PT BANK RESONA PERDANIA
LAPoRAN KEUANgAN KONSOLIDASI DAN INFORmASI TAmBAHAN consolidated financial statements And Supplementary Information
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
195
196
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK/AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DIRECTOR’S STATEMENT LETTER 1
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS – For the year ended December 31, 2015
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
3
Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
5
Consolidated Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
7
Consolidated Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian
8
Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
10
Notes to Consolidated Financial Statements
INFORMASI TAMBAHAN
SUPPLEMENTARY INFORMATION
Daftar I : Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk
130
Schedule I
: Parent Entity’s Statement of Financial Position
Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Tersendiri Entitas Induk
132
Schedule II : Parent Entity’s Statement of Profit or Loss and Other Comprehensive Income
Daftar III : Informasi Laporan Perubahan Ekuitas Tersendiri Entitas Induk
133
Schedule III : Parent Entity’s Statement of Changes in Equity
Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Entitas Induk
134
Schedule IV : Parent Entity’s Statement of Cash Flows
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
197
198
Soaring Together to Greater Heights
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT BANK RESONA PERDANIA
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
199
200
Soaring Together to Greater Heights
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015
Catatan/ Notes
31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
ASET
ASSETS
Kas Giro pada Bank Indonesia
5
Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
6 36
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah
23.309.220.015
18.648.985.310
25.246.649.960
1.030.877.524.383
877.013.440.078
874.510.815.723
Demand Deposits with Bank Indonesia
13.109.618.962 530.848.275.293 543.957.894.255
32.469.943.939 740.207.920.895 772.677.864.834
6.316.572.336 852.678.575.413 858.995.147.749
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties Total
7
Efek-efek Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah
8
Tagihan Derivatif - Pihak ketiga
9
Kredit Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
10
Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga
11
Piutang Sewa Pembiayaan Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
12
3.634.055.388.740 (407.698.667) 3.633.647.690.073
2.080.635.039.140 (158.087.126) 2.080.476.952.014
1.724.590.000.000 (222.918.816) 1.724.367.081.184
270.189.817.548 (267.693.380) 269.922.124.168
335.912.424.360 (3.162.859.060) 332.749.565.300
274.571.778.230 (3.861.454.790) 270.710.323.440
17.099.378.527
36.994.833.601
6.811.220.988
10.721.218.171.466 (36.948.170.081) 10.684.270.001.385
10.599.133.472.103 (179.313.463.723) 10.419.820.008.380
9.711.393.550.236 (75.295.888.611) 9.636.097.661.625
Cash
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Third parties Unamortized interest Total Securities Third parties Unamortized interest Total Derivative Receivables - Third parties Loans Third parties Allowance for impairment losses Net
190.878.747.017
192.831.070.224
189.855.682.189
Acceptances Receivable - Third parties
447.979.124.340 (385.190.703) 447.593.933.637
312.336.477.178 (280.809.467) 312.055.667.711
329.613.535.197 (118.429.818) 329.495.105.379
Finance Lease Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
264.011.771 (238.297) 263.773.474
572.869.935 (157.740) 572.712.195
Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
-
Tagihan Anjak Piutang Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih
-
-
Consumer Financing Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
38.402.449.215 (10.020.570) 38.392.428.645
Factoring Receivables Third parties Allowance for impairment losses Net
Biaya Dibayar di Muka
13
32.512.173.644
47.684.470.313
71.934.400.650
Prepaid Expenses
Aset Tetap - Bersih
14
21.061.074.093
29.615.262.922
13.286.234.463
Premises and Equipment - Net
Aset Lain-Lain
15
96.524.340.159
27.669.361.455
48.002.299.408
Other Assets
16.981.365.943.817
15.128.605.800.542
14.118.461.376.211
JUMLAH ASET
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
TOTAL ASSETS
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-3-
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
201
202
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Continued)
Catatan/ Notes
31 Desember/December 31, 2015 2014 *) Rp Rp
1 Januari/ January 1, 2014 *)/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
16
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
17 36
Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
18 36
Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih Utang Pajak
480.086.277
1.443.926.956
2.967.330.086
Liabilities Payable Immediately
595.269.370 7.710.529.513.004 7.711.124.782.374
450.421.824 6.452.690.298.487 6.453.140.720.311
216.924.292 6.780.206.706.606 6.780.423.630.898
19.278.476.715 230.833.677.908 250.112.154.623
2.729.246.040 285.366.266.219 288.095.512.259
1.320.269.585 365.100.000.000 366.420.269.585
9
2.925.438.831
10.724.090.206
23.270.977.632
11
190.878.747.017
192.831.070.224
189.855.682.189
Acceptances Payable - Third parties
19
149.628.969.085
448.961.148.004
448.153.449.532
Securities Issued - Net
20,33
23.979.688.998
6.132.342.435
24.472.922.000
2.939.640.600.000 2.332.911.855.000 5.272.552.455.000
3.050.446.600.000 2.093.740.510.000 5.144.187.110.000
2.729.076.500.000 1.105.935.945.000 3.835.012.445.000
Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Derivative Payables - Third parties
Taxes Payable
Pinjaman yang Diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
21 36
Biaya Masih Harus Dibayar
22
64.524.823.993
50.613.828.784
41.416.701.558
Accrued Expenses
Liabilitas Pajak Tangguhan
33
20.582.151.950
45.900.935.880
31.286.149.594
Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
24
14.043.933.478
13.116.313.053
10.165.544.302
Post-Employment Benefits Obligation
12.305.799.947
13.690.080.450
10.696.617.482
Other Liabilities
Liabilitas Lain-Lain Pinjaman Subordinasi
23,36
Jumlah Liabilitas
689.250.000.000 14.402.389.031.573
-
-
12.668.837.078.562
Borrowings Related parties Third parties Total
Subordinated Borrowings
11.764.141.719.858
Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham
Capital Stock - Rp 100,000 par value per share
Modal dasar - 10.000.000 saham pada 31 Desember 2015 5.000.000 saham pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor - 4.050.000 saham pada 31 Desember 2015 dan 2014 dan 2.850.000 saham pada 1 Januari 2014/31 Desember 2013
25
405.000.000.000
405.000.000.000
285.000.000.000
Tambahan Modal Disetor
26
103.156.751.188
103.156.751.188
103.156.751.188
Rugi Komprehensif Lain
24
(12.653.289.154)
(12.020.317.020)
(7.448.235.501)
Authorized - 10,000,000 shares as of December 31, 2015 and 5,000,000 shares as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 Issued and paid-up - 4,050,000 shares as of December 31, 2015 and 2014 and 2,850,000 shares as of January 1, 2014/December 31, 2013 Additional Paid-in Capital Other Comprehensive Loss
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.833.971.254.779 249.492.509.178
1.694.114.743.494 269.508.687.465
1.407.440.515.883 566.162.515.624
Retained Earnings Appropriated Unappropriated
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
2.578.967.225.991
2.459.759.865.127
2.354.311.547.194
Equity Attributable to Owners of the Parent Entity
9.686.253
8.856.853
8.109.159
2.578.976.912.244
2.459.768.721.980
2.354.319.656.353
16.981.365.943.817
15.128.605.800.542
14.118.461.376.211
Kepentingan Non-Pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *) Disajikan kembali (Catatan 45)
Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY *) As restated (Note 45)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-4-
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Non-Controlling Interest
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
31 DESEMBER 2015
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2015
Catatan/ Notes
Rp PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan komisi
945.140.193.312 20.247.806.722
Jumlah pendapatan bunga
965.388.000.034
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan komisi
425.794.392.403 921.963.666
Jumlah beban bunga Pendapatan Bunga - Bersih
2014 *) Rp
827.093.187.216 16.883.401.587
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions
843.976.588.803
Total interest revenues
306.896.806.840 1.028.093.089
Interest Expenses Interest incurred Fees and commissions
426.716.356.069
307.924.899.929
Total interest expenses
538.671.643.965
536.051.688.874
Interest Revenues - Net
Pendapatan dan Beban Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain - bersih
51.732.518.729 31.649.546.480 2.161.218.601
Jumlah Pendapatan Operasional lainnya
85.543.283.810
27
28
29
66.598.133.714 37.025.110.105 4.744.693.018
Other Operating Revenues and Expenses Other operating revenues Gain on foreign exchange - net Other fees and commissions Others - net
108.367.936.837
Total Other Operating Revenues
Beban kerugian penurunan nilai
144.818.960.303
30
104.280.064.673
Provision for impairment losses
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Provisi dan komisi lainnya Premi penjaminan Imbalan pasca kerja
112.152.069.930 95.911.474.126 12.275.158.354 14.076.087.449 5.976.594.969
31 32
111.820.744.730 87.801.006.004 13.967.239.214 13.139.026.868 25.686.229.523
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Other fees and commissions Guarantee premium Post-employment benefits
Jumlah Beban Operasional Lainnya
240.391.384.828
252.414.246.339
Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih
299.667.061.321
248.326.374.175
Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL
239.004.582.644
287.725.314.699
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Kerugian atas penghapusan dan penjualan aset tetap - bersih Pendapatan sewa Lain-lain - bersih Jumlah Beban Non Operasional - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
(31.003.890) (6.776.966.477)
24
14
(6.807.970.367) 232.196.612.277 60.312.540.920
(1.389.782.953) 31.854.750 (3.749.744.261)
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Loss on disposal and sale of premises and equipment - net Rental income Others - net
(5.107.672.464)
Total Non Operating Expenses - Net
282.617.642.235 33
171.884.071.357
72.276.093.512 210.341.548.723
RUGI KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Jumlah rugi komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
INCOME BEFORE TAX EXPENSE TAX EXPENSE - NET NET INCOME FOR THE YEAR
(843.974.790)
24
(6.096.110.796)
210.993.697
33
1.524.027.700
OTHER COMPREHENSIVE LOSS Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Remeasurement of defined benefits obligation Income tax relating to item that will not be reclassified subsequently to profit or loss
(4.572.083.096)
Total other comprehensive loss for the current year net of tax
(632.981.093) 171.251.090.264
205.769.465.627
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME *) As restated (Note 45)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-5LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
203
204
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
31 DESEMBER 2015 (Lanjutan)
FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Continued) Catatan/ Notes
2015 Rp
2014 *) Rp
LABA BERSIH YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
171.882.832.998 1.238.359
210.340.399.452 1.149.271
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
LABA BERSIH
171.884.071.357
210.341.548.723
NET INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
171.249.860.864 1.229.400
205.768.317.933 1.147.694
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
171.251.090.264
205.769.465.627
Total Comprehensive Income
LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN
42.440
34
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
catatan
atas
laporan
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
keuangan
-6-
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE *) As restated (Note 45)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Lihat
60.968
PT BANK RESONA PERDANIA
205
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Catatan/ Notes
Saldo per 1 Januari 2014 sebelum perubahan kebijakan akuntansi Efek perubahan kebijakan akuntansi atas imbalan pasca kerja
285.000.000.000
45
Saldo 1 Januari 2014 setelah disajikan kembali 35
Dividen saham
35
Pembentukan cadangan umum
35
Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak 24
Laba bersih tahun berjalan Saldo per 31 Desember 2014 *) Dividen tunai
-
285.000.000.000
Dividen tunai
Rugi komprehensif lain - setelah pajak
Modal Saham/ Paid-up Capital Rp
-
Kepentingan non pengendali atas aset bersih entitas anak
103.156.751.188
(7.448.235.5
103.156.751.188
(7.448.235.5 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
120.000.000.000
103.156.751.188
(4.572.081.5 -
(12.020.317.0
-
-
-
-
-
-
35
-
-
Rugi komprehensif lain - setelah pajak
24
-
-
-
-
Saldo per 31 Desember 2015
-
-
Pembentukan cadangan umum
Laba bersih tahun berjalan
Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti/ Remeasurement of defined benefits obligation Rp
-
405.000.000.000 35
Agio saham/ Additional Paid-in Capital Rp
405.000.000.000
103.156.751.188
(632.972.1 -
(12.653.289.1
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
206
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 2015 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Beban cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan aset tetap dan aset lain-lain Beban imbalan pasca kerja Kerugian atas penjualan aset tetap Selisih kurs atas cadangan kerugian penurunan nilai Amortisasi atas biaya emisi Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Tagihan anjak piutang Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Liabilitas derivatif Utang pajak Liabilitas akseptasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain
2014 *) Rp
232.196.612.277
282.617.642.235
(945.140.193.312) 425.794.392.403
(827.093.187.216) 306.896.806.840
144.818.960.303
104.280.064.673
15.646.897.866 5.976.594.969 31.003.890
17.607.884.684 25.686.229.523 1.389.782.953
1.026.564.360 667.821.081
(110.049.925) 807.698.472
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Interest earned Interest incurred Provision for allowance for impairment losses Depreciation of premises and equipment and other assets Post-employment benefits expense Loss on sale of premises and equipment Net foreign exchange loss on allowance for impairment losses Amortization of issuance cost Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Derivative receivables Acceptances receivable Finance lease receivables Consumer financing receivables Factoring receivables Other assets Liabilities payable immediately Deposits Derivative payables Taxes payable Acceptances payable Post-employment benefits obligation Other liabilities
(118.981.346.163)
(87.917.127.761)
(123.285.349.600) (410.191.374.729) 10.288.157.539 1.952.323.207 264.011.771 (135.642.647.162) (39.177.594.846) (963.840.679) 1.257.984.062.063 (7.798.651.375) (2.749.621.021) (1.952.323.207) (5.892.949.334) 77.057.270.425
(762.045.039.140) (887.739.921.867) 19.895.455.074 (2.975.388.035) 17.277.058.019 308.858.164 38.402.449.215 54.179.050.476 (1.523.403.130) (327.282.910.587) (12.546.887.426) (2.283.811.978) 2.975.388.035 (28.831.571.568) 62.804.418.974
500.910.126.889 (64.823.363.568) 930.635.106.123 (490.319.216.396)
(1.917.303.383.535) (72.194.047.113) 817.497.005.034 (357.510.635.624)
Cash Provided by (Used in) Operating Activities Income tax paid Interest received Interest paid
876.402.653.048
(1.529.511.061.238)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penempatan efek-efek
62.827.441.132
(62.039.241.860)
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
(7.129.444.654)
332.290.921 (35.658.987.017)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Placement in securities Proceeds from sale of premises and equipment Acquisitions of premises and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
55.697.996.478
(97.365.937.956)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
Kas yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Pembayaran pajak penghasilan Bunga yang diterima Bunga yang dibayar Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
*) As restated (Note 45)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
-8LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Continued)
2015 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan pinjaman yang diterima - bersih Pembayaran surat berharga yang diterbitkan Penurunan simpanan dari bank lain Pembayaran dividen Pembayaran dividen tunai entitas anak kepada non-pengendali Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2014 *) Rp
817.615.345.000 (300.000.000.000) (37.983.357.636) (52.042.500.000)
1.309.174.665.000 (78.324.757.326) (100.320.000.000)
(400.000)
(400.000)
427.589.087.364
1.130.529.507.674
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Changes in borrowings - net Payment of securities issued Decrease in deposits from other banks Dividend payments Payments of subsidiaries' cash dividends to non-controlling interest Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.359.689.736.890
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.658.182.203.096
3.154.529.694.616
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4.017.871.939.986
2.658.182.203.096
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
(496.347.491.520)
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
23.309.220.015 1.030.877.524.383 543.957.894.255
18.648.985.310 877.013.440.078 772.677.864.834
2.419.727.301.333
989.841.912.874
Jumlah
4.017.871.939.986
2.658.182.203.096
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Total *) As restated (Note 45)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-9LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
207
208
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
P.T. Bank Resona Perdania (“Bank”) didirikan berdasarkan akta No. 104 tanggal 31 Desember 1953 dari Raden Meester Soewandi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/15/11 tanggal 15 Februari 1956 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 168, Tambahan No. 17 tanggal 28 Februari 1956.
P.T. Bank Resona Perdania (the “Bank”) was established by virtue of Deed No. 104 dated December 31, 1953 of Raden Meester Soewandi, S.H., notary public in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/15/11 dated February 15, 1956 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 168, Supplement No. 17 dated February 28, 1956.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 260486/UMII tanggal 23 Desember 1957, Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dan berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 1/2KEP/DIR tanggal 28 Februari 1969 telah disetujui menjadi bank devisa.
Based on the Minister of Finance of the Republic of Indonesia’s Decision Letter No. 260486/UMII dated December 23, 1957, the Bank obtained its license to operate as a commercial bank. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 1/2KEP/DIR dated February 28, 1969, the Bank’s status was upgraded to a foreign exchange bank.
Sehubungan dengan penggabungan usaha antara The Daiwa Bank Limited selaku pemegang saham mayoritas Bank dengan The Asahi Bank Limited dimana dalam penggabungan usaha tersebut nama The Daiwa Bank Limited, berubah menjadi “Resona Bank Limited”, maka berdasarkan akta perubahan anggaran dasar Bank No. 15 tanggal 11 April 2003 yang dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., nama Bank telah diubah menjadi “P.T. Bank Resona Perdania”. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09311HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 April 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6, tambahan No. 756 tanggal 20 Januari 2004.
In connection with the merger of the Bank’s majority shareholder, The Daiwa Bank Limited, with The Asahi Bank Limited where the majority shareholder’s name was changed to Resona Bank Limited, the Bank’s name was changed to P.T. Bank Resona Perdania, based on the amendment of the Bank’s Articles of Association No. 15 dated April 11, 2003 of Notary Hendra Karyadi, S.H., which was approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C-09311 HT.01.04.TH.2003 dated April 29, 2003, and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 6, Supplement No. 756 dated January 20, 2004.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 9 tanggal 10 Juni 2015 dari Muliani, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, dalam rangka peningkatan modal dasar Bank dari Rp 500 miliar menjadi Rp 1 triliun, terbagi menjadi 10 juta saham. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0937269.AH.01.02 tanggal 15 Juni 2015.
The Bank’s articles of association have been amended several times, the latest by Deed No. 9 dated June 10, 2015 of Muliani, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, concerning the increase in the Bank’s authorized capital stock from Rp 500 billion to Rp 1 trillion, divided into 10 million shares. This change is approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-0937269.AH.01.02 dated June 15, 2015.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 10 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan. Bank mulai beroperasi secara komersial pada bulan Februari 1958.
In accordance with Article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry. The Bank started its commercial activities in February 1958.
Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Mulia Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. Bank mempunyai dua kantor cabang di Surabaya dan Bandung serta lima kantor cabang pembantu berlokasi di Cikarang, Karawang, Cibitung, Deltamas dan Suryacipta.
The Bank’s head office is located at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. The Bank has two branch offices located in Surabaya and Bandung and five sub-branch offices located in Cikarang, Karawang, Cibitung, Deltamas and Suryacipta.
Jumlah karyawan Bank dan entitas anak (selanjutnya disebut ”Grup”) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 316 dan 309 orang.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank and its subsidiary (the “Group”) had 316 and 309 employees, respectively.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The members of the Boards of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
2014
Didi Nurulhuda R Djoko Prayitno Tang Peng Wah Makoto Hasegawa
Didi Nurulhuda Abdul Haris Hartanto Tang Peng Wah -
Atsushi Tahara Shiro Saito Marie Ito Iding Suherdi Masahiro Ishii Muhammad Akbar Bellarminus Budijanto Jahja*
Atsushi Tahara Shiro Saito Marie Ito Iding Suherdi Masahiro Ishii Muhammad Akbar* -
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioners
Board of Directors President Director Vice President Director Directors
* Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan/Director in-charge for Compliance Function
b.
Entitas Anak
b.
Bank memiliki entitas anak berikut ini:
Consolidated Subsidiary The Bank has the following subsidiary:
Persentase Tahun Operasi Pemilikan/ Komersial/ Percentage Start of Commercial of Ownership Operations
Entitas Anak/ Subsidiary
Domisili/ Domicile
Jenis Usaha/ Nature of Business
P.T. Resona Indonesia Finance (RIF)
Jakarta
Perusahaan pembiayaan/ Finance Company
99,99%
1984
Jumlah Aset (Sebelum Eliminasi)/ Total Assets (Before Elimination) 2015 2014 Rp Rp 459.378.981.591
388.073.019.125
- 11 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
209
210
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) a.
2.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATIONS OF PSAK (“ISAK”) a.
Dalam tahun berjalan, Grup telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2015.
Standards effective in the current year
In the current year, the Group has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2015.
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
Amandemen terhadap PSAK 1 memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif. Berdasarkan amandemen terhadap PSAK 1, laporan laba rugi komprehensif telah diubah namanya menjadi “laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain”. Amandemen terhadap PSAK 1, mengharuskan tambahan pengungkapan dalam bagian penghasilan komprehensif lain dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
The amendments to PSAK 1 introduce new terminology for the statement of comprehensive income. Under the amendments to PSAK 1, the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. The amendments to PSAK 1, require additional disclosures to be made in the other comprehensive income section such that items of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
Amandemen ini telah diterapkan secara retrospektif, dan oleh karena itu penyajian pos penghasilan komprehensif lain telah dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan tersebut.
The amendments have been applied retrospectively, and hence the presentation of items of other comprehensive income has been modified to reflect the changes.
Amandemen PSAK 1 juga relevan terhadap Grup mengenai jika laporan posisi keuangan pada posisi awal periode terdekat sebelumnya (laporan posisi keuangan ketiga) dan catatan terkait harus disajikan. Amandemen menjelaskan bahwa laporan posisi keuangan ketiga diharuskan jika a) suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, atau penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi dari pos-pos dalam laporan keuangannya, dan b) penerapan penyajian kembali retrospektif atau reklasifikasi mempunyai pengaruh material atas informasi dalam laporan posisi keuangan ketiga. Amandemen menjelaskan bahwa catatan terkait tidak perlu disajikan dalam laporan posisi keuangan ketiga.
Also relevant to the Group is the amendment to PSAK 1 regarding when a statement of financial position as of the beginning of the preceding period (third statement of financial position) and the related notes are required to be presented. The amendments specify that a third statement of financial position is required when a) an entity applies an accounting policy retrospectively, or makes a retrospective restatement or reclassification of items in its financial statements, and b) the retrospective application, restatement or reclassification has a material effect on the information in the third statement of financial position. The amendments specify that related notes are not required to accompany the third statement of financial position.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 12 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri
PSAK 4 (revised Financial Statements
2013),
Separate
PSAK 4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” telah diubah namanya menjadi PSAK 4 (revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri” yang menjadi suatu standar yang mengatur laporan keuangan tersendiri. Panduan yang telah ada untuk laporan keuangan tersendiri tetap tidak diubah.
PSAK 4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” has been renamed PSAK 4 (revised 2013), “Separate Financial Statements” which continues to be a standard dealing solely with separate financial statements. The existing guidance for separate financial statements remains unchanged.
Penerapan PSAK 4 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 4 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama
PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures
PSAK 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” telah diubah namanya menjadi PSAK 15 (revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”. Ruang lingkup standar revisi diperluas untuk mencakup entitas yang merupakan investor dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas investee.
PSAK 15 (revised 2009), “Investments in Associates” has been renamed PSAK 15 in (revised 2013), “Investments Associates and Joint Ventures”. The scope of the revised standard was expanded to cover entities that are investors with joint control of, or significant influence over, an investee.
Penerapan PSAK 15 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 15 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja Amandemen terhadap PSAK 24 mengubah akuntansi program imbalan pasti dan pesangon. Perubahan paling signifikan terkait akuntansi atas perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor yang diijinkan berdasarkan PSAK 24 versi sebelumnya dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain sehingga aset atau liabilitas pensiun bersih yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian mencerminkan jumlah keseluruhan dari defisit atau surplus program. Selanjutnya, biaya bunga dan imbal hasil aset program yang digunakan dalam PSAK 24 versi sebelumnya digantikan dengan nilai ”bunga neto” berdasarkan PSAK 24 (revisi 2013) yang dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Perubahan ini berdampak pada jumlah yang diakui dalam laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun-tahun sebelumnya.
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits The amendments to PSAK 24 change the accounting for defined benefit plans and termination benefits. The most significant change relates to the accounting for changes in defined benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' permitted under the previous version of PSAK 24 and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognised immediately through other comprehensive income in order for the net pension asset or liability recognised in the consolidated statement of financial position to reflect the full value of the plan deficit or surplus. Furthermore, the interest cost and expected return on plan assets used in the previous version of PSAK 24 are replaced with a “net interest” amount under PSAK 24 (revised 2013) which is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability or asset. These changes have had an impact on the amounts recognized in profit or loss and other comprehensive income in prior years.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 13 -
211
212
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Selanjutnya PSAK 24, memperkenalkan perubahan tertentu dalam penyajian biaya manfaat pensiun termasuk pengungkapan yang lebih luas.
In addition, PSAK 24 introduces certain changes in the presentation of the defined benefit cost including more extensive disclosures.
Ketentuan transisi yang spesifik berlaku untuk penerapan pertama kali atas PSAK 24. Grup menerapkan ketentuan transisi yang relevan dan menyajikan kembali jumlah-jumlah komparatif atas dasar retrospektif (Catatan 45).
Specific transitional provisions are applicable to first-time application of PSAK 24. The Group has applied the relevant transitional provisions and restated the comparative amounts on a retrospective basis (Note 45).
PSAK 46 (revisi 2014), Pajak Penghasilan
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
Amandemen terhadap PSAK 46: (1) menghilangkan pengaturan tentang pajak final yang sebelumnya termasuk dalam ruang lingkup standar, dan (2) menetapkan praduga yang dapat dibantah bahwa jumlah tercatat properti investasi yang diukur menggunakan model nilai wajar dalam PSAK 13, Properti Investasi akan dipulihkan sepenuhnya melalui penjualan.
The amendments to PSAK 46: (1) remove references to final tax which was previously scoped in the standard; and (2) establish a rebuttable presumption that the carrying amount of an investment property measured using the fair value model in PSAK 13, Investment Property will be recovered entirely through sale.
Berdasarkan amandemen tersebut, kecuali praduga yang dapat dibantah, pengukuran liabilitas pajak tangguhan atau aset pajak tangguhan yang disyaratkan untuk mencerminkan konsekuensi pajak dari pemulihan jumlah tercatat properti investasi melalui penjualan. Praduga penjualan ini dapat dibantah jika properti investasi dapat disusutkan dan investasi properti dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mengonsumsi secara substantial seluruh manfaat ekonomis atas investasi properti dari waktu ke waktu, bukan melalui penjualan.
Under the amendments, unless the presumption is rebutted, the measurement of the deferred tax liability or deferred tax asset is required to reflect the tax consequences of recovering the carrying amount of the investment property through sale. The “sale” presumption is rebutted if the investment property is depreciable and the investment property is held within a business model whose objective is to consume substantially all of the economic benefits embodied in the investment property over time, rather than through sale.
Penerapan PSAK 46 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 46 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset
PSAK 48 telah diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
PSAK 48 has been amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 48 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 48 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 14 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PSAK 50 (Revisi 2014), Keuangan: Penyajian
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Instrumen
PSAK 50 (revised 2014), Instruments: Presentation
Financial
Amandemen terhadap PSAK 50 mengklarifikasi penerapan tentang persyaratan saling hapus. Secara khusus, amandemen tersebut mengklarifikasi arti dari “saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus” dan “realisasi dan penyelesaian secara simultan”. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa pajak penghasilan yang terkait dengan distribusi kepada pemegang instrumen ekuitas dan biaya transaksi dicatat sesuai dengan PSAK 46 (revisi 2014).
The amendments to PSAK 50 clarify existing application issues relating to the offsetting requirements. Specifically, the amendments clarify the meaning of “currently has a legal enforceable right of set-off” and “simultaneous realization and settlement.” The amendments also clarify that income tax on distributions to holders of an equity instrument and transaction costs of an equity transaction should be accounted for in accordance with PSAK 46 (revised 2014).
Amandemen ini mengharuskan penerapan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai perjanjian saling hapus, penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlahjumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments require retrospective application. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
PSAK 55 (revisi 2014), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 55 (revised 2014), Financial Instruments: Recognition and Measurement
Amandemen terhadap PSAK 55 memberikan panduan persyaratan untuk menghentikan akuntansi lindung nilai ketika derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dinovasi berdasarkan keadaan tertentu. Amandemen tersebut juga mengklarifikasi bahwa setiap perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan sebagai suatu instrumen lindung nilai akibat dari novasi termasuk dalam penilaian dan pengukuran dari efektivitas lindung nilai. Selanjutnya, amandemen tersebut mengklarifikasi akuntansi dari derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to PSAK 55 provide relief from the requirement to discontinue hedge accounting when a derivative designated as a hedging instrument is novated under certain circumstances. The amendments also clarify that any change to the fair value of the derivative designated as a hedging instrument arising from the novation should be included in the assessment and measurement of hedge effectiveness. Further, the amendments clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Standar ini juga diubah untuk memasukkan persyaratan dari PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar.
This standard is also amended to incorporate the requirements of PSAK 68, Fair Value Measurement.
Penerapan PSAK 55 tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The application of PSAK 55 has had no material impact on the disclosures or on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 15 -
213
214
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
PSAK 60 (revisi 2014), Keuangan: Pengungkapan
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Instrumen
PSAK 60 (revised 2014), Instruments: Disclosures
Financial
Amandemen terhadap PSAK 60 menambahkan persyaratan pengungkapan transaksi termasuk pengalihan aset keuangan. Amandemen ini dimaksudkan untuk memberikan transparansi yang lebih besar terkait eksposur risiko jika aset keuangan dialihkan tetapi entitas yang mengalihkan tetap memilih keterlibatan berkelanjutan atas aset tersebut. Amandemen tersebut juga mensyaratkan pengungkapan jika aset keuangan dialihkan tidak merata sepanjang periode. Selanjutnya, entitas disyaratkan untuk mengungkapkan tentang hak saling hapus dan pengaturan terkait (sebagai contoh persyaratan penyerahan jaminan) untuk instrumen keuangan berdasarkan perjanjian penyelesaian secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.
The amendments to PSAK 60 increase the disclosure requirements for transactions involving transfers for financial assets. These amendments are intended to provide greater transparency around risk exposures when a financial asset is transferred but the transferor retains some level of continuing exposure in the asset. The amendments also require disclosures where transfers of financial assets are not evenly distributed throughout the period. Further, entities are required to disclose information about rights of offset and related arrangements (such as collateral posting requirements) for financial instruments under an enforceable master netting agreement or similar arrangement.
Amandemen ini diterapkan secara retrospektif. Grup tidak mempunyai pengaturan saling hapus, karenanya penerapan amandemen tidak mempunyai pengaruh material atas pengungkapan atau jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The amendments have been applied retrospectively. As the Group does not have any offsetting arrangements in place, the application of the amendments has had no material impact on the disclosures or the amounts recognized in consolidated financial statements.
PSAK 65, Konsolidasian
Laporan
Keuangan
PSAK 65, Statements
Consolidated
Financial
Berdasarkan PSAK 65, terdapat hanya satu dasar untuk konsolidasian bagi seluruh entitas, dan dasarnya adalah pengendalian.
Under PSAK 65, there is only one basis for consolidation for all entities, and that basis is control.
Definisi pengendalian yang lebih tegas dan diperluas termasuk tiga elemen: (a) kekuasaan atas investee; (b) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan (c) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor. Sebelumnya, definisi pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut.
A more robust definition of control has been developed that includes three elements: (a) power over an investee; (b) exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and (c) ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns. Previously, control was defined as the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.
PSAK 65 mensyaratkan investor menilai kembali apakah investor tersebut mempunyai pengendalian atas investee pada saat ketentuan transisi, dan mensyaratkan penerapan pernyataan ini secara retrospektif.
PSAK 65 requires investors to reassess whether or not they have control over the investees on transition, and requires retrospective application.
Penerapan PSAK 65 tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Grup.
The application of PSAK 65 does not have significant impact on the Group’s consolidated financial statements.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 16 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain
PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities
PSAK 67 adalah standar pengungkapan baru dan berlaku untuk entitas yang mempunyai kepentingan dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi atau entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi.
PSAK 67 is a new disclosure standard and is applicable to entities that have interests in subsidiaries, joint arrangements, associates or unconsolidated structured entities.
Pada umumnya, penerapan PSAK 67, memberikan tambahan pengungkapan yang lebih luas atas laporan keuangan konsolidasian pada Catatan 1b.
In general, the application of PSAK 67, has resulted in more extensive disclosures in the consolidated financial statements as stated in Note 1b.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar yang berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements which applies to both financial instrument items and nonfinancial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mengharuskan penerapan secara prospektif sejak 1 Januari 2015.
PSAK 68 requires prospective application from January 1, 2015.
Selain itu, ketentuan transisi khusus diberikan kepada entitas sehingga entitas tidak perlu menerapkan persyaratan pengungkapan yang ditetapkan dalam standar ini dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal dari standar. Sesuai dengan ketentuan transisi ini, Grup tidak membuat pengungkapan baru yang disyaratkan oleh PSAK 68 untuk periode komparatif tahun 2014 (lihat Catatan 40 untuk pengungkapan tahun 2015). Selain pengungkapan tambahan, penerapan PSAK 68 tidak berdampak material atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
In addition, specific transitional provisions were given to entities such that they need not apply the disclosure requirements set out in this standard in comparative information provided for periods before the initial application of this standard. In accordance with these transitional provisions, the Group has not made any new disclosures required by PSAK 68 for the 2014 comparative period (see Note 40 for the 2015 disclosures). Other than the additional disclosures, the application of PSAK 68 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Amandemen terhadap ISAK 26 mengklarifikasi akuntansi derivatif melekat dalam hal reklasifikasi aset keuangan keluar dari kategori nilai wajar melalui laba rugi.
The amendments to ISAK 26 clarify the accounting for embedded derivatives in the case of a reclassification of a financial asset out of the “fair value through profit or loss” category.
Penerapan amandemen ISAK 26 tidak memiliki pengaruh yang material terhadap jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian Grup.
The application of this amendment to ISAK 26 has not had any material impact on the amounts recognized in the consolidated financial statements of the Group.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 17 -
215
216
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan
b.
Standards and interpretations issued not yet adopted
Standar dan penyesuaian standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Standard and improvements to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with early application permitted as are follows:
Standar PSAK 110 (revisi 2015): Akuntansi Sukuk
Standard PSAK 110 (revised 2015): Accounting for Sukuk
Penyesuaian PSAK 5: Segmen Operasi, PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi, PSAK 13: Properti Investasi, PSAK 16: Aset Tetap,
Improvements PSAK 5: Operating Segments, PSAK 7: Related Party Disclosures,
PSAK 19: PSAK Aset Tak berwujud, PSAK 22: Kombinasi Bisnis, PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan, PSAK 53: Pembayaran Berbasis Saham dan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, dengan penerapan secara retrospektif yaitu:
PSAK 53: Share-based Payments, and
PSAK 68: Fair Value Measurement.
Amendments to standards and interpretation which are effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with retrospective application are as follows:
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri, PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja,
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi, PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi dan ISAK 30: Pungutan.
Amandemen standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016, yang diterapkan secara prospektif yaitu:
PSAK 13: Investments Property, PSAK 16: Property, Plant and Equipment, PSAK 19: Intangible Assets, PSAK 22: Business Combination, PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors,
PSAK 4: Separate Financial Statements about Equity Method in Separate Financial Statements, PSAK 15: Investment in Associates and Joint Venture about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 24: Employee Benefits about Defined Benefit Plans: Employee Contributions, PSAK 65: Consolidation Financial Statements about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, PSAK 67: Disclosures of Interest in Other Entities about Investment Entities: Applying the Consolidation Exception, and ISAK 30: Levies.
The amendments to standards effective for periods beginning on or after January 1, 2016, with amendments to be applied prospectively are as follows:
PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi, PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi dan
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 18 -
PSAK 16: Property, Plant and Equipment about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, PSAK 19: Intangible Asset about Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization, and
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama.
Amandemen standar dan interpretasi berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2017, dengan penerapan dini diperkenankan yaitu:
Amendments to standard and interpretation effective for periods beginning on or after January 1, 2017, with early application permitted are:
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan dan
ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen masih mengevaluasi dampak dari standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. 3.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
PSAK 1: Presentation of Financial Statements about Disclosure Initiative and ISAK 31: Scope Interpretation of PSAK 13: Investment property.
As of issuance date of the consolidated financial statements, management is still evaluating the effect of these standards on the consolidated financial statements.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
PSAK 66: Joint Arrangements about Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation.
Statement of compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These consolidated financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah biaya historis , kecuali instrumen keuangan tertentu yang diukur pada jumlah revaluasian atau nilai wajar pada setiap akhir periode pelaporan, yang dijelaskan dalam kebijakan akuntansi di bawah ini. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp), yang merupakan mata uang fungsional Bank.
The consolidated financial statements have been prepared on the historical cost basis except for certain financial instruments that are measured at fair values at the end of each reporting period, as explained in the accounting policies below. The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
Biaya historis umumnya didasarkan pada nilai wajar dari imbalan yang diberikan dalam pertukaran barang dan jasa.
Historical cost is generally based on the fair value of the consideration given in exchange for goods and services.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 19 -
217
218
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam suatu transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran, terlepas apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengestimasi nilai wajar aset atau liabilitas, Grup memperhitungkan karakteristik aset pelaku pasar atau liabilitas, jika memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk tujuan pengukuran dan/atau pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian ditentukan berdasarkan basis tersebut, kecuali untuk transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53, transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30, dan pengukuran yang memiliki beberapa kemiripan dengan nilai wajar tetapi bukan merupakan nilai wajar, seperti nilai pakai dalam PSAK 48.
Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Group takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date. Fair value for measurement and/or disclosure purposes in these consolidated financial statements is determined on such a basis, except for share-based payment transactions that are within the scope of PSAK 53, leasing transactions that are within the scope of PSAK 30, and measurements that have some similarities to fair value but are not fair value, such as value in use in PSAK 48.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The consolidated statements of cash flows have been prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged nor restricted.
Dasar Konsolidasian
c.
Basis of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian tercapai dimana Bank memiliki kekuasaan atas investee; eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; dan kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Bank and the entity controlled by the Bank (its subsidiary). Control is achieved where the Company has the power over the investee; is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee; and has the ability to use its power to affect its returns.
Bank menilai kembali apakah entitas tersebut adalah investee jika fakta dan keadaan yang mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian yang disebutkan di atas.
The Bank reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control listed above.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 20 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Ketika Bank memiliki kurang dari hak suara mayoritas di-investee, ia memiliki kekuasaan atas investee ketika hak suara investor cukup untuk memberinya kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara sepihak. Bank mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan dalam menilai apakah hak suara Bank cukup untuk memberikan Bank kekuasaan, termasuk (i) ukuran kepemilikan hak suara Bank relatif terhadap ukuran dan penyebaran kepemilikan pemilik hak suara lain; (ii) hak suara potensial yang dimiliki oleh Bank, pemegang suara lain atau pihak lain; (iii) hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan (iv) setiap fakta dan keadaan tambahan apapun mengindikasikan bahwa Bank memiliki, atau tidak memiliki, kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas yang relevan pada saat keputusan perlu dibuat, termasuk pola suara pemilikan dalam RUPS sebelumnya.
When the Bank has less than a majority of the voting rights of an investee, it has power over the investee when the voting rights are sufficient to give it the practical ability to direct the relevant activities of the investee unilaterally. The Bank considers all relevant facts and circumstances in assessing whether or not the Bank’s voting rights in an investee are sufficient to give it power, including (i) the size of the Bank’s holding of voting rights relative to the size and dispersion of holding of the other vote holders; (ii) potential voting rights held by the Bank, other vote holders or other parties; (iii) rights arising from other contractual arrangements; and (iv) any additional facts and circumstances that indicate that the Bank has, or does not have, the current ability to direct the relevant activities at the time that decisions need to be made, including voting patterns at previous shareholders’ meetings.
Konsolidasi entitas anak dimulai ketika Bank memperoleh pengendalian atas entitas anak dan akan dihentikan ketika Bank kehilangan pengendalian pada entitas anak. Secara khusus, pendapatan dan beban entitas anak diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dari tanggal diperolehnya pengendalian Bank sampai tanggal ketika Bank berhenti untuk mengendalikan entitas anak.
Consolidation of a subsidiary begins when the Bank obtains control over the subsidiary and ceases when the Bank loses control of the subsidiary. Specifically, income and expense of a subsidiary acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income from the date the Bank gains control until the date when the Bank ceases to control the subsidiary.
Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan untuk kepentingan nonpengendali. Bank juga mengatribusikan total laba komprehensif entitas anak kepada pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali meskipun hal tersebut mengakibatkan kepentingan nonpengendali memiliki saldo defisit.
Profit or loss and each component of other comprehensive income are attributed to the owners of the Bank and to the noncontrolling interest. Total comprehensive income of subsidiaries is attributed to the owners of the Bank and the non-controlling interest even if this results in the noncontrolling interest having a deficit balance.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup.
When necessary, adjustment are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies in line with the Group’s accounting policies.
Seluruh aset dan liabilitas dalam intra kelompok usaha, ekuitas, pendapatan, biaya dan arus kas yang berkaitan dengan transaksi dalam kelompok usaha dieliminasi secara penuh pada saat konsolidasian.
All intragroup assets and liabilities, equity, income, expenses and cash flows relating to transactions between members of the Group are eliminated in full on consolidation.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 21 -
219
220
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perubahan kepemilikan Grup pada entitas anak yang tidak mengakibatkan kehilangan pengendalian Grup atas entitas anak dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jumlah tercatat dari kepemilikan Grup dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepentingan relatifnya dalam entitas anak. Selisih antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan dengan pemilik entitas induk.
Changes in the Group’s ownership interest in subsidiaries that do not result in the Group losing control over the subsidiaries are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Group’s interest and the non-controlling interest are adjusted to reflect the changes in their relative interest in the subsidiaries. Any difference between the amount by which the non-controlling interest are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Bank.
Ketika Grup kehilangan pengendalian pada entitas anak, keuntungan atau kerugian diakui dalam laba rugi dan dihitung sebagai perbedaan antara (i) agregat nilai wajar pembayaran yang diterima dan nilai wajar sisa kepemilikan (retained interest) dan (ii) jumlah tercatat sebelumnya dari aset (termasuk goodwill), dan liabilitas dari entitas anak dan setiap kepentingan nonpengendali. Seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak yang dicatat seolah-olah Grup telah melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait entitas anak (yaitu direklasifikasi ke laba rugi atau ditransfer ke kategori lain dari ekuitas sebagaimana ditentukan/diizinkan oleh standar akuntansi yang berlaku). Nilai wajar setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada tanggal hilangnya pengendalian dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal untuk akuntansi berikutnya dalam PSAK 55, Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau, ketika berlaku, biaya perolehan pada saat pengakuan awal dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
When the Group losses control of a subsidiary, a gain or loss is recognized in profit or loss and is calculated as the difference between (i) the aggregate of the fair value of the consideration received and the fair value of any retained interest and (ii) the previous carrying amount of the assets (including goodwill), and liabilities of the subsidiary and any non-controlling interest. All amounts previously recognized in other comprehensive income in relation to that subsidiary are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities of the subsidiary (i.e. reclassified to profit or loss or transferred to another category of equity as specified/permitted by applicable accounting standards). The fair value of any investment retained in the former subsidiary at the date when control is lost is regarded as the fair value on initial recognition for subsequent accounting under PSAK 55, Financial Instruments: Recognition and Measurement or, when applicable, the cost on initial recognition of an investment in an associate or a jointly controlled entity.
Kombinasi Bisnis
d.
Business Combinations
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan oleh Grup, liabilitas yang diakui oleh Grup kepada pemilik sebelumnya dari pihak yang diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup dalam pertukaran pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Acquisitions of businesses are accounted for using the acquisition method. The consideration transferred in a business combination is measured at fair value, which is calculated as the sum of the acquisitiondate fair values of the assets transferred by the Group, liabilities incurred by the Group to the former owners of the acquiree, and the equity interests issued by the Group in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.
Pada tanggal akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diakui pada nilai wajar kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu yang diukur sesuai dengan standar yang relevan.
At the acquisition date, the identifiable assets acquired and the liabilities assumed are recognized at their fair value except for certain assets and liabilities that are measured in accordance with the relevant standards.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 22 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Goodwill diukur sebagai selisih lebih dari nilai gabungan dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada) atas jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi. Jika, setelah penilaian kembali, jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambilalih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah imbalan yang dialihkan, jumlah dari setiap kepentingan non pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi (jika ada), selisih lebih diakui segera dalam laba rugi sebagai pembelian dengan diskon.
Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree, and the fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquire (if any) over the net of the acquisition-date amounts of the identifiable assets acquired and the liabilities assumed. If, after the reassessment, the net of the acquisitiondate amounts of the identifiable assets acquired and liabilities assumed exceeds the sum of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests in the acquiree and the fair value of the acquirer’s previously held interest in the acquiree (if any), the excess is recognized immediately in profit or loss as a bargain purchase option.
Kepentingan nonpengendali yang menyajikan bagian kepemilikan dan memberikan mereka hak atas bagian proposional dari aset neto entitas dalam hal terjadi likuidasi pada awalnya diukur baik pada nilai wajar ataupun pada bagian proporsional kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan dasar pengukuran dilakukan atas dasar transaksi. Kepentingan nonpengendali jenis lain diukur pada nilai wajar atau, jika berlaku, pada dasar pengukuran lain yang ditentukan oleh standar akuntansi lain.
Non-controlling interests that are present ownership interests and entitle their holders to a proportionate share of the entity’s net assets in the event of liquidation may be initially measured either at fair value or at the interests’ proportionate non-controlling share of the acquiree’s identifiable net assets. The choice of measurement basis is made on a transaction-by-transaction basis. Other types of non-controlling interests are measured at fair value or, when applicable, on the basis specified in another accounting standard.
Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugian dihasilkan, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.
When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquiree prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 23 -
221
222
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bila imbalan yang dialihkan oleh Grup dalam suatu kombinasi bisnis termasuk aset atau liabilitas yang berasal dari pengaturan imbalan kontinjen (contingent consideration arrangement), imbalan kontinjen tersebut diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan termasuk sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis.
When the consideration transferred by the Group in a business combination includes assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, the contingent consideration is measured at its acquisition-date fair value and included as part of the consideration transferred in a business combination.
Perubahan dalam nilai wajar atas imbalan kontinjen yang memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran disesuaikan secara retrospektif, dengan penyesuaian terkait terhadap goodwill. Penyesuaian periode pengukuran adalah penyesuaian yang berasal dari informasi tambahan yang diperoleh selama periode pengukuran (yang tidak melebihi satu tahun sejak tanggal akuisisi) tentang fakta-fakta dan kondisi yang ada pada tanggal akuisisi.
Changes in the fair value of the contingent consideration that qualify as measurement period adjustments are adjusted retrospectively, with corresponding adjustments against goodwill. Measurement period adjustments are adjustments that arise from additional information obtained during the measurement period (which cannot exceed one year from the acquisition date) about facts and circumstances that existed at the acquisition date.
Pengaturan atas perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjen yang tidak memenuhi syarat sebagai penyesuaian periode pengukuran tergantung pada bagaimana imbalan kontinjen tersebut diklasifikasikan. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali pada tanggal sesudah tanggal pelaporan dan penyelesaian selanjutnya dicatat dalam ekuitas. Imbalan kontinjen yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas diukur kembali setelah tanggal pelaporan sesuai dengan standar akuntansi yang relevan dengan mengakui keuntungan atau kerugian terkait dalam laba rugi atau dalam penghasilan komprehensif lain (OCI).
The subsequent accounting for changes in the fair value of the contingent consideration that do not qualify as measurement period adjustments depends on how the contingent consideration is classified. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured at subsequent reporting dates and its subsequent settlement is accounted for within equity. Contingent consideration that is classified as an asset or liability is remeasured subsequent to reporting dates in accordance with the relevant accounting standards, as appropriate, with the corresponding gain or loss being recognized in profit or loss or in other comprehensive income.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
e.
Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas individual grup, transaksi dalam mata uang asing selain mata uang fungsional entitas (mata uang asing) diakui pada kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap akhir periode pelaporan, pos moneter dalam valuta asing dijabarkan dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Pos-pos non moneter yang diukur pada nilai wajar dalam valuta asing dijabarkan kembali pada kurs yang berlaku pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Pos nonmoneter diukur dalam biaya historis dalam valuta asing yang tidak dijabarkan kembali. Selisih kurs atas pos moneter diakui dalam laba rugi pada periode saat terjadinya
Foreign Currency Balance
Transactions
and
In preparing the financial statements of each individual group entity, transactions in currencies other than the entity’s functional currency (foreign currencies) are recognized at the rates of exchange prevailing at the dates of the transactions. At the end of each reporting period, monetary items denominated in foreign currencies are retranslated using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M. Western Indonesia Time to reflect the rates of exchange prevailing as that date. Non-monetary items carried at fair value that are denominated in foreign currencies are retranslated at the rates prevailing at the date when the fair value was determined. Non-monetary items that are measured in terms of historical cost in a foreign currency are not retranslated. Exchange differences on monetary items are recognized in profit or loss in the period in which they arise
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 24 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
f.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
f.
Transactions with Related Parties
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup (entitas pelapor):
A related party is a person or entity that is related to the Group (the reporting entity):
a.
a.
b.
Orang atau anggota keluarga dekatnya yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
i.
Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
i.
Has control or joint control of the reporting entity;
ii.
Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
ii.
Has significant influence over the reporting entity; or
iii.
Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
iii.
Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).
i.
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii.
One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii.
Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv.
One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 25 -
223
224
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.
Aset Keuangan
g.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group’s financial assets are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasikan kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
on initial recognition it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai
it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau signifikan mengurangi secara inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 26 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3k.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3k.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi atau dikurangi pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan keuangan. Setelah perolehan aset pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Group have the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs or less income which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest method less any impairment losses.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 27 -
225
226
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which are an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instrument other than these financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganisation.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 28 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Grup harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Group must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Grup mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Grup apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Group estimates economic losses that may be suffered by the Group if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit/pembiayaan secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.
Exposure at default (”EAD”) – Grup mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – the Group estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 29 -
227
228
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets is less the allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
Pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
menghentikan pengakuan aset Grup keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Group derecognises a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognise its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 30 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
h.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
Instrumen
h.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Grup diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Group are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Grup setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Group after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan Grup diklasifikasikan sebagai berikut:
The Group financial liabilities are classified as follows:
Nilai wajar melalui laba rugi Diukur pada biaya perolehan diamortisasi
Fair value through profit or loss Measured at amortized cost
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 31 -
229
230
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diperdagangkan jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
dimiliki
untuk
diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Grup disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Group is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Penentuan nilai wajar sesuai dengan yang dijelaskan dalam Catatan 3k.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3k.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 32 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Liabilitas keuangan diukur perolehan diamortisasi
i.
pada
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.
The Group derecognise financial liabilities when and only when, the Group’s obligations are discharged or cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
i.
Reclassification of Financial Instruments
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Grup tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Grup hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Grup memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam penghasilan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Group shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Group only reclassify financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Group have the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Group is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 33 -
231
232
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
j.
k.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
j.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup:
Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the consolidated financial statements if and only if, the Group:
-
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and
-
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends to settle on a net basis or realize its asset and settle its liability simultaneously.
Nilai Wajar
k.
Fair Value
Sejak 1 Januari 2015, nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran tanpa memperhatikan apakah harga tersebut dapat diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain. Dalam mengukur nilai wajar atas suatu aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran, Bank memperhitungkan karakteristik suatu aset atau liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran.
Starting January 1, 2015, fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date, regardless of whether that price is directly observable or estimated using another valuation technique. In estimating the fair value of an asset or a liability, the Bank takes into account the characteristics the asset or a liability if market participants would take those characteristics into account when pricing the asset or liability at the measurement date.
Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Prior to January 1, 2015, fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 34 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
l.
m.
n.
o.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
l.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3k related to financial assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
m.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3k related to financial assets.
Efek-efek
n.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
Securities are classified as held-to-maturity and loan and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities refer to Notes 3g, 3i and 3k related to financial assets.
Tagihan dan Liabilitas Derivatif
o.
Derivative Receivables and Payables
Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).
Derivative receivables and payables are classified as fair value to profit or loss (FVTPL).
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3k terkait aset dan liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of derivative receivables and payables refer to Notes 3g, 3h, 3i and 3k related to financial assets and liabilities.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 35 -
233
234
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
p.
q.
r.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kredit
p.
Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans refer to Notes 3g, 3i and 3k related to financial assets.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
q.
classified
as
loans
and
Acceptances Receivables and Payables
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Acceptances receivables are classified as loans and receivable. Acceptances liabilities are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3h, 3i dan 3k terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable refer to Notes 3g, 3h, 3i and 3k related to financial assets and financial liabilities.
Sewa
r.
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Sebagai Lessor
As Lessor
Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.
Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the subsidiaries’ net investment in the finance leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.
Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.
Sebagai Lessee
As Lessee
Pembayaran sewa dalam sewa pembiayaan harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.
Lease payments under finance lease are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 36 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
s.
t.
u.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Piutang Pembiayaan Konsumen
s.
Consumer Financing Receivables
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Consumer financing receivables classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of consumer financing receivables refer to Notes 3g, 3i and 3k related to financial assets.
Tagihan Anjak Piutang
t.
are
Factoring Receivables
Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Factoring receivables are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3k terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of factoring receivables refer to Notes 3g, 3i and 3k related to financial assets.
Aset Tidak Lancar Dimiliki Untuk Dijual
u.
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (atau kelompok lepasan) diklasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Kondisi ini dianggap memenuhi hanya ketika penjualan tersebut harus sangat mungkin terjadi dan aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual segera dalam kondisi sekarang. Manajemen harus berkomitmen untuk penjualan yang diharapkan untuk memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan yang selesai dalam 1 tahun dari tanggal klasifikasi.
Noncurrent Assets Held for Sale Non-current assets (or disposal groups) are classified as held for sale if their carrying amount will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. This condition is regarded as met only when the sale is highly probable and the non-current asset (or disposal group) is available for immediate sale in its present condition. Management must be committed to the sale, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 37 -
235
236
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar dikurangi biaya untuk untuk menjual. v.
Noncurrent assets held for sale are measured at the lower of their previous carrying amount and fair value less costs to sell.
Aset Tetap
v.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance method), kecuali untuk bangunan dan renovasi gedung dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to wirte-off the cost of assets using the double declining balance method, except for building and leasehold improvement, whose depreciation is computed using the using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan renovasi gedung Leasehold improvement Kendaraan Mesin-mesin dan inventaris kantor
20 4 4–8 4–8
Buildings and building improvements Leasehold improvement Vehicles Machineries and office equipment
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 38 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
w.
x.
y.
z.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Simpanan
w.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits refer to Notes 3h, 3i and 3k related to financial liabilities.
Simpanan dari Bank Lain
x.
Deposits from Other Banks
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of deposits from other banks refer to Notes 3h, 3i and 3k related to financial liabilities.
Surat Berharga yang Diterbitkan
y.
Securities Issued
Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Securities issued are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3k terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of securities issued refer to Notes 3h, 3i and 3k related to financial liabilities.
Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya
z.
Grup menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kebijakan Bank adalah menghitung dan mengakui berdasarkan nilai yang tertinggi antara undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari kesepakatan kerjasama yang ditetapkan Bank dengan karyawannya.
Pension Plan and employment Benefits
Other
Post-
The Group provides post-employment benefits to its employees as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The Bank’s policy is to calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under the agreement between the Bank and its employees.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 39 -
237
238
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Biaya penyediaan imbalan ditentukan dengan menggunakan metode projected unit credit dengan penilaian aktuaria yang dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan tahunan. Pengukuran kembali, terdiri dari keuntungan dan kerugian aktuarial, perubahan dampak batas atas aset (jika ada) dan dari imbal hasil atas aset program (tidak termasuk bunga), yang tercermin langsung dalam laporan posisi keuangan konsolidasian yang dibebankan atau dikreditkan dalam penghasilan komprehensif lain periode terjadinya. Pengukuran kembali diakui dalam penghasilan komprehensif lain tercermin segera sebagai pos terpisah pada penghasilan komprehensif lain di ekuitas dan tidak akan direklas ke laba rugi. Biaya jasa lalu diakui dalam laba rugi pada periode amandemen program. Bunga neto dihitung dengan mengalikan tingkat diskonto pada awal periode imbalan pasti dengan liabilitas atau aset imbalan pasti neto. Biaya imbalan pasti dikategorikan sebagai berikut:
The cost of providing benefits is determined using the projected unit credit method, with actuarial valuations being carried out at the end of each annual reporting period. Remeasurement, comprising actuarial gains and losses, the effect of the changes to the asset ceiling (if applicable) and the return on plan assets (excluding interest), is reflected immediately in the consolidated statement of financial position with a charge or credit recognised in other comprehensive income in the period in which they occur. Remeasurement recognised in other comprehensive income is reflected immediately as a separate item under other comprehensive income in equity and will not be reclassified to profit or loss. Past service cost is recognised in profit or loss in the period of a plan amendment. Net interest is calculated by applying the discount rate at the beginning of the period to the net defined benefit liability or asset. Defined benefit costs are categorised as follows:
Biaya jasa (termasuk biaya jasa kini, biaya jasa lalu serta keuntungan dan kerugian kurtailmen dan penyelesaian)
Beban atau pendapatan bunga neto Pengukuran kembali
Service cost (including current service cost, past service cost, as well as gains and losses on curtailments and settlements) Net interest expense or income Remeasurement
Grup menyajikan dua komponen pertama dari biaya imbalan pasti di laba rugi, Keuntungan dan kerugian kurtailmen dicatat sebagai biaya jasa lalu.
The Group presents the first two components of defined benefit costs in profit or loss. Curtailment gains and losses are accounted for as past service costs.
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan defisit atau surplus aktual dalam program imbalan pasti Grup. Surplus yang dihasilkan dari perhitungan ini terbatas pada nilai kini manfaat ekonomik yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana program dan pengurangan iuran masa depan ke program.
The retirement benefit obligation recognised in the consolidated statements of financial position represents the actual deficit or surplus in the Group’s defined benefit plans. Any surplus resulting from this calculation is limited to the present value of any economic benefits available in the form of refunds from the plans or reductions in future contributions to the plans.
Liabilitas untuk pesangon diakui pada lebih awal ketika entitas tidak dapat lagi menarik tawaran imbalan tersebut dan ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi terkait.
A liability for a termination benefit is recognised at the earlier of when the entity can no longer withdraw the offer of the termination benefit and when the entity recognises any related restructuring costs.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 40 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
aa.
Pendapatan dan Beban Bunga
aa.
Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Note 3g).
Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Suku bunga tersebut diterapkan terhadap nilai kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai.
Revenues related to impaired loan directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses. The interest rates are applied to the loan amounts net of impairment losses.
Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.
Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.
Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense recognized in the consolidated financial statement is interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest method.
bb. Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
cc.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
dan
Beban
bb. Revenues and Expenses on Fees and Commissions
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Fees and commissions directly related to loan activities or specific terms and with significant amounts are deferred and amortized over the periods of related loan commitments using the effective interest rate method. For loans settled prior to maturity date, the balances of deferred fee or commission are recognized as income at loan settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu atau nilainya tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Fees and commissions which are not related to either loan activities or period of time or whose amounts are not material are recognized as revenue or expense when earned or incurred.
Pajak Penghasilan
cc.
Pajak saat terutang berdasarkan laba kena pajak untuk suatu tahun. Laba kena pajak berbeda dari laba sebelum pajak seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain karena pos pendapatan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan pada tahun berbeda dan pos-pos yang tidak pernah dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.
Income Tax The tax currently payable is based on taxable profit for the year. Taxable profit differs from profit before tax as reported in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income because of items of income or expense that are taxable or deductible in other years and items that are never taxable or deductible.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 41 -
239
240
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak yang digunakan dalam perhitungan laba kena pajak. Liabilitas pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan umumnya diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan sepanjang kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal (bukan kombinasi bisnis) dari aset dan liabilitas suatu transaksi yang tidak mempengaruhi laba kena pajak atau laba akuntansi. Selain itu, liabilitas pajak tangguhan tidak diakui jika perbedaan temporer timbul dari pengakuan awal goodwill.
Deferred tax is recognized on temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the consolidated financial statements and the corresponding tax bases used in the computation of taxable profit. Deferred tax liabilities are generally recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are generally recognized for all deductible temporary differences to the extent that is probable that taxable profits will be available against which those deductible temporary differences can be utilized. Such deferred tax assets and liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition (other than in a business combination) of assets and liabilities in a transaction that affects neither the taxable profit nor the accounting profit. In addition, deferred tax liabilities are not recognized if the temporary differences arises from the initial recognition of goodwill.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Grup ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Group expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam penghasilan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 42 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
dd. Laba per Saham
ee.
ee.
dd. Earnings per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing consolidated net income attributable to the owners of the entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
Diluted earnings per share is computed by dividing consolidated net income attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.
Provisi
ee.
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada periode pelaporan, dengan akhir mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.
When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.
Penurunan Nilai kecuali Goodwill
Aset
Non-keuangan
ff.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi jumlah terpulihkani atas suatu aset individual, Grup mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
Impairment of Non-financial Asset Except Goodwill At the end of each reporting period, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 43 -
241
242
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Estimasi jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya pelepasan dan nilai pakai. Dalam menilai nilai pakainya, estimasi arus kas masa depan didiskontokan ke nilai kini menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset yang mana estimasi arus kas masa depan belum disesuaikan.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset for which the estimates of future cash flows have not been adjusted.
Jika jumlah terpulihkan dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) lebih kecil dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai segera diakui dalam laba rugi.
If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi dasar berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari direview secara berkala. Revisi terhadap estimasi akuntansi akan diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi, jika revisi tersebut hanya berpengaruh terhadap periode tersebut, atau pada periode tersebut dan periode berikutnya jika revisi tersebut mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana manajemen telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Grup dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
Below are the critical judgements, apart from those involving estimations, that the management have made in the process of applying the Group accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Grup yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Grup dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 8.
The management have reviewed the Group’s heldto-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Group’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are described in Note 8.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 44 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sumber estimasi ketidakpastian
Key sources of estimation uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future, and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are explained below:
Cadangan keuangan
aset
Provision for losses on impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.
At each reporting date, the Group evaluate whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
Grup melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Group perform assessment of the impairment amounts in two ways, namely:
a.
kerugian
penurunan
nilai
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal pelaporan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
a.
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the reporting date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the consolidated financial statements.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 45 -
243
244
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal pelaporan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the reporting date. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.
The methodology and assumptions used in the individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce the difference between estimated and actual losses.
Manfaat Karyawan
Employee benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Grup diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Grup dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Grup.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Group’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognize in the future periods. Although the assumptions used by the Group are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Group's post-employment benefits liability.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Group premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 46 -
Lives
of
Premises
and
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.
Nilai tercatat Catatan 14.
The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.
aset
tetap
diungkapkan
dalam
GIRO PADA BANK INDONESIA
5.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2015 Jumlah/ Total Rp Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah
320.950.024.383 709.927.500.000
2014 GWM Primer/ Primary MMD % 8,43 8,29
1.030.877.524.383
Jumlah/ Total Rp 245.378.440.078 631.635.000.000 877.013.440.078
GWM Primer/ Primary MMD % 8,98 8,30
Rupiah U.S. Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/21/PBI/2015 tanggal 26 November 2015 yang berlaku efektif sejak 1 Desember 2015, tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/15/PBI/2013 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum bagi Bank Umum konvensional dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 7,5% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 17/21/PBI/2015 dated November 26, 2015 which became effective starting December 1, 2015, regarding the Second Amendment to Bank Indonesia Regulation Number 15/15/PBI/2013 about Minimum Statutory Reserves (GWM) with Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currencies, each Bank in Indonesia is required to have a minimum demand deposit balance in Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 7.5% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8%.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which became effective starting December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum demand deposit balance with Bank Indonesia as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR GWM) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. GWM in the United States Dollar is set at 8%.
- 47 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
245
246
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
6.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015, GWM sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Surat Utang Negara (SUN) sebesar 6,57%. Pada tanggal 31 Desember 2014, GWM Sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI) dan Surat Utang Negara (SUN) sebesar 9,88%.
As of December 31, 2015, the Bank’s secondary GWM, which consists of Bank Indonesia Certificates of Deposit and Government Bonds, was 6.57%. As of December 31, 2014, the Bank’s Secondary GWM which consists of Bank Indonesia Certificates, Bank Indonesia Certificates of Deposit and Government Bonds was 9.88%.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank tidak membentuk GWM LDR karena LDR Bank lebih besar dari batas atas LDR target dan KPMM Bank diatas 14%.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank did not establish LDR minimum statutory reserves because the Bank’s LDR was above LDR target and Bank’s CAR was above 14%.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with the GWM required under Bank Indonesia regulation.
Seluruh giro pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami penurunan nilai, karena ditransaksikan dengan Bank Sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.
All demand deposits with Bank Indonesia as of December 31, 2015 and 2014 are not impaired, since these are transacted with the Central Bank of the Republic of Indonesia with low probability of insolvency.
GIRO PADA BANK LAIN
6.
Merupakan penempatan giro pada bank lain selain Bank Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:
This account represents current accounts with banks other than Bank Indonesia, with details as follows:
2015 Rp Pihak berelasi Mata uang asing Resona Bank Ltd, Jepang The Bank of East Asia, Hongkong Sub jumlah Pihak ketiga Rupiah P.T. Bank Central Asia Tbk, Jakarta P.T. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta P.T. Bank OCBC NISP Tbk Mata uang asing Citibank JP Tokyo, Jepang Deutsche Bank Trust Co., Amerika Serikat JP Morgan Chase Bank NA, Amerika Serikat P.T. Bank Central Asia Tbk, Jakarta JP Morgan Chase Bank AG, Jerman OCBC Bank, Singapura Standard Chartered Bank, Jakarta Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand Lainnya (masing-masing di baw ah Rp 1 miliar) Sub jumlah Jumlah Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2014 Rp
13.095.225.607
32.449.763.177
14.393.355
20.180.762
13.109.618.962
32.469.943.939
800.603.981
270.756.115
37.501.115 15.806.908
56.800.818 8.904.441
220.974.767.412
219.778.680.108
147.777.416.214
92.977.733.023
81.801.899.616 58.769.749.028
371.440.612.212 34.641.656.589
12.199.679.937 3.925.468.650 3.075.912.115
6.651.590.738 11.975.079.706 417.249.090
1.210.723.204
1.301.652.055
258.747.113
687.206.000
530.848.275.293
740.207.920.895
543.957.894.255
772.677.864.834
0,27%
0,33%
- 48 -
Related parties Foreign currencies Resona Bank Ltd, Japan The Bank of East Asia, Hongkong Sub total Third parties Rupiah P.T. Bank Central Asia Tbk, Jakarta P.T. Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jakarta P.T. Bank OCBC NISP Tbk Foreign currencies Citibank JP Tokyo, Japan Deutsche Bank Trust Co., USA JP Morgan Chase Bank NA, USA P.T. Bank Central Asia Tbk, Jakarta JP Morgan Chase Bank AG, Germany OCBC Bank, Singapore Standard Chartered Bank, Jakarta Bangkok Bank Public Company Limited, Thailand Others (below Rp 1 billion each) Sub total Total Average annual interest rate Rupiah
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
7.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami penurunan nilai, sehingga cadangan kerugian penurunan nilai tidak perlu dibentuk.
All demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2015 and 2014, as such, no allowance for impairment losses was provided.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat penempatan giro pada bank lain yang dijadikan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no demand deposits which were pledged as collateral.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
7.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis, mata uang dan nama bank adalah sebagai berikut:
Jenis penempatan Pihak ketiga Mata uang asing Deposito berjangka Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Call loan Bank Indonesia Rupiah Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 407.698.667 Jumlah Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Jenis penempatan Pihak ketiga Mata uang asing Deposito berjangka Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Rupiah Bank Indonesia Intervensi setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp 158.087.126 Jumlah Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Jangka waktu/ Term Hari/Days
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS Classification of placements with Bank Indonesia and other banks by type, currencies and bank’s name are as follows:
2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
Jumlah/ Amount Rp
736-1.099 735-1.099
0,51% 0,51%
820.517.593.575 393.402.795.165
4
0,38%
1.530.135.000.000
4
5,50%
889.592.301.333 3.633.647.690.073
Jangka waktu/ Term Hari/Days
736-1.099 735-1.099
2
2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
0,25% 0,28%
5,75%
Jumlah/ Amount Rp
737.186.100.575 353.448.938.565
989.841.912.874 2.080.476.952.014
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penempatan pada bank lain dalam bentuk deposito berjangka sebesar Rp 1.213.920.388.740 dan Rp 1.090.635.039.140 dijadikan sebagai jaminan pinjaman yang diterima (Catatan 21).
Type of placement Third parties Foreign currencies Time deposits Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Call loan Bank Indonesia Rupiah Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 407,698,667 Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Type of placement Third parties Foreign currencies Time deposits Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Rupiah Bank Indonesia Intervention net of unamortized interest of Rp 158,087,126 Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks
As of December 31, 2015 and 2014, placements with other banks in the form of time deposits amounting to Rp 1,213,920,388,740 and Rp 1,090,635,039,140 was used to secure the borrowings (Note 21).
- 49 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
247
248
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, penempatan pada Bank Indonesia tidak mengalami penurunan nilai karena ditransaksikan dengan Bank Sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.
As of December 31, 2015 and 2014, placements with Bank Indonesia are not impaired since these are transacted with Central Bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain tidak perlu dibentuk karena penempatan pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since placements with other banks are assessed to be collectible upon maturity.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15) Jumlah
8.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2015 Rp
2014 Rp
3.633.647.690.073
2.080.476.952.014
504.581.729
280.857.989
3.634.152.271.802
2.080.757.810.003
EFEK-EFEK
8.
Efek-efek berdasarkan klasifikasi, jenis dan mata uang adalah sebagai berikut:
Total
SECURITIES Securities based on classification, type and currencies are as follows:
2015 Rp Pihak ketiga Dimiliki hingga jatuh tempo Rupiah Obligasi Pemerintah Republik Indonesia
Placements w ith Bank Indonesia and other banks Accrued interest receivable (Note 15)
2014 Rp Third parties Held-to-maturity Rupiah
149.726.684.956
101.382.873.969
Sertifikat Deposito Bank Indonesia Bunga yang belum diamortisasi Sertifikat Bank Indonesia
100.000.000.000 (251.466.482) -
110.000.000.000 (3.074.897.802) 60.000.000.000
Indonesia Government Bonds Bank Indonesia Certificates of Deposit Unamortized interest Bank Indonesia Certificates
Subjumlah
249.475.218.474
268.307.976.167
Subtotal
Pinjaman yang diberikan dan piutang Rupiah Wesel ekspor Bunga yang belum diamortisasi Mata uang asing Wesel ekspor Bunga yang belum diamortisasi Subjumlah Jumlah Efek-efek - Bersih
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
10.885.783.282 (3.485.223) 9.577.349.310 (12.741.675)
Loans and receivables Rupiah Export drafts Unamortized interest Foreign currencies 64.529.550.391 Export drafts (87.961.258) Unamortized interest
20.446.905.694
64.441.589.133
269.922.124.168
332.749.565.300
- 50 -
Subtotal Total Securities - Net
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Suku bunga rata-rata per tahun dan jangka waktu adalah sebagai berikut: 2015 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
Jangka waktu/ Term Hari/Days Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Wesel ekspor Rupiah Mata uang asing Sertifikat Bank Indonesia
Average interest rates per annum and term are as follows:
Jangka waktu/ Term Hari/Days
273
6,48%
182
6,74%
957-1.665
8,06%
1.665
8,58%
62-72 2-91 -
7,37% 4,09% -
13-103 273
5,75% 7,13%
Bank Indonesia Certificates of Deposit Indonesia Government Bonds Export drafts Rupiah Foreign currencies Bank Indonesia Certificates
Seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami penurunan nilai.
All securities are not impaired as of December 31, 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek tidak perlu dibentuk karena efek-efek dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since securities are assessed to be collectible upon maturity.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the securities are as follows:
2015 Rp
9.
2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual effective interest rate
2014 Rp
Efek-efek Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15)
269.922.124.168
332.749.565.300
3.426.035.418
2.823.713.648
Jumlah
273.348.159.586
335.573.278.948
TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF
9.
Securities Accrued interest receivable (Note 15) Total
DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES
Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap. Forward dan swap merupakan komitmen untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.
The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign exchange contracts and swap contracts. Forward and swap contracts are agreements to buy or sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.
Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari instrumen derivatif berkisar antara 1 sampai 13 bulan.
The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of a counterparty to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 1 to 13 months.
- 51 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
249
250
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada transaksi derivatif yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Dengan demikian, seluruh laba/rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi.
As of December 31, 2015 and 2014, none of the Bank’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in profit or loss.
Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2015
Jumlah nosional/ Notional amount Beli/Buy Rp Pihak ketiga Forw ard Sw ap Spot Jumlah tagihan derivatif dan liabilitas derivatif
Tagihan/ Receivables Rp
Jual/Sell Rp
681.247.645.915 17.935.027.885 79.676.971.862
677.068.908.244 18.258.468.003 79.651.388.193
Liabilitas/ Payables Rp
6.745.658.969 65.562.019
2.561.248.141 324.218.831 39.971.859
6.811.220.988
2.925.438.831
Third parties Forw ard Sw ap Spot Total derivative receivables and derivative payables
2014 Jumlah nosional/ Notional amount Beli/Buy Rp Pihak ketiga Forw ard Sw ap Spot Jumlah tagihan derivatif dan liabilitas derivatif
1.251.960.888.171 268.196.000.000 592.518.045.824
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Tagihan/ Receivables Rp
Jual/Sell Rp 1.242.751.716.977 271.283.700.000 183.597.984.701
- 52 -
Liabilitas/ Payables Rp
16.144.238.508 520.578.810 434.561.209
9.914.511.915 380.210.580 429.367.711
17.099.378.527
10.724.090.206
Third parties Forw ard Sw ap Spot Total derivative receivables and derivative payables
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
10. KREDIT a.
10. LOANS
Jenis Pinjaman
a. 2015 Rp
Rupiah Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman ekspor Trust receipts Pinjaman sindikasi Kredit konsumsi Anjak piutang Fasilitas cerukan Pinjaman karyawan bukan manajemen
2014 Rp
4.099.686.872.017 1.173.863.392.661 622.370.000.000 141.209.976.183 37.180.940.108 33.300.000.000 7.410.051.127 5.062.119.961
3.698.007.849.678 1.013.892.622.842 356.628.200.000 122.450.982.150 37.663.576.356 36.900.000.000 5.886.674.956 2.275.765.302
4.514.988.760
4.107.333.699
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
6.124.598.340.817
5.277.813.004.983
Bersih
6.094.663.987.115
Mata uang asing Pihak ketiga Kredit modal kerja Kredit investasi Pinjaman ekspor Trust receipts Promissory notes two-step loans Anjak piutang Ekspor two-step loans
(29.934.353.702)
142.316.340.000 52.410.466.750 -
85.813.708.170 48.688.568.157 4.830.150.000
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4.596.619.830.649
5.321.320.467.120
Bersih
4.589.606.014.270
5.311.848.203.978
10.684.270.001.385
10.419.820.008.380
(7.013.816.379)
10,49% 4,62% 4,40% 1,28%
b. 2015 Rp
Rupiah Dollar Amerika Serikat Yen Jepang Euro
Net Foreign currencies Third parties Working capital loans Investment loans Export loans Trust receipts Promissory notes two-step loans Factoring Export two-step loans Total Allowance for Impairment losses
(9.472.263.142)
10,90% 4,18% 1,32%
Mata Uang
Total Allowance for Impairment losses
5.107.971.804.402
2.897.030.733.715 1.194.148.015.391 842.607.834.936 248.201.456.751
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Euro Dollar Amerika Serikat Yen Jepang
Rupiah Third parties Working capital loans Investment loans Export loans Trust receipts Syndicated loans Consumption loans Factoring Overdraft facility Non-management employee loans
(169.841.200.581)
2.454.274.206.550 1.112.594.163.596 653.295.837.862 181.728.815.891
Kredit - Bersih
b.
By Type of Loans
Net Loans - Net Average effective interest rates per annum Rupiah Euro U.S. Dollar Japanese Yen
By Currencies
2014 Rp
6.124.598.340.817 4.335.934.866.520 260.000.726.606 684.237.523
5.277.813.004.983 5.104.490.899.282 216.829.567.838 -
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
10.721.218.171.466
10.599.133.472.103
Kredit - Bersih
10.684.270.001.385
(36.948.170.081)
- 53 -
(179.313.463.723) 10.419.820.008.380
Rupiah U.S. Dollar Japanese Yen Euro Total Allow ance for Impairment losses Loans - Net
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
251
252
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
c.
d.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sektor Ekonomi
c.
By Economic Sector
2015 Rp
2014 Rp
Rupiah Industri Pembiayaan dan asuransi Perdagangan grosir Jasa usaha Konstruksi Listrik, air dan gas Perdagangan retail Hotel dan restoran Transportasi dan pergudangan Lain-lain Sub jumlah
2.997.171.148.184 959.850.752.295 915.224.254.465 716.377.458.489 194.500.000.000 184.068.142.536 118.591.596.088 1.000.000.000 37.814.988.760 6.124.598.340.817
2.777.987.026.871 1.271.540.816.507 544.998.577.390 403.975.334.719 122.926.635.745 108.216.102.974 4.000.000.000 3.154.909.993 41.013.600.784 5.277.813.004.983
Rupiah Industry Finance and insurance Wholesales trading Business service Construction Electricity, w ater and gas Retail trading Hotel and restaurant Transportation and storage Others Sub total
Mata uang asing Industri Perdagangan grosir Konstruksi Jasa usaha Perusahaan induk Pembiayaan dan asuransi Pertanian Perdagangan retail Lain-lain Sub jumlah
2.267.271.616.829 815.852.028.300 572.200.839.421 531.562.773.967 192.783.225.000 108.351.510.895 4.135.500.000 104.462.336.237 4.596.619.830.649
2.515.193.252.421 1.113.717.228.303 531.215.504.598 650.458.850.415 173.204.225.000 74.588.092.790 3.715.500.000 113.694.300.000 145.533.513.593 5.321.320.467.120
Foreign Currencies Industry Wholesales trading Construction Business service Holding company Finance and insurance Agriculture Retail trading Others Sub total
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
10.721.218.171.466
10.599.133.472.103
Kredit - Bersih
10.684.270.001.385
(36.948.170.081)
(179.313.463.723) 10.419.820.008.380
Jangka Waktu
d.
Berdasarkan periode perjanjian kredit:
Rupiah Rp
Total Allow ance for Impairment losses Loans - Net
By Period Based on term of loan agreements:
2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
2.816.634.393.070 1.290.967.244.847 1.335.101.405.041 681.895.297.859
1.825.583.927.234 1.103.985.193.455 647.158.185.192 1.019.892.524.768
4.642.218.320.304 2.394.952.438.302 1.982.259.590.233 1.701.787.822.627
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
6.124.598.340.817
4.596.619.830.649
10.721.218.171.466
Kredit - Bersih
6.094.663.987.115
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
(29.934.353.702)
(7.013.816.379) 4.589.606.014.270
- 54 -
(36.948.170.081) 10.684.270.001.385
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allow ance for Impairment losses Loans - Net
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rupiah Rp
2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/ Total Rp
1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
1.506.462.319.750 1.788.085.246.127 1.355.292.174.615 627.973.264.491
1.329.897.861.159 2.193.514.970.962 768.977.734.571 1.028.929.900.428
2.836.360.180.909 3.981.600.217.089 2.124.269.909.186 1.656.903.164.919
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
5.277.813.004.983
5.321.320.467.120
10.599.133.472.103
Kredit - Bersih
5.107.971.804.402
(169.841.200.581)
(9.472.263.142) 5.311.848.203.978
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain.
e.
Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan masingmasing 4% dan 4,15% untuk tahun 2015 dan 2014.
(179.313.463.723) 10.419.820.008.380
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for Impairment losses Loans - Net
Syndicated loans represent loans given to debtors with syndicated financing agreements with other banks.
The percentage of the Bank’s participation as a member in syndicated loans are 4% and 4.15% in 2015 and 2014, respectively.
f.
Pinjaman kepada karyawan bukan manajemen Bank ditujukan untuk pendidikan, kepemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 10 sampai dengan 120 bulan. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman karyawan adalah 5,14% dan 5,05% masing-masing untuk 2015 dan 2014. kembali kredit melalui Pembayaran pemotongan gaji bulanan.
f.
Loans to the Bank’s non management employees are intended for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties, within a period of 10 to 120 months. These loans bear average interest rates per annum of 5.14% and 5.05% in 2015 and 2014, respectively. Loans are collected through monthly salary deductions.
g.
Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain tanah, bangunan, mesin, jaminan perusahaan, giro dan deposito berjangka.
g.
Loans are secured by collateral which are legalized by deed of encumbrance or power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry, such as land, buildings, machineries, corporate guarantees, demand deposits and time deposits.
h.
Bank telah melakukan restrukturisasi kredit sebesar Rp 37.180.940.108 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 18.555.145.285 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 114.315.585.078 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 74.436.967.563 pada tanggal 31 Desember 2014. Bank melakukan restrukturisasi dengan cara memberikan perpanjangan jangka waktu kredit dan penurunan suku bunga.
h.
The Bank has restructured loans of Rp 37,180,940,108 with allowance for impairment losses of Rp 18,555,145,285 as of December 31, 2015 and Rp 114,315,585,078 with allowance for impairment losses of Rp 74,436,967,563 as of December 31, 2014. Loans are restructured by giving extension of loan terms and reduction of interest rates.
- 55 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
253
254
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, kredit berdasarkan klasifikasi kualitas adalah sebagai berikut:
Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Sub jumlah Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Sub jumlah Jumlah
Sub jumlah Mata uang asing Lancar Dalam perhatian khusus Diragukan Sub jumlah Jumlah
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Jumlah bersih/ Net Rp
4.723.424.729
5.388.454.925.425
611.039.050.555 120.380.940.108
3.546.261.032 21.664.667.941
607.492.789.523 98.716.272.167
6.124.598.340.817
29.934.353.702
6.094.663.987.115
3.979.928.030.062
3.434.748.767
3.976.493.281.295
613.259.636.187 3.432.164.400
3.559.148.461 19.919.151
609.700.487.726 3.412.245.249
4.596.619.830.649
7.013.816.379
4.589.606.014.270
10.721.218.171.466
36.948.170.081
10.684.270.001.385
2014 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp 4.223.745.243
4.695.213.664.361
277.905.896.881 3.154.909.993 37.663.576.356 259.651.212.149
1.716.203.676 152.072.879 18.627.626.516 145.121.552.267
276.189.693.205 3.002.837.114 19.035.949.840 114.529.659.882
5.277.813.004.983
169.841.200.581
5.107.971.804.402
4.746.430.894.471
4.285.895.139
4.742.144.999.332
572.920.357.649 1.969.215.000
3.217.153.003 1.969.215.000
569.703.204.646 -
5.321.320.467.120
9.472.263.142
5.311.848.203.978
10.599.133.472.103
179.313.463.723
10.419.820.008.380
j.
Special mention Sub standard Sub total Foreign currencies Current Special mention Sub standard Sub total Total
Rupiah Current Special mention Sub standard Doubtful Loss Sub total Foreign currencies Current Special mention Doubtful Sub total Total
The non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015
2014
1,15% 0,95%
2,85% 1,29%
- 56 -
Rupiah Current
Jumlah bersih/ Net Rp
4.699.437.409.604
Rasio Non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
NPL Gross NPL Neto
Based on the criteria stated in Bank Indonesia Regulations, loans classified according to quality are as follows:
5.393.178.350.154
Jumlah kredit/ Total loans Rp Rupiah Lancar Dalam perhatian khusus Kurang lancar Diragukan Macet
i.
2015 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
Jumlah kredit/ Total loans Rp
j.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Gross NPL Net NPL
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
k.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: Kredit bermasalah/ Non-performing loans Rp Rupiah Industri Jasa usaha Transportasi dan pergudangan Sub jumlah
As of December 31, 2015 and 2014, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows: 2014 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
Kredit bermasalah/ Non-performing loans Rp
3.109.522.656 18.555.145.285
-
259.651.212.149 37.663.576.356
145.121.552.267 18.627.626.516
3.154.909.993
152.072.879
-
120.380.940.108
21.664.667.941
300.469.698.498
163.901.251.662
3.432.164.400 -
19.919.151 -
1.969.215.000
1.969.215.000
3.432.164.400
19.919.151
1.969.215.000
1.969.215.000
123.813.104.508
21.684.587.092
302.438.913.498
165.870.466.662
Sub jumlah Jumlah
k.
2015 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rp
83.200.000.000 37.180.940.108
Mata uang asing Industri Perdagangan grosir
l.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Dalam Laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.
l.
m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan (Catatan 30) Penghapusan tahun berjalan Selisih kurs Saldo akhir tahun
Foreign currencies Industry Wholesales trading Sub total Total
As of December 31, 2015 and 2014, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
Jumlah/ Total Rp
169.841.200.581
9.472.263.142
179.313.463.723
81.592.838.037 (221.499.684.916) -
63.121.979.327 (66.606.990.450) 1.026.564.360
144.714.817.364 (288.106.675.366) 1.026.564.360
29.934.353.702
7.013.816.379
36.948.170.081
Rupiah Rp
Sub total
m. The changes in the allowance for impairment losses on loans for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows: 2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
Rupiah Industry Business service Transportation and storage
2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Balance at beginning of year Provision during the year (Note 30) Write off during the year Exchange rate differences Balance at end of year
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan (Catatan 30) Selisih kurs
68.545.225.403
6.750.663.208
75.295.888.611
101.295.975.178 -
2.834.208.242 (112.608.308)
104.130.183.420 (112.608.308)
Balance at beginning of year Provision during the year (Note 30) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
169.841.200.581
9.472.263.142
179.313.463.723
Balance at end of year
Penghapusan cadangan kerugian penurunan nilai pada tahun 2015 termasuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 154.003.938.460 untuk kredit yang dijual kepada pihak ketiga.
Allowance for impairment losses written-off during 2015 including allowance amounting to Rp 154,003,938,460 on loans which transferred to third party.
- 57 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
255
256
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
n.
Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Saldo aw al tahun Penambahan tahun berjalan Hapus tagih Selisih kurs penjabaran Saldo akhir tahun
n.
2015 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp 84.840.684.345 67.694.971.454 152.535.655.799
The changes in loans written off are as follows:
Jumlah/ Total Rp
333.639.210.866 66.606.990.450 (141.072.657) 38.370.856.296 438.475.984.955
2014 Mata uang asing/Foreign currencies Rp
Rupiah Rp
o.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
418.479.895.211
Balance at beginning of year
134.301.961.904 (141.072.657) 38.370.856.296
Additions during the year Write-offs during the year Exchange rate differences
591.011.640.754
Balance at end of year
Jumlah/ Total Rp
Saldo awal tahun Hapus tagih Penerimaan kembali Selisih kurs penjabaran
84.840.684.345 -
357.808.438.534 (27.607.568.947) (2.182.683.029) 5.621.024.308
442.649.122.879 (27.607.568.947) (2.182.683.029) 5.621.024.308
Balance at beginning of year Write-offs during the year Recovery Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
84.840.684.345
333.639.210.866
418.479.895.211
Balance at end of year
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
o.
2015 Rp
Carrying amount at amortized cost of the loans are as follow:
2014 Rp
Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 15) Cadangan kerugian penurunan nilai
10.721.218.171.466
10.599.133.472.103
10.574.470.042
6.491.610.545
Jumlah
10.694.844.471.427
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
(36.948.170.081)
- 58 -
(179.313.463.723) 10.426.311.618.925
Loans Accrued interest receivable (Note 15) Allowance for impairment losses Total
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE 2015 Rp
Tagihan Akseptasi Pihak ketiga Rupiah Debitur Bank
2014 Rp
16.607.024.549 3.477.536.260
8.803.069.443 -
Sub jumlah Mata uang asing Debitur Bank
20.084.560.809
8.803.069.443
168.424.142.186 2.370.044.022
157.873.025.863 26.154.974.918
Sub jumlah
170.794.186.208
184.028.000.781
190.878.747.017
192.831.070.224
Jumlah Liabilitas Akseptasi Pihak ketiga Rupiah Bank Debitur
16.607.024.549 3.477.536.260
8.803.069.443 -
Sub jumlah Mata uang asing Bank Debitur
20.084.560.809
8.803.069.443
168.424.142.186 2.370.044.022
157.873.025.863 26.154.974.918
Sub jumlah
170.794.186.208
184.028.000.781
190.878.747.017
192.831.070.224
Jumlah
Acceptances Receivable Third parties Rupiah Debtors Bank Sub total Foreign currencies Debtors Banks Sub total Total Acceptances Payable Third parties Rupiah Banks Debtors Sub total Foreign currencies Banks Debtors Sub total Total
Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak mengalami penurunan nilai.
Acceptances receivable are not impaired as of December 31, 2015 and 2014.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi tersebut tidak perlu dibentuk karena tagihan tersebut dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.
Management believes that no allowance for impairment losses is necessary since acceptances receivable are assessed to be collectible upon maturity.
Tagihan akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:
Acceptances receivable classified according to maturity dates based on contract are as follows:
2015 Rp Rupiah ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan
2014 Rp
138.328.135 19.946.232.674
8.803.069.443
Sub jumlah
20.084.560.809
8.803.069.443
Mata uang asing 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 - 60 bulan
18.594.989.177 86.984.784.166 20.794.946.780 28.959.266.085 15.460.200.000
47.580.942.909 98.061.367.808 28.654.399.244 9.731.290.820 -
Sub jumlah
170.794.186.208
184.028.000.781
190.878.747.017
192.831.070.224
Jumlah
- 59 -
Rupiah ≤ 1 month > 1 - 3 months Sub total Foreign currencies 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 - 60 months Sub total Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
257
258
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:
Acceptance payable classified according to maturity dates based on contract are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Rupiah ≤ 1 bulan > 1 - 3 bulan
138.328.135 19.946.232.674
8.803.069.443
Sub jumlah
20.084.560.809
8.803.069.443
18.594.989.177 86.984.784.166 20.794.946.780 28.959.266.085 15.460.200.000
47.580.942.909 98.061.367.808 28.654.399.244 9.731.290.820 -
170.794.186.208
184.028.000.781
190.878.747.017
192.831.070.224
Mata uang asing 1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 - 60 bulan Sub jumlah Jumlah
Sub total Foreign currencies 1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 - 60 months Sub total Total
12. FINANCE LEASE RECEIVABLES
12. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN 2015 Rp Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
Rupiah ≤ 1 month > 1 - 3 months
2014 Rp Third parties Rupiah Finance lease receivables Residual value
299.429.207.263 49.842.355.802
143.426.308.297 30.467.001.987
(61.936.854.546) (49.842.355.802)
(24.847.239.105) (30.467.001.987)
237.492.352.717
118.579.069.192
Subtotal
230.120.472.191 68.829.170.388
210.714.745.737 57.264.168.094
Foreign currency Finance lease receivables Residual value
(19.633.700.568) (68.829.170.388)
(16.957.337.751) (57.264.168.094)
Unearned lease income Security deposits
210.486.771.623
193.757.407.986
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
447.979.124.340 (385.190.703)
312.336.477.178 (280.809.467)
Total Allowance for impairment losses
Piutang sewa pembiayaan - Bersih
447.593.933.637
312.055.667.711
Finance lease receivables - Net
13,57% 5,73%
Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currency
Subjumlah Mata uang asing Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
13,57% 5,90%
Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:
Unearned lease income Security deposits
Subtotal
Total finance lease receivables based on product are as follow:
2015 Rp
2014 Rp
Mesin Alat berat Kendaraan bermotor Lain-lain
387.455.943.765 64.243.268.860 28.352.434.643 49.498.032.186
260.241.342.167 31.047.284.427 21.763.618.559 41.088.808.881
Machine Heavy equipment Vehicle Others
Jumlah
529.549.679.454
354.141.054.034
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 60 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Jumlah angsuran sewa pembiayaan (sebelum cadangan kerugian penurunan nilai) berdasarkan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
Total finance lease installments (gross of allowance for impairment losses) based on maturity date are as follow:
Pembayaran minimum sew a pembiayaan/ Minimum lease payments 2015 2014 Rp Rp Angsuran sew a pembiayaan Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Pendapatan sew a pembiayaan belum diakui Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai lima tahun Subjumlah Jumlah
Nilai kini dari pembayaran minimum sew a pembiayaan/Present value of minimum lease payments 2015 2014 Rp Rp
196.943.202.182 332.606.477.272
153.745.403.684 200.395.650.350
172.751.677.633 275.227.446.707
139.035.283.104 173.301.194.074
529.549.679.454
354.141.054.034
447.979.124.340
312.336.477.178
24.191.524.549 57.379.030.565
14.710.120.581 27.094.456.275
-
-
81.570.555.114
41.804.576.856
-
-
447.979.124.340
312.336.477.178
447.979.124.340
Lease Installments Within one year More than one year up to five years Subtotal Unearned lease income Within one year More than one year up to five years Subtotal
312.336.477.178
Total
Tenor pembiayaan berkisar antara 2-5 tahun.
The period of financing ranges from 2-5 years.
Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan dibebankan kepada konsumen.
Additional costs arising from insurance premium, stamp duty and others related to leased assets are charged to consumers.
Kualitas piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah tidak mengalami penurunan nilai secara individual.
The quality of finance lease receivables as of December 31, 2015 and 2014 are not individually impaired.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses for the year ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Saldo aw al tahun Penyisihan tahun berjalan Kolektif (Catatan 30) Selisih kurs penjabaran
280.809.467
118.429.818
104.381.236 -
159.821.266 2.558.383
Beginning balance Provision during the year Collective (Note 30) Exchange rate differences
Saldo akhir tahun
385.190.703
280.809.467
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The management believes that the amount of allowance for impairment losses is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible finance lease receivables.
Simpanan Jaminan
Security Deposits
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa pembiayaan.
At the inception of the finance lease contracts, the lessees provide security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the right option is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.
- 61 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
259
260
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
13. PREPAID EXPENSES 2015 Rp
2014 Rp
Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual Sewa Lainnya
19.385.492.217 7.879.305.344 5.247.376.083
30.462.916.341 8.304.756.467 8.916.797.505
Benefits received from sale of non-current assets held for sale Rent Others
Jumlah
32.512.173.644
47.684.470.313
Total
Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual
Benefits received from sale of noncurrent assets held for sale
Berdasarkan Keputusan Direksi No. 065/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang penjualan tanah dan bangunan kantor pusat, direksi Bank memutuskan untuk menjual aset tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. Pada tanggal 21 Desember 2012 Bank melakukan perjanjian dengan P.T. Consulting Services Indonesia (CSI) serta P.T. Cushman & Wakefield Indonesia berupa (Master) Heads of agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Bank Resona Perdania to be developed into a new office building approx 55.000 SQM gross area. Perjanjian ini telah di legalisasi oleh Hadijah, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta di bawah No. 564/Leg/2012 tanggal 21 Desember 2012 sebagaimana diubah dengan Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx 55.000 SQM Semi Gross Area Between P.T. Bank Resona Perdania And P.T. Consulting Services Indonesia tanggal 29 Agustus 2013 dan didaftar oleh Notaris Hadijah, S.H., M.Kn., di Kota Jakarta Pusat tanggal 29 Agustus 2013 No. 1814/W/2013. Berdasarkan keputusan Direksi dan perjanjian dengan CSI, Bank mencatat aset tanah dan bangunan dengan nilai tercatat Rp 123.998.675.000 sebagai aset tidak lancar tersedia untuk dijual. Pada akhir tahun 2012 Bank telah menerima deposit dari pembeli sebesar Rp 148.425.200.000 dan dicatat dalam liabilitas lain-lain.
Based on the Board of Directors No. 065/KEP/DIR-XII/2012 dated December 20, 2012 regarding the Board’s resolution to sell the land and building of head office, the Board of Directors decided to sell the land and building located at Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. On December 21, 2012 the Bank entered into an agreement with P.T. Consulting Services Indonesia (CSI) and P.T. Cushman & Wakefield Indonesia, referred to as (Master) Heads of agreement to sale and leaseback or buyback Resona Perdania Bank Building to be developed into a new office building with approximately 55,000 SQM gross area. This agreement has been legalized by Hadijah, S.H., M.Kn., notary in Jakarta under No. 564/Leg/2012 dated December 21, 2012 as amended by Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx 55.000 SQM Semi Gross Area Between P.T. Bank Resona Perdania and P.T. Consulting Services Indonesia dated August 29, 2013 and registered by Notaris Hadijah, S.H., M.Kn., in the City of Central Jakarta dated August 29, 2013 No. 1814/W/2013. Based on the Board of Directors’ resolution and agreement with CSI, the Bank recorded land and building with carrying value of Rp 123,998,675,000 as noncurrent assets held for sale. At the end of 2012, the Bank received the deposit from the buyer amounting to Rp 148,425,200,000 which was recorded as other liabilities.
Atas perjanjian tersebut, Grup masih dapat menempati bangunan tersebut sampai dengan 12 bulan setelah menerima pemberitahuan dari pembeli untuk mengosongkan properti. Pada tanggal 13 Januari 2014, Bank telah pindah ke lokasi baru di Menara Mulia Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.
Based on the agrement, the Group can still occupy the building up to 12 months after the receipt of notice to vacate the property from the buyer. On January 13, 2014, the Bank relocated to the new premises at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 62 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Januari 2013 berdasarkan perjanjian pengalihan dan penyerahan hak dan kewajiban yang telah dilegalisasi oleh Hadijah, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta di bawah No. 579/Leg/2013, terjadi pengalihan hak dan kewajiban atas (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Resona Perdania antara Bank dan P.T. CSI menjadi antara Bank dan P.T. Mitra Panca Persada (MPP).
On January 31, 2013, based on the agreement to transfer and deliver the rights and obligations as notarized by Hadijah, S.H., M.Kn., notary public in Jakarta under No. 579/Leg/2013, the (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Resona Perdania Building between the Bank and P.T. CSI was transferred between the Bank and P.T. Mitra Panca Persada (MPP).
Berdasarkan akta-akta jual beli No. 11/2013, No. 12/2013, dan No.13/2013 semuanya bertanggal 31 Januari 2013, dari Pejabat Pembuat Akta Tanah Hadijah, S.H., M.Kn., Bank telah mengalihkan kepemilikan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 kepada MPP. Bank telah menerima pelunasan pembayaran dari MPP pada tanggal 31 Januari 2013.
Based on deed of sale & purchase No. 11/2013, No.12/2013, and No. 13/2013, all dated January 31, 2013 from a land deed official Hadijah, S.H., M.Kn., the Bank has transferred the ownership of land and buildings located on Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 to MPP. The Bank has received the settlement from MPP on January 31, 2013.
Keuntungan penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The gain on the sale of non-current assets held for sale is as follows:
2013 Rp Jumlah tercatat aset tidak lancar tersedia untuk dijual Harga jual
123.998.675.000 390.688.300.254
Carrying amount of the non-current assets held for sale Selling price
Keuntungan penghapusan aset tetap tidak lancar tersedia untuk dijual
266.689.625.254
Gain on disposal of non-current assets held for sale
Harga jual yang diterima Bank setelah pajak terdiri atas penerimaan kas sebesar Rp 332.718.462.898 dan penerimaan manfaat sebesar Rp 57.969.837.356.
The selling price received after taxes by the Bank consist of cash received amounting to Rp 332,718,462,898 and benefits received amounting to Rp 57,969,837,356.
Rincian saldo manfaat yang diterima Bank sebelum pajak pada tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Details of the outstanding balance of benefits received by the Bank before taxes in 2015 and 2014 are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Sewa gedung Biaya parkir
17.949.703.317 1.435.788.900
28.206.676.641 2.256.239.700
Building rent Parking cost
Jumlah
19.385.492.217
30.462.916.341
Total
Manfaat yang diterima Bank dalam bentuk sewa gedung, biaya parkir dan biaya renovasi akan diamortisasi sepanjang masa sewa Bank di gedung baru. Manfaat dalam bentuk biaya relokasi akan langsung dibebankan ketika telah memperoleh penggantian dari pihak pembeli. Pada tahun 2014, Bank melakukan reklasifikasi biaya renovasi ke akun leasehold improvement (Catatan 14).
The benefits received by the Bank are in the form of building rent, parking cost, and renovation cost which will be amortized over the Bank’s rent period at the new premises. Benefits in the form of relocation cost will be directly charged to expense when the Bank received compensation from buyer. In 2014, the Bank made reclassification of renovation cost to leasehold improvement (Note 14).
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 63 -
261
262
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
14. ASET TETAP
14. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2015 Rp
Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Leasehold improvement Subjumlah Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Leasehold improvement Jumlah Jumlah Tercatat
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassifications Rp
736.560.000
-
-
-
736.560.000
634.844.825 682.850.000
-
-
-
634.844.825 682.850.000
31.907.127.885 27.457.716.221
Subjumlah Aset dalam peny elesaian Jumlah Akumulasi peny usutan: Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Leasehold improvement Jumlah Jumlah Tercatat
2.119.475.675 -
12.411.523.190 103.853.927
29.716.878.389 27.353.862.294 59.124.995.508
3.781.276.042
5.009.968.979
65.200.374.973
7.129.444.654
496.668.220 680.031.230
30.837.187 1.409.355
22.411.620.642 11.996.791.959
7.889.389.032 7.725.262.292
35.585.112.051
15.646.897.866
-
(8.101.798.019)
12.515.377.117
-
-
689.447.002 59.814.442.510
-
527.505.407 681.440.585
12.411.523.190 67.118.310
-
17.889.486.484 19.654.935.941
12.478.641.500
-
38.753.368.417
29.615.262.922
21.061.074.093
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasif ikasi/ Reclassifications Rp
736.560.000
-
-
-
736.560.000
634.844.825 1.882.850.000
-
1.200.000.000
-
634.844.825 682.850.000
37.147.622.783 -
4.792.852.756 27.457.716.221
17.354.196.155 -
7.320.848.501 -
31.907.127.885 27.457.716.221
40.401.877.608
32.250.568.977
18.554.196.155
7.320.848.501
61.419.098.931
7.693.706.503
3.408.418.040
48.095.584.111
35.658.987.017
-
(7.320.848.501)
18.554.196.155
-
3.781.276.042 65.200.374.973
465.831.033 1.622.285.596
30.837.187 94.320.570
1.036.574.936
-
496.668.220 680.031.230
32.721.233.019 -
5.485.934.968 11.996.791.959
15.795.547.345 -
-
22.411.620.642 11.996.791.959
34.809.349.648
17.607.884.684
16.832.122.281
-
35.585.112.051
13.286.234.463
29.615.262.922
2015 Rp Jumlah tercatat aset tetap Harga jual Kerugian penghapusan dan penjualan aset tetap
Cost: Land Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Leasehold improv ement Subtotal Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Leasehold improv ement Total Carry ing Amount
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Kerugian atas penghapusan dan penjualan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
8.101.798.019 -
61.419.098.931
1 Januari/ January 1, 2014 Rp Biay a perolehan: Tanah Bangunan dan renov asi gedung Kendaraan Mesin-mesin dan inv entaris kantor Leasehold improvement
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
Penambahan/ Additions Rp
Cost: Land Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Leasehold improv ement Subtotal Construction in progress Total Accumulated depreciation: Buildings and building improv ements Vehicles Machineries and of f ice equipments Leasehold improv ement Total Carry ing Amount
Loss on disposal and sale of premises and equipments for the year ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2014 Rp
31.003.890 -
1.722.073.874 332.290.921
Carrying amount of premises and equipments Selling price
(31.003.890)
(1.389.782.953)
Loss on disposal and sale of premises and equipments
- 64 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
15.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tahun 2013 aset tidak lancar tersedia untuk dijual telah dijual serta pelunasan dan manfaat yang diterima Bank telah dicatat pada tanggal 31 Januari 2013 (Catatan 13).
In 2013, the non-current assets held for sale were sold and the payments and benefits received by the Bank were already recorded on January 31, 2013 (Note 13).
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang masa berlakunya sampai dengan 16 Agustus 2024 dan 1 Juli 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 (twenty) years expiring on August 16, 2024 and July 1, 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset.
Management believes that the net carrying amount of premises and equipment is lower than the recoverable amount, as such there was no impairment in value of premises and equipment.
Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada P.T. Asuransi Mitsui Sumitomo, P.T. Asuransi Tokio Marine Indonesia, P.T. Sompo Japan Insurance Indonesia dan P.T. Asuransi MSIG Indonesia dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 5.234.429.284 dan Rp 4.746.596.114 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Premises and equipments, except for land, are insured with P.T. Asuransi Mitsui Sumitomo, P.T. Asuransi Tokio Marine Indonesia, P.T. Sompo Japan Insurance Indonesia and P.T. Asuransi MSIG Indonesia amounting to Rp 5,234,429,284 and Rp 4,746,596,114 as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Jumlah aset tetap yang sudah didepresiasi penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp 2.898.420.330 dan 12.178.204.690 masingmasing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The total amount of fully depreciated premises and equipment that are still in use amounted to Rp 2,898,420,330 and Rp 12,178,204,690 as of December 31, 2015 and 2014.
ASET LAIN-LAIN
15. 2015 Rp
OTHER ASSETS
2014 Rp
Uang muka pembelian gedung Pendapatan bunga yang masih harus diterima Penyertaan keanggotaan dan jaminan Beban perangkat lunak ditangguhkan - bersih Tagihan yang masih akan diterima Lain-lain - bersih
63.345.702.000
Jumlah Aset Lain-lain
-
Advance for purchase of office space area
14.505.087.189
9.596.182.182
Accrued interest receivable
8.495.646.711
8.219.612.499
Membership and deposits
6.521.550.302 3.644.884.958 11.468.999
6.434.879.244 3.274.711.658 143.975.872
Deferred software license cost - net Claims to be received Others - net
96.524.340.159
27.669.361.455
- 65 -
Total Other Assets
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
263
264
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Uang muka pembelian gedung
Advance for purchase of office space area
Berdasarkan perjanjian (Master) Heads of agreement on sale on leaseback or buyback for Gedung Bank Resona Perdania antara Bank dan P.T. Mitra Panca Persada (MPP), pada tanggal 30 Januari 2015, Bank melakukan opsi beli gedung seluas 6.000 m2 kepada MPP.
Based on agreement (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania between Bank and P.T. Mitra Panca Persada (MPP), on January 30, 2015, the Bank executed the option to purchase the office space area of 6,000 m2 from MPP.
Beban perangkat lunak ditangguhkan
Deferred software license cost
Perincian perangkat lunak adalah sebagai berikut:
The details of software are as follows:
2015 Rp Biaya perolehan Aw al tahun Penambahan tahun berjalan
2014 Rp Cost Beginning of year Addition during the year
31.552.054.184 3.477.792.409
27.803.493.828 3.748.560.356
35.029.846.593
31.552.054.184
(25.117.174.940) (3.391.121.351)
(23.418.526.579) (1.698.648.361)
Akhir tahun
(28.508.296.291)
(25.117.174.940)
End of year
Jumlah Tercatat
6.521.550.302
6.434.879.244
Net Book Value
Akhir tahun Akumulasi amortisasi Aw al tahun Amortisasi tahun berjalan (Catatan 31)
End of year Accumulated amortization Beginning of year Amortization during the year (Note 31)
Tagihan yang masih akan diterima
Claims to be received
Merupakan tagihan Bank kepada pihak ketiga atas sebagian manfaat yang diterima Bank dari transaksi penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual (Catatan 13).
Bank’s claims from third parties is part of the benefits received by the Bank from the sale of non-current asset held for sale (Note 13).
16. LIABILITAS SEGERA
16. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY 2015 Rp
2014 Rp
Kiriman uang Lainnya
205.037.477 275.048.800
124.118.016 1.319.808.940
Fund transfers Others
Jumlah
480.086.277
1.443.926.956
Total
17. SIMPANAN
17. DEPOSITS
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of:
Pihak berelasi/ Related parties Rp
2015 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Jumlah/Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
595.269.370 -
3.411.125.671.876 1.207.025.251 4.298.196.815.877
3.411.125.671.876 1.802.294.621 4.298.196.815.877
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
595.269.370
7.710.529.513.004
7.711.124.782.374
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 66 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2014 Pihak ketiga/ Third parties Rp
Pihak berelasi/ Related parties Rp
Jumlah/Total Rp
Giro Tabungan Deposito berjangka
450.421.824 -
3.457.639.692.654 1.552.264.561 2.993.498.341.272
3.457.639.692.654 2.002.686.385 2.993.498.341.272
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
450.421.824
6.452.690.298.487
6.453.140.720.311
Total
a.
Giro terdiri dari:
a. 2015 Rp
2014 Rp
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
1.180.568.216.573 2.230.557.455.303
884.677.282.222 2.572.962.410.432
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah Giro
3.411.125.671.876
3.457.639.692.654
Total Demand Deposits
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Mata uang asing
0,60% 0,05%
c.
Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currency
0,64% 0,04%
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat giro yang dijadikan sebagai jaminan. b.
Demand deposits consist of:
As of December 31, 2015 and 2014, there are no demand deposits that were pledged as collateral.
Tabungan
b.
Savings deposits
Seluruh tabungan dalam mata uang Rupiah. Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun masing-masing sebesar 5,67% dan 6,04% untuk tahun 2015 dan 2014.
All savings deposits are denominated in Rupiah. Average annual effective interest rate are 5.67% and 6.04%, respectively, for 2015 and 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat tabungan yang dijadikan sebagai jaminan.
As of December 31, 2015 and 2014, there are no savings deposits that were pledged as collateral.
Deposito berjangka terdiri dari:
c.
Time deposits consist of:
2015 Rp
2014 Rp
Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing
2.432.677.093.009 1.865.519.722.868
1.826.552.210.553 1.166.946.130.719
Third parties Rupiah Foreign currencies
Jumlah
4.298.196.815.877
2.993.498.341.272
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Deposito berjangka Rupiah Mata uang asing
7,90% 0,60%
7,34% 0,35%
Average annual effective interest rates Time deposit Rupiah Foreign currency
Deposito on call Rupiah Mata uang asing
7,28% 0,22%
7,28% 0,10%
Deposit on call Rupiah Foreign currency
- 67 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
265
266
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Deposito berjangka berdasarkan waktu adalah sebagai berikut:
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
jangka
Time deposits classified according to term are as follows:
Rupiah Rp
2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.423.198.501.920 797.249.707.231 191.114.777.621 21.114.106.237
1.477.467.703.281 293.134.582.334 81.062.837.891 13.854.599.362
2.900.666.205.201 1.090.384.289.565 272.177.615.512 34.968.705.599
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
2.432.677.093.009
1.865.519.722.868
4.298.196.815.877
Total
Rupiah Rp
2014 Mata uang asing/ Foreign currencies Rp
Jumlah/Total Rp
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan
1.288.893.435.721 417.938.363.419 100.300.000.000 19.420.411.413
828.367.069.712 288.043.550.824 50.068.806.476 466.703.707
2.117.260.505.433 705.981.914.243 150.368.806.476 19.887.115.120
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months
Jumlah
1.826.552.210.553
1.166.946.130.719
2.993.498.341.272
Total
Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit masing-masing sebesar Rp 111.096.438.223, USD 7.522.845 dan JPY 10.000.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp 71.322.522.887, USD 3.063.587 pada tanggal dan JPY 10.000.000 31 Desember 2014.
Time deposits used as collateral for loans granted amounted to Rp 111,096,438,223, USD 7,522,845 and JPY 10,000,000 as of December 31, 2015 and Rp 71,322,522,887, USD 3,063,587 and JPY 10,000,000 as of December 31, 2014.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the deposits are as follow:
2015 Rp Simpanan Giro Deposito berjangka Tabungan Subjumlah Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22) Giro Tabungan Deposito berjangka Subjumlah Jumlah
2014 Rp
3.411.125.671.876 4.298.196.815.877 1.802.294.621
3.457.639.692.654 2.993.498.341.272 2.002.686.385
7.711.124.782.374
6.453.140.720.311
2.066 323.662 9.468.504.787
7.196 341.442 4.580.657.045
9.468.830.515
4.581.005.683
7.720.593.612.889
6.457.721.725.994
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 68 -
Deposits Demand deposits Time deposits Saving deposits Subtotal Accrued interest expense (Note 22) Demand deposits Saving deposits Time deposits Subtotal Total
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
18. SIMPANAN DARI BANK LAIN
18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain terdiri dari:
Deposits from other banks consist of: 2015 Rp
Giro Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga Sub jumlah
2014 Rp
19.278.476.715 833.677.908 20.112.154.623
2.729.246.040 511.266.219 3.240.512.259
Demand deposits Rupiah Related parties Third parties Sub total
Call money Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Sub Jumlah
230.000.000.000 230.000.000.000
284.855.000.000 284.855.000.000
Call money Third parties Rupiah Foreign currencies Sub total
Jumlah
250.112.154.623
288.095.512.259
Total
Jangka w aktu Call money Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Giro Rupiah Call money Rupiah Mata uang asing
92 - 94 hari/days
31 - 33 hari/days
0,02%
0,08%
9,38% -
0,33%
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:
Term Call money Average annual effective interest rates Demand deposits Rupiah Call money Rupiah Foreign currencies
Carrying amount at amortized cost of the deposits from other banks are as follow:
2015 Rp
2014 Rp
Simpanan dari bank lain Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22)
250.112.154.623
288.095.512.259
3.175.472.222
49.842.813
Jumlah
253.287.626.845
288.145.355.072
19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Deposit from other banks Accrued interest expense (Note 22) Total
19. SECURITIES ISSUED
2015 Rp
2014 Rp
Hasil emisi Medium Term Note IV (MTN IV) Medium Term Note V (MTN V)
150.000.000.000
300.000.000.000 150.000.000.000
Proceeds Medium Term Note IV (MTN IV) Medium Term Note V (MTN V)
Jumlah Biaya emisi yang belum diamortisasi
150.000.000.000 (371.030.915)
450.000.000.000 Total (1.038.851.996) Unamortized issuance cost
Bersih
149.628.969.085
448.961.148.004
Net
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 69 -
267
268
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 25 Juli 2012, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN IV sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2015 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. Dan pokok akan dibayarkan ketika MTN jatuh tempo. Pada tanggal 24 Juli 2015, Bank telah melunasi MTN IV yang telah jatuh tempo.
On July 25, 2012, the Bank issued MTN IV amounting to Rp 300 billion with a term of 3 years maturing on July 25, 2015 with fixed interest rate of 8.75% per annum, payable semi-annually. Principal will be paid when the MTN is matured. On July 24, 2015, the Bank had paid MTN IV which has matured.
Pada tanggal 12 November 2013, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN V sebesar Rp 150 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2016 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,65% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan dimulai pada 12 Mei 2014. Pokok akan dibayarkan pada saat MTN jatuh tempo.
On November 12, 2013, the Bank issued MTN V amounting to Rp 150 billion with a term of 3 years maturing on November 12, 2016 with fixed interest rate of 10.65% per annum, payable semi-annually starting on May 12, 2014. Principal will be paid when the MTN is matured.
Penerbitan MTN IV dan V tersebut telah didaftarkan di P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang bertindak juga sebagai agen pembayaran bunga dan pokok.
MTN IV and V are registered with P.T. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) which also acts as the payment agency for interest and principal payments.
Berdasarkan perjanjian dengan agen pembayaran, Bank wajib menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh agen pembayaran selambatlambatnya satu (1) hari bursa sebelum tanggal pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok.
Based on the agreement with the payment agency, the Bank is obliged to maintain funds in a bank account previously approved by the payment agent not later than one (1) trading day prior to the interest or principal payment date.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan pokok MTN melalui KSEI sesuai jadwal.
As of December 31, 2015 and 2014, the Bank has complied with all covenants and paid the interests and principal of the MTN through KSEI as scheduled.
Amortisasi biaya penerbitan surat berharga sebesar Rp 667.821.081 dan Rp 807.698.472 masing-masing pada tahun 2015 dan 2014, termasuk dalam beban bunga.
The amortization of issuance cost amounting to Rp 667,821,081 and Rp 807,698,472 in 2015 and 2014, respectively, were included in interest expense.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of the securities issued are as follow:
2015 Rp
2014 Rp
Surat berharga yang diterbitkan Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22)
149.628.969.085
448.961.148.004
2.174.375.000
13.549.375.000
Jumlah
151.803.344.085
462.510.523.004
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 70 -
Securities issued Accrued interest expense (Note 22) Total
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
20. UTANG PAJAK
20. TAXES PAYABLE
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015 Rp
Bank Pajak penghasilan badan (Catatan 33) Pajak penghasilan Pasal 4 (2) - final Pasal 21 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai - bersih Sub jumlah Entitas anak Pajak penghasilan badan (Catatan 33) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Sub jumlah Jumlah
2014 Rp
21.130.908.750
234.815.480
1.370.168.537 1.397.318.071 -
4.636.282.550 765.706.622 123.428.530 830.642
23.898.395.358
5.761.063.824
33.185.200 4.125.469 81.293.640
371.278.611
43.982.971
23.979.688.998
Dollar Amerika Serikat Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd., Singapura The Japan Bank for International Cooperation Sub jumlah Jumlah
Sub total
6.132.342.435 Total
21. BORROWINGS 2015 Rp
Pihak ketiga Bank Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Bank Central Asia, Jakarta Citibank, Jakarta Sub jumlah
Sub total
Subsidiary Corporate income tax 343.108.657 (Note 33) Income taxes 26.013.834 Article 21 2.156.120 Article 23
21. PINJAMAN YANG DITERIMA
Pihak berelasi Bank Dollar Amerika Serikat Resona Bank, Ltd., Tokyo The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong Entitas anak Dollar Amerika Serikat Resona Bank, Ltd., Tokyo Yen Jepang Resona Bank, Ltd., Tokyo Sub jumlah
The Bank Corporate income tax (Note 33) Income taxes Article 4 (2) - final Article 21 Article 26 Value added tax - net
2014 Rp
2.274.525.000.000 413.550.000.000
2.415.075.000.000 371.550.000.000
248.130.000.000
257.608.000.000
3.435.600.000 2.939.640.600.000
6.213.600.000 3.050.446.600.000
Related parties The Bank U.S. Dollar Resona Bank, Ltd., Tokyo The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong Subsidiary U.S. Dollar Resona Bank, Ltd., Tokyo Japanese Yen Resona Bank, Ltd., Tokyo Sub total
650.000.000.000 300.000.000.000 200.000.000.000 100.000.000.000 1.250.000.000.000
Third parties The Bank Rupiah Standard Chartered Bank, Jakarta Bank ANZ Indonesia, Jakarta Bank Central Asia, Jakarta Citibank, Jakarta Sub total
650.000.000.000 300.000.000.000 400.000.000.000 1.350.000.000.000
827.100.000.000
743.100.000.000
155.811.855.000 982.911.855.000
100.640.510.000 843.740.510.000
5.272.552.455.000
5.144.187.110.000
U.S. Dollar Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd., Singapore The Japan Bank for International Cooperation Sub total Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 71 -
269
270
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of borrowings are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Utang bank Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 23)
5.272.552.455.000
5.144.187.110.000
48.622.887.437
32.081.141.522
Jumlah
5.321.175.342.437
5.176.268.251.522
a.
Resona Bank, Ltd., Tokyo
a.
Bank loan Accrued interest expense (Note 23) Total
Resona Bank, Ltd., Tokyo
Bank
The Bank
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Bank memperoleh enam fasilitas pinjaman revolving dan multicurrency revolving tanpa jaminan dari Resona Bank, Ltd., Tokyo untuk pembiayaan modal kerja yang diperlukan oleh Bank.
As of December 31, 2015, there are six unsecured revolving and multicurrency revolving credit facilities obtained from Resona Bank, Ltd., Tokyo for the purpose of financing the general working capital requirements of the Bank.
Pada tanggal 28 April 1992, Bank memperoleh fasilitas pinjaman jumlah maksimum pinjaman sebesar USD 220.000.000 dari Resona Bank, Ltd., cabang Singapura. Penarikan fasilitas kredit ini dapat dilakukan dalam tiga jenis mata uang termasuk di dalamnya Dollar Amerika Serikat. Sejak akhir September 1999, Resona Bank, Ltd., cabang Singapura berubah fungsi menjadi kantor representatif sehingga fasilitas dialihkan kepada Resona Bank Ltd., Tokyo. Berdasarkan perjanjian tambahan terakhir pada tanggal 28 Maret 2014, fasilitas pinjaman diperpanjang sampai tanggal 31 Maret 2019 dengan jumlah maksimum sebesar USD 45.000.000 dengan tingkat bunga per tahun sebesar cost of fund plus 0,60%. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 60 bulan dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo tergantung kesepakatan bersama. Saldo per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar nihil dan USD 10.000.000.
On April 28, 1992, the Bank was granted credit facility from Resona Bank, Ltd., Singapore branch with a maximum credit limit of USD 220,000,000. The drawdown could be made in three currencies including United States Dollars.
Since the end of September 1999, Resona Bank, Ltd., Singapore Branch has changed its function to a representative office, therefore, the credit facility was transferred to Resona Bank, Ltd., Tokyo. Based on the latest addendum to the agreement dated March 28, 2014, this credit facility was extended to March 31, 2019 with maximum credit of USD 45,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund plus 0.60% per annum. The credit facility has a term of 60 months and can be extended upon maturity subject to approval. The outstanding loan balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to nil and USD 10,000,000, respectively.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 72 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 30 April 2006, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Resona Bank, Ltd., Tokyo dan mengalami perubahan pada tanggal 30 November 2007. Perubahan fasilitas pinjaman adalah jumlah maksimum pinjaman menjadi sebesar USD 80.000.000, jangka waktu 60 bulan dan bunga per tahun sebesar SIBOR plus 0,60%. Pada tanggal 28 April 2011, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 30 April 2016 dengan jumlah maksimum sebesar USD 80.000.000 dengan tingkat bunga sebesar cost of fund plus 0,60% per tahun. Pada tanggal 15 April 2015, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk menurunkan jumlah maksimum pinjaman menjadi USD 40.000.000. Saldo per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar USD 40.000.000 dan USD 60.000.000.
On April 30, 2006, the Bank was granted credit facility from Resona Bank Ltd., Tokyo which was amended on November 30, 2007. The amended credit facility has a maximum credit of USD 80,000,000 with a term of 60 months and subject to interest rate computed as SIBOR plus 0.60% per annum. On April 28, 2011, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to April 30, 2016 with maximum amount of USD 80,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund plus 0.60% per annum. On April 15, 2015, the Bank agreed to decrease the maximum credit to USD 40,000,000. The outstanding loan balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD 40,000,000 and USD 60,000,000, respectively.
Pada tanggal 31 Juli 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar USD 20.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund plus 0,60% per tahun. Pada tanggal 15 Agustus 2013, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 31 Juli 2018. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas pinjaman ini belum dipergunakan.
On July 31, 2008, the Bank was granted credit facility for maximum amount of USD 20,000,000. The credit facility, which has a term of 60 months, bears an interest rate determined as cost of fund plus 0.60% per annum. On August 15, 2013, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to July 31, 2018. Up to December 31, 2015 and 2014, this facility has not been utilized.
Pada tanggal 26 April 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar USD 75.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 13 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund plus 0,60% per tahun. Pada tanggal 17 Desember 2015, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 26 Agustus 2019. Saldo pinjaman per 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar USD 75.000.000.
On April 26, 2011, the Bank was granted credit facility for maximum amount of USD 75,000,000. The credit facility, which has a term of 13 months, bears an interest rate determined as cost of fund plus 0.60% per annum. On December 17, 2015, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to August 26, 2019. The loan balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD 75,000,000.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 73 -
271
272
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 14 Agustus 2012, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar USD 60.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund plus 0,60% per tahun. Pada tanggal 18 Juni 2013, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 14 September 2018. Pada tanggal 15 April 2015, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk menurunkan jumlah maksimum pinjaman menjadi USD 50.000.000. Saldo per 31 Desember 2015 dan 2014, masingmasing sebesar USD 50.000.000 dan USD 60.000.000.
On August 14, 2012, the Bank was granted credit facility for maximum amount of USD 60,000,000. The credit facility, which has a term of 60 months, bears an interest rate determined as cost of fund plus 0.60% per annum. On June 18, 2013, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to September 14, 2018. On April 15, 2015, Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to decrease the maximum credit to USD 50,000,000. The loan balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD 50,000,000 and USD 60,000,000, respectively.
Seluruh saldo pinjaman dan bunga yang masih harus dibayar dari fasilitas pinjaman Resona Bank, Ltd., Tokyo akan dibayar pada saat jatuh tempo dalam mata uang yang sama dengan mata uang pinjaman.
All outstanding loans drawn and interest accrued from the credit facilities obtained from Resona Bank Ltd., Tokyo shall be paid at maturity in the same currency in which the loan was denominated.
Entitas Anak
The Subsidiary
Pada tanggal 12 Juli 2006, entitas anak dan Resona Bank Ltd, Jepang, melakukan perubahan perjanjian kredit untuk mengubah tiga fasilitas yang bersaldo USD 3.300.000, USD 3.000.000 dan USD 5.000.000 menjadi fasilitas kredit non committed and unsecured revolving dengan plafond USD 11.300.000 yang tujuannya untuk modal kerja entitas anak di luar Jepang.
On July 12, 2006, the subsidiary and Resona Bank Ltd, Japan, entered into an amendment of loan agreement to convert three outstanding facilities (USD 3,300,000, USD 3,000,000 and USD 5,000,000) into a non-committed and unsecured revolving credit facility of up to USD 11,300,000 which is to be used for general working capital of the subsidiary outside Japan.
Pada tanggal 30 Maret 2012, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk meningkatkan plafond fasilitas kredit menjadi USD 28.300.000.
On March 30, 2012, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed on the increase of such credit facility to USD 28,300,000.
Tingkat suku bunga yang dikenakan adalah Resona Bank Ltd’s interbank rate plus 0,8% per tahun dan jatuh tempo pada 31 Agustus 2008. Pada tanggal 31 Agustus 2008, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dan setelah itu telah diperpanjang beberapa kali. Perpanjangan terakhir dilakukan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 28 Maret 2014 yang memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 31 Maret 2016.
The interest rate is the Resona Bank Ltd’s interbank rate plus 0.8% per annum with a maturity date of August 31, 2008. On August 31, 2008, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed to extend this facility and subsequently has been extended several times. The latest credit facility amandment dated March 28, 2014 extended the facility up to March 31, 2016.
Saldo pinjaman masing-masing sebesar USD 18.000.000 dan JPY 30.000.000 per 31 Desember 2015 dan USD 20.800.000 dan JPY 60.000.000 per 31 Desember 2014.
The outstanding loan balance amounted to USD 18,000,000 and JPY 30,000,000 as of December 31, 2015 and USD 20,800,000 and JPY 60,000,000 as of December 31, 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 74 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
c.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong
b.
The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong
Pada tanggal 17 Januari 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini terhitung 13 bulan dari saat penarikan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR plus 1,25% per tahun.
On January 17, 2011, the Bank was granted a USD 30,000,000 loan facility for general working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from the drawdown date. The credit facility bears interest rate of LIBOR plus 1.25% per annum.
Pada tanggal 17 Februari 2012, Bank dan The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong setuju untuk memperbaharui fasilitas pinjaman sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini adalah 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Februari 2012. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR plus 1,75% per tahun.
On February 17, 2012, the Bank and The Bank of East Asia, Ltd., Hongkong agreed to renew the loan facility into USD 30,000,000 for general working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from February 27, 2012. The credit facility bears interest rate of LIBOR plus 1.75% per annum.
Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali. Perpanjangan terakhir dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2015 menjadi 13 bulan terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2015. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
This loan has been extended for several times. Latest extension was made on August 13, 2015 to 13 months starting from August 24, 2015. This credit facility has been fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura
c.
Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapore
Bank
The Bank
Bank memperoleh tiga fasilitas pinjaman dari Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited, sebagai berikut:
The Bank obtained three outstanding loan facilities from Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited as follows:
Pada tanggal 20 September 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 30 April 2015, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 28 April 2017. Fasilitas ini mempunyai tingkat bunga mengambang cost of funds plus 1,50% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On September 20, 2007, the Bank was granted a USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years. This facility was amended several times, the latest on April 30, 2015 which extended the term of loan to April 28, 2017. The facility bears floating interest rate at cost of funds plus 1.50% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
Pada tanggal 1 September 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir pada tanggal 30 Juni 2015 yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 29 Juni 2018. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga cost of fund plus 1,50% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On September 1, 2008, the Bank acquired another USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years. The facilty was amended several times, the latest on June 30, 2015 which extended the term of loan to June 29, 2018. The credit facility bears interest at cost of fund plus 1.50% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 75 -
273
274
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
d.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 30 September 2011, Bank memperoleh fasilitas term loan dan revolving credit, dengan total fasilitas sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini telah mengalami perubahan terakhir pada tanggal 31 Desember 2014, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 Desember 2016. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga cost of fund plus 1,575%. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The Japan Bank Cooperation (JBIC)
for
International
d.
Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan tujuan pembiayaan, dengan cara subpinjaman, kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi, dan/atau modal jangka panjang dari sub-peminjam:
On September 30, 2011, the Bank obtained a 3-year term loan and revolving credit facility with total facility amounting to USD 20,000,000. This facility was amended on December 31, 2014 and expires on December 30, 2016. The credit facility bears interest at cost of fund plus 1.575% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. The loan balance as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD 20,000,000.
The Japan Bank Cooperation (JBIC)
for
International
The Bank was granted credit facility for the sole purpose of financing, by way of sub-loan, longterm fund requirements for investments and/or long-term capital of sub-borrowers:
Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank memperoleh fasilitas (JBIC V) sebesar USD 10.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On March 30, 2009, the Bank obtained a USD 10,000,000 facility (JBIC V) which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equity holder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan berskala kecil dan menengah, floating rate yang berlaku pada tingkat plus 0.25% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equity holder is non-small and medium sized corporations, applicable floating rate plus 0.25% per annum.
Pada tanggal 1 April 2011, Bank memperoleh fasilitas (JBIC VI) sebesar USD 13.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On April 1, 2011, the Bank obtained a USD 13,000,000 facility (JBIC VI) which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan Perusahaan berskala kecil dan menengah, floating rate yang berlaku pada tingkat plus 0.25% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations, applicable floating rate plus 0.25% per annum.
Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Januari 2018.
The final repayment January 3, 2018.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 76 -
date
is
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Saldo per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar USD 2.038.000 dan USD 3.814.000.
e.
The loan balance outstanding as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD 2,038,000 and USD 3,814,000, respectively.
Pada tanggal 13 Februari 2014, Bank memperoleh fasilitas (JBIC VII) sebesar USD 13.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:
On February 13, 2014, the Bank obtained a USD 13,000,000 facility (JBIC VII) which bears an interest rate determined as follows:
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.
For sub-borrowers whose principal equity holder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.
Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan berskala kecil dan menengah, floating rate yang berlaku pada tingkat plus 0.15% per tahun.
For sub-borrowers whose principal equity holder is non-small and medium sized corporations, applicable floating rate plus 0.15% per annum.
Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Januari 2023.
The final repayment January 3, 2023.
Saldo per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar USD 9.265.000 dan USD 3.000.000.
The loan balance outstanding as of December 31, 2015 and 2014 amounted to USD 9,265,000 and USD 3,000,000, respectively.
Pembayaran dari semua fasilitas pinjaman dari JBIC akan diangsur secara triwulanan pada hari ketiga, sementara bunganya dibayarkan setiap tanggal 3 bulan Januari dan Juli, sampai pada saat jatuh tempo.
The payment of principal of all loan facilities from JBIC shall be made quarterly on the third day of the month while interest is payable every third day of January and July, until maturity date.
Standard Chartered Bank
e.
date
is
Standard Chartered Bank
Pada tanggal 15 April 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah dua tahun dari tanggal penarikan yaitu tanggal 21 April 2016. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,35% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On April 15, 2014, the Bank was granted a Rp 200,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is two years, starting from the first drawdown date, which is April 21, 2016. This facility bears fixed interest rate of 9.35% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
Pada tanggal 23 Juni 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 150.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah tiga tahun dari tanggal penarikan yaitu tanggal 28 Juni 2017. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,40% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On June 23, 2014, the Bank was granted a Rp 150,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is three years, starting from the first drawdown date, which is June 28, 2017. This facility bears fixed interest rate of 9.40% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 77 -
275
276
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 26 September 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 300.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah tiga tahun dari tanggal penarikan yaitu tanggal 29 September 2017. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga JIBOR plus 0,95% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank pada tahun 2015 dan 2014 dijamin dengan deposito berjangka dalam mata uang asing (Catatan 7). f.
The borrowing received from Standard Chartered Bank in 2015 and 2014 is secured by time deposits which is denominated in foreign currency (Note 7).
Bank ANZ Indonesia
f.
Bank ANZ Indonesia
Pada tanggal 15 April 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 200.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan Bank. Jangka waktu fasilitas ini adalah dua tahun dari tanggal penarikan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,25% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On April 15, 2014, the Bank was granted a Rp 200,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is two years, effective since the first drawdown date. This facility bears fixed interest rate of 9.25% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
Pada tanggal 12 September 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jangka waktu fasilitas ini adalah tiga tahun dari tanggal penarikan. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,20% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
On September 12, 2014, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is three years, starting from the first drawdown date. This facility bears fixed interest rate of 9.20% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
Pinjaman yang diterima dari Bank ANZ Indonesia pada tahun 2015 dan 2014 dijamin dengan deposito berjangka dalam mata uang asing (Catatan 7). g.
On September 26, 2014, the Bank was granted a Rp 300,000,000,000 credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is three years, starting from the first drawdown date, which is September 29, 2017. This facility bears fixed interest rate of JIBOR plus 0.95% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015 and 2014.
The borrowing received from Bank ANZ Indonesia in 2015 and 2014 is secured by time deposits which is denominated in foreign currency (Note 7).
Bank Central Asia
g.
Bank Central Asia
Pada tanggal 22 Februari 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for six months per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Pada tanggal 18 Maret 2014, Bank setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 18 Maret 2015. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On February 22, 2013, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 loan facility for a term of 12 months with margin over JIBOR rate for six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest. On March 18, 2014, the Bank agreed to extend this facility to March 18, 2015. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 78 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 13 Februari 2015, Bank setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 18 Maret 2016 dan meningkatkan jumlah maksimum pinjaman menjadi Rp 300.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015.
h.
On February 13, 2015, the Bank agreed to extend this facility to March 18, 2016 and raised to Rp 300,000,000,000. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100.000.000.000 untuk jangka waktu 6 atau 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for six months per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Pada tanggal 6 November 2014, Bank setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 6 November 2015. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2014.
On November 6, 2014, the Bank agreed to extend this facility to November 6, 2015. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2014.
Pada tanggal 4 November 2015, Bank setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 6 November 2016. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2015.
On November 4, 2015, the Bank agreed to extend this facility to November 6, 2016. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2015.
Citibank
h.
Pada tanggal 11 Juni 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman revolving sebesar Rp 100.000.000.000 yang digunakan untuk tujuan pembiayaan. Jatuh tempo atas fasilitas ini adalah satu tahun dari tanggal penarikan, efektif tanggal 20 Mei 2014. Saldo per 31 Desember 2014 sebesar Rp 100.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 20 Mei 2015. i.
On October 11, 2013, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 loan facility for a term of 6 or 12 months with margin over JIBOR rate for six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest.
Citibank On June 11, 2011, the Bank was granted a Rp 100,000,000,000 revolving credit facility for the purpose of financing. The maturity of this credit facility is one year, effective May 20, 2014. The loan balance outstanding as of December 31, 2014 amounted to Rp 100,000,000,000. The loan facility has been fully paid on May 20, 2015.
CIMB Bank Niaga, Jakarta
i.
CIMB Bank Niaga, Jakarta
Pada tanggal 3 November 2009, Bank memperoleh fasilitas money market sebesar Rp 200.000.000.000 untuk tujuan pendanaan dan modal kerja. Pada tanggal 3 November 2010, fasilitas pinjaman ini dinaikkan menjadi Rp 300.000.000.000. Fasilitas ini mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 14 Januari 2016, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 5 November 2016. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga JIBOR plus 2,60% per tahun.
On November 3, 2009, the Bank was granted a Rp 200,000,000,000 money market facility for funding and working capital purposes. On November 3, 2010 the facility was raised to Rp 300,000,000,000. This facility was amended several times, the latest on January 14, 2016, which extend the term of the loan to November 5, 2016. The facility bears interest rate of JIBOR plus 2.60% per annum.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas pinjaman ini belum digunakan oleh Bank.
As of December 31, 2015 and 2014, the credit facility has not yet been used by the Bank.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 79 -
277
278
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
22. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
22. ACCRUED EXPENSES 2015 Rp
2014 Rp
Beban bunga atas: Pinjaman yang diterima (Catatan 21) Simpanan (Catatan 17) Simpanan dari bank lain (Catatan 18) Surat berharga yang diterbitkan (Catatan 19) Pinjaman subordinasi (Catatan 23) Lain-lain
48.622.887.437 9.468.830.515 3.175.472.222 2.174.375.000 758.529.137 324.729.682
32.081.141.522 4.581.005.683 49.842.813 13.549.375.000 352.463.766
Interest on: Borrow ings (Note 21) Deposits (Note 17) Deposits from other banks (Note 18) Securities issued (Note 19) Subordinated borrow ings (Note 23) Others
Jumlah
64.524.823.993
50.613.828.784
Total
23. PINJAMAN SUBORDINASI
23. SUBORDINATED BORROWINGS
Pada tanggal 13 April 2015, Bank memperoleh fasilitas pinjaman subordinasi dengan nilai maksimum sebesar USD 50.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 10 tahun, dengan tingkat bunga sebesar LIBOR plus 2,00% per tahun. Saldo per 31 Desember 2015 adalah sebesar USD 50.000.000 atau setara dengan Rp 689.250.000.000.
On April 13, 2015, the Bank was granted subordinated credit facility for a maximum amount of USD 50,000,000. The credit facility, which has a term of 10 years, bears an interest rate determined at LIBOR plus 2.00% per annum. The loan balance as of December 31, 2015, amounted to USD 50,000,000 equivalent to Rp 689,250,000,000.
Seluruh saldo pinjaman dan bunga yang masih harus dibayar dari fasilitas pinjaman Resona Bank, Ltd., Tokyo akan dibayar pada saat jatuh tempo dalam mata uang yang sama dengan mata uang pinjaman.
All outstanding loans drawn and interest accrued from the credit facilities obtained from Resona Bank Ltd., Tokyo shall be paid at maturity in the same currency in which the loan was denominated.
Bank tidak memiliki tunggakan bunga atau pelanggaran pembatasan yang berkaitan dengan pinjaman subordinasi selama tahun 2015.
The Bank has no defaults on payment of interest nor breaches of any loan covenants with respect to subordinated borrowings in 2015.
Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:
Carrying amount at amortized cost of borrowings are as follows: 2015 Rp
Saldo pinjaman Beban bunga masih harus dibayar (Catatan 22)
689.250.000.000 758.529.137
Outstanding loan Accrued interest expense (Note 22)
Jumlah
690.008.529.137
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 80 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
24. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION
24. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA Bank
The Bank
Bank menghitung imbalan pasca kerja berdasarkan mana yang lebih tinggi antara imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan imbalan berdasarkan Kesepakatan Kerja antara Bank dan karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 254 dan 233 karyawan.
The Bank calculates post-employment benefits obligation, whichever is higher between the benefits stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and benefits under the Collaboration Agreement between the employees and the Bank. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2015 and 2014 is 254 and 233, respectively.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of the post-employment benefits are as follows:
2015 Rp Diakui pada laporan laba rugi Biaya jasa kini Biaya jasa lalu Biaya bunga Biaya untuk direktur/tenaga kerja Jumlah Diakui pada laporan penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali kewajiban imbalan pasti neto Imbal hasil aset program (tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam pendapatan bunga) Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Jumlah Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2014 *) Rp
4.000.423.496 380.770.063 1.511.755.775 5.892.949.334
3.425.580.579 16.310.557.135 1.640.771.124 4.248.227.476 25.625.136.314
2.274.463.000
1.856.189.840
1.768.225.459
1.977.654.375
(3.348.040.290) 694.648.169
2.235.987.267 6.069.831.482
6.587.597.503
31.694.967.796
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Saldo akhir
Recognized in other comprehensive income Remeasurement of the net defined benefits obligation Return on plan assets (excluding amounts included in net interest income) Actuarial loss from experience adjustment Actuarial loss (gain) from changes in financial assumptions Sub total Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income *) As restated (Note 45)
Rekonsiliasi liabilitas imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:
Saldo aw al Beban imbalan pasca kerja tahun berjalan Beban imbalan pasca kerja pada penghasilan komprehensif lain Pembayaran manfaat
Recognized in profit or loss Current service cost Past service cost Net interest expense (income) Accrual for director/expatriate Sub total
Post-employment benefits obligations reconciliation is as follows:
31 Desember/December 31, 2015 2014 *) Rp Rp 12.741.255.468 9.877.859.240 5.892.949.334
25.625.136.314
694.648.169 (5.892.949.334)
6.069.831.482 (28.831.571.568)
13.435.903.637
12.741.255.468
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Beginning balance Post-employment benefit expense during the year Post-employment benefit recognised in other comprehensive income Benefits paid Ending balance *) As restated (Note 45)
- 81 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
279
280
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai yang termasuk dalam laporan posisi keuangan konsolidasian grup berasal dari kewajiban atas program pensiun untuk posisi 31 Desember 2015 dan 2014 dari aktuaris independen, P.T. Padma Radya Aktuaria adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas Nilai w ajar aset program Liabilitas bersih
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of the defined benefit plan as of December 31, 2015 and 2014 based on the latest actuarial report of an independent actuary, P.T. Padma Radya Actuaria were, as follows:
31 Desember/December 31, 2015 2014 *) Rp Rp 63.834.890.518 59.341.477.135 (50.398.986.881) (46.600.221.667) 13.435.903.637
12.741.255.468
1 Januari/ January 1, 2014 *)/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) Rp 60.529.723.939 (50.651.864.699) 9.877.859.240
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Saldo akhir
Movements in the fair value of the plan assets were as follows:
2015 Rp 46.600.221.667 5.892.949.334 3.844.518.288
2014 *) Rp 50.651.864.699 28.831.571.569 2.784.071.132
(2.274.463.000) (3.664.239.408)
(1.856.189.840) (24.693.512.131) (9.117.583.762)
50.398.986.881
46.600.221.667
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Beginning balance of the year Contributions from the employer Interest income on plan assets Remeasurement losses: Return on plan assets Others Benefits paid Ending balance *) As restated (Note 45)
Mutasi dari nilai kini liabilitas yang tidak didanai selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Saldo awal tahun Biaya jasa kini Beban bunga Biaya jasa lalu Pembayaran manfaat Pengukuran kembali: Kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian Kerugian (keuntungan) aktuarial yang timbul dari perubahan asumsi keuangan Biaya untuk direktur/tenaga kerja Saldo akhir
Net liabilities *) As restated (Note 45)
Mutasi nilai kini aset program adalah sebagai berikut:
Saldo aw al tahun Kontribusi pemberi kerja Pendapatan bunga atas aset program Kerugian pengukuran kembali: Imbal hasil aset program Lainnya Pembayaran manfaat
Present value of obligation Fair value of plan assets
Movements present value of the defined benefits obligation were as follows:
31 Desember/December 31, 2015 2014 *) Rp Rp 52.475.555.248 51.587.787.334 4.000.423.496 3.425.580.579 4.225.288.351 4.424.842.256 (8.382.954.996) (2.938.580.685) (2.793.341.567)
1.768.225.459
1.977.654.375
(3.348.040.289) 7.652.018.938 63.834.890.518
2.235.987.267 6.865.921.887 59.341.477.135
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Beginning balance of the year Current service cost Interest cost Past service cost Benefits paid Remeasurement losses (gains): Actuarial loss from experience adjustment Actuarial loss (gain) from changes in financial adjustments Acrual for director/expatriate Ending balance *) As restated (Note 45)
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 82 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar aset program pada 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp 50.398.986.881 dan Rp 46.600.221.667, yang ditempatkan pada deposito berjangka.
The fair value of the plan assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 50,398,986,881 and Rp 46,600,221,667, respectively which is placed in time deposits.
Bank menyiapkan dana untuk pembayaran imbalan pasca kerja bagi karyawannya. Dana tersebut ditempatkan dalam kontrak asuransi jiwa dengan Allianz Life Indonesia. Dalam kontrak, asuransi jiwa berfungsi sebagai administrator dan fund manager, dan tidak mengambil kewajiban atas kecukupan dana untuk membayar klaim aktual. Dana tersebut diinvestasikan terutama dalam deposito berjangka.
The Bank sets up fund for payment of post employment benefits obligation for its employees. The fund is placed in a life insurance contract with Allianz Life Indonesia. In the contract, life insurance acts as an administrator and fund manager, and does not take the liability of sufficiency of the fund to pay for actual claim. The fund is invested principally in time deposits.
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikkan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined benefits obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occuring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 1%, kewajiban imbalan pasti akan berkurang sebesar Rp 3.948.251.444 (meningkat sebesar Rp 4.282.597.736).
If the discount rate is 1% higher (lower), the defined benefit obligation would decrease by (increase by Rp 3,948,251,444 Rp 4,282,597,736).
Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1% kewajiban imbalan pasti akan naik sebesar Rp 4.726.241.333 (turun sebesar Rp 4.282.597.736).
If the expected salary growth increase (decrease) by 1% the defined benefit obligation would increase by Rp 4,726,241,333 (decrease by Rp 4,282,597,736).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefits obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Durasi rata-rata dari estimasi jangka pembayaran imbalan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 11,91 tahun dan 13,40 tahun.
The average duration of the estimated payment of benefit at December 31, 2015 and 2014 is 11.91 years and 13.40 years.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefits obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefits obligation recognised in the consolidated statement of financial position.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 83 -
281
282
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen P.T. Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, P.T. Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2015
2014
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013
9,00% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 5,0% p.a
8,25% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 5,0% p.a
8,80% 9,0% 100% TMI III 5% Tingkat kematian/ Mortality rate 6% sampai dengan usia 30 tahun dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 6% up to age 30 and reducing linearly to 0% at age 55 6,0% p.a
31 Desember/December 31,
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
Ekspektasi imbalan hasil investasi
Discount rate Salary increment rate Mortality rate Disability rate Resignation rate
Expected return on investment
Entitas Anak
The Subsidiary
Entitas anak menghitung beban dan liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 13 dan 11 karyawan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The subsidiary calculates post-employment benefits obligation as stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. There are 13 and 11 employees entitled to the benefits as of December 31, 2015 and 2014.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah:
Amounts recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income in respect of the post-employment benefits is as follows:
2015 Rp Diakui pada laporan laba rugi Biaya jasa kini Biaya bunga Jumlah Diakui pada penghasilan komprehensif lain Pengukuran kembali kew ajiban imbalan pasti neto Kerugian aktuarial Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
2014 *) Rp
52.028.281 31.617.354 83.645.635
149.326.621
26.279.314
232.972.256
87.372.523
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
34.913.868 26.179.341 61.093.209
Recognized in statement of profit or loss Current service cost Interest cost Total Recognized in statement of other comprehensive income Remeasurement of the net-defined benefit obligation Actuarial loss Total recognized in statement of profit or loss and other comprehensive income *) As restated (Note 45)
- 84 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:
Movements of present value of defined benefit obligation are as follows:
31 Desember/December 31, 2015 2014 *) Rp Rp Saldo awal Biay a jasa kini Biay a bunga Kerugian aktuaria Saldo akhir
375.057.585 52.028.281 31.617.354 149.326.621 608.029.841
287.685.062 34.913.868 26.179.341 26.279.314 375.057.585
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Beginning balance Current serv ice cost Interest cost Actuarial loss Ending balance *) As restated (Note 45)
Asumsi aktuarial yang signifikan untuk penentuan liabilitas imbalan pasti adalah tingkat diskonto dan kenaikan gaji yang diharapkan dan mortalitas. Sensitivitas analisis di bawah ini ditentukan berdasarkan masing-masing perubahan asumsi yang mungkin terjadi pada akhir periode pelaporan, dengan semua asumsi lain konstan.
Significant actuarial assumptions for the determination of the defined obligation are discount rate and expected salary increase. The sensitivity analysis below have been determined based on reasonably possible changes of the respective assumptions occuring at the end of the reporting period, while holding all other assumptions constant.
Jika tingkat diskonto lebih tinggi (lebih rendah) 1%, liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 akan berkurang sebesar Rp 46.138.135 (meningkat sebesar Rp 51.370.871).
If the discount rate 1% higher (lower), the defined benefit obligation as of December 31, 2015 would decrease by Rp 46,138,135 (increase by Rp 51,370,871).
Jika pertumbuhan gaji yang diharapkan naik (turun) sebesar 1%, liabilitas imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2015 akan naik sebesar Rp 50.314.852 (turun sebesar Rp 45.919.608).
If the expected salary growth increases (decreases) by 1% the defined benefit obligation as of December 31, 2015 would increase by Rp 50,314,852 (decrease by Rp 45,919,608).
Analisis sensitivitas yang disajikan di atas mungkin tidak mewakili perubahan yang sebenarnya dalam kewajiban imbalan pasti mengingat bahwa perubahan asumsi terjadinya tidak terisolasi satu sama lain karena beberapa asumsi tersebut mungkin berkorelasi.
The sensitivity analysis presented above may not be representative of the actual change in the defined benefit obligation as it is unlikely that the change in assumptions would occur in isolation of one another as some of the assumptions may be correlated.
Selanjutnya, dalam menyajikan analisis sensitivitas di atas, nilai kini kewajiban imbalan pasti dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit pada akhir periode pelaporan, yang sama dengan yang diterapkan dalam menghitung liabilitas manfaat pasti yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Furthermore, in presenting the above sensitivity analysis, the present value of the defined benefit obligation has been calculated using the projected unit credit method at the end of the reporting period, which is the same as that applied in calculating the defined benefit obligation liability recognised in the consolidated statement of financial position.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 85 -
283
284
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen P.T. Binaputera Jaga Hikmah dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
The employee benefits is calculated by an independent actuary, P.T. Binaputera Jaga Hikmah using the following key assumptions:
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013
31 Desember/December 31, 2015 2014 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
9,19% 5% 100% TMI-III 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 and reducing linearly up to 1% at age 50; and thereafter 55 tahun/ years
8,43% 5% 100% TMI-III 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 and reducing linearly up to 1% at age 50; and thereafter 55 tahun/ years
25. MODAL SAHAM
Discount rate Salary increment rate Mortality table Resignation rate
Normal pension age
25. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
9,10% 5% 100% TMI-III 10% sampai dengan usia 29 tahun dan menurun secara bertahap sampai dengan 1% pada usia di atas 50 tahun/ 10% up to age 29 and reducing linearly up to 1% at age 50; and thereafter 55 tahun/ years
Jumlah Saham/ Number of Shares
The composition of the Bank’s stockholders is as follows:
2015 dan/and 2014 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership %
Jumlah Modal Disetor/ Total Paid-up Capital Rp
Name of Stockholders
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Tuan William Budiman
1.758.409
43,42
175.840.900.000
1.215.000 806.699 205.710 64.182
30,00 19,92 5,08 1,58
121.500.000.000 80.669.900.000 20.571.000.000 6.418.200.000
Resona Bank Limited, Tokyo East Asia Indonesian Holdings Limited Vision Well Limited Jafco Company Limited Mr. William Budiman
Jumlah
4.050.000
100,00
405.000.000.000
Total
Sehubungan dengan meninggalnya Tn. William Budiman pada tanggal 31 Januari 2004, berdasarkan Akta Keterangan Mengenai Hak Waris No. 68 tanggal 27 April 2004 dari notaris Inggraini Yamin, S.H., menyatakan bahwa saham-saham Bank milik Tn. William Budiman saat ini dimiliki bersama oleh Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman dan Wilson Budiman, selaku kuasa dalam menjalankan hak dan wewenang serta melaksanakan liabilitas yang berhubungan dengan saham-saham Bank.
In connection with the death of Mr. William Budiman on January 31, 2004, and based on the Decree of Inherited Rights No. 68 dated April 27, 2004 of Inggraini Yamin, S.H., the shares owned by Mr. William Budiman are now jointly owned by Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman and Wilson Budiman, the trustees who have the right to execute the activities concerning shares of the Bank.
Perubahan jumlah saham beredar adalah sebagai berikut:
Changes in the number of shares are as follow:
Lembar/Shares Saldo 1 Januari 2014 Dividen saham
2.850.000 1.200.000
Balance as of January 1, 2014 Stock dividends
Saldo 31 Desember 2014 dan 2015
4.050.000
Balance as of December 31, 2014 and 2015
- 86 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR
26. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015 dan/and 2014 Rp
Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
116.788.145.625 (13.631.394.437)
Additional paid-in capital Differences in value of restructuring transactions among entities under common control
Jumlah
103.156.751.188
Total
27. BUNGA YANG DIPEROLEH
27. INTEREST EARNED 2015 Rp
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Wesel ekspor Sub Jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sewa pembiayaan Giro pada bank lain Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang Mata uang asing Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit Sewa pembiayaan Penempatan pada bank lain Wesel ekspor Giro pada bank lain Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah
2014 Rp
16.050.089.133
14.683.376.846
8.605.662.358 275.267.932
1.651.063.832 -
24.931.019.423
16.334.440.678
598.048.963.422
501.723.079.794
60.404.406.797 20.412.667.062 1.589.746.950 16.703.656 -
60.556.972.480 15.023.265.947 1.312.776.197 65.120.822 4.288.539.445
680.472.487.887
582.969.754.685
Rupiah Held-to-maturity Securities Bank Indonesia Certificate Indonesia Government Bonds Export draft
Subtotal - Held-to-maturity
Loans and receivable Loans Placement with Bank Indonesia and other banks Finance Lease Demand deposits with other banks Consumer financing Factoring
Subtotal - Loans and receivable Foreign currencies
219.280.641.807 14.341.621.532 5.061.651.669 760.645.035 292.125.959
211.147.345.782 12.194.955.742 2.045.988.303 2.142.625.741 258.076.285
Loan and receivable Loans Finance leases Placements with other banks Export draft Demand deposits with other banks
239.736.686.002
227.788.991.853
Subtotal - Loan and receivable
945.140.193.312
827.093.187.216
Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 8.282.528.201 dan Rp 13.766.541.284.
Total
For the years ended December 31, 2015 and 2014, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp 8,282,528,201 and Rp 13,766,541,284, respectively.
- 87 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
285
286
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
28. BUNGA YANG DIBAYAR
28. INTEREST INCURRED 2015 Rp
Liabilities keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi Rupiah Deposito berjangka Simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Giro Tabungan Mata uang asing Simpanan dari bank lain dan pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Deposito berjangka Giro Jumlah
2014 Rp
171.568.289.523
119.898.561.629
137.587.108.613 30.850.000.000 6.415.971.237 106.641.848
86.569.549.336 42.225.000.000 6.258.814.438 104.741.604
58.196.180.726 10.864.672.959 9.144.316.146 1.061.211.351
44.377.950.217 6.483.345.135 978.844.481
425.794.392.403
306.896.806.840
29. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA
Financial liabilities measured at amortized cost Rupiah Time deposits Deposits from other banks and borrowings Securities issued Demand deposits Savings deposits Foreign currencies Deposits from other banks and borrowings Subordinated borrowing Time deposits Demand deposits Total
29. OTHER FEES AND COMMISSIONS
Pendapatan provisi dan komisi lainnya terutama berasal dari pendapatan jasa atas penerbitan bank garansi dan komisi atas transaksi ekspor impor serta jasa pengiriman uang.
Revenues from other fees and commissions mainly consist of service fees on bank guarantees issued, commissions on trade finance transactions and fee on remittances.
30. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI
30. PROVISION FOR (REVERSAL OF) ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES
2015 Rp
2014 Rp
Kredit (Catatan 10) Piutang sew a pembiayaan (Catatan 12) Piutang pembiayaan konsumen Anjak piutang
144.714.817.364 104.381.236 (238.297) -
104.130.183.420 159.821.266 80.557 (10.020.570)
Loans (Note 10) Finance leases receivable (Note 12) Consumer financing receivables Factoring
Jumlah
144.818.960.303
104.280.064.673
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 88 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
31. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2015 Rp
Sew a Penyusutan (Catatan 14) Honorarium tenaga ahli Perbaikan dan pemeliharaan Sarana informasi Pendidikan Komunikasi Amortisasi biaya softw are (Catatan 15) Transportasi Asuransi Alat-alat kantor Promosi dan iklan Listrik, air dan gas Representasi Keanggotaan Pajak dan ijin Lain-lain Jumlah
2014 Rp
32.058.332.719 15.646.897.866 11.856.180.419 9.824.778.369 6.499.541.277 5.872.599.815 5.512.514.976 3.391.121.351 2.561.607.950 2.042.091.854 1.820.998.303 1.534.375.033 1.026.834.822 916.450.544 589.433.488 548.410.965 10.449.900.179
28.487.036.955 17.607.884.684 18.590.009.045 8.449.527.634 5.700.175.786 4.936.592.096 4.550.719.986 2.780.112.602 1.768.168.655 1.535.414.331 1.856.906.614 1.119.085.144 1.191.079.499 1.415.740.502 483.198.151 586.739.976 10.762.353.070
112.152.069.930
111.820.744.730
32. BEBAN TENAGA KERJA
Rent Depreciation (Note 14) Professional fee Repairs and maintenance Information facility Training Communication Amortization of softw are cost (Note 15) Transportation Insurance Office supplies Promotion and advertisement Electricity, w ater and gas Representation Membership Taxes and licenses Others Total
32. PERSONNEL EXPENSES 2015 Rp
2014 Rp
Gaji dan upah Tunjangan karyawan Kesejahteraan karyawan
61.099.459.575 29.040.261.749 5.771.752.802
57.145.472.349 26.089.786.323 4.565.747.332
Salaries and wages Allowances Employee's welfare
Jumlah
95.911.474.126
87.801.006.004
Total
Rincian gaji dan tunjangan atas Dewan Direksi dan Komisaris Grup adalah sebagai berikut:
Details of salaries and benefits of the Group’s Board of Directors and Commissioners are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Gaji dan upah Tunjangan Kesejahteraan
10.324.185.625 6.394.959.810 1.887.737.838
8.984.159.745 6.197.804.136 2.182.369.893
Jumlah
18.606.883.273
17.364.333.774
- 89 -
Salaries and w ages Allow ances Welfare Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
287
288
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
33. PAJAK PENGHASILAN
33. INCOME TAX
Beban pajak terdiri dari:
Income tax expense consists of the following: 2015 Rp
2014 *) Rp
Pajak kini Bank Entitas anak
80.326.098.750 5.094.232.402
51.514.238.500 4.623.041.026
Sub jumlah
85.420.331.152
56.137.279.526
Pajak tangguhan Bank Entitas anak
(25.207.412.639) 99.622.407
16.282.765.027 (143.951.041)
Sub jumlah
(25.107.790.232)
16.138.813.986
60.312.540.920
72.276.093.512
Jumlah *) Disajikan kembali (Catatan 45)
Current tax The Bank Subsidiary Sub total Deferred tax The Bank Subsidiary Sub total Total *) As restated (Note 45)
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:
2015 Rp
2014 *) Rp
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak
232.196.612.277 (20.673.347.540)
282.617.642.235 (18.844.977.064)
Income before tax expense per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Income before tax - subsidiary
Laba sebelum pajak - Bank
211.523.264.737
263.772.665.171
Income before tax - the Bank
100.161.829.476
(62.732.323.053)
Temporary differences: Allow ance for impairment losses
667.821.081 -
807.698.473 (3.206.435.255)
Securities issuance costs Post employment benefit costs
100.829.650.557
(65.131.059.835)
Perbedaan temporer: Cadangan kerugian penurunan nilai Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Beban imbalan pasca kerja Jumlah Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Laba kena pajak - Bank
8.951.480.111
7.415.348.934
321.304.395.405
206.056.954.270
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Non deductible expenses Taxable income - the Bank *) As restated (Note 45)
- 90 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Total
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
The details of current tax expense and payable are as follows:
2015 Rp Beban pajak kini Bank Entitas anak
2014 *) Rp Current tax expenses The Bank Subsidiary
80.326.098.750 5.094.232.402
51.514.238.500 4.623.041.026
85.420.331.152
56.137.279.526
5.910.000 59.189.280.000
6.627.020 51.272.796.000
59.195.190.000
51.279.423.020
5.050.249.431
4.279.932.369
Utang pajak kini - Bank (Catatan 20) Utang pajak kini - entitas anak (Catatan 20)
21.130.908.750
234.815.480
43.982.971
343.108.657
Current tax payable - the Bank (Note 20) Current tax payable subsidiary (Note 20)
Jumlah Utang Pajak
21.174.891.721
577.924.137
Total Tax Payable
Sub jumlah Dikurangi pembayaran pajak di muka Bank Pajak penghasilan Pasal 23 Pasal 25 Sub jumlah Entitas anak Pajak penghasilan Pasal 25
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Sub total Less prepaid taxes The Bank Income taxes Article 23 Article 25 Sub total Subsidiary Income taxes Article 25
*) As restated (Note 45)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2014 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.
The taxable income and corporate income tax in 2014 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Entitas anak menggunakan fasilitas pengurangan pajak. Sejak tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerapkan fasilitas pengurangan tarif untuk wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50 miliar akan mendapatkan pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif yang dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 miliar.
The subsidiary applied tariff deduction facility. Starting 2009, the Government of Republic of Indonesia enacted the tariff deduction facility, which provides that resident corporate tax payers with gross revenue up to Rp 50 billion shall receive a 50% reduction in the corporate tax rate on the taxable income for gross revenue up to Rp 4.8 billion.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dan perubahan dari liabilitas tangguhan Grup adalah sebagai berikut:
pajak
The details of and changes in the Group’s deferred tax liabilities are as follows:
Disajikan kembali (Catatan 45)/As restated (Note 45)
1 Januari/ January 1, 2014 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/Credited (charged) to profit or loss Rp
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain/ Credited to other comprehensive income Rp
31 Desember/ December 31, 2014 Rp
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi/Credited (charged) to profit or loss Rp
Dikreditkan ke penghasilan komprehensif lain/ Credited to other comprehensive income Rp
Bank Liabilitas pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai-kredit Biaya emisi surat berharga yang diterbitkan Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah liabilitas pajak tangguhan Entitas anak Liabilitas pajak tangguhan
31 Desember/ December 31, 2015 Rp
173.662.042
The Bank Deferred tax liabilities: Allowance for impairment losses (21.506.562.072) - loans Securities issuance (92.757.729) costs Post-employment 3.358.975.841 benefits
25.207.412.639
173.662.042
(18.240.343.959)
Total deferred tax liabilities
(99.622.407)
37.331.655
(2.341.807.991)
Subsidiary Deferred tax liabilities
(30.863.938.678)
(15.683.080.763)
-
(46.547.019.441)
25.040.457.369
-
(461.637.617)
201.924.618
-
(259.712.999)
166.955.270
-
2.469.464.810
(801.608.882)
1.517.457.871
3.185.313.799
(28.856.111.485)
(16.282.765.027)
1.517.457.871
(43.621.418.641)
(2.430.038.109)
143.951.041
6.569.829
(2.279.517.239)
-
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 91 -
289
290
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
A reconciliation between total tax expense and the amounts computed by multiplying the prevailing effective tax rate to income before tax is as follows:
2015 Rp
2014 *) Rp
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Laba sebelum pajak - entitas anak
232.196.612.277 (20.673.347.540)
282.617.642.235 (18.844.977.064)
Income before tax per consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income Income before tax - subsidiary
Laba sebelum pajak - Bank
211.523.264.737
263.772.665.171
Income before tax - Bank
Tarif pajak yang berlaku Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Fasilitas pajak
57.342.221.318
69.938.141.168
2.616.853.777 353.465.825
1.979.817.651 358.134.693
Non deductible expenses Tax facility
Beban Pajak - Bank Beban Pajak - entitas anak
55.118.686.111 5.193.854.809
67.797.003.527 4.479.089.985
Tax Expense - Bank Tax Expenses - subsidiary
Jumlah
60.312.540.920
72.276.093.512
Total
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
*) As restated (Note 45)
34. LABA PER SAHAM
34. EARNINGS PER SHARE
Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
The following data was used to compute the basic earnings per share:
2015 Rp Laba bersih untuk laba per saham dasar
2014 *) Rp
171.889.529.301
210.340.399.452
*) Disajikan kembali (Catatan 45)
Net income for the computation of basic earnings per share *) As restated (Note 45)
Lembar/ Shares Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar/dilusian
Lembar/ Shares
4.050.000
Laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, karena tidak ada potensi dilusi saham pada tanggal pelaporan.
3.450.000
Number of shares Weighted average outstanding common shares for computation of basic/diluted earnings per share
The diluted earnings per share is same with the basic earning per share for the years ended December 31, 2015 and 2014, as there are no potential dilutive shares as of reporting date.
35. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM a.
Tax expense at effective tax rates
35. DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 17 tanggal 18 Juni 2015, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2014 masing-masing sebesar Rp 52.042.500.000 dan Rp 139.856.511.285.
a.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 92 -
Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 17 dated June 18, 2015, the shareholders had approved the distribution of Rp 52,042,500,000 cash dividends and the appropriation of Rp 139,856,511,285 for general reserve.
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 13 tanggal 30 Juni 2014, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai, dividen saham dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2013 masing-masing sebesar Rp 100.320.000.000, Rp 120.000.000.000 dan Rp 286.674.227.611.
b.
36. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 13 dated June 30, 2014, the shareholders had approved the distribution of cash dividends, Rp 100,320,000,000 Rp 120,000,000,000 stock dividends for the 2013 financial year and the appropriation of Rp 286,674,227,611 for general reserve.
36. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Berelasi
Nature of Relationship
Pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Related parties are as follows:
1.
Resona Bank Ltd., Tokyo, dan William Budiman merupakan pemegang saham Bank.
1.
Resona Bank Ltd., Tokyo, and William Budiman are the shareholders of the Bank.
2.
Saitama Resona Bank Ltd., dan The Kinki Osaka Bank Ltd., pemegang saham utamanya sama dengan pemegang saham utama Bank.
2.
Saitama Resona Bank Ltd., and The Kinki Osaka Bank Ltd., the ultimate shareholder are the same as the Bank’s ultimate shareholder.
3.
The Bank of East Asia, Ltd. merupakan pemegang saham utama dari East Asia Indonesian Holdings, Ltd., yang merupakan salah satu pemegang saham Bank.
3.
The Bank of East Asia, Ltd. is the ultimate shareholder of East Asia Indonesian Holdings, Ltd., one of the shareholders of the Bank.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included the following:
1. Giro pada bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 27).
1. Demand deposits with other banks and receipt of interest (Notes 6 and 27).
2. Simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 17, 18 dan 28).
2. Deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 17, 18 and 28).
3. Pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan pembayaran bunga (Catatan 21, 23 dan 28).
3. Borrowings, subordinated borrowing and payment of interest (Notes 21, 23 and 28).
Persentase saldo giro pada bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah aset pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,08% dan 0,21%.
The percentage of balance of demand deposit with other banks from related parties to total assets in 2015 and 2014 are 0.08% and 0.21%, respectively.
Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:
The percentage of balance of each liability to related parties to total liabilities are as follows:
2015 %
2014 %
Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
0,004 0,134 20,41 4,790
0,004 0,022 24,10 -
Deposits Deposits from other banks Borrowings Subordinated borrowings
Jumlah
25,338
24,126
Total
Persentase bunga yang diperoleh dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,02% dan nihil.
The percentage of interest earned from related parties to total interest revenue in 2015 and 2014 are 0.02% and nil, respectively.
Persentase bunga yang dibayar kepada pihak berelasi terhadap jumlah beban bunga pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 9,82% dan 8,20%.
The percentage of interest incurred from related parties to total interest expenses in 2015 and 2014 are 9.82% and 8.20%, respectively.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 93 -
291
292
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
37. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
37. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2015 Rp
KOMITMEN Tagihan Komitmen Pihak ketiga Fasilitas pinjaman diterima dari bank-bank lain yang belum digunakan Pembelian valuta asing tunai yang belum diselesaikan dan derivatif Jumlah Tagihan Komitmen Liabilitas Komitmen Pihak ketiga Fasilitas kredit kepada debitur yang belum digunakan Irrevocable letters of credit Penjualan valuta asing tunai yang belum diselesaikan dan derivatif Jumlah Liabilitas Komitmen Tagihan Komitmen - Bersih
2014 Rp
965.126.250.000
1.228.875.000.000
440.709.234.001 1.405.835.484.001
909.388.092.675 2.138.263.092.675
140.456.393.910 237.639.955.122
164.818.698.136 243.492.194.130
630.239.944.751 1.008.336.293.783
1.043.468.012.671 1.451.778.904.937
397.499.190.218
686.484.187.738
2015 Rp KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi Pihak ketiga Pendapatan bunga dalam penyelesaian
COMMITMENTS Commitment Receivables Third parties Unused credit facilities received from other banks Unsettled spot foreign currencies bought and derivative Total Commitment Receivables Commitment Liabilities Third parties Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit Unsettled spot foreign currencies sold and derivative Total Commitment Liabilities Commitment Receivables - Net
2014 Rp
2.870.100.000
29.800.127.326
CONTINGENCIES Contingent Receivables Third parties Interest receivables on non-performing loans
Liabilitas Kontinjensi Pihak ketiga Bank garansi yang diterbitkan
595.665.291.036
622.842.319.337
Contingent Liabilities Third parties Bank guarantees issued
Liabilitas Kontinjensi - Bersih
592.795.191.036
593.042.192.011
Contingent Liabilities - Net
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 94 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
38. JATUH TEMPO KEUANGAN
ASET
DAN
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
LIABILITAS
Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
38.
MATURITIES OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The analysis of maturities of financial assets and liabilities (gross of allowance for impairment losses) based on remaining terms until maturity calculated from December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 > 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months Rp
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
23.309.220.015
-
-
-
-
23.309.220.015
916.684.369.383
-
-
-
-
916.684.369.383
543.957.894.255
-
-
-
-
543.957.894.255
-
-
6.811.220.988
-
190.878.747.017 18.187.880.896
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Keuangan/Financial Assets Tanpa suku bunga/Without interest: Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada Bank lain/Demand deposits with other banks Tagihan deriv atif / Derivative receivables Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /Placement with Bank Indonesia and other banks Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /Placement with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Ef ek-ef ek/Securities Kredit/Loans Jumlah aset keuangan/Total financial assets
2.492.145.624
3.663.669.448
655.405.916
91.711.705.171 18.187.880.896
51.442.164.391 -
32.264.677.455 -
15.460.200.000 -
1.300.253.013.781
1.466.759.313.648
4.071.831.070.064
2.945.745.152.488
130.035.963
2.048.655.307
18.393.611.466
427.406.821.604
-
447.979.124.340
518.769.168.090
695.151.220.650
-
1.213.920.388.740
-
2.419.727.301.333
-
2.419.727.301.333
-
-
-
-
347.307.901.242
10.131.896.451.223
114.193.155.000 105.829.700.040 18.849.520.910
13.453.470.942 99.984.531.350
912.268.229 130.634.510.312
149.726.684.957 206.208.333.303
133.644.824.368
114.193.155.000 269.922.124.168 589.321.720.243
5.555.325.942.371
1.637.351.805.086
4.773.460.711.532
4.439.698.413.002
480.952.725.610
16.886.789.597.601
480.086.277 862.133.583 19.278.476.715 91.711.705.171 300.826.568
1.740.119.368 51.442.164.391 -
323.185.880 32.264.677.455 -
15.460.200.000 -
3.412.927.966.497 8.670.765.000 -
1.516.515.600.000 -
2.054.099.567.500 -
1.018.122.682.500 -
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest: Liabilitas segera/Liabilities payable immediately Liabilitas deriv atif /Derivative liabilities Simpanan dari bank lain/Deposit from other banks Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Pinjaman subordinasi/Subordinated borrowing Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Surat berharga y ang diterbitkan/ Securities Issued Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses
41.350.631.191
2.900.666.205.200 230.833.677.908 23.174.192.802
-
1.159.527.643.504 -
-
238.002.967.173 400.000.000.000 149.628.969.085 -
-
-
25.143.840.000 689.250.000.000
480.086.277 2.925.438.831 19.278.476.715 190.878.747.017 300.826.568
3.412.927.966.497 4.622.552.455.000 689.250.000.000
-
41.350.631.191
-
4.298.196.815.877 650.000.000.000
-
-
230.833.677.908
-
-
149.628.969.085
-
-
23.174.192.802
250.000.000.000
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
6.730.256.666.912
2.729.225.527.263
2.874.319.367.093
1.283.582.882.500
714.393.840.000
14.331.778.283.768
Selisih/Difference
(1.174.930.724.541)
(1.091.873.722.177)
1.899.141.344.439
3.156.115.530.502
(233.441.114.390)
2.555.011.313.833
- 95 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
293
294
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2014 > 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months Rp
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months Rp
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years Rp
> 5 tahun/ > 5 years Rp
18.648.985.310
-
-
-
-
18.648.985.310
795.015.507.578
-
-
-
-
795.015.507.578
772.677.864.834
-
-
-
-
772.677.864.834
-
17.099.378.527
-
192.831.070.224 12.927.086.340
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp
Jumlah/ Total Rp
Aset Keuangan/Financial Assets Tanpa suku bunga/Without interest: Kas/Cash Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada Bank lain/Demand deposits with other banks Tagihan deriv atif / Derivative receivables Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Aset lain-lain/Other assets Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Kredit/Loans Piutang sewa pembiay aan/ Finance lease receivables Piutang pembiay aan konsumen/ Consumer financing receivables Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain /Placement with Bank Indonesia and other banks Giro pada Bank Indonesia/Demand deposits with Bank Indonesia Ef ek-ef ek/Securities Kredit/Loans Jumlah aset keuangan/Total financial assets
2.756.367.911
3.562.558.464
8.905.614.639
105.222.783.188 12.927.086.340
66.239.585.666 -
21.368.701.370 -
548.399.366.332
530.332.353.141
1.665.676.701.169
26.170.665.065
-
-
264.011.771
-
-
989.841.912.874
-
-
1.874.837.513 5.958.365.907.856 286.165.812.113 -
1.090.635.039.140
1.637.002.379.516
10.339.776.708.014
-
312.336.477.178
-
264.011.771
-
2.080.476.952.014
81.997.932.500 90.735.951.112 -
33.617.040.693 -
48.990.937.687 91.951.760.266
89.773.221.320 147.504.218.419
69.632.414.488 19.900.785.404
81.997.932.500 332.749.565.300 259.356.764.089
3.444.658.434.815
633.751.537.964
1.836.893.715.131
7.574.319.036.361
1.726.535.579.408
15.216.158.303.679
1.443.926.956 1.815.914.784 105.222.783.188 544.737.147
2.612.502.715 66.239.585.666 -
6.064.275.310 21.368.701.370 -
231.397.397 -
-
1.443.926.956 10.724.090.206 192.831.070.224 544.737.147
3.459.642.379.039 596.040.510.000
471.550.000.000
1.957.750.000.000
1.368.846.600.000
-
3.459.642.379.039 4.394.187.110.000
-
13.755.946.941
-
2.993.498.341.272 750.000.000.000
-
288.095.512.259
-
448.961.148.004
Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities Tanpa suku bunga/Without interest: Liabilitas segera/Liabilities payable immediately Liabilitas deriv atif /Derivative liabilities Liabilitas akseptasi/Acceptance payables Liabilitas lain-lain/Other liabilities Suku bunga v ariabel/Variable interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses Suku bunga tetap/Fixed interest rate: Simpanan/Deposits Pinjaman diterima/Borrowings Simpanan dari bank lain/ Deposits from other banks Surat berharga y ang diterbitkan/ Securities Issued Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued expenses
13.755.946.941
2.170.542.090.869 288.095.512.259 36.857.881.843
-
687.304.018.807 -
-
135.652.231.596 100.000.000.000 299.307.432.003
650.000.000.000 149.653.716.001
-
36.857.881.843
Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities
6.673.961.683.026
1.227.706.107.188
2.520.142.640.279
2.168.731.713.398
-
12.590.542.143.891
Selisih/Difference
(3.229.303.248.211)
(593.954.569.224)
(683.248.925.148)
5.405.587.322.963
1.726.535.579.408
2.625.616.159.788
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 96 -
-
-
-
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
39. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
39. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Following are the balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2015 and 2014: 2015
Mata uang asing/ Foreign currency
2014
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Aset/Assets Kas/Cash
USD JPY
447.555 17.202.000
6.169.545.675 1.969.973.040
408.982 20.674.000
5.065.242.070 2.140.999.440
USD
51.500.000
709.927.500.000
51.000.000
631.635.000.000
USD JPY EUR SGD THB GBP AUD HKD
21.140.731 2.043.922.398 810.233 402.241 3.169.432 7.302 10.858 8.091
291.424.976.973 234.069.993.019 12.199.679.937 3.925.468.650 1.210.723.204 149.251.914 109.495.199 14.393.355
40.351.006 2.435.577.861 441.878 1.277.206 3.452.658 18.761 5.458 12.637
499.747.207.824 252.228.443.285 6.651.590.738 11.975.079.706 1.301.652.055 361.865.061 55.384.029 20.180.762
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/Placements with Bank Indonesia and other banks
USD
199.060.964
2.744.055.388.740
88.060.964
1.090.635.039.140
Efek-efek/Securities - Wesel ekspor/Export bills - net
Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
USD
693.842
9.564.607.635
5.203.197
64.441.589.133
Tagihan derivatif/Derivative receivables
JPY THB USD
12.758.058 -
1.461.052.802 -
74.044.245 178.985 505
7.668.022.013 67.477.460 6.249.011
Kredit/Loans (gross)
USD JPY EUR
314.540.070 2.270.352.136 45.443
4.335.934.866.520 260.000.726.606 684.237.523
412.151.061 2.093.757.897 -
5.104.490.899.282 216.829.567.838 -
Tagihan akseptasi/Acceptances receivables
USD JPY EUR SGD
9.715.928 313.603.383 62.846 -
133.934.060.588 35.913.859.421 946.266.199 -
12.534.163 265.079.400 143.000
155.235.610.117 27.451.622.664 1.340.768.000
Piutang sew a pembiayaan/ Finance lease receivables
USD JPY
14.994.736 33.045.213
206.702.433.830 3.784.337.793
15.147.652 59.421.946
187.603.671.258 6.153.736.728
Aset lain-lain/Other assets
USD EUR JPY
4.932.643 6.173 -
67.996.481.412 92.940.086 -
761.797 6.173 7.717
9.434.853.740 92.915.396 799.173
USD EUR JPY
196.376 216
2.707.041.480 3.256.528 -
250.930
3.107.763.549 725
Bunga yang masih akan diterima/ Accrued interest receivable
-
Jumlah aset sebelum cadangan kerugian penurunan nilai/ Total assets before allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai /Allowance for impairment losses
7
9.064.952.558.129
USD JPY
(500.733) (2.553.459)
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai/ Total allowance for impairment losses
(6.902.599.526) (292.422.125)
(7.195.021.651)
Jumlah aset/Total assets
9.057.757.536.478
8.285.743.230.197
(761.462) (2.085.551)
(9.430.704.961) (215.979.662)
(9.646.684.623) 8.276.096.545.574
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 97 -
295
296
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2015
Mata uang asing/ Foreign currency Liabilitas segera/ Liabilities payable immediately
USD JPY
2014 Mata uang asing/ Foreign currency
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp
11.720
161.560.200 -
62.273 3.996.357
771.248.380 413.862.731
-
Giro/Demand deposits
USD JPY EUR SGD THB AUD
140.203.550 2.453.529.396 813.070 401.451 1.832.788 1.293
1.932.705.942.402 280.978.186.430 12.242.401.916 3.917.760.700 700.125.142 13.038.713
177.702.046 3.416.444.056 358.862 1.278.784 2.415.869 1.283
2.200.839.835.252 353.806.946.439 5.401.954.503 11.989.875.221 910.782.583 13.016.434
Deposito berjangka/Time deposits
USD JPY
119.045.449 1.960.165.964
1.641.041.516.671 224.478.206.197
84.326.936 1.183.439.766
1.044.389.108.552 122.557.022.167
Penempatan dari bank lain/Call Money
USD
Pinjaman yang diterima/Borrowings
USD JPY
284.303.000 30.000.000
3.919.116.855.000 3.435.600.000
Pinjaman subordinasi/Subordinated Borrowing
USD
50.000.000
689.250.000.000
Liabilitas derivatif/Derivative liabilities
JPY USD THB
6.704.308 1.089 -
767.777.352 15.011.228 -
71.438.475 11 47.049
7.398.168.471 135.135 17.737.591
Liabilitas akseptasi/ Acceptances payable
USD JPY EUR SGD
9.715.928 313.603.383 62.846 -
133.934.060.588 35.913.859.421 946.266.199 -
12.534.163 265.079.400 143.000
155.235.610.117 27.451.622.664 1.340.768.000
Utang pajak/Taxes payable
USD JPY
22.119 16
304.912.207 1.832
6.670 17.046
82.602.376 1.765.284
Biaya masih harus dibayar/ Accrued expenses
USD JPY EUR
978.323 101.142
13.486.175.698 11.582.782
1.105.420 177.509
13.690.623.390 18.382.831
Liabilitas lain-lain/Other liabilities
USD JPY
521.548 473.234
7.189.533.536 54.194.807
547.305 506.131
6.778.371.196 52.414.924
-
-
Jumlah liabilitas/Total liabilities Aset - Bersih/Net Total Asset
USD 1 SGD 1 GBP 1 EUR 1 JPY 1 CHF 1 HKD 1 AUD 1 THB 1
15 Maret/March 15, 2016 Rp 13.178,00 9.558,00 18.756,00 14.642,00 116,61 13.356,00 1.698,00 9.845,00 375,00
284.855.000.000 3.887.973.510.000 6.213.600.000
-
-
8.900.664.569.021
8.132.203.964.241
157.092.967.457
143.892.581.333
Kurs konversi yang digunakan Bank pada tanggal 15 Maret 2016, 31 Desember 2015 dan 2014, menggunakan kurs Reuters jam 16.00 WIB sebagai berikut:
Mata Uang Asing
23.000.000 313.926.000 60.000.000
The conversion rates used as of March 15, 2016, December 31, 2015 and 2014 were Reuters’ rates as of 4:00 PM Western Indonesian Time with details as follows: 31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp Rp 13.785,00 9.759,00 20.439,00 15.057,00 114,52 13.919,00 1.779,00 10.084,00 382,00
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 98 -
12.385,00 9.376,00 19.288,00 15.053,00 103,56 12.516,00 1.597,00 10.148,00 377,00
Foreign Currency
USD 1 SGD 1 GBP 1 EUR 1 JPY 1 CHF 1 HKD 1 AUD 1 THB 1
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
40. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS
40. CLASSIFICATIONS AND FAIR ASSETS AND LIABILITIES
2015 Catatan/ Notes
Aset keuangan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit Piutang sew a pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen
Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi Jumlah Liabilitas Keuangan
2014 Nilai w ajar/ Fair value Rp
Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
Nilai w ajar/ Fair value Rp
8
249.475.218.474
247.151.433.518
268.307.976.167
268.946.302.198
10 12
10.684.270.001.385 447.593.933.637 -
10.721.218.171.466 447.979.124.340 -
10.419.820.008.380 312.055.667.711 263.773.474
10.599.133.472.103 312.336.477.178 264.011.771
11.381.339.153.496
11.416.348.729.324
11.000.447.425.732
11.180.680.263.250
Jumlah Aset Keuangan
19 21 22
OF
Except as detailed in the following table, the management considers the carrying amounts of financial assets and liabilities recognized in the consolidated financial statements approximate their fair values.
Selain daripada yang disebutkan dalam tabel dibawah ini, manajemen menilai bahwa nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah hampir sama dengan nilai wajarnya. Nilai tercatat/ Carrying amount Rp
VALUE
Financial asset Held-to-maturity Securities Loans and receivable Loans Finance lease receivables Consumer financing receivables Total Financial Assets
149.628.969.085 5.272.552.455.000 689.250.000.000
151.803.344.085 5.321.175.342.437 690.008.529.137
448.961.148.004 5.144.187.110.000 -
462.510.523.044 5.176.268.251.522 -
Financial liabilities Amortized cost Securities issued Borrow ings Subordinated Borrow ing
6.111.431.424.085
6.162.987.215.659
5.593.148.258.004
5.638.778.774.566
Total Financial Liabilities
Aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga tetap terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk), sedangkan aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga mengambang terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Asset or liabilities arranged at fixed interest rate are exposed to fair value interest risk, meanwhile asset or liability arranged at floating interest rates are exposed to cash flow interest rate risk.
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purposes of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan non-keuangan dan liabilitas keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair value of financial and non-financial assets and financial liabilities are determined as follows:
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, bunga yang masih harus dibayar dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amount of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, accrued interest receivable, deposits, deposits from other banks, accrued interest and other financial instruments with floating interest recognized in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif dan surat berharga yang diterbitkan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded on active markets and securities issued are determined with reference to quoted market prices.
- 99 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
297
298
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai wajar tagihan dan liabilitas derivatif diukur dengan menggunakan kurs kuotasi dan kurva yield yang berasal dari suku bunga kuotasi mencocokkan jatuh tempo kontrak.
Fair value of derivative receivables and payables are measured using quoted forward exchange rates and yield curves derived from quoted interest rates matching maturities of the contracts.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Fair value of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Tabel berikut ini memberikan analisis dari nilai wajar aset dan liabilitas yang dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of fair value of assets and liabilities, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable. 2015
Tingkat 1/ Level 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Diperdagangkan Tagihan derivatif Aset yang nilai wajarnya diungkapkan Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
-
Selisih
-
6.811.220.988
247.151.433.518
-
-
-
10.721.218.171.466 447.979.124.340
10.721.218.171.466 447.979.124.340
-
11.169.197.295.806
11.169.197.295.806
11.169.197.295.806
11.423.159.950.313
247.151.433.518
Liabilitas diukur pada nilai wajar Diperdagangkan Liabilitas derivatif
Jumlah Liabilitas
6.811.220.988
Jumlah/ Total Rp
-
-
Liabilitas yang nilai wajarnya diungkapkan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Surat berharga yang diterbitkan Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
Tingkat 3/ Level 3 Rp
247.151.433.518
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kredit-bersih Piutang sewa pembiayaan
Jumlah Aset
Tingkat 2/ Level 2 Rp
-
151.803.344.805 151.803.344.805
6.811.220.988
2.925.438.831
-
-
2.925.438.831
5.321.175.342.437 690.008.529.137 6.011.183.871.574
151.803.344.805 5.321.175.342.437 690.008.529.137 6.162.987.216.379
Assets measured at fair value Financial asset Trading Derivative receivables Assets for which fair values are disclosed Held-to-maturity Securities Loans and receivable Loans-net Finance lease receivables
Total Assets Liabilities measured at fair value Trading Derivative payables Liabilities for which fair values are disclosed Financial liabilities Amortized cost Securities issued Borrowings Subordinated borrowings
151.803.344.805
2.925.438.831
6.011.183.871.574
6.165.912.655.210
Total Liabilities
95.348.088.713
3.885.782.158
5.158.013.424.232
5.257.247.295.103
Difference
2014 Tingkat 1/ Level 1 Rp Aset diukur pada nilai wajar Aset keuangan Diperdagangkan Tagihan derivatif
-
Tingkat 2/ Level 2 Rp
Tingkat 3/ Level 3 Rp
17.099.378.527
-
Jumlah/ Total Rp
17.099.378.527
Assets measured at fair value Financial asset Trading Derivative receivables Liabilities measured at fair value Trading Derivative payables
Liabilitas diukur pada nilai wajar Diperdagangkan Liabilitas derivatif
-
10.724.090.206
-
10.724.090.206
Selisih
-
6.375.288.321
-
6.375.288.321
- 100 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Difference
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
41. MANAJEMEN RISIKO
41. RISK MANAGEMENT
Direksi Bank mempunyai tanggung jawab utama dalam mengelola dan mengawasi berbagai macam risiko yang dihadapi oleh Grup. Direksi telah menetapkan Komite Aset dan Liabilitas, Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko Bank di bidangnya masing-masing. Seluruh komite memiliki anggota eksekutif dan non eksekutif dan melaporkan aktivitasnya secara berkala kepada Direksi.
The Bank’s Board of Directors has primary responsibility for managing and overseeing a wide range of risks faced by the Group. Board of Directors has set the Asset and Liability Committee, Credit Committee and Risk Management Committee which are responsible for policy development and oversight of risk management in their respective fields. All the committees have executive and non-executive members and regularly report their activities to the Board of Directors.
Bank menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best yang diterapkan di perbankan practices internasional.
The Bank applies independent risk management in accordance with the requirement of Bank Indonesia regulations and the international best practices in banking industry.
Bagian Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, termasuk membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.
Together with the related working unit, Risk Management Division is responsible for managing/coordinating all of the risks faced by the Bank, namely credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk, including discussing and proposing risk management policy and guidelines.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan profil risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko entitas anak secara konsolidasian.
All these risks are reported by the Bank through the preparation of the risk profile report on a quarterly basis to describe all the inherent risks in the Bank's business activities, including the consolidated risk of a subsidiary.
Tim manajemen risiko membantu Direksi untuk memastikan bahwa risiko telah dikelola dengan benar dan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Grup juga telah membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatur dan memantau risiko-risiko berikut:
Risk management team assists the Board of Directors to ensure that risks are managed properly and are in line with prudential principles. The Group also have created policies to regulate and monitor the following risks:
RISIKO KREDIT
CREDIT RISK
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank. Pemberian kredit merupakan sumber risiko kredit yang terbesar. Selain kredit, Bank menghadapi risiko kredit dari berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, transaksi antar bank, transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi.
Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other parties to fulfill the obligations to the Bank. Credit risk can be derived from the Bank's business activities. Lending is the biggest source of credit risk. In addition to credit, the Bank faces credit risk from various financial instruments such as securities, acceptances, interbank transactions, trade financing transactions, foreign exchange and derivatives transactions, as well as commitments and contingent liabilities.
Risiko kredit dapat meningkat karena terkonsentrasinya penyediaan dana, antara lain pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim disebut risiko konsentrasi kredit.
Credit risk may increase due to concentration of provision of funds, among others, by debtor, geographic area, product, type of financing, or a particular business line. This risk is commonly called concentration of credit risk.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 101 -
299
300
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Secara umum eksposur risiko kredit merupakan salah satu eksposur risiko utama sehingga kemampuan Bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit serta menyediakan modal yang cukup bagi risiko tersebut sangat penting.
Generally, credit risk exposure is one of the major risk exposures, so the Bank’s ability to identify, measure, monitor, and control credit risk as well as provide sufficient capital for these risks is very important.
Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.
Credit risk management is not only intended to put the Bank as a bank that adheres to regulations, but is a management’s demand to implement a good credit risk management which is in accordance with banking practices to ensure that funds are not exposed to credit risk that may cause losses to the Bank. Application of risk management is not only aimed to prevent the decline in credit quality, but also expected to encourage Bank’s business activities.
Untuk memastikan penurunan kualitas kredit dapat diketahui lebih awal, maka portofolio kredit harus secara aktif dipantau dan dimitigasi melalui implementasi strategi remediasi dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang dipantau secara berkelanjutan antar Seksi/Bagian terkait termasuk unit kerja recovery, yaitu Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
To ensure that credit quality deterioration can be detected early, the loan portfolio should be actively monitored and mitigated through the implementation of remediation strategies in solving non-performing loans, which is monitored on an ongoing basis between the related sections/divisions including Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).
Mulai tahun 2012 Bank telah menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Metode Standar.
Since 2012, the Bank is required to calculate Risk Weighted Assets (RWA) of credit risk in accordance with Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk Using Standard Methods.
Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadap perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin (setiap 6 bulan) maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio kredit baik per kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai skenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkahlangkah pengendalian portofolio dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian, kualitas portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.
To monitor the quality and test the elasticity of the portfolio quality (NPL and Yield) against the changes in economic variables that may impact the Bank’s capital adequacy, the Bank on a regular basis (every 6 months) and ad hoc, runs stress test on the entire loan portfolio both by the large debtor, segment of business, industry or products with a variety of scenarios. With the stress test, the Bank can early anticipate and take control of the portfolio and the most optimal solution as a strategy for short and long term. Thus, the credit portfolio quality and capital adequacy of the Bank are well preserved.
Bank menerapkan prosedur-prosedur dalam mengelola risiko, antara lain:
The Bank implements certain procedures to manage risks, among others:
tertentu
Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hasil diskusi dengan unit-unit bisnis, mencakup persyaratan agunan, penilaian kredit, tingkat risiko dan pelaporan, prosedur dokumentasi dan hukum, serta kepatuhan terhadap terhadap peraturan dan persyaratan yang diwajibkan oleh pengawas.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 102 -
Formulating credit policies based on the results of discussions with the business units, including collateral requirements, credit assessment, the level of risk and reporting, documentation and legal procedures, and compliance with regulations and requirements that are required by the regulators.
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pemisahan fungsi antara yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana. Permohonan kredit dilakukan analisa berdasarkan 4 eyes principles oleh Credit Examination Division dan Komite Kredit.
Segregation of duties among analysis, approval, and credit administration within the framework or mechanism for delegating decision-making in provision of funds. Credit application is analyzed with 4 eyes principles by the Credit Examination Division and Credit Committee.
Pengembangan sistem administrasi kredit, efisiensi dan efektivitas operasional administrasi kredit, termasuk pemantauan dokumentasi, persyaratan kontrak, perjanjian kredit, dan pengikatan agunan.
Development of credit administration system, operational efficiency and effectiveness of credit administration, including monitoring documentation, contract requirements, credit agreements, and binding of collateral.
Melakukan pengawasan secara berkala atas kondisi debitur, yang meliputi kinerja keuangan, kemampuan membayar dan kinerja usaha debitur.
Conduct periodic monitoring of the debtors’ conditions, which includes financial performance, repayment capacity and business prospect.
Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan dan dilaporkan secara berkala ke Direksi dan Dewan Komisaris.
Monitor and evaluate progress and quality of the overall credit portfolio and report periodically to the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Memantau dan mengevaluasi perkembangan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait dan debitur-debitur tertentu serta memastikan pemenuhan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang sesuai.
Monitor and evaluate the development of the credit quality to related parties and particular debtors and ensure compliance with the appropriate Legal Lending Limit.
Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap kredit non-performing serta melaporkan perkembangannya ke Direksi.
Evaluate and monitor non-performing loans and report the progress to the Board of Directors.
Membatasi konsentrasi eksposur terhadap counterparty berdasarkan sektor industri untuk mencegah berlebihnya konsentrasi pada sektor industri tertentu.
Limit the concentrations of exposure to the counterparty based on the industrial sector to prevent over concentration on a particular industry sector.
Sentralisasi eksposur laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang mengandung risiko kredit dari setiap debitur atau per kelompok debitur dan/atau pihak lawan transaksi (counterparty) tertentu mengacu pada konsep single obligor.
Centralize the statement of financial position exposures and administrative accounts that contain credit risk of each borrower or a group of borrowers and/or certain counterparty referring to the concept of single obligor.
Menggunakan teknik pengukuran risiko dengan pendekatan pemeringkatan internal (internal rating) dan senantiasa melakukan pengkinian data secara berkala.
Use risk measurement technique with an internal rating approach and continue updating the data periodically.
Mengukur risiko kredit terkait dengan kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) seperti transaksi derivatif over the counter/OTC, dengan menggunakan nilai pasar yang dilakukan secara berkala.
Measure credit risks associated with the default of the other party (counterparty credit risk) such as derivative transactions over the counter/OTC, using the market value periodically.
Dalam hal melakukan pemantauan terhadap pemberian kredit oleh Bank dan entitas anak yang dapat terkonsentrasi pada suatu grup atau debitur tertentu, Bank dan entitas anak senantiasa melakukan pemantauan eksposur kredit tersebut secara konsolidasi.
In terms of monitoring for the credit granting by Bank and subsidiary which is concentrated to certain group or certain debtor, Bank and subsidiary will monitor its credit exposure in consolidation level.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 103 -
301
302
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
(i) Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
(i)
The maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sama dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recorded in the consolidated statements of financial position, the maximum exposure to credit risk is equal to its carrying value.
Untuk garansi dan irrevocable letter of credit yang diterbitkan, maka eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai maksimum yang harus dibayar oleh Bank apabila garansi dan irrevocable letter of credit tersebut harus dipenuhi. Sedangkan untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah jumlah seluruh fasilitas komitmen kredit yang belum ditarik oleh nasabah.
For guarantee and irrevocable letters of credit issued, the maximum exposure to credit risk is equal to the maximum value to be paid by the Bank when the guarantee and irrevocable letters of credit must be fulfilled. As for the loan commitment, the maximum exposure to credit risk is the total of credit commitment facilities that have not been withdrawn by the customer.
Tabel berikut ini menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai) untuk semua instrumen keuangan, baik yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening administratif, tanpa mempertimbangkan jaminan.
The following table presents the maximum exposure to credit risk (gross of allowance for impairment losses) for all financial instruments, both recorded on the consolidated statements of financial position and off-balance sheets, regardless of the collateral.
2015 Rp
2014 Rp
Laporan posisi keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Tagihan derivatif Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Aset lain-lain
1.030.877.524.383 543.957.894.255
877.013.440.078 772.677.864.834
3.633.647.690.073 269.922.124.168 6.811.220.988 10.721.218.171.466 190.878.747.017 447.979.124.340 18.187.880.896
2.080.476.952.014 332.749.565.300 17.099.378.527 10.599.133.472.103 192.831.070.224 312.336.477.178 264.011.771 12.927.086.340
Statements of financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Securities Derivative receivables Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Other assets
Sub Jumlah
16.863.480.377.586
15.197.509.318.369
Sub Total
Eksposur risiko kredit yang terkait dengan rekening administratif tanpa jaminan atau peningkatan kredit lain adalah sebagai berikut:
Credit risk exposures relating to off-balance sheet items without taking into account any collateral held or other credit enhancements are as follows:
Komitmen dan kontinjensi Fasilitas kredit yang belum digunakan Irrevocable L/C yang masih berjalan Bank garansi yang diterbitkan
Commitments and contingencies
Sub Jumlah Jumlah
140.456.393.910
164.818.698.136
Unused credit facilities
237.639.955.122 595.665.291.036
243.492.194.130 622.842.319.337
Irrevocable letters of credit Bank guarantees issued
973.761.640.068
1.031.153.211.603
17.837.242.017.654
16.228.662.529.972
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 104 -
Sub Total Total
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
(ii) Analisa risiko konsentrasi kredit
(ii) Credit concentration risk analysis
Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktifitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.
Credit concentration risk arises when several customers have similar business activities or similar characteristics which will cause the customers’ ability to meet their contractual obligation to be affected by the change of economic condition and other conditions.
Bank senantiasa berupaya melakukan diversifikasi portofolio kredit berdasarkan industri, dan produk kredit untuk meminimalkan risiko kredit. Tingkat diversifikasi didasarkan pada rencana strategis Bank, sektor target, kondisi ekonomi saat ini, kebijakan pemerintah, sumber pendanaan, dan proyeksi pertumbuhan.
Bank always endeavors to diversify credit portfolio based on industry and credit product in order to minimize credit risk. The diversification level is based on the Bank’s strategic plan, targeted sector, current economic conditions, government policy, funding source and growth projection.
Risiko konsentrasi kredit berdasarkan mata uang dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 10 dan 37.
Concentration of credit risk by currency and maturity is disclosed in Notes 10 and 38.
Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan off-balance sheet berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):
The following table presents the financial assets and off-balance sheet concentration by type of counterparty (gross of allowance for impairment losses): 2015
Pemerintah dan Bank Indonesia Bank-bank
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Demand deposits
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement
with Bank
with Bank
Indonesia and other banks
Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Derivative Receivables
Kredit/ Loans
Finance lease receivables
Acceptance Receivables
Aset lain-lain/ Other assets
and Contingencies
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
-
-
-
3.700.080.044.190
20,74
18.782.927.304
1.932.477.503
-
-
5.847.580.282
-
-
1.784.441.268.084
10,00 Banks
1.663.978.390
4.878.743.485
10.721.218.171.466
447.979.124.340
185.031.166.735
18.187.880.896
973.761.640.068
12.352.720.705.380
69,25
1.574.835.418.638 3.633.647.690.073 269.922.124.168
6.811.220.988
10.721.218.171.466
447.979.124.340
190.878.747.017
18.187.880.896
973.761.640.068
17.837.242.017.654
100,00 Total
543.957.894.255 1.213.920.388.740
-
-
Komitment dan kontinjensi/
Piutang
Derivatif/
1.030.877.524.383 2.419.727.301.333 249.475.218.474
Korporasi dan perorangan Jumlah
Tagihan
sewa pembiayaan/ Tagihan akseptasi/
Commitments % Government and Bank Indonesia
Corporates and personal
2014 Giro pada Bank Indonesia dan bank lain/ Demand deposits
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain/ Placement
with Bank
with Bank
sewa pembiayaan/
konsumen/
Tagihan akseptasi/
Indonesia and other banks
Indonesia and other banks
Efek-efek/ Securities
Derivative Receivables
Kredit/ Loans
Finance lease receivables
Consumer financing receivables
Acceptance Receivables
Aset lain-lain/ Other assets
and Contingencies
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
-
-
-
-
-
-
2.135.163.329.119
13,16
38.779.224.837
5.673.806.678
-
-
-
26.154.974.918
-
-
1.933.920.910.407
11,92 Banks
25.662.364.296
11.425.571.849
10.599.133.472.103
312.336.477.178
264.011.771
166.676.095.306
12.927.086.340
1.031.153.211.603
12.159.578.290.446
74,93
1.649.691.304.912 2.080.476.952.014 332.749.565.300
17.099.378.527
10.599.133.472.103
312.336.477.178
264.011.771
192.831.070.224
12.927.086.340
1.031.153.211.603
16.228.662.529.972
100,00 Total
Pemerintah dan Bank Indonesia
877.013.440.078
Bank-bank
772.677.864.834 1.090.635.039.140
Korporasi dan perorangan Jumlah
-
Tagihan Derivatif/
989.841.912.874 268.307.976.167
-
Piutang
Komitment dan kontinjensi/
Piutang pembiayaan
Commitments % Government and Bank Indonesia
Corporates and personal
- 105 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
303
304
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
(iii) Kualitas kredit keuangan
berdasarkan
kelas
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
aset
(iii) Credit quality by class of financial asset
Dalam mengidentifikasi risiko kredit, Bank didukung dengan aplikasi internal rating yang ditujukan untuk menghasilkan risk rating yang akurat dan konsisten. Rating yang dibuat sudah mengikuti standar sistem desain rating sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Basel II.
In identifying credit risk, the Bank uses internal rating application to assist in generating risk rating accurately and consistently. The risk rating application follows the system standard rating design that is required in Basel II.
Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, maka hasil rating tersebut kemudian dipetakan ke kolektibilitas seperti dibawah ini:
To comply with Bank Indonesia regulation, the result of rating would be mapped to BI collectibility as follows:
Risiko/Risk
Low
Medium
High
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perkiraan Peringkat yang sesuai/ Corresponding Probable Rating AAA AA A BBB+/BBB BBBBB+/BB BBB+/B B-
10
CCC+/CCC
3
11 12
CCIn default
4 5
Peringkat Risiko/Risk Rating
Pemetaan ke Kolektabilitas BI/ Mapping to Collectibility BI
Nilai/Grade
Investment Grade 1
2
Lancar/Pass
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Kurang Lancar/ Sub Standard Diragukan/Doubtful Macet /Loss
Below Investment Grade
Definisi dari tingkat risiko adalah sebagai berikut:
Definition of risk level are as follow:
Low Risk Counterparties yang memiliki pendapatan yang tinggi atau stabil, permodalan yang kuat dan likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kemampuan membayar tanpa bantuan dari sumber dana tambahan.
Low Risk Counterparties which have high or stable earnings, strong capital and liquidity that meets with repayment capability without support from additional source of fund.
Medium Risk Counterparties yang memiliki pendapatan, modal dan likuiditas yang cukup baik, namun memiliki potensi menurun. Meskipun debitur mampu memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga, indikasi dari beberapa masalah yang belum teratasi akan mempengaruhi pembayaran di masa depan.
Medium Risk Counterparties which have fairly good earnings, capital and liquidity but with the potential for decline. Although debtor is able to meet principal and interest obligation, indication of certain problems that left unresolved will affect future payment.
High Risk Counterparties yang memiliki pendapatan dan modal yang rendah dan kesulitan likuiditas yang menunjukkan kemungkinan ketidakmampuan untuk membayar kembali pokok dan/atau bunga.
High Risk Counterparties which have low earnings and capital and with liquidity difficulties that show possibility of inability to repay principal and/or interest.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 106 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan kelas menggunakan rating kredit internal Bank (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).
The table below shows the credit quality of financial asset by class using the Bank’s internal credit rating (gross of allowance for impairment losses).
2015
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired Risiko medium/ Risiko tinggi/ Medium risk High risk Rp Rp
Risiko rendah/ Low risk Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Aset keuangan lain-lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah
Tidak memiliki rating/Unrated Rp
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Rp
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
249.475.218.474
-
-
-
-
-
249.475.218.474
6.811.220.988
-
-
-
-
-
6.811.220.988
1.030.877.524.383 543.957.894.255
-
-
-
-
-
1.030.877.524.383 543.957.894.255
6.054.449.359.166 264.631.360.362
-
-
10.627.563.387
7.560.317.509
-
-
10.346.171.699.480
6.326.641.037.037
-
-
3.633.647.690.073 20.446.905.694 4.476.101.171.231 190.878.747.017 183.347.763.978
66.854.536.561 -
-
123.813.104.508 -
-
66.854.536.561
3.633.647.690.073 20.446.905.694 10.721.218.171.466 190.878.747.017 447.979.124.340
Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Other financial assets
18.187.880.896
123.813.104.508
16.863.480.377.586
Accrued interest receivable Total
2014
Risiko rendah/ Low risk Rp Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Diperdagangkan Tagihan derivatif Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Tagihan akseptasi Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan kosumen Aset keuangan lain-lain Pendapatan bunga yang masih harus diterima Jumlah
Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/Neither past due nor impaired Risiko medium/ Risiko tinggi/ Medium risk High risk Rp Rp
Tidak memiliki rating/Unrated Rp
Telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai/ Past due but not impaired Rp
Mengalami penurunan nilai/ Impaired Rp
Jumlah/ Total Rp
268.307.976.167
-
-
-
-
-
268.307.976.167
17.099.378.527
-
-
-
-
-
17.099.378.527
877.013.440.078 772.677.864.834
-
-
-
-
-
877.013.440.078 772.677.864.834
-
64.352.460.000 -
2.080.476.952.014 64.441.589.133 4.340.689.488.152 192.831.070.224 184.308.359.019 264.011.771
5.891.652.610.452 127.527.437.326 -
9.327.946.024
3.599.140.316
8.807.438.075.943
6.022.779.188.094
500.680.833 -
500.680.833
-
-
302.438.913.499 -
-
64.352.460.000
302.438.913.499
2.080.476.952.014 64.441.589.133 10.599.133.472.103 192.831.070.224 312.336.477.178 264.011.771
12.927.086.340 15.197.509.318.369
Held-to-maturity Securities Trading Derivative receivables
Loans and receivables Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placement with Bank Indonesia & other banks Securities Loans Acceptance receivables Finance lease receivables Consumer financing receivables Other financial assets Accrued interest receivable Total
(iv) Analisa umur pinjaman dan piutang yang sudah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.
(iv) Aging analysis of past due but not impaired loans and receivables.
Bank memiliki pinjaman yang diberikan dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 66.854.536.561 dan Rp 64.352.460.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dikarenakan jatuh tempo dari pinjaman dan piutang tersebut masih di bawah 90 hari.
The Bank’s loans and receivables that are past due but not impaired amounted to Rp 66,854,536,561 and Rp 64,352,460,000 as of December 31, 2015 and 2014, since the past due for that Bank’s loans and receivables still below 90 days.
- 107 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
305
306
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
(v)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kredit direstrukturisasi yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai.
(v) Restructured loans that would otherwise be past due or impaired.
Kredit yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah kondisi dimana Bank sebagai pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang mengalami kesulitan. Kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo sebesar nihil masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Renegotiated/restructured loans are conditions where the Bank as the lender provide relief to borrowers who are experiencing difficulties. Loans that have been renegotiated/ restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to nil as of December 31, 2015 and 2014, respectively.
(vi) Agunan
(vi) Collateral
Bank telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis modal kerja yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas dan/atau blokir rekening, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.
The Bank has implemented policies to mitigate credit risk, which include taking collaterals as a guarantee for loan repayment and making it the second way out if contractual obligations are not met. The type of collateral accepted for working capital and investment loans to mitigate credit risk include cash deposited with the Bank, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, land and/or building, machinery, vehicles, accounts receivable, raw materials/inventories, stocks or other securities. The fair value of collateral is assessed based on internal and/or external appraisals.
Agunan pada dasarnya adalah unsur pendukung dan bukan merupakan unsur utama dalam hal pembayaran kembali kredit, namun sebagai salah satu upaya dalam penerapan prinsip kehatian-hatian dalam penyaluran kredit oleh Bank maka penerimaan agunan yang kuat dan bernilai menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit, dengan demikian fungsi penyaluran dana oleh Bank dapat dilaksanakan dengan baik.
Collateral is basically a supporting element and is not a major element in terms of repayment of credit, however, as one of the implementation of prudential principle of granting credit by the Bank, acceptable strong and worthy collateral is being a major consideration in any credit granting decision, such that the function of distributing the funds by the Bank can be implemented well.
Untuk menghindari Bank dari kerugian yang terjadi akibat agunan yang diterima oleh Bank kehilangan atau rusak karena adanya bencana seperti kebakaran, gempa bumi, banjir dan yang lainnya, maka Bank mempersyaratkan objek yang menjadi agunan harus ditanggung oleh perusahaan asuransi sehingga apabila terjadi bencana yang menimpa objek agunan, pihak asuransi akan mengganti kerugian yang timbul atas bencana tersebut dan nilai objek agunan tidak akan mengalami penurunan.
To prevent the Bank from losses due to collateral accepted by the Bank is lost or damaged due to disaster such as fire, earthquake, flood and more, the Bank requires the object being collateralized to be insured by insurance companies so that in the event of a disaster, the insurance companies will replace those loss and the value of collateral objects will not decline.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 108 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank menggunakan azas konservatif dalam melakukan penilaian terhadap jaminan yang Bank terima, dimana nilai jaminan yang diakui Bank merupakan nilai terendah antara nilai pasar dikali dengan 56%, nilai tanggungan/fidusia dan nilai pinjaman dan piutang yang diberikan. Pada saat proses penilaian jaminan, Bank akan terlebih dahulu melaksanakan peninjauan lokasi jaminan yang bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi jaminan dalam keadaan baik dan dapat dipastikan keabsahan kepemilikan agunan dengan lokasi yang ada. Sesuai dengan pasal 35 PBI No. 14/15/PBI/2012, bahwa aktiva produktif diatas Rp 5.000.000.000 secara prinsip penilaian agunan harus dilakukan oleh penilai independen. Selain itu, Bank juga melakukan revaluasi agunan guna melakukan pengkinian nilai jaminan.
Bank uses conservative principles in assessing collateral received, where the value of collateral is recognized by using the lowest value between market value multiplied by 56%, mortgage/fiduciary values and value of loan and receivables itself. At the time of assessment process, Bank will conduct a visit to the collateral location in order to ensure the collateral is still in good condition and to confirm the validity of the ownership with the existing location. In accordance with Article 35 of PBI No. 14/15/PBI/2012, that assets above Rp 5,000,000,000 in principle appraisal must be performed by an independent appraiser. In addition, Bank also conducts collateral revaluation to update the current value of collateral.
Tabel dibawah ini menyajikan informasi atas konsentrasi kredit dari nilai wajar jaminan yang dimiliki Bank.
The table below shows information of credit concentration from fair value of collateral received by Bank.
Kredit korporasi/ Corporate loan Rp
Kredit FI dan BUMN/ Credit FI and BUMN Rp
2015 Kredit kary awan/ Staff loan Rp
Kredit konsumsi/ Consumption loan Rp
Jumlah/ Total Rp 10.721.218.171.466 9.843.486.398.975
Eksposur kredit Nilai agunan *) Total eksposur tanpa jaminan kredit Porsi eksposur kredit tanpa jaminan kredit (%)
9.615.200.919.515 9.014.050.267.536
1.068.202.263.190 792.525.631.439
4.514.988.760 -
33.300.000.000 36.910.500.000
601.694.993.781
275.676.631.751
4.514.988.760
-
100,00
-
Tanah & Bangunan Deposito & Tabungan Kendaraan Mesin-mesin Kapal Garansi Lainny a: - Inv entori - Tagihan Piutang - Stand by Letter of Credit - Saham
2.945.680.931.860 174.378.476.642 92.235.766.000 963.826.825.226 101.689.624.846 2.699.774.696.094
413.207.048.726
-
36.910.500.000 -
2.982.591.431.860 174.378.476.642 92.235.766.000 963.826.825.226 101.689.624.846 3.112.981.744.820
768.577.030.011 714.676.148.628 277.395.768.229 275.815.000.000
379.318.582.713 -
-
-
768.577.030.011 1.093.994.731.341 277.395.768.229 275.815.000.000
Land & Building Deposits & Sav ing Vehicle Machineries Vessel Guarantee Others: - Inv entory - Account Receiv ables - Stand by Letter of Credit - Share
Jumlah
9.014.050.267.536
792.525.631.439
-
36.910.500.000
9.843.486.398.975
Total
6,26
25,81
Kredit korporasi/ Corporate loan Rp Eksposur kredit Nilai agunan *) Total eksposur tanpa jaminan kredit Porsi eksposur kredit tanpa jaminan kredit (%)
10.070.083.606.868 5.752.028.081.963
Kredit FI dan BUMN/ Credit FI and BUMN Rp 488.042.531.536 542.375.481.301
881.886.614.292 8,23
2014 Kredit kary awan/ Staff loan Rp
Kredit konsumsi/ Consumption loan Rp
Jumlah/ Total Rp
4.107.333.699 -
36.900.000.000 36.910.500.000
10.599.133.472.103 6.331.314.063.264
4.328.056.215.965
-
4.107.333.699
-
4.332.163.549.664
42,94
-
100,00
-
40,87
Tanah & Bangunan Deposito & Tabungan Kendaraan Mesin-mesin Kapal Garansi Lainny a: - Inv entori - Tagihan Piutang
2.214.343.396.937 163.595.388.150 75.022.150.985 1.028.118.475.343 51.311.645.640 3.737.263.392.203
-
944.112.749.394 941.708.373.194
Jumlah
9.155.475.571.846
Outstanding Collateral v alue *) Total Unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%)
Outstanding Collateral v alue *) Total Unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%)
-
36.910.500.000 -
2.251.253.896.937 163.595.388.150 75.022.150.985 1.028.118.475.343 51.311.645.640 3.737.263.392.203
542.375.481.301
-
-
944.112.749.394 1.484.083.854.495
Land & Building Deposits & Sav ing Vehicle Machineries Vessel Guarantee Others: - Inv entory - Account Receiv ables
542.375.481.301
-
36.910.500.000
9.734.761.553.147
Total
*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment
- 109 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
307
308
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
RISIKO LIKUIDITAS
LIQUIDITY RISK
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk that arises because of Bank’s inability to meet the financial liability that is due from cash flow funding source and/or from high quality liquid assets that can be encumbered, without disrupting Bank’s activity and financial condition.
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh:
The inability to obtain cash flow funding source which gives rise to liquidity risk can be caused by, among others:
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau
The inability to generate cash flow from earning assets or from asset sales including liquid assets; and/or
ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima.
The inability to generate cash flow from fund raising, inter-bank transactions, and the borrowings.
Bank senantiasa menjaga ketersediaan dana dan likuiditas harian secara konsisten untuk menjamin kebutuhan likuiditas terpenuhi. Ketersediaan dana secara konsolidasian (semua jenis mata uang) per posisi 31 Desember 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp 3.903.168 juta dan Rp 3.512.356 juta atau setara dengan 50,62% dan 54,43% dibandingkan dengan total dana pihak ketiga dan 22,99% dan 23,22% dibandingkan dengan total aset. Sedangkan rasio aset likuid (primer dan sekunder) dibandingkan total dana pihak ketiga dan total aset masing-masing sebesar 13,93% dan 6,32% tahun 2015 dan 19,03% dan 8,12% tahun 2014.
The Bank always maintains the available fund and daily liquidity consistently in order to assure that liquidity needs are met. Consolidated available funds (all currencies) as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 3,903,168 million and Rp 3,512,356 million or equivalent to 50.62% and 54.43%, respectively, compared to the total thirdparty funds and 22.99% and 23.22%, respectively, compared to total assets. Meanwhile, the liquid asset ratios (primary and secondary) compared to the total third-party funds and total asset are 13.93% and 6.32%, respectively, as of December 31, 2015 and 19.03% and 8.12%, respectively, as of December 31, 2014.
Bank menggunakan beberapa alat pengukuran risiko likuiditas seperti rasio likuiditas, profil maturitas, proyeksi arus kas dan stress testing untuk mengetahui seberapa besar risiko yang dihadapai oleh Bank termasuk dalam menentukan limit yang harus dijaga.
Bank takes several liquidity risk measurement methods such as liquidity ratio, maturity profile, cash flow projection and stress testing to derive how high the risk faced by the Bank is, including determining the limit to be maintained.
Bank menggunakan metodologi profil maturitas untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang, baik kondisi defisit maupun surplus dan mengembangkan indikator peringatan dini untuk mengantisipasi terjadinya guncangan terhadap kondisi likuiditas Bank.
The Bank takes maturity profile methodology to estimate the potential of liquidity risk to be faced by the Bank in the future, either in deficit or surplus position, and develop early warning indicators to anticipate shock to Bank’s liquidity condition.
Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi berbagai situasi, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis dengan melakukan stress testing yang dilengkapi dengan penyusunan rencana kontinjensi.
In order to know the Bank’s ability in facing various situations, the Bank conducts liquidity scenario analysis, comprising normal condition and abnormal condition scenarios including extreme or critical conditions by running stress testing equipped by contingency planning.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 110 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kondisi krisis mencakup kondisi krisis bank secara khusus (specific bank crisis) dan krisis pasar secara umum (general market crisis). Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank secara khusus, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi krisis pasar secara umum, misalnya krisis pasar secara regional, Bank memenuhi kebutuhan likuiditas melalui standby facility dari perusahaan induk (Resona Bank, Jepang) sedangkan untuk krisis pasar secara global, maka Bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia dengan kualitas aset yang dimiliki oleh Bank.
Critical condition comprises specific bank crisis and general market crisis. In line with such contingency planning, for specific bank crisis the Bank can meet its liquidity needs through borrowing (such as bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), and third-party fund pricing. As for general market crisis, such as regional market crisis, the Bank meets the liquidity needs through standby facility from the holding company (Resona Bank, Japan), as for global market crisis, the Bank meets its liquidity needs through liquidity facility from Bank Indonesia according to the quality of assets owned by the Bank.
Bank menerapkan prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko likuiditas untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas, antara lain dengan cara:
Bank implements certain procedures in managing and overseeing liquidity risk to minimize the possibility of Bank’s inability to obtain cash flow funding source, among others by:
Kebijakan manajemen likuiditas Bank telah menetapkan tanggung jawab, pendekatan manajemen dan strategi yang diambil untuk memastikan kecukupan likuiditas yang harus dipelihara dalam memenuhi kewajiban Bank secara kontraktual atau berdasarkan aturan.
Bank’s liquidity management policy sets out the responsibility, management approach and strategy to be taken to assure the adequacy of liquidity to be maintained to meet Bank’s contractual liability or pursuant to regulation.
Melakukan identifikasi dan analisis terhadap seluruh sumber risiko likuiditas meliputi produk dan aktivitas perbankan yang dapat mempengaruhi sumber dan penggunaan dana, baik pada posisi aset dan liabilitas maupun rekening administratif dan risiko-risiko lain yang dapat meningkatkan risiko likuiditas, misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Identifying and analysing all the liquidity risk sources which comprise banking product and activities that can affect fund source and usage, either in asset or liability positions and administrative accounts as well as other risks that may elevate liquidity risks, such as credit risk, market risk and operational risk.
Bank menetapkan dan memantau batasanbatasan tertentu untuk memastikan agar tingkat likuiditas yang optimal terjaga.
Bank sets out and monitors certain limits to assure that optimum liquidity level is maintained.
Posisi likuiditas harian diawasi dan stress testing likuiditas dilakukan secara teratur dengan berbagai variasi skenario baik dalam kondisi pasar normal dan maupun tidak normal (krisis). Semua kebijakan mengenai likuiditas termasuk prosedurnya harus di tinjau ulang dan mendapat persetujuan dari Komite Manajemen Risiko.
Daily liquidity level is watched and liquidity stress testing is run regularly under scenario variations either in normal market condition or crisis. All the policies regarding liquidity including the procedure must be reviewed and approved by Risk Management Committee.
Bank masih mengandalkan deposito dari nasabah dan bank lain sebagai sumber utama pendanaan yang umumnya memiliki jatuh tempo lebih pendek dan sebagian besar harus dikembalikan berdasarkan permintaan. Sifat jangka pendek dari simpanan tersebut meningkatkan risiko likuiditas Bank dan Bank secara aktif mengelola risiko ini dengan memelihara harga yang kompetitif dan senantiasa memantau tren pasar.
Bank still relies on time deposit from customers and other banks as main source of funding which are generally due earlier and mostly have to be repaid upon request. The short-term nature of such saving elevates Bank’s liquidity risk and Bank actively manages this risk by maintaining competitive price and monitor market trend consistently.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 111 -
309
310
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank telah menetapkan rencana pendanaan darurat bilamana Bank mengalami kesulitan likuiditas yang direview secara berkala baik mengenai pendekatan dan strategi yang akan diambil, maupun rencana tindak manajemen bank pada situasi krisis likuiditas.
The Bank has set out emergency funding plan in the event the Bank undergoes liquidity difficulties as regularly reviewed from the aspects of approach and strategy to be taken, or the plan of bank’s management measures under liquidity crisis situation.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposures to liquidity risk
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset lancar terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, rasio dari aset lancar terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut:
Bank measures and oversees liquidity risk by analyzing the gap of liquidity maturity and liquidity ratios. One of liquidity ratios is ratio of liquid assets to liquid liabilities. On December 31, 2015 and 2014, the ratios of liquid assets to liquid liabilities are as follows:
2015 Rp
2014 Rp
Kas Giro Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia dan penempatan Bank Indonesia lainnya Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
23.309.220.015
18.648.985.310
3.550.353.359.234
2.033.780.455.150
1.507.766.128.372
1.575.217.391.715
Cash Demand deposits w ith Bank Indonesia, BI Certificate and other Bank Indonesia placements Demand deposit w ith other banks and placement w ith other banks less deposits from other banks
Jumlah aset lancar bersih Simpanan
5.081.428.707.621 7.711.124.782.374
3.627.646.832.175 6.453.140.720.311
Total net liquid assets Deposits
Rasio
65,90%
56,22%
Ratio
Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana entitas dapat disyaratkan untuk membayar.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For financial liabilities where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.
Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan untuk memproyeksikan arus kas bunga.
Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period to project interest cash flows.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 112 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas kontraktrual tidak terdiskonto:
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows: 2015
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas derivatif Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
480.086.277 862.133.583 19.278.476.715 91.711.705.171 300.826.568
1.740.119.368 51.442.164.391 -
323.185.880 32.264.677.455 -
15.460.200.000 -
Suku bunga variabel: Simpanan Pinjaman yang diterima Pinjaman subordinasi
3.413.583.189.977 12.221.775.188 803.148.563
1.577.172.648.043 2.677.161.875
2.117.749.347.070 12.270.325.260
1.049.725.842.493 65.188.891.656
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan
2.909.958.047.230 236.398.844.575 4.778.888.889 -
1.179.280.312.703 5.889.722.222 -
246.683.072.820 431.929.722.222 166.241.250.000
264.091.388.889 -
Sub jumlah
-
25.680.794.961 759.837.834.771
-
Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities payable immediately Derivative payables Deposit from other banks Acceptance payables Other liabilities
3.413.583.189.977 4.782.550.407.755 840.777.362.125
Variable interest rate Deposits Borrowings Subordinated Borrowing
4.335.921.432.753 236.398.844.575 706.689.722.222 166.241.250.000
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Borrowings Securities issued
6.690.377.122.736
2.818.202.128.602
3.007.461.580.707
1.394.466.323.038
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit
6.577.940.223 120.694.951.021
23.800.000.000 77.912.762.402
110.078.453.687 29.125.458.435
9.906.783.264
-
140.456.393.910 237.639.955.122
Sub jumlah liabilitas komitmen
127.272.891.244
101.712.762.402
139.203.912.122
9.906.783.264
-
378.096.349.032
Sub total commitment liabilities
31.249.865.913
95.435.797.550
312.370.553.404
156.609.074.169
-
595.665.291.036
Contingent liabilities Bank guarantees issued
595.665.291.036
Sub total contingent liabilities
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
785.518.629.732
480.086.277 2.925.438.831 19.278.476.715 190.878.747.017 300.826.568
14.696.025.784.815
Sub total Commitment liabilities
31.249.865.913
95.435.797.550
312.370.553.404
156.609.074.169
6.848.899.879.893
3.015.350.688.554
3.459.036.046.233
1.560.982.180.471
785.518.629.732
15.669.787.424.883
Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit
Total
2014
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1 month 3 months
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3 months 12 months
> 1 tahun s/d 5 tahun/ > 1 year 5 years
> 5 tahun/ > 5 years
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp Financial liabilities Non-interest bearing Liabilities payable immediately Derivative payables Acceptance payables Other liabilities
1.443.926.956 1.815.914.784 105.222.783.188 544.737.147
2.612.502.715 66.239.585.666 -
6.064.275.310 21.368.701.370 -
231.397.397 -
-
1.443.926.956 10.724.090.206 192.831.070.224 544.737.147
Suku bunga variabel: Simpanan Pinjaman yang diterima Biaya yang masih harus dibayar
3.459.642.379.039 507.255.541.250 10.626.404.639
471.550.000.000 25.497.381.264
2.796.595.338.750 61.427.673.749
618.786.230.000 52.581.651.275
-
3.459.642.379.039 4.394.187.110.000 150.133.110.927
Variable interest rate Deposits Borrowings Accrued expenses
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Pinjaman yang diterima Surat berharga yang diterbitkan Biaya yang masih harus dibayar
2.170.542.090.869 288.095.512.259 27.799.099.826
687.304.018.807 16.906.777.264
135.652.231.596 100.000.000.000 300.000.000.000 87.515.491.873
650.000.000.000 150.000.000.000 72.930.972.222
-
2.993.498.341.272 288.095.512.259 750.000.000.000 450.000.000.000 205.152.341.185
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Borrowings Securities issued Accrued expenses
-
12.896.252.619.215
Sub jumlah
6.572.988.389.957
1.270.110.265.716
3.508.623.712.648
1.544.530.250.894
Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Irrevocable letters of credit
28.831.194.331 40.456.350.663
6.550.397.689 181.026.407.549
88.700.106.116 21.538.607.758
470.828.160
40.737.000.000 -
164.818.698.136 243.492.194.130
Sub jumlah liabilitas komitmen
69.287.544.994
187.576.805.238
110.238.713.874
470.828.160
40.737.000.000
408.310.892.266
Sub total commitment liabilities
Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan
45.565.516.052
112.606.006.383
239.715.272.608
224.955.524.294
622.842.319.337
Contingent liabilities Bank guarantees issued
622.842.319.337
Sub total contingent liabilities
Sub jumlah liabilitas kontinjensi Jumlah
Sub total Commitment liabilities
45.565.516.052
112.606.006.383
239.715.272.608
224.955.524.294
6.687.841.451.003
1.570.293.077.337
3.858.577.699.130
1.769.956.603.348
- 113 -
40.737.000.000
13.927.405.830.818
Unused credit facilities granted Irrevocable letters of credit
Total
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
311
312
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
RISIKO PASAR
MARKET RISK
Risiko pasar adalah risiko pada laporan keuangan konsolidasian dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Market risk is the risk at the consolidated statement of financial position and administrative accounts including derivative transactions, due to overall changes of market condition, including the risk of option price change.
Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko komoditas dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Sedangkan risiko ekuitas berasal dari posisi trading book.
Market risk comprises interest rate risk, exchange rate risk, equity risk and commodity risk. Interest rate, exchange rate risk and commodity risk can be derived from both the trading book position and the banking book position. Meanwhile, the equity risk is derived from trading book position.
Namun demikian, penerapan manajemen risiko untuk risiko ekuitas dan komoditas hanya wajib diterapkan oleh bank yang melakukan konsolidasian dengan entitas anak. Dan untuk posisi data 31 Desember 2015 dan 2014, Bank hanya memiliki risiko pasar untuk risiko suku bunga dan risiko nilai tukar saja.
However, risk management implementation for equity and commodity risks are only obligatory for banks which consolidate subsidiaries. As of December 31, 2015 and 2014, the Bank’s exposure to market risk relates to interest risk and exchange risk only.
Tujuan utama Bank mengelola risiko pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.
The Bank’s main objective in managing market risk is to minimize the possibility of negative impact due to changes in market conditions on the Bank’s assets and capital.
Dalam mengukur risiko pasar, selain menggunakan metode standar (standardized approach) sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Bank juga menggunakan metode pengukuran internal (internal measurement approach) untuk menghitung Value at Risk (VaR) risiko pasar dengan historical simulation yang diperuntukkan untuk kebutuhan internal Bank. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam menghitung VaR adalah sebagai berikut:
In measuring market risk, aside from using the standardized approach as stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulations, the Bank also uses the internal measurement approach to calculate Value at Risk (VaR) of market risk using the historical simulation to address the Bank’s internal needs. The assumptions that the Bank used to calculate VaR are as follows:
Mata uang dasar adalah Rupiah. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 99%. Tail smoothing menggunakan Linear Interpolation. Holding period yang digunakan 10 hari.
Base currency is Indonesian Rupiah. Confidence level used is 99%.
Bank menerapkan prosedur-prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko pasar, antara lain:
The Bank implements certain procedures in managing and overseeing market risk, including:
Memantau Posisi Devisa Neto (PDN) dengan menetapkan soft limit sebesar 90% x 20% x modal Bank, untuk memastikan bahwa Bank tidak melampaui limit PDN.
Monitoring Net Open Position (NOP) by setting the soft limit to 90% x 20% x Bank’s capital, to assure that the Bank does not exceed the net open position.
Menyiapkan laporan repricing profile untuk memantau dampak tingkat suku bunga terhadap gap position, termasuk laporan maturity/repricing schedule untuk memantau basis risk dan repricing risk terhadap pendapatan bunga bersih (net interest income) dan nilai ekonomis bank (economic value of equity).
Preparing repricing profile report to monitor the effects of interest rate on position gap, including maturity report/repricing schedule to monitor basis risk and repricing risk against net interest income and economic value of equity.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 114 -
Tail smoothing using linear interpolation Holding period using 10 days
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Melakukan rekonsiliasi posisi baik untuk pricing suku bunga maupun pengendalian akurasi keuntungan dan kerugian transaksi, yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen.
Performing position reconciliation both for interest rate pricing and control of transaction profit and loss accuracy, managed and recorded in management information system.
Menetapkan dan memantau dealer limit, counter party line limit, dan limit per time bucket/band.
Implementing and monitoring dealer limit, counterparty line limit and time bucket/band limit.
Memonitor kontrak transaksi hingga jatuh tempo dan melakukan penilaian kembali kredibilitas counterparty serta mencegah penempatan yang terkonsentrasi.
Monitoring transaction contracts until maturity and reassessing counterparty’s credibility as well as preventing concentrated placements.
Menetapkan transaksi valuta asing dan pasar uang yang diperkenankan.
Setting the allowable exchange rate transaction and money market transactions.
Melindungi nilai keuntungan dalam denominasi valuta asing dan biaya keuntungan/kerugian terhadap pergerakan yang berlawanan dari kurs valuta asing.
Protecting profit in foreign currency denomination and profit/loss cost against opposing movement of foreign currency.
Memantau potensi tingkat kerugian (value at risk) per holding period dan pada tingkat kepercayaan tertentu.
Monitoring value at risk per holding period and at certain confidence level.
Melakukan pemantauan terhadap kewajaran harga (suku bunga dan nilai tukar) terhadap harga pasar yang berlaku
Monitoring fairness price (interest rate and exchange rate) compared to prevailing market price.
Melakukan stress testing berdasarkan kejadian historis maupun berdasarkan skenario pergerakan harga pasar yang ekstrim untuk memastikan kecukupan alokasi modal.
Running stress test based on historical events and extreme market price movement scenario to assure capital allocation adequacy.
1.
Risiko nilai tukar
1. Exchange rate risk
Bank menghadapi risiko mata uang melalui transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau setiap risiko konsentrasi dalam kaitannya dengan mata uang individu yang kemudian dihubungkan dengan penjabaran transaksi mata uang asing dan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang fungsional, yaitu Rupiah.
The Bank faces currency risk in its transactions in foreign currency. The Bank monitors every concentration risk in relation to individual currency, which is then connected with the translation of the foreign currency transactions and assets as well as monetary liabilities in functional currency, i.e. Rupiah.
Posisi valuta asing bersih dengan mata uang utama pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 seperti terlihat pada tabel berikut ini dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan, setiap bank diwajibkan untuk memelihara agregat dan keseimbangan posisi devisa neto maksimum 20% dari modal.
The foreign currency net position against major currencies as of December 31, 2015 and 2014 is shown in the table below, calculated pursuant to the prevailing Bank Indonesia’s provisions. In line with the regulation, every bank is required to maintain its aggregate and balance of net open position of maximum 20% of the capital.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 115 -
313
314
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sensitivitas nilai tukar
Foreign exchange (forex) sensitivity
Analisa sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 15% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun kebelakang. Pada tahun 2015 dan 2014 ekses modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 143 kali dan 376 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang sangat rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi, sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Foreign exchange (forex) sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential forex losses by assuming that forex fluctuation will go adversely to each forex position. The forex fluctuation chosen is the higher of assumed forex fluctuation for each exchange rate of 15% or historical data for one year. In 2015 and 2014, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from forex risk 143 times and 376 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the Bank is considered very unsusceptible to forex movements.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang telah diubah dengan PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan diubah lagi dengan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan diubah lagi dengan PBI No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010 dan yang terakhir dengan PBI No. 17/5/PBI/2015 tanggal 29 Mei 2015, Bank tidak lagi diwajibkan untuk mengelola dan memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal setiap 30 menit, namun tetap memiliki kewajiban untuk mengelola dan memelihara posisi devisa neto pada akhir hari kerja secara keseluruhan paling tinggi 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Pursuant to Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003, as amended by PBI No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 and then by PBI No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and changed again with PBI No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010 and the latest by PBI No. 17/5/PBI/2015 dated May 29, 2015, the Bank is no longer required to manage and maintain the net open position of maximum 20% of the capital every 30 minutes, but is still required to manage and maintain the net open position at the end of the working day overall more than 20% of the capital. According to Bank Indonesia guidelines, "net open position" is the sum of the absolute value of the net difference between assets and liabilities for each foreign currency and the net difference between the receivables and payables, in the form of commitments and contingencies at the administrative accounts, for each currency, which are all expressed in Rupiah.
Berikut rincian Posisi Devisa Neto Bank:
The following is the Bank’s Net Foreign Exchange Position:
Mata uang/Currency
2015 Liabilitas dan liabilitas rekening administratif / Liabilities and administrative liability accounts Mata uang asing/ Ekuiv alen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
Aset dan tagihan rekening administratif / Assets and administrative asset accounts Mata uang asing/ Ekuiv alen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar Y en Jepang/ Japanese Yen Baht Thailand Thailand Baht/ Poundsterling Inggris/ British Poundsterling Dollar Australia/ Australian Dollar Euro/Euro Dollar Hongkong/ Hongkong Dollar Dollar Singapura/ Singapore Dollar Jumlah/Total
Bersih - absolut/Net absolute Mata uang asing/ Ekuiv alen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
657.012.357
9.056.915.342.624
656.917.235
9.055.604.089.037
95.122
1.311.253.587
6.021.404.033
689.541.082.839
6.016.037.147
688.926.493.939
5.366.886
614.588.900
3.169.184
1.210.628.121
1.832.644
700.070.158
1.336.539
510.557.963
7.302
149.252.060
-
-
7.302
149.252.060
10.858 2.886.841
109.492.266 43.467.170.938
9.565 969
96.453.902 14.589.763
8.089
14.390.928
8.089
14.390.928
650.658
6.349.770.215 9.797.757.129.991
Modal/Total Capital
1.293 2.887.810 -
13.038.364 43.481.760.701 -
651.448
6.357.478.127 9.795.082.930.326
790
7.707.912 2.718.795.015 3.056.094.187.966
*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital
0,09%
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 116 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
Mata uang/Currency
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2014 Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/ Liabilities and administrative liability accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
Aset dan tagihan rekening administratif/ Assets and administrative asset accounts Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
Dollar Amerika Serikat/ United States Dollar Yen Jepang/ Japanese Yen Baht Thailand Thailand Baht/ Poundsterling Inggris/ British Poundsterling Dollar Australia/ Australian Dollar Dollar Hongkong/ Hongkong Dollar Dollar Singapura/ Singapore Dollar Euro/Euro Jumlah/Total
710.843.585
8.803.797.805.550
710.495.257
8.799.483.760.570
348.328
4.314.044.980
6.050.532.978
626.593.195.201
6.040.273.781
625.530.752.862
10.259.197
1.062.442.339
58.103.750
21.905.113.993
56.936.389
21.465.018.888
1.167.361
440.095.105
18.761
361.872.565
18.761
361.872.565
5.457
55.385.502
4.175
42.368.722
12.636
20.180.509
12.636
20.180.509
1.570.237 1.197.995
14.722.546.044 18.033.421.356
1.578 499
14.795.816 7.509.815
-
1.282
-
-
1.571.815 1.197.496
9.485.489.520.720
13.016.780
14.737.341.860 18.025.911.541 9.479.255.802.501
Modal/Total Capital
6.263.309.851 2.103.485.442.989
*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital
2.
Bersih - absolut/Net absolute Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ Foreign currency Equivalent in Rp
0,30%
*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*) According to Bank Indonesia regulations, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 611.219 juta dan 420.679 juta. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
The maximum limit of Net Open Position (absolute) as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp 611,219 million and Rp 420,679 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2015 and 2014 did not exceed the maximum limit allowed by Bank Indonesia.
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 menggunakan modal pada tanggal yang sama masing-masing sebesar 0,09% dan 0,29%.
The percentages of Net Open Position to capital as of December 31, 2015 and 2014 using capital as of the same dates are 0.09% and 0.29%, respectively.
Risiko Suku Bunga
2. Interest Rate Risk
Risiko suku bunga dalam banking book adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar berlawanan dengan posisi bank yang mengandung risiko suku bunga khususnya posisi buku bank terhadap potensi profitabilitas bank (earning perspective) yang bersifat jangka pendek (kurang dari 1 tahun) maupun nilai ekonomis dari ekuitas bank (economic value perspective) yang bersifat jangka panjang (lebih dari 1 tahun).
Interest rate risk in the banking book is the potential loss arising from movements in interest rates in the market opposing the bank’s position that contains interest rate risk, especially banking book position against the short term (less than 1 year) potential profitability of banks (earnings perspective) and long term (more than 1 year) economic value perspective.
Kegiatan operasional Bank akan terpapar risiko pergerakan suku bunga apabila aset produktif (termasuk investasi) dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga jatuh tempo atau di-reprice pada waktu yang berbeda atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas suku bunga mengambang, Bank juga menghadapi basis risk, yaitu perbedaan dari proses repricing terhadap berbagai tingkat suku bunga acuan mengambang, seperti suku bunga deposito, SBI enam bulan, JIBOR satu bulan, SIBOR enam bulan dan berbagai jenis suku bunga.
Bank’s operations will be exposed to the risk of interest rate movements if earning assets (including investments) and liabilities that are sensitive to maturity of interest rate or are repriced at different times or in different amounts. In terms of assets and liabilities of floating rate, the Bank also faces a basis risk, i.e. the difference between the repricing and various floating rate benchmark, such as deposit rates, six-month SBI, one month JIBOR, six-month SIBOR and various types of interest rates.
- 117 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
315
316
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kegiatan manajemen risiko dimaksudkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, sehingga tingkat bunga pasar konsisten dengan strategi bisnis Bank.
Risk management activities are intended to optimize net interest income, so the market interest rate is consistent with the Bank's business strategy
Untuk meminimalkan dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank berupaya mengurangi kesenjangan antara risiko aset sensitif (RSA) dan risiko liabilitas sensitif (RSL). Jika suku bunga bergerak secara paralel pada aset dan pada liabilitas, Bank tidak terlalu terkena risiko suku bunga.
To minimize the impact of changes in interest rates on bank earnings, the Bank seeks to reduce the gap between risk sensitive assets (RSA) and risk sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel with the assets and liabilities, the Bank is not significantly exposed to interest rate risk.
RSA Bank didominasi oleh kredit dan penempatan pada Bank Indonesia, dan RSL didominasi oleh dana pihak ketiga (giro dan deposito berjangka).
Bank’s RSA is dominated by loans and placements in Bank Indonesia, and RSL is dominated by the third party funds (demand deposits and time deposits).
Repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate) dijelaskan pada Catatan 38.
Repricing profile of the assets and liabilities that were sensitive to interest rate sorted according to its periodic repricing for floating rates and by its tenor for fixed rates is described in Note 38.
Sensitivitas Suku Bunga
Interest rate sensitivity
Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan metodologi repricing schedule/gap report yang digunakan untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan (Net Interest Income Sensitivity/NII Sensitivity) akibat pergerakan suku bunga, Bank melakukan simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock) secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps) tetap untuk semua periode waktu.
In managing interest rate risk, the Bank is using a repricing schedule/gap report to describe the level of interest rate risk exposure, while to measure the sensitivity of earnings (Net Interest Income Sensitivity/NII Sensitivity) due to movements in interest rates, Bank simulates the scenario of volatile interest rates (rate shock) in parallel shift with fix rate 100 basis points (bps) for all time bucket.
Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih.
The following table set forth the impact of reasonable possible changes in the interest rates on net interest income.
2015 Kenaikan (penurunan) pada basis Sensitivitas dari laba poin/Increase (rugi) sebelum pajak (decrease) in basis 2015/Sensitivity of profit points (loss) before tax for 2015 Rp Asumsi pergerakan suku bunga
+100bps -100bps
19.653.678.336 (19.653.678.336)
Assumption of parallel shift interest rate
2014 Kenaikan (penurunan) pada basis Sensitivitas dari laba poin/Increase (rugi) sebelum pajak (decrease) in basis 2014/Sensitivity of profit points (loss) before tax for 2014 Rp Asumsi pergerakan suku bunga
+100bps -100bps
25.050.714.267 (25.050.714.267)
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 118 -
Assumption of parallel shift interest rate
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari pergerakan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga yang dipilih adalah yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 100 bps dan laporan posisi keuangan valas sebesar 100 bps atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2015 dan 2014, ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 11,70 kali dan 8,50 kali.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of Bank’s excess capital to absorb potential interest rates movements losses, by making the assumption of changes /fluctuations in interest rates. Fluctuations in interest rate to be chosen is the higher between the fluctuation assumptions of each rupiah statement of financial position interest rate of 100 bps and foreign currency statement of financial position of 100 bps or fluctuations based on historical data from prior year. In 2015 and 2014, excess capital could cover the Bank interest rate risk by 11.70 times and 8.50 times, respectively.
Tingginya coverage ekses modal terhadap sensitivitas suku bunga menunjukkan bahwa Bank sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
The high coverage of excess capital against the sensitivity of interest rates shows that the Bank is not vulnerable to interest rate movements.
Risiko Pasar - VaR
Market Risk - VaR
Berikut adalah rangkuman posisi VaR Bank yang berasal dari portofolio trading sebagai berikut:
A summary of the VaR position of the trading portfolio of the Bank is as follows:
2015
Suku bunga Nilai tukar
2014
Rata-rata/ Average
Tertinggi/ Maximum
Terendah/ Minimum
VaR akhir tahun/ Year-End VaR
Rata-rata/ Average
Tertinggi/ Maximum
Terendah/ Minimum
VaR akhir tahun/ Year-End VaR
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
432.045.371 6.876.709.397
62.031.854 8.383.591.751
128.514.987 13.639.848.678
51.185.766 3.460.628.633
71.933.097 5.344.995.125
312.471.919 5.899.947.758
432.045.371 7.468.499.102
242.873.440 3.948.628.811
Interest rate Foreign exchange
RISIKO OPERASIONAL
OPERATIONAL RISK
Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational risk is the risk due to inadequacy and/or non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or the presence of external events affecting the operations of the Bank.
Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari sumber daya manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal.
Operational risk can be derived among others from the human resources (HR), internal processes, systems and infrastructure, as well as external events.
Tujuan utama Bank mengelola risiko operasional adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
The main purpose of managing the Bank's operational risk is to minimize the possible negative impact of non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or external events.
Prosedur meliputi:
Procedures to address operational risk include:
untuk
mengatasi
risiko
operasional
Menetapkan kebijakan reward termasuk remunerasi dan punishment yang efektif yang terintegrasi dalam sistem penilaian kinerja dalam rangka mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang optimal.
Establish policies including remuneration rewards and punishments which are effectively integrated in the performance appraisal system in order to support the optimal implementation of risk management.
Memberlakukan kode etik kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi dan menerapkan sanksi secara konsisten kepada pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran.
Adopt a code of conduct to all employees at every level of organization and to consistently apply sanctions to the officials and employees who are found guilty of misdemeanor and violations.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 119 -
317
318
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Membangun Business Continuity Management (BCM), yaitu proses manajemen (protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional Bank dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.
Build a Business Continuity Management (BCM), which is the integrated and comprehensive management process (protocol) to ensure continuity of operations of the Bank in conducting business and serving customers.
Memastikan bahwa Bank telah menerapkan kebijakan prinsip mengenal nasabah dengan melakukan Customer Due Dilligence (CDD) atau Enhanced Due Dilligence (EDD) secara berkala dan konsisten sesuai dengan eksposur Risiko Operasional.
Ensure that the Bank has implemented a policy to carry out the know your customer principles of Customer Due Diligence (CDD) or Enhanced Due Diligence (EDD) regularly and consistently in accordance with the Operational Risk exposures.
Mengumpulkan data risiko operasional untuk memperbaiki aktivitas operasional.
Collect operational risk operational activities.
Mengetahui sumber kerugian operasional potensial sehingga memungkinkan Bank untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.
Know the source of potential operational losses, so as allowing the Bank to take necessary precautions.
Melakukan identifikasi risiko yang melekat pada tiap kegiatan operasional melalui penilaian risiko kendali operasional.
Identify the risks inherent in each operational activity through operational control risk assessment.
Penilaian secara berkala terhadap risiko operasional yang dihadapi serta kecukupan kontrol dan prosedur untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi.
Periodically assess operational risks faced and the adequacy of controls and procedures to address the identified risks.
Pengembangan rencana kontinjensi memitigasi risiko operasional.
Develop contingency operational risk.
Pelatihan dan pengembangan profesional untuk seluruh karyawan
Conduct training and professional development for all employees.
Melakukan identifikas risiko operasional melalui Operational Risk Self Assessment (ORSA) secara berkala.
Identify operational risk through periodical Operational Risk Self Assessment (ORSA).
untuk
data
plans
to
to
improve
mitigate
RISIKO REPUTASI
REPUTATION RISK
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is the risk due to declining levels of stakeholders’ trust, which is derived from the negative perception toward the Bank.
Risiko reputasi dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank sebagai berikut:
Reputation risk can be sourced from the Bank's business activities as follows:
kejadian-kejadian yang telah merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah; atau
events that are detrimental to the reputation of the Bank, for example, negative news in the media, violations of business ethics, and customer complaints; or
hal-hal lain yang dapat menyebabkan risiko reputasi, misalnya kelemahan-kelemahan pada tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank
other things that can give rise to reputation risk, such as weaknesses in corporate governance, corporate culture and business practices of Bank
Tujuan utama Bank mengelola risiko reputasi adalah untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian dari risiko reputasi Bank.
The Bank's main purpose of managing the reputation risk is to anticipate and minimize the risk of loss from the Bank's reputation.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 120 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Prosedur untuk mengatasi risiko reputasi meliputi:
The procedures to address reputation risk include:
Mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit tersebut dan sebagai front liner dalam membangun dan mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan dengan nasabah.
Identify reputation risk that occurs on a business or the activity of the unit and being a front liner in building and preventing the reputation risk, especially regarding the relationship with the customer.
Menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan risiko reputasi.
Establish reputation risk parameters and mitigation in management of reputation risk.
Menetapkan kebijakan dan prosedur komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi massa yang positif.
Establish policies and communication procedures to ensure delivery of consistent messages and positive mass media coverage and communication.
Melakukan monitoring terhadap berita di media, khususnya berita negatif mengenai Bank dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak dari pemberitaan tersebut.
Conduct monitoring of the media news, especially the negative news about the Bank and take the necessary steps to minimize the impact of the news.
Melaksanakan evaluasi secara harian atas risiko reputasi yang dihadapi Bank dan dituangkan dalam suatu Laporan Media Monitoring. Pengelolaan risiko reputasi ini secara komprehensif dilakukan oleh Bagian Planning, termasuk menjalankan fungsi kehumasan dan merespons pemberitaan negatif atau kejadian lainnya yang mempengaruhi reputasi Bank dan dapat menyebabkan kerugian Bank.
Carry out a daily evaluation of the reputation risks facing the Bank and this is set forth in the Media Monitoring Report. This management of reputational risk is comprehensively undertaken by Planning Division, including the public relations function and responding to negative news or other events affecting the Bank's reputation and may lead to loss of the Bank.
Memantau penyelesaian komplain nasabah dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan: investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.
Monitor completion of customer complaints and communicate the information required by the stakeholders: investors, customers, creditors, associations, and societies.
Melakukan pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan risiko reputasi, yang secara umum dilakukan melalui serangkaian aktivitas seperti tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), untuk pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan ekonomi/sosial yang diharapkan dapat membangun reputasi positif dari pemangku kepentingan terhadap Bank dan melakukan komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan.
Prevent events that lead to the occurrence of reputation risk, which is generally performed through a series of activities such as Corporate Social Responsibility, for community empowerment in the form of economic/social activity which is expected to build a positive reputation of the Bank and stakeholders and build communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders.
RISIKO KEPATUHAN
COMPLIANCE RISK
Resiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.
Compliance risk is the risk from non-compliance of Bank to implement laws and other applicable provisions.
Risiko kepatuhan dapat bersumber antara lain dari penyimpangan atau pelanggaran dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dari standar yang berlaku secara umum.
Compliance risk can be derived from, among others, violation of the Bank’s prevailing provisions or regulations and from defiance or contradiction of the generally applicable standards.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 121 -
319
320
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank’s main objective in managing compliance risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of bank behavior that deviates or violates generally accepted standards, rules and/or prevailing regulations.
Prosedur meliputi:
Procedures to address compliance risks include:
untuk
mengatasi
risiko
kepatuhan
Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan dan membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.
Formulate a strategy to encourage the creation of a culture of compliance and make the steps in order to support the creation of a culture of compliance in all activities of the Bank at every level of organization.
Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui proses review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ensure that all policies, rules, systems and procedures, as well as business activities of the Bank are in compliance with applicable legislation through the process of review and/or recommend updating and improvement of policies, rules, systems and procedures of the Bank to comply with the prevailing Bank Indonesia provisions and the legislation.
Peran pengendalian intern yang efektif, melalui petugas kepatuhan yang independen yang ada di setiap unit. Petugas kepatuhan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, bukan kepada Unit di mana mereka ditugaskan.
Play role of effective internal control, by an independent compliance officer in each unit. Compliance officers are responsible to the Director of Compliance, rather than to the Unit in which they are assigned.
Melakukan penilaian atas tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.
Conduct an assessment of Bank’s level of compliance with the prevailing Bank Indonesia regulations and legislation.
Menetapkan kebijakan dan prosedur risiko kepatuhan, sebagai pedoman kerja dalam manajemen risiko kepatuhan.
Establish policies and procedures of compliance risks, as the work guidelines in the management of compliance risk.
Mengkomunikasikan setiap kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi dengan mengadakan sosialisasi atau menyampaikannya melalui media Intranet, serta mengadakan uji kepatuhan dan menerapkan compliance check sheet.
Communicate any company policy to all employees at every level of organization with socialization or Intranet, and run a compliance test and implement a compliance check sheet.
RISIKO HUKUM
LEGAL RISK
Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal risk is the risk due to lawsuits and/or weaknesses of juridical aspects.
Risiko hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.
The sources of legal risk include weakness of the juridical aspects that is caused by Bank’s lack of commitment, absence and/or changes in legislation which lead to a transaction that the Bank has conducted which is not in accordance with the existing provisions, and a litigation process whether arising from third-party’s lawsuit against the Bank or the Bank’s against any third party.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 122 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan, dan proses litigasi.
Bank’s main objective of the managing legal risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of the weakness of the juridical aspect, absence and/or changes in legislation, and litigation.
Prosedur untuk mengatasi risiko hukum meliputi:
The procedures to address the legal risks include:
Melakukan pengukuran risiko hukum, dengan menggunakan beberapa paramater yang sesuai dengan kondisi Bank, antara lain berupa potensi kerugian akibat tuntutan litigasi, pembatalan perjanjian yang disebabkan oleh kelemahan perikatan, terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada.
Measure legal risk, using some of the parameters corresponding to the condition of the Bank, which include potential losses due to the demands of litigation, the cancellation of the agreement caused by the weakness of the engagement, a change in legislation that causes the Bank’s product being not in line with the existing provisions.
Melakukan kajian berkala terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank.
Conduct periodic review of legal documents, agreements and contracts with third-party and evaluate agreement’s weaknesses that can lead to legal risks for banks.
Melakukan penilaian atas risiko hukum berdasarkan dari besarnya gugatan, perkara yang sudah atau mungkin disampaikan ke Bank.
Conduct an assessment of legal risks based on the size of the lawsuit, the case which has been or may be brought against the Bank.
Menetapkan kebijakan pengelolaan risiko hukum.
prosedur
Establish policies and procedures for the management of legal risks.
Menerapkan legal governance, legal consistency dan legal completeness dalam setiap aktivitas Bank.
Apply legal governance, legal consistency, and legal completeness in every activity of the Bank.
Membentuk satuan kerja berupa unit yang berperan sebagai “legal watch,” yaitu, “unit legal” yang menyediakan analisis atau nasihat hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.
Establish a work unit, which is a "legal watch" unit, meaning the "legal unit" which provides analytical or legal advice to all employees at every level of organization.
dan
RISIKO STRATEJIK
STRATEGIC RISK
Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic risk is the risk which is due to inaccurate formulation and/or implementation of a strategic decision and the failure in anticipating the changes in business environment.
Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
The main purpose of the Bank in managing strategic risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of inaccurate strategic decision-making and failure in anticipating the changes in business environment.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 123 -
321
322
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Prosedur untuk mengatasi risiko stratejik meliputi:
The procedures to address the strategic risks include:
Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko stratejik, seperti kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Identify the sources of strategic risks, such as weaknesses in the strategy formulation process and inaccuracies in the formulation of strategy, inadequate management information system, the results of inadequate internal and external environmental analysis, setting of too aggressive strategic goals, inaccuracy in the strategy implementation, and failure in anticipating the changing business environment.
Melakukan pengukuran risiko stratejik menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, dan pencapaian rencana bisnis.
Conduct strategic risk measurement using indicators or parameters of the complexity of the Bank's business strategy, Bank’s business position in the banking industry, and the achievement of business plan.
Melakukan pengendalian untuk memantau kinerja termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan ‘hasil aktual’ dengan ‘hasil yang diharapkan’ untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan deviasi yang signifikan kepada Direksi.
Implement controls to monitor performance including financial performance by comparing 'actual results' with 'expected results' to ensure that risks are taken within the limits of tolerance and report the significant deviation to the Board of Directors.
Menunjuk unit kerja tertentu (Bagian Planning) yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menganalisa pencapaian aktual dibandingkan dengan target rencana bisnis yang disusun, termasuk melakukan kajian atas rencana bisnis yang sudah dibuat sesuai dengan kondisi internal Bank maupun kondisi eksternal secara umum, seperti kondisi makro ekonomi.
Designate a specific work unit (Planning Division) which has the authority and responsibility to analyze the actual achievements as compared with the drawn up business plan targets, this includes a review of the business plan to check whether this has been prepared in accordance with the Bank’s internal condition and the general external conditions, such as macro economy conditions.
Menganalisa seluruh alternatif strategi yang tersedia setelah mempertimbangkan tujuan stratejik serta toleransi risiko Bank. Kedalaman dan cakupan analisa disesuaikan dengan skala dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Analyze all strategic alternatives available after taking into account Bank’s strategic objectives and risk tolerance. Depth analysis and coverage are adjusted to the scale and complexity of Bank operations.
42. INFORMASI SIGNIFIKAN LAINNYA a.
42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
Manajemen Modal
a.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2015 dihitung berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 26/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dimana modal terdiri dari modal inti (modal inti utama dan modal inti tambahan) dan modal pelengkap dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 6% dari asset tertimbang menurut risiko (ATMR) baik secara individual maupun konsolidasi. Bank juga wajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga yang dibentuk bertahap mulai tanggal 1 Januari 2016.
Capital Management Capital Adequacy Ratio (CAR) as of December 31, 2015 is calculated based on Otoritas Jasa Keuangan Regulation (POJK) No. 26/POJK.03/2015 regarding Capital Adequacy Ratio of general banks wherein capital consists of core capital (prime core capital and additional core capital) and supplementary capital wherein the Bank is required to provide core capital at the minimum of 6% from risk weighted assets individually or consolidated. The Bank is also required to establish additional capital as a buffer that could be formed gradualy starting January 1, 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 124 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum pada tanggal 31 Desember 2014 dihitung berdasarkan PBI No. 14/18/PBI/2012 dimana modal terdiri dari modal inti, modal pelengkap dan modal pelengkap tambahan dimana Bank wajib menyediakan modal inti paling rendah 5% dari ATMR baik secara individual maupun konsolidasi.
CAR Ratio as of December 31, 2014 is calculated based on PBI No. 14/18/PBI/2012 wherein capital consists of core capital, supplementary capital and additional supplementary capital wherein the lowest core capital is 5% from risk weighted assets individually or consolidated.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 Rp Juta/ Rp million Modal Inti (Tier 1) Modal Inti Utama (CET 1) Modal Inti Tambahan (AT-1) Total Modal Inti Modal Pelengkap (Tier 2) Total Modal Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) ATMR untuk risiko kredit *) ATMR untuk risiko pasar **) ATMR untuk risiko operasional ***) Total ATMR Rasio CAR Rasio CET 1 Rasio Tier 1 Rasio Tier 2 Rasio Total Rasio Minimum Tier 1 Rasio Minimum CET 1 CAR minimum berdasarkan profil risiko
2014 Rp Juta/ Rp million
2.274.904 2.274.904 807.913 3.082.817
2.042.379 2.042.379 100.260 2.142.639
11.870.050 13.979 1.004.174 12.888.203
11.511.569 18.103 912.625 12.442.297
17,65% 17,65% 6,27% 23,92% 6,00% 4,50% 9,33%
16,41% 16,41% 0,81% 17,22% 5,00% 9,85%
Core Capital (Tier 1) Prime Core Capital (CET 1) Additional Core Capital (AT-1) Total Core Capital Supplementary Capital (Tier 2) Total Capital Risk Weighted Assets for credit risk *) for market risk **) for operational risk ***) Total risk w eighted assets CAR Ratio Ratio CET 1 Ratio Tier 1 Ratio Tier 2 Total Ratio Minimum Ratio Tier 1 Minimum Ratio CET 1 Minimum CAR based on risk profile
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Bank telah memenuhi rasio sesuai yang disyaratkan oleh Bank Indonesia untuk rasio kecukupan modal.
On December 31 2015 and 2014, the Bank has comply with required ratio set by Bank Indonesia for capital adequacy ratio.
*)
Rasio ATMR untuk risiko kredit dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011.
*)
Risk weighted assets ratio for credit risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011.
**)
Rasio ATMR untuk risiko pasar dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP tanggal 8 Juli 2012.
**)
Risk weighted assets ratio for market risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/21/DPNP dated July 18, 2012.
***) Rasio ATMR untuk risiko operasional dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009.
***) Risk weighted assets ratio for operational risk is calculated based on Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 125 -
323
324
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
b.
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 24,12% dan 17,61% dan dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masingmasing adalah 24,04% dan 17,58%.
The consolidated minimum capital adequacy ratio as of December 31, 2015 and 2014 after considering credit and operational risk is 24.12% and 17.61%, respectively, and after considering credit, operational and market risk is 24.04% and 17.58%, respectively.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 Nopember 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasian bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated November 27, 2006 regarding prudence and reporting in connection with the implementation of consolidated risk management for banks which controlled the subsidiary, requires banks in Indonesia to calculate consolidated Capital Adequacy Ratio.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar 2,29% dan 2,82%.
b.
43. KONTINJENSI
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2015 and 2014 are 2.29% and 2.82%, respectively.
43. CONTINGENCIES
Bank sebagai agen jaminan kredit sindikasi P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk sejak 06 Juli 1995. ZT Holding, Pte, Ltd mengakui sebagai Kreditur sindikasi P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk sejak 7 November 2007.
The Bank is an agent of a syndicated loan provided to P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk since July 6, 1995. ZT Holding, Pte, Ltd. acknowledged that the Company has been a creditor for the former (P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk) since November 7, 2007.
P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya dalam Putusan No. 01/PKPU/2013/PN.Niaga.Sby, tanggal 16 April 2013. Kurator meminta dokumen jaminan asli kepada Bank melalui suratnya No. 114.01/PAILIT-SAIP/JPJOS/V/13, tanggal 26 September 2013, yang kemudian diserahkan oleh Bank pada tanggal 18 November 2013.
P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk, was declared bankrupt by the Commercial Court of Surabaya as stated in Bankruptcy Order No. 01/PKPU/2013/PN.Niaga.Sby, dated April, 16 2013. The curator asked for original copies of collateral documents to the Bank through its letter No. 114.01/PAILITSAIP/JP-JOS/V/13 on September 26, 2013, which was handed in by the Bank to the curator on November 18, 2013.
Putusan Pengadilan Niaga No. 21/Pdt.Sus-Gugatan lainlain/2014/PN.NIAGA.Sby, tanggal 11 Desember 2014 memutuskan bahwa asli Dokumen Jaminan harus tetap dipegang oleh Kurator yang nantinya akan dilakukan pelelangan/penjualan sesuai dengan ketentuan UU Kepailitan.
The Order of Commercial Court No. 21/Pdt.Sus-Gugatan lain lain/2014/PN.Niaga.Sby dated on December 11, 2014 determines that original collateral documents have to be kept by the Curator, that will be used in auction or sale of the collaterals in accordance with applicable Bankruptcy Law.
Pada tanggal 10 November 2014, ZT Holding, Pte, Ltd melaporkan Bank dengan nomor laporan LP/4088/XI/2014/PMJ/Ditreskrimum, tanggal 10 November 2014, atas tindak pidana penggelapan. Menurut ZT Holding, Pte, Ltd, Bank memberikan dokumen jaminan kepada Kurator P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk (dalam pailit) tersebut merupakan tindak pidana penggelapan. Sampai dengan laporan ini diterbitkan hal ini masih menunggu keputusan di Polda Metro Jaya.
On November 10, 2014, ZT Holding, Pte, Ltd, reported against the Bank a criminal case of a fraudulent activity through report No. LP/4088/XI.2014/PMJ/Ditreskrimum dated on November 10, 2014. According to ZT Holding, Pte, Ltd, the act of handing in collateral documents to the curator of P.T. Surabaya Agung Industri Pulp & Kertas, Tbk by the Bank (during the bankruptcy then), is a fraudulent act.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 126 -
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 14 November 2014, Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan gugatan perdata perbuatan melawan hukum ZT Holding, Pte, Ltd dengan No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby.
On November 14, 2014, Surabaya District Court granted the civil lawsuit agains ZT Holding, Pte, Ltd No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby.
Sidang pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2014 di Pengadilan Negeri Surabaya dengan agenda mediasi. Namun, mediasi gagal karena ZT Holding, Pte, Ltd tetap menginginkan pembayaran kompensasi dari Bank sebesar Rp 6 triliun.
The first trial was held on December 17, 2014, in PN Surabaya with agenda of mediation. However, mediation failed because ZT Holding, Pte, Ltd insisted the Bank to pay compensation amounting to Rp 6 billion.
Pada tanggal 8 Juli 2015, keputusan Dewan atas kasus No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby memutuskan bahwa Bank dinyatakan melakukan perbuatan melawan hukum, namun tidak memiliki kewajiban untuk memberikan kompensasi terhadap ZT Holding Pte, Ltd.
On July 8, 2015, based on the Council Decision on case No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby, the Bank was committed an unlawful act, but has no obligation to give any compensation to ZT Holding Pte, Ltd.
Pada 31 Juli 2015, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Negeri Surabaya mengenai Keputusan Dewan pada kasus No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby.
On July 31, 2015, the Bank submitted an appeal to Surabaya District Court regarding the Council Decision on case No. 930/Pdt.G/2014/PN.Sby.
Pada 4 September 2015, Bank melalui pengacaranya mendaftarkan pernyataan banding di Pengadilan Negeri Surabaya.
On September 4, 2015, the Bank through its lawyer registered the Statement of Appeal at Surabaya District Court.
Pada 8 Oktober 2015 Bank menerima Surat Pemberitahuan Banding ZT Holding, Pte, Ltd.
On October 8, 2015, the Bank received a notification Letter of Interlocutory Appeal of ZT Holding, Pte, Ltd.
Sampai dengan laporan diterbitkan, hal ini masih menunggu keputusan Pengadilan Tinggi Surabaya.
Up to the date of this report, the case is still awaiting the decision of Surabaya High Court.
Bank memberikan fasilitas kredit (pinjaman) No. 110049RLH tanggal 27 Juni 2011 kepada P.T. Rajawali Towerindo Perkasa (P.T. RTP) yang bergerak dibidang Pembangunan BTS Tower, yang selanjutnya akan disewakan kepada para operator seluler.
The Bank granted a credit facility (loan) No. 110049RLH to P.T. Rajawali Towerindo Perkasa (P.T. RTP) on June 27, 2011. P.T. RTP is a construction company to build the BTS Tower, which will be leased to mobile phone network operators upon completion.
Sejak Juni 2012, P.T. RTP tidak melakukan pembayaran angsuran bulanan kepada Bank. Dengan tidak dilaksanakannya kewajiban pelunasan seluruh utang oleh P.T. RTP kepada Bank, maka Bank melakukan gugatan perdata dan sita jaminan pada tanggal 23 September 2013 yang terdaftar dengan nomor perkara 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst atas wanprestasi perjanjian kredit.
Since June 2012, P.T. RTP did not make any installment payments to the Bank. By not fulfilling its financial obligations to the Bank, the Bank filed for civil lawsuit and seizure of collateral in September 23, 2013. The case was listed under case No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst concerning default of payment and violation of credit agreement.
Dalam putusan gugatan perdata tertanggal 20 Mei 2014, Majelis Hakim mengabulkan eksepsi dan menyatakan bahwa gugatan Bank tidak dapat diterima.
In reference to the court decision dated May 20, 2014, the panel of judges granted exceptions and stated that the legal complaint filed by the Bank was rejected.
Tanggal 3 Juli 2014, Bank melakukan memori banding atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst tertanggal 20 Mei 2014 kepada Pengadilan Tinggi Jakarta.
On July 3, 2014, the Bank filed an appeal with the District Court Central Jakarta No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst dated May 20, 2014 to the Supreme Court in Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 127 -
325
326
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 24 November 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta, menerima permohonan banding Bank dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst tanggal 20 Mei 2014.
On November 24, 2014, the Supreme Court in Jakarta issued a decision in favor of the Bank and revoked the decision No. 442/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst previously made by the District Court in Central Jakarta dated on May 20, 2014.
Pada tanggal 4 Maret 2015, pemilik Perusahaan mengajukan kasasi di Mahkamah Agung terkait putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 633/Pdt/2014/PT.DKI.
On March 4, 2015, owner of the Company filed the appeal process in the Supreme Court against Jakarta High Court Decision No. 633/Pdt/2014/PT.DKI.
Sampai dengan laporan diterbitkan, hal ini masih menunggu keputusan Mahkamah Agung.
Up to the date of this report, the case is still awaiting the decision of Supreme Court.
44. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
44. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD
Pada tanggal 26 Februari 2016, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN VI sebesar Rp 500 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Februari 2019 dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 10,50% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. Jumlah pokok akan dibayarkan ketika MTN jatuh tempo.
On February 26, 2016, the Bank issued MTN VI amounting to Rp 500 billion with a term of 3 years maturing on February 26, 2019 with fixed interest rate of 10.50% per annum, payable semi-annually. The principal will be paid upon maturity.
45. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
45. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Dampak penerapan PSAK 24 (revisi 2013) pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The impact on consolidated financial position as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 of the application of PSAK 24 (revised 2013) are as follows: 1 Januari 2014/31 Desember 2013/ January 1, 2014/December 31, 2013
31 Desember/December 31, 2014 Dilaporkan sebelumny a/ As prev iosuly reported
Peny esuaian/ Adjustment
Disajikan kembali/ As restated
Dilaporkan sebelumny a/ As prev iosuly reported
Disajikan kembali/ As restated
Peny esuaian/ Adjustment
LAPORAN POSISI KEUANGAN
CONSOLIDATED STATEMENT OF
KONSOLIDASIAN
FINANCIAL POSITION
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas pajak tangguhan
49.104.806.980
(3.203.871.100)
45.900.935.880
33.767.874.850
(2.481.725.256)
31.286.149.594
Def erred tax liabilities
300.828.386
12.815.484.667
13.116.313.053
238.643.280
10.165.544.302
Post employ ment benef its obligation
12.659.225.464.996
9.611.613.567
12.668.837.078.562
11.756.696.544.092
9.926.901.0227.445.175.766
Liabilitas imbalan pasca kerja Jumlah Liabilitas
11.764.141.719.858
EKUITAS Rugi komprehensif lain
-
(12.020.317.020)
(12.020.317.020)
-
(7.448.235.501)
(7.448.235.501)
Saldo laba: Ditentukan penggunaanny a Tidak ditentukan penggunaanny a
267.099.979.557
2.408.707.908
1.694.114.743.494
1.407.440.515.883
269.508.687.465
566.159.452.946
-
1.407.440.515.883
3.062.678
566.162.515.624
Jumlah Ekuitas
Appropriated Unappropriated Equity attributable to owners
2.469.371.474.239
(9.611.609.112)
2.459.759.865.127
2.361.756.720.017
(7.445.172.823)
2.354.311.547.194
8.861.307
(4.454) (9.611.613.566) -
8.856.853
8.112.102
(2.943)
8.109.159
2.459.768.721.980
2.361.764.832.119
(7.445.175.766)
2.354.319.656.353
15.128.605.800.542
14.118.461.376.211
-
14.118.461.376.211
Kepentingan non-pengendali
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Other comprehensiv e loss Retained Earnings:
1.694.114.743.494
Ekuitas y ang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
Total Liabilities EQUITY
2.469.380.335.546 15.128.605.800.542
-
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 128 -
of the parent entity Non controlling interest Total Equity Total Liabilities and Equity
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2015 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Dampak penerapan PSAK 24 (revisi 2013) pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:
Impact on consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income for the year ended December 31, 2014 of the application of PSAK 24 (revised 2013) are as follows: 2014
Dilaporkan sebelumny a/ As prev iosuly reported
Peny esuaian/ Adjustment
Disajikan kembali/ As restated
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Beban umum dan administrasi Beban imbalan pasca kerja Beban pajak Laba bersih tahun berjalan
AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME 140.714.501.405 28.893.756.675 71.474.211.656 207.935.903.427
(28.893.756.675) (3.207.527.152) 801.881.856 2.405.645.296
111.820.744.730 25.686.229.523 72.276.093.512 210.341.548.723
General and administrativ e expense Post-employ ment benef it Tax expense Net income f or the y ear
Rugi komprehensif lain Pos y ang tidak akan direklasif ikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait Jumlah laba komprehensif
207.935.903.427
(6.096.110.796) 1.524.027.700 (2.166.437.800)
(6.096.110.796) 1.524.027.700 205.769.465.627
Other comprehensiv e loss Item that will not be reclassif ied subsequently to prof it or loss Remeasurement of def ined benef its obligation Related income tax Total comprehensiv e income
Laba bersih y ang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
207.934.754.222 1.149.205
2.405.645.230 66
210.340.399.452 1.149.271
Net income attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest
Jumlah laba komprehensif y ang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Laba per saham Dasar/Dilusian
-
-
60.271
205.768.317.933 1.147.694
697
60.968
Total comprehensiv e income attributable to: Equity holders of the parent entity Non-controlling interest Earnings per share Basic/Diluted
46. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN
46. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai dengan 129 dan informasi tambahan dari halaman 130 sampai 135 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 15 Maret 2016.
The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 129 and supplementary information on pages 130 to 135 are the responsibilities of the management are approved and authorized for issue by the Bank’s Directors on March 15, 2016.
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
- 129 -
327
Soaring Together to Greater Heights
328
P.T. BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA
ENTITAS INDUK SAJA
PARENT ENTITY ONLY
DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI
SCHEDULE I: PARENT ENTITY'S
ENTITAS INDUK *)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *)
31 DESEMBER 2015
DECEMBER 31, 2015
31 Desember/December 31, 2015 2014 Rp
Rp
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 Rp
ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah Efek-efek Pihak ketiga Bunga yang belum diamortisasi Jumlah Tagihan Derivatif Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Bersih Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga
ASSETS 23.307.783.715
18.647.919.010
25.245.059.360
1.030.877.524.383
877.013.440.078
874.510.815.723
Demand Deposits with Bank Indonesia
13.109.618.962 530.848.275.293
32.469.943.939 740.207.920.895
6.316.572.336 852.678.575.413
Demand Deposits with Other Banks Related parties Third parties
543.957.894.255
772.677.864.834
858.995.147.749
3.634.055.388.740 (407.698.667)
2.080.635.039.140 (158.087.126)
1.724.590.000.000 (222.918.816)
3.633.647.690.073
2.080.476.952.014
1.724.367.081.184
270.189.817.548 (267.693.380)
335.912.424.360 (3.162.859.060)
274.571.778.230 (3.861.454.790)
269.922.124.168
332.749.565.300
270.710.323.440
409.734.481 6.811.220.988
17.099.378.527
36.994.833.601
7.220.955.469
17.099.378.527
36.994.833.601
83.000.000.000 10.721.218.171.466 (36.948.170.081) 10.767.270.001.385
10.000.000.000 10.599.133.472.103 (179.313.463.723) 10.429.820.008.380
60.157.875.000 9.711.393.550.236 (75.295.888.611) 9.696.255.536.625
Cash
Total Placements with Bank Indonesia and Other Banks Third parties Unamortized interest Total Securities Third parties Unamortized interest Total Derivative Receivables Related parties Third parties Total Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Net
190.878.747.017
192.831.070.224
189.855.682.189
Penyertaan Saham
42.227.933.142
42.227.933.142
42.227.933.142
Investment in Shares of Stock
Biaya Dibayar di Muka
32.101.132.467
47.259.497.360
70.951.238.693
Prepaid Expenses
Aset Tetap - Bersih
20.413.159.090
29.034.151.926
12.587.509.493
Premises and Equipment - Net
Aset Lain-Lain
96.052.203.909
27.154.505.329
46.445.647.340
Other Assets
JUMLAH ASET
16.657.877.149.073
14.866.992.286.124
13.849.146.808.539
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA
TOTAL ASSETS *) PRESENTED USING COST METHOD
- 130 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
Acceptances Receivable - Third parties
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA
ENTITAS INDUK SAJA
PARENT ENTITY ONLY
DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI
SCHEDULE I: PARENT ENTITY'S
ENTITAS INDUK *)
STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *)
31 DESEMBER 2015 (Lanjutan)
DECEMBER 31, 2015 (Continued)
31 Desember/December 31, 2015 2014 **) Rp Rp
1 Januari/ January 1, 2014 **)/ 31 Desember/ December 31, 2013 **) Rp
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
480.086.277
1.443.926.956
2.967.330.086
10.521.992.379 7.710.529.513.004
74.669.935.495 6.452.690.298.487
89.437.373.267 6.780.206.706.606
7.721.051.505.383
6.527.360.233.982
6.869.644.079.873
19.278.476.715 230.833.677.908
2.729.246.040 285.366.266.219
1.320.269.585 365.100.000.000
250.112.154.623
288.095.512.259
366.420.269.585
2.925.438.831
10.724.090.206
23.270.977.632
Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga
190.878.747.017
192.831.070.224
189.855.682.189
Acceptances Liabilities - Third parties
Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih
149.628.969.085
448.961.148.004
448.153.449.532
Securities Issued - Net
23.898.395.358
5.761.063.824
23.991.666.075
2.688.075.000.000 2.332.911.855.000
2.786.625.000.000 2.093.740.510.000
2.434.000.000.000 1.105.935.945.000
5.020.986.855.000
4.880.365.510.000
3.539.935.945.000
Biaya Masih Harus Dibayar
64.490.663.213
50.594.695.447
41.395.548.655
Accrued Expenses
Liabilitas Pajak Tangguhan
18.240.343.959
43.621.418.641
28.856.111.485
Deferred Tax Liabilities
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
13.435.903.637
12.741.255.468
9.877.859.240
Post Employment Benefits Obligation
Liabilitas Lain-Lain
12.371.405.905
13.206.372.827
9.594.788.935
Other Liabilities
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga
Utang Pajak Pinjaman yang Diterima Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
Pinjaman Subordinasi - Pihak Berelasi Jumlah Liabilitas
689.250.000.000 14.157.750.468.288
-
-
12.475.706.297.838
11.553.963.708.287
Liabilities Payable Immediately Deposits Related parties Third parties Total Deposits from Other Banks Related parties Third parties Total Derivative Liabilities - Third parties
Taxes Payable Borrowings Related parties Third parties Total
Subordinated Borrowings - Related Party Total Liabilities
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 per saham Modal dasar - 10.000.000 saham pada 31 Desember 2015 dan 5.000.000 saham pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Modal ditempatkan dan disetor - 4.050.000 saham pada 31 Desember 2015 dan 2014 dan 2.850.000 saham pada 1 Januari 2014/31 Desember 2013
405.000.000.000
405.000.000.000
285.000.000.000
Capital Stock - Rp 100,000 par value per share Authorized - 10,000,000 shares as of December 31, 2015 and 5,000,000 shares as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013 Issued and paid-up - 4,050,000 shares as of December 31, 2015 and 2014 and 2,850,000 shares as of January 1, 2014/December 31, 2013
Tambahan Modal Disetor
103.156.751.188
103.156.751.188
103.156.751.188
Additional paid-in capital
Rugi Komprehensif Lain
(12.481.754.168)
(11.960.768.041)
(7.408.394.430)
Other Comprehensive Loss
Saldo Laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1.833.971.254.779 170.480.428.986
1.694.114.743.494 200.975.261.645
1.407.440.515.883 506.994.227.611
Retained Earnings Appropriated Unappropriated
Jumlah Ekuitas
2.500.126.680.785
2.391.285.988.286
2.295.183.100.252
Total Equity
16.657.877.149.073
14.866.992.286.124
13.849.146.808.539
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS *) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA **) DISAJIKAN KEMBALI
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY *) PRESENTED USING COST METHOD **) AS RESTATED
- 131 -
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
329
330
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA ENTITAS INDUK SAJA DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
P.T. BANK RESONA PERDANIA PARENT ENTITY ONLY SCHEDULE II: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2015 Rp
2014 **) Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga yang diperoleh Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga
913.673.903.831 20.247.806.722 933.921.710.553
798.302.758.333 16.883.401.587 815.186.159.920
OPERATING REVENUES AND EXPENSES Interest Revenues Interest earned Fees and commissions Total Interest Revenues
Beban Bunga Bunga yang dibayar Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga
422.389.158.902 921.963.666 423.311.122.569
304.113.945.929 1.028.093.089 305.142.039.018
Interest Expenses Interest incurred Fees and commissions Total Interest Expenses
Pendapatan Bunga - Bersih
510.610.587.984
510.044.120.902
Interest Revenues - Net
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Pendapatan Operasional lainnya Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Pendapatan dividen Provisi dan komisi lainnya Lain-lain - bersih
OTHER OPERATING REVENUES AND EXPENSES Other Operating Revenues Gain on foreign exchange - net Dividend income Other fees and commissions Others - net
51.791.866.443 4.999.600.000 31.649.546.480 2.161.218.601
66.519.095.055 4.999.600.000 37.025.110.105 4.744.693.018
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
90.602.231.524
113.288.498.178
Total Other Operating Revenues
Beban cadangan kerugian penurunan nilai
144.714.817.364
104.130.183.420
Provision for allowance for impairment losses
Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Imbalan pasca kerja Provisi dan komisi lainnya Premi penjaminan
109.416.889.942 92.937.216.318 5.892.949.334 12.275.158.354 14.076.087.449
108.869.675.707 85.152.099.228 25.625.136.314 13.967.239.214 13.139.026.868
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Post employment benefits Other fees and commissions Guarantee premium
Jumlah Beban Operasional Lainnya
234.598.301.397
246.753.177.331
Total Other Operating Expenses
Beban Operasional Lainnya - Bersih
288.710.887.237
237.594.862.573
Other Operating Expenses - Net
LABA OPERASIONAL
221.899.700.747
272.449.258.329
INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Kerugian atas penghapusan dan penjualan aset tetap - bersih Pendapatan sewa Lain-lain - bersih
(31.003.890) 1.280.503.217 (6.626.335.337)
(1.387.791.298) 1.204.313.980 (3.493.515.839)
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Loss on disposal and sale of premises and equipment - net Rental income Others - net
Jumlah Beban Non Operasional - Bersih
(5.376.836.010)
(3.676.993.157)
Total Non-Operating Expenses - Net
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK BEBAN PAJAK LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
216.522.864.737
268.772.265.172
55.118.686.111
67.797.003.527
161.404.178.626
200.975.261.645
RUGI KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas kewajiban imbalan pasti Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi Jumlah rugi komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAX EXPENSE NET INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE LOSS Item that will not be reclassified subsequently to profit or loss
(694.648.169)
(6.069.831.482)
173.662.042
1.517.457.871
(520.986.127)
(4.552.373.611)
160.883.192.499
196.422.888.034
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA **) DISAJIKAN KEMBALI
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
Remeasurement of defined benefits obligation Income tax relating to item that will not be reclassified subsequently to profit or loss Total other comprehensive loss for the current year net of tax TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
*) PRESENTED USING COST METHOD **) AS RESTATED
- 132 -
PT BANK RESONA PERDANIA
331
P.T. BANK RESONA PERDANIA ENTITAS INDUK SAJA DAFTAR III: INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
Modal Saham/ Paid-up Capital Rp Saldo per 1 Januari 2014 sebelum perubahan akuntansi
285.000.000.000
Efek perubahan kebijakan akuntansi atas imbalan pasca kerja Saldo 1 Januari 2014 setelah disajikan kembali
-
285.000.000.000
Dividen tunai Dividen saham
120.000.000.000
Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid in Capital Rp
Pengukuran kemb kewajiban imbala Remeasurement of benefits obliga Rp
103.156.751.188
-
103.156.751.188
-
(7.40
(7.40
-
-
-
-
Pembentukan cadangan umum
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
Rugi komprehensif lainnya-setelah pajak
-
-
(4.55
Saldo per 31 Desember 2014**)
405.000.000.000
103.156.751.188
(11.96
Dividen tunai
-
-
-
Pembentukan cadangan umum
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
Rugi komprehensif lainnya-setelah pajak
-
-
Saldo per 31 Desember 2015
405.000.000.000
103.156.751.188
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA **) DISAJIKAN KEMBALI
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
(52
(12.48
332
Soaring Together to Greater Heights
P.T. BANK RESONA PERDANIA ENTITAS INDUK SAJA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015
P.T. BANK RESONA PERDANIA PARENT ENTITY ONLY SCHEDULE IV: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF CASH FLOWS *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015
2015 Rp ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum beban pajak Penyesuaian untuk: Pendapatan bunga Beban bunga Beban cadangan kerugian penurunan nilai Selisih kurs atas cadangan kerugian penurunan nilai Beban imbalan pasca kerja Penyusutan aset tetap Kerugian atas penjualan aset tetap Kerugian atas penghapusan aset tetap Amortisasi atas biaya emisi Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja Perubahan modal kerja: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan derivatif Tagihan akseptasi Aset lain-lain Liabilitas segera Simpanan Utang pajak Liabilitas derivatif Liabilitas akseptasi Liabilitas imbalan pasca kerja Liabilitas lain-lain Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi Pajak penghasilan yang dibayar Bunga yang diterima Bunga yang dibayar Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2014 **) Rp
216.522.864.737
268.772.265.172
(913.673.903.831) 422.389.158.902 144.714.817.364
(798.302.758.333) 304.113.945.929 104.130.183.420
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax expense Adjustments for: Interest revenue Interest expense Provision for allowance for impairment losses Net foreign exchange loss (gain) on allowance for impairment losses Post-employment benefits Depreciation of premises and equipment Loss on sale of premises and equipment Loss on disposal of premises and equipment Amortization of issuance cost
1.026.564.360 5.892.949.334 15.467.748.174 31.003.890 667.821.081
(112.608.308) 25.625.136.314 17.349.058.888 1.387.791.298 807.698.472
(106.960.975.989)
(76.229.287.148)
(123.285.349.600) (483.191.374.729) 9.878.423.059 1.952.323.207 (39.234.246.496) (963.840.679) 1.193.691.271.401 (2.758.761.736) (7.798.651.375) (1.952.323.207) (5.892.949.334) (51.423.930.646)
(762.045.039.140) (837.582.046.867) 19.895.455.074 (2.975.388.035) 52.579.065.527 (1.523.403.130) (342.283.845.891) (2.207.544.681) (12.546.887.426) 2.975.388.035 (28.831.571.569) (37.783.964.762)
382.059.613.876 (59.430.005.480) 899.168.816.642 (357.898.495.690)
(2.028.559.070.013) (67.537.296.070) 788.706.576.151 (253.519.250.482)
Cash Used in Operating Activities Income tax paid Interest received Interest paid
863.899.929.348
(1.560.909.040.414)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Derivative receivables Acceptances receivable Other assets Liabilities payable immediately Deposits Tax payable Derivative liabilities Acceptances liabilities Post-employment benefits obligation Other liabilities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Penempatan efek-efek
62.827.441.132
(62.039.241.860)
Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap
(6.883.490.954)
328.490.907 (35.511.983.527)
Placement in securities Proceeds from sale of premises and and equipment Acquisition of premises and equipment
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
55.943.950.178
(97.222.734.480)
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA **) DISAJIKAN KEMBALI
*) PRESENTED USING COST METHOD **) AS RESTATED
- 134 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT BANK RESONA PERDANIA
P.T. BANK RESONA PERDANIA ENTITAS INDUK SAJA DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 (Lanjutan)
P.T. BANK RESONA PERDANIA PARENT ENTITY ONLY SCHEDULE IV: PARENT ENTITY'S STATEMENT OF CASH FLOWS *) FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Continued) 2015 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan pinjaman yang diterima - bersih Pelunasan surat berharga yang diterbitkan Penurunan simpanan dari bank lain Pembayaran dividen tunai Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
2014 **) Rp
829.871.345.000 (300.000.000.000) (37.983.357.636) (52.042.500.000)
1.340.429.565.000 (78.324.757.326) (100.320.000.000)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Changes in borrowings - net Payment of securities issued Decrease in deposits from other banks Cash dividend payments
439.845.487.364
1.161.784.807.674
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
1.359.689.366.890
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
2.658.181.136.796
3.154.528.104.016
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4.017.870.503.686
2.658.181.136.796
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Jumlah
(496.346.967.220)
23.307.783.715 1.030.877.524.383 543.957.894.255
18.647.919.010 877.013.440.078 772.677.864.834
2.419.727.301.333
989.841.912.874
4.017.870.503.686
2.658.181.136.796
*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA **) DISAJIKAN KEMBALI
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
SUPPLEMENTAL DISCLOSURES Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Total *) PRESENTED USING COST METHOD **) AS RESTATED
- 135 LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
333
334
Soaring Together to Greater Heights
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT BANK RESONA PERDANIA
LAPoRAN KEUANgAN KoNSoLIdASI PERUSAHAAN INDUK Parent Company Consolidated Financial statements
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
335
336
Soaring Together to Greater Heights
Consolidated Financial Statements (Un-audited)
(Millions of yen) December 31, 2014 December 31, 2015
Assets Cash and due from banks Call loans and bills bought Monetary claims bought Trading assets Money held in trust Securities Loans and bills discounted Foreign exchange assets Other assets Tangible fixed assets Intangible fixed assets Net defined benefit asset Deferred tax assets Customers’ liabilities for acceptances and guarantees Reserve for possible loan losses Reserve for possible losses on investments Total Assets Liabilities and Net Assets Liabilities Deposits Negotiable certificates of deposit Call money and bills sold Payables under repurchase agreements Payables under securities lending transactions Trading liabilities Borrowed money Foreign exchange liabilities Bonds Due to trust account Other liabilities Reserve for employees’ bonuses Net defined benefit liability Other reserves Deferred tax liabilities Deferred tax liabilities for land revaluation Acceptances and guarantees Total Liabilities Net Assets Capital stock Capital surplus Retained earnings Treasury stock Total stockholders’ equity Net unrealized gains on available-for-sale securities Net deferred gains on hedges Revaluation reserve for land Foreign currency translation adjustments Remeasurements of defined benefit plans Total accumulated other comprehensive income Minority interests in consolidated subsidiaries Total Net Assets Total Liabilities and Net Assets
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
¥
¥
-1-
9,516,001 207,934 485,865 783,630 338 6,725,277 26,687,357 94,252 776,773 307,728 37,556 29.813 51,329 496,846 (208,497) (82) 45,992,131
¥
10,765,113 46,250 432,635 494,921 481 6,275,029 27,276,299 85,927 819,540 307,794 33,017 14,582 ― 451,977 (206,288) (58) 46,797,225
35,922,443 2,683,950 1,176,283 41,991 24,413 367,939 774,375 6,821 667,831 574,574 1,197,081 10,586 17,525 34,598 573 23,696 496,846 44,021,533
36,716,304 2,410,840 1,671,009 19,997 171,228 245,102 805,948 7,608 635,002 618,814 1,079,470 10,168 20,054 40,849 18,906 21,304 451,977 44,944,588
50,472 142,347 1,315,573 (85,513) 1,422,880 347,607 37,808 41,254 (3,696) (34,834) 388,138 159,578 1,970,597 45,992,131
50,472 ― 1,345,672 (2,070) 1,394,074 415,529 35,700 43,187 (4,458) (45,911) 444,046 14,516 1,852,637 46,797,225
¥
PT BANK RESONA PERDANIA
Consolidated Statements of Income and Consolidated Statements of Comprehensive Income (Un-audited)
(Millions of yen) Third Quarter of FY2014 Third Quarter of FY2015 From April 1, 2014 From April 1, 2015 to December 31, 2014 to December 31, 2015
Ordinary income Interest income Interest on loans and bills discounted Interest and dividends on securities Trust fees Fees and commissions Trading income Other operating income Other ordinary income Ordinary expenses Interest expenses Interest on deposits Fees and commissions Trading expenses Other operating expenses General and administrative expenses Other ordinary expenses Ordinary profits Extraordinary gains Gains on disposal of fixed assets Extraordinary losses Losses on disposal of fixed assets Impairment losses on fixed assets Net income before income taxes and minority interests Income taxes – current Income taxes – deferred Total income taxes Net income Net income attributable to non-controlling interests Net income attributable to shares of the parent
¥
¥
662,960 350,726 281,434 45,323 16,970 144,715 2,171 39,959 108,416 384,674 30,188 11,248 39,350 644 8,998 268,186 37,305 278,285 76 76 2,435 958 1,476 275,927 55,996 23,713 79,710 196,216 4,966 191,250
¥
¥
587,243 331,370 266,432 38,212 16,237 147,602 5,735 32,402 53,895 401,873 31,712 10,947 40,234 168 7,031 257,969 64,756 185,369 73 73 1,170 577 592 184,272 31,412 22,526 53,939 130,333 193 130,140
[Consolidated Statements of Comprehensive Income] (Millions of yen) Third Quarter of FY2014 Third Quarter of FY2015 From April 1, 2014 From April 1, 2015 to December 31, 2014 to December 31, 2015
Net income Other comprehensive income Net unrealized gains (losses) on available-for-sale securities Net deferred gains (losses) on hedges Revaluation reserve for land Foreign currency translation adjustments Remeasurements of defined benefit plans Share of other comprehensive income of affiliates accounted for using the equity method Total comprehensive income Comprehensive income attributable to: Shares of the parent Non-controlling interests
¥
196,216 135,972 103,432 9,697 ― 21,699 1,126
¥
16 332,189
¥
305,904 26,284
130,333 (19,481) (7,551) 2,542 13 (17,669) 3,171 12 110,851
¥
125,425 (14,573)
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
337
338
Soaring Together to Greater Heights
Note for Significant Changes in the Amount of Stockholders’ Equity (Un-audited) 3d Quarter of FY2015 (from April 1, 2015 to December 31, 2015) Capital stock Capital surplus Balance at the beginning of the term
50,472
145,916
Retained earnings 1,335,800
(Millions of yen) Total Treasury stock stockholders’ equity (2,483) 1,529,706
Changes during the term (cumulative) Dividends paid (other capital surplus)
(32,000)
Dividends paid Net income attributable to owners of the parent (cumulative) Acquisition of own shares
(74,660)
(74,660)
130,140
130,140 (159,841)
(159,841)
(0)
418
418
(159,835)
159,835
-
Disposal of treasury shares Cancellation of treasury stock Reversal of revaluation reserve for land Transfer from retained earnings to capital surplus Changes in total during the term (cumulative) Balance at the end of the term
(32,000)
311
311
45,919
(45,919)
-
-
(145,916)
9,871
412
(135,631)
50,472
-
1,345,672
(2,070)
1,394,074
3rd Quarter of FY2014 (from April 1, 2014 to December 31, 2014) Capital stock Capital surplus Balance at the beginning of the period Cumulative effect of the changes in accounting policies Balance at the beginning of the period after reflecting the effect of the changes in accounting policies Changes during the period (cumulative) Dividends paid (other capital surplus)
50,472
409,293
Retained earnings 1,169,785 1,483
50,472
409,293
1,171,268
(85,855)
(46,946) 191,250
Acquisition of treasury stock Disposal of treasury stock
1,545,179
(32,000)
Net income (cumulative)
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
1,483
(32,000)
Dividends paid
Cancellation of treasury stock Changes in total during the period (cumulative) Balance at the end of the period
(Millions of yen) Total Treasury stock stockholders’ equity (85,855) 1,543,696
(46,946) 191,250 (234,950)
(234,950)
(0)
347
347
(234,945)
234,945
-
-
(266,945)
144,304
341
(122,298)
50,472
142,347
1,315,573
(85,513)
1,422,880
DAFTAR ISI Table of Content
04
SEKILAS KINERJA 2015
08
LAPORAN MANAJEMEN
32
PROFIL BANK
56
TINJAUAN KINERJA 2015
94
TATA KELOLA PERUSAHAAN
117
Performance Highlights 2015
Management Report
Bank Profile
Performance Review 2015
Good Corporate Governance
TABEL PENGUNGKAPAN EKSPOSUR RISIKO DAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK Table of Disclosures of Risk Exposure and Risk Management Implementation
183
INFORMASI KINERJA KEUANGAN
195
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN
Information of Financial Performance
Consolidated Financial Statements And Supplementary Information
335
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERUSAHAAN INDUK Parent Company Consolidated Financial Statements
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT
2015 Soaring Together to Greater Heights
www.perdania.co.id
LAPORAN TAHUNAN 2015 ANNUAL REPORT
PT Bank Resona Perdania
Menara Mulia, Lantai 5 & 6, Suites 501 & 601 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav, 9-11, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta 12930 Telp: +62 21 570 1958 Faks: +62 21 570 1936
Soaring Together to Greater Heights