LAPORAN PRAKTIKUM FATER INFEKSI DAN TUMOR DENGAN TEMA “KANKER PARU” DARI GELOMBANG II KELOMPOK 4 Dosen pengampu : 1. Sikni Retno Karminingtyas, S.Farm., Apt 2. Istianatus, S.Farm., Apt
Di susun oleh : 1. Rossy fitriana
(050109a054)
2. Salminah
(050109a055)
3. Saparudin
(050109a056)
4. Subiyati
(050109a057)
5. Susilowati
(050109a058)
6. Syamsul Rahmat
(050109a059)
PROGRAM STUDI FARMASI STIKES NGUDI WALUYO UNGARAN 2012
BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan a. Pengendalian penyakit untuk memperpanjang hidup. b. Penanganan gejala dan pencegahan komplikasi untuk meningkatkan kualitas hidup.
B. Dasar Teori Anatomi Paru Manusia Paru-paru adalah organ berbentuk spons yang terdapat di dada. Paru-paru kanan memiliki 3 lobus sedangkan paru-paru kiri memiliki 2 lobus, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Paru-paru kiri lebih kecil karena jantung membutuhkan ruang lebih pada sisi tubuh ini. Paru-paru membawa udara masuk dan keluar dari tubuh. Mereka mengambil oksigen dan menyingkirkan gas karbon dioksida (zat residu pernafasan). Lapisan di sekitar paru-paru disebut pleura, membantu melindungi paru-paru dan memungkinkan mereka untuk bergerak saat bernafas. Batang tenggorokan (trakea) membawa udara ke dalam paru-paru. Trakea terbagi ke dalam tabung yang disebut bronkus, yang kemudian terbagi lagi menjadi cabang lebih kecil yang disebut bronkiol. Pada akhir dari cabang-cabang kecil inilah terdapat kantung udara kecil yang disebut alveoli. Di bawah paru-paru, terdapat otot yang disebut diafragma yang
memisahkan dada dari perut (abdomen). Bila Anda bernapas, diafragma bergerak naik dan turun, memaksa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Jenis-Jenis Kanker Paru Ada dua jenis utama kanker paru, yang berperilaku berbeda dan memerlukan penanganan berbeda. Mereka adalah: - Non Small Cell Lung Cancer (NSCLC), terbagi lagi :
Karsinoma squamosa: jenis ini adalah jenis kanker paru paling umum. Hal ini berkembang dalam sel yang menggarisi saluran udara. Jenis kanker ini seringkali disebabkan karena rokok.
Adenokarsinoma: jenis ini berkembang dari sel-sel yang memproduksi lendir (dahak) pada permukaan saluran udara (airways). Jenis kanker ini lebih umum.
Karsinoma sel besar: Bentuk sel kanker ini dibawah mikroskop sesuai namanya: sel sel bundar besar. Sering disebut juga undifferentiated carcinoma - Small Cell Lung Cancer (SCLC). Lebih dari 80% kasus kanker paru
merupakan jenis NSCLC. Mesotheolima adalah jenis kanker yang menyerang mesothelium, yaitu membran tipis yang melapisi dada (pleura) dan abdomen (peritoneum). Kadang terjadi pada orang-orang yang terekspos dengan asbestos. Penyebab Kanker Paru Sebagaimana diketahui ASAP ROKOK adalah penyebab utama kanker paru (tipe karsinoma) karena mengandung lebih dari 4,000 zat kimia, dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun. Statistik membuktikan bahwa sekitar 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mantan perokok. Faktor Resiko Kanker Paru, meliputi:
Laki-laki
Usia lebih dari 40 tahun
Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
Hidup dalam lingkungan asap tembakau (perokok pasif), radon dan asbes
Gejala Kanker Paru Seseorang yang termasuk golongan risiko tinggi (GRT) jika mempunyai keluhan napas seperti batuk, sesak napas, nyeri dada, sebaiknya segera meneriksakan diri ke dokter spesialis paru. Tanda dan gejala kanker paru membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dapat diketahui dan seringkali dikacaukan dengan gejala sakit pada umumnya berupa :
Sesak nafas
Batuk yang tidak kunjung sembuh (lebih dari 2 minggu)
Bunyi menciut-ciut saat bernafas pada bukan penderita asma
Batuk berdarah
Perubahan warna pada dahak dan meningkatnya jumlah dahak
Perubahan suara (menjadi serak) atau suara kasar saat bernafas
Kelelahan kronis dan penurunan berat badan secara drastic
Bengkak pada leher dan wajah
Nyeri saat menarik nafas dalam-dalam
BAB II PEMBAHASAN DAN URAIAN KASUS Kasus 4. Kanker Paru Tn. Edi 32 tahun terdiagnosa kanker paru-paru dan dibawa ke rumah sakit dengan gejala batuk terus menerus yang tidak kunjung sembuh, sesak nafas, nyeri dada, berat badannya turun 2 kg setiap minggunya. Saudara perempuannya ada yang mengalami kanker payudara. Tn. Edi adalah seorang perokok sejati, setiap hari menghabiskan 2 bungkus rokok. Setelah diperiksa ternyata Tn. Edi menderita kanker stadium III, dimana kanker sudah menyebar ke organ sekitarnya. Pertanyaan : 1. Bagaimana tatalaksana terapi kasus ini ? 2. Informasi apa yang perlu diberikan mengenai penggunaan obatnya ? 3. Bagaimana monitoring terhadap keberhasilan terapi ?
Penyelesaian Kasus Secara SOAP 1. Subjektif
Gejala batuk terus menerus yang tidak kunjung sembuh,
Sesak nafas,
Nyeri dada,
Berat badannya turun 2 kg setiap minggunya
Tn. Edi adalah seorang perokok sejati, setiap hari menghabiskan 2 bungkus rokok
2. Objektif Tn. Edi menderita kanker stadium III, dimana kanker sudah menyebar ke organ sekitarnya.
3. Assesment Tn. Edi menderita kanker paru stadium III masuk kekategori NSCLC (Non Small Cell Lung Cancer) karena dia seorang perokok sejati. Dimana setiap harinya menghabiskan 2 bungkus rokok. Kanker paru stadium III dengan terapi kemoterapi. 4. Plan
Terapi non farmakologi a. Berhenti merokok, dan olahraga b. Mengkonsumsi jahe sebelum kemoterapi dalam kombinasi dalam antiemetik c. Mengkonsumsi makanan yang mengandung magnesium
Terapi farmakologi a. Infus ringer laktat (RL) Pemberian infus bertujuan untuk mengganti cairan yang hilang, dan sudah masuk dirumah sakit. Dosis yang diberikan adalah >20 tetes/menit. b. Kemoterapi : kombinasi antara cisplatium dan gemzitabin -
Cisplatin Kalbe (Kalbe Farma) Komposisi
: Cisplatinum
Indikasi
: Ca testis dan kandung kemih, tumor pyelum & uretral, karsinoma prostat, karsinoma ovarium, tumor ganas pada kepala & leher, Ca paru jenis non small cell, karsinoma esofagus, Ca uterus, serviks, neuroblastoma.
Dosis
: 50 mg/m2 tiap 4 minggu
KI
: Gangguan fungsi ginjal yang berat
ES
: Gangguan GI, anoreksia, stomatitis, anemia, tuli, hipersensitif, gagal ginjal.
Kemasan -
: vial 0,5 mg/10ml x1
Gemzar (Eli Lilly) Komposisi
: Gemcitabine HCI
Indikasi
: Terapi lini pertama untuk Ca paru jenis non sel kecil stadium IIIA atau IIIB yang tidak dapat dioperasi atau stadium IV (metastasis).
Dosis
: Ca paru jenis non sel kecil 1.000mg/m2 diberi secara infus IV selama 30 menit, diulangi setiap minggu selama 3 minggu, istirahat 1 minggu, kemudian siklus terapi diulangi kembali. Terapi utama Ca paru non sel kecil jadwal 2 mingguan : 1250 mg/m2 via infus IV selama 30 menit pada hari ke 1 & ke 8, jadwal 4 mingguan : 1000 mg/m2 via infus IV selama 30 menit pada hari ke 1, ke 8 & ke 15. Cisplatin digunakan pada dosis
75-100 mg/m2
pada hari ke 1
sesudah
gemcitabine. KI
: Hipersensitif
ES
: Anemia, leukopenia, trombositopenia, mual, muntah, diare, konstipasi ringan, dispne, reaksi alergi kulit, gejala seperti flu, edema, sariawan, eritema.
c. Antiemetik Lexapram (Molex Ayus) Komposisi
: Metoclopramide HCl
Indikasi
: Untuk mengontrol atau meredakan mual & muntah yang berhubungan dengan intoleransi terhadap obat sitotoksik,
radioterapi,
penyakit
keganasan,
serta
muntah pasca OP. Dosis
: Dewasa ½-1 tablet 3x/hr diberikan ½ jam sebelum makan.
KI
: Obstruksi, perdarahan & perforasi GI
ES
: Mengantuk, diare, konstipasi
Kemasan
: Tablet 10mg
d. Antianemia (prn) Recormon (Roche) Komposisi
: Epoitin β
Indikasi
: Pencegahan & pengobatan anemia pada pasien dewasa dengan tumor solid & diobati dengan kemoterapi platinum dasar yang cenderung menginduksi anemia.
Dosis
: Anemia yang berhubungan dengan Ca, pengobatan recormon diindikasikan jika kadar Hb ≤ 13 g/dL pada
saat mulai kemoterapi. Dosis awal 450 IU/kg/minggu SK. Dosis ganda jika Hb tidak mendukung setelah 4 minggu. Terapi dilanjutkan sampai 3 minggu setelah kemoterapi. KI
: Hipertensi tidak terkontrol
ES
: Meningkatkan TD, sakit kepala, reaksi anafilaksis
Kemasan
: jarum suntik pre filled 2000 iu
MONITORING a. Monitoring efek samping antibiotik b. Monitoring kondisi fisik pasien, keluhan dan kondisi luka operasi c. Monitoring kondisi umum pasien : temperatur, kecepatan pernapasan, denyut jantung atau nadi, tekanan darah d. Memonitoring Hb, granulosit serta trombosit sebelum dilakukan kemoterapi e. Memonitoring fungsi ginjal & fungsi hati
KIE a. b. c. d.
Berhenti merokok Hindari gaya hidup yang merusak kesehatan Isilah waktu dengan kegiatan-kegiatan yang berguna dan menyenangkan Hindari faktor resiko dan penyebab kanker
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. ISO FARMAKOTERAPI. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta Barat.
Anonim. 2007. FARMAKOLOGI DAN TERAPI Edisi 5. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.
Anonim. 2007. MIMS INDONESIA. CMPMedica Asia Pte Ltd. Jakarta.
Anonim. 2010. ISO INDONESIA. PT. ISFI Penerbitan. Jakarta.
http// KANKER PARU « LPKI JAWA TENGAH.htm.com (diakses tanggal 27 November 2012)