SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG 2015
1
KATA PENGANTAR
Melon yang memiliki nama latin Cucumis melo L merupakan salah satu produk hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan potensi pasar yang baik. Petani melon di Kabupaten Batang, selain menjual hasilnya di wilayah sekitar kabupaten, juga telah merambah ke berbagai kota seperti di Jakarta. Menghadapi tantangan pasar saat ini dan memasuki era perdagangan bebas, kualitas menjadi faktor penentu keberhasilan agribisnis melon. Bagaimana tidak, konsumen akan memilih produk dengan kualitas yang baik dan harga yang cukup terjangkau. Apalagi di era perdagangan bebas, persaingan antar produk antar negara menjadi suatu keniscayaan. Kondisi riil petani kita saat ini, khususnya di Kabupaten Batang, memerlukan dorongan berbagai pihak khususnya pemerintah untuk membimbing agar petani memiliki produk yang bernilai tinggi dan berdaya saing. Untuk menghadapi hal tersebut, diperlukan Standard Operating Procedure (SOP) sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan proses produksi melon di lapangan. Penyusunan
buku Standard Operating Procedure (SOP) ini
dilaksanakan berdasarkan kondisi riil dilapangan dengan melibatkan instansi terkait, khususnya instansi yang kompeten di bidang Melon.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
ii
Buku SOP ini dapat diubah sesuai dengan perkembangan teknologi dan perkembangan pasar.
Standard Operating Procedure
(SOP) Melon Kabupaten Batang ini dapat digunakan sebagai acuan dan diadopsi
untuk
daerah-daerah
sentra
Melon
lainnya
dengan
penyesuaian-penyesuaian yang mengacu rekomendasi setempat.
Batang, Nopember 2015 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang
Ir. Migayani Thamrin Pembina Utama Muda NIP. 19620215 198903 2 010
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
iii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR ……............................................….
ii
DAFTAR ISI ……………………………………...................
iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………..................
v
DAFTAR LAMPIRAN …………………………..................
vi
I.
PENDAHULUAN ……………………….................
1
II.
TARGET ………………………………...................
3
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR I.
PEMBIBITAN .......................................................
4
II.
PENGOLAHAN LAHAN .......................................
7
III.
PEMUPUKAN DASAR DAN PEMBERIAN MULSA ................................................................
10
IV.
PENANAMAN ......................................................
14
V.
PENGAIRAN .......................................................
17
VI.
PENGIKATAN DAN PEMANGKASAN ................
19
VII.
PEMUPUKAN SUSULAN ....................................
22
VIII.
SELEKSI BUAH ...................................................
26
IX.
PENGENDALIAN OPT ........................................
28
X.
PEMANENAN ......................................................
46
XI.
PENANGANAN PASCA PANEN .........................
49
XII.
PEMASARAN ......................................................
52
LAMPIRAN .. …………………………...….......................
54
TIM PENYUSUN ..............................................................
60
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1
Pembibitan Melon .............................
6
Gambar 2
Pengolahan tanah dengan sistem guludan .............................................
9
Lahan tanaman melon yang telah selesai dipupuk dan ditutup mulsa plastic ................................................
13
Lahan yang telah ditanami bibit melon dan dipasang ajir ....................
16
Tanaman melon petani dirancang memproduksi 1 buah pada ruas ke 5-8 .....................................................
21
Gambar 6
Pemberian pupuk susulan .................
25
Gambar 7
Tanaman melon siap panen ..............
34
Gambar 8
Pemasaran hasil panen tanaman melon ................................................
39
Gambar 3
Gambar 4 Gambar 5
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Form Catatan Kegiatan Pembibitan dan Persemaian ............................................
Lampiran 2
Form Catatan Kegiatan Pengolahan Tanah .....................................................
Lampiran 3
54
55
Form Catatan Kegiatan Pemupukan Dasar.......................................................
55
Lampiran 4
Form Catatan Kegiatan Penanaman ......
56
Lampiran 5
Form Catatan Kegiatan Pengairan .........
56
Lampiran 6
Form Catatan Kegiatan Pengikatan dan Pemangkasan ........................................
Lampiran 7
57
Form Catatan Kegiatan Pemupukan Susulan ..................................................
57
Lampiran 8
Form Catatan Kegiatan Seleksi Buah ....
58
Lampiran 9
Form Catatan Kegiatan Pengendalian OPT ........................................................
58
Lampiran 10
Form Catatan Kegiatan Pemanenan ......
59
Lampiran 11
Form Catatan Kegiatan Penanganan Pasca Panen ..........................................
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
59
vi
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Tanaman melon merupakan salah satu tanaman buah-buahan
semusim yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi khususnya dalam peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja. Penerapan teknologi budidaya maju melon di beberapa lokasi sentra produksi melon belum sepenuhnya dilakukan oleh petani secara baik dan benar. Hal ini dsebabkan karena kurangnya pengetahuan, ketrampilan serta informasi yang diperoleh oleh petani maupun petugas. Kabupaten Batang merupakan daerah produksi melon yang potensial di Jawa Tengah. Melon berkembang sebagai komoditas agribisnis yang memiliki nilai ekonomi dan prospek pasar yang cukup besar, namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya. Komoditas ini diminati oleh masyarakat banyak dan mempunyai harga yang relatif tinggi, baik untuk masyarakat domestik maupun ekspor.
B.
Rumusan Masalah Dalam rangka pengembangan melon dan tantangan dalam
menghadapi era globalisasi serta perdagangan bebas, maka tuntutan konsumen terhadap standar mutu produk dan jaminan keamanan pangan sangat diperlukan. Untuk itu maka diperlukan suatu pedoman budidaya yang baik dan benar yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) Melon.
C.
Tujuan Sebagai bahan dan sumber informasi yang memuat tentang
budidaya melon yang baik dan benar mulai dari pembenihan sampai penanganan pasca panennya. SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
1
D.
Sasaran Memberikan panduan / acuan kerja yang berorientasi pada
prosedur teknik budidaya dan pasca panen melon uantuk mendapatkan standar produk / kualitas produk yang sesuai harapan petani / produsen dan target pasar (pedagang, konsumen ).
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
2
1. TARGET
Dengan adanya SOP Melon Batang maka target yang akan dicapai adalah : 1. Ukuran berat buah melon mencapai ukuran minimal pada standar pasar untuk masuk klas. Produk melon yang masuk klas adalah yang utuh, besar, warna sesuai jenisnya. Buah melon masuk klas bila memenuhi standard berikut : Berat (kg)
Varietas
Minimal
Maksimal
Golden
1,3
2
Rock Melon
1,5
2,5
Daging Putih
1,5
2,5
2. Produk tidak cacat 3. Buah tidak mengandung pestisida, logam berat atau bahan kimia lain yang tidak dikehendaki sesuai standar nasional 4. Kadar gula minimal 11 pada skala brick untuk daging putih dan untuk daging merah. Konsumen menyukai melon yang manisnya merata hingga pinggir dan tidak menyukai melon yang dagingnya lembek karena sudah agak lama dipetik 5. Tangkai masih segar saat dipanen 6. Diperoleh cara khas Batang yang mampu meningkatkan pendapatan petani
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
3
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
I.
Standard Operating Procedure
Nomor MEBI
Tanggal 6 Nopember 2015
Pembibitan
Halaman 1/3
Revisi .................................
PEMBIBITAN
A. Definisi Menyediakan bibit bermutu dari varietas yang unggul dan sehat. B. Tujuan Untuk menyediakan bibit yang mampu berproduksi sesuai dengan keunggulan varietas, sehat, mempunyai daya adaptasi yang baik. C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono D. Alat dan Bahan 1. Benih melon hibrida F1 sebanyak 20.000 biji/ha; 2. Tanah 4 karung @50 kg. 3. Pupuk kandang 8 karung @50 kg. 4. Polibag (ukuran 6x7 cm) sebanyak 20.000 kantong; 5. Bambu 20 batang. 6. Sungkup 7. Gembor
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
4
Standard Operating Procedure
Nomor MEBI
Tanggal 6 Nopember 2015
Pembibitan
Halaman 2/3
Revisi .................................
E. Fungsi 1. Benih, untuk bahan tanaman. 2. Tanah, untuk media tanam. 3. Pupuk kandang, untuk menambah bahan organik dan unsurunsur hara yang diperlukan tanaman serta memperbaiki sifat fisik tanah. 4. Polibag, untuk wadah media tanam/semai. 5. Bambu, untuk membuat sungkup tempat pembibitan. 6. Plastik transparan, untuk menutup sungkup tempat pembibitan atau kelambu (lebih baik karena sirkulasi udara). 7. Pestisida, untuk mencegah gangguan hama dan penyakit. F. Prosedur Pelaksanaan 1.
Dapatkan benih F1 yang telah resmi dilepas
2.
Rendam 2 - 5 jam,
3.
Direkomendasikan lakukan inkubasi di kertas yang lembab selama 1 hari
4.
Campurkan tanah dengan 25% bokasi
5.
Buat tanah lembab dan gumpalkan dengan 1 tangan sehingga gumpalan berdiameter 2-5 cm atau masukkan tanah ke dalam polibag
6.
Masukkan benih ke dalam gumpalan tanah atau polybag
7.
Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
5
Standard Operating Procedure
Nomor MEBI
Tanggal 6 Nopember 2015
Pembibitan
Halaman 3/3
Revisi .................................
Gambar 1. Pembibitan Melon
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
6
II.
Standard Operating Procedure
Nomor M E B II
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengolahan Tanah
Halaman 1/3
Revisi .................................
PENGOLAHAN TANAH
A. Definisi Kegiatan memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur, aerasi dan drainase lebih baik serta membentuk bedengan sebagai tempat tumbuhnya tanaman melon. B. Tujuan Menjamin pertumbuhan dan produksi tanaman secara optimal C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono D. Alat dan Bahan 1. Cangkul 2. Kapur pertanian (dosis disesuaikan pH tanah) 3. Meteran
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
7
Standard Operating Procedure
Nomor M E B II
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengolahan Tanah
Halaman 2/3
Revisi .................................
E. Fungsi 1. Cangkul, untuk membersihkan sisa-sisa perakaran tanaman, menggemburkan, mengahluskan tanah dan membuat bedengan. 2. Kapur pertanian, untuk meningkatkan pH tanah pada tanah masam hingga mendekati pH 7. 3. Meteran, untuk menentukan ukuran bedengan dan jarak antar bedengan F. Prosedur Pelaksanaan 1. Olahlah tanah segera setelah tanaman sebelumnya dipanen 2. Olahlah tanah dengan waktu sesuai kebutuhan dan umumnya pada awal musim kemarau 3. Olahlah tanah sembari membuat guludan 4. Bila menggunakan dolomit, campurkan dolomit sebelum dan sesuadah membuat guludan 5. Buat guludan dengan lebar 1,1 – 1,5 m, adapun panjang guludan adalah sepanjang lahan. Tinggi guludan 30 - 40 cm. Lebar parit antar guludan 40 – 70 cm. 8.
Cangkul tanah diatas guludan dan ratakan
9.
Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
8
Standard Operating Procedure
Nomor M E B II
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengolahan Tanah
Halaman 3/3
Revisi .................................
Gambar 2. Pengolahan tanah dengan sistem guludan
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
9
III.
Standard Operating Procedure
Nomor M E B III
Pemupukan Dasar dan Pemberian Mulsa
Halaman 1/4
Tanggal 6 Nopember 2015 Revisi .................................
PEMUPUKAN DASAR DAN PEMBERIAN MULSA
A. Definisi Memberikan unsur hara pada awal pertumbuhan tanaman dan memperbaiki iklim mikro tanaman B. Tujuan Memenuhi
kebutuhan
nutrisi
tanaman
untuk
menjamin
pertumbuhan tanaman secara optimal dan menghasilkan produksi dengan mutu yang baik C. Validasi 1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang 2. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Batang 3. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2007. Profil Sentra Produksi Tanaman Merambat (Semangka, Anggur, Stroberi, Melon) 4. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 5. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
10
Standard Operating Procedure
Nomor M E B III
Pemupukan Dasar dan Pemberian Mulsa
Halaman 2/4
Tanggal 6 Nopember 2015 Revisi .................................
D. Alat dan Bahan 1. Cangkul 2. Pupuk kandang 20 ton/Ha 3. Pupuk anorganik (ZA 350 kg/Ha, SP-36 225 kg/Ha, KCl 160 kg/Ha atau NPK (perbandingan 16:16:16) dosis 700 kg/Ha. 4. Mulsa plastik 150 kg/Ha. 5. Pasak penjepit dari bambu/kayu 4.000 buah 6. Pelubang mulsa plastik (kaleng bekas susu yang dipanaskan). 7. Meteran
E. Fungsi 1. Cangkul, untuk mengaduk pupuk kandang dengan tanah bedengan 2. Pupuk kandang, untuk memperbaiki sifat fisik tanah serta menambah bahan organik dan unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman. 3. Pupuk anorganik (ZA, SP-36, KCl, NPK) untuk menambah unsur hara (unsur N, P, dan K) di dalam tanah.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
11
Standard Operating Procedure
Nomor M E B III
Pemupukan Dasar dan Pemberian Mulsa
Halaman 3/4
Tanggal 6 Nopember 2015 Revisi .................................
4. Mulsa plastik, untuk menutup permukaan atas bedengan bermanfaat
untuk
mempertahankan mencegah
erosi
merangsang
struktur, tanah,
suhu
perkembangan dan
menekan
akar,
kelembaban pertumbuhan
tanah, gulma,
meningkatkan proses fosintesa dan mengurangi penguapan air dan pupuk. 5. Pasak penjepit dari bambu/kayu, untuk mengaitkan sisi-sisi mulsa dengan bedengan agar mulsa tidak mudah lepas. 6. Kaleng bekas susu berdiameter + 10 cm untuk membuat lubang pada mulsa. 7. Meteran, untuk mengukur jarak antar lubang
F. Prosedur Pelaksanaan 1. Gunakan jenis pupuk organik matang, yang dapat pula di beli di toko pertanian 2. Gunakan pula Jenis pupuk NPK 150-250 kg/ha, atau SP-36 250kg + ZA 150kg + KCl 250kg + Organik 700-1000kg/ha KNO3 35kg/ha + trichoderma + PGPR 3. Berikan pupuk dasar dengan disebar saat perataan tanah atau saat pembuatan guludan 4. Tutupkan mulsa plastik bening ataupun hitam perak di atas guludan, gunakan mulsa dengan ukuran lebar 60 cm, 80 cm atau 120 cm
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
12
Standard Operating Procedure
Nomor M E B III
Pemupukan Dasar dan Pemberian Mulsa
Halaman 4/4
Tanggal 6 Nopember 2015 Revisi .................................
5. Rekatkan tiap ujung plastik dan tiap jarak 1 m tepi plastik ke tanah dengan penjepit dari bambu 6. Lubangi mulsa plastik dengan kaleng bekas susu yang dipanaskan berdiameter 10 cm dengan jarak 60 cm. 7. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
Gambar 3. Lahan tanaman melon yang telah selesai dipupuk dan ditutup mulsa plastik.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
13
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IV
Tanggal 6 Nopember 2015
Penanaman
Halaman 1/3
Revisi .................................
IV. PENANAMAN A. Definisi Memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke areal pertanaman. B. Tujuan Menumbuhkan dan mengembangkan tanaman sampai berproduksi C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
D. Alat dan Bahan 1. Air 2. Bibit 3. Tugal/cetok 4. Ember 5. Gayung 6. Tray/alat angkut 7. Ajir dari bambu 20.000 batang (panjang minimal 1,5 meter).
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
14
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IV
Tanggal 6 Nopember 2015
Penanaman
Halaman 2/3
Revisi .................................
E. Fungsi 1. Air, untuk menyiram tanah sehingga kondisi tanah lembab dan mengurangi tingkat kelayuan. 2. Bibit, untuk bahan tanaman. 3. Tugal/cetok, untuk membuat lubang tanam sebesar polibag di pesemaian. 4. Ember dan Gayung, untuk mengambil dan menyiram air ke tanah di sekitar tanaman. 5. Tray/alat angkut, untuk mengangkut bibit dari pesemaian. 6. Ajir dari bambu, untuk rambatan tanaman dan menggantung buah.
F. Prosedur Pelaksanaan 1. Buat lubang tanam dengan menggunakan tugal 2. Kocor Lubang tanam dengan trichoderma. 3. Diamkan selama 3 -7 hari 4. Tanam bibit tanaman ke dalam lubang tanam (plastik polybag harus dibuang) dan sebaiknya dilakukan pada sore hari. 5. Tutuplah Ruang antar gumpalan tanah dan sisi bekas tugal dengan tanah. 6. Siram dengan air 1 – 2 liter per tanaman; 7. Pasang ajir di samping bibit tanaman yang baru ditanam 8. Ikat batang bibit tanaman pada ajir
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
15
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IV
Tanggal 6 Nopember 2015
Penanaman
Halaman 3/3
Revisi .................................
9. Lakukan penyulaman paling lambat 7 hari setelah tanam. Setelah 7 hari penyulaman tidak perlu dilakukan karena tidak akan tumbuh maksmal 10. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
Gambar 4. Lahan yang telah ditanami bibit melon dan dipasang ajir
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
16
Standard Operating Procedure
Nomor MEBV
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengairan
Halaman 1/2
Revisi .................................
V. PENGAIRAN A. Definisi Memberi air sesuai kebutuhan tanaman pada daerah perakaran tanaman dengan air yang memenuhi standar pada waktu, cara dan jumlah yang tepat. B. Tujuan Menjamin kebutuhan air bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan proses produksinya berjalan optimal. C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono D. Alat dan Bahan 1. Air 2. Pompa air 3. Gembor 4. Selang plastik/paralon 5. Cangkul 6. Bahan bakar minyak (BBM) 7. Ember 8. Gayung SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
17
Standard Operating Procedure
Nomor MEBV
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengairan
Halaman 2/2
Revisi .................................
E. Fungsi 1. Air, untuk menyiram tanaman. 2. Pompa air, untuk memompa air (apabila sumber air lebih rendah dari pertanaman). 3. Gembor sebagai alat bantu menyiram. 4. Selang plastik/paralon, untuk menyalurkan air. 5. Cangkul, untuk membuat bendungan. 6. BBM, untuk bahan bakar pompa air.
F. Prosedur Pelaksanaan 1. Lakukan pengairan selesai penanaman 2. Lakukan pengairan dengan menyesuaikan kebutuhan 3. Lakukan pengairan dengan cara merembeskan air melalui parit antar guludan ( leb ) 4. Berikan air pengairan melalui parit sampai setengah tinggi guludan 5. Lakukan penyiraman dengan gembor jika sulit menggunakan sistem leb. 6. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
18
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VI
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengikatan dan Pemangkasan
Halaman 1/3
Revisi .................................
VI. PENGIKATAN DAN PEMANGKASAN A. Definisi Mengikat batang tanaman serta memangkas dan membuang cabang-cabang yang tidak produktif. B. Tujuan 1. Menjamin pertumbuhan tanaman sehingga proses produksi berlangsung maksimal dan mengurangi kelembaban dalam tajuk tanaman sehingga akan mengurangi resiko terjadinya serangan hama dan penyakit. 2. Merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2007. Profil Sentra Produksi Tanaman Merambat (Semangka, Anggur, Stroberi, Melon) 2. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 3. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
19
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VI
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengikatan dan Pemangkasan
Halaman 2/3
Revisi .................................
D. Alat dan Bahan 1. Tali rafia 2. Gunting pangkas 3. Kantong plastic 4. Alkohol
E. Fungsi 1. Tali rafia, untuk mengikat batang tanaman pada ajir dan tangkai buah pada palang. 2. Gunting pangkas, untuk memotong tangkai buah yang tidak dikehendaki. 3. Kantong plastik, untuk menampung sampah. 4. Alkohol, untuk mensterilkan bekas luka pada tangkai
F. Prosedur Pelaksanaan 1. Buatlah tinggi rangka penjalar antar 70-80 cm di atas tanah 2. Buat posisi rangka penjalar mandiri tegak atau model silang 3. Hubungkan rangka penjalar satu dengan yang lain menggunakan pita atau rafia 4. Potong tangkai buah yang tidak dikehendaki 5. Rancanglah tiap tanaman memproduksi 1 buah melon dan buah tersebut berasal dari ruas ke 5-8 6. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
20
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VI
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengikatan dan Pemangkasan
Halaman 3/3
Revisi .................................
Gambar 5. Tanaman melon petani dirancang memproduksi 1 buah pada ruas ke 5-8
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
21
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VII
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemupukan Susulan
Halaman 1/4
Revisi .................................
VII. PEMUPUKAN SUSULAN A. Definisi Memberikan unsur hara tambahan atau susulan pada tanaman. B. Tujuan Memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal dan menghasilkan produksi dengan mutu yang baik C. Validasi 1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan Kabupaten Batang 2. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Batang 3. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2007. Profil Sentra Produksi Tanaman Merambat (Semangka, Anggur, Stroberi, Melon) 4. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 5. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
22
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VII
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemupukan Susulan
Halaman 2/4
Revisi .................................
D. Alat dan Bahan 1. Pupuk anorganik: NPK dosis 100-350 kg/Ha, KNO3 0-30 kg/Ha, SP36 0-75 kg/Ha, KCl 0-100 kg/Ha, pupuk daun 3 liter/Ha. 2. Air 3. Pompa sprayer 4. Ember/drum 5. Gelas ukur 6. Perekat dan perata 7. Masker 8. Kacamata 9. Hand sprayer 10. Tongkat pengaduk 11. Topi 12. Sarung tangan
E. Fungsi 1. Pupuk anorganik untuk menambah unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman sesuai kebutuhannya. 2. Air untuk melarutkan pupuk dan proses metabolisme tanaman. 3. Pompa sprayer, untuk menyemprotkan pupuk cair melalui daun. 4. Ember/drum, wadah untuk melarutkan pupuk. 5. Gelas ukur, untuk menakar dosis pupuk. 6. Perekat atau perata, untuk merekatkan dan meratakan larutan pupuk di permukaan daun.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
23
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VII
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemupukan Susulan
Halaman 3/4
Revisi .................................
7. Masker, untuk melindungi alat pernafasan. 8. Kacamata, untuk melindungi mata. 9. Hand sprayer, untuk menyemprotkan pupuk. 10. Tongkat pengaduk, untuk mengaduk larutan pupuk. 11. Topi, untuk melindungi kepala. 12. Sarung tangan, untuk melindungi tangan.
F. Prosedur Pelaksanaan 1. Berikan pupuk mulai minggu pertama 2. Larutkan 1-1,5 gram pupuk dilarutkan kedalam 1 liter air untuk 5 tanaman dikocor ke lubang tanam. 3. Tingkatkan kadar gula hingga rendemen 10 atau 11 dengan cara mengurangi debit air pada umur 45-60 hr apabila diperlukan 4. Semprotkan pupuk daun seminggu sekali sesuai dosis anjuran produsen atau sesuai kebutuhan 5. Pemupukan susulan dilakukan minimal 1 kali maksimal 5 kali 6. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
24
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VII
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemupukan Susulan
Halaman 4/4
Revisi .................................
Gambar 6. Pemberian pupuk susulan
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
25
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VIII
Tanggal 6 Nopember 2015
Seleksi Buah
Halaman 1/2
Revisi .................................
VIII. SELEKSI BUAH A. Definisi Memilih buah yang dikehendaki
B. Tujuan 1. Memperoleh buah yang baik dan seragam sesuai dengan tujuan pasar. 2. Merangsang pertumbuhan buah agar maksimal.
C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
D. Alat dan Bahan 1. Tali rafia 2. Gunting pangkas 3. Kantong plastik 4. Alkohol 5. Brongsong (bila diperlukan)
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
26
Standard Operating Procedure
Nomor M E B VIII
Tanggal 6 Nopember 2015
Seleksi Buah
Halaman 2/2
Revisi .................................
E. Fungsi 1. Tali rafia, untuk mengikat batang tanaman pada ajir dan tangkai buah pada palang; 2. Gunting pangkas, untuk memotong tangkai buah yang tidak dikehendaki; 3. Kantong Plastik, untuk menaruh buah-buahan yang dipangkas; 4. Alkohol, untuk mengolesi luka batang tanaman yang dipotong; 5. Brongsong, untuk membungkus buah yang akan dipelihara
G. Prosedur Pelaksanaan 1. Seleksi dilakukan pada saat calon buah berukuran sebesar telur sekitar umur 25-30 HST 2. Pilih calon buah yang dikehendaki 3. Buang calon buah yang tidak dikehendaki 4. Ikat dan brongsong calon buah yang telah diseleksi 5. masukkan Calon buah yang tidak dikehendaki ke dalam kantong dan dibuang keluar lahan 6. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
27
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 1/18
Revisi .................................
IX. PENGENDALIAN OPT (Organisme Pengganggu Tanaman ) A. Definisi Tindakan yang dilaksanakan untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan oleh OPT (hama, penyakit dan gulma) dengan cara memadukan satu atau lebih teknik pengendalian yang dikembangkan dalam satu kesatuan. B. Tujuan Mengendalikan OPT untuk menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) produk. C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2007. Profil Sentra Produksi Tanaman Merambat (Semangka, Anggur, Stroberi, Melon) 2. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 3. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
28
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 2/18
Revisi .................................
D. Alat dan Bahan 1. Sprayer (aplikator) 2. Bahan pengendali OPT (pestisida, agensi hayati) 3. Bahan perekat 4. Bahan perata 5. Air 6. Alat pengaduk 7. Takaran (gelas ukur) 8. Sarung tangan, masker, kacamata, topi, sepatu boot, baju, dan celana panjang 9. Perangkat OPT terdiri dari: Botol bekas air kemasan/toples plastik, methyl eugenol, perangkap kuning (yellow trap) atau brongsong 10. Ember/drum, wadah untuk melarutkan bahan pestisida
E. Fungsi 1. Sprayer, untuk menyemprotkan bahan pengendali ke tanaman 2. Bahan pengendali OPT (pestisida, agensi hayati) untuk pengendalian OP T 3. Bahan perekat, untuk merekatkan pestisida pada tanaman agar tidak mudah tercuci oleh air/hujan 4. Bahan perata berfungsi agar pestisida dapat membasahi seluruh permukaan tanaman yang disemprot 5. Air, untuk bahan mencampur/melarutkan pestisda
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
29
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 3/18
Revisi .................................
6. Alat pengaduk, untuk mengaduk pestisida dan air 7. Takaran (gelas ukur) untuk menakar pestisida 8. Sarung tangan, masker, kacamata, topi, sepatu boot, baju, dan celana panjang, untuk melindungi tubuh (tangan, muka, mulut, hidung mata, kepala dan kaki) dari kontaminasi pestisida 9. Perangkap OPT, untuk melindungi buah dari serangan lalat buah 10. Ember/drum, untuk melarutkan pestisida.
F. Prosedur Pelaksanaan 1.
Melakukan
pengamatan
tanaman
secara
rutin
dan
mengutamakan pengendalian secara mekanis dan kultur teknis (tanaman yang terserang hama/penyakit dicabut dengan tangan atau pisau, dibuang dan dibakar atau dikubur sejauh mungkin dari lokasi kebun) 2.
Apabila
tanaman
terserang
hama
atau
penyakit
dan
pengendalian dengan cara lain sudah tidak memungkinkan maka dilakukan prosedur pengendalian dengan cara penyemprotan pestisida secara selektif 3.
penyemprotan harus dihentikan minimal 2 minggu sebelum panen
4.
Pencampuran pestisida dengan air dilakukan secara hati-hati, tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan pekerja
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
30
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 4/18
Revisi .................................
5.
Pestisida yang tidak habis dan botol atau kaleng bekas wadah harus dimusnahkan di tempat pembuangan limbah atau dikubur ke dalam tanah yang jauh dari sumber air
6.
Peralatan setelah dipergunakan segera dicuci dan limbah pencucian dibuang ke dalam bak peresapan dan tidak boleh mencemari sumber air
7.
Pekerja yang melakukan penyemprotan sebaiknya sudah pernah mendapatkan pelatihan mengenai tata cara penggunaan alat semprot atau sudah berpengalaman
8.
Pekerja yang melakukan penyemprotan dilengkapi dengan peralatan khusus sebagai pelindung tubuh seperti masker, kaca mata, sarung tangan, topi, dan pakaian
9.
Selesai melakukan penyemprotan petugas harus segera membersihkan seluruh badan dengan sabun dan air bersih
10. Pekerja yang sedang melakukan penyemprotan pestisida, dilarang makan, minum, dan merokok 11. Selesai melakukan penyemprotan, petugas harus segera membersihkan seluruh badan dengan sabun dan air bersih 12. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
31
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 5/18
Revisi .................................
I. Pengendalian Hama a. Lalat Buah Gejala : Buah yang terserang berwarna kehitaman dan keras, timbul bercak bulat membusuk dan berlubang kecil, buah akan rusak dan rontok. Penyebab : Bactrocera cucurbitae Coquilett Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis - Melakukan sanitasi lingkungan, mengumpulkan buah yang terserang, baik yang jatuh maupun yang masih di pohon, kemudian musnahkan dengan cara : (a) musnahkan buah yang terserang ke dalam kantong plastik, ikat rapat sehingga larva/lalat tidak bisa keluar, atau (b) kubur ke dalam tanah sedalam + 1 m untuk memastikan bahwa larva tidak berkembang menjadi pupa - Menanam selasih di sekeliling kebun sebagai tanaman perangkap
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
32
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 6/18
Revisi .................................
2. Cara Fisik/Mekanik -
Pembungkusan buah dengan kertas / kartong plastik
- Penggunaan perangkap atraktan (bahan pemikat lalat buah) dalam perangkap yang terbuat dari toples plastik atau botol plastik bekas air minum - Bahan atraktannya adalah metil eugenol, protein hidrolisa, atau selasih
b. Trips Gejala : daun muda atau tunas menjadi keriting, tanaman menjadi kerdil, serangannya dapat ditemui di tunas, daun, bunga, dan buah. Serangga menghisab cairan daun dan bersembunyi di celahcelah daun pucuk yang belum terbuka. Hama aktif menyerang pada pagi hari atau senja. Serangan hama ini sangat tinggi pada musim kemarau. Penyebabnya : Thrips parvispinus Karny Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis Melakukan sanitasi lingkungan dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman dan inang lain di sekitar tanaman 2. Cara Fisik/Mekanis Memangkas bagian tanaman yang terserang kemudian dibakar SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
33
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 7/18
Revisi .................................
3. Cara Kimiawi Penggunaan insektisida berbahan aktif dimetoate 400 g/L, sipermetrin 30,36 g/L, tetasipermetrin 30 g/L.
c.
Kutu Daun Gejala : daun tanaman menggulung dan pucuk tanaman menjadi keriting akibat cairan daunnya dihisap hama, terdapat getah cairan yang mengandung madu dan dari kejauhan terlihat mengkilap. Penyebab : Kutu aphids (aphis gossypii Glover) Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis - Sanitasi kebun dengan membersihkan gulma di sekitar pertanaman - Daun yang terserang hama dipangkas, kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar - Tidak
menggunakan
pupuk
nitrogen
(N)
secara
berlebihan
2. CaraKimiawi Menyemprot
dengan
insektisida
berbahan
aktif
tetasipermetrin 30,36 g/l terutama pada bagian pucuk tanaman. SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
34
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 8/18
Revisi .................................
d. Kumbang Daun Gejala : terdapat luka bekas serangan berupa keratan konsentris pada daun. Pada stadia larva, hama menyerang jaringan perakaran sampai pangkal batang. Kerusakan pada akar atau pangkal batang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu. Penyebab : Aulacophora femoralis Motschulsky Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis -
Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang tidak satu famili dengan Cucurbitaceae
-
Sanitasi kebun dengan membersihkan gulma di sekitar pertanaman
-
Pengolahan tanah harus sempurna sehingga mematikan kumpulan telur atau pupa hama yang masih terdapat dalam tanah.
2. Cara Fisik/Mekanis Tanaman yang terserang berat dicabut, kemudian dibakar. 3. Cara Kimiawi Penyemprotan
dengan
insektisida
berbahan
aktif
profenofos, diafentiuron, metidation.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
35
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 9/18
Revisi .................................
e. Ulat Perusak Daun Gejala : daun - daun tanaman yang terserang menjadi meranggas hingga tinggal tulang daunnya, bahkan jika tanaman sudah berubah ulat ini menggerogoti kulit buah, kadang-kadang merusak bunga sehingga menggagalkan pembentukan buah. Penyebab : Palpita sp. dan Spodoptera litura. Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis Pemangkasan cabang-cabang sekunder sehingga hanya batang utama yang dipelihara. Dengan pemangkasan ini, aerasi di lingkungan tanaman menjadi lancar dan serangan ulat menjadi lebih mudah terkendali 2. Cara Fisik/Mekanis Penangakapan ulat perusak daun dengan alat perangkap (sexc pherome) untuk sphedoptera litura 3. Cara Kimiawi Pengendalian dengan menggunkan insektisida berbahan aktif betasiflutrin, deltametrin, permetrin, khlorflurazuron.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
36
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 10/18
Revisi .................................
f. Tungau Gejala : Pada daun terdapat luka nekrotis berupa titik-titik kuning yang makin lama makin menghitam kemudian daun yang terserang melengkung dan terpelintir, pada bagian bawah daun yang terserang akan terlihat sekumpulan hama yang tampak seperti titik-titik merah dan kuning. Penyebab : Tetranycus cinnabarinus boisduval Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis Sanitasi kebun dengan membersihkan gulma di sekitar pertanaman 2. Cara Fisik/Mekanis Tanaman yang terserang berat dicabut dan dibakar 3. Cara Kimiawi Penggunaan akarisida berbahan aktif propargit.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
37
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 11/18
Revisi .................................
II. Pengendalian Penyakit a. Virus Kuning Gejala : daun menunjukkan adanya bercak kuning dan beberapa daun menjadi keriting, virus dapat ditularkan melalui benih, alat pertanian, dan melalui serangga vektor bagi virus. Pada serangan berat, perkembangan buah akan lambat sehingga buah yang dihasilkan tidak sempurna , terutama pada bentuk buah dan rasanya. Penyebab : virus gemini Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis Penggunaan varietas tahan 2. Cara Fisik Mekanis a. Sanitasi kebun dengan membersihkan gulma di sekitar pertanaman b. Tanaman terserang dimusnahkan 3. Cara Biologi Mengendalikan serangga penular dengan agensia hayati dan pestisida nabati secara berkala. 4. Cara Kimiawi Menggunakan insektisida kimia yang efektif berbahan aktif tiametoksan 25%.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
38
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 12/18
Revisi .................................
b. Layu Bakteri Gejala : perubahan warna pada daun muda menjadi coklat tua dan pada akhirnya mengering. Pada serangan lebih lanjut dapat menurunkan produksi/gagal panen. Penyebab : pseudomonas sp. Pengendalian : 1. Cara Fisik/Mekanis a. Sanitasi dan Kebersihan Kebun b. Tanaman terserang dimusnahkan/dibakar 2. Cara Kimiawi Merendam benih dengan larutan agrymicin 1-2 gram/liter air selama 6-8 jam atau pada pertanaman dengan fungisida berbahan aktif mancozeb dengan dosis sesuai anjuran.
c.
Layu Fusarium Gejala : pada tanaman muda/persemaian dapat menyebabkan tanaman busuk atau tumbuh kerdil. Pada tanaman dewasa daun menjadi pucat, bagian atas tanaman layu dan sedikit demi sedikit menjadi
layu
keseluruhan
dan
mati.
Batang
menjadi
nekrotik/retak dan mengeluarkan cairan berwarna coklat. Penyebab : cendawan Fusarium oxysporum
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
39
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 13/18
Revisi .................................
Pengendalian : 1. Cara Kultur Teknis a. Pergiliran tanaman dengan yang tidak rentan atau tanam pada lahan baru b. Pengaturan jarak tanam yang tepat (50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm) 2. Cara Fisik/Mekanis Pembersihan
kebun
eradikasi
tanaman
sakit
dan
dimusnahkan. 3. Cara Biologis Pengendalian secara preventif dan berkala dengan agensia hayati
cendawan
antagonis
trichoderma
sp.
atau
gliocladium sp. 4. Cara Kimiawi Perlakuan dengan fungisida berbahan aktif mancozeb dan klorotalonil, dengan dosis sesuai anjuran
d. Antraknosa Gejala : pada daun, batang muda, bunga dan buah terdapat bercak-bercak berwarna coklat kelabu sampai kehitaman yang sedikit demi sedikit melekuk dan bersatu, jaringan tanaman yang terdapat di bawahnya juga membusuk. Penyebab : Collectotrichum lagenarium (Pass) Ell. Et Halst.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
40
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 14/18
Revisi .................................
Pengendalian : 1. Pengaturan jarak tanam yang tepat (45 cm x 60 cm, 50 cm x 60 cm, atau 60 cm x 70 cm) 2. Perendaman benih dengan fungisida berbahan aktif azoksisitrobin 250 g/l atau propinep 70% 3. Pembersihan bagian-bagian tanaman yang mati
e. Penyakit Busuk Buah Gejala : serangan pada batang ditandai dengan bercak coklat kebasahan
yang
memanjang.
Serangan
serius
dapat
menyebabkan tanaman mati layu. Daun yang terserang seperti tersiram air panas kemudian meluas. Serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah-basahan yang menjadi coklat kehitaman dan lunak. Makin lama bercak menjadi berkerut dan mengendap. Pada bagian buah yang busuk diselimuti kumpulan cendawan putih. Penyebab : Phytophthora nicotianae B. de haan var parastica (Dast) Pengendalian : 1. Pemangkasan daun atau cabang yang berlebihan untuk mengurangi kelembaban di sekitar tanah; 2. Rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan se-family dengan melon SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
41
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 15/18
Revisi .................................
3. Mencabut tanaman yang terserang kemudian dibakar; 4. Penggunaan
agensia
hayati,
cendawan
antagonis,
trichoderma sp. atau Gliocladium sp. 5. Penggunaan pestisida berbahan aktif mancozeb.
f.
Embun Bulu (downy mildew) Gejala : serangan dimulai dengan adanya bercak-bercak berwarna kuning muda yang dibatasi oleh urat-urat daun sehingga terkesan menjadi bercak bersudut. Semakin lama bercak berubah warna menjadi kecoklatan. Apabila daun dibalik, maka akan terlihat kumpulan konidia dan kondiofor cendawan berwarna kelabu. Penyebab : Pseudoperenospora cubensis Barkely et Curtis. Pengendalian : 1. Pemilihan lokasi penanaman yang jauh dari tanaman yang sefamili 2. Daun yang terserang segera dipotong atau dipangkas kemudian dibakar 3. Penyemprotan fungisida berbahan aktif simoksanil atau mancozeb.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
42
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 16/18
Revisi .................................
g.
Busuk Pangkal Batang (gummy stem blight) Gejala : pangkal batang yang terserang mula-mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna merah coklat. Tahap berikutnya tanaman layu dan mati. Daun tanaman yang terserang akan mengering, apabila diremas seperti kerupuk dan berbunyi kresek-kresek jika diterpa angin. Penyebab : Mycosphaerelle melonis Passerini Pengendalian : 1.
Sanitasi dan Kebersihan kebun;
2.
Tanaman yang terserang dimusnahkan dengan cara dibakar;
3.
Penyemprotan fungisida berbahan aktif Cu, thiram, atau mancozeb
III.
Penanggulangan Defisiensi Unsur Hara Defisiensi unsur hara dikenal sebagai penyakit fisiologis, merupakan penyakit yang muncul karena kekurangan salah satu atau lebih unsur hara. Untuk mengetahui adanya gejala ini harus dilakukan pengamatan dan analisa secara cermat. Penyakit fisiologis yang paling banyak ditemukan pada tanaman melon di Indonesia adalah defisiensi unsur hara boron, kalium, dan magnesium.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
43
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 17/18
Revisi .................................
a. Defisiensi Unsur Boron Gejala : tanaman tumbuh kerdil dengan ruas-ruas yang pendek. Batang tanaman kaku dan terdapat beberapa luka / retakan yang mengeluarkan lendir coklat kekuningan. Batang ini mudah sekali patah. Jika gejala berlanjut hingga tanaman dewasa maka tanaman sulit menghasilkan buah. Apabila buah terbentuk pun bentuknya abnormal. Pengendalian : 1. Pemupukan unsur mikro yang mengandung unsur boron seperti borate atau fertibor dosis 2 gr/tanaman 2. Penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur mikro boron seperti multimicro (B 0,3%) atau CaB (B 2%) dosis 12 ml/l mulai umur 10 minggu dan diulang 10 hari sampai 3 kali aplikasi.
b. Defisiensi Unsur Kalium Gejala : terdapat perubahan tepi daun dari warna hijau menjadi kuning muda. Semakin lama, warna kuning berubah menjadi kecoklatan dan salah satu sisinya robek makin lama seolah-olah membentuk gerigi pada tepi daun tersebut. Tanaman yang kekurangan kalium mempunyai daya tahan yang rendah terhadap serangan hama dan penyakit. Selain itu, rasa buah menjadi kurang manis dan biasanya tanaman tidak tahan kekeringan. SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
44
Standard Operating Procedure
Nomor M E B IX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pengendalian OPT
Halaman 18/18
Revisi .................................
Pengendalian : 1. Komposisi pemupukan unsur hara makro NPK harus tepat dan seimbang 2. Penambahan pupuk susulan berupa KNO3 dosisi 5 g/l 3. Penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur kalium tinggi seperti Complesal merah (K2O 15%) dosisi 2 g/l
c.
Defisiensi Unsur Magnesium Gejala : kekurangan magnesium terlihat pada daun tua, di antara tulang daun terlihat klorosis, warna daun menguning dan terdapat bercak-bercak merah kecoklatan sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau. Pengendalian : 1. Pengapuran dengan dolomit (CaCO3MgCO3) dosis 1,5 – 2 ton/ha 2. Penyemprotan pupuk daun yang mengandung unsur magnesium seperti multimicro (Mg 3,4%) dosis 2 ml/l atau complesal merah (MgO 1,4%) dosis 2 g/l.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
45
Standard Operating Procedure
Nomor MEBX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemanenan
Halaman 1/2
Revisi .................................
X. PEMANENAN A. Definisi Kegiatan memetik buah yang telah siap panen atau mencapai kematangan fisiologis sesuai persyaratan yang telah ditentukan. B. Tujuan Memperoleh hasil sesuai dengan tingkat kematangan buah. C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2007. Profil Sentra Produksi Tanaman Merambat (Semangka, Anggur, Stroberi, Melon) 2. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 3. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
46
Standard Operating Procedure
Nomor MEBX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemanenan
Halaman 2/2
Revisi .................................
D. Alat dan Bahan 1. Gunting/pisau 2. Keranjang 3. Terpal plastik 4. Jerami 5. Refraktometer E. Fungsi 1. Gunting, untuk memotong tangkai buah 2. Keranjang, untuk wadah buah yang telah dipanen 3. Terpal plastik, untuk pelindung buah dari sinar matahari 4. Jerami, untuk alas buah setelah dipanen F. Prosedur Pelaksanaan 1. Panen dilakukan saat masak fisiologis. Tunggu umur saat panen 60-65 HST untuk melon daging merah, 65-70 HST untuk melon daging putih. 2. Gunakan kriteria panen sesuai umur, sesuai varietas yang digunakan, dan sesuai kadar gula 3. Lakukan cara panen dengan memotong tangkai 3-5 cm menggunakan pisau/gunting 4. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
47
Standard Operating Procedure
Nomor MEBX
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemanenan
Halaman 2/2
Revisi .................................
Gambar 7. Tanaman melon siap panen
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
48
Standard Operating Procedure
Nomor M E B XI
Tanggal 6 Nopember 2015
Penanganan Pasca Panen
Halaman 1/3
Revisi .................................
XI. PENANGANAN PASCA PANEN A. Definisi Kegiatan sortasi, pengkelasan, pengemasan dan penyimpanan buah berdasarkan ukuran dan standar mutu yang telah ditentukan. B. Tujuan Menghasilkan kelompok buah dengan standar mutu yang baik dan seragam. C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pedagang Melon 3. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono D. Alat dan Bahan 1. Keranjang buah 2. Truck / Colt 3. Kain lap 4. Sarung tangan 5. Timbangan 6. Lakban SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
49
Standard Operating Procedure
Nomor M E B XI
Tanggal 6 Nopember 2015
Penanganan Pasca Panen
Halaman 2/3
Revisi .................................
7. Stiker/Label 8. Kemasan kotak karton 9. Jaring/net plastik 10. Gudang E. Fungsi 1. Keranjang buah, untuk menyimpan buah 2. Truck / Colt, untuk mengangkut buah dari lahan ke tempat penanganan pasca panen 3. Kain lap, untuk membersihkan kotoran pada kulit buah 4. Sarung tangan, untuk melindungi pekerja dan melindungi buah dari kerusakan 5. Timbangan, untuk menimbang buah 6. Lakban, untuk menutup kemasan kotak karton 7. Stiker/label, untuk tanda pengenal pada buah 8. Kemasan kotak karton, untuk kemasan buah sesuai ukuran 9. Jaring/net plastik, untuk alat pengemasan buah 10. Gudang, untuk tempat penyimpanan buah F. Prosedur Pelaksanaan 1. Segera setelah panen tempatkan melon di tempat teduh atau langsung
diangkat
ke
tempat
yang
dingin
dengan
mempertahankan tangkai. 2. Angkut melon dari lapangan ke jalan dengan tenaga manusia menggunakan keranjang untuk kemudian diangkut dengan truk / colt SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
50
Standard Operating Procedure
Nomor M E B XI
Tanggal 6 Nopember 2015
Penanganan Pasca Panen
Halaman 3/3
Revisi .................................
3. Pisahkan masing-masing melon sesuai kelasnya, berdasarkan ukuran berat atau sesuai permintaan pasar 4. Penataan cara mengemas dengan diberi bahan antar melon berupa kertas rajangan / jerami dan disusun secara berlapis 5. Pengemasan melon juga bisa dilakukan sesuai permintaan pasar 6. Catat setiap kegiatan pada kartu kendali
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
51
Standard Operating Procedure
Nomor M E B XII
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemasaran
Halaman 1/2
Revisi .................................
XII. PEMASARAN A. Definisi Kegiatan penjualan buah berdasarkan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dan meningkatkan penghasilan. B. Tujuan Mendapatkan keuntungan yang maksimal sehingga meningkatkan pendapatan. C. Validasi 1. Direktorat
Budidaya
Tanaman
Buah,
Dirjen
Hortikultura
Departemen Pertanian. 2006. Standard Operating Procedure (SOP) Melon Kabupaten Klaten. 2. Pedagang Melon 3. Pengalaman petani Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing, Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem, Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono D. Prosedur Pelaksanaan 1. Pasarkan melon segera setelah panen sebelum melon tidak layak jual atau sampai 17 hari setelah panen 2. Lakukan usaha memperpanjang umur jual dengan cara menempatkan pada lokasi yang teduh 3. Minimalkan kerusakan saat pengangkutan yaitu antar buah melon disekat jerami padi dan diberi alas jerami padi SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
52
Standard Operating Procedure
Nomor M E B XII
Tanggal 6 Nopember 2015
Pemasaran
Halaman 2/2
Revisi .................................
Gambar 8. Pemasaran hasil panen tanaman melon.
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
53
LAMPIRAN
CONTOH FORM ISIAN Form isian dimaksudkan untuk memudahkan pelacakan dan konfirmasi setiap kegiatan. Pembuatan dan pengisian form sebaiknya berdasarkan blok. Berikut ini contoh form isian sebagai check list yang dapat digunakan dan dimungkinkan untuk dimodifikasi sesuai kebutuhan di lapangan. 1. SOP Pembibitan Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Penyiapan Media Tanam Tanggal
Bahan Media
Jumlah Media Luas Sungkup Cara Penyiapan *) Operator (kantong) (m²)
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri Catatan Pesemaian Tanggal
Varietas
Jumlah benih (biji)
Asal benih
Cara Operator Penyemaian *)
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
54
2. SOP Pengolahan tanah Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pengolahan Tanah Tanggal
Blok
Luas (ha)
Kondisi Lahan
Riwayat Penggunaan Lahan *)
Cara Operator Pengolahan *)
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri 3. SOP Pemupukan Dasar Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pemupukan Tanggal
Blok
Umur Tan. Luas (HST) (ha)
Nama Pupuk
Dosis
Cara Operator Pemupukan*)
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
55
4. SOP Penanaman Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Penanaman Tanggal
Blok
Luas (ha)
Jumlah bibit (btg)
Cara Penanaman *)
Operator
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
5. SOP Pengairan Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pengairan Tanggal
Blok
Umur Tan. (HST)
Luas (ha) Cara Pengairan *)
Operator
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
56
6. SOP Pengikatan dan Pemangkasan Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pengikatan dan Pemangkasan Tanggal
Blok Luas (ha)
Cara Pengikatan dan Pemangkasan *)
Operator
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
7. SOP Pemupukan Susulan Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pemupukan Susulan Tanggal
Blok
Umur Tan. Luas (HST) (ha)
Nama Pupuk
Dosis
Cara Operator Pemupukan*)
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
57
8. SOP Seleksi Buah Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Seleksi Buah Tanggal
Blok Luas (ha) Cara Seleksi Buah *)
Operator
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
9. SOP Pengendalian OPT Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pengendalian OPT Tlg
Blok/ Petak
Luas (ha)
Fase Pertum buhan
Jenis OPT
Nama Pestisida
Dosis
Cara Aplikasi
Cuaca
Petugas
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
58
10. SOP Pemanenan Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Pemanenan Tgl
Waktu Panen
Blok/ Petak
Jumlah Produksi (kg)
Luas (ha)
Nama & Paraf Pelaksana
Pengawas
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
11. SOP Penanganan Pasca Panen Nama Pemilik : . . . . . . . . . . . . . . . Alamat Kebun : . . . . . . . . . . . . . . . Catatan Penanganan Pasca Panen Tgl
Jumlah (kg)
Kebersi han tempat
Kebersi han Alat
% dalam Kelas A
B
Nama & Paraf % Rusak
C
Pelaksana
Pengawas
Keterangan *) Dapat ditulis pada lembar tersendiri
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
59
TIM PENYUSUN Penanggung Jawab : Ir. Migayani Thamrin Ketua Pelaksana : Budhi Santosa, SP. Anggota : Pujo Purwanto, SP., M.Agr Zaenal, SP Ir. Sapto Darmono Diana, SP Suryadi Ir. Singgih Widiarto, MP Yatnoto, SP Sunarto, SP Ir. Agus Sembodo Purwanto, SP. Susbandoro Maftuchin M. Suyono Zaenal Abidin Eko Supriyono, SP Kazaidin Sudaryanto Wahyudi, SP Mudasir M. Arisna, SP
: Dinpertan TPH Prov. Jateng : Dinpertan TPH Prov. Jateng : BPTPH Provinsi Jawa Tengah : BPTP Provinsi Jawa Tengah : Petugas BPSB Kabupaten Batang : Dosen Fakultas Pertanian UNIKAL : Kasi Sarpras Hortikultura Dispertanak Kabupaten Batang : Kasi PPHP Hortikultura Dispertanak Kabupaten Batang : Kabid Kelembagaan Tani BP2KP Kabupaten Batang : KJF Penyuluh BP2KP Kabupaten Batang : Koordinator POPT Kabupaten Batang : Mantri Tani Kecamatan Batang : Mantri Tani Kecamatan Bawang : Mantri Tani Kecamatan Wonotunggal : Mantri Tani Kecamatan Gringsing : Mantri Tani Kecamatan Bandar : Mantri Tani Kecamatan Kandeman : POPT Kecamatan Tersono : PPL BPPPK Kecamatan Warungasem : PPL BPPPK Kecamatan Gringsing
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
60
CH. Umi Kulsum, S.ST Ihda Novany Badriyah, SP M. Afif Prasetiyo Eko, SP Alex Nurdin Edi Ari Budi Setiawan Hery Cristiawan Suraji Darman M. Ikhsan A. Nasfar Abdul Aziz Sulkhan Khaerudin Sidik
: Staf Dispertanak Batang : Staf Dispertanak Batang : Staf Dispertanak Batang : Carrefour Pekalongan : Mega Center Pekalongan : Pedagang Melon Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang : Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing : Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing : Kelompok Tani Horty Makmur Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing : Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem : Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem : Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem : Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem : Gapoktan Sejahtera Desa Kalibeluk Kecamatan Warungasem : Kelompok Tani Anugerah Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono
SOP Budi Daya Melon Kabupate Batang
61