121
Lampiran 1 Check list standard sanitation operating procedure (SSOP) Rumah PotongHewan (RPH) FORM MONITORING SSOP Nama RPH Alamat Tanggal Pengambilan Jam Pengambilan Petunjuk
No
: …………………………………………….. : …………………………………………….. : …………………………………………….. : …………………………………………….. : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai dengan keadaan pengamatan di lapangan
Parameter
Bobot Nilai
Pengamatan Ya
1
Lokasi dan Lingkungan 1. Tidak bertentangan dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), 2. Tidak bertentangan dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), dan/atau, 3. Tidak bertentangan dengan Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK) 4. Tidak berada di daerah yang padat penduduk serta memiliki topografi yang lebih rendah daripada pemukiman penduduk 5. Memiliki lahan yang relatif datar dan cukup luas untuk pengembangan RPH 6. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan terhadap aliran sungai dan daerah yang lebih rendah 7. Tidak berada dekat dengan perusahaan/ industri logam dan kimia 8. Tidak berada di daerah yang rawan banjir 9.
Bebas dari asap, bau, debu dan kontaminasi lainnya 10. Saluran pembuangan air/limbah disekitar RPH berfungsi dengan baik Sub Total 2
Sarana dan Prasarana 1. Jalan menuju dan keluar RPH dapat dilalui kendaraan pengangkut sapi dan daging sapi dengan lancar 2. Tersedia kendaraan untuk pengangkut ternak 3. Tersedia kendaraan pengangkut daging sapi yang dilengkapi dengan mesin pendingin (Refrigerator) 4. Sumber air yang digunakan untuk proses produksi mencukupi dan sesuai dengan persyaratan SNI 01-0220-1987 5. Persediaan air bersih untuk kebutuhan ternak tercukupi 6. Tersedia instalasi air bertekanan 1,05 kg/cm2 (15psi) serta fasilitas air panas (suhu 82 oC) Sub Total
0,15 0,15 0,15 0,50
0,25 0,25
0,30 0,25 0,25 0,25 2,50
0,30
0,20 0,65
0,55
0,55 0,25 2,50
Tidak
Penilaian NKV MN
MY
SR
KT
Ket OK
122 Lanjutan Lampiran 1 No 3 3.1
3.2
Parameter Persyaratan Bangunan dan Tata Letak Komplek RPH terdiri atas : 1. Bangunan utama 2. Tempat penurunan ternak sapi hidup (unloading) 3. Kandang ternak sapi 4. Kandang karantina untuk ternak yang sakit 5. Tempat penyimpanan pakan hijauan 6. Gudang pakan konsentrat 7. Kantor Administrasi dan kantor Dokter Hewan 8. Laboratorium 9. Tempat istirahat karyawan, Mushola dan Kantin 10. Tempat penyimpanan barang karyawan (locker) 11. Ruang ganti pakaian 12. Kamar mandi dan WC 13. Sarana penanganan limbah 14. Insenerator 15. Tempat parker 16. Rumah jaga 17. Pos jaga 18. Gardu listrik 19. Menara air 20. Lokasi RPH dikelilingi dengan pagar pembatas sehingga mencegah keluar masuknya orang yang tidak berkepentingan maupun hewan liar 21. Pintu masuk ternak hidup harus terpisah dari pintu keluar karkas/daging 22. Komplek RPH dilengkapi dengan ruang pembekuan cepat (blast freezer) 23. Komplek RPH dilengkapi dengan ruang penyimpanan beku (cold storage) 24. Letak komplek RPH sesuai dengan alur kegiatan Sub Total Bangunan Utama RPH terdiri atas : A. Daerah Kotor 25. Tempat penerimaan atau penurunan ternak sapi hidup, pemeriksaan antemortem 26. Kandang untuk istirahat sebelum ternak di potong 27. Penimbangan ternak sapi 28. Tempat memandikan ternak 29. Pemingsanan (stunning) 30. Penyembelihan (killing) 31. Holding pens 32. Penggantungan ternak 33. Pengulitan 34. Pencucian karkas 35. Pengeluaran jeroan (eviceration) 36. Pemeriksaan postmortem 37. Pemotongan kaki dan kepala 38. Penanganan jeroan 39. Penanganan kulit Sub Total
Bobot Nilai 25,00 0,35 0,25 0,35 0,35 0,20 0,20 0,25 0,35 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,20 0,35
0,20 0,25 0,25 0,25 5,80
0,25
0,25 0,25 0,25 0,25 0,50 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,20 0,25 0,20 3,90
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
123 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter B. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
3.3
3.4
Daerah Bersih Tempat pencucian karkas Penimbangan karkas Seleksi (grading) Tempat pelayuan karkas (aging) Tempat pemotongan karkas (cutting) Tempat pemisahan daging dengan tulang Pengemasan Penyimpanan daging segar (chilling room) Sub Total Sistem Saluran Pembuangan Limbah Cair 48. Sistem saluran pembuangan limbah cair harus cukup besar, didesain agar aliran limbah mengalir dengan lancar, terbuat dari bahan yang mudah dirawat dan dibersihkan, kedap air agar tidak mencemari tanah, mudah diawasi dan dijaga agar tidak menjadi sarang tikus atau binatang rodensia lainnya. Saluran pebuangan dilengkapi dengan penyaringan yang mudah dilengkapi dengan penyaringan yang mudah diawasi dan dibersihkan. 49. Di dalam komplek RPH, sistem saluran pembuangan limbah cair harus selalu tetap tertutup agar tidak menimbulkan bau 50. Di dalam bangunan utama, sistem saluran pembuangan limbah cair terbuka dan dilengkapi dengan grill yang mudah dibuka-tutup, terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah korosif. Sub Total Bangunan utama RPH harus memenuhi persyaratan : A. Desain dan Tata Letak Ruangan 51. Ruang utama harus sesuai dengan kondisi peralatan, kapasitas produksi dan jumlah karyawan 52. Tata letak ruangan sesuai dengan urutan proses serta memiliki ruangan yang cukup sehingga seluruh kegiatan pemotongan ternak sapi dapat berjalan baik dan higienis 53. Tempat pemotongan didesain sedemikian rupa sehingga pemotongan memenuhi persyaratan halal 54. Besar ruangan disesuaikan dengan kapasitas pemotongan ternak 55. Adanya pemisahan ruangan secara jelas secara fisik antara daerah kotor dan daerah bersih 56. Pada daerah pemotongan ternak dan pengeluaran darah harus di desain sedemikian rupa sehingga darah ternak dapat tertampung. Sub Total B. Lantai 57. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah korosif dan mudah dibersihkan
Bobot Nilai 0,85 0,80 0,75 0,85 0,85 0,85 0,75 0,75 6,45 0,25
0,25
0,25
0,75
0,50
0,50
0,50
0,25 0,50
0,35
2,60 0,50
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
124 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 58. Permukaan lantai harus tahan air, garam, basa, asam dan bahan kimia lainnya 59. Lantai rata, tidak licin, tidak berlubang, dan landai kearah saluran pembuangan 60. Keramik tidak pecah dan retak 61. Sudut pertemuan antara lantai dengan dinding tidak membentuk sudut siku-siku melainkan membentuk sudut lengkung Sub Total C. Dinding 62. Tinggi dinding pada tempat proses penyembelihan dan pemotongan karkas minimum adalah 3 meter 63. Dinding berlapis keramik yang rapat atau kedap air minimal 2 meter dari permukaan lantai. 64. Pertemuan antar dinding tidak boleh membentuk sudut siku-siku melainkan melengkung serta kedap air 65. Dinding bebas dari debu dan kotoran lainnya serta mudah dibersihkan, tidak korosif dan tidak mudah mengelupas 66. Warna dinding bagian dalam berwarna lebih terang Sub Total D. Langit-langit 67. Langit-langit didesain agar tidak terjadi akumulasi kotoran dan kondensasi dalam ruangan 68. Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama, kedap air, tidak korosif dan mudah dibersihkan 69. Permukaan langit-langit halus, berwarna terang, tidak berlubang, dan tidak mudah terkelupas Sub Total E. Atap 70. Atap terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama, tidak mudah bocor, tidak larut air Sub Total F. Pintu 71. Pintu terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama, tidak korosif, dan tidak mudah pecah/rusak 72. Pintu dapat ditutup dengan baik 73. Mudah dibersihkan serta pada bagian bawahnya harus dapat menahan agar tikus atau rodensia lainnya tidak dapat masuk 74. Pintu didesain agar dapat membuka keluar dan dilengkapi dengan alat penutup pintu otomatis Sub Total G. Jendela 75. Dapat ditutup dengan baik 76. Tidak pecah serta mudah dibersihkan Sub Total H. Ventilasi dan Pengatur Suhu 77. Berada dalam kondisi bersih 78. Mampu menjamin pertukaran udara
Bobot Nilai 0,25 0,25 0,25 0,25 1,50 0,20
0,20
0,20
0,20
0,20 1,00 0,10
0,10
0,10 0,30 0,10 0,10 0,15 0,15 0,15
0,15 0,60 0,10 0,10 0,20 0,15 0,15
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
OK
Ketera ngan
125 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 79. Mampu menghilangkan bau, gas, uap, asap, debu dan panas dalam ruangan 80. Lubang ventilasi harus dilengkapi dengan alat yang dapat mencegah masuknya kotoran kedalam ruangan serta mudah dibersihkan Sub Total I. Penerangan 81. Penerangan dalam ruangan harus cukup baik 82. Lampu penerangan harus mempunyai pelindung dan mudah dibersihkan 83. Peralatan penerangan dapat berfungsi dengan baik 84. Cahaya penerangan pada ruangan atau daerah kerja minimal sebesar 220 lux = 20 fc (foot candle) 85. Cahaya penerangan pada ruangan pemeriksaan antemortem dan postmortem minimal sebesar 540 lux = 50 fc (foot candle) 86. Cahaya penerangan pada ruangan lainnya minimal sebesar 110 lux = 10 fc (foot candle) Sub Total TOTAL
4.
5.
6.
Kantor Administrasi dan Kantor Dokter Hewan harus memenuhi persyaratan : 1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik 2. Luas ruangan disesuaikan dengan kapasitas karyawan 3. Didesain untuk kenyamanan dan keamanan karyawan 4. Kantor administrasi dapat dilengkapi dengan tempat pertemuan Sub Total Tempat Istirahat Karyawan, Kantin dan Mushola harus memenuhi persyaratan : 1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik 2. Luas ruangan disesuaikan dengan kapasitas karyawan 3. Konstruksi kantin didesain agar mudah dibersihkan, dirawat dan tersedia tempat cuci tangan serta memenuhi persyaratan kesehatan karyawan 4. Mushola harus tertutup agar terhindar dari masuknya binatang-binatang yang dapat mengakibatkan mushola menjadi tidak bersih Sub Total Tempat Penyimpanan Barang pribadi (locker) atau Ruang Ganti Pakaian harus memenuhi persyaratan : 1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik 2. Luas ruangan disesuaikan dengan kapasitas karyawan
Bobot Nilai 0,15 0,15
0,60 0,20 0,20 0,20 0,20
0,20
0,20 1,20 25,00
0,55 0,65 0,60 0,70 2,50
0,50 0,60 0,65
0,75
2,50
0,65 0,85
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
126 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 3.
7.
8
9
10
Terletak dibagian arah masuk ruang pegawai atau pengunjung Sub Total Kamar Mandi dan WC harus memenuhi persyaratan : 1. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik 2. Sumber air mengalir dengan baik 3. Ruangan selalu dalam kedaaan bersih 4. Lantai tidak tergenang air 5. Pintu kamar mandi/WC tidak mengarah ke ruang produksi dan pintu harus selalu dalam kondisi tertutup 6. Dibangun minimal masing-masing di daerah kotor dan daerah bersih 7. Memiliki tempat sampah berpenutup yang dilengkapi dengan pijakan sebagai pembukanya 8. Tersedia alas kaki khusus toilet 9. Tersedia fasilitas cuci tangan (westafel, air, sabun, tissue, dan bak larutan klorin 200 ppm) 10. Tersedia peringatan mencuci tangan setelah menggunakan toilet 11. Saluran pembuangan dari kamar mandi/WC dibuat khusus ke arah “septic tank”, tidak menjadi satu dengan saluran pembuangan limbah proses pemotongan. 12. Dinding bagian dalam dan lantai harus terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah korosif, mudah dirawat dan mudah dibersihkan serta didesinfektan Sub Total Sarana Pengolahan Limbah harus memenuhi persyaratan : 1. Saluran dan tempat pembuangan limbah harus dalam kondisi baik (tidak tersumbat) 2. Dapat memisahkan antara limbah padat dan limbah cair 3. Pengolahan limbah sesuai yang direkomendasikan dalam Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Sub Total Insenerator memenuhi persyaratan : 1. Terletak dekat dengan tempat penurunan ternak hidup dan lebih rendah dari bangunan lain. 2. Di desain agar mudah diawasi dan mudah dirawat sesuai yang direkomendasikan dalam Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Sub Total Rumah Jaga harus memenuhi persyaratan : 1. Dibangun di masing-masing pintu masuk dan pintu keluar komplek RPH 2. Ventilasi dan penerangan harus cukup baik
Bobot Nilai 1,00 2,50
0,25 0,50 0,50 0,30 0,55 0,25 0,35
0,25 0,75
0,30 0,50
0,50
5,00
1,00
0,75 0,75
2,50 1,50
1,00
2,50 0,75 0,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
127 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 3.
11.
Terpasang atap yang terbuat dari bahan yang kuat, tidak korosif dan dapat melindungi petugas dari hujan dan panas matahari 4. Di desain agar petugas di dalam bangunan dapat mengawasi keadaan di luar rumah jaga Sub Total Peralatan Produksi harus memenuhi persyaratan: 1. Seluruh perlengkapan pendukung dan penunjang di RPH harus terbuat dari bahan yang tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan didesinfeksi serta mudah dirawat 2. Peralatan yang langsung berhubungan dengan daging harus terbuat dari bahan yang tidak toksik, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan di desinfeksi serta mudah dirawat 3. Di dalam bangunan utama harus dilengkapi dengan sistem rel (railling system) dan alat penggantung karkas yang di desain khusus dan disesuaikan dengan alur proses pemotongan dan menjaga agar karkas tidak menyentuh lantai dan dinding 4. Sarana untuk mencuci tangan harus di desain sedemikian rupa sehingga tangan dapat menyentuh kran air setelah selesai mencuci tangan, dan dilengkapi dengan sabun dan pengering tangan seperti lap yang senantiasa diganti atau kertas tissue atau pengering mekanik (hand drier). Jika menggunakan tissue sebagai pengering tangan maka harus disediakan tempat sampah yang tertutup yang dioperasikan dengan menggunakan kaki untuk membuka penutupnya 5. Sarana pencuci tangan disediakan pada setiap tahap proses pemotongan dan diletakkkan ditempat yang mudah dijangkau, ditempat penurunan ternak hidup, kantor administrasi dan kantor dokter hewan, ruang istirahat karyawan dan/atau kantin serta kamar mandi/WC 6. Pada pintu masuk bangunan utama harus dilengkapi dengan sarana untuk mencuci tangan seperti pada poin 4 dan sarana mencuci sepatu boot, yang dilengkapi dengan sabun, desinfektan dan sikat sepatu. 7. Peralatan yang digunakan untuk menangani pekerjaan bersih harus dibedakan dengan peralatan yang digunakan untuk menangani pekerjaan kotor, misalnya pisau untuk menyembelih tidak diperbolehkan untuk digunakan untuk pengerjaan karkas 8. Harus disediakan sarana atau peralatan untuk membersihkan dan mendesinfeksi ruang dan peralatan
Bobot Nilai 0,60
0,90
2,50
0,75
0,80
0,75
0,80
0,70
0,50
0,85
0,50
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
128 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 9.
12
13
Permukaan meja tempat penanganan atau pemrosesan produk tidak terbuat dari kayu, tidak toksik, tidak mudah rusak, mudah dibersihkan, mudah mengering dan dikeringkan 10. Penempatan perlengkapan dan peralatan harus pula memperhatikan alur proses sehingga dapat dicegah tercemarnya karkas dari proses sebelumnya 11. Peralatan yang sulit untuk dibongkar pasang, sarana pembersihan dan desinfeksi dilakukan dengan metode pembersihan di tempat (clean in place). 12. Harus disediakan sarana atau peralatan untuk mendukung tugas dan pekerjaan dokter hewan atau petugas pemeriksa yang berwenang dalam rangka menjamin mutu daging, sanitasi dan higiene di RPH 13. Bagi setiap karyawan disedaikan lemari yang dilengkapi dengan kunci pada Ruang Ganti Pakaian yang berfungsi untuk menyimpan barang-barang pribadi 14. Perlengkapan standar untuk karyawan pada proses pemotongan ternak dan penanganan karkas/daging adalah pakaian kerja khusus, apron plastik, penutup kepala, penutup hidung dan sepatu boot. 15. Jadwal pembersihan peralatan dilaksanakan dengan baik dan teratur Sub Total Persyaratan Higiene Karyawan RPH 1. RPH harus memiliki peraturan untuk semua karyawan dan pengunjung agar pelaksanaan sanitasi dan higiene RPH dan higiene produk tetap terjaga dengan baik 2. Setiap karyawan harus sehat dan diperiksa kesehatannya secara rutin minimal satu kali dalam setahun 3. Setiap karyawan harus mendapat pelatihan yang berkesinambungan tentang higiene dan mutu 4. Terdapat catatan tentang riwayat kesehatan karyawan 5. Daerah kotor atau daerah bersih hanya diperkenankan dimasuki oleh karyawan yang bekerja dimasing-masing tempat tersebut, dokter hewan dan petugas pemeriksa yang berwenang 6. Pengunjung (tamu) yang hendak memasuki bangunan utama RPH harus mendapat izin dari pengelola dan mengikuti peraturan yang berlaku 7. Fasilitas ruang ganti pakaian, tempat penyimpanan sepatu harus terpisah Sub Total Pengawasan Kesehatan Masyarakat Veteriner 1. Pengawasan kesmavet serta pemeriksaan antemortem dan postmortem diRPH dilakukan oleh petugas yang berwenang
Bobot Nilai 0,85
0,75
0,50
0,50
0,50
0,75
0,50 10,00 0,85
0,75
0,80
0,50 0,95
0,65
0,50 5,00 1,75
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
129 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 2.
14
15
Pada setiap RPH harus memiliki tenaga Dokter Hewan yang bertanggung jawab terhadap dipenuhinya syarat-syarat dan prosedur pemotongan ternak, penanganan daging serta sanitasi dan higiene 3. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Dokter Hewan seperti yang disebutkan pada poin 2 dapat ditunjuk seseorang yang memiliki pengetahuan di dalam bidang kesehatan masyarakat veteriner yang bekerja di bawah pengawasan Dokter Hewan yang dimaksud Sub Total Kendaraan Pengangkut Karkas/Daging Sapi 1. Boxs pada kendaraan untuk mengangkut karkas/daging sapi harus tertutup 2. Lapisan dalam boxs pada kendaraan pengangkut daging harus terbuat dari bahan yang tidak toksik, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan didesinfeksi, mudah dirawat serta mempunyai sifat insulasi yang baik 3. Boxs dilengkapi dengan alat pendingin yang dapat mempertahankan suhu bagian dalam daging sapi segar maksimum +4 o C 4. Suhu ruangan dalam boxs pengangkut daging sapi beku maksimal –18 oC 5. Dibagian dalam boxs dilengkapi alat penggantung karkas 6. Persyaratan kendaraan pengangkut daging secara rinci akan ditetapkan dalam standar tersendiri Sub Total Persyaratan Ruang Pembekuan Cepat 1. Ruang pembekuan cepat terletak di daerah bersih 2. Besarnya ruangan disesuaikan dengan jumlah karkas/daging yang dihasilkan 3. Konstruksi bangunan ruang pembekuaan cepat pada bagian dalam berwarna terang, terbuat dari bahan kedap air, tidak toksik, tidak korosif, memiliki insulasi yang baik, tahan benturan keras, mudah dibersihkan dan mudah didesinfeksi serta tidak mudah mengelupas 4. Konstruksi lantai pada ruang pembekuan cepat terbuat dari bahan yang kedap air, tidak mudah korosif, tidak toksik, tahan terhadap benturan keras, mudah dibersihkan dan didesinfeksi serta tidak mudah mengelupas 5. Selain poin 4. Lantai juga harus rata, tidak licin dan landai ke arah saluran pembuangan 6. Sudut pertemuan antara dinding dan lantai harus berbentuk lengkung dengan jari-jari sekitar 75 mm 7. Sudut pertemuan antara dinding dengan dinding harus berbentuk lengkung dengan jari-jari 25 mm
Bobot Nilai 1,75
1,50
5,00 2,50 2,00
1,50
1,50 1,25 1,25
10,00 0,65 0,50 0,60
0,60
0,50
0,35
0,35
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
130 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter 8.
16
17
18
Langit-langit harus berwarna terang, terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, memiliki insulasi yang baik, tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan 9. Intensitas cahaya penerangan dalam ruang sebesar 220 lux 10. Ruang di desain sedemikian rupa agar tidak ada aliran air atau limbah cair lain dari ruang lainnya yang masuk kedalam ruang pembekuan 11. Ruang memiliki alat pendingin yang dilengkapi dengan kipas (blower). Suhu dalam ruang maksimum -35 oC dengan kecepatan udara minimum 2 m/detik 12. Suhu dalam ruang dapat menjamin agar suhu bagian dalam daging maksimum +7 o C Sub Total Persyaratan ruang Penyimpanan Beku 6. Ruang penyimpanan beku terletak di daerah bersih 7. Besarnya ruangan disesuaikan dengan kapasitas atau jumlah karkas/daging yang dihasilkan 8. Konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan seperti tertuang pada butir 15.3 – 15.11. 9. Suhu maksimum dalam ruangan -20 oC 10. Persyaratan ruang pembekuan daging secara rinci akan ditetapkan dalam daftar tersendiri Sub Total Persyaratan Ruang Pengolahan Karkas/ Daging Sapi 1. Ruang pengolahan karkas/daging sapi berada di daerah bersih 2. Besarnya ruangan disesuaikan dengan kapasitas atau jumlah daging yang akan diolah 3. Konstruksi bangunan harus memenuhhi persyaratan seperti yang tertuang pada butir 15.3 – 15.11. 4. Ruang dilengkapi dengan meja dan fasilitas lain seperti fasilitas untuk memotong karkas dan mengemas daging 5. Suhu maksimum di dalam ruangan berada di bawah +15 oC Sub Total Laboratorium 1. Letak laboratorium berdekatan dengan kantor Dokter Hewan 2. Konstruksi bangunan laboratorium harus memenuhi persyaratan: A. Dinding 1. Dinding bagian dalam berwarna terang, terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak mudah korosif, tidak toksik 2. Dinding mudah dibersihkan dan didesinfeksi serta tidak mudah mengelupas
Bobot Nilai 0,35
0,25 0,25
0,35
0,25
5,00 1,30 1,50
1,20
0,50 0,50
5,00
0,75 0,75
1,00
1,25
1,25 5,00 0,25 -
0,25
0,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
131 Lanjutan Lampiran 1 No
Parameter
3. 4.
5. 6.
7.
8.
B. Lantai 1. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah korosif, tidak licin, mudah dibersihkan dan didesinfeksi 2. Permukaan lantai harus rata, tidak bergelombang, tidak ada celah atau lubang serta landai mengarah ke saluran pembuangan C. Langit-langit 1. Langit-langit di desain agar tidak terjadi akumulasi kotoran dan kondensasi dalam ruangan 2. Langit-langit harus berwarna terang, terbuat dari bahan yang kedap air, kuat, tidak mudah mengelupas, mudah dibersihkan dan dihindari adanya lubang atau celah yang terbuka 3. Laboratorium didesain agar tidak dapat dimasuki, serangga, burung,tikus atau binatang rodensia lainnya. Tata ruang didesain agar dapat menunjang pemeriksaan laboratorium Sistem penerangan dalam laboratorium memiliki intensitas cahaya 540 lux dan lampu harus diberi penutup Ventilasi di dalam ruangan harus baik Laboratorium dilengkapi dengan sarana pencuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan pengering tangan seperti lap yang senantiasa diganti, kertas tissue atau pengering tangan mekanik. Jika menggunakan tissue, maka harus disediakan pula tempat sampah tertutup yang dioperasikan dengan menggunakan kaki. Laboratorium dilengkapi dengan meja dimana pada bagian permukaannya terbuat dari bahan yang kuat, tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan dididesinfeksiserta mudah dalam perawatannya. Persyaratan laboratorium secara rinci akan ditetapkan dalam standar tersendiri. Sub Total TOTAL KOMULATIF
Bobot Nilai
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
0,50
0,50
0,15
0,15
0,15
0,50 0,50
0,50 0,50
0,50
0,30 5,00 100
Petunjuk pengisian : Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda X pada kolom penilaian NKV untuk : MN = Penyimpangan Minor MY = Penyimpangan Mayor SR = Penyimpangan Serius KT = Penyimpangan Kritis OK = Tidak ada Penyimpangan
132 Lanjutan Lampiran 1 1. Jumlah Penyimpangan a). Penyimpangan Minor b). Penyimpangan Mayor c). Penyimpangan Serius d). Penyimpangan Kritis 2.
..................... penyimpangan ..................... penyimpangan ..................... penyimpangan ..................... penyimpangan
Level/ Tingkat Unit Usaha
Level/Tingkat I II III IV
MN 0 <7 NA NA
Jumlah Penyimpangan MY SR 0 0 <8 <5 < 15 < 10 NA NA
KT 0 0 <4 <4
3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha 1 Level I Berhak memperoleh NKV dengan kategori sangat baik (kualifikasi ekspor) 2 Level II Berhak mendapat NKV dengan kategori baik (menuju kualifikasi ekspor) 3 Level III Berhak memperoleh NKV dengan kategori cukup 4 Level IV Masih dalam tahap pembinaan untuk memperoleh NKV
133
Lampiran 2 Check list good slaughtering practices (GSP) Rumah Potong Hewan (RPH) FORM GSP DI RPH Nama RPH Alamat Tanggal Pengambilan Jam Pengambilan Petunjuk No 1
2.
3.
: ……………………………………………. : ……………………………………………. : ……………………………………………. : ……………………………………………. : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai dengan keadaan pengamatan di lapangan
Parameter Tahap Penerimaan dan Penampungan Ternak 1. Hewan ternak yang baru datang di RPH harus diturunkan dari alat angkut dengan hati-hati dan tidak membuat ternak menjadi stress 2. Dilakukan pemerikasaan dokumen (surat kesehatan hewan, surat keterangan asal hewan, surat karantina dsb) 3. Hewan ternak harus diistirahatkan terlebih dahulu di kandang penampungan minimal 12 jam sebelum dipotong 4. Hewan ternak harus dipuasakan tetapi tetap diberi minum kurang lebih 12 jam sebelum dpotong 5. Hewan ternak harus diperiksa kesehatannya sebelum dipotong (pemeriksaan antemortem) Sub Total Tahap Pemeriksaan Antemortem 1. Pemeriksaan antemortem dilakukan oleh dokter hewan atau petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan (Surat Keputusan Bupati/Walikota/Kepala Dinas) 2. Hewan ternak yang dinyatakan sakit atau diduga sakit dan tidak boleh dipotong atau ditunda pemotongannya, harus segera dipisahkan dan ditempatkan pada kandang isolasi untuk pemeriksaan lebih lanjut 3. Apabila ditemukan penyakit menular atau zoonosis, maka dokter hewan/ petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan harus segera mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Sub Total Persiapan Pemotongan Ternak 1. Ruang proses produksi dan peralatan harus dalam kondisi bersih sebelum dilakukan proses penyembelihan 2. Hewan ternak harus ditimbang sebelum dipotong 3. Hewan ternak harus dibersihkan terlebih dahulu dengan air (disemprot air) sebelum masuk ruang pemotongan
Bobot Nilai 1,25
1,25
1,50
1,75
1,75
7,50 3,50
4,50
4,50
12,50 2,50
1,25 1,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
134 Lanjutan Lampiran 2 No
Parameter 4.
4.
5.
Hewan ternak digiring dari kandang penampungan ke ruang pemotongan melalui gang way dengan cara wajar dan tidak membuat stress pada ternak Sub Total Proses Penyembelihan 1. Hewan ternak harus dipingsankan atau tidak dipingsankan 2. Apabila dilakukan pemingsanan, maka tata cara pemingsanan harus mengikuti Fatwa MUI tentang tata cara pemingsanan hewan yang diperbolehkan 3. Apabila tidak dilakukan pemingsanan, maka tata cara menjatuhkan hewan harus dapat meminimalkan rasa sakit dan stress (misalnya menggunakan restraining box) 4. Apabila hewan ternak telah rebah dan telah diikat (aman) segera dilakukan penyembelihan sesuai dengan syariat Islam yaitu memotong bagian ventral leher dengan menggunakan pisau yang tajam sekali tekan tanpa diangkat sehingga memutus saluran makanan, saluran nafas dan pembuluh darah 5. Proses selanjutnya dilakukan setelah ternak benar-benar mati dan pengeluaran darah sempurna 6. Setelah hewan ternak tidak bergerak lagi, leher dipotong dan kepala dipisahkan dari bagian badan, kemudian bagian kepala digantung untuk dilakukan pemeriksaan selanjutnya 7. Pada RPH yang fasilitasnya lengkap, kedua kaki belakang pada sendi tarsus dikaitkan dan dikere (hoisted), sehingga bagian leher berada dibawah yang bertujuan agar proses pengeluaran darah benar-benar sempurna dan siap untuk proses selanjutnya. 8. RPH yang tidak memiliki fasilitas hoist, setelah hewan ternak benar-benar mati, hewan dipindahkan ke atas keranda/ penyangga karkas (cardle) dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya Sub Total Tahap Pengulitan 1. Sebelum proses pengulitan dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan pengikatan pada saluran makan di leher dan anus, sehingga isi lambung dan feses tidak keluar dan mencemari karkas 2. Pengulitan dilakukan bertahap, diawali dengan irisan panjang pada kulit sepanjang garis dada dan bagian perut 3. Irisan dilanjutkan sepanjang permukaan dalam (medial) kaki.
Bobot Nilai 2,50
7,50 2,25 2,25
2,25
5,00
2,00
2,25
2,00
2,00
20,00 2,50
1,75
1,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
135 Lanjutan Lampiran 2 No
Parameter 4.
6.
7.
8.
9.
10.
Kulit dipisahkan mulai dari bagian tengah ke punggung 5. Pengulitan harus hati-hati tidak terjadi kerusakan pada kulit dan terbuangnya daging Sub Total Pengeluaran Jeroan 1. Rongga perut dan rongga dada dibuka dengan membuat irisan sepanjang garis perut dan dada 2. Organ-organ yang ada di rongga perut dan dada dikeluarkan dan dijaga agar rumen dan alat pencernaan lainnya tidak pecah/robek 3. Dilakukan pemisahan antara jeroan merah (hati, jantung, paru-paru, limpa, ginjal dan lidah) dan jeroan hijau (lambung, usus dan esophagus) Sub Total Pemerikasaan Postmortem 1. Pemeriksaan postmortem dilakukan oleh dokter hewan atau petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan 2. Pemeriksaan postmortem dilakukan terhadap kepala, isi rongga dada dan perut serta karkas 3. Karkas dan organ yang dinyatakan ditolak atau dicurigai harus segera dipisahkan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut 4. Apabila ditemukan penyakit hewan menular dan zoonosis, maka dokter hewan/petugas yang ditunjuk di bawah pengawasan dokter hewan harus segera mengambil tindakan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Sub Total Pembelahan Karkas 1. Karkas dibelah dua sepanjang tulang dengan kampak yang tajam atau mesin yang disebut automotic cattle splitter 2. Pembelahan karkas dapat dilakukan menjadi dua/empat sesuai kebutuhan Sub Total Pelayuan (aging) 1. Karkas yang telah dipotong/dibelah disimpan diruang yang dingin (<10 oC) 2. Karkas selanjutnya siap diangkut ke pasar Sub Total Pengangkutan Karkas 1. Karkas/daging harus diangkut dengan angkutan khusus daging yang didesain dengan boks tertutup, sehingga dapat mencegah kontaminasi dari luar 2. Jeroan dari hasil sampingannya diangkut dengan wadah dan atau alat angkut yang terpisah dengan alat angkut karkas/daging
Bobot Nilai 1,25 1,25
7,50 2,50
5,00
5,00
12,50 3,00
3,00
3,25
3,25
12,50 4,00
3,50 7,50 3,75 1,25 5,00 3,00
1,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
136 Lanjutan Lampiran 2 No
Parameter 3.
4.
Karkas/daging dan jeroan harus disimpan dalam wadah/kemasan sebelum disimpan dalam boks alat angkut Untuk menjaga kualitas daging dianjurkan alat angkut karkas/daging dan jeroan dilengkapi dengan alat pendingin (refrigerator) Sub Total TOTAL KOMULATIF
Bobot Nilai 1,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
2,00
7,50 100,00
Petunjuk pengisian : Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda X pada kolom penilaian NKV untuk : MN = Penyimpangan Minor MY = Penyimpangan Mayor SR = Penyimpangan Serius KT = Penyimpangan Kritis OK = Tidak ada Penyimpangan 1. Jumlah Penyimpangan a). Penyimpangan Minor b). Penyimpangan Mayor c). Penyimpangan Serius d). Penyimpangan Kritis 2.
..................... penyimpangan ..................... penyimpangan ..................... penyimpangan ..................... penyimpangan
Level/ Tingkat Unit Usaha
Level/Tingkat I II III IV
MN 0 <7 NA NA
Jumlah Penyimpangan MY SR 0 0 <8 <5 < 15 < 10 NA NA
KT 0 0 <4 <4
3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha 1 Level I Berhak memperoleh NKV dengan kategori sangat baik (kualifikasi ekspor) 2 Level II Berhak mendapat NKV dengan kategori baik (menuju kualifikasi ekspor) 3 Level III Berhak memperoleh NKV dengan kategori cukup 4 Level IV Masih dalam tahap pembinaan untuk memperoleh NKV
137
Lampiran 3 Check list Sistem Jaminan Halal(SJH) Pemotongan Hewan di RPH FORM SJH PEMOTONGAN HEWAN DI RPH Nama RPH : …………………………………………. Alamat : …………………………………………. Tanggal Pengambilan : …………………………………………. Jam Pengambilan : …………………………………………. Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kolom pengamatan yang sesuai dengan keadaan pengamatan di lapangan No 1 1.1
Parameter Sumber Daya Sumber daya manusia 1. Umum a. Personel yang melaksanakan pekerjaan berhubungan status kehalalan harus memiliki kompetensi yang sesuai meliputi petugas pemingsanan, penyembelihan dan supervisor halal. b. Personel harus mengikuti pelatihan atau melakukan tindakan lain untuk mencapai kompetensi yang diperlukan c. Manajemen RPH harus memelihara rekaman mengenai pelatihan, keterampilan dan pengalaman personel d. Personel harus dikontrol dan di supervisi oleh LPPOM MUI atau Lembaga Sertifikasi Halal yang diakui e. Personel halal tidak boleh merangkap sebagai pekerja/karyawan pada RPH Babi 2. Petugas Penyembelih a. Beragama Islam b. Berumur minimal 18 tahun c. Berbadan dan berjiwa sehat d. Taat menjalankan ibadah wajib e. Memahami tata cara penyembelihan sesuai Syari’at Islam f. Lulus pelatihan penyembelihan halal yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Halal g. Memiliki kartu identitas sebagai penyembelih halal dari Lembaga Sertifikasi Halal yang diakui oleh MUI atau lembaga yang berwenang h. Jumlah petugas penyembelih harus memadai dengan jumlah hewan yang disembelih per hari 3. Petugas Pemingsanan a. Berbadan dan berjiwa sehat serta memiliki catatan kesehatan b. Memahami tata cara pemingsanan sesuai dengan persyaratan halal c. Memiliki keahlian sebagai petugas pemingsanan dan telah mengikuti pelatihan petugas pemingsanan. 4. Supervisior Halal a. Beragama Islam
Bobot Nilai 20,00
0,50
0,50
0,50
0,50
0,50
1.00 0,50 0,50 1.00 1.00 1.00
0,50
0,50
0,50 1.00 0,50
1.00
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
138 Lanjutan Lampiran 3 No
Parameter b. c. d. e.
1.2
2 2.1
Berumur minimal 18 tahun Berbadan dan berjiwa sehat Taat menjalankan ibadah wajib Memahami tata cara penyembelihan sesuai Syari’at Islam f. Disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Halal yang bekerjasana dengan instansi terkait g. Memiliki kemampuan dalam memeriksa proses pemotongan, mulai dari pra-penyembelihan hingga penyimpanan h. Jumlah petugas supervisior halal harus memadai dengan jumlah hewan yang disembelih per hari Prasarana 1. Lokasi dan fasilitas RPH a. Pada satu RPH hanya dikhususkan untuk produksi daging hewan halal b. Lokasi RPH harus terpisah dari RPH/peternakan babi (minimal radius 2 km) dan tidak terjadi kontaminasi silang antara RPH halal dan RPH/ peternakan babi c. Fasilitas RPH dirancang sedemikian rupa agar produk tidak terjadi kontaminasi dengan produk non halal maupun dengan barang haram dan najis d. Tidak terjadi penggunaan fasilitas, mesin dan alat secara bersama-sama antara RPH halal dan RPH babi 2. Alat Penyembelih a. Harus tajam b. Bukan berasal dari kuku, gigi/taring atau tulang c. Ukuran dari alat penyembelih harus disesuaikan dengan ukuran dari leher hewan yang akan dipotong d. Alat penyembelih tidak diasah di depan hewan yang akan disembelih Penyembelihan Hewan Pra Penyembelihan 1. Umum a. Hewan yang akan disembelih harus mempunyai waktu istirahat yang cukup dan mengikuti kaidah kesejahteraan hewan yang berlaku b. Dilakukan pemeriksaan ante mortem oleh lembaga yang berwenang c. Rekaman hewan mati sebelum sempat disembelih harus disimpan dan dipelihara 2. Tanpa Pemingsanan a. Pengendalian hewan harus seminimal mungkin hewan stress dan kesakitan b. Bila menggunakan sarana pengendalian (restraining box), termasuk pengendalian secara mekanis, harus dipastikan berfungsi baik dan dioperasionalisasikan secara efektif
Bobot Nilai 0,50 0,50 1.00 1.00 0,50
0,50
0,50
0,50 1,00
0,50
0,50
0,50 0,25 0,25
0,50 50,00
1,25
1,25 1,00
1,25 1,25
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
139 Lanjutan Lampiran 3 No
2.2
Parameter c. Sesegera mungkin dilakukan penyembelihan bila hewan telah terkendali dengan baik dan tenang 3. Dengan pemingsanan (Stunning) a. Stunning hanya menyebabkan hewan pingsan sementara, tidak menyebabkan hewan mati sebelum disembelih b. Tidak menyebabkan cidera permanen atau merusak organ hewan yang dipingsankan, khususnya sistem syaraf pusat (SSP) c. Tidak menyebabkan hewan kesakitan d. Bertujuan untuk mempermudah penyembelihan e. Metode/ peralatan stunning harus divalidasi untuk menjamin terwujudnya syarat pada poin a,b,c dan d. f. Peralatan stunning tidak digunakan antara hewan halal dan non halal g. Petugas pemingsanan harus memastikan peralatan stunning dalam kondisi baik setiap akan memulai proses penyembelihan h. Supervisior Halal harus melakukan verifikasi secara berkala untuk memastikan pelaksanaan stunning sesuai dengan metode dan parameter yang telah disetujui pada syarat e. i. Supervisior Halal harus memastikan bahwa pemingsanan tidak menyebabkan kematian pada hewan sebelum disembelih dengan memastikan pergerakan hewan j. Harus dibuat rencana pemeliharaan peralatan stunning k. Harus dilakukan validasi untuk menjamin efektivitas dari peralatan stunning dengan menggunakan instrumen yang telah terkalibrasi l. Esophagus plug dapat dipasang pada kerongkongan sepanjang tidak melukai hewan m. Rekaman pemingsanan hewan yang tidak sesuai dengan persyaratan harus disimpan dan dipelihara. Proses Penyembelihan (Slaughtering) a. Penyembelihan mengucapkan “Bismillaahi Allahu Akbar” atau “Bismillaahi Rahmaanir Rahim” yang diucapkan untuk individu hewan b. Posisi hewan ketika disembelih bisa dalam posisi terbaring atau tergantung, dengan syarat penyembelihan harus dilakukan dengan cepat. c. Wajib terpotongnya 3 (tiga) saluran yaitu, pembuluh darah (wadajain/vena jugularis dan arteri carotis disisi kiri dan kanan), saluran makanan (mari’/esophagus), dan saluran pernafasan (hulqum/trachea).
Bobot Nilai 1,50
1,50
1,50
1,25 1,00 1,00
1,00 1,00
1,00
1,00
1,00 1,00
1,00
1,00
5,00
2,00
2,50
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
140 Lanjutan Lampiran 3 No
2.3
3
Parameter d. Proses penyembelihan harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran tanpa mengangkat pisau. e. Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan dan tidak memutus tulang leher f. Jika ada proses pemingsanan, penyembelihan harus dilakukan sebelum hewan sadar (maksimal 40 detik). g. Supervisior Halal harus memastikan terpotongnya tiga saluran, serta darah hewan berwarna merah dan mengalir deras saat disembelih h. Hewan yang akan disembelih disarankan untuk dihadapkan ke kiblat Pasca Penyembelihan a. Harus dilakukan pemeriksaan untuk memastikan hewan mati sebelum dilakukan penanganan atau proses selanjutnya b. Waktu minimal antara pemotongan dengan proses selanjutnya adalah 45 detik c. Ruang/lokasi penanganan karkas dan jeroan harus dipisah d. Karkas dan jeroan yang berasal dari hewan yang disembelih tidak memenuhi persyaratan halal harus diperlakukan sebagai non halal e. Pemeriksaan post mortem harus dilakukan oleh petugas yang berwenang f. Rekaman karkas dan jeroan yang tidak memenuhi persyaratan harus disimpan dan dipelihara g. Khusus untuk pengunaan alat pemingsanan mekanis (percussive pneumatic stun/mushroom head stun) harus dilakukan pemeriksaan broken skull serta rekamannya harus disimpan dan dipelihara h. Electrical stimulation yang digunakan untuk mempercepat keluarnya darah dan menghindari gerakan hewan yang membahayakan bagi penyembelih diperbolehkan sepanjang tidak mematikan. Penanganan dan Penyimpanan a. Karkas/daging/jeroan halal dan non halal harus ditangani dan disimpan pada tempat yang terpisah b. Karkas/daging/jeroan halal harus ditangani dan disimpan dengan baik untuk menghindari kontaminasi silang dengan bahan dan cemaran lainnya c. Ruang/gudang penyimpanan harus bebas dari produk non halal d. Jika di RPH menghasilkan produk halal dan non halal, maka harus dilakukan penandaan sehingga memudahkan untuk penelusuran balik atas produk yang bersangkutan
Bobot Nilai 1,50
1,50
1,50
1,00
2,00
2,00
1,25
1,50 2,00
1,50 1,00
1,00
1,00
3,00
3,00
2,75 2,50
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
141 Lanjutan Lampiran 3 No
4
5
Parameter e. Jika di RPH menghasilkan produk halal dan non halal, maka penyimpanan dilakukan secara baik dengan cara memberi warna rak yang berbeda antara rak untuk produk halal dan non halal serta mencantumkan tanda “Halal” dan “Non Halal” dimasing-masing rak f. Rekaman karkas/daging/jeroan non halal harus disimpan dan dipelihara Pengemasan dan Pelabelan a. Kemasan harus memiliki identitas halal, seperti logo halal atau barcode, untuk menandai kehalalal dari produk, sehingga memudahkan untuk penelusuran balik (traceability) atas produk yang bersangkutan b. Pemberian identitas halal dicantumkan pada kemasan produk sebelum memasuki ruang/gudang penyimpanan c. Label harus secara spesifik menjelaskan perbedaan halal dan non halal (jika ada) d. Proses pengiriman daging/jeroan harus disertai dengan label, mulai dari penyiapan (pengepakan dan pemasukan kedalam kontainer), pengangkutan (pengapalan/shipping) hingga penerimaan e. Label sekurang-kurangnya harus memuat informasi logo halal, tanggal penyembelihan, nama dan/atau nomor RPH beserta alamat dan negara asal RPH, serta berat bersih Transportasi a. Alat pengiriman harus khusus (dedicated) untuk membawa atau mengangkut daging halal saja, tidak boleh digunakan bersama atau bergantian untuk mengangkut produk babi/daging non halal b. Alat pengiriman harus bebas dari najis (filth) dan cemaran lain TOTAL KOMULATIF
Bobot Nilai 2,50
Pengamatan Ya Tidak
MN
Penilaian NKV MY SR KT
Ket OK
1,25
2,50
2,00
1,50 2,00
2,00
3,00
2,00 100,00
Petunjuk pengisian : Isi bagian kolom penilaian dengan memberikan tanda X pada kolom penilaian NKV untuk : MN = Penyimpangan Minor MY = Penyimpangan Mayor SR = Penyimpangan Serius KT = Penyimpangan Kritis = Tidak ada Penyimpangan OK 1. Jumlah Penyimpangan a). Penyimpangan Minor b). Penyimpangan Mayor c). Penyimpangan Serius d). Penyimpangan Kritis
..................... penyimpangan ..................... penyimpangan ..................... penyimpangan ..................... penyimpangan
142 Lanjutan Lampiran 3 2.
Level/ Tingkat Unit Usaha
Level/Tingkat I II III IV
MN 0 <7 NA NA
Jumlah Penyimpangan MY SR 0 0 <8 <5 < 15 < 10 NA NA
KT 0 0 <4 <4
3. Keterangan Level/ Tingkat Usaha 1 Level I Berhak memperoleh NKV dengan kategori sangat baik (kualifikasi ekspor) 2 Level II Berhak mendapat NKV dengan kategori baik (menuju kualifikasi ekspor) 3 Level III Berhak memperoleh NKV dengan kategori cukup 4 Level IV Masih dalam tahap pembinaan untuk memperoleh NKV
143
Lampiran 4 Standar penilaian warna daging sapi berdasarkan SNI 3932:2008
Sumber : BSN (2008)