LAMPIRAN 1. Lampiran wawancara dengan pendiri Komunitas Oshibana Indonesia 1. Kapan mengenal seni bunga press oshibana? Awalnya sekitar tahun 2010. Pada saat itu hanya iseng-iseng saja berkunjung ke inacraft lalu tertarik dengan salah satu counter kecil. Counter itu kecil dan hampir tidak kelihatan. DI counter itu menjual pembatas buku dan berbagai produk yang dihias dari bunga asli. Yang membuat tertarik karena semua dibuat dari bunga asli lalu di press dan menjadi kering sehingga bisa bertahan sampai bertahun-tahun. Dari situlah mulai belajar tentang bunga press atau stilah lainnya oshibana. 2. Mengapa memilih menekuni kegiatan oshibana ini disbanding kerajinan tangan lain? Karena unik, kalau misalnya dibandingkan dengan merajut misalnya, kita tinggal melihat pola saja lalu merajut. Dengan oshibana ini kita harus membuatnya sendiri mulai dari bahannya sampai prosesnya yang terakhir menjadi karya yang sudah jadi. Karya tersebut harus kita rangkai sendiri. Selain itu oshibana ini masih jarang sekali ditekuni oleh orang lain. Ketika bertanya tentang oshibana banyak orang yang belum tau dan tidak mengerti. Oshibana juga go green, dengan bahan dari alam mudah didapat, murah dan bisa di daur ulang dan dipakai terus menerus. Saya juga menerapkan prinsip go green ini untuk anak saya, misalnya di rumah saya membagi tong sampah menjadi 3 berdasarkan jenisnya masing-masing. 3.Apakah bisa juga untuk anak-anak? Bisa buat anak- anak karena bagus untuk melatih motorik halus. Butuh ketelatenan dan ketelitian dalam membuatnya. Dalam proses pembuatannya butuh waktu sepuluh hari mulai dari pilih bunga, setrika, itu sangan butuh kesabaran. Setelah kering pun untuk merangkainya menggunakan pinset. Bunga yang sudah kering itu dirangkai dengan pinset dengan penuh kehati-hatian jika tidak bisa patah. Waktu tu saya pernah memberikan workshop untuk anak TK (TK B). Dalam workshop itu diajarkan membuat gantungan kunci dari bunga yang sudah di press, anak-anak senang sekali dan langsung membuat aplikasinya, lalu ditempel temple, Untuk anak anak memang tidak dimulai dari proses pembuatan bahannya, bahan sudah disediakan dan anak-anak tinggal merangkai. Setelah selesai membuat anak-anak langsung menggantungkan karyanya k etas masing-masing. Jadi ini sangat cocok untuk anak anak maupun dari usia manapun. 4.Mengapa oshibana ini merupakan kegiatan yang baik untuk semua umur? Karena dapat berkreasi tanpa batasan, gak bilang ini jelek, sesuai keinginan dan kreativitas masing-masing. Karya Seni Bunga press ini adalah seni yang membebaskan. 5. Sebenarnya belajar seni bunga press ini mudah gak sih? Intinya mudah dengan catatan harus telaten. Justru baik untuk melatih kesabaran. Mudahnya karena ga ada aturan ketat seperti merajut yang penting konsep dasar (layout) lalu dikembangkan sendiri sesuai kreativitas masing-masing. Bahan dan alatnya pun mudah didapat di sekitar kita. 6. Apa saja yang bisa dibuat dengan oshibana ini? Banyak sekali, mulai dari pembatas buku, cover agenda, frame, lukisan yang disusun dari bunga. Lukisan ini pertama kali dibuat terlebih dahulu templatenya lalu diarrange. Bisa juga membuat produk kayu untuk hiasan dinding. Wadah pensil dari
46
45 bamboo yang dihias dengan bunga. Untuk anak kuliahan bisa dibuat loose leaf temanya bisa macam-macam dari gambar apapun. Bisa juga dibuat kartu ucapan, pigura juga bisa disekelilingnya dihiasi bunga. Dan segala mavam hiasan rumah tangga lainnya. 7. Bagaimana mempromosikannya? Pertama membuat fanpage di facebook. Awalnya setelah buat karya di upload ke facebook lalu banyak yang tertarik dan mau belajar akhirnya jadi komunitas.Bisa share info dan cara membuat. Selain itu sering ikut workshop di kampus-kampus. Juga ikut bazaar. Bazaarnya bisa mulai bazaar Jepang sampai handmade atau berhubungan dengan pernak pernik. Nanti aka ada bazaar bulan April di Flea Market Kemang. 8. Bagaimana pendapatnya bila konten ini dijadikan media interaktif? Sangat mengapresiasi dan excited sekali. Gak pernah kepikiran untuk membuatnya. Pernahnya dulu dari AnTv, Kompas Tv di shooting. Media interaktif belum pernah terpikir. 9. Jika dibuat konten apa yang diharapkan ada di dalamnya? Basic tekniknya. Banyak orang yang masih awam lalu diberi juga sejarahnya. Sekalian juga bisa mengenal budaya lain. Lalu diinformasikan alat dan bahan serta step-step pembuatan karyanya. Lalu ada galerinya untuk memberikan contoh produk. “Saya ingin sekali meng-Oshibana-kan Indonesia, dan mengindonesiakan Oshibana. Betapa Indonesia sangat kaya akan flora yang indah, hal inilah yang membuat saya selalu bersemangat untuk mencari bunga-bunga cantik disekitar lingkungan. Dengan Oshibana, saya jadi bisa mendaur ulang limbah bunga-bunga yang ada” - Rina Oshibana Survei terhadap target audience dilakukan dengan merancang form yang menggunakan fitur Survey Monkey. Kuisioner ini disebarkan bagi para pecinta kerajinan tangan melalui komunitas di facebook. Serta beberapa orang yang diberikan kuisioner secara random untuk melihat ketertarikan terhadap topik ini.
46
2. Hasil Kuisioner Peminat Oshibana
47
48
Hasil keseluruhan ditambah dengan kuisioner yang dibagikan langsung: Total responden: 94 Hasil Kuisioner: Jenis Kelamin : Perempuan: 76,92 % Laki-Laki: 23,08% Usia : Antara 18-35 tahun Apakah anda menyukai kerajinan tangan? Ya : 90,24% Tidak : 9.76% Oshibana berasal dari dua kata, yakni ‘oshi’ yang berarti tekan, dan ‘bana/hana’ yang berarti bunga. Jadi secara harafiah, oshibana berarti bunga yang ditekan/dipress. Secara umum, oshibana dapat didefinisikan sebagai seni merangkai bunga press yang diaplikasikan dalam berbagai kreasi yang unik dan menarik. Apakah anda sebelumnya sudah mengetahui tentang oshibana? Ya = 19,51 % Tidak = 80,49%
49 Apakah anda tertarik belajar dan mempraktekkannya? Ya = 90 % Tidak = 10% Jika ada website tentang oshibana apakah anda berminat mengunjunginya? Ya = 90.24% Tidak = 9.76% Informasi apa yang anda inginkan ada di dalam web tersebut Sejarah = 38.46% Arti oshibana = 30.77% Teknik dasar = 74.36% Contoh karya = 84.62% Other : karya yang cocok untu pemula, bahan yang diperlukan, forum untuk bertanya sesama pengrajin, tutorial, detail teknik membuat.