Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Progres Pembangunan
Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA)
di Taman Nasional Ujung Kulon
PENDAHULUAN
Populasi badak jawa di TNUK merupakan satu-satunya populasi yang secara potensial masih memungkinkan untuk diselamatkan dari kepunahan (Rhino Qolloquium, 1993) melalui upaya serius dari seluruh pihak. Badak jawa ( Rhinoceros sondaicus, Desmarest 1822) merupakan salah satu mamalia terlangka di dunia yang kelestarian populasinya di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) menjadi perhatian seluruh dunia. Populasi badak jawa di TNUK berdasarkan hasil Video Trapping yang dilakukan oleh tim monitoring badak jawa BTNUK tahun 2012 hanya ditemukan minimal 51 individu yang dipastikan berbeda dengan jumlah jantan 29 ekor dan betina 22 ekor.
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan Peraturan Menteri Kehutanan No. 43/Menhut-II/2007 tentang Rencana Aksi Konservasi Badak di Indonesia Tahun 2007-2017. Rekomendasi jangka pendek selama periode 2007-2012 adalah: (1) mempertahankan dan meningkatkan 20 % populasi badak jawa di dalam TNUK; (2) Mengembangkan populasi kedua badak jawa di luar TNUK melalui translokasi, setelah menetapkan habitat yang aman dan memiliki luas memadai (> 400.000 Ha); (3) Membangun “sanctuary” sebagai jaminan bagi konservasi insitu di TNUK. Menindak-lanjuti Strategi dan Rencana aksi tersebut, pada tanggal 2-3 Maret 2009 dilakukan pertemuan oleh AsRSG (Asian Rhino Specialis Group) yang merekomendasikan Pembuatan
1 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Suaka khusus ( Rhino Study and Conservation Area ) sebagai langkah awal untuk mengembangkan habitat kedua bagi badak jawa. Diharapkan suaka tersebut dapat dimanfaatkan untuk memperdalam pengetahuan tentang badak jawa dan untuk mengidentifikasi cara paling aman dalam pemeliharaan dan pemindahan/translokasi Badak jawa.
Pada saat tahap awal pelaksanaan pembangunan JRSCA, terjadi beberapa tanggapan negatif dari beberapa pihak, utamanya terkait dengan teknis pembukaan lahan dan kekhawatiran atas dampak negatif terhadap sistem ekologi TNUK akibat pembangunan pagar. Sehubungan dengan hal tersebut, kegiatan pembangunan pagar untuk sementara dihentikan dan dilakukan serangkaian pertemuan untuk mendapatkan masukan dari para pihak. Melalui proses tersebut, disepakati penunjukan Tim Kajian yang penugasannya didasarkan atas Surat Keputusan Dirjen PHKA yang dilengkapi dengan TOR penyempurnaan Manajemen dan Rencana Tapak Pembangunan JRSCA.
TINDAK LANJUT PEMBANGUNAN JRSCA
1. Dasar Pelaksanaan
Tindak lanjut pelaksanaan pembangunan JRSCA di Taman Nasional Ujung Kulon didasarkan pada Surat Menteri Kehutanan Nomor : S.511/Menhut-IV/2012 tanggal 6 November 2012 perihal Tindak Lanjut Pembangunan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dan Surat Dirjen PHKA Nomor : S.154/IV-KKH/2012 tanggal 29 November 2012 perihal Tindak Lanjut Pembangunan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).
Surat tersebut menyebutkan pada prinsipnya Menteri Kehutanan menyetujui kegiatan JRSCA di TNUK yang sempat terhenti beberapa waktu yang lalu segera dilanjutkan kembali secara bertahap sesuai kebutuhan prioritas dan kemampuan sumber daya yang tersedia.
2 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
2. Dokumen Kelengkapan JRSCA
Berbagai langkah telah dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk menindaklanjuti Surat Menteri Kehutanan dan Surat Dirjen PHKA terkait Tindak Lanjut Pembangunan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), selain melakukan koordinasi dan sosialisasi dengan para pihak, Balai TNUK juga telah menyusun beberapa dokumen kelengkapan pembangunan JRSCA dari rentang waktu bulan Desember 2012 sampai dengan Juni 2013, dokumen-dokumen tersebut antara lain :
a. Detail Enginering Design (DED)
Guna mendukung pelaksanaan pembangunan fisik JRSCA, Balai Taman Nasional Ujung Kulon telah menyusun Detail Enginering Design (DED), dokumen ini sangat penting sebagai pedoman teknis, desain dan spesifikasi pembangunan fisik JRSCA di lapangan. Sehingga kesalahan teknis dapat diminimalkan.
b. Standard Operating Procedure (SOP)
Standard Operating Procedure (SOP) disusun guna meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan selama pelaksanaan pembangunan JRSCA, dokumen SOP pembangunan fisik JRSCA mengatur beberapa kegiatan, diantaranya :
3 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
-
Pembangunan jalan pemeliharaan pagar Pembangunan jalan patroli Pembangunan pagar Pembangunan basecamp dan pondok kerja Pengadaan tiang, dan Pengangkutan tiang
c. Master Plan JRSCA
Kepala Balai TNUK telah membentuk tim kerja untuk menyusun master plan JRSCA, rencana pengelolaan JRSCA secara menyeluruh akan diwujudkan secara rinci dalam suatu master plan lengkap yang diintegrasikan dalam Rencana Pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon.
Penyusunan dokumen master plan JRSCA nantinya akan melibatkan para pihak yang terkait dan memiliki kepentingan dalam upaya konservasi badak jawa di TNUK, sehingga dokumen yang tersusun dapat mengakomodir masukan-masukan dari para pihak secara komprehensif.
3. Aktivitas Pembangunan Fisik JRSCA
Secara garis besar, aktivitas pembangunan fisik JRSCA di TNUK terdiri dari beberapa kegiatan, diantaranya :
a. Pengadaan Tiang Pagar
4 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Pengadaan tiang pagar JRSCA sebanyak 2200 buah, kebutuhan tiang pagar di wilayah utara sebanyak 1300 buah sedangkan di wilayah selatan sebanyak 900 buah. Tiang pagar dibuat dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 250 cm dengan kekuatan SNI K.300, sedangkan berat untuk setiap tiang ± 130 Kg.
Tiang dibuat dengan menggunakan bahan beton tulang besi ulir dengan metode site press, pengadaan tiang dilakukan didekat lokasi pagar, sehingga masyarakat sekitar TNUK mendapatkan kesempatan untuk mensuplai bahan baku seperti pasir dan batu.
b. Pembangunan Jalan Pemeliharaan Pagar
Pembangunan jalan pemeliharaan pagar dilaksanakan disepanjang jalur tapak pagar sebagaimana Peta Tapak JRSCA hasil rekomendasi tim yang dibuat oleh Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasib, M.S, sebagai Ketua Tim Penyempurnaan JRSCA, Prof. Dr. Hadi Ali Kodra, M.S, sebagai Ketua Tim Pengkajian JRSCA, Dr. Ir. Moh. Haryono M.Si, sebagai Kepala Balai TNUK, yang dikoreksi /diteliti oleh Ir. Darori, M.M, sebagai Dirjen PHKA, Dr. Ir. Novianto Bambang W. M.Si, sebagai Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, yang disetujui/ disahkan oleh Menteri Kehutanan RI.
Jalan pemeliharaan pagar rencananyan akan dibuat sepanjang 8,2 Km, terbagi menjadi 2 wilayah, yaitu wilayah Utara dari Blok Cilintang sampai Blok Cimahi sepanjang 5,4 Km, dan wilayah Selatan dari Blok Bangkonol sampai Blok Tanjung Sodong sepanjang 2,8 Km dengan lebar jalan 5 meter.
Pembangunan jalan pemeliharaan pagar JRSCA dilakukan secara padat karya, tidak menggunakan alat berat (buldozer/ eskavator) , sehingga keterlibatan masyarakat lokal sangat tinggi, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada didalam SOP, pembangunan jalan pemeliharaan pagar JRSCA tidak diperkenankan menebang pohon dengan diameter > 20 cm.
c. Pembangunan Pagar
5 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Pembangunan pagar listrik dilaksanakan disepanjang jalur tapak pagar sebagaimana Peta Tapak JRSCA hasil rekomendasi tim yang dibuat oleh Prof. Dr. E.K.S. Harini Muntasib, M.S, sebagai Ketua Tim Penyempurnaan JRSCA, Prof. Dr. Hadi Ali Kodra, M.S, sebagai Ketua Tim Pengkajian JRSCA, Dr. Ir. Moh. Haryono M.Si, sebagai Kepala Balai TNUK, yang dikoreksi /diteliti oleh Ir. Darori, M.M, sebagai Dirjen PHKA, Dr. Ir. Novianto Bambang W. M.Si, sebagai Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, yang disetujui/ disahkan oleh Menteri Kehutanan RI.
Pembangunan pagar rencananyan akan dibuat sepanjang 8,2 Km, terbagi menjadi 2 wilayah, yaitu wilayah Utara dari Blok Cilintang sampai Blok Cimahi sepanjang 5,4 Km, dan wilayah Selatan dari Blok Bangkonol sampai Blok Tanjung Sodong sepanjang 2,8 Km. Tinggi pagar dari permukaan tanah 170 cm dengan jarak antar tiang pagar 4 m, pagar yang dibangun akan dialiri listrik tegangan rendah yang menimbulkan efek kejut, sehingga tidak berbahaya bagi manusia, hewan satwa dan ternak jika menyentuh pagar tersebut.
Gambar : Peta Tapak JRSCA
d. Pembangunan Basecamp dan Pos Jaga
6 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Sesuai dengan DED, basecamp JRSCA akan dibangun sebanyak 1 unit dengan luas 150 m2 dan pembangunan pos jaga sebanyak 5 unit dengan luas 70 m2 (Pos Cilintang) dan 4 pos jaga berukuran 40 m2 (Pos Kp. Salam, Cimahi, Bangkonol dan Tanjung Sodong)
e. Sosialisasi
Dalam pelaksanaan pembangunan JRSCA, Balai TNUK telah melakukan sosialisasi melalui website : www.ujungkulon.org , menjelaskan kepada beberapa mahasiswa yang berkunjung ke kantor TNUK, kuncen-kuncen dan melakukan berbagai koordinasi dari tingkat desa, pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang hingga pemereintah daerah Provinsi Banten.
Meskipun dilakukan pembangunang pagar beraliran listrik kejut, namun demikian tradisi lokal masyarakat yang akan melakukan aktivitas ziarah makam karamat didalam kawasan TNUK tetap diberikan akses, yaitu dengan dibangunnya pintu perlintasan, sehingga masyarakat tidak terganggu aktivitasnya dan mendukung program pemerintah dalam upaya konservasi badak jawa.
Gambar : Kepala Balai TNUK mensosialisasikan JRSCA kepada Kuncen
7 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
4. Progres Pembangunan Fisik JRSCA
Sampai dengan pertengahan bulan Juli 2013, progres pembangunan fisik JRSCA adalah sebagai berikut :
a. Pembangunan Jalan Pemeliharaan Pagar
Pembangunan jalan pemeliharaan pagar dilaksanakan secara padat karya/ tidak menggunakan alat berat (buldozer/ eskavator), sampai dengan saat ini jalan pemeliharaan pagar di wilayah utara dari Blok Cilintang sampai dengan Blok Kp. Salam hampir selesai dilaksanakan, saat ini hanya meninggalkan vegetasi semak. Sedangkan dari blok Kp. Salam sampai Blok Cimahi sepanjang 1,8 Km sudah dibersihkan vegetasi semaknya tinggal menyisakan vegetasi tingkat tiang dan pohon.
Penebangan pohon dan vegetasi tiang belum dilakukan dikarenakan tim kerja belum selesai melakukan pendataan (jumlah dan jenis vegetasi) dan memberi tanda silang merah terkait vegetasi yang akan ditebang. Sedangkan di wilayah selatan sepanjang 2,8 Km belum dikerjakan. Secara visual jalan patroli yang telah dikerjakan dapat kami lampirkan sebagaimana gambar dibawah ini.
8 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Gambar : Kondisi jalan pemeliharaan pagar
Gambar Kondisi jalan terjal danpagar bersemak Pembangunan jalan pemeliharaan JRSCA dilakukan secara padat karya, alat berat (buldozer/ tidak ,menggunakan yang sehingga ada:didalam keterlibatan pohon dengan SOP, masyarakat pembangunan diameter lokal > eskavator) 20 jalan sangat cm pemeliharaan tinggi, sesuai pagar dengan JRSCA ketentuan-ketentuan tidak diperkenankan .menebang
9 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Gambar : Kondisi Basah/ Di Pembangunan relatif beberapa basah titik akibat disepanjang tingginya curah jalanpagar pemeliharaan hujan, sebagaimana pagar gambar ditemukan diatas. jalan berlumpur dan b. Pagar Pembangunan memasang dan Diawal Cilintang. kekuatan bulan atau Juli tiang pagar mendirikan 2013, pagar listrik telah ituberlumpur memerlukan tiang sendiri, dilakukan sehingga ujicoba akan keahlian mempengaruhi diperlukan pemasangan khususJRSCA dan ujicoba tiang regangan kehati-hatian, pemasangan sebanyak kawat kesalahan 100 seling tiang tiang galvanize pagar. di dalam blok
Gambar :pada Ujicoba pemasangan tiang diujicoba, tanah basah dan langsung Pembangunan sistem tiang orang diperlukan tetap hanya kerja alat terjaga katrol, mampu bantu pagar tiap-tiap serta sehingga mengerjakan tripot dilakukan lubang. konsisten. yang dalam secara lebih 6-8 Hasil pekerjaannya banyak, tiang. manual Untuk jumlah dengan rata-rata memerlukan itu,pekerja guna menggunakan perkering mempercepat lebih hari ketelitian dengan banyak alat tinggi bantu jumlah pengerjaanya serta agar distribusi tripot pekerja elevasi dan6tiang
Gambar : Pemasangan tiang secara manual Pekerjaan manual dibuat dengan lubang menggunakan menambah pumbuatan sampai jumlah dengan lubang cangkul pekerja, dengan Km dan1,5 “dodos”, kurang selanjutnya ukuran lebih sampai 60 40 cm akan orang dengan x 60 terus cm perpertengahan xditingkatkan hari. 80 cm dilakukan prestasi bulan juga Juli kerjanya 2013 secara telah
10 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Gambar : Pembuatan secara manual c. Pengadaan Tiang Pagar Pengadaan 1400 ini ukuran kebutuhan buah, dan bentuk jumlah tiang tiang tersebut tiang pagar JRSCA yang untuk cukup lebih wilayah untuk memungkinkan dengan selatan kebutuhan belum pertengahan untuk pembangunan dikerjakan dipasang bulan karena pagar di Juli wilayah 2013 menunggu di wilayah selatan. mencapai utara, penentuan saat tiang Dengan orang berlumpur oleh karena pagar untuk ukuran sangat di itu mengangkut wilayah tanpa 15pagar tidak cm mengabaikan Selatan. xlubang memungkinkan 15 tiang cm tersebut, xsampai 250 fungsinya cm diangkut sehingga sertaperlu berat dan dengan adanya per digunakan tiang topografi penyesuaian 130 untuk kg yang memerlukan pagar bentuk terjal ditelah dan wilayah dan minimal jalan ukuran Selatan, yang 6
Gambar : Lokasi pembuatan tiang Memperhatikan berlumpur, menggunakan dengan kerbau, distribusi beberapa curah dipikul, tiang hujan dan alternatif, pagar menggunakan yang dari tinggi diantaranya lokasi dansky pembuatan beberapa line. menggunakan titik tiang jalan menuju mobil, pemeliharaan gerobak lokasi pagar yang pagar akan ditarik yang
Gambar :awal Jalan angkut tiang pagar bersifat sementara d. Pembangunan Basecamp dan Pos Jaga Luas dibangun prasarana center, lahan laboratorium, hanya lainnya yang seluas disediakan yang lahan 150 mendukung parkir, m2, untuk selebihnya asrama komplek pembangunan dll. basecamp akan digunakan JRSCA, seluas misalnya untuk 2000 pembangunan m2, untuk namun basecamp sarana akan Sampai selesai %. disekitar dikeringkan. Pada dari dengan TNUK 5Selanjutnya unit pembangunan karena pertengahan yang curah direncanakan, pembangunan basecamp hujan bulan yang Juli sedangkan 2013, basecamp sempat tinggi pembangunan sehingga terkendala pembangunan akan diselesaikan batu sulitnya pos bata basecamp jaga tidak mendapatkan 45 baru dapat hari 1bangunan telah lagi. unit dibakar/ yang mencapai batuvisitor sudah bata 50
11 / 12
Progres Pembangunan JRSCA di TNUK Written by Admin TNUK Wednesday, 31 July 2013 14:29 - Last Updated Wednesday, 31 July 2013 15:52
Gambar : Basecamp JRSCA Penutup kesejahteraan Balai JRSCA, masyarakat dibutuhkan, TNUK sehingga kepada sehingga berkomitmen masyarakat masyarakat pemerintah tujuan untuk dapat untuk selalu terus dalam terwujud melestarikan mendapatkan memberikan upaya-upaya secarapopulasi berdampingan. informasi informasi konservasi danperkembangan terbaru. habitat badakbadak Partisipasi jawa jawa di pembangunan TNUK dan serta dukungan sangat
12 / 12