Pelaporan Risiko Risk Reporting
Risiko Keuangan 98 Financial Risks Risiko Regulasi 99 Reguatory Risks
Corporate Social Responsibility Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety
107
Pengelolaan Lingkungan Environmental Management
107
Pengembangan Masyarakat Community Development
109
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan
113
Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
114
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
2
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Ikhtisar Data Keuangan dan Rasio Financial Highlights and Ratios dalam AS$ / In US$ Laporan Laba Rugi Komprehensif / Statement of Comprehensive Income
2015
2014 828,259,942
2013
Pendapatan / Revenue
465,007,423
1,147,467,928
Laba Bruto / Gross Profit
122,773,317
97,025,107
163,419,730
Rugi Usaha / Operating Loss
(35,787,739)
(161,574,206)
(30,189,831)
Rugi Bersih / Net Income (Loss)
(81,798,054)
(189,017,198)
(55,216,028)
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity
(64,402,482)
(138,376,556)
(36,309,968)
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interests
(17,395,572)
(50,640,642)
(18,906,060)
Rugi komprehensif / Comprehensive Loss
(82,113,236)
(189,619,073)
(59,995,567)
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent Entity
(64,717,664)
(138,978,431)
(41,089,507)
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interests
(17,395,572)
(50,640,642)
(18,906,060)
(0.02)
(0.04)
(0.01)
Aset Lancar / Current Assets
281,558,806
323,240,003
474,147,531
Aset Tetap / Fixed Assets
259,990,067
257,925,669
282,905,550
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets
656,292,922
838,416,311
1,092,641,322
Total Aset / Total Assets
937,851,728
1,161,656,314
1,566,788,853
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
149,337,031
518,794,409
431,456,547
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities
616,354,682
387,329,860
685,491,088 1,116,947,635
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada / Profit (Loss) attributable to:
Laba (Rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Comprehensive (Loss) income attributable to:
Laba (Rugi) Bersih per Saham Dasar / Basic Earnings per share Laporan Posisi Keuangan / Statement of Financial Position
Total Liabilitas / Total Liabilities
765,691,713
906,124,269
Modal Kerja Bersih / Net Working Capital
132,221,775
(195,554,406)
42,690,984
Ekuitas / Equity
172,160,015
255,532,045
449,841,218
(8.7%)
(16.3%)
(3.5%)
(47.5%)
(74.0%)
(12.3%)
Rasio Keuangan Penting / Main Financial Ratios Rugi Bersih terhadap Aset / Net Loss to Assets Rugi Bersih terhadap Ekuitas / Net Loss to Equity Rasio Profitabilitas / Profitability Ratios Margin Laba Kotor / Gross Profit Margin
26.4%
11.7%
14.2%
Margin (Rugi) Usaha / Operating (Loss) Margin
(7.7%)
(19.5%)
(2.6%)
(17.6%)
(22.8%)
(4.8%)
Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka Pendek Current Assets to Current Liabilities
188.5%
62.3%
109.9%
Total Aset terhadap Total Liabilitas / Total Assets to Total Liabilities
122.5%
128.2%
140.3%
Total Liabilitas terhadap Total Aset / Total Liabilities to Total Assets
81.6%
78.0%
71.3%
Total Liabilitas terhadap Ekuitas / Total Liabilities to Equity
444.8%
354.6%
248.3%
Utang Bersih terhadap Ekuitas / Net Debt to Equity
265.4%
186.9%
105.8%
43.9 hari days
23.1 hari days
20.1 hari days
8.3 kali times
15.8 kali times
18.2 kali times
Margin (Rugi) Bersih / Net (Loss) Margin Likuiditas, Solvabilitas dan Rasio Utang / Liquidity, Solvency, and Debt Ratios
Rasio Efisiensi / Efficiency Ratios Periode Penagihan Rata-rata / Average Collection Period Pendapatan terhadap Piutang Usaha (Perputaran Piutang) Revenue to Trade Receivables (Receivable Turnover)
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
3
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Pendapatan Revenue
dalam jutaan AS$/ in million US$
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Total Aset Total Assets
1.600
1.600
1.400
1.400
1.200
1.200
1.000 800
828
465
200
400
2013
2014
2015
dalam jutaan AS$/ in million US$
0
1.600
1.400
1.400
1.200
1.200 1,117
600
400
200
200
0
0
2014
Rugi Usaha Operating Loss
2015
dalam jutaan AS$/ in million US$
450 255
2013
2014
Rugi Tahun Berjalan Net Loss for the Year
1.000
1.000
800
800
600
600
400
400
200
200
172
2015
dalam jutaan AS$/ in million US$
0 (30)
(161)
(36)
-200
(55) (189)
(82)
-400
-400
2013
4
dalam jutaan AS$/ in million US$
600
400
-200
2015
800 766
2013
2014
1.000 906
800
2013
Ekuitas Equity
1.600
0
938
200
Total Liabilitas Total Liabilities
1.000
1,161
600
400
10
1,567
800
600
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
dalam jutaan AS$/ in million US$
1.000
1,147
Profil Perusahaan Corporate Profile
2014
PT Bayan Resources Tbk
2015
2013
2014
2015
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance Highlights Saham Yang Diterbitkan Pertriwulan
Shares Issued Quarterly
Saham Pergerakan Harga (Rp) dan Volume Perdagangan Saham BAYAN per Kuartal.
Quarterly Price Movement (IDR) and Trading Volume of BAYAN.
Saham Yang Diterbitkan Pertriwulan/ Shares Issued Quarterly
Terendah Lowest
Tertinggi Highest
Kuartal/Quarter 1 - 14
8,450
8,700
8,450
377,730
3,333,333,500
28.1 T
Kuartal/Quarter 2 - 14
7,275
8,475
7,275
1,190,110
3,333,333,500
24.2 T
Penutupan Closing
Volume Perdagangan Trading Volume
Jumlah Saham Beredar / Number of Shares
Kapitalisasi Pasar / Market Capitalization
Kuartal/Quarter 3 - 14
7,000
7,275
7,000
2,732,500
3,333,333,500
23.3 T
Kuartal/Quarter 4 - 14
6,650
7,000
6,650
374,700
3,333,333,500
22.1 T
Kuartal/Quarter 1 - 15
7,900
8,000
7,900
424,300
3,333,333,500
26.3 T
Kuartal/Quarter 2 - 15
8.025
8,200
8,025
1,573,300
3,333,333,500
26.7 T
Kuartal/Quarter 3 - 15
8,200
8,200
8,200
233,800
3,333,333,500
27.3 T
Kuartal/Quarter 4 - 15
7,875
8,350
7,875
153,500
3,333,333,500
26.2 T
12,000
3,000,000
10,000
2,500,000
8,000
2,000,000
6,000
1,500,000
4,000
1,000,000
2,000
500,000
0
0 Kuartal / Quarter 1-14
Kuartal / Quarter 2-14
Kuartal / Quarter 3-14
Kuartal / Quarter 4-14 Volume
Kuartal / Quarter 1-15
Kuartal / Quarter 2-15
Kuartal / Quarter 3-15
Jumlah / Volume
Harga / Price
Grafik Pergerakan Harga dan Volume Perdagangan Saham BAYAN Price Movement and Trading Volume of BAYAN Shares
Kuartal / Quarter 4-15
Harga / Price
Aksi Korporasi
Corporate Actions
Perseroan belum pernah melakukan aksi korporasi seperti pemecahan saham, penggabungan saham, dividen saham dan saham bonus maupun penurunan nilai nominal saham hingga laporan ini diterbitkan. Perseroan hanya melakukan pembagian dividen tunai pada tahun 2010 dan 2011. Informasi lengkapnya dapat dibaca pada halaman 63.
The Company has not taken any corporate actions related to shares such as share split, share combination, share dividend, bonus shares and the reduction of nominal value of shares up to the date of issuance of this report, with the exception of cash dividend distributions in 2010 and 2011. More information can be found in page 63.
Penghentian Sementara Perdagangan Saham
Share Suspension
Sepanjang tahun 2015, Perseroan tidak mengalami penghentian sementara perdagangan saham atau suspensi dari PT Bursa Efek Indonesia.
During 2015, the Company has not experienced any share trade suspension from PT Bursa Efek Indonesia.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
5
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Dato’ Dr Low Tuck Kwong Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of Commissioners
6
PT Bayan Resources Tbk
6
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear Shareholders,
Pasokan batubara, terutama dari Indonesia dan Australia, telah mengalami pertumbuhan signifikan selama beberapa tahun terakhir, hingga melampaui pertumbuhan permintaan dan menyebabkan penurunan harga pasar batubara secara terus menerus sejak tahun 2011. Pada awal penurunan harga, sektor batubara merespon dengan anggapan penurunan akan bersifat sementara dan produksi akan berlanjut seperti biasa atau justru bertambah sehingga memperburuk keadaan. Tahun 2015 merupakan tahun pertama penurunan produksi batubara secara nyata di Indonesia, baik melalui penutupan tambang atau pengurangan secara aktif produksi perusahaan tambang. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah melaporkan penurunan secara nyata dalam produksi batubara Indonesia sebesar 14,4% dari 458 juta ton pada tahun 2014 menjadi 392 juta ton pada tahun 2015, yang merupakan pertanda positif bagi industri batubara di masa depan.
Recent years has seen the significant growth in the supply of coal primarily from Indonesia and Australia to the extent that this has overtaken the growth in demand and led to a steady and persisting downward trend in coal market pricing since 2011. When prices initially declined, the response from the coal sector was that the downturn would be temporary, and production either continued as is or continued to grow which exacerbated the problem. 2015 is the first year where we have seen a material reduction in production in Indonesia either through mine closures or mining companies actively reducing production. The Ministry of Energy and Mineral Resources has reported a material reduction in Indonesian coal production from 458 million tonnes in 2014 to 392 million tonnes in 2015, a 14.4% reduction, which is a positive sign for the industry going forward.
Permintaan atas batubara sub-bituminus terus bertambah, terutama di Asia dimana sejumlah pembangkit listrik bertenaga batubara berkapasitas besar diharapkan dapat beroperasi dalam dua atau tiga tahun mendatang, khususnya di India, Filipina, Vietnam, Malaysia dan Indonesia. Semua pembangkit listrik tersebut, ditambah pembangkit listrik yang telah ada sebelumnya, diharapkan dapat menjadi basis permintaan yang solid atas batubara sub-bituminus dengan kualitas seperti yang diproduksi proyek Tabang. Kami percaya keadaan ini akan memungkinkan permintaan mengejar penawaran untuk kemudian menstabilkan dan akhirnya membalikkan tren negatif harga batubara dalam jangka menengah.
Demand for sub-bituminous coals particularly in Asia has continued to grow with a number of large coal-fired power stations expected to come online in the next two to three years particularly in India, the Philippines, Vietnam, Malaysia and Indonesia. These, together with existing power stations, are expected to supply a solid demand base for sub-bituminous coal of the quality produced by our Tabang project. We believe this sets the scene for demand to catch up with supply to initially stabilise and ultimately reverse the negative trend in coal pricing in the medium term.
Dalam hal harga bahan bakar, terjadi korelasi kembali antara harga bahan bakar dan harga batubara di tahun 2015, yang sempat terputus pada tahun 2011. Harga bahan bakar menurun lebih dari 40% selama tahun 2015 dan terus mengalami penurunan hingga awal tahun 2016. Penyebab utama penurunan tersebut tampaknya adalah kelebihan penawaran di sektor minyak, ditambah lagi dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi di China yang menyebabkan berkurangnya permintaan.
In terms of fuel prices, 2015 saw the re-correlation of fuel and coal prices which had broken away from each other in 2011. Fuel prices decreased over 40% during 2015 and have continued to decline in early 2016. Oversupply in the oil sector seems to be the main culprit coupled with slowing growth rates in China reducing demand.
Tahun 2015 merupakan tonggak bersejarah bagi Bayan. Perseroan telah berhasil melakukan transisi dari tambang batubara bituminus dengan rasio pengupasan tanah tinggi ke tambang batubara sub-bituminus dengan rasio pengupasan tanah lebih rendah. Dengan selesainya pembangunan sebagian besar fasilitas infrastruktur di tahun 2015, proyek Tabang memulai peningkatan produksi yang diharapkan akan berlangsung selama beberapa tahun mendatang. Biaya produksi yang rendah dan permintaan yang tinggi atas batubara dengan kualitas seperti yang diproduksi oleh tambang Tabang akan menempatkan Bayan pada posisi strategis dalam situasi ekonomi yang penuh tantangan selama beberapa tahun ke depan.
For Bayan, 2015 was a milestone year where the Company has successfully transitioned away from its reliance on its high stripping ratio bituminous coal mines to a focus on its very low stripping ratio sub-bituminous coal mine. With the completion of the majority of the infrastructure facilities in 2015, the Tabang project commenced its ramp up of production which is expected to continue for the next several years. The low unit cost of the Tabang mine and the high demand for this quality of coal will strategically place Bayan well in the challenging economic environment which is expected over the next couple of years.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
7
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Selain itu, tingkat produksi yang lebih tinggi dan rasio pengupasan tanah serta harga bahan bakar yang lebih rendah, pada tahun 2015 telah meningkatkan margin kotor perseroan selama tahun lalu, terlepas dari rendahnya harga batubara. Keberhasilan penyelesaian restrukturisasi utang dengan para pemberi pinjaman juga memberi Perseroan prospek finansial yang lebih positif di tahuntahun mendatang.
Furthermore, higher production levels, lower stripping ratios and lower fuel prices in 2015 have combined to improve the Company’s gross margins over the previous year despite coal prices being lower. This, together with the successful completion of the loan restructuring with our lenders, has placed the Company with a more positive financial outlook for the coming years.
Atas nama Dewan Komisaris, kami berterima kasih kepada manajemen dan Direksi Perseroan yang telah memimpin Perseroan melalui masa transisi ini dan kondisi ekonomi yang sulit pada tahun 2015. Kami juga hendak menyampaikan apresiasi kepada para karyawan, komitekomite dan para mitra usaha kami atas dukungan dan ketekunan mereka yang berkelanjutan. Kami memperkirakan banyak tantangan yang masih harus dihadapi pada tahun 2016, namun kami yakin akan dapat memanfaatkan peluang pasar yang ada.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to thank the management and Board of Directors of the Company for leading the company through this transition and the difficult economic conditions presented in 2015. We would also like to extend our appreciation to our employees, the committees and our business partners for their continued support and diligence. We expect 2016 will continue to be challenging however we believe that we are well positioned to take advantage of the market opportunities as they present themselves.
Hormat kami,
Yours sincerely,
Atas Nama Dewan Komisaris / On Behalf of the Board of Commissioners
Dato’ Dr Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner
8
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Laporan Tahunan 2015
|
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Annual Report 2015
9
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Chin Wai Fong Direktur Utama President Director
Laporan Direksi
Report of the Board of Directors
10
PT Bayan Resources Tbk
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan dengan menurunnya harga komoditas. Namun tahun ini juga merupakan titik balik Bayan Group dalam hal ekspansi proyek Tabang.
With the backdrop of declining commodity prices, 2015 was a challenging year, however it marked a turning point for the Bayan Group in terms of the expansion of its Tabang Project.
Indeks Batubara Newcastle pada awal tahun berada di harga AS$61 per ton dan menurun hingga AS$51 per ton pada akhir tahun atau sebesar 16,4%. Penurunan ini sebagian diimbangi dengan penurunan harga minyak global, dengan merosotnya harga Singapore Gasoil dari AS$71 per barrel pada awal tahun hingga AS$42 per barrel pada akhir tahun atau penurunan sebesar 40,8%.
Newcastle Coal Index started the year at US$61 per tonne and decreased to US$51 per tonne by the end of the year, a drop of 16.4%. This decline was partially offset by global fuel prices with Singapore Gasoil dropping from US$71 per barrel at the beginning of the year, falling to US$42 per barrel by the end of the year, a drop of 40.8%.
Produksi Bayan meningkat hingga 11,3 juta ton pada tahun 2015 dari 9,6 juta ton pada tahun 2014 atau sebesar 17,7%. Rasio pengupasan tanah rata-rata tertimbang tahun 2015 adalah sekitar 3,6:1, lebih kecil dibanding 10:1 pada tahun sebelumnya. Peningkatan produksi terutama berasal dari Tabang dan Wahana, yang diimbangi dengan penurunan produksi GBP Blok 2.
Bayan’s production increased to 11.3 million tonnes in 2015 from 9.6 million tonnes in 2014, an increase of 17.7%. The weighted average stripping ratio for 2015 was approximately 3.6 : 1 compared to 10 : 1 in the previous year. The increase in production was primarily driven by Tabang and Wahana which was offset by GBP Block 2.
Pada bulan April 2015, Bayan menyelesaikan pembangunan jalan pengangkutan batubara sepanjang 69km di Senyiur, yang menghubungkan area penambangan dengan fasilitas pemuatan tongkang baru di Sungai Kedang Kepala. Hal ini memungkinkan produksi Tabang meningkat pesat dari 1,9 juta ton pada tahun 2014 menjadi total 6,4 juta ton pada tahun 2015. Peningkatan produksi proyek ini akan berlanjut hingga 2016 dan seterusnya untuk memanfaatkan cadangan batubara sejumlah lebih dari 0,7 miliar ton yang terkandung di area Tabang/Pakar dengan rasio pengupasan tanah sangat rendah.
In April 2015, Bayan completed the construction of its 69km Senyiur coal haul road from near its mining area to the new barge loading facilities built on the Kedang Kepala River. This enabled production of the Tabang project to rapidly expand with a total of 6.4 million tonnes produced in 2015 compared to 1.9 million tonnes in 2014. Ramp up of production at this project will continue into 2016 and beyond to exploit the world-class deposit of over 0.7 billion tonnes that the Tabang/Pakar area contains at very low stripping ratios.
Setelah penyelesaian jalan pengangkutan batubara Senyiur, BIS Industries memulai pengangkutan dengan menggunakan Dual Powered Road Trains (DPRTs) yang memiliki kapasitas sekitar 300 ton per sekali angkut. Ini merupakan kontrak pertama BIS Industries di Indonesia dan menandai pengoperasian pertama truk dengan ukuran tersebut di sektor pengangkutan batubara Indonesia. Kami bangga dapat mengidentifikasi teknologi dan peluang baru ini, yang dapat membantu Bayan mempertahankan daya saing dalam industri batubara dengan margin ketat dewasa ini.
Upon completion of the Senyiur coal haul road, BIS Industries commenced hauling with their Dual Powered Road Trains (DPRT’s) which have a payload capacity of approximately 300 tonnes per trip. This is the first contract for BIS Industries in Indonesia and marks the first time that trucks of such size have been operated in the Indonesian coal haulage sector. Bayan prides itself on its ability to identify new technologies and opportunities that enable it to maintain a competitive edge in today’s coal industry where margins are tight and BIS DPRT’s are an example of this.
Bayan juga menyelesaikan peningkatan fasilitas pemuatan tongkang yang telah dibangun di Senyiur dan menguji coba pemuat tongkang kedua selama tahun 2015. Kedua pemuat tongkang ini memiliki kapasitas pemuatan sebesar 6.000 ton per jam. Terlepas dari adanya kebutuhan belanja modal berkelanjutan memasuki tahun 2016, tahap pertama ekspansi infrastruktur di Tabang sebagian besar telah rampung, sehingga proyek ini siap menjadi salah satu proyek tunggal tambang batubara terbesar di Indonesia.
Bayan also completed the upgrade of the existing barge loading facility at Senyiur and commissioned a second barge loader during the year. Combined, these barge loaders provide Bayan with barge loading capacity of 6,000 tonnes per hour. Whilst there are some ongoing capital expenditure requirements into 2016, the first phase of the infrastructure expansion at Tabang is largely complete which puts this project on the path to becoming one of the largest single mine coal projects in Indonesia.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
11
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Cuaca El Nino mengakibatkan musim kemarau ber kepanjangan di Kalimantan pada tahun 2015, sehingga mengganggu operasional tongkang selama beberapa bulan di Sungai Belayan dan Kedang Kepala. Hal ini mengakibatkan penimbunan persediaan batubara yang cukup besar di Tabang, yang diharapkan dapat berkurang pada tahun 2016.
El Nino weather patterns resulted in an unusually long dry season in Kalimantan in 2015 with barging interrupted for a number of months on both the Belayan and Kedang Kepala Rivers. This has resulted in a large build-up of inventory at Tabang that we expect to run down in 2016.
Produksi batubara Wahana dan rasio pengupasan tanah yang lebih rendah melebihi ekspektasi pada tahun 2015. Musim kemarau dan kesiapan kami untuk menambang di Blok 77-79, yang berbatasan dengan area konsesi Arutmin, memungkinkan Wahana memperoleh batubara dalam jumlah lebih besar dari rencana awal.
Wahana outperformed in 2015 in terms of production and in terms of a lower stripping ratio than was expected in 2015. Dry weather and the ability to mine Blocks 77-79 in conjunction with the neighbouring Arutmin concession allowed us to extract more coal than originally budgeted.
Dalam performa finansial, meskipun harga pasar batubara dan volume penjualan mengalami penurunan, kami dapat meningkatkan dan mempertahankan hasil minimum dan meningkatkan margin kotor dari tahun 2014. Hal ini terutama disebabkan peningkatan produksi, rasio pengupasan tanah lebih rendah dan harga bahan bakar solar yang lebih murah. Secara singkat: • Pendapatan tahun 2015 sebesar AS$465 juta atau menurun 43,9% dari pendapatan tahun 2014 sebesar AS$828,3 juta. Hal ini terutama diakibatkan volume penjualan yang lebih rendah (meskipun produksi lebih tinggi), penurunan harga batubara dan transisi beralih dari produksi batubara berkalori tinggi dengan ditutupnya GBP Blok 2. Penjualan kami pada tahun 2015 adalah 8,9 juta ton dengan harga jual batubara rata-rata senilai AS$48,5 per ton, yang lebih rendah daripada penjualan tahun 2014 yaitu 12,1 juta ton dengan harga jual rata-rata AS$66,4 per ton. • Laba Kotor Perseroan pada tahun 2015 adalah AS$ 122,8 juta atau lebih tinggi 26,6% dari Laba Kotor tahun 2014 sebesar AS$97,0 juta. Secara absolut, Margin Laba Kotor telah meningkat sebesar AS$25,8 juta dan persentase margin kotor bahkan meningkat lebih signifikan, yaitu dari 11,7% pada tahun 2014 menjadi 26,4% pada tahun 2015. Peningkatan margin ini disebabkan rasio pengupasan tanah yang lebih rendah, harga bahan bakar solar yang lebih murah serta kinerja produksi yang meningkat. • Kerugian bersih Perusahaan pada tahun 2015 adalah AS$81,8 juta, yang lebih kecil daripada kerugian bersih sebesar AS$189,0 juta pada tahun 2014. • Manajemen kembali memutuskan untuk mencatat penurunan nilai aset pertambangannya lebih lanjut (yang terutama terkait dengan proyek Pakar) sebesar AS$55,1 juta dalam laporan keuangan tahun 2015. Biaya non-tunai ini terutama disebabkan prospek harga batubara yang lebih rendah dalam 5 tahun mendatang, yang sebagian diimbangi dengan prospek harga bahan bakar yang juga menurun.
In terms of financial performance, despite the coal market price downturn and our lower sales volume we have managed to improvement and maintain our bottom line results and improve our gross margins compared to 2014. This is primarily a result of improved production performance, lower stripping ratio’s and lower diesel fuel prices. In summary: • Revenues in 2015 were US$465 Million compared to our 2014 revenue of US$828.3 million, a drop of 43.9%. This is primarily due to lower sales volumes (despite higher production), the downturn in coal prices as well as our transition away from the higher calorific coal with the closure of GBP Block 2. Our sales for 2015 were 8.9 million tonnes at an average coal selling price of US$48.5 per tonne, versus 12.1 million tonnes and US$66.4 per tonne for 2014.
Pada akhir bulan Desember 2015, Bayan dan pihak pemberi pinjaman menandatangani Perjanjian Pinjaman yang telah Diubah dan Dinyatakan Kembali, dengan merestrukturisasi hutang senilai AS$544 juta sebagai akibat penurunan harga
In late December 2015, Bayan signed an Amended and Restated Loan Agreement with its lenders, restructuring its US$544m debt as a result of the downturn in coal prices. We would like to thank the lenders for their patience and
12
PT Bayan Resources Tbk
•
The Company’s Gross Profit in 2015 was US$122.8 million compared to 2014 Gross Profit of US$97.0 million, an increase of 26.6%. In absolute terms, the Gross Profit Margin has increased by US$ 25.8 million and even more significantly the gross profit margin percentage has increase from 11.7% in 2014 to 26.4% in 2015. The improved margin is a result of lower strip ratio’s, lower diesel fuel prices and improved production performance.
•
The Company’s net loss in 2015 was US$81.8 million which was lower than the 2014 net loss of US$189.0 million. Management has again taken the decision to further impair its mining property assets (mainly associated with Pakar) by US$55.1 million in the 2015 financial statements. This non cash expense has mainly come about due to lower outlook for coal prices over the next 5 years, the partially offset by the lower fuel prices outlook.
•
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
batubara. Kami berterima kasih kepada para pemberi pinjaman atas kesabaran dan dukungan mereka dan yakin bahwa fasilitas baru ini akan memberi kesempatan kepada Bayan untuk meningkatkan produksi proyek Tabangnya guna kepentingan para pemangku kepentingan.
support and believe this new facility will allow Bayan the time to further ramp up its Tabang project for the benefit of all stakeholders.
Meskipun pasar batubara masih mengalami masa sulit di tahun 2016, kami tetap optimis akan peluang masa depan. Dengan selesainya pembangunan sebagian besar infrastruktur, kami akan terus melakukan ekspansi proyek Tabang agar dapat mencapai potensi penuh. Sejumlah pembangkit listrik bertenaga batubara yang terus dikembangkan di Asia serta pengurangan pasokan batubara dari Indonesia secara berkelanjutan akan mendongkrak harga batubara dalam jangka menengah. Dengan demikian, Bayan akan mendapatkan keuntungan dari pulihnya keseimbangan permintaan dan penawaran serta stabilitas harga batubara.
Whilst the coal market continues to be tough into 2016, we are cautiously optimistic about the future. With the infrastructure mostly complete, we will continue to expand the Tabang project in order to achieve its full potential. A number of coal-fired power stations continue to be developed in the Asia region. This, together with ongoing cuts in the supply of coal from Indonesia we believe will be supportive of coal prices in the medium term. In this regard, going forward Bayan will be perfectly positioned to take advantage of the rebalancing of the supply/demand positions and the stability in coal prices that this is expected to bring.
Akhirnya, atas nama Direksi, saya hendak mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris serta para karyawan, pemasok, pelanggan, pemegang saham dan pemangku kepentingan lain atas dukungan berkelanjutan mereka. Kami siap menyambut tantangan dan peluang yang akan hadir pada tahun 2016. Terima kasih.
In closing, on behalf of the Board of Directors, I would like to thank the Board of Commissioners, our employees, suppliers, customers, shareholders and all other stakeholders for their continued support and we look forward to the challenges and opportunities that 2016 brings. Thank you.
Hormat kami,
Yours sincerely,
Atas nama Direksi / On behalf of the Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
13
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
14
PT Bayan Resources Tbk
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Informasi Perusahaan Corporate Information Bayan Group merupakan produsen batubara berkadar belerang rendah, sub-bituminus dan semi-soft coking yang ramah lingkungan dengan memadukan operasional pertambangan, pengolahan dan logistik secara terintegrasi melalui anak-anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha, mulai dari pertambangan, pengelolaan jasa pelabuhan, pemuatan batubara, pengangkutan, kontraktor hingga jasa sewa alat-alat berat. Berikut data Perusahaan:
Bayan Group is a producer of environmentally friendly low sulfur, sub-bituminous and semi-soft coking coals integrating coal mining, processing and logistic operations through subsidiaries engaging in various business sectors, from mining to port service management, coal loading, barging, contractor and heavy equipment rentals. The Company profile is as follows:
Nama / Name
:
PT Bayan Resources Tbk
Alamat / Address
:
Office 8 Building, 37th floor, Sudirman CBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 (Jl. Senopati Raya 8B), Kebayoran Baru, Jakarta 12190, Indonesia.
Telepon / Phone
:
(6221) 2935 6888
Faksimili / Facsimile
:
(6221) 2935 6999
Laman / Website
:
www.bayan.com.sg
Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary
:
[email protected]
Pemasaran / Marketing
:
[email protected]
Tanggal Pendirian / Date of Incorporation
:
21 Desember/December 2004
Dasar Hukum Pendirian /Legal Basis of Incorporation
:
Akta Nomor 12 tanggal 7-10-2004, dibuat di hadapan YANI INDRAWATY WIBAWA, SH, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata dari Surat Keputusan Nomor C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21-12-2004 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 65 Tambahan Nomor 8773 tanggal 16-82005. Deed No. 12 dated 7-10-2004, drawn up before YANI INDRAWATY WIBAWA, SH, Notary in Jakarta, which has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evident in their Decree Number C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21-12-2004 and announced in the State Gazette of the Republic of Indonesia Number 65, Supplement Number 8773 dated 16-8-2005.
Bidang Usaha / Line of Business :
Perdagangan dan Jasa /Trade and Services
Riwayat Singkat Perseroan Brief History of the Company Sejarah Bayan dimulai pada bulan November 1997, saat Pemegang Saham Pendiri mengakuisisi konsesi tambang batubara pertamanya yang berlokasi di Muara Tae, Kalimantan Timur, yang dikenal dengan nama PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP).
Bayan’s history dates back to November 1997, when the Founding Shareholders acquired their first coal mining concession located in Muara Tae, East Kalimantan, now known as PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP).
Sejak itu, sejumlah konsesi batubara telah diakuisisi, termasuk pengambilalihan saham mayoritas atas PT Dermaga Perkasa Pratama yang mengelola Balikpapan Coal Terminal (BCT) yang memiliki kapasitas pengolahan hingga 15,0 juta MT per tahun. Selanjutnya para Pemegang Saham Pendiri
Since then, a number of new coal concessions have been acquired, including the acquisition of the majority shares in PT Dermaga Perkasa Pratama which manages the Balikpapan Coal Terminal (BCT) which has throughput capacity of up to 15.0 million MT per year. The Founding Shareholders
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
15
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
mendirikan PT Bayan Resources Tbk. pada tanggal 7 Oktober 2004 berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01. TH.2004 tanggal 21 Desember 2004. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 145 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan POJK No. 32/POJK-04/2014 tentang Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham dan POJK No. 33/POJK04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. Akta ini juga telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0946835 tanggal 29 Juni 2015. Semua konsesi yang telah diperoleh dikonsolidasikan dalam PT Bayan Resources Tbk.
subsequently established PT Bayan Resources Tbk. on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 drawn up before Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta Such Deed has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in their Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004. The Company Articles of Association has been amended several times, most recently with Notarial Deed No. 145 dated 26 June 2015 drawn up before Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta on the Amendment to the Company Articles of Association pursuant to Financial Services Authority (“OJK”) Regulation No. 32/POJK-04/2014 on the Convention of General Meeting of Shareholders and OJK Regulation No. 33/POJK-04/2014 on Board of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Company. This Deed has also been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with the issuance of Company Data Notification Receipt No. AHU-AH.01.03-0946835 dated 29 June 2015. All acquired concessions have been consolidated into PT Bayan Resources Tbk.
Pada tahun 2006, Perseroan diubah dari perusahaan noninvestasi menjadi perusahaan terbatas di bidang investasi dalam negeri berdasarkan undang-undang Republik Indonesia. Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perseroan resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) dengan harga perdana sebesar Rp. 5.800/saham.
In 2006, the Company was converted from a noninvestment company to limited liability company in the domestic investment sector pursuant to the laws of the Republic of Indonesia. On 12 August 2008, the Company officially registered its shares with the Indonesian Stock Exchange through an initial public offering (IPO) with an initial price of IDR 5,800/share.
Di tahun yang sama, Perseroan membeli KFT-1, yang dialokasikan untuk Proyek WBM guna melayani kapal berukuran tongkang hingga capesize di wilayah Kalimantan Selatan. Pada tahun 2011, Perseroan terus melakukan ekspansi dengan mengakuisisi 56% saham Kangaroo Resources Limited (KRL) dan 13 konsesi pertambangannya, sehingga menjadikan Perseroan Pemegang Saham mayoritas di KRL. KRL berdomisili dan terdaftar di Bursa Efek Australia. Pada tahun 2012, Perseroan juga membeli KFT- 2 yang diperuntukkan untuk proyek Tabang/Pakar di Kalimantan Timur.
In the same year, the Company purchased the KFT-1, which was allocated for the WBM project in order to serve barges to capesize vessels in South Kalimantan. In 2011 the Company continued to expand its business by acquiring 56% shares in Kangaroo Resources Limited (KRL) and its 13 mining concessions, making the Company the majority shareholder of KRL. KRL is domiciled in Australia and registered with the Australian Stock Exchange. In 2012, the Company also purchased the KFT-2 allocated for the Tabang/Pakar project in East Kalimantan.
Kegiatan Usaha Perusahaan Company Business Activities Kegiatan usaha sebagaimana tertuang di dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 adalah bidang perdagangan dan jasa, yang meliputi: a. Bidang perdagangan: - Distributor utama barang dagangan, antara lain bahan bakar minyak/solar; - Ekspor barang dagangan, antara lain batubara; - Impor barang dagangan, antara lain briket batubara; b. Bidang jasa: - Jasa penunjang pertambangan umum - Jasa penyewaan peralatan konstruksi - Jasa konsultasi bisnis dan manajemen.
16
PT Bayan Resources Tbk
As embodied in Article 3 of the Company Articles of Association, the Company is engaged in trade and service business activities, which include: a. Trade: - As main distributor of commodities, including oil/diesel fuel; - As exporter of commodities, including coal. - As importer of commodities, including coal briquettes. b. Services: - General Mining Support services - Plant hire - Business and management consultancy services
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Visi, Misi, dan Strategi Korporasi Vision, Mission and Corporate Strategies Visi
Vision
Menjadi perusahaan pertambangan batubara terkemuka yang berkomitmen untuk menghasilkan produk bermutu, jasa berkualitas tinggi dan pertumbuhan berkesinambungan dalam jangka panjang dengan tetap meminimalkan dampak lingkungan.
To be a highly respected coal mining company committed to delivering premium products, high quality service and sustainable growth in the long term whilst minimizing environmental impact.
Misi
Mission
•
•
• •
Mengoptimalkan nilai pemegang saham melalui pencapaian kinerja terbaik di semua operasi kami. Memaksimalkan kompetensi inti melalui pelaksanaan praktik bisnis terbaik. Menjunjung Tanggung Jawab Sosial Perseroan dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan karyawan, standar kesehatan dan keselamatan yang tinggi, kebijakan lingkungan yang berkesinambungan dan pengembangan masyarakat yang bertanggung jawab.
• •
To optimize shareholders value by achieving best performance through all our operations To maximize core competencies by exercising best business practices To promote Corporate Social Responsibility with an emphasis on employee welfare, a high standard of health and safety, sustainable environmental policies, and responsible community development.
Strategi Korporasi
Corporate Strategies
Bisnis Yang Efektif • Membangun aliansi strategis bersama pelanggan dengan mempertahankan produk dan jasa berkualitas tinggi • Menerapkan pola pembiayaan yang efektif dan menghasilkan produk yang bernilai tambah • Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
Effective Business Actions • • •
Establish strategic alliances with customers by maintaining high quality products and services Exercise cost effective measures and implement value added deliverables Practice good corporate governance
Etika Tanggung Jawab Sosial • Komitmen yang jelas untuk berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia untuk me ningkatkan kondisi ketenagakerjaan melalui program pelatihan, skema insentif dan tunjangan untuk mewujudkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi • Menegakkan kepatuhan yang ketat terhadap praktik kesehatan dan keselamatan kerja • Menerapkan standar praktik terbaik untuk mencapai kebijakan lingkungan yang berkesinambungan; dan • Mendukung pengembangan masyarakat melalui berbagai program sosial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Responsible Social Conduct • Clear commitment to invest in human resources development to improve the condition of the workforce through training programs, incentive schemes and benefits in order to realise a higher level of productivity • Enforce strict adherence to health and safety practices
Pertumbuhan Yang Berkesinambungan • Mendayagunakan cadangan batubara dan infrastruktur yang tersedia untuk mencapai pertumbuhan tingkat produksi yang berkesinambungan • Menyempurnakan portofolio aset berkualitas tinggi yang tersedia melalui akuisisi strategis cadangan batubara.
Sustainable Growth • Capitalize on existing coal reserves and infrastructure to deliver sustainable growth in production levels
• •
•
Adopt best practice standards to achieve sustainable environmental policies, and Foster community development through various social programs which will augment the economic prosperity of the community
Improve current portfolio of high quality assets through strategic acquisitions of coal reserves.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
17
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Struktur Organisasi RUPS/GMS Dewan Komisaris / Board of Commissioners Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris / Commissioner
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
DR. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Direksi / Board of Directors Chin Wai Fong Direktur Utama / President Director Jenny Quantero Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Lim Chai Hock
Jenny Quantero
Low Yi Ngo
Russell Neil
Alastair McLeod
Direktur Operasi Director of Operations
Direktur Urusan Korporasi Director of Corporate Affairs
Direktur Penjualan & Pemasaran Director of Sales & Marketing
Direktur Pengembangan Bisnis Director of Business Development
Direktur Keuangan Director of Finance
Edmund Tan Chew Hock
Noel Dela Rosa Pastor
Damien Henderson
Penjualan dan Pemasaran Marketing & Sales
R & D Informasi Teknologi dan Komunikasi / ICT R & D
Pembiayaan Korporasi Corporate Finance
Achmad Zaini Ichwan
Pengembangan Proyek dan Hubungan Investor
Pengembangan Usaha Business Development
Project Development and Investor Relations
Kantor Balikpapan Office Balikpapan
Tri Haryoso
Hasna
Keuangan /Treasury
Rudi Heriyanto
Proyek GBP 2 GBP 1 Project
Akunting/Accounting
Alexander L. Ada
Dewi Setiawati Chandra
Proyek FKP / FKP Project
Firdaus
Proyek TSA / TSA Project
Sumber Daya Manusia Human Resources
Puspa Dewi Widjaja Penagihan / Billing
Yohanes DS. DiProyek PIK PIK Project
Wahyudin
Proyek BT / BT Project
Johny C.P. Abidin
Verry Yusrannaildy Ekspor / Export
Stepen Lie
Pelaporan Keuangan Eksternal External Financial Reporting
Impor / Import
Fransisca Millian Umum dan Administrasi General Affairs
Proyek BAS BAS Project
Arifin Batung
Proyek FSP / FSP Project
Frans X Hernugroho Proyek WBM WBM Project
Proyek Pakar
Ady Mubarak S. Proyek Mamahak Mamahak Project
Lim Chun Wooi Pelabuhan BCT BCT Port
Eveline Budiman
Pengapalan / Shipping
18
Sreejith Chalakkal Marketing Spesialis Marketing Specialist
PT Bayan Resources Tbk
Analisa Manajemen Management Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
/ Organizational Structure
Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan
Komite Audit
Remuneration and Nomination Committee
Risk Management and Good Corporate Governance Committee
Audit Committee
Engki Wibowo Direktur Kesehatan, Keselamatan & Lingkungan Hidup Director of Health, Safety & Environment
R. Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen Independent Director
Lee Je Hyung
Hermanto Suparman
Direktur Manajemen Risiko Director of Risk Management
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan Director Tax and Corporate Governance
Syamsudin Halik
David Delbridge
Dr. Tri Wahyu Adi
HSE dan CD HSE and CD
Perencanaan Tambang Mine Planning
Manajemen Risiko Risk Management
Dr. Tri Wahyu Adi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Muryatno Perizinan & Pelaporan Tambang Muryanto License & Mine Reporting
Happy Himawan Unit Audit Internal Internal Audit
Siska Kasmara
Huina Loekman
Hukum / Legal
Perpajakan Taxation
Umairo M. Noor Engineering Engineering
Stephanus Ekaputra Pembelian / Purchasing
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
19
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Profil Dewan Komisaris Profiles of the Board of Commissioners
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris Utama / President Commissioner
Ir. Michael Sumarijanto Komisaris / Commissioner
20
PT Bayan Resources Tbk
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong adalah pendiri Bayan Group dan pemegang saham utama serta pengendali Perseroan. Beliau diangkat sebagai Komisaris Utama pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat di hadapan Notaris Sutjipto SH, MKN Notaris di Jakarta. Sebelumnya beliau memegang posisi penting sebagai Direktur Utama Perseroan (2004-2008) dan hingga saat ini menjabat sebagai Direktur Utama di sebagian besar anak perusahaan Bayan Group. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 67 tahun.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the principal founder of Bayan Group and the primary and controlling shareholder of the Company. He was appointed as President Commissioner on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up before Notaris Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. Dato’ Dr. Low Tuck Kwong has previously served as the President Director of the Company (2004-2008) and has been the President Director in most of Bayan Group subsidiaries to this day. He is 67 years of age as at 31 December 2015.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong adalah ayah dari Low Yi Ngo salah satu Direktur Perseroan.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong is the father of Low Yi Ngo, one of the Company directors.
Ir. Michael Sumarijanto diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Beliau sebelumnya memegang beberapa posisi penting, yaitu sebagai Komisaris Utama Perseroan (2006-2008), Komisaris Utama PIK dan GBP serta Komisaris TSA (2010 – sekarang), Ketua dan Direktur Non-Eksekutif Manhattan Resources Limited (20062013), Ketua Dewan Kehormatan Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia (2005-2008), Ketua Dewan Pengawas Institut Ekonomi Energi Indonesia, Anggota Dewan Penasehat Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia dan Wakil Ketua Bimasena (2010 - sekarang), Anggota Dewan Penasehat Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia, Anggota Dewan Penasehat Asosiasi Geothermal Indonesia, dan Wakil Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (2006-sekarang) dan Direktur Pelaksana Masyarakat Pertambangan dan Energi Indonesia (Bimasena) (1997–2010).
Ir. Michael Sumarijanto was appointed as a Commissioner of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He has occupied prominent positions as the President Commissioner of the Company (2007-2008), President Commisioner of PIK and GBP and Commissioner of TSA (2010-present), Chairman and Non-Executive Director of Manhattan Resources Limited (2006-2013), Chairman of the Honorary Board of Architects in the Indonesian Association of Architects (2005-2008), Chairman of the Supervisory Board of the Indonesian Institute of Energy Economics, member of the Advisory Board of the Indonesian Renewable Energy Society and Vice Chairman of Bimasena (2010 - present), Advisory Board Member of the Indonesian Electricity Society, Advisory Board Member of the Indonesian Geothermal Association, Vice Chairman of the Indonesian Botanical Gardens Foundation (2006-present) and Executive Director of the Indonesian Mining and Energy Society (Bimasena) (1997–2010).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Mauro Montenero Komisaris / Commissioner
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Beliau memperoleh gelar Sarjana Arsitektur (Strata 1) dari University of New South Wales, Australia, Pasca Sarjana (Strata 2) di bidang Building Science dari University of Sydney, Australia, dan Pasca Sarjana (Strata 2) di bidang manajemen dari Sekolah Tinggi Bisnis dan Manajemen Indonesia. Beliau juga mengambil Program Eksekutif Studi Perkotaan di Graduate School of Design, Harvard University, Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat.
He earned a Bachelor’s degree in Architecture from the University of New South Wales, Australia, a postgraduate degree in Building Science from the University of Sydney, Australia, and a postgraduate degree in Management from the Advanced School of Business and Management in Indonesia. He also attended Urban Studies Executive Program in Graduate School of Design, Harvard University, Cambridge, Massachusetts, USA.
Beliau aktif menyelenggarakan ber bagai forum dan konferensi investasi internasional secara rutin di bidang pertambangan dan energi. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 72 tahun.
Ir. Michael Sumarijanto has actively organized regular international investment forums and conferences in mining and energy sectors in Indonesia. Ir. Michael Sumarijanto is 72 years of age as at 31 December 2015.
Ir. Michael Sumarijanto tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun Pemegang Saham Pengendali.
Ir. Michael Sumarijanto is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and the controlling shareholders.
Mauro Montenero diangkat sebagai Komisaris pada tanggal 30 Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 138 yang dibuat oleh Notaris Mala Mukti, S.H. di Jakarta. Sebelumnya Beliau memulai kariernya di ENEL sebagai staf Pengadaan Bahan Bakar Minyak dan Gas (1987–2000), kemudian sebagai Kepala Unit Perencanaan Bahan Bakar Minyak dan Gas (20002004), Kepala Departemen Batubara (2004-2008), Komisaris Perseroan (2008–2011), Kepala Unit Perdagangan Grosir Endesa (2010–2012), Kepala Unit Bahan Bakar Global, Direktur di perusahaan pertambangan Kolombia yang dimiliki 100% oleh ENEL, Direktur di perusahaan patungan ENEL Group dengan perusahaan British Gas untuk mendirikan Terminal Regasifikasi LNG di Brindisi, dan anggota Direksi Global Coal (2013 – sekarang).
Mauro Montenero was appointed as a Commissioner on 30 May 2013 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 138 drawn up by Notary Mala Mukti, S.H. in Jakarta. He started his career in ENEL as Oil and Gas Fuel Procurement staff (1987-2000), followed by Head of Fuels Planning BD Unit (2000-2004), Head of Coal Department (2004-2008), Head of Fuels Department (2008-2010), Company Commissioner (2008-2011), Head of Endesa Wholesale Trading Unit (2010-2012), Head of Global Fuel Unit, Director in a 100% Enel-owned Colombian mining company, Director in ENEL Group joint venture with British Gas company for the construction of LNG Regasification Terminal in Brindisi, and member of the Board of Directors of Global Coal (2013-present).
Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Kelistrikan dari Universitas La Sapienza, Roma, Italia pada tahun 1985. Usia beliau per 31 Desember 2015 adalah 54 tahun.
He graduated with a Bachelor’s degree in Electrical Engineering from La Sapienza University, Rome, Italy in 1985. He is 54 years of age as at 31 December 2015.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
21
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto Komisaris Independen Independent Commissioner
22
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Mauro Montenero tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris, maupun Pemegang Saham Pengendali, namun beliau merupakan perwakilan dari ENEL selaku pemegang 10% saham Perseroan.
Mauro Montenero is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders. He is a representative of ENEL as the holder of 10% of the Company’s shares.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit (2008 – sekarang). Sebelumnya beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (1997-1998), Direktur Jenderal Pertambangan Umum di Departemen Pertambangan dan Energi Republik Indonesia (19981999), Komisaris Utama PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (1997-2001), Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia (1999-2000), Komisaris PT Freeport Indonesia (2001-2012), Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT INCO/ Vale Indonesia (2007-2010), Komisaris Independen PT Holcim Indonesia Tbk (2009-2012) dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia (2012–2015).
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto was appointed as Independent Commissioner on 18 March 2008 as stated in the Deed of General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He was also appointed as the Head of the Audit Committee (2008-present). Previously he has occupied several prominent positions as the Director General of Geology and Mineral Resources (19971998), Director General of Mines in the Department of Mining and Energy of the Republic of Indonesia (1998-1999), President Commissioner of PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (1997-2001), State Minister of Public Works of the Republic of Indonesia (1999-2000), Commissioner of PT Freeport Indonesia (2001-2012), Independent Commissioner and head of audit committee at PT INCO/Valet Indonesia (2007-2010), Independent Commissioner of PT Holcim Indonesia Tbk (2009-2010) and President Director of PT Freeport Indonesia (2012-2015).
Beliau mendapat penghargaan Satyalancana Karya 30 Tahun pada 17 Agustus 2000, Bintang Jasa Utama dari Departemen Pertambangan dan Energi pada tanggal 13 Agustus 1999, dan Satyalancana Pembangunan, Koperasi dan UKM pada tahun 1999 atas kontribusinya kepada Indonesia, dan penghargaan Ganesa Wirya Jasa Auditama pada tanggal 1 Juli 2015 dari Institut Teknologi Bandung.
He has earned several awards, including Satyalancana Karya 30 Year award on 17 August 2000, Bintang Jasa Utama from the Department of Mining and Energy on 13 August 1999, as well as Satyalancana Pembangunan, Koperasi and UKM award in 1999 for his contribution to Indonesia, and Ganesa Wirya Jasa Auditama award from the Bandung Institute of Technology on 1 July 2015.
Beliau memperoleh gelar Doktor di bidang Applied Sciences, Extractive Metallurgy (Strata 3), Pasca Sarjana di bidang Metallurgical Engineering dari Departemen Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia (Strata 2), dan Sarjana Teknik Pertambangan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Indonesia (Strata 1). Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 72 tahun.
He earned a Doctoral degree in Applied Science, Extractive Metallurgy, a Master’s Degree in Metallurgical Engineering from Metaalkunde Department, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium, and a Bachelor’s Degree in Mining Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB), Indonesia. He is 72 years of age as at 31 December 2015.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc. Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham Pengendali Perseroan.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc. diangkat sebagai Komisaris Independen pada tanggal 27 November 2008 dan dinyatakan dalam Akta RUPS No. 194 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Sebelumnya beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Intelijen dan Territorial dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal TNI, Komisaris Utama PT Anugerah Energitama (2014 - sekarang), Direktur Utama PT Anugerah Energitama (2008–2014), Ketua Yayasan Trisakti (2013–sekarang), Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia (2005-sekarang), Tenaga Profesional Gubernur Lemhannas (2001-sekarang), Deputi Pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional (19982001), dan Direktur dan Komisaris di PT SMART (2001-2011).
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc. was appointed as Independent Commissioner on 27 November 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 194 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He has previously occupied prominent positions in Intelligence and Territorial with his latest rank being the Major General of TNI. He has been the President Commissioner (2014-present) and President Director of PT Anugerah Energitama (2008-2014), Chairman of Trisakti Foundation (2013-present), Postgraduate Lecturer in the University of Indonesia (2005-present), Professional Staff of Lemhanas Governor (2001-present), Deputy Research of the Lemhanas (1998-2001), and Director and Commissioner of PT SMART (2001-2011).
Beliau juga telah dianugerahi beberapa Medali Kehormatan serta Bintang Kehormatan tertinggi di TNIAD dan TNI dari Pemerintah Republik Indonesia.
He has been awarded several Medals of Honor, including the highest Medal of Honor in the TNI-AD and TNI of the government of Republic of Indonesia.
Pendidikan terakhir beliau di bidang militer Sesko TNI (1990) dan US Army War College (1991-1992) serta Kursus Lemhannas tahun 1995. Selain pendidikan di bidang militer, beliau pernah mengikuti pendidikan di Akademi Bahasa Asing (ABA) Deparri Jabar pada tahun 1970 dan AAN Bandung pada tahun 1973, serta memperoleh gelar Master of Public Administration (MPA) dari Shippensburg University, Pennsylvania, USA pada tahun 1992 Master of Science dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2010 dan Doktor (S3) di bidang lingkungan dari Universitas Indonesia pada tahun 2014. Usia beliau per 31 Desember 2015 adalah 69 tahun.
His latest military education were Sesko TNI (1990) and US Army War College (1991-1992) as well as Lemhanas courses in 1995. Aside from military education, he also attended Foreign Language Academy (ABA) in Deparri Jabar in 1970 and AAN Bandung in 1973. He earned a Master’s degree in Public Administration (MPA) from Shippensburg University, Pennsylvania, USA in 1992, a Master’s Degree in Science from Universitas Gajah Mada, Yogyakarta in 2010, and a Doctoral degree in Environment from University of Indonesia in 2014. He is 69 years of age as at 31 December 2015.
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc., tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali.
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc. is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
23
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Profil Direksi Profiles of the Board of Directors
Chin Wai Fong Direktur Utama dan Chief Executive Officer / President Director and Chief Executive Officer
Lim Chai Hock Direktur dan Chief Operating Officer Director and Chief Operating Officer
24
PT Bayan Resources Tbk
Chin Wai Fong mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola dan memimpin jalannya perusahaan dan merupakan salah satu pendiri Bayan Group. Beliau diangkat sebagai Direktur Utama pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No.87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta.
Chin Wai Fong is responsible for managing and leading the Company operations and is a founding member of the Bayan Group. He was appointed as President Director on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta.
Sebelumnya, beliau memegang berbagai posisi penting di PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) (1982-1998) dan Direktur GBP (1998-Sekarang).
Previously he occupied prominent positions in PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) (1982-1998). He was also appointed the Director of GBP (1998-present).
Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari University of Glasgow pada tahun 1981. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 56 tahun.
Chin Wai Fong graduated with a Bachelor’s Degree in Civil Engineering from the University of Glasgow in 1981. He is 56 years of age as at 31 December 2015.
Chin Wai Fong tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi maupun Dewan Komisaris serta pemegang saham pengendali Perseroan.
Chin Wai Fong is not affiliated with any member of the Board of Directors and Board of Commissioners as well as the controlling shareholders of the Company.
Lim Chai Hock mempunyai tugas dan tanggung jawab atas operasional tambang dan pelabuhan Bayan Group dan merupakan salah satu pendiri Bayan Group. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 26 Juli 2006 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 31 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Beliau juga menjabat direktur di PT Kariangau Power (2010-sekarang). Sebelumnya menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Wilayah di PT JSI (1983-1998).
Lim Chai Hock is responsible for mining operations and Bayan Group ports. He is also a founding member of Bayan Group. He was appointed as the Director of the Company on 26 July 2006 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 31 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. He was also appointed a Director in PT Kariangau Power (2010-present). Previously he has occupied various positions in PT. JSI with the latest being Regional Manager (1983-1998).
Lim Chai Hock menyelesaikan pendidikan Malaysian Certificate of Education pada tahun 1977 dan memiliki Sertifikat Survey Lahan (Certificate in Land Surveying) dari Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung Malaysia pada tahun 1981. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 56 tahun.
He obtained Malaysian Certificate of Education in 1977 and a Certificate in Land Surveying from Lembaga Jabatan Ukur, Semenanjung Malaysia in 1981. He is 56 years old as at 31 December 2015.
Beliau tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perseroan.
Lim Chai Hock is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Engki Wibowo Direktur Kesehatan, Keselamatan Kerja, Lingkungan Hidup dan Pengembangan Masyarakat Director of Occupational Health, Safety, Environment and Community Development
Jenny Quantero Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Engki Wibowo mempunyai tugas dan tanggung jawab atas program pengembangan masyarakat, kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup dan merupakan pemegang saham pendiri Bayan Group. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 26 Juli 2006 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 31 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Sebelumnya memegang posisi penting sebagai Komisaris Perseroan (20042006), dan telah menjabat sebagai Komisaris Utama, Komisaris dan/atau Direktur di sebagian besar perusahaan Bayan Group. Beliau memperoleh gelar diploma dari Akademi Bahasa Asing di Jakarta. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 65 tahun.
Engki Wibowo is responsible for community development as well as health, safety and environmental programs. He is also a founding shareholder of Bayan Group. He was appointed as the Director of the Company on 26 July 2006 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 31 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. Previously he occupied prominent position as Company Commissioner (2004-2006) and has been appointed as President Commissioner, Commissioner and/ or Director in most companies under Bayan Group. He graduated with a diploma in foreign language in Jakarta. He is 65 years of age as at 31 December 2015.
Engki Wibowo adalah suami dari Jenny Quantero Direktur dan juga Pemegang Saham Perseroan.
Engki Wibowo is the husband of Jenny Quantero, who is a Director and shareholder of the Company.
Jenny Quantero mempunyai tugas dan tanggung jawab atas perbendaharaan, akuntansi, sumber daya manusia, dan administasi umum dan merupakan pemegang saham pendiri Bayan Group. Beliau diangkat sebagai Direktur pada tanggal 7 Oktober 2004 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS Pendirian Perseroan No. 12 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta dan merangkap jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan (2008 – sekarang). Beliau juga diangkat sebagai Komisaris WBM (2003-sekarang) dan Direktur di sebagian besar perusahaan Bayan Group.
Jenny Quantero is responsible for treasury, accounting, human resources and general administrations. She is also a founding shareholder of Bayan Group. She was appointed as Director on 7 October 2004 as stated in the Deed of establishment of the Company No. 12 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta and as Corporate Secretary of the Company (2008-present). She also served as the Commissioner of WBM (2003-present) as well as Director in most companies under Bayan Group.
Beliau memperoleh Diploma Bahasa Asing dari Akademi Bahasa Asing “PRAYOGA” Padang, Sumatera Barat, Indonesia tahun 1974. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 64 tahun.
Jenny Quantero obtained a diploma in foreign language from Foreign Language Academy PRAYOGA Padang, West Sumatera, Indonesia in 1974. She is 64 years of age as at 31 December 2015.
Beliau adalah istri dari Engki Wibowo Direktur dan juga pemegang saham Perseroan.
She is the wife of Engki Wibowo, who is a Director and Shareholder of the Company.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
25
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Russell Neil Direktur dan Chief Development Officer / Director and Chief Development Office
Alastair Mcleod Direktur dan Chief Financial Officer Director and Chief Financial Officer
26
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Russell Neil mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengkaji peluang usaha baru serta prospek jangka panjang dan mengawasi sistem teknologi informasi Bayan Group. Beliau diangkat sebagai Direktur pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Sebelumnya beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur PT PIK (2006-sekarang), konsultan paruh waktu di Bayan Group (2001-2003), Direktur Non-Eksekutif di KRL (2012– sekarang), Akuntansi dan Keuangan di WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing) dan Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) di Australia (1998), Konsultan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, International Antam Resources Ltd dan PT Timah Tbk.
Russell Neil is responsible for assessing new business opportunities, long-term forecasting and overseeing information technology system of Bayan Group. He was appointed as a Director on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. He has occupied prominent positions as Director of PT PIK (2006 -present), part-time consultant in Bayan Group (2001-2003), Non-Executive Director in KRL (2012-present), Accounting and Finance in WMC Ltd (Leinster Nickel Operation), Eltin Ltd (Gold Mining and Processing) and Tiwest Joint Venture (Mineral Sands Mining and Processing) in Australia (1998), as well as Consultant for PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, International Antam Resources Ltd and PT Timah Tbk.
Russell Neil memperoleh gelar Bachelor’s Degree di bidang Commerce (Accounting) dan Arts (Southeast Asian Studies) dari Murdoch University, Perth, Western Australia. Beliau juga memiliki sertifikat Certified Practising Accountant dan Chartered Financial Analyst. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 44 tahun.
Russell Neil graduated with Bachelor’s degree in Commerce (Accounting) and Arts (Southeast Asian Studies) from Murdoch University, Perth, Western Australia. He is also a Certified Practising Accountant and Chartered Financial Analyst. He is 44 years of age as at 31 Desember 2015.
Russell Neil tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali.
Russell Neil is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders.
Alastair McLeod mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaporan keuangan eksternal, pembiayaan Bayan Group, investor relations dan analisis biaya manajemen. Beliau diangkat sebagai Direktur dan Chief Financial Officer Perseroan pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN, Notaris di Jakarta. Sebelumnya memegang beberapa posisi penting, antara lain sebagai Direktur Non-Eksekutif di KRL (2012–2014), dan Country Head Corporate Restructuring di KPMG
Alastair McLeod is responsible for external financial reporting, financing for the Bayan Group, investor relations and management cost analysis. He was appointed as Director and Chief Financial Officer of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. Previously he occupied prominent positions as Non-Executive Director in KRL (20122014) and Country Head Corporate Restructuring in KPMG (1997-2004). He graduated with Scottish Higher
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Low Yi Ngo Direktur Penjualan dan Pemasaran Director Sales and Marketing
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
(1997-2004). Beliau memperoleh gelar Scottish Higher National Diploma di bidang akuntansi dari Napier College, Edinburgh, United Kingdom pada tahun 1987 dan merupakan Anggota Institute of Chartered Accountant of Scotland sejak tahun 1991. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 49 tahun.
National Diploma in Accounting from Napier College, Edinburgh, United Kingdom in 1987 and has been a member of the Institute of Chartered Accountant of Scotland since 1991. He is 49 years of age as at 31 December 2015.
Alastair McLeod tidak mempunyai hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris dan pemegang saham Pengendali.
Alastair McLeod is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders.
Low Yi Ngo mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam pemasaran batubara ke berbagai pasar di dunia. Beliau diangkat sebagai Direktur pada tanggal 26 Juli 2006 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 31 yang dibuat oleh Notaris Yani Indrawaty Wibawa SH, Notaris di Jakarta. Sebelumnya memegang beberapa posisi penting sebagai project engineer serta Direktur Koordinasi Proyek dan Infrastruktur Bayan Group (2004-2006), Direktur TSA (2007-sekarang), Direktur Non-Eksekutif dan Anggota Komite Remunerasi Manhattan Resources Ltd. (2005-2011), Chief Executive Officer dan Direktur Pengelola Manhattan Resources Ltd (2011-sekarang), anggota Komite Manajemen Risiko di Manhattan Resources (2012-sekarang) dan Direktur Non-Eksekutif KRL (2012– sekarang).
Low Yi Ngo is responsible for marketing coal to various global markets. He was appointed as Director on 26 July 2006 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 31 drawn up by Notary Yani Indrawaty Wibawa SH, Notary in Jakarta. Previously he has occupied prominent positions such as project engineer and Director of Project Coordination and Infrastructure of Bayan Group (20042006), Director of TSA (2007-present), Non-Executive Director and member of the Remuneration Committee of Manhattan Resources Ltd. (2005-2011), Chief Executive Officer and Managing Director of the Manhattan Resources Ltd (2011-present), member of the Risk Management Committee in Manhattan Resources (2012-present) and Non-Executive Director of KRL (2012 -present).
Beliau memperoleh gelar Sarjana (Strata 1) di bidang Mechanical and Production Engineering dari Nanyang Technology University pada tahun 2004. Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 36 tahun.
He graduated with a Bachelor’s degree in Mechanical and Production Engineering from Nanyang Technology University in 2004. He is 36 years of age as at 31December 2015.
Low Yi Ngo adalah putra dari Dato’ Dr. Low Tuck Kwong yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan.
Low Yi Ngo is the son of Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, the incumbent President Commissioner of the Company.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
27
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Hermanto Suparman Direktur Perpajakan dan Tata Kelola
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Hermanto Suparman mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaporan dan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perpajakan serta pengkajian dan pengembangan sistem Tata Kelola Perusahaan. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 28 Mei 2012 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 130 yang dibuat oleh Notaris Mala Mukti, S.H. di Jakarta dan Direktur di DPP (2011 – sekarang).
Hermanto Suparman is responsible for Company tax reporting and compliance with tax regulations as well as the review and development of the Corporate Governance system. He was appointed Company Director on 28 May 2012 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 130 drawn up by Notary Mala Mukti, S.H. in Jakarta and as Director in DPP (2011-present).
Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau memegang beberapa posisi penting sebagai auditor dan konsultan pada kantor akuntan publik dan perusahaan konsultan bertaraf internasional selama 23 tahun termasuk 2 tahun di KPMG Melbourne, Australia, partner divisi perpajakan di KPMG Jakarta (2000-2006) dan Chief Operating Officer di konsultan bisnis dan perpajakan yang berafiliasi dengan internasional (2007-2011).
Prior to joining the Company, he occupied prominent positions as auditor and consultant in international accounting and consulting firms for 23 years, including 2 years in KPMG Melbourne, Australia. He was a Taxation division partner in KPMG Jakarta (2000-2006) and Chief Operating Officer in an internationally affiliated local business and taxation consulting company (2007-2011).
Beliau memperoleh gelar Sarjana (Strata 1) dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Tarumanagara tahun 1989 dan mendapatkan Register Akuntan Negara pada tahun 1992 serta izin praktek konsultan pajak pada tahun 2008.
He graduated with a Bachelor’s Degree in Accounting from the Faculty of Economics of Tarumanagara University in 1989 and received Registered State Accountant title in 1992 as well as tax consultant practice licence in 2008.
Beliau juga mengikuti program pendidikan eksekutif di Harvard Business School dengan subjek General Management Program tahun 2011. Beliau adalah akuntan profesional terdaftar yang memperoleh kesetaraan gelar Chartered Accountant (CA) pada tahun 2015 dari Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan anggota International Federation of Accountants (IFAC). Usia Beliau per 31 Desember 2015 adalah 48 tahun.
He attended an executive education program in Harvard Business School with subject General Management Program in 2011. He is a registered professional accountant who obtained his Chartered Accountant (CA) recognition in 2015 from the Indonesian Institute of Accountants, a member of International Federation of Accountants (IFAC). He is 48 years of age as at 31 December 2015
Hermanto Suparman tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perseroan.
Hermanto Suparman is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling Shareholders.
Perusahaan / Director of Taxation and Corporate Governance
28
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Lee Je-Hyung Direktor Manajemen Risiko / Director Risk Management
R.Soedjoko Tirtosoekotjo Direktur Independen / Independent Director
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Lee Je-Hyung mempunyai tugas dan tanggung atas manajemen risiko di lingkungan Bayan Group. Beliau diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tanggal 30 Mei 2013 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 138 yang dibuat oleh Notaris Mala Mukti, S.H. di Jakarta. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau memegang beberapa posisi di KEPCO sebagai staf Departemen Pengadaan (1996-2000), Manajer Senior di Departemen Proyek Nuklir Luar Negeri (2005-2010), dan Manajer Senior di Departemen Proyek Sumber Daya Luar Negeri (2012-2013).
Lee Je-Hyung is responsible for risk management in Bayan Group. He was appointed as Director on 30 May 2013 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 138 drawn up by Notary Mala Mukti, S.H. in Jakarta. Prior to joining the Company, he occupied several positions in KEPCO, namely the staff of Procurement Department (19962000), Senior Manager in Overseas Nuclear Project Department (20052010), and Senior Manager in Overseas Resources Project Department (20122013).
Lee Je-Hyung memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Universitas Waseda, Tokyo, Jepang dan Sarjana Hukum dari Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea. Usia beliau per tanggal 31 Desember 2015 adalah 46 tahun.
He obtained a Master of Business Administration (MBA) degree from Waseda University, Tokyo, Japan and a Bachelor of Law degree from Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea. He is 46 years of age as at 31 December 2015.
Lee Je-Hyung tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali. Beliau merupakan perwakilan KEPCO selaku pemegang saham utama Perseroan.
Lee Je-Hyung is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders. However, he is a representative of KEPCO as a major shareholder of the Company.
Soedjoko Tirtosoekotjo mempunyai tugas dan tanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan Group kepada pemerintah daerah dan pusat serta pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan. Beliau diangkat sebagai Direktur Independen Perseroan pada tanggal 18 Maret 2008 sebagaimana dinyatakan dalam Akta RUPS No. 87 yang dibuat oleh Notaris Sutjipto SH, MKN Notaris di Jakarta. Sebelumnya, beliau memegang beberapa posisi penting sebagai Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (2005-2008), Direktur Utama PT Coalindo Energy (2006-2008), Komisaris di PT Mineralindo Resources Management & Consulting (20062012), Direktur Direktorat Batubara di Departemen Pertambangan dan Energi (1993-2000), Ahli Peneliti Utama (2005) dan Komisaris PT Tambang Batubara
Soedjoko Tirtosoekotjo is responsible for the reporting obligation of Bayan Group to regional and central government as well as the processing of all required permits and licenses. He was appointed as Independent Director of the Company on 18 March 2008 as stated in the Deed of the General Meeting of Shareholders No. 87 drawn up by Notary Sutjipto SH, MKN, Notary in Jakarta. Previously he occupied prominent positions as the Executive Director of Indonesian Coal Mining Association (2005-2008), President Director of PT Coalindo Energy (2006-2008), Commissioner of PT Mineralindo Resources Management & Consulting (2006 2012), Director of the Directorate of Coal in the Department of Mining and Energy (1993-2000), Primary Researcher (2005) and Commissioner in PT Tambang Batubara Bukit Asam
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
29
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Tanggal Date
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Bukit Asam (Pesero) Tbk (1995-1997). Pada bulan Agustus 2005 beliau diangkat sebagai Ahli Peneliti Utama (APU) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di bidang Penilaian dan Rekayasa Mineral.
(Pesero) Tbk (1995-1997). In August 2005, he was named the Main Researcher Expert (APU) by the Indonesian Science Institute (LIPI) in Mineral Assessment and Engineering.
Beliau memperoleh gelar Sarjana Muda di bidang Teknologi Pertambangan dari Akademi Geologi dan Pertambangan di Bandung tahun 1964, Sarjana Teknik (Strata 1) dari Institut Teknologi Bandung tahun 1974, dan Pascasarjana (Strata 2) di bidang Extractive Metallurgy dari Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgia tahun 1976. Usia beliau per 31 Desember 2015 adalah 75 tahun.
He obtained a Bachelor’s degree in Mining Technology from the Academy of Geology and Mining in Bandung in 1964, a Bachelor of Engineering Degree from the Bandung Institute of Technology in 1974, and a Master’s degree in Extractive Metallurgy from the Department Metaalkunde, Katholieke Universiteit Leuven, Belgium in 1976. He is 75 years of age as at 31 December 2015.
Soedjoko Tirtosoekotjo tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan Direksi, Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perseroan.
Soedjoko Tirtosoekotjo is not affiliated with any member of the Board of Directors, Board of Commissioners and company shareholders.
Selama tahun 2015, Dewan Komisaris dan Direksi telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar untuk meningkatkan kompetensi sebagai berikut: No.
Profil Perusahaan Corporate Profile
During 2015, the Board of Commissioners and Directors have attended the following trainings and seminars to increase their competence:
Uraian Descriptions
Diselenggarakan oleh Held
Lokasi Location
1
11 Maret/ March 2015
Global Management Accounting Principle
Chartered Institute of Management Accountants (CIMA)
2
13 Maret/ March 2015
CFO Innovation Forum – Finance, Political and Economic Transaction
CFO Innovation
3
15 – 21 Maret/ March 2015
Exploring the possibilities for double Degree and Exchange Program in Management, Transportation and Insurance
Trisakti University dan/and Burapha University
4
17 Maret/ March 2015
GCG seminar – Asean CG Scorecard
OJK
5
9 April 2015
Business Briefing – Tax Updates
Harsono Strategic Consulting
6
8 Mei/ May 2015
Socialization of Listing Regulation
Bursa Efek Indonesia
Gedung BEI Jakarta
7
12 Mei/ May 2015
LTO Taxpayers Briefing/Gathering
Kanwil Large Tax Office (LTO)
Kantor LTO Jakarta
30
PT Bayan Resources Tbk
Hotel Pullman - Jakarta
Hotel LeMeridien Jakarta Thailand
Gedung Bank Indonesia Jakarta Hotel Fairmont - Jakarta
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No.
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Tanggal Date
Uraian Descriptions
Diselenggarakan oleh Held
Lokasi Location
8
21 Mei/ May 2015
Forum Group Discussion (FGD) – Rancangan Peraturan OJK mengenai GCG Guidelines / Forum Group Discussion (FGD) – Draft of OJK Regulation on GCG Guidelines
OJK
9
9 – 12 Juni/ June 2015
Workshop PSAK terkini sesuai konvergensi IFRS yang berlaku tahun 2015 / Latest PSAK Workshop according to IFRS convergence valid in 2015
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Graha Akuntan – IAI - Jakarta
10
30 Juli/ July 2015
Seminar Globalisasi Ekonomi dan Dampaknya terhadap Ekonomi Indonesia /Seminar on Economic Globalization and Its Impact on Indonesian Economy
OJK dan/and BEI
Hotel Ritz Carlton - Jakarta
11
8 September 2015.
Integrating Transportation and Land Use in Achieve Community Objectives Observation on The US Experience
Sekolah Tinggi Manajemen Transportation Trisakti Jakarta
12
22 Oktober/ October 2015
Dialog Bersama Menteri Keuangan – Revaluasi Aset dan Pengampunan Pajak / Mutual Dialogue with the Minister of Finance – Asset Revaluation and Tax Indemnity
Direktorat Jenderal Pajak
13
4-9 November 2015.
Moving towards Business and Economic Sustainability
Burapha University
Jakarta
Jakarta
Kantor Pusat DJP - Jakarta
Pattaya Thailand
Perubahan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Changes in the Composition of the Board of Commissioners and Board of Directors Sepanjang tahun 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan dan masih sama seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tertanggal 30 Mei 2013 dan dikukuhkan dalam Akta Notaris No. 138 tanggal 30 Mei 2013, dibuat di hadapan notaris Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta.
During 2015, there was no change to the composition of the Board of Commissioners and Directors of the Company as decided in the Annual General Meeting of Shareholders dated 30 May 2013 and embodied in Notarial Deed No. 138 dated 30 May 2013 drawn up before notary Mala Mukti S.H., Notary in Jakarta.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of the Board of Commissioners and Directors as at 31 December 2015 is as follows:
No
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Jabatan / Position
1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
2
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner
3
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
5
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
31
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
No
Direksi / Board of Directors
Jabatan / Position
1
Chin Wai Fong
Direktur Utama / President Director
2
Lim Chai Hock
Direktur / Director
3
Engki Wibowo
Direktur / Director
4
Jenny Quantero
Direktur / Director
5
Low Yi Ngo
Direktur / Director
6
Russell Neil
Direktur / Director
7
Alastair McLeod
Direktur / Director
8
Hermanto Suparman
Direktur / Director
9
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
10
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen / Independent Director
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Sumber Daya Manusia Human Resources Kebijakan Perseroan terkait Sumber Daya Manusia antara lain mengembangkan kompetensi karyawan dan kesejahteraannya.
Company policies regarding Human Resources seek to develop, among others, the competence level and welfare of its employees.
Perseroan telah melakukan berbagai hal dalam meningkatkan kompetensi karyawan termasuk karyawan baru, salah satunya adalah memberikan training, seminar, workshop atau pendidikan khusus di bidang tertentu yang mendukung operasional Perusahaan baik secara internal maupun eksternal. Dalam hal meningkatkan kesejahteraan karyawan, Perseroan juga telah memberikan fasilitas kesehatan, jaminan hari tua dan makan siang dan fasilitas olahraga.
One of the Company’s various initiatives to increase the competence of employees, including new employees, was to conduct trainings, seminars, workshops or specific education in certain sectors supporting internal and external Company operations. In improving employee welfare, the Company also provided health facilities, pension benefits, lunch and sport facilities.
Pengembangan kompetensi dan kesejahteraan karyawan tersebut berlaku di kantor pusat dan kantor tambang
These employee competence and welfare developments were in place in Company headquarter and site offices in
32
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Perseroan yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Selatan mulai dari level staf hingga ke level manajemen. Selain itu, karyawan juga dibekali dengan mentor atau atasan yang dapat membimbing karyawan tersebut menjadi karyawan yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya demi kemajuan Perusahaan.
East and South Kalimantan, from staff to management level. In addition, employees also received assistance from mentors or supervisors which enabled them to become reliable and responsible employees contributing to the progress of the Company.
Selama tahun 2015 sekitar 547 karyawan telah mengikuti training, seminar, workshop. Berikut daftar training, seminar, workshop yang telah diselenggarkan baik internal maupun eksternal:
During 2015, around 547 employees have attended internal and external trainings, seminars, and workshops as outlined below: Jumlah pelatihanNumber of Training
Uraian/Description Bidang Kesehatan dan Keselamatan/Health and Safety:
18
• Ahli K3 Umum/General Occupational Health and Safety (OHS) Professionals • Pengelolaan Limbah B3/Management of Hazardous and Poisonous Materials • AMDAL/Environmental Impact Analysis • Penanggulangan Gawat Darurat/Mitigation of Emergency Situations • Penyuluhan Kesehatan/Health Counseling • First Aid • Penerapan Sistem Manjemen Keselamatan Pertambangan Minerba/Mineral and Coal Mining Safety System Implementation • Basic Safety • Reklamasi Pertambangan/Mining Reclamation • Hepatitis B & C Kronis/Chronic B & C Hepatitis • Identifikasi Bahaya & Manajemen Resiko/Hazard Identification and Risk Management • Bidang Teknik dan Operasional /Technical and Operations:
5
• Engine & Electric System • GIS Application in Mining • Minex Software •
Pembinaan, Peningkatan, Pengawasan Bahan Peledak/Explosive Development, Increase, Supervision
• Juru Ukur Tambang/Mining Surveyor Bidang Lain-lain yang berkaitan dengan Perusahaan/Other trainings related to operations:
15
•
Leadership Development Program
•
QC & Stockpile Management
•
Pemenuhan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama/Completion of Primary Operation Supervisor Competence Test
•
Pemenuhan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama, Madya, dan Utama pada pertambangan/ Completion of Primary, Mid-Level and Chief Operation Supervisor Competence Test in Mining Sector
•
Workshop Lingkungan Hidup/Environmental Workshop
•
Workshop ACPAC/ACPAC Workshop
•
Workshop HRIS/HRIS Workshop
•
Lead Auditor ISO 14001
•
Certified PFSO
•
Bimtek Pertambangan Ramah lingkungan /Environmentally-friendly Mining Technological Development
•
Leadership Development Program
•
QC & Stockpile Management
•
Pemenuhan Uji Kompetensi Pengawas Operasional Pertama/Completion of Primary Operation Supervisor Competence Test ,
Jumlah karyawan tetap Bayan Group pada tahun 2015 mengalami penurunan akibat dari kebijakan Perseroan di bidang efisiensi biaya operasional, namun jumlah karyawan non tetap mengalami peningkatan. Di bawah ini adalah tabel jumlah karyawan dalam 3 tahun terakhir:
Total number of Bayan Group permanent employees decreased in 2015 due to the Company’s policy in operational cost efficiency. However, the number of nonpermanent staff increased in the same year. The table below shows the total number of employees in the past 3 years:
Uraian/ Descriptions
2015
2014
2013
Karyawan tetap/In-house employees
1,751
2,287
2,320
Karyawan kontrak/Contract workers
287
171
202
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
33
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information Komposisi kepemilikan saham PT Bayan Resources Tbk per 31 Desember 2015.
PT Bayan Resources Tbk shareholders composition as at 31 December 2015.
Nama Pemegang Saham Shareholder Name
No
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage (%)
Pemegang Saham di atas 5% / Shareholder with more than 5% of shares 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
1,719,695,500
51.59
2
Korea Electric Power Corporation
666,667,000
20.00
3
Enel Investment Holding
333,333,500
10.00
4
Engki Wibowo
198,707,500
5.96
Pemegang Saham dibawah 5% / Shareholder with less than 5% of shares : 5
Masyarakat, Manajemen dan Karyawan Public, Management and Employees Total
414,930,000
12.45
3,333,333,500
100.00
Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi
Company Shares Ownership by the Board of Commissioners and Directors
Sebagian besar Manajemen memiliki saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung, namun Komisaris Independen dan Direktur Independen tidak memiliki saham PT Bayan Resources Tbk maupun saham Anak Perusahaan, hal ini sesuai dengan kebijakan Perseroan yang tidak memperkenankan Komisaris maupun Direktur Independen untuk memiliki saham Perseroan maupun Anak Perusahaan.
Most of the members of the management have direct or indirect ownership of Company shares, except for the Independent Commissioners and Director who do not own the shares of PT Bayan Resources Tbk or its subsidiaries. This was in line with the Company policy, which does not allow an Independent Commissioner or director to own shares of the Company or its subsidiaries.
Perseroan telah mensosialisaikan kepada seluruh Dewan Komisaris dan Direksi tentang transaksi jual beli saham, khususnya transaksi Saham PT Bayan Resources Tbk agar dilaporkan maksimal 2 hari setelah tanggal transaksi kepada OJK dan IDX.
Company has disseminated information to all members of Board of Commissioners and Directors on any sales and purchase transaction of PT Bayan Resources Tbk shares, which must be reported by no later than 2 days after the date of transaction to the OJK and IDX.
Di bawah ini adalah tabel kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi baik langsung maupun tidak langsung:
The table below shows direct and indirect share ownership of the members of the Board of Commissioners and Directors:
No
Nama Pemegang Saham Shareholder Name
Jabatan / Position
Jumlah Saham Number of Shares
Persentase Percentage (%)
Dewan Komisaris / Board Of Commissioners 1
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
1,719,695,500
51.59
2
Ir. Michael Sumarijanto
3
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
800,000
0.02
Komisaris / Commissioner
0
0
4
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
0
0
5
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Komisaris Independen / Independent Commissioner
0
0
1,720,495,500
51.61
Total Saham Yang Dimiliki Oleh Dewan Komisaris Total Shares Held by Board of Commissioners
34
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Nama Pemegang Saham Shareholder Name
No
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Jumlah Saham Number of Shares
Jabatan / Position
Persentase Percentage (%)
Direksi / Board of Directors 1
Chin Wai Fong dan / and Empire Management Corporation
Direktur Utama / President Director
53,427,000
1.60
2
Lim Chai Hock dan / and Dynamic Resources Corporation
Direktur / Director
88,868,000
2.67
3
Engki Wibowo
Direktur / Director
198,707,500
5.96
4
Jenny Quantero
Direktur / Director
99,497,500
2.98
5
Russell John Neil
Direktur / Director
300,000
0.01
6
Alastair McLeod
Direktur / Director
300,000
0.01
7
Low Yi Ngo
Direktur / Director
5,694,500
0.17
8
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
0
0
9
Hermanto Suparman
Direktur / Director
0
0
10
R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen/ Independent Director
0
0
446,794,500
13.40
Total Saham Yang Dimiliki Oleh Direksi Total Shares Held by Board of Directors
Informasi Pemegang Saham Pengendali Utama Controling and Primary Shareholders Information Dato’ Low Tuck Kwong dan KEPCO adalah pemegang saham utama Perseroan hingga laporan ini diterbitkan. Kedua pemegang saham tersebut memiliki sekurang-kurangnya 20% hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. Pemegang saham pengendali Perseroan adalah Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, yang merupakan pemegang saham individu mayoritas sebesar 51,59% langsung dalam Perseroan dan menjabat sebagai Komisaris Utama. Di bawah ini adalah diagram Pemegang Saham Perseroan:
Luar Negeri / Offshore
Dalam Negeri / Onshore Masyarakat, Manajemen dan Karyawan
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong
Public, Management and Employees
Pemegang Saham Utama dan Pengendali Primary and Controlling Shareholder
18,41%
Dato’ Low Tuck Kwong and KEPCO are the major shareholders of the Company as at the publication of this report. Both shareholders have at least 20% of total shares with voting rights issued by the Company. The controlling shareholder is Dato’ Dr. Low Tuck Kwong, who directly controls the majority of 51.59% shares in the Company and was the Company President Commissioner. Below is the diagram of Company’s shareholders:
51,59%
Korea Electric Power Corporation Pemegang Saham Utama Primary Shareholder
20%
Laporan Tahunan 2015
Enel Investment Holding B.V.
10%
|
Annual Report 2015
35
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Jetty Lubuk Tutung
Jetty Gunung Sari
Jetty Mamahak
Jetty Senyiur
Jetty Muara Bunyut
Jetty Tepian Ulag
Jetty Rimba Ayu
Jetty Manau
Balikpapan Coal Terminal (BCT Port)
Jetty Wahana Baratama Mining
36
PT Bayan Resources Tbk
Jetty Tanjung Harapan
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Informasi Entitas Anak Subsidiaries Information Beberapa anak perusahaan Perseroan memiliki hak eksklusif untuk menambang batubara berdasarkan lima (5) PKP2B dan enam belas (16) IUP, dengan total area konsesi seluas 138.524 hektar yang berlokasi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan anak perusahaan lainnya bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan, pengiriman, jasa penambangan dan investasi. Peta dan tabel berikut ini menjabarkan nama perusahaan, alamat, jenis usaha dan presentase kepemilikan langsung maupun tak langsung, luas area konsesi, status usaha dan lokasi Balikpapan Coal Terminal, KFT-1 dan KFT-2 per tanggal 31 Desember 2015.
No.
Nama Perusahaan Company’s Name
Alamat Kantor Office Address
Jenis Usaha Business Activities
Several Bayan subsidiaries have exclusive rights to mine coal based on five (5) CCOWs and sixteen (16) IUPs with a total concession area of 138,524 hectares located in East and South Kalimantan. Other subsidiaries are engaged in port management, shipping, mining and investment services. The following maps and tables represent company names, addresses, business types, percentage of direct and indirect ownership, concession area and business status, as well as the location of the Balikpapan Coal Terminal, KFT-1 and KFT-2 as at 31 December 2015.
Persentase Kepemilikan Ownership (%)
Tipe Konsesi Area Konsesi Type of Concession Concession Area (Ha.)
Lokasi tambang Location
Status
1
PT Perkasa Gedung Office 8, Lantai 36 Inakakerta (PIK) Unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara/ Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
20,037
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
2
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
Gedung Office 8, Lantai 29 Unit D, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
7,811
Kalimantan Selatan South Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
3
PT Firman Gedung Office 8, Lantai 30 Ketaun Perkasa Unit C, SCBD Lot 28, Jl. Jend. (FKP) Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
12,710
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
4
PT Teguh Gedung Office 8, Lantai 30 Sinarabadi (TSA) Unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
PKP2B Generasi ke 3 / 3rd Generation CCOW
5,838
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
5
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
Gedung Office 8, Lantai 36 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
92.70
PKP2B Generasi ke 2 / 2nd Generation CCOW
24,055
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
6
PT Fajar Sakti Prima (FSP)
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara / Coal Mining
90.00
IUP
3,774
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
7
PT Bara Tabang (BT)
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara / Coal Mining
90.00
IUP
3,015
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi / Exploitation
8
PT Brian Anjat Sentosa (BAS)
Jl. Wolter Mongindisi No. 17 A Rt. 07 Kelurahan Timbau, Kec. Tenggarong, Kab. Kutai Kertanegara – Kalimantan Timur
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
4,025
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
37
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
No.
Nama Perusahaan Company’s Name
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Alamat Kantor Office Address
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Jenis Usaha Business Activities
9
PT Dermaga Gedung Office 8, Lantai 29 Perkasapratama Unit C, SCBD Lot 28, Jl. Jend. (DPP) Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Jasa Bongkar Muat Batubara / Coal Handling Services
10
PT Muji Lines (Muji)
Gedung Office 8, Lantai 30 Unit D, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
11
PT Indonesia Pratama (IP)
12
Persentase Kepemilikan Ownership (%)
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tipe Konsesi Area Konsesi Type of Concession Concession Area (Ha.)
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Lokasi tambang Location
Status
87.40
Aktif / Active
Pelayaran / Shipping
100.00
Aktif / Active
Gedung Office 8, Lantai 30 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Perdagangan, Jasa Kontraktor Pertambangan / Trading, Mining Contractor
100.00
Aktif / Active
PT Bayan Energy (BE)
Gedung Office 8, Lantai 37, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan, Pengangkutan Dan Konstruksi/ Mining, Transportation And Construction
99.99
Aktif / Active
13
PT Metalindo Prosestama (MP)
Gedung Office 8, Lantai 37, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Perusahaan Investasi / Holding company
95.20
Aktif / Active
14
Kangaroo Resources Limited (KRL)
14 Emerald Terrace West Perth Perusahaan WA 6005, Australia Investasi / Holding Company
56.05
Aktif / Active
15
Kangaroo Minerals Pty Ltd (KM AUS)
21 Teddington Road Burswood Investasi Pada WA 6100, Australia Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
16
Kangaroo Resources Singapore Pte Ltd
111 North Bridge Road #16-01 Peninsula Plaza Singapore 179098
Investasi Pada Entitas Anak / Investment In Subsidiary
56.05
Aktif / Active
17
PT Tanur Jaya (TJ)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
5,000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
18
PT Silau Kencana (SK)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
4,996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
19
PT Orkida Makmur (OM)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
1,061
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
20
PT Tiwa Abadi (TA)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
5,000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
38
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No.
Manajemen Risiko Risk Management
Nama Perusahaan Company’s Name
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Alamat Kantor Office Address
Jenis Usaha Business Activities
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Persentase Kepemilikan Ownership (%)
Tipe Konsesi Area Konsesi Type of Concession Concession Area (Ha.)
Lokasi tambang Location
Status
21
PT Sumber Api (SA)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
2,364
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
22
PT Dermaga Energi (DE)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
3,784
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
23
PT Bara Sejati (BS)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
4,595
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
24
PT Apira Utama Gedung Office 8, Lantai 29 (AU) unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
4,996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
25
PT Cahaya Alam Gedung Office 8, Lantai 29 (CA) unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
100.00
IUP
3,467
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi Exploration
26
PT Mamahak Coal Mining (MCM)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
4,996
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksploitasi Exploitation
27
PT Bara Karsa Lestari (BKL)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
7,000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
28
PT Mahakam Energi Lestari (MEL)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
5,000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
29
PT Mahakam Bara Energi (MBE)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Pertambangan Batubara / Coal Mining
55.49
IUP
5,000
Kalimantan Timur / East Kalimantan
Eksplorasi / Exploration
30
PT Karsa Optima Jaya (KOJ)
Gedung Office 8, Lantai 29 unit B, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Perusahaan Investasi / Holding Company
56.05
Aktif / Active
31
PT Sumber Aset Gedung Office 8, Lantai 29 Utama (SAU) unit A, SCBD Lot 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52–53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190.
Perdagangan , Jasa Kontraktor Pertambangan / Trading, Mining Contractor
56.04
Aktif / Active
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
39
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Struktur Korporasi Corporate Structure
PT Bayan Resources Tbk 99.90%
25%
100%
100%
PT Apira Utama 100%
Kangaroo Minerals Pty Ltd
100%
PT Cahaya Alam
100%
PT Tiwa Abadi
100%
Kangaroo Resources (Singapore Pte Ltd)
99%
PT Mamahak Coal Mining
40
PT Bayan Resources Tbk
90%
PT BaraTabang
90%
PT Fajar
99%
PT Tanur Jaya
99%
PT Bara Karsa Lestari
25%
75%
PT Perkasa Inakakerta
75%
PT Teguh Sinarabadi
99%
99%
PT Silau Kencana
99%
PT Mahakam Energi Lestari
PT Orkida Makmur
99%
PT Mahakam Bara Energi
PT Bayan Energy 0,10%
99.90%
PT Brian Anjat Sentosa
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
25%
56.05%
Kangaroo Resources Limited (listed company) 99%
25%
75%
PT Firman Ketaun Perkasa
99%
PT Sumber Api
25%
25%
25%
75%
75%
PT Wahana Baratama Mining
62.42%
75%
PT Indonesia Pratama
PT Dermaga Perkasapratama
PT Muji Lines
95.24%
PT Metalindo Prosestama 97.39%
99.99%
99%
PT Dermaga Energi
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
PT Gunungbayan Pratamacoal
PT Sumber Aset Utama
Coal Mining Company
Coal Handling Services
Shipping Company
Trade and Service
Invesment in Subsidiary
Investment Holding
Kronologis Pencatatan Saham Share Registration Chronology Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008 melalui Penawaran Umum Perdana sebanyak 833.333.500 saham biasa, yang terdiri dari sebanyak 500.000.000 saham biasa milik Pemegang Saham Penjual (Saham Divestasi) dan sebanyak 333.333.500 saham biasa atau saham baru dengan nilai nominal Rp. 100 setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp. 5.800/saham. Total saham Perseroan menjadi 3.333.333.500 saham. Pada tahun 2010, pemegang saham pendiri Perseroan dan beberapa pemegang saham minoritas lainnya menjual sebanyak 666.667.000 saham atau 20% kepada KEPCO melalui bursa. Komposisi kepemilikan saham Perseroan per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
The Company registered its shares with the Indonesian Stock Exchange on 12 August 2008 through an Initial Public Offering of 833,333,500 common shares consisting of 500,000,000 common shares of Selling Shareholders (Divestment Shares) and 333,333,500 common or new shares with nominal value of IDR 100 per share, which were offered to the public at the price of IDR 5,800/share. Total Company shares become 3,333,333,500 shares. In 2010, the founding Shareholders of the Company and other minority shareholders sold 666,667,000 shares or 20% to KEPCO through stock exchange. The composition of share ownership as at 31 December 2015 is as follows:
1.
1.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong sebesar 1.719.695.500 saham atau 51,59% 2. KEPCO sebesar 666.667.000 saham atau 20% 3. Enel Investment Holding BV. sebesar 333.333.500 saham atau 10% 4. Engki Wibowo sebesar 198.707.500 saham atau 5,96% 5. Masyarakat, manajemen dan karyawan sebesar 414.930.000 saham atau 12,45%
2. 3. 4. 5.
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong with 1,719,695,500 shares or 51.59% KEPCO with 666,667,000 shares or 20% Enel Investment Holding BV. with 333,333,500 shares or 10% Engki Wibowo with 198,707,500 shares or 5.96% Public, management and employees with 414,930,000 shares or 12.45%
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
41
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Professionals Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 27 Mei 2015 telah menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015, dengan ketentuan bahwa Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Akuntan Publik independen yang terdaftar di OJK. Rapat tersebut juga mengisyaratkan agar penunjukan Akuntan Publik sesuai dengan rekomendasi Dewan Komisaris Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan telah menunjuk auditor eksternal Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) yang beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: (62-21) 521 2901, Fax (62-21) 5290 5555 / 5290 5050 sebagai Auditor Perseroan dan anak perusahaan untuk melakukan audit terhadap laporan Keuangan tahun 2015. Total biaya yang dikeluarkan untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2015 tersebut sebesar Rp. 5.444.000.000. KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan telah menjadi auditor Perusahaan sejak tahun 2015 dan telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesi akuntan publik yang berlaku dan perjanjian kerja sama antara Perseroan dengan KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan. Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen tahun buku 2015 adalah Eddy Rintis, S.E., CPA.
On 27 May 2015, the Company in its Annual General Meeting of Shareholders has approved and authorized the Board of Directors of the Company to appoint a Public Accountant to audit the financial statements of the Company for the financial year ending 31 December 2015, provided that the Public Accountant appointed was an independent Public Accountant listed with OJK. The meeting also suggested that such appointment should be in accordance with the recommendations of the Company Board of Commissioners. Based on these, the Company has appointed external auditor Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan Public Accounting Firm (a member of PricewaterhouseCoopers network of firms) with address at Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No.6 Jakarta 12940, Phone: (62-21) 521 2901, Fax (62-21) 5290 5555 / 5290 5050 to audit the 2015 financial statement of the Company and its subsidiaries. Total cost incurred for the audit of the 2015 Consolidated Financial Statement was IDR 5,444,000,000. KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Partners had been the Company’s auditor since 2015 and had completed its duties independently in accordance with valid public accounting profession standards and its cooperation agreement with the Company. The Accountant signing the Independent Auditor Report for the financial year 2015 was Eddy Rintis, S.E., CPA.
Perseroan juga telah menunjuk PT Raya Saham Registra untuk melakukan pengarsipan dan pelaporan kegiatan registrasi saham Perseroan sejak tahun 2008. PT Raya Saham Registra beralamat di Gedung Plaza Sentral, lt 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: (62-21) 2525 666, fax: (62-21) 2525 028. Total biaya yang dikeluarkan untuk PT Raya Saham Registra tahun 2015 adalah sebesar IDR 25.000.000.
The Company also appointed PT Raya Saham Registra to perform the filing and reporting of Company share registration since 2008. PT Raya Saham Registra has its address at Gedung Plaza Sentral, lt 2 Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48, Jakarta 12930, Phone: (62-21) 2525 666, fax: (62-21) 2525 028. Total cost incurred for PT Raya Saham Registra in 2015 was IDR 25,000,000.
Sertifikasi dan Penghargaan Awards and Certification
No.
Tanggal Date
1
28 Februari/February 2015
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and certifications
Juara II dan III dalam rangka “Lomba Perahu Naga Balikpapan Open 2015”/ First and Second Runner-Up in “Balikpapan Open 2015 Dragon Boat Competition”
42
PT Bayan Resources Tbk
Nama Perusahaan yang menerima Receiving Companies
Perusahaan atau Institusi yang memberikan / Awarding Companies or Institutions
DPP
Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kota Balikpapan/ Indonesian Rowing Association (PODSI) of Balikpapan
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
No.
Tanggal Date
2
5 Juni/June 2015
3
4
5
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Nama Perusahaan yang menerima Receiving Companies
Perusahaan atau Institusi yang memberikan / Awarding Companies or Institutions
10 Perusahaan PKP2B terbaik RKAB Award / RKAB Award for 10 Best CCOW Companies
TSA & FKP
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara / Ministry of Energy and Mineral Resources, Directorate General of Mineral and Coal.
Program Peringkat Kinerja Perusahaan Nasional (PROPERNAS) peringkat BIRU dalam rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup / Blue PROPERNAS award in Environmental Management
PIK, WBM, DDP, GBP Blok 2
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan / Ministry of Environment and Forestry
Program Peringkat Kinerja Perusahaan Daerah (PROPERDA HIJAU dibidang Pengelolaan Lingkungan Hidup / Green PROPERDA award in Environmental Management
TSA, GBP Blok 2, PIK & FKP
Gubernur Kalimantan Timur / Governor of East Kalimantan.
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and certifications
Juni/June 2015
Juni/June 2015
Agustus/August 2015
TSA FKP DPP
Penghargaan Kecelakaan Nihil / Zero Accident Award
Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia / Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia
6 Piagam penghargaan atas kontribusi Perusahaan dalam rangka menyukseskan pelaksanaan program Community Development tahun 2011 – 2015 / Award for Company Contribution in the Realization of 2011-2015 Community Development Program.
7
PIK
Bupati Kutai Timur / Kutai Timur Regent
17 September 2015 “PRATAMA dibidang Pengelolaan Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara / PRATAMA award in Mineral and Coal Mining Safety Management “PRATAMA” dibidang Pengelolaan Lingkungan Pertambangan / PRATAMA award in Environmental Management
Laporan Tahunan 2015
WBM
WBM, PIK, GBP Blok 2 & FKP
|
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara / Ministry of Energy and Mineral Resources, Directorate General of Mineral and Coal.
Annual Report 2015
43
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tinjauan dan Analisis Manajemen
Management Review and Analysis
44
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
44
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Tinjauan Operasional Operation Review Perseroan merupakan induk perusahaan, dalam pengertian seluruh kegiatan usaha berada pada kinerja masing-masing anak perusahaan yang sebagian besar bergerak di bidang pertambangan dan sisanya bergerak di bidang non-tambang, namun mendukung usaha pertambangan secara terpadu.
As a parent company, the Company delegated all business activities to the performances of subsidiaries which mostly engaged in mining sector, with some subsidiaries engaging in non-mining sector that offered integrated support to mining business.
Kegiatan Pertambangan
Mining Operations
Akibat harga batubara yang tetap rendah selama 3 tahun terakhir, Perseroan memutuskan menurunkan rasio pengupasan tanah untuk mengurangi biaya produksi. Meskipun demikian, Perseroan melalui anak perusahaannya telah memproduksi 11,3 juta MT batubara, atau 17,7% lebih besar daripada jumlah produksi tahun 2014 sebanyak 9,6 juta MT. Peningkatan jumlah produksi ini terutama disebabkan oleh pengembangan proyek Tabang walaupun adanya penurunan produksi di GBP 2.
Due to the consistently low coal price over the last 3 years, the Company in order to lower production costs has where possible made the decision to lower strip ratios. Despite this the Company through its subsidiaries has produced 11.3 million MT, a 17.7% increase over 2014 production of 9.6 million MT. The expansion at Tabang was the major driver for this increase, partly offset by lower production at GBP 2.
Berikut tabel produksi batubara per proyek dari tahun 2011 hingga 2015:
The table below shows coal production per project from 2011 to 2015:
Nama Proyek / Project Name
(dalam juta MT / in million MT)
2011
2012
2013
2014
2015
GBP
3.8
4.1
3.5
2.6
0.1
WBM
4.3
3.8
3.2
2.1
1.8
PIK
3.2
2.5
2.1
0.8
0.8
TSA/FKP
2.6
3.7
2.7
2.2
2.2
FTB
1.7
2.0
2.2
1.9
6.4
-
0.2
-
-
-
15.6
16.3
13.7
9.6
11.3
Mamahak Total
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP)
GBP merupakan pemegang PKP2B generasi kedua yang terdiri dari 2 blok yaitu GBP Blok 1 dan GBP Blok 2 yang berlokasi di Kalimantan Timur. GBP Blok 2 memproduksi batubara dengan kalori tinggi hingga mencapai sekitar 7.000 Kcal/Kg GAR. GBP memiliki dua dermaga yaitu Manau dan Tepian Ulak. GBP Blok 1 juga memiliki dermaga di Rimba Ayu.
GBP is the holder of a second generation CCOW consisting of 2 blocks, namely Block 1 and Block 2 which are both located in East Kalimantan. GBP Block 2 produces coal with high calories of up to 7,000 Kcal/Kg GAR. It has two jetties, namely Manau and Tepian Ulak. GBP Block 1 also has a jetty at Rimba Ayu.
GBP Blok 2 memproduksi 0,1 juta MT batubara pada tahun 2015 atau lebih rendah 96,2% dari produksi tahun 2014 sebesar 2,6 juta MT. Sementara GBP Blok 1 pada tahun 2015 tidak melakukan kegiatan penambangan sehubungan dengan permasalahan izin dengan pemegang konsesi kehutanan yang belum selesai.
GBP Block 2 produced 0.1 million MT in 2015 or 96.2% lower compared to 2014 production of 2.6 million MT. GBP Block 1 was not mined in 2015 due to unresolved permit issues with the holder of an overlapping forestry concession.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
45
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
PT Wahana Baratama Mining (WBM)
WBM merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Satui, Kalimantan Selatan. WBM memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 6.300 – 6.500 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, WBM menggunakan Dermaga WBM yang terletak di pantai Sungai Cuka – Satui. Kemudian batubara tersebut diangkut dengan tongkang ke KFT-1 yang berada di perairan Kalimantan Selatan yang dapat melayani kapal Handy/Panamax dan/atau Capesize.
WBM is a third generation CCOW holder located in Satui, South Kalimantan. WBM produces bituminous quality coal with calorific content of 6,300 – 6,500 Kcal/Kg GAR. In order to support coal deliveries, WBM utilizes a jetty located at Sungai Cuka – Satui. The coal is then transported with barge to KFT-1 in South Kalimantan waters which served handy/ Panamax and /or capesize vessels.
WBM memproduksi 1,8 juta MT batubara pada tahun 2015 atau lebih rendah 14,3% dari produksi tahun 2014 sebesar 2,1 juta MT. Sejak bulan Agustus 2015, WBM sudah melaksanakan penambangan batubara di area perbatasan tambang dengan PT Arutmin Indonesia.
WBM produced 1.8 million MT in 2015 or 14.3% lower compared to 2.1 million MT of coal produced in 2014. Since August 2015, WBM has been mining coal in the border area shared with its neighbouring concession holder PT Arutmin Indonesia.
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PT Perkasa Inakakerta (PIK)
PIK merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, PIK memproduksi batubara kualitas sub-bituminous dengan kandungan kalori sekitar 4.600 - 4.700 Kcal/Kg GAR. PIK menggunakan dermaga yang terletak di Pantai Sekeret. Dermaga ini dapat memuat langsung ke kapal Handy atau Panamax.
PIK is a third generation CCOW holder located in Kutai Timur, East Kalimantan. PIK produces sub-bituminous quality coal with calorific value of about 4,600 - 4,700 Kcal/ Kg GAR. In order to support coal deliveries, PIK utilizes the jetty located at Sekeret Beach, which is able to load directly to Handy or Panamax vessels.
PIK memproduksi 0,8 juta MT batubara pada tahun 2015 yang secara total sama dengan tahun 2014.
PIK produced 0.8 million MT in 2015 which is approximately the same quantity produced in 2014.
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
PT Teguh Sinarabadi (TSA)
TSA merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. TSA memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 Kcal/Kg GAR. Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, TSA menggunakan dermaga yang terletak di Sungai Mahakam.
TSA is a third generation CCOW holder located at Kutai Barat, East Kalimantan. TSA produces bituminous quality coal with calorific content of around 5,900 – 6,000 Kcal/Kg GAR. To support coal deliveries, TSA utilizes a jetty located at the Mahakam River.
TSA memproduksi 0,5 juta MT batubara pada tahun 2015 yang secara total sama dengan tahun 2014.
TSA produced 0.5 million MT coal in 2015 which is approximately the same quantity produced in 2014.
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
PT Firman Ketaun Perkasa (FKP)
FKP merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. FKP memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 Kcal/Kg GAR. Lokasi tambang FKP dan TSA saling berdekatan sehingga FKP dapat menggunakan Dermaga TSA untuk pengiriman batubaranya.
FKP is a third generation CCOW located in Kutai Barat, East Kalimantan. FKP produces bituminous quality coal with calorific value of around 5,900 – 6,000 Kcal/Kg GAR. FKP and TSA mine locations are in close proximity, therefore FKP is able to use the TSA jetty for coal delivery.
FKP memproduksi 1,7 juta MT batubara pada tahun 2015 atau secara total sama dengan tahun 2014.
FKP produced 1.7 million MT coal in 2015 which is approximately the same quantity produced in 2014.
46
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT) dan PT Brian Anjat Sentosa (BAS) atau FTB atau Konsesi Tabang
PT Fajar Sakti Prima (FSP), PT Bara Tabang (BT), and PT Brian Anjat Sentosa (BAS) or FTB or Tabang Concession
Konsesi Tabang merupakan gabungan dari 3 perusahaan tambang yang terdiri dari FSP, BT dan BAS, yang memiliki IUP Operasi Produksi yang berlokasi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Konsesi Tabang memproduksi batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous dengan kandungan rendah belerang. Spesifikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.200 Kcal/Kg GAR. Konsesi Tabang menggunakan Dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dan Dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
The Tabang Concession is the combination of 3 mining companies comprising FSP, BT and BAS. It has Production Operation IUP located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Tabang Concession produces subbituminous, environmentally-friendly, low-sulfur coals. The coal specification is around 4,000 – 4,200 Kcal/Kg GAR. Tabang Concession utilizes two jetties, namely Gunung Sari Jetty located at the Belayan River and Senyiur Jetty located at the Kedang Kepala River.
FTB memproduksi 6,4 juta MT batubara pada tahun 2015 atau lebih tinggi sebesar 236,8% dari tahun 2014 sebesar 1,9 juta MT. Kenaikan ini disebabkan karena BT telah memulai produksinya dan adanya kenaikan produksi di FSP. Penyelesaian pembangunan jalan pengangkutan batubara sepanjang 69 km di Senyiur dan penyelesaian fase I dan IIA penghancur batubara, pengelolaan batubara dan fasilitas pemuatan di Senyiur memungkinkan BT memulai produksinya.
In total FTB produced 6.4 million MT in 2015, which was 236.8 % higher than 2014 production of 1.9 million MT. This increase was due to the commencement of production at BT and increased production at FSP. During the year the completion of the construction of 69km Senyiur coal hauling road and stage/phase I and IIA of coal crushing, handling and loading facilities at Senyiur enabled BT to commence production.
Proyek Pakar (Pakar)
Pakar Project (Pakar)
Proyek Pakar merupakan gabungan dari 9 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU dan CA di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Pakar ini juga bersebelahan dengan Konsesi Tabang dan memiliki batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous. Spesifikasi batubaranya sekitar 3.000 – 3.800 Kcal/Kg GAR. Proyek Pakar akan menggunakan Dermaga Senyiur yang terletak di Sungai Kedang Kepala.
Pakar Project is the integration of 9 adjoining mining companies, namely TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU and CA located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Pakar project is also adjacent to Tabang concession and has environmentally friendly sub-bituminous coal. The coal specification is around 3,000 – 3,800 Kcal/Kg GAR. Pakar project will use the Senyiur Jetty located at the Kedang Kepala River.
Konsesi yang berada di Proyek Pakar masih dalam tahap pengurusan perizinan sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk melakukan operasional tambang. Karena lokasinya yang berdekatan dengan proyek Tabang, pengembangan proyek Pakar ini akan didukung infrastruktur proyek Tabang.
Concessions in Pakar Project are still in process of obtaining permits in accordance with Government policies in order to operate mines. Due to the proximity of the Pakar concession to Tabang projects, the development of this Pakar project will be supported by the Tabang project infrastructures.
Proyek Mamahak (MCM)
Mamahak Project (MCM)
Proyek Mamahak merupakan gabungan dari 4 perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu MCM, MBE, MEL, dan BKL yang memiliki IUP Operasi Produksi dan Eksplorasi yang berlokasi di Kalimantan Timur. Proyek Mamahak memproduksi batubara semi-soft coking.
The Mamahak Project is an integration of 4 mining companies with neighboring locations, namely MCM, MBE, MEL and BKL. It has Production Operation and Exploration IUPs located in East Kalimantan. The Mamahak Project produces semi-soft coking coal.
Operasional pertambangan di MCM pada tahun 2015 tidak ada karena harga batubara yang lebih rendah daripada biaya operasional saat ini, ditambah dengan ketinggian air yang tidak konsisten di dermaga MCM di Long Hubung.
There is no mining operations at MCM in 2015 due to the current coal prices being lower than operation costs, coupled with inconsistent water levels at MCM’s port Long Hubung.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
47
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Operasi Non-Tambang
Non-Mining Operations
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
Balikpapan Coal Terminal (BCT)
BCT adalah pelabuhan khusus batubara yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Dermaga Perkasapratama yang terletak di Kalimantan Timur. Sebagian batubara Perseroan diekspor melalui BCT. Pada tahun 2015, BCT memuat 9,7 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan atau turun sebesar 23,0% dari tahun 2014 sebesar 12,6 juta MT.
BCT is a special coal terminal managed by the Company’s subsidiary, PT Dermaga Perkasapratama, which is located in East Kalimantan. A portion of the Company’s coal is mainly exported through the BCT. In 2015, the BCT loaded 9.7 million MT of coal for various customers which was 23.0% lower than 12.6 million MT loaded in 2014.
Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT)
Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT)
Selain BCT, Perseroan juga memiliki dan mengelola dua unit KFT melalui PT Muji Lines yang berada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta tugboat dan tongkang. KFT-1 telah memuat sekitar 1,5 juta MT batubara selama tahun 2015, atau menurun sebesar 25,0% dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 2,0 juta MT. Sejak bulan Januari 2015, KFT-2 sudah mulai beroperasi dan telah memuat sekitar 0,7 juta MT selama tahun 2015.
Other than BCT, the Company also owns and manages two KFTs through PT Muji Lines which are located in South and East Kalimantan, as well as tugboats and barges. KFT-1 has loaded approximately 1.5 million MT of coal during 2015, which was 25.0 % less than the 2.0 million MT loaded in previous year. KFT-2 started operating in January 2015 and loaded approximately 0.7 million MT.
PT Indonesia Pratama (IP)
PT Indonesia Pratama (IP)
IP merupakan kontraktor untuk Proyek Tabang, yang menangani pengangkutan dan penambangan batubara BT dan FSP. IP juga memiliki jalan pengangkutan batubara sepanjang 69 km dan Dermaga Gunung Sari di Sungai Belayan.
IP is the contractor for the Tabang contract. As such, IP manages coal hauling and coal mining for BT and FSP. IP also owns the 69 Km Senyiur haul road and Gunung Sari Jetty at the Belayan River.
48 48
PT PT Bayan Bayan Resources Resources Tbk Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tinjauan Keuangan Financial Review Analisis tinjauan keuangan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya tertanggal 31 Maret 2016.
The financial review analysis refers to the Company’s Consolidated Financial Statements for the year ending 31 December 2015 and 2014, which has been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers network of firms) which was issued with an unqualified opinion with its report dated 31 March 2016.
Laporan Posisi Keuangan 2015-2014 / Statement of Financial Position 2015-2014 dalam AS$ (In US$)
Uraian / Details
2015
2014
∆%
Aset Lancar / Current Assets
281,558,806
323,240,003
(12.9%)
Aset Tetap / Fixed Assets
259,990,067
257,925,669
0.8%
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets
656,292,922
838,416,311
(21.7%)
Total Aset / Total Assets
937,851,728
1,161,656,314
(19.3%)
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities
149,337,031
518,794,409
(71.2%)
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities
616,354,682
387,329,860
59.1%
Total Liabilitas / Total Liabilities
765,691,713
906,124,269
(15.5%)
Ekuitas / Equity
172,160,015
255,532,045
(32.6%)
Aset
Assets
Jumlah aset Perseroan berkurang sebesar 19,3% menjadi AS$937.851.728 pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan AS$1.161.656.314 pada tanggal 31 Desember 2014 karena penurunan aset tidak lancar sebesar 21,7% atau AS$182.123.389 dan aset lancar sebesar 12,9% atau AS$41.681.197.
Total Company assets of US$937,851,728 as at 31 December 2015 were 19.3% lower than the US$1,161,656,314 as at 31 December 2014. This was due to a decrease of 21.7% or US$182,123,389 in non-current assets, and a decrease of 12.9% or US$41,681,197 in current assets.
Penurunan aset lancar sebesar AS$ 41.681.197 terutama disebabkan oleh penurunan kas yang di batasi penggunaannya sebesar AS$43.847.824 karena pembayaran kembali pinjaman dan investasi dalam aset tetap, penurunan pajak dibayar dimuka jangka pendek sebesar AS$23.117.790 karena ada pengembalian PPN dan pajak penghasilan yang sebagian diimbangi dengan kenaikan kas dan setara kas sebesar AS$10.210.915, kenaikan persediaan sebesar AS$5.190.306 terutama peningkatan persedian di BT dan kenaikan piutang non usaha sebesar AS$5.223.324.
The overall decrease in current assets of US$41,681,197 was mainly due to the decrease in restricted cash of US$43,847,824 due to repayments of debt as well as continued investment in fixed assets and a decrease in current prepaid taxes of US$23,117,790 which was due to VAT and Corporate tax refunds. This was partially offset by an increase in cash and cash equivalents of US$10,210,915, an increase in inventory of US$5,190,306 mainly due to the build-up of inventory at BT and an increase in non-trade receivables of US$5,223,324.
Penurunan aset tidak lancar sebesar AS$182.123.389 terutama disebabkan penurunan pajak dibayar dimuka sebesar AS$98.476.120 karena adanya pengembalian PPN, penurunan nilai properti pertambangan terutama aset di Pakar dan penurunan pajak tangguhan sebesar AS$22.118.439.
The decrease in non-current assets of US$182,123,389 was primarily due to the decrease in non-current prepaid taxes of US$98,476,120 resulting from the receipt of the VAT tax refunds for certain years, decrease in mining properties mainly due to the impairment of assets at Pakar, and decreases in deferred tax assets of US$22,118,439.
Kenaikan aset tetap dikarenakan penyelesaian pembangunan jalan pengangkutan batubara, bangunan dan fasilitas pelabuhan di proyek Tabang di imbangi dengan penyusutan berkelanjutan aset-aset yang ada dan penjualan aset tetap.
Increases in fixed assets was due to the completion of the coal haul road as well as buildings and port facilities at the Tabang Project partially offset by continued depreciation of existing assets and sale of fixed assets.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
49
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas Perseroan menurun sebesar 15,5% dari AS$906.124.269 pada tanggal 31 Desember 2014 menjadi AS$765.691.713 pada tanggal 31 Desember 2015. Penurunan liabilitas jangka pendek sebesar 71,2% atau sebesar AS$369.457.378 diimbangi dengan peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar 59,1% atau setara AS$ 229.024.822.
Total Company liabilities of US$765,691,713 as at 31 December 2015 were 15.5% lower than the US$906,124,269 recorded as at 31 December 2014. This was due to a decrease in current liabilities of 71.2% or US$369,457,378 partly offset by an increase in non-current liabilities of 59.1% or US$229,024,822.
Penurunan liabilitas jangka pendek sebesar AS$369.457.378 terutama disebabkan penurunan pinjaman jangka pendek sebesar AS$281.606.474. Pada bulan Desember 2015 pinjaman jangka pendek di reklasifikasi menjadi pinjaman jangka panjang setelah Perseroan merestrukturisasi perjanjian pinjaman termasuk mengubah jadwal pembayaran yang baru mulai 2018. Penurunan utang usaha sebesar AS$100.044.113 terutama disebabkan karena adanya penurunan biaya produksi dan biaya penjualan diimbangi dengan kenaikan akrual sebesar AS$21.161.547.
The decrease in current liabilities of US$369,457,378 was mainly due to the decrease in current portion of long-term loans of US$281,606,474. The current portion of long-term loans was re-classified to non-current long-term loans in December 2015, after the Company restructured its loan facilities which included a revised schedule of payments, with the first starting in 2018. Decreases in Trade Payables of US$100,044,113 partly offset by increases in accruals of US$ 21,161,547 which were mainly due to reductions in production and selling costs in 2015.
Peningkatan liabilitas jangka panjang sebesar AS$229.024.822 terutama disebabkan kenaikan pinjaman jangka panjang sebesar AS$246.693.362 yang disebabkan reklasifikasi pinjaman jangka pendek ke pinjaman jangka panjang, diimbangi dengan penurunan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan penurunan nilai properti pertambangan sebesar AS$14.622.330.
The increase in non-current liabilities of US$229,024,822 was mainly due to the increase in the non-current portion of the long-term loans of US$246,693,362 due to the reclassification of the current portion of long-term loans to non-current as mentioned above, partially offset by a decrease in deferred tax liabilities resulting from the impairment of mining properties US$14,622,330.
Ekuitas
Equity
Jumlah Ekuitas Perseroan menurun 32,6% dari AS$255.532.045 pada tahun 2014 menjadi sebesar AS$172.160.015 pada tahun 2015 karena rugi bersih keseluruhan yang diakui pada tahun 2015.
The Company’s equity of US$172,160,015 decreased by 32.6% from US$255,532,045 in 2014 due to the overall net loss recognized in 2015.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Report Statements of Comprehensive Income
Kinerja Keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif adalah sebagai berikut:
Company Financial Performance based on Comprehensive Income Statement can be seen below:
Uraian / Details
2015
2014
∆%
Pendapatan / Revenue
465,007,423
828,259,942
Laba Bruto / Gross Profit
122,773,317
97,025,107
26.5%
Rugi Bersih / Net Loss
(81,798,054)
(189,017,198)
(56.7%)
(43.9%)
Pendapatan
Revenue
Total pendapatan Perseroan mengalami penurunan sebesar 43,9% menjadi AS$465.007.423 pada tahun 2015 dari AS$828.259.942 pada tahun 2014 karena penurunan harga jual rata-rata batubara dari AS$66.4/MT pada tahun 2014 menjadi AS$48,5/MT tahun 2015, ditambah volume penjualan batubara yang lebih rendah yaitu sebesar 8,9 juta MT pada tahun 2015 dibandingkan 12,1 juta MT pada tahun 2014.
Total Company revenue of US$465,007,423 for 2015 was 43.9% lower than 2014 total revenue of US$828,259,942. This was due to the lower average coal selling price of US$48.5/MT in 2015 versus US$66.4/MT in 2014 and lower sales volume of 8.9 million MT in 2015 versus 12.1 million MT in 2014.
50
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Laba Bruto
Gross Profit
Laba bruto Perseroan mengalami kenaikan 26,5% menjadi AS$122.773.317 pada tahun 2015 dari AS$97.025.107 pada tahun 2014. Kenaikan laba bruto ini terutama disebabkan penurunan biaya produksi per ton karena penurunan rasio pengupasan tanah rata-rata tertimbang dan biaya lainnya namun sebagian diimbangi oleh penurunan harga jual rata - rata batubara dan penurunan volume penjualan.
The Company’s gross profit of US$122,773,317 in 2015 was 26.5% higher than the 2014 gross profit of US$97,025,107. This was mainly due to lower production costs per tonne, which was primarilly driven by lower strip ratios and lower diesel fuel prices, partly offset by lower average sale price per tonne received and lower sales volume.
Hal tersebut di atas juga menyebabkan marjin laba kotor pada tahun 2015 meningkat menjadi 26,4%, lebih tinggi dari pada tahun 2014 yaitu 11,7%.
As a result of this increase in gross profit, the gross profit margin also increased from 11.7% in 2014 to 26.4% in 2015.
Rugi Bersih
Net Loss
Rugi bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 56,7% menjadi AS$81.798.054 pada tahun 2015 dari AS$189.017.198 pada tahun 2014. Penurunan kerugian bersih tersebut terutama disebabkan karena kombinasi beberapa hal : penurunan nilai properti pertambangan sebesar AS$55.137.506 lebih rendah dari tahun 2014 sebesar AS$156.453.028, laba bruto yang lebih tinggi sebesar AS$122.773.317 pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar AS$97.025.107, penurunan biaya penjualan sebesar AS$65.630.265 pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar AS$76.349.619 yang disebabkan menurunnya volume penjualan, penurunan beban keuangan sebesar AS$32.394.565 pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar AS$ 38.779.131, diimbangi dengan peningkatan beban pajak sebesar AS$13.615.750 di tahun 2015 dibandingkan manfaat pajak tahun 2014 sebesar AS$11.336.139 serta peningkatan beban lainnya sebesar AS$10.235.566 pada tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 sebesar AS$1.317.235 yang terutama disebabkan oleh kerugian selisih kurs atas revaluasi piutang pajak dibayar dimuka.
The Company’s net loss of US$81,798,054 for 2015 was 56.7% lower than the 2014 net loss of US$189,017,198. The main reasons for this decrease was the combination of a lower impairment on mining properties of US$55,137,506 for 2015 versus US$156,453,028 in 2014, higher gross profit of US$122,773,317 for 2015 versus US$97,025,107 in 2014, lower selling expenses of US$65,630,265 for 2015 versus US$76,349,619 in 2014 due to the drop in sales volume, lower finance expenses of US$32,394,565 for 2015 versus US$38,779,131 in 2014, partly offset by higher tax expense of US$13,615,750 in 2015 versus income tax benefit of US$11,336,139 in 2014, and higher other expenses of US$10,235,566 for 2015 versus US$1,317,235 in 2014 which was mainly due to foreign exchange losses on the revaluation of prepaid tax receivables.
Arus Kas
Cash Flow
Ringkasan arus kas perseroan dapat dilihat sebagai berikut:
The summary of the Company’s cash flow is stated as follows.
Laporan Arus Kas 2015-2014 / Statement of Cash Flows 2015-2014 Uraian / Details
2015
2014
∆%
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
80,078,359
181,380,887
(55.9%)
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi Net Cash Generated from Operating Activities
51,961,062
65,879,793
(21.1%)
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi Net Cash Used in Investing Activities
(29,419,145)
(47,320,387)
(37.8%)
Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Pendanaan Net cash used in Financing Activities
(11,788,537)
(119,718,158)
(90.1%)
Penurunan (Kenaikan) Bersih Kas dan Setara Kas Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalents
10,753,380
(101,158,752)
(110.6%)
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Cash and Cash Equivalents at the End of the Year
90,289,274
80,078,359
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
12.8%
51
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Arus Kas Bersih yang dihasilkan dari Kegiatan Operasi
Net Cash Generated From Operating Activities
Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi sebesar AS$51.961.062 atau mengalami penurunan sebesar AS$13.918.731 dari AS$65.879.793 pada tahun 2014 disebabkan penurunan atas penerimaan dari pelanggan sebesar AS$367.704.949 karena penurunan harga jual rata-rata dan volume penjualan.
Net cash generated from operations of US$51,961,062 in 2015 was US$13,918,731 lower than the US$65,879,793 generated in 2014 due to the decrease in receipts from customers due to lower average sales price realized and lower sales volumes US$367,704,949;
Hal ini diimbangi dengan :
This was partially offset by :
a)
Penurunan pembayaran kepada pemasok sebesar AS$253.869.634 sejalan dengan penurunan rasio pengupasan tanah dan harga solar; b) Peningkatan pengembalian pajak sebesar AS$50.886.165; c) Penurunan atas royalti yang dibayar sebesar AS$45.115.511 sejalan dengan penurunan nilai penjualan; d) Penurunan pembayaran kepada direktur dan karyawan sebesar AS$7.837.121 disebabkan penurunan jumlah karyawan; dan e) Peningkatan atas pajak sebesar AS$5.456.812
a)
Arus Kas Bersih yang digunakan untuk Kegiatan Investasi
Net Cash Used in Investing Activities
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi sebesar (AS$29.419.145) atau menurun sebesar AS$17.901.242 dari yang digunakan di tahun 2014 sebesar (AS$47.320.387) terutama disebabkan karena penurunan kas yang dibatasi penggunaannya sebesar AS$28.904.973 diimbangi dengan kenaikan perolehan aktiva tetap sebesar AS$12.402.923 terutama pembangunan jalan pengangkutan batubara di Senyiur dan fasilitas pelabuhan.
Net cash used in investing activities of (US$29,419,145) for 2015 was US$17,901,242 lower than the (US$47,320,387) used in 2014. This was mainly due to the decrease in restricted cash equivalents of US$28,904,973, partly offset by an increase in acquisition of fixed assets of US$12,402,923 mainly due to the construction of the Senyiur haul road and port facilities.
52
PT Bayan Resources Tbk
b) c)
Decrease in payments to suppliers due to lower production costs as a result of lower strip ratios and lower fuel costs US$253,869,634; Increase in net tax refunds received of US$50,886,165; Decrease in royalties paid resulting from lower sales receipts US$45,115,511;
d)
Decrease in payments to directors and employees of US$7,837,121 due to reduction in staff numbers and
e)
Increase in taxes US$5,456,812.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Arus Kas Bersih yang digunakan dalam Kegiatan Pendanaan
Net Cash used in Financing Activities
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan pendanaan mengalami penurunan sebesar AS$ 107.929.621 dari AS$ (119.718.158) pada tahun 2014 menjadi (AS$11.788.537) pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh turun nya pembayaran kembali pinjaman sebesar AS$102.060.000, penurunan pembayaran dividen kepada kepentingan nonpengendali sebesar AS$3.431.306 diimbangi dengan penurunan penerimaan pinjaman sebesar AS$25.331.861 dan reklasifikasi kas yang dibatasi penggunaannya sebesar AS$28.257.493.
Net cash used in financing activities of (US$11,788,537) for 2015 was US$107,929,621 lower than the (US$119,718,158) used in 2014. This was mainly due to lower repayments of borrowings of US$102,060,000, lower dividends paid to non-controlling interests of US$3,431,306, partly offset by lower proceeds from borrowings of US$25,331,861 and a reclassification of restricted cash of US$28,257,493.
Analisa Rasio Keuangan
Financial Ratio Analysis
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital
Modal kerja bersih Perseroan meningkat sebesar AS$327.776.181 dari (AS$195.554.406) pada tahun 2014 menjadi AS$132.221.775 pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan karena reklasifikasi pinjaman jangka pendek ke pinjaman jangka panjang akibat Perseroan merestrukturisasi pinjaman dalam tahun 2015, penurunan utang usaha dan akrual diimbangi dengan penurunan kas dan kas yang dibatasi penggunaannya serta pajak dibayar dimuka.
The Company’s net working capital of US$132,221,775 for 2015 was US$327,776,181 higher than the (US$195,554,406) in 2014, this was mainly due to the reclassification of the current portion of long-term loans to the non-current portion as a result of the company’s loan restructuring in 2015, and reductions in the combined total of trade payables and accruals partly offset by a reduction in the combined net cash and restricted cash total and prepaid taxes.
Likuiditas
Liquidity
Tingkat likuiditas Perseroan pada tahun 2015 meningkat 126,2% menjadi 188,5% dari 62,3% pada tahun 2014. Hal ini disebabkan karena reklasifikasi pinjaman jangka pendek ke pinjaman jangka panjang, penurunan utang usaha dan akrual, diimbangi dengan penurunan dalam kas dan kas yang dibatasi penggunaannya serta pajak dibayar dimuka.
The Company’s liquidity ratio of 188.5% for 2015 was 126.2% higher than 62.3% in 2014. This was due to the reclassification of the current portion of long-term loans to non-current, reduction in trade payables and accruals, partly offset by reduction in the combined cash and restricted cash total and prepaid taxes.
Solvabilitas
Solvability
Rasio Solvabilitas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitasnya, yang diukur dengan membandingkan total liabilitas terhadap total aset dan total liabilitas terhadap ekuitas. Perbandingan rasio total liabilitas terhadap total aset adalah 0,82:1 meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 0,78:1. Perbandingan rasio total liabilitas terhadap ekuitas adalah 4,45:1 meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu 3,55:1.
Solvency is the ability of the Company to meet all liabilities, which is measured by comparing the total liabilities to total assets and total liabilities to equity. The comparison of the ratio of total liabilities to total assets was 0.82:1 which increased from 0.78:1 in 2014. The comparison of the ratio of total liabilities to equity was 4.45:1 which increased from 3.55:1 in 2014.
Kemampuan Membayar Utang
Ability to Repay Debt
Kolektabilitas Piutang
Collectability of Receivables
Tingkat kolektabilitas rata-rata piutang meningkat menjadi 43,9 hari pada tahun 2015 dari 23,1 hari pada tahun 2014.
Average collectability of receivables increased to 43.9 days in 2015 from 23.1 days in 2014.
Struktur Modal
Capital Structure
Sesuai dengan Laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, struktur
In accordance with the consolidated financial statement ending 31 December 2015, the Company capital structure
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
53
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
permodalan Perseroan adalah modal saham dengan modal dasar sebesar 12.000.000.000 lembar, saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
constituted share capitals with authorized capital of 12,000,000,000 shares and issued and paid up shares totalling 3,333,333,500 with nominal value of IDR 100 per share.
Perseroan telah menggunakan dana yang berasal dari kas internal dan pinjaman New Club Deal yang berjumlah AS$750 juta. Fasilitas tersebut terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (TLF) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (CPXF) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (WCF) sebesar AS$150 juta.
The Company has utilized funds from internal cash flow and the New Club Deal with a total loan amount of US$750 million. The facility consisted of a term loan (TLF) of US$400 million, capex facility (CPXF) of US$200 million, and a Working Capital facility (WCF) of US$150 million.
Per tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah restrukturisasi pinjaman dan menandatangani amandemen dan pembaharuan perjanjian fasilitas pinjaman yang merubah beberapa syarat dan ketentuan termasuk jadwal pembayaran yang baru dimulai pada tahun 2018. Secara keseluruhan, fasilitas pinjaman direklasifikasi menjadi TLF sebesar AS$ 544.211.861, dan WCF sebesar AS$ 34.000.000 sebagai instrumen penjamin.
As at 31 December 2015, the Company has finished the debt restructuring and signed an Amendment and Restatement Deed for the loan facility, which revised certain terms and conditions including a new schedule of principal repayments starting in 2018. The overall facility has been reclassified into a TLF of US$544,211,861 and WCF of US$34,000,000, which is only for surety instruments.
Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo dan harus dibayar penuh pada 31 Desember 2020 kecuali Perseroan mengambil opsi satu tahun perpanjangan menjadi 31 Desember 2021.
The facility is due to be fully repaid on 31 December 2020 unless the Company exercises its option to extend the final maturity until 31 December 2021.
Komitmen Material
Material Commitment
Pada tanggal 24 Februari 2014 dan 23 Februari 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara, pembangunan dermaga bahan bakar minyak dan tangki solar di Senyiur sebesar AS$4.441.400. Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$2.591.004.
On 24 February 2014 and 23 February 2015, the Company entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal loading facility, construction of fuel jetty and fuel tank at Senyiur, with a total contract value amounting to US$4,441,400. As at 31 December 2015, the total remaining contract value outstanding was US$2,591,004.
Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan
Subsequent Events Information
Setelah periode pelaporan tidak ada informasi atau fakta material.
There were no material facts or information after reporting date.
Strategi dan Prospek Usaha
Business Strategies and Prospect
Lesunya kondisi perekonomian global dan harga batubara dunia yang terus-menerus turun membuat Manajemen menyadari pentingnya merancang suatu strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perseroan sebagai produsen batubara.
Declining global economic conditions and coal prices has made the Management realize the importance of designing strategies to maintain the sustainability of the Company as a coal producer.
Strategi utama yang dilakukan adalah mencari peluang baru pasar batubara, melakukan efisiensi biaya di semua aspek, mengoptimalkan profitabilitas Perseroan dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya manusia, serta memanfaatkan fasilitas pertambangan yang sudah ada seefisien mungkin dan memperluas operasional yang paling menguntungkan.
The main strategies employed were to find new coal market opportunities, implement cost efficiency in all aspects, optimize Company profitability by increasing human resource capacities and skills, and utilize existing mining facilities in the most efficient way possible and to focus on and expand its most profitable operations.
54
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Menimbang rencana Pemerintah untuk membangun pembangkit listrik baru berkapasitas 35.000 MW dan permintaan dari negara-negara konsumen batubara, tampaknya prospek industri pertambangan batubara di Indonesia akan membaik dalam jangka panjang. Hal ini sejalan dengan harapan Perseroan untuk kinerja yang lebih baik di masa mendatang, dengan mengelola dan memaksimalkan tambang dan infrastruktur yang sudah ada, khususnya proyek Tabang yang akan menjadi produsen batubara berbiaya murah. Kami berkeyakinan hal ini akan meningkatkan kinerja Perseroan di masa yang akan datang, terutama jika mengingat keunggulan Perseroan sebagai berikut:
Considering the governments plan to build 35,000 MW new power plants and the demands from coal consuming countries, it seems that there are improved long term prospects for the coal mining industry in Indonesia. This is in line with the Company’s expectations for better future performance through the management and maximization of existing active and non-active mines and infrastructure, particularly the Tabang project which will be a low cost producer. We believe that this will improve the Company’s performance in the future, especially considering the Company’s competitive edges as follows:
1.
1.
Advanced Infrastructure Each mine is equipped with adequate and hightech mining facilities, from coal transportation, crushing and loading facilities. In addition, Bayan owns and operates the Balikpapan Coal Terminal (BCT), which has a handling throughput capacity of 15.0 million tonnes per annum and 16 stockpiles with an aggregate capacity of approximately 1.0 million tonnes. BCT is able to serve both Handy and Panamax-size vessels and has a 4,000 tons per hour coal loading and unloading capacity, enabling it to fully load a Panamax size vessel in one day.
The Company also owns and operates two Kalimantan Floating Transfer Barges (KFT-1 and KFT-2), which can serve all types of bulk carriers in the Kalimantan region such as capesize, panamax and smaller vessels. KFT-1 and KFT-2 have loading and unloading capacities of 4,000 tons and 6,000 tons per hour respectively. Both KFTs can be easily positioned anywhere according to the Company’s requirements.
In order to support coal delivery or transportation for export, the Company also owns 11 tugboats and 15 barges through PT Muji Lines and operates several jetties at the following mining locations:
Infrastruktur yang mutakhir Setiap tambang Perseroan dilengkapi dengan fasilitas pertambangan yang memadai dan berteknologi tinggi mulai dari transportasi, penghancur batubara dan fasilitas pemuatan. Sebagai tambahan, Bayan memiliki dan mengoperasikan Balikpapan Coal Terminal (BCT) yang memiliki kapasitas sebesar 15,0 juta ton per tahun dengan 16 stockpile yang berkapasitas keseluruhan sekitar 1,0 juta ton serta dapat melayani kapal berukuran Handy dan Panamax. BCT juga mempunyai kapasitas bongkar muat batubara sebesar 4.000 ton per jam sehingga dapat mengisi penuh kapal berukuran Panamax dalam satu hari. Perseroan juga memiliki dan mengoperasikan dua unit Kalimantan Floating Transfer Barge (KFT-1 dan KFT-2), yang dapat melayani semua jenis kapal angkut barang curah di wilayah Kalimantan seperti kapal ukuran capesize, panamax, dan kapal-kapal lebih kecil. KFT-1 dan KFT-2 mempunyai kapasitas bongkar-muat masing-masing sebesar 4.000 dan 6.000 ton per jam. Kedua KFT tersebut dapat diposisikan dengan mudah di mana saja sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Untuk mendukung pengiriman atau pengangkutan batubara dalam rangka ekspor, Perseroan juga memiliki 11 unit kapal tunda (tug boats) dan 15 unit tongkang di bawah PT Muji Lines serta mengoperasikan beberapa dermaga di lokasi tambang: o Dermaga PIK yang mempunyai kapasitas bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam dan dapat melayani kapal berukuran Panamax serta dikelola oleh PIK. o Dermaga WBM yang mempunyai kapasitas bongkar muat 3.000 ton per jam dan dapat melayani kapal kecil atau tongkang serta dikelola oleh WBM. o Dermaga Manau dan Dermaga Tepian Ulak, masing-masing terletak di Sungai Kedang Pahu dan Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan berkapasitas bongkar muat sebesar 1.000 dan 1.200 ton per jam serta dikelola oleh GBP. o Dermaga TSA yang terletak di Sungai Mahakam dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam. Dermaga ini dikelola oleh TSA. o Dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dengan kapasitas bongkar muat sebesar 1.000 ton per jam.
o PIK jetty with 4,000 tons per hour throughput capacity and ability to serve Panamax-size vessels, managed by PIK. o WBM jetty with throughput capacity of 3,000 tons per hour and ability to serve smaller size vessels or barges, managed by WBM. o Manau and Tepian Ulaq jetties, located respectively on the Kedang Pahu and Mahakam River in East Kalimantan, with throughput capacity of 1,000 and 1,200 tons per hour respectively, managed by GBP. o TSA jetty located on the Mahakam River with throughput capacity of 2,000 tons per hour, managed by TSA. o Gunung Sari Jetty in Belayan River with throughput capacity of 1,000 tons per hour.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
55
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
o
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
o Currently the Company is also expanding the Senyiur Jetty to assist the Tabang project development and the current jetty has a throughput capacity of 2,000 tons per hour, with the second jetty with a capacity of 4,000 tons per hour completed at year end.
Saat ini Perseroan juga sedang mengembangkan Dermaga Senyiur untuk membantu proyek Tabang dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam dan dermaga kedua dengan kapasitas bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam yang akan selesai pada akhir tahun.
2.
Portofolio produk yang beragam Perseroan memproduksi berbagai kualitas batubara dan memasarkannya sesuai dengan mutu dan spesifikasi batubara yang diminta oleh pelanggan. Portofolio produk Perseroan terdiri dari semi-soft coking coal hingga batubara sub-bituminus dengan nilai kalori, kandungan abu dan kandungan sulfur rendah. Sekitar 74% dari produksi batubara Perseroan terdiri atas batubara sub-bituminus.
2.
Diversified product portfolio The Company produces and markets various grades of coal to meet the qualities and specifications requested by its customers. The Company product portfolio ranges from semi-soft coking coal to subbituminous coal with low calorific value and low ash and sulfur content. The Company’s coal production consists of approximately 74% sub-bituminous coal.
3.
Cadangan batubara Bayan memiliki cadangan batubara signifikan untuk mendukung pertumbuhan produksi berkesinambungan di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, Perseroan memiliki cadangan yaitu sekitar 0,8 miliar MT dengan sumber daya sekitar 4,0 miliar MT.
3.
Coal reserves Bayan has significant reserves to support future continuous production growth. Overall, the Company has 0.8 billion MT of reserves and approximately 4.0 billion MT of resources.
Per 31 Desember 2015, total cadangan batubara berkalori tinggi sebesar sekitar 61,9 juta MT yang bersumber dari konsesi GBP, TSA/FKP dan WBM sementara batubara berkalori rendah sebesar sekitar 772,6 juta MT, yang bersumber dari konsesi PIK, Tabang, dan Pakar. Rasio pengupasan tanah di Tabang dan Pakar sangat rendah, sehingga menyebabkan biaya produksi yang rendah setelah operasi dimulai.
As at 31 December 2015, there was a total of approximately 61.9 million MT of high calorofic coal reserves from the GBP, TSA/FKP and WBM consessions and 772.6 million MT of low CV coal reserves from the PIK, Tabang, and Pakar consessions. The Tabang and Pakar operations are at very low stripping ratios which will result in a low cost of production once material operations have commenced. . Diversified customer base with long-term contracts
4. Pelanggan yang terdiversifikasi dengan kontrak jangka panjang Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah geografis. Para pelanggan ini terdiri dari pembangkit listrik dan perusahaan perdagangan komoditas besar. Empat pelanggan terbesar Perseroan pada tahun 2015 berdasarkan volume penjualan adalah ADANI, TNBF, Thermal Powertech Corporation India Limited and Dragon, dengan penjualan sebesar 50,0% dari total penjualan. Karena proyek Tabang memiliki izin operasional jangka panjang, Perseroan dapat mengadakan kontrak penjualan jangka panjang.
4.
The Company maintains a diversified customer base across geographical regions. This customer base consists of major power plants and top commodity trading companies. The top 4 customers in 2015 by sales volume were: ADANI, TNBF, Thermal Powertech Corporation India Limited and Dragon which collectively accounted for 50.0% of coal sales. As the Tabang project has a long operation license, the Company is able to enter into long term sales contracts.
Perbandingan Antara Target Dan Realisasi 2015
Comparison Between Target And Results of 2015
Pada akhir tahun 2014, Manajemen Perseroan menyusun Rencana Kerja atau target yang harus dicapai pada tahun 2015 antara lain:
At the end of 2014, the Company’s Management formulated the Work Plan or targets to be achieved in 2015, which consisted of:
Pendapatan
Revenue
Pada tahun 2015 Perseroan menargetkan pendapatan berkisar antara AS$440 juta sampai dengan AS$530 juta dengan perkiraan harga jual rata-rata AS$44 – AS$48/MT. Penjualan batubara ditargetkan antara 11 – 12 juta ton.
The Company’s 2015 budgeted revenue range was US$440 million to US$ 530 million with anticipated average selling price of US$44 to US$48/MT. It also targeted sales volume to be between 11 to 12 million tonnes of coal. In 2015, the
56
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Aktual penjualan Perseroan dalam tahun 2015 adalah 8,9 juta ton dengan pendapatan sebesar AS$465 juta dimana masih termasuk dalam target yang telah ditetapkan. Penurunan penjualan batubara disebabkan karena keterlambatan waktu penyelesaian pembuatan jalan batubara di Tabang serta musim kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan keterbatasan dalam pengiriman batubara dari Tabang.
Company’s actual sales volume was 8.9 million tonnes and revenue was US$ 465 million, which is within the target revenue range. The decrease in sales volume was due to the delayed completion of the Tabang haul road and the unexpected continuation of the dry season for a prolonged time which severely restricted barging at Tabang towards the end of the year.
Profitabilitas
Profitability
Perseroan mengantisipasi kerugian bersih sebesar AS$20,7 juta, namun pada kenyataannya mengalami rugi bersih sebesar AS$81,8 juta. Penyebab utamanya adalah penurunan nilai yang tidak diperkirakan sebesar AS$55.137.506 yang disebabkan turunnya harga batubara yang berkepanjangan, penurunan jumlah penjualan dan kerugian selisih kurs akibat revaluasi pajak dibayar dimuka, yang tidak diperkirakan.
The Company anticipated a net loss of US$20.7 million whilst it actually generated a net loss of US$81.8 million in 2015. The main cause of the higher than anticipated loss was the unbudgeted impairment loss of US$55,137,506 due to the continued downturn in the coal sales price outlook, lower sales volumes and the unbudgeted foreign exchange losses on the revaluation of prepaid taxes.
Belanja Modal
Capital Expenditure (CAPEX)
Pada tahun 2015, anggaran belanja modal Perseroan ditetapkan berkisar antara AS$50 sampai AS$81 juta, khususnya untuk mendanai infrastruktur Tabang. Sementara realisasi belanja modal Perseroan untuk tahun 2015 hanya sebesar AS$47.5 juta, yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur proyek Tabang serta pembelian peralatan. Hal ini sebagian besar adalah soal perbedaan waktu, dimana alokasi belanja modal ini diperkirakan mundur hingga tahun 2016 dan/atau 2017.
In 2015, the Company’s capital expenditure was budgeted to be between US$50 to US$81 million principally to fund the Tabang infrastructure. In 2015, the Company only spent US$47.5 million, which was principally used to fund the Tabang infrastructure and equipment purchases. This is largely a timing difference issue with these capex items expected to be carried forward into 2016 and/or 2017.
Struktur modal
Capital structure
Per tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah menyelesaikan restrukturisasi pinjaman dan telah menandatangani Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali untuk fasilitas pinjaman, yang mengubah beberapa syarat dan ketentuan termasuk jadwal baru pembayaran kembali pinjaman yang dimulai pada tahun 2018. Fasilitas keseluruhan telah diklasifikasi ulang menjadi TLF sebesar AS$ 544.211.861 dan WCF sebesar AS$ 34.000.000 sebagai instrumen jaminan.
As at 31 December 2015, the Company has finished the debt restructuring and signed an Amendment and Restatement Deed for the loan facility, which revised certain terms and conditions including a new schedule of principal repayments starting in 2018. The overall facility has been reclassified into a TLF of US$544,211,861 and WCF of US$34,000,000, which is only for surety instruments.
Proyeksi 2016
2016 Projections
Pada akhir tahun 2015, manajemen Perseroan telah menetapkan Rencana Kerja/target untuk tahun 2016, antara lain :
At the end of 2015, the Company’s management has determined the work plan/targets for 2016, namely:
Pendapatan
Revenue
Melihat harga batubara yang diperkirakan akan tetap rendah selama tahun 2016, Perseroan menargetkan pendapatan antara AS$450 juta hingga AS$600 juta untuk tahun 2016 dengan harga jual rata-rata antara AS$30/ MT hingga AS$40/ MT. Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 dikarenakan proyeksi penjualan antara 13.0 sampai dengan 16.0 juta ton. Perseroan berencana untuk fokus
Considering the anticipation of coal prices remaining low during 2016, the Company has budgeted revenues of between US$450 million to US$600 million in 2016 with an average coal selling price of between US$30/MT to US$ 40MT. This target range is higher than the 2015 revenue due to an anticipated increase in coal sales volumes to between 13.0 to 16.0 million tonnes. The Company plans
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
57
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
pada produksi di Tabang yang merupakan tambang batubara kalori rendah berbiaya rendah, serta pada saat bersamaan tambang lainnya akan beroperasi sesuai dengan penurunan rasio pengupasan tanah sebagai akibat dari harga batubara pada saat ini. Hal ini mengakibatkan penurunan CV penjualan rata-rata tertimbang dan penurunan harga penjualan rata-rata.
to focus production at Tabang which is a low cost and low CV mine whilst the other mines are going to be operating at reduced stripping ratio as a result of the current coal market price. This has the result of dropping the weighted average sales CV and the average selling price.
Produksi
Production
Jumlah produksi ditargetkan antara 11,0 hingga 14,0 juta MT atau meningkat sebesar 6,2% - 23,9% dari realisasi tahun 2015 sebesar 11,3 juta MT sehubungan dengan kenaikan produksi di konsesi Tabang.
Total production is targeted to be between 11.0 to 14.0 million MT or an increase of 6.2% – 23.9% from 2015 actual of 11.3 million MT due to the increased production from the Tabang concessions.
Profitabilitas
Profitability
Perseroan menargetkan keuntungan bersih sebelum pajak antara AS$40 hingga AS$50 juta, belum termasuk beban penurunan nilai lainnya. Kami memperkirakan Biaya Tunai akan menurun antara AS$25 hingga AS$32/MT, yang diakibatkan rata-rata tertimbang rasio pengupasan tanah yang lebih rendah antara 2,5 dan 3, terutama karena kenaikan produksi di Tabang dan juga perkiraan harga bahan bakar yang lebih rendah. Bersamaan dengan hal tersebut, Bayan akan melanjutkan penerapan inisiatif pengurangan biaya lainnya seperti pengurangan biaya overhead untuk operasi, mengoptimalkan perencanaan penambangan.
The Company targets net income before tax of between US$ 40.0 to 50.0 million excluding any further impairment charge. We expect Cash Costs will decline to be within the range of US$25/MT to US$32/MT as a result of the lower strip ratio of between 2.5 to 3, primarilly due to the increase in production at Tabang, and also the lower forecasted fuel price. Combined with this, Bayan will continue to implement cost reduction initiatives such as reduction in operation overheads and optimized mine planning.
Belanja modal
Capital expenditure (CAPEX)
Perseroan menganggarkan belanja modal untuk tahun 2016 sekitar AS$35 juta hingga AS$47 juta. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk membiayai infrastruktur proyek Tabang. Di tahun 2016, Perseroan akan menyelesaikan pembangunan fasilitas dermaga pemuatan tongkang yang kedua dan fase I fasilitas penghancur, penyimpanan dan reclaiming batubara juga tangki penyimpanan bahan bakar di Senyiur.
The Company’s budgeted CAPEX for 2016 is expected to be within the range of US$35 million to US$47 million. Most of the funds will be used for the Tabang project’s infrastructure. In 2016, the Company will complete the commissioning of the second jetty barge loading facility, and complete the construction of its first phase of new crushing, stockpiling & reclaiming facilities and its fuel storage tanks at Senyiur.
Struktur modal
Capital structure
Dalam pengelolaan operasional perusahaan, Perseroan akan menggunakan dana internal untuk membiayai semua investasi maupun kegiatan operasional. Perseroan memperkirakan bahwa harga batubara akan tetap rendah pada tahun 2016, namun dengan antisipasi peningkatan jumlah produksi dari Tabang dan harga bahan bakar yang lebih rendah, marjin laba kotor dapat dipertahankan dan kemungkinan akan meningkat dan secara keseluruhan Bayan akan menghasilkan keuntungan pada tahun 2016 tidak termasuk kemungkinan penurunan nilai lebih lanjut.
In managing operations, the Company will use internal cash to fund all investments and operations. The Company anticipates that coal prices will remain low in 2016, however with the increasing production volumes anticipated from Tabang and lower fuel price the gross profit margin will be maintained and potentially increased and overall Bayan will generate a profit in 2016 excluding any potential further impairment charge.
58
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan Marketing and Sales Review Trend Pasar
Market Trends
Tahun 2015 diakhiri dengan ketidakpastian arah. Pertumbuhan ekonomi di China melambat dan pasar batubara internasional masih mengalami kelesuan. Namun ekonomi dunia mengalami pertumbuhan marginal, terlepas dari harga komoditas yang rendah dan volatilitas mata uang serta pasar finansial.
Year 2015 ended with no direction. China’s economic growth slowed down and international coal market remained weak. However we have seen marginal growth in the global economy despite low commodity prices and volatility in currency and financial markets.
China tetap memegang kendali harga batubara di pasar global dengan penurunan impor batubara sejumlah 60 juta ton tahun lalu. Impor batubara China, yang sempat diperkirakan akan mengalami kenaikan substansial, telah jatuh dari angka 208 juta ton per tahun pada tahun 2014 menjadi sekitar 145 juta ton di tahun 2015. Kami memperkirakan impor akan berkisar antara 135 hingga 145 juta ton setelah akhir dekade ini sebelum mengalami pemulihan. Pentingnya batubara di China untuk jangka panjang membuahkan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk memodernisasi produksi batubara dan menghapus hambatan antara produsen dan konsumen. Hasil dari kebijakan-kebijakan ini adalah ekspansi besar-besaran yang berkelanjutan di bidang infrastruktur, termasuk jalur kereta untuk pengiriman sebagian besar batubara di China.
China continues to drive the global coal market prices with a decline of 60 million tons of coal import last year. Chinese coal imports, once predicted to grow substantially, have now fallen from 208 million tonnes per year in 2014 to about 145 million tonnes in 2015. We forecast them to hover between 135 and 145 million tonnes beyond the end of this decade before they recover. Coal’s long-term importance in China has encouraged policies meant to modernize coal production and eliminate bottlenecks between producers and consumers. The result of these policies has been an ongoing massive expansion in infrastructure, including at railroads that deliver most of the coal in China.
Produksi batubara dalam jumlah besar dari India disertai kinerja terbaik negara tersebut baru-baru ini menimbulkan kerancuan arah dalam pasar India. Kami memperkirakan
The record coal through put from India with their recent best performance provided a confused direction on the India market. We expect India imports to be around 175
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
59
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
impor batubara India akan berkisar antara 175 hingga 225 juta ton dalam jangka pendek. India diperkirakan akan memproduksi lebih banyak batubara dari tambang Pemerintah maupun swasta, namun hambatan berupa kandungan abu dan kapasitas jalur kereta dapat terus mendorong impor batubara. Selain itu, pembangkit listrik baru di India yang tidak dirancang untuk menerima kandungan abu tinggi, ekspektasi keuntungan biaya pengiriman batubara lewat laut berdasarkan kualitas yang disesuaikan, ketidakmampuan untuk menggali dan mengirim batubara dalam negeri India dalam jumlah memadai dengan infrastruktur yang ada, serta ketidakmampuan untuk meningkatkan infrastruktur tersebut tepat waktu guna memenuhi permintaan yang semakin bertambah juga berkontribusi meningkatkan permintaan impor batubara di India.
to 225 million tons in the short term. India is expected to produce more coal from both Government and private mining but impediments around ash and railway capacity may continue to encourage coal imports. In addition, many new power plants in India are not designed to take high ash, the expected delivered cost advantage of seaborne coal on a quality-adjusted basis, the inability to excavate and deliver sufficient domestic Indian coal using existing infrastructure and the inability to upgrade that infrastructure in time to meet the growing demand may all contribute for higher import demand in India.
Ketidakpastian dalam dua pasar batubara paling menjanjikan di dunia ini merupakan ciri paling menonjol tahun lalu, yang menyebabkan kelebihan pasokan di pasar batubara meskipun produksi di Indonesia telah mengalami pengurangan substansial.
This uncertainty in two best growth markets in the world was the defining feature of last year resulting in another over supplied market despite substantial production cut from Indonesia.
Biaya tunai batubara thermal mengalami penurunan di semua negara produsen batubara, dengan melemahnya mata uang sebagai penyebab utama biaya yang lebih rendah (atau margin lebih tinggi). Rusia dan Australia berada di puncak daftar pengurangan biaya dalam mata uang USD yang secara substansial mendongkrak mata uang yang lemah. Indonesia sebagai pengekspor batubara terbesar di dunia tidak terpengaruh nilai tukar USD, sehingga harus melakukan pengurangan biaya secara riil seperti mengurangi rasio pengupasan tanah dan melepaskan tambang yang tidak menghasilkan laba, karena melemahnya rupiah tidak berpengaruh besar pada biaya yang ditetapkan dengan mata uang USD.
The seaborne thermal cash costs fall across all coal producing nations with weaker currency as the main driver of lower cost (or better margin). Russia and Australia tops the list of cost reduction in terms of USD substantially on support of weak currency. The world largest exporter of coal – Indonesia is an exchange rate neutral in terms of USD, had to resort to real cost cutting measures like reducing strip ratios and discarding non-profitable mines as the Rupiah weakness was not a major contributor to cost that are pegged to USD terms.
Peningkatan biaya hanya memberikan sarana untuk bertahan bagi banyak produsen, karena margin batubara thermal terus menurun terlepas dari kenaikan biaya. Kami yakin jika harga patokan Newcastle tetap berada di tingkat $50, sekitar 52% produsen batubara Indonesia dan lebih dari 45% produksi batubara thermal yang dikirim melalui laut akan harus beroperasi pada margin negatif. Selain itu, pasar batubara menghadapi berbagai risiko pasar dalam hal pengendalian emisi, pencegahan polusi udara, kekurangan pembiayaan, harga minyak dan gas yang lebih rendah, pesatnya pertumbuhan sumber-sumber energi ramah lingkungan termasuk energi terbarukan, dan faktor-faktor makro lainnya.
The cost improvement only provided a platform of sustenance for many producers as thermal coal margins continue to fall despite improved costs. We believe if Newcastle benchmark price stays at $50 mark about 52% of Indonesian coal producers and over 45% of seaborne thermal coal production will have to operate at negative margins. Additionally, coal market faces market risks in terms of emission controls, combat air pollution, lack of finance, lower oil and gas prices, accelerate development of clean energy sources including renewable energy and other macro factors.
Tren pasar cenderung mengarah ke pertumbuhan stabil dan sistematis untuk jangka pendek hingga menengah dan pertumbuhan pesat untuk jangka panjang. Kelebihan kapasitas pasar global mulai terserap secara perlahan-lahan. Nilai tukar dollar AS yang kuat akan melindungi margin di Australia, tetapi tidak menunjukkan perkembangan lain yang menjanjikan. Baik pasar ekuitas maupun utang akan menjadi tantangan bagi para perusahaan pertambangan baru, yang berupaya menghasilkan kas memadai untuk
The market trend points towards a stable and systematic growth for short to medium term and robust growth on long term. The overcapacity of global market is being absorbed slowly. The strong US dollar will protect some margins in Australia, but there is little more to warrant excitement. Both equity and debt markets will challenge junior miners as they seek to generate enough cash to keep operations going. These cash risks may require some form of consolidation or disinvestment. The Chinese government
60
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
membiayai operasi. Risiko-risiko kas ini dapat membutuhkan semacam konsolidasi atau disinvestasi. Pemerintah China kemungkinan akan terus mendukung para penambang secara ad hoc, meskipun masalah tersebut akan tetap berlanjut. Kelebihan pasokan dalam negeri China akan tetap berlanjut, meskipun dengan keluarnya pengusahapengusaha pertambangan kecil dan terjadinya konsolidasi. Indonesia telah menunjukkan bahwa jumlah batubara dari negara pengekspor terbesar diperkirakan akan mengalami penurunan tanpa kenaikan harga pasar.
will likely continue to support the miners in an ad hoc manner, though their problems will continue. Chinese domestic oversupply will continue, even as small miners exit the business and consolidation occurs. Indonesia has already demonstrated to the world that coal from the largest exporting nation is expected to decline in numbers without market price improvement.
Arah Penjualan dan Prioritas
Sales – Direction And Priorities
Perseroan telah mengalami berbagai tantangan signifikan selama dua belas bulan terakhir dalam meresponi penurunan permintaan batubara thermal secara global. Agar tetap kompetitif dalam lingkungan ini, kami telah melakukan berbagai perubahan terhadap produksi dan menghadapi tantangan yang mempengaruhi seluruh industri. Melalui upaya keras, pemikiran inovatif dan implementasi pengendalian biaya serta peningkatan efisiensi secara proaktif, profitabilitas pemasaran dan manajemen, serta langkah-langkah manajemen operasional lain, Bayan Group menunjukkan tahun yang lebih baik yang ditandai pencapaian stabil serta positif, dukungan lebih kuat dan potensi pengembangan yang lebih meningkat, yang membuktikan kemampuan Direksi dan manajemen dalam menangani dan mengontrol situasi kompleks.
The Company has faced significant challenges over the past twelve months as we respond to the global downturn in the demand for thermal coal. To remain competitive in this environment, we have done various changes to our production and braced this challenge that affects the whole industry. Through self pressurization on the endeavor, innovative thinking and proactive implementation of cost controls and efficiency increase, marketing profitability, management profitability and other operation management measures, the Group presented an improved year of stable and positive achievements, enhanced endogenous driving force and increased development potentials, which in turn proved the abilities of the Board and the management in handling and controlling complex situations.
Kami telah berhasil memulai operasional di tambang Bara Tabang. Dengan kualitas konsisten serta produk rendah abu dan belerang dan fusi abu tinggi, keberhasilan pengujian di berbagai pembangkit listrik di seluruh dunia memberi kami peluang pasar menjanjikan untuk bertumbuh menjadi salah satu produsen batubara terbesar di Indonesia.
We have successfully commenced operations at our Bara Tabang mine. With consistent quality and lower ash lower sulphur product with high ash fusion temperature, successful trial burns at various power stations across the world provided us with an encouraging market opportunity for us to grow towards one of the largest coal producer in Indonesia.
Indeks Globalcoal Newcastle dengan dasar 6.000 NAR diperdagangkan pada angka AS$59,20 untuk tahun kalender 2015, atau menurun 16,5% dibandingkan tahun 2014. Menimbang penurunan konstan harga indeks, fokus utama Bayan tahun 2015 adalah mendapatkan lebih banyak kontrak harga tetap dan mengurangi persentasi kontrak terkait harga indeks. Hal ini dilakukan untuk membatasi paparan harga karena kejatuhan pasar. Pada tahun 2015, 70,0% dari total penjualan batubara diperdagangkan berdasarkan harga tetap. Harga jual rata-rata Group adalah AS$47,43 dengan basis 5.164 GAR. Angka tersebut hanya lebih murah 96 sen dari Indeks Globalcoal Newcastle tahun 2015 berdasarkan nilai kalori yang diprorata menjadi 6322 GAR.
The Globalcoal Newcastle Index basis 6,000 NAR traded at US$59.20 for calendar year 2015, a 16.5% reduction compared to 2014. Considering constant fall in index price, the primary focus for Bayan in 2015 was to secure additional fixed price contracts and reduce the percentage of indexlinked contracts. This is to limit the price exposure due to the falling market. In 2015, Bayan sold 70.00% of total coal sales on fixed price basis. The average selling price for the Group was US$47.43 basis 5,164 GAR. This is only a 96 cents discount to 2015 Globalcoal Newcastle Index on a calorific value prorated to 6322 GAR.
Selain itu, kami terus memaksimalkan usia tambang batubara berkalori tinggi dengan menghemat produksi untuk memanfaatkan kenaikan harga di masa mendatang. Kami telah menjual sekitar 32% produksi kami sebagai batubara bernilai kalori tinggi dengan nilai GAR rata-rata 6.115 Kcal/ kg ke pembeli lama seperti Jepang, Taiwan, Malaysia dan Filipina. Batubara bituminus dihasilkan dari tambang GBP, TSA, FKP dan WBM.
In addition, we have continued to maximize our high calorific value mine life by conserving production to tap into future price upside. We have sold approximately 32% of our produce as high calorific value coal with average GAR value of 6,115 Kcal/kg to our traditional markets such as Japan, Taiwan, Malaysia and Philippines. The bituminous coal originates from our GBP, TSA, FKP and WBM mines.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
61
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Perusahaan telah menjual 8,9 juta ton pada tahun 2015. India sebagai pengimpor batubara terbesar akan tetap berperan penting dalam ekspor batubara Bayan sebagai negara tujuan untuk 47,2% ekspor batubara Bayan tahun 2015. Fokus Perusahaan pada pasar India menghasilkan dividen tinggi dengan penjualan yang lebih stabil. Selama enam tahun berturut-turut, India tetap menjadi pasar terbesar kami. Hal ini sejalan dengan rencana ekspansi Perusahaan ke produksi batubara berkalori lebih rendah dari konsesi Tabang dan Pakar. Bayan telah meningkatkan produksi batubara berkalori dan berbiaya rendah secara signifikan untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perusahaan dalam industri batubara.
The Company’s sold 8.9 million tons in 2015. It is clear that India being the largest importer of coal will continue to play a major role for Bayan ‘s coal exports as 47.2% of our 2015 exports were to India. The Company’s focus on the Indian market has certainly paid high dividend with less turbulence on the sales front. For a sixth consecutive year India continues to be is our biggest market. This matches well with the Company’s expansion plans into lower calorific value coal production from Tabang and Pakar concessions. Bayan have significantly increased the low cost low calorific value production to maintain the company’s presence in the coal industry.
Malaysia dan Filipina menjadi pasar terbesar kedua dan ketiga dengan jumlah ekspor masing-masing 12,01% dan 7,5%. Ketiga tujuan utama ekspor ini membentuk 66,7% dari total volume penjualan.
Malaysia and Philippines are in second and third place at 12.01% and 7.5% respectively. The top three destinations contributed to 66.7% of the total sales volume.
Tahun 2015 juga menandai peralihan Bayan ke pasar dalam negeri dengan dimulainya produksi proyek Tabang yang memenuhi permintaan kualitas dalam negeri. Fokus kami adalah menjual batubara Bayan ke spektrum pelanggan yang seluas-luasnya untuk memanfaatkan pasar yang tengah bertumbuh guna mendukung peningkatan produksi proyek Tabang-Pakar di masa mendatang.
The year 2015 also marks Bayan foray into the domestic market as we commenced production from Tabang project that meets domestic quality demand. We focus to sell Bayan coal to a wide spectrum of clients to capture the growing market that will support future production increase from our Tabang-Pakar coal project. Penjualan Berdasarkan Negara tahun 2014 2014 Sales Distribution By Country
Penjualan Berdasarkan Negara tahun 2015 2015 Sales Distribution By Country Italy Indonesia 0.74 % 1.54 %
Japan 7.22 %
Korea 4.10%
Malaysia 12.01 %
Korea 1.97 %
Bangladesh 0.71 %
Malaysia 7.81 %
Pakistan 1.39 %
Philipines 10.79 %
Spain 0.32 %
Japan 7.88 %
Sri Lanka 0.47 %
Philippines 7.49 %
Singapore 4.93 % Thailand 1.23 % Taiwan 5.68 %
India 47.29 %
China 6.91 %
Vietnam 0.14 %
Strategi penjualan kami untuk penjualan dalam maupun luar negeri adalah kontrak jangka panjang. Strategi ini telah melindungi Perusahaan dalam kondisi pasar yang bergejolak akibat situasi kelebihan pasokan. Kami berusaha untuk tetap unggul dalam kompetisi dan mengembangkan reputasi sebagai salah satu produsen batubara paling berkomitmen dan bereputasi di Indonesia. Cara ini telah membantu Perusahaan mendapatkan kontrak dengan berbagai jangka waktu. Sekitar 65% penjualan pada tahun 2015 berdasarkan kontrak berjangka waktu dengan pelanggan bereputasi internasional di seluruh Asia. Perusahaan akan mengoptimalkan rencana penjualan keseluruhannya pada tahun 2016 guna mentransformasi dan meningkatkan model pengembangannya dengan meningkatkan produksi Tabang yang berbiaya rendah. Dengan cadangan batubara bernilai kalori dan berbiaya rendah serta produksi batubara dan infrastruktur pelabuhan yang menunjang, Perusahaan siap menghadapi situasi pasar
62
PT Bayan Resources Tbk
Singapore 1.97 %
Italy 10.97 %
Taiwan 21.45 %
Indonesia 1.65 % Vietnam 0.47 % India 22.82 %
China 10.04 %
Our sales strategy for both domestic and export sales have been to lean on long term contracts. This has protected the Company through current volatile market condition caused by the over supply situation. We strive to stay ahead of the competition and developed a reputation as one of the committed and established producers in Indonesia. This has helped the Company to secure multi term contract as approximately 65% of our sales in 2015 was under term contracts to internationally reputed customers spread across Asia. The Company will optimize its overall sales plan in 2016 to transform and upgrade its development model with an increase in our low cost Tabang production. With large reserve of low cost low calorific value coal and supportive bituminous coal production and port infrastructure, the Company is set to brace this tough market with strategic sales by customizing products. In accordance with the changing situation and the national
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
yang penuh tantangan dengan penjualan strategis melalui kustomisasi produk. Sesuai dengan situasi dan kebijakan nasional yang terus berubah, Perusahaan akan melakukan berbagai penyesuaian adaptif pada model pengembangan serta pengembangan pasar Perusahaan.
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
policies, the Company will carry out adaptive adjustments to the Company’s development model and market development target.
Dividen Dividends Sesuai dengan keputusan RUPS Tahunan, bahwa pada tahun 2015 Perseroan tidak membagikan dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014 sehubungan dengan kondisi keuangan perusahaan yang masih mengalami kerugian.
Pursuant to Annual GMS resolution, the Company has decided not to declare dividends in 2015 for the accounting year ending 31 December 2014 due to continued financial losses.
Kebijakan Perseroan seperti yang tercantum di dalam Prospektus pada saat Penawaran Saham Perdana atau IPO pada tahun 2008 menyatakan bahwa pembagian dividen kepada pemegang saham adalah maksimum 60% dari laba bersih konsolidasian setelah dikurangi cadangan wajib dan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi selain itu harus terlebih dahulu disetujui oleh Pemegang saham dalam RUPS dan mendapatkan rekomendasi dari Direksi Perseroan.
Company policy as embodied in Company Prospectus during the Initial Public Offering or IPO in 2008 stated that declaration of dividend to shareholders shall be a maximum of 60.0% of consolidated net profit after mandatory reserves and taking into account cash flow and investment plans. It also needed to be approved by the Shareholders in GMS and recommended by the Company Board of Directors.
Sejarah pembayaran dividen tunai yang pernah dilakukan oleh Perseroan sejak tercatat sebagai anggota Bursa adalah sebagai berikut:
Below is the history of cash dividend payment made by the Company since its listing as Stock Exchange member:
Tahun / Year
Laba Bersih Net Income (Rp/IDR)
Jumlah Dividen (Rp) Total Dividend (IDR)
Dividen per Lembar Saham (Rp) / Dividend per Share (IDR)
Tanggal Pembayaran Payment Date
2010
780,719 juta/million
266.7 miliar/billion
80
13 Juli/July 2011
2011
1,873,210 juta/million
666.6 miliar/billion
200
12 Juli/July 2012
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
63
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of the Use of Proceeds from IPO Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum tahun 2008 telah direalisasikan penuh sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang disetujui oleh RUPS Luar Biasa tanggal 25 Juni 2009 dan telah dilaporkan kepada pemegang saham melalui RUPS Tahunan pada tanggal 7 Juni 2011.
The utilization of the proceeds of Initial Public Offering in 2008 has been fully realized in accordance with the objectives of fund utilization approved by the Extraordinary General Meeting of Shareholders on 25 June 2009 and has been reported to the shareholders in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) on 7 June 2011.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan Information On Material Transactions Involving Conflict of Interests Selama tahun 2015, Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan maupun transaksi afiliasi, selain dari yang dilaporkan dalam laporan keuangan sebagaimana yang disyaratkan oleh Peraturan IDX maupun OJK dan/atau Bapepam-LK.
During 2015, the Company did not perform any material transactions with conflict of interest or transactions with affiliates other than those reported in financial statement as required by IDX or OJK and/or Bapepam-LK regulations.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Changes In Laws and Regulations Operasi pertambangan batubara diatur oleh pemerintah Republik Indonesia, terutama melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Selain operasi pertambangan, Perseroan selaku perusahaan terbuka juga tunduk pada ketentuan perundang-undangan di bidang pasar modal, termasuk peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
Coal mining operations are regulated by the government of the Republic of Indonesia, particularly the Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) in cooperation with the Ministry of Environment and Forestry, Ministry of Trade, Ministry of Transportation and the Capital Investment Coordinating Board. Other than mining operations, the Company as a public company is also subjected to provisions of laws and regulations in capital market sector, including regulations issued by the Financial Services Authority and the Indonesian Stock Exchange.
Penerbitan undang-undang baru atau perubahan terhadap setiap undang-undang atau peraturan yang ada dapat berdampak pada usaha Perseroan.
Issuance of new regulations or changes to any existing laws and regulations may impact the Company’s business.
Pada tahun 2015 Perseroan menghadapi beberapa tantangan dengan dikeluarkannya beberapa ketentuan atau peraturan bukan saja yang dikeluarkan oleh Kementerian ESDM, namun juga oleh Kementerian terkait lainnya, antara lain: 1) Instruksi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No.02. Ins/30/DJB/2015 tanggal 16 Mei 2015. Peraturan ini merupakan pengganti peraturan sebelumnya, yakni Instruksi Direktur Jenderal Mineral dan Batubara No.02 I/30/DJB/2014 tanggal 16 Mei 2014, tentang Penundaan Pemberian Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) Khusus Untuk Pengangkutan dan Penjualan Batubara Untuk Kegiatan Lintas Provinsi dan/atau Lintas Negara atau Dalam Rangka Penanaman Modal Asing, yang berisi penundaan hanya untuk permohonan baru pemberian izin usaha pertambangan operasi produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan batubara
In 2015 the Company faced several challenges with the issuance of a number of regulations by the Ministry of ESDM as well as other relevant ministries, such as:
64
PT Bayan Resources Tbk
1)
Instruction of the Director General of Mineral and Coal No. 02.Ins/30/DJB/2015 dated 16 May 2015. This Regulation replaced the previous regulation, namely Instruction of the Director General of Mineral and Coal No. 02 I/30/DJB/2014 dated 16 May 2014, on Suspension of the Granting of Special Production Operation Mining Business Permit (IUP-OP) for Coal Transportation and Sales for Inter-Province and/or International Activities or Foreign Capital Investment Purposes, which only set out the suspension for new applications of special production operation mining business permit for coal transportation and sales
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
selama 12 bulan sejak tanggal 16 Mei 2015. Peraturan ini berdampak positif terhadap Perseroan selaku pemegang IUP OP Pengangkutan dan Penjualan, karena memberikan peluang kepada Perseroan untuk menambah kerjasama pembelian batubara dengan IUP lainnya di tengah menyusutnya jumlah kompetitor di pasar batubara. 2) Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No.43 Tahun 2015 tanggal 30 Desember 2015 tentang Tata Cara Evaluasi Penerbitan Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (“Permen ESDM No. 43”). Permen ESDM No. 43 ini baru diterbitkan di akhir tahun 2015. Permen ini mengatur mengenai kewenangan yang diberikan kepada Menteri ESDM atau Gubernur untuk melakukan evaluasi IUP sesuai dengan kewenangannya masing-masing dan juga ketentuan pengenaan sanksi berupa pencabutan IUP bagi perusahaan tambang yang melanggar ketentuan administratif, kewilayahan, teknis, dan finansial. Perseroan akan mengkaji dampak Permen ini terhadap kegiatan usahanya. 3) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 107/PMK.10/ 2015 tanggal 9 Juni 2015 (PMK 107/2015) tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/2010 tentang Pungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan Pembayaran atas Penyerahan dan Kegiatan di Bidang Impor atau Bidang Lain. Peraturan ini mengatur ketentuan bahwa pemegang IUP dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dengan kewajiban pembayaran sebesar 1,5 % dari nilai ekspor batubara. Peraturan ini akan mempengaruhi beberapa anak perusahaan Bayan selaku pemegang IUP yang melakukan kegiatan ekspor batubara. 4. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 169/PMK.010/ 2015 tanggal 9 September 2015 (PMK 169/2015) tentang Penentuan Besarnya Perbandingan Antara Utang dan Modal Perusahaan Untuk Keperluan Penghitungan Pajak Penghasilan. Peraturan ini menetapkan bahwa rasio / perbandingan utang terhadap modal sebesar 4 : 1 (empat berbanding satu) untuk keperluan penghitungan Pajak Penghasilan. Peraturan ini hanya akan berlaku untuk Tahun Pajak 2016. Perseroan akan mengkaji dampak Peraturan ini terhadap kegiatan usahanya.
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
for 12 months as of 16 May 2015. This regulation had positive impact on the Company as an existing Transportation and Sales IUP-OP holder, as it presented the Company with opportunities to obtain additional coal purchase cooperation from other IUP holders amidst reduced competitors in the market. 2)
3)
4.
Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 43 Year 2015 dated 30 December 2015 on the Procedures of Evaluation of the Issuance of Mineral and Coal Mining Business Permit (“Minister of ESDM Regulation No.43”). This Regulation No. 43 was published in late 2015. This regulation set out the authority given either to the Minister of Energy and Mineral Resources or to the Governor to conduct IUP evaluation in accordance with their respective authorities and also explained the terms of the imposition of sanction such as repeal of the IUP for the mining company’s violations of administrative, area, technical and financial provisions. The Company will assess the impact of this regulation on its business activities. Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 107/PMK.10/2015 dated 9 June 2015 (PMK 107/2015) on The Fourth Amendment to Regulation of the Minister of Finance on the Charges of Article 22 Income Tax in relation to Payment for Import or Other Delivery and Activities. These regulation set out a provision that IUP holder was subject to article 22 income tax (PPh) with payment obligation of 1.5% of the value of coal exports. This regulation will impact a number of Bayan’s subsidiaries holding IUPs that carry out activities in coal-exporting. Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 169/PMK.010/2015 dated 9 September 2015 (PMK 169/2015) on the Determination of Ratio between Company Debts and Capital for Income Tax Calculation Purposes. This Regulation set out that the ratio between debt and capital shall be 4:1 (four to one) for Income Tax calculation purposes. This regulation shall only be effective for Tax Year 2016. The Company will assess the impact of this regulation on its business activities.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policy Dalam hal menyajikan Laporan Keuangan untuk tahun 2015, Perseroan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan atau Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan atau Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) yang wajib diberlakukan sejak 1 Januari 2015 dan sejauh ini belum mengalami perubahan kebijakan Akuntansi yang signifikan.
In presenting the 2015 Financial Statement, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) applicable from 1 January 2015 and to which there has not been any significant changes to this date.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
65
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance 66
PT Bayan Resources Tbk
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Perseroan kembali melakukan pembaharuan kebijakan Tata Kelola Perusahaan Bayan Group sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang mewajibkan Perseroan menerapkan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan kesetaraan dan kewajaran (fairness). Komitmen ini terus ditingkatkan kualitas penerapannya dengan sebaik mungkin dan konsisten. Kebijakan tata kelola Perusahaan yang Baik telah dimutakhirkan dan disosialisasikan kepada seluruh perwakilan dari site management Bayan Group.
The Company again renewed the Bayan Group Good Corporate Governance (GCG) policies pursuant to OJK Regulation Number 21/POJK.04/2015 dated 16 November 2015 on the Implementation of Good Corporate Governance Guidelines of Public Company, in which companies were required to implement GCG Guidelines in accordance with transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness principles. We continued to improve the quality of this implementation to the highest standard and in consistent manner. GCG policies have been renewed and disseminated to all representatives of Bayan Group site management.
Sosialisasi ini bertujuan untuk lebih meningkatkan transparansi, akuntabilitas, kesetaraan dan pertanggung jawaban Perseroan serta melindungi kepentingan para pemegang saham dan stakeholder.
Such dissemination of GCG policies was expected to improve transparency, accountability, fairness and responsibility of the Company and preserve the interests of shareholders and stakeholders alike.
Divisi GCG bekerja sama dengan Divisi terkait dan Komite RM & GCG selalu memonitor, mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan terhadap kepatuhan pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pengembangan organisasi dan tata kelola perusahaan yang baik.
The GCG Division worked together with relevant divisions and RM & GCG Committees to consistently monitor, evaluate and improve Company compliance with valid provisions of laws and regulations, organizational development and good corporate governance.
Dewan Komisaris Board of Commissioners Sesuai dengan Akta Perseroan jumlah anggota Dewan Komisaris adalah 5 (lima) orang, 2 (dua) diantaranya atau sekitar 40% dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut sudah melalui kajian di internal Perseroan dengan mempertimbangkan kondisi Perseroan, yang meliputi jumlah anggota ideal, keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan.
In accordance with the Company Deed, the Board of Commissioners consists of 5 (five) members, of which 2 (two) or about 40% of total Board members were Independent Commissioners. The Board of Commissioners is led by a President Commissioner. The determination of the number of members was reviewed internally by the Company in consideration of Company conditions, which include the ideal number of members, variety of skills, knowledge and required experiences.
Tugas, tanggung jawab dan wewenang Dewan Komisaris diatur dalam Anggaran Dasar dan buku pedoman Dewan Komisaris Perseroan, antara lain:
The duties, responsibilities and authority of the Board of Commissioners were set forth in the Company Articles of Association as well as the guidelines of the Company Board of Commissioners. They were:
1.
1.
Melakukan pengawasan dan memberikan arahan atau saran secara menyeluruh kepada Direksi terkait dengan bisnis Perseroan. 2. Dalam keadaan tertentu Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan lainnya. 3. Wajib melaksanakan tugas dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.
2.
3.
Supervise and provide comprehensive directives or advice to the Board of Directors in relation to the Company business. Convene Annual General Meeting of Shareholders and other meetings in certain situations. Perform their duties in good faith and in a responsible and prudent manner.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
67
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
4. Wajib membentuk komite audit dan komite lainnya. 5. Wajib mengevaluasi kinerja komite yang berada di bawahnya.
4. 5.
Sesuai dengan tugas Dewan Komisaris yang secara aktif mengawasi pengelolaan dan kegiatan operasional Perseroan, pada tahun 2015 Dewan Komisaris telah melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Mengkaji dan menyetujui peningkatan sistem Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik serta berkelanjutan, di antaranya Buku Panduan Dewan Komisaris dan kode etik. 2. Memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan kepatuhan terhadap semua peraturan perundang-undangan terkait. 3. Mengevaluasi dan menyetujui pelaksanaan kebijakan remunerasi dan nominasi yang diusulkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi, termasuk program peningkatan kemampuan masing-masing Anggota Direksi dan Dewan Komisaris guna meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan tugas dan tanggung-jawabnya. 4. Menganalisa, mengarahkan, mengevaluasi dan me nyetujui serta mengawasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan yang diusulkan oleh Direksi, termasuk:
In line with the duties of the Board of Commissioners to actively supervise the Company’s management and operational activities, the Board of Commissioners have performed the following in 2015: 1. Reviewed and approved the improvement to sustainable Risk Management and Good Corporate Governance system, including Board Manual and code of ethics. 2. Ensured the implementation of Good Corporate Governance principles and compliance with all relevant laws and regulations. 3. Evaluated and approved the implementation of remuneration and nomination policies as suggested by the Remuneration and Nomination Committee, including the program to improve the competence of each member of the Board of Directors and Board of Commissioners in performing their duties and responsibilities. 4. Analyzed, directed, evaluated, approved and supervised the implementation of Company strategic policies as suggested by the Board of Directors, including: - To approve the Company budget for the year 2016 at the end of 2015. - To suggest efficiency measures to the Board of Directors
• Menyetujui Anggaran Perseroan untuk tahun 2016 pada akhir tahun 2015. • Menyarankan kepada Direksi untuk melakukan efisiensi
68
PT Bayan Resources Tbk
Form audit committee and other committees. Evaluate the performance of its committees.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
68
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
5.
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Direksi, Komite Audit, Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan serta Komite Remunerasi dan Nominasi.
5.
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Supervised and evaluated the performance of the Board of Directors, the Audit Committee, the Risk Management and Good Corporate Governance Committee, and the Remuneration and Nomination Committee.
Seluruh Anggota Dewan Komisaris bekerja secara professional dan independen serta tidak mempunyai hubungan keluarga maupun keuangan antar sesama anggota Dewan Komisaris.
All members of the Board of Commissioners worked professionally and independently and did not have family relationships or financial affiliations with other members of the Board of Commissioners.
Remunerasi Dewan Komisaris yang diberikan berada dalam batasan yang ditetapkan oleh RUPS Tahunan 2015 sesuai dengan hasil kajian dan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi dan sebagaimana disetujui Dewan Komisaris atas dasar kinerja Perusahaan. Penentuan besaran remunerasi masing-masing anggota ditentukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kinerja, jasa, kontribusi, tanggung jawab dan pengalaman serta reputasi masing-masing Anggota Dewan Komisaris di dalam Perseroan. Besaran remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris selama tahun 2015 adalah sebesar AS$1.440.853.
Remuneration granted for the Board of Commissioners was set within the limit agreed in the 2015 Annual General Meeting of Shareholders in accordance with the review and recommendations of the Remuneration and Nomination Committee approved by the Board of Commissioners based on Company Performance. The remuneration amount for each Board member was determined based on their respective performance, service, contribution, responsibility, experience and reputation within the Company. Total remuneration received by the Board of Commissioners during 2015 was US$1,440,853.
Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris dan rapat gabungan telah disesuaikan dengan POJK No. 33 tentang Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Terbuka, yang mengatur frekuensi rapat Dewan Komisaris minimum dilaksanakan 6 kali dan Rapat gabungan minimum 3 kali dalam setahun. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan rapat tambahan apabila dianggap penting oleh Manajemen.
The Company policy on the frequency of Board of Commissioners meetings and joint meetings had been aligned with OJK Regulation No. 33 on Board of Commissioners and Board of Directors of Public Company, which set forth a minimum of 6 Board of Commissioners meetings and a minimum of 3 joint meetings in a year. However, this does not rule out the possibility of additional meetings if deemed necessary by the management.
Dewan Komisaris mengadakan rapat sebanyak enam (6) kali dan rapat gabungan dengan Direksi sebanyak dua (2) kali selama tahun 2015 dengan frekuensi kehadiran setiap Anggota Komisaris dan Direksi sebagai berikut ini:
The Board of Commissioners held six (6) meetings and two (2) joint meetings with the Board of Directors during 2015, with the attendance of each Commissioner and Director as shown below:
Tabel kehadiran rapat Dewan Komisaris/Attendance of Board of Commissioners meetings: Nama / Name
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Jabatan / Title
Dato’ Dr Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
6
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner
5
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
5
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
5
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Komisaris Independen / Independent Commissioner
6
Tabel kehadiran rapat gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi Attendance of Joint Board of Commissioners and Board of Directors Meetings Nama / Name
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Jabatan / Title
Dato’ Dr Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
2
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner
2
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
1
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
1
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
69
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Nama / Name
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Jabatan / Title
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Eddie Chin Wai Fong
Direktur Utama / President Director
2
Lim Chai Hock
Direktur / Director
1
Engki Wibowo
Direktur / Director
-
Jenny Quantero
Direktur / Director
2
Russell John Neil
Direktur / Director
2
Alastair McLeod
Direktur / Director
1
Low Yi Ngo
Direktur / Director
1
Hermanto Suparman
Direktur / Director
2
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
1
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen / Independent Director
1
Direksi Board of Directors Perseroan dikelola oleh Direksi sejalan dengan arahan Dewan Komisaris untuk mencapai visi dan misi Perseroan, yang meliputi tujuan jangka pendek sesuai dengan Anggaran tahun 2015 dan rencana jangka panjang yang tercantum dalam rencana bisnis 2015-2017.
The Company is managed by the Board of Directors following the directions of the Board of Commissioners to achieve the Company’s vision and mission, including short -term objectives in according with the 2015 Budget and long-term plans as included in the 2015-2017.
Ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang Anggota Direksi diatur dalam anggaran dasar dan Buku Pedoman Direksi, antara lain: 1. Menjalankan kepengurusan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan. 2. Wajib melaksanakan RUPS tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan dan anggaran dasar Perseroan. 3. Wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian. 4. Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.
The scope of duties, responsibilities and authorities of the members of the Board of Directors were set forth in the Articles of Association and Board Guidelines. They were: 1. Managing the Company in accordance with the Articles of Association 2. Convening AGMS and other GMS as set forth in the laws and regulations and Company Articles of association. 3. Performing their duties and responsibilities in good faith and in a responsible and prudent manner. 4. Representing the Company inside and outside the court.
Berikut kilasan tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi:
Below are the duties and responsibilities of each Director:
Chin Wai Fong, Direktur Utama
Chin Wai Fong, President Director
Direktur Utama bertugas untuk memimpin dan me ngendalikan jalannya Perusahaan dan bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan kinerja Bayan Group.
President Director is responsible for leading and controlling the operations of the Company and is fully responsible for improving Bayan Group performance.
Lim Chai Hock, Direktur Operasi
Lim Chai Hock, Director of Operations
Direktur Operasi bertugas dan bertanggung jawab memastikan jalannya operasional tambang dan pelabuhan Bayan Group yang meliputi GBP 1, GBP 2, TSA/FKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak dan Pelabuhan BCT, serta operasional Kantor Balikpapan.
Director of Operations is responsible for overseeing Bayan Group mining and port operations, including GBP 1, GBP 2, TSA/FKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak and BCT, as well as the operations of the Balikpapan Office.
70
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Engki Wibowo, Direktur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Lingkungan Hidup serta Pengembangan Masyarakat
Engki Wibowo, Director of Occupational Health, Safety, Environment and Community Development
Direktur Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan hidup bertugas dan bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan HSE, pengelolaan lingkungan, pelaksanaan sistem manajemen terintegrasi, pelaksanaan dan pengawasan program pengembangan masyarakat di lingkungan Bayan Group.
Director of Occupational Health, Safety and Environment is responsible for the preparation and implementation of HSE policies, environmental management, rolling out of integrated management system, permits and implementation and supervision of community development programs in Bayan Group.
Jenny Quantero, Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan
Jenny Quantero, Director of Corporate Affairs and Corporate Secretary
Direktur Urusan Korporasi bertugas dan bertanggung jawab di bidang keuangan, akuntansi, sumber daya manusia dan urusan umum dan administrasi lainnya di Bayan Group. Selain itu, beliau juga merangkap sebagai Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan terkait serta membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Director of Corporate Affairs is responsible for treasury, accounting, human resources as well as general and other administrational affairs in Bayan Group. The Director also serves concurrently as the Corporate Secretary who is responsible for ensuring Company compliance with relevant laws and regulations and building good relationships with stakeholders and shareholders.
Russell Neil, Direktur Pengembangan Bisnis
Russell Neil, Director of Business Development
Direktur Pengembangan Bisnis bertugas dan bertanggung jawab mengkaji peluang usaha baru, mengawasi sistem teknologi informasi seluruh perusahaan dan memperkirakan prospek jangka panjang Bayan Group.
Director of Business Development is responsible for reviewing new business opportunities, overseeing information technology system in the entire Company and forecasting long-term prospects of Bayan Group.
Alastair McLeod, Direktur Keuangan
Alastair McLeod, Director of Finance
Direktur Keuangan bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan keuangan eksternal, semua kegiatan pembiayaan untuk Bayan Group, dan analisis biaya manajemen dan departemen hubungan investor.
Director of Finance is responsible for external financial reporting, all financing activities for Bayan Group, management cost analysis and investor relations department.
Low Yi Ngo, Direktur Penjualan dan Pemasaran
Low Yi Ngo, Director of Sales and Marketing
Direktur Penjualan dan Pemasaran bertugas dan bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran batubara ke berbagai pasar di Asia dan Eropa.
Director of Sales and Marketing is responsible for the sales and marketing of coal to various markets in Asia and Europe.
Lee Je-Hyung, Direktur Manajemen Risiko
Lee Je-Hyung, Director of Risk Management
Direktur Manajemen Risiko bertugas dan bertanggung jawab atas pengkajian dan pengembangan sistem manajemen risiko dalam Perseroan.
Director of Risk Management is responsible for the review and development of risk management system in the Company.
Hermanto Suparman, Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan
Hermanto Suparman, Director of Taxation and Good Corporate Governance
Direktur Perpajakan dan Tata Kelola Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan dan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan serta
Director of Taxation and Good Corporate Governance is responsible for tax reporting and compliance with tax regulations as well as for the review and
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
71
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
pengkajian dan pengembangan sistem Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
development of the Company’s Good Corporate Governance system.
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo, Direktur Independen
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo, Independent Director
Independent
Direktur Independen bertugas dan bertanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan Group kepada pemerintah daerah dan pusat serta pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan.
Director is responsible for the reporting of Bayan Group obligations to regional and central government as well as for the processing of necessary permits and licenses.
Remunerasi yang diberikan terhadap Direksi pada tahun 2015 berada dalam batasan yang ditetapkan RUPS. Besaran remunerasi tersebut sudah melalui kajian Komite Remunerasi dan Nominasi serta disetujui oleh Dewan Komisaris atas dasar kinerja Perusahaan. Penetapan besaran remunerasi masing-masing Anggota ditentukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kinerja, jasa, kontribusi, tanggung jawab dan pengalaman dari masing-masing anggota Direksi dalam Perseroan. Remunerasi termasuk bonus dan keuntungan lainnya yang diterima oleh Direksi selama tahun 2015 adalah sebesar AS$5.044.579.
Remuneration granted for the Board of Directors in 2015 was set within the limit agreed in the Annual General Meeting of Shareholders. Such remuneration amount has been reviewed by the Remuneration and Nomination Committee and approved by the Board of Commissioners based on Company Performance. The remuneration for each Board member was determined by the Board of Commissioners based on the performance, service, contribution, responsibility, and experience of each Director in the Company. Total remuneration, including bonus and other benefits received by the Board of Directors during 2015, was US$5,044,579.
Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Direksi dan rapat gabungan telah disesuaikan dengan POJK no. 33 tentang Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan terbuka yang menyatakan rapat Direksi dilaksanakan sekurangkurangnya 12 kali dan rapat gabungan 3 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan rapat tambahan apabila dianggap penting oleh Manajemen.
Company policy on the frequency of Board of Directors meetings and joint meetings had been aligned with the OJK Regulation No. 33 on Board of Commissioners and Board of Directors of Public Company, which set forth a minimum of 12 Board of Directors meetings and a minimum of 3 joint meetings in a year. However, this does not rule out the possibility of additional meetings if deemed necessary by the management.
72
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
72
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Selama tahun 2015, Direksi mengadakan rapat sebanyak dua belas (12) kali dan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak dua (2) dengan kehadiran sebagai berikut:
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
The Board of Directors held twelve (12) meetings and two (2) joint meetings with the Board of Commissioners during 2015, with attendance as shown below:
Tabel kehadiran rapat Direksi tahun 2015/Attendance of Board of Directors Meetings in 2015 Nama / Name Chin Wai Fong
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Jabatan / Title Direktur Utama / President Director
10
Lim Chai Hock
Direktur / Director
11
Engki Wibowo
Direktur / Director
2
Jenny Quantero
Direktur / Director
11
Russell John Neil
Direktur / Director
11
Alastair McLeod
Direktur / Director
10
Low Yi Ngo
Direktur / Director
9
Hermanto Suparman
Direktur / Director
12
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
12
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen / Independent Director
12
Tabel kehadiran rapat gabungan antara Direksi dengan Dewan Komisaris tahun 2015 Attendance of Joint Board of Directors and Board of Commissioners Meetings in 2015 Nama / Name
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Jabatan / Title
Dato’ Dr Low Tuck Kwong
Komisaris Utama / President Commissioner
2
Ir. Michael Sumarijanto
Komisaris / Commissioner
2
Mauro Montenero
Komisaris / Commissioner
2
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Komisaris Independen / Independent Commissioner
2
Chin Wai Fong
Direktur Utama / President Director
2
Lim Chai Hock
Direktur / Director
2
Engki Wibowo
Direktur / Director
-
Jenny Quantero
Direktur / Director
2
Russell John Neil
Direktur / Director
2
Alastair McLeod
Direktur / Director
2
Low Yi Ngo
Direktur / Director
1
Hermanto Suparman
Direktur / Director
2
Lee Je-Hyung
Direktur / Director
2
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen / Independent Director
2
Keputusan Hasil RUPS dan Realisasinya AGMS Resolutions and Their Realization Pada tanggal 27 Mei 2015 di Mercantile Athletic Club, Gedung WTC Lantai 18, Jalan Jendral Sudirman Kav. 31 Jakarta 12920, Perseroan telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Sahan Tahunan (RUPS Tahunan) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS Luar Biasa).
On 27th May 2015 at the Mercantile Athletic Club, WTC Building 18th floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 31, Jakarta 12920, the Company held the Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders (AGMS and EGMS).
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
73
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Dalam penyelenggaraan RUPS Tahunan dan Luar Biasa tersebut, Perseroan menerapkan Tata Tertib yang mengatur tata cara RUPS termasuk cara atau prosedur teknis pengumpulan suara (voting) dengan menggunakan Kartu Suara kemudian akan dikumpulkan dan disampaikan ke Notaris dan Biro Administrasi Efek untuk dilaporkan di dalam RUPS. Tata Tertib ini dibagikan kepada peserta RUPS dan juga dibacakan sebelum RUPS dimulai.
In holding such AGMS and EGMS, the Company implemented rules regulating the procedures of GMS convention, including technical procedures of voting by ballots which will be collected and conveyed to the Notary and Securities Administration Bureau to be reported in the GMS. This procedure was disseminated to GMS attendees and read at the start of the meetings.
RUPS Tahunan
Annual GMS
RUPS Tahunan dipimpin oleh Komisaris Michael Sumarijanto dan memutuskan sebagai berikut:
Annual GMS was chaired by the Commissioner Michael Sumarijanto and the resolutions were as follows:
I. Agenda Pertama :
I. First Agenda
Rapat dengan musyawarah mufakat memutuskan:
The meeting with deliberation to reach a consensus resolved to: 1. Ratify the Consolidated Financial Statement of the Company for the accounting year ending 31 December 2014; 2. Approve the Annual Report of the Company, including the Report of the Board of Commissioners for the accounting year ending 31 December 2014; 3. Grant full release and discharge (acquit et decharge) to the Board of Commissioners from responsibilities for supervisory actions and to the Board of Directors from responsibilities for Company management actions, to the extent such actions were reflected in Company financial statement for the accounting year ending 31 December 2014 and were not in conflict with valid provisions of laws and regulations.
1.
Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; 2. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014; 3. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et decharge) kepada para anggota Dewan Komisaris dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengawasan dan para anggota Direksi dari tanggung jawab atas tindakan-tindakan pengurusan Perseroan, sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan dan hukum yang berlaku. II. Agenda Kedua :
II. Second Agenda
Rapat dengan musyawarah mufakat menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk Tahun Buku 2014 oleh karena Perseroan mengalami kerugian.
The Meeting with deliberation to reach a consensus resolved not to declare dividends for 2014 accounting year due to Company losses.
III. Agenda Ketiga :
III. Third Agenda
Rapat dengan musyawarah mufakat memutuskan:
The Meeting with deliberation to reach a consensus resolved to:
1.
Menyetujui penetapan total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun 2015 yaitu maksimum sejumlah AS$ 7.200.000 (tujuh juta dua ratus ribu dolar Amerika Serikat); dimana angka tersebut adalah sama dengan tahun 2014.
1.
2.
Mendelegasikan kewenangan kepada Dewan Komisaris dengan mengacu pada peraturan yang berlaku di Republik Indonesia untuk menentukan besarnya remunerasi bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun 2015.
2.
74
PT Bayan Resources Tbk
Approve the stipulation of total remuneration for the Board of Commissioners and Directors of the Company in 2015, namely a maximum of US$ 7,200,000 (seven million two hundred thousands United States dollar), which was the same amount as the 2014 remuneration. Delegate the authority to the Board of Commissioners in reference to the regulations valid in Republic of Indonesia to determine the amount of remuneration for each member of the Board of Commissioners and Directors in 2015.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
IV. Agenda Keempat:
IV. Fourth Agenda
Dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat, sebanyak 65.300 saham atau 0,002% menyatakan tidak setuju, namun Rapat dengan suara terbanyak, yaitu sebanyak 2.881.099.637 saham atau 99,998% memutuskan:
Of all shares with voting rights present in the meeting, 65,300 shares or 0.002% dissented, however the Meeting based on majority votes of 2,881,099,637 shares or 99.998% resolved to:
Menyetujui dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik yang akan mengaudit laporan keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2015, dengan ketentuan bahwa Akuntan Publik yang ditunjuk merupakan Akuntan Publik independen yang terdaftar di OJK, dan menetapkan honorarium serta persyaratan lain atas penunjukan akuntan publik tersebut sesuai dengan rekomendasi Dewan Komisaris Perseroan.
Approve and authorize the Board of Directors to appoint Public Accountant to audit the financial statement of the Company for the accounting year ending 31 December 2015, provided such Public Accountant was an Independent Public Accountant listed in OJK, and to stipulate the honorarium and other terms for such appointment in accordance with the recommendations of the Company Board of Directors.
RUPS Luar Biasa
Extraordinary GMS
RUPS Luar Biasa dipimpin oleh Komisaris Michael Sumarijanto dan memutuskan:
Extraordinary GMS was chaired by the Commissioner Michael Sumarijanto and the resolutions were as follows:
I. Agenda Pertama :
I. First Agenda
Dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat sebanyak 1.525.700 saham atau 0,053% menyatakan tidak setuju, namun Rapat dengan suara terbanyak, yaitu sebanyak 2.879.683.237 saham atau 99,947% memutuskan:
Of all shares with voting rights present in the Meeting, 1,525,700 shares or 0.053% dissented, however the Meeting based on majority votes of 2,879,683,237 shares or 99.947% resolved to:
1.
Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan-peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan; 2. Menyusun kembali pasal-pasal seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyajian yang sistematis dan mudah untuk dipahami dalam suatu Akta Notaris; 3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan dan menyusun kembali dalam satu Akta Notaris termasuk mengadakan perubahan dan/atau tambahan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut, menyampaikan permohonan persetujuan dan pemberitahuan kepada instansi yang berwenang, dan karenanya berhak pula untuk menandatangani surat-surat dan dokumen-dokumen serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.
Realisasi RUPS Tahunan dan Luar Biasa
Realization of the Annual and Extraordinary GMS
Seluruh hasil RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa 2015 tersebut telah dilaksanakan dan direalisasikan sebagaimana mestinya, antara lain :
All results of the 2015 Annual and Extraordinary GMS have been duly executed and realized as follows:
Approve the amendments to the Company Articles of Association to be aligned with Financial Services Authority Regulations; 2. Rearrange all articles of the Company Articles of Association to provide systematic and coherent presentation in the form of Notarial Deed; 3. Grant power and authority to the Company Board of Directors with substitution right to restate and recompile in a Notarial Deed, including to make amendments and/or supplements to such amendment to the Articles of Association, to file application for approval and notification to authorized institutions, and therefore to execute such letters and documents and take any necessary measures pursuant to the provisions of the Company Articles of Association and valid laws and regulations.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
75
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
1.
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (anggota jaringan firma PricewaterhouseCoopers) sebagai auditor Perseroan untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Perseroan dan anak Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015. 2. Pemberian remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi tidak melebihi besaran remunerasi yang ditetapkan oleh RUPS. 3. Melakukan perubahan terhadap Anggaran Dasar Perseroan sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik sebagaimana Akta Notaris No. 145 tanggal 27 Mei 2015 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta Perseroan menerapkan sistem evaluasi kinerja anggota Direksi dengan menggunakan metode kompetensi atau tingkat kemampuan kinerja dan kerja sama masing-masing anggota untuk mencapai target yang ditentukan. Penilaian ini dilakukan Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi yang nantinya hasilnya akan dilaporkan dan usulkan ke Dewan Komisaris
76
PT Bayan Resources Tbk
1.
2.
3.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
the appointment of Public Accountant Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers network of firms) as Company auditor to audit the Financial Statement of the Company and its subsidiaries for the year ending 31 December 2015. The granting of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors which did not exceed the remuneration stipulated by GMS. The amendment to the Company Articles of Association pursuant to OJK Regulation No. 32/ POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Plan and Convention of Public Company General Meeting of Shareholders and OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Board of Directors and Commissioners of Issuer or Public Company as embodied in Notarial Deed No. 145 dated 27 May 2015 drawn up before Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta.
The Company implemented a system to evaluate the performance of the members of the Board of Directors using competence method or level of performance and cooperation capacity of each Director in achieving determined targets. This evaluation was performed by the members of the Board of Directors through the Remuneration and Nomination Committee, the result of which was reported and suggested to the Board of Commissioners.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
76
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Komite-Komite Committees Mengacu pada peraturan Bapepam-LK atau OJK Nomor. IX.I.5 dan Peraturan BEI Nomor. I-A, Perseroan telah membentuk Komite Audit dan juga komite-komite lainnya yang berfungsi untuk membantu Dewan Komisaris dalam hal melaksanakan tugasnya. Komite-komite tersebut adalah sebagai berikut:
In reference to Regulation of Bapepam-LK or OJK Number IX.I.5 and Regulation of BEI Number I-A, the Company has formed the Audit Committee as well as other committees to assist the Board of Commissioners in performing their duties. The committees are as follows:
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit adalah sebuah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang peranannya adalah membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasannya. Tugas utama Komite Audit adalah mengawasi laporan keuangan bahwa yang dipublikasikan telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia. Selain daripada itu Komite Audit juga mengawasi proses audit yang dilakukan oleh Auditor Eksternal maupun Internal serta kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk ketentuan yang dikeluarkan oleh Pasar Modal.
The Audit Committee is a Committee formed by the Board of Commissioners the role of which is to assist the Board of Commissioners in its supervisory function. The main duty of the Audit Committee is to overview the published financial statements have been presented in accordance with the Indonesian Accounting Standard. The Audit Committee also overviews the audit processes conducted by external and internal auditors as well as compliance to the prevailing laws and regulations, including those issued by the Capital Market.
Menurut ketentuan yang berlaku Komite Audit diketuai oleh seorang Komisaris Independen dan beranggotakan 2 orang yang independen.
According to the prevailing rules, the Audit Committee is chaired by an independent Commissioner and consists of 2 independent members.
Masa jabatan anggota Komite Audit adalah sama dengan masa jabatan Dewan Komisaris dan dapat diperpanjang satu kali masa jabatan.
The term of office of the Audit Committee members is equal to that of Board of Commissioners and may be extended for one period.
Komite Audit di PT Bayan Resources Tbk (Perusahaan) terdiri dari 3 orang yaitu
The Audit Committee of PT Bayan Resources Tbk (the Company) consisted of 3 members:
1.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, Ketua dan Komisaris Independen. 2. Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME., anggota, pihak independen 3. Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS, anggota, pihak independen
1.
Pada tanggal 19 Mei 2015 salah satu anggota Komite Audit yaitu Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS mengundurkan diri oleh karena beliau mendapat kepercayaan dari Pemerintah untuk menduduki jabatan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Selanjutnya berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris efektif tanggal 27 Desember 2015 mengangkat Drs. Kanaka Puradiredja untuk menjadi anggota Komite Audit menggantikan Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS.
On 19 May 2015, one of the members of the Audit Committee, namely Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS, resigned as he was appointed by Government as the Director General of Mineral and Coal in the Department of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia. Based on the resolution of the Board of Commissioners, Drs. Kanaka Puradiredja was appointed effectively from on 27th December 2015 as an Audit Committee member to replace Ir. Bambang Gatot Aryono MM DESS.
Berikut adalah ringkasan profil dari ketua dan anggota Komite Audit :
Below are the profiles of the Chairman and members of the Audit Committee:
2. 3.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, Chairman and Independent Commissioner. Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME., member, independent party. Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS, member, independent party.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
77
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto adalah Ketua Komite Audit dan juga seorang Komisaris Independen. Selain sebagai Komite Audit beliau juga adalah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi. Untuk ringkasan profil Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto silahkan lihat halaman 22.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto is the Chairman of the Audit Committee and is an Independent Commissioner. He is also the member of the Nomination and Remuneration Committee. Please refer to page 22 for the profile of Ir. Rozik B. Soetjipto.
Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME.
Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME.
Abdurrohman M. Sastra GRAD.DIP, M.E diangkat sebagai Anggota Komite Audit pada tahun 2012.
Abdurrohman M. Sastra GRAD.DIP, M.E was appointed as a member of the Audit Committee in 2012.
Sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai anggota Komite Manajemen Risiko dan Investasi di PT Timah (Persero) Tbk (2007-2010), Komisaris PT Tambang Timah (2005-2007), Komisaris PT Timah Eksplomin (2003-2005), dan Direktur Inventaris Sumber Daya Mineral (1998-2004) di Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM). Beliau pernah juga bekerja untuk Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral (1997-1998), kemudian bergabung dengan Direktorat Batubara, Ditjen Pertambangan Umum (1985-1996) dan Direktorat Geologi dan Sumber Daya Mineral (1968-1984) Departemen Pertambangan dan Energi (DPE) yang kemudian menjadi Kementrian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM).
Previously he was a member of the Risk Management and Investment Committee in PT Timah (Persero) Tbk (20072010), Commissioner of PT Tambang Timah (2005-2007), Commissioner of PT Timah Eksplomin (2003-2005), and the Director of Mineral Resources Inventory (1998-2004) in the Department of Energy and Mineral Resources (ESDM). He also worked for the Directorate General of Geology and Mineral Resources (1997-1998) before joining the Directorate of Coal, Directorate General of General Mining (1985-1996) and Directorate of Geology and Mineral Resources (1968-1984) of the Department of Mining and Energy (DPE), later on become the ESDM Ministry.
Beliau memperoleh gelar Master of Engineering (Strata 2) di bidang Teknik Pertambangan dan Diploma in Mining and Mineral Technology dari University of New South Wales, Sydney Australia, masing-masing tahun 1985 dan 1981.
He earned a Master of Engineering degree in Mining Engineering and a Diploma in Mining and Mineral Technology from the University of New South Wales, Sydney, Australia in 1985 and 1981 respectively.
Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME. tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perusahaan.
Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME. is not affiliated to any of the members of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
Drs. Kanaka Puradiredja
Drs. Kanaka Puradiredja
Kanaka Puradiredja diangkat sebagai Anggota Komite Audit pada bulan Desember 2015. Saat ini beliau menjabat sebagai Anggota Dewan Kehormatan Professionals in Risk Management Association (PRIMA), Ketua Badan Pengurus Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia dan Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite Audit Indonesia.
Kanaka Puradiredja was appointed as a member of the Audit Committee in December 2015. He was a member of the Honorary Board of Professionals in Risk Management Association (PRIMA), the Chairman of the Executive Board of the Indonesian Commissioner and Director Institution, and the Chairman of the Honorary Board of Indonesian Audit Committee Association.
Drs. Kanaka Puradiredja adalah Chartered Member dari Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia dan Certified Risk Management Profesional.
Drs. Kanaka Puradiredja is a chartered member of the Indonesian Commissioner and Director Institution and a Certified Risk Management Professional.
Sebelumnya beliau adalah Senior Partner dan Pendiri dari Kantor Akuntan Publik Kanaka Puradiredja, Suhartono (2000-Okt 2007), salah satu pendiri dan pemimpin Partner pada KPMG Indonesia dengan jabatan terakhirnya adalah Chairman (1978-1999), Selama dalam organisasi KPMG beliau juga aktif dalam aktifitas KPMG Internasional antara
Previously he was the senior partner and founder of the Kanaka Puradiredja, Suhartono Public Accounting Firm (2000-Oct 2007), one of the founders and executive partner in KPMG Indonesia. The last position was Chairman (1978-1999). He was also actively involved in KPMG international activities as a member of the Marketing and
78
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
lain pernah menjabat sebagai anggota Komite Marketing dan Komunikasi KPMG Internasional (1995) dan anggota KPMG Asia Pacific Board (1994-1998).
Communications Committee of KPMG International (1995) and member of the KPMG Asia Pacific Board (1994-1998).
Selain itu, beliau juga pernah duduk sebagai anggota Badan Pengawas Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh (2005-2009), anggota Badan Pengurus Transparency International Indonesia (2004-2005), Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (2004-2010), Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Akuntan Indonesia (2002-2010), Anggota Badan Konsultasi Dewan Standar Akuntansi Indonesia (1998-2002), Ketua Bidang Pendidikan Ikatan Akuntan Indonesia dan Penasihat Ikatan Akuntan Publik Indonesia (1994-1998), Wakil Ketua Forum Akuntan Pasar Modal Ikatan Akuntan Publik Indonesia (1992-1994) dan Wakil Ketua Komite Standar Auditing Ikatan Akuntan Indonesia.
He was also member of Supervisory Board of Aceh Rehabilitation and Reconstruction (2005-2009), member of the Transparency International Indonesia Executive Board (2004-2005), Chairman of the Executive Board of Indonesian Audit Committee Association (2004-2010), the Chairman of the Honorary Board of Indonesian Accounting Association (2002-2010), member of Consultancy Board of the Indonesian Accounting Standard Board (19982002), Head of the Education Sector of the Indonesian Accounting Association and Advisor to Indonesian Public Accountant Association (1994-1998), Vice Chairman of the Capital Market Accountant Forum of the Indonesian Public Accountant Association (1992-1994) and Deputy Head of the Auditing Standard Committee of the Indonesian Accounting Association.
Drs. Kanaka Puradiredja memperoleh gelar Sarjana (Strata 1) dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Padjajaran Bandung tahun 1971.
Drs. Kanaka Puradiredja earned a Bachelor’s Degree from the Faculty of Economics majoring in Accounting from Universitas Padjajaran Bandung in 1971.
Drs. Kanaka Puradiredja tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris maupun pemegang saham Pengendali Perusahaan.
He is not affiliated with any of the member of the Board of Directors, Board of Commissioners and controlling shareholders of the Company.
Kegiatan Komite Audit 2015
2015 Audit Committee Activities
Sepanjang tahun 2015 Komite Audit telah melakukan pertemuan dengan berbagai pihak yang terkait termasuk
During During 2015, the Audit Committee conducted 10 meetings with relevant parties, including the Company
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
79
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
dengan manajemen, auditor internal dan auditor eksternal dengan frekuensi pertemuan adalah 10 kali dan tingkat kehadiran masing-masing anggota adalah sebagai berikut.
management, internal and external auditors, with the attendance of each member as depicted below:
1. Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, 9 kali kehadiran (90%) 2. Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME., 10 kali kehadiran (100%) 3. Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS, 4 kali kehadiran (40%)
1. 2.
Berikut adalah ikhtisar topik bahasan dalam pertemuanpertemuan yang disebutkan diatas:
Below is the summary of discussions in the above mentioned meetings:
1.
Laporan Keuangan a. Laporan keuangan konsolidasian triwulanan tahun 2015 yang tidak diaudit . b. Laporan keuangan konsolidasian tahun 2014 yang di audit. Adapun laporan keuangan konsolidasian tahun 2015 dibahas pada tahun 2016. 2. Auditor Internal Membahas temuan-temuan sebagai hasil dari kegiatan Auditor Internal sepanjang tahun 2015 termasuk rekomendasi-rekomendasinya. 3. Auditor Eksternal Dibahas mengenai: a. Perencanaan audit Laporan Keuangan konsolidasian Perusahaan. b. Temuan-temuan audit dan isu-isu lainnya yang berhubungan dengan audit laporan keuangan, serta c. Isu-isu pengendalian internal.
1.
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi yang bertujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris tertanggal 22 Juli 2009. Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari empat anggota yang diketuai oleh Komisaris Independen Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc, sementara ketiga Anggota lainnya merupakan Komisaris dan Komisaris Independen Perseroan yaitu Dr.Ir. Rozik B. Soetjipto, Ir. Michael Sumarijanto dan Mauro Montenero. Masa Jabatan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi terhitung mulai tahun 2013 hingga 2016. Riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat dibaca di profil Komisaris pada halaman 20 sampai 23.
The Board of Commissioners has formed Remuneration and Nomination Committee to assist the Board of Commissioners in supervising the Company based on the resolution of the Board of Commissioners dated 22 July 2009. The Committee consisted of four members headed by Independent Commissioner Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA, MSc, with three other members being Company Commissioner and Independent Commissioner Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, Ir. Michael Sumarijanto and Mauro Montenero. The term of office of the members of the Remuneration and Nomination Committee was from 2013 to 2016. The curriculum vitae, work experience and educational history of each member of the Remuneration and Nomination Committee can be seen in the Profile of the Board of Commissioners on page 20 until 23.
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas dan bertanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi, mengkaji, merumuskan, melakukan penilaian kinerja dan merekomendasikan penetapan standarisasi sistem perencanaan remunerasi dan nominasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, mulai dari tingkat pendapatan dan jenjang karir berdasarkan kompetensi dengan mempertimbangkan tingkat
The Remuneration and Nomination Committee was responsible for assisting the Board of Commissioners in supervising, reviewing, formulating, and evaluating the performances of and giving recommendations for the standardization of remuneration and nomination for the Board of Directors and Board of Commissioners of the Company, from competence-based income level to career ladder by taking into account the capability of each
80
PT Bayan Resources Tbk
3.
2.
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto, 9 meetings (90%) Abdurrohman M. Sastra, GRAD. DIP, ME., 10 meetings (100%) Ir. Bambang Gatot Ariyono. MM, DESS, 4 meetings (40%)
Financial Statement a. Unaudited 2015 consolidated quarterly financial statements. b. Audited 2014 consolidated financial statements. The 2015 consolidated financial statement were discussed in 2016. Internal Auditors Discussing findings of Internal Auditor activities during 2015, including recommendations of findings.
3. External Auditors Discussing: a. Audit plan of the audit of Company Consolidated Financial Statements. b. Audit findings and other issues related to the financial statements audit, and c. Internal control issues.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
kemampuan masing-masing Anggota dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, likuiditas Perseroan dan perekonomian Indonesia. Di samping itu, Komite ini juga memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan perundang-undangan yang terkait dan melaksanakan tugas-tugasnya secara independen dan profesional. Semua Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi dan pemegang saham utama maupun pengendali Perseroan serta anak perusahaan maupun asosiasinya, yang dapat mempengaruhi integritas para anggota tersebut untuk bertindak independen.
Board member in performing duties and responsibilities, the Company’s liquidity and Indonesian economy. In addition, the Committee was also responsible for ensuring the Company’s compliance with relevant laws and regulations and performing their duties independently and professionally. All members of the Remuneration and Nomination Committee were not affiliated with the Board of Directors and primary and controlling shareholders of the Company as well as their subsidiaries and associations, as such affiliations may affect the integrity of the members of the Audit Committee to act independently.
Sesuai dengan POJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik yang berlaku sejak tanggal 8 Desember 2014, Perseroan melakukan perubahan terhadap Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi. Frekuensi rapat dinyatakan maksimum 2 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rapat lainnya jika dipandang perlu oleh anggota tersebut dengan tingkat kehadiran dalam rapat minimal 2/3 dari jumlah Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
Pursuant to POJK No. 34/POJK.04/2014 on the Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company valid since 8 December 2014, the Company has amended the Company Policy on the frequency of Remuneration and Nomination Committee meetings. The maximum number of meeting was 2 times a year, but this does not rule out the possibility of other meetings if deemed necessary by the Committee members, with minimum level of attendance of 2/3 of total members.
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan sekali pertemuan dengan kehadiran setiap anggota sebagai berikut:
During 2015, the Remuneration and Nomination Committee held one meeting with attendance of each member as follows:
Nama / Name
Jabatan / Title
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Ketua / Chairman
1
Mauro Montenero
Anggota / Member
1
Dr. Ir. Rozik B. Soetjipto
Anggota / Member
1
Ir. Michael Sumarijanto
Anggota / Member
-
Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Laporan Komite Remunerasi dan Nominasi
Report of the Remuneration and Nomination Committee.
Selama tahun 2015, Komite ini telah melakukan hal-hal berikut: 1. Merumuskan dan merekomendasikan besaran remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2015. Perumusan ini disesuaikan dengan kinerja masing masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta kondisi keuangan Perseroan dan perekonomian Indonesia.
During 2015, the Committee has performed the following activities: 1. Formulated and recommended remuneration amount for the members of the Board of Directors and Board of Commissioners in 2015 in accordance with the performance of each member of the Board of Directors and Board of Commissioners as well as the Company’s financial conditions and Indonesian economic situation. 2. Planned the career ladders of prospective management members who were being prepared to replace management members resigning from their positions or ending their term of office. 3. Participated in planning trainings, seminars or education programs for the Board of Directors and Commissioners to improve their competences in managing the Company.
2. Menyusun perencanaan jenjang karir para calon manajemen yang akan dipersiapkan untuk menggantikan manajemen yang mengundurkan diri atau masa kerjanya telah berakhir. 3. Ikut serta menyusun perencanaan program pelatihan, seminar atau pendidikan bagi, Direksi dan Dewan Komisaris untuk meningkatkan kompetensinya dalam melakukan kepengurusan Perusahaan.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
81
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
4. Merumuskan sistem pengembangan karyawan melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh internal dan eksternal perusahaan untuk mengantisipasi kekurangan tenaga kerja yang ahli di bidangnya sesuai dengan jobs description di setiap departeman.
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
4.
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Formulating Company employee development system through internal and external trainings held by the Company to anticipate shortage of professionals in certain fields as required by job descriptions in each department.
Komite Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Risk Management and Good Corporate Governance Committee Komite Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Komite RM & GCG terdiri dari tiga anggota yang diketuai oleh Komisaris Ir. Michael Sumarijanto. Dua Anggota lainnya merupakan Komisaris Perseroan yaitu Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc., dan seorang tenaga profesional eksternal independen yaitu Achmad Ma’mur. Masa jabatan anggota Komite RM & GCG terhitung mulai tahun 2013 hingga 2016. Riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan masing-masing anggota Komite Manajemen Risiko dapat dibaca di Profil Komisaris pada halaman 20 dan 23, kecuali informasi pengalaman kerja dan riwayat pendidikan Achmad Ma’mur seperti di bawah ini:
The Risk Management & Good Corporate Governance Committee or RM & GCG Committee consisted of three members headed by Commissioner Ir. Michael Sumarijanto, with two other members being Company Commissioner Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc. and independent external professional staff Achmad Ma’mur. The term of office of the members of RM&GCG Committee was from 2013 to 2016. The curriculum vitae, work experience and educational history of each member of the RM&GCG Committee can be read in the Profile of the Board of Commissioners on page 20 and 23, except for Achmad Ma’mur which is outlined below:
Achmad Ma’mur, Anggota
Achmad Ma’mur, Member
Achmad Ma’mur diangkat sebagai Anggota Komite RM & GCG sejak tahun 2013. Beliau juga menjabat sebagai Corporate Advisor Hasnur Group serta Komisaris HRS. Sebelumnya memegang posisi penting sebagai Anggota komite audit Perseroan (2008-2012), Komisaris Pro M Services (2009-2010), Managing Director Golden Spike Indonesia (2009-2010), Direktur Pro M Services, (2005-2008), Advisor Trimitra Sriwijaya (2005-2008), Advisor Kabelindo (2005-2008) Direktur Kalimantan Energi Lestari (2002-2004), Direktur Supra Bara Energi (2002-2004), Direktur Pro M Services (2002-2004), staf Bagian Perbendaharaan di Perum Perumnas (1979-1984), staf, kepala Bagian, kepala Dinas, Direktur Keuangan dan Advisor di PT Tambang Batubara Bukit Asam (1984-2002). Memperoleh gelar MBA (Strata 2) dari Sekolah Tinggi Manajemen (IPMI) di Jakarta tahun 1993. Usia Beliau per tanggal 31 Desember 2015 adalah 60 tahun.
Achmad Ma’mur was appointed as the member of the RM & GCG Committee since 2013. He was also the Corporate Advisor of Hasnur Group and Commissioner of HRS. He has previously occupied prominent positions as the member of the Company Audit Committee (2008-2012), Commissioner of Pro M Services (2009-2010), Managing Director of Golden Spike Indonesia (2009-2010), Director of Pro M Services, (2005-2008), Advisor of Trimitra Sriwijaya (2005-2008), Advisor of Kabelindo (2005-2008), Director of Kalimantan Energi Lestari (2002-2004), Director of Supra Bara Energi (2002-2004), Director of Pro M Services (2002-2004), Treasury Staff in Perum Perumnas (1979-1984), and staff, head of department, head of service office, Finance Director and Advisor in PT Tambang Batubara Bukit Asam (1984-2002). He graduated with MBA from IPMI Management School in Jakarta in 1993. He is 60 years of age as at 31 December 2015.
Komite RM & GCG bertugas untuk membantu Dewan Komisaris dalam merumuskan Sistem Manajemen Risiko (RMS) dan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan tata kelola Perusahaan yang Baik serta mengawasi pelaksanaannya oleh Direksi. Komite ini juga melakukan kajian terhadap semua kebijakan Perseroan terkait pengendalian, Tata Kelola Perusahaan dan prosedur bisnis Perusahaan. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Komite ini bekerja secara independen dan profesional. Semua Anggota Komite RM & GCG yang diangkat tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Direksi dan pemegang saham utama maupun
The RM & GCG Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in formulating Risk Management System (RMS) and policies related to good corporate governance as well as supervising their implementation by the Board of Directors. The Committee also reviewed all Company policies related to Company controls, Corporate Governance and business procedures. In performing their duties, this Committee acted independently and professionally. All appointed members of the RM&GCG Committee were not affiliated with the Board of Directors and primary and controlling shareholders of the Company
82
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
pengendali Perseroan, anak perusahaan maupun asosiasinya, yang dapat mempengaruhi integritas para anggota tersebut untuk bertindak independen.
as well as their subsidiaries and associations, which may affect the integrity of such members to act independently.
Kebijakan Perseroan tentang frekuensi rapat Komite RM & CGC menyatakan bahwa rapat dilaksanakan maksimum 4 kali dalam setahun, namun tidak menutup kemungkinan akan dilakukan rapat lainnya jika dipandang perlu oleh anggota tersebut dengan tingkat kehadiran dalam rapat maksimal 2/3 dari jumlah anggota Komite Manajemen Risiko.
The Company’s policy on the frequency of RM&GCG Committee meetings set out a maximum of 4 Committee meetings a year, but this does not rule out possibility of other meetings when deemed necessary by Committee members, with minimum attendance of 2/3 of total Committee members.
Selama tahun 2015, Komite RM & GCG mengadakan dua (2) kali pertemuan dengan kehadiran setiap Anggota sebagai berikut:
During 2015, RM & GCG Committee held two (2) meetings with attendance of each member as follows:
Nama Name
Jabatan Title
Ir. Michael Sumarijanto Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc. Achmad Ma’mur
Rapat yang Dihadiri Attended Meeting
Ketua /Chairman Anggota /Member Anggota /Member
2 1 2
Laporan Komite Manajemen Risiko & Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Report of Risk Management & Good Corporate Governance Committee
1.
1.
Mengkaji laporan Identifikasi, Penilaian dan Mitigasi risiko oleh Divisi Manajemen Risiko yang disampaikan secara berkala di setiap unit kerja baik di Kantor Pusat maupun Site. 2. Memberikan masukan dan saran kepada Divisi Manajemen Risiko dan Dewan Komisaris mengenai risiko-risiko yang dihadapi oleh Perusahaan dan bagaimana cara memitigasi secara baik dan efektif untuk meminimalisasi dampak terhadap rencana dan tujuan perusahaan yang sudah ditetapkan. 3. Mengkaji dan meningkatkan sistem manajemen risiko dan kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana yang dituangkan di dalam pedoman Tata Kelola Perusahaan dan Kode Etik. Mengadakan rapat formal dengan unit kerja, internal Manajemen Risiko dan antar Komite-komite untuk membahas: a. Risiko internal yang dihadapi perusahaan. b. Risiko eksternal dan pasar termasuk harga batubara dan nilai kurs. c. Risiko lingkungan d. Risiko Peraturan pemerintah dan masalah lainnya. e. Pengelolaan risiko dan pengelolaan manajemen operasional masing-masing unit kerja berdasarkan prosedur tata kelola Perusahaan yang baik. f. Memberikan informasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi serta seluruh karyawan tentang risiko penerapan peraturan, kebijakan dan undangundang baru yang berhubungan dengan bidang usaha Perusahaan.
2.
3.
Analyze risk identification, assessment and mitigation reports conveyed periodically by the Risk Management division in each work unit, whether at the Headquarter or Site office. Provide input and advices to the Risk Management Division and Board of Commissioners on risks faced by the Company and how to mitigate such risks appropriately and effectively to minimize their impact on stipulated Company plans and objectives. Review and improve risk management system and good corporate governance policies as embodied in the Good Corporate Governance Guidelines and Code of Ethics. Hold formal meetings with work units, internal Risk Management division and other committees to discuss: a. Internal risks faced by the Company b. External and market risks including coal prices and exchange rates. c. Environmental risks. d. Government regulations and other risks. e. Risk and operational management of each work unit based on good corporate governance procedures. f. Inform the Board of Commissioners and Directors and all employees on the risk of the implementation of new regulations, policies and laws concerning the Company’s line of business.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
83
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Pemerintah atau instansi terkait, otoritas pasar modal, pemegang saham, pemangku kepentingan media dan internal Perseroan. Posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Jenny Quantero yang juga menjabat Direktur Perseroan berdasarkan surat Direksi tertanggal 18 Maret 2008 tentang penunjukan Corporate Secretary. Kebijakan Perseroan tentang Sekretaris Perusahaan, tidak mengatur masa jangka waktu atau periode jabatan sekretaris perusahaan, namun Perseroan dapat mengganti pejabat Sekretaris Perusahaan sewaktu-waktu jika dipandang perlu oleh Manajemen Perseroan. Informasi yang berhubungan dengan riwayat jabatan, pengalaman kerja dan riwayat pendidikan beliau dapat dibaca pada profil Direksi di halaman 25.
Corporate Secretary acts as a liaison between the Company and the Government or related institutions, capital market authority, shareholders, stakeholders and the media, as well as within Company internal environment. The Corporate Secretary position is occupied by Jenny Quantero, who was also a Company Director based on the Board of Directors letter dated 18 March 2008 on the appointment of Corporate Secretary. Company Policy on Corporate Secretary did not specify the term of office of corporate secretary, however it stated that the Company may replace Corporate Secretary at any time if deemed necessary by the management. Information related to Corporate Secretary curriculum vitae, work experience and educational history can be seen in the Profile of the Board of Directors on page 25.
Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain :
The Corporate Secretary has the following duties and responsibilities:
1.
Memastikan Perseroan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Memberikan pelayanan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh para stakeholder dan pemegang saham. 3. Membantu Direksi, Dewan Komisaris dan KomiteKomite dalam penyelenggaraan berbagai rapat dalam hal administrasi hingga pendokumentasian 4. Membantu Perusahaan dalam hal penyelenggaraan berbagai kegiatan Korporasi.
1.
Berikut kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2015 : • Melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dan Public Expose pada tanggal 27 Mei 2015. • Memfasilitasi rapat Direksi, Dewan Komisaris, Rapat Bersama antara Dewan Komisaris dan Direksi, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite RM & GCG dan Komite Audit.
Below are the activities of Corporate Secretary during 2015: • Convening Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders and Public Expose on 27 May 2015.
•
•
•
•
Melaksanakan dan mematuhi semua ketentuan OJK dan Bursa Efek Indonesia dalam kegiatan Perseroan selama tahun 2015. Melakukan perubahan dan update Website Bayan www.bayan.com.sg sesuai dengan Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik Mensosialisasikan peraturan baru antara lain: a. Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. b. Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
84
PT Bayan Resources Tbk
2.
3.
4.
•
•
•
Ensure Company compliance with relevant provisions of laws and regulations. Provide services and information required by stakeholders and shareholders. Assist the Board of Directors, Board of Commissioners and Committees in convening various meetings in terms of administration and documentation. Assist the Company in organizing various Corporate activities.
Facilitating the meetings of the Board of Directors, Board of Commissioners, Board of Directors and Board of Commissioners, Remuneration and Nomination Committee, RM&GCG Committee and the Audit Committee. Complying with all OJK and Indonesian Stock Exchange provisions in Company activities during 2015. Modifying and updating Bayan website, www. bayan.com.sg, pursuant to OJK Regulation No. 8/ POJK.04/2015 dated 25 June 2015 on Issuer or Public Company Website. Disseminating information on new regulations, namely: a. OJK Regulation No. 32/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Plan and Convention of General Meeting of Shareholders of Public Company. b. OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuer or Public Company.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
c. Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten dan Perusahaan Publik.
•
d. Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten dan Perusahaan Publik. e. Peraturan OJK No. 38/POJK.04/2014 tanggal 29 Desember 2014 tentang Tambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan Hak Memegang Efek Terlebih Dahulu. f. Perubahan Peraturan Bursa No. I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat g. Dan Peraturan lainnya yang diterbitkan intansi terkait dan bermanfaat bagi Bayan Group. Mengikuti pelatihan atau training yang diselenggarakan oleh OJK, IDX dan instansi lainnya antara lain: a. Temu konsultasi Anggota Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) oleh AEI pada tanggal 23 January 2015 b. Sosialisasi Peraturan KSEI tentang Pemeriksaan, Sanksi dan Akses oleh KSEI pada tanggal 4 February 2015 c. Sosialisasi Peraturan OJK oleh OJK pada tanggal 11 February 2015 d. Workshop “ Kode Etik BOD dan BOC” oleh ICSA pada tanggal 3 Maret 2015. e. Focus Group Discussion “ Pasar Modal sebagai Alternatif Pendanaan “ oleh OJK pada tanggal 11 Juni 2015 f. Seminar Corporate Secretary oleh Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA) pada tanggal 16 Juni 2015 g. Pelatihan Penyampaian Pelaporan Laporan Keuangan Extensible Business Reporting Language (XBRL) oleh IDX pada tanggal 2 July 2015 h. Dialog Bursa dengan Perusahaan Tercatat oleh IDX pada tanggal 10 Juli 2015 i. Indonesia National XBRL Conference 2015 oleh IDX pada tanggal 20 Agustus 2015. j. Launching Pedoman GCG bagi Perusahaan Terbuka oleh OJK pada tanggal 17 November 2015 k. Menginformasikan perubahan peraturan atau peraturan baru kepada Direksi dan Dewan Komisaris, juga terhadap unit kerja terkait.
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
c. OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on the Nomination and Remuneration Committee of Issuer or Public Company. d. OJK Regulation No. 35/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 on Corporate Secretary of Issuer and Public Company. e. OJK Regulation No. 38/POJK.04/2014 dated 29 December 2014 on the Increase of the Capital of Public Company without Rights Issue.
•
f. Amendment to Stock Exchange Regulation No. I-A on Registration of Shares and Equity Securities Other Than Shares Issued by Listed Companies. g. other Regulations issued by relevant institutions which are beneficial for Bayan Group. Attending trainings organized by OJK, IDX and other institutions, such as: a. Consultancy meeting of the members of Indonesian Issuer Association (AEI) held by AEI on 23 January 2015. b. Dissemination of Information on KSEI Regulation on Inspection, Sanction and Access held by KSEI on 4 February 2015. c. Dissemination of information on OJK Regulations held by OJK on 11 February 2015. d. “BOC and BOD Code of Ethics” workshop held by ICSA on 3 March 2015. e. “Capital Market as Funding Alternative” Focus Group Discussion held by OJK on 11 June 2015. f.
Corporate Secretary Seminar by the Indonesian Corporate Secretary Association (ICSA) on 16 June 2015. g. Financial Statement Submission Training Extensible Business Reporting Language (XBRL) held by IDX on 2 July 2015. h. Stock Exchange and Listed Companies dialogue held by IDX on 10 July 2015. i. Indonesian National XBRL Conference 2015 held by IDX on 20 August 2015. j. Launching of GCG Guidelines for Public Company held by OJK on 17 November 2015. k. Informing the Board of Directors and Commissioners as well as relevant work units on amended or new regulations.
Unit Audit Internal Internal Audit Department Berdasarkan surat keputusan Direksi PT Bayan Resources Tbk No. 580/DIR-BR/XI/2013 tanggal 25 November 2013, Perseroan mengangkat Happy Himawan sebagai Kepala Unit Audit Internal. Beliau memiliki lebih dari tujuh belas tahun
Based on the resolution of the Board of Directors of PT Bayan Resources Tbk. No. 580/DIR-BR/XI/2013 dated 25 November 2013, Happy Himawan was appointed as the Head of the Internal Audit Department. Mr. Himawan has
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
85
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
pengalaman bekerja di bidang akuntansi, keuangan, audit dan konsultan serta tercatat sebagai anggota the Institute of Unit Audit Internal – cabang Indonesia. Happy Himawan menamatkan pendidikan akhirnya di FEUI jurusan akuntansi pada tahun 1994, selain terdaftar sebagai akuntan teregister beliau juga terdaftar sebagai Chartered Accountant (CA). Dalam melaksanakan tugasnya, beliau didukung oleh 3 orang staff sebagai tim Audit Internal dengan latar belakang pendidikan ekonomi akuntansi. Untuk meningkatkan kemampuan dan menambah pengetahuan baik operasional maupun keuangan, staff Audit Internal diikutsertakan dalam program pelatihan (training) dimana hal ini menggambarkan perbaikan internal yang berkelanjutan sesuai dengan yang tertuang didalam piagam Audit Internal.
more than 17 years of experience in accounting, finance, audit and consulting and was listed as the member of the Indonesian branch of Institute of Internal Audit. He graduated from the Faculty of Economics of the University of Indonesia in 1994 with a degree in accounting and was also a registered and chartered accountant. In performing his duties, Mr. Himawan was assisted by 3 staff with economics and accounting background as Internal Audit team. In order to improve operational and financial competence and knowledge, the Internal Audit staff were included in training programs which showed continuous internal improvement efforts as per the Internal Audit Charter.
Dalam menjalankan tugasnya kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan secara fungsi berkoordinasi dengan Komite Audit.
In performing his duties, the Head of Internal Audit Unit is directly accountable to the President Director and functionally coordinated with the Audit Committee.
Tugas dan tanggung jawab utama dari Unit Audit Internal adalah membuat rencana kerja pemeriksaan tahunan yang berbasis risiko yang terukur, dan juga risiko yang menjadi perhatian management, memberikan rekomendasi perbaikan yang obyektif kepada seluruh tingkat manajemen yang diauditnya, dan melaporkan hasil pemeriksaannya kepada Direktur Utama dan ditembuskan ke Dewan Komisaris melalui komite audit, serta melaksanakan pemeriksaan khusus jika dibutuhkan manajemen, dan lainnya sebagaimana telah dijelaskan secara detail dalam piagam Unit Audit Internal.
The main duties and responsibilities of the Internal Audit Department are to prepare annual audit workplan based on measured risks and risks which become the main concern of the management, provide objective recommendations for improvement to all management levels audited, and report audit results to the President Director with copies to the Board of Commissioners through the audit committee. The department also performed special audit as required by the management and other duties as explained in detail in the Internal Audit Charter.
Unit Audit Internal dibentuk berdasarkan regulasi OJK terkait dengan perusahaan terbuka yang tercatat di bursa efek Indonesia (IDX) dan juga agar tercipta tata kelola perusahaan yang baik serta untuk membantu Direksi dalam meningkatkan efektivitas bisnis proses dengan memberikan arahan / masukan yang obyektif dan independen serta terukur, sehingga memberikan keyakinan kepada Direksi dalam menjalankan bisnisnya.
The Internal Audit Department was formed based on OJK regulation in relation to public companies listed in the Indonesian Stock Exchange (IDX) and for the purpose of realizing good corporate governance and assisting the Board of Directors in improving business effectiveness by providing objective, independent and measured directions/ inputs to assure the Board of Directors in performing the business.
Pada tahun 2015, Unit Audit Internal telah membuat rencana kerja sebanyak 12 penugasan meliputi Human Resources, General Affair, Logistic, Risk Management, Community Development, Fixed Asset Management dan Spare Parts Management yang disusun berdasarkan penilaian dan tingkat risiko serta permintaan manajemen. Unit Audit Internal juga melakukan pertemuan dengan Komite Audit untuk membahas temuan dan/atau isu yang signifikan.
In 2015, the Internal Audit Department has prepared 12 assignment workplans which include Human Resources, General Affairs, Logistic, Risk Management, Community Development, Fixed Asset Management, and spare parts management, which were compiled based on assessment, risk levels and management requests. The Internal Audit Department also held meetings with the Audit Committee to discuss significant findings and/or issues.
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya, Unit Audit Internal menerapkan quality assurance program melalui survey kepuasan auditee (Audit satisfaction survey) untuk mendapatkan respon perbaikan di Unit Audit Internal, dan untuk menjaga kualitas kami juga memastikan setiap pelaksanaan tugas telah mengikuti International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standard), dan juga peraturan yang dikeluarkan oleh OJK.
In order to preserve and improve the quality of its performance, the Internal Audit Department implemented quality assurance program through audit satisfaction survey to obtain responses for Department improvement. We also preserved our quality by ensuring that each performance has followed the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing (Standard) and regulations issued by OJK.
86
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Sistem Pengendalian Internal Internal Control System Untuk menjaga kualitas dan efisiensi proses bisnis, perusahaan menerapkan sistem pengendalian internal. Agar proses pengendalian internal berjalan efektif perusahaan membentuk Unit Audit Internal dan Department Manajemen Risiko yang tugas dan fungsinya masing-masing adalah mengawasi kegiatan operasi dan memetakan risiko dengan melakukan identifikasi, klasifikasi, dan mitigasi atas terjadinya risiko sehingga hambatan yang dihadapi perusahaan dapat dipetakan dan tujuan perusahaan dapat tercapai.
In order to preserve the quality and efficiency of business process, the Company implemented internal control system. To ensure the effectiveness of the system, the Company formed Internal Audit Department and Risk Management Department which were respectively responsible for the supervision of operational activities and for the mapping of risks through identification, classification and mitigation of occurred risks to map the challenges faced by the Company and achieve Company objectives.
Adapun tujuan perusahaan yang dimaksud dapat dikategorikan dalam beberapa aspek, yaitu: - Efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasi. - Keandalan laporan keuangan. - Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku di Indonesia. - Penjagaan terhadap aset perusahaan.
Such company objectives may be categorized into several aspects, namely: - Effectiveness and efficiency in operational activities - Reliability of financial statement - Compliance with laws and regulations valid in Indonesia. - Preservation of Company assets.
Unit Audit Internal memiliki peran yang cukup penting agar sistem pengendalian internal dapat dipantau & dievaluasi agar berjalan efektif dengan menilai proses pengendalian internal yang dilakukan oleh jajaran managemen. Selain itu sistem pengendalian Internal juga berfungsi sebagai pencegah terjadinya kecurangan (fraud) di perusahaan. Pada tingkat operasional entitas, tingkat kontrol pengawasan internal dikaji oleh departemen Audit Internal mulai dari proses produksi, pengangkutan, pemindahan batubara ke kapal (barging), pengelolaan batubara di terminal batubara, dan yang lainnya.
Internal Audit played a significant role in enabling the monitoring and evaluation of internal control system for effectiveness by assessing internal control process executed by the management. It also functioned to prevent the occurrence of fraud within the Company. At entity operations level, internal supervision control was reviewed by Internal Audit Department in all processes from production, transportation, coal barging, coal management at coal terminal and other processes.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
87
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Laporan hasil kajian diberikan kepada managemen yang berisikan rencana-rencana perbaikan yang telah disetujui bersama dan menjadi perhatian baik personel di lapangan, maupun pengambil keputusan. Selain audit internal, perusahaan juga telah mengembangkan pengelolaan risiko perusahaan yang terintegrasi sehingga lebih memperkuat keandalan laporan keuangan yang disajikan kepada emiten dan pemegang saham.
Review results were reported to the management along with mutually agreed plans for improvement and became point of reference for field personnel and decision makers. Other than internal audit, the Company also decided to develop integrated company risk management in order to increase the reliability of financial statement presented to issuer companies and shareholders.
Dalam menjalankan bisnisnya, Bayan Group juga selalu memperhatikan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku dengan membuat satu direktorat kepatuhan yang bertugas untuk memantau hukum dan peraturanperaturan yang harus dipatuhi baik dari sisi operasional maupun keuangan, dan dilakukan kajian serta dokumentasi di masing-masing pemilik kepentingan, serta dimuktahirkan setiap periodenya sesuai dengan masa berlaku hukum dan peraturan tersebut.
In performing its business, Bayan Group also paid attention to compliance with valid laws and regulations by establishing a compliance directorate whose function was to monitor laws and regulations which needed to be complied with from operational and financial aspects. Review and documentation were conducted for each stakeholder and updated periodically in accordance with the validity of such laws and regulations.
Untuk melakukan kegiatan operasional, Bayan Group membutuhkan baik Aset Utama maupun pendukung. Dalam prakteknya Bayan Grup melakukan pencatatan Aset secara sistem dan manual agar pergerakan dan penurunan nilai asset dapat dipantau dengan baik sehingga Asset tidak bisa disalah gunakan.
In performing operational activities, Bayan Group required main and supporting assets. In practice, these assets were recorded systematically and manually to effectively monitor asset value movement and depreciation to avoid asset misuse.
Kasus Hukum Legal Cases Selama tahun 2015, Bayan Group terlibat dalam kasus-kasus pengadilan berikut: 1. Sengketa para pemegang saham PT Kaltim Supacoal (KSC). Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada Laporan Tahunan 2014 kami, dimana Perseroan terlibat litigasi dengan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (BCBC), BCBC Singapore Pte Ltd (BCBCS) dan White Energy Company Limited (WEC) sebagai akibat gugatan yang diajukan BCBCS dan BCBC di Pengadilan Tinggi Singapura yang menuduh Bayan melanggar kewajiban pembiayaan dan pasokan batubaranya. Bayan menyanggah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan balik terhadap BCBCS, BCBC dan WEC atas pelanggaran syarat-syarat perjanjian usaha patungan, total failure of consideration, kesalahan pernyataan dan kelalaian. BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan ex parte di Australia Barat atas saham-saham Kangaroo Resources Limited yang dimiliki Bayan. 2. Haji Asri Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengatakan bahwa transaksi jual-beli saham GBP antara dirinya, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo tidak sah. Oleh karena itu, ia menuntut kompensasi sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$617.363). Ia mengajukan kasus
88
PT Bayan Resources Tbk
During 2015, Bayan was involved in the following court matters: 1. PT Kaltim Supacoal (KSC) shareholders dispute.
This was the continuation of the case disclosed in our 2014 Annual Report, in which the Company was engaged in litigation with Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (BCBC), BCBC Singapore Pte Ltd (BCBCS) and White Energy Company Limited (WEC) as a result of a claim filed by BCBCS and BCBC at the Singapore High Court alleging a breach by Bayan of its funding and coal supply obligations. Bayan refuted these allegations and has filed its counterclaim against BCBCS, BCBC and WEC for their breach of the joint venture agreement terms, total failure of consideration, misrepresentation and negligence. BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of Kangaroo Resources Limited held by Bayan.
2.
Haji Asri On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$617,363) as compensation. He submitted the case
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
tersebut ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan keputusan yang memihak KBS, Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang selanjutnya mendukung keputusan Pengadilan Negeri. Haji Asri lebih lanjut mengajukan banding ke Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung mengeluarkan keputusan untuk menolak semua tuntutan Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan peninjauan kembali atas keputusan Mahkamah Agung, yaitu upaya hukum terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia. Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan. 3. Enel Perseroan telah menerima pemberitahuan pada tanggal 7 Desember 2015 dari ICC ICA bahwa Enel Trade S.P.A. (“Enel Trade”) telah mengajukan permohonan arbitrase terkait sengketa mengenai pasokan batubara Perusahaan untuk Enel Trade menurut perjanjian jualbeli batubara tertanggal 22 Juli 2008 dan mengajukan klaim atas jumlah senilai AS$57.785.399. Enel Trade adalah afiliasi Enel Investment Holding BV, yang saat ini memiliki 10% saham Perseroan. Enel Trade menggugat bahwa Perseroan, sebagai penjual batubara, telah melanggar kewajiban pengirimannya berdasarkan perjanjian jual-beli batubara dan menyebabkan Enel menderita kerugian. Perseroan menyanggah gugatan ini dan selain itu telah memberikan pemberitahuan keadaan kahar kepada Enel pada tanggal 7 Desember 2015 setelah menerima pemberitahuan keadaan kahar dari anak perusahaan pemasok batubaranya, PT Gunungbayan Pratamacoal, pada tanggal 4 Desember 2015, yang dapat memberikan Perseroan kelonggaran untuk tidak melakukan kewajiban menurut perjanjian jual-beli batubara. Menimbang situasi tersebut, Manajemen yakin persoalan tersebut seharusnya dapat ditangani lebih tepat dengan perundingan dan/atau mediasi dan tidak menyetujui perlunya diadakan arbitrase di Swiss. Perusahaan yakin bahwa hal ini akan diselesaikan tanpa dampak yang material terhadap posisi keuangan maupun arus kas. Untuk informasi lebih lanjut tentang kasus hukum, pen jelasan lengkap dapat dibaca di Catatan No. 29 butir h dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Group.
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-ofkin, has filed an application for reconsideration of the Supreme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system. The Company was not a direct party in this matter and has merely been named as a co-Defendant to ensure that it was bound by the decision of the Court.
3. Enel The Company had received a notification on 7 December 2015 from the ICC ICA that Enel Trade S.P.A. (“Enel Trade”) had filed a request for arbitration in relation to a dispute involving the supply of coal by the Company to Enel Trade under a coal sale agreement dated 22 July 2008 and have claimed a sum of US$57,785,399. Enel Trade is an affiliate of Enel Investment Holding BV, which currently holds 10% shares in the Company. Enel Trade claims that the Company, as a coal trader, had breached its delivery obligations under the coal sale agreement and as a result it has suffered damages. The Company disputes this claim and additionally had provided Enel Trade a force majeure notification on 7 December 2015 after it received a force majeure notification from its coal supplying subsidiary, PT Gunungbayan Pratamacoal, on 4 December 2015 which would excuse the Company from performance under the coal sale agreement. In light of the circumstances, the Management believes that the matter should be more appropriately dealt with through negotiations and/or mediation and disagrees that arbitration in Switzerland is appropriate. The company believes that this matter will be settled without material impact on its financial position or cash flows.
For further information on legal cases, please read full description in Note 29 point h, in the Consolidated Financial Statements of the Group.
Sanksi Administratif Administrative Sanction Selama tahun 2015, Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris tidak menerima sanksi administratif apapun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun PT Bursa Efek Indonesia.
During 2015, the Company, Board of Directors and Board of Commissioners did not receive any administrative sanctions from the OJK or the Indonesian Stock Exchange.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
89
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Kode Etik dan Budaya Perusahaan Code of Ethics and Corporate Culture Perseroan mengelompokkan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam 2 kategori yaitu Kebijakan Umum dan Kebijakan Khusus.
The Company divides good corporate governance into 2 categories, namely General and Special Policies.
Kebijakan Umum Perseroan meliputi: 1. Pedoman Perilaku yang terdiri dari Etika Usaha dan Etika Kerja. 2. Hubungan dengan Pemegang Saham. 3. Standar Akuntansi. 4. Sistem Pengendalian Internal. 5. Benturan Kepentingan. 6. Informasi Orang Dalam.
General Policies include: 1. Code of Ethics, consisting of Business and Work Ethics. 2. Relationship with shareholders. 3. Accounting standards 4. Internal Control System 5. Conflict of Interest 6. Insider Information.
Kebijakan Khusus Perseroan meliputi: 1. Manajemen Strategis Perusahaan. 2. Pengembangan Organisasi dan Budaya Perusahaan. 3. Manajemen Risiko. 4. Hukum. 5. Pengembangan Bisnis. 6. Operasi. 7. Teknologi Informasi dan Komunikasi. 8. Pengembangan Komunitas (Community Development). 9. Sumber Daya Manusia (Human Resources). 10. Administrasi Umum.
Special Policies include: 1. Company strategic management 2. Company Organization and Cultural Development 3. Risk Management 4. Law 5. Business Development 6. Operations 7. Information Technology and Communications 8. Community Development 9. Human Resources. 10. General Administration
Pedoman perilaku atau norma-norma Perusahaan merupakan Etika dalam berusaha dan bekerja yang telah disepakati. Pedoman Perilaku terdiri dari Etika Usaha dan Etika Kerja. Karyawan merupakan unsur terpenting dalam
Code of Ethics or Company norms constitutes agreed business and work ethics. Code of Ethics consists of Business and Work Ethics. Employees are the most crucial element in every business to achieve objectives
90
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
setiap usaha, guna mencapai tujuan sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan. Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan harus mengikuti pedoman perilaku sebagai acuan dalam berinteraksi di internal maupun eksternal Perusahaan.
according to Company Vision and Mission. The Board of Commissioners, Board of Directors and all employees must comply with code of ethics as the reference point in internal and external Company interactions.
A. Etika Usaha.
A. Business Ethics
1. Hubungan dengan Pelanggan. Perusahaan senantiasa berusaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan melaksanakan seluruh ketentuan yang disepakati dalam kontrak penjualan dan memberikan layanan premium kepada pelanggan. 2. Hubungan dengan Pemasok. Pemasok merupakan salah satu unsur penting dalam bisnis Perseroan, sehingga hubungan antara pemasok dengan Perseroan dilandasi prinsip-prinsip usaha yang sah secara hukum dan peraturan yang berlaku, serta efisiensi. 3. Hubungan dengan Pesaing. Perusahaan berkomitmen untuk selalu menjunjung persaingan usaha yang sehat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta etika bisnis yang berlaku secara universal. Pesaing merupakan motivator bagi Perusahaan untuk bekerja lebih baik guna meningkatkan efisiensi sekaligus sebagai benchmark dalam menentukan positioning Perusahaan dalam industri yang sejenis. 4. Hubungan dengan Regulator. Perusahaan berkomitmen untuk membina dan membangun hubungan yang harmonis dan baik dengan semua Instansi Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan menjunjung tinggi etika bisnis yang berlaku secara universal. 5. Perdagangan Internasional. Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa berusaha semaksimal mungkin mematuhi segala ketentuan atau prosedur dan peraturan perundangan yang berlaku secara internasional. Perusahaan senantiasa menjunjung tinggi etika bisnis yang berlaku secara internasional baik dalam pembelian (pengadaan) maupun penjualan yang dilakukan dengan para pihak di luar negeri. 6. Hubungan dengan Karyawan. Perusahaan memandang karyawan sebagai asset penting Perusahaan dalam mengoperasikan roda bisnis guna mencapai tujuan sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berperan aktif dalam aktivitas Perusahaan sesuai dengan bidangnya masing-masing. 7. Hubungan dengan Masyarakat. Perusahaan berkomitmen untuk maju dan berkembang bersama masyarakat disekitar tambang. Perusahaan memandang masyarakat di sekitar tambang sebagai mitra dan melibatkan mereka dalam partisipasi aktif pada operasional Perusahaan seperti keberpihakan dalam penggunaan tenaga kerja lokal. Perusahaan juga menerapkan beberapa kebijakan untuk pengembangan masyarakat di lingkungan tambang.
1.
2.
3.
4.
5.
Relationship with Customers The Company always attempted to increase customer satisfaction by performing all the provisions agreed in sales contracts and providing premium services to customers. Relationship with suppliers `Suppliers constitute a crucial element in Company business process. Therefore, the relationship between suppliers and Company must be based on legal business principles and applicable laws and regulations as well as efficiencies. Relationship with Competitors The Company is committed to support healthy business competition pursuant to prevailing provisions of laws and regulations and universal business ethics. Competitors was a good motivator for the Company to push itself to better efficiency and also a benchmark in determining Company positioning in similar industry. Relationship with Regulators. The Company was committed to developing and building harmonious and good relationship with all Government institutions in accordance with valid laws and regulations and to upholding universally applicable business ethics. International Trade The Company was committed to maximum compliance with all provisions or procedures in internationally applicable laws and regulations. The Company always upheld internationally applicable business ethics in purchase (procurement) and sales with international parties.
6.
Relationship with Employees The Company viewed employees as crucial asset in the operations of Company business to achieve Company objectives according to its visions and missions. The Company provided equal opportunity to all employees to actively participate in Company activities in their respective field of specialization.
7.
Relationship with Community The Company was committed to progress and develop with the communities around the mine sites. The Company viewed the community surrounding the mine sites as partners and involved them actively in Company operations as a form of prioritization of local manpower. The Company also implemented several policies for community development in mining areas.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
91
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
B. Etika Kerja.
B. Work Ethics
1. Kepatuhan Terhadap Hukum. Dalam menjalankan bisnis, Perseroan berkomitmen dan memastikan untuk mematuhi seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kepatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku merupakan bagian dari implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dijalankan oleh Perusahaan. 2. Persamaan dan Penghormatan kepada Hak Asasi Manusia. Perusahaan menghormati hak asasi manusia sebagai hak yang bersifat universal dan mendorong terciptanya hubungan yang harmonis di antara para pemangku kepentingan dengan saling menghormati hak dan kewajiban asasinya. Perusahaan berkeyakinan bahwa dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia maka Perusahaan akan mendorong para pemangku kepentingan untuk mengembangkan bisnis Perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai Perusahaan dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi para pemangku kepentingan. 3. Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan. Perusahaan berkomitmen untuk mengutamakan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan dalam rangka usaha mencapai tujuan sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan. Hal tersebut dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat OHSAS 18000 untuk Occupational Health and Safety dan ISO 14000 untuk Environment Management System oleh beberapa anak Perusahaan dan nantinya hal tersebut akan diimplementasikan pula pada seluruh perusahaan yang berada di dalam Group Perusahaan secara bertahap. 4. Kesempatan Kerja yang Adil. Perusahaan berkomitmen untuk memberikan kesempatan kerja yang sama dan perlakuan yang adil kepada seluruh karyawan berdasarkan kompetensi yang dimiliki dan melarang segala bentuk praktek diskriminasi. 5. Pembayaran Tidak Wajar. Perusahaan melarang kepada seluruh karyawan untuk melakukan pembayaran yang tidak wajar baik kepada aparat pemerintah atau pihak-pihak lainnya untuk memperoleh perlakuan istimewa atau keuntungan yang tidak wajar dalam penjualan barang-barang, atau segala bentuk pembayaran tidak wajar lainnya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan tidak memberikan toleransi kepada karyawan yang melakukan pelanggaran etika tersebut dan akan memproses sesuai dengan ketentuan peraturan Perusahaan yang berlaku dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 6. Kerahasiaan Informasi Perusahaan. Setiap karyawan di Perusahaan wajib menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan, setiap informasi yang wajib diungkapkan harus dipastikan bahwa
1.
Compliance with Laws In executing its business, the Company was committed to full compliance with all provisions of applicable national and international laws and regulations. Such compliance with applicable provisions of laws and regulations constitutes part of the implementation of Good Corporate Governance principles by the Company.
2.
Equality and Respect of Human Rights
The Company respected universal human rights and encouraged harmonious relationship between stakeholders by respecting their basic human rights and obligations. The Company believed that upholding human rights would encourage stakeholders to help with Company business development, eventually increasing Company values and giving wider benefits for the stakeholders.
3.
Occupational Health and Safety and Environment The Company was committed to prioritize Occupational Health and Safety and Environment in order to achieve its objectives pursuant to its vision and mission. This commitment was proved with the obtainment of OHSAS 18000 certificate for Occupational Health and Safety and ISO 14000 for Environment Management System by several Company subsidiaries. These certification would later be gradually rolled out to all companies under Bayan Group. Equal Employment Opportunities. The Company was committed to providing equal and fair employment opportunities to all employees based on their respective competencies and prohibited all forms of discriminatory practices.
92
PT Bayan Resources Tbk
4.
5.
Unfair Payment The Company strictly prohibited all employess to give unfair payment to government officials or other parties in order to obtain special treatment or unfair profit in goods procurement, or any other form of unfair payment prohibited by prevailing provisions of laws and regulations.
The Company did not tolerate employees breaching such code of ethics and would process such employees pursuant to prevailing provisions of Company regulations and valid laws and regulations.
6.
Company Information Confidentiality Any employee in the Company must preserve the confidentiality of Company information. Any information which must be disclosed must have been
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
informasi tersebut sudah diverifikasi secara bertingkat dan melalui saluran yang tepat sehingga tidak menimbulkan kerancuan informasi dan atau pengungkapan informasi yang tidak tepat. 7. Perilaku yang Beretika terhadap Sesama Karyawan. Setiap karyawan di Perusahaan wajib berperilaku yang beretika terhadap sesama karyawan yang lainnya sehingga terbentuk suasana kerja yang harmonis dan menjadi budaya Perusahaan dalam berinteraksi sesama karyawan atau hubungan kerja antara atasan dan bawahan. 8. Penggunaan, Pengawasan dan Perlindungan terhadap Aset Perusahaan. Setiap karyawan di Perusahaan wajib menggunakan seluruh aset Perusahaan secara baik dan benar, serta melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap aset Perusahaan tersebut. 9. Penghormatan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual.
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
verified at all levels and conveyed through the right communication channel so as to avoid ambiguation and or misinformation. 7.
Ethical conduct toward fellow employees Any employee in the Company must show ethical behavior toward fellow employees in order to form a harmonious work environment that become the basis of Company culture in employee and employeesupervisor interactions.
8.
Utilization, Supervision and Protection of Company Assets. Any employee in the Company must utilize Company assets in the appropriate and correct manner and supervise and protect such assets.
9.
Respect of Intellectual Property Right
Perusahaan menghormati segala bentuk Hak Atas Kekayaan Intelektual dan menjaga segala bentuk Hak Atas Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh Perusahaan yang meliputi paten, rahasia dagang, merek dagang, hak cipta dan informasi Perusahaan lainnya yang dimiliki.
The Company respected all forms of Intellectual Property Rights and sought to maintain such rights owned by the Company, which included patents, trade secrets, trademarks, copyrights and other Company information.
Pedoman Perilaku yang terdiri dari Etika Usaha dan Etika Kerja PT Bayan Resources, Tbk sudah disosialisasikan kepada Dewan Komisaris, Direksi serta perwakilan karyawan dari seluruh site management dibawah PT Bayan Resources, Tbk. Bentuk sosialiasi Pedoman Perilaku sudah dilakukan dengan cara pemaparan secara langsung pada forum pertemuan/rapat, pelatihan dan diskusi internal. Perusahaan berencana mensosialisasikan Pedoman Perilaku kepada seluruh karyawan sebagai bagian dalam buku saku Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
The Code of Ethics, which consists of Business and Work Ethics of PT Bayan Resources, Tbk, has been disseminated to the Board of Commissioners, Directors and employee representatives of all site management under PT Bayan Resources, Tbk. The dissemination of Code of Ethics was performed through direct exposure in forum meetings, trainings and internal discussions. The Company planned to disseminate such Code of Ethics to all employees as part of Good Corporate Governance guidebook.
Penerapan Pedoman Perilaku merupakan dasar untuk memperkuat nilai dan budaya Perusahaan yang akan diserap oleh karyawan sebagai spirit dalam menjalankan bisnis perusahaan sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perusahaan.
Implementation of Code of Ethics provided a basis for strengthening Company values and culture which will be internalized by the employees as the spirit in executing Company business in accordance with Company vision, mission and objectives.
Kebijakan Perseroan dalam Etika Usaha dan Etika Kerja merupakan salah satu usaha Perseroan untuk mencegah terjadinya: transaksi orang dalam (insider trading), korupsi, pencurian dan penipuan (fraud). Kebijakan tersebut juga ditujukan untuk menjamin kontinuitas supply chain dengan membangun hubungan timbal balik yang saling menguntungkan dengan para pemasok dan melakukan seleksi pemasok serta melakukan evaluasi terhadap para pemasok untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja pemasok yang lebih baik sehingga akan memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap Perseroan.
Company policies in Business and Work Ethics constitute one of the Company’s attempts to prevent insider trading, corruptions, embezzlement and fraud. Such policies were also aimed at ensuring the continuity of supply chain by building mutually beneficial relationship with suppliers and selecting and evaluating suppliers to increase their performance, therefore giving better contributions to the Company.
Dalam hubungan dengan Kreditur, Perseroan memiliki kebijakan “Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaan nya” seperti pada Laporan Keuangan lampiran 5/47, kebijakan ini merupakan penempatan kas Perusahaan yang
In relationship with Creditors, the Company implemented policy of “restricted cash and cash equivalent” as per Financial Statement at schedule 5/47. This policy constituted
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
93
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan oleh kreditur.
the allocation of Company cash to sustain interest and principal loan payment as required by the creditors.
Kebijakan Umum dan Kebijakan Khusus Perseroan tersebut dijabarkan kedalam program kerja dari masing-masing Direktorat/Devisi dan Departemen, yang akan diawasi dan dikendalikan oleh satuan kerja pengendalian internal yang terdiri dari Unit Audit Internal dan Departemen Manajemen Risiko.
The above Company General and Special Policies were outlined in the work programs of each Directorate/ Division and Department within the Company, which will be supervised and controlled in their implementation by Internal Control Unit consisting of Risk Management and Internal Audit.
Informasi MESOP MESOP Information Sejauh ini Perseroan belum pernah melaksanakan program MESOP.
To date, the Company has not implemented a MESOP program.
Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistle Blower System Sejak diterbitkannya peraturan Nomor X.K.6 yang merupakan lampiran dari Surat Keputusan Ketua BAPEPAMLK nomor:Kep-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Terbuka, yang mewajibkan Perseroan untuk melaporkan penerapan Sistem Pelaporan Pelanggaran (SPP) atau Whistle Blowing System dalam Laporan Tahunan tersebut, Perseroan telah merancang dan membentuk serta mengimplementasikan SPP untuk menampung pengaduan
94
PT Bayan Resources Tbk
Since the issuance of Regulation Number X.K.6 annexed to the Decision of the Chairperson of BAPEPAM-LK Number Kep-431/BL/2012 dated 1 August 2012 on the Submission of Annual Report of Issuer or Public Company, which required the Company to report Whistle Blowing System implementation in the Annual Report, the Company has designed, formed and implemented Whistle Blowing System to accommodate complaints or reports on violations of laws, regulations and ethics in Bayan Group environment.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
atau laporan pelanggaran hukum, peraturan dan etika yang berlaku di Lingkungan Bayan Group. Tujuannya adalah untuk meningkatkan ketaatan atau kedisiplinan setiap anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Bayan Group terhadap hukum, peraturan dan etika dan menciptakan lingkungan kerja yang baik dan kondusif.
The purpose was to improve obedience or discipline of each member of the Board of Commissioners, Board of Directors and staff with respect to laws, regulations and ethics and create a good and conducive working environment.
Perseroan menyediakan fasilitas penyampaian laporan pelanggaran melalui email yaitu corporate.secretary@ bayan.com.sg atau dapat dikirimkan ke alamat Perseroan dan ditujukan ke Sekretaris Perusahaan. Jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan adalah, tindakan korupsi, kecurangan, penipuan, ketidakjujuran, pencurian/penggelapan, pelanggaran dalam proses pengadaan barang dan jasa, penyalahgunaan jabatan/kewenangan dan suap/gratifikasi.
The Company welcomed reports of breaches by email to
[email protected] or by mail addressed to the Company for the attention of Corporate Secretary. Types of reportable violations include corruption, fraud, dishonesty, stealing/forgery, violation in goods and service procurement, position/authority abuse and bribery/gratification.
Setiap Laporan yang diterima akan diseleksi dan diproses sesuai dengan kebijakan SPP dan peraturan lainnya yang berlaku di Bayan Group oleh Team SPP yang terdiri dari HRD, Sekretaris Perusahaan, legal dan Manajemen. Laporan yang diidentifikasi sebagai pelanggaran akan dianalisa dan ditindaklanjuti berdasarkan bukti-bukti yang diberikan oleh dan serta melindungi Pelapor. Dalam hal melaporkan suatu pelanggaran, Pelapor wajib memberikan informasi sekurang-kurangnya sebagai berikut:
All reports received were selected and processed in accordance with the Whistleblowing System policies and other regulations valid in Bayan Group by the Whistleblowing Team consisting of Human Resources Department, Corporate Secretary, Legal Department and the Management. Identified violations were analyzed and followed-up based on evidences given by the reporting party and measures were taken to protect the reporting party. In reporting a violation, the reporting party must provide at least the following information: 1. Type of violation, 2. Time of violation, such as date, day and hour.
1. Jenis pelanggaran, 2. Waktu terjadinya pelanggaran, seperti tanggal, hari dan jam. 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam pelanggaran tersebut. 4. Bukti lain yang menguatkan bahwa pelanggaran tersebut terjadi, seperti dokumen transaksi baik berupa rekaman visual, audio atau kertas, atau 5. Menginformasikan adanya saksi lain yang ikut menyaksikan peristiwa tersebut namun tidak terlibat dalam pelanggaran.
3. 4.
Parties involved in such violation. Other evidences verifying the occurrence of violation, such as visual, audio or written records, or
5.
Witnesses who witnessed but were not involved in committing the violation.
Perseroan menjamin dan menjaga setiap informasi dan identitas pelapor hingga Perusahaan atau instansi terkait menentukan bahwa indentitas pelapor dan hasil laporannya layak untuk dipublikasikan. Perseroan akan memberikan apresiasi bagi Pelapor bilamana laporan pelanggaran terbukti benar dan teridentifikasi dapat merugikan Perusahaan dan memberikan sanksi apabila laporannya terbukti palsu.
The Company secured and protected the information and the identity of reporting party until the Company or relevant institution validated the reporting party’s identity and their reports for publication. The Company promised appreciation to the Reporting party when the report proved to be accurate and was identified as potential damage to the Company. On the other hand, the Company would impose sanction for false reports.
Pada tahun 2015, Perseroan tidak mendapatkan laporan pelanggaran dari Pemangku Kepentingan, Pemegang Saham dan karyawan yang berdampak signifikan terhadap operasional Bayan Group, kecuali pengaduan masyarakat terkait penerimaan karyawan palsu dengan modus meminta sejumlah uang dari calon karyawan. Laporan ini sudah diselesaikan dengan memberikan klarifikasi terhadap pelapor yang kebetulan menjadi calon korban. Selain itu, Perseroan juga memberikan pengumuman lewat website agar masyarakat berhati-hati apabila menerima informasi Penerimaan Pegawai yang mengatasnamakan PT Bayan Resources maupun Anak Perusahaannya.
In 2015, the Company has not received any reports of violations from stakeholders, shareholders and employees which significantly impacted the operations of Bayan Group, except for community complaints regarding false job recruitments intended to gain money from prospective employees. This report has been resolved by giving clarifications to the reporting party, who happened to be a victim of the fraud. In addition, the Company also urged the community through its website to be cautious in receiving job recruitment information in the name of PT Bayan Resources or its subsidiaries.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
95
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Manajemen Risiko Risk Management
96
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
96
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Sistem Manajemen Risiko telah mulai diimplementasikan di Group Bayan sejak tahun 2010 seiring dengan terbentuknya Komite Manajemen Resiko. Bayan telah bekerjasama dengan pihak konsultan eksternal pada tahun 2012 dalam melakukan evaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan Sistem Manajemen Risiko (RMS) yang sudah dilakukan dalam ruang lingkup operasional perusahaan.
Risk Management System (RMS) in Bayan has been implemented since 2010 with the establishment of the Risk Management Committee. Bayan has evaluated the effectivity of the implementation of existing RMS in the company’s operation in cooperation with external consulting firm since 2012.
Metode pengelolaan risiko di Bayan Group meliputi: Identifikasi Resiko, Penilaian Resiko, Mitigasi Resiko, Pemantauan Resiko, dan Pelaporan Resiko. Bayan berharap penerapan RMS dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menjaga pertumbuhan jangka panjang dengan pengelolaan risiko yang efektif.
Risk management method in Bayan Group consists of Risk Identification, Risk Evaluation, Risk Mitigation, Risk Monitoring and Risk Reporting. Bayan expects the RMS implementation to enhance corporate value and secure long-term growth through effective risk management.
Sebelum diimplementasikan secara formal, sebagian besar departemen dan unit di kantor pusat dan di lokasilokasi tambang telah melakukan penilaian risiko mandiri dan prosedur mitigasi resiko, yang mencakup identifikasi, analisis, mitigasi atau pengendalian, pengawasan dan pelaporan resiko.
Prior to formal implementation, most departments and units in the head office and mine sites have performed self-risk evaluation and self-risk mitigation procedures, which include risk identification, analysis, mitigation or control, supervision and reporting.
Indikator Risiko Utama Key Risk Indicators Bayan telah mengidentifikasi beberapa risiko utama yang berhubungan dengan kondisi internal, situasi eksternal, hukum dan peraturan yang terkait, serta situasi ekonomi dan politik regional dan global.
Bayan has identified several main risks related to internal and external conditions, relevant laws and regulations, also regional and global economic and political situations.
Beberapa risiko operasional dalam kegiatan pertambangan mungkin memiliki dampak signifikan pada kegiatan produksi dan operasi pertambangan. Ini termasuk resiko: cuaca ekstrim yang mungkin mempengaruhi kegiatan pertambangan batubara dan transportasi batubara, ketersediaan peralatan mekanik utama, ketersediaan peralatan pendukung, ketersediaan suku cadang dan peralatan cadangan, juga rasio insiden dan kecelakaan, dll.
Some operational risks in mining activities might have significant impacts on production and mining operation activities. These risks include: extreme weather that might affect coal mining activities and coal transportation, mechanical availability of main equipments, availability of supporting equipments, availability of spare parts and spare equipments, also incident and accident ratio, etc.
Beberapa risiko utama yang terkait dengan aspek operasi perusahaan dan bisnis Bayan adalah: kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, arus kas dan status jatuh tempo utang, pergantian staf, dan juga penurunan cadangan batubara, dll.
Some main risks related to corporate and business aspects of Bayan operations are: compliance with laws and regulations, cash flow and debt maturity status, staff turnover, reserves depletion, etc.
Isu-isu yang relevan telah dikategorikan sebagai risiko dengan prioritas utama yang kemudian akan disampaikan kepada manajemen Bayan. Beberapa risiko signifikan yang berulang juga dikaji dan dimonitor secara teratur melalui penerapan Indikator Risiko Utama (KRI). Indikator Risiko Utama ini termasuk batas yang dapat ditoleransi, batas peringatan dan juga prosedur mitigasi risiko untuk setiap batas yang ditentukan.
Relevant issues have been categorized as main priority risks which will be subsequently conveyed to Bayan’s management. Several significant recurring risks are also reviewed and monitored regularly through the implementation of Key Risk Indicator (KRI). These KRIs include tolerable limit, warning limit and also risk mitigation procedure for each limit.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
97
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Risiko Keuangan
Risks of Financial
Tren Penurunan Harga Batubara
Coal Price Downward Trend
Harga batubara dunia sangat dipengaruhi oleh permintaan dan pasokan batubara secara global, alternatif energi lain yang lebih bersih, perubahan ekonomi global, stabilitas geopolitik, kondisi iklim dan cuaca, dll.
Global coal price is highly influenced by global coal demand and supply, other cleaner energy alternatives, global economic changes, geopolitical stabilities, climate and weather conditions, etc.
Batubara di pasar global telah mencapai masa puncaknya selama 2010 - 2012, sebelum trend menurun yang berlangsung sampai sekarang. Penyebab utama dari harga batu bara yang rendah adalah kelebihan pasokan batubara terutama dari Indonesia dan Australia, serta melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan industri terutama di China dan India.
Coal in global market has reached its peak during 2010 – 2012, prior to downward trend which continues up to this day. The main cause of low coal price is coal oversupply, mainly from Indonesia and Australia, as well as slower global economic growth and industry slowdown, especially in China and India.
Situasi ini semakin memburuk karena pasokan minyak & gas serpih melimpah di Amerika Serikat dan Kanada, perang harga minyak antara anggota OPEC dan non OPEC, perubahan iklim global dan masalah emisi karbon, serta polusi udara besar-besaran di beberapa kota di China.
This situation worsened due to abundant supply of shale oil & gas in USA and Canada, oil price war between OPEC members and non OPEC, global climate change, carbon emission issue, and massive air pollution in several cities in China.
Selama 2 tahun terakhir, tekanan pada harga batubara telah menyebabkan beberapa perusahaan tambang batubara yang tidak menghasilkan laba dan tidak memiliki dukungan finansial yang kuat terpaksa menghentikan operasional tambang, terutama untuk perusahaan tambang batubara berukuran kecil-sedang. Hal ini memberikan kesempatan bagi Bayan untuk mengisi kesenjangan pasokan untuk permintaan pasar batubara.
During the last 2 years, the pressure on coal price has caused some non-profitable coal mining companies without strong financial support to stop operation, especially small – medium size coal mining companies. This is an opportunity for Bayan to fill any supply gap for coal market demand.
Bayan telah melakukan penghematan biaya dan efisiensi, mengoptimalkan mekanisme pertambangan, mengurangi rasio pengupasan tanah, dan juga mengupayakan kontrak penjualan jangka panjang yang terkait dengan indeks harga global untuk mendapatkan harga batubara yang optimal.
Bayan has conducted cost saving and efficiency, optimized mining sequences, reduced stripping ratio, and maintained long-term sales contracts linked with global price index to obtain optimum coal pricing.
Bayan terus memantau perkiraan harga untuk evaluasi keekonomisan produk batubara, penyusunan anggaran dan juga perkiraan arus kas yang optimal. Bayan menghasilkan berbagai jenis batubara hasil pencampuran dari berbagai lokasi pertambangan di bawah Group Bayan untuk memaksimalkan pendapatan tergantung pada kondisi pasar dan permintaan.
Bayan closely monitors coal price forecasts for economic evaluation of products, budgeting and also cash flow forecasts. Bayan produces various types of coal, blended from various mining sites under Bayan Group to maximize returns depending on market conditions and demands.
Variabilitas Kurs
Exchange Rate Variability
Volatilitas nilai tukar dapat mempengaruhi status arus kas dan keuangan, penjualan, hutang dan biaya Perusahaan.
The volatility of exchange rate may impact Company’s cash flow and financial status, sales, debts and expenses.
Sebagian besar penjualan dan biaya operasional ditransaksikan dalam mata uang Dolar AS sebagai mata uang utama dalam kegiatan operasional. Sehingga ada skema perlindungan nilai alami terhadap volatilitas nilai tukar uang.
Most sales and operational expenses are denominated in US Dollars, and the functional currency is US Dollars. Hence there is some way of natural hedging against exchange rate volatility.
98
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Variabilitas Suku Bunga
Interest Rate Variability
Variabilitas tingkat suku bunga bank dengan potensi tren naik akan berdampak pada biaya modal dan pembayaran pinjaman yang lebih tinggi.
Variability of bank interest rate with potential upward trend will result in higher capital costs and loan repayment.
Risiko Regulasi
Regulatory Risks
Semua operasi pertambangan di Indonesia diatur oleh pemerintah, terutama melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bersama-sama dengan Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Keuangan, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan juga pemerintah provinsi dan kabupaten.
All mining operations in Indonesia are regulated by the government, mainly through the Ministry of Energy and Mineral Resources together with the Ministry of Forestry, Ministry of Environment, Ministry of Finance, Investment Coordinating Board and also provincial and district governments.
Bayan terus menerus melakukan peninjauan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku, serta berupaya untuk mematuhi semua peraturan terbaru yang relevan termasuk izin yang terkait, status tumpang tindih, status Clean & Clear [C&C], dll. Hal ini dilakukan dengan menjaga hubungan baik dengan pemerintah daerah dan juga kementerian terkait di pemerintah pusat.
Bayan has continuously reviewed existing laws and regulations and put efforts to comply with all the latest relevant regulations, including any relevant permits, overlapping status, Clean & Clear [C&C] status, etc. This was conducted by maintaining good relationship with local government and relevant ministries at central government.
Setiap revisi terhadap peraturan dan kebijakan dapat mempengaruhi proses untuk mendapatkan, mempertahan kan dan memperbaharui lisensi dan izin yang diperlukan. Renegosiasi beberapa PKP2B dibawah Bayan Group yang telah diwajibkan oleh peraturan, juga sedang dilakukan dengan Pemerintah.
Any revision to regulations and policies may influence the process to obtain, maintain and renew required licenses and permits. Renegotiations for several CCOWs under Bayan Group as required by regulations were also in process with the Government.
Risiko Operasional
Operational Risks
Biaya operasional utama dalam kegiatan pertambangan terkait dengan: aktivitas pengupasan lapisan tanah, pengangkutan batubara dan aktivitas transportasi. Bayan telah melakukan berbagai kegiatan penghematan biaya dalam menanggapi tren harga batubara yang rendah.
Main operational costs in mining activities are related to overburden activity, coal hauling and transportation activity. Bayan has taken various cost saving initiatives in response to low coal price trends.
Bayan telah mengkaji ulang desain tambang dan rencana pertambangan, dan lebih jauh lagi juga telah membuat penyesuaian untuk rasio pengupasan yang lebih rendah untuk mengurangi biaya pemindahan lapisan penutup. Bayan juga telah mengoptimalkan efektivitas proyek dan pekerja dalam kegiatan pertambangan.
Bayan has reviewed its mine designs and plans, and furthermore has made adjustments for lower stripping ratio to reduce overburden removal cost. Bayan has also optimized the effectiveness of projects and labor workers in mining activities.
Risiko Cuaca
Weather Risks
Selama musim kemarau panjang pada tahun 2015, tingkat permukaan sungai yang rendah telah mempengaruhi lalu lintas pengangkutan batu bara khususnya di beberapa sungai kecil. Di sisi lain, curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan masalah bagi operasional alat berat dan truk dalam kegiatan pertambangan.
During the long dry season in 2015, low river surface level has affected coal barging traffic in several small rivers. On the other hand, high rainfall may cause problem for heavy equipments and trucks in mining operations activities.
Beberapa upaya telah dilakukan untuk mengurangi risiko dari cuaca yang tak terduga, seperti optimisasi produksi batubara selama musim kemarau, optimisasi pengiriman batubara selama arus pasang surut, modifikasi rekayasa untuk aliran
Several efforts have been made to mitigate risks from unpredictable weather, such as the optimization of coal production during dry seasons, optimization of coal delivery during tidal current, engineering modification for
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
99
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
air hujan untuk mencegah banjir daerah tambang, dan pengembangan beberapa rute logistik.
rainwater flow to prevent the flooding of mine areas, and development of multiple logistic routes.
Risiko ketersediaan Alat Berat
Risks of Heavy Equipment availability
Aktivitas pertambangan membutuhkan banyak alat berat seperti excavator, bulldozer, dump truck, grader, dll. Tidak tersedianya atau kerusakan pada peralatan tersebut dapat mengganggu kegiatan pertambangan, dan dapat menyebabkan ketidakpastian dalam produksi yang ditargetkan.
Mining activities require many heavy equipments such as excavators, bulldozers, dump trucks, graders etc. The unavailability or damage of such equipments may interrupt mining activities, causing uncertainty in targeted production.
Bayan Group telah mengupayakan perjanjian jangka panjang dengan pemasok alat berat untuk pengadaan suku cadang serta pemeliharaan berkala dan perbaikan.
Bayan Group has maintained long-term agreements with heavy equipment suppliers for the procurement of spare parts and periodical maintenance and repair.
Risiko Kerusakan dan Kegagalan Peralatan Utama
Risks of Main Equipment’s Damage and Failure
Proses penghancuran, pencucian, penimbunan dan kegiatan pemuatan batubara membutuhkan mesin dan peralatan pendukung dalam unit pengolahan batubara. Tidak tersedianya dan kerusakan mesin serta peralatan pendukung akan mengganggu kegiatan logistik batubara.
Coal crushing, washing, stockpiling and loading activities require machinery and supporting equipments in coal processing unit. Any unavailability and damage of these machinery and supporting equipments will disturb planned coal logistic activities.
Bayan Group telah mengupayakan kerjasama jangka panjang dengan pemasok mesin dan peralatan untuk pengadaan suku cadang serta pemeliharaan berkala dan perbaikan.
Bayan Group has maintained long-term cooperation with suppliers of machinery and equipments for the procurement of spare-parts and periodical maintenance and repair.
Risiko Bahan Bakar
Risk of Fuel
1. Pasokan BBM Cuaca buruk dan muka air sungai yang rendah dapat mengganggu transportasi kapal dalam menyediakan bahan bakar untuk operasional alat berat. Pengangkutan bahan bakar juga dapat dipengaruhi oleh keamanan dan gangguan politik. Bayan Group saat ini sedang dalam proses membangun beberapa tangki penyimpanan bahan bakar di Balikpapan dan lokasi lainnya untuk mempertahankan pasokan bahan bakar. Kelebihan pasokan bahan bakar minyak di pasar global selama tahun 2015 berdampak positif bagi Bayan Group. 2. Variabilitas Harga BBM Biaya bahan bakar merupakan faktor signifikan dalam aktivitas pertambangan batubara, di mana setiap kenaikan harga bahan bakar akan berpengaruh secara signifikan pada kenaikan biaya penambangan, pengolahan dan transportasi. Kelebihan pasokan minyak dan gas global selama pertengahan sampai akhir 2015 telah mendorong harga minyak ke tingkat terendah. Bayan Group telah diuntungkan oleh rendahnya biaya bahan bakar ini sebagai bagian dari penghematan biaya dan efisiensi.
1.
Fuel Supply Bad weather and low river level may interrupt vessels carrying fuel for heavy equipment operations. Fuel transportation may also be affected by safety and political disturbances. Bayan Group is currently in the progress of building several fuel storage tanks in Balikpapan and other sites to maintain fuel supply Oil fuel oversupply in global market during 2015 has been beneficial for Bayan Group.
2.
Fuel Price Variability Fuel cost contributes significant portion to coal mining activity, in which any rise in fuel price will significantly affect the rise of mining, processing and transportation cost. The global oil and gas oversupply during mid to end of 2015 has pushed the oil price to the lowest level. Bayan Group has benefited from this low fuel cost as part of cost saving and efficiency.
100
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Risiko Sumber Daya Manusia
Risks of Human Resources
1.
Kurangnya tenaga kerja terampil Tenaga kerja terampil selalu dibutuhkan dalam industri pertambangan, terutama di beberapa bidang tertentu. Ketersediaan dan keluar-masuknya tenaga terampil akan memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian bisnis Perusahaan. Pengembangan sumber daya manusia selalu berusaha untuk memenuhi persyaratan dalam semua sektor yang relevan melalui program pelatihan internal dan eksternal, seminar, kursus, sertifikasi, dll. 2. Rasio Keluar Masuk Karyawan Operasi berkelanjutan perusahaan dapat terpengaruh oleh tingginya rasio pergantian pekerja. Kelelahan kerja dan hubungan kerja yang tidak harmonis sering memotivasi karyawan untuk mencari kesempatan kerja di tempat lain. Bayan mencoba untuk meningkatkan lingkungan kerja internal yang kondusif melalui sistem rotasi pekerjaan dalam Perusahaan dan juga di tingkat afiliasi untuk mengurangi kondisi ketidakpuasan di lingkungan kerja. Bayan Group juga mulai mengimplementasikan sistem pengembangan karir pegawai berdasarkan minat dan keterampilan karyawan agar karyawan dapat memberikan kontribusi positif kepada Perusahaan. Perusahaan selalu berusaha untuk mengembangkan hubungan kerja yang harmonis melalui kerja sama tim dalam kegiatan olahraga dan sejenisnya.
1.
Lack of skilled manpower Skilled manpower is always required in mining industry, particularly in specific fields. The availability and turnover of skilled manpower will have significant impact on Company business achievement.
Human resource development always endeavored to meet the criteria in all relevant sectors through internal and external training programs, seminars, courses, certifications, etc. Turn-Over Ratio Company sustainable operations may be affected by high employee turn-over ratio. Work fatigue and unharmonious work relationship often motivate the employees to seek job opportunities elsewhere.
Risiko Keselamatan Kerja, Kesehatan dan Lingkungan
Risks of Safety, Health and Environment
1.
Risiko Keselamatan Kerja Kecelakaan dan insiden merupakan risiko signifikan dalam industri pertambangan dan dapat menyebabkan gangguan pada kegiatan operasional, apalagi jika sampai menyebabkan luka berat atau kematian.
1.
Risk of Occupational Safety Accidents and incidents are among significant risks in mining industry and may cause interruption in operational activities, especially when causing major injuries or fatalities.
Untuk menghindari dan mengurangi kecelakaan kerja dan rasio insiden, Bayan Group dan kontraktornya melakukan pengenalan dan diskusi tentang keselamatan kerja secara rutin untuk memastikan bahwa Prosedur Operasional Standar telah dilaksanakan dengan baik.
In order to avoid and reduce occupational accident and incident ratio, Bayan Group and its contractors performed routine occupational safety inductions and talks to ensure that Standard Operating Procedures have been well implemented.
Sebagian besar anak perusahaan di bawah Grup Bayan telah menerapkan ISO 9001 untuk Sistem Manajemen Mutu dan OHSAS 18001 untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Bayan telah menerapkan pemantauan Indikator Risiko Utama [KRI] untuk sektor Kesehatan, Keselamatan kerja dan Lingkungan (HSE). KRI untuk sektor keselamatan kerja termasuk rasio insiden dan rasio kecelakaan.
Most subsidiaries of Bayan Group have implemented ISO 9001 for Quality Management System and OHSAS 18001 for Occupational Health and Safety. Bayan has implemented KRI monitoring for Health, Safety and Environment (HSE). The KRIs for safety sector included incident and accident rates.
2.
Bayan tried to improve internal working environment through job rotation system within the Company or affiliated companies in order to reduce unsatisfaction in working environment. Bayan Group also started employee career development system based on employee interests and skills in order to enable employees to give positive contribution to the Company. The Company always attempted to develop harmonious work relationship through teamwork in sports activities and the like.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
101
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
2. Risiko Lingkungan Semua industri pertambangan akan menimbulkan dampak signifikan terhadap lingkungan. Ini juga berlaku untuk kegiatan pertambangan batubara di bawah Bayan Group, terutama pada jalan tambang batubara, unit pengolahan batubara dan pemuatan batubara di pelabuhan. Bayan Group dan kontraktornya berusaha untuk memastikan pengelolaan perlindungan lingkungan dengan menerapkan praktek-praktek pertambangan yang ramah lingkungan dan pengelolaan limbah minimal. Sebagian besar anak perusahaan di bawah Grup Bayan telah menerapkan ISO 14001 Manajemen Lingkungan. Bayan juga mempromosikan upaya positif dan berkelanjutan untuk ekosistem alam melalui penerapan praktek-praktek pertambangan yang baik sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah, penyusunan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL), reklamasi dan revegetasi pasca tambang, pengurangan erosi tanah dan sedimentasi, juga konversi lahan pasca tambang yang bermanfaat bagi masyarakat setempat. KRI untuk sektor lingkungan didasarkan pada peraturan terkait, yang meliputi pemantauan untuk: kualitas air (tingkat keasaman, padatan terlarut, Mangan terlarut, Fe terlarut), kualitas udara (PM, TSP), getaran dan kebisingan. 3. Risiko Kesehatan Kerja Masalah kesehatan dapat berdampak pada karyawan dan masyarakat sekitar karena kesalahan prosedural, kelelahan dan paparan / polusi. Bayan Group dan kontraktornya berusaha untuk memastikan bahwa
102
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
2.
Risk of Environment All mining industries will cause significant impact on environment. This also applies to coal mining activities under Bayan Group, especially at coal hauling road, coal processing units and loading ports.
Bayan Group and its contractors endeavored to ensure environmental protection management by implementing environmentally-friendly mining practices and zero waste management. Most subsidiaries under Bayan Group have implemented ISO 14001 for Environmental Management. Bayan also promoted positive and sustainable benefits to natural ecosystem through implementation of good mining practices in compliance with government laws and regulations, preparation of environmental impact analysis (AMDAL), post-mines reclamation and revegetation reduction of land erosion and sedimentation, also post-mine land conversion which could benefit the local communities.
3.
The KRIs for environmental sector are based on relevant regulations, which include monitoring for water quality (pH, total suspended solid, suspended Mangan, suspended Fe), air quality (PM, TSP), vibration and noise. Occupational Health Risks Occupational health issues may affect employee and surrounding communities due to procedural mistakes, tiredness and exposure/pollution. Bayan Group and its contractors endeavored to ensure that the
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
SOP Perusahaan telah tepat dilaksanakan mengacu pada standar ISO 9001 dan OHSAS 18001. Sebagian besar perusahaan tambang di bawah Grup Bayan telah menerapkan ISO 9001 dan OHSAS 18001.
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Company SOP has been appropriately implemented in reference to ISO 9001 and OHSAS 18001 standards. Most mining companies under the Bayan Group have implemented ISO 9001 and OHSAS 18001.
Risiko Hubungan Dengan Masyarakat Sekitar
Community Relations Risk
Semua industri pertambangan pasti memiliki dampak terhadap masyarakat sekitar. Beberapa masalah umum dengan masyarakat di sekitar lokasi bisnis Perseroan biasanya terkait dengan pembebasan lahan, pembukaan lahan, kesempatan kerja, gangguan dan polusi, relokasi perumahan dll. Kelalaian dalam menangani isu-isu masyarakat berpotensi mengganggu proses operasional pertambangan.
All mining industries are exposed to surrounding communities. Some common issues with communities around the Company’s business sites are mainly related to land compensation, land clearing, job opportunities, disturbances and pollution, housing relocations etc. Mismanagement in handling community issues may potentially interrupt Company operational processes.
Bayan telah menjalin hubungan yang baik dan komunikasi yang intensif dengan masyarakat sekitar, pemerintah daerah dan pusat, juga organisasi nirlaba melalui berbagai program kemitraan untuk menjaga hubungan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.
Bayan has maintained good relationship and intensive communication with surrounding communities, regional and central government, and also non-government organizations through various partnership programs to maintain mutually beneficial and sustainable relationship.
Bayan telah melakukan program Pengembangan Komunitas (CD) yang komprehensif dan berkesinambungan, yang meliputi program pendidikan, fasilitas kesehatan, pembangunan infrastruktur, promosi usaha kecil dan menengah dan kegiatan sosial ekonomi.
Bayan has conducted comprehensive and continuous Community Development (CD) programs, which include education programs, medical facilities, infrastructure development, promotion of small and medium enterprises and social economic activities.
Bayan berharap dapat menjalin hubungan yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar dan mempertahankan operasi pertambangan yang berkelanjutan.
Bayan is hoping to gain mutual respect from local communities and maintain a sustainable mining operation.
Untuk mengurangi risiko kerusakan reputasi karena adanya berita spekulatif, Bayan telah menjalin hubungan yang baik dengan media ketika berita spekulatif dan negatif muncul.
To mitigate any risk of reputational damage due to speculative news, Bayan has maintained good relationship with the media when speculative and negative news arises.
Pelaporan risiko
Risk Reporting
Departemen Manajemen Risiko mempersiapkan laporan analisis risiko Perseroan untuk Rapat Direksi secara bulanan. Pelaporan ini dimaksudkan untuk menginformasikan kepada Manajemen mengenai risiko signifikan yang mungkin timbul dan rencana penanggulangan risiko serta tindakan untuk menghindari atau meminimalkan risiko utama, terutama yang memiliki dampak signifikan terhadap bisnis dan operasional Perusahaan.
Risk Management Department prepares risk analysis report of the Company for the Board of Directors meeting on monthly basis. This reporting is intended to inform the Management on potential significant risks and their mitigation plans and actions to avoid or minimize key risks, especially those with significant impacts on Company business and operational.
Risiko akan diklasifikasikan menjadi 4 kategori: Rendah, Menengah, Tinggi dan signifikan. Setiap klasifikasi akan memiliki penanganan yang berbeda tergantung pada kecenderungan [risk apetite] perusahaan.
The risks will be classified into 4 categories: Low, Medium, High and Significant. Each classification will be handled differently depending on the Company’s risk appetite.
Risiko rendah dan menengah akan dikelola di tingkat operasional. Sementara risiko tinggi dan signifikan akan ditinjau pada tingkat Manajemen Senior dan atau Manajemen Eksekutif untuk mitigasi risiko lebih lanjut, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing tingkatan.
Low and medium risks will be managed at operational level. Whilst high and significant risks will be reviewed at Senior Management and or Executive Management Group level for further risk mitigations, all in accordance with the duties and responsibilities of each level.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
103
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Sinergi antara Departemen Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko
Synergy between Risk Management Department and Risk Management Committee.
Sebagai upaya berkelanjutan untuk memperbaiki Sistem Manajemen Risiko di Bayan dan perusahaan afiliasinya, Departemen Manajemen Risiko telah berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.
As a continuous effort to improve Risk Management System in Bayan and its affiliated companies, the Risk Management Department has maintained coordination with the Risk Management Committee formed by the Board of Commissioners.
Departemen Manajemen Risiko mengadakan rapat koordinasi dengan Komite Manajemen Risiko minimal 3 kali setahun, seperti yang dipersyaratkan oleh manajemen. Departemen Manajemen Risiko mempersiapkan laporan risiko triwulanan sebagai bahan untuk evaluasi dan evaluasi internal oleh Komite Manajemen Risiko.
Risk Management Department held a minimum of 3 coordination meetings a year with the Risk Management Committee, as required by the management. Risk Management Department prepares quarterly risk report as materials for evaluation and internal evaluation by Risk Management Committee.
Komite Manajemen Risiko mengevaluasi, memonitor dan memberikan tanggapan kepada Departemen Manajemen Risiko terkait dengan penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan sistem manajemen risiko.
The Risk Management Committee evaluates, monitor and provides feedback to Risk Management Department in relation to the implementation of Risk Management by the Company and gives recommendation for the improvement of risk management system.
104
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Laporan Tahunan 2015
|
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Annual Report 2015
105
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Korporasi Corporate Social Responsibility 106
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
106
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety Keberhasilan bisnis Perusahaan tidak lepas dari tata kelola perusahaan yang baik dan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diterapkan. Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan tanggung jawab semua pihak yang terkait, namun dalam praktek kerja terdapat situasi kerja yang berisiko terhadap operasional Perusahaan. Perusahaan menyadari dan meyakini bahwa setiap risiko kerja dapat dicegah dan dihindari apabila semua pihak berkomitmen dalam menerapkan kebijakan dan standar K3 dengan baik. Untuk memastikan para pekerja selalu dalam kondisi sehat, baik sekarang maupun di masa yang akan datang, Perusahaan menerapkan kebijakan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan bekerja sama dengan pihak ketiga. Selain itu, Perusahaan juga menyediakan makanan dan minuman yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi para pekerja.
The success of the Company cannot be separated from good corporate governance and implemented Occupational Health and Safety (OHS) system. Occupational Health and Safety is the responsibility of all relevant parties, however in practice, there are many occupational situations posing risks for Company operations. The Company realized and believed that any occupational risk may be prevented and avoided when all parties are committed to proper implementation of OHS policies and standards. To ensure current and future employee health, the Company conducted periodical health check-up in cooperation with third party. The Company also provided meals and drinks for employees which were suitable to their daily nutritional requirements.
Setiap tahunnya, perusahaan mengalokasikan sejumlah dana untuk program K3 yang terdiri dari kampanye K3, pendidikan dan pelatihan, audit, pertemuan komite K3, dan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) serta alat keselamatan. Perusahaan berupaya untuk meningkatkan sistem dan praktik K3, termasuk pemberian reward dan punishment. Program-program tersebut bertujuan untuk melatih dan meningkatkan kesadaran karyawan terhadap perilaku keselamatan, serta mengenali potensi bahaya secara konsisten di semua area termasuk fasilitas kerja. Perusahaan yakin bahwa penerapan standar operasional K3, baik di dalam maupun di luar sekitar wilayah operasi, dapat mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
The Company allocated a certain amount of fund annually for health and safety programs which consist of OHS campaigns, education and training, audit, OHS committee meeting and procurement of self-protecting gear and safety equipment. The Company attempted to improve occupational safety systems and practices by, among others, giving reward and punishment. The programs were aimed to train and increase employee awareness of safe work behavior and to consistently identify potential hazards in all areas, including work facilities. The Company believed that the implementation of OHS operational standards inside and outside the operational areas may create a safe and healthy working environment.
Pada tahun 2015, total jam kerja aman yang dicapai Perusahaan dan kontraktor adalah 9.969.484,78 jam, dimana seluruh karyawan diwajibkan untuk melaksanakan sistem manajemen terpadu berstandar internasional ISOOHSAS (9001, 14001 dan 18001). Penerapan K3 ini telah menghantarkan Perusahaan untuk mendapatkan 3 (tiga) penghargaan Nihil Kecelakaan kerja dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan 1 (satu) penghargaan PRATAMA bidang keselamatan kerja dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Total safe work hours in 2015 achieved by the Company and contractors were 9,969,484.78 hours, in which all employees were required to implement internationally standardized integrated management system for ISOOHSAS (9001, 14001 and 18001). This OHS implementation has earned the Company 3 (three) Zero Accidents awards from the Ministry of Manpower and Transmigration and 1 (one) PRATAMA award in Occupational Safety from the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Bayan Group berkomitmen untuk melestarikan Lingkungan Hidup dengan menerapkan dan mempertahankan standar pengelolaan lingkungan dalam setiap kegiatan Perusahaan. Perusahaan bekerja sama dengan subkontraktor, untuk berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sesuai dengan peraturan dan ketentuan perudang-undangan yang belaku, antara lain dengan melakukan pengelolaan air, udara, dan tanah.
Bayan Group was committed to sustaining the environment through the implementation and maintenance of environmental management standards in each Company activity. The Company cooperated with subcontractors to participate in the preservation and maintenance of the environment in accordance with prevailing laws and regulations, such as management of water, air and land.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
107
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Pengolahan air bekas tambang diproses dengan cara mengalirkan air tersebut ke kolam pengendapan (Settling Pond), kemudian dilakukan serangkaian pengolahan sesuai standar baku mutu air sebagaimana yang disyaratkan dalam peraturan Pemerintah Daerah hingga air tersebut aman dialirkan ke sungai atau digunakan kembali untuk kegiatan lain, seperti mencuci kendaraan dan penyiraman hauling road.
Ex-mine waters were processed by channeling such water to the settling pond, where it would be subjected to a series of processing in order to meet water quality standards as required in Regional Government regulations until such water was safe to be channelled back to the river or reused for other activities, such as washing vehicles and spraying.
Emisi mesin bermotor dan debu merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi kualitas udara. Oleh karena itu, Perusahaan dan kontraktor secara berkala wajib melakukan pemeriksanaan untuk memastikan kendaraan bermotor dalam kondisi yang aman dan sesuai dengan baku mutu kualitas udara. Hal serupa juga dilakukan pada Generator dengan harapan emisi-emisi tersebut berada di batas normal sehingga tidak membahayakan para pekerja dan masyarakat sekitar. Selanjutnya, debu juga menjadi faktor utama yang dapat menggangu keselamatan dan jarak pandang para pekerja. Perusahaan menggunakan water truck untuk penyiraman hauling road dengan tujuan mengurangi intensitas debu.
Motor vehicle emission and dust were among the main factors that may affect air quality. Therefore the Company and contractor vehicles must be periodically tested to ensure they were in safe condition and in compliance with air quality standards. This was also done to the generators in the hope that such emissions were kept within normal levels so as not to endanger workers and the surrounding community. Dust also constituted the main factor compromising the safety and sight distance of the workers. The Company used water trucks to spray hauling road to reduce dust intensity.
Untuk pengolahan tanah, khususnya Tanah Pucuk (Topsoil), tanah pucuk disimpan di area top soil storage untuk digunakan kembali pada saat kegiatan reklamasi. Umumnya, Tanah Pucuk kaya akan kandungan organik sehingga menjadi faktor penentu bagi tanaman untuk dapat tumbuh secara subur. Sedangkan terhadap tanah yang mengandung unsur hara lebih sedikit dilakukan pengolahan dengan menambahkan kompos sebelum digunakan sebagai media tanam saat kegiatan revegetasi. Perusahaan menggunakan metode hydroseeding untuk memperbaiki kondisi tanah sehingga ke depannya tanaman dapat tumbuh secara normal.
For topsoil management, topsoil were stored in topsoil storage area to be recycled during reclamation. Generally, topsoil had rich organic content which determined the maximum growth of plants. Soil with less organic content was also processed by adding compost before being used as planting medium during revegetation. The Company used hydroseeding method to improve land condition in order to enable plants to grow normally.
Perusahaan mengelola limbah organik maupun anorganik. Limbah organik diproses sebagai bahan dasar pembuatan pupuk kompos, sedangkan Limbah anorganik yang tergolong Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (LB3) disimpan di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS), yang nantinya akan diserahkan kepada Pihak Ketiga agar dilakukan pengelolaan secara khusus dengan pengawasan Perusahaan. Limbah yang dapat dimanfaatkan Perusahaan seperti ban digunakan untuk membuat drainase drop structure sebagai salah satu sarana pengendali erosi.
The Company managed both organic and non-organic waste. Organic waste were collected and processed to be made into compost fertilizer, whereas non-organic waste classified as Hazardous and Toxic Waste Materials (LB3) were stored in Temporary Storage Location (TPS) to be delivered to Third Party for special management under Company supervision. Types of waste which may be utilized by the Company, such as used tyres, were used to make drainage drop structure as an erosion controlling facility.
Untuk memastikan program-program di atas dapat berjalan dengan baik, Perusahaan memberikan pelatihan teknis pengelolaan lingkungan kepada karyawan yang bertanggung jawab baik In-house Training maupun eksternal Training
In order to ensure successful execution of the above programs, the Company also conducted environmental management technical trainings for employees in charge in the form of in-house and external trainings.
Beberapa anak perusahaan Perseroan telah bersertifikasi ISO 14001 (Sistem manajemen Lingkungan) sejak tahun 2009. Pada Tahun 2015 Pemerintah memberikan apresiasi kepada anak perusahaan berupa penghargaan yang terdiri atas, 4 (empat) penghargaan PROPER Kategori Biru di tingkat Nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Some subsidiaries of the Company have been ISO 14001 (Environmental Management System) certified since 2009. In 2015 the Government showed its appreciation to such Company subsidiaries by awarding 4 (four) Blue Category PROPER awards at National Level from the Ministry of Environment and Forestry, 4 (four) green PROPER awards
108
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
4 (empat) penghargaan PROPER hijau di tingkat Provinsi dari Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, dan 4 (empat) penghargaan PRATAMA untuk pengelolaan lingkungan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
at Province level from the Governor of East Kalimantan, and 4 (four) PRATAMA awards for environmental management from the Ministry of Energy and Mineral Resources.
Pengembangan Masyarakat Community Development Masyarakat dan lingkungan merupakan elemen penting bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Sebagai salah satu misi yang diemban oleh Perusahaan, pengembangan masyarakat merupakan tanggung jawab sosial Perusahaan yang dilaksanakan dari tahun ke tahun.
Community and environment were important elements for the growth and sustainability of a company. Therefore, the Company made it one of its missions to develop the community as part of its social responsibility from year to year.
Selama tahun 2015, Perusahaan telah menginvestasikan dana sekitar Rp 8,4 Miliar dan mengalokasikannya ke dalam beberapa kegiatan yang dituangkan ke dalam empat pilar Pengembangan Masyarakat yaitu Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Infrastruktur, Pengembangan Ekonomi serta Kegiatan di bidang sosial.
During 2015, the Company has invested around IDR 8.4 billion to be allocated to activities forming the four pillars of community development, namely Human Resources, Infrastructure, Economic Development and Social Activities.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Development of Human Resources
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pilar yang memegang peranan penting di antara pilar-pilar lain dalam kegiatan pengembangan masyarakat (Community Development), mengingat peningkatan kompetensi masyarakat sebagai salah satu tujuan dari pengembangan SDM berpengaruh besar dalam perluasan dan pengembangan ekonomi masyarakat setempat. Tujuan
Human Resources was the important pillar in Community Development, considering that the improvement of community competence as one of the objectives of human resources development might play a crucial role in local community economy expansion and development. Optimum achievement of this objective could only be possible when supported by adequate programs, facilities
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
109
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
tersebut dapat tercapai secara maksimal jika didukung oleh program serta sarana dan prasarana yang memadai. Oleh karena itu, Perusahaan menaruh perhatian yang tinggi dalam upaya untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya di desa-desa binaan yang diwujudkan melalui beberapa program di bidang kesehatan, olahraga, pendidikan, dan keagamaan.
and infrastructures. Therefore the Company highly prioritized the efforts to increase HR quality, particularly in developed villages through health, sports, education and religious programs.
Selama tahun 2015, Perusahaan telah mengeluarkan dana sekitar Rp. 2,38 Miliar yang diimplementasikan ke dalam beberapa program di bidang Sumber Daya Manusia. Sebagai contoh, di bidang kesehatan, Perusahaan secara rutin melaksanakan pengobatan gratis bagi masyarakat serta memberikan bantuan makanan tambahan untuk anak-anak balita dan ibu menyusui.
During 2015, the Company has spent around IDR 2.38 billion of fund implemented in several Human Resources programs. In health sector, for example, the Company routinely conducted free medical treatment for the community and provided nutritional supplement for toddlers and breastfeeding mothers.
Perusahaan selalu berupaya untuk meningkatkan pendidikan masyarakat di sekitar tambang. Hal ini dibuktikan melalui pelaksanaan beberapa program di bidang pendidikan di antaranya berupa pembangunan Gedung Sekolah untuk Taman Kanak-Kanak (TK) di Sungai Cuka, pemberian beasiswa bagi siswa siswi berprestasi yang berada di sekitar desa binaan, mengikutsertakan 2 orang murid pilihan dari desa Umaq Dian dan desa Senyiur pada program Beasiswa Penuh ASBI (Akademi Siswa Bangsa Internasional) yang dikelola SMA Sampoerna di Malang disamping 7 orang siswa yang telah diikutsertakan pada tahun sebelumnya di SMA Sampoerna di Bogor, penyediaan bus setiap harinya untuk transportasi para siswa menuju dan kembali dari sekolah masing-masing di desa Sekerat. Selain membantu di bidang pendidikan formal, Perusahaan juga
The Company always attempted to improve the education of the community around the mine sites. This was evidenced through several educational programs such as the construction of kindergarten building at Sungai Cuka, provision of scholarship for achieving students in developed villages, enrolling two students from Umaq Dian and Senyiur villages in ASBI (Akademi Siswa Bangsa Internasional) Full Scholarship program managed by Sampoerna High School in Malang after previously enrolling 7 students in the same program held by Sampoerna high school in Bogor, and provision of buses to transport students from and to school in Sekerat village. Other than assistance in formal education, the Company was also in the process of enrolling community members in several non-formal educational programs such as trainings
110
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
sedang dalam proses mengikutsertakan warga masyarakat pada beberapa program pendidikan di sektor nonformal berupa pelatihan di bidang elektronika, perbengkelan serta alat berat, yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap pakai di dunia industri.
in electronics, workshop, and heavy equipment, which were expected to produce ready-to-use graduates in the industrial world.
Untuk tetap menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat di sekitar tambang, Perusahaan juga selalu mendukung kebutuhan rohani masyarakat. Beberapa program bantuan keagamaan yang diberikan berupa kontribusi dalam beberapa kegiatan hari raya keagamaan seperti perayaan Idul Fitri, Idul Adha, dan Perayaan Natal. Program-program tersebut diwujudkan dalam bentuk pemberian sembako, hewan kurban serta bingkisan Natal.
In order to form a harmonious relationship with the community around the mine sites, the Company also actively supported religious activities. Examples of assistance in this area included contributions in religious holidays such as Idul Fitri, Idul Adha and Christmas in the form of nine essential commodities (sembako), religious offerings and Christmas presents.
Pengembangan Ekonomi Untuk Masyarakat
Economic Development for Community
Salah satu tujuan dari kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat adalah terciptanya kemandirian perekonomian, sehingga kedepannya diharapkan masyarakat dapat hidup lebih layak dan mampu memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri secara lebih baik.
One of the objectives of community economic development is to create economic independence, which may provide better livelihood for the community and improve their ability to meet their own economic needs.
Melalui beberapa kegiatan pemetaan sosial yang dilakukan di tahap awal, telah dihasilkan beberapa program yang disesuaikan dengan minat dan motivasi masyarakat setempat dengan memperhatikan kondisi lingkungan alam sekitar di lokasi kegiatan. Di samping itu, Perusahaan juga memberikan pelatihan serta pembekalan bagi masyarakat yang akan dibantu sehingga lebih siap dalam melaksanakan program tersebut.
We have conducted social mapping activities to implement several programs suitable to local community interests and motivation which also took into account environmental conditions around activity location. The Company also provided training and orientation courses for assisted communities to prepare them for the programs.
Pada tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan beberapa program ekonomi kerakyatan di beberapa sektor di antaranya sektor peternakan, perikanan dan pariwisata dengan total dana yang dikeluarkan sekitar Rp. 2,16 miliar.
In 2015, the Company has implemented IDR 2.16 billion worth of community economic programs in various sectors, including farm, fishery and tourism.
Di sektor peternakan, Perusahaan berpartisipasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi tambang melalui pelaksanaan program peternakan sapi bagi masyarakat di Desa Hambau, Penoon dan Senyiur. Sementara program peternakan babi di Desa Tukung Ritan serta budidaya sarang burung wallet di Desa Kupang Baru masih dalam proses penyelesaian dan diharapkan menjadi sumber penghasilan tetap bagi masyarakat desa binaan.
In farming sector, the Company participated in improving local economy in the mine sites by building cow farms in Hambau, Penoon and Senyiur villages. The Company was also in the process of completing pig farms in Tukang Ritan village and cultivating swallow nests in Kupang Baru villages. These initiatives were expected to provide fixed income source for the community of developed villages.
Di sektor perikanan, Perusahaan telah melaksanakan beberapa program di antaranya budidaya ikan dengan menggunakan metode keramba di Desa Belusuh dan Kedang Ipil, serta budidaya ikan dengan menggunakan metode kolam terpal di Desa Kedang Kepala dan pengelolaan hasill ikan air tawar di Desa Murunan.
The Company has also implemented several programs in fishery such as fish cultivation using fish cages in Belusuh and Kedang Ipil Village, fish cultivation using pond tarp in Kedang Kepala Village and freshwater fish processing in Murunan Village.
Selain di sektor peternakan dan perikanan, perusahaan turut berupaya melestarikan kebudayaan daerah sekitar untuk dikembangkan pada sektor pariwisata. Sektor pariwisata dinilai memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap pengembangan ekonomi suatu daerah jika dikelola secara
Other than farm and fishery sectors, the Company also attempted to preserve local culture for the development of tourism sector. When managed to the maximum extent, tourism may significantly contribute to the development of local economy and consequently provide benefits for local
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
111
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
maksimal, sehingga bisa menguntungkan secara ekonomi bagi para pelakunya. Menyadari hal tersebut, Perusahaan saat ini sedang dalam proses membangun Lamin Adat di Desa Umaq Dian dengan menggunakan tenaga kerja lokal.
business actors. Realizing this, the Company was in the process of building traditional lamin (longhouse) in Umaq Dian village by utilizing local manpower.
Pengembangan Infrastruktur Untuk Masyarakat
Infrastructure Development for the Community
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia dan pengembangan ekonomi masyarakat tidak akan tercapai secara maksimal tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Kebutuhan akan infrastruktur terutama dalam bentuk bangunan, jalan dan jembatan, sarana listrik, air bersih serta sarana dan prasarana lainnya mutlak diperlukan untuk dapat menunjang kelancaran program pengembangan masyarakat yang dijalankan oleh Perusahaan dengan total investasi untuk program ini sebesar Rp. 3,68 milyar.
The maximum improvement of Human Resources quality and development of community economy would be impossible without the support of adequate facilities and infrastructures. Infrastructure in the form of building, road and bridges, electricity, clean water and other facilities and infrastructures were absolute requirements to support the success of community development programs implemented by the Company, which invested a total of IDR 3.68 billion for the programs.
Pada tahun 2015, beberapa program pengembangan infrastruktur telah dilaksanakan oleh Perusahaan di antaranya pembangunan gedung serbaguna, pembangunan jalan masyarakat sepanjang 4.500 meter, pembuatan gorong-gorong dan peninggian jalan sepanjang 1.500 meter, pengerasan dan peninggian jalan sekitar 1.000 meter menuju sekolah SMPN 04 dan SMAN 01 di Desa Senyiur, pembangunan jalan sepanjang 2.800 meter di Desa Kelekat, perbaikan jalan poros desa/jalan menuju ke Kecamatan Muara Ancalong, perawatan jalan masyarakat sepanjang 6.500 meter di Muara Bunyut, penyambungan listrik PLN untuk 160 rumah di Desa Gunung Sari, pembangunan rumah tandon air bersih bagi masyarakat Desa Muara Siran, pembiayaan persiapaan lahan untuk pembangunan PAUD dan juga SMP di Desa Kupang Baru, serta pembangunan tanggul untuk nelayan di Desa Sekerat.
In 2015, some infrastructure development have been started by the Company such as the construction of a multipurpose building, a 4,500 meter public road, culverts and 1,500 meter road elevation, approximately 1,000 meter road hardening and elevation up to SMPN 04 and SMAN 01 schools in Senyiur village, construction of a 2,800 meter road in Kelekat village, renovation of village axis road to Muara Ancalong District, maintenance of 6,500 meter of public road in Muara Bunyut, installation of electricity in 160 houses in Gunung Sari village, the building of clean water reservoir for Muara Siran village community, funding for land preparation for the development of kindergartens and high schools in Kupang Baru village, and the construction of embankment for fishermen in Sekerat village.
Kegiatan Sosial
Social Activities
Perusahaan sebagai bagian dari kehidupan sosial berdampingan dengan masyarakat di wilayah desa binaan senantiasa peduli terhadap keadaan yang terjadi di lingkungan sekitar. Beberapa peristiwa bencana yang terjadi telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat maupun Perusahaan.
The Company together with the communities in developed villages continuously expressed their concern over events in surrounding environment. Some natural disasters have negatively impacted both the community and the Company.
Sebagai wujud dari kepedulian tersebut, selama tahun 2015, Perusahaan telah melaksanakan beberapa program, baik yang bersifat penanggulangan bencana maupun pemberian bantuan bagi para korban. Bantuan yang diberikan diantaranya berupa pengadaan sembako bagi para korban bencana kebakaran yang terjadi di Desa Sepaso Timur dan bantuan penyediaan masker bagi masyarakat yang terkena bencana kabut asap yang melanda beberapa wilayah di antaranya Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel dan Kutai Barat, Kaltim. Bencana kekeringan juga tidak luput dari perhatian Perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan penyediaan air bersih bagi warga Desa Sungai Cuka. Perusahaan telah memberikan bantuan sebesar Rp. 166 juta, termasuk kontribusi dalam perayaan HUT RI di beberapa wilayah Desa Binaan.
In expressing such concerns, the Company during 2015 has implemented several disaster mitigation and relief programs. Assistances provided included the procurement of essential commodities (sembako) for victims of fire in Sepaso Timur village and dissemination of masks for community affected by haze in Tanah Bumbu, South Kalimantan and Kutai Barat, East Kalimantan. During drought season, the Company also showed its concern by helping to provide clean water for Sungai Cuka village community. The Company has spent IDR 166 million in these assistances, including contribution to the celebration of Independence day in several developed villages.
112
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT BAYAN RESOURCES Tbk. STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS ON THE RESPONSIBILITY FOR THE CONTENT OF 2015 ANNUAL REPORT OF PT BAYAN RESOURCES Tbk. We, the undersigned, hereby declare the completeness Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT. Bayan of the information in the 2015 Annual Report of PT. Bayan Resources,Tbk. tahun 2015 telah dimuat secara lengkap Resources Tbk. and our full responsibility for the accuracy dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan of its content. tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya This statement has been made truthfully to the best of our knowledge. Jakarta, 28 April 2016 Dewan Komisaris Board of Commissioners
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
113
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Laporan Keuangan
Audited Financial Statements
114
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
114
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
PT BAYAN RESOURCES TBK. DAN ENTITAS ANAK /AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/ 31 DECEMBER 2015 AND 2014
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
115
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
116
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
PT Bayan Resources Tbk
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
117
118
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha, neto - pihak ketiga - pihak berelasi Piutang non-usaha - pihak ketiga Piutang derivatif Persediaan, neto Pajak dibayar dimuka, bagian jangka pendek Uang muka dan biaya dibayar dimuka, bagian jangka pendek Aset lancar lainnya
2015
2014
4
90,289,274
80,078,359
5
671,722
44,519,546
6 6, 28
53,901,199 2,432,978
43,821,918 8,543,349
7 17 8
10,267,795 90,150,644
5,044,471 210,450 84,960,338
9a
26,104,237
49,222,027
10
5,485,372 2,255,585
5,365,940 1,473,605
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables, net third parties related parties Non-trade receivables third parties Derivative receivables Inventories, net Prepaid taxes, current portion Advances and prepaid expenses, current portion Other current assets
281,558,806
323,240,003
TOTAL CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha - pihak ketiga, setelah dikurangi bagian jangka pendek - pihak berelasi Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Uang muka dan biaya dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Pajak dibayar dimuka, dikurangi bagian jangka pendek Aset tetap Aset eksplorasi dan evaluasi Aset pajak tangguhan Properti pertambangan Aset tidak lancar lainnya
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
5,742,714 90,930
3,800,880 118,154
5
-
400,000
10
9,643,778
11,483,327
9a 11 12 9d 13
74,565,962 259,990,067 40,429,922 263,654,691 2,174,858
173,042,082 257,925,669 62,548,361 325,891,489 3,206,349
NON-CURRENT ASSETS Non-trade receivables third parties, net of current portion related parties Restricted cash and cash equivalents Advances and prepaid expenses, net of current portion Prepaid taxes, net of current portion Fixed assets Exploration and evaluation assets Deferred tax assets Mining properties Other non-current assets
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
656,292,922
838,416,311
TOTAL NON-CURRENT ASSETS
JUMLAH ASET
937,851,728 1,161,656,314
TOTAL ASSETS
7 7, 28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
119
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha - pihak ketiga - pihak berelasi Utang pajak - pajak penghasilan - pajak lain-lain Akrual Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka dari pelanggan - pihak ketiga Utang lain-lain - pihak ketiga
2015
2014
14 14, 28
64,002,185 3,905,701
152,868,208 15,083,791
9b 9b 15
165,605 9,694,386 61,010,589
5,549,091 10,563,619 39,849,042
CURRENT LIABILITIES Trade payables third parties related parties Taxes payable corporate income tax other taxes Accruals
-
281,606,474
Current maturities of long-term loans third parties -
70,750
134,209
2,950,151
7,641,440
1,563,912
503,370
5,973,752
4,995,165
Current maturities of finance leases Current maturities of derivative liabilities Advance from customer third parties Other payables third parties -
149,337,031
518,794,409
TOTAL CURRENT LIABILITIES
16
17
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun - pihak ketiga Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Liabilitas imbalan kerja jangka panjang Liabilitas pajak tangguhan Provisi untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
NON-CURRENT LIABILITIES
538,769,742
292,076,380
Long-term loans, net of current maturities third parties -
-
78,288
Long-term finance leases, net of current maturities
17
-
2,983,484
18 9e
5,748,341 63,433,149
5,382,493 78,055,479
19
8,403,450
8,753,736
Derivative liabilities, net of current maturities Long term employee benefits liabilities Deferred tax liabilities Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration
JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG
616,354,682
387,329,860
TOTAL NON-CURRENT LIABILITIES
JUMLAH LIABILITAS
765,691,713
906,124,269
TOTAL LIABILITIES
16
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
120
PT Bayan Resources Tbk
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham) Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)
2015
2014
EKUITAS YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar saham; ditempatkan dan disetor penuh - 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham Tambahan modal disetor, neto Modal donasi Komponen ekuitas lainnya Laba ditahan/(akumulasi kerugian): - Dicadangkan - Tidak dicadangkan
EQUITY ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT ENTITY
20a 20b
35,685,809 200,202,189 48,466
1,886,148
1,886,148
Other equity component Retained earnings/(accumulated losses): Appropriated Unappropriated -
8,176,536 (163,720,030)
8,176,536 (99,002,366)
82,279,118
146,996,782
89,880,897
108,535,263
Non-controlling interest
JUMLAH EKUITAS
172,160,015
255,532,045
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
937,851,728 1,161,656,314
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan nonpengendali
21
35,685,809 200,202,189 48,466
Share capital: authorised - 12,000,000,000 shares; issued and fully paid 3,333,333,500 shares at par value of Rp100 per share Additional paid in capital, net Donated capital
35
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
121
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat) Catatan/ Notes
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars)
2015
2014
Pendapatan
22
465,007,423
828,259,942
Beban pokok pendapatan
23
(342,234,106)
(731,234,835)
Cost of revenue
122,773,317
97,025,107
Gross profit
Laba bruto
Revenue
Beban penjualan Beban keuangan
24 16
(65,630,265) (32,394,565)
(76,349,619) (38,779,131)
Beban umum dan administrasi Penghasilan keuangan Beban penurunan nilai (Beban)/pendapatan lain-lain, neto
25
(30,351,652) 2,793,933 (55,137,506) (10,235,566)
(29,351,032) 2,237,111 (156,453,028) 1,317,255
Selling expenses Finance expenses General and administration expenses Finance income Impairment charges Other (expense)/income, net
(68,182,304)
(200,353,337)
Loss before tax
(13,615,750)
11,336,139
(81,798,054)
(189,017,198)
13 26
Rugi sebelum pajak (Beban)/manfaat pajak penghasilan
9c
Rugi tahun berjalan Rugi komprehensif lain tahun berjalan: Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja Pajak penghasilan terkait
Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas Beban pajak penghasilan terkait cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas
(466,395) 151,213
-
(315,182)
-
Income tax (expense)/benefit Loss for the year Other comprehensive loss for the year: Items that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurements of employee benefit liabilities Related income tax
Items that will be reclassified to profit or loss: 17
-
(802,500)
-
200,625
-
(601,875)
(315,182)
(601,875)
Other comprehensive loss, net of tax
Jumlah rugi komprehensif tahun berjalan
(82,113,236)
(189,619,073)
Total comprehensive loss for the year
Rugi yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(64,402,482) (17,395,572)
(138,376,556) (50,640,642)
Loss attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
(81,798,054)
(189,017,198)
Rugi komprehensif lain, setelah pajak
Cash flow hedging reserve Related income tax expense on cash flow hedging reserve
Jumlah rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
(64,717,664) (17,395,572)
(138,978,431) (50,640,642)
Total comprehensive loss attributable to: Owners of the parent entity Non-controlling interests
Jumlah rugi komprehensif
(82,113,236)
(189,619,073)
Total comprehensive loss
(0.02)
(0.04)
Basic and diluted loss per share
Rugi bersih per lembar saham dasar dan dilusi
27
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
122
PT Bayan Resources Tbk
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
123
124
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars) 2015
Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada direktur dan karyawan Pembayaran beban keuangan Pembayaran royalti Pembayaran pajak Penerimaan pengembalian pajak (Pembayaran)/penerimaan neto kewajiban lindung nilai Pembayaran lain-lain, neto Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Pembelian aset tetap Pembayaran atas penambahan properti pertambangan Pembayaran aset eksplorasi dan evaluasi Hasil penjualan aset tetap Penerimaan pendapatan keuangan Reklasifikasi dari/(penempatan dalam) kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penarikan pinjaman Pembayaran kembali atas: - Pinjaman - Sewa pembiayaan - Capped loss link swap Dividen kepada nonpengendali Reklasifikasi dari kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan
2014
461,888,605 (424,259,966) (33,860,055) (27,554,364) (41,073,115) (21,373,958) 142,472,354
829,593,554 (678,129,600) (41,697,176) (31,698,715) (86,188,626) (15,917,146) 91,586,189
(1,431,050) (2,847,389)
2,283,404 (3,952,091)
51,961,062
65,879,793
Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to directors and employees Payments of finance expense Payments of royalty Payments of taxes Receipts of tax refunds Net (payments)/receipts of hedging obligations Other payments, net Net cash generated from operating activities
1,151,844 2,793,933
(99,681) 2,237,111
Cash flows from investing activities: Acquisitions of fixed assets Payments of additions to mining properties Payments for exploration and evaluation assets Proceeds from sale of fixed assets Receipts of finance income
14,598,339
(14,306,634)
Reclassification from/(placement in) restricted cash and cash equivalents
(29,419,145)
(47,320,387)
Net cash used in investing activities
(47,503,395)
(35,100,472)
(459,866)
(50,711)
(34,020,000) (125,954) (6,033,274) (1,258,794) 29,649,485
Cash flows from financing activities: Proceeds from borrowings Repayment of: Borrowings Finance leases Capped loss link swap Dividend to non-controlling interests Reclassification from restricted cash and cash equivalents
25,331,861 (136,080,000) (141,197) (5,530,714) (4,690,100) 1,391,992
(11,788,537)
(119,718,158)
Net cash used in financing activities
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
10,753,380
(101,158,752)
Net increase/(decrease) in cash and cash equivalents
Kas dan setara kas awal tahun
80,078,359
181,380,887
Cash and cash equivalents at the beginning of the year
(542,465)
(143,776)
Exchange losses on cash and cash equivalents
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas akhir tahun
90,289,274
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Cash and cash equivalents at the end of the year
80,078,359
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
125
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM
1.
GENERAL
PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.
PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 145 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya berisi mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
The Company’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was based on Notarial Deed No. 145 dated 26 June 2015 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding the amendment of the Company’s Articles of Association to conform with the requirements of the Financial Services Authority.
Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.030946835 tanggal 29 Juni 2015.
The Notarial Deed has been notified to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia as evidenced by Notification and Acceptance Letter No. AHU-AH.01.03-0946835 dated 29 June 2015.
Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 lembar saham biasa yang terdiri dari 500.000.000 lembar saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual (saham divestasi) dan 333.500.000 lembar saham biasa yang baru ditempatkan (Saham Baru). Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.
On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares consisting of 500,000,000 ordinary shares on behalf of the Seller Shareholders (divestment shares) and 333,500,000 newly issued ordinary shares (New Shares). The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.
Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada Januari 2005.
The principal activity of the Company is trading and services. The Company commenced its commercial operations in January 2005.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan didirikan dan berdomisili di Indonesia.
The Company’s head office is located at Office 8 th Building, 37 floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia.
Perusahaan memiliki 82 karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 (2014: 52) (tidak diaudit).
The Company has 82 employees 31 December 2015 (2014: 52) (unaudited).
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2015 and 2014 were as follows:
Komisaris Utama Komisaris
: :
Komisaris Independen
:
Direktur Utama Direktur
: :
Direktur tidak terafiliasi
:
126
PT Bayan Resources Tbk
Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Michael Sumarijanto Mauro Montenero Rozik B. Soetjipto Djanadi Bimo Prakoso Chin Wai Fong Lim Chai Hock Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Lee Je-Hyung Hermanto Suparman R. Soedjoko Tirtosoekotjo
as
at
: :
President Commissioner Commissioners
:
Independent Commissioners
: :
President Director Directors
:
Non-affiliated Director
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
: :
: :
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
: :
Chairman Members
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2014 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman M. Sastra Bambang Gatot Ariyono
Perusahaan mempunyai entitas anak langsung atau tidak langsung sebagai berikut:
Anak perusahaan/ Subsidiaries
The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 December 2015 was as follows:
Rozik B. Soetjipto Abdurrohman M. Sastra Kanaka Puradiredja
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota
GENERAL (continued)
: :
Chairman Members
The Company has either direct or indirect subsidiaries as follows: Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Kepemilikan langsung/Direct ownership
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2015 2014
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2015 2014
PT Dermaga Perkasapratama (“DPP”)
Jakarta
Jasa bongkar muat batubara/ Coal handling services
1995
87.40
87.40
71,499,192
65,876,869
PT Indonesia Pratama (“IP”)
Jakarta
Perdagangan, jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services
2005
100
100
92,717,633
81,147,996
PT Perkasa Inakakerta (“PIK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
100
100
39,588,711
52,063,486
PT Wahana Baratama Mining (“WBM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
100
100
96,470,569 196,089,021
PT Bayan Energy (“BE”)
Jakarta
Pertambangan, pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction
2005
99.99
99.99
34,346,621
31,253,277
PT Firman Ketaun Perkasa (“FKP”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
100
100
53,978,138
67,833,373
PT Teguh Sinarabadi (“TSA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2007
100
100
25,510,158
27,432,755
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
127
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2015 2014
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2015 2014
Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued) PT Metalindo Prosestama (“MP”)
Jakarta
Perusahaan investasi/ Holding company
-
95.2
95.2
11,232,372
88,473,850
PT Fajar Sakti Prima (“FSP”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2005
90
90
42,352,217
49,027,411
PT Bara Tabang (“BT”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2009
90
90
35,191,971
2,236,891
PT Brian Anjat Sentosa (“BAS”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
100
100
833,830
783,608
PT Muji Lines (“ML”)
Jakarta
Perkapalan/ Shipping
2007
100
100
81,469,418 103,683,441
Kangaroo Resources Limited (“KRL”)
Australia
Perusahaan investasi/ Holding company
-
56.05
56.05
309,538,336 386,379,226
PT Apira Utama (“AU”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
6,526
8,510
PT Bara Sejati (“BS”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
2008
55.49
55.49
459,317
516,505
PT Cahaya Alam (“CA”)
Kalimantan Timur/East Kalimantan
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
64,423
73,702
92.7
92.7
43,019,785
88,053,541
Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Pratamacoal (“GBP”)
128
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
PT Bayan Resources Tbk
1999
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
Anak perusahaan/ Subsidiaries
1.
Lokasi/ Location
Aktivitas bisnis/ Business activities
GENERAL (continued)
Mulai beroperasi komersial/ Commencement of commercial operations
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2015 2014
Jumlah aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination 2015 2014
Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Utama (“SAU”)
Jakarta
Jasa kontraktor pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading
-
56.04
56.04
12,128,352
12,315,571
PT Dermaga Energi (“DE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
30,767
124,227
PT Tanur Jaya (“TJ”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
114,060
164,899
PT Silau Kencana (“SK”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
365,265
413,261
PT Orkida Makmur (“OM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
215,660
330,061
PT Sumber Api (“SA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
381,858
435,167
PT Tiwa Abadi (“TA”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
360,311
409,904
PT Mahakam Energi Lestari (“MEL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
10,367
8,890
PT Mahakam Bara Energi (“MBE”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
8,876
1,135
PT Mamahak Coal Mining (“MCM”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
2010
55.49
55.49
7,517,484
5,616,795
PT Bara Karsa Lestari (“BKL”)
Jakarta
Pertambangan batubara/ Coal mining
-
55.49
55.49
9,726
14,365
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
129
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 1.
2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued)
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersamasama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.
Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Pada tanggal laporan keuangan ini, seluruh perusahaan tersebut (kecuali AU dan BS) telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Permohonan IUP untuk AU dan BS telah diajukan sesuai ketentuan yang ada dan masih diproses oleh Pemerintah. Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.
Mining or exploration activities of BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. As of the date of these financial statements, all the entities referred to above (except for AU and BS) have received the Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). IUP requests for AU and BS have been requested according to the applicable requirements and are still being processed by the Government. Mining activities of GBP are governed by a second generation Coal Contract of Work (“CCoW”) and PIK, WBM, FKP and TSA by third generation CCoWs with the Government of the Republic of Indonesia.
Perpajakan PKP2B generasi ketiga
Taxation for third generation CCoWs
Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B.
As regards fulfillment of the taxes payable and other financial obligations, the subsidiaries holding the third generation CCoWs comply with regulations which are governed by the related CCoWs.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2016.
The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and were authorised for issuance on 31 March 2016.
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.
Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. These policies have been consistently applied to all the years presented, unless otherwise stated.
a.
a.
Dasar penyusunan konsolidasian
laporan
keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
130
PT Bayan Resources Tbk
Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared under the historical cost concept, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using accrual basis except for the consolidated statements of cash flows.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows have been prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.
Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Except as described below, the accounting policies applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2014, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.
Untuk memberi pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.
In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significant nature or amount, several items of income or expense have been shown separately.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards
Pada tanggal 1 Januari 2015, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2015, the Group adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statements of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) that are mandatory for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Penerapan standar dan intepretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Grup dan memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
The adoption of the following new or revised standards and interpretations which are relevant to the Group’s operations and resulted in an affect on the consolidated financial statements, are as follows:
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
131
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
132
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
PSAK 1 (revisi keuangan”
laporan
PSAK 1 (revised 2013), “'Financial statement presentation”
Perubahan yang utama adalah persyaratan untuk mengelompokkan hal-hal yang disajikan sebagai ‘pendapatan komperhensif lain’ berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi untuk direklasifikasi ke laporan laba rugi selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi).
The main change resulting from these amendments is a requirement to group items presented in 'other comprehensive income' (OCI) on the basis of whether they are potentially reclassifiable to profit or loss subsequently (reclassification adjustments).
PSAK 46 (revisi 2014), “Pajak penghasilan”
SFAS 46 (revised 2014), “Income tax”
Standar ini mengatur bahwa mengenai pajak final yang sudah tidak memenuhi kriteria sebagai pajak penghasilan. Mempertimbangkan dampak yang tidak material, Grup tidak melakukan perubahan secara retrospektif atau penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
This standard prescribes that final tax does not satisfy the criteria of income tax. Considering the immaterial impact, the Group has not effected the change retrospectively or re-presented the prior period financial statements.
PSAK 48 (revisi 2014), “Penurunan nilai aset”
PSAK 48 (revised 2014), “Impairment of assets”
Perubahan ini menghilangkan pengungkapan tertentu atas nilai terpulihkan unit penghasil kas yang disyaratkan oleh PSAK 48 melalui penerbitan PSAK 68. Dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasian telah disajikan di Catatan 13.
This amendment removed certain disclosures of the recoverable amount of CGUs which had been included in PSAK 48 by the issuance of PSAK 68. The impact of this standard to the consolidated financial statements is presented in Note 13.
PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja”
PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits”
Penerapan PSAK 24 (revisi 2013), “Imbalan kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi Grup sebagai berikut:
The adoption of PSAK 24 (revised 2013), “Employee benefits” results in changes in the Group’s accounting policies as follows:
2013),
“Penyajian
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
1)
Semua keuntungan/(kerugian) aktuarial dari liabilitas imbalan kerja harus diakui secara langsung di dalam penghasilan komprehensif lainnya, sedangkan biaya jasa lalu diakui pada laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting). Mempertimbangkan dampak yang tidak material, Grup tidak melakukan perubahan secara retrospektif atau penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya.
1) All actuarial gains/(losses) in employee benefits liabilities are to be recognised immediately in other comprehensive income, while past service costs are recognised in profit or loss. Previously, past service costs were recognised on a straight line basis over the vesting period if the changes were conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). Considering the immaterial impact, the Group has not effected the change retrospectively or re-presented the prior period financial statements.
2)
Biaya bunga dan hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset) imbalan pasti bersih.
2) The interest cost and expected return on plan assets is replaced with a net interest amount that is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability (asset).
3)
Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. Pengungkapan tersebut telah diterapkan di Catatan 18.
3) The revised standard also requires more extensive disclosures. These have been provided in Note 18.
PSAK 65, “Laporan keuangan konsolidasian”
PSAK 65, “Consolidated financial statements”
Standar ini mendasarkan prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor utama dalam menentukan apakah entitas harus dimasukkan ke dalam laporan konsolidasian entitas induk. Standar ini memberikan petunjuk tambahan untuk membantu dalam kondisi penentuan pengendalian sulit untuk dinilai. Dalam prinsip yang baru, Grup mengendalikan suatu entitas ketika Grup terekspos terhadap, atau memiliki hak atas, pengembalian variabel dari keterlibatannya terhadap entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.
This standard builds on existing principles by identifying the concept of control as the determining factor in whether an entity should be included within the consolidated financial statements of the parent company. The standard provides additional guidance to assist in the determination of control where this is difficult to assess. Under the new principles, the Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those return through its power over the entity.
PSAK 67, “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
PSAK 67, “Disclosure of interests in other entities”
Standar ini mengatur ketentuan pengungkapan untuk semua bentuk kepentingan dalam entitas lain, termasuk pengaturan bersama, asosiasi, entitas terstruktur dan off balance sheet vehicles lainnya. Dampak dari standar ini terhadap laporan keuangan konsolidasi disajikan pada Catatan 35.
This standard includes the disclosure requirements for all forms of interests in other entities, including joint arrangements, associates, structured entities and other off balance sheet vehicles. The impact of this standard on the consolidated financial statements is presented in Note 35.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
133
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) a.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Dasar penyusunan konsolidasian (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (lanjutan)
Changes to Statements of Financial Accounting Standards and Interpretations of Financial Accounting Standards (continued)
Penerapan dari standar baru, interpretasi baru atau revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak mempunyai dampak yang material atas jumlah yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya: - PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK 50 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: penyajian” - PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran” - PSAK 60 (revisi 2014) “Instrumen keuangan: pengungkapan” - PSAK 66 “Pengaturan bersama” - PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar” - ISAK 26 "Penilaian ulang derivatif melekat"
The adoption of the following new and revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods: - SFAS 4 (revised 2013) “Separate financial statements” - SFAS 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures” - SFAS 50 (revised 2014) “Financial instruments: presentation” - SFAS 55 (revised 2014) “Financial instruments: recognition and measurement” - SFAS 60 (revised 2014) “Financial instruments: disclosures” - SFAS 66 “Joint arrangements ” - SFAS 68 “Fair value measurement” - ISFAS 26 “Reassessment of embedded derivatives” - ISFAS 15 (revised 2015), “The limit on a defined benefit asset, minimum funding”
-
ISAK 15 (revisi 2015), “Batas aset imbalan pasti, persyaratan pendanaan"
Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan pada tahun 2015, dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 dan 2017 adalah sebagai berikut: - PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK 15 (revisi 2015) “Penerapan pengecualian konsolidasi” - PSAK 16 (revisi 2015) “Aset tetap” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset tak berwujud” - PSAK 24 (revisi 2015) “ Imbalan kerja” - PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan bersama” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain” - ISAK 30 “Pungutan” - ISAK 31 “Interpretasi atas ruang lingkup properti investasi”
134
2.
PT Bayan Resources Tbk
New standards, amendments and interpretations issued in 2015, and effective for the financial year beginning 1 January 2016 and 2017 are as follows: - SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of financial statements” - SFAS 4 (revised 2015) “Separate financial statements” - SFAS 15 (revised 2015) “Adoption of the exception of consolidation” - SFAS 16 (revised 2015) “Fixed assets” - SFAS 19 (revised 2015) “Intangible assets” - SFAS 24 (revised 2015) “Employee benefits” - SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated financial statements” - SFAS 66 (revised 2015)“Joint arrangements” - SFAS 67 (revised 2015) “Disclosure of interests in other entities” - ISFAS 30 “Levies” - ISFAS 31 “Interpretation of the scope of investment property”
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak
ACCOUNTING
Consolidation (i)
Subsidiaries
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut.
Subsidiaries are all entities (including structured entities) over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi untuk setiap akuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-byacquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separate from the owner of the parent’s equity.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
135
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(i) Entitas anak (lanjutan)
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (i)
Subsidiaries (continued)
akuisisi
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial instruments: recognition and measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.
Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of noncontrolling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in case of purchase at a discount, the difference is recognised directly in the profit or loss.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian
(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control
Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
Biaya yang terkait dengan dibebankan pada saat terjadinya.
136
2.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(iii) Pelepasan entitas anak
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iii) Disposal of subsidiaries
Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi. (iv) Entitas asosiasi
When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss. (iv) Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of the aquisition. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada rugi komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive loss is reclassified to profit or loss where appropriate.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
137
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan) (iv) Entitas asosiasi (lanjutan)
138
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (iv) Associates (continued)
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi rugi komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam rugi komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive loss is recognised in other comprehensive loss with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/rugi entitas asosiasi” di laporan laba rugi.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the asset transferred.
Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) b.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Konsolidasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
(v) Pengaturan bersama
c.
ACCOUNTING
Consolidation (continued) (v) Joint arrangements
Menurut PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban kontraktual para investor. Grup telah menilai sifat dari pengaturan bersama dan menentukan pengaturan tersebut sebagai ventura bersama. Ventura bersama dicatat menggunakan metode ekuitas.
Under SFAS 66 investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations of each investor. The Group has assessed the nature of its joint arrangements and determined them to be joint ventures. Joint ventures are accounted for using the equity method.
Dalam akuntansi metode ekuitas, kepentingan dalam ventura bersama diakui pada biaya perolehan dan disesuaikan selanjutnya untuk mengakui bagian Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pasca perolehan. Ketika bagian Grup atas rugi dalam ventura bersama sama dengan atau melebihi kepentingannya dalam ventura bersama (dimana termasuk kepentingan jangka panjang, dalam substansinya membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam ventura bersama), Grup tidak mengakui kerugian selanjutnya, kecuali telah menjadi kewajiban atau telah melakukan pembayaran atas nama ventura bersama.
Under the equity method of accounting, interests in joint ventures are initially recognised at cost and adjusted thereafter to recognise the Group’s share of the post acquisition profits or losses and movements in other comprehensive income. When the Group’s share of losses in a joint venture equals or exceeds its interests in the joint ventures (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the joint ventures), the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the joint ventures.
Keuntungan yang belum terealisasi atas transaksi antara Grup dan ventura bersama dieliminasi sebesar kepentingan Grup dalam ventura bersama. Kerugian yang belum terealisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi ventura bersama telah diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dari kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
Unrealised gains on transactions between the Group and its joint ventures are eliminated to the extent of the Group’s interest in the joint ventures. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of the joint ventures have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Penjabaran mata uang asing
c.
(i) Mata uang fungsional dan penyajian
Foreign currency translation (i)
Functional and presentation currency
Unsur-unsur yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”).
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
The consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
139
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan) (ii) Transaksi dan saldo
140
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollars using the closing exchange rate. The exchange rate used as a benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban/(pendapatan) lain-lain, neto.”
Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowings and cash and cash equivalents are presented in the profit and loss within “finance expenses”. All other foreign exchange gains and losses are presented in the profit or loss within “other expenses/(income), net”.
Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada rugi komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive loss.
Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam rugi komprehensif lainnya.
Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on nonmonetary assets such as equities classified as available for sale financial assets are recognised in other comprehensive loss.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) c.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan)
The assets and liabilities of subsidiaries for which the functional currency is different with that of the Company are translated into reporting currency in accordance with SFAS 10. The resulting exchange differences are recognised in other comprehensive loss and accumulated in equity under the exchange difference on translating financial statements in foreign currencies.
Transaksi dengan pihak berelasi
d.
f.
Kas dan setara kas
Transactions with related parties The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under SFAS 7, “Related party disclosures”.
Grup telah melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK 7, “Pengungkapan pihak-pihak berelasi”. e.
Foreign currency translation (continued) (ii) Transactions and balances (continued)
Aset dan kewajiban entitas anak dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan seperti yang diatur dalam PSAK 10. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada rugi komprehensif lainnya dan diakumulasikan dalam ekuitas pada selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing. d.
ACCOUNTING
e.
Cash and cash equivalents
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan setara kas dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.
Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak digolongkan dalam kas dan setara kas.
Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purposes or which can not be used freely are not classified as cash and cash equivalents.
Piutang usaha dan piutang non-usaha
f.
Trade and non-trade receivables
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
141
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) f.
g.
KEBIJAKAN
Piutang usaha (lanjutan)
AKUNTANSI
dan
piutang
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING non-usaha
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Trade and non-trade receivables (continued)
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang nonusaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator penurunan nilai piutang yang dipertimbangkan. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectibility of trade and non trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Ketika piutang usaha atau piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss. When a trade or non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited in profit or loss.
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas).
142
2.
PT Bayan Resources Tbk
g.
Derivative financial instruments and hedging activities Derivatives are initially recognised at fair value on the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction (cash flow hedge).
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
ACCOUNTING
Derivative financial instruments and hedging activities (continued)
Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan arus kas item yang dilindung nilai.
At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in cash flows of hedged items.
Seluruh nilai wajar derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.
The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as a current asset or current liability.
Bagian efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the profit or loss.
Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilai menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.
Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in the profit or loss. However, when the forecast transaction that is hedged results in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
143
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) g.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Aset keuangan I.
Klasifikasi
h.
Financial assets I.
Classification
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup hanya mempunyai aset keuangan dalam kategori pinjaman dan piutang.
The Group classifies its financial assets into the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, available-for-sale, and held to maturity. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition. As at 31 December 2015, the Group only has financial assets classified as loans and receivables.
(i)
(i)
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
144
Derivative financial instruments and hedging activities (continued) When a hedging instrument expired or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in the profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.
Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi. h.
ACCOUNTING
PT Bayan Resources Tbk
Financial assets at fair value through profit or loss Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as noncurrent.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) I.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Klasifikasi (lanjutan)
Financial assets (continued) I.
(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
ACCOUNTING
Classification (continued) (ii) Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise “cash and cash equivalents”, “restricted cash and cash equivalents”, “trade receivables” and “non-trade receivables” in the consolidated statements of financial position.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “kas dan setara kas”, “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya”, “piutang usaha” dan “piutang non-usaha” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
(iii) Available-for-sale financial assets
(iii) Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets are non derivatives that are either designated in this category or not classified in any of the other categories. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah instrumen non derivatif yang ditentukan pada kategori ini atau tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Aset keuangan tersedia untuk dijual dimasukkan sebagai aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud melepasnya dalam kurunwaktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
(iv) Held to maturity
(iv) Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity financial assets are non derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the group has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available forsale.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 Grup tidak memiliki aset keuangan dimiliki untuk dijual.
As at 31 December 2015 and 2014, the Group had no held-to-maturity financial assets.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
145
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PENTING
Aset keuangan (lanjutan) II.
146
KEBIJAKAN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Pengakuan dan pengukuran
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial assets (continued) II.
Recognition and measurement
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the profit or loss. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Financial assets at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.
Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi ketika hak Grup untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss in the period in which they arise. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss is recognised in the profit or loss when the Group’s right to receive payments is established.
Perubahan nilai wajar efek moneter dan nonmoneter yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui pada pendapatan komprehensif lainnya.
Changes in the fair value of monetary and non monetary securities classified as available for sale are recognised in other comprehensive income.
Bunga atas efek yang tersedia untuk dijual dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif yang diakui pada laba rugi sebagai “penghasilan keuangan”. Dividen dari instrument ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian dari “penghasilan lain-lain” ketika hak Grup untuk menerima pembayaran sudah ditetapkan.
Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in profit or loss as part of “finance income”. Dividends on available-forsale equity instruments are recognised in the profit or loss as part of “other income” when the Group’s right to receive payments is established.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) h.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Aset keuangan (lanjutan) II.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
Financial assets (continued) II.
III. Saling hapus antar instrumen keuangan
III. Offsetting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Penurunan nilai dari aset keuangan
i.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan (atau peristiwa) berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Recognition and measurement (continued) Interest income on held-to-maturity financial assets is included in profit or loss and reported as “interest income”.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laba rugi dan diakui sebagai “pendapatan bunga”.
i.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a ‘loss event’) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
147
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) i.
j
148
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Impairment of financial assets (continued)
Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.
For loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in profit or loss. If the loan has a floating interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.
Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in the profit or loss.
Persediaan
j.
Inventories
Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan dan biaya tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Coal inventories represent the Group’s entitlement to coal on hand and are valued at the lower of cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. Net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.
Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.
Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period they are used.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.
Allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) k.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya dibayar dimuka
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan
l.
Deferred mobilisation costs Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method.
Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan metode unit produksi. m. Aset tetap
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. l.
ACCOUNTING
m. Fixed assets
Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak kepemilikan tanah diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak.
Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently carried at cost less accumulated depreciation and impairment loss. Initial legal costs incurred to obtain land rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.
Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP sebagai berikut:
Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of mine or the CCoW or IUP as follows: Tahun/Year
Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
8-20 4-10 4 4-10 4
Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the profit or loss during the financial period in which they are incurred.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
149
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
m. Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Fixed assets (continued)
Manajemen menelaah masa manfaat aset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika perubahan terjadi.
Management reviews the assets’ useful lives, depreciation method and residual values and adjust them if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in the profit or loss, when the changes arise.
Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (Catatan 2p).
An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount (Note 2p).
Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laba rugi.
Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in the profit or loss.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:
The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:
-
untuk aset tetap yang dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.
-
for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation cost is expensed as production costs.
-
untuk aset tetap yang tidak dipergunakan langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.
-
for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation cost is expensed as part of operating expense in the current period.
n. Aset eksplorasi dan evaluasi Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.
150
2.
PT Bayan Resources Tbk
n. Exploration and evaluation assets Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified resource.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Exploration and evaluation assets (continued)
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: - Perolehan hak untuk eksplorasi; - Kajian topografi, geologi, geokimia dan geofisika; - Pengeboran eksplorasi; - Pemaritan dan pengambilan contoh; dan - Aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.
Exploration and evaluation expenditure comprise costs that are directly attributable to: - Acquisition of rights to explore; - Topographical, geological, geochemical and geophysical studies; - Exploratory drilling; - Trenching and sampling; and - Activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.
Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:
Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless they are capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided that one of the following conditions is met:
(i)
Hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area masih berlaku dan biaya - biaya yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut, atau
(i) The rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, by its sale, or
(ii)
Kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which would permit a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest yang relevan, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.
Capitalised costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in property, plant and equipment. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.
Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.
Capitalised exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
151
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan)
o.
152
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Exploration and evaluation assets (continued)
Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.
Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognised initially as assets at fair value on acquisition, and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.
Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.
As the exploration and evaluation asset is not available for use, it is not depreciated.
Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan - tambang dalam pengembangan”.
Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to “mining properties - mines under development”.
Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibebankan pada saat terjadinya.
Expenditures incurred before the entity has obtained the legal right to explore a specific area are expensed as incurred.
Properti pertambangan
o.
Mining properties
Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap.
Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights which are recorded as fixed assets.
Saldo properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai sejak awal periode terjadinya perubahan.
Mining properties balance are amortised over the life of the property using the units of production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.
Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “pertambangan yang sedang dikembangkan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.
Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under development” within mining properties and aggregated with the subsequent development expenditure.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) o.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Properti pertambangan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o.
ACCOUNTING
Mining properties (continued)
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” direklasifikasi ke “pertambangan yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut mampu beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.
“Mines under development” are reclassified as “mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “pertambangan yang berproduksi”.
No amortisation is recognised for “mines under development” until they are reclassified as “mines in production’’.
Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.
When further development expenditure is incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is carried forward as part of “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise, such expenditure is classified as a cost of production.
“Pertambangan yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Pertambangan yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.
“Mines in production” (including reclassified exploration, evaluation and development expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases) are amortised using the unitsof-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in production” will be depleted using a units-ofproduction method on the basis of proved and probable reserves.
Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.
Identifiable mining properties acquired in a business combination are initially recognised as assets at their fair value. Development expenses incurred subsequently to the acquisition of the mining properties is accounted for in accordance with the policy outlined above.
“Pertambangan yang sedang dikembangkan” dan “pertambangan yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p.
“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy described in Note 2p.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
153
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) p.
q.
154
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
ACCOUNTING
Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas).
Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash generating unit).
Aset non-keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.
Reversal of an impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Reversal of impairment losses will be immediately recognised in profit or loss, except for assets measured using the revaluation model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.
Penurunan nilai disajikan secara terpisah dalam laba rugi, setelah penyajian laba bruto.
Impairment charges are disclosed in a separate line item within profit or loss, below the gross profit line.
Utang usaha dan utang lain-lain
q.
Trade and other payables
Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang lain-lain adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok diluar kegiatan usaha biasa. Utang usaha dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Other payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired outside the ordinary course of business. Trade and other payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.
Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) r.
s.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pinjaman
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently stated at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
Borrowings are classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.
Biaya pinjaman
s.
Borrowing costs
Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Entitas menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika secara substantial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan asset kualifikasian telah selesai.
Borrowing costs which are either directly or indirectly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalised as part of the cost of that asset until such time as the asset is substantially ready for its intended use or sale. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. An entity shall cease capitalising borrowing costs when substantially all of the activities necessary to prepare the qualifiying assets are complete.
Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
155
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) t.
156
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Sewa
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) t.
ACCOUNTING
Leases
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset atau beberapa aset tertentu, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
Determination whether an arrangement is, or contains, a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.
Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.
Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.
Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.
Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan beban keuangan sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Kewajiban sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode.
Each lease payment is allocated between the liability and finance charges so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to the profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (i)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
ACCOUNTING
Employee benefits (i)
Post-retirement benefit obligations
Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.
The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plan.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.
Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti.
The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.
The defined benefit pension liability recognised in the statement of financial position in respect of the defined benefit pension plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang mendekati jatuh tempo kewajiban pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of government bonds (considering currently there is no deep market for highquality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
157
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan) (i)
Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
ACCOUNTING
Employee benefits (continued) (i)
Post-retirement (continued)
benefit
obligations
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komperhensif lainnya pada saat terjadinya.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income in the period in which they arise.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi.
Past-service costs are immediately in profit or loss.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.
Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expense when they are due.
(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan pensiun imbalan pasti, dan dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.
158
2.
PT Bayan Resources Tbk
recognised
(ii) Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits consist of long service rewards and long leave benefits. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan, and valued annually by an independent qualified actuary.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) u.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Imbalan karyawan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u.
(iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja
Employee benefits (continued) (iii) Termination benefits Termination benefits are payable when employment is terminated by the Group before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The group recognises termination benefits at the earlier of the following dates: (i) when the group can no longer withdraw the offer of those benefits; and (ii) when the entity recognises costs for a restructuring that is within the scope of PSAK 57 and involves the payment of termination benefits. In the case of an offer made to encourage voluntary redundancy, the termination benefits are measured based on the number of employees expected to accept the offer. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date are discounted to their present value.
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya. v.
ACCOUNTING
Kewajiban lingkungan
v.
Environmental obligations
Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut selama penambangan.
Restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred in relation to the remediation of areas disturbed during the production phase are charged to cost of revenue as the obligation arises from the disturbance as extraction progresses.
Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan sebagai beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation has arisen from activities which have already been performed. This obligation is initially and subsequently measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Changes in the measurement of a liability which arises during production are also charged to cost of revenue, while the increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
159
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) v.
160
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Kewajiban lingkungan (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Environmental obligations (continued)
Provisi pembongkaran aset-aset tambang dan kegiatan pasca tambang terkait beserta peninggalan dan pembongkaran aset-aset berumur panjang dibentuk sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, sistem crushing dan handling, infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset tersebut. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari aset terkait dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.
Provision for decommissioning of mining assets and related post mining activities as well as the abandonment and decommissioning of other long-lived assets is provided for the legal obligations associated with the retirement of mining related assets and other long lived assets including the decommissioning of such assets that resulted from the acquisition, construction or development of such assets. These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation in incurred with respect to the retirement of an asset, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure which is expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as finance costs.
Perubahan dalam pengukuran kewajiban purna operasi yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.
The changes in the measurement of decommissioning obligations that result from changes in the estimated timing or amount of any outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligations, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current year. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Group will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is any such indication, the Group will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will record impairment loss incurred, if any.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
w. Modal saham
Pembagian dividen
ACCOUNTING
Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds. x. Dividend distributions
Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup. y.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) w. Share capital
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak. x.
2.
Pengakuan pendapatan dan beban
Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders. y. Revenue and expense recognition
Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dan setelah mengeliminasi penjualan dalam Grup.
Revenue represents income earned from the sale of coal and rendering of coal handling and other services, net of returns, sales discount, duties, and Value Added Tax (“VAT”), and after eliminating sales within the Group.
Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima dari penjualan barang dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.
Revenue comprises the fair value of the consideration received or receivables from the sales of goods or services in the ordinary course of the Group’s activities.
(i)
(i)
Pendapatan batubara Pendapatan dari penjualan batubara diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi: -
-
Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan batubara secara signifikan kepada pembeli; Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas batubara ataupun melakukan pengendalian efektif atas batubara yang dijual; jumlah pendapatan dapat diukur secara andal; kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.
Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah ditransfer ke kapal di mana batubara akan dikirimkan. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.
Coal revenue Revenue from coal sales are recognised when all of the following conditions are fulfilled: the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the coal; the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the coal sold; -
the amount of revenue can be measured reliably; it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.
The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenues are generally recognised on the bill of lading date.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
161
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) y.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) (i)
Pendapatan batubara (lanjutan) Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan.
(ii) Pendapatan non-batubara Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
y. Revenue and expense recognition (continued) (i)
Coal revenue (continued) Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the coal by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the result of the survey of the coal by the customer.
(ii) Non-coal revenue Non-coal revenue comprises revenue from rendering coal handling services and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised by reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:
- jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal; - besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup; - tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan - biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.
- the amount of revenue can be measured reliably; - it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; - the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and - the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.
Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.
When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated reliably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable.
(iii) Pendapatan bunga Penghasilan bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif. Ketika pinjaman piutang mengalami penurunan nilai, Grup mengurangi nilai tercatat piutang tersebut menjadi jumlah terpulihkan, yakni arus kas masa depan yang diestimasi
162
2.
PT Bayan Resources Tbk
(iii) Interest income Interest income is recognised using the effective interest method. When a loan receivable is impaired, the Group reduces the carrying amount to its recoverable amount, being the estimated future cash flow discounted at the orginal effective
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2
IKHTISAR (lanjutan) y.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
y. Revenue and expense recognition (continued) (iii) Interest income (continued)
(iii) Pendapatan bunga (lanjutan)
z.
dengan menggunakan metode bunga efektif dan tetap mengamortisasi diskonto sebagai penghasilan bunga. Penghasilan bunga dari pinjaman yang diturunkan nilainya diakui dengan menggunakan suku bunga efektif awal.
interest rate of the instrument and continues unwinding the discount as interest income. Interest income on impaired loans is recognised using the original effective interest rate.
Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.
Expenses are recognised as incurred on the accrual basis.
Biaya pengupasan lapisan tanah (i)
ACCOUNTING
z.
Pemindahan overburden dan material lain pra-produksi Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pemindahan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang, jumlah cadangan, atau ketentuan PKP2B atau IUP.
(ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka
Stripping costs (i)
Overburden production
and
waste
removal
pre-
In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the cost of developing the mine. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of the life of mine (“LOM”), the reserve, or the CCoW or IUP term.
(ii) Overburden and waste removal production phase of surface mining
in the
Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).
The mining process involves the removal of overburden and waste material and coal getting. In certain circumstances, the Group defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).
Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam aset aktivitas pengupasan tanah apabila memenuhi semua kriteria berikut:
Stripping costs in the production phase are capitalised as a stripping activity asset where all of the following criteria are met:
-
-
-
besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju lapisan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas; entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan
-
Laporan Tahunan 2015
to the extent that it is probable that the future economic benefit (improved access to the coal seam) associated with the stripping activity will flow to the entity; the entity can identify the component of the coal seam for which access has been improved; and
|
Annual Report 2015
163
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan) z.
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan) (ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan) -
164
biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) z.
ACCOUNTING
Stripping costs (continued) (ii) Overburden and waste removal production phase of surface (continued)
-
in the mining
the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.
Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehan, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.
The stripping activity asset is initially measured at cost, those costs directly incurred to perform the stripping activity that improve access to the identified component of coal, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Costs associated with incidental operations should not be included in the cost of the stripping activity asset.
Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama umur manfaat ekspektasian dari komponen lapisan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah.
After initial recognition, the asset is depreciated or amortised in a systematic basis over the estimated useful life of the identified component of the coal seam that becomes more accessible as a result of the stripping activity.
Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari aset aktivitas pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diberlakukan prospektif dari tanggal perubahan.
Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon capitalisation and subsequent amortisation of the stripping activity asset. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of change.
Pada tanggal laporan keuangan ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan selama dalam tahap produksi dan semua biaya pengupasan tanah dalam tahap produksi telah dibebankan pada saat terjadinya.
As at the date of these financial statements, the Group does not have stripping costs wich qualify for deferral during the production phase and all stripping costs have been expensed as incurred.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR (lanjutan)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) PENTING
aa. Pembagian hasil produksi
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Sharing of production
Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM dan FKP dari proses produksi akhir. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaanperusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan. ab. Pajak penghasilan kini dan tangguhan
As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payment to the Government on an accrual basis as royalty expense as part of cost of revenue. ab. Current and deferred income tax
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di rugi komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masingmasing diakui dalam rugi komprehensif lain atau ekuitas.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive loss or directly in equity. In this case, the tax is recognised in other comprehensive loss or directly in equity, respectively.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates positions taken in annual tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
165
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ab. Pajak penghasilan (lanjutan)
kini
dan
tangguhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
ab. Current and deferred income tax (continued)
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.
Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for a deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas yang sama.
Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on the same taxable entity.
ac. Laba bersih per saham dasar
ac. Basic earnings per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.
Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the period.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.
As at 31 December 2015 and 2014, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.
ad. Pelaporan segmen Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai Direksi yang mengambil keputusan.
166
2.
PT Bayan Resources Tbk
ad. Segment reporting Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the Board of Directors which makes strategic decisions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan bebanselama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang yang memungkinkan.
The preparation of consolidated financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi penting telah dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di tahun - tahun mendatang.
The Group has identified the following accounting policies under which critical significant judgments, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future years.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari estimasi dan pertimbangan tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut:
Further details of the nature of these estimates and judgments may be found in the relevant notes to the consolidated financial statements as follows:
(i)
(i)
Estimasi cadangan
Reserve estimates
Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil dari aktivitas survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.
Reserves are estimates of the amount of coal that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey activities. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
167
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (i)
(ii)
Estimasi cadangan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Reserve estimates (continued)
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:
-
Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;
-
Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flows;
-
Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan dalam laba rugi dapat berubah jika beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;
-
Depreciation, depletion and amortisation charged to profit or loss may change where such charges are determined by the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;
-
Beban pemindahan lapisan tanah yang dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;
-
Overburden removal costs recorded in the statement of financial position or charged to profit or loss may change due to changes in stripping ratios;
-
Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi aset dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatankegiatan ini; dan
-
Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities; and
-
Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.
-
The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.
Penurunan nilai aset non-keuangan Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.
168
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PT Bayan Resources Tbk
(ii)
Impairment of non-financial assets In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated at every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell or value in use.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (ii)
Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan)
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (ii)
Impairment (continued)
of
ESTIMATES
non-financial
AND assets
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'estimasi cadangan’), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘reserve estimates’), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty, hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charge reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.
Sebagai alternatif, ditengah keterbatasan informasi mengenai nilai dari aset yang dimiliki pada pasar langsung yang dapat diobservasi, nilai yang dapat dipulihkan dapat diestimasi berdasarkan transaksi serupa terkini atau transaksi potensial yang melibatkan aset atau unit penghasil kas yang serupa.
Alternatively, in the absence of directly observable market prices for our assets, the recoverable amount may be estimated based on recent comparable transactions or other potential transactions involving a comparable asset or cash generating unit.
(iii) Pajak penghasilan
(iii)
Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.
Income taxes Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
169
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (iii) Pajak penghasilan (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued) (iii)
170
AND
Income taxes (continued) Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on estimates of production, sales volumes or sales of service, commodity prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter the projected future taxable profits.
Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan aset dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang. (iv) Biaya pembongkaran dan restorasi
ESTIMATES
(iv)
Decommissioning and restoration
Seperti dijelaskan dalam Catatan 2v, pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan pemulihan tersebut timbul selama proses penambangan. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, pertimbangan akan meliputi perkiraan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang) dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.
As discussed in Note 2v, restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred related to remediation of disturbed areas during the production phase are charged to cost of revenue when the obligation arising from the disturbance occurs as extraction progresses. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.
Biaya utama atas pembongkaran dan restorasi adalah tidak pasti dan dapat bervariasi sebagai respon terhadap banyak faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.
The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or to production rates.
Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasiestimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.
Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING (lanjutan) (v)
3.
Nilai realisasi bersih dari persediaan
(v)
KAS DAN SETARA KAS
4. 2015
Kas Rupiah Kas dan setara kas di bank Rupiah - PT Maybank Indonesia Tbk. (“Maybank”) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”) - PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Bank lainnya
ESTIMATES
AND
Net realisable value of inventories The Group reviews the carrying value of its inventories at each reporting date to ensure that the cost does not exceed net realisable value. Estimates of net realisable value include a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventories to a saleable product.
Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual. 4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS (continued)
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2014
1,821,719
Cash on hand Rupiah
1,860,920
Cash and cash equivalent in banks Rupiah PT Maybank Indonesia Tbk. (“Maybank”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Mandiri”)
3,466,010
3,127,913
1,317,755
276,253
482,063
184,717
97,879
61,905
9,317 186
10,431 590
5,373,210
3,661,809
39,238,209 23,824,105 19,238,828 688,000 47,193
14,283,481 28,445,142 15,870,527 15,268,186 109,051
41,040 -
485,029 85,999
United States Dollars Mandiri Maybank ANZ Danamon Standard Chartered Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation (“SMBC”) United Overseas Bank Ltd. -
83,077,375
74,547,415
Total US Dollar accounts
16,970
8,215
Australian (“AU”) Dollars National Australia Bank Ltd. -
Jumlah kas dan setara kas di bank
88,467,555
78,217,439
Total cash and cash equivalents in banks
Jumlah kas dan setara kas
90,289,274
80,078,359
Total cash and cash equivalents
Jumlah rekening Rupiah Dolar Amerika Serikat - Mandiri - Maybank - ANZ - Danamon - Standard Chartered Bank - Sumitomo Mitsui Banking Corporation (“SMBC”) - United Overseas Bank Ltd. Jumlah rekening Dolar AS Dolar Australia (“AU”) - National Australia Bank Ltd.
Laporan Tahunan 2015
PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (“Danamon”) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Other banks
-
Total Rupiah accounts
|
Annual Report 2015
171
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Other information relating equivalents is as follows:
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:
2015
KAS DAN SETARA PENGGUNAANNYA
0.10% - 0.75% 0.10% - 8.00% 0.10% - 1.30%
KAS
YANG
DIBATASI
2015 Dolar AS Bagian lancar - ANZ - Mandiri - Bank Pembangunan Daerah (“BPD”) Kaltim Bagian tidak lancar - ANZ
and
cash
2014 0.20% - 1.00% 0.45% - 8.50% 0.43% - 2.00%
US Dollars Rupiah AU Dollars
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas di tangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas. 5.
cash
equivalents in banks are as follows:
setara kas di bank adalah sebagai berikut: Dolar AS Rupiah Dolar AU
to
5.
RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS 2014
62,276
29,649,485 14,228,112
609,446
641,949
671,722
44,519,546
-
400,000
US Dollars Current portion ANZ Mandiri Bank Pembangunan Daerah (“BPD”) Kaltim Non-current portion ANZ -
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar AS$29.649.485 merupakan penempatan kas Perusahaan yang digunakan untuk menjaga pembayaran bunga dan pokok pinjaman seperti yang disyaratkan dalam New Club Deal (lihat Catatan 16).
Restricted cash at ANZ as at 31 December 2014 of US$29,649,485 principally represents the Company’s cash placement used for securing the payment of interest and principal as required by the New Club Deal (refer to Note 16).
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Mandiri sebesar AS$62.276 (2014: AS$14.228.112) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan performance dan reklamasi.
Restricted cash at Mandiri of US$62,276 (2014: US$14,228,112) represents the Group’s time deposits used to secure performance and reclamation guarantees.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada BPD Kaltim sebesar AS$609.446 (2014: AS$641.949) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan reklamasi (lihat Catatan 29d) dan penutupan tambang.
Restricted cash at BPD Kaltim of US$609,446 (2014: US$641,949) represents the Group’s time deposits used to secure reclamation guarantees (refer to Note 29d) and mine closure.
Saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada ANZ pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar AS$400.000 merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan fasilitas bank garansi (lihat Catatan 29l).
Restricted cash at ANZ as at 31 December 2014 of US$400,000 represents the Group’s time deposits used to secure the bank guarantee facility (refer to Note 29l).
172
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO
Pihak ketiga: Dolar AS Dikurangi: provisi penurunan nilai Piutang usaha - pihak ketiga, neto
6.
TRADE RECEIVABLES, NET
2015
2014
54,097,126
44,017,845
(195,927) 53,901,199
Third parties: US Dollars
(195,927)
Less: provision for impairment
43,821,918 Trade receivables - third parties, net
Pihak berelasi: Dolar AS - PT Kariangau Power (“KP”) - Bayan International Pte.Ltd (“BI”) - Enel Trade S.p.A.
2,171,003 261,975 -
286,561 8,256,788
PT Kariangau Power (“KP”) Bayan International Pte. Ltd. (“BI”) Enel Trade S.p.A. -
Piutang usaha pihak berelasi, neto
2,432,978
8,543,349
Trade receivables related party, net
56,334,177
52,365,267
Total trade receivables
0.74%
Percentage of trade receivables - related party, net to total assets
Total piutang usaha
Related party:
Persentase piutang usaha pihak berelasi, neto terhadap jumlah aset
0.26%
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:
Aging analysis of trade receivables (net of provisions) is as follows:
Lancar Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari
2015
2014
44,690,303
48,418,778
1,750,511 3,039,075 6,854,288
1,991,197 331,857 1,623,435
56,334,177
52,365,267
Current Overdue: 1 - 30 days 31 - 90 days > 90 days
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang usaha sebesar AS$195.927 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (2014: AS$195.927) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.
As at 31 December 2015, trade receivables of US$195,927 overdue for more than 90 days (2014: US$195,927) were impaired and a provision has been accounted for.
Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follows:
2015
2014
Pada awal tahun Provisi yang dibalik
195,927 -
195,927 -
At beginning of the year Reversal of provision
Pada akhir tahun
195,927
195,927
At the end of the year
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
173
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES, NET (continued)
Berdasarkan penelaahan atas status dari masingmasing akun piutang usaha pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.
Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the year, the Group’s management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 31 December 2015 is adequate to cover losses from these trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015, piutang entitas anak dari TNB Fuel Service Sdn. Bhd. (“TNBF”) telah dijaminkan sebagai jaminan untuk fasilitas bank dari New Club Deal (lihat Catatan 16 dan 29l).
As at 31 December 2015, the subsidiary’s receivables from TNB Fuel Service Sdn. Bhd. (“TNBF”) have been pledged as collateral for the bank facility under the New Club Deal (refer to Notes 16 and 29l).
PIUTANG NON-USAHA
7. 2015
Pihak ketiga
NON-TRADE RECEIVABLES 2014 Third parties
16,010,509
8,845,351
Bagian jangka pendek
(10,267,795)
(5,044,471)
Bagian jangka panjang
5,742,714
3,800,880
Non-current portion
Pihak berelasi: - KP - Karyawan - PT Bunga Permata Sari - PT Nirmala Matranusa - PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”)
43,824 30,651 8,659 7,796 -
72,107 9,604 10,452 25,991
Related parties: KP Employees PT Bunga Permata Sari PT Nirmala Matranusa PT Kaltim OTR Tyres (“KOTR”) -
Jumlah piutang non-usaha pihak berelasi, neto
90,930
118,154
Non-trade receivables related parties, net
Bagian jangka pendek
-
-
Current portion
Bagian jangka panjang
90,930
118,154
Non-current portion
0.01%
Percentage of non-trade receivables - related parties, net to total assets
Persentase piutang non-usaha pihak berelasi, neto terhadap jumlah aset
0.01%
Current portion
Piutang non-usaha terutama terdiri atas penjualan aset tetap dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).
Non-trade receivables mainly consist of sales of fixed assets and back charges.
Lihat Catatan 28 untuk transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for related party transactions.
174
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 8.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN, NETO
8. 2015
Batubara Suku cadang dan material Bahan bakar Dikurangi: penyisihan persediaan usang
INVENTORIES, NET 2014
74,141,641 16,332,642 914,613
67,004,555 16,760,115 1,847,224
91,388,896
85,611,894
(1,238,252)
84,960,338 Movement in allowance for obsolete inventory was as follows:
Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2015
Saldo akhir
9.
Less: allowance for obsolete inventories
(651,556)
90,150,644
Saldo awal Penambahan selama tahun berjalan
Coal Spare parts and materials Fuel
2014
651,556
296,305
Beginning balance
586,696
355,251
Addition during the year
1,238,252
651,556
Ending balance
Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.
The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover losses from obsolete inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih dari nilai realisasi bersih dan biaya perolehan pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$16.296.116 (2014: AS$55.516.742).
As at 31 December 2015, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference between net realisable value and cost in “cost of revenue” amounting to US$16,296,116 (2014: US$55,516,742).
Pada tanggal 31 Desember 2015, persediaan tidak diasuransikan, karena Manajemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.
As at 31 December 2015, the inventories were not covered by insurance, as Management has assessed the risk of loss as minimal.
PERPAJAKAN a.
9.
Pajak dibayar dimuka
a. 2015
Perusahaan PPN Pajak Penghasilan Entitas anak PPN Pajak Penghasilan
Total
TAXATION Prepaid taxes
2014
12,570,403 6,902,359
12,083,665 3,533,262
19,472,762
15,616,927
54,546,041 26,651,396
182,071,584 24,575,598
81,197,437
206,647,182
100,670,199
222,264,109
Laporan Tahunan 2015
The Company VAT Corporate Income Tax Subsidiaries VAT Corporate Income Tax
Total
|
Annual Report 2015
175
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) a.
9.
Pajak dibayar dimuka (lanjutan)
a. 2015
Bagian jangka pendek PPN Pajak Penghasilan
Bagian jangka panjang PPN Pajak Penghasilan
Total b.
26,104,237
49,222,027
41,299,866 33,266,096
147,341,392 25,700,690
74,565,962
173,042,082
100,670,199
222,264,109 b.
Pajak Penghasilan Entitas anak Pajak lain-lain Perusahaan Entitas anak
Total
PT Bayan Resources Tbk
Non-current portion VAT Corporate Income Tax
Total
Taxes payable
2014 5,549,091
Corporate Income Tax Subsidiaries
295,361 9,399,025
291,240 10,272,379
Other taxes The Company Subsidiaries
9,694,386
10,563,619
9,859,991
16,112,710 c.
2015
176
Current portion VAT Corporate Income Tax
165,605
(Beban)/manfaat pajak penghasilan
Tangguhan
2014 46,813,857 2,408,170
Utang pajak
Kini - Final - Non final - Penyesuaian tahun lalu
Prepaid taxes (continued)
25,816,578 287,659
2015
c.
TAXATION (continued)
Total
Income tax (expense)/benefit
2014
(6,625,382) 656,954
(585,992) (14,355,027) (6,640,514)
(5,968,428)
(21,581,533)
(7,647,322)
32,917,672
(13,615,750)
11,336,139
Current Final Non final Prior year adjustments -
Deferred
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2015
Ditambah/(dikurangi): Eliminasi konsolidasian Rugi sebelum pajak penghasilan - entitas anak Rugi sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Beda temporer: Penyusutan Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Biaya keuangan yang ditangguhkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Beda tetap: Denda pajak Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Taksiran rugi fiskal - Perusahaan Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada awal tahun Penyesuaian tahun lalu atas hasil audit pajak Akumulasi rugi fiskal yang dapat dibawa ke masa depan pada akhir tahun
Income tax (expense)/benefit (continued) The calculation of current corporate income tax expense is as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:
Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan
TAXATION (continued)
2014
(68,182,304)
(200,353,337)
53,781,061
155,301,544
615,512
10,640,966
Consolidated loss before income tax Add/(deduct): Consolidation eliminations Loss before income tax subsidiaries -
(34,410,827)
Loss before income tax the Company -
859,147
8,521,236
Temporary differences: Depreciation
1,443,800 (345,621) 99,946
(365,824) 2,344,164 (293,008)
(13,785,731)
7 (1,248,069) 809,210 (12,976,521)
(25,562,770) (296,399)
(38,835,690)
Deferred barging expense Deferred finance costs Provision for employee benefits Permanent differences: Tax penalties Interest income subject to final tax
224,809 (1,583,320) 8,848,057
Estimated fiscal loss – the Company
(25,562,770)
Accumulated fiscal losses carried forward at the beginning of the year Prior year adjustments due to tax audit
(28,375,318) 28,375,318
Accumulated fiscal losses carried forward at the end of the year
(25,562,770)
Beban pajak penghasilan badan kini dihitung dengan tarif pajak 25% - Perusahaan Penyesuaian tahun lalu - Perusahaan Penyesuaian tahun lalu - entitas anak Beban pajak penghasilan badan kini - entitas anak
(6,625,382)
(14,941,019)
Current corporate income tax expense at 25% - the Company Prior year adjustments - the Company Prior year adjustments - subsidiaries Current corporate income tax expense - subsidiaries
Beban pajak penghasilan badan kini - konsolidasian
(5,968,428)
(21,581,533)
Consolidated current corporate income tax expense
656,954
(6,640,514) -
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
177
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
c.
Income tax (expense)/benefit (continued)
Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan ketika SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed with the Directorate General of Tax (“DGT”).
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income tax benefit and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:
2015 Rugi konsolidasian sebelum pajak penghasilan Dikurangi: - Rugi dari entitas anak yang dikenakan pajak final Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Penyesuaian tahun lalu hasil audit pajak Pajak tangguhan yang tidak diakui Pendapatan sewa yang dikenakan pajak final
2014
(68,182,304)
13,694,025 (186,659,312)
(12,850,909)
(46,664,828)
Income tax at 25%
(698,483)
(559,278)
Interest income subject to final tax
254,467
293,369
542,230 26,370,776
14,140,851 20,870,059
(2,331) 13,615,750
Pajak penghasilan yang telah dikreditkan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2015 Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas Imbalan kerja
Consolidated loss before income tax Deduct: Loss from subsidiaries subject to final tax
16,778,667
Beban pajak final Beban/(manfaat) pajak penghasilan - konsolidasian
(200,353,337)
(51,403,637)
13,615,750
178
TAXATION (continued)
(2,304)
Non-deductible expense Prior year adjustment due to tax audit Unrecognised deferred tax Rental income subject to final tax
(11,922,131) 585,992 (11,336,139)
Final tax expense Consolidated corporate income tax expense/(benefit)
The income tax credited in relation to other comprehensive income during the year is as follows: 2014
151,213
200,625 -
151,213
200,625
Cash flow hedging reserve Employee benefits
Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.
The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:
Tax losses carried-forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) c.
9.
(Beban)/manfaat pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued) c.
Income tax (expense)/benefit (continued)
Jumlah/Amount 31 Desember 2009 31 Desember 2012 31 Desember 2013 31 Desember 2014 31 Desember 2015
5,309,370 2,391,968 31,982,672 33,312,758 23,745,348
31 December 2009 31 December 2012 31 December 2013 31 December 2014 31 December 2015
96,742,116 s
d.
Aset pajak tangguhan
d. 2015
Deferred tax assets 2014
Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan Penyisihan imbalan kerja Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha Penyisihan persediaan usang Properti pertambangan pertambangan yang berproduksi Beban keuangan yang ditangguhkan Laba yang belum direalisasikan dari transaksi dalam Grup
553,305
252,973
14,787,891
14,454,748
48,982 296,550
48,982 162,889
24,185,529 1,110,121 (112,589)
(2,608,518)
45,660,306 903,964
Tax losses carried-forward Provision for employee benefits
(604,969)
Deferred barging expenses Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for impairment trade receivable Allowance for obsolete inventory Mining properties mines in production
(2,733,097)
582,296
668,701
Deferred finance cost
1,586,355
3,733,864
Unrealised profit from transactions within the Group
Aset pajak tangguhan, neto
40,429,922
62,548,361
Deferred tax assets, net
Aset pajak tangguhan pada awal tahun
62,548,361
66,645,259
Deferred tax assets at the beginning of the year
(22,271,093)
(4,297,523)
(Dibebankan)/dikreditkan pada: - Laba rugi - Rugi komprehensif lain: - Cadangan imbalan kerja - Cadangan nilai wajar lindung nilai Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
152,654
-
-
200,625
40,429,922
62,548,361
Laporan Tahunan 2015
(Charged)/credited to: Profit or loss Other comprehensive loss: Employee benefits reserve Cash flow hedging reserve Deferred tax assets at the end of the year
|
Annual Report 2015
179
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) d.
9.
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
TAXATION (continued) d.
All of the deferred tax assets are expected to be recovered after more than 12 months.
Seluruh aset pajak tangguhan diperkirakan dapat dipulihkan setelah 12 bulan. e.
Liabilitas pajak tangguhan
e. 2015
Penyisihan imbalan kerja Properti pertambangan pertambangan yang berproduksi Biaya pengangkutan yang ditangguhkan Penyisihan untuk, pembongkaran, pemindahan, reklamasi dan restorasi Perbedaan nilai buku aset tetap komersial dan fiskal Penyisihan persediaan usang Kewajiban yang timbul dari kombinasi bisnis
2014
265,879
309,454
Provision for employee benefits
(728,370)
(2,081,599)
Mining properties mines in production
(336,477)
(41,327)
Deferred barging expenses
163,538
43,658
(280,142) 13,013
(328,627) -
(62,530,590)
(75,957,038)
Liabilitas pajak tangguhan
(63,433,149)
(78,055,479)
Deferred tax liabilitites
Liabilitas pajak tangguhan pada awal tahun
(78,055,479)
(115,270,674)
Deferred tax liabilites at the beginning of the year
14,623,771
37,215,195
Liabilitas pajak tangguhan pada akhir tahun
(1,441) (63,433,149)
(78,055,479)
Audit pajak Grup menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak untuk tahun pajak 2007 sampai dengan tahun 2013 yang menetapkan laba fiskal sebesar AS$262.131.401 atas Pajak Penghasilan (“PPh”) Badan dan menetapkan kurang bayar pajak sebesar Rp 241.304.761.220 (setara dengan AS$17.492.190) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Grup telah mengajukan keberatan, banding dan peninjauan kembali atas Surat Ketetapan Pajak tersebut dan berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal yang seharusnya adalah sebesar AS$47.509.861 atas PPh Badan dan lebih dibayar pajak sebesar Rp 47.734.839.810 (setara dengan AS$3.460.300) untuk PPN dan pajak lainnya. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses keberatan, banding dan peninjauan kembali masih berlangsung.
PT Bayan Resources Tbk
Credited/(charged) to: Profit or loss Other comprehensive loss: Provision for employee benefits Deferred tax liabilites at the end of the year
All of the deferred tax liabilities are expected to be reversed after more than 12 months.
Seluruh liabilitas pajak tangguhan diperkirakan dapat dibalikkan setelah 12 bulan.
180
Deferred tax liabilities
Provision for decommissioning, demobilisation, reclamation and restoration Difference between commercial and tax net book value of fixed assets Allowance for obsolete inventory Liabilities arising from business combination
Dikreditkan/(dibebankan) pada: - Laba rugi - Rugi komprehensif lain: - Penyisihan imbalan kerja
f.
Deferred tax assets (continued)
f.
Tax audits The Group has received a number of tax assessments for fiscal years 2007 until 2013 which resulted in a total assessed taxable income of US$262,131,401 for corporate income tax and a tax underpayment of Rp 241,304,761,220 (equivalent with US$17,492,190) for VAT and other taxes. The Group has filed objections, appeals and reconsideration processes against these tax assessments and believes that the total assessed fiscal income should be US$47,509,861 for corporate income tax, and an overpayment of VAT and other taxes of Rp 47,734,839,810 (equivalent with US$3,460,300). As at the date of these consolidated financial statements, the objections, appeals and reconsideration processes are still on-going.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
PERPAJAKAN (lanjutan) f.
g.
9.
Audit pajak (lanjutan)
TAXATION (continued) f.
Tax audits (continued)
Hampir seluruh banding yang diajukan oleh Perusahaan, GBP, TSA, PIK, FKP dan WBM untuk tahun pajak 2007 sampai dengan 2009 atas rugi fiskal PPh Badan sebesar AS$59.435.504 dan lebih bayar PPN dan jenis pajak lainnya sebesar Rp 440.914.883.216 (setara dengan AS$31.961.934) telah dikabulkan oleh Pengadilan Pajak (“PP”) sesuai dengan Putusan PP di tahun 2014. DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung (“MA”) atas Putusan PP yang dimana menurut DJP adalah laba fiskal PPh Badan sebesar AS$40.080.669 dan kurang bayar PPN dan jenis pajak lainnya sebesar Rp 792.433.937.940 (setara dengan AS$57.443.562), namun sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Grup belum menerima pemberitahuan resmi atas permohonan PK DJP maupun putusan PK dari MA.
The majority of the tax appeals submitted by the Company, GBP, TSA, PIK, FKP and WBM claiming fiscal tax losses of US$59,435,504 and overpayment of VAT and other taxes of Rp 440,914,883,216 (equivalent with US$31,961,934) for the fiscal years 2007 until 2009 have been granted by the Tax Court in 2014. The DGT has applied for reconsideration of those appeal decisions to the Supreme Court in which the DGT claims taxable income of US$40,080,669 and underpayment of VAT and other taxes of Rp 792,433,937,940 (equivalent with US$57,443,562), however, as at the date of these financial statements, the Group has not received formal notification of the reconsideration application by the DGT nor any decision from the Supreme Court.
Grup menerima putusan PK dari MA di tahun 2014 terkait penolakan MA terhadap permohonan PK DJP atas PPh Badan dan PPN PIK untuk tahun pajak 2008, PPN restitusi FKP untuk tahun pajak 2007, dan PPh Badan dan PPN FKP untuk tahun pajak 2008. Manajemen berpendapat bahwa putusan Mahkamah Agung ini merupakan Keputusan yang berkekuatan hukum tetap (inkrah) sehingga memberikan dasar hukum yang kuat untuk diperolehnya kembali seluruh nilai PPN masukan yang disajikan didalam laporan keuangan konsolidasian ini.
The Group received the Supreme Court’s favourable decision in 2014 regarding the DGT’s request for reconsideration of corporate income tax and VAT for PIK for fiscal year 2008, VAT restitution for FKP for fiscal year 2007, and corporate income tax and VAT for FKP for fiscal year 2008. Management is of the opinion that the Supreme Court decision represents a decision which has legal binding and therefore provides a strong legal basis for recoverability of all prepaid VAT balances presented in these consolidated financial statements.
Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan, GBP, WBM, TSA, PIK, FSP dan MCM sedang dalam proses audit oleh DJP atas PPh badan untuk tahun 2011 sampai dengan 2014. Pada tanggal laporan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak memiliki dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.
As at the date of these financial statements, the Company, GBP, WBM, TSA, PIK, FSP and MCM are being audited by the DGT regarding Corporate Income Tax for 2011 until 2014. As at the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.
Selama tahun 2015, Grup telah menerima pengembalian pajak sebesar Rp 1.857.773.694.219 (setara dengan AS$142.472.354) atas PPN, PPh Badan dan pajak lainnya untuk tahun pajak 2009 sampai dengan 2013.
During 2015, the Group has received amounting to Rp 1,857,773,694,219 with US$142,472,354) for VAT, Income Taxes and other taxes for the 2009 until 2013.
Administrasi
g.
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
tax refunds (equivalent Corporate fiscal years
Administration Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
181
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES
2015 Uang muka pemasok Uang muka lain-lain (dibawah AS$3.000.000) Biaya dibayar dimuka
Bagian lancar Bagian tidak lancar 11. ASET TETAP
7,272,460
9,182,627
7,088,644 768,046
7,039,155 627,485
15,129,150
16,849,267
(5,485,372)
(5,365,940)
9,643,778
11,483,327
Advance for suppliers Others advances (below US$3,000,000) Prepaid expenses
Current portion Non-current portion
11. FIXED ASSETS
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
2014
2015 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
275,194,702
2,599,465
66,507,143
344,301,310
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
167,042,510
637,728
4,225,542
171,905,780
9,956,451
69,851
3,050
10,029,352
Mesin dan peralatan Peralatan lain
151,180,391 621,407
3,580,466 6,074
(5,949,985) -
148,810,872 627,481
611,996,483
6,893,584
64,785,750
683,675,817
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Lainnya
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan
561,175
-
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
561,175
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Others
40,331,996 2,899,358
40,588,600 169,469
(72,193,455) (1,145,651)
8,727,141 1,923,176
43,231,354
40,758,069
(73,339,106)
10,650,317
655,789,012
47,651,653
(8,553,356)
694,887,309 Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
(169,890,184)
(16,300,167)
-
(186,190,351)
(93,933,751)
(15,446,652)
429,789
(108,950,614)
(8,054,926)
(956,764)
-
(9,011,690)
(125,184,792) (612,631)
(11,169,665) (6,913)
6,556,767 -
(129,797,690) (619,544)
(397,676,284)
(43,880,161)
6,986,556
(434,569,889)
Alat pengangkutan
(187,059)
(140,294)
-
(327,353)
Under finance leases Transportation equipment
Nilai buku bersih
257,925,669
259,990,067
Net book value
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain Aset sewa pembiayaan
182
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Saldo awal/ Beginning balance Biaya perolehan Tanah Bangunan dan fasilitas pelabuhan
2014 Pengurangan/ Transfer/ Penambahan/ Disposal/ Additions Transfers
Saldo akhir/ Ending balance
8,001,022
-
-
8,001,022
271,598,192
1,553,543
2,042,967
275,194,702
Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor
166,719,627
98,052
224,831
167,042,510
9,424,245
527,539
4,667
9,956,451
Mesin dan peralatan Peralatan lain
160,144,044 621,257
868,183 150
(9,831,836) -
151,180,391 621,407
616,508,387
3,047,467
(7,559,371)
611,996,483
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan Aset dalam penyelesaian Bangunan dan fasilitas pelabuhan Lainnya
Akumulasi penyusutan Bangunan dan fasilitas pelabuhan Alat pengangkutan Peralatan dan perlengkapan kantor Mesin dan peralatan Peralatan lain
561,175
-
-
561,175
Under finance leases Transportation equipment Construction in progress Buildings and port facilities Others
13,565,192 2,699,833
32,834,943 387,182
(6,068,139) (187,657)
40,331,996 2,899,358
16,265,025
33,222,125
(6,255,796)
43,231,354
633,334,587
36,269,592
(13,815,167)
655,789,012
(146,750,655)
(23,139,529)
-
(169,890,184)
(77,972,593)
(15,963,068)
1,910
(93,933,751)
(7,002,339)
(1,056,691)
4,104
(8,054,926)
(118,050,855) (605,830)
(14,476,231) (6,801)
7,342,294 -
(125,184,792) (612,631)
(350,382,272)
(54,642,320)
7,348,308
(397,676,284)
Aset sewa pembiayaan Alat pengangkutan
(46,765)
Nilai buku bersih
282,905,550
(140,294)
Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini: 2015 Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 25) Aset dalam penyelesaian Aset eksplorasi dan evaluasi
-
Acquisition cost Land Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
Accumulated depreciation Buildings and port facilities Transportation equipment Office furniture and equipment Machinery and equipment Other equipment
(187,059)
Under finance leases Transportation equipment
257,925,669
Net book value
Depreciation expense was charged to the following accounts: 2014
42,965,719
53,395,711
929,611 125,125 -
983,235 372,455 31,213
44,020,455
54,782,614
Laporan Tahunan 2015
Cost of revenue (refer to Note 23) General and administration expenses (refer to Note 25) Construction in progress Exploration and evaluation assets
|
Annual Report 2015
183
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pelepasan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Disposals of fixed assets for the years ended 31 December 2015 and 2014 were as follows:
2015
2014
(1,180,255) 3,661,990
(2,406,302) 5,880,000
Keuntungan
2,481,735
3,473,698
Gain
Dikreditkan pada pendapatan/ (beban) lain-lain, neto
2,481,735
3,473,698
Credited to other income/ (expenses), net
Nilai buku bersih aset tetap yang dilepas Nilai jual atas aset tetap
Net book value of disposed fixed assets Sales price of fixed assets
Grup memiliki 21 bidang tanah dengan status “Hak Guna Bangunan” dan “Hak Pakai”. Sisa masa manfaat hak atas tanah antara 11 sampai 26 tahun, dimana hak atas tanah akan berakhir paling cepat di 2025.
The Group owns 21 plots of land with “Hak Guna Bangunan” and “Hak Pakai” titles. The remaining useful life of land rights is between 11 and 26 years of which the earliest land rights will expire in 2025.
Manajemen Grup yakin bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.
The Group’s management believes that there will be no difficulty extending the land rights as the land was acquired legally and is supported by appropriate evidence of ownership.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk kerugian yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan kerugian lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$316.151.747 (2014: AS$306.216.746) yang menurut pendapat Manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Manajemen berpendapat adanya risiko yang minimal untuk aset tetap lain yang tidak diasuransikan.
As at 31 December 2015, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including risks arising from earthquake and other possible risks for a sum of US$316,151,747 (2014: US$306,216,746) which is considered adequate by Management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured as Management assessed the risk level as minimal.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap tertentu milik DPP, BR dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan atas pinjaman New Club Deal (lihat Catatan 16).
As at 31 December 2015 and 2014, certain fixed assets of DPP, BR and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the New Club Deal (refer to Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan nilai aset tetap.
As at 31 December 2015 and 2014, Management believes that there was no impairment in the value of fixed assets.
184
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$70.972.750 (2014: AS$59.222.172).
As at 31 December 2015, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operations totalled US$70,972,750 (2014: US$59,222,172).
Aset dalam penyelesaian
Construction in progress
Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:
Construction in progress represents projects that were not completed as at the date of the consolidated statements of financial position as follows:
Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Construction in progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR/ Coal loading facility Senyiur BR Fasilitas tanki bahan bakar Senyiur BR/ Fuel tank facility Senyiur BR Fasilitas stockpile Senyiur BR/ Stockpile facility Senyiur BR Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2015 Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
22 %
5,906,233
2016
47 %
1,222,920
2016
56 %
2,954,554
2016
Bervariasi/Various
566,610
Bervariasi/Various
10,650,317 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian/ Construction in progress that has not been completed at the consolidated statement of financial position date Fasilitas jalan tambang Senyiur IP/ Coal haul road facility IP Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR/ Coal loading facility Senyiur BR Pembangunan jembatan Senyiur IP/ Bridge Senyiur IP Fasilitas pengolahan batubara IP/ Crushing plant facility Fasilitas camp IP/ Camp facilities IP Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress)
31 Desember/December 2014 Estimasi persentase penyelesaian/ Estimated percentage of completion
Akumulasi biaya/ Accumulated costs
Estimasi penyelesaian/ Estimated completion
65%
19,758,959
2015
57%
11,659,378
2015
90%
3,598,547
2015
98%
2,768,905
2015
10%
2,219,005
2015
Bervariasi/Various
3,226,560
Bervariasi/Various
43,231,354
Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.
Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent completion of the construction in progress.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
185
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI
12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS 2015
Saldo awal/ Beginning balance
Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi
Areas which do not yet have measured and indicated resources
Kangaroo Minerals Pty Ltd (“KM AUS”) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Provisi penurunan nilai KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
3,549,381
-
3,549,381
1,217,257
-
1,217,257
4,766,638
-
4,766,638
(3,549,381)
-
(3,549,381)
(1,217,257)
-
(1,217,257)
(4,766,638)
-
(4,766,638)
Nilai buku bersih
-
-
Penambahan/ Additions
Areas which do not yet have measured and indicated resources 3,549,381
-
3,549,381
1,052,890
164,367
1,217,257
4,602,271
164,367
4,766,638
(3,549,381) (3,549,381)
Nilai buku bersih
1,052,890
Pada tanggal 31 Desember 2014, Manajemen mencatat provisi penurunan nilai atas semua jumlah aset eksplorasi dan evaluasi seperti yang telah diungkapkan dalam Catatan 13.
186
PT Bayan Resources Tbk
Net book value
Jumlah/ Total
Area yang belum ditemukan sumber daya terukur dan terindikasi
Provisi penurunan nilai KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Provision for impairment loss KM AUS Others (each below US$100,000)
2014
Saldo awal/ Beginning balance
KM AUS Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
Kangaroo Minerals Pty Ltd (“KM AUS”) Others (each below US$100,000)
-
(3,549,381)
(1,217,257)
(1,217,257)
(1,217,257)
(4,766,638) -
KM AUS Others (each below US$100,000)
Provision for impairment loss KM AUS Others (each below US$100,000)
Net book value
As at 31 December 2014, Management has recognised a full provision for impairment loss against exploration and evaluation assets as disclosed in Note 13.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN
13. MINING PROPERTIES 2015
Saldo awal/ Beginning balance Harga perolehan Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang sedang dikembangkan Pertambangan yang berproduksi Saldo akhir Akumulasi amortisasi Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang berproduksi
Penyisihan penurunan nilai Properti pertambangan dari akuisisi
501,087,500
-
501,087,500
1,594,961
22,897
1,617,858
Mines under development
38,857,651
1,549,672
40,407,323
Mines in production
541,540,112
1,572,569
543,112,681
Ending balance
(1,239,688)
Saldo akhir Akumulasi amortisasi Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang berproduksi
-
(1,239,688)
Accumulated amortisation Mining properties from acquisition Mines in production
(18,316,638)
(8,671,861)
(26,988,499)
(19,556,326)
(8,671,861)
(28,228,187)
(196,092,297) -
(53,705,515)
(249,797,812)
Provision for impairment Mining properties from acquisition
(1,431,991)
(1,431,991)
Mines in production
263,654,691
Net book value
325,891,489 Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Properti pertambangan dari akuisisi Pertambangan yang sedang dikembangkan Pertambangan yang berproduksi
Jumlah/ Total Acquisition costs Mining properties from acquisition
Pertambangan yang berproduksi Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
2014 Penambahan/ Additions
Jumlah/ Total
501,087,500
-
501,087,500
Acquisition costs Mining properties from acquisition
1,520,177
74,784
1,594,961
Mines under development
38,839,311
18,340
38,857,651
Mines in production
541,446,988
93,124
541,540,112
Ending balance
(1,239,688)
-
(1,239,688)
Accumulated amortisation Mining properties from acquisition Mines in production
(17,280,339)
(1,036,299)
(18,316,638)
(18,520,027)
(1,036,299)
(19,556,326)
Penyisihan penurunan nilai Properti pertambangan dari akuisisi
(40,856,526)
Nilai buku bersih
482,070,435
(155,235,771)
Laporan Tahunan 2015
(196,092,297)
Provision for impairment Mining properties from acquisition
325,891,489
Net book value
|
Annual Report 2015
187
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Properti pertambangan termasuk nilai yang timbul dari akuisisi KRL pada tanggal 14 Desember 2011 yang memiliki konsesi North Pakar, South Pakar, Graha Panca Karsa (“GPK”) dan other Mamahak. Saldo tersebut timbul akibat penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial dengan mempertimbangkan ketentuan dari IUP.
Mining properties include those that resulted from acquisition of KRL on 14 December 2011 which holds mining interests in North Pakar, South Pakar, MCM, Graha Panca Karsa (“GPK”) and other Mamahak concessions. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production and giving regard to the term of the IUPs.
Oleh karena penurunan harga batubara yang berkelanjutan, pada tanggal 31 Desember 2015, Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tingkat unit penghasil kas. Sebagai hasil dari pengujian, nilai tercatat atas area North Pakar, South Pakar, GPK dan other Mamahak melebihi nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, sehingga Manajemen mengakui provisi penurunan nilai atas properti pertambangan dari akuisisi sebesar AS$53.705.515 dan pertambangan yang berproduksi sebesar AS$1.431.991 (2014: properti pertambangan dari akuisisi sebesar AS$155.235.771 dan aset eksplorasi dan evaluasi sebesar AS$1.217.257).
Due to the continuing decline in the coal price outlook, as at 31 December 2015, the Group has performed an impairment assessment at the cash generating units level. As a result, the carrying values of North Pakar, South Pakar, GPK and other Mamamak areas exceeded their fair value less costs to sell, therefore management recognised a provision for impairment in relation to mining properties from acquisition of US$53,705,515 and mines in production of US$1,431,991 (2014: mining properties from acquisition of US$155,235,771 and exploration and evaluation assets of US$1,217,257).
Grup menggunakan proyeksi arus kas untuk periode sampai cadangan telah habis diproduksi atau berakhirnya masa konsesi yang diantisipasi, mana yang lebih dulu. Arus kas yang melampaui periode lima tahun diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,5% per tahun. Tingkat pertumbuhan tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang di mana unit penghasil kas berada.
The Group uses cash flow forecasts for the period until the reserves are fully depleted or the concession period is anticipated to expire, whichever is earlier. Cash flows beyond the five-year period are extrapolated using the estimated growth rate of 2.5% per annum. The growth rate does not exceed the long-term average growth rate for the business in which the cash generating unit operates.
Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menghitung penurunan nilai properti pertambangan. Pendekatan pendapatan didasarkan atas nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode arus kas diskontoan yang digunakan meliputi proyeksi arus kas dan mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko terkait dengan bisnis atau aset dan nilai waktu uang. Pendekatan ini di kategorikan sebagai Tingkat 3 dalam hirarki nilai wajar.
The Group used an income approach to assess impairment of mining properties. The income approach is predicated upon the value of the future cash flows that a business will generate going forward. The discounted cash flow (“DCF”) method was used which involves projecting cash flows and converting them into a present value equivalent through discounting. The discounting process uses a rate of return that is commensurate with the risk associated with the business or asset and the time value of money.This approach is considered as Level 3 under the fair value of hierarchy.
Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The key assumptions used for recoverable amount calculations as at 31 December 2015 and 2014 are as follows:
2015 Tingkat diskonto Dasar perkiraan harga batubara 5 tahun kedepan
11.0% - 14.6%
11.3% - 14.6%
Discount rates
US$52.8-64.8/ton
US$67-83/ton
Base coal price 5-year forecast
Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan pengalaman masa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dan sumber eksternal.
188
2014
PT Bayan Resources Tbk
Management determined the key assumptions based on past experience, its expectations of market development and external sources.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan)
13. MINING PROPERTIES (continued)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai properti pertambangan pada tanggal 31 Desember 2015 cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai properti pertambangan. 14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 2015
Pihak ketiga Pihak berelasi: - PT Nirmala Matranusa - PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) - Enel Trade S.p.A - PT Lian Beng Energy
Komposisi utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: - Dolar AS - Rupiah - Dolar Singapura - Dolar Australia - Euro - Yen Jepang - Ringgit Malaysia - Pound Sterling
Management believes that the provision for impairment in the value of mining properties as at 31 December 2015 is adequate to cover any losses from the impairment of mining properties.
2014
64,002,185
152,868,208
Third parties
1,717,214 1,581,631 475,410 131,446
8,061,105 6,890,291 132,395
Related parties: PT Nirmala Matranusa PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) Enel Trade S.p.A PT Lian Beng Energy -
3,905,701
15,083,791
67,907,886
167,951,999
49,817,616 17,506,269 390,332 123,022 58,095 9,420 1,909 1,223
153,047,188 14,062,728 167,446 433,593 215,119 9,509 2,349 14,067
67,907,886
167,951,999
Trade payables composition based on currency is as follows: US Dollars Rupiah Singapore Dollars Australian Dollars Euro Japanese Yen Malaysian Ringgit Pound Sterling -
Jumlah utang usaha kepada pihak berelasi adalah 0,51% dan 1,66% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Total trade payables to related parties represented 0.51% and 1.66% of total liabilities as at 31 December 2015 and 2014, respectively.
Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa.
The trade payables arose from the purchase of goods and services.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
189
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
15. AKRUAL
15. ACCRUALS
Pengupasan tanah Penalti pemutusan kontrak Perolehan aset tetap Biaya perolehan pinjaman Biaya pengangkutan dan sewa kapal Royalti/iuran eksploitasi Pembelian batubara Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah AS$1.200.000)
2015
2014
15,569,129 10,500,000 7,104,879 5,442,119
12,398,227 5,635,973 -
Overburden removal Contract termination penalties Acquisition of fixed assets Debt issuance cost
5,083,076 4,044,222 2,225,627 -
2,604,091 4,580,982 1,311,897
11,041,537
13,317,872
Barging and vessel rental Royalty/exploitation fees Purchase of coal Fuel Others (each below US$1,200,000)
61,010,589
39,849,042
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM LOANS 2015
Pihak ketiga - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Porsi jangka pendek - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Porsi jangka panjang - New Club Deal - Biaya pinjaman yang belum diamortisasi
Biaya keuangan Beban bunga Amortisasi biaya pinjaman dan biaya pinjaman tahun berjalan
190
PT Bayan Resources Tbk
2014
544,211,861 (5,442,119)
578,231,861 (4,549,007)
538,769,742
573,682,854
-
284,411,861
-
(2,805,387)
-
281,606,474
544,211,861
293,820,000
(5,442,119)
(1,743,620)
538,769,742
292,076,380
27,757,959
31,200,167
4,636,606
7,578,964
32,394,565
38,779,131
Third parties New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Current portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Long-term portion New Club Deal Unamortised debt issuance cost
Finance expenses Interest expense Amortisation of debt issuance and current year costs
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal
New Club Deal
Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 4,25% - 4,85% per tahun diatas LIBOR), tergantung dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur dan pemenuhan modal kerja. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dapat meningkatkan WCF dan CPXF selama jumlah keseluruhan fasilitas tidak melebihi AS$950 juta.
On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (ranging from 4.25% - 4.85% p.a, over LIBOR) subject to the Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility was used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements. According to the loan agreement, the Company can increase its WCF and CPXF provided that the aggregate amount of the total facility shall not exceed US$950 million.
Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) dan Natixis.
The lenders are ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis.
Pembayaran TLF dan CPXF jatuh tempo setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 17 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.
Repayments of the TLF and CPXF were due on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 17 April 2017. The WCF was due on 20 April 2015 with a two year extendable option.
New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu saham Perusahaan pada entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP dan ML.
The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, shares of the Company in certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP and ML.
New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya. Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut.
Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others. The Company is in compliance with the related terms and conditions.
Pada tanggal 31 Desember 2014, kewajiban sebesar AS$281,6 juta dari New Club Deal jatuh tempo dalam 12 bulan, yang mengakibatkan kurangnya modal kerja bersih Grup pada tanggal tersebut.
As of 31 December 2014, US$281.6 million of obligations under the New Club Deal were due within 12 months, which contributed to the Group's net working capital deficiency at that date.
Sejak pertengahan 2014, Perusahaan telah berdiskusi dengan krediturnya untuk merestrukturisasi pinjamannya dalam rangka memperbaiki posisi keuangan Perusahaan.
Since mid-2014, the Company had been in discussions with its lenders to restructure its debt to address the financial position of the Company.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
191
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
New Club Deal (lanjutan)
New Club Deal (continued)
Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Amandemen dan Pembaharuan, yang mengubah syarat dan kondisi dari New Club Deal termasuk jadwal pembayaran yang baru mulai 2018. Jumlah keseluruhan fasilitas telah diubah menjadi AS$578.211.861 yang terdiri dari TLF sebesar AS$544.211.861 dan WCF sebesar AS$34.000.000. Syarat-syarat lain yang diubah meliputi marjin yang berlaku, mekanisme cash sweep, bunga payment in kind tertentu, dan penambahan jaminan keamanan.
On 22 December 2015, the Company signed an Amendment and Restatement Deed, which revised certain terms and conditions of the New Club Deal including a new schedule of repayments starting in 2018. The overall facility has been amended to US$578,211,861, comprising a TLF of US$544,211,861 and WCF of US$34,000,000. Other terms amended include the applicable margin, cash sweep mechanism, certain interest payment in kind, and increasing the security provided.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan telah mencairkan TLF sebesar AS$544.211.861 dan menggunakan AS$23.213.458 dari WCF. WCF yang tersedia adalah untuk penerbitan jaminan instrumen. Tingkat suku bunga TLF telah diubah menjadi LIBOR ditambahkan marjin tertentu (berkisar 4,00% - 6,75% per tahun diatas LIBOR).
As of 31 December 2015, the Company had drawndown the total TLF of US$544,211,861 and used US$23,213,458 of the WCF. The WCF is available for surety instrument issuance. The interest rate for the TLF has been amended to LIBOR plus a certain margin (ranging from 4.00% - 6.75% p.a over LIBOR).
Fasilitas akan jatuh tempo untuk dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020 kecuali Perusahaan mengambil opsi satu tahun perpanjangan.
The facility is due to be fully repaid on 31 December 2020 unless the Company exercises its option for a one year extension.
17. INSTRUMEN DERIVATIF
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS Details of derivative receivables as at 31 December 2015 and 2014 are as follows:
Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 - Transaksi lindung nilai batubara
2014 -
210,450
-
210,450 Details of derivative liabilities as at 31 December 2015 and 2014 are as follows:
Rincian liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015 Porsi jangka pendek - ANZ - JPM - SMBC - Hongkong & Shanghai Bank Corp. (“HSBC”) Porsi jangka panjang - ANZ
Coal-linked capped loss swap Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak
192
PT Bayan Resources Tbk
Coal swap transaction -
2014 Current portion ANZ JPM SMBC Hongkong & Shanghai Bank Corp (“HSBC”)
2,950,151 -
6,415,690 817,250 204,500
-
204,000
2,950,151
7,641,440
-
2,983,484
2,950,151
10,624,924
2,950,151
8,983,424
Coal-linked capped loss swap
-
1,641,500
Gas oil hedging transactions
2,950,151
10,624,924
Long-term portion ANZ -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
17. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan)
17. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued) Movements in the cash flow hedging reserve are as follows:
Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut: 2015
2014
Saldo awal, neto Dibebankan pada laba komprehensif lain: - Realisasi keuntungan lindung nilai
-
601,875
-
(601,875)
Cadangan lindung nilai arus kas, setelah pajak
-
a.
b.
Transaksi lindung nilai batubara dan bahan bakar minyak
Beginning balance, net Charged to other comprehensive income: Realisation of hedging gain Cash flow hedging reserves, net of tax
a.
Coal swap and gas oil hedging transactions
Pada tahun 2014, Grup mengadakan ikatan kontrak swap batubara dan bahan bakar minyak untuk menetapkan harga di masa mendatang untuk tahun 2015 dengan opsi (opsi terletak pada bank) untuk memperpanjang penggunaan harga tetap sampai dengan tahun 2015. Tidak ada bank yang menggunakan hak opsi mereka, yang mana sekarang telah habis. Harga pokok yang digunakan adalah harga pasar berdasarkan indeks batubara Newcastle dan API4.
In 2014, the Group entered into coal swap contracts to fix future coal and gas oil hedging prices for 2015 with extendable options (at the banks option) to extend the fixed price up to calendar year 2015. None of the banks excercised their options which have now lapsed. The underlying pricing is the market price specified by the Newcastle and API4 coal indices.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup tidak memiliki transaksi swap batubara dan lindung nilai minyak yang masih berlaku. Jumlah terkait transaksi lindung nilai batubara dan bahan bakar minyak telah diselesaikan di Januari 2015.
As at 31 December 2015, the Group does not have any outstanding coal swap and gas oil hedging contracts. Outstanding balances related to coal swap and gas oil hedging transactions have been settled in January 2015.
Coal-linked capped loss swap
b.
Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak kerjasama “Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap”. Melalui kontrak ini, Perusahaan menerima dana sebesar AS$18.000.000 dengan pengembalian yang akan dilakukan setiap 6 bulan sekali hingga 29 Februari 2016. Jumlah pengembalian akan bervariasi mengikuti pergerakan harga batubara, dengan jumlah pengembalian kas maksimum sebesar AS$22.500.000. 18. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Coal-linked capped loss swap On 1 March 2013, the Company entered into a Newcastle Coal-Linked Capped Loss Swap Contract. Under this arrangement, the Company received cash amounting to US$18,000,000, in which the settlements are arranged semi-annually until 29 February 2016. The settlement amount will vary, depending on the actual linked benchmark coal price movement, with total cashflow on repayments capped at a maximum of US$22,500,000.
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Liabilitas imbalan kerja hanya berasal dari kewajiban imbalan pasti. Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 December 2015 dan 2014 dihitung oleh PT Quatro Asia Consulting, aktuaris independen.
Employee benefits liabilities only represent defined benefit obligations. Provision for employee benefits as at 31 December 2015 and 2014 were calculated by PT Quatro Asia Consulting, independent actuaries.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
193
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) The amounts recognised in the statements of financial position are as follows:
Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut: 2015 Nilai kini kewajiban Kerugian aktuaria yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
2014
5,748,341 5,748,341
2015 855,105 508,655
842,606 526,341
488,738
494,705
-
Mutasi nilai kini kewajiban selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2015
Kewajiban kini peserta pindahan Kewajiban kini setelah kurtailmen Efek selisih kurs karena perbedaan mata uang penyajian
PT Bayan Resources Tbk
1,859,095 The movement in the present value of the obligation over the year is as follows: 2014 5,680,177 842,606 526,341 (618,190)
At beginning of the year Current service cost Interest cost Benefits paid
(308,815)
(47,607)
Gain from change in financial assumptions
(365,757)
390,286
(60,660) -
(27,763)
(686,788)
(168,682)
Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut:
194
41,245 8,639 (54,441)
Current service cost Interest cost Severance cost or employment termination Recognised net actuarial loss Amortisation of past service costs Impact of curtailment
6,577,168 855,105 508,655 (770,567)
5,748,341
Tingkat diskonto Kenaikan gaji di masa depan Tabel mortalitas Umur pensiun
5,382,493
2014
1,852,498
Nilai kewajiban kini pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga Pembayaran manfaat Keuntungan aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan (Keuntungan)/kerugian dari penyesuaian atas pengalaman
(1,140,845) (53,830)
Present value of obligations Unrecognised actuarial loss Unrecognised past service costs
The amounts recognised in “general and administration expenses” in profit or loss are as follows:
Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laba rugi adalah sebagai berikut:
Biaya jasa kini Biaya bunga Biaya pesangon pemutusan hubungan kerja Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi biaya jasa lalu Dampak kurtailmen
6,577,168
Experience (gain)/loss Present obligation of transferring employee Present obligation after curtailment Foreign exchange effect from difference of presentation currency
6,577,168 The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows:
2015
2014
9.12% 10.00% TMI-III/2011 55
8.42% 10.00% TMI-III/2011 55
Discount rate Future salary increases Mortality table Retirement age
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)
Melalui program pensiun imbalan pasti, Grup menghadapi sejumlah risiko signifikan sebagai berikut:
Through its defined benefit pension plans, the Group is exposed to a number of significant risks which are detailed below:
1)
Perubahan tingkat diskonto: Penurunan pada tingkat diskonto menyebabkan kenaikan liabilitas program. Tingkat kenaikan gaji: Liabilitas imbalan pensiun Grup berhubungan dengan tingkat kenaikan gaji, dan semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya liabilitas.
1) Changes in discount rate: A decrease in discount rate will increase plan liabilities.
Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:
The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions are as follows:
2)
Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation Kenaikan Penurunan asumsi/ asumsi/ Increase in Decrease in assumptions assumptions
Perubahan asumsi/ Change in assumptions Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji
2) Salary growth rate: The Group’s pension obligations are linked to salary growth rate, and higher salary growth rate will lead to higher liabilities.
1% 1%
(493,054) 538,176
Discount rate Salary growth rate
Expected maturity analysis of undiscounted postemployment benefits are as follows:
Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari imbalan pascakerja yang tidak terdiskonto adalah sebagai berikut: Kurang 1 sampai dari 1 tahun/ 2 tahun/ Less than Between 1a year 2 years
570,064 (475,771)
2 sampai 5 tahun/ Between 25 years
Lebih dari 5 tahun/ Over 5 years
Total
Imbalan pensiun
241,316
345,803
35,252,876
84,684,700 120,524,695
Pension benefits
Total
241,316
345,803
35,252,876
84,684,700 120,524,695
Total
19. PROVISI UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI 2015 Saldo awal Penambahan Realisasi Akresi Efek selisih kurs Saldo akhir
19. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION 2014
8,753,736 3,155,913 (2,772,214) 141,944 (875,929)
9,029,372 3,602,522 (3,792,134) 95,223 (181,247)
8,403,450
8,753,736
Laporan Tahunan 2015
Beginning balance Addition Realisation Accretion Foreign exchange difference Ending balance
|
Annual Report 2015
195
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 20. MODAL SAHAM a.
Modal saham Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 berdasarkan catatan yang dibuat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), biro administrasi efek, sebagai berikut:
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Michael Sumarijanto Russell John Neil Alastair McLeod Masyarakat/Public
Pemegang Saham/Shareholders Low Tuck Kwong Korea Electric Power Corporation Enel Investment Holding BV. Engki Wibowo Jenny Quantero Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation Low Yi Ngo Michael Sumarijanto Russell John Neil Alastair McLeod Masyarakat/Public
Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250.000.000 lembar saham pada tanggal 15 April 2013.
196
PT Bayan Resources Tbk
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 20. SHARE CAPITAL a.
Share capital The Company’s shareholders as at 31 December 2015 and 2014 based on the record maintained by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), the share administrator, are as follows:
31 Desember/December 2015 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,707,500 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,311 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 800,000 300,000 300,000 166,043,000
571,976 60,964 8,565 3,212 3,212 1,777,613
1.60% 0.17% 0.02% 0.01% 0.01% 4.99%
3,333,333,500
35,685,809
100.00%
31 Desember/December 2014 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/ Number of Shares Nilai/Value
%
1,719,695,500 666,667,000 333,333,500 198,707,500 99,497,500
18,410,617 7,137,165 3,568,582 2,127,311 1,065,194
51.59% 20.00% 10.00% 5.96% 2.98%
88,868,000
951,398
2.67%
53,427,000 5,694,500 800,000 300,000 300,000 166,043,000
571,976 60,964 8,565 3,212 3,212 1,777,613
1.60% 0.17% 0.02% 0.01% 0.01% 4.99%
3,333,333,500
35,685,809
100.00%
On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on 15 April 2013 pledging a total of 1,250,000,000 shares.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) b.
20. SHARE CAPITAL (continued)
Tambahan modal disetor, neto
b.
Details of additional paid in capital are as follows:
Rincian perhitungan agio saham: 2015 Jumlah agio saham Biaya penerbitan saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
Additional paid in capital, net
2014
208,379,135 (12,499,062)
Excess of proceeds over par value Share issuance costs Difference in value from restructuring transactions of entities under common control
208,379,135 (12,499,062)
4,322,116
4,322,116
200,202,189
200,202,189
Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.
Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali.
Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents dfferences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.
21. LABA DITAHAN YANG DICADANGKAN
21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Cadangan wajib
Statutory reserve
Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan wajib dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a statutory reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008 dan kemudian pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).
Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008 and then on 7 June 2011, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
197
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN
22. REVENUE 2015
Batubara - Pihak ketiga - Pihak berelasi Non-batubara - Pihak ketiga
2014
426,762,973 5,888,808
700,330,571 99,671,890
432,651,781
800,002,461
32,355,642
28,257,481
32,355,642
28,257,481
465,007,423
828,259,942
Rincian pelanggan dengan pendapatan lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih berasal: 2015
Non-coal Third parties -
Details of customers from whom more than 10% of net revenue was derived: 2014
Batubara
Coal
Ekspor – pihak ketiga - Adani Global - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - J. Aron & Co. - Vitol Asia Pte. Ltd. - Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) Ekspor – pihak berelasi - Enel Trade S.p.A. Domestik - Pihak ketiga - Pihak berelasi - KP Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pendapatan) - Pihak ketiga
89,731,619 58,422,234 12,649,747 10,335,303
67,780,733 147,680,170 151,868,713
248,457,170 419,596,073
330,810,782 698,140,398
3,997,263
99,385,329
7,166,900 1,891,545 9,058,445
2,190,173 286,561 2,476,734
32,355,642
28,257,481
465,007,423
828,259,942
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
198
Coal Third parties Related parties -
PT Bayan Resources Tbk
Export – third parties Adani Global TNB Fuel Service Sdn. Bhd. J. Aron & Co Vitol Asia Pte. Ltd. Others (each below 10% of total revenue) Export – related party Enel Trade S.p.A. Domestic Third parties Related party - KP -
Non-coal (each below 10% of total revenue) Third parties -
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
23. COST OF REVENUE 2015
Biaya produksi: Pengupasan tanah termasuk bahan bakar Pertambangan dan pengangkutan batubara Beban penyusutan (Catatan 11) Beban karyawan Perbaikan dan pemeliharaan Amortisasi properti pertambangan (Catatan 13) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$15.000.000)
2014
135,716,495
364,158,892
64,324,265 42,965,719 22,537,435 12,900,512
65,106,964 53,395,711 25,424,232 13,980,283
8,671,861
1,036,299
23,190,340
24,219,919
310,306,627
547,322,300
Royalti/iuran eksploitasi Persediaan batubara - Awal tahun - Pembelian batubara - Akhir tahun
37,760,204
82,135,406
67,004,555 1,304,361 (74,141,641)
133,684,613 35,097,071 (67,004,555)
Beban pokok pendapatan
342,234,106
731,234,835
Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan:
PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”) PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”) PT Bukit Makmur Mandiri Utama
2014
41,856,155
99,670,436
53,482,262 -
69,923,657 53,134,694
95,338,417
222,728,787
24. BEBAN PENJUALAN Biaya pengangkutan Penalti pemutusan kontrak Waktu berlabuh Analisis batubara Komisi keagenan Lain-lain
Coal mining and hauling Depreciation (Note 11) Employee costs Repairs and maintenance Amortisation of mining properties (Note 13) Others (each below US$15,000,000) Royalty/exploitation fees Coal inventory At the beginning of year Coal purchases At the end of year Cost of revenue
Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:
2015
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Production costs: Overburden removal including fuel
PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”) PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”) PT Bukit Makmur Mandiri Utama
Refer to Note 28 for details of related party transactions. 24. SELLING EXPENSES
2015
2014
40,546,301 20,000,000 2,594,005 787,420 1,038,372 664,167
72,342,946 2,164,060 1,026,944 811,622 4,047
65,630,265
76,349,619
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.
Barging Contract termination penalties Demurage Coal analysis Agency fees Others
Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
199
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
25. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES
Beban karyawan Jasa profesional Biaya kantor Perizinan dan retribusi Penyusutan (Catatan 11) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000)
2015
2014
15,275,298 8,033,962 3,502,247 1,237,673 929,611
20,900,294 2,003,089 3,050,330 305,114 983,235
Employee costs Professional fees Office expenses Permits and retribution Depreciation (Note 11)
1,372,861
2,108,970
Others (each below US$100,000)
30,351,652
29,351,032 Refer to Note 28 for details of related party transactions.
Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi. 26. (BEBAN)/PENDAPATAN LAIN-LAIN, NETO
26. OTHER (EXPENSES)/INCOME, NET 2015
Rugi selisih kurs, neto Lain-lain, neto
(14,151,299) 3,915,733
(2,089,932) 3,407,187
(10,235,566)
1,317,255
27. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR DAN DILUSI
2015
Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar Rugi bersih per saham dasar
Net loss attributable to owners of the parent entity
3,333,333,500
3,333,333,500
Weighted average number of outstanding ordinary shares
(0.02)
(0.04)
Basic loss per share
Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
200
2014 (138,376,556)
28. TRANSAKSI DAN POSISI KEUANGAN DENGAN PIHAK BERELASI
- PT Nirmala Matranusa
Basic loss per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period.
(64,402,482)
Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Desember 2015 dan 2014.
Entitas/Entity
The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 December 2015 and 2014. 28. RELATED BALANCES
PARTY
TRANSACTIONS
AND
The nature of relationships with the related parties is as follows:
Hubungan/Relationships Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
PT Bayan Resources Tbk
Loss on foreign exchange, net Others, net
27. BASIC AND DILUTED LOSS PER SHARE
Rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2014
Transaksi/Transactions Utang usaha, beban sewa dan mobilisasi, dan pembangunan aset tetap/ Trade payable, rental and mobilisation expenses and construction of fixed assets
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DAN POSISI KEUANGAN DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Entitas/Entity
28. RELATED PARTY BALANCES (continued)
Hubungan/Relationships
TRANSACTIONS
AND
Transaksi/Transactions
- Enel Trade S.p.A.
Pihak yang berhubungan dengan manajemen kunci/Common key management personnel
Piutang usaha dan penjualan batubara/ Coal sales and trade receivable
- KP
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang usaha, penjualan batubara, uang muka dan aset lainnya/ Coal sales, trade receivable, advance and other asset
- ASL
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha, jasa pengangkutan batubara dan sewa peralatan/Trade payable, barging service and equipment rental
- KOTR
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang non-usaha/Non-trade receivables
- PT Lian Beng Energy
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Utang usaha/Trade payables
- PT Bunga Permata Sari
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Piutang pemegang konsesi/Receivable from concession holder
- Bayan International
Entitas sepengendali dengan Perusahaan/Under common control with the Company
Pendapatan jasa pengangkutan/Barging revenue
Related party transactions and balances are as follows:
Transaksi dan posisi keuangan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: Penambahan aset tetap: - KP - PT Nirmala Matranusa Persentase dari jumlah penambahan aset tetap Penambahan aset dalam penyelesaian: - ASL - PT Nirmala Matranusa
Persentase dari jumlah penambahan aset dalam penyelesaian Uang muka dan aset lainnya: - KP Persentase dari jumlah aset
2015
2014
Addition of fixed assets: KP PT Nirmala Matranusa -
334,198 766,289
-
1,100,487
-
15.96%
-
As a percentage of total addition of fixed assets
3,500,000 4,373,881
3,181,798
Addition of construction in progress: ASL PT Nirmala Matranusa -
7,873,881
3,181,798
19.32%
9.58%
As a percentage of total addition of construction in progress
2,010,298
1,500,000
Advance and other asset: KP -
0.21%
0.13%
As a percentage of total assets
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
201
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
2015 Biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar: - ASL
2014
1,419,462
Accrued barging and vessel rental expenses: ASL -
13.32%
54.50%
As a percentage of accrued barging and vessel rental expense
3,997,263 1,891,545
99,385,329 286,561
Coal sales: Enel Trade S.p.A. KP -
5,888,808
99,671,890
1.27%
12.03%
As a percentage of total revenue
196,237
-
Vehicle rental expenses: PT Nirmala Matranusa -
9.84%
-
As a percentage of rental and mobilisation expenses
2,400,552
1,454,880
Office rental expenses: PT Nirmala Matranusa -
Persentase dari beban sewa kantor
68.54%
47.70%
As a percentage of office expenses
Beban sewa listrik: - KP
181,952
-
Electricity rent expense: KP -
Persentase dari beban sewa listrik
53.52%
-
As a percentage of electricity expenses
6,410,728
17,062,212
Barging expense: ASL -
Persentase dari biaya pengangkutan
15.81%
23.58%
As a percentage of barging expense
Pendapatan pengangkutan: - BI
240,846
-
Freight income: BI -
Persentase dari pendapatan pengangkutan
26.64%
-
As a percentage of freight income
676,979
Persentase dari biaya pengangkutan dan sewa kapal yang masih harus dibayar Penjualan batubara: - Enel Trade S.p.A. - KP
Persentase dari jumlah pendapatan Beban sewa kendaraan: - PT Nirmala Matranusa Persentase dari beban sewa dan mobilisasi Beban sewa kantor: - PT Nirmala Matranusa
Biaya pengangkutan: - ASL
Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan indeks internasional dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan dengan spesifikasi batubara dan lokasi pengiriman.
202
PT Bayan Resources Tbk
Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)
Kompensasi manajemen kunci
Key management compensation
Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa pekerja adalah sebagai berikut:
The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:
Direksi/ Board of Directors %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
13%
11%
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners %** US$
5,044,579
Direksi/ Board of Directors %** US$ Gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya
2015
4%
1,440,853
Salaries and other short-term employee benefits
2014
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners %** US$
5,293,754
3%
1,587,005
Salaries and other short-term employee benefits
** % terhadap jumlah beban karyawan
** % of total employee cost
Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Except as disclosed above, no other benefits were provided to members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.
The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.
29. PERJANJIAN KONTINJENSI a.
PENTING,
KOMITMEN
DAN
Kontrak jasa pertambangan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES a.
Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall, pengangkutan batubara dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait.
COMMITMENTS
Mining services contracts The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties, coal hauling and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
203
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) a.
c.
204
DAN
Kontrak jasa pertambangan (lanjutan) Entitas anak/ Subsidiary
b.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Kontraktor/ Contractor
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) a.
Mining services contracts (continued)
Tipe perjanjian/ Agreement type
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Akhir periode perjanjian/Contract period end
IP
PT BIS Industries
Jasa pengangkutan/ Coal hauling
22 Mei/May 2014
22 Mei/May 2021
IP
PT Petrosea Tbk
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
27 Juni/June 2014
27 Juni/June 2021
IP
PT Karunia Wahananusa
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
16 September/ September 2013
30 September/ September 2016
PIK
PT Hero Krida Utama (“HKU”)
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
15 November/ November 2013
15 Mei/May 2018
PIK
PT Tri Daya Jaya
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
29 November/ November 2012
31 Maret/March 2017
WBM
LCI
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
3 Agustus/ August 2007
30 September/ September 2016
TSA
Thiess
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
28 September/ September 2011
31 Desember/ December 2016
FKP
Thiess
Jasa pengupasan lapisan tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining
28 September/ September 2011
31 Desember/ December 2016
Perjanjian kerjasama
b.
Cooperation agreement
DPP
DPP
Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.
On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement is valid until 19 December 2026.
Kontrak jasa bongkar muat batubara
c.
Coal handling services contracts
DPP
DPP
Pada tanggal 12 Februari 2009, DPP mengadakan perjanjian dengan PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk., dan PT Bharinto Ekatama untuk memberikan jasa bongkar muat batubara di BCT. Berdasarkan perubahan terakhir pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan akan melakukan jasa bongkar muat batubara sejumlah 4,5 juta metrik ton per tahun dan kontrak tersebut diperpanjang sampai 31 Desember 2015. Perjanjian ini telah diperpanjang dan berlaku sampai 31 Desember 2016.
On 12 February 2009, DPP entered into an agreement with PT Indominco Mandiri, PT Kitadin, PT Trubaindo Coal Mining, PT Jorong Barutama Greston, PT Indo Tambangraya Megah Tbk. and PT Bharinto Ekatama to perform coal handling services at the BCT. Based on the latest amendment on 1 January 2015, the Company agreed to handle 4.5 million metric tonnes of coal per annum and the agreement was extended until 31 December 2015. This agreement has since been extended until 31 December 2016.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) c.
d.
DAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Kontrak jasa bongkar muat batubara (lanjutan)
c.
Coal handling services contracts (continued)
PIK
PIK
Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2016.
On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2016.
Jaminan reklamasi
d.
Reclamation guarantees
Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah ataupun pihak yang berwenang jika masingmasing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periodeperiode tersebut.
The following guarantees may be claimed by Government or relevant regency if each of following individual companies does not carry the reclamation policies as agreed by Government for those periods.
Jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank Garansi adalah sebagai berikut:
Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantee by the Group are as follows:
Entitas/Entity GBP II FKP WBM PIK MCM TSA GBP I FSP CA CA FSP WBM
e.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Tahun/Year
Bank
2009-2015 2010-2015 2011-2015 2010-2015 2010-2015 2010-2015 2010-2015 2009-2013 2015-2016 2011-2014 2011-2015 2015
Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri BPD Kaltim Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri Mandiri
Komitmen sewa operasi
Jumlah/Amount (Rp)
e.
the the out the
Setara/Equivalent(US$)
Rp 35,234,542,741 Rp 14,950,879,425 Rp 13,750,061,138 Rp 7,839,793,382 Rp 6,409,480,076 Rp 4,596,678,785 Rp 2,068,338,691 Rp 1,895,294,643 Rp 655,090,641 Rp 110,832,542 Rp 88,926,262 Rp 88,855,823
US$2,554,153 US$1,083,790 US$996,742 US$568,307 US$464,623 US$333,213 US$149,934 US$137,390 US$47,488 US$8,034 US$6,446 US$6,441
Operating lease commitments
Pada tanggal 1 November 2012, Grup mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan PT Nirmala Matranusa yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.
On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with PT Nirmala Matranusa which is valid for 10 years from 1 March 2013.
Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:
The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:
2015 Tidak lebih dari 1 tahun Lebih dari 1 tahun namun kurang dari 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2014
1,454,880
1,454,880
5,819,520 3,152,240
5,819,520 4,607,120
10,426,640
11,881,520
Laporan Tahunan 2015
No later than 1 year Later than 1 year and no later than 5 years Later than 5 years
|
Annual Report 2015
205
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) f.
g.
h.
206
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Perjanjian pengangkutan batubara
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) f.
Barging agreement
ML
ML
Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dan telah diperpanjang sampai 31 Desember 2015. Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, ML sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.
On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years and has been renewed until 31 December 2015. As at the date of these consolidated financial statements, ML is in the process of extending this agreement.
Komisi keagenan
g.
Agency fees
Perusahaan, BT, WBM, GBP dan PIK
The Company, BT, WBM, GBP and PIK
Perusahaan, BT, WBM, GBP dan PIK memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelangganpelanggan tersebut.
The Company, BT, WBM, GBP and PIK have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.
Tuntutan hukum
h. Litigation
Perusahaan
The Company
-
-
Pada tanggal 28 Juli 2008, Haji Asri mengklaim bahwa transaksi jual beli saham GBP antara Haji Asri, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo adalah tidak sah. Untuk itu, Haji Asri mengajukan gugatan sebesar Rp 7.680.000.000 (setara dengan AS$617.363) sebagai kompensasi. Haji Asri mengajukan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Pada tanggal 5 Februari 2009, pengadilan telah mengeluarkan putusan yang memenangkan KBS, Low Tuck Kwong dan Engki Wibowo. Pada tanggal 18 Februari 2009, Haji Asri mengajukan banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dimana keputusan Pengadilan Tinggi menguatkan keputusan Pengadilan Negeri. Selanjutnya, Haji Asri telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 4 Agustus 2011, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya yang menolak permohonan kasasi dari Haji Asri. Penggugat melalui kerabatnya mengajukan permohonan pemeriksaan uji material atas keputusan Mahkamah Agung, yaitu tingkat banding terakhir dalam sistem pengadilan Indonesia.
PT Bayan Resources Tbk
On 28 July 2008, Haji Asri claimed that the sale and purchase transaction of the shares of GBP between him, PT Kaltim Bara Sentosa (“KBS”), Low Tuck Kwong and Engki Wibowo was not valid. As such, he claimed an amount of Rp 7,680,000,000 (equivalent to US$617,363) as compensation. He submitted the case to the District Court of South Jakarta. On 5 February 2009, the court has issued a decision in favour of KBS, Low Tuck Kwong and Engki Wibowo. On 18 February 2009, Haji Asri filed an appeal in the High Court of DKI Jakarta which subsequently upheld the Decision of the District Court. Haji Asri has submitted a further appeal to the Supreme Court. On 4 August 2011, the Supreme Court has issued a decision to reject all claims by Haji Asri. The claimant, through his next-of-kin has filed an application for a judicial review of the Supreme Court decision, which is the final level of appeal available under the Indonesian court system.
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued) The Company is not a direct party to this matter and has merely been named as a coDefendant to ensure that it is bound by the decision of the Court.
Perusahaan bukan pihak langsung dalam hal ini, hanya disebut sebagai turut Tergugat untuk memastikan pihaknya terikat dengan keputusan Pengadilan. -
Pada tanggal 27 Desember 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) dan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”) menuntut BI dan Perusahaan di Pengadilan Tinggi Republik Singapura terkait perselisihan yang terjadi karena ventura bersama antara Perusahaan, BCBCS dan BI yang dianggap sebagai penjamin ventura bersama KSC yang dioperasikan oleh PT Kaltim Supa Coal (“KSC”). BCBCS, BCBC dan Induk Perusahaan White Energy Company Ltd. (“WEC”) menuduh Perusahaan telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian ventura bersama, karena Perusahaan menghentikan pendanaan ventura bersama dan menghentikan pasokan batubara ke KSC.
-
On 27 December 2011, Binderless Coal Briquetting Company Singapore Pte Ltd (“BCBCS”) and Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (”BCBC”) filed suits against BI and the Company in the High Court of the Republic of Singapore regarding a dispute arising from a joint venture between the Company, BCBCS and BI which are considered as guarantors of the KSC Joint Venture operated through PT Kaltim Supa Coal (“KSC”). BCBCS, BCBC and their parent company White Energy Company Ltd. (“WEC”) claim that the Company is in breach of the Joint Venture deed because it ceased funding the joint venture and ceased the supply of coal to KSC.
Pada tanggal 21 Februari 2012, Perusahaan dan BI masing-masing mengajukan pembelaan mereka. Pada tanggal yang sama, Perusahaan juga mengajukan klaim balasan melawan BCBCS dan WEC atas pelanggaran ketentuan ventura bersama dan menuntut kompensasi kerugian secara spesifik sebesar AS$58.991.213 dan kerugian secara umum untuk diperiksa oleh pengadilan. Proses pengadilan saat ini sedang berlangsung. Manajemen berpendapat bahwa Perusahaan tidak melanggar dan bahwa BCBCS/BCBC/WEC faktanya telah melakukan pelanggaran dan bahwa tidak ada kewajiban kontinjensi yang kemungkinan akan timbul.
On 21 February 2012, the Company and BI lodged their respective defence arguments. On the same date, the Company also filed a counter claim against BCBCS and WEC for breach of the joint venture deed, claiming special damages of US$58,991,213 and general damages to be assessed by the court. The court proceedings are currently ongoing. Management believes that the Company is not in breach and that BCBCS, BCBC and WEC are in fact in breach and that no contingent liabilities are likely to materialise.
BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan oleh dan untuk satu pihak di Australia Barat atas saham-saham KRL yang dimiliki Perusahaan.
BCBCS had also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia on the shares of KRL held by the Company.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
207
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) h.
208
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Tuntutan hukum (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) h. Litigation (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
-
-
Perseroan telah menerima pemberitahuan pada tanggal 7 Desember 2015 dari ICC ICA bahwa Enel Trade S.p.A telah mengajukan permohonan arbitrase terkait sengketa mengenai pasokan batubara Perusahaan untuk Enel Trade S.p.A menurut perjanjian jual-beli batubara tertanggal 22 Juli 2008 dan mengajukan klaim atas jumlah senilai AS$57.785.399. Enel Trade adalah afiliasi Enel Investment Holding BV, yang saat ini memiliki 10% dari saham yang diterbitkan Perusahaan.
The Company received a notification on 7 December 2015 from the ICC ICA that Enel Trade S.p.A had filed a request for arbitration in relation to a dispute involving the supply of coal by the Company to Enel Trade S.p.A under a coal sale agreement dated 22 July 2008 and have claimed a sum of US$57,785,399. Enel Trade is an affiliate of Enel Investment Holding BV, which currently holds 10% of the issued shares of the Company.
Enel Trade S.p.A menggugat bahwa Perseroan, sebagai penjual batubara, telah melanggar kewajiban pengirimannya berdasarkan perjanjian jual-beli batubara dan menyebabkan Enel Trade S.p.A menderita kerugian. Perusahaan menyanggah gugatan ini dan selain itu telah memberikan pemberitahuan keadaan kahar kepada Enel Trade S.p.A pada tanggal 7 Desember 2015 setelah menerima pemberitahuan keadaan kahar dari entitas anak pemasok batubaranya, GBP, pada tanggal 4 Desember 2015, yang dapat memberikan Perusahaan kelonggaran untuk tidak melakukan kewajiban menurut perjanjian jual-beli batubara.
Enel Trade S.p.A claims that the Company, as a coal trader, breached its delivery obligations under the coal sale agreement and as a result Enel Trade S.p.A has suffered damages. The Company disputes this claim as it had provided Enel Trade S.p.A with a force majeure notification on 7 December 2015 after it received a force majeure notification from its coal supplying subsidiary, GBP, on 4 December 2015 which would excuse the Company from performance under the coal sale agreement.
Menimbang situasi tersebut, manajemen yakin bahwa persoalan tersebut seharusnya dapat ditangani lebih tepat dengan perundingan dan/atau mediasi dan tidak menyetujui perlunya diadakan arbitrase di Swiss. Perusahaan yakin bahwa hal ini akan diselesaikan tanpa dampak yang material terhadap posisi keuangan maupun arus kas.
In light of the circumstances, management believes that the matter should be more appropriately dealt with through negotiations and/or mediation and disagrees that arbitration in Switzerland is appropriate. The Company believes that this matter will be settled without a material impact on its financial position or cash flows.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian batubara
pengiriman
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
KOMITMEN dan
DAN
pengangkutan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) i.
The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transshipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.
Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transhipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang berlaku. j.
Perjanjian penjualan batubara
j.
l.
Komitment modal
Coal sales agreements As at 31 December 2015, the Group has various commitments to sell 100.6 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2016 to 2032.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 100,6 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 2016 sampai dengan 2032. k.
Coal shipping and barging contracts
k.
Capital commitments
Perusahaan
The Company
Pada tanggal 24 Februari 2014 dan 23 Februari 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara dan pembangunan dermaga bahan bakar minyak di Senyiur sebesar AS$4.441.400. Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$2.591.004.
On 24 February 2014 and 23 February 2015, the Company entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for the construction of coal loading facility and construction of fuel jetty at Senyiur, with a total contract value amounting to US$4,441,400. As at 31 December 2015, the total remaining contract value outstanding was US$2,591,004.
Fasilitas bank
l.
Bank facilities
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE
Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).
On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
209
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) l.
210
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Fasilitas bank (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) l.
Bank facilities (continued)
Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE (lanjutan)
The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)
Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.
On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.
Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNBF (lihat Catatan 6).
At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNBF (see Note 6).
Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”).
On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”).
Pada tanggal 31 Desember 2015, Joint Facility yang telah terpakai sebesar AS$3.476.800 yang sudah digunakan untuk jaminan bank atas import ekspor batubara sebesar AS$100.000 bid bond dan performance bond untuk Perusahaan dan FKP dibawah kontrak penjualan dengan TNBF sebesar AS$1.045.800 dan AS$2.331.000. Seluruh jaminan instrument yang sebelumnya sudah diterbitkan melalui Joint Facility dianggap sudah berada dalam WCF yang baru (Catatan 16).
As at 31 December 2015, US$3,476,800 of the Joint Facility has been utilised which consists of bank guarantees for coal import and export amounting to US$100,000, Bid Bond and a performance bond for the Company and FKP under sales contracts with TNBF amounting to US$1,045,800 and US$2,331,000. All surety instruments that previously had been issued through the Joint Facility are deemed to be issued under the new WCF (Note 16).
WBM
WBM
Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017.
On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017.
Seluruh jaminan instrumen yang sebelumnya diterbitkan melalui fasilitas kredit dengan ANZ dianggap sudah berada dalam WCF yang baru (Catatan 16).
All surety instruments that previously had been issued through this credit facility agreement with ANZ are deemed to be issued under the new WCF (Note 16).
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat
n.
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) m. Heavy equipment operating lease contract
Grup - kecuali ML
The Group - except ML
Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan PT Nirmala Matranusa, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.
On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with PT Nirmala Matranusa, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup belum menyewa peralatan tersebut.
As at 31 December 2015, the Group has not yet leased any heavy equipment.
Perjanjian penggunaan haul road
n.
Agreement for the use of haul road
WBM
WBM
Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), yang membolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses tanpa gangguan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku hingga berakhirnya PKP2B WBM atau Arutmin, yang mana yang lebih dulu.
On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. This agreement is valid until the end of the CCoW of WBM or Arutmin, whichever is earlier.
o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan Arutmin mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.
o.
Agreement for the mining of coal on the common boundary On 24 August 2007, WBM and Arutmin entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
211
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) p.
q.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Iuran kehutanan
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) p.
WBM, GBP, BT, BS dan MCM
WBM, GBP, BT, BS and MCM
Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.750.000 sampai Rp 4.000.000 per hektar per tahun. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual.
Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,750,000 to Rp 4,000,000 per hectare annually. WBM, GBP, BT, BS and MCM have recognised this fee on an accrual basis.
Kewajiban atas IUP Eksplorasi
q.
212
Penundaaan kegiatan eksploitasi
Exploration IUP obligations Pursuant to their Exploration IUPs, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.
Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, CA, MBE, MEL dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku. r.
Forestry fee
r.
Suspension of exploitation activity
Pada tanggal 21 April 2014, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2013 sampai 26 Oktober 2014 untuk area KW.05PB0108. FKP telah menerima beberapa kali Surat Perpanjangan dan perpanjangan yang terakhir diterima pada 29 Januari 2016 yang berlaku sampai 28 Oktober 2016.
On 21 April 2014, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the Director General of Mineral, Coal and Geothermal Resources (“DGMCG”) which is valid from 27 October 2013 until 26 October 2014 for area KW.05PB0108. FKP has received extension letters several times and the latest extension was received on 29 January 2016 which is valid until 28 October 2016.
Pada tanggal 25 Agustus 2014, PIK menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung sampai dengan tanggal 2 Maret 2015 untuk area KW.05PB0065. Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, PIK sedang dalam proses perpanjangan perjanjian ini.
On 25 August 2014, PIK received an letter for the extension of suspension DGMCG which is valid until 2 March area KW.05PB0065. As at the date consolidated financial statements, PIK process of extending this agreement.
PT Bayan Resources Tbk
approval from the 2015 for of these is in the
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009
Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan masih membutuhkan klarifikasi lebih lanjut melalui peraturan pelaksanaan dari pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:
On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions required clarification through government implementing regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:
-
ketentuan peralihan atas PKP2B. UndangUndang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, UndangUndang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan
-
the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and
-
keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan UndangUndang.
-
the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.
Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.
In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations No. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
213
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
214
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
Pada tanggal 15 April 2010, AU dan BS telah mendaftarkan permohonan konversi untuk KP dan IUP mereka dan pada tanggal laporan keuangan ini Grup masih menunggu persetujuan dari Pemerintah.
On 15 April 2010, AU and BS submitted requests for conversion of its Mining Rights into an IUP and as at the date of these financial statements, the Group is still awaiting approval from the relevant authorities.
Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010 dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.
On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.
Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang pembentukan sebuah tim untuk melakukan negosiasi ulang atas Kontrak Karya perusahaan mineral dan PKP2B, agar sejalan dengan ketentuan UU Pertambangan di Indonesia yang disahkan pada Januari 2009. Hukum Pertambangan mengharuskan PKP2B dan Kontrak Karya perusahaan mineral yang ada untuk diselaraskan dengan UU Pertambahan pada 12 Januari 2010 (batas waktu yang telah berlalu).
On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) for establishment of a team to renegotiate existing mineral Contracts of Work (“COW”) and CCoWs, to bring them into line with the provisions of Indonesia’s Mining Law passed in January 2009. The Mining Law requires all existing CoWs and CCoWs to be amended to harmonise them with the Mining Law by 12 January 2010 (a deadline which has passed).
Pada 13 September 2013, KESDM menerbitkan Peraturan No. 27 Tahun 2013 ("Permen 27/2013"), yang merupakan salah satu peraturan pelaksana dari PP 23/2010 dan PP 24/2012, yang menjelaskan tata cara dan penetapan harga divestasi saham, serta perubahan penanaman modal di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara.
On 13 September 2013, MOEMR issued Regulation No.27 of 2013 ("MR 27/2013"). MR 27/2013, which is one of the implementing regulations of GR 23/2010 and GR 24/2012, outlines the procedures and determination of share divestment prices and also changes of investment particulars in the mineral and coal mining business.
Pada tanggal 19 November 2013, Peraturan Menteri No. 32 tahun 2013 terkait dengan izin perdagangan dan pengangkutan yang dikeluarkan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”) memperkenalkan sejumlah besar pembatasan atas pemegang izin tersebut, yang antara lain mencakup larangan terhadap pemegang izin untuk mengadakan transaksi dengan pemegang izin lain yang izinnya dikeluarkan otoritas penerbit izin yang sama, serta larangan terhadap pemegang izin untuk tidak melakukan transaksi dengan konsesi batubara PKP2B. Pemohon izin baru dan perpanjangan izin harus menyerahkan sejumlah besar dokumen yang wajib diserahkan sebagai bagian dari proses permohonan, yang antara lain meliputi informasi kepemilikan dan rahasia pihak ketiga. Selain itu, persyaratan agar pemegang izin memperoleh persetujuan lebih dahulu atas semua transaksi hampir tidak memungkinkan pelaksanaan transaksi di pasar spot lokal.
On 19 November 2013, the Minister’s Regulation No. 32 of 2013 relating to trading and transport licences was issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources (“ESDM”) introducing numerous restrictions on holders of such permits including, among others, the prohibition of permit holders from entering into transactions with other permit holders issued from a common issuing authority and prohibition of a permit holder from entering into a transaction with a CCoW coal concession. New applicants and renewal applicants are faced with a daunting list of documents that are required to be submitted as part of the application process where a number of such documents include proprietary and confidential information of third parties. Additionally, the requirement of a licence holder to obtain pre-approval of all transactions makes it almost impossible for any transactions in the local spot market to be done.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) s.
t.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) s.
Mining Law No. 4/2009 (continued)
PP 23/2010 telah diubah dengan PP No. 24 Tahun 2012 dan terakhir diubah dengan PP No. 77 Tahun 2014 (”PP No. 77”).
GR 23/2010 has been amended by GR No. 24 of 2012 and the latest by GR No. 77 of 2014 (“GR No. 77”).
PP No. 77 selain menambah aturan baru yang belum diatur sebelumnya dalam PP No.23 Tahun 2010, juga menegaskan aturan mengenai batasan kepemilikan saham asing dan divestasi kepemilikan saham asing yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2013, yakni pembatasan kepemilikan saham asing secara langsung dalam perusahaan batubara yaitu maksimal 75% bagi pemegang IUP Eksplorasi, 49% bagi pemegang IUP Operasi Produksi, 60% bagi pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/pemurnian dan 70% bagi pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan metode bawah tanah.
This GR No. 77, other than adding new rules not previously regulated in GR No. 23, also reinforces rules on limitations and divestment of foreign share ownership as previously regulated in Minister of ESDM Regulation No. 27 Year 2013, namely limitations of direct foreign share ownership in coal companies to a maximum of 75% for Exploration IUP holders, 49% for Production Operation IUP holders, 60% for IUP OP holders performing their own processing and/or refinery activities, and 70% for IUP OP holders performing underground mining.
Grup masih menganalisa dampak Permen 27/2013 dan PP No. 77 terhadap anak perusahaan yang dimiliki melalui KRL.
The Group is analysing the impact of MR 27/2013 and GR No. 77 upon its subsidiaries held through KRL.
Grup kini bekerja sama dengan para penasehatnya, asosiasi industri dan otoritas untuk memahami harapan-harapan pemerintah, berusaha memelihara kepatuhan dan apabila memungkinkan, meminta kajian materi atas ketentuan peraturan tersebut.
The Group is also working closely with its advisors, the industry association and the authorities to understand the expectations of the government, to work on maintaining compliance and where appropriate, to seek judicial reviews of the provisions of the regulations.
Peraturan tambang
reklamasi
dan
aktivitas
pasca
Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang diikuti oleh Peraturan Menteri No.7/2014 tertanggal 29 Februari 2014, yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.
t.
Regulation on reclamation and post-mining activities On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) which was followed on 29 February 2014, by Ministerial Regulation No. 7/2014, that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updates Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
215
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) t.
u.
216
Peraturan reklamasi tambang (lanjutan)
KOMITMEN dan
aktivitas
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN pasca
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) t.
Regulation on reclamation and post-mining activities (continued)
Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.
An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.
Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.
An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.
Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.
The requirement to provide reclamation and postmine guarantee does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.
Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.
The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.
Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 29d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.
As at the date of these consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 29d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.
Domestic Market Obligation (“DMO”)
u.
Domestic Market Obligation (“DMO”)
Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik.
In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers.
Pada tanggal 27 April 2015, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (“DJMB”) mengeluarkan Peraturan No. 2805/30/DJB/2015 mengenai impelementasi DMO untuk tahun 2015 menggantikan kebutuhan DMO untuk tahun 2014. Kebutuhan DMO yang baru adalah 23,4% dari total produksi yang diharapkan pada tahun 2015 dengan jumlah total 394 juta MT.
On 27 April 2015, the Director General of Mineral and Coal (“DGoMC”) issued a Regulation No. 2805/30/DJB/2015 regarding DMO implementation for year 2015 which revoked the DMO requirement for the year 2014. The new DMO requirement is 23.4% from expected total production in 2015 amounting to 394 million MT.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) u.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Domestic Market Obligation (“DMO”) (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) u.
On December 2015, DGoMC has announced that there are no DMO obligation in 2015 as the quota for 2015 domestic sales has been achieved. No DMO shortage penalty risk that will faced by the Group. Management is at the opinion that this matter will not have significant impact on the Group’s financial position and cash flow.
Pada bulan Desember 2015, DJMB mengumumkan bahwa tidak ada kewajiban DMO pada tahun 2015 dikarenakan kuota penjualan dalam negeri tahun 2015 sudah terpenuhi. Tidak ada kekurangan risiko penalti yang akan dihadapi oleh Grup pada tahun 2015. Manajemen berpendapat bahwa masalah ini tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap posisi laporan keuangan dan arus kas Grup. v.
Peraturan kontrak jasa pertambangan
Domestic Market Obligation (“DMO”) (continued)
v.
Regulation on mining service contractors
Pada bulan Oktober 2012, KESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 24 tahun 2012 yang merubah Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya mengharuskan persetujuan Direktur Jenderal untuk penggunaan perusahaan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan.
In October 2012, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 24 tahun 2012 revising the Ministerial Regulation No. 28/2009, which, among others, requires the Directorate General’s approval to use an affiliate as a mining service contractor.
Peraturan tersebut memberikan definisi tersendiri tentang apa yang dimaksud dengan perusahaan afiliasi dan memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis pada kabupaten/kota dan/atau provinsi, atau apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Dalam peraturan tersebut, pemilik konsesi, diwajibkan untuk melaksanakan sendiri semua aktivitas penggalian batubaranya dalam waktu tiga tahun setelah peraturan ini dikeluarkan, kecuali pada kontrak baru di mana kewajiban tersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.
The regulation provides the definition of affiliates and provides exception only when there are no similar mining services companies in the regency/city and/or province, or when there are no other capable mining service companies operating in the area. The regulation requires a mining concession holder to conduct all coal extraction activities themselves within three years of the issuance of the regulation, except for new mining contracts, for which the obligation is effective on the date of the contract.
Peraturan tersebut menyediakan jangka waktu tiga tahun transisi untuk perubahan terhadap perjanjian yang sudah ada.
The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements.
Grup yakin telah mematuhi peraturan-peraturan.
The Group believes it is in compliance with the regulations.
w. Peraturan harga patokan batubara
w. Regulation on benchmark coal price
Pada bulan September 2010, MESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa penjualan dari batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan (IMCBP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
In September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on The Procedure for the Setting of Benchmark Prices For Mineral and Coal Sales, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price (the IMCBP) as issued by the Government.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
217
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan) Peraturan Menteri No. 17/2010 mengatur antara lain:
w. Regulation (continued)
on
benchmark
Ministerial Regulation among others:
No.
coal
17/2010
price governs
-
penggunaan harga rata-rata mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan free-onboard ("FOB"), kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan IMCBP;
-
the use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP;
-
penerimaan beban tertentu sebagai penyesuaian untuk IMCBP (jika titik penjualan FOB yang sebenarnya bukan kapal induk); dan
-
the acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual sale point is not FOB mother vessel); and
-
penggunaan pendekatan harga dasar (yaitu harga jual IMCBP vs harga jual aktual, mana yang lebih tinggi), untuk perhitungan Penerimaan Negara (contoh: royalti atau biaya eksploitasi).
-
the use of a “floor” price approach (i.e. IMCBP vs. actual sales price, whichever higher), for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fee).
Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk:
This regulation also requires mining companies to:
-
menggunakan kapal/perahu berbendera Indonesia untuk mengangkut mineral/batubara;
-
use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal;
-
mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional di mana syarat adopsi CIF digunakan; dan
-
prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and
-
menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh DJMBP.
-
use surveyors appointed by the DGoMCG.
Pada tanggal 24 Maret 2011, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 515.K/32/DJB/2011 tentang Harga Patokan Batubara, yang mengatur:
218
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
On 24 March 2011, the DGoMC issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which regulates:
-
Penetapan harga patokan batubara dilakukan setiap bulan berdasarkan rumus yang tidak lain adalah nilai ratarata dari beberapa indeks harga batubara;
-
Setting the coal benchmark price every month based on a formula which is the average of several coal price indices;
-
Harga patokan batubara harus digunakan sebagai dasar dalam penjualan batubara; dan
-
Coal benchmark price should be used as the basis in coal sales; and
-
Untuk penjualan batubara dengan kontrak berjangka, harga batubara ditentukan berdasarkan rata-rata dari tiga harga patokan terakhir pada bulan di mana harga tersebut disetujui.
-
For coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the last three months’ benchmark prices prior to the month when the price is agreed.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) w. Regulation (continued)
benchmark
coal
price
On 11 March 2013, the DGoMC issued Director General Regulation No. 644.K/DJB/2013 revising Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 dated 26 August 2011 on the Procedure For Stipulating The Amount Of Cost Adjustment Of The Benchmark Price Of Coal, which regulates:
Pada tanggal 11 Maret 2013, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 644.K/DJB/2013 merevisi Peraturan Dirjen No. 999.K/30/DJB/2011 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang mengatur: -
Besaran dari biaya penyesuaian yang merupakan biaya penambah atau pengurang terhadap harga patokan batubara untuk menentukan harga batubara pada penjualan batubara diluar titik FOB vessel.
-
The amount of the cost adjustment which is an addition or deduction of cost of the benchmark price of coal to determine the price of coal in the sale of coal other than at the point FOB vessel point.
-
Biaya penyesuaian tersebut merupakan biaya tertinggi yang diperbolehkan dalam perhitungan kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada Pemerintah.
-
The cost adjustment shall constitute the highest cost permitted in the calculation of payment of liabilities to the Government.
The Group believes it has complied with the requirements of the regulation, as mentioned above.
Grup yakin telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut, sebagaimana dimaksud di atas. x.
on
Peraturan iuran eksploitasi
x.
Regulation on exploitation fees
Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.
On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced previous regulation GR No.45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No.45/2003. In addition, it also provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.
Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja.
There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as an IUP holder based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holder is expected to continue using the rate specified in the contract of work.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
219
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan) y.
KOMITMEN
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) DAN
Eksportir terdaftar batubara
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) y.
On 12 August 2014, DJMB issued the Regulation of the Director General of Mineral and Coal No.714.K/30/DJB/2014 on the Procedure and Criteria for the Granting of Registered Coal Exporter Recommendations, which was the implementation of the Regulation of the Minister of Trade No.39/M-DAG/PER/7/2014 on Coal and Coal Product Export Provision. Holders of CCoW, Production Operation IUP, Special Production Operation IUP for coal processing and transportation and sales may conduct international sales after being acknowledged as Registered Coal Exporters (ET-Batubara) by the Director General of International Trade, Ministry of Trade. Prior to being acknowledged as ETBatubara,a recommendation from DJMB must be obtained, for which one of the criteria is to submit a statement with stamp duty declaring the truthfulness of the documents and willingness to pay royalty/DPHB at sales point at FOB barge/vessel before transportation across regencies/municipalities/provinces/countries. As at the date of these financial statements, the Company, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP and BT have obtained the registered exporter licence.
Pada tanggal 12 Agustus 2014, DJMB mengeluarkan Peraturan Ditektur Jenderal Mineral dan Batubara No. 714.K/30/DJB/2014 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara. Para Pemegang PKP2B, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi dan IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dapat melakukan penjualan ke luar negeri setelah mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai ET-batubara tersebut wajib mendapatkan rekomendasi dari DJEMB, yang salah satu persyaratan didalamnya adalah menyerahkan surat pernyataan bermaterai mengenai kebenararan dokumen dan kesediaan membayar iuran produksi/DPHB pada titik jual di FOB barge/vessel sebelum diangkut lintas kabupaten/kota/provinsi/negara. Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP dan BT telah mendapatkan ijin eksportir terdaftar. z.
220
Komitmen akuisisi KRL
Registered coal exporters
z.
Acquisition commitment of KRL
Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR). Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.
On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUP and various assets located in these licence areas (the IBU/PMR transaction). Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.
Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU. Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada KRL untuk menyerahkan AU, TA, BS dan CA.
During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA, and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL through the transfer of the equity of SAU. The Company continues to have an obligation to KRL to transfer AU, TA, BS and CA.
Pada tanggal laporan keuangan ini, AU, TA, BS dan CA belum ditransfer ke KRL.
As at the date of these consolidated financial statements, AU, TA, BS and CA have not been transferred to KRL.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
30. BEBAN KARYAWAN
30. EMPLOYEE EXPENSES 2015
Beban karyawan
2014
37,812,733
46,324,526
Employee expenses
Beban karyawan terdiri dari gaji, upah dan cadangan imbalan pascakerja.
Employee expenses represent salaries, wages and provision for employee benefits.
Pada tanggal 31 Desember 2015, Grup memiliki 2.038 karyawan (2014: 2.222 karyawan) (tidak diaudit).
The Group has 2,038 employees as at 31 December 2015 (2014: 2,222 employees) (unaudited).
31. INFORMASI SEGMEN USAHA
31. SEGMENT INFORMATION
Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Based on the financial information used by the Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.
Direksi telah menentukan segmen operasi berdasarkan penjualan batubara dan non-batubara karena keputusan stratejik yang diambil oleh Direksi didasarkan atas segmen tersebut.
The Board of Directors has determined the operating segments based on coal and non-coal sales considering that strategic decisions that are taken by the Board of Directors are based on those segments.
Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
Segment information of the subsidiaries is as follows:
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen
Batubara/ Coal
2015 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
Company
and its
432,651,780
32,355,643
101,146,701
113,518,227
(214,664,928)
-
Revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
Pendapatan
533,798,481
145,873,870
(214,664,928)
465,007,423
Net revenue
Laba kotor
121,955,211
36,449,362
(35,631,256)
122,773,317
Beban umum dan administrasi Beban penjualan Beban keuangan Penghasilan keuangan Beban penurunan nilai Pendapatan lain-lain, neto
(25,363,180) (106,338,950) (48,161,090) 29,779,302 (1,431,991) 2,209,142
(4,805,961) (15,136,032) (11,130,251) 104,179 (53,705,515) (566,457)
(182,511) 55,844,717 26,896,776 (27,089,548) (11,878,251)
(30,351,652) (65,630,265) (32,394,565) 2,793,933 (55,137,506) (10,235,566)
Gross profit General and administration expense Selling expenses Finance expenses Finance income Impairment charges Other income, net
(Rugi)/laba sebelum pajak
(27,351,556)
(48,790,675)
7,959,927
(68,182,304)
(Loss)/profit before tax
Manfaat/(beban) pajak penghasilan
(19,432,076)
(5,462,543)
11,278,869
(13,615,750)
Income tax benefit/ (expense)
(Rugi)/laba tahun berjalan
(46,783,632)
(54,253,218)
19,238,796
(81,798,054) (Loss)/profit for the year
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi properti pertambangan pertambangan yang berproduksi
-
2015 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
465,007,423
Konsolidasian/ Consolidated
1,506,554,831 958,636,678
280,032,864 191,025,467
(848,735,967) (383,970,432)
937,851,728 765,691,713
20,486,433 20,687,671
30,524,417 26,157,723
(3,359,197) (2,824,939)
47,651,653 44,020,455
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed assets Depreciation
8,671,861
Amortisasion of mining properties - mines in production
8,671,861
2,382
(2,382)
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
221
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
Pendapatan: Pendapatan di luar segmen Pendapatan antar segmen Pendapatan
Batubara/ Coal
31.
SEGMENT INFORMATION (continued)
2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
274,667,113
117,009,187
(391,676,300)
-
Revenue: External segment revenue Inter-segment revenue
1,083,531,398
136,404,844
(391,676,300)
828,259,942
Net revenue
808,864,285
19,395,657
-
828,259,942
Laba kotor Beban penjualan
127,697,356 (136,722,056)
53,453,014 (25,863,285)
(84,125,263) 86,235,722
97,025,107 (76,349,619)
Beban umum dan administrasi Beban keuangan Penghasilan keuangan Penurunan nilai Pendapatan lain-lain, neto
(24,196,841) (51,143,076) 22,179,146 (156,453,028) 2,728,266
(5,154,191) (7,637,940) 29,473 1,768,233
20,001,885 (19,971,508) (3,179,244)
(29,351,032) (38,779,131) 2,237,111 (156,453,028) 1,317,255
Gross profit Selling expenses General and administration expense Finance expenses Finance income Impairment charges Other income, net
(Rugi)/laba sebelum pajak
(215,910,233)
16,595,304
(1,038,408)
(200,353,337)
(Loss)/profit before tax
18,681,251
(8,095,860)
750,748
(197,228,982)
8,499,444
(287,660)
Manfaat/(beban) pajak penghasilan (Rugi)/laba tahun berjalan
Batubara/ Coal Aset segmen Liabilitas segmen Perolehan aset tetap Penyusutan Amortisasi properti pertambangan pertambangan yang berproduksi
2014 Non-batubara/ Eliminasi/ Non-Coal Elimination
Income tax benefit/ (expense)
(189,017,198) (Loss)/profit for the year
Konsolidasian/ Consolidated
1,755,836,847 1,143,774,502
281,961,584 185,574,804
(876,142,117) (423,225,037)
1,161,656,314 906,124,269
14,004,370 31,272,261
23,952,758 26,275,392
(1,687,541) (2,765,039)
36,269,587 54,782,614
Segment assets Segment liabilities Acquisition of fixed asset Depreciation
1,036,299
Amortisasion of mining properties - mines in production
1,036,299
-
Perusahaan berdomisili di Indonesia. Mayoritas aset tidak lancar Grup berada di Indonesia. Pendapatan yang diperoleh dari pelanggan luar negeri disajikan sebagai berikut:
Area penjualan - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, Hongkong dan Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, Thailand dan Filipina), tidak termasuk Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan dan Sri Lanka) - Eropa, Amerika Serikat dan Amerika Selatan - Domestik
222
11,336,139
PT Bayan Resources Tbk
2015
-
The Company is domiciled in Indonesia. The majority of the Group’s non-current assets are located in Indonesia. Revenue from external customers generated from other countries are presented as follows: 2014
127,404,711
335,168,805
120,362,450
187,113,311
171,828,912
171,832,276
3,997,263 41,414,087
103,684,329 30,461,221
465,007,423
828,259,942
Sales area North Asia (China, Japan, Korea, Hong Kong and Taiwan) South East Asia (Malaysia, Thailand and Philippines), excluding Indonesia South Asia (India, Pakistan and Sri Lanka) Europe, United States and South America Domestic -
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Desember 2015 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = Rp 13.795 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
At 31 December 2015, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = Rp 13,795 based on the Bank Indonesia middle rate.
Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:
The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows: 2015
IDR
Setara dolar AS/ US Dollars equivalents
Lain-lain*)/ Others*)
AUD
Aset Kas dan setara kas 99,254,034,639 Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya 9,266,404,990 Piutang usaha 13,666,819,967 Piutang non-usaha 22,876,567,471 Uang muka dan pembayaran dimuka 108,766,916,877 Uang muka pajak 1,388,745,395,205 Aset keuangan tidak lancar lainnya 1,199,678,178
Liabilitas Utang usaha Akrual Utang pajak Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun Utang lain-lain
23,261
-
7,211,898
5,131 -
-
671,722 994,451 1,658,323
115,728 -
2,326,418 -
10,295,364 100,670,199
-
60,823
1,643,775,817,327
144,120
2,387,241
121,649,745
241,498,976,956 74,923,371,898 136,018,575,845
168,627 -
460,979 -
18,090,270 5,431,198 9,859,991
975,996,250 4,291,487,343
-
-
70,750 311,090
457,708,408,292
168,627
460,979
33,763,299
Assets Cash and cash equivalents Restricted cash and cash equivalents Trade receivables Non-trade receivables Advances and prepayments Prepaid taxes
147,788 Other non-current ssets
Liabilities Trade payables Accruals Tax payables Current maturities of financial lease Other payables
Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 31 Maret 2016, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan naik sebesar AS$3.522.516.
If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2015 are translated using the exchange rate as at 31 March 2016, the total net foreign currency assets of the Group will increase by approximately US$3,522,516.
*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.
*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
223
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Berikut ini adalah keuangan dari Grup:
kategori
aset
dan
31 Desember/December 2015 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
liabilitas
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories:
Jumlah/ Total
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif/ Derivative
90,289,274 56,334,177 16,101,439
90,289,274 56,334,177 16,101,439
-
-
671,722
671,722
-
-
163,396,612
163,396,612
-
-
67,907,886 61,010,589 5,973,752
-
-
67,907,886 61,010,589 5,973,752
70,750
-
-
70,750
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Akrual/Accruals Utang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of finance leases Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities
2,950,151
-
-
2,950,151
538,769,742
-
-
538,769,742
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
676,682,870
-
-
676,682,870
31 Desember/December 2014 Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Piutang usaha/Trade receivables Piutang non-usaha/Non-trade receivables Piutang derivatif/Derivative receivables Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents Jumlah aset keuangan/Total financial assets
224
PT Bayan Resources Tbk
Jumlah/ Total
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif/ Derivative
80,078,359 52,365,267 8,963,505 210,450
80,078,359 52,365,267 8,963,505 -
210,450
-
44,919,546
44,919,546
-
-
186,537,127
186,326,677
210,450
-
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables Akrual/Accruals Utang lain-lain/Other payables Sewa pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of finance leases Sewa pembiayaan jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term finance leases, net of current maturities Liabilitas derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative liabilities Liabilitas derivatif, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/ Derivative liabilities, net of current maturities Pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of long-term loans Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Aset dan liabilitas keuangan lainnya/ Other financial assets and liabilities
Derivatif yang digunakan untuk lindung nilai/ Derivatives used for hedging
Pinjaman dan piutang/ Loans and receivables
Jumlah/ Total
31 Desember/December 2014
a.
33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (continued)
167,951,999 39,849,042 4,995,165
-
-
167,951,999 39,849,042 4,995,165
134,209
-
-
134,209
78,288
-
-
78,288
7,641,440
-
-
7,641,440
2,983,484
-
-
2,983,484
281,606,474
-
-
281,606,474
292,076,380
-
-
292,076,380
797,316,481
-
-
797,316,481
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Faktor risiko keuangan
a. Financial risk factors
Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai mata uang, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program Manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai atas eksposur risiko tertentu.
The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including currency risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. The Group uses derivative financial instruments to hedge certain risk exposures.
Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko (Komite MRK). Dewan Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan Manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrument keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan risiko likuiditas.
Risk management is the responsibility of the Board of Directors, supported by the Risk Management Committee (the“Committee”).The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the liquidity risk.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
225
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan)
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued)
Grup menggunakan berbagai metode untuk mengukur risiko yang dihadapinya. Metode ini meliputi analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga, nilai tukar dan risiko harga lainnya, analisis umur piutang untuk risiko kredit dan analisis beta untuk menentukan risiko pasar dari portofolio investasi.
The Group uses various methods to measure risk to which it is exposed. These methods include sensitivity analysis in the case of interest rate, foreign exchange and other price risks, aging analysis for credit risk and beta analysis in respect of investment portfolios to determine market risk.
Sementara itu, Komite MRK bertugas membantu Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan.
Meanwhile, the Committee has a responsibility to assist the Board of Directors in ensuring that risk management has been implemented in accordance with these principles.
i.
i.
Risiko pasar (i) Risiko nilai tukar mata uang asing
226
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
Market risk (i) Foreign exchange risk
Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pajak dibayar dimuka dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.
The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from outstanding prepaid taxes and other operating expenses.
Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.
On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, rugi setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih tinggi sebesar AS$1.289.671 (2014: AS$2.957.307) atau menjadi lebih rendah AS$1.289.671 (2014: AS$3.078.013) dan terutama diakibatkan keuntungan/kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, utang usaha, beban akrual, utang pajak, utang lainnya dan utang sewa pembiayaan yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.
As at 31 December 2015 and 2014, if the Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax loss for the period would have been higher by US$1,289,671 (2014: US$2,957,307) or lower by US$1,289,671 (2014: US$3,078,013), mainly as a result of foreign exchange gains/losses on translation of Rupiah - denominated cash and cash equivalents, trade and nontrade receivables, advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, taxes payable, other payables and finance lease liabilities.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) i.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko pasar (lanjutan)
i.
(ii) Risiko harga
Market risk (continued) (ii) Price risk
Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.
The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.
Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$ 21.632.589 (2014: AS$40.000.123).
If the average coal price increases or decreases by 5% and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$ 21,632,589 (2014: US$40,000,123).
(iii) Risiko suku bunga
(iii) Interest rate risk
Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.
The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.
Pada tanggal 31 Desember 2015, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengembang adalah kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya dan pinjaman jangka panjang. Risiko pengaruh suku bunga mengambang pada kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya tidak signifikan.
As at 31 December 2015, the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rates are cash and cash equivalents in banks, restricted cash and long term loans. Floating interest rate risk in cash and cash equivalents in bank and restricted cash is not significant.
Pada 31 Desember 2015, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/ menurun sebesar 20 basis poin dan variabel lain tetap, rugi setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$274.935 (2014: AS$112.622), sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.
At 31 December 2015, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis points higher/lower and all other variables remain constant, post-tax loss for the period would have been US$274,935 (2014: US$112,622) higher/lower, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
227
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain) 34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
228
Risiko kredit
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Financial risk factors (continued) ii.
Credit risk
Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka, dan transaksi swap batubara dan swap bahan bakar minyak.
Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits, and favourable coal swap and fuel swap transactions.
Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.
Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical low levels of bad debts.
Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:
The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:
-
Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.
-
Selecting customers with strong financial condition and good reputation.
-
Penerimaan pelanggan baru dan penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.
-
Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.
Pelanggan baru umumnya diminta untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat pembayaran tepat waktu tercapai.
New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.
Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan secara historis mempunyai tingkat piutang usaha bermasalah yang rendah.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk given that the Group has clear policies on selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and historically low levels of bad debts.
Manajemen melakukan penempatan kas di bank, deposito berjangka, transaksi dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.
For cash in banks and time deposits, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii.
Credit risk (continued)
Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.
The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.
Pada tanggal 31 Desember 2015, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari dua pelanggan yang menyumbang 7% (2014: 4%) dari jumlah saldo piutang usaha, kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya, yang diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit signifikan. Sebagai tambahan, Grup menerima letters of credit untuk semua penjualan ekspornya, sehingga akan mengurangi risiko kredit.
At 31 December 2015, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from two customers which account for 7% (2014: 4%) of the total balance of trade receivables, cash and cash equivalents and restricted cash, for which no significant credit risk is expected to arise. Further, the Group receives letters of credit for all export sales, which further reduces credit risk.
2015 Piutang usaha Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit eksternal (S&P’s) A ABBB+ BBB BBBDengan pihak yang tidak memiliki peringkat kredit eksternal Grup 1 Grup 2 Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami penurunan nilai Kas dan setara kas di bank Moody’s Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA BBB
2014 Trade receivables
5,476,494 16,373,918 124,177 2,255
14,870,678 4,266,465 16,869,504 4,621,092
21,976,844
40,627,739
34,357,333
3,345,530 8,391,998
34,357,333
11,737,528
56,334,177
52,365,267
19,692,379 41,039 41,351,347
85,999 15,893,637 594,080 29,900,846
27,382,790 -
169,822 31,573,055
88,467,555
78,217,439
Laporan Tahunan 2015
Counterparties with external credit rating (S&P’s) A ABBB+ BBB BBBCounterparties without external credit rating Group 1 Group 2
Total unimpaired trade receivables Cash and cash equivalents in bank Moody’s rating Aa1 Aa2 Aa3 A1 Ba2 Baa3 Fitch National AAA BBB
|
Annual Report 2015
229
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/105 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan) ii.
a. Financial risk factors (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
ii. 2015
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Moody’s Aa2 Baa3 Fitch National AAA Lain-lain
Credit risk (continued)
2014
62,276
29,649,485 14,228,112
609,446
400,000 641,949
671,722
44,919,546
Piutang derivatif Moody’s Aa2 Aa3 A1 A2
-
210,450 -
-
210,450
230
Derivative receivables Moody’s Aa3 A2 A1 A2
Group 1 – new customers/related parties (less than six months). Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past.
Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan). Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu. Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak- pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu. iii. Risiko likuiditas
Restricted cash and cash equivalents Moody’s Aa2 Baa3 Fitch National AAA Others
Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past. iii.
Liquidity risk
Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.
Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.
Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:
The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/106 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Faktor risiko keuangan (lanjutan)
a. Financial risk factors (continued)
iii. Risiko likuiditas (lanjutan)
Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
iii.
Liquidity risk (continued)
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari Between Between Between 5 tahun/ 3 months 1 and 2 and Over and 1 year 2 years 5 years 5 years
Jumlah/ Total
Liabilitas 31 Desember 2015 Utang usaha Akrual Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
Liabilities 31 December 2015 67,907,886 61,010,589
-
-
-
-
67,907,886 61,010,589
Trade payables Accruals
9,692,603 5,973,752 2,950,151 30,322
29,290,834 40,428
38,876,925 -
681,643,036 -
-
759,503,398 5,973,752 2,950,151 70,750
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance leases
147,565,303
29,331,262
38,876,925
681,643,036
167,951,999 39,849,042
-
-
-
-
167,951,999 39,849,042
Trade payables Accruals
188,915,577 4,995,165 4,674,803 33,552
114,474,392 3,033,303 100,657
146,724,272 3,033,303 78,288
159,676,739 -
-
609,790,980 4,995,165 10,741,409 212,497
Long-term loan Other payables Derivative liabilities Finance leases
406,420,138
117,608,352
149,835,863
159,676,739
-
833,541,092
897,416,526
31 Desember 2014 Utang usaha Akrual Pinjaman jangka panjang Utang lain-lain Liabilitas derivatif Sewa pembiayaan
31 December 2014
Given that a significant portion of the Group's obligations were due within 12 months as of 31 December 2014, the Group's management entered into discussions with its lenders to restructure its debt. This restructuring was successfully concluded on 22 December 2015 (refer to Note 16).
Berhubung sebagian besar porsi kewajiban Grup jatuh tempo dalam 12 bulan pada tanggal 31 Desember 2014, Manajemen Grup berdiskusi dengan krediturnya untuk merestrukturisasi pinjamannya. Restrukturisasi ini berhasil diselesaikan pada 22 Desember 2015 (lihat Catatan 16). b.
Manajemen risiko permodalan
b.
Capital risk management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.
Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
231
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/107 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko permodalan (lanjutan)
b. Capital risk management (continued)
Utang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas (termasuk kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya) dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$100.000.000.
Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents (including restricted cash and cash equivalents) and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to a maximum amount of US$100,000,000.
EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.
EBITDA is calculated on the Group’s consolidated profit before tax, with interest, depreciation, amortisation added-back and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, investments written-off and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 month period ending on a statement of financial position date.
2015
c.
232
2014
Jumlah pinjaman Dikurangi: kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya (Catatan 4 dan 5)
547,232,762
587,427,782
(90,289,274)
(109,727,844)
Utang neto
456,943,488
477,699,938
Net debt
Jumlah ekuitas
172,160,015
255,532,045
Total equity
Rasio net debt to equity
2.7x
1.9x
Net debt to equity ratio
Rasio net debt to EBITDA
5.6x
9.7x
Net debt to EBITDA ratio
Estimasi nilai wajar
c.
Total borrowings Less: cash and cash equivalents and restricted cash (Notes 4 and 5)
Fair value estimation
Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2015.
Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 December 2015.
Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:
The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:
PT Bayan Resources Tbk
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/108 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Estimasi nilai wajar (lanjutan)
c.
Fair value estimation (continued)
Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2); Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);
Instrumen keuangan Grup yang dinilai pada nilai wajar hanya berupa instrument derivatif. Untuk tahun 2015 dan 2014, nilai wajar instrumen derivatif dihitung dengan metode penilaian tingkat 2. Nilai wajar diukur pada nilai tunai estimasi arus kas masa depan berdasarkan kurva pendapatan yang dapat di observasi.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2015. The Group’s only financial instruments carried at fair value are derivative instruments. For 2015 and 2014, these are measured as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves.
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2015.
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2015.
Tingkat 1/ Level 1
Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2); Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).
Tingkat 2/ Level 2
Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset - Derivatif
-
-
-
-
Assets Derivatives -
Liabilitas - Derivatif
-
2,950,151
-
2,950,151
Liabilities Derivatives -
Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2014. Tingkat 1/ Level 1
Tingkat 2/ Level 2
The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2014. Tingkat 3/ Level 3
Jumlah/ Total
Aset - Derivatif
-
210,450
-
210,450
Assets Derivatives -
Liabilitas - Derivatif
-
10,624,924
-
10,624,924
Liabilities Derivatives -
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
233
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/109 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015 AND 2014 (Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)
35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
Saldo awal/ Beginning balance KRL Lain-lain/Others
2015
Bagian atas Laba/(rugi) neto/Share in net income/(loss)
Dividen/ Dividend
Penghasilan komprehensif lainnya/Other comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance
99,517,617 9,017,646
(19,527,181) 2,131,609
(1,258,794)
-
79,990,436 9,890,461
108,535,263
(17,395,572)
(1,258,794)
-
89,880,897
Saldo awal/ Beginning balance KRL Lain-lain/Others
35. NON-CONTROLLING INTERESTS
2014
Bagian atas Laba/(rugi) neto/Share in net income/(loss)
Dividen/ Dividend
Penghasilan komprehensif lainnya/Other comprehensive income
Saldo akhir/ Ending balance
150,861,858 13,004,147
(51,344,241) 703,599
(4,690,100)
-
99,517,617 9,017,646
163,866,005
(50,640,642)
(4,690,100)
-
108,535,263
36. TRANSAKSI NON KAS Transaksi non kas yang penting pada tanggal 31 Desember 2015 adalah perolehan aset tetap dengan mengkapitalisasikan penyusutan sebesar AS$125.125 (2014: AS$372.455), mengkreditkan utang usaha, akrual dan utang lain-lain sebesar AS$16.450.632 (2014: AS$16.771.628) dan penjualan aset tetap dengan mendebit piutang sebesar AS$2.660.146 (2014: AS$150.000). 37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
36. NON-CASH TRANSACTIONS The principal non-cash transactions as at 31 December 2015 are additions to fixed assets through capitalised depreciation of US$125,125 (2014: US$372,455), credit to trade payables, accruals and other payables of US$16,450,632 (2014: US$16,771,628) and sales of fixed assets debited to non-trade receivables amounted to US$2,660,146 as at 31 December 2015 (2014: US$150,000). 37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
a.
Pada tanggal 1 Maret 2016, TSA dan FKP menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2014, masing - masing sebesar Rp 23.386.986.647 (setara dengan AS$1.695.323) dan Rp 136.054.758.971 (setara dengan AS$9.862.614).
a.
On 1 March 2016, TSA and FKP received VAT refunds for the 2014 fiscal year, amounting to Rp 23,386,986,647 (equivalent with US$1,695,323) and Rp 136,054,758,971 (equivalent with US$9,862,614).
b.
Pada tanggal 2 Maret 2016, PIK dan WBM menerima restitusi PPN untuk tahun pajak 2014, masing – masing sebesar Rp 37.370.317.152 (setara dengan AS$2.708.976) dan Rp 159.327.633.617 (setara dengan AS$11.549.665)
b.
On 2 March 2016, PIK and WBM received VAT refunds for the 2014 fiscal year, amounting to Rp 37,370,317,152 (equivalent with US$2,708,976) and Rp 159,327,633,617 (equivalent with US$11,549,665).
c.
Pada tanggal 7 Maret 2016, Perusahaan telah membayar secara penuh dan melakukan penyelesaian final atas coal-linked capped loss swap.
c.
On 7 March 2016, the Company paid in full and final settlement of its coal-linked capped loss swap.
234
PT Bayan Resources Tbk
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Manajemen Risiko Risk Management
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate social Responsibility
Surat Pernyataan Tentang Kebenaran Isi Laporan Tahunan Statement on the Accuracy of the Annual Report
Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 dan 2014 Consolidated Financial Statements of 2015 and 2014
Daftar Singkatan Abbreviations Used Singkatan Abbreviations
Kepanjangan In Full
Singkatan Abbreviations
Kepanjangan In Full
AU
PT Apira Utama
KEPCO
Korea Electric Power Corporation
BCT
Balikpapan Coal Terminal
KM AUS
Kangaroo Mineral Pty Ltd
Bayan
PT Bayan Resource Tbk
KOJ
PT Karsa Optima Jaya
BT
PT Bara Tabang
KR SING
Kangaroo Resources Singapore Pte Ltd
BAS
PT Brian Anjat Sentosa
MP
PT Metalindo Prosestama
BE
PT Bayan Energy
Muji
PT Muji Lines
BS
PT Bara Sejati
MCM
PT Mamahak Coal Mining
BKL
PT Bara Karsa Lestari
MEL
PT Mahakam Energi Lestari
CA
PT Cahaya Alam
MBE
PT Mahakam Bara Energi
DE
PT Dermaga Energi
OM
PT Orkida Makmur
DPP
PT Dermaga Perkasapratama
PIK
PT Perkasa Inakakerta
ENEL
Enel Investement Holding B.V.
SK
PT Silau Kencana
FKP
PT Firman Ketaun Perkasa
SA
PT Sumber Api
FSP
PT Fajar Sakti Prima
SAU
PT Sumber Aset Utama
GBP
PT Gunungbayan Pratamacoal
TSA
PT Teguh Sinarabadi
IP
PT Indonesia Pratama
TJ
PT Tanur Jaya
KSC
PT Kaltim Supacoal
TA
PT Tiwa Abadi
KFT
Kalimantan Floating Transfer Barge
WBM
PT Wahana Baratama Mining
KRL
Kangaroo Resources Limited
Informasi Perseroan Corporate Information Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner • Dato’ Dr. Low Tuck Kwong Komisaris/Commissioners • Ir. Michael Sumarijanto • Mauro Montenero Komisaris Independen Independent Commissioners • Dr Ir Rozik B soetjipto • Dr. Djanadi Bimo Prakoso, MPA., MSc.
Direksi Board of Directors Direktur Utama/President Director • Chin Wai Fong Direktur/Directors • Lim Chai Hock • Jenny Quantero • Engki Wibowo • Russell John Neil • Alastair McLeod • Low Yi Ngo
• Lee Je-Hyung • Hermanto Suparman
Saham Terdaftar Shares Listed Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Direktur Independen Independent Director • Ir. R. Soedjoko Tirtosoektjo
Kantor Pusat Registered Office Office 8 Building, 37 Floor SCBD LOT 28 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 (Jl. Senopati Raya 8B) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12190, Indonesia. Phone : (62-21) 2935 6888 Fax : (62-21) 2935 6999 Website : www.bayan.com.sg Email :
[email protected] [email protected]
Komite Audit Audit Committee • Dr Ir Rozik B Soetjipto • Abdurrohman M. Sastra, GRAD.DIP,M.E • Drs. Kanaka Puradiredja
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Auditor Auditor
• Jenny Quantero
KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan (a member of PricewaterhouseCoopers network of firms) Jl. HR Rasuna Said Kav.X-7 No.6 Jakarta 12940 Telp (62-21) 521 2901 Fax (62-21) 5290 5555/5290 5050
Biro Administrasi Saham Securities Administration Bureau PT Raya Saham Registra Gedung Plaza Sentral Lt.2 JL Jend Sudirman Kav 47-48 Jakarta 12930
Laporan Tahunan 2015
|
Annual Report 2015
117
Informasi Keuangan Penting Important Financial Information
Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
BACK COVER Akan di-update
118
PT Bayan Resources Tbk
Profil Perusahaan Corporate Profile
Tinjauan dan Analisis Manajemen Management Review and Analysis