LEMBAGA KOLABORATIF JAVAN RHINO STUDY AND CONSERVATION AREA ( LK – JRSCA ) DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON
I.
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Lembaga Kolaboratif JRSCA 1. Lembaga Kolaboratif JRSCA adalah lembaga yang dibentuk oleh parapihak sebagai wahana koordinasi dan kerjasama dalam pengelolaan JRSCA di TN. Ujung Kulon guna mengembangkan pengelolaan intensif bagi badak jawa dalam upaya pelestariannya. 2. Lembaga Kolaboratif JRSCA dipimpin oleh Direktur Eksekutif yang bertanggung jawab kepada Majelis Wali Amanat JRSCA serta berkoordinasi dengan Balai TN. Ujung Kulon. 3. Lembaga Kolaboratif JRSCA memiliki tugas dan fungsi melaksanakan upaya konservasi badak jawa secara intensif di dalam areal JRSCA melalui kegiatan-kegiatan : a. Pengelolaan Tapak JRSCA, meliputi fungsi : - Perlindungan; - Pengelolaan populasi badak jawa (termasuk didalamnya pengelolaan habitat dan breeding); - Pengelolaan stasiun riset/penelitian di area JRSCA; b. Pengelolaan penelitian dan pengembangan teknologi; c. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan matapencaharian (livelihood development), ekowisata dan jasa lingkungan lainnya; d. Pengembangan program kolaborasi parapihak untuk mendukung upaya konservasi badak jawa; e. Pengembangan strategi komunikasi dan mekanisme pelibatan parapihak; f. Pengembangan KMIS (Knowledge Management and Information System) secara terintegrasi. g. Pengembangan inovasi kebijakan guna mendukung upaya konservasi badak jawa; h. Kesekretariatan. 4. Tugas dan fungsi Lembaga Kolaboratif JRSCA dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya konservasi badak jawa, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
II.
Struktur Lembaga Kolaboratif JRSCA Struktur Kelembagaan Pengelola JRSCA di TN. Ujung Kulon terdiri dari : 1. Majelis Wali Amanat JRSCA 2. Direktur Eksekutif a. Kesekretariatan dan Tata Usaha 3. Manajer Tapak JRSCA a. Koordinator Perlindungan b. Koordinator Pengelolaan Populasi c. Koordinator Stasiun Riset 4. Manajer Pengembangan Program 5. Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi 6. Manajer Pemberdayaan Masyarakat
Bagan Struktur Lembaga Kolaboratif JRSCA di TN. Ujung Kulon dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah.
Gambar 1. Struktur Lembaga Kolaboratif JRSCA di TN. Ujung Kulon
III. Tugas Pokok dan Fungsi Komponen Lembaga Kolaboratif JRSCA 1. Majelis Wali Amanat JRSCA a. Majelis Wali Amanat JRSCA adalah lembaga pengambil keputusan tertinggi dalam Lembaga Kolaboratif JRSCA. b. Anggota Majelis Wali Amanat JRSCA adalah individu tertentu yang dipilih dan ditetapkan oleh parapihak melalui musyawarah resmi Lembaga Kolaboratif JRSCA. c. Majelis Wali Amanat JRSCA bertanggung gugat kepada parapihak dan masyarakat luas. d. Majelis Wali Amanat JRSCA bertugas : 1) Menetapkan kebijakan dan arahan program kerja Lembaga Kolaboratif JRSCA; 2) Mengangkat dan memberhentikan Direktur Eksekutif melalui mekanisme yang dapat dipertanggung gugatkan parapihak; 3) Mengesahkan rencana kerja jangka panjang dan menengah Lembaga Kolaboratif JRSCA; 4) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan kebijakan dan program Lembaga Kolaboratif JRSCA;
5) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat terkait dengan konservasi badak jawa; 2. Direktur Eksekutif a. Direktur Eksekutif adalah jabatan tertinggi dalam pelaksanaan pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA. b. Direktur Eksekutif bertanggung jawab kepada Majelis Wali Amanat JRSCA. c. Direktur Eksekutif adalah professional yang memiliki visi konservasi badak jawa yang kuat, kemampuan manajerial yang tinggi dan memiliki jejaring kerja yang luas. d. Direktur Eksekutif bertugas : 1) Mengambil keputusan terkait pelaksanaan pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA; 2) Menjabarkan kebijakan Majelis Wali Amanat JRSCA dalam rencana strategis dan rencana kerja Lembaga Kolaboratif JRSCA secara partisipatif; 3) Memimpin pelaksanaan pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA; 4) Menyampaikan laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA kepada Majelis Wali Amanat JRSCA dan di tembuskan kepada Balai TN. Ujung Kulon dan lembaga terkait. 3. Manajer Tapak JRSCA a. Manajer Tapak JRSCA adalah jabatan menengah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengelolaan harian dalam pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA b. Manajer Tapak JRSCA bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif. c. Manajer Tapak JRSCA bertugas : 1) Merancang kegiatan terkait pengelolaan harian Lembaga Kolaboratif JRSCA secara partisipatif; 2) Melakukan koordinasi dan implementasi pengelolaan harian Lembaga Kolaboratif JRSCA; 3) Melakukan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pengelolaan harian Lembaga Kolaboratif JRSCA. 4. Manajer Pengembangan Program a. Manajer Pengembangan Program adalah jabatan menengah dalam merumuskan pengembangan program Lembaga Kolaboratif JRSCA, termasuk kepastian pendanaannya. b. Manajer Pengembangan Program bertanggung jawab terhadap Direktur Eksekutif. c. Dalam menjalankan tugasnya, Manajer Pengembangan Program berkoordinasi secara intensif dengan Manajer Pemberdayaan Masyarakat, Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi, Manajer Tapak JRSCA dan parapihak terkait. d. Manajer Pengembangan Program bertugas : 1) Menggalang masukan dari semua unsur Lembaga Kolaboratif JRSCA dan para pihak terkait untuk pengembangan program Lembaga Kolaboratif JRSCA; 2) Merumuskan program Lembaga Kolaboratif JRSCA dalam rencana kerja Lembaga Kolaboratif JRSCA; 3) Memastikan pendanaan untuk implementasi program Lembaga Kolaboratif JRSCA. 4) Melakukan monitoring dan evaluasi dalam kegiatan pengembangan program.
5. Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi a. Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi adalah jabatan menengah yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengembangan riset dan teknologi dalam pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA. b. Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif. c. Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi bertugas : 1) Melakukan identifikasi kebutuhan riset dan adaptasi teknologi secara partisipatif; 2) Merancang kegiatan terkait pengembangan riset dan adaptasi teknologi; 3) Melakukan koordinasi dalam implementasi kegiatan pengembangan riset dan adaptasi teknologi; 4) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pengembangan riset dan adaptasi teknologi. 6. Manajer Pemberdayaan Masyarakat a. Manajer Pemberdayaan Masyarakat adalah jabatan menengah yang bertanggung jawab dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan Lembaga Kolaboratif JRSCA. b. Manajer Pemberdayaan Masyarakat bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif. c. Manajer Pemberdayaan Masyarakat bertugas untuk : 1) Merancang kegiatan pemberdayaan masyarakat secara partisipatif; 2) Melakukan koordinasi dalam implementasi kegiatan pemberdayaan masyarakat; 3) Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat. IV. Kualifikasi dan Kompetensi 1. Majelis Wali Amanat JRSCA a. Institusi dan atau perorangan yang membawahi, berkaitan, berkepentingan dan peduli dengan pengelolaan badak jawa yang secara sukarela mau terlibat dalam pengelolaan JRSCA di TN. Ujung Kulon. 2.
Direktur Eksekutif a. Memiliki kualifikasi setara dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 7. b. Memiliki kompetensi manajerial rata-rata 5 untuk setiap unsur manajerial yang disyaratkan.
3.
Manajer Tapak JRSCA a. Memiliki kualifikasi setara dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 6 pada bidang yang berkaitan dengan pengelolan tapak. b. Memiliki kompetensi manajerial rata-rata 4 untuk setiap unsur manajerial yang disyaratkan.
4.
Manajer Pengembangan Program a. Memiliki kualifikasi setara dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 6 pada bidang yang berkaitan dengan bidang pengembangan program.
b. Memiliki kompetensi manajerial rata-rata 4 untuk setiap unsur manajerial yang disyaratkan. 5.
Manajer Riset dan Adaptasi Teknologi a. Memiliki kualifikasi setara dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 6 pada bidang yang berkaitan dengan manajemen riset dan adaptasi teknologi. b. Memiliki kompetensi manajerial rata-rata 4 untuk setiap unsur manajerial yang disyaratkan.
6.
Manajer Pemberdayaan Masyarakat a. Memiliki kualifikasi setara dengan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) level 6 pada bidang yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. b. Memiliki kompetensi manajerial rata-rata 4 untuk setiap unsur manajerial yang disyaratkan.