PROPOSAL BUSINESS MODEL COMPETITION UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 1
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………….………..1 DAFTAR ISI…………………………………………………………………….…..2 EXECUTIVE SUMMARY……………………………………………………….…3 BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………….…………….5 1.1) Latar Belakang Masalah………………………………………………….……..5 1.2) Permasalahan………………………………………………………….…….…..6 1.3) Tujuan………………………………………………………………….………..6 BAB II : GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA………………………..…….7 2.1) Kondisi Umum Lingkungan………………………………………………..........7 2.2) Identitas Produk…………………………………………………………….……7 2.3) Biaya-Biaya…………………………………………………………………….10 2.4) Gambaran Keuntungan Usaha………………………………….........................11 BAB III : METODE PELAKSANAAN…………………………….........................12 2.3) Teknik Produksi………………………………………………………………...12 2.4) Teknik Pemasaran………………………………………………………………12 BAB IV : RINGKASAN BIAYA DAN JADWAL SERTA STRUKTUR ORGANISASI..13 4.1) Ringkasan Biaya………………………………………………………………...13 4.2) Jadwal Kegiatan…………………………………………………………………13 4.3) Struktur Organisasi…………………………………………………………...…13 BAB V : ASPEK LINGKUNGAN ORGANISASI………………………………....14 LAMPIRAN FOTO.....................................................................................................15
2
EXECUTIVE SUMMARY
Planter Craft merupakan brand dari suatu bisnis yang bergerak di sektor kerajinan kayu dan tanaman hias. Plantercraft menggunakan kayu pinus eks pallet sebagai bahan baku utamanya guna menjalankan prinsip go green. Adapun produk-produk yang diproduksi antaralain wooden planter, wooden planter solid, cover pot, dan kerajinan-kerajinan kayu lainnya. Selain itu, Plantercraft juga memproduksi produk utamanya yaitu boneka kokedama sukulen dan kaktus yang merupakan pelopor tanaman boneka bola lumut yang pertama di Indonesia bahkan dunia, selain itu untuk memberikan nilai tambah bagi tanaman sukulen dan tanaman lumut.
Usaha ini dipilih karena prospek tanaman hias dengan media lumut cukup menjanjikan, Dimana Plantercraft tidak hanya memproduksi produk Boneka Lumut yang merupakan produk unggulannya, tetapi juga mendesain bola lumut diantaranya pada cafe-café, hotel, taman, dan juga dekorasi panggung menggunakan bola lumut.
Sasaran pasar konsumen utama kami adalah masyarakat kota Bandung, Jakarta, dan sekitarnya. Tempat penjualannya via online, lalu menitipkan produk kami di toko maupun cafe dan juga rutin di setiap weekend di berbagai mall besar Bandung dan Jakarta, selain itu kami juga mengikuti event-event pasar sehat maupun organic di Bandung maupun Jakarta. Adapun harga jual dari produk Boneka Tanaman Lumut adalah Rp 75.000 menggunakan berbagai media tanam, yang umumnya tanaman darat.
Peluang pasar untuk produk tanaman hias dengan media lumut ini sangatlah besar melihat produk kami ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan masyarakat sangat tertarik dengan produk kreatif dan inovatif sehingga banyak sekali yang ingin memlikinya dan peluang pasar yang sangat menjanjikan, dan belum ada pesaing yang menjual produk yang sama.
Diharapkan Plantercraft dapat diterima masyarakat menjadi sebuah trend setter dalam menyambut tahun 2016, Produk Plantercraft dipersembahkan sebagai salah satu bentuk cinta produk Indonesia serta wujud pelestarian budaya Indonesia dan mempersiapkan mahasiswa mandiri dalam Masyarakat Ekonomi Asia 3
A. VISI DAN MISI PERUSAHAAN VISI Menjadi perusahaan furnitur berbasis agribisnis tanaman tertentu yang terkemuka di Indonesia pada tahun 2025.
MISI Memproduksi furnitur dengan konsep low cost yang dikolaborasikan dengan komoditas tanaman tertentu secara efisien, berkualitas prima, berwawasan lingkungan dan memuaskan pelanggan.
B. Tata nilai perusahaan Profesional Integritas Fokus pada pelanggan
C. Tujuan Menciptakan nilai guna dan nilai tambah untuk media tanam lumut. Menciptakan nilai guna dan nilai tambah pada kayu bekas eks pallet. Meningkatkan nilai jual dan nilai estetis tanaman tertentu. Menyediakan furnitur dengan konsep produksi low cost Memperkenalkan secara luas potensi hortikultura khususnya florikultura di Indonesia Memberikan pengetahuan bagaimana membuat media tanam menggunakan lumut
D. Social Value Membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bermitra dengan petani tanaman hias dan lumut dengan mengedapankan prinsip growth with equity dan fair trade.
4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran mengenai konsep go green kini semakin marak digalakkan dalam pelbagai kesempatan. Akibatnya, kini semakin banyak masyarakat yang menyadari pentingnya gaya hidup hijau. Gaya hidup hijau ini terangakum dalam konsep/prinsip 3R
yaitu reuse (penggunaan kembali), reduce (pengurangan), dan recycle (daur
ulang). Banyak sekali bahan sisa atau sampingan yang dapat kita daur ulang. Tidak terkecuali kayu pallet eks impor. Melihat pada kenyataan di lapangan bahwa kayu pallet eks impor hadir seiring dengan kegiatan impor yang dilakukan di negeri ini. Kayu eks pallet ini dapat dimanfaatkan ulang menjadi bentuk lain (recycle) yang dapat memberikan nilai tambah agar dapat memberikan nilai keuntungan yang optimal. Bahan dasar dari kayu eks pallet ini biasanya dari kayu pinus atau yang biasa dikenal sebagai kayu Jati Belanda. Karakteristik kayu ini cocok digunakan sebagai bahan interior hunian. Beberapa keunggulan dari kayu pallet eks impor ini diantaranya adalah kondisi kayu yang sudah kering (kadar air sangat rendah) dan telah difumigasi sehingga tahan rayap dan tahan lama. Hal tersebut terjadi karena sudah ada standardisasi internasional yang mengharuskan kondisi seperti di atas untuk kegiatan logistik ekspor dan impor. Selain itu, keunggulan kayu eks pallet ini adalah harganya yang tergolong murah sehingga cocok sebagai bahan baku untuk diolah dan dapat memberikan nilai tambah yang cukup besar. Pemanfaatan kayu eks pallet ini perlu dikolaborasikan dengan benda lainnya, salah satunya dengan tanaman hias. Potensi wilayah Bandung yang memiliki banyak petani tanaman hias khususnya di daerah Lembang. Dengan kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah baik bagi produk kami dan bagi para petani tanaman hias. Dengan melihat latar belakang di atas maka kami namakan usaha kami dengan brand Plantercraft. Produk kami akan difokuskan sebagai hiasan interior, sebagai centerpiece, dan menjadi kerajinan kayu lainnya dengan target pasar rumah-rumah pribadi, korporasi, apartemen, dan lain sebagainya. Kami melihat peluang pasar yang baik untuk mengembangkan usaha ini. Dengan menjalankan usaha ini kami belajar
5
berwirausaha sambil mengamalkan keilmuan yang selama ini kami dapat khususnya di bidang bisnis pertanian/agribisnis.
1.2 Permasalahan a. Permodalan dan Pembiayaan Setelah kami mencoba melakukan bisnis ini ternyata kami kesulitan untuk melakukan pengembangan produk karena keterbatasan dalam permodalan dan masih butuhnya pengetahuan mengenai dunia bisnis.
b. Teknologi Keterbatasan teknologi yang kami gunakan untuk melakukan kegiatan produksi secara mandiri mengakibatkan usaha rintisan kami ini kurang efisien karena kami harus mengeluarkan budget lebih untuk memesan produk kayu kepada pengrajin.
1.3 Tujuan Adapun tujuan kami mengikuti Business Development Plan Competition ini adalah, a. Untuk mendapatkan permodalan baik dari sisi pembiayaan maupun keterampilan dan pengetahuan seorang wirausahawan. b. Untuk mendapatkan jaringan dan akses pasar yang lebih luas.
6
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Kondisi Umum Lingkungan Ketersediaan bahan baku secara lokal termasuk salah satu hal yang penting dalam menjalankan usaha. Keuntungan bagi kami karena bahan baku kayu pinus eks pallet dan tanaman hias (florikutura dan kaktus-kaktusan) tersedia secara lokal di Kota Bandung. Selain itu kami pun bermitra dengan petani-petani sekitar Bandung untuk mendapatkan lumut. Dengan tersedianya bahan baku secara lokal maka biaya belanja bahan baku menjadi lebih murah. Kondisi wilayah Bandung Raya yang banyak memiliki perumahan khususnya perumahan kelas menengah ke atas, perhotelan, dan apartemen menjadi peluang pasar bagi kami. Selain itu, pemasaran produk kami juga bisa dipasarkan melalui sosial media, event-event maupun konsinyasi dengan toko-toko meubel. Adapun analisis persaingan usaha dengan produk tersebut, kami kira belum ada yang menjalankan bisnis yang terfokus pada hal serupa sehingga kami yakin bisnis yang menjadi salah satu pemikiran kreatifitas kami ini bisa menjadi salah satu produk yang masih jarang di temukan di pasaran.
2.2 Identitas Produk Nama Produk
: Planter Craft
Alamat Kantor dan Produksi
: JL. Sukagalih No.58 Bandung 40162
Deskripsi Produk
: 1. Boneka Lumut Tanaman Succulent, tanaman ini merupakan Boneka dengan media tanam bola lumut, 2. Solid wood planter dan cover pot, produk ini merupakan kerajinan kayu untuk tempat tanaman-tanaman hias.
7
Keunggulan Produk
:1.Belum ada yang memanfaatkan lumut sebagai boneka, sekaligus media tanam. dan belum ada saingan penjual sejenis. 2. Harga mentah tanaman hias relatif murah karena bermitra juga dengan petani 3. Adanya petani yang bermitra untuk membudidayakan lumut, sehingga menjadi pemasok lumut. 4. Termasuk produk kreatif dan inovatif sehingga masyarakat banyak yang tertarik untuk memilikinya. 5.Penjualan Produk - produk Planter Craft melalui pemesanan, koordinasi dengan toko maupun cafe dan pembukaan stand rutin maupun event tertentu (wisuda, acara kampus, pasar
sehat,
event
komunitas-komunitas,
event rutin setiap akhir minggu di mall-mall besar di Kota Jakarta dan Bandung).
Wilayah Pemasaran
:
Bandung dan Jakarta, sudah mengikuti event tetap di Komunitas Organik Indonesia Jakarta, Komunitas
Organik
Indonesia
bandung,
Bandung Agri Market, Komunitas 1000 kebun, Agritektur. Adapun melalui media online instagram, facebook, twitter (tidak terbatas wilayah).
Target Pasar
:
1. Pemasaran untuk konsumen perbelanjaan di mall-mall besar rutin setiap minggu di Jakarta, di Komunitas Organik Indonesia chapter Jakarta. 2. Pemasaran untuk konsumen di Pasar Sehat di Bandung, diantaranya yang diadakan oleh Komunitas Organik Indonesia chapter 8
Bandung,
Bandung
Agri
market,
Agritektur, Bandung Healthy Market, dan lain sebagainya. 3. Saat wisuda
(Unpad, ITB, dan lain
sebagainya 4. Pemasaran untuk calon pengantin, untuk souvenir pernikahan
Gambar 1. Beberapa produk Plantercraft yang sudah mulai diproduksi (solid wood planter dan cover pot)
Gambar 2. Kokedama Succulent dan Kaktus
9
Gambar 3. Souvenir Kaktus dan Succulent
2.3 Biaya-Biaya 1. Barang Investasi (Fixed Cost) No. Nama Barang 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13 14. 15. 16. 17.
Stanley Hand Jigsaw Serut Kayu Hole saw kit Klem C 1 inch Air Nailer Klem F 60 cm Mesin Amplas Mini Kompressor dan spray gun Roll banner Ember besar Sarung Tangan Kursi kecil lipet Kursi lipat stand Meja stand Karpet rumput Apron Alat Paket Pertanian TOTAL
Jumlah
Harga (Rp)
1 1 1 2 1 3 1 1
Harga Satuan (Rp) 1.100.000/unit 600.000/unit 160.000/unit 50.000/unit 600.000/unit 100.000/unit 650.000/unit 1.100.000/unit
2 4 10 5 10 4 2 10 1
450.000/unit 30.000/unit 30.000/unit 80.000/unit 100.000/unit 550.000/unit 400.000 120.000 1.000.000/unit
900.000 120.000 300.000 400.000 1.000.000 2.200.000 800.000 1.200.000 1.000.000 7.604.930
Harga/unit (Rp)
Harga (Rp)
2. Bahan Habis Pakai (Variable Cost) No. Nama Barang Satuan/uku ran 1. Kayu Pinus Balok 8*8*96 cm 2. Tanaman Kaktus dan Unit Sukulen 3. Lem Kayu Kg 4. Amplas No. 4000 Lembar 10
1.100.000 600.000 160.000 100.000 600.000 300.000 650.000 1.100.000
21.000 5.000
1.100.000 500.000
30.000 15.000
30.000 60.000
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Amplas No. 5000 Dempul Kayu Kuas Penggaris Siku Meteran Baut Paku Tanah Lembang Lumut Listrik Upah Pegawai
Lembar Kg Unit Unit Unit Kg Kg Karung Karung Per bulan Per bulan TOTAL
15.000 40.000 10.000 25.000 45.000 30.000 30.000 15.000 100.000 150.000 1.000.000
60.000 40.000 50.000 25.000 45.000 30.000 30.000 90.000 100.000 150.000 1.000.000 3.310.000
2.4 Gambaran Keuntungan Usaha 1. Planter dan Solid Wood Planter Estimasi target produksi dan penjualan per bulan adalah 100 unit solid wood planter dijual per set of three Rp120.000. Omzet Penjualan per bulan = = Rp12.000.000 Biaya Produksi Per Bulan
= = =
Keuntungan
= = =
R/C ratio
= =
Artinya setiap 1 rupiah biaya akan menimbulkan pengembalian sebesar 3,38 rupiah.
B/C Ratio
= = 2,41
Artinya setiap 1 rupiah biaya akan menimbulkan keuntungan sebesar 2,41 rupiah NB : Hitungan di atas hanya sebagai perkiraan saja, pada kenyataannya keuntungan bisa saja lebih tinggi karena kami dapat memproduksi berbagai macam produk kerajinan dari kayu sehingga keuntungan bisa lebih dari angka tersebut di atas.
11
BAB III METODE PELAKSANAAN
3.1 Teknik Produksi Produksi berbasis home industri karena akan lebih menghemat biaya (tidak perlu menyewa tempat). Adapun alur produksi planter wood adalah sebagai berikut,
Bahan Baku Kayu
Pemotongan
Perakitan
Finishing
Plant Arrangement
Sedangkan untuk alur produksi kokedama sukulen adalah sebagai berikut,
Pembentukan Bola Tanah
Plant Arrangement
Moss Covering
3.2 Teknik Pemasaran Sampai saat ini kami melakukan pemasaran secara online, produk kami bisa ditemui dengan membuka instagram @plantercraftbdg. Adapun untuk kedepannya kami harap bisa melakukan penetrasi pasar dengan lebih luas lagi baik secara online maupun offline.
12
BAB IV BIAYA DAN JADWAL SERTA STRUKTUR ORGANISASI 4.1 Ringkasan Biaya No. 1. 2.
Jenis Pengeluaran Biaya Investasi Biaya Bahan dan Operasional (Habis Pakai) Total
Biaya (Rp) 4.610.000 3.310.000 7.920.000
4.2 Jadwal Kegiatan Bulan Minggu
Januari 1
2
3
February
Maret
April
Mei
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Juni 1
Kegiatan
Keterangan : Warna Biru : Semakin memperluas pasar dan meng ekspansi produk-produk yang ada di samping memikirkan inovasi-inovasi baru yang akan di produksi. 4.3 Struktur Organisasi
Faldi Adisajana Pemilik
Anwar Immanurdin Manajer Umum
Teddy Cahyadi Manajemen Pemasaran
Mempromosik an Produk dan Mendistribusi kan Produk
Restu Aprilia Manajemen Keuangan
Mufti Helmi Manajemen Produksi
Menyiapkan Bahan Baku dan Produksi
Membuat Pembukuan
13
Eva Latifah Manajemen Administrasi dan SDM
Pengawasan dan Pengembang an SDM
2
3
4
BAB V ASPEK LINGKUNGAN ORGANISASI
Ketersediaan bahan baku dan bahan pendukung produksi menjadi sangat penting dalam menjalankan usaha. Ketersediannya secara lokal dapat memberikan rasa nyaman kepada pelaku usaha karena pengusaha tidak memerlukan ongkos yang terlalu besar untuk pengadaannya. Selain itu, keadaan Kota Bandung sebagai salah satu kota besar dan kota kreatif memberikan nilai tambah bagi produk kami karena akan menambah image positif di benak para calon konsumen.
Dampak Usaha Terhadap Sekitar Lokasi Dalam perosesnya, perusahan pasti selalu terdapat dampak negatif dan dampak positif pada lingkungan tempat usaha itu berlangsung. Dampak positif yang terjadi dalam produksi Plantercraft yaitu: 1. Tahap prakonstruksi. Dampak positif yang dapat dilihat pada tahapan ini adalah menambah
kesempatan kerja bagi
masyarakat
sekitar
yang
menimbulkan efek kepada peningkatan ekonomi pada daerah itu. Selain itu, pada tahap ini kami juga mengadakan proses komunikasi dengan petani mitra sebagai supplier tanaman yang akan kami gunakan. 2. Tahap konstruksi pengaruh positif yang ditimbulkan pada tahap ini adalah diserapnya juga sejumlah tenaga kerja sebagai buruh pembangunan rumah produksi. 3. Tahap operasi, pada tahap ini pengaruh positif yang ditimbulkan antara lain adalah dapat menyerap tenaga kerja di sekitar rumah produksi. Dalam ketiga tahap diatas, dapat disimpulkan bahwa dampak yang kami utamakan adalah penggunaan tenaga kerja yang diambil dari masyarakat sekitar perusahaan. Dampak negatifnya adalah sebagai berikut: Kemungkinan polusi Suara yang ditimbulkan pada mesin-mesin produksi yang bisa mengganggu. Untuk itu kami selalu menjaga komunikasi yang baik dengan warga sekitar agar usaha kami ini dapat diterima keberadaanya di tengah-tengah mereka.
14
LAMPIRAN
15
16