PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PT. BPR KANAYA TAHUN 2016 I.
PENDAHULUAN Menunjuk Peraturan Bank Indonesia (PBI) nomor : 15/3/PBI/2013 tentang transparasi kondisi keuangan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), maka bersama ini kami sampaikan Laporan Keuangan Tahunan PT. BPR Kanaya yang disusun untuk memberikan gambaran lengkap mengenai kinerja opersional Perseroan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, dengan berdasarkan pada Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. A.
VISI, MISI, MOTTO DAN NILAI-NILAI PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA
1.
VISI Perusahaan mempunyai visi yang mencerminkan tujuan yang akan dicapai pada masa yang akan datang dan misi yang memuat cara untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Visi yang jelas akan membuat setiap orang dalam organisasi memiliki kerangka berfikir yang sama baik dalam membuat strategi bisnis, menetapkan targettarget, maupun dalam upaya mencapai target yang ditetapkan. Visi Bank Kanaya adalah “Menjadikan PT. BPR KANAYA yang Sehat dan Kuat didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah”. Ungkapan pernyataan visi ini mengandung harapan agar BPR Kanaya Sehat, dikelola secara profesional dan memegang teguh prinsip kehati-hatian, mempunyai daya saing yang baik, sebagai mitra kerja yang dapat dipercaya oleh segenap nasabah, pemilik dan stakeholders lainnya serta mempunyai SDM yang handal.
2.
MISI
Misi dari Bank Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik sehingga dipercaya nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam pengembangan usahanya sesuai program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya memberi keuntungan yang maksimal bagi stake holder. Untuk mencapai Misi tersebut dengan tetap berpegang teguh pada aturan ketentuan pada usaha bisnis kepercayaan sehingga dapat tumbuh sehat secara baik maka harus didukung oelh usaha kemitraan yang memadai antara lain : a.
Sebagai lembaga intermediasi antara penyimpan dan peminjam;
b.
Peningkatan pemasaran baik funding (dana) maupun lending (kredit);
c.
Peningkatan kualitas SDM yang profesional;
d.
Peningkatan sistem dan prosedur serta peningkatan kualitas pengawasan;
e.
Tetap menjaga kualitas kredit untuk mencapai target NPL maksimum 2%;
f.
Perbaikan rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) dengan berbagai langkah manajemen dengan merumuskan dalam “Action Plan”;
g.
Perbaikan kualitas Profitabilitas agar lebih optimal sehingga memberikan keuntungan baik stake holder maupun share holder;
1
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
h.
Pengembangan struktur organisasi yang efektif dan efisien sehingga rasio antara jumlah tenaga kerja, beban/biaya tenaga kerja dan volume usaha menjadi lebih proporsional dan sehat;
i.
Terus meingkatkan modal usaha bank;
j.
Peningkatan kapasitas dan kapabilitas SDM, pemberdayaan dengan pelimpahan wewenang yang lebih luas serta kebijakan personalia yang lebih tegas dan adil dalam hal “Reward and Funishment”.
3.
MOTTO
Motto PT. BPR Kanaya adalah “KAMI ADA KARENA ANDA PERCAYA”. Dengan diberikannya rasa kepercayaan yang tinggi oleh nasabah maka pelayanan dengan sepenuh hati yang akan diberikan oleh Bank Kanaya merupakan faktor yang paling utama. Motto ini lah yang akan mendasari gerak langkah seluruh karyawan, pengurus, termasuk pemilik, dalam rangka pencapaian Visi dan Misi BPR Kanaya. 4.
NILAI-NILAI PERUSAHAAN
Nilai-nilai
Perusahaan
mencakup
nilai
Budaya
Kerja
yang
diterjemahkan
dalam Tindakan Budaya Kerja yang menjadi landasan cara berpikir, berperilaku dan bertindak individu-individu dalam kelompok yang dipergunakan secara terus menerus. Semua insan Bank diharuskan bertindak sesuai nilai-nilai pokok tersebut dalam pelaksanaan tugas. Nilai-nilai utama yang diyakini yaitu : a.
DAPAT DIPERCAYA Dapat dipercaya artinya dengan berpikir, berkata dan berbuat sesuai dengan hati nurani dan diimplementasikan dalam dunia kerja maka rasa kepercayaan dari Nasabah akan tumbuh. Contoh Perilaku :
b.
1)
Selalu berpikir, berkata dan berbuat baik sesuai dengan hati nurani.
2)
Belajar terus menerus untuk menjadi yang terbaik dibdangnya.
PEDULI Peduli artinya rasa memiliki yang tinggi dengan bersikap mengerti dan tanggap terhadap situasi dan kondisi lingkungan serta memiliki perhatian yang tulus terhadap kebaikan dan kemajuan sesama (Mengerti sebelum dimengerti). Contoh Perilaku: 1)
Mewujudkan kepedulian dan memberikan kontribusi positif terhadap keadaan sosial di sekitar area dimana Bank Kanaya beroperasi;
2)
Berlaku adil dan bijaksana tanpa membeda-bedakan latar belakang nasabah;
3)
Memupuk sikap siap membantu terhadap keluhan/pertanyaan yang diajukan oleh nasabah;
4)
Merespon kejadian yang terjadi disekitar kita;
5)
Peka terhadap kebutuhan stakeholders kita;
6)
Mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah dan mengambil langkahlangkah untuk mengatasinya.
2
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
c.
SINERGI Sinergi artinya menjadikan perbedaan sebagai kekuatan bersama untuk mencapai hasil yang terbaik. Contoh Perilaku : 1)
Menghargai perbedaan sebagai kekuatan;
2)
meraih hasil yang lebih baik sebagai sebuah tim melalui kekuatan dari kemajemukan di antara kita;
3)
Menciptakan sinergi dengan mencari pendapat orang lain, guna melengkapi pemikiran saya dan mendapatkan bantuan mereka pada saat pelaksanaan;
4) d.
Membantu orang lain jikalau dibutuhkan.
FOKUS PADA HASIL Fokus pada Hasil artinya fokus pada apa yang bisa kita lakukan maka nantinya akan tercapai yang terbaik. Contoh perilaku : 1)
Memulai hari dengan tujuan dan mengakhiri hari dengan hasil dan pembelajaran;
B.
2)
Bekerja dengan sepenuh hati dan pantang menyerah;
3)
Fokus pada apa yang bisa kita lakukan;
4)
Bekerja lebih dari apa yang diharapkan;
5)
Besyukur.
PROFIL PERUSAHAAN PT. BPR KANAYA
PT. BPR Kanaya (dahulu bernama PT BPR Citradana Simpati) didirikan di Kabupaten Buleleng, Propinsi Bali berdasarkan Akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, No. 155 tanggal 16 Januari 1992, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-8601 HT.01.01.Th.92 tahun 1992 tentang Persetujuan atas akta pendirian Perseroan terbatas. Izin usaha diberikan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no.: Kep141/KM.17/1993 yang memberikan izin kepada PT. BPR Citradana Simpati yang berkedudukan di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. PT BPR Citradana Simpati mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar, yaitu melalui Keputusan Menteri Hukum dan Perundang-undangan no. C7861 HT.01.04.Th.2000 dan no. C-21120 HT.01.04 Th. 2005. Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, no. 69 tanggal 19 Oktober 2009 menyetujui perubahan nama perseroan menjadi PT. BPR Kanaya. Selain itu menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 1.000.000.000,- menjadi Rp 2.000.000.000,dan menyetujui peningkatan modal disetor
dari
Rp 400.000.000,-
menjadi
Rp
1.000.000.000,- dengan komposisi kepemilikian yaitu Ni Nyoman Ratna Widiasmini sebanyak 900 lembar saham atau sebesar Rp 900.000.000 dan Nyonya Ketut Simpen sebanyak 100 lembar saham atau sebesar Rp 100.000.000,-. Pada tanggal 1 Oktober 2009, Bank Indonesia memberikan persetujuan atas akuisisi saham oleh Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen sebesar Rp 400.000.000,-.
3
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum, di Denpasar, no. 88 tanggal 18 Januari 2011 maka sesuai hasil rapat umum luar biasa para pemegang saham perseroan diputuskan untuk melakukan perubahan atas susunan pengurus perseroan. Adapun perubahan susunan pengurus perseroan dan penambahan modal disetor sesuai dengan akta notaris I Putu Chandra, SH. Di Denpasar, no. 27 tanggal 10 Januari 2012. Terdapat perubahan modal dasar perseroan, berdasarkan akta No, 77 tanggal 26 Pebruari 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-0004133.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 2 Maret 2016 . Modal dasar perseroan meningkat menjadi Rp 30.000.000.000,- (tiga puluh milyar rupiah) dan, modal yang ditempatkan dan disetor menjadi Rp 12.100.000.000,- (dua belas milyar seratus juta rupiah). Berdasarkan akta No. 69 tanggal 12 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum berdasarkan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-46967.40.22.2014 tanggal 15 Desember 2014. Terjadi pengesahan dan pengangkatan kembali I Ketut Rikan dan I Made Mudarma, SH., MM masing-masing sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Perseroan. Berdasarkan akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar dan telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum berdasarkan surat dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-AH.01.03-0035630 tanggal 30 Maret 2016. Adapun keputusan rapat yang disahkan melalui akta ini yaitu menyetujui dan mengesahkan pemberhentian Tuan I Ketut Rikan selaku Komisaris Utama perseroan dengan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya selama menjabat dan kemudian mengangkat Tuan Komang Adi Suryawan, S.Kom selaku Komisaris Utama perseroan dengan masa jabatan 5 tahun dari tanggal 29 Maret 2016 sampai dengan 29 Maret 2021. Jadi susunan Pengurus PT. BPR Kanaya Sebagai berikut: Komisaris Utama
: Komang Adi Suryawan, S.Kom
Komisaris
: I Made Mudarma, SH, MM
Direktur Utama
: I Ketut Widiarsa, SE
Direktur
: Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Jadi pada tahun 2016 susunan pengurus PT. BPR Kanaya, sudah lengkap sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan. Maksud dan tujuan Perseroan adalah bergerak dalam bidang usaha perbankan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : 1.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang berupa deposito berjangka, tabungan dana atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
2.
Memberikan kredit bagi pengusaha kecil dan/atau masyarakat pedesaan;
3.
Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.
Adapun ijin-ijin yang dimiliki PT. BPR Kanaya adalah : 1.
Ijin Usaha Bank Perkreditan Rakyat dari Menteri Keuangan nomor : KEP - 141/KM.17/1993
4
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 tanggal 16 Juli 1993 dari Menteri Keuangan Direktur Jenderal Moneter. 2.
Tanda Daftar Perusahaan dari Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan nomor pendaftaran 22.01.1.64.00318 tanggal 9 September 2014 dan berlaku sampai tanggal 14 Mei 2017.
3.
Surat
Ijin
Tempat
Usaha
(SITU)
sesuai
dengan
SK
Bupati
Buleleng
No.
503/29/021/SITU/KPT/2010 tanggal 2 Pebruari 2010. 4.
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 01.492.806.3-902.000 dari Departemen Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak Singaraja.
C.
PROFIL KEPENGURUSAN Adapun susunan kepengurusan PT. BPR Kanaya Berdasarkan akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Putu Chandra, SH di Denpasar adalah sebagai berikut : 1.
DEWAN KOMISARIS a.
Komisaris Utama
Komang Adi Suryawan, Lahir di Kalibukbuk pada tanggal 02 Januari 1981. Warga Negara Indonesia, Komisaris Utama PT. BPR Kanaya sejak 2016. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris di PT. BPR Karya Sari Sedana sejak tahun 2008 dan di PT. BPR Bali Sinar Menara sejak tahun tahun 2010. Beliau memulai karirnya di Intravis Teknologi sebagai Teknisi Komputer (2002 – 2003), karirnya berlanjut di PT. BPR Karya Sari Sedana sebagai Accounting (2005 – 2008 ) dan beliau pernah menjadi Guru Honor di SMK TI Bali Global (2009- 2010). Beliau mengenyam pendidikan di Lembaga Pendidikan Bali Asia (2004 – 2006) dan lulus dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK Asia) Malang tahun 2008 dan memperoleh gelar Sarjana Komputer. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan tahun 2016 beliau telah mengikuti Survailen dan Pelatihan Penyegaran Sertifikasi Direktur yang diselenggarakan oleh LSP LKM CERTIF. b.
Komisaris
I Made Mudarma, SH, MM, Lahir di Bulian pada tanggal 13 Januari 1953. Warga Negara Indonesia, Komisaris PT. BPR Kanaya sejak 2010. Beliau memulai karirnya di Departemen Dalam Negeri Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng sebagai Kepala Seksi Pendapatan (1990 – 2009), dan beliau pernah menjadi Pembantu Ketua di STIE Triatma Mulya Singaraja (2009 - 2014). Beliau juga menjabat sebagai Ketua Maha Semaya Warga Pande Kabupaten Buleleng (2009 – Sekarang). Beliau mengenyam pendidikan di Universitas Wijaya Putra jurusan Manajemen SDM tahun 2007 dan memperoleh gelar Magister Manajemen. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan tahun 2016 beliau telah mengikuti Survailen dan Pelatihan Penyegaran Sertifikasi Direktur yang diselenggarakan oleh LSP LKM CERTIF. 2.
DIREKSI a.
Direktur Utama
I Ketut Widiarsa,S.E., Lahir di Singaraj pada tanggal 28 Maret 1972. Warga Negara Indonesia, Direktur Utama PT. BPR Kanaya sejak 2010. Beliau memulai
5
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
karirnya di Asuransi Sewu New York Life sebagai agen (1994 – 1995), karirnya berlanjut di PT. Hero Nusa Denpasar (1995 – 1996 ) dan beliau pernah bekerja di PT. Bank Danamon Singaraja (1996 - 2005) dan pada tahun 2005 – 2009 pernah bekerja di PT. Merta Bhuana Motor dan di Bank Tabungan Pensiun Negara (BTPN) Singaraja (2009 – 2010). Beliau mengenyam pendidikan di Universitas Warmadewa pada tahun 1991 - 1996 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). b.
Direktur
Ir. Bagus Putu Arya Budhi, Lahir di Singaraja pada tanggal 18 November 1966. Warga Negara Indonesia, Direktur PT. BPR Kanaya sejak 2011. Beliau memulai karirnya di PT. Bank Dagang Bali Denpasar (1993 – 2004), karirnya berlanjut di Danamon Simpan Pinjam Divisi Micro Banking PT. Bank Danamon Indonesia Cluster Bali Area (2004 – 2007 ) kemudian pada tahun 2007 – 2008 bekerja di Maya Pada Mitra Usaha (MMU) Denpasar dan sebagai agen di Asuransi Jiwa Prudential PruAnugrah Denpasar. Beliau mengenyam pendidikan di Universitas Udayana dengan Jurusan Budidaya Pertanian (1985 – 1993) dan memperoleh gelar Insinyur. Pada tahun 2011 beliau memperoleh Sertifikasi Direktur yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 42 (empat puluh dua) orang untuk tahun 2016 dengan pendidikan terakhir setingkat S1 sebanyak 16 (enam belas) orang, D3 sebanyak 4 (empat) orang, D2 sebanyak 1 (satu) orang, D1 sebanyak 3 (tiga), SMA sebanyak 16 (enam belas) orang, SMP sebanyak 2 (dua) orang. D.
KOMPOSISI KEPEMILIKAN PT. BPR KANAYA Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 77 tanggal 26 Pebruari 2016 di Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 30.000.000.000,- dan telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp. 12.100.000.000,-. Dengan komposisii kepemilikan saham sebagai berikut. Tabel 1.1 Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya
No
Nama Pemegang Saham
1 Nyoman Ratna Widiasmini 2 Nyonya Ketut Simpen Jumlah II.
Sebelum Perubahan Lembar % Nominal Saham 5.950 91,54 5.950.000.000 550 8,46 550.000.000 6.500 100,00 6.500.000.000
Sesudah Perubahan Lembar Saham 11.550 550 12.100
% 95,45 4,55 100
Nominal 11.550.000.000 550.000.000 12.100.000.000
PERKEMBANGAN USAHA BPR A.
PERKEMBANGAN USAHA BANK TAHUN 2016 Perkembangan usaha PT. BPR Kanaya selama tahun 2016 cukup stabil terlihat dari perkembangan neraca dan laba/rugi dari tahun ketahun mengalami perkembangan. Dalam perjalanan PT. BPR Kanaya ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu kondisi perekonomian Indonesia dan internasional pada tahun 2016, secara umum masih belum menunjukkan perbaikan. Lesunya pertumbuhan ekonomi negara-negara besar di Eropa maupun Asia membawa dampak bagi pertumbuhan PDB Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2016
6
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 mencapai 5,02 % (y-o-y). Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang tercatat 5,18 % (y-o-y). Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi dari negara-negara mitra dagang besar yang merupakan pasar utama dari komoditas ekspor Indonesia, seperti misalnya pertumbuhan ekonomi China stagnan 6,7 %, Singapura mengalami perlambatan dari 2,0 % menjadi 0,6 %, Korea Selatan melambat dari 3,3 % menjadi 2,7 % sedangkan ekonomi adidaya Amerika Serikat saat ini menguat dari 1,3 % menjadi 1,5 %. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri tetap terjaga yang disebabkan oleh tumbuhnya konsumsi rumah tangga dan investasi seiring dengan terjaganya daya beli masyarakat dan sejalan dengan tren penurunan inflasi (tingkat harga cenderung stabil), dimana inflasi tercatat sebesar 0,9 %. Perekonomian daerah khususnya Bali mempunyai posisi dan peran yang strategis terhadap pembangunan ekonomi nasional serta dalam upaya menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini didasari oleh fakta pembangunan nasional merupakan agregasi dari pembangunan daerah dan semakin meningkatnya proporsi inflasi daerah dalam menyumbang inflasi nasional. Berdasarkan data dari Bank Indonesia bahwa Pertumbuhan perekonomian Provinsi Bali pada triwulan III 2016 mencapai 6,17 persen atau lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi secara nasional yang hanya sebesar 5,02 persen (yoy). Namun Pencapaian perekonomian Bali tersebut mengalami perlambatan dibanding triwulan II-2016 yang sebesar 6,54 persen (yoy). Situasi dan kondisi perekonomian secara keseluruhan baik nasional, Provinsi Bali maupun daerah Buleleng tentunya memberikan dampak bagi jalannya usaha PT. BPR. Kanaya, hal ini dapat dilihat dari beberapa pencapaian sasaran yang tertuang dalam Rencana Kerja PT. BPR Kanaya Tahun 2016 sudah sepenuhnya tercapai dengan baik dan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, maka pencapaiannya mengalami pertumbuhan yang sangat positif. Sedangkan beberapa rencana belum tercapai sesuai dengan target yang diharapkan. Tidak tercapainya beberapa target selain disebabkan oleh faktor ekonomi, kondisi ini juga dipengaruhi adanya persaingan yang semakin sengit antar lembaga keuangan. Persaingan sesama BPR telah terlihat dengan adanya BPR yang hijrah ke Kota Singaraja dengan membuka kantor kas baru. Banyaknya Koperasi Simpan Pinjam merupakan salah satu pesaing baik di dalam penghimpunan dana pihak ketiga maupun dalam penyaluran kredit. Disamping pesaing lokal seperti Koperasi maupun LPD, pesaing yang lebih besar lagi adalah Bank Umum yang mengambil pasar sekala kecil. Ini menandakan bahwa pasar retail ikut diambil oleh bank sekala besar. Namun optimisme kami untuk meningkatkan persaingan dengan meningkatkan sumber daya yang ada serta meningkatkan profesional kerja dengan melaksanakan Good Coorporate Governance serta meningkatkan kinerja secara team work dengan sebaik-baiknya, maka apa yang menjadi tujuan usaha bisa terealisasi dengan baik.
7
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 B.
IKHTISAR DATA KEUANGAN 1.
Laporan Neraca dan Laba Rugi Tabel 2.1 LAPORAN NERACA Per 31 Desember 2016 Dalam Ribuan Rupiah TAHUN BUKU
2016
2015
Penempatan pada Bank lain
18.459.163
13.744.370
Kredit yang diberikan
111.251.370
91.841.571
Total Aset
136.439.977
107.427.221
Dana Pihak Ketiga
49.158.403
37.321.391
Jumlah Kewajiban
116.122.550
92.372.244
20.317.427
15.054.976
Jumlah Ekuitas
Tabel 2.2 LAPORAN LABA RUGI Per 31 Desember 2016 Dalam Ribuan Rupiah TAHUN BUKU
2016
2015
Pendapatan Bunga dan Provisi Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga-Bersih
26.362.231 12.991.827 13.370.404
19.717.307 9.302.308 10.414.999
Pendapatan Operasional Lainnya Jumlah Pendapatan Operasional Beban Operasional Beban Penyisihan Kerugian Beban Penyusutan Beban Pemasaran Beban Administrasi dan Umum Beban Operasional Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya
346.357 13.716.761
153.552 10.568.551
1.413.737 308.192 58.930 4.300.119 210.738 6.291.716
260.149 134.413 28.192 3.705.618 198.675 4.327.047
(60.577) 7.364.468 1.707.755 5.656.713
(85.271) 6.156.233 1.378.406 4.777.827
pendapatan Beban Non Operasional Laba Rugi Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Rugi Setelah Pajak
Ikhtisar Data keuangan pada periode 31 Desember 2016 yang mencakup Neraca diantaranya Penempatan pada bank lain sebesar Rp. 18.459.163 ribu, Kredit yang diberikan sebesar Rp. 111.251.370 ribu, Total Aset sebesar Rp. 136.439.977 ribu, Dana pihak ketiga sebesar Rp. 49.158.403 ribu, Jumlah Kewajiban sebesar Rp. 116.122.550 ribu dan jumlah ekuitas yang sebesar Rp. 20.317.427 ribu. Sedangkan yang mencakup Laba Rugi diantaranya seperti Pendapatan bunga bersih sebesar Rp. 13.370.404 ribu, Pendapatan operasional lainnya sebesar Rp. 346.357 ribu, Beban operasional sebesar Rp. 6.291.716 ribu, Rugi non operasional sebesar Rp. 60.577 ribu, Laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.364.468 ribu dan Laba setelah pajak sebesar Rp.5.656.713 ribu. Dilihat dari data tersebut diatas maka pertumbuhan keuangan bank berjalan sangat baik.
8
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 2.
Rasio Keuangan a.
RASIO KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF (KAP) Tabel 2.3 Rasio Kualitas Aktiva Produktif PERBANDINGAN KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF Per 31 Desember 2016 (1=Ribu rph)
KETERANGAN I.
II III IV V VI VII VIII IX X XI
Lancar
Aktiva Produktif A. Kredit yang diberikan B. Surat - Surat Berharga C. Penempatan Pada Bank Lain ( diluar Giro ) D. Jumlah Aktiva Produktif Jumlah Aktiva Produktif yang diklasifikasikan Nilai Agunan Kredit yang diperhitungkan Sertifikat Bank Indonesia Dasar Perhitungan PPAPWD *) Persentase PPAPWD ( sesuai SE BI No.26/4/BPPP ) Jumlah PPAPWD ( V x VI ) Jml. Penyisihan Penghapusan AP yg telah dibentuk Jumlah Kekurangan penyisihan penghapusan AP. Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif ( II : I.D. ) x 100 % - KAP Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap PPAPWD ( VIII : VII ) x 100 % - PPAP
107.726.909 14.783.706 122.510.615 122.510.615 0,50% 584.834
Kurang Lancar
1.548.419 1.548.419 774.210 1.057.729 490.690 10% 49.069
Diragukan
Macet
405.844 405.844 304.383 376.668 29.176 50% 14.588
3.260.327 3.260.327 3.260.327 1.980.226 1.280.101 100% 1.280.101
Jumlah
112.941.499 14.783.706 127.725.205 4.338.920 3.414.623 124.310.582 1.928.592 1.928.592 0 3,40% 100,00%
XII Prosentase Kolektabilitas Kredit Menurut Pemeriksaan 95,38% 1,37% 0,36% 2,89% XIII Prosentase Kredit Non Lancar terhadap seluruh kredit (NPL) XIV Prosentase NPL Netto *) Apabila Nilai Agunan diketahui, dasar perhitungan sesuai dengan SE BI No. 26/4/BPPP tgl. 29/5/93 dan SE BI No. 26/9/BPPP tgl. 9 Apabila Nilai Agunan tidak diketahui, maka agunan yang diperhitungkan sebesar 50% dari baki debet.
100,00% 4,62% 4,25%
31 DESEMBER 2015 (1=Ribu rph) Lancar
KETERANGAN
I.
II III IV V VI VII VIII IX X
Aktiva Produktif A. Kredit yang diberikan B. Surat - Surat Berharga C. Penempatan Pada Bank Lain ( diluar Giro ) D. Jumlah Aktiva Produktif Jumlah Aktiva Produktif yang diklasifikasikan Nilai Agunan Kredit yang diperhitungkan Sertifikat Bank Indonesia Dasar Perhitungan PPAPWD *) Persentase PPAPWD ( sesuai SE BI No.26/4/BPPP ) Jumlah PPAPWD ( V x VI ) Jml. Penyisihan Penghapusan AP yg telah dibentuk Jumlah Kekurangan penyisihan penghapusan AP. Rasio Aktiva Produktif yang diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif ( II : I.D. ) x 100 % - KAP
Kurang Lancar
90.395.126 11.333.943 101.729.069 -
594.807 594.807
101.729.069 0,50% 501.787
Diragukan
Macet
1.231.690 1.231.690
1.538.577 1.538.577
297.404
923.768
1.538.577
551.777 -
1.231.690 -
1.280.010 -
43.030
-
258.567
10% 4.303
50% -
100% 258.567
Jumlah
93.760.200 11.333.943 105.094.143 2.759.748 3.063.477 102.030.666 764.657 764.657 (0)
2,63%
XI Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif terhadap PPAPWD ( VIII : VII ) x 100 % - PPAP
100,00%
XII Prosentase Kolektabilitas Kredit Menurut Pemeriksaan
96,41%
0,63%
1,31%
1,64%
XIII Prosentase Kredit Non Lancar terhadap seluruh kredit (NPL)
100,00% 3,59%
*) Apabila Nilai Agunan diketahui, dasar perhitungan sesuai dengan SE BI No. 26/4/BPPP tgl. 29/5/93 dan SE BI No. 26/9/BPPP tgl. 9 Apabila Nilai Agunan tidak diketahui, maka agunan yang diperhitungkan sebesar 50% dari baki debet.
Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) per akhir Desember 2016 sebesar 3,40 % sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 2,63 % terjadi peningkatan sebesar 0,77 %. Rasio NPL pada Desember 2016 sebesar 4,62 % sedangkan pada posisi Desember 2015 sebesar 3,59 %, terjadi peningkatan sebesar 1,03%.
9
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 b.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) Tabel 2.4 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Dua Periode Terakhir
KETERANGAN 1. AKTIVA NERACA 1,1 Kas 1,2 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1,3 Kredit dengan agunan berupa SBI, tabungan dan deposito yang diblokir pada BPR ybs. disertai dengan surat kuasa pencairan, emas dan logam mulia, sebesar nilai terendah antara agunan dan baki debet 1,4 Kredit kepada pemerintah pusat *) 1,5 Giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan serta tagihan lainnya kepada Bank lain **) 1,6 Kredit kepada atau yang dijamin oleh Bank lain atau Pemerintah daerah 1,7 Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dijamin oleh Hak Tanggunan pertama dengan tujuan untuk di huni *) 1,8 Kredit kepada atau yang dijamin oleh BUMN/BUMD *) 1,9 Kredit kepada pegawai/pensiun *) 1,10 Kredit kepada Usaha Mikro dan Kecil *) 1,11 Kredit kepada atau yang dijamin oleh : a. Perorangan *) b. Koperasi *) c. Kelompok dan perusahaan lainnya *) 1,12 Aktiva tetap dan inventaris (Nilai Buku) 1,13 Aktiva lainnya selain tersebut diatas 2. JUMLAH ATMR
SALDO 31-Des-2015
BOBOT RESIKO (%)
180.943 111.740
0% 0% 0%
13.744.370
0% 20%
2. JUMLAH ATMR
-
40%
-
90.283.382
76.740.875
1.084.463 1.663.240
100% 100% 100% 100% 100%
1.084.463 1.663.240 82.237.452
BOBOT RESIKO (%)
ATMR
158.616 5.543.556
0% 0% 0%
-
18.459.164
0% 15% 20%
3.691.833
-
20%
-
-
20%
-
75.397.182 27.864.922 129.620 745.890 3.260.327 5.435.195 (554.495) 136.439.977
10
2.748.874
50% 50% 85%
SALDO 31-Des-2016
1. AKTIVA NERACA 1,1 Kas 1,2 Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1,3 Kredit yang diberikan dengan agunan bersifat likuid berupa SBI, Surat Utang yang diterbitkan oleh pemerintah RI, tabungan dan/atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan berdasarkan 1,4 Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang telah melampaui 1,5 Kredit yang diberikan dengan agunan berupa emas 1,6 Penempatan pada bank lain dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan tagihan 1,7 Kredit kepada atau yang dijamin oleh Bank lain atau pemerintah daerah 1,8 Bagian dari kredit yang dijamin oleh BUMN/BUMD yang melakukan usaha sebagai penjamin kredit 1,9 Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/ 1,10 Kredit kepada BUMN/BUMD atau kredit yang dijamin 1,1 Kredit kepada pegawai/pensiun *) 1,1 Kredit dengan agunan berupa tanah dan rumah tinggal/ 1,1 Kredit yang diberikan kepada usaha mikro dan kecil 1,1 Kredit dengan agunan berupa kendaraan bermotor, 1,2 Tagihan atau kredit lainnya yang tidak memenuhi kriteria 1,2 Tagihan atau kredit lainnya yang telah jatuh tempo atau 1,2 Aset tetap, inventaris, dan aset tidak berwujud 1,2 Agunan Yang Diambil Alih (AYDA) yang belum melampaui 1,2 Aset lainnya selain tersebut diatas
-
20%
107.068.138
KETERANGAN
ATMR
30% 50% 50% 50% 70% 70% 100% 100% 100% 100% 100%
22.619.155 19.505.445 90.734 745.890 3.260.327 5.435.195 (554.495) 54.794.084
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 c.
PERHITUNGAN KEBUTUHAN MODAL MINIMUM Tabel 2.5 Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum Dua Periode Terakhir Saldo 31 Des 2015
KETERANGAN I. MODAL 1. MODAL INTI 1,1 Modal Disetor 1,2 Agio 1,3 Disagio -/1,4 Modal Sumbangan 1,5 Dana setoran modal 1,6 Cadangan umum 1,7 Cadangan tujuan 1,8 Laba ditahan 1,9 Laba tahun-tahun lalu 1,10 Rugi tahun-tahun lalu -/1,11 Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP (maks. 50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh) 1,12 Rugi tahun berjalan -/1,13 Sub Total
8.500.000 1.700.000 77.150 4.873.610 -
BATAS MAKS
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50% 100%
15.150.760
1,14 Good Will -/1,15 AYDA belum diselesaikan lewat 1 thn
-/-
1,16 JUMLAH MODAL INTI
-
3. JUMLAH MODAL (1.15 + 2.5) II. MODAL MINIMUM (12% X ATMR) III. KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL IV. RATIO KPMM (CAR) --> Minimal 12% Jumlah Modal --------------------------X 100% ATMR ------------------------------------------------------>>>>>>>>
11
451.417 451.417
8.500.000 1.700.000 77.150 2.436.805 12.713.955
100% 100%
15.150.760
2. MODAL PELENGKAP 2,1 Cadangan revaluasi aktiva tetap 2,2 PPAP umum (maks 1,25% dari ATMR= 1.134.175,00 ) 2,3 Modal pinjaman 2,4 Pijaman subordinasi (maks 50% dari modal inti) 2,5 JUMLAH MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti)
Saldo 31 Des 2015
12.713.955
100% 1,25% 100% 50%
451.417 451.417
15.602.177
13.165.372
9.868.494
9.868.494 3.296.878 16,01% Sehat
82.237.452
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Saldo 31 Des 2016
KETERANGAN I. MODAL 1. MODAL INTI 1,1 Modal Disetor 1,2 Agio 1,3 Disagio -/1,4 Modal Sumbangan 1,5 Dana setoran modal 1,6 Cadangan umum 1,7 Cadangan tujuan 1,8 Laba ditahan 1,9 Laba tahun-tahun lalu 1,10 Rugi tahun-tahun lalu -/1,11 Laba tahun berjalan setelah dikurangi kekurangan PPAP (maks. 50% setelah dikurangi taksiran hutang PPh) 1,12 Rugi tahun berjalan -/1,13 Sub Total
12.100.000 2.420.000 140.714 5.656.713 -
BATAS MAKS
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 50% 100%
20.317.427
1,14 Good Will -/1,15 AYDA belum diselesaikan lewat 1 thn
-/-
1,16 JUMLAH MODAL INTI
-
3. JUMLAH MODAL (1.15 + 2.5) II. MODAL MINIMUM (12% X ATMR) III. KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL IV. RATIO KPMM (CAR) --> Minimal 12% Jumlah Modal --------------------------X 100% ATMR ------------------------------------------------------>>>>>>>>
510.917 510.917
12.100.000 2.420.000 140.714 2.828.357 17.489.071
100% 100%
20.317.427
2. MODAL PELENGKAP 2,1 Cadangan revaluasi aktiva tetap 2,2 PPAP umum (maks 1,25% dari ATMR= 1.134.175,00 ) 2,3 Modal pinjaman 2,4 Pijaman subordinasi (maks 50% dari modal inti) 2,5 JUMLAH MODAL PELENGKAP (maks. 100% dari Modal Inti)
Saldo 31 Des 2016
17.489.071
100% 1,25% 100% 50%
510.917 510.917
20.828.344
17.999.988
6.575.290
6.575.290 11.424.697 32,85% Sehat
54.794.084
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) per akhir Desember 2016 sebesar 32,85 %, sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar 16,01 %, terjadi peningkatan sebesar 16,84 %.
12
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 d.
LAPORAN PENYEDIAAN DANA PIHAK TERKAIT Tabel 2.6 Laporan Penyediaan Dana Pihak Terkait PT. BPR Kanaya Per 31 Desember 2016 Nama Bank : Alamat : Kota/Kabupaten : Bulan Laporan : Tanggal Cetak: No
Nama Peminjam/Bank
PT PT BPR KANAYA JL Surapati No. 168 Kab. Buleleng Desember 2016 6 Februari 2017 Hubungan Keterkaitan dengan BPR
Dalam Ribuan Rupiah Modal KPMM BMPK Pihak Terkait (10%)
18.254.406 Ribuan (Rp) 1.825.441 Ribuan (Rp)
Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana Penyediaan Agunan Penyediaan Tanggal Dana / BakiLikuid / Bagian Dana / Baki Debet Yang Dijamin Debet Neto
A. Individu Peminjam 1 NI PUTU PUSPITA DEWI KABAG OPERASIONAL 22-07-2016 9.166 2 I KETUT WIDIARSA DIREKTUR UTAMA 18-03-2016 212.500 3 PUTU AGUS WIDIADA SPI 25-08-2016 2.759 4 MADE MARJAYASA,STP KABAG KREDIT 13-03-2015 2.081 5 KOMANG ADI SURYAWAN KOMISARIS UTAMA 17-11-2016 4.790 6 I MADE MUDARMA ,SH.M.M KOMISARIS 15-05-2015 20.500 7 BAGUS PUTU ARYA BUDHI DIREKTUR 15-06-2015 44.718 8 KOMANG ADI SURYAWAN,S.KOM KOMISARIS UTAMA 14-06-2016 62.500 9 BAGUS PUTU ARYA BUDHI DIREKTUR 13-12-2016 5.000 10 PUTU AGUS WIDIADA SPI 25-05-2016 110.867 11 I MADE MUDARMA,SH.M.M KOMISARIS 22-10-2015 7.666 12 MADE MARJAYASA KABAG KREDIT 12-04-2016 31.200 13 PUTU AGUS WIDIADA SPI 08-12-2015 18.760 14 NI PUTU PUSPITA DEWI KABAG OPERASIONAL 27-12-2016 5.000 15 I GEDE ARSAMA SPI 21-03-2016 4.375 16 PUTU SUKANADI SUAMI PSP 25-05-2016 360.000 B. Penempatan Dana Pada BPR Lain I.JUMLAH PENYEDIAAN DANA NETTO II.JUMLAH PENYEDIAAN DANA YANG MELAMPAUI BMPK *) JUMLAH PENYEDIAAN DANA BAKI DEBET NETO YANG DIPERHITUNGKAN DALAM PERHITUNGAN BMPK ( I - II )
-
Kualitas
9.166 212.500 2.759 2.081 4.790 20.500 44.718 62.500 5.000 110.867 7.666 31.200 18.760 5.000 4.375 360.000
Ket
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
-
901.882 901.882
Jumlah kredit tersebut dengan total baki debet sebesar Rp. 901.881 ribu (0,80 %) dari total kredit seluruhnya tergolong lancar dan tidak melanggar BMPK pihak terkait, dimana jumlah modal KPMM pada posisi per 30 November 2016 adalah sebesar Rp. 17.911.625 ribu dan BMPK pihak terkait adalah sebesar Rp. 1.791.162 ribu. Proses pemberian kredit tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di bank dan salah satunya adalah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPK dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit. Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait telah memenuhi ketentuan
Bank
Indonesia
tentang
Batas
Maksimun
Pemberian
Kredit,
memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun perundang-undangan yang berlaku. Atas penerapan ini juga telah disampaikan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan secara berkala.
13
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 e.
LAPORAN PELANGGARAN BMPK PIHAK TIDAK TERKAIT Tabel 2.7 Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait PT. BPR Kanaya Per 31 Desember 2016 Laporan Pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait Nama Bank Alamat
PT BPR KANAYA JL. Surapati No. 168 Sgr
Dalam Ribuan Rupiah Modal KPMM
Kota/Kabupaten Bulan Laporan
Kab. Buleleng Desember 2016
BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) Kelompok Peminjam Tidak Terkait (30%)
Pada Saat Pemberian Realisasi Penyediaan Dana Tanggal No Nama Peminjam/Bank
Penyediaan Dana/ Baki Debet
Agunan Likuid/ Bagian Yang Dijamin
Penyediaan Dana /Baki Debet Netto
Pelanggaran BMPK
NIHIL Total Pelanggaran Total Keseluruhan Pelanggaran Tidak Terkait
Persentase Pelanggaran BMPK
18.254.406 Ribuan (Rp) 3.650.881 Ribuan (Rp) 5.476.322 Ribuan (Rp)
Kualitas
Ket
- PELANGGARAN BMPK : 0.00 %
Sampai dengan periode 31 Desember 2016 tidak ada pelanggaran BMPK Pihak Tidak Terkait. f.
LAPORAN PELAMPUAN BMPK Tabel 2.8 Laporan Pelampuan BMPK PT. BPR Kanaya Per 31 Desember 2016 Laporan Pelampauan BMPK Nama Bank Alamat
PT BPR KANAYA JL. Surapati No. 168
Dalam Ribuan Rupiah Modal KPMM
Kota/Kabupaten Bulan Laporan
Kab. Buleleng Desember 2016
Kelompok Peminjam Terkait(10%) BMPK Pihak Tidak Terkait (20%) Kelompok Peminjam Tidak Terkait (30%)
No
Keterkaitan Pada Saat Laporan Penyediaan Agunan Penyediaan Nama Peminjam/Bank Dana /Baki Likuid/Bagian Dana/ Baki Debet yang Dijamin Debet Netto
Pelampauan BMPK (Rp)
18.254.406 Ribuan (Rp) 1.825.441 Ribuan (Rp) 3.650.881 Ribuan (Rp) 5.476.322 Ribuan (Rp)
Kualitas
Ket
NIHIL Informasi yang di sampaikan sesuai dengan yang sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian data yang disampaikan, segala resiko yang muncul atas penyampaian data tersebut menjadi tanggung jawab kami.b kami.
Sampai dengan periode 31 Desember 2016 tidak ada pelampauan BMPK.
14
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 g.
RASIO LOAN DEPOSIT RATIO (LDR)
Tabel 2.9 Perhitungan LDR dan Cash Ratio PT. BPR Kanaya Dua Periode Terakhir 31 Desember 2016 Saldo %
CASH RATIO POS-POS NERACA I
II
31 Desember 2015 Saldo %
Alat Likuid 1 Kas 2 ABA Giro 3 ABA Tabungan *) Total Alat likuid
158.616 3.675.458 8.308.706 12.142.780
1,31 30,27 68,43 100,00
180.943 2.410.428 8.058.943 10.650.314
1,70 22,63 75,67 100,00
Hutang Lancar 1 Kewajiban segera 2 Tabungan 3 Deposito berjangka 3 Deposito berjangka Bank Lain Total Kewajiban Lancar
786.355 4.871.553 44.286.850 9.700.000 59.644.758
1,32 8,17 74,25 16,26 100,00
538.385 4.454.491 32.941.900 37.934.776
1,42 11,74 86,84 0,00 100,00
PERHITUNGAN : Alat Likuid
20,36%
28,08%
SEHAT
SEHAT
x 100 % Hutang Lancar
LDR ( LOAN TO DEPOSIT RATIO ) POS-POS NERACA
I
II
Kredit yang diberikan 1 Kredit yang diberikan 2 Kredit yang diberikan kepada bank lain Total Kredit Yang diberikan Dana yang diterima 1 Simpanan pihak III - Deposito berjangka - Tabungan 2 Pinjaman yang diterima lebih dari 3 bulan + deposito antar Bank 3 PNM 4 Modal Inti + Modal Pinjaman Total Dana PERHITUNGAN : Kredit yang diberikan
Saldo
%
Saldo
112.941.499
93.760.196
112.941.499
93.760.196
44.286.850 4.871.553 65.833.270 17.489.071 132.480.744
33,43 3,68 0,00 49,69 0,00 13,20 100,00
32.941.900 4.454.491 54.166.369 12.713.955 104.276.715
85,25%
89,91%
SEHAT
SEHAT
%
31,59 4,27 0,00 51,94 0,00 12,19 100,00
x 100 % Dana Yang Diterima
Loan Deposit Ratio (LDR) per akhir Desember 2016 sebesar 85,25 %, sedangkan pada posisi akhir Desember 2015 sebesar
89,91 %, terjadi
penurunan sebesar 4,66 %. Rasio Kas pada posisi Desember 2016 sebesar 20,36 % sedangkan pada posisi Desember 2015 sebesar 28,08 %, terjadi penurunan sebesar 7,72%.
15
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 h.
RASIO RENTABILITAS Tabel 2.10 Perhitungan Rentabilitas
Rasio Rentabilitas Tahun 2016 a. Return On Aset Laba sebelum pajak Rata-rata volume usaha b. Return on Equity Laba setelah pajak Equity c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Jumlah biaya operasional Jumlah pendapatan operasional
X
100 % =
7.459.589 127.791.489
=
5,84%
X
100 % =
5.751.834 17.999.988
=
31,95%
X
100 % =
19.190.545 26.710.711
=
71,85%
Rasio Rentabilitas Tahun 2015 a. Return On Aset Laba sebelum pajak Rata-rata volume usaha b. Return on Equity Laba setelah pajak Equity c. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional Jumlah biaya operasional Jumlah pendapatan operasional
X
100 % =
6.149.332 90.273.452
=
6,81%
X
100 % =
4.873.010 13.165.372
=
37,01%
X
100 % =
13.629.607 19.896.526
=
68,50%
Rasio Return on Aset (ROA) per akhir Desember 2016 sebesar 5,84 % sedangkan ROA per akhir Desember 2015 sebesar 6,81% mengalami penurunan sebesar 0.97%. ROE dan BOPO per akhir Desember 2016 masingmasing sebesar 31,95% dan 71,85% sedangkan ROE dan BOPO per akhir Desember 2015 masing-masing sebesar 37,01% dan 68,50%. ROE mengalami penurunan sebesar 5,06% sedangkan BOPO mengalami peningkatan sebesar 4,89%. C.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2016 Sepanjang tahun 2016 Manajemen bank melakukan pengembangan bisnis untuk mendukung proses bisnisnya agar dapat berjalan secara optimal. Beberapa kegiatan pengembangan yang dilakukan diantaranya : 1.
Meningkatkan pertumbuhan Dana dengan membuat Produk Bank Bank terus melakukan inovasi produk dengan membuat produk-produk baru, baik produk pada tabungan maupun produk pada kredit. Beberapa produk yang telah diluncurkan oleh bank yaitu :
16
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 a.
Tabungan Selain memiliki produk tabungan umum dan tabunganku, bank juga memiliki produk tabungan yang lain tabungan paket kanaya dan tabungan simpel.
b.
Kredit 1)
Meningkatkan pertumbuhan kredit dengan membuat produk baru Selain memiliki produk kredit konvensional seperti Kredit Modal Kerja (KMK), Kredit Investasi (KI) dan Kredit Konsumtif (KK), bank juga memiliki produk lainnya sejak tahun 2015 yaitu Kredit Kanaya Simple-200 dan Kredit Mikro Kanaya.
2)
Menjaga Kualitas Kredit Pengembangan kredit difokuskan pada tiga hal yaitu strategi menjaga kualitas kredit dan pemberian fasilitas kredit, Dalam rangka menjaga kualitas kredit telah dilakukan beberapa strategi, sehingga NPL tetap terjaga pada level 5 %. Strategi-strategi tersebut adalah: a)
Penyusunan Analisa Kredit yang tetap memperhatikan nasabah.
b)
Monitoring debitur melalui Watch List and Review Kolektibilitas setiap bulan serta on the spot secara berkala.
c)
Memelihara hubungan baik dengan debitur sehingga kondisi debitur tetap selalu dapat termonitor dengan baik.
2.
Strategi Promosi dan Pemasaran Bank telah melakukan promosi seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun beberapa cara yang dilakukan oleh Bank dalam melakukan promosi dan pemasaran adalah : a.
Periklanan (Advertising) Bank telah melakukan kegiatan promosi melalui : 1)
Media sosial/internet
2)
Media cetak/majalah seperti majalah Raditya
3)
Melakukan pencetakan brosur dan disebarkan ke pasar-pasar, sekolah dan pusat keramaian.
4) b.
Pemasangan spanduk di tempat yang strategis.
Promosi penjualan : Bank telah melakukan kegiatan promosi melalui : 1)
Komunikasi, yaitu memberikan informasi yang dapat menarik perhatian nasabah.
2)
Pemberian bunga yang lebih untuk nasabah yang menyimpan sejumlah dana relatif besar.
3)
Pemberian sertifikat, cinderamata, hadiah, serta kenang-kenangan lainnya kepada nasabah yang setia.
2.
Pelayanan Sesuai dengan Visi PT. BPR Kanaya yaitu “Menjadikan PT.BPR KANAYA yang Sehat dan Kuat didukung dengan Pelayanan Prima serta Kepuasan Nasabah” dan Misi dari PT. BPR Kanaya adalah memberikan pelayanan kegiatan Perbankan terbaik sehingga dipercaya
17
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 nasabah dan masyarakat sebagai mitra usaha dalam pengembangan usahanya sesuai program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tentunya memberi keuntungan yang maksimal bagi stake holder, maka dari itu Bank sangat memprioritaskan pelayanan prima sebagai bagian dari tujuan perusahaan dalam meningkatkan performance bank. Selama ini bank telah memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dengan cara : a.
Memberikan kemudahan terutama dalam tata cara pengajuan kredit dan mudah dipahami.
b.
Memberikan konsultasi bagi nasabah dan cepat tanggap terhadap keinginan nasabah dan tanggap terhadap permasalahan yang dimiliki oleh nasabah.
c.
Melayani nasabah secara tepat dan cepat dengan kemampuan berkomunikasi yang baik.
d.
Memberikan penjelasan secara lengkap dan jelas yang berhubungan dengan bank dan produk yang ditawarkan.
e.
Memiliki sarana dan prasarana yang menunjang seperti sistem teknologi informasi terkini. Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti ruang tunggu dan ruang untuk menerima tamu telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memadai sehingga membuat nasabah merasa nyaman, betah, dan tidak bosan.
f.
Memberikan rasa aman yaitu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi artinya tetap menjaga kerahasiaan informasi data nasabah, terutama yang berkaitan dengan uang dan pribadi nasabah.
g.
Memberikan pelayanan cepat dengan cara jemput bola kepada nasabah. Setiap kolektor tabungan sudah menggunakan teknologi TAB untuk melayani nasabah.
4.
Menjaga hubungan baik dengan Mitra Kerja dari Bank lain Selama ini bank mendapat dukungan pinjaman dari mitra kerja bank lain dalam memenuhi kebutuhan pendanaan bank dalam meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah dalam bentuk Linkage Program. Menjaga dan meningkatkan kepercayaan yang telah diberikan menjadi modal penting bagi bank sehingga tetap terwujud hubungan yang baik dengan mitra kerja bank lain. Hal ini dilakukan dengan cara : a.
Bank telah memberikan data dan informasi secara transparan dan detail kepada mitra kerja.
b.
Bank tetap menjaga rasio keuangan yang sehat
c.
Bank mampu membayar kewajibannya kepada mitra kerja sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
5.
Pengembangan Sumber Daya manusia Pengembangan sumber daya manusia telah dilakukan oleh bank yaitu melalui pendidikan dan pelatihan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan bank. Seiring dengan perkembangan bank yang terus tumbuh secara cepat maka bank juga dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusianya. Dalam hal ini bank telah melakukan perekrutan karyawan sesuai dengan kebutuhan dan penempatannya seperti pada bidang kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga.
6.
Meningkatkan Budaya Kepatuhan Senantiasa selalu membuat ketentuan-ketentuan intern sebagai pelaksanaan ketentuan yang berlaku, terutama ketentuan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Regulator lainnya. Diharapkan dengan ketentuan yang ada maka pelanggaran dapat diminimalisasi.
18
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 7.
Meningkatkan Evaluasi Melakukan eavaluasi rutin terhadap pelaksanaan rencana kerja, serta terus diupayakan adanya peningkatan efektivitas kerja karyawan dan efisiensi operasional. Dengan demikian diharapkan kondisi perusahaan akan lebih baik yang akan tercermin pada kemampuan memperoleh laba yang semakin meningkat.
8.
Komitmen Pemegang Saham terhadap Permodalan Permodalan sangatlah penting bagi bank karena berfungsi sebagai penyangga untuk menyerap kerugian operasional dan kerugian lainnya atau kemungkinan terjadinya risikorisiko. Besar kecilnya modal sangat berpengaruh terhadap kemampuan bank untuk melaksanakan kegiatan operasioalnya. Selain itu modal juga berfungsi untuk menjaga kepercayaan terhadap aktivitas perbankan dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi atas dana yang diterima dari nasabah. Modal juga berfungsi sebagai dasar bagi penetapan batas maksimum pemberian kredit (BMPK). Dilihat dari permodalan PT. BPR Kanaya khususnya modal setor yang sebesar Rp. 12.100.000 ribu maka bank telah memenuhi ketentuan dari POJK nomor 5/POJK.03/2015 tentang KPMM, sedangkan modal dasar tecatat sebesar Rp. 30.000.000 ribu. Pemegang Saham memiliki komitmen yang tinggi dalam pemenuhan modal walaupun diambil dari laba tahun lalu, namun diharapkan kepada Pemegang Saham agar modal setor sama dengan modal dasar bisa terwujud.
D.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RESIKO BANK Dalam mengelola lembaga keuangan ini, manajemen PT. BPR Kanaya telah menerapkan manajemen resiko yang mencakup identifikasi resiko dan pengendalian resiko sesuai dengan prosedur dan kebijakan operasional bank. Penerapan manajemen resiko ini diberlakukan terhadap strategi dan kebijakan penghimpunan dana maupun penyaluran dana dari dan ke masyarakat. Strategi dan kebijakan manajemen dalam mengelola dan mengembangkan usaha bank tidak terlepas juga dari tujuan dan kemampuan bank, dimana tujuan yang dimaksud adalah bagaimana bank itu bisa memperoleh profit (laba) yang diinginkan sedangkan kemampuan yang dimaksud adalah kekuatan sumber daya manusia yang ada dan modal yang telah disetor oleh pemilik untuk memperoleh laba (profit). Pihak bank dalam pengelolaan dan pengembangan usahanya untuk memperoleh laba selalu memandang bahwa untuk mencapai tujuan tersebut banyak resiko yang akan dihadapi managemen dalam mencapai tujuan yaitu : 1.
Manajemen Umum a.
Strategi dan Sasaran Bank telah mempunyai Rencana Kerja yang mencakup seluruh aspek operasional bank dan menggunakan rencana kerja sebagai acuan kegiatan operasional, namun dalam pelaksanaannya belum tercapai secara keseluruhan, seperti pos tabungan sebesar 67,57%.
b.
Struktur Organisasi Bank mempunyai batasan tugas dan wewenang yang memadai, tidak terdapat rangkap jabatan, namun fungsi pengawasan intern baik pada bagian operasional maupun bidang kredit perlu ditingkatkan.
19
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 c.
Sistem Bank memiliki pedoman/kebijakan tertulis (SOP & Job Description) terkait operasional bank. Bank juga telah melakukan perbaikan pada beberapa kebijakan seperti SK Direksi dan Memo Internal untuk penyempurnaan sehingga dapat digunakan dalam melaksanakan kegiatan operasional. Bank telah memiliki brankas terkunci untuk menyimpan dokumen penting, sebagai tempat menyimpan uang, dokumen kredit dan dana. Penatausahaan kunci ruang khasanah dan kunci brangkas sudah memadai. Pembinaan dan pengawasan terhadap perkembangan dan pelaksanaan kegiatan karyawan telah dilakukan oleh pemimpin, namun tetap harus ditingkatkan.
d.
Kepemimpinan Terdapat pedoman tertulis batas tugas dan wewenang Direksi, mencerminkan independensi Direksi dalam pengambilan keputusan, namun perlu dilakukan secara konsisten. Pemimpin bank memiliki komitmen untuk menangani permasalahan bank yang dihadapi seperti penyelesaian temuan pemeriksaan sebelumnya. Bank telah menerapkan tertib kerja bagi seluruh karyawannya, dan telah ditunjang dengan sarana kerja yang cukup memadai yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
2.
Manajemen Resiko a.
Risiko Likuiditas Bank telah melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban yang akan jatuh tempo, sehingga bank mampu menjaga likuiditasnya. Bank senantiasa memelihara likuiditasnya, baik dengan pemeliharaan kas maupun penempatan pada bank lain.
b.
Risiko Kredit Analisa kredit yang dilakukan bank belum dilakukan perhitungan kemampuan membayar secara akurat sehingga terdapat beberapa kredit yang bermasalah dimana
debitur
sebenarnya
tidak
mempunyai
kemampuan
membayar
kewajibannya setiap bulan. Dengan adanya form aplikasi analisa yang baik dan dapat memperhitungkan kemampuan membayar dari debitur maka diharapkan kepada Bagian Analisa Kredit mampu untuk mengaplikasikan dengan baik. Bank telah maksimal melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit dan pembinaan terhadap debitur namun perlu ditingkatkan lagi. Bank telah melakukan penilaian/appraisal dan pengikatan agunan secara notariil, namun proses pengikatan hukum di notaris memerlukan waktu relatif lama, hal ini perlu dipantau secara berkala oleh bank dan saat ini bank berkomitmen untuk melakukan permintaan covernote terbaru secara berkala apabila proses penyelesaian pengikatan di notaries terlalu lama. Penerapan manajemen resiko kredit juga diawali dengan menerbitkan prosedur dan kebijakan prosedur pemberian kredit yang sehat maupun Surat Keputusan Direksi sebagai panduan untuk melakukan kegiatan operasional penyaluran kredit. Identifikasi resiko kredit secara ekstern dapat dilakukan dengan menerapkan prosedur pemberian kredit yang sehat yang meliputi :
20
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 1)
Tahap permohonan kredit Membuat formulir permohonan kredit yang memuat informasi tentang identitas nasabah, tujuan penggunaan kredit, sumber keuangan dan agunan sebagai bahan awal untuk analisa.
2)
Tahap Analisa Kredit Melakukan verifikasi terhadap data awal yang terdapat pada formulir permohonan dengan mengadakan wawancara langsung baik dengan calon debitur maupun dengan relasi/tetangga calon debitur serta melakukan survey langsung (on the sport) ke tempat calon debitur untuk mengetahui kondisi rumah tangga calon debitur (karakter), kondisi usaha maupun keuangan calon debitur (capacity) dan kondisi fisik agunan (collateral). Secara keseluruhan harus memenuhi persyaratan 5 C.
3)
Tahap Rapat Komite Kredit Memutuskan permohonan kredit yang telah dianalisa, ditolak atau disetujui. Bila disetujui, rapat komite kredit ini akan membuat keputusan kredit yang memuat tentang penerima kredit jumlah maksimum kredit, suku bunga kredit, jangka waktu kredit, agunan kredit, biaya-biaya kredit, sistem pembayaran kredit dan pengikatan kredit.
4)
Tahap Pengetikan Perjanjian Kredit beserta Perjanjian Ikutannya Setiap permohonan kredit yang sudah disetujui dan disepakati oleh calon debitur harus dituangkan dalam perjanjian kredit beserta perjanjian ikutannya secara tertulis. Bentuk dan format perjanjian kredit beserta perjanjian ikutannya ditetapkan sendiri oleh masing-masing bank yang sekurangkurangnya memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat melindungi kepentingan bank dan memuat jumlah jangka waktu, tata cara pembayaran kembali serta persyaratan kredit lainnya yang ditetapkan dalam keputusan kredit.
5)
Tahap Realisasi Kredit Pada prinsipnya realisasi kredit baru dapat dilakukan setelah semua perjanjian kredit beserta perjanjian ikutannya diketik dengan benar, lengkap serta sudah ditandatangani oleh Pejabat Bank yang berwenang.
6)
Tahap Pengarsipan Dokumen Kredit Mengingat dokumen kredit merupakan salah satu aspek penting yang dapat menjamin pengembalian kredit dan sangat diperlukan dalam rangka penilaian perkembangan dan kualitas kredit, pengawasan kredit, perlindungan kepentingan bank dan laporan ke bank Indonesia maka bank wajib melaksanakan dokumentasi kredit dan mengatur administrasi perkreditannya dengan baik dan tertib.
7)
Tahap Pembinaan dan Pengawasan Kredit Pada dasarnya tahap pembinaan dan pengawasan kredit sudah meliputi tahapan pen.agihan kredit, karena tahapan penagihan kredit hanya dilakukan jika debitur tidak melakukan pembayaran sampai dengan 2 (dua) bulan sehingga kolektibilitas kreditnya tidak sampai menjadi golongan kurang lancar. Mengingat perkreditan merupaka sumber pendapatan yang utama
21
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 8)
Tahap Pelunasan Kredit Tahap ini merupakan akhir dari sistem dan prosedur tahap pemberian kredit, akan tetapi merupakan tahap yang sangat menentukan apakah kredit akan selesai tepat waktu atau tidak. Pada dasarnya kita harus selalu berusaha agar semua kredit lancar dan sehat yaitu tidak ada tunggakan pokok maupun tunggakan bunga. Tahap ini akan berhasil apabila semua tahap sebelumnya dilaksanakan dengan baik dan benar. Jika proses dan tahap sebelumnya dilakukan dengan benar maka tahap terakhir ini akan menjadi lancar sehingga kita dapat memberikan penawaran kredit lagi dengan bunga yang lebih rendah dan proses yang lebih cepat mengingat data-datanya sudah ada pada arsip bank.
Untuk mendukung identifikasi risiko kredit ini juga diterbitkan Surat Keputusan Direksi tentang suku bunga kredit, biaya-biaya kredit dan ketentuan tentang agunan yang sering mengalami perubahan untuk mengikuti perkembangan pasar maupun mengikuti tingkat persaingan antar sesama lembaga keuangan bank. Untuk melakukan identifikasi risiko kredit secara intern, manajemen juga menerbitkan Surat Keputusan Direksi tentang pendelegasian wewenang dibidang kredit
sehingga
memudahkan
manajemen
melakukan
pengendalian
dan
pengawasan terhadap karyawan. c.
Risiko Operasional Pedoman tertulis tentang PPAP yang dimiliki bank telah memadai dan dipahami. Saat ini bank telah melaksanakan secara konsisten dan memantau secara berkala khususnya terhadap nilai agunan kendaraan dan pelaporan terhadap kualitas kredit yang berpotensi terhadap pembentukan PPAP. Hal ini terlihat dari konsistensi bank untuk melakukan penilaian ulang terhadap nilai agunan, apabila kredit berada pada kualitas diragukan dan macet maka nilai taksasi agunan bisa diturunkan sesuai harga pasar terkini, apabila debitur melarikan diri dan atau agunan tidak ada atau dibawa lari maka nilai taksasi agunan bernilai Rp. 0,-.
d.
Risiko Hukum Setiap pemberian kredit dibuatkan PK yang mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak dan tidak memberatkan salah satu pihak serta telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Agunan kredit bank didukung dengan dokumen yang sah. Namun masih terdapat pengikatan yang belum sempurna (proses notaris) yang memerlukan waktu relatif lama, namun bank telah melakukan pemantauan dengan cara meminta covernote terbaru. Bilyet deposito dan buku tabungan yang belum dipakai telah ditatausahakan dengan baik.
e.
Risiko Pemilik dan Pengurus Bank memiliki ketentuan/kebijakan pemisahan fungsi kepemilikan dengan kepengurusan dan tidak terdapat campur tangan pemilik dan operasional bank maupun kebijakan Direksi. Pemilik bank memiliki kemampuan meningkatkan permodalan sehingga modal disetor telah sesuai dengan ketentuan. Bank memiliki ketentuan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi. Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas oleh Dewan Komisaris akan ditingkatkan lagi agar kelemahan dan pelanggaran tidak terulang kembali serta pelaksanaan rencana kerja bisa tercapai sesuai harapan.
22
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 E.
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
Sistem pengendalian internal merupakan proses yang dirancang oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu, yang sangat dipengaruhi oleh sumber daya dan sistem teknologi informasi. Pengendalian internal tersebut merupakan cara untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud dan juga untuk melindungi sumber daya dalam organisasi. Adapun komponen yang telah dibangun dan menjadidasar dalam proses pengendalian tersebut adalah Lingkungan Pengendalian (Control Environment) yang efektif dalam mendukung penerapan manajemen risiko. PT. BPR Kanaya menerapkan Lingkungan Pengendalian yang efektif dimana semua karyawan mengerti mengenai tugas dan tanggung jawab mereka, limit kewenangan mereka, mempunyai pengetahuan yang memadai, dan mengerti serta berkomitmen untuk melakukan aktivitas yang benar dengan cara yang benar. Pengembangan Lingkungan pengendalian dilakukan melalui internalisasi integritas dan nilai etika, menetapkan komitmen atas kemampuan, menetapkan fungsi dan kedudukan Direksi, SPI dan Audit Intern, menetapkan struktur organisasi, penunjukan tugas dan kewenangan serta menyusun kebijakan sumber daya manusia. Hal-hal tersebut dilaksanakan antara lain melalui peningkatan awareness budaya perusahaan seperti diskusi, menyusun kode etik perusahaan dan sosialisasi kepada setiap karyawan baru. Dewan Komisaris dan Direksi Bank berkomitmen dalam mengembangkan, memelihara dan meningkatkan lingkungan pengendalian internal guna terciptanya lingkungan dengan etika kerja dan integritas yang tinggi serta terciptanya suatu kultur organisasi yang mendukung pencapaian sasaran usaha dengan risiko yang terkendali. F.
PENGELOLAAN BPR DALAM RANGKA GOOD CORPORATE GOVERNANCE Menyajikan informasi mengenai pengelolaan BPR dalam rangka Good Corporate Governance yang mencakup beberapa hal yang berkaitan dengan Aktivitas Operasional Bank antara lain :
23
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 1.
Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR KANAYA
RUPS
Dewan Komisaris
Direksi
Kabag. Kredit
Credit Officer
Account Officer Mikro
Kabag. Operasional dan SDM
Team Leader Mikro
Collection
Team Leader SME
Customer Service
Admin Kredit
Account Officer Konvensional
Kasir
Collection
Pemasaran Dana
Marketing Dana
Accounting
SPI
Umum
OB
Satpam
Supir
2.
Aktivitas Utama Sesuai dengan UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan khususnya pasal 1 ayat 4 tentang BPR. BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensinal atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Adapun Aktivitas utama PT. BPR. Kanaya adalah sesuai dengan fungsi Bank Perkreditan Rakyat yaitu menghimpun dana masyarakat berupa tabungan dan deposito serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pinjaman. Selama tahun 2016, aktivitas perbankan sebagai lembaga intermediasi dirasakan sudah membaik dan secara keseluruhan kondisi perekonomian khususnya di Bali telah berangsur-angsur pulih. Terhadap penghimpunan dana secara keseluruhan telah tercapai dengan baik dan begitu juga terhadap penyaluran kredit telah tercapai dengan baik.
24
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Aktivitas utama PT. BPR Kanaya yaitu : a.
Penghimpunan Dana Struktur pendanaan operasional ditunjang dari sumbersumber dana masyarakat berupa tabungan dan deposito. Untuk mengisi kekurangan/gap antara portofolio pinjaman dengan dana masyarakat yang mampu dimobilisasi, digunakan dana antarbank passiva/pinjaman dari bank umum. 1)
Tabungan PT. BPR Kanaya memiliki beberapa produk tabungan, diantaranya : a)
Tabungan Kanaya Produk tabungan secara umum dinamakan Tabungan KANAYA dengan suku bunga yang diberikan sebesar 6 % setahun.
b)
Program Tabungan Paket Program tabungan paket yang dinamakan Tabungan Paket Kanaya dengan suku bunga 8 dan 10 % dengan jangka waktu yang bervariasi. Tabungan Paket Kanaya diharapkan dapat tumbuh dengan baik karena program ini bersifat untuk investasi untuk kebutuhan yang akan direncanakan oleh para nasabah, program Tabungan Berjangka ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga khususnya pada pos Tabungan.
c)
Tabunganku Produk tabungan yang lainnya yaitu Tabunganku yang merupakan tabungan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelebihan dari produk Tabunganku adalah tanpa biaya administrasi bulanan, setoran awal pembukaan rekening minimum sebesar Rp. 10.000, suku bunga sebesar 4 %, dan pergantian buku tabungan gratis. Dengan kelebihankelebihan yang dimiliki dari produk Tabunganku diharapkan mampu meningkatkan minat masyarakat dalam menyisihkan uangnya untuk menabung.
d)
Tabungan Simpel Produk tabungan yang lain berupa Tabungan Simpel (Simpanan Pelajar) yang diluncurkan sejalan dengan program pemerintah. Target dari tabungan ini adalah kelompok pelajar/siswa yang berusia dibawah 17 tahun dengan tujuan untuk meningkatkan kegiatan literasi dan inklusi keuangan. Tabungan ini dapat dilakukan hanya dengan setoran awal Rp. 5 ribu tanpa dikenakan biaya administrasi dan tanpa diberikan bunga namun dikonversi dengan program reward.
2)
Deposito Deposito berjangka memiliki suku bunga yang bervariatif berkisar antara 9,50 % s/d 12,00 % setahun dengan jangka waktu 1 (tiga) bulan sampai dengan 12 (dua belas) bulan. Dalam hal ini suku bunga Deposito masih ada diatas suku bunga LPS. Kami selaku komisaris mengharapkan agar Direksi dalam memberikan suku bunga Deposito tetap berpaku pada suku bunga yang telah
25
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hal ini tentunya untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan sehingga diharapkan dapat berjalan dengan baik dan lancar, disamping itu untuk mengurangi biaya dana yang tinggi. 3)
Antar Bank Pasiva Dalam meningkatkan penyaluran dana dalam bentuk kredit, PT. BPR Kanaya juga mendapatkan pendanaan melalui Antar Bank Pasiva, yaitu melalui pinjaman antar BPR maupun dalam bentuk linkage program bersama bank umum.
b.
Penyaluran Dana PT. BPR Kanaya memiliki beberapa produk kredit yang dapat disalurkan kepada masyarakat, diantaranya : 1)
Kredit Kanaya Simpel-200 Kredit Kanaya Simple-200 adalah Pembiayaan kepada debitur untuk menunjang kebutuhan calon debitur dengan memberikan fasilitas pinjaman sebesar maksimal 200% dari nilai pasar jaminan dengan plafond Rp. 1.000 ribu s/d 50.000 ribu. Jangka waktu Min. 6 bln – Max. 36 bln dan suku bunga sebesar 2 % (flat) sedangkan bunga di bawah 2% (flat) wajib mendapatkan persetujuan dari Direksi. Kredit ini wajib di asuransikan dengan pihak asuransi rekanan.
2)
Kredit Mikro Kanaya Kredit Mikro Kanaya merupakan kredit konsumtif tanpa agunan kepada nasabah yang memiliki track record baik dan kepada masyarakat umum yang dikategorikan layak dengan tujuan pemenuhan kebutuhan konsumtif masyarakat. Maksimum plafond per debitur sebesar Rp. 10.000 ribu dengan Suku Bunga Kredit ditetapkan sebesar 30,00 % - 36,00 % per tahun menetap (flat), jangka waktu kredit maksimal 24 bulan dan semua kredit KTA wajib diikutkan asuransi kredit JAMKRIDA.
3.
Teknologi Informasi Dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat dan besarnya manfaat bagi perkembangan dunia perbankan dalam rangka untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan dalam bertransaksi, bank kami telah menggunakan program atau aplikasi yang sudah terintregited sehingga dalam hal pelaporan baik untuk intern maupun ekstern telah sesuai dengan aturan yang ada. Kami juga telah melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan yang dipandang perlu seperti halnya informasi kepada pemilik dan pengurus serta informasi laporan kepada Bank Indonesia.
4.
Jaringan Kerja dan Mitra Usaha Sebagai lembaga intermediasi setiap bank wajib melakukan penghimpunan dana pihak ketiga dari masyarakat, namun karena tingkat persaingan antar sesama lembaga keuangan bank khusunya antara BPR dan bank umum dalam menarik perhatian nasabah penabung yang sangat lebar, sehingga menyebabkan sebagian besar nasabah yang berpengetahuan luas tentang teknologi informasi lebih condong memilih bank umum untuk mempercayakan masalah keuangannya karena sebagian besar bank umum telah
26
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 dilengkapai dengan jaringan teknologi informasi secara on-line, apalagi hampir seluruh bank umum menerapkan undian berhadiah dengan hadiah yang sangat menarik dan menggiurkan. Dengan demikian BPR akan kebagian nasabah penyimpan yang tingkat pengetahuan dunia perbankannya relatif kurang yang secara kasat mata kemampuan menyimpan dana juga relatif rendah. Sedangkan persaingan penghimpunan dan deposito akan terjadi antar sesama BPR, karena suku bunga deposito antara BPR dengan bank umum lebih tinggi suku bunga di BPR, karena sebagian besar BPR menerapkan suku bunga deposito maksimal sesuai dengan suku bunga penjaminan dari LPS. Namun meskipun suku bunga deposito di BPR relatif tinggi, tidak mudah untuk mendapatkan deposan besar, karena sebagian besar deposan masih memikirkan tingkat keamanan menyimpan uangnya di BPR. Oleh karena itu untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut diatas PT. BPR Kanaya telah mengadakan mitra usaha dengan Bank Umum dalam bentuk Linkage Program maupun dengan BPR Lain. 5.
Jumlah, Jenis dan Lokasi Kantor Sampai dengan tahun 2016, PT. BPR Kanaya hanya memiliki satu kantor pusat yang beralamat di Jln. Surapati No. 168 Singaraja.
6.
Kepemilikan oleh Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Tabel 2.11 Kepemilikan Saham
NOMINAL
PROSENTASE %
DEWAN KOMISARIS Komang Adi Surayawan, S.Kom I Made Mudarma, SH, MM
Tidak Ada Tidak Ada
0,00 0,00
DIREKSI I Ketut Widiarsa Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Tidak Ada Tidak Ada
0,00 0,00
NO
1
2
3
7.
NAMA
PEMEGANG SAHAM Nyoman Ratna Widiasmini Nyonya Ketut Simpen
11.550.000 550.000
95,45 4,55
Sumber Daya Manusia a.
Jumlah Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha, karena sumber daya manusia (karyawan) inilah yang mengimplementasikan seluruh kebijakan manejemen perusahaan di lapangan. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki. Sumber daya manusia yang baik (unggul) adalah karyawan yang mempunyai tingkat pendidikan yang relatif di atas rata-rata, minimal D2, dengan latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya, berpengalaman di bidang pekerjaannya, mempunyai pengetahuan tambahan yang sesuai dengan bidang pekerjaannya (minimal mampu mengoperasikan komputer) dan hampir sebagian besar sudah dimiliki oleh PT. BPR Kanaya. Kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia pada PT. BPR Kanaya dengan mengikut
27
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 sertakan dalam pelatihan maupun pendidikan yang diikuti oleh Direksi maupun Staff yang diadakan oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Perbarindo, atau instansi lainnya yang berhubungan dengan Perbankan. Berikut di bawah ini adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh PT. BPR Kanaya : Tabel 2.12 Sumber Daya Manusia
No
Jabatan Kabag. Kredit
1
Orang
2
Kabag. Operasional
1
Orang
3
SPI
2
Orang
4
Tema Leader
1
Orang
5
Head Leader
1
Orang
6
Teller
1
Orang
7
Accounting
1
Orang
8
Bagian Umum
1
Orang
9
Customer Service
2
Orang
10
C/O
2
Orang
11
Account Officer Kredit
7
Orang
12
Loan Admin Kredit
4
Orang
13
Kolektor Tabungan
7
Orang
14
Marketting Funding
1
Orang
15
Sopir
3
Orang
16
Office Boy
2
Orang
17
Satpam
2
Orang
Total
b.
Jumlah Karyawan
1
39 Orang
Sistem Penilaian Kinerja Konsep penilaian kinerja di PT. BPR Kanaya terbagai menjadi tiga skala pengukuran, yaitu : 1)
Pengelolaan Kinerja secara corporate PT. BPR Kanaya
2)
Pengelolaan Kinerja Unit
3)
Pengelolaan Kinerja Individu
Pada tahun 2016, PT. BPR Kanaya telah melakukan penyempurnaan pada pengukuran Key Performance Indicator (KPI), baik dari sisi bobot maupun aspek KPI yang terbagi menjadi beberapa elemen perspektif penilaian. Penyempurnaan dan penajaman KPI ini diharapkan dapat mendorong pegawai untuk berkinerja unggul yang pada akhirnya meningkatkan kinerja perusahaan secara berkesinambungan. Hasil pengukuran kinerja unit dapat dipantau setiap saat melalui KPI yang dapat dijadikan sebagai dashboard oleh masing-masing unit dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan oleh manajemen. c.
Kebijakan Remunerasi Beberapa inisiasi strategis yang terkait dengan remunerasi dilakukan dengan tujuan menarik, memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkinerja tinggi. Selama tahun 2016 telah dilakukan beberapa penyesuaian remunerasi.
28
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Dalam menetapkan kebijakan remunerasi masih didasarkan atas pertimbangan kondisi usaha BPR dan standar UMK di Kota Singaraja serta diikutsertakan dalam BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. PT BPR Kanaya juga sudah bekerjasama dengan DPK Manulife Indonesia membentuk Dana Pensiun untuk seluruh karyawan. d.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sebagai bank yang memiliki pegawai dalam jumlah yang cukup besar, PT. BPR Kanaya membutuhkan perencanaan yang matang dalam mempersiapkan program pengembangan kompetensi pegawai. Perencanaan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat human capital yang berkompetensi tinggi sehingga mampu berkompetisi pada persaingan bisnis perbankan. Inisiasi strategis untuk
meningkatkan
kompetensi
pegawai
dilakukan
melalui
competency
assessment, pelatihan serta metode pengembangan lainnya seperti coaching, mentoring, serta assignments. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan dengan orientasi pada pelayanan prima terhadap nasabah maka sumber daya manusia merupakan ujung tombak dan kekuatan utama bagi keberhasilan suatu perusahaan karena dengan Sumber Daya Manusia yang terdidik dan terlatih maka dapat berpengaruh terhadap menajemen bank, untuk itu setiap karyawan dituntut untuk mampu meningkatkan produktifitas dan profesionalisme dengan mengupayakan pendidikan baik yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia, lembaga lainnya seperti Perbarindo, maupun lembaga pendidikan formal serta intern bank sendiri di samping juga melalui kursuskursus maupun seminar-seminar sehingga diharapkan mampu mengatasi tuntutan – tuntutan yang terjadi secara baik dan benar. Program-program yang terkait dengan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia yang telah dilaksanakan pada semester II tahun 2016 yang meliputi : 1)
Pendidikan dan pelatihan di bidang teknis perbankan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian pegawai yaitu seperti Pendidikan Analis kredit dan Account Officer.
2)
Program pengembangan kapasitas pegawai yang dilakukan dengan mengikuti seminar dan workshop.
3)
Pelatihan terkait dengan transformasi organisasi dan pengembangan jaringan seperti motivasi pemasaran, pelatihan budaya kerja termasuk budaya spiritual.
Adapun rincian dari biaya pendidikan sampai pada Semester II Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
29
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Tabel 2.13 Rincian Biaya Pendidikan
Nama Peserta No Jenis Pelatihan/Pendidikan 1 Literasi Edukasi Bagus Putu Arya Budhi 2 Pendidikan Spiritual Seluruh Karyawan 3 Pelatihan bersama Perbarindo Bagus Putu Arya Budhi Edukasi dan Literasi Bersamaan Ultah 4 Seluruh Pengurus dan Karyawan Bank Kanaya Komang Adi Suryawan 5 Penyegaran Sertifikasi Komisaris Made Mudarma 6 Motivasi Karyawan Seluruh Karyawan 7 Analisa Kredit Mikro
Seluruh Bagian Kredit
8 In House Training 9 Seminar ABB 10 In House Training 11 Pendidikan Spiritual
Seluruh Karyawan Bagus Putu Arya Budhi Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan
Jabatan Penyelenggara Perbarindo Drektur Internal Seluruh Karyawan Perbarindo Drektur Seluruh Pengurus Internal dan Karyawan Komisaris Utama Perbarindo Komisaris Internal Seluruh Karyawan Seluruh Bagian Perbarindo Kredit Internal Seluruh Karyawan Andara Direktur Internal Seluruh Karyawan Internal Seluruh Karyawan
Tanggal 12 Januari 2016 25 Januari 2016 22 Januari 2016
Jumlah Biaya Keterangan 750 1.750 1.250
01 Februari 2016
15.547
18 Maret 2016
10.000
19 April 2016
2.175
28 Mei 2016
5.750
01 Juli 2016 19 Juli 2016 26 Juli 2016 29 Juli 2016
5.000 429 5.575 5.570
12 Edukasi dan Literasi di desa Anturan Seluruh Karyawan
Seluruh Karyawan
Internal
01 Agustus 2016
5.000
13 Seminar Nasional Info Bank
Putu Puspita Dewi
Kabag. Operasional
Info Bank
09 Agustus 2016
3.500
14 Pasca Imbalan Kerja DPLK
Putu Agus Widiada
SPI
DPLK Manulife
12 Agustus 2016
800
Seluruh Karyawan
Seluruh Karyawan
Internal
04 September 2016
6.950
Bagus Putu Arya Budhi
Direktur
Kantor Pelayanan Pajak
15 September 2016
500
Seluruh Karyawan
Seluruh Karyawan
Internal
26 September 2016
6.686
Made Marjayasa Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan
Kabag. Kredit Seluruh Karyawan Seluruh Karyawan Seluruh Bagian Kredit Direktur Utama Seluruh Karyawan
Perbarindo Internal Internal
21 Oktober 2016 28 Oktober 2016 02 November 2016
750 5.000 7.035
Perbarindo
02 Desember 2016
11.500
Perbarindo Internal
23 Desember 2016 12 Desember 2016
750 9.325
15
Edukasi dan Literasi di desa Penimbangan
16 Tax Amnesty Motivasi Karyawan "Kejujuran dan Semangat Kerja" 18 Analisa Kredit 19 Mind Of Success 20 Mind Of Success 17
21 Penyelesaian Kredit Bermasalah
Seluruh Bagian Kredit
22 Seminar Perbarindo 23 Tirtayatra Ke Pura Teratai Bang
Ketut Widiarsa Seluruh Karyawan
Jumlah Biaya Pendidikan
111.592
Sesuai dengan RKT bank, pengembangan sumber daya manusia direncanakan melalui pendidikan baik secara formal maupun informal dengan rencana anggaran pendidikan pada Semester II tahun 2016 adalah sebesar Rp. 139.158 ribu, direncanakan tumbuh sebesar 59,08 % dari realisasi tahun 2015. Sedangkan realisasi anggaran pendidikan pada Semester II 2016 adalah sebesar Rp. 111.592 ribu atau tercapai 80,19 % dari target, belum signifikan dengan komitmen direksi dalam peningkatan skill pegawai/karyawan pada tahun 2016. Hendaknya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan SDM dilakukan secara konsisten pada setiap triwulan. Sampai dengan Semester II tahun 2016, manajemen bank telah melakukan perekrutan karyawan baru yang ditempatkan pada bidang pendanaan dan perkreditan namun masih
30
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 dalam masa percobaan (masa training), hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja bank yang disebabkan adanya peningkatan pertumbuhan kredit. Perekrutan karyawan baru telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur bank. 8.
Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam rangka mewujudkan kepedulian terhadap masyarakat, PT BPR Kanaya telah
melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang kesehatan (Donor Darah) maupun kegiatan sosial lainnya seperti bantuan ke Panti Asuhan melalui aksi Kanaya Peduli. 9.
Penghargaan dari bank untuk Nasabah
Sebagai lembaga perbankan, Perusahaan terus menjaga kepercayaan masyarakat. Nasabah merupakan prioritas utama bagi Perusahaan. Pada tahun 2016, Perusahaan memberikan penghargaan kepada nasabah loyal berupa sertifikat. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi dalam rangka peningkatan pelayanan untuk lebih dekat bersama nasabah. 10. Perubahan-Perubahan Penting Yang Mempengaruhi Operasional BPR Tidak ada perubahan-perubahan penting yang dapat mempengaruhi operasional bank PT. BPR Kanaya. III.
PERKEMBANGAN DAN TARGET PASAR TAHUN 2017 Memasuki tahun 2017, berbagai indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan perkembangan akan cukup baik dan cenderung kondusif meskipun tidak sekuat realisasi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 hingga 2012 lalu, hal ini didasarkan dari data Bank Indonesia yang memperkirakan bahwa pertumbuhan Indonesia pada 2017 akan berada pada kisaran 5,0 hingga 5,4 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan ditopang oleh permintaan domestik. Sedangkan Inflasi akan berada di kisaran target 4 plus minus 1 persen. Berbeda dengan data dari Bank Indonesia, pemerintah Indonesia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2017 berkisar 5,1 %. Sedangkan data dari Bank Indonesia Provinsi Bali yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2017 akan megalami peningkatan pada kisaran 6,2% - 6,6% (yoy). Dengan tingkat inflasi yang masih tetap terjaga dikisaran 4,0±1%. Peningkatan ekonomi Bali seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Industri pariwisata masih menjadi sumber pertumbuhan utama. Potensi pengembangan pariwisata Bali dalam Tahun 2017 masih tetap terbuka. Sektor pariwisata tetap menjadi penggerak ekonomi Bali yang saat ini mencatat pertumbuhan di atas nasional. Berdasarkan indicator – indicator dari keadaan ekonomi nasional dan daerah Bali maka BPR Kanaya dalam mengantisipasi perekonomian tahun 2017 menyambut dengan penuh optimis namun tetap memperhatikan prinsip pruden, terutama pertumbuhan bisnis dengan mengoptimalkan sumbersumber yang ada dengan target jangka pendek. Hal ini juga dapat dilihat dari perkembangan usaha BPR Kanaya pada tahun 2016 menunjukkan adanya peningkatan baik pada kredit maupun penghimpunan dana. A.
RENCANA DAN ARAH STRATEGIS BANK TAHUN 2017 1.
RENCANA JANGKA PENDEK
Dalam rencana jangka pendek BPR Kanaya merumuskan 10 sasaran yang akan dicapai pada periode 2017 yaitu: a.
Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset.
31
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
b.
Peningkatan nasabah dan peningkatan pemberian Kredit pada sektor UMKM.
c.
Peningkatan dana pihak ketiga.
d.
Perbaikan rasio NPL.
e.
Peningkatan permodalan Bank.
g.
Peningkatan kinerja dan produktifitas pegawai melalui training, pelatihan, dan pendidikan.
h.
Peningkatan internal control dengan lebih mengefektifkan fungsi pengawasan pada unit-unit terkait.
i.
Penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur internal untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
j.
Peningkatan
kualitas
pelaksanaan
tata
kelola
perusahaan
dengan
mempersiapkan dan penyempurnaan struktur dan infrastruktur dalam rangka penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik dan Manajemen Risiko. k.
Melakukan sosialiasi kepada seluruh elemen terkait dengan budaya kepatuhan, kode etik dan budaya perusahaan.
l.
Melaksanakan sosialisasi kepada seluruh karyawan terkait dengan kebijakan, SOP dan peraturan-peraturan terbaru baik dari Internal Perusahaan maupun dari Regulator.
m. Melaksanakan implementasi penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik ( Good Corporate Governance ) termasuk mengefektifkan fungsi Audit Internal dan Fungsi Kepatuhan. 2.
RENCANA JANGKA MENENGAH
Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset. b.
Peningkatan nasabah dan peningkatan pertumbuhan Kredit yang akan direncanakan fokus pada sektor UMKM.
c.
Peningkatan pendanaan terutama dari dana pihak ketiga.
d.
Peningkatan permodalan Bank.
e.
Melaksanakan sosialisasi dan implementasi penerapan manajemen risiko termasuk mengefektifkan Pejabat Eksekutif yang melaksanakan penerapan manajemen risiko.
f.
Pengembangan organisasi dengan pembentukan Team leader pada unit kredit dan dalam rangka meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan melakukan perekrutan karyawan baru.
3.
RENCANA JANGKA PANJANG
a.
Peningkatan pertumbuhan usaha atau Aset yang akan direncanakan tercapai sebesar Rp. 320 Milyar.
b.
Peningkatan jumlah nasabah dan peningkatan pertumbuhan Kredit yang difokuskan pada sektor kredit UMKM.
c.
Meningkatkan peran dana pihak ketiga sebagai sumber pembiayaan kredit utama.
d.
Meningkatkan pengelolaan manajemen perusahaan sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik.
e.
Terus meningkatkan permodalan bank.
f.
Menjaga kinerja bank untuk tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
32
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
g.
Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat memberikan kontribusi kepada bank dan memberikan pelayanan kepada nasabah bank secara optimal dan berkesinambungan.
B.
h.
Meningkatkan penerapan manajemen risiko dengan baik.
i.
Pengembangan organisasi dengan melakukan perekrutan karyawan baru.
TARGET TAHUN 2017
1.
TARGET JANGKA PENDEK a.
Target Pos-pos Pada Neraca Dalam jangka pendek bank akan meningkatkan penyaluran kredit kepada segmen usaha mikro dan target yang direncanakan akan tumbuh sebesar 18,00 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan dana pihak ketiga akan diproyeksikan sebesar 6,4 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan laba akan diproyeksikan sebesar 15,80 % dari realisasi tahun 2016. Pertumbuhan Aset akan diproyeksikan sebesar 16,80 % dari realisasi tahun 2016.
b.
Penurunan Rasio NPL BPR Kanaya akan melakukan pengendalian kualitas asset khususnya pengendalian NPL dengan lebih ketat, dengan memperhatikan sektor-sektor yang terkena dampak dari kondisi perekonomian yang belum kondusif. Kami juga meningkatkan kewaspadaan pengendalian NPL yang lebih baik antara lain melalui pelaksanaan watch list yang lebih disiplin terhadap debitur yang berpotensi mengalami downgrade. Khusus untuk penanganan relapse, kami juga menjaga dan memonitor lebih ketat serta melakukan penanganan kredit bermasalah dengan lebih baik, agar relapse ratio tidak melampaui batas ambang rasio yang ditetapkan. Melalui hal tersebut, NPL dapat terjaga pada level yang rendah dan bank akan menargetkan pada Rasio NPL sebesar 2,79 %. Dalam penyelesaian kredit bermasalah BPR Kanaya selalu mengadakan pendekatan secara kekeluargaan di mana debitur di berikan pengertian dan keringanan sesuai dengan kondisi debitur masing-masing. Upaya- upaya dalam penyelesaian kredit bermasalah sebagai berikut: 1)
Membuat action plan
2)
Pemberian Surat peringatan ( SP I,II,III )
3)
Memberikan solusi kepada debitur untuk menjual barang jaminannya/ menyerahkan barang jaminan.
4)
Restrukturisasi ( perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga apabila prospek usahanya masih baik )
5)
Pembentukan Cadangan Piutang Ragu- Ragu ( PPAP)
6)
Penghapus bukuan/ hapus tagih
7)
Memberikan keringan bunga atau mengangsur pokoknya saja apabila terjadi musibah yang menimpa debitur.
8)
Melakukan monitoring secara rutin dan mengikuti perkembangan debitur dalam menyelesaikan hutangnya.
33
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
c.
Peningkatan Intermediasi Sebagai suatu lembaga keuangan, bank mempunyai kegiatan baik funding maupun financing atau menghimpun dan menyalurkan dana. Jadi sebagai lembaga intermediasi bank berperan menjadi perantara antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana memperlancar arus pembayaran dimana aktivitasnya bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan rakyat. Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam penyaluran kredit mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda perekonomian secara keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Dalam mengembangkan portofolio kredit di Bank akan menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah berjalan dengan tetap memperhatikan kondisi likuiditas dan kapasitas permodalan, serta memantau perkembangan kondisi ekonomi. Dalam jangka pendek dalam penyaluran kredit akan fokus pada usaha-usaha mikro dan kecil (usaha yang produktif) dan berkualitas dengan tetap memperhatikan prinsip
kehati-hatian dengan cara meningkatkan keahlian dan peningkatan yang berkelanjutan dalam proses kredit. Bank melihat bahwa aktivitas penyaluran kredit memegang peranan penting dalam mempertahankan hubungan jangka panjang dengan nasabah. Untuk mendukung pertumbuhan kredit yang berkelanjutan, Bank akan terus menyempurnakan infrastruktur perkreditan di berbagai segmen. Dalam penghimpunan dana, maka bank terus meningkatkan pelayanannya sampai ke desa-desa, sehingga manfaat dari tujuan untuk menyimpan dananya dalam bentuk tabungan maupun deposito sangat dirasakan dengan tujuan untuk mendapatkan dana murah, dan bank juga berkomitmen dalam melaksanakan Kebijakan keuangan inklusif. d.
PEningkatan Efisiensi Bank akan mengupayakan efisiensi biaya dengan melakukan pengendalian biaya (cost control) dan memperhatikan anggaran yang ditetapkan. Penerapan role model untuk menciptakan budaya efisiensi agar terus diupayakan dan dilaksanakan secara optimal. Program-program pemasaran ke nasabah dilakukan dengan tetap memperhatikan upaya yang efektif dan biaya yang efisien. Untuk meningkatkan efisiensi maka bank menargetkan jangka pendek rasio BOPO sebesar 69,24 % atau dibawah 70,00 %.
2.
TARGET JANGKA MENENGAH
Target bank dalam jangka menengah selain dapat meningkatkan pertumbuhan kredit yang diberikan dimana focus penyaluran kredit pada segmen usaha produktif (UMKM) yang diproyeksikan ± sebesar Rp. 185 Milyar pada tahun 2019. Meningkatkan sumber penghimpunan dana pihak ketiga yang mana diproyeksikan hingga tahun 2019 ± sebesar Rp. 66 Milyar. Pencapaian asset hingga tahun 2019 akan diproyeksikan ± sebesar Rp. 226 Milyar. Perolehan laba berjalan yang akan diproyeksikan hingga tahun 2019 adalah ± sebesar Rp. 10 Milyar.
34
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
Selain itu focus bank pada jangka menengah adalah menurunkan rasio Kap dan NPL, dimana masing-masing diproyeksikan sebesar 1,94 % dan 2,77 % sampai tahun 2019, meningkatkan fungsi intermediasi serta meningkatkan efisiensi (target rasio BOPO sebesar 69,83 % atau dibawah 70,00 % pada tahun 2019) juga dalam rangka memperkuat system. Aspek penting dalam rangka memperkuat system adalah : a.
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik
b.
Penerapan Manajemen Risiko dan business process,
c.
Penyempurnaan kelengkapan struktur governance,
d.
Penyempurnaan kebijakan, sistem dan prosedur internal untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan.
C.
e.
Meningkatkan sosialisasi dan pelatihan kepada seluruh karyawan.
f.
Meningkatkan budaya kepatuhan, kode etik dan budaya perusahaan.
STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TAHUN 2017
1.
PENINGKATAN DANA Strategi pengembangan bisnis pendanaan akan lebih difokuskan di dalam pertumbuhan dana baik dana tabungan maupun deposito, pertumbuhan dana murah selain dari sisi pertumbuhan nominal juga diupayakan terjadi pertumbuhan new account yang akan meningkatkan jumlah transaksi nasabah. Untuk itu perlu dilakukan strategi – strategi sebagai berikut : a.
Meningkatkan dan mengoptimalkan media promosi melalui radio dan media cetak.
b.
Memberikan suku bunga deposito dan tabungan yang kompetitif.
c.
Memberikan penghargaan kepada nasabah deposito yang mau dengan suku bunga LPS dan jangka waktu 12 bulan.
d.
Melakukan event-event atau perlombaan yang bertujuan untuk menggaet nasabah baru.
e. 2.
Menambah tenaga marketing di bidang dana untuk melakukan penetrasi pasar.
PENINGKATAN KREDIT Untuk meningkatkan pertumbuhan kredit, maka BPR Kanaya akan melakukan langkah-langkah strategi sebagai berikut : a.
Tetap menjaga kualitas kredit sehingga NPL tetap terjaga pada level 2,0 % dengan memastikan pembayaran angsuran dan/atau pokok kredit tepat waktu serta melakukan monitoring dan pendampingan intensif debitur watchlist agar tidak terjadi penurunan kolektibilitas.
b.
Melakukan ekspansi kredit pada nasabah utama secara selektif. Di segmen konvensional & Usaha Mikro, BPR Kanaya akan meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah yang prospektif dengan tetap berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian serta terus berupaya memperbaiki infrastruktur kredit.
c.
Mengoptimalkan plafond nasabah yang sudah ada.
d.
Meminta referensi dari nasabah eksis yang memiliki performance bagus.
e.
BPR Kanaya akan menambah jumlah account officer sejalan dengan pertumbuhan bisnis.
35
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
f.
Meningkatkan dan mengoptimalkan media promosi melalui radio dan media cetak.
g. 3.
Memberikan suku bunga kredit yang kompetitif.
MEMBANGUN BUDAYA ATAS DASAR KINERJA Pembangunan budaya atas dasar kinerja melalui implementasi nilai-nilai perusahaan, menyempurnakan struktur organisasi dan penataan SDM, meningkatkan kompetensi dan kapabilitas karyawan serta penyempurnaan tata kelola perusahaan.
4.
PERBAIKAN RASIO KAP DAN NPL Untuk menurunkan rasio KAP dan NPL bank, maka BPR Kanaya akan melakukan langkah-langkah penyelesaian kredit bermasalah dengan cara sebagai berikut : a.
Kolektibilitas kurang lancar, upaya-upaya yang akan dilakukan diantaranya yaitu : 1)
Mengidentifikasi kredit yang memiliki tunggakan pokok dan bunga lebih dari 7 hari sebagai kredit dengan kategori kredit dalam perhatian khusus.
2)
Meningkatkan penagihan yang kurang-kurang membayar pokok dan bunga.
3)
Menekankan yang kurang lancar menjadi lancar, dengan cara tunggakan yang ada dibayar sebagian atau tidak melampaui tunggakan pokok atau bunga 3 ( tiga) kali angsuran.
4)
Dengan mengadakan pembinaan secara kontinyu maupun berkala dengan jalan mendatangi langsung nasabah-nasabah tersebut serta menanyakan sebab-sebab kelambatan pembayaran kreditnya. Melakukan klasifikasi terhadap sebab-sebab yang ditimbulkan dan memberikan solusi sesuai keadaan dan kemampuan nasabah.
5)
Memberikan peringatan baik secara lisan maupun tertulis terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pihak bank.
b.
Kolektibilias kredit diragukan, upaya-upaya yang harus kami lakukan antara lain : 1)
Menekan pembayaran yang diragukan dilunasi, apabila tidak bisa diusahakan pembayaran, ditingkatkan secara bertahap dari diragukan diturunkan menjadi kurang lancar dan juga menjadi lancer.
2)
Memberikan peringatan – peringatan sesuai dengan ketentuan sampai dengan batas akhir peringatan.
3)
4)
Menyarankan kepada nasabah agar bisa mengikuti cara /metode seperti : a)
Penjadwalan kembali ( resecheduling )
b)
Persyaratan kembali ( reconditioning )
c)
Penataan kembali ( restructuring ).
Menyarankan kepada debitur agar menjual agunannya, guna pelunasan kreditnya yang mengalami kemacetan.
c.
Kredit yang tergolong kolektibilitas Macet, upaya-upaya yang akan kami lakukan sebagai berikut : 1)
Melaporkan kepihak yang berwajib atas kelalaian membayar kredit
36
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
2)
Melakukan pengambil alihan terhadap agunannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
3)
Melakukan penghapusan bukuan terhadap kredit-kredit yang kecil kemungkinannya dapat diselamatkan.
Dalam penyelesaian kredit bermasalah BPR Kanaya selalu mengadakan pendekatan secara kekeluargaan di mana debitur di berikan pengertian dan keringanan sesuai dengan kondisi debitur masing-masing. Upaya- upaya dalam penyelesaian kredit bermasalah sebagai berikut: a.
Membuat action plan.
b.
Pemberian Surat peringatan ( SP I,II,III ).
c.
Memberikan solusi kepada debitur untuk menjual barang jaminannya/ menyerahkan barang jaminan.
d.
Restrukturisasi ( perpanjangan jangka waktu dan penurunan suku bunga apabila prospek usahanya masih baik ).
e.
Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ( PPAP).
f.
Penghapus bukuan/ hapus tagih.
g.
Memberikan keringan bunga atau mengangsur pokoknya saja apabila terjadi musibah yang menimpa debitur.
h.
Melakukan monitoring secara rutin dan mengikuti perkembangan debitur dalam menyelesaikan hutangnya.
5.
PENJAGAAN LIKUIDITAS Likuiditas Bank dipengaruhi oleh struktur pendanaan, likuiditas aset, liabilitas dan komitmen kredit kepada debitur. Upaya-upaya yang akan dilakukan agar likuiditas bank berjalan dengan baik yaitu : a.
Melakukan pemantauan dan pencatatan tagihan dan kewajiban yang akan jatuh tempo, serta melakukan pemeliharaan kas maupun penempatan pada bank lain.
b.
Menjaga kondisi dana agar tidak idle dan menempatkan dalam bentuk deposito bank lain dengan tetap menjaga cadangan likuiditas harian sesuai dengan ketentuan.
c.
Membatasi pemeliharaan saldo kas harian 1% s/d 5 % dari Dana Pihak Ketiga (DPK).
d.
Meningkatkan pengawasan terhadap pemakaian /penggunaan inventaris dan alat-alat kantor.
e.
Meningkatkan pengawasan terhadap biaya-biaya operasional lainnya.
f.
Melakukan pengelolaan likuiditas dengan mengukur besarnya risiko likuiditas yang dimiliki oleh Bank. Untuk mengukur besarnya risiko likuiditas, BPR Kanaya menggunakan beberapa indikator, antara lain adalah secondary reserve (cadangan likuiditas) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Secondary reserve (cadangan likuiditas) adalah alat likuid Bank pendukung primary reserve dengan fungsi sebagai cadangan likuiditas terhadap kebutuhan dana yang tidak terjadwal.
37
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016
LDR merupakan rasio kredit yang diberikan kepada pihak ketiga terhadap total dana pihak ketiga. LDR digunakan untuk melihat seberapa besar sumber dana yang berasal dari dana masyarakat, yang secara kontraktual umumnya berjangka pendek, digunakan untuk membiayai aset berupa kredit yang umumnya tidak likuid. LDR Bank dimaksud berada diantara batas LDR yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan yaitu 78% sampai 92%, yang merupakan indikator bagi kesehatan finansial suatu Bank. 6.
PENINGKATAN PROFITABILITAS Untuk meningkatkan profitabilitas maka BPR Kanaya akan melakukan beberapa langkah strategi sebagai berikut : d.
Meningkatkan simpanan khususnya tabungan untuk mendapatkan dana murah.
e.
Meningkatkan ekspansi kredit untuk meningkatkan pendapatan bunga kredit maupun provisi dan komisi.
f.
Mengoptimalkan upaya-upaya dalam penagihan kredit khususnya terhadap kredit-kredit bermasalah.
g.
Meminimalisir biaya-biaya yang dikeluarkan atau memberikan prioritas utama kepada biaya-biaya yang urgen khususnya biaya dana.
7.
MEMPERKUAT PERMODALAN BANK Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, SH, No. 77 tanggal 26 Februari 2016 di Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp. 30.000.000 ribu dan modal disetor sebesar Rp. 12.100.000 ribu yang telah dicatat di Kemenkumham dengan nomor : AHU-AH.01.03-0035630 dan surat dari Otoritas Jasa Keuangan nomor S84/KO.311/2016 tentang Perubahan Komposisi Kepemilikan BPR. Dengan modal setor yang dimiliki BPR Kanaya yang sebesar Rp. 12.100.000 ribu maka bank telah memenuhi ketentuan dari POJK nomor 5/POJK.03/2015 tentang KPMM. Permodalan merupakan ujung tombak bagi perusahaan. Untuk memperkuat struktur permodalan yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap, maka BPR Kanaya terus berkomitmen untuk menambah modal disetor melalui pembagian Laba Tahun lalu. Pada tahun 2017 Pemegang Saham berkomitmen untuk melakukan setor modal sebesar Rp. 2.500.000 ribu.
38
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 IV.
LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN TAHUN 2016 A.
NERACA Tabel 4.1 Laporan Neraca PT. BPR Kanaya Dua Periode Terakhir NO
1 2 3 4 5 6
7 8 9 10 11
ASET
ASET Kas Kas dalam valuta asing Surat berharga Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada bank lain -/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan baki debet Kredit yang diberikan provisi -/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif Agunan yang diambil alih Aset tetap dan inventaris -/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Aset tidak berwujud -/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai Aset antarkantor Aset lain-lain
180.943 1.158.641 13.744.371 56.670 91.841.571 93.760.196 1.918.625 707.987 1.451.852 367.389 2.733 179.156
0,17 1,08 12,79 0,05 85,49 87,28 1,79 0,66 1,35 0,34 0,00 0,17
158.616 2.935.200 18.459.163 73.918 111.251.370 112.941.499 1.690.129 1.854.674 6.043.457 611.846 3.583 129.026
0,12 2,15 13,53 0,05 81,54 82,78 1,24 1,36 4,43 0,45 0,00 0,09
107.427.221
100,00
136.439.977
100,00
KEWAJIBAN Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan a. Tabungan b. Deposito Simpanan dari bank lain Pinjaman diterima Dana setoran modal - kewajiban Kewajiban imbalan kerja Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Kewajiban antarkantor Kewajiban lain-lain
328.234 467.945 312.234 37.321.391 4.454.491 32.866.900 6.500.000 47.442.440 -
0,36 0,51 0,34
0,13 0,54 0,30
4,82 35,58 7,04 51,36 -
153.509 632.846 344.523 49.158.403 4.871.553 44.286.850 9.700.000 56.133.269 -
4,20 38,14 8,35 48,34 -
JUMLAH KEWAJIBAN
92.372.244
100,00
116.122.550
100,00
15.000.000 8.500.000 2.000.000 -
13,96 7,91 1,86 -
30.000.000 17.900.000 -
21,99 13,12 -
1.700.000 -
1,58 -
2.420.000 -
1,77 -
77.150 -
0,07 -
140.714 -
0,10 -
4.777.827 -
4,45 -
5.656.713 -
4,15 -
15.054.977
14,01
20.317.427
14,89
107.427.221
100,00
136.439.977
100,00
TOTAL ASET NO
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12
1
2 3 4 5
Dalam Ribuan Rupiah DESEMBER 2016 Realisasi Nominal %
DESEMBER 2015 Realisasi Nominal %
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
EKUITAS Modal a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/c. Agio d. Disagio -/e. Modal sumbangan Dana setoran modal - ekuitas Laba/Rugi yang belum direalisasi Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba/Rugi 1) Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi -/2) Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi -/JUMLAH EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
39
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 B.
LAPORAN LABA RUGI Tabel 4.2 Laporan Laba Rugi PT. BPR Kanaya Dua Periode Terakhir POS - POS PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Kontraktual Amortisasi Provisi Provisi Amortisasi Biaya Transaksi -/Bunga penempatan pada bank lain Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Kontraktual Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi Jumlah Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL Beban Operasional Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif Beban Penyusutan Beban Pemasaran Beban Administrasi dan Umum Beban Operasional Lainnya JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LABA (RUGI) OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL LABARUGI LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI) BERSIH
40
Posisi Desember 2016
(Dalam Ribuan Rupiah) Posisi Desember 2015
24.071.803 1.862.193 8.921 7.098 412.216 26.362.231
18.239.753 1.193.756 16.940 12.544 254.314 19.717.307
12.991.827 12.991.827 13.370.404 346.357 13.716.761
9.302.308 9.302.308 10.414.999 153.552 10.568.551
1.413.737 308.192 58.930 4.300.119 210.738 6.291.716 7.425.045
260.149 134.414 28.192 3.705.618 198.675 4.327.048 6.241.503
80.066 140.643 (60.577)
31.967 117.238 (85.271)
7.364.468 1.707.755 5.656.713
6.156.232 1.378.405 4.777.826
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 C.
LAPORAN ARUS KAS Tabel 4.3 Laporan Arus Kas PT. BPR Kanaya Dua Periode Terakhir (dalam ribuan rupiah) 2016 2015
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Laba Neto Koreksi laba tahun lalu Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba neto menjadi kas bersih diperoleh dari kegiatan operasi Penyusutan aset tetap Penghapusan akumulasi penyusutan Pembentukan PPAP Kelebihan PPAP Angsuran kredit Penghapusbukuan kredit Penerimaan kembali kredit hapusbuku
5.656.713 5.738
4.777.827 -
304.414 (59.957) 1.413.737 (128.302) (136.275) (224) 15.000
126.897 (8.975) 260.150 (30.089) (57.987) -
(1.776.559) (1.700.000) (19.409.799) 50.130 (174.726) 164.901 32.289 11.837.012 3.200.000 8.690.830 7.984.922
(526.566) (850.000) (30.101.391) 669.136 (112.677) 384.347 312.234 16.775.247 4.500.000 12.032.357 8.150.510
Arus kas dari aktivitas Investasi Pembelian/penjualan aset tetap dan inventaris Pembelian/penjualan aset tidak berwujud Arus kas dari aktivitas Investasi
(4.591.606) (850) (4.592.456)
(817.039) (233) (817.272)
Arus kas dari aktivitas Pendanaan Modal disetor Dana setoran modal - ekuitas Cadangan Umum Penggunaan laba ditahan Arus kas neto dari aktivitas pendanaan
5.600.000 (2.000.000) 720.000 (4.720.000) (400.000)
2.000.000 400.000 (4.050.000) (1.650.000)
Kenaikan (Penurunan) Arus Kas Kas dan setara kas pada awal periode Kas dan setara kas pada akhir periode
2.992.466 10.650.316 13.642.782
5.683.238 4.967.078 10.650.316
Perubahan aset dan kewajiban operasi Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada bank lain Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan Pihak ketiga non bank Simpanan dari bank lain Pinjaman yang Diterima Arus kas neto dari aktivitas operasi
41
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 D.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Laporan Perubahan Ekuitas dapat dilihat pada table perbandingan pada posisi Desember 2016 dan Desember 2015 dibawah ini : Tabel 4.4 Laporan Perubahan Ekuitas PT. BPR Kanaya (Dalam ribuan rupiah) Modal URAIAN
Modal
Cadangan
Disetor
Sumbangan
Tujuan
Umum
Saldo per 1 Januari 2015
6.500.000
-
-
1.300.000
Tambahan Modal Dana Setoran Modal - ekuitas Cadangan Umum Dividen
2.000.000 -
-
-
Laba Tahun Berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
8.500.000
-
-
Tambahan Modal Dana Setoran Modal - ekuitas Dividen Cadangan Umum Koreksi Laba Tahun Lalu
3.600.000 -
-
-
-
-
-
-
Laba bersih selama tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2016
E.
Modal
Saldo Laba Cadangan
12.100.000
Belum ditentukan tujuannya
Jumlah
4.127.150
11.927.150
400.000 -
(400.000) (3.650.000)
2.000.000 (3.650.000)
1.700.000
4.777.826 4.854.976
4.777.826 15.054.976
(4.000.000) (720.000) 5.738
3.600.000 (4.000.000) 5.738
5.656.713 5.797.427
5.656.713 20.317.427
720.000
2.420.000
LAPORAN REKENING ADMINISTRATIF Tabel 4.5 Laporan Rekening Administratif PT. BPR Kanaya Dua Periode Terakhir (dalam ribuan rupiah) No 1 2
3 4 5 6 7
Deskripsi Rekening-rekening Administratif Fasilitas pinjaman yang diterima yang belum ditarik Pendapatan bunga dalam penyelesaian a. Bunga kredit yang diberikan b. Bunga penempatan pada bank lain Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik Penerusan kredit (channeling) Aset produktif yang dihapusbukukan Agunan dalam proses penyelesaian kredit Lain-lain yang bersifat administratif a. Komitmen b. Kontijensi Jumlah kontinjensi
42
Posisi Desember 2016
Posisi Desember 2015
577.773 1.903.217 189.288 -
1.091.695 -
2.670.278
1.159.485
67.790 -
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 F.
LAPORAN INFORMASI LAIN Tabel 4.6 Laporan Informasi Lainnya PT. BPR Kanaya Dua Periode Terakhir (Dalam ribuan rupiah) KETERANGAN 1. Penempatan pada bank lain 2. Kredit yang diberikan a. Kepada BPR b. Kepada Bank Umum c. Kepada non bank - pihak terkait d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 3. Jumlah aset produktif 4. Rasio-Rasio (%) a. NPL net b. KPMM c. LDR d. ROA e. KAP f. PPAP g. BOPO h. Cash Ratio PENGURUS BANK Dewan Komisaris 1. Komang Adi Suryawan, S.Kom 2. I Made Mudarma, SH, MM
Lancar 18.459.163 898.038 105.187.534 124.544.735
Desember 2016 Diragukan
Kurang Lancar
Macet
-
-
-
1.518.292 1.518.292
397.511 397.511
3.249.995 3.249.995
Jumlah 18.459.163 898.038 110.353.332 129.710.533 3,44 32,85 85,25 5,84 3,40 100,00 71,85 20,36
PEMILIK BANK 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini 2. Ketut Simpen, S.Sos, SST, MM
(95,45%) (4,55%)
Pemegang Saham Pengendali 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini Ultimate Shareholder
Dewan Direksi 1. I Ketut Widiarsa, SE 2. Ir. Bagus Putu Arya Budhi
KETERANGAN 1. Penempatan pada bank lain 2. Kredit yang diberikan a. Kepada BPR b. Kepada Bank Umum c. Kepada non bank - pihak terkait d. Kepada non bank - pihak tidak terkait 3. Jumlah aset produktif 4. Rasio-Rasio (%) a. NPL net b. KPMM c. LDR d. ROA e. KAP f. PPAP g. BOPO h. Cash Ratio PENGURUS BANK Dewan Komisaris 1. Ketut Rikan 2. I Made Mudarma, SH, MM
Lancar 13.744.371
Desember 2015 Diragukan
Kurang Lancar
244.273 88.253.577 102.242.221
Macet
-
-
-
588.592 588.592
1.221.975 1.221.975
1.533.154 1.533.154
Jumlah 13.744.371 244.273 91.597.298 105.585.942 3,36 14,00 89,59 3,47 3,13 100,00 68,48 20,70
PEMILIK BANK 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini 2. Ketut Simpen, S.Sos, SST, MM
(91,54%) (8,46%)
Pemegang Saham Pengendali 1. Ni Nyoman Ratna Widiasmini Ultimate Shareholder
Dewan Direksi 1. I Ketut Widiarsa, SE 2. Ir. Bagus Putu Arya Budhi
43
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 V.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN A.
PENGURUS, KARYAWAN DAN PERMODALAN 1.
Susunan Pengurus Susunan pengurus berdasarkan Akta No. 80 tanggal 30 Maret 2016 Notaris I Putu Chandra, SH adalah sebagai berikut : Dewan Komisaris : a. Komisaris Utama
: Komang Adi Suryawan, S.Kom
b. Komisaris
: I Made Mudarma, SH, MM
Direksi : a. Direktur Utama
: I Ketut Widiarsa, SE
b. Direktur
: Ir. Bagus Putu Arya Budhi
Bank sudah memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi dan 2 (dua) orang komisaris. 2.
Karyawan Jumlah karyawan Bank adalah sebanyak 42 (empat belas) orang untuk tahun 2016 dengan kualifikasi pendidikan setingkat S1 sebanyak 16 (enam belas) orang, D3 sebanyak 4 (emapat) orang, setingkat SMU sebanyak 16 (enam belas) orang dan SMP sebanyak 2 (dua) orang.
3.
Permodalan Berdasarkan Akta Notaris I Putu Chandra No. 77 tanggal 26 Februari 2016 Di Denpasar modal dasar perseroan sebesar Rp. 30.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp. 12.100.000 ribu dengan komposisi kepemilikan saham bank sebagai berikut : Tabel 5.1 Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya
No
Lembar Saham
Pemegang Saham
1 Nyoman Ratna Widiasmini 2 Nyonya Ketut Simpen Jumlah B.
Nominal Saham per Lembar
%
Nominal
11.550
1.000
95,45
11.550.000
550
1.000
4,55
550.000
2.000 100,00
12.100.000
12.100
IKTHISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Pokok-pokok kebijakan akuntansi bank berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral atau Otoritas Jasa Keuangan, peraturan perpajakan yang berlaku serta pernyataan atau Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting antara lain : 1.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan BPR disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Pedoman Akuntansi Bank Perkreditan Rakyat (PA BPR) .
44
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah (Rp). Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Kas terdiri atas kas, giro pada bank lain, tabungan pada bank atau bank lain serta setara kas terdiri dari deposito dengan jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan.
b.
Kas Kas adalah mata uang kertas dan logam, baik rupiah maupun valuta asing yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.
c.
Pendapatan bunga yang akan diterima Pendapatan bunga yang akan diterima adalah pendapatan bunga dari kredit dan penempatan pada bank lain dengan kualitas lancar (Performing) yang telah diakui sebagai pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya. Pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar diakui secara akrual. Pendapatan bunga tersebut diamortisasi selama jangka waktu kredit, amortisasinya diakui sebagai pendapatan bunga kontraktual. Jika kredit dilunasi oleh nasabah sebelum jatuh tempo, maka sisa dari pendapatan bunga yang belum diamortisasi di akui sebagai pendapatan bunga kredit kontraktual.
d.
Penempatan pada bank lain Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana bank pada bank lain, dalam bentuk giro pada bank umum, tabungan, deposito berjangka dan lain-lain yang sejenis pada bank lain diakui sebesar nilai nominal . 1)
Giro dan Tabungan Dana pada bank lain yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan bertujuan untuk menunjang aktivitas operasional.
2)
Deposito Penanaman dana bank pada bank lain, dalam bentuk deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan.
Penyisihan yang dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian atas tabungan dan deposito tersebut disajikan sebagai pengurang (offseting account) dari tabungan dan deposito tersebut (jika ada penurunan nilai atau kemungkinan kerugian). e.
Kredit Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan
45
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Nilai buku awal kredit yang diberikan diakui sebesar pokok kredit dikurangi provisi serta ditambah biaya transaksi yang ditanggung BPR. Provisi diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut diakui sebagai penambah pendapatan bunga. Biaya transaksi dalam rangka pemberian kredit (yang ditanggung BPR) diamortisasi selama masa kredit secara garis lurus. Amortisasi tersebut diakui sebagai pengurang pendapatan bunga. Kredit yang diberikan disajikan di neraca sebesar pokok kredit/baki debet dikurangi provisi serta ditambah biaya transaksi yang belum diamortisasi. Saldo Penyisihan Kerugian Kredit disajikan sebagai pos pengurang dari kredit yang diberikan. Penyisihan tersebut merupakn jumlah kerugian atas kredit yang diberikan, yang ditetapkan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Kredit diklasifikasikan sebagai non performing loan pada saat pokok kredit telah lewat jatuh tempo atau pada saat manajemen berpendapat bahwa penerimaan atas pokok atau bunga kredit tersebut diragukan. Pendapatan bunga kredit yang telah diklasifikasikan sebagai non performing tidak diperhitungkan dan akan diakui sebagai pendapatan pada saat diterima. Untuk kredit yang direstrukturisasi, dalam pokok kredit termasuk bunga dan biaya lain yang dialihkan menjadi pokok kredit. Bunga yang dialihkan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan. Di dalam kredit tidak termasuk bentuk-bentuk pembiayaan yang didasarkan pada prinsip pada bank syariah. f.
Penyisihan Kerugian Kredit Penyisihan Kerugian Kredit dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kualitas masing-masing aset produktif. Aset produktif terdiri dari penempatan pada bank lain diluar giro, surat berharga, kredit yang diberikan. Penyisihan kerugian kredit yang diklasifikasikan dibentuk untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak dapat diterimanya kembali sebagian atau seluruh aset produktif, disajikan sebagai pos pengurang (off setting account) dari saldo. Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) dibentuk berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/26/PBI/2011 tanggal 28 Desember 2012 BAB III pasal 12, perubahan atas peraturan BI No. 8/19/PBI/2006 tentang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP). Aktiva Produktif terdiri dari kredit yang diberikan dan penempatan dana pada bank lain (diluar giro). Bank wajib membentuk PPAP umum dan PPAP khusus, dengan penjelasan sebagai berikut : 1)
PPAP umum PPAP umum ditetapkan paling kurang 0,50% dari aset produktif yang tergolong lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia, surat ulang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, kredit yang dijamin dengan tabungan
46
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 dan/ atau deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan dan logam mulia. 2)
PPAP Khusus PPAP khusus ditetapkan paling kurang sebesar : a)
10 % dari aset produktif yang tergolong kurang lancar setelah dikurangi dengan nilai agunan
b)
50 % dari aset produktif yang tergolong diragukan setelah dikurangi dengan nilai agunan.
c)
100 % dari aset produktif yang tergolong macet setelah dikurangi dengan nilai agunan.
Nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang dalam pembentukan penyisihan penyisihan penghapusan aktiva produktif ditetapkan adalah sebagai berikut : a)
100% (seratus perseratus) dari agunan yang bersifat likuid, berupa Sertifikat Bank Indonesia, tabungan dan deposito yang diblokir pada bank yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa pencairan, emas dan logam mulia.
b)
80% (delapan perseratus) dari nilai hak tanggungan untuk agunan berupa tanah, bangunan dan rumah bersertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (SHGB) yang diikat dengan hak tanggungan.
c)
60% (enam puluh perseratus) dari nilai jual obyek pajak untuk agunan berupa tanah, bangunan dan rumah bersertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (SHGB), hak pakai tanpa hak tanggungan.
d)
50% (lima puluh pereratus) dari nilai jual obyek pajak untuk agunan berupa tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C) yang dilampiri surat pemberitahuan pajak terutang (SPPT) terakhir.
e)
50% (lima puluh perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan diikat sesuai ketentuan yang berlaku.
f)
30% (tiga puluh perseratus) dari nilai pasar untuk agunan berupa kendaraan bermotor yang disertai bukti kepemilikan dan disertaii dengan surat kuasa menjual yang dibuat/disahkan oleh notaris.
Penghapusan kredit (hapus buku) adalah tindakan administratif BPR untuk menghapus buku kredit macet dan neraca sebesar kewajiban debitur tanpa menghapus hak tagih BPR kepada debitur. Penghapusan Hak Tagih (Hapus Tagih) adalah tindakan BPR menghapus kewajiban debitur yang tidak dapat diselesaikan. g.
Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih adalah aset yang diperoleh bank dalam rangka penyelesaian kredit baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur telah dinyatakan macet, dengan kewajiban untuk segera dicairkan.
47
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Pada saat pengakuan awal, Agunan Yang Diambil Alih pada nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, maksimum sebesar kewajiban debitur. Bank tidak boleh mengakui keuntungan pada saat pengambilalihan aset. Setelah pengakuan awal, agunan yang diambil alih dibukukan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat dengan nilai wajarnya setelah dikurangi biaya untuk menjual. Apabila agunan yang diambil alih mengalami pemulihan penurunan nilai diakui maksimum sebesar rugi penurunan niali yang telah diakui. Pada saat penjualan, selisih antara nilai tercatat agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian non operasional. h.
Aset Tetap dan Inventaris Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dengan SAK ETAP Bab 15. Seluruh aset tetap (kecuali tanah) disusutkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tersebut. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan ketetapan menteri keuangan No. 138/KMK.3/2002, sebagai berikut : Jenis Aktiva Tetap Bangunan Kendaraan Inventaris golongan I Inventaris golongan II
Umur Aktiva
Prosentase
20 tahun 4-8 tahun 4 tahun 8 tahun
5% 12,50% - 25% 25% 12,5%
Pengeluaran untuk pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan sebagai beban pada laporan laba rugi periode terjadinya, sedangkan pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau kemungkinan besar member manfaat ekonomi yang akan dating dalam bentuk peningkatan kapasitas ditambahkan pada jumlah tercatat aset yang bersangkutan (kapitalisasi). Aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi tahun bersangkutan. i.
Aset tidak berwujud Aset non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik. Aset tidak berwujud diakui sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh secara terpisah meliputi harga beli dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung sehingga siap digunakan. Aset tidak berwujud diamortisasi secara sistematis selama umur manfaatnya.
j.
Aset lain-lain Aset lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam kelompok pos aset yang ada dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. Aset lain-lain terdiri dari : 1)
Pajak dibayar dimuka
2)
Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya dan masa manfaatnya (jangka waktu) telah diperjanjikan sejak awal. Biaya dibayar dimuka diamortisasi secara sistematis berdasarkan jangka waktu perjanjian.
48
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 k.
Kewajiban Segera Kewajiban yang telah jatuh tempo dan/atau segera dapat ditagih dan harus segera dibayar. Transaksi kewajiban segera diakui pada saat : 1)
Kewajiban telah jatuh tempo; atau
2)
Kewajiban menjadi segera dapat ditagih oleh pemiliknya baik dengan perintah dari pemberi amanat maupun tidak.
l.
Utang Bunga Kewajiban bunga yang telah jatuh tempo dan atau yang segera dapat ditagih oleh pemiliknya dan harus segera dibayar. Utang bunga diakui sebesar jumlah bunga kontraktual, baik untuk akrual bunga maupun yang telah jatuh tempo.
m.
Utang Pajak Utang pajak adalah pajak penghasilan badan yang terutang atas penghasilan BPR. Utang pajak merupakan selisih kurang atas kewajiban pajak penghasilan setelah memperhitungkan angsuran pajak atau pajak dibayar dimuka. Utang pajak diakui sebesar jumlah yang harus disetorkan ke Negara.
n.
Beban ditangguhkan Biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai beban pada periode terjadinya karena dianggap memberikan manfaat bagi periode selanjutnya. Beban ditangguhkan diamortisasi secara sistematis berasarkan perkiraan terbaik dari masa manfaatnya sejak aktiva siap digunakan.
o.
Simpanan Simpanan adalah dana dalam bentuk tabungan dan deposito yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdassarkan perjanjian penyimpanan dana. 1)
Tabungan : Tabungan adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR pelapor yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan/atau alat yang dipersamakan dengan itu. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh penabung. Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima. Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai penambah nominal tabungan. Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada pemilik tabungan.
2) Deposito Berjangka : Deposito Berjangka adalah simpanan milik pihak ketiga bukan bank pada BPR pelapor yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito. Setoran deposito diakui pada saat uang diterima. Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar kewajiban BPR yang diperjanjikan. Kewajiban bunga deposito yang belum jatuh tempo disajikan dalam pos utang bunga.
49
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 p.
Simpanan dari bank lain Simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, dalam bentuk tabungan dan deposito. 1)
Tabungan dari bank lain : a)
Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh bank lain.
b)
Setoran tabungan diakui pada saat uang diterima.
c)
Bunga yang diberikan atas tabungan diakui sebagai penambah nominal tabungan.
d)
Saldo tabungan disajikan sebesar jumlah kewajiban BPR kepada bank lain pemilik tabungan.
2)
Deposito : a)
Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam bilyet deposito.
b)
Setoran deposito diakui pada saat uang diterima.
c)
Deposito disajikan sebesar jumlah nominal atau sebesar kewajiban BPR yang diperjanjikan.
d.
Kewajiban bunga deposito yang belum jatuh tempo disajikan dalam pos utang bunga.
q.
Pinjaman Diterima Pinjaman diterima adalah dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia, atau pihak lain dengan kewajiban pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban 1)
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga antara lain berasal dari kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lain. Pendapatan bunga meliputi antara lain pendapatan bunga kontraktual serta amortisasi provisi dan biaya transaksi. Pendapatan bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga dari kredit dan penempatan pada bank lain yang non performing. Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit non performing, maka : a)
Membatalakan bunga kredit (bunga kontraktual) yang sudah diakui sebagai pendapatan tetapi belum dibayar debitur
b)
Bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi (pendapatan bunga kredit dalam penyelesaian).
2)
Beban Bunga Beban bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis)
3)
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Penerimaan pendapat provisi dan komisi yang berkaitan dengan kegiatan perkreditan baik yang termasuk kategori performing maupun non performing
50
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 diakui secara akrual dan diamortisasi selama jangka waktu kredit. Amortisasi tersebut diakui sebagai penambahan pendapatan bunga. Provisi tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu, diakui sebagai pendapatan atau beban pada periode terjadi transaksi. Beban provisi dan biaya transaksi pinjaman diterima diakui sebagai berikut: Pembayaran biaya provisi dan biaya transaksi yang berkaitan dengan pinjaman yang diterima diakui secara akrual dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman. Biaya provisi dan biaya transaksi yang belum diamortisasi disajikan sebagai pengurang dari pinjaman yang diterima, sedangkan amortisasinya diakui sebagai penambahan beban bunga. s.
Modal 1)
Modal Dasar Modal Dasar adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi BPR yang berbadan hukum koperasi) yang tercantum dalam anggaran dasar kantor pusat BPR pelapor.
2)
Modal Yang Belum Disetor Modal Yang Belum Disetor adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum disetor.
3)
Dana Setoran Modal Dana Setoran Modal adalah dana yang telah disetor secara riil ke rekening BPR di bank umum dan diblokir untuk tujuan penambahan modal, namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat digolongkan sebagai modal disetor seperti Rapat Umum Pemegang Saham atau Rapat Anggota maupun pengesahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang.
t.
Cadangan Umum Cadangan Umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih (setelah dikurangi pajak) yang dimaksudkan untuk memperkuat modal.
u.
Laba/Rugi Tahun Berjalan Laba Tahun Berjalan adalah laba atau rugi BPR pelapor pada periode tahun buku berjalan.
p.
Komitmen dan Kontinjensi 1)
Komitmen Komitmen adalah ikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (Irrevocable) secara sepihka dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi.
2)
Kontijensi Kontinjensi adalah kondisi atau situasi dengan hasil akhir berupa keuntungan atau kerugian yang baru dapat diinformasikan setelah terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan.
51
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dibentuk sebesar taksiran kerugiannya serta diakui sebagai beban dan kewajiban secara terpisah. w.
Perpajakan Bank mengakui kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Beban pajak ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif yang berlaku.
x.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan melakukan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, seperti didefinisikan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP No. 28) mengenai “Pengungkapan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
y.
Kewajiban Imbalan Kerja Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 menjelaskan bahwa imbalan kerja terdiri dari uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, uang penggantian hak dan jaminan sosial kerja. Berdasarkan SAK ETAP Bab. 23 imbalan kerja diakui pada laporan keuangan dengan menggunakan metode imbalan yang diakui (projected unit credit) untuk menentukan nilai kini dari kewajiban pasti dan biaya jasa kini dan PT. BPR Kanaya sudah membentuk dana pension untuk seluruh karyawan dan bekerjasama dengan DPLK MI (Dana Pensiun Lembaga Keuangan Manulife Indonesia)
z.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen untuk membuat berbagai estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjen pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi tersebut.
52
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 VI.
PENJELASAN POS – POS NERACA A.
KAS Kas per 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp 158.616 ribu dan Rp 180.943 ribu
B.
PENDAPATAN BUNGA YANG AKAN DITERIMA Pendapatan bunga yang akan diterima per 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015 masing-masing Rp. 2.935.200 ribu dan Rp. 1.158.641 ribu. Pendapatan bunga yang akan diterima merupakan pendapatan bunga dari kredit dengan kualitas lancar (performing).
C.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN Akun ini terdiri dari dari saldo penempatan pada bank lain untuk periode pada tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.1 Penempatan pada bank lain Dalam Ribuan Rupiah 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Giro pada : a. PT. Bank Andara b. PT. Bank BNI c. PT. Bank CIMB Niaga d. PT. Bank Central Asia Sub Total
1.701.061 760.828 1.126.284 87.284 3.675.457
773.945 356.023 1.243.814 36.646 2.410.428
Tabungan pada : a. PT. Bank Mandiri b. BPR Sri Artha Lestari c. PT. Bank Danamon d. PT. Bank BNI e. PT. Bank BPD f. PT. Bank Sinar
2.813.575 491 4.629.119 1.662.959 650.218 52.344
1.179.300 521 5.085.368 1.530.601 211.878 51.275
Sub Total
9.808.706
8.058.943
Deposito pada : a. PT. Bank Andara/LDA b. PT. Bank Mandiri c. PT. Bank CIMB Niaga Sub Total
2.800.000 300.000 1.875.000 4.975.000
1.600.000 300.000 1.375.000 3.275.000
Jumlah Penempatan pada bank lain Penyisihan Kerugian
18.459.163 73.918
13.744.371 56.670
Jumlah Bersih
18.385.245
13.687.701
Penempatan tersebut seluruhnya dengan kolektibilitas lancar dengan tingkat suku bunga ratarata per tahun untuk penempatan giro berkisar antara 1,00 - 2,50 %. Sedangkan suku bunga deposito dengan jangka waktu 12 bulan berkisar antara 4,00 % sampai 6,75 % p.a. dan suku bunga tabungan 0,01% - 3,75% pada tahun 2016 dan 2015. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas penempatan pada bank lain. Tidak terdapat penempatan pada bank lain yang memiliki keterkaitan dengan bank. D.
KREDIT YANG DIBERIKAN Akun ini terdiri dari kredit yang diberikan untuk periode pada tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015 dengan perincian sebagai berikut:
53
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Tabel 6.2 Kredit Yang Diberikan (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Kredit yang diberikan-pokok
112.941.499
93.760.196
Kredit yang diberikan-provisi
(1.690.129)
(1.918.625)
Kredit yang diberikan-biaya transaksi Total Penyisihan Kredit Total
-
-
111.251.370
91.841.571
(1.854.674)
(707.987)
109.396.696
91.133.584
Kredit yang diberikan berdasarkan jenis, sektor ekonomi, jangka waktu dan kualitas pada tahun 2015 dan 2014 terdiri dari : 1.
Jenis Tabel 6.3 Kredit Berdasarkan Jenis Jenis Modal Kerja Terkait Tidak Terkait Jumlah Provisi Nilai Buku Peny. Penghapusan Sub Jumlah Investasi Terkait Tidak Terkait Jumlah Provisi Nilai Buku Peny. Penghapusan Sub Jumlah Konsumsi Terkait Tidak Terkait Jumlah Provisi Nilai Buku Peny. Penghapusan Sub Jumlah Jumlah Kredit (Baki Debet) Jumlah Provisi Jumlah Baki Debet (-) Provisi Jumlah Peny. Penghapusan Jumlah Kredit Stlh Penyisihan
Tahun 2016 Lancar
Baki Debet
Kurang Lancar
Diragukan
360.000 45.567.738 45.927.738 (306.159) 45.621.579 (303.995) 45.317.584
360.000 43.277.033 43.637.033 (296.386) 43.340.647 (203.995) 43.136.652
400.000 400.000 (2.500) 397.500 397.500
-
13.974.928 13.974.928 (282.949) 13.691.979 (110.799) 13.581.180
13.533.726 13.533.726 (272.827) 13.260.899 (67.669) 13.193.230
441.202 441.202 (10.122) 431.080 (43.130) 387.950
-
537.507 52.501.326 53.038.833 (1.101.021) 51.937.812 (609.228) 51.328.584 112.941.499 (1.690.129) 111.251.370 (1.024.022) 110.227.348
537.507 50.018.644 50.556.151 (1.072.125) 49.484.026 (239.253) 49.244.773 107.726.910 (1.641.338) 106.085.572 (510.917) 105.574.655
707.217 707.217 (17.504) 689.713 (4.057) 685.656 1.548.419 (30.126) 1.518.293 (47.187) 1.471.106
54
405.844 405.844 (8.332) 397.512 (14.588) 382.924 405.844 (8.332) 397.512 (14.588) 382.924
Macet 1.890.705 1.890.705 (7.273) 1.883.432 (100.000) 1.783.432 1.369.621 1.369.621 (3.060) 1.366.561 (351.330) 1.015.231 3.260.326 (10.333) 3.249.993 (451.330) 2.798.663
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 2.
Sektor Ekonomi Tabel 6.4 Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi 2016 Baki Debet
Jenis Pertanian, Perburuan dan Kehutanan
1.500.000
Pertambangan dan Penggalian
-
Diragukan
Macet
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
480.388 43.056 1.926.682
480.388 43.056 1.926.682
43.150.255
41.833.921
384.111
384.111
-
-
-
760.000
760.000
-
-
-
23.236 -
23.236 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
856.323
856.323
10.778.616
9.363.042
Kegiatan Usaha yang Belum Jelas Batasannya
400.000
-
441.202
-
916.334
974.372
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bukan Lapangan Usaha Rumah Tangga
13.591.193
13.591.193
Bukan lapangan Usaha Lainnya
39.447.639
36.964.957
707.217
405.844
1.369.621
112.941.499
107.726.909
1.548.419
405.844
3.260.327
Jumlah Kredit (Baki Debet) Jumlah Provisi Jumlah Baki Debet Provisi Jumlah Penyisihan Penghapusan Jumlah kredit setelah Penyisihan
3.
1.500.000
-
Perikanan
Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Kontruksi Perdagangan Besar dan Eceran Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Makanan Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Perantara Keuangan Real Estate Administrasi Pemerintahan, Pertanahan dan Jaminan Sosial Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa Kemasyarakatan sosial budaya, hiburan, Jasa Perorangan yang melayani Rumah Tangga
Kurang Lancar
Lancar
(1.690.129) (-)
(1.641.338)
111.251.370
(30.126)
106.085.571
(1.024.022)
1.518.293
(510.917)
110.227.348
(47.187)
105.574.654
1.471.106
(8.332) 397.512 (14.588) 382.924
Berdasarkan jangka waktu perjanjian kredit Tabel 6.5 Kredit jangka waktu Keterangan <= 1 tahun
(Dalam ribuan rupiah) 31 Desember 2016 156.000
1 s/d 2 tahun
41.808.515
2 s/d 5 tahun
66.233.510
lebih dari 5 tahun
4.743.474
Jumlah kredit (baki debet) Jumlah provisi
112.941.499 (1.690.129)
Jumlah baki debet (-) provisi
111.251.370
Jumlah penyisihan penghapusan
(1.024.022)
Jumlah kredit setelah penyisihan
110.227.348
55
(10.333) 3.249.994 (451.330) 2.798.664
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 4.
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo Tabel 6.6 Kredit berdasarkan jatuh tempo (Dalam ribuan rupiah) 31 Desember 2016
Keterangan <= 1 tahun
44.965.658
1 s/d 2 tahun
3.210.400
2 s/d 5 tahun
60.194.863
lebih dari 5 tahun
4.570.578
Jumlah kredit (baki debet)
112.941.499
Jumlah provisi
(1.690.129)
Jumlah baki debet (-) provisi
5.
111.251.370
Jumlah penyisihan penghapusan
(1.024.022)
Jumlah kredit setelah penyisihan
110.227.348
Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga kredit yang diberikan pada tahun 2014 sesuai dengan SK Direksi No. 047/SK-DIR/KRD/IX/2014 per tanggal 1 September 2014 mengenai Ketentuan Kredit Umum yaitu Suku BUnga, Biaya Provisi dan Administrasi, Denda, Jangka Waktu dan Skim Pembayaran Pokok, suku bunga kredit ditetapkan sebagai berikut : a.
Pinjaman yang diberikan kepada calon debitur (peminjam) dengan suku bunga menurun yaitu minimum 1,5% (18% p.a.) dan maksimum 3% (36% p.a.).
b.
Pinjaman yang diberikan kepada calon debitur (peminjam) dengan suku bunga menetap (flat) yaitu minimum 1% (12% p.a.) dan maksimum 2,5% (30% p.a.).
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. BPR. Kanaya nomor: 002/SK.DIR/KRD/II/2015 tanggal 26 Februari 2015 mengenai Kententuan Kredit Tanpa Agunan yaitu Suku Bunga, Biaya Provisi dan Administrasi, Denda, Jangka Waktu dan Skim Pembayaran Pokok, suku bunga kredit ditetapkan sebesar 30%- 36% per tahun menetap (flat) dengan maksimum plafond per debitur sebesar Rp 10.000.000,Berdasarkan memo internal tanggal 17 Oktober 2014 Mengenai Perubahan Surat Keputusan Direksi No: 030/KNY/SK-DIR/V/2012 tantang ketentuan kredit untuk pemegang saham. Pengurus dan Karyawan PT.BPR Kanaya Point 1 ( Fasilitas Pinjaman berupa kredit tanpa Agunan ). Bagi Karyawan dan Pengurus PT. BPR Kanaya yang semula dengan plafon minimal Rp 2.000.000,- ditingkatkan menjadi Rp 5.000.000,- dengan suku bunga sebesar 1% flat (12%pa) dan jangka waktu kredit maksimal 36 bulan. Jumlah kredit yang diberikan sejumlah 952 rekening, dari jumlah tersebut terdapat kredit pihak terkait dengan bank sebanyak 16 (enam belas) rekening. Kredit yang diberikan berdasarkan penggolongan kolektibilitas adalah sebagai berikut : Tabel 6.7 Kredit berdasarkan Penggolongan Kolektibilitas Keterangan
Jumlah Rekening
Lancar Kurang Lancar Diragukan
31 Desember 2016
(Dalam ribuan rupiah) 31 Desember 2016
922
107.726.909
90.395.122
14
1.548.419
594.807
6
405.844
1.231.690
Macet
10
3.260.327
1.538.577
Jumlah
952
112.941.499
93.760.196
56
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 6.
Perubahan penyisihan kerugian kredit Ikhtisar Perubahan penyisihan kerugian kredit, adalah sebagai berikut : Tabel 6.8 Penyisihan Kerugian (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Saldo awal Penyisihan kerugian yang dibentuk
764.657
592.584
1.413.737
260.150
Koreksi kelebihan
(128.268)
(30.089)
Angsuran Kredit
(136.275)
(57.987)
(234)
-
Penghapusbukuan kredit Pendapatan hapus buku Saldo akhir tahun
7.
15.000
-
1.928.617
764.658
Perhitungan PPAP Perhitungan PPAP adalah sebagai berikut: Tabel 6.9 Perhitungan PPAP Kolektibitas Kredit Yang Diberikan
Baki Debet
Dasar Perhitungan Penyisihan Kerugian
Agunan Yang Dapat Diperhitungkan
%
Penyisihan Kerugian Kredit
107.726.909 1.548.419 405.844 3.260.327 112.941.499
1.057.729 376.668 1.980.226 3.414.623
107.726.909 490.690 29.176 1.280.101 109.526.876
0,50% 10% 50% 100%
510.916 49.069 14.588 1.280.101 1.854.674
Penempatan Pada Bank Lain Diluar Giro 14.783.706 Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 14.783.706
-
14.783.706 14.783.706
0,50%
73.919 73.919
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah
Jumlah Penyisihan Kerugian Kredit & Penempatan Pada Bank Lain Jumlah Penyisihan Kerugian yang dibentuk oleh bank Jumlah kekurangan penyisihan kerugian aset produktif
1.928.592 1.928.592 0
Bank telah memiliki kebijakan tertulis mengenai pembentukan PPAP dan metode akuntansi penyisihan yang dipergunakan bank telah sesuai dengan PA BPR. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan yang telah dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. Upaya bank dalam penanganan kredit bermasalah yaitu melakukan pemantauan, pembinaan dan penagihan yang lebih intensif terhadap kredit bermasalah, penghapusbukuan dan hapus tagih. E.
ASET TETAP DAN INVENTARIS Akun ini terdiri dari saldo aset tetap dan inventaris untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian sebagai berikut :
57
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Tabel 6.10 Aktiva Tetap dan Inventaris 31 Desember 2016 (Dalam Ribuan Rupiah) Mutasi
Saldo Awal
Penambahan
Saldo Pengurangan
31-Des-15
Hrg Perolehan Tanah
-
2.970.000
-
2.970.000
Bangunan
-
1.261.711
-
1.261.711
1.112.029
-
88.329
1.023.700
Inventaris Gol. I
217.276
446.823
-
664.099
Inventaris Gol. II
122.547
1.400
-
123.947
1.451.852
4.679.934
88.329
6.043.457
Kendaraan
Jml. Hrg Perol. Akum. Peny. Bangunan
-
42.057
-
42.057
Kendaraan
216.204
142.510
57.775
300.939
Inventaris Gol. I
113.112
105.071
2.080
216.103
Inventaris Gol. II
38.073
14.776
102
52.747
367.389
304.414
59.957
Jml. Akm . Peny. Nilai Buku
611.846
1.084.463
5.431.611 31 Desember 2015 (Dalam Ribuan Rupiah) Mutasi Tahun 2014
Saldo 31-Des-13
Penambahan
Saldo
Pengurangan
31-Des-14
Hrg Perolehan Tanah
-
-
-
Bangunan
-
-
-
Kendaraan
435.729
676.300
Inventaris Gol. I
128.637
99.964
11.325
Inventaris Gol. II
70.447
52.100
-
122.547
634.813
828.364
11.325
1.451.852
Jml. Hrg Perol.
1.112.029 217.276
Akum. Peny. Bangunan
-
-
127.952
88.252
-
216.204
Inventaris Gol. I
96.827
25.260
8.975
113.112
Inventaris Gol. II
24.688
13.385
-
38.073
Jml. Akm . Peny.
249.467
126.897
8.975
Nilai Buku
385.346
Kendaraan
F.
-
367.389 1.084.463
ASET TIDAK BERWUJUD Akun ini terdiri dari saldo asset tidak berwujud berupa program aplikasi per tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp. 3.583 ribu dan 2.733 ribu.
G.
ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari saldo aset lain-lain untuk periode tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.11 Aset Lain-lain
58
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 H.
KEWAJIBAN SEGERA Akun ini terdiri dari saldo kewajiban segera untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan tanggal 31 Desember 2015, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.12 Kewajiban Segera (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015 2.098 1.874 77.295 48.504 240.000 23.971 9.090 19.834 5.000 3.932 10.013 45 40.087 -
Keterangan Pph pasal 4 ayat 2 Deposito Pph pasal 4 ayat 2 Tabungan Pph pasal 4 ayat 2 Deviden Pph pasal 21 Titipan Pajak Bonus Tititpan Pajak Sewa Tititpan Iuran BPJS Kesehatan Tabungan Jatuh Tempo Titipan Kredit Tititpan Pajak Bonus Total
I.
153.509
328.234
UTANG BUNGA Akun ini merupakan saldo utang bunga pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.13 Utang Bunga
J.
UTANG PAJAK Akun ini merupakan saldo utang pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.14 Utang Pajak
Rekonsiliasi antara laba akuntansi dengan laba pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut :
59
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Tabel 6.15 Rekonsiliasi Laba Dalam Ribuan Rupiah 31 Desember 2016
Keterangan Laba sebelum pajak penghasilan Koreksi fiskal positif Beban non operasional Jumlah koreksi positif
7.364.468
Penghasilan kena pajak (PKP) PKP (pembulatan)
7.503.237 7.503.237
138.769 138.769
Perhitungan Hutang Pajak WP Badan - PPh Pasal 29 Dasar Pengenaan Pajak 1. Pasal 31.e 2. Peredaran bruto 3. Laba sebelum pajak
26.788.654 7.503.237
Perhitungan Pajak Penghasilan yang terutang Peredaran opr WP setahun >4,8 M < 50 M Pph terutang setahun 1. Jumlah PKP dari peredaran bruto yang memperoleh fasilitas ( 4.800.000:26.788.654)x7.503.030 Pajak terutang tahun 2016 (1.344.433*50%x25%)
1.344.433 168.054
2. Jumlah PKP dari peredaran bruto yang tdk memperoleh fasilitas 7.503.237 - 1.344.433 Pajak terutang tahun 2016 (6.158.804*25%) Pajak Terutang
6.158.804 1.539.701 1.707.755
Uang Muka PPh Pasal 25 (Jan-Nop)2016 Uang Muka PPh Pasal 25 (Des)2016 Utang Pajak PPh Pasal 29 Badan 2016
K.
1.363.232 147.689 196.834
SIMPANAN Akun ini terdiri dari saldo simpanan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.16 Simpanan Keterangan
(Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Tabungan Deposito Total
1.
4.871.553 44.286.850
4.454.491 32.866.900
49.158.403
37.321.391
Tabungan Tabel 6.17 Tabungan (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Tabungan pihak ketiga bukan bank Tabungan umum Tabungan paket Tabungan simpel Tabunganku Total
3.068.825 1.480.055 38.956 283.717 4.871.553
60
3.210.598 1.033.360 210.533 4.454.491
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Berdasarkan Surat keputusan direksi No. 003/KNY/SK-DIR/V/2012 tanggal 31 Mei 2012, suku bunga Tabunganku ditetapkan sebesar 4% per tahun, Tabungan Kanaya ditetapkan sebesar 6% per tahun, dan tabungan paket/berjangka ditetapkan sebesar 10% per tahun. Berdasarkan Memo Intern Nomor 076/KNY-TAB/V/2016 Tanggal 2 Mei 2016 Perihal Produk Tabungan Simpel bahwa Produk ini merupakan produk tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur menarik dalam rangka Edukasi dan Inklusi keuangan dengan mendorong budaya menabung sejak dini . Program tabungan simpel ini tidak memberikan bunga melainkan memberikan program reward dan disesuaikan dengan ketentuan bank baik untuk pembukaan rekening maupun pengendapan dana. Peserta program tabungan ini yaitu siswa PAUD/ TK/ SD, siswa SMP atau SMA. Jumlah rekening tabungan sebanyak 3.640 (tiga ribu enam ratus empat puluh), dari jumlah rekening tersebut terdapat tabungan pihak terkait dengan bank sebanyak 25 (dua puluh lima). 2.
Deposito Tabel 6.18 Deposito (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Deposito pihak ketiga bukan bank 1 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Biaya Transaksi Total
575.000 12.174.650 265.000 17.166.700 14.105.500 44.286.850
835.000 7.948.900 8.453.000 15.705.000 (75.000) 32.866.900
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi no. 002/KNY/SK-DIR/V/2012 tanggal 31 Mei 2012, tingkat suku bunga deposito yang ditetapkan bank sesuai dengan suku bunga LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) dan sewaktuwaktu dapat berubah sesuai dengan surat dari LPS. Jumlah rekening deposito berjangka sebanyak 164 (seratus enam puluh empat), dari jumlah rekening tersebut terdapat 1 (satu) rekening deposito pihak terkait dengan bank. L.
SIMPANAN DARI BANK LAIN Simpanan dari bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari : Tabel 6.19 Simpanan dari Bank Lain Keterangan
31 Desember 2016
(Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2015
Deposito PT. BPR Indra Chandra PT. Bank Andara PT. BPR Sri Artha Lestari PT. BPR Gianyar PT. BPR Pitoby PT. BPR Prima Dewata PD. BPR Bank Pasar Bangli Jumlah
61
5.000.000 1.000.000 500.000 1.700.000 1.000.000 500.000
2.000.000 500.000 4.000.000 -
9.700.000
6.500.000
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 M. PINJAMAN YANG DITERIMA Pinjaman yang diterima pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dengan rincian sebagai berikut : Tabel 6.20 Pinjaman diterima
Perjanjian Kredit 1.
Pinjaman dari PT. Bank Andara Bank telah memperoleh 5 (lima) fasilitas kredit Structured Non Revolving Loan dari PT. Bank Andara dengan total Rp 10.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir nomor: 045/PFPBA/DPS/V/2013 tanggal 29 Mei 2013, bank memperoleh jumlah pokok fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 3.000.000 ribu dengan suku bunga 11,75% p.a. dan dengan jangka waktu 36 bulan. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Jaminan fidusia atas seluruh tagihan atau piutang-piutang nasabah baik yang telah ada maupun yang akan ada dengan nilai jaminan fidusia Rp 3.600.000 ribu dengan kententuan sebagai berikut: 1)
Piutang yang sumber dananya bukan dari Bank, belum menjadi jaminan dan tidak akan dijaminkan kepada kepada pihak lain.
2)
Piutang yang mempunyai tingkat kolektibilitas lancar, dan wajib diganti apabila piutang mengalami penurunan kualitas.
3)
Piutang berupa kredit end user yang memiliki jaminan berupa tanah dan/atau bangunan dan/atau kendaraan bermotor, dimana untuk kendaraan harus ada Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dan internal appraisalnya
4)
Piutang berupa kredit end user yang memiliki jaminan tunai dengan jumlah jaminan minimal sebesar plafond.
5)
Daftar piutang wajib diperbaharui setiap bulan Maret, Juni, September, dan Desember dengan nilai piutang tidak kurang dari 120% dari baki debet nasabah di bank.
b.
Jaminan gadai atas deposito atas nama PT. Bank Perkreditan Rakyat Kanaya atau Nasabah yang disimpan di Bank untuk menjamin kewajiban nasabah kepada bank dengan jumlah minimum sebesar Rp 300.000 ribu atau sebesar 10% dari pokok
62
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 fasilitas, dengan ketentuan deposito yang dijaminkan tidak dapat dicairkan atau diamortisasi selama fasilitas perbankan belum dilunasi oleh nasabah. 2.
Pinjaman dari PT. Bank Andara Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 99 tanggal 27 November 2015, Bank memperoleh tiga fasilitas kredit dari PT. Bank Andara. Adapun fasillitas kredit yang diberikan antara lain: a.
Fasilitas Kredit Pertama dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 3.000.000 ribu dengan jumlah outstanding per tanggal 25 November 2015 sebesar Rp 583.333 ribu.
b.
Fasilitas Kredit Kedua dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 7.000.000 ribu dengan jumlah outstanding per tanggal 25 November 2015 sebesar Rp 583.333 ribu
c.
Fasilitas Kredit Kedua dengan jumlah pokok maksimum hingga sebesar Rp 5.000.000 ribu.
Jangka waktu fasilitas kredit pertama adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama yaitu tanggal 29 Mei 2016. Jangka waktu fasilitas kredit kedua adalah 48 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama yaitu pada tanggal 5 Maret 2019. Jangka waktu fasilitas ketiga adalah 36 bulan terhitung sejak tanggal penarikan pertama. Suku bunga kredit masing-masing sebesar 13,50% efektif pertahun. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Jaminan fidusia atas seluruh tagihan-tagihan baik yang telah ada maupun yang akan ada kemudian hari milik debitur dengan nilai penjaminan sebesar 120% dari pokok fasilitas kredit dengan ketentuan : 1)
Piutang yang belum menjadi jaminan kepada pihak lain dan tidak akan dijaminkan kepada pihak lain,
2)
Piutang dengan tingkat kolektibilitas lancar, dan wajib diganti apabila piutang mengalami penurunan kualitas.
3)
Piutang berupa kredit end user yang dijamin dengan jaminan berupa tanah dan/ bangunan dan/atau kendaraan bermotor dimana khusus untuk kendaraan harus ada BPKB dan internal appraisal saat investigasi atau kredit end user yang memiliki jaminan tunai dengan jumlah jaminan minimal sebesar plafond.
4)
Piutang yang dijaminkan memiliki tanggal jatuh tempo minimal enam bulan dari tanggal pelaporan daftar jaminan piutang.
5)
Nilai objeknya tidak kurang dari 120% dari baki debet nasabah kepada bank. Nasabah wajib untuk memperbaharui daftar piutang yang dijaminkan dan menyerahkan daftar piutang yang telah diperbaharui setiap bulan Maret, Juni, September, Desember.
b.
Gadai atas rekening deposito milik Debit dan/atau Pemberi Jaminan yang disimpan Bank dengan penyerahan bilyet deposito dari Debitur dan/atau Pemberi Jaminan kepada Bank dengan jumlah minimum sebesar 10% dari Pokok Fasilitas Kredit.
c.
Kuasa pemblokiran dan pencairan atas deposito dan/atau rekening tabungan dan/atau giro milik debitur dan/atau pemberi jaminan yang disimpan di Bank dari Debitur dan/atau Pemberi Jaminan kepada Bank.
63
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 3.
Pinjaman dari PT. Bank Danamon Bank telah memperoleh fasilitas kredit Modal Kerja dari PT. Bank Danamon berdasarkan Akta perubahan (suplesi) perjanjian kredit nomor 01 tanggal 4 Oktober 2016 dengan 6 fasilitas kredit. Fasilitas kredit yang pertama adalah kredit rekening koran dengan jumlah Rp 5.000.000 ribudengan jangka waktu dari 05 April 2013 s.d. 05 April 2016. Kedua kredit angsuran berjangka-1 dengan jumlah Rp 1.500.000 ribu dengan jangka waktu dari 23 April 2013 sampai dengan 23 April 2018. Fasilitas ketiga adalah Kredit Angsuran Berjangka-2 dengan nilai plafond sebesar Rp 4.000.000 ribu, jangka waktu dari 22 Pebruari 2014 sampai dengan 25 Agustus 2019. Fasilitas keempat adalah Kredit Angsuran Berjangka -3 dengan nilai plafon Rp 2.000.000 ribu jangka waktu dari 3 Juli 2015 sampai dengan 3 Januari 2020. Fasilitas kelima adalah Kredit Angsuran Berjangka-4 dengan nilai plafon Rp 3.000.000 ribu dengan jangka waktu 23 Maret 2016 sampai dengan 23 September 2021. Fasilitas keenam adalah Kredit Angsuran Berjangka-5 dengan plafon Rp 2.000.000 ribu dengan jangka waktu angsuran 60 bulan ditambah jangka waktu penarikan 6 bulan. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 8084 terletak di Desa Pemogan seluas 332 m2 atas nama Ketut Mertana,
b.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 1089 terletak di Desa Sembiran seluas 7.500 m2 atas nama Putu Sukanadi,
c.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 1107 terletak di Desa Sembiran seluas 3.200 m2 atas nama Putu Sukanadi,
d.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 1090 terletak di Desa Sembiran seluas 1.000 m2 atas nama Putu Sukanadi,
e.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 888m2 terletak di Desa Sembiran seluas 11.050 m2 atas nama Putu Sukanadi,
f.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 08 terletak di Desa Bungkulan seluas 2.320 m2 atas nama Putu Sukanadi,
g.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 536 terletak di Desa Bungkulan seluas 990 m2 atas nama Putu Sukanadi,
h.
Sebidang Tanah Hak Milik No : 543 terletak di Desa Bungkulan seluas 5.300 m2 atas nama Putu Sukanadi. Jamina tersebut sudah dibebani Hak Tanggungan.
4.
Pinjaman dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Bank telah memperoleh kredit modal kerja berdasarkan perjanjian kredit modal kerja nomor : CRO.DPS/017/KMK/2013 tanggal 21 Pebruari 2013 dengan jumlah limit kredit Rp 3.000.000.000, suku bunga 11% p.a. dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Non Fixed Asset : 1)
Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas lancar diikat fiducia notariil dengan nilai pengikatan sebesar Rp 3.000.000 ribu dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fiducia.
2)
Bilyet deposito atas nama PT. BPR. Kanaya senilai Rp 150.000 ribu diikat gadai notariil dan dilengkapi dengan surat kuasa mencairkan kepada bank.
b.
Agunan lainnya yaitu Personal Guarantee dari pemegang saham pengendali a.n. Sdri. Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen diikat Borgtocht Notarial.
64
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 5.
Pinjaman dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. Bank telah memperoleh kredit modal kerja berdasarkan perjanjian kredit modal kerja nomor : CRO.DPS/0054/KMK/2014 tanggal 09 Mei 2014 dengan jumlah limit kredit Rp 3.000.000 ribu, suku bunga 13,50% p.a. dengan jangka waktu kredit 5 tahun. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Non Fixed Asset : Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Lancar telah dialihakan haknya dengan Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor. W20.10320HT.04.06.TH2013/STD tanggal 22 Maret 2013 dengan total penjaminan sebesar Rp 3.000.000 ribu dan harus ditingkatkan menjadi Rp 6.000.000 ribu dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
b.
Agunan Collateral : Bilyet deposito atas nama PT. BPR. Kanaya senilai Rp 150.000 ribu diikat gadai notariil dan dilengkapi dengan surat kuasa mencairkan kepada bank.
c.
Agunan lainnya yaitu Personal Guarantee dari pemegang saham pengendali a.n. Sdri. Ni Nyoman Ratna Widiasmini dan Sdri. Ketut Simpen diikat Borgtocht Notarial No. 21 tanggal 21 Februari 2013 dan No. 22 keduanya tertanggal 21 Februari 2013.
6.
Pinjaman dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank telah memperoleh 5 (lima) fasilitas kredit dari PT. Bank Negara Indonesia dengan
total Rp 5.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir
nomor: SGR/2013.013/KKLK tanggal 12 Agustus 2013, bank memperoleh jumlah pokok fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 1.000.000 ribu dengan suku bunga 11,50% p.a. dan dengan jangka waktu 60 bulan. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Piutang kepada end user yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini sebesar 125%, akan diikat secara fidusia notariil dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fidusia.
b.
Bortoch Notariil dari pemegang saham pengendali/mayoritas yakni Ibu Ni Nyoman Ratna Widiasmini.
c.
Marginal deposit sebesar 10% dari maksimum kredit yang disetor bertahap sesuai penarikan termin. Akan diikat Gadai dan diblokir selama fasilitas belum lunas.
d.
Surat pengakuan hutang notariil yang ditandatangani oleh pengurus yang berwenang di PT. BPR Kanaya.
7.
Pinjaman dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bank telah memperoleh 2 (dua) fasilitas kredit dari PT. Bank Negara Indonesia dengan total Rp 4.000.000 ribu. Berdasarkan permohonan fasilitas kredit terakhir nomor: SGR/2015.002/KKLK tanggal 30 April 2015, bank memperoleh jumlah pokok fasilitas maksimum hingga sebesar Rp 2.000.000 ribu dengan suku bunga 14% p.a. dan dengan jangka waktu 60 bulan. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Piutang yang dibiayai diikat Fiducia Notariil dan didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Fiducia. Jumlah piutang yang dijadikan jaminan minimal 125% (seratus dua puluh lima persen) dari nilai maksimum kredit BPR.
65
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 b.
Surat pengakuan hutang notariil yang ditandatangani oleh pihak yang berwenang sesuai Anggaran Dasar perusahaan berikut perubahannya.
c.
Marginal deposit sebesar 10% dari maksimum kredit yang ditarik, di setor dalam bentuk rekening giro/taplus bisnis/deposito BNI dan diblokir serta diikat gadai. Marginaldeposit ini akan direview setiap 3 (tiga) bulan disesuaikan dengan baki debet pinjaman dimana review dapat dilakukan setelah seluruhkredit ditarik.
d.
Personal guarantee untuk mejamin seluruh fasilitas kredit dari pemegang saham pengendali/mayoritas dalam hal ini Ni Nyoman Ratna Widiasmini.
8.
Pinjaman dari PT. Bank CIMB Niaga, Tbk. Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 1 berdasarkan perjanjian kredit nomor 019/PK/CB/CL-II/131/2013 tanggal 15 Juli 2013 dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 ribu, suku bunga 11% p.a. dengan jangka waktu maksimal 60 bulan. Adapun jaminan pinjaman ini adalah sebagai berikut : a.
Tagihan atau piutang debitur kepada end user (peminjam).
b.
Asuransi kredit dari Perum Jamkrido dan/atau perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh kreditur.
c.
Dana tunai dalam bentuk deposito.
Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 2 berdasarkan perjanjian kredit nomor 003/PK/CB/CL-II/131/2014 tanggal 11 Februari 2014 dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan jangka waktu maksimal 60 bulan. Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 3 berdasarkan perjanjian kredit nomor 025/PK/SMME/ML-II/131/2014 tanggal 3 September 2014 dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan jangka waktu maksimal 60 bulan. Bank telah memperoleh fasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus 4 berdasarkan perjanjian kredit nomor 010/PK/MSME/ML-III/131/2015 tanggal 8 Mei 2015 dengan jumlah setinggi-tingginya sebesar Rp 10.000.000 ribu, suku bunga 13% p.a. dengan jangka waktu maksimal 60 bulan. Adapun jaminan dari pinjaman transaksi khusus 2, 3, dan 4 adalah sebagai berikut : a.
Dana yang tersimpan dalam bentuk Deposito Berjangka di Kreditur.
b.
Piutang/tagihan kepada peminjamnya yang berkolektibilitas 1 (satu)
c.
Asuransi kredit dariPerum Jamkrindo/lembaga penjamin lainnya yang disetujui oleh Kreditur,
N.
MODAL Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 62 tanggal 14 Mei 2015 di Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 15.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp 6.500.000 ribu. Berdasarkan akta notaris I Putu Chandra, Sarjana Hukum No. 77 tanggal 26 Pebruari 2016 di Denpasar, modal dasar perseroan sebesar Rp 30.000.000 ribu dan telah ditempatkan dan disetor sebesar Rp 12.100.000 ribu.
66
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Tabel 6.21 Komposisi Kepemilikan PT. BPR Kanaya
Sebelum Perubahan No
Nama Pemegang Saham
Lembar % Saham 5.950 91,54 550 8,46 6.500 100,00
1 Nyoman Ratna Widiasmini 2 Nyonya Ketut Simpen Jumlah O.
Sesudah Perubahan
Nominal 5.950.000.000 550.000.000 6.500.000.000
Lembar Saham 11.550 550 12.100
% 95,45 4,55 100
Nominal 11.550.000.000 550.000.000 12.100.000.000
DANA SETORAN MODAL - EKUITAS Akun ini merupakan saldo dana setoran modal - ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, masing-masing sebesar 0,- dan Rp 2.000.000 ribu. Terdapat perubahan setoran modal sesuai akta nomor 44 notaris I PUTU CANDRA,SH tanggal 21 Desember 2015, sebesar Rp. 2.000.000 ribu yang terdiri dari laba ditahan, namun penambahan setoran modal tersebut belum mendapat persetujuan/pengesahan dari Otoritas Jasa Keuangan. Tabel 6.22 Dana Setoran Modal – Ekuitas (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Dana Setoran Modal - Ekuitas Total
P.
-
2.000.000
-
2.000.000
SALDO LABA Saldo laba per 31 Desember 2016 dan 2015, adalah sebagai berikut : Tabel 6.23 Saldo Laba Dalam Ribuan Rupiah 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Cadangan umum Laba (rugi) tahun lalu Laba (rugi) tahun berjalan Deviden Cadangan umum Koreksi laba tahun lalu Jumlah belum ditentukan tujuannya Jumlah Ekuitas
2.420.000 4.854.976 5.656.713 (4.000.000) (720.000) 5.738 5.797.427 8.217.427
67
1.700.000 4.127.150 4.777.826 (3.650.000) (400.000) 4.854.976 6.554.976
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 VII. PENJELASAN POS – POS LABA RUGI A.
PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 7.1 Pendapatan Bunga Dalam Ribuan Rupiah 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Bunga Kredit yang diberikan Pendapatan bunga kredit Provisi/komisi kredit Jumlah bunga kredit Bunga dari bank lain Giro Tabungan Deposito Jumlah bunga dari bank lain Total
B.
24.071.803 1.878.212 25.950.015
18.239.754 1.223.240 19.462.994
66.742 82.823 262.651 412.216 26.362.231
34.349 60.410 159.554 254.313 19.717.307
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan operasional lainnya periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 7.2 Pendapatan Operasional Lainnya Dalam Ribuan Rupiah 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Pendapatan Operasional Lainnya Denda kredit Administrasi tabungan Administrasi deposito Addendum nasabah Penukaran jaminan Buku tabungan Pembulatan Pendapatan kelebihan PPAP Penutupan deposito Lainnya Total
C.
67.607 30.165 1.420 71.894 40.950 10 11 128.268 6.032
33.813 26.151 2.224 53.329 6.364 20 11 30.089 813 738
346.357
153.552
BEBAN BUNGA Beban bunga periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 7.3 Beban Bunga (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Bunga Kontraktual - Dana Pihak Ketiga Non Bank Tabungan Deposito berjangka Jumlah bunga simpanan Bunga Simpanan dari bank lain Bunga kontraktual Jumlah bunga simpanan dari bank lain Bunga pinjaman yang diterima Bunga kontraktual Biaya transaksi Jumlah bunga pinjaman yang diterima Bunga Linnya Bunga Lainnya Jumlah bunga lainnya Jumlah beban bunga
68
242.566 4.431.294 4.673.860
192.668 2.505.497 2.698.165
1.308.092 1.308.092
719.572 719.572
6.704.469 201.294 6.905.763
5.598.539 286.032 5.884.571
104.112 104.112 12.991.827
9.302.308
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 D.
BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN Beban penyisihan kerugian periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 7.4 Beban Penyisihan Kerugian
(Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan Beban penyisihan tabungan/deposito Beban penyisihan kredit yang diberikan Jumlah
E.
97.261 1.316.476 1.413.737
44.400 215.749 260.149
BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Beban penyusutan dan amortisasi periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 7.5 Beban Penyusutan dan Amortisasi (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan
Beban Penyusutan Aset Tetap Beban amortisasi aset tidak berwujud Jumlah
F.
303.342 4.850 59.803
129.247 5.167 49.562
BEBAN PEMASARAN Beban pemasaran periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 masing masing sebesar Rp. 58.930 ribu dan Rp. 28.192 ribu.
G.
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban administrasi dan umum untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 7.6 Beban Administrasi dan Umum
69
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 H.
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Beban Operasional Lainnya periode 1 januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 7.7 Beban Operasional Lainnya (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan
I.
Iuran Perbarindo Seragam kantor Tas Kolektor/Karyawan Jasa Akuntansi Biaya akomodasi Biaya tahunan OJK Biaya FK-LJK (OJK) Biaya Ekstranet BI Biaya Aktuaria Lainnya
11.830 71.727 1.427 28.050 5.150 65.232 900 5.172 13.750 7.500
11.550 44.742 1.080 8.750 3.696 38.449 90.408
Jumlah
210.738
198.675
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Pendapatan dan beban non operasional untuk periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: Tabel 7.8 Pendapatan (Beban) Non Operasional (Dalam Ribuan Rupiah) 31 Desember 2016 31 Desember 2015
Keterangan (8.850) Pendapatan Non Operasional Pendapatan penjualan materai Fee Asuransi Keterangan Samsat Pengembalian Uang SPJ Batal Penjualan aktiva lainnya Pendapatan non operasional lainnya Total Pendapatan Non Operasional
8.270 45.926 2.324 17.546 6.000 80.066
8.241 22.409 1.092 225 31.967
Beban Non Operasional Biaya RTGS Banten/upacara Suka duka Jamuan Sumbangan Biaya Hut Kanaya Denda BI Bungket bunga (panel) Lainnya Total Beban Non Operasional
1.874 44.934 2.148 23.003 9.795 30.515 240 24.728 12.256 149.493
2.433 40.573 728 17.184 14.313 7.137 10.440 14.639 9.791 117.238
Total Pendapatan (Beban) Non Operasional
(69.427)
(85.271)
VIII. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMILIKI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, bank mengadakan transaksi dengan pihak-pihak terkait dengan bank. Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan yaitu seperti halnya untuk transaksi-transaksi sebagai berikut :
70
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 A.
KREDIT PIHAK TERKAIT Kredit pihak terkait dengan bank sebanyak 15 (lima belas) rekening/debitur yaitu atas nama : 1.
BAGUS PUTU ARYA BUDHI, No Rekening 201515065562, plafond Rp 64.000 ribu dan baki debet Rp 44.718 suku bunga 1,5% per bulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa satu unit kendaraan roda empat BPKB H-07047412-O DK 370XE merk Nisan/Cedric tahun 2004 warna hitam a.n Bagus Putu Arya Budhi. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. K-10797804-O, DK 7754VM, merk Honda tahun 2014 a.n Bagus Putu Arya Budhi. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. D-8268720-O merk Kawasaki tahun 2006 a.n Ni Made Widyani.
2.
PUTU AGUS WIDIADA, No Rekening 201508126023, plafond Rp 27.000 ribu dan baki debet Rp 18.760 ribu suku bunga 2% per bulan jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa satu unit kendaraan roda dua BPKB No. F-5004559-), DK 8395-CO merk Honda/CBR 150R tgn 2008 a.n Ngurah Anom Widiastawa. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. L-10235138, DK 5325-EV, merk Honda thn 2014 a.n Nyoman Ngurah Anom Widiastawa. Satu unit kendaraan roda dua BPKB No. J-01310771-O DK 3071 DP, merk Honda/NC12A1CF a.n Ngurah Anom Widiastawa, SE
3.
MADE MARJAYASA, STP, No Rekening 201513035285, plafond Rp 5.000 ribu dan baki debet Rp 2.081 ribu suku bunga 1,% per bulan jangka waktu 36 bulan, agunan yang dijaminkan berupa pemotongan gaji.
4.
I MADE MUDARMA, SH. M.M, nomor rekening 201515055490, plafond Rp 30.000 ribu dan baki debet Rp 20.500 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 666.
5.
I MADE MUDARMA, SH. M.M, nomor rekening 201522105897, plafond Rp 10.000 ribu dan baki debet Rp 7.666 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa BPKB No. L12109069-O.
6.
MADE MARJAYASA ,STP, nomor rekening 201612046280, plafond Rp 36.000 ribu dan baki debet Rp. 31.200 ribu suku bunga 1,17% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 000409/DEP/KNY/2015 a/n I Wayan Keladi Rp. 25.000.000.
7.
KOMANG ADI SURYAWAN, nomor rekening 201614066453, plafond Rp 70.000 ribu dan baki debet Rp 62.500 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa sepeda motor honda BPKB nomor K-01215692-O, sepeda motor yamaha BPKB nomor G-1307500-O.
8.
KOMANG ADI SURYAWAN, nomor rekening 201617116732, plafond Rp 5.000 ribu dan baki debet Rp 4.790 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 24 bulan, agunan yang dijaminkan berupa pemotongan gaji.
9.
I KETUT WIDIARSA, nomor rekening 201618036238, plafond Rp 250.000 ribu dan baki debet Rp 212.500 suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 2435.
10. NI PUTU PUSPITA DEWI, nomor rekening 201622076513, plafond 10.000 ribu dan baki debet Rp 9.166 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa kendaraan roda empat Mitsubishi/T120 SS, BPKB nomor A-9325944O, DK-9271 BR.
71
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 11. PUTU AGUS WIDIADA, nomor rekening 201625056409, plafond 120.000 ribu dan baki debet Rp 110.867 ribu suku bunga 1,50% perbulan, jangka waktu 60 bulan, agunan yang dijaminkan berupa sertifikat tanah dengan SHM nomor 01835. 12. PUTU SUKANADI, nomor rekening 201625056411, plafond 360.000 ribu dan baki debet Rp 360.000 ribu suku bunga 0,83% perbulan, jangka waktu 12 bulan, agunan yang dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 00069/DEP/KNY/2011 a/n Putu Sukanadi. 13. PUTU AGUS WIDIADA, nomor rekening 201625086569, plafond 4.200 ribu dan baki debet Rp 2.759 ribu suku bunga 1,17% perbulan, jangka waktu 12 bulan, agunan yang dijaminkan berupa Deposito nomor rekening 000596/DEP/KNY/2016 a/n Nyoman Suryani. 14. NI PUTU PUSPITA DEWI, nomor rekening 201627126799, plafond 5.000 ribu dan baki debet Rp. 5.000 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 36 bulan, aagunan yang dijaminkan berupa pemotongan gaji. 15. BAGUS PUTU ARYA BUDHI, nomor rekening 201613126782, plafond 5.000 ribu dan baki debet Rp 5.000 ribu suku bunga 1,00% perbulan, jangka waktu 36 bulan, aagunan yang dijaminkan berupa pemotongan gaji. 16. I GEDE ARSAMA, Nomor Rekening 201621036241, plafod Rp. 7.000 ribu, dan baki debet Rp. 4.375 ribu, suku bunga 1,50 % perbulan, jangka waktu 24 bulan, agunan yang dijaminkan berupa sepeda motor merk Honda/NC11BF A/T, BPKB nomor J-05014076-O, DK-7874-UY B.
TABUNGAN PIHAK TERKAIT Tabungan pihak terkait dengan bank sebanyak 25 (dua puluh lima) rekening yaitu atas nama : Tabel 8.1 Tabungan Pihak Terkait No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
C.
Nama Ketut Sunarsih Putu Agus Widiada Ketut Sunarsih Ni Nyoman Ratna Widiasmini Ni Nyoman Ratna Widiasmini Ni Nyoman Ratna Widiasmini Bagus Putu Arya Budhi Ni Nyoman Ratna Widiasmini Ketut Sunarsih Putu Sukanadi Ni Nyoman Ratna Widiasmini Putu Sukanadi I Made Mudarma Made Marjayasa Made Marjayasa Ni Made Sinar Miniarsih Ni Made Sinar Miniarsih Komang Adi Suryawan Putu Agus Widiada Ni Putu Puspita Dewi Ni Putu Puspita Dewi Ni Putu Puspita Dewi I Ketut Widiarsa Putu Agus Widiada I Gede Arsama Jumlah
Rekening 6201000055 6201000077 6201000114 6201000180 6201000181 6201000182 6201000211 6201000221 6201000291 6201000566 6201001165 6201001207 6201001666 6202000066 6202000067 6202000103 6202001346 6202001410 6202002130 6202002228 6204000001 6204000002 6204000005 6204000017 6204000027
Nominal 131 23.851 4.710 118 81 14 4.113 21.762 192 37 28 76.952 688 3.834 3.834 7.392 2.053 1.241 401 100 21 32 10 385 60 152.040
DEPOSITO PIHAK TERKAIT Deposito pihak terkait dengan bank sebanyak 1 (satu) rekening yaitu atas nama : 1.
Putu Sukanadi dengan nomor rekening 00069/DEP/KNY/11, jumlah nominal sebesar Rp. 4000.000 ribu.
72
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 IX.
PENJELASAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI A.
KOMITMEN Tabel 9.1 Tagihan Komitmen POS - POS
2016
Tagihan Komitmen - Fasilitas Pinjaman diterima yang belum digunakan Jumlah Tagihan Komitmen
2015
-
-
-
-
Tabel 9.2 Kewajiban Komitmen POS - POS Kewajiban Komitmen - Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik Jumlah Kewajiban Komitmen
2016
2015
577.773
-
577.773
-
Laporan kewajiban komitmen pada tahun 2016 adalah sebesar RP. 577.773 ribu yaitu pinjaman dari bank lain dalam bentuk Rekening Koran (RC) pada Bank Danamon. B.
KONTINJENSI Tabel 9.3 Tagihan Kontijensi POS - POS Tagihan Kontijensi - Pendapatan bunga dalam penyelesaian. - Aktiva produktif yang dihapusbuku - Lain-lain Jumlah Tagihan Kontijensi
2016
2015
1.903.217 189.288 2.092.505
1.091.695 67.790 1.159.485
Laporan kontinjensi pos Aktiva produktif yang dihapusbukukan pada Tahun 2016 sebesar Rp. 189.288 ribu. Pada posisi Desember tahun 2015 jumlah Aktiva Produktif yang dihapusbukukan adalah sebesar Rp. 67.790 ribu dan selama tahun 2016 bank melakukan penghapusbukuan terhadap 4 (empat) debitur sebesar Rp. 136.498 ribu kemudian terdapat pembayaran yang telah dihapusbuku dari debitur sebesar Rp. 15.000 ribu. Adanya penghapusbukuan tersebut disebabkan karena kredit tersebut sudah termasuk kredit macet (kolektibilitas 4), debiturnya sudah melarikan diri, dan agunannya juga tidak ada yaitu dibawa lari oleh debitur serta usahanya mengalami kebangkrutan. Adapun alasan lain dari penghapusbukuan ini adalah untuk bisa menurunkan Non Performing Loan (NPL) yang masih terlalu tinggi. Penghapusbukuan ini juga dibackup dengan adanya dana cadangan yang tersedia. Pada laporan kontinjensi pos pendapatan bunga dalam penyelesaian sebesar 1.903.217 pada tahun 2016, manajemen merencanakan untuk menekan pos tersebut serendah mungkin melalui penagihan yang insentif terhadap kredit-kredit non lancar, namun ternyata tidak terealisasi secara maksimal. X.
TANGGAL PENYELESAIAN LAPORAN Manajemen bertanggung jawab atas penyelesaian laporan keuangan. Tanggal penyelesaian laporan keuangan adalah tanggal 12 Januari 2017.
73
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 XI.
PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE) LAPORAN TAHUNAN A.
LAPORAN KEUANGAN 1.
EVALUASI REALISASI NERACA 31 DESEMBER 2016 TERHADAP RENCANA KERJA NERACA TAHUN 2016 DAN REALISASI NERACA 31 DESEMBER 2015 Tabel 11.1 Evaluasi Neraca REALISASI
NO
ASET
ASET Kas Kas dalam valuta asing Surat berharga Pendapatan bunga yang akan diterima Penempatan pada bank lain -/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 6 Kredit yang diberikan -/- Penyisihan penghapusan aktiva produktif 7 Agunan yang diambil alih 8 Aset tetap dan inventaris -/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 9 Aset tidak berwujud -/- Akumulasi penyusutan dan penurunan nilai 10 Aset antarkantor 11 Aset lain-lain 1 2 3 4 5
TOTAL ASET KEWAJIBAN DAN EKUITAS
NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KEWAJIBAN Kewajiban segera Utang bunga Utang pajak Simpanan a. Tabungan b. Deposito Simpanan dari bank lain Pinjaman diterima Dana setoran modal - kewajiban Kewajiban imbalan kerja Pinjaman subordinasi Modal pinjaman Kewajiban antarkantor Kewajiban lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN
1
2 3 4 5
EKUITAS Modal a. Modal dasar b. Modal yang belum disetor -/c. Agio d. Disagio -/e. Modal sumbangan Dana setoran modal - ekuitas Laba/Rugi yang belum direalisasi Surplus revaluasi aset tetap Saldo laba a. Cadangan umum b. Cadangan tujuan c. Laba/Rugi 1) Tahun-tahun lalu i. Laba ii. Rugi -/2) Tahun berjalan i. Laba ii. Rugi -/JUMLAH EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Tahun 2015
RENCANA KERJA Pertumbuhan Tahun 2016 (%)
PENCAPAIAN RENCANA KERJA Tahun 2016
Variance
%
Pertumbuhan Variance %
180.943 1.158.641 13.744.371 56.670 91.841.571 707.987 1.451.852 367.389 2.733 179.156
212.556 1.737.962 14.175.215 70.837 107.755.209 885.716 2.198.666 479.845 562.557
17,47 0,00 0,00 50,00 3,13 25,00 17,33 25,10 0,00 51,44 30,61 0,00 0,00 0,00 214,00
158.616 2.935.200 18.459.163 73.918 111.251.370 1.854.674 6.043.457 611.846 3.583 129.026
(53.940) 1.197.238 4.283.948 3.081 3.496.161 968.958 3.844.791 132.001 3.583 (433.531)
74,62 0,00 0,00 168,89 130,22 104,35 103,24 209,40 0,00 274,87 127,51 100,00 0,00 0,00 22,94
(22.327) 1.776.559 4.714.792 17.248 19.409.799 1.146.687 4.591.605 244.457 850 (50.130)
(12,34) 0,00 0,00 153,33 34,30 30,44 21,13 161,96 0,00 316,26 66,54 31,10 0,00 0,00 (27,98)
107.427.221
125.205.767
16,55
136.439.977
11.234.210
108,97
29.012.756
27,01
328.234 467.945 312.234 37.321.391 4.454.491 32.866.900 6.500.000 47.442.440 -
114.449 132.506 282.480 45.501.046 7.209.146 38.291.900 8.250.000 54.825.797 -
(65,13) (71,68) (9,53)
39.060 500.340 62.043
134,13 477,60 121,96
(174.725) 164.901 32.289
(53,23) 35,24 10,34
61,84 16,51 26,92 15,56 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
153.509 632.846 344.523 49.158.403 4.871.553 44.286.850 9.700.000 56.133.269 -
(2.337.593) 5.994.950 1.450.000 1.307.472 -
67,57 115,66 117,58 102,38 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
417.062 11.419.950 3.200.000 8.690.829 -
9,36 34,75 49,23 18,32 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
92.372.244
109.106.278
18,12
116.122.550
7.016.272
106,43
23.750.306
25,71
15.000.000 8.500.000 2.000.000 -
15.000.000 8.500.000 2.000.000 -
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
30.000.000 17.900.000 -
15.000.000 9.400.000 (2.000.000) -
200,00 210,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
15.000.000 9.400.000 (2.000.000) -
100,00 110,59 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1.700.000 -
2.000.000 -
17,65 0,00
2.420.000 -
420.000 -
121,00 0,00 0,00
720.000 -
42,35 0,00 0,00
77.150 -
96.437 -
25,00 0,00
140.714 -
44.277 -
145,91 0,00
63.564 -
82,39 0,00
4.777.827 -
5.503.052 -
15,18 0,00
5.656.713 -
153.661 -
102,79 0,00
878.886 -
18,40 0,00
15.054.977
16.099.489
6,94
20.317.427
4.217.938
126,20
5.262.450
34,95
16,55
#REF! 136.439.977
11.234.209
108,97
29.012.756
27,01
107.427.221
125.205.768
74
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 a.
Kas Jumlah kas tersebut adalah merupakan saldo kas yang ada per 31 Desember tahun 2016 sebesar Rp. 158.616 ribu. Penempatan kas pada akhir tahun 2016 tersebut sebagai alat likuid belum melampaui dari target yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 212.556 ribu atau tercapai sebesar 74,62 % dan mengalami penurunan dari tahun 2015 sebesar Rp. 22.327 ribu (-12,34 %).
b.
Pendapatan Bunga Yang Akan Diterima Pendapatan bunga yang akan diterima pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 2.935.200 ribu tercapai sebesar 168,89 % dari rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 1.737.962 ribu mengalami pertumbuhan dari 2015 sebesar Rp.1.776.559 ribu (153,33 %).
c.
Penempatan Pada Bank Lain Penempatan pada bank lain pada tahun 2016 yaitu sebesar Rp. 18.459.163 ribu yang berfungsi sebagai backup (secondary reserve) bagi penyediaan kas. Rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 14.175.215 ribu sehingga target tercapai 130,22 %, PPAP yang terbentuk sebesar Rp. 73.918 ribu tercapai sebesar 104,35% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 70.837 ribu. Sedangkan antara realisasi tahun 2016 terhadap realisasi Tahun 2015 penempatan pada bank lain mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 4.714.792 ribu atau 34,30%.
d.
Kredit Yang Diberikan Target Realisasi kredit yang diberikan tahun 2016 sebesar Rp. 107.755.209 ribu dan terealisasi sebesar Rp. 111.251.370 ribu sehingga target tercapai sebesar 103,24 %. Sedangkan PPAP yang terbentuk sebesar Rp. 1.854.674 ribu, target yang diharapkan sebesar Rp. 885.716 ribu tercapai 109,40% mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 1.146.687 ribu (161,96%). Peningkatan PPAP disebabkan oelh tingginya kredit bermasalah dan beberapa agunan kredit belum diikat secara notariil. Sedangkan pos kredit yang diberikan pada realisasi Tahun 2016 yang sebesar Rp. 111.251.370 ribu dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 91.841.571 ribu maka pos kredit mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 19.409.799 ribu atau 21,13 %. Adapun Pertumbuhan Kredit yang diberikan per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.1
75
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Peningkatan kredit tersebut diikuti dengan naiknya pendapatan bunga kredit yang menjadi tulang punggung dari pencetakan laba bank. Semua ini tidak terlepas dari strategi yang telah dijalankan oleh manajemen, dimana kredit lebih diarahkan pada sektor retail/ UMKM yang secara umum masih mampu memberikan margin yang lebih tinggi. Untuk mengantisipasi terjadinya kredit bermasalah maka pinjaman diberikan kepada debitur atau calon debitur yang memiliki past performance baik, usaha yang memiliki prospek dan jaminan yang marketable, serta selalu mengedepankan aspek hukum di dalam pelaksanaannya. Kredit berdasarkan jenis penggunaan seperti Kredit Modal Kerja mampu terealisasi sebesar Rp. 44.327.738 ribu atau tercapai sebesar Rp. 16.727.738 ribu (160,61%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 27.600.000 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 24.329.005 ribu (121,65%) dari Desember 2015, Kontribusi Kredit Modal Kerja pada semester II 2016 terhadap keseluruhan kredit sebesar 39,25%. Kredit Investasi mampu terealisasi sebesar Rp. 13.974.928 ribu atau tercapai 69,87 % dari target yang diharapkan sebesar Rp. 20.000.000 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 613.954 ribu (4,60%) dari Desember 2015, Kontribusi Kredit Investasi pada semester II 2016 terhadap keseluruhan kredit sebesar 12,37%. Kredit Konsumtif terealisasi sebesar Rp. 54.638.832 ribu atau tercapai 87,56% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 62.400.000 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 5.761.657 ribu (-9,54%) dari Desember 2015, Kontribusi Kredit Konsumtif pada semester II 2016 terhadap keseleruhan kredit sebesar 48,38%. Adapun Kontribusi Berdasarkan Jenis Penggunaan Terhadap Total Kredit per Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.2
Kredit berdasarkan Sektor Ekonomi seperti perikanan mampu terealisasi sebesar Rp. 1.500.000 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 1,33%. Sektor Industri Pengolahan mampu terealisasi sebesar Rp. 480.388 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,43%. Sektor Listrik, Gas dan Air mampu terealisasi sebesar Rp. 43.056 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,04%. Sektor Konstruksi mampu terealisasi sebesar Rp. 1.926.681 ribu (253,68%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 759.496 dan mengalami pertumbuhan sebesar
76
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Rp. 1.167.185 ribu (153,68 %) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 1,71%. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran mampu terealisasi sebesar Rp. 41.550.256 ribu (218,91%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 18.980.096 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 22.570.160 ribu (118,91%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 36,79%. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan Minuman mampu terealisasi sebesar Rp. 384.110 ribu (100%) dari target yang diharapkan dan mengalami 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,34%. Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi mampu terealisasi sebesar Rp. 760.000 ribu (573,15%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 132.600 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 627.400 ribu (473,15%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,67%. Sektor Perantara Keuangan mampu terealisasi sebesar Rp. 23.236 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00 % dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,02%. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial mampu terealisasi sebesar Rp. 856.323 ribu (305,83%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 280.000 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 576.323 ribu (205,83%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 0,76%. Sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosbud dan Hiburan mampu terealisasi sebesar Rp. 10.778.617 ribu (85,40%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 12.621.155 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 1.842.538 ribu (-14,60%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 9,54%. Sektor Rumah Tagga mampu terealisasi sebesar Rp. 13.591.193 ribu (100,00%) dari target yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan sebesar 100,00% dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 12,03%. Sektor Bukan Lapangan Usaha Lainnya mampu terealisasi sebesar Rp. 41.047.639 ribu (67,96%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 60.400.489 ribu dan mengalami penurunan yang signifikan sebesar Rp. 19.352.850 ribu (-32,04%) dari Desember 2015, kontribusi yang diberikan pada sektor ini dari keseluruhan kredit sebesar 36,34%. Adapun Kontribusi Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi terhadap Total Kredit per Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.3
77
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Ada beberapa hal yang menyebabkan adanya kredit yang diberikan tercapai sesuai target yang diharapkan yaitu : 1)
Pemasaran kredit dilakukan dengan gencar melalui peluncuran produk-produk kredit yang baru.
2)
Tersedianya dana digunakan secara optimal dalam penyaluran kredit, namun dalam pemberian kreditnya masih tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, sehingga pemilihan debitur sangat penting dilakukan untuk menjaga kualitas kredit yang baik.
3)
Sampai dengan semester iI 2016 ini bank berkomitmen untuk mengurangi kredit bermasalah dan menurunkan rasio NPL dengan cara melakukan penyelamatan kredit dan mengoptimalkan penagihan kredit khususnya kredit bermasalah sehingga beberapa debitur dapat melunasi kreditnya, beberapa debitur mengalami perbaikan menjadi lancar sehingga pelemparan kredit bisa dilaksanakan dengan baik dengan mencari debitur baru.
e.
Aset Tetap Dan Inventaris Jumlah tersebut merupakan inventaris sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah harga perolehan sebesar Rp. 6.043.457 ribu dan tercapai sebesar 274,87 % dari target yang diharapkan sebesar Rp. 2.198.666 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 4.591.605 (316,26 %) dari tahun 2015. Jumlah akumulasi penyusutan sebesar Rp. 611.846 ribu mampu tercapai sebesar 127,87 % dari target yang diharapkan sebesar Rp. 479.845 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 244.457 ribu (66,54 %) dari tahun 2015.
f.
Aset Lain-Lain Pada rencana kerja tahun 2016 pada pos ini direncanakan sebesar Rp. 562.557 ribu, terealisasi sebesar Rp. 129.026 ribu tercapai 22,94 %. Bila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015 Pos ini mengalami penurunan sebesar 50.130 atau -27,98%.
g.
Aset Realisasi Aset sampai bulan Desember 2016 tercapai sesuai dengan target yang diharapkan. Dimana aset yang direncanakan sebesar Rp. 125.205.767 ribu sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 136.433.977 ribu atau tercapai sebesar 108,97 % dari target. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi aset Tahun 2015 yang sebesar Rp. 107.427.221 ribu mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 29.012.756 ribu atau 27,01 %. Adapun Pertumbuhan Aset per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut :
78
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Chart 11.4
h.
Kewajiban Segera Realisasi Kewajiban segera sampai bulan Desember 2016 sudah tercapai sesuai dengan target sebesar 134,13 %, Dimana kewajiban segera yang direncanakan sebesar Rp. 114.449 ribu sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 153.509 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 174.725 ribu atau -53,23%.
i.
Utang Bunga Utang bunga yang direncanakan bulan Desember 2016 sebesar Rp. 132.506 ribu sedangkan terealisasi pada akhir tahun 2016 sebesar Rp. 632.846 ribu sehingga tercapai sebesar 477,60 %. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 467.945 ribu mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 164.901 ribu atau 35,24 % .
j.
Utang Pajak Realisasi Utang pajak pada Desember 2016 sebesar Rp. 344.523 ribu telah tercapai sebesar 121,96 % dari target yang sebesar 282.480 ribu, sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 312.234 ribu mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 32.289 ribu atau 10,34 %.
k.
Simpanan 1)
Tabungan Tabungan yang diharapkan dari pihak ketiga sampai Tahun 2016 belum tercapai dengan baik sesuai dengan target dimana jumlah dana pihak ketiga dalam hal ini tabungan yang telah diproyeksikan akan dapat terhimpun dana sampai dengan bulan Desember adalah sebesar Rp. 7.209.146 ribu namun pada kenyataannya dapat terealisasi sebesar Rp. 4.871.553 ribu, hal ini menunjukkan pencapaiannya hanya sebesar 67,57 %. Sedangkan realisasi tabungan pada Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 417.062 ribu atau tumbuh sebesar 9,36 %. Tabungan berdasarkan jenis produk seperti Tabungan Umum mampu terealisasi sebesar Rp. 3.068.825 ribu (65,08%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 4.715.253 ribu dan mengalami penurunan sebesar Rp. 141.773 ribu (-4,42%) dari Desember 2015, Tabungan Paket Kanaya terealisasi sebesar Rp. 1.480.054 ribu (82,99%) dari target yang diharapkan sebesar Rp. 1.783.360
79
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 446.694 ribu (43,23%) dari Desember 2015, Tabunganku terealisasi sebesar Rp. 283.718 ribu (39,93%) dari target yang diharapkan sebesar Rp.710.533 ribu dan mampu tumbuh sebesar Rp. 73.185 ribu (34,76%) dari Desember 2015 serta Tabungan Simpel mampu terealisasi sebesar Rp. 38.956 ribu (100,00%) dari sebelumnya tidak ditargetkan. Dilihat dari jumlah rekening penabung mengalami peningkatan dengan total 848 rekening dari desember 2015, namun dilihat dari besaran nominalnya hanya mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 417.062 (9,36 %) ribu. Adapun Kontribusi Produk Tabungan terhadap Total Tabungan per Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.5
Adapun hal-hal yang menyebabkan pada pos tabungan belum tercapai sesuai dengan target yaitu : a)
Beberapa nasabah penabung merupakan debitur (memiliki kredit di bank), sehingga pada saat pembayaran atau pelunasan kredit dilakukan penarikan tabungan (pendebetan tabungan).
b)
Adanya kendala persaingan ketat dari lembaga keuangan lain dengan produk-produknya yang menarik dengan berbagai fasilitas kemudahan yang ditawarkan dan berhadiah, walaupun bank telah memiliki beberapa produk tabungan dimana suku bunga yang diberikan juga cukup tinggi bila dibandingkan dengan bank umum.
Adapun Pertumbuhan Tabungan per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.6
80
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 2)
Deposito Deposito sampai bulan Desember Tahun 2016, telah terealisasi sesuai dengan anggaran dimana jumlah dana pihak ketiga dalam hal ini Deposito yang telah diproyeksikan akan dapat terhimpun dana sebesar Rp. 38.291.900 ribu namun pada kenyataannya dapat terealisasi sebesar Rp. 44.286.850 ribu, hal ini menunjukkan pencapaiannya sebesar 115,66 %. Realisasi deposito pada Tahun 2016 dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 mengalami pertumbuhann yaitu sebesar Rp. 11.419.950 ribu atau 34,75 %. Dilihat dari lampiran 16 (Perkembangan DPK) bahwa jumlah rekening deposan mengalami peningkatan dengan total 38 rekening dari desember 2015, begitu juga apabila dilihat dari besaran nominalnya mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan sebesar Rp. 11.419.950 (34,75 %) ribu. Adapun tercapainya pada pos deposito, hal ini disebabkan oleh : a)
Bank masih memberikan bunga diatas suku bunga yang ditetapkan LPS. Simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan yang maksimal diberikan suku bunga maksimal sebesar suku bunga yang ditetapkan oleh LPS, hal ini disebabkan adanya persaingan antar bank dan lembaga keuangan lainnya dalam mencari nasabah deposito ( BPR bersaing ketat dengan koperasi dan LPD ) yang mempunyai keunggulan atau kemudahan tidak terikat ketentuan seperti layaknya Bank Perkreditan Rakyat. Adapun suku bunga maksimal yang diberikan kepada nasabah yaitu sebesar 12,00 % sedangkan suku bunga yang ditetapkan LPS pada bulan Januari - Mei 2016 adalah 10,00 % dan bulan Juni 2016 adalah sebesar 9,25 %.
b)
Ada beberapa deposan yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap bank, sehingga nasabah tersebut terus menambah dan menaruh dananya dalam bentuk deposito.
Adapun Pertumbuhan Deposito per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.7
l.
Simpanan Dari Bank Lain Realisasi Simpanan dari bank lain Desember 2016 telah tercapai sesuai dengan target, pencapaian terealisasi hanya sebesar 117,58 % dari target, dimana simpanan dari bank lain yang diharapkan sebesar Rp. 8.250.000 ribu namun terealisasi sebesar
81
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Rp. 9.700.000 ribu. Sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 sebesar 6.500.000 ribu mengalami pertumbuhan sebesar 3.200.000 ribu atau 49,23 %. m.
Pinjaman Diterima Pinjaman yang diterima yang diharapkan sampai Desember 2016 sebesar Rp.54.825.797 ribu mampu terealisasi sebesar Rp. 56.133.269 ribu pada tahun 2016 atau tercapai sebesar 102,38 % dan dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2015 maka pinjaman diterima mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 8.690.829 ribu atau 18,32 %.
n.
Laba Tahun Berjalan Realisasi Laba berjalan sudah tercapai sesuai dengan target yang direncanakan dimana jumlah laba yang diproyeksikan bulan Desember Tahun 2016 adalah sebesar Rp. 5.503.052 ribu dan mampu terealisasi yaitu sebesar Rp.5.656.713 ribu sehingga hal ini menunjukkan bahwa pada pos Laba tercapai sebesar 102,79 %.
Bila
dibandingkan dengan 2015 yang hanya terealisasi Rp 4.777.827 ribu, laba tahun ini meningkat sebesar Rp 878.886 ribu atau 18,40 %. Adapun hal yang menyebabkan telah tercapainya target laba Semester II tahun 2016 adalah rasa optimisme yang tinggi dalam pembuatan rencana kerja periode semester II, hal ini didasarkan pada pencapaian laba akhir tahun 2015 dengan mempertimbangkan bahwa keadaan perekonomian secara nasional maupun di daerah optimis akan membaik dan dibandingkan dengan realisasi Semester II Tahun 2015, perolehan laba mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 878.886 ribu atau 18,40 %, (Lampiran 2). Adapun Pertumbuhan Laba Berjalan per Triwulan dari bulan Juni 2015 – Juni 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.8
82
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 2.
EVALUASI REALISASI LABA RUGI 31 DESEMBER 2016 TERHADAP RENCANA KERJA LABA RUGI TAHUN 2016 DAN REALISASI LABA RUGI 31 DESEMBER 2015 Tabel 11.2 Evaluasi Laporan Laba Rugi RENCANA KERJA
REALISASI KETERANGAN
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Kontraktual Amortisasi Provisi Provisi Amortisasi Biaya Transaksi -/Bunga penempatan pada bank lain Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Kontraktual Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi Jumlah Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL Beban Operasional Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif Beban Penyusutan Beban Pemasaran Beban Administrasi dan Umum Beban Operasional Lainnya JUMLAH BEBAN OPERASIONAL LABA (RUGI) OPERASIONAL PENDAPATAN DAN BEBAN NON OPERASIONAL Pendapatan Non Operasional Beban Non Operasional PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL LABA RUGI LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN LABA (RUGI) BERSIH
a.
DESEMBER
DESEMBER
2015
2016
PENCAPAIAN RENCANA KERJA
PERTUMBUHAN
DESEMBER
(%)
2016
VARIANCE
%
PERTUMBUHAN VARIANCE
%
18.239.753 1.193.756 16.940 12.544 254.314 19.717.307
22.549.692 1.492.196 21.174 15.680 330.608 24.409.350
23,63 25,00 24,99 25,00 30,00 23,80
24.071.803 1.862.193 8.921 7.098 412.216 26.362.231
1.522.111 369.997 (12.253) (8.582) 81.608 1.952.881
106,75 124,80 42,13 45,27 124,68 108,00
5.832.050 668.437 (8.019) (5.446) 157.902 6.644.924
31,97 55,99 (47,34) (43,42) 62,09 33,70
9.302.308 9.302.308 10.414.999 153.552 10.568.551
11.720.141
25,99
12.991.827
1.271.686
110,85
3.689.519
39,66
11.720.141 12.689.209 224.024 12.913.233
25,99 21,84 45,89 22,19
12.991.827 13.370.404 346.357 13.716.761
1.271.686 681.195 122.333 803.528
110,85 105,37 154,61 106,22
3.689.519 2.955.405 192.805 3.148.210
39,66 28,38 125,56 29,79
260.149 134.414 28.192 3.705.618 198.675 4.327.048 6.241.503
325.187 316.561 106.490 4.666.649 253.343 5.668.230 7.245.003
25,00 135,51 277,73 25,93 27,52 31,00 16,08
1.413.737 308.192 58.930 4.300.119 210.738 6.291.716 7.425.045
1.088.550 (8.369) (47.560) (366.530) (42.605) 623.486 180.042
434,75 97,36 55,34 92,15 83,18 111,00 102,49
1.153.588 173.778 30.738 594.501 12.063 1.964.668 1.183.542
443,43 129,29 109,03 16,04 6,07 45,40 18,96
31.967 117.238 (85.271)
146.548 (146.548)
(100,00) 25,00 71,86
80.066 140.643 (60.577)
80.066 (5.905) 85.971
100,00 95,97 41,34
48.099 23.405 24.694
150,46 19,96 (28,96)
6.156.232 1.378.405 4.777.827
7.098.455 1.595.403 5.503.052
15,31 15,74 15,18
7.364.468 1.707.755 5.656.713
266.013 112.352 153.661
103,75 107,04 102,79
1.208.236 329.350 878.886
19,63 23,89 18,40
Pendapatan Bunga Kontraktual Pendapatan bunga kontraktual pada tahun 2016 sebagai hasil dari pendapatan bunga kredit, terealisasi sebesar Rp. 24.071.803 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 22.549.692 ribu. Pendapatan bunga kontraktual telah mencapai target sebesar Rp. 1.522.111 ribu (106,75%) sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 18.239.753 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 5.832.050 ribu (31,97 %).
b.
Pendapatan Amortisasi Provisi Pendapatan amortisasi provisi pada tahun 2016 sebagai hasil dari pendapatan administrasi kredit yang diamortisasi terealisasi sebesar Rp. 1.862.193 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 1.492.196 ribu. Pendapatan Amortisasi Provisi mampu tercapai sebesar Rp. 369.997 ribu (124,80 %) dari target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 1.193.756 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 668.437 ribu (55,99 %).
83
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 c.
Pendapatan Provisi Pendapatan provisi pada tahun 2016 sebagai hasil dari provisi secara langsung diakui sebagai pendapatan terealisasi sebesar Rp. 8.921 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 21.174 ribu. Pendapatan Provisi hanya mampu tercapai 42,13 % dari target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 16.940 ribu mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 8.019 ribu (-47,34 %).
d.
Pendapatan Amortisasi Biaya Transaksi Pendapatan amortisasi biaya transaksi pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 7.098 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 12.544 ribu. Pendapatan ini hanya mampu tercapai 45,27 % dari target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 12.544 ribu mengalami penurunan yaitu sebesar Rp. 5.446 ribu (-43,42 %).
e.
Pendapatan Bunga Penempatan Pada Bank Lain Pendapatan bunga penempatan pada bank lain pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 412.216 ribu sedangkan rencana kerja tahun 2016 sebesar Rp. 330.608 ribu. Pendapatan ini hanya mampu tercapai sebesar Rp. 81.608 ribu (124,68 %) dari target yang direncanakan sedangkan dibandingkan dengan realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 254.314 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 157.902 ribu (62,09 %).
f.
Beban Bunga Kontraktual Beban bunga kontraktual pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 12.991.827 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 11.720.141 ribu, mampu tercapai sebesar Rp. 1.271.686 ribu (110,85 %) sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 9.302.308 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 3.689.519 ribu (39,66 %).
g.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 346.357 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 224.224.024 ribu, mampu tercapai sebesar Rp. 122.333 ribu (154,61 %) sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 153.552 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 192.805 ribu (125,56 %)
h.
Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif Beban penyisihan kerugian asset produktif pada rencana kerja pada tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp. 325.187 ribu namun terealisasi sebesar Rp. 1.413.737 ribu, atau mampu tercapai sebesar Rp. 1.088.550 ribu (434,75 %), sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 260.149 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 1.153.588 ribu (443,43 %).
i.
Beban Penyusutan Beban penyusutan pada rencana kerja pada tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp. 316.561 ribu namun terealisasi sebesar Rp. 308.192 ribu, atau hanya mampu tercapai sebesar 97,36 %, sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 134.414 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 173.778 ribu (129,29 %).
84
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 j.
Beban Pemasaran Beban pemasaran pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 58.930 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 106.490 ribu, hanya mampu tercapai 55,34 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 28.192 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 30.738 ribu (109,03 %).
k.
Beban Administrasi Dan Umum Beban administrasi dan umum pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 4.300.119 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 4.666.649 ribu, hanya mampu tercapai sebesar 92,15 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 3.705.618 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 594.501 ribu (16,04 %).
l.
Beban Operasional Lainnya Beban operasional lainnya pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 210.738 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 253.343 ribu, hanya mampu tercapai sebesar 83,18%. sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp198.675 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp 12.063 ribu (6,07%).
m.
Pendapatan Non Operasional Pendapatan non operasional pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 80.066 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang tidak ditargetkan maka pos ini tercapai 100,00 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 31.967 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 48.099 ribu (150,46 %).
n.
Beban Non Operasional Beban non operasional pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 140.643 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 146.548 ribu, tercapai sebesar 95,97 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 117.238 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 23.405 ribu (19,96 %).
o.
Laba/Rugi Laba sebelum pajak pada tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 7.364.468 ribu dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2016 yang sebesar Rp. 7.098.455 ribu, tercapai sebesar 103,75 % sedangkan dibandingkan dengan realisasi Tahun 2015 yang sebesar Rp. 6.156.232 ribu mengalami pertumbuhan yaitu sebesar Rp. 1.208.236 ribu (19,63 %) dan laba bersih tahun 2016 terealisasi sebesar Rp. 5.656.713 ribu tercapai sebesar Rp. 153.661 ribu (102,79 %) dari target yang direncanakan yang sebesar RP. 5.503.052 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 878.886 ribu (18,40 %) dari realisasi tahun 2015 yang sebesar Rp. 4.777.827 ribu.
85
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 3.
RASIO KEUANGAN DAN TINGKAT KESEHATAN BANK TAHUN 2016 dan 2015 Tabel 11.3 Rasio Keuangan dan Tingkat Kesehatan Bank Dua Periode Terakhir
No
Keterangan
1 Permodalan 2 Rentabilitas
3
4
a.
ROA BOPO ROE Kualitas Aktiva Produktif KAP PPAP NPL Likuiditas Cash Ratio LDR
31 Desember 2016 % Nilai Predikat 32,85 30 Sehat
% 16,01
31 Desember 2015 Nilai Predikat 30 Sehat
5,84 71,85 31,95
5 5
Sehat Sehat Sehat
6,81 68,50 37,01
5 5
Sehat Sehat Sehat
3,40 100,00 4,62
25 5
Sehat Sehat Tidak Sehat
2,63 100,00 3,59
25 5
Sehat Sehat Tidak Sehat
20,36 85,25
5 4
Sehat Sehat
28,08 89,91
5 3,52
Sehat Sehat
CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) Perkembangan jumlah modal dan perhitungan ATMR serta CAR bank posisi per 31 Desember 2016 dibandingkan periode sebelumnya per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 11.4 Perkembangan jumlah modal dan perhitungan ATMR serta CAR bank KETERANGAN Target Modal Inti : Modal Disetor Dana Setoran Modal Cadangan Umum Cadangan Tujuan Laba/Rugi Tahun Lalu Laba Tahun Berjalan (50%)
Jumlah Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal Bank ATMR CAR
BMPK : BMPK untuk pihak terkait BMPK untuk ABA tdk. Terkait atau individu BMPK untuk nasabah umum atau kelompok
POSISI PER 31 Desember 2016 Realisasi Deviasi (%)
MUTASI 31 Desember 2015 Nominal
Nominal
%
8.500.000 2.000.000 1.700.000 96.437 2.751.526
12.100.000 2.420.000 140.714 2.828.357
142,35 0,00 142,35 0,00 145,91 102,79
8.500.000 1.700.000 77.150 2.436.805
3.600.000 720.000 63.564 391.552
42,35 0,00 42,35 0,00 82,39 16,07
15.047.963 885.716 15.933.679 113.723.877 14,01
17.489.071 510.917 17.999.988 54.794.084 32,85
116,22 57,68 112,97 48,18 234,46
12.713.955 451.417 13.165.372 82.237.452 16,01
4.775.116 59.500 4.834.616 (27.443.368)
37,56 13,18 36,72 -33,37 16,84
1.593.368
1.799.999
112,97
1.316.537
483.462
36,72
3.186.736
3.599.998
112,97
2.633.074
966.923
36,72
4.780.104
5.399.996
112,97
3.949.612
1.450.385
36,72
Jumlah modal bank berdasarkan KPMM pada semester II 2016 tercatat Rp. 17.999.988 ribu dibandingkan dengan jumlah modal bank yang ditargetkan sebesar Rp. 15.933.679 ribu tercapai 112,97%, namun dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar Rp. 13.165.372 ribu terdapat pertumbuhan sebesar Rp. 4.834.616 ribu (36,72 %). ATMR bank pada Semester II 2016 sebesar Rp. 54.794.084 ribu tercapai sebesar 48,18 % dari yang ditargetkan sebesar Rp. 113.723.377 ribu, dan mengalami penurunan sebesar Rp. 27.443.368 ribu (-33,37 %) dari periode sebelumnya sebesar
86
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Rp. 82.237.452 ribu. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh perbedaan bobot risiko yang diakibatkan penggunaan perhitungan ATMR terbaru. Dengan demikian rasio KPMM (CAR) bank pada Semester II Tahun 2016 adalah sebesar 32,85 % atau tercapai sebesar 234,46 % dari target yang diharapkan yang sebesar 14,01 %, dan terdapat pertumbuhan sebesar 16,84 % dari posisi sebelumnya yang sebesar 16,01 %. Berdasarkan perhitungan Ketentuan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) untuk kategori Bank yang dinyatakan Sehat adalah minimum sebesar 8 %. Sedangkan jumlah modal diperhitungkan BMPK yaitu untuk nasabah umum yang diperhitungkan 30% dari modal sebesar Rp. 5.399.996 ribu, untuk Antar Bank Aktiva tidak terkait yang diperhitungkan 20 % dari modal sebesar Rp. 3.599.998 ribu dan untuk pihak terkait yang diperhitungkan 10 % dari modal sebesar Rp. 1.799.999 ribu. Adapun Pertumbuhan Rasio CAR per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.9
b.
KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF 1)
Perkembangan Aktiva Produktif Perkembangan jumlah aktiva produktif pada dua periode terakhir sebagai berikut : Tabel 11.5 Perkembangan jumlah aktiva produktif
JENIS 1. Kredit yang diberikan (baki debet) 2. Aktiva produktif yang diklasifikasikan Kurang Lancar Diragukan Macet 3. Antar Bank Aktiva di luar giro (lancar) Total
POSISI 31 Desember 2016 Realisasi Target Deviasi (%) Nominal % 110.000.000 107.726.909 87,93% 97,93 519.807 558.690 1.329.696 11.837.100
1.548.419 405.844 3.260.327 14.783.706
121.837.100
122.510.615 100,00% 100,55
87
1,26% 0,33% 2,66% 12,07%
297,88 72,64 245,19 124,89
POSISI 31 Desember 2015
PERUBAHAN
Nominal
%
Nominal
%
90.395.126
88,86%
17.331.783
19,17
594.807 1.231.690 1.538.577 11.333.943
0,58% 1,21% 1,51% 11,14%
953.612 (825.846) 1.721.750 3.449.763
160,32 100,00 111,91 30,44
101.729.069 100,00%
20.781.546
20,43
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Jumlah aktiva produktif bank posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.122.510.615 ribu terdiri dari kredit yang diberikan-Baki Debet sebesar Rp. 107.726.909 ribu dan penempatan pada bank lain (diluar giro) sebesar Rp. 14.783.706 ribu telah mampu tercapai 100,55 % dari target yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 121.837.100 ribu dan dibandingkan dengan posisi sebelumnya, jumlah aktiva produktif bank meningkat sebesar Rp. 20.781.546 ribu (20,43 %). Pertumbuhan ini disebabkan karena meningkatnya jumlah kredit yang diberikan sebesar Rp. 17.331.783 ribu (19,17 %). Porsi kredit terhadap total aktiva produktif pada posisi per 31 Desember 2016 mencapai 87,93 % menurun dibandingkan posisi sebelumnya yang mencapai 88,86 %, sementara disisi lain yaitu porsi antar bank aktiva (diluar giro) per Desember 2016 mencapai 12,07 % meningkat dibandingkan tahun lalu yaitu mencapai sebesar 11,14 %. 2)
Perkembangan Kualitas Aktiva Produktif Perkembangan kualitas aktiva produktif pada dua periode terakhir adalah sebagai berikut : Tabel 11.6 Perkembangan kualitas aktiva produktif
AKTIVA PRODUKTIF Target
POSISI 31 Desember 2016 Realisasi
POSISI 31 Desember 2015 Deviasi (%) Nominal
MUTASI Nominal
%
Kredit yang diberikan Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet
107.591.807 519.807 558.690 1.329.696
107.726.909 1.548.419 405.844 3.260.327
100,13 297,88 72,64 245,19
90.395.123 594.807 1.231.690 1.538.577
17.331.786 19,17 953.612 160,32 (825.846) 100,00 1.721.750 111,91 - #DIV/0!
Total AP
110.000.000
112.941.499
102,67
93.760.197
19.181.302
20,46
NPL Nominal Rasio Penempatan pada bank lain diluar giro Lancar Macet PPAP Jumlah Total Aktiva Produktif Jumlah APYD RASIO KAP
2.408.193 2,19 11.837.100 885.716 11.837.100 121.837.100 2.008.617 1,65%
5.214.590 4,62 14.783.706 1.854.674 14.783.706 127.725.205 4.338.920 3,40%
1.849.516
54,96 1,03
3.449.763 1.140.387 3.449.763 22.631.065 1.579.172
30,44 0,00 159,65 30,44 21,53 57,22 0,77%
216,54 210,90 124,89 209,40 124,89
3.365.074 3,59 11.333.943 714.287 11.333.943 105.094.140 2.759.748 2,63%
Pada Semester II 2016 Rasio KAP yaitu perbandingan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) sebesar Rp. 4.338.920 ribu dengan total Aktiva Produktif (AP) yang terdiri dari Kredit yang diberikan dan penempatan pada bank lain diluar giro sejumlah Rp. 127.725.205 ribu adalah sebesar 3,40 % masih tergolong Sehat dibandingkan dengan target yang diharapkan yang sebesar 1,65 % dan dibandingkan dengan posisi sebelumnya rasio KAP meningkat sebesar 0,77 % dari 2,63%, Rasio Kualitas Aktiva Produktif pada Semester II 2016 telah memburuk, peningkatan rasio KAP ini disebabkan karena terdapat peningkatan kredit non performing sebesar Rp. 1.849.516 ribu (54,96%).
88
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Sedangkan rasio NPL yaitu perbandingan Aktiva Produktif Yang Diklasifikasikan (APYD) sebesar Rp. 5.214.590 ribu dengan jumlah Aktiva Produktif (AP) sebesar Rp. 112.941.499 ribu adalah sebesar 4,62 % mengalami pencapaian sebesar 210,90 % dari target yang diharapkan sebesar 2,19 %, sedangkan bila dibandingkan dengan periode sebelumnya yang sebesar 3,59 % maka rasio NPL mengalami peningkatan sebesar 1,03 %, itu berarti rasio Non Performing Loan (NPL) bank tergolong Sehat dan memburuk dari posisi per Desember 2015 %. PPAP kredit terealisasi sebesar Rp. 1.854.674 ribu atau tercapai 209,40% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 885.716 ribu dan tumbuh sebesar Rp. 1.140.387 ribu (159,65%) dari Desember 2015 yang sebesar Rp. 714.287 ribu. Adapun Perkembangan Rasio KAP dan NPL per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.10
3)
Upaya Perbaikan KAP Upaya-upaya yang akan dilakukan oleh Direksi dalam perbaikan kualitas aktiva produktif yaitu : a)
Melakukan pembinaan, intensitas penanganan problem loan dan penagihan kepada Debitur harus berdasar loyalitas kepada perusahaan baik kerja sama (Team Work).
b)
Kesungguhan dalam kesadaran bekerja keras maupun terciptanya akuntabilitas kinerja bank antara lain : rescue Debitur yang berprospek baik, pengawasan kredit non lancar dan mutu penyaluran dana/kredit baru akan dapat menurunkan rasio NPL sampai dibawah 5,00 % sepanjang mengedepankan pentingnya prinsip kehati-hatian bank dalam bertindak,
c)
Melakukan antisipasi dengan membuatkan Action Plan, analisa kemauan dan kemampuan bayar Debitur diyakini betul.
d)
Melakukan monitoring tehadap pembayaran Debitur, apabila Debitur belum menyelesaikan kewajibannya akan dihubungi atau diberikan surat peringatan, melakukan restrukturisasi dan eksekusi jaminan, sehingga permasalahan kredit non lancar tidak berlarut-larut dan semakin menambah permasalahan baru (seperti agunan telah rusak, agunan di bawa lari dan digadaikan kepada pihak ketiga) apalagi adanya tunggakan
89
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 pokok dan pembengkakan tunggakan bunga yang bisa memberatkan debitur dan kemungkinan akan merugikan bank, maka dari itu dalam hal ini ketegasan, keberanian, kecepatan dalam pengambilan keputusan sangat diperlukan. Maka dari itu akan menjadi perhatian khusus dari semua pihak manajemen bank. e)
Melakukan penyelesaian terhadap kredit non lancar yang sudah tidak dapat ditagih dan agunannya secara fisik sudah tidak ada ditindaklanjuti dengan penghapusbukuan.
4)
. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Bank telah memiliki pedoman tertulis tentang pembentukan PPAP dan telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/26/PBI/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/19/PBI/2006 tentang KAP dan PPAP BPR. Jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) yang dibentuk bank sebesar Rp. 1.928.592 ribu yang terdiri dari PPAP Kredit sebesar Rp. 1.854.674 ribu dan PPAP ABA yang sebesar Rp. 73.918 ribu. Jumlah tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yaitu 100,00 %. Jumlah PPAP tersebut tercapai sebesar 972.039 ribu (201,62%) % dari target yang direncanakan sebesar Rp. 956.553 ribu dan dibandingkan dengan periode sebelumnya jumlah PPAP mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 1.163.935 ribu (152,22 %), dimana jumlah sebelumnya adalah sebesar Rp. 764.657 ribu.
5)
Analisis Konsentrasi Risiko a)
Pemberian fasilitas penyediaan dana kepada Debitur terkait dengan bank Terdapat penyediaan fasilitas kredit kepada 8 (delapan) orang Debitur terkait dengan bank yaitu : Tabel 11.7 Penyediaan Dana Debitur Terkait NO
NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8
Komang Adi Suryawan I Made Mudarma Ketut Widiarsa Bagus Putu Arya Budhi Putu Agus Widiada Made Marjayasa Ni Putu Puspita Dewi Putu Sukanadi JUMLAH
HUBUNGAN KETERKAITAN Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur SKAI Kabag. Kredit Kabag. Operasional Suami PSP
BAKI DEBET 67.290 28.166 212.500 49.718 132.386 33.281 14.166 360.000 897.507
Jumlah kredit tersebut dengan total baki debet sebesar Rp. 897.507 ribu (0,79 %) dari total kredit seluruhnya tergolong lancar dan tidak melanggar BMPK pihak terkait, dimana jumlah modal KPMM pada posisi per 30 November 2016 adalah sebesar Rp. 17.911.625 ribu dan BMPK pihak terkait adalah sebesar Rp. 1.791.162 ribu. Proses pemberian kredit tersebut juga telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku di bank dan salah satunya adalah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
90
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 b)
Debitur Inti Kredit yang diberikan kepada 25 (dua puluh lima) Debitur terbesar berdasarkan jumlah baki debet sebesar Rp. 33.298.749 ribu (29,48 %), dan baki debet netto sebesar Rp. 33.008.773 ribu (29,23 %). Dari 25 Debitur tersebut semuanya tergolong Lancar. Hal ini mencerminkan penyebaran pemberian kredit telah dilakukan dengan baik dan merata. Penyebaran pemberian kredit secara merata perlu dilakukan untuk menghindari terkonsentrasinya risiko perkreditan. Proses pemberian kredit tersebut pada dasarnya telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mengingat peranannya cukup besar, bank perlu mengelola Debitur inti tersebut dengan baik karena memiliki potensi risiko kredit yang cukup besar dan sangat berpengaruh terhadap kinerja bank seperti Rasio NPL, KAP dan ROA.
c.
RENTABILITAS 1)
Perkembangan Laba/Rugi Tabel 11.8 Perkembangan Laba/Rugi Tahun
Laba(Rugi)
Rata-rata per bulan
Desember 2014
4.056.207
338.017
Desember 2015
4.777.827
398.152
Desember 2016
5.656.713
471.393
Dari data diatas terlihat bahwa perkembangan hasil usaha bank dihitung secara rata-rata perbulan mengalami peningkatan yaitu pada Desember 2014 laba bank sebesar Rp 338.017 ribu, Desember 2015 sebesar Rp. 398.152 ribu dan pada Desember 2016 sebesar Rp. 471.393 ribu. Produktifitas perusahaan untuk mencapai laba pada periode Semester II Tahun 2016 sudah sepenuhnya terlaksana dengan baik yang tercermin bank memperoleh laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.364.468 ribu sedangkan proyeksi laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.098.455 ribu dan realisasi laba ini mampu tercapai dari target anggaran yaitu 103,75 %. Tabel 11.9 Perkembangan Rasio Rentabilitas KETERANGAN Target RATA-RATA ASET PENDAPATAN OPERASIONAL BEBAN OPERASIONAL LABA SEBELUM PAJAK LABA SETELAH PAJAK EQUITY
ROA BOPO ROE
POSISI 31 Desember 2016 Realisasi
Deviasi (%)
POSISI 31 Desember 2015 Nominal
MUTASI Nominal
125.205.767 24.409.349 17.373.371 7.098.454 5.503.052 14.162.247
127.791.489 26.710.711 19.190.545 7.459.589 5.751.834 17.999.988
102,07 109,43 110,46 105,09 104,52 127,10
90.273.452 19.896.526 13.629.607 6.149.332 4.873.010 13.165.372
34.932.315 4.512.823 3.743.764 949.122 630.042 996.875
5,67 71,18 38,86
5,84 71,85 31,95
102,96 100,94 82,24
6,81 68,50 37,01
(0,98) 3,33 (5,07)
% 38,70 22,68 27,47 15,43 12,93 7,57
Rasio Return On Asset (ROA) pada semester II 2016 tercatat sebesar 5,84 % atau tercapai 102,96 % dari target yang direncanakan sebesar 5,67% tergolong
91
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Sehat yaitu rasio Laba sebelum pajak sebesar Rp. 7.459.589 ribu dibandingkan dengan rata-rata Aset periode yang sama sebesar Rp. 127.791.489 ribu dan mengalami penurunan sebesar 0,98 % yang berarti Memburuk dari Semester II Tahun 2015 yang sebesar 6,81 %, hal ini disebabkan karena tercapainya Laba sebelum pajak hanya sebesar RP. 949.122 ribu (15,43 %). Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) masing – masing sebesar Rp. 19.190.545 ribu dan Rp. 26.710.711 ribu yaitu sebesar 71,85% atau tercapai 100,94% dari target yang direncanakan sebesar 71,18% tergolong Sehat dan mengalami peningkatan yang berarti Memburuk sebesar 3,33 % dari Semester II tahun 2015 yang sebesar 68,50 %. Peningkatan rasio BOPO disebabkan karena biaya operasional yang masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa rentabilitas bank Memburuk, sebagaimana tercermin dari menurunnya rasio ROA dan juga meningkatnya rasio BOPO. Sedangkan rasio Return On Equity (ROE) juga tergolong Sehat, dimana jumlah laba setelah pajak sebesar Rp. 5.751.834 ribu dibandingkan dengan jumlah equity sebesar Rp. 17.999.988 ribu yaitu 31,95 % atau tercapai sebesar 82,24% dari target yang direncanakan sebesar 38,86% dan mengalami penurunan yang berarti Memburuk sebesar 5,07 % dari Semester II tahun 2015 yang sebesar 37,01 %. Hal ini disebabkan karena peningkatan jumlah ekuitas.. Adapun perkembangan Rasio ROA, BOPO dan ROE per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.11 Perkembangan Rasio ROA, BOPO, dan ROE 5,84
Des 16
6,48
Sep 16
34,17
6,81
Des 15
Realisasi ROA
69,14
Realisasi BOPO
69,23
Realisasi ROE
68,50
37,01 -
69,09
36,29
6,60
Mar…
2)
35,56
6,62
Jun 16
71,85
31,95
20,00
40,00
60,00
80,00
Analisis Terhadap Komponen Pendapatan dan Biaya a)
Kontribusi pendapatan terhadap pendapatan operasional bank dalam 2 (dua) periode adalah didominasi oleh pendapatan bunga kontraktual yaitu masing-masing sebesar 92,77 % dan 91,36 %. Rasio pendapatan provisi kredit terhadap pendapatan operasional adalah masing-masing sebesar, 6,16 % dan 7,03 %. (lampiran 2).
b)
Peranan utama komponen biaya terhadap biaya operasional dalam 2 (dua) periode adalah biaya bunga kontraktual yaitu masing-masing sebesar 66,48% dan 66,33%. Biaya Administrasi dan Umum masingmasing yaitu sebesar 21,98% dan 19,29%. (lampiran 2). Adapun Kontribusi Pendapatan dan Biaya Desember 2016 dapat dilihat dari ghart sebagai berikut :
92
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Chart 11.12
Kontribusi Pendapatan Desember 2016
1,3
7,03
Kontribusi Biaya Desember 2016
Bunga Kontraktu al Provisi
19,29 0,31
91,3 6
Bunga Kont raktual Biaya Transaksi Beban PPAP
7,33 Pendapat an Lainnya
1,09
1,04
66,33
Beban Pemasaran Admini strasi dan Umum Beban Lainnya
Dengan struktur pendapatan dan biaya seperti tersebut diatas, menunjukkan bahwa aktifitas kredit dan sumber pendanaan (tabungan dan deposito) merupakan aktifitas utama bank yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya rentabilitas bank, baik dari sisi pendapatan bunga maupun biaya bunga. Kondisi diatas juga mencerminkan peningkatan kredit yang diberikan berdampak positif terhadap rentabilitas bank, hal ini tercermin dari peningkatan prosentase pendapatan bunga kredit yang diberikan. Untuk mengoptimalisasi perolehan laba, telah diupayakan untuk secara serius menindak lanjuti upaya mobilisasi sumber dana dalam bentuk tabungan dan deposito. Pada saatnya yang tepat dilakukan keseimbangan penerimaan dana mahal dalam bentuk deposito berjangka, memanfaatkan dana likuiditas yang idle (cash ratio stabil melalui klasifikasi cadangan sesuai kebutuhan dan safety of fund yang ideal), efisiensi biaya yang dikeluarkan dari realisasi rugi/laba hanya untuk hal-hal yang urgent dan wajar. Disamping itu kami juga menekankan totalitas pegawai untuk berusaha sekuat tenaga meningkatkan earning assets dari pemasaran kredit baru dan penagihan kredit bermasalah (non lancar) serta peluang pendapatan dari sector fee based income (rekening tabungan pasif, biaya administrasi tabungan). d.
LIKUIDITAS Tabel 11.10 Perekembangan Likuiditas
Uraian Jumlah Alat Likuid Jumlah Kewajiban Lancar Kredit Yang Diberikan Jumlah Dana Cash Ratio LDR
1)
Posisi per Mutasi Posisi per 31 Desember 2016 31 Desember 2015 Nominal % Target Realisasi Deviasi (%) Nominal 11.712.770 12.142.779 103,67 10.650.313 1.492.466 14,01 45.615.495 59.644.758 130,76 37.934.776 21.709.982 57,23 110.000.000 112.941.499 102,67 93.760.196 19.181.303 20,46 120.919.090 132.480.744 109,56 104.276.715 28.204.029 27,05 25,68 20,36 79,29 28,08 -7,72 90,97 85,25 93,71 89,91 -4,66
Jumlah alat likuid bank per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 12.142.779 ribu yang terdiri dari kas sebesar Rp. 158.616 ribu, penempatan pada bank lain berupa giro sebesar Rp. 3.675.458 ribu dan Tabungan pada bank lain sebesar Rp. 8.308.706 ribu. Jumlah alat likuid tersebut mampu tercapai 103,67% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 11.712.770 ribu dan mengalami
93
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 pertumbuhan sebesar Rp. 1.492.466 ribu (14,01%) dibandingkan posisi sebelumnya per 31 Desember 2015 sebesar Rp. 10.650.313 ribu. Jumlah kewajiban lancar sebesar Rp. 59.644.758 ribu yang terdiri dari kewajiban segera sebesar Rp. 786.355 ribu, tabungan sebesar Rp. 4.871.553 ribu, deposito berjangka sebesar Rp. 44.286.850 ribu dan deposito dari bank lain sebesar Rp. 9.700.000 ribu mampu tercapai sebesar 130,76 % dari target yang diharapkan yang sebesar Rp. 45.615.495 ribu dan mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 21.709.982 ribu (57,23%) dari posisi sebelumnya per 31 Desember 2015 yang hanya sebesar Rp. 37.934.776 ribu. Likuiditas bank dihitung berdasarkan alat likuid sebesar Rp. 12.142.779 ribu dengan kewajiban lancar sebesar Rp. 59.644.758 ribu yang menunjukkan cash ratio bank sebesar 20,36% yang masih tergolong Sehat, rasio kas tersebut mampu tercapai sebesar 79,29 % dari target yang diharapkan sebesar 25,68 % dan mengalami penurunan sebesar 7,72% dari Semester II Tahun 2015 yang sebesar 28,08%. 2)
Jumlah dana sebesar Rp. 132.480.744 ribu yang terdiri dari simpanan pihak ketiga bukan bank yaitu tabungan dan Deposito sebesar Rp. 49.158.403 ribu, pinjaman yang diterima dan simpanan dari bank lain lebih dari 3 bulan sebesar Rp. 65.833.270 ribu serta modal inti dan modal pinjaman yang sebesar Rp. 17.489.071 ribu, mampu tercapai sebesar 109,56% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 120.919.090 ribu dan mengalami peningkatan sebesar 28.204.029 ribu (27,05%) dari posisi sebelumnya per 31 Desember 2015 yang sebesar Rp. 104.276.715 ribu. Loan to Deposit Ratio (LDR) bank dari total kredit yang diberikan sebesar Rp. 112.941.499 ribu dibandingkan dengan dana yang dihimpun tercatat sebesar Rp. 132.480.744 ribu yang menunjukkan rasio LDR sebesar 85,25% yang tergolong Sehat, rasio LDR tersebut tercapai 93,71% dari target yang diharapkan sebesar Rp. 90,97%. Rasio LDR mengalami penurunan sebesar 4,66% dari periode Semester II Tahun 2015 yang sebesar 89,91%. Adapun perkembangan Rasio Kas dan LDR per Triwulan dari bulan Desember 2015 – Desember 2016 dapat dilihat dari chart sebagai berikut : Chart 11.13 Perkembangan Rasio Kas dan LDR Des 16
85,25
20,36
Sep 16
89,07 Realisasi
10,19
Jun 16
Rasio LDR
86,84
16,42
Mar 16
90,46 Realisasi
Rasio Kas
30,28
Des 15
89,91
28,08
-
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Bank telah memiliki ketentuan intern mengenai pemeliharaan likuiditas dengan memelihara likuiditas secara harian. Dalam upaya untuk mencegah kesulitan likuiditasnya bank melakukan pemantauan tagihan dan kewajiban yang akan jatuh tempo dan sampai saat ini bank belum pernah mengalami
94
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 kesulitan likuiditas. Dalam menjaga likuiditasnya, salah satu langkah yang ditempuh bank adalah dengan menempatkan dananya pada bank lain dalam bentuk giro. Namun demikian, Bank harus lebih aktif melakukan pendekatan terhadap nasabah inti untuk tetap menempatkan dananya dalam jangka panjang serta senantiasa memperhitungkan periode yang rawan akan penarikan dana oleh nasabah terkait dengan perayaan hari raya besar keagamaan sehingga dapat menghindari risiko kekurangan likuiditas. Untuk menjaga likuiditas bank yang tetap stabil, disarankan agar tetap menjaga keseimbangan optimal antara likuiditas dan rentabilitas usaha bank antara lain menempatkan dana idle tersebut pada bank lain dalam jangka pendek sesuai kebutuhan likuiditas yang telah diaksep dan sesuai dengan jatuh tempo sumber dananya, melakukan pendekatan kepada nasabah agar senantiasa mempertahankan atau bahkan menambah simpanan tabungan dan memperpanjang deposito yang akan jatuh tempo, melakukan penagihan kredit dengan lebih insentif, serta meminimalkan penggunaan sistem angsuran lunas saat jatuh tempo. B.
UPAYA YANG DIAMBIL MENYANGKUT KELANCARAN OPERASIONAL BANK Pada tahun 2016 bank belum pernah mengalami permasalahan yang sangat mempengaruhi kinerja dan dapat mengganggu kelancaran operasionalnya serta tetap menumbuhkan dorongan nilai kemajuan yang hendak diraih untuk diaplikasikan dalam bentuk target agar kesadaran pegawai konsisten melaksanakan kebijakan manajemen yang telah direncanakan. Transparansi tugas dan kewenangan tanggung jawab perlu dicermati bersama pentingnya dalam pelaksanaan tugas setiap hari kerja, memiliki kebersamaan visi dan komitmen terhadap pertumbuhan dan penanganan kredit, meningkatkan pertumbuhan volume usaha (produk, harga dan promosi) dan berpartisipasi terhadap pekerjaannya walaupun dalam menghadapi kondisi lingkungan makro ekonomi yang belum stabil. Dalam meningkatkan kelancaran operasional bank, sepanjang tahun 2016 merealisasikan beberapa kebijakan dan strategi pengembangan perusahaan, baik yang terkait dengan peningkatan kapasitas kelembagaan, pengembangan daya dukung operasional, peningkatan
kualitas
SDM
dan
insfrastruktur
dan
pengembangan
jaringan
pemasaran/pasar. BPR BDE juga secara konsisten mengimplementasikan prinsip pengendalian/manajemen resiko, Good Corporate Governance (GCG), dan senantiasa menjalin kemitraan secara eksternal, baik terhadap lembaga keuangan sejenis maupun masyarakat sekitar melalui penerapan Social Corporate Responsibility (SCR). 1.
Penguatan Institusi Internal Secara internal, BPR BDE selalu melakukan upaya-upaya konkrit pengembangan kelembagaan melalui restrukturisasi organisasi dan penguatan visi dan misi perusahaan.
2.
Pengembangan Jaringan Pemasaran Salah satu kebijakan pengembangan jaringan pemasaran yang telah direalisasikan PT. BPR Kanaya antara lain adalah dengan dibentuknya team leader dan perluasan pemasaran dengan melakukan pemetaan wilayah.
95
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 3.
Peningkatan Kualitas SDM Peningkatan kualitas SDM dilakukan sebagai langkah dalam meningkatkan layanan nasabah.
4.
Pengembangan Daya Dukung Fasilitas Pengembangan daya dukung fasilitas dilakukan untuk meningkatkan pelayanan pada nasabah dan keamanan data.
5.
Penguatan Kerjasama Eksternal PT. BPR Kanaya terlibat secara aktif pada berbagai kegiatan organisasional asosiatif guna pengembangan perusahaan, khususnya kegiatan yang terkait dengan program PERBARINDO.
6.
Meningkatkan Budaya Kepatuhan Dibandingkan dengan industri lain, industri perbankan adalah industri yang sarat dengan ketentuan dan pengaturan (heavily regulated industries). Setiap aktivitas dan transaksinya diatur oleh suatu ketentuan. Budaya kepatuhan adalah suatu kondisi perilaku yang tunduk dan taat, tercermin dalam perilaku, bahasa, organisasi, sosial,dan sebagainya. Budaya kepatuhan merupakan elemen yang penting dalam organisasi Bank yang diwujudkan dalam Kebijakan Kepatuhan yang memastikan penerapan prinsip kepatuhan dan tumbuh-kembangnya budaya kepatuhan di Bank. Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksanaannya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank. Selain itu, setiap pimpinan
di
semua
UnitKerja
bertanggung
jawab
langsung
terhadap
pelaksanaanvkepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk memastikan langkah-langkah perbaikan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tindakan koreksi. Begitu Juga setiap Kepala Bagian bertanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan kepatuhan di unitnya masing-masing, termasuk untuk memastikan langkah-langkah
koreksi
atas
ketidakpatuhan
dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan tindakan koreksi tersebut. XII. PENUTUP Demikianlah pertanggungjawaban laporan keuangan tahun 2016 yang merupakan hasil kerja keras manajemen dan seluruh karyawan dalam rangka melaksanakan visi dan misi perusahaan yang tertuang dalam rencana kerja tahun 2016. Semoga semua hasil yang telah kami capai selama tahun 2016 akan menjadi tolok ukur yang mampu menjadikan motivasi bagi pengurus dan seluruh karyawan dalam rangka melaksanakan rencana kerja tahun 2017 yang akan datang. Dengan demikian kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua staff mapun karyawan yang telah melaksanakan kinerjanya dengan baik. Selanjutnya demi perkembangan bank kami dalam menghadapi era persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan peningkatan kemampuan operasional, kami membutuhkan bimbingan dan pembinaan yang lebih intensif dan saran yang bersifat konstruktif baik Intern Bank maupun ekstrern bank khususnya dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Kantor Akuntan Publik (KAP).
96
PT. BPR KANAYA 2016 Laporan Keuangan Tahunan Tahun 2016 Singaraja, 06 Maret 2017 PT. BPR. Kanaya Direksi,
I Ketut Widiarsa, SE Direktur Utama
Ir. Bagus Putu Arya Budhi Direktur Mengetahui/Menyetujui Dewan Komisaris
Komang Adi Suryawan, S.Kom Komisaris Utama
I Made Mudarma,SH.,MM Komisaris
97