KURIKULUM
PELATIHAN TIM KESEHATAN HAJI INDONESIA
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2015
KATA PENGANTAR Sesuai penjelasan UU RI Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia, ibadah haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha’ah antara lain mampu secara materi,fisik dan mental. Bagi bangsa Indonesia, penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional karena disamping menyangkut kesejahteraan lahir-batin jamaah haji, juga menyangkut nama baik dan martabat bangsa Indonesia di luar negeri. Khususnya penyelenggaraan di Arab Saudi, mengingat pelaksanaannya yang bersifat massal dan berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas maka penyelenggaraan ibadah haji memerlukan manajemen yang baik agar berlangsung tertib, aman dan lancar. Peningkatan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan terhadap jamaah haji diupayakan melalui penyempurnaan sistem dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji. Penyempurnaan sistem dan manajemen tersebut dimaksudkan agar jamaah haji lebih siap dan mandiri dalam menunaikan ibadah haji sesuai dengan tuntunan agama, sehingga diperoleh predikat haji mabrur. Upaya peningkatan berbagai aspek pelayanan secara bertahap terus dilakukan, khususnya yang berkaitan dengan petugas haji. Aspek peningkatan petugas haji ini antara lain dilakukan dengan penyempurnaan sistem pelatihan, penyempurnaan kurikulum dan modul pelatihan. Selanjutnya kurikulum dan modul pelatihan yang disusun ini kemudian diimplementasikan menjadi sebuah proses belajar mengajar dalam pelatihan haji yang diselenggarakan bersama oleh Kementerian Kesehatan terutama melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur bersama pihak-pihak terkait. Kurikulum dan modulTim Kesehatan Haji Indonesia terdiri dari: 1. Kurikulum Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia. 2. Bahan Bacaan Peserta Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia.
Harapan kami semoga kurikulum dan modul ini dapat bermanfaat bagi pelaksanaan kesehatan jamaah haji. Tidak lupa disampaikan terima kasih atas dedikasi berbagai pihak yang telah ikut berkontribusi dalam penyusunan kurikulum dan modul pelatihan ini.
Jakarta, Mei 2015 Kepala Pusdiklat Aparatur BPPSDM Kes Kementerian Kesehatan RI
Suhardjono, SE, MM NIP195608271979111001
DAFTAR ISI Kata Pengantar................................................................................................i Daftar Isi.........................................................................................................iii BAB IPENDAHULUAN....................................................................................1 A. LATAR BELAKANG............................................................................1 B. FILOSOFI PELATIHAN.......................................................................1 BAB II PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI...............................................3 A. PERAN................................................................................................3 B. FUNGSI...............................................................................................3 C. KOMPETENSI.....................................................................................3 BAB III TUJUAN PELATIHAN.........................................................................4 A. TUJUAN UMUM..................................................................................4 B. TUJUAN KHUSUS..............................................................................4 BAB IV STRUKTUR PROGRAM....................................................................7 BAB V ALUR PROSES PELATIHAN DAN PROSES PEMBELAJARAN.....7 A. ALUR PROSES PELATIHAN.............................................................7 B. PROSES PEMBELAJARAN...............................................................8 C. METODE PEMBELAJARAN...............................................................9 BAB VI PESERTA, FASILITATOR, DAN PENYELENGGARA....................11 A. PESERTA.........................................................................................11 B. FASILITATOR...................................................................................11 C. PENYELENGGARAAN.....................................................................11 BAB VIIGARIS - GARIS BESAR POKOK PEMBELAJARAN .....................12 BAB VIII EVALUASI DAN SERTIFIKASI......................................................39 A. EVALUASI........................................................................................33 B. SERTIFIKASI....................................................................................34 Lampiran
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keberhasilan upaya kesehatan ditentukan oleh SDM Kesehatan yang profesional. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan SDM Kesehatan yang profesional adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat tersebut dapat dilaksanakan oleh berbagai institusi dilingkungan Kementerian Kesehatan. Dalam kaitan Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Haji, berdasarkan Keputusan Menkes RI Nomor 442/MENKES/SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia, maka peran Petugas Tenaga Kesehatan Haji (TKHI) Kelompok Terbang (Kloter) menjadi sangat penting dan turut menentukan kesuksesan Pelayanan Kesehatan Haji secara keseluruhan. Secara umum tugas TKHI Kloter adalah memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jamaah kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi di asrama embarkasi, selama perjalanan, selama di Arab Saudi sampai di asrama debarkasi. Agar petugas TKHI dapat menjalankan tugasnya seperti tersebut di atas serta mampu mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul selama bertugas, Pusdiklat Aparatur dalam merancang sebuah diklatmelakukanpengkajian kebutuhan pelatihan,penggalian pengalaman para pakar profesional kesehatan dan pernah bertugas sebagai TKHI. Proses pelatihan akan berpusat pada peningkatan wawasan terhadap pengetahuan,sikap, dan keterampilan baik individual maupun tim dalam memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jamaah kelompok terbangnya serta tugas-tugas administrasi. B. FILOSOFI PELATIHAN Pelatihan TKHI diselenggarakan dengan memperhatikan: 1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (Adult Learning), yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk: a. Dihargai keberadaannya. b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya. Kurikulum Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2015
1
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh berada di dalam konteks pelatihan. Penyelenggara dan fasilitator pelatihan berkewajiban untuk: a. Menciptakan iklim dan suasana yang mendukung proses belajar mandiri. b. Menciptakan mekanisme dan prosedur untuk perencanaan bersama dan partisipatif. c. Mendiagnosis kebutuhan-kebutuhan belajar yang spesifik. d. Merumuskan tujuan-tujuan program yang memenuhi kebutuhankebutuhan belajar. e. Melakukan dan menggunakan pengalaman belajar ini dengan metode dan teknik yang memadai. f. Mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis kembali kebutuhankebutuhan belajar. 2. Belajar sambil berbuat (Learning by doing) yang memungkinkan peserta untuk: a. Berkesempatan melakukan eksperimentasi dari materi pelatihan dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain diskusi kelompok, studi kasus, simulasi, role play, dan latihan (exercise) baik secara individu maupun kelompok. b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu.
BAB II PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI A. PERAN Setelah mengikuti pelatihan peserta berperan sebagai Tim Kesehatan Haji Indonesia. B. FUNGSI Dalam melaksanakan perannya, peserta mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Menerapkan Etika Pelayanan Kesehatan Haji. 2. Melakukan Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan Jamaah Haji. 3. Mengendalikan Kejadian Penyakit di Kloter. 4. Menerapkan Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kesehatan Haji. 5. Mengembangkan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan. Haji. 6. MelakukanPencatatan dan Pelaporan Manual dan Elektronik dalam Pelayanan Kesehatan Haji. C. KOMPETENSI Untuk menjalankan peran dan fungsinya di atas, maka petugas TKHI harus memiliki kompetensi di bawah ini. 1. Menerapkan Etika Pelayanan Kesehatan Haji. 2. Melakukan Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan Jamaah Haji. 3. Mengendalikan Kejadian Penyakit di Kloter. 4. Menerapkan Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kesehatan Haji. 5. Mengembangkan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan. Haji.
BAB III TUJUANPELATIHAN A. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu memberikan pelayanan kesehatan haji Indonesia. B. TUJUAN KHUSUS Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu: 1. Menerapkan Etika Pelayanan Kesehatan Haji. 2. Melakukan Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan Jamaah Haji. 3. Mengendalikan Kejadian Penyakit di Kloter. 4. Menerapkan Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kesehatan Haji. 5. Mengembangkan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan Haji. 6. Melakukan Pencatatan dan Pelaporan Manual dan Elektronik dalam Pelayanan Kesehatan Haji.
BAB IV STRUKTUR PROGRAM Untuk mencapai tujuan pembelajaran, materi pelatihan disusun dengan struktur program sebagai berikut: a.
Struktur Program NO A 1.
MATERI
T
P
PL
JML
1
-
-
1
1
-
-
1
2
-
-
2
1 1
3 6
-
4 7
3
-
-
3
1
7
-
8
2
6
-
8
2
6
-
8
C
Materi Dasar Kebijakan Badan PPSDM dalam Penyelenggaraan Pelatihan TKHI Kebijakan dan Dinamika Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia dan Ta’limatul Hajj Kerajaan Arab Saudi Peran dan Tugas TKHI Pendamping Kloter Materi Inti Etika Pelayanan Kesehatan Haji Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan Jamaah Haji di Kloter Pengendalian Kejadian Penyakit di Kloter Komunikasi Efektif dalamPelayanan Kesehatan Haji Pengembangan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan Haji Pencatatan dan Pelaporan Manual dan Elektronik Materi Penunjang
1.
Kapita Selekta
3
-
-
3
2.
Building Learning Commitment
-
3
-
3
3.
Anti Korupsi JUMLAH
2 18
32
-
2 50
2.
3. B 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Keterangan: T: Teori, P: Penugasan, dan PL: Praktek Lapangan 1 jam pelajaran @ 45 menit Ujian Kompetensi : 6 JP diambil dari penugasan pada materi inti dengan rincian sebagai berikut:
1. Etika Pelayanan Kesehatan Haji: 1 JPL 2. Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan Jamaah Haji di Kloter: 3 JPL 3. Komunikasi Efektif dalamPelayanan Kesehatan Haji: 2 JPL
BAB V ALUR PROSES PELATIHANDAN PROSES PEMBELAJARAN
A. ALUR PROSES PELATIHAN Proses
Masukan
Materi Dasar
Dokter Perawat Lulus seleksi perekrutan
Narasumber Fasilitator Kurikulum Modul Pelatihan Alat bantu pelatihan
B L C
1. Kebijakan Badan PPSDM Kesehatan dalam Penyelenggar aan Pelatihan TKHI 2. Kebijakan dan Dinamika Penyelenggar aan Kesehatan Haji Indonesia dan Ta’limatul Hajj Kerajaan Arab Saudi 3. Peran dan Tugas TKHI kloter
Ceramah Tanya Jawab
Materi Inti
1. Etika Pelayanan Kes Haji 2. Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan di Kloter 3. Pengendalian Kejadian Penyakit di Kloter 4. Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kesehatan Haji 5. Pengembangan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan Haji 6. Pencatatan dan Pelaporan Manual dan Elektronik Kasus, Demonstrasi & simulasi
Luaran
Aplikasi
Penilaian sikap Ujian Kompreh ensif Ujian Kompete nsi
Kapita Selekta
Anti Korupsi
Dokter Perawat
Terampil: teknis, manajemen, dan bekerja sebagai tim, serta memiliki sikap yang baik
B. PROSES PEMBELAJARAN Tahap I 1. Pembukaan (kelas gabungan) Dalam proses pembukaan diharapkan peserta mendapatkan informasi tentang latar belakang perlunya pelatihan. 2. Building Learning Commitment (masing-masing kelas) Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta agar dapat mengikuti proses pelatihan dengan baik, kegiatannya antara lain: Perkenalan antara peserta dan para fasilitator serta perkenalan antar peserta, melalui permainan. Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen peserta selama pelatihan. Menyepakati norma kelas. 3. Pengisian pengetahuan/wawasan Kebijakan Pusdiklat Aparatur dalam Penyelenggaraan Pelatihan TKHI Kebijakan dan Dinamika penyelenggaraan kesehatan haji Indonesia dan Ta’limatul Hajj Kerajaan Arab Saudi. Tahap II Tahap II diberikan pengalaman belajar mengenai keterampilan spesifik yang berhubungan dengan tugas dan fungsinya. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Etika Pelayanan Kesehatan Haji. Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan JamaahHaji di Kloter. Pengendalian Kejadian Penyakit di Kloter. Komunikasi Efektifdalam Pelayanan Kesehatan Haji. Pengembangan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan Haji. Pencatatan dan Pelaporan Manual dan Elektronik.
Tahap III Tahap III diberikan tambahan pengetahuan mengenai Kapita Selekta dan Anti Korupsi. Tahap IV Aplikasi Membangun kerjasama tim dengan pembagian sesuai dengan profesinya.
Mengaplikasikan dalam bentuk simulasi kerja pelayanan kesehatan di kloter dengan memecahkan kasus dan permasalahan kesehatan yang akan terjadi selama melayani jamaah haji. Tahap V
Evaluasi Pada tahapan evaluasi ini ada duajenis yang dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Evaluasi yang dilakukan tiap hari dengan cara mereview kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. Disamping itu juga dilakukan proses umpan balik dari pelatih ke peserta berdasarkan penilaian penampilan peserta, baik dikelas maupun di lapangan. 2. Evaluasi dilakukan di akhir seluruh proses pembelajaran untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan serta sikap peserta.
Penutupan Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan pelatihan yang akan datang.
C. METODE PEMBELAJARAN Metode Pelatihan ini berdasarkan pada prinsip: 1. Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait dengan tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberikan kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas pengalaman (learning by experience). 2. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan pembelajaran. 3. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi interaktif.
Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran di antaranya adalah: 1. Ceramah singkat dan tanya jawab. 2. Curah pendapat, untuk penjajagan pengetahuan dan pengalaman peserta terkait dengan materi yang akan diberikan. 3. Penugasan berupa: diskusi kelompok, latihan, studi kasus,role play, dan simulasi.
BAB VI PESERTA, FASILITATOR, DAN PENYELENGGARA A. PESERTA Peserta adalah TKHI yang terdiri dari kualifikasi tenaga:Dokter dan Perawat. Kriteria peserta adalah yang telah dinyatakan lulus dalam tahapan seleksi rekruitmen peserta pelatihan kompetensi TKHI yang ditetapkan oleh Pusat Kesehatan Haji. Jumlah peserta latih maksimal 40 orang/ kelas. B. FASILITATOR 1. Fasilitator yang telah mengikuti ToT TKHI; atau 2. Tenaga kesehatan yang berpengalaman bertugas di Arab Saudi; atau 3. Tenaga pengelola program kesehatan haji dan tenaga pengelolaan diklat aparatur; atau 4. Pernah mengikuti Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK) yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Aparatur; atau 5. Widyaiswara yang menguasai substansi pelatihan. C. PENYELENGGARA BBPK/Bapelkes/Bapelkesda/Dinas Kesehatan Provinsi.
BAB VII GARIS – GARIS BESAR POKOK PEMBELAJARAN Materi Dasar 1 1. MATA DIKLAT
:
2. ALOKASI WAKTU
:
3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
:
NO
Kebijakan Badan PPSDM Kesehatan dalam Penyelenggaraan Pelatihan TKHI 1 JPL (T = 1 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kebijakan Pusdiklat Aparatur dalam Penylenggaraan Pelatihan TKHI
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu : 1
Menjelaskan dasar hukum penyelenggaraan pelatihan TKHI
1.
Dasar hukum tentang penyelenggaraan pelatihan TKHI : a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Curah Pendapat Tanya Jawab
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
2. UndangUndang Nomor 36
b. Undang-Undang
Kurikulum Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2015
1. UndangUndang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelengg araan Ibadah Haji
12
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan d. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji e. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 725/Menkes/SK/V/200 3 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Bidang Kesehatan f.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI Tahun 2009 tentang Kesehatan 3. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaa n UndangUndang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelengg araan Ibadah Haji
NO
2.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN 442/Menkes/SK/VI/20 09 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia
Menjelaskan kebijakan peningkatan diklat aparatur dalam pembangunan kesehatan
g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Pedoman Rekrutmen Petugas Kesehatan Haji Indonesia
2.
Kebijakan peningkatan diklat aparatur kesehatan dalam pembangunan kesehatan
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI 5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 725/Menkes /SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelengg araan Pelatihan Bidang Kesehatan 6.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 442/Menkes /SK/VI/2009 tentang Pedoman Penyelengg araan Kesehatan Haji
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI Indonesia
Materi Dasar 2 1. MATA DIKLAT
:
2. ALOKASI WAKTU
:
3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
:
Kebijakan dan Dinamika Penyelenggaraan kesehatan Haji Indonesia dan Ta’limatul Hajj Kerajaan Arab Saudi 1 JPL (T = 1 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami Kebijakan dan Dinamika Penyelenggaraan Kesehatan Haji Indonesia dan Ta’limatul Hajj Kerajaan Arab Saudi
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu : 1
Menjelaskan struktur organisasi pengelola haji pemerintah Arab Saudi dan kewajiban Muassasah
Struktur organisasi pengelola haji pemerintah Arab Saudi
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
2
Menjelaskan aturan umum dan khusus dalam penyelengggraan Haji
Aturan umum dan khusus dalam penyelenggaraan haji
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
3
Menjelaskanketentuan umum misi haji
Ketentuan umum misi haji
CTJ
4
Menjelaskanoperasional misi haji
Operasional misi haji
CTJ
5
Menjelaskanketentuan kesehatan dan keselamatan
Ketentuan kesehatan dan keselamatan jamaah haji
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop White board Slide digital
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
jamaah haji 6
Menjelaskan dinamika penyelenggaraan kesehatan haji sesuai lokus
Dinamika penyelenggaraan kesehatan haji Indonesia dan Ta’limatul Hajj Kerajaan Arab Saudi sesuai Lokus: Embarkasi, bandara, pesawat, perjalanan darat, pondokan, arafah, mina, muzdalifah, debarkasi
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
CTJ
REFERENSI
Film Desktop Proj PC/ Laptop White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
Materi Dasar 3 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
: : :
Peran dan Tugas TKHI Kloter 2 JPL (T = 2 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu memahami Peran dan Tugas TKHI Kloter
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1
Menjelaskan Peran TKHI
Tim Kesehatan Haji Indonesi: a. Pengertian TKHI Kloter b. Peran TKHI Kloter
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
2
Menjelaskan tugas pokok TKHI
Tugas pokok TKHI:
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
a. Tugas TKHI sebelum Keberangkatan b. Tugas TKHI di Embarkasi c. Tugas TKHI di Bandara keberangkatan dan Pesawat Terbang d. Tugas TKHI di Bandara Kedatangan Arab Saudi e. Tugas TKHI di Pemondokan Makkah dan Madinah f. Tugas TKHI di Arofah, Muzdalifah dan Mina g. Tugas TKHI di Bandara Kepulangan h. Tugas TKHI di Debarkasi
REFERENSI
NO
3
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Menjelaskan alur perjalanan TKHI
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN Alur perjalanan TKHI: a. Gelombang I
b. 4
Menjelaskan hubungan kerja TKHI dengan petugas haji yang lain
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
Gelombang II
Hubungan kerja TKHI dengan petugas haji yang lain: a. Ketua Kloter (TPHI) b. Pembimbing Ibadah Haji (TPIHI) c. Petugas non kloter
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
REFERENSI
Materi Inti 1 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
: : :
Etika Pelayanan Kesehatan Haji 4JPL ( T=1 JPL, P=3 JPL, PL=0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menerapkan Etika Pelayanan Kesehatan Haji
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu: 1
Menjelaskan prinsip dasar etika
Prinsip Dasar Etika
2
Menerapkan etika pelayanan kesehatan haji
Etika Pelayanan Kesehatan Haji
CTJ Curah Pendapat Role Play
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Instrmen Role play
Materi Inti 2 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
: : :
Pelayanan Medik dan Asuhan Keperawatan Jamaah Haji di Kloter 7JPL ( T=1 JPL, P=6 JPL, PL=0) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pelayanan medik dan asuhan keperawatan dalam pelayanan kesehatan haji di kloter
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
METODE
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1
Menjelaskan pelayanan medic pada kasus yang umum terjadi pada jamaah haji di kloter
Pelayanan medik pada kasus yang umum terjadi pada Jamaah Haji di kloter: a. Hipertensi b. Gangguan faal pada geriatrik c. Diabetes Melitus d. Dimensia e. Penyakit jantung koroner f. PPOK g. Emerging diseases
h. Penyakit/ kondisi akibat matra: Dehidrasi, Jetlag, Heatstroke, Frosbite
2
Menjelaskan asuhan
Asuhan keperawatan pada kasus
CTJ Curah Pendapat Diskusi kasus Simulasi
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS keperawatan pada kasus yang umum terjadi pada jamaah haji di kloter
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN yang umum terjadi pada Jamaah Haji di kloter: a. Hipertensi b. Gangguan faal pada geriatrik c. Diabetes Melitus d. Dimensia e. Penyakit jantung koroner f. PPOK g. Emerging diseases h. Penyakit/ kondisi akibat matra: Dehidrasi, Jetlag,
Heatstroke, Frosbite 3
Melakukan penanganan kegawatdaruratan sesuai kondisi dan peralatan di kloter
Penanganan kegawatdaruratan sesuai kondisi dan peralatan di kloter
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI
Materi Inti 3 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
: : :
Pengendalian Kejadian Penyakit di Kloter 3 JPL (T = 3 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pengendalian kejadian penyakit di kloter. POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1
Menjelaskan pengendalian
Pengendalian kejadian penyakit
CTJ
White board
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS kejadian penyakit (terutama penyakit menular)
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN (terutama penyakit menular): a. Penyakit Menular
b. 2
Menjelaskan pengelolaan faktor risiko kesehatan secara terpadu
b. 3
Menjelaskan deteksi dini dan tindakan segera serta langkah-langkah antisipasi yang diperlukan
Curah Pendapat
Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
Penyakit Degeneratif
Pengelolaan faktor risiko kesehatan secara terpadu: a. Faktor Risiko Internal Faktor Risiko Eksternal
Deteksi dini dan tindakan segera serta langkah-langkah antisipasi yang diperlukan: a. Deteksi dini
b.
Tindakan segera
c.
Langkah-langkah antisipasi
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
REFERENSI
Materi Inti 4 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
: : :
Komunikasi Efektif dalam Pelayanan Kesehatan Haji 8 JPL (T = 1 JPL; P = 7 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menerapkan komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan haji.
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1
Menjelaskan cara menghayati sikap positif pada jamaah haji
2
Menjelaskan komponen informasi yang baik dan benar pada jamaah haji
3
Mempraktikkan pendengar yang baik terhadap jamaah haji
Menjelaskan cara
4
Cara menghayati sikap positif pada jamaah haji: a. Mengenal Diri Sendiri b. Mengenal Jamaah Haji (pramanifest jamaah haji) c. Mengenal Pekerjaan Sebagai TKHI Informasi secara baik dan benar: Aspek-aspek dalam memberikan informasi a. Komunikasi verbal yang efektif b. Komunikasi non verbal yang efektif
CTJ Curah Pendapat Simulasi
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. simulasi
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
a.
Pendengar yang baik: Sepuluh kaidah mendengar efektif b. Teknik mendengar efektif
CTJ Curah Pendapat Simulasi
Umpan balik secara efektif:
CTJ
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi White board
REFERENSI
5
memberikan umpan balik secara efektif pada jamaah haji
a.
Menerapkan komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan jamaah haji di kloter
Penerapan komunikasi efektif dalam pelayanan kesehatan jamaah haji di kloter
b.
Teknik memberikan umpan balik secara efektif Teknik menerima umpan balik secara efektif
Curah Pendapat Simulasi
CTJ Curah Pendapat Praktik
Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi
Materi Inti 5 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
: : :
Pengembangan Jejaring Kerja dalam Pelayanan Kesehatan Haji 8 JPL (T = 2 JPL; P = 6 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengembangan jejaring kerja Tim Pelayanan Haji secara efektif.
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu : 1
Menjelaskan konsep dasar tim jejaring kerja pelayanan haji yang efektif.
Konsep dasar tim jejaring kerja yang efektif : a. Prinsip Membangun Tim Jejaring Kerja b. Konsep Dasar Tim Efektif c. Komponen Jejaring Kerja dalam Tim Pelayanan Haji
CTJ Curah Pendapat Simulasi
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. simulasi
LAN-RI, Membangun Tim Efektif, , Jakarta, 2010
2
Menjelaskan pola pikir dalam membangun komitmen jejaring kerja pelayanan haji.
Polapikir dalam membangun Komitmen Tim Jejaring Kerja a. Konsep Terbentuknya Polapikir b. Pengembangan Polapikir Komitmen Tim Jejaring Kerja
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. simulasi
LAN-RI, Polapikir PNS, Jakarta, 2010 Lawrence, Human Capital, Sidney, 1998
3
Menjelaskan cara menyelesaikan konflik dalam tim jejaring kerja pelayanan
Peyelesaian Konflik dalam Tim Jejaring Kerja :
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film
LAN-RI, Membangun
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS haji.
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN a. Penyebab Terjadinya Konflik pada Tim Jejaring Kerja b. Langkah Penyelesaian Konflik pada Tim Jejaring Kerja
METODE Simulasi
MEDIA DAN ALAT BANTU Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi
REFERENSI Tim Efektif, , Jakarta, 2010 Hardjana AM. komunkasi Intrapersona l dan Interpersona l. Jakarta: Kanisius. 2001
Materi Inti 6 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU
: :
3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
:
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Pencatatan dan Pelaporan Manual dan Elektronik 8 JPL (T = 2 JPL; P = 6 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan secara manual dan elektronik dalam melaksanakan tugasnya di kloter. POKOKDAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1
Menjelaskan konsep pencatatan dan pelaporan kegiatan kloter
Konsep pencatatan dan pelaporan kegiatan kloter : a. Pengertian
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
CTJ Curah Pendapat Simulasi
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
b. Fungsi c. Cara penyampaian d. Jenis & Bentuk Cat Por kloter 2
Menjelaskan Tatacara pengisian form-form dan buku laporansecara manual
Tatacara pengisian form-form dan buku laporan : a. Pengisian form COD
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOKDAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
Formulir RR BKJH Lembar Kasus
b. Pengisian Outopsi Verbal c. Pengkodean penyakit sesuai code ICD X d. Pencatatan penyakit jamaah pada BKJH
3
Menjelaskan Tata cara Pencatatan dan pelaporan secara elektronik
Tata cara Pencatatan dan pelaporan elektronik : a. Menu e-reporting b. Tampilan menu display laporan harian c. Pengisian form pencatatan pelaporan berbasis android d. Pencatatan dan pelaporan pengelolaan obat dan alkes ( E-Logistik )
CTJ Curah Pendapat Simulasi Praktik
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi Android (hard dan software)
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOKDAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
e. Rekonsiliasi data 4
Membuat laporan kegiatan Petugas Kloter (individu)
Laporan kegiatan Petugas Kloter (individu)
CTJ Curah Pendapat Simulasi
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi
REFERENSI
Materi Penunjang 1 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
: : :
Kapita Selekta 3 JPL (T = 3 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL) Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami kegiatan lain terkait dengan pelaksanaan tugas sebagai TKHI di kloter POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu : 1
Menjelaskan tentang Prosedur Tanazul
Prosedur Tanazul
CTJ Curah Pendapat Role Play
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Role Play
2
Menjelaskan tentang Prosedur Safari Wukuf
Prosedur Safari Wukuf
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
3
Menjelaskan tentang kewaspadaan dini KLB / wabah
Kewaspadaan dini KLB/ Wabah
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
MEDIA DAN ALAT BANTU
METODE
PC/ Laptop 4
Menjelaskan Respon KLB
Respon KLB
CTJ Curah Pendapat
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop
5
Menjelaskan tentang mekanisme sistem rujukan
Mekanisme sistem rujukan
CTJ Curah Pendapat Simulasi
White board Slide digital Film Desktop Proj PC/ Laptop Inst. Simulasi
REFERENSI
Materi Penunjang 2 1. MATA DIKLAT
:
Building Learning Commitment (BLC)
2. ALOKASI WAKTU
:
3 JPL (T = 0 JPL; P = 3 JPL; PL = 0 JPL)
3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
:
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu berperilaku positif dan komitmen untuk mengkuti proses pembelajaran secara aktif
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1
Saling mengenal diantara warga pembelajar pada pelatihan Pengembangan Klinik Sanitasi
1. Perkenalan seluruh individu yang terlibat dalam pelatihan
Dialogue Hubungan saling silang
White board Flip chart Kertas HVS
2
Menyiapkan diri untuk belajar bersama secara aktif dalam suasana yang kondusif
2. Penyiapan diri (mental):
Games Simulasi
White board Flip chart Kertas Hvs
1. Modul BLC Pelatihan Mnj Yankes bagi dr/drg PTT, 2012 2. Kumpulan
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
3
Merumuskan harapanharapan yang ingin dicapai bersama baik dalam proses pembelajaran suatu materi maupun hasil yang ingin dicapai di akhir pelatihan
3. Harapan dan kekhawatiran bersama:
Curah Pendapat
White board Flip Chart
4
Merumuskan kesepakatan norma kelas yang harus dianut oleh seluruh warga pembelajar selama pelatihan berlangsung
4. Norma Kelas
Curah Pendapat
White board Flip Chart
5
Merumuskan kesepakaatan bersama tentang kontrol kolektif dalam pelaksanaan norma kelas selama pelatihan berlangsung
5. Kontrol Kolektif (punishment)
Curah Pendapat
White Board Flip Chart
REFERENSI Games untuk pelatihan, Sunarno, 2009
Materi Penunjang 3 1. MATA DIKLAT 2. ALOKASI WAKTU 3. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
NO
: :
Anti Korupsi
:
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami anti korupsi
2 JPL (T = 2 JPL; P = 0 JPL; PL = 0 JPL)
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1.
Menjelaskan Konsep Korupsi
2
Menjelaskan Konsep Anti Korupsi
1.
KonsepKorupsi a. Definisi Korupsi b. Ciri-ciri Korupsi c. Bentuk/Jenis Korupsi d. Tingkatan Korupsi e. Faktor Penyebab Korupsi f. Dasar Hukum tentang Korupsi 2. Konsep Anti Korupsi a. Definisi Anti Korupsi b. Nilai-nilai Anti Korupsi c. Prinsip-prinsip Anti Korupsi
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI
NO
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN
3
Menjelaskan Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi
3. Upaya Pencegahan Korupsi dan Pemberantasan Korupsi a. Upaya Pencegahan Korupsi b. Upaya Pemberantasan Korupsi c. Strategi Komunikasi Anti Korupsi
4.
Menjelaskan Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi
5.
Menjelaskan Gratifikasi
4. Tata Cara Pelaporan Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Korupsi a. Laporan b. Pengaduan c. Tatacara Penyampaian Pengaduan 5. Gratifikasi a. Pengertian Gratifikasi b. Aspek Hukum Gratifikasi c. Gratifikasi merupakan Tindak Pidana Korupsi d. Contoh Gratifikasi e. Sanksi Gratifikasi
METODE
MEDIA DAN ALAT BANTU
REFERENSI
BAB VIII EVALUASI DAN SERTIFIKASI A. EVALUASI Evaluasi yang digunakan selama proses pembelajaran terdiri dari evaluasi terhadap: 1. Peserta, meliputi: Evaluasi harian berupa penilaian terhadap prilaku (sikap) Ujian tulis komprehensif di akhir proses pembelajaran Ujian di sesi etika, komunikasi efektif dan jejaring kerja 2. Fasilitator, meliputi: Penguasaan materi Ketepatan waktu Sistematika penyajian Penggunaan metode dan alat bantu diklat Empati, gaya, dan sikap kepada peserta Pencapaian tujuan pembelajaran umum Kesempatan tanya jawab Kemampuan menyajikan Kerapihan pakaian Kerjasama antar tim pengajar 3. Penyelenggaraan Pengalaman peserta dalam pelatihan ini Rata-rata penggunaan metode pembelajaran oleh pengajar Tingkat semangat peserta untuk mengikuti program pelatihan Tingkat kepuasan peserta terhadap proses belajar mengajar Kenyamanan ruang kelas Penyediaan alat bantu pelatihan dalam kelas Penyediaan dan pelayanan bahan belajar (seperti pengadaan dan bahan diskusi)
Kurikulum Pelatihan Tim Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2015
39
B. SERTIFIKASI Berdasarkan Kepmenkes Nomor 725 tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan selama 50 JPL akan memperoleh sertifikat dengan angka kredit 1.
Lampiran 1
PANDUAN PENUGASAN PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI DI KLOTER DISKUSI KELOMPOK 1. Topik diskusi :Penanganan kasus-kasus di pesawat 2. Tujuan :Peserta mampu memahami dan menanganiKasus-kasus yang terjadi di pesawat. 3. Waktu : 1 Jpl 4. Judul Kasus : a. Mabuk udara (Motion Sickness) b. Diare
c. d. e. f.
Angina pectoris Neurosis anxiety Stroke Deep Vein Thrombosis
5. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 5 orang per kelompok (yang terdiri dari 2 (dua) orang dokter, dan 3 (tiga) orang perawat). b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji. c. Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator. d. Ketua memandu diskusi, agar setiap anggota kelompok aktif mengemukakan pendapatnya tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila ditemukan pasien sesuai dengan kondisi tersebut. e. Hasil diskusi, dibahas sampai diperoleh kesepakatan kelompok f. Penyajian hasil diskusi dan pembahasan serta umpan balik. SIMULASI 1. Topik simulasi :Visitasi jamaah haji. 2. Tujuan :Peserta mampu melakukan vistasi padajamaah haji mulai dari asrama embarkasi,selama perjalanan, di Arab Saudi sampaitiba kembali di asrama debarkasi. 3. Waktu :2 JPL 4. Judul Kasus : a. Jamaah tidak mau makan
b. Diabetes mellitus dengan ganggren padakaki c. Chronic Renal Failureperlumendapatkan hemodialisa 2 kali seminggu d. Hemiparese post stroke e. PPOM f. Retensio urine dikarenakan BHP 5. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 5 orang per kelompok (yang terdiri dari 2 (dua) orang dokter, dan 3 (tiga) orang perawat). b. Kelompok memilih ketua kelompok dan sekretaris. c. Masing-masing kelompok melakukan simulasi kasus yang diberikan oleh fasilitator. d. Ketua memimpin simulasi kasus yang ada, agar setiap anggota kelompok aktif melakukan simulasi tersebut. e. Hasil simulasi, didiskusikan dengan peserta lainnya. PENUGASAN 1. Topik Penugasan :Penyuluhan kesehatan dasar bagi jamaahhaji. 2. Tujuan :Pesertamampumelakukan penyuluhankesehatan dasar bagi jamaah haji mulai dariasrama embarkasi, selama perjalanan, diArab Saudi sampai tiba kembali di asramadebarkasi. 3. Waktu : 2 JPL 4. Judul Kasus : a. PHBS b. Kesehatan Lingkungan di pondokan c. Kelelahan. d. Gizi seimbang selama ibadah haji e. Kesehatan penerbangan f. Infeksi penyakit menular 6. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 5 orang per kelompok (yang terdiri dari 2 (dua) orang dokter, dan 3 (tiga) orang perawat). b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji. c. Masing-masing kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator untuk materi penyuluhan.
d. Setiap kelompok menyajikan materi penyuluhan sesuai dengan materi yang telah diberikan. e. Hasil penyuluhan, dibahas bersama peserta lainnya. f. Fasilitator memberikan umpan balik kepada peserta tentang materi penyuluhan yang telah disampaikan.
Lampiran 2
PANDUAN PENUGASAN IDENTIFIKASI & PEMANTAUAN LANJUT (FOLLOW-UP) DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO DI KLOTER : Identifikasi & Pemantauan Lanjut (Follow-up) dan Faktor-Faktor Risiko di Kloter Tujuan : Peserta mampu mengidentifikasi dan memantau jamaah haji dengan faktor risiko Waktu : 1 Jpl Judul Kasus : a. Hamil trimester pertama b. Jamaah sakit dalam penerbangan Proses : a. Peserta terdiri dari @ 5 orang per kelompok (yang terdiri dari 2 (dua) orang dokter, dan 3 (tiga) orang perawat). b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji. c. Kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator. d. Ketua memandu diskusi, agar setiap anggota kelompok aktif mengemukakan pendapatnya tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila ditemukan pasien sesuai dengan kondisi tersebut. e. Hasil diskusi, dibahas sampai diperoleh kesepakatan kelompok. f. Ketua memilih anggotanya untuk memerankan peran sesuai dengan kasus yang diberikan. g. Peserta yang lain menyaksikan dan mencatat hal–hal yang perlu di kritisi sebagai bahan pembahasan. h. Pembahasan dan umpan balik.
1. Topik diskusi 2. 3. 4.
5.
Studi Kasus
STUDI KASUS HAMIL TRIMESTER PERTAMA Pada saat Tim TKHI memeriksa ulang kesehatan jamaah ditemukan ada satu orang calon jamaah yang berangkat bersama suami ternyata sedang hamil trimester pertama. Sang suami calon jamaah bersikeras agar istrinya tetap berangkat berhaji dengan segala resiko yang akan ditanggungnya sendiri. Tim TKHI berusaha menjelaskan aturan dan prosedur kesehatan yang berlaku, tetapi sang suami tetap tidak bergeming dengan penjelasan itu. Kemudian Tim TKHI mencari pihak mana yang dapat memutuskan masalah ini, alhasil tidak ditemukan pihak manapun yang berani mengambil keputusan. TUGAS KELOMPOK: 1. Peragakan jalan cerita diatas bersama anggota tim 2. Langkah apa yang akan tim lakukan dalam menghadapi kasus diatas
Studi Kasus
STUDI KASUS JAMAAH SAKIT DALAM PENERBANGAN Enam jam setelah take off didapatkan seorang jamaah yang mengeluh panas badan, pusing, tenggorakan nyeri dan batuk. Setelah Anda melakukan pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut : - KU Lemah - Tekanan Darah : 120/80 mm Hg - Denyut nadi 100/ menit - Frekwensi Pernafasan 36 kali/ menit - Batuk - Sesak Nafas - Tenggorokan hiperemis - Lemas TUGAS KELOMPOK 1. Tentukan diagnosa calon jamaah tersebut. 2. Jelaskan penatalaksanaan kasus tersebut di atas agar tidak menular kepada calon jamaah yang lain.
Lampiran 3
PANDUAN PENUGASAN INVESTIGASI DAN PENGENDALIAN WABAH/KLB PENYAKIT MENULAR DAN DAMPAK BENCANA 1. Topik diskusi 2. 3. 4.
5.
: Investigasi dan Pengendalian Wabah/KLB Penyakit Menular dan Dampak Bencana Tujuan: Peserta mampu melakukan investigasi dan pengendalian wabah/KLB penyakit menular dan dampak bencana Waktu : 2 Jpl Judul kasus : a. Kejadian di Arafah b. Kejadian di Mina Proses : a. Peserta terdiri dari @ 5 orang per kelompok (yang terdiri dari 2 (dua) orang dokter, dan 3 (tiga) orang perawat) b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji c. Kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator d. Ketua memandu diskusi, agar setiap anggota kelompok aktif mengemukakan pendapatnya tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila ditemukan pasien sesuai dengan kondisi tersebut. e. Hasil diskusi, dibahas sampai diperoleh kesepakatan kelompok f. Ketua memilih anggotanya untuk memerankan peran sesuai dengan kasus yang diberikan g. Peserta yang lain menyaksikan dan mencatat hal – hal yang perlu di kritisi sebagai bahan pembahasan h. Pembahasan dan umpan balik
Studi Kasus
STUDI KASUS KEJADIAN DI ARAFAH Ditengah kekhusukan ibadah Arafah, datang laporan dari berbagai tenda yang menyatakan jamaah banyak yang pusing dan muntah-muntah. Anda segera mengunjungi tenda-tenda tersebut dan menemukan banyak jamaah yang kondisinya sudah lemah, dari hasil anamnesa anda menemukan muntah-muntah terjadi setelah menyantap makanan yang disediakan oleh pihak katering. Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan data : -
Keadaan umum lemah Pusing, muntah-muntah Sakit kepala Berak-berak Keringat dingin
TUGAS KELOMPOK: 1. Lakukan diagnosa pada kasus ini. 2. Apa yang anda lakukan untuk penyelamatan korban, jelaskan ! 3. Apa yang anda lakukan untuk mencegah bertambah banyaknya korban, jelaskan ! 4. Bagaimana anda melakukan evakuasi korban, jelaskan!
Studi Kasus
STUDI KASUS KEJADIAN DI MINA Beberapa tahun yang lalu pernah terjadi kebakaran tenda di Mina, seandainya hal seperti ini terjadi lagi dengan kondisi jamaah yang panik, ditemukan beberapa korban luka bakar, dan korban berjatuhan karena terinjak-injak, maka apa yang harus anda lakukan. Bagaimana anda bekerjasama dengan pihak-pihak lain untuk melakukan penanganan dan evakuasi korban
Studi Kasus
STUDI KASUS KECELAKAAN LALU LINTAS Sepulang anda dari Daker untuk mengambil obat, di pinggir jalan terdapat seorang jamaah Indonesia yang tergeletak dengan posisi tertelungkup dan darah disekitar kepala. Menurut informasi yang diterima dari orang sekitar dia adalah korban tabrak lari. Anda langsung mengadakan pemeriksaan dan ditemukan data-data sebagai berikut: - Kesadaran menurun - Pusing - sakit kepala - muntah - amnesia retrograd - GCS kurang dari 13 - Pemeriksaan neurologis normal TUGAS KELOMPOK: 1. Lakukan diagnosa penyakit tersebut. 2. Jelaskan dan peragakan langkah-langkah evakuasi korban secara benar.
Studi Kasus
STUDI KASUS JAMAAH SAKIT SAAT SA’I Ditengah keramaian jamaah sedang melaksanakan Sa’i tiba-tiba seorang jamaah limbung/ terhuyung - huyung dipapah oleh teman-temannya.Anda mendekati korban dan menanyakan riwayat penyakitnya.Hasil anamnesa yang anda lakukan ternyata korban telah muntah-muntah sebelum berangkat Sa’i.selanjutnya anda melakukan pemeriksaan dan menemukan data-data sebagai berikut: - Akral dingin - Hipotensi - Takikardi - Pucat - kulit lembab - kolaps vena leher - Kesadaran menurun TUGAS KELOMPOK: 1. Lakukan diagnosa penyakit tersebut ! 2. Tulis langkah-langkah penanganan kasus tersebut dan peragakan ! 3. Apa yang anda lakukan selanjutnya !
Lampiran 4
PANDUAN PENUGASAN PENCATATAN DAN PELAPORAN 1. Topik 2. Tujuan 3. Waktu 4. Metode
:Pencatatan dan Pelaporan :Peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan :4 Jpl :Simulasi - diskusi kasus
SIMULASI 1. Topik simulasi 2. Tujuan
:Pencatatan dan pelaporan di kloter :Peserta mampu melakukan pengisian format-formatpencatatandanpelaporanyang
ada
di
kloter 3. Waktu : 2 JPL 4. Alat bantu :Form pencatatan dan pelaporan kloter,klasifikasi diagnosa ICD 10 5. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 5 orang per kelompok (yang terdiri dari 2 (dua) orang dokter, dan 3 (tiga) orang perawat). b. Kelompok memilih ketua kelompok dan sekretaris. c. Masing-masing kelompok melakukan simulasi pengisian form-form pencatatan dan pelaporan yang ada di kloter. d. Satu orang anggota kelompok berperan sebagai dokter kloter, dan satu orang sebagai perawat kloter. Anggota kelompok lain berperan sebagai jamaah yang berobat ke tempat pelayanan kloter. Dokter kloter merekap catatan pelayanannya ke dalam journal harian kunjungan kloter (berdasarkan diagnosa menurut ICD 10) dan perawat kloter merangkum dalam laporan harian kloter, serta mengisi form pengelolaan obat dan alkes, kemudian melaporkannya ke sector secara manual dan online.
Lampiran 5
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK 1. Topik diskusi : Pencatatan dan pelaporan kematian (COD) 2. Tujuan : Peserta mampu melakukan pencatatan dan Pelaporankematian (membuat COD) 3. Waktu : 1 Jpl 4. Metode : diskusi kasus - praktik 5. Alat bantu : Formulir COD 6. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 3 – 4 orang per kelompok. b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji. c. Kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator dan mengisikannya ke dalam format COD. d. Ketua memandu diskusi, agar setiap anggota kelompok aktif mengemukakan pendapatnya tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila ditemukan pasien sesuai dengan kondisi tersebut. e. Hasil diskusi, dibahas sampai diperoleh kesepakatan kelompok. f. Peserta yang lain menyaksikan dan mencatat hal–hal yang perlu di kritisi sebagai bahan pembahasan. g. Pembahasan dan umpan balik.
Studi Kasus
Seorang wanita umur 60 tahun, kloter 35 embarkasi Jakarta dari Depok . Pada tanggal 12 Desember 2007, mengalami sakit pada pergelangan kaki yang sudah berlangsung beberapa tahun yang lalu melakukan ibadah haji. Ketika berjalan kaki untuk melakukan lempar jumrah mengalami kesulitan berjalan, dan terhimpit diantara jamaah yang lain. Pada situasi yang padat tersebut ibu tidak sadarkan diri yang kemudian jatuh dan terinjak-injak yang kemudian meninggal.
Jawaban Bagian I
Bagian II
(a) Asfiksia (b) (c) (d) Terinjak-injak Osteoarthritis
Studi Kasus
Contoh soal 2. Seorang bapak berusia 68 tahun yang tinggal di Maktab A di lantai 8, ketika lift mengalami kerusakan ia harus kembali kekamarnya dengan menaiki tangga. Belum sampai di kamarnya masih di anak tangga lantai ke 7, bapak tersebut pusing dan badannya lemas yang kemudian terjatuh melucur di dua anak tangga dan kepalanya terbentur di tepi anak tangga dan kemudian meninggal. Ketika dokter kloter memeriksa ditemukan keluar darah dari lubang telinga dan hidung. RPD : Hipertensi Jawaban Bagian I (a) Intracranial Injury (b) (c) (d) Jatuh dari tangga Bagian II Hipertensi
Lampiran 6
PANDUAN DISKUSI KELOMPOK 1. Topik diskusi : Autopsi Verbal (AV) 2. Tujuan :Peserta mampu melakukan pengisian form Autopsi Verbal (AV) 3. Waktu : 1 Jpl 4. Metode : diskusi kasus - praktik 5. Alat bantu : Formulir AV 6. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 3 – 4 orang per kelompok. b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji. c. Dalam kelompok tersebut ada yang berperan sebagai perawat kloter dan dokter kloter serta keluarga jamaah yang meninggal. d. Petugas kloter melakukan wawancara tentang penyebab kematian jamaah kepada keluarganya dan mengisikannya ke dalam format AV. e. Peserta yang lain menyaksikan dan mencatat hal – hal yang perlu di kritisi sebagai bahan pembahasan. f. Pembahasan dan umpan balik.
Studi Kasus
1. Laki laki ,55 th mengeluh dada terasa panas sampai ke perut, bila dibuat jalan dada terasa panas dan tidak enak di dadanya, badan terasa pegal pegal sehabis menjalankan ibadah sholat Arbain. Sebelumnya pasien datang ke poli pengobatan dengan keluhan sakit maag, Tensi 130/80 Nadi 60x/mnt, RR 20x/mnt dan lain-lainnya dalam keadaan normal. Pada malam sehabis pengajian pasien tidur, shubuh pasien dibangunin tapi tidak bangun-bangun. Menurut teman satu kamar, pasien mengerang seperti orang menggigau, dianggap biasa karena semua pada kecapekan. Kemudian memanggil dokter, pasien sudah meninggal. I. a. Myocardiac Infark Acute b. c. d. II. 2. Laki-laki umur 50 th, di pesawat terbang berangkat ke Jeddah muntah darah kurang lebih setengah plastik besar, Tensi 60 x/mnt, Nadi lemah dan cepat, keadaan umum somnolen, sebelumnya diembarkasi sudah muntah darah 1 peci, Kebiasaan penderita sering minum jamu-jamuan di warung dan sering minum obat sakit kepala di toko obat. Pasien di tolong dokter dengan menggunakan obat yang tersedia di pesawat, tapi karena alat dan obat-obatan yang tersedia tidak memadai pasien tidak tertolong lagi dan meninggal dunia. RPD : Gastritis Kronis. I. a. Perdarahan Ulkus gaster b. c. d. Ulkus peptikus kronik II. 3. Laki-laki umur 48 th, menderita DM 10 th, TB 4 bulan, hipertensi 5 tahun, hiperkolesterol 2 tahun, asam urat 2 tahun, dekompensasi kordis, mata sembab dan kaki bengkak, pasien membawa obat-obatan sendiri. Sesudah paska Armina pasien tidak mau makan, muntah dan kondisinya semakin lama semakin menurun. Oleh dokter kloter di rujuk ke Poli
Sektor, dengan tensi 180/110 mmhg, nadi 90x/mnt, RR 20x/mnt. Kurang lebih seminggu pasien dipulangkan kembali ke dokter kloter. Keadaan pasien masih terlihat lemah. Dua hari pasien di maktab meninggal dunia. I. a. Dekompensasi Kordis b. c. d. DM dgn komplikasi arteriosklerotik II. Hipertensi, Hiperkolesterol, TB paru, hiperurisemia 4. Perempuan umur 60 th, menderita demam 10 hari , diare 7 hari, nyeri perut , Tensi 90/50 mmhg, keadaan lain baik. Oleh dokter kloter di beri obat tipus (tiamfenikol). Selama tiga hari tidak ada kemajuan pasien semakin lama semakin parah, demam semakin tinggi, tidak mau makan dan muntah. Pasien oleh dokter kloter di rujuk ke poli Sektor. Satu hari di Sektor pasien meninggal Dunia. a. Sepsis / bakteremia b. c. d. Typhoid abdominalis II.
Lampiran 7
PANDUAN PENUGASAN PENATALAKSANAAN KASUS PENYAKIT KHUSUS DI KLOTER DISKUSI KELOMPOK 1. Topik diskusi : Materi penatalaksanaan kasus penyakit khusus dikloter 2. Tujuan :Peserta mampu melakukan penatalaksanaan kasuspenyakit khusus di kloter sesuai standar profesi (IDI) 3. Waktu : 5 Jpl 4. Metode : Penugasan - diskusi – presentasi kasus 5. Judul kasus : 6. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 3 – 4 orang per kelompok. b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji. c. Kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator. d. Ketua memandu diskusi, agar setiap anggota kelompok aktif mengemukakan pendapatnya tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila ditemukan pasien sesuai dengan kondisi tersebut. e. Hasil diskusi, dibahas sampai diperoleh kesepakatan kelompok f. Peserta yang lain menyaksikan dan mencatat hal – hal yang perlu di kritisi sebagai bahan pembahasan. g. Pembahasan dan umpan balik. Lembar Penugasan 1 ( 45 menit ) Anda adalah dokter TKHI. Saat anda di embarkasi, menjelang keberangkatan, anda mendapat titipan pasien dengan kasus PPOK yang perlu mendapat perawatan dengan Oksigen selama di pesawat. Selanjutnya ada mendapat informasi oksigen tidak tersedia di pesawat. Ada saran dari seorang sejawat untuk membawa Oksi Can ( tabung mini spray O2). Diskusikan dengan kelompok anda Apa yang akan anda lakukan? (Jelaskan secara sistematis analisis situasi dan konsekwensi dari intervensi anda yang mungkin terjadi dan jabarkan alasan rencana anda) Lembar Penugasan 2 ( 45 Menit)
Anda telah berada bersama jamaah kloter selama 1 minggu di Arab saudi. Pasien telah melakukan ibadah di Madinah bersama jamaah negara lain. Informasi resmi Pemerintah Arab saudi terdapat kasus KLB Flu Babi dan Meningitis. Suhu Lingkungan Madinah 18 derajat celcius. Anda menemukan kasus pada Pasien dengan : - Temperatur : 39,5 derajat celcius - Batuk dan sakit kepala - Stiff neck / bahu dan leher kaku - Pasien menggigil kedinginan - Denyut jantung normal - Tekanan darah 145/95 tanpa riwayat Hipertensi sebelumnya Diskusikan dengan kelompok anda Bagaimana penatalaksanaan anda terhadap pasien di atas? (Jelaskan secara sistematis, analisis situasi pasien dan konsekwensi dari penatalaksanaan anda yang mungkin terjadi dan jabarkan alasan rencana anda)
Lembar Penugasan 3 (45 Menit) Di Mekah, Anda bersama dengan kloter jamaah haji embarkasi dari daerah endemis Dengue Haemorhagic Fever dan Chikungunya. Beberapa pasien/ jamaah anda masih menderita kedua penyakit tersebut dengan Trombosit terakhir sekitar 35.000. Sementara itu terdapat KLB yellow Fever yang baru saja diketahui menyebar di antara jamaah Haji Iran dan Turki yang letak pondokannya bersebelahan/ satu area dengan Jamaah Indonesia . Bagaimana penatalaksanaan anda terhadap pasien di atas? (Jelaskan secara sistematis, analisis situasi pasien dan konsekwensi dari penatalaksanaan anda yang mungkin terjadi dan jabarkan alasan rencana anda) Lembar Penugasan 4 (45 menit) Beberapa tahun lalu terdapat kasus penusukan jamaah yang dilakukan oleh jamaah haji asal indonesia. Selain itu terdapat kasus ansietas; depresi; dan bahkan schizofrenia. ( bagaimana penatalaksanaan kasus-kasus kejiwaan yang ideal menurut anda? Dapatkah kelompok anda mebuat algoritme sederhana spesifik untuk penatalaksanaan jamaah haji kloter anda?)
Keywords (kata-kata kunci ): Penugasan 1 :
Terdapat larangan/ aturan di beberapa bandara/pesawat membawa “Spray”. Diperlukan surat tugas/ keterangan pasien membawa obat Sanksi : 1. Obat Disita oleh awak/ bandara . 2. Interogasi petugas bandara jeddah.
Penugasan 2 : Apapun hasil diskusi adalah kesimpulan versi kelompok masing-masing . Yang penting adalah tidak mengarah pada penatalaksanaan “frostbite”. Penugasan 3 : Rujukan pada International health regulation ; Taklimatul hajj; Pedoman penatalaksanaan KLB. Penugasan 4 : Pembinaan kesehatan jiwa haji; Promosi kesehatan jiwa haji; kerjasama / koordinasi dengan TPIHI dan PPIH depag. Algoritme / skema penatalaksanaan dapat disusun berdasar referensi yang ada atau berdasar empiris/ pengalaman kelompok.
Lampiran 8
PANDUAN STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KASUS PENYAKIT KHUSUS DI KLOTER 1. Topik diskusi : Asuhan keperawatan kasus penyakit khusus di kloter 2. Tujuan : Peserta mampu melakukan asuhan keperawatan kasus penyakitkhususdi kloter 3. Judul kasus : a. H1N1 (Studi kasus 1) b. H5N1 (Studi Kasus 2) c. Gangguan Jiwa (Studi kasus 3) d. Meningitis (Studi kasus 4) e. Heat Stroke (Studi kasus 5) f. Frostbite (Studi kasus 6) g. Yellow Fever (Studi kasus 7) h. SARS(Studi kasus 8) 4. Waktu : 5 Jpl 5. Proses : a. Peserta terdiri dari @ 6 orang per kelompok. b. Kelompok memilih ketua, sekretaris, dan penyaji c. Kelompok mendiskusikan kasus yang diberikan oleh fasilitator d. Ketua memandu diskusi, agar setiap anggota kelompok aktif mengemukakan pendapatnya tentang tindakan apa yang harus dilakukan bila ditemukan pasien sesuai dengan kondisi tersebut. e. Hasil diskusi, dibahas sampai diperoleh kesepakatan kelompok f. Peserta yang lain menyaksikan dan mencatat hal – hal yang perlu di kritisi sebagai bahan pembahasan g. Pembahasan dan umpan balik
Studi Kasus
JAMAAH SAKIT DI PERJALAN MENUJU MADINAH Sesampainya para calon jamaah haji di Arab Sudi pada gelombang pertama, tujuan utamanya adalah ke Madinah untuk ibadah sholat arbain. Didalam perjalanan menuju ke Madinah ada seorang calon jamaah yang mengalami pusing tiba-tiba, petugas kesehatan melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik terhadap calon jamaah didapatkan data : Calon jamaah mengatakan : nyeri dan rasa tertekan pada dada dan perut, sesak nafas, nafas terasa pendek, nadi 88x/ menit, pernafasan 14x/ menit dangkal. Tugas Kelompok: 1. Lengkapi data menunjang lainya pada calon jamaah haji ini 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut 4. Rencana Tindakan apa yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut. 5. Diskusikan dan presentasikan
Studi Kasus
JAMAAH SAKIT DALAM PENERBANGAN Seorang pengusaha ternak unggas, lolos dalam seleksi pemberangkatan calon jamaah haji tahun 2013. Tujuh jam setelah take off calon jamaah haji tersebut mengalami demam, sakit menelan. Petugas kesehatan melakukan pengkajian ; didapatkan bahwa calon jamaah terlihat bernafas cepat , wajah kemerahan selaput mata merah, saat dilakukan auskultasi dada terdengan adanya ronchi, selaput lender hidung menutupi saluran. 3 hari sebelum keberangkatan menuju Arab Saudi calon jamaah membersihkan kandang unggas, ada beberapa unggasnya yang mati. Tugas Kelompok: 1. Lengkapi data menunjang lainya pada calon jamaah haji ini 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut 4. Rencana Tindakan apa yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut. 5. Diskusikan dan presentasikan
Studi Kasus
JAMAAH MENGALAMI STRESS DI PONDOKAN Saat menjelang subuh jam 04.10, karom datang melapor ke tempat pelayanan kesehatan karena mendapatkan seorang calon jamaah haji “berteriak-teriak, bicara kasar” yang mengganggu calon jamaah haji yang lainnya. Menurut cerita karom, bahwa dia mengamuk karena tidak dapat tidur, selalu terganggu oleh suara teman sekamarnya yang mengaji setiap malam dan telinganyan selalu mendenga suara-suara lain yang mengancam jiwanya. Selain itu pula karom dan kerabatnya tidak berani melakukan sesuatun terhadap calon jamaah tersebut oleh karena takut di serang dan juga khawatir jamaah yang tersebut nekat berbuat sesuatu yang membahayakan diri sendiri. Tugas Kelompok: 1. Lengkapi data lain yang menunjang. 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini. 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut. 4. Rencana Tindakan apa yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut. 5. Diskusikan dan presentasikan.
Studi Kasus
CALON JAMAAH HAJI SAKIT SAAT BERADA DIPENGINAPAN Seorang calon jamaah haji yang bersiap-siap untuk berangkat ke mesjid , melihat teman sekamarnya mengeluh nyeri kepala dan leher terasa kaku, saat diraba badanya terasa manas, ada muntah,ketika diajak bicara calon jamaah ini tidak dapat menjawab, matanya seperti juling. Teman sekamarnya mencari bantuan ke petugas kesehatan haji agar dilakukan pemeriksaa selanjutnya. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat kloter terhadap calon jamaah haji ini didapatkan adanya bradikardi, turgot tidak elastis, mukosa kering, sulit berkomunikasi,suhu tubuh mencapai 39,8 derajat Celsius, adanya parastesia, tinglingdan didapatkan babinski + Tugas Kelompok: 1. Lengkapi data lain yang menunjang menurut kelompok 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut 4. Tindakan apa lagi yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut, baik dalam penanganannya berhasil atau tidak berhasil 5. Diskusikan dan presentasikan
Studi Kasus
JAMAAH CALON HAJI SAKIT SAAT DI ARAFAH Pada saat para calon jamaah haji sedang menunaikan ibadahnya di arafah, ada seorang jamaah terhuyung, bicara ngelantur, terlihan ingin muntah, jamaah tersebut di papah oleh teman- temannya. Dari hasil pengkajian yang saudara lakukan ternyata jamaah merasa pusing, teras baal di wajah, lemas di anggota gerak, jamaah sejak pagi tidak minum dan makan, saat di ukur suhu tubuhnya menunjukkan angka 40.8 ̊ Celsius. Tugas Kelompok: 1. Data apa lagi yang saudara perlu lengkapi 2. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut 4. Tindakan apa lagi yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut, baik dalam penanganannya berhasil atau tidak berhasil 5. Diskusikan dan presentasikan
Studi Kasus
JAMAAH SAKIT SAAT DI MADINAH Sehari setelah sampai di kota Madinah calon jamaah haji yang akan melakukan ibadah sholat Arbain, pada saat itu cuaca di Madinah dengan suhu mencapai 4 derajat Celsius. Ditengah keramaian para calon jamaah haji sedang melaksanakan sholat arbain tiba – tiba ada seseorang calon jamaah mengeluh kedinginan yang sangat, kulit tangan teras beku , nyeri bila tersentuh . otot terasa kaku, oleh teman-temannya calon jamaah haji tersebut dibopong menuju penginapan dan memanggil petugas kloter yang berjaga. Tugas Kelompok: 1. Data apa lagi yang saudara perlu lengkapi 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut 4. Tindakan apa lagi yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut, baik dalam penanganannya berhasil atau tidak berhasil 5. Diskusikan dan presentasikan
Studi Kasus
JAMAAH MENGALAMI SAKIT DI MINA Ditempat pelayanan kesehatan, seorang Karom dating membawa jamaah untuk diperiksakan kesehatannya. Menurut Karom jamaah ini demam sejak dari Arafah ,tidak disakan sehubungan dengan kegiatan hajinya yang harus diselesaihan sesuai dengan rukunnya . Perawat kloter melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa jamaah ini sudah 3 hari demam, nafsu makan menurun , badan terasa lemas, Tekanan Darah 110/70 mmHg, suhu tubuh 38,5º Celsius, terlihat adanya kekuningan di scelera mata . Tugas Kelompok: 1. Lengkapi data lain yang menunjang pada jamaah ini 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut 4. Rencana Tindakan apa yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut. 5. Diskusikan dan presentasikan
Studi Kasus
JAMAAH SAKIT SAAT MENUNAIKAN IBADAH SA’I Ditengah kesibukan para jamaah haji sedang menunaikan ibasah Sa’i , tibatiba seorang jamaah merasa sesak nafas, nyeri uluhati, demam. Jamaah ini di papah oleh teman-temannya dan saudara sebagai petugan kesehatan mendekati korban dan menanyakan riwayat kejadian. Hasil pengkajian yang saudara dapatkan TD 130/80 mmHg, nadi 92x/ menit, pernafasan 24x/ mnt , adanya radang tenggorokan, adanya letargia myalgia dan peningkatan suhu tubuh mencapai 39,3 derajat. Tugas Kelompok: 1. Lengkapi data menunjang lainya pada pengkajian yang saudara ingin ketahui. 2. Masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini. 3. Tulis langkah langkah penanganannya pada kasus tersebut. 4. Rencana Tindakan apa yang akan saudara lakukan kepada jamaah tersebut. 5. Diskusikan dan presentasikan.