LAPORAN FARM VISIT PT. CHEIL JEDANG FEED JOMBANG DAN KELOMPOK TANI TERNAK “MERI REJEKI” JOMBANG
Disusun oleh : Rani Puspaningrum
D1E012216
Dwi Sasongko Nugroho
D1E012222
Wahyu Sany Hidayatulloh
D1E012230
Rima Nur’aining Tias
D1E012252
Rijalul Qonai
D1E012319 KELAS B
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS PETERNAKAN PURWOKERTO 2015
I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Farm visit adalah suatu kegiatan rutin yang diadakan oleh Fakultas Peternakan UNSOED. Farm visit merupakan kegiatan mengunjungi peternakan atau industry yang bergerak di bidang peternakan. Farm visit dilaksanakan pada akhir semester 6. Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang diikuti oleh seluruh mahasiswa angkatan 2012 sebagai salah satu syarat mata kuliah Perencanaan Agribisnis dan Evaluasi Peternakan serta Sistem Produksi dan Pengembangan Peternakan. Kami mengunjungi PT. Cheil Jedang Feed Jombang dan Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang. PT. Cheil Jedang Feed Jombang merupakan sebuah industry yang bergerak di bidang pengolahan pakan ternak unggas, ikan dan udang. Sedangkan Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” merupakan sebuah kelompok tani ternak yang bergerak dalam bidang pembibitan dan pelatihan ternak Itik Peking. I.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui produk dari PT. Cheil Jedang Feed Jombang 2. Untuk mengetahui proses pengolahan pakan di PT. Cheil Jedang Feed Jombang. 3. Untuk mengetahui pembibitan ternak Itik Peking di Kelompok Tani Ternak Itik “Meri rejeki”.
I.3 Waktu dan Tempat
Farm visit dilaksanakan pada tanggal 2 – 4 Juni 2015 di Jombang, Jawa Timur. Kunjungan dilaksanakan di PT. Cheil Jedang Feed Jombang dan Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang.
II.
II.1
ISI
PT. Cheil Jedang Feed Jombang Terinspirasi dari berkembangnya industry – industry pakan di Indonesia
maka PT. Cheil Jedang Pakan Jombang didirikan pada Agustus 2004 di Mojoagung Jombang Provinsi Jawa Timur sebagai perusahaan pakan ketiga CJ Indonesia. Meningkatnya permintaan untuk pakan berkualitas tinggi, terutama untuk wilayah Indonesia timur, telah mendorong perusahaan untuk selalu meningkatkan ketersediaan produk dengan menerapkan kontrol kualitas yang ketat di seluruh tahapan produksi dalam rangka menciptakan produk kualitas super. Masih menggunakan merek yang sama "Superfeed", PT. CJ Pakan Jombang berkomitmen untuk pemeliharaan kualitas dan pengembangan varietas baru, termasuk produk pakan untuk unggas, ikan, udang, dan saham jenis lain melalui penggunaan bahan yang sangat baik. Beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. Cheil Jedang feed Jombang antara lain sebagai berikut: 1. L - Lysine Komponen utama dari semua organisme hidup adalah protein, yang terutama terdiri dari sekitar 20 asam amino yang berbeda. Beberapa di antaranya asam amino ( asam amino non esensial ) yang menghasilkan biologis oleh tubuh dan calles lain sebagai asam amino esensial, harus terus-menerus ditambah dari luar. Lisin merupakan salah satu asam amino esensial yang dibutuhkan dalam jumlah yang relatif besar oleh organisme hidup. Ini adalah bahan yang diperlukan
untuk pertumbuhan hewan maksimal, untuk itu adalah asam amino pertama pembatas dalam pakan babi dan kedua membatasi asam amino dalam pakan poutry. Kebanyakan makanan kekurangan lisin, dan harus dilengkapi untuk protein untuk menjadi seimbang dan efisien. Dalam kebanyakan pakan ternak di pasar, sekitar 75 % - 86 % dari lisin umumnya dianggap tersedia untuk hewan. Penelitian terbaru menunjukkan, namun yang CJ Lysine berhasil melakukan ketersediaan 100% di antara semua hewan monograstic. 2. L - Threonine Mirip dengan Lysine, L - Threonine adalah asam amino penting dalam proses sintesis protein ternak. Jika Lysine biasanya ditambahkan ke dalam pakan unggas, bagaimanapun, L - Threonine dibutuhkan pasokan makanan babi. Pertanian babi menambahkan L - Threonine di feed untuk meningkatkan gizi dan karena itu kualitas babi. L - treonin tidak hanya meningkatkan nilai biologis protein pakan, tetapi juga menurunkan ekskresi nitrogen dan mengurangi pencemaran lingkungan. 3. MSG MSG, juga dikenal sebagai Monosodium Glutamat, adalah penambah rasa di sebagian besar produk makanan di seluruh dunia. Ini adalah dari glutamat, sekelompok bahan kimia bio digunakan oleh manusia dorongan tubuh pemancar. Terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tepung tapioka, gula bit, gula tebu atau molassses, MSG adalah hasil dari proses fermentasi hati-hati dan teliti, yang dikembangkan oleh CJ Grup pengetahuan manufaktur berdiri lama.
4. Nukleotida Nukleotida, yang berlimpah di alam, telah dikenal sebagai peningkat rasa sejak centry awal. Selama bertahun-tahun, monosodium glutamat (MSG) telah menjadi penambah rasa principlal digunakan dalam sup, saus dan berbagai makanan, Namun, nukleotida telah semakin telah menggantikan MSG karena mereka secara komersial memperkenalkan pada tahun 1960 karena potensi rasa yang lebih tinggi. Kami memproduksi tiga jenis nukleotida: Disodium inosin 5 "monophosphat (IMP), Disodium guanosin 5" -monophosphate (GMP) dan IMP & GMP (50:50) yang kita sebut I & G. Cheil Jedang Group telah berhasil mengkomersilkan produk nukleotida sejak tahun 1977 dengan teknologi manufaktur sendiri. Pada tahun 1998 CJ Indonesia didirikan kompleks asam amino yang kedua di Indonesia, berdasarkan akumulasi teknologi. Kompleks ini sedang aktif di bidang manufaktur nukleotida tingkat kemurnian tinggi. Saat ini, produk nukleotida kami digunakan di seluruh dunia oleh makanan manufaktur besar dan jaringan larges penjualan kami mencerminkan tingginya tingkat kepuasan pelanggan. 5. Pakan Ternak Pakan ternak bisnis adalah Indonesia penting memproduksi dan memasarkan berbagai bentuk berbagai macam feed. CJ Indonesias garis feed terutama melayani terhadap ayam, yang mengambil 90 % dari konsumsi daging Indonesias. Penggunaan perusahaan jagung dan bungkil kedelai, dan berbagai
jenis ayam (tipe peternak, jenis konsumsi, dll) ketika manufaktur feed untuk mencapai formulasi sempurna disesuaikan. Produk CJ Indonesias diproses dengan hati-hati dan mengandung kandungan gizi tertinggi. Pengiriman yang cepat dan cepat juga merupakan perhatian utama perusahaan. Selain itu, berdasarkan Cheil Jedang Grup akumulasi tahu -hows, CJ Indonesia memberlakukan sistem kontrol kualitas yang ketat untuk mengelola seluruh proses manufaktur dan pemasaran, dari pembelian bahan baku untuk produksi dan distribusi. Selain itu, perusahaan tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat peternakan lokal untuk gaya manajemen yang berorientasi layanan dan bantuan teknis yang lengkap untuk petani dan dealer.
2.2 Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang didirikan pada tahun 1991 dengan tahap percobaan dan pemasaran yang dilakukan secara mandiri. Kelompok ternak ini sempat meredup akibat krisis moneter. Pada tahun 1998, kelompok ternak ini kembali didirikan dengan jumlah anggota dan pengurus sebanyak 8 orang, tujuannya untuk mengantisipasi terjadinya persaingan kurang sehat antar peternak sekaligus meningkatkan taraf hidup peternak. Produksi itik lokal yang dihasilkan saat itu sudah sampai ke pasar-pasar luar Kabupaten
Jombang, meskipun jumlah mesin tetas hanya 120 unit dengan kapasitas 300 butir permesin dan pada tahun 2008 menambah jumlah mesin tetas sebanyak 160 unit. Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang menjadi lembaga yang sering dijadikan study banding oleh beberapa lembaga seperti SMK Muhammadiyah Kecamatan Modo Kabupaten Lamongan pada tahun 2004, Kelompok ternak itik Kabupaten Pasuruan pada tahun 2006, Kelompok ternak itik Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 menjadi tujuan Kunjungan Kerja Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kalimantan Timur. Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang memelihara itik jenis Peking, Lokal dan Silangan. Pada pembibitan itik Peking, 1 ekor pejantan untuk 10 ekor betina dan pada pembibitan itik Lokal yaitu 1 ekor pejantan untuk 25 ekor betina. Mesin tetas yang digunakan adalah milik sendiri dengan kapasitas 1000 butir telur. Pejantan dibeli dari luar kota karena takut terjadi inbreeding yang dapat menurunkan kualitas genetik. Di tahun 2009, kelompok ini berusaha merehabilitasi 160 mesin tetasnya dari bahan bakar minyak tanah menjadi Listrik dengan harapan tidak terkendala oleh hal tersebut dan dapat meningkatkan produksi bibit itiknya , hingga tahun 2012, P4S Meri Rejeki yang kini beranggotakan 15 orang itu telah memiliki mesin tetas dengan kapasitas 1000 butir sebanyak 22 unti dan 215 unit mesin tetas dengan kapasitas 300 butir. Dari mesin berprosentase 78% tetas ini, menghasilkan produksi bibit itik (DOD) sebanyak 64.000 ekor, dengan rincian untuk itik lokal
sebnayak 25.000 ekor, itik silangan 16.000 ekor dan itik peking sebanyak 22.400 ekor. Dari ketersediaan bibit itu, Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” telah memasarkan hasil produksinya hingga ke beberapa daerah antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Ujung Pandang. Pakan DOD umur 1 – 3 minggu (20 hari) sebaiknya menggunakan pakan pabrikan (konsentrat) yang sering digunakan oleh pakan ayam pedaging. Multivitamin, antibiotik dan prebiotik (vitachick, trimechin dan SOC dari HCS) harus tersedia. Frekuensi pemberian pakan kalau bisa diusahakan lebih banyak dan teratur. Keuntungan yang akan didapat adalah pertumbuhan yang cepat dan seragam, dan kondisi pakan harus fresh dan terkontrol. Setelah umur 3 minggu (21 hari) pakan bisa diganti dengan komposisi satu bagian konsentrat dan 2 bagian pakan buatan sendiri.
III. KESIMPULAN 1. PT. Cheil Jedang Feed Jombang memproduksi pakan yang berkualitas dengan menerapkan sistem kontrol yang ketat. Beberapa produk yang dihasilkan adalah lyesin, threonine, MSG, nukleotida dan pakan ternak. 2. Kelompok Tani Ternak Itik “Meri Rejeki” Jombang memelihara itik jenis Peking, Lokal dan Silangan. Produk yang dihasilkan berupa Days Old Duck (DOD).