KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (KPBK) JABATAN KERJA MANAJER KONTRAKTOR KECIL DAN MENENGAH A. Pendahuluan a. Latar Belakang Pelatihan
Berdasarkan kompetensi perlu diselenggarakan karena adanya
”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap). Apabila tidak ada kesenjangan kompetensi sebenarnya tidak perlu pelatihan dan dapat mengikuti uji kompetensi, kecuali apabila terjadi perubahan penerapan metode pelaksanaan tugas baru sesuai tuntutan perkembangan pengalaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau untuk penyegaran kembali. Pada dasarnya tugas Manajemen Mutu Pelatihan Berdasarkan Kompetensi adalah untuk memenuhi tuntutan ”Kompetensi Yang Diinginkan” atau upaya memperkecil, bila perlu menghilangkan ”Kesenjangan Kompetensi” (Competency Gap) yaitu perbedaan kompetensi yang ada dengan kompetensi yang diinginkan dalam hal ini tuntutan yang harus dicapai dinyatakan ”Kompetensi Minimal” seperti digambarkan dalam matrik di bawah ini :
Permasalahan atau persoalannya adalah sudah adakah rincian kompetensi suatu tugas pekerjaan/ jabatan sebagai alat tolok ukur untuk mengukur kesenjangan kompetensi dan perangkat lainnya untuk melakukan Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.
1
Untuk mendapatkan tolok ukur yang akan dipergunakan mengukur kesenjangan kompetensi maupun penyusunan Standar Kompetensi Jabatan dapat dilakukan analisis kompetensi jabatan dengan metodologi tertentu. Dalam hal tertentu memang diperlukan pencapaian nilai kompetensi 100% yaitu apabila tugas / pekerjaannya mengandung risiko sangat tinggi, misalnya pilot pesawat terbang atau ahli bedah, perencanaan dan pelaksanaan gelagar jembatan dengan bentang sangat panjang dan sebagainya. Namun karena masih banyaknya hambatan, perbedaan persepsi, kendala dan hal-hal lain serta mengingat masih dalam tahap transisi, maka pada kondisi tertentu tingkat pencapaian yang dianggap berhasil sementara dapat ditentukan dibawah 100%, misalnya minimal 75% yang makin lama makin dinaikkan. Dengan uraian diatas perlu kiranya segera ada perubahan persepsi bahwa pelatihan tidak sekedar melaksanakan kursus, target sekian, realisasi sekian, tetapi diperlukan suatu pengelolaan melalui suatu proses sebagai ”Benang Merah” yang merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan maupun dilompati. b. Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum Pelatihan Salah satu unsur proses yang sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan Pelatihan adalah tersedianya Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi yang disusun mengacu pada Standar Kompetensi Kerja. Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (KPBK) untuk pemangku jabatan kerja dilingkungan sektor jasa konstruksi berdasarkan : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 14/ PRT/M/2009, tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, lampiran II Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi Kerja Jasa Konstruksi. Pengertian Kurikulum menurut Permen PU Nomor : 14/PRT/M/2009, Tentang Pedoman Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi pasal 1, butir 3 sebagai berikut:
Kurikulum Pelatihan adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelatihan tertentu.
2
c. Penyusunan Kurikulum Mengacu SKK Penyusunan Kurikulum dan Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi dilakukan dengan mentransformasi unsur-unsur Standar Kompetensi Kerja menjadi unsurunsur Mata atau Materi Pelatihan, dengan uraian sebagai berikut : a.
Judul Unit Kompetensi merepresentasi Judul Mata Materi Pelatihan.
b.
Judul
Elemen
Kompetensi
merepresentasi
Judul
Silabus
Pelatihan
dirumuskan menjadi Bab Materi/ Modul Pelatihan. c.
Judul Kriteria Unjuk Kerja (KUK) merepresentasi Judul Sub Silabus Materi Pelatihan dirumuskan menjadi Sub Bab Materi/ Modul Pelatihan.
Adapun tahapan utama proses penyusunan kurikulum adalah : a.
Strategi Pencapaian Tujuan Kompetensi Strategi pencapaian tujuan kompetensi dalam pembuatan kerangka silabus / sub silabus dikembangkan berdasarkan identifikasi dan analisis serta kajian posisi Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan (IUK) masing-masing Kriteria Unjuk Kerja (KUK) terhadap Tingkat Kinerja Kompetensi dan Dimensi Kompetensi.
b.
Identifikasi dan analisis Kompetensi Identifikasi dan analisis kompetensi mengacu pada judul Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi, Kriteria Unjuk Kerja. Setiap Kriteria Unjuk Kerja dianalisis persyaratan kompetensinya untuk mengungkapkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, kemudian dirangkum dan dirumuskan silabus dan sub silabusnya.
c.
Strategi
pencapaian
tujuan
pembelajaran
dikembangkan
berdasarkan
rumusan silabus / sub silabus, kemudian dikaji dan ditetapkan : a)
Kegiatan pembelajaran Teori (T) dan/ atau Praktek (P)
b)
Metodologi dan media pembelajaran
c)
Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran dihitung dari masing-masing Kriteria Unjuk Kerja, melalui cara mengukur waktu pembelajaran yang dibutuhkan berdasarkan kajian Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan (IUK)
dan fakta peserta pelatihan, dengan
mempertimbangkan beberapa variabel seperti pengalaman kerja, latar belakang, tingkat dan mutu pendidikan formal yang disesuaikan dengan sosial budaya tenaga kerja. Secara matriks dapat digambarkan sebagai berikut :
3
NO. KODE/ JUDUL UNIT KOMPETENSI : ........................................................................... ELEMEN KOMPETENSI : ..................................................................................................... Kriteria Unjuk Kerja Waktu Pembelajaran Metoda/ Media (KUK) dan Indikator Silabus Pembelajaran Pembelajaran Unjuk Kerja (IUK) T P T P JML
Dari hasil identifikasi silabus, strategi pencapaian tujuan pelatihan dan pembelajaran dapat dituangkan dalam format Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi.
B. Tujuan Pelatihan Perumusan tujuan pelatihan mengacu kepada pencapaian minimal kompetensi yang ditentukan dengan indikator kompetensi yaitu : Dalam kondisi tertentu mampu melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume, dimensi dan estetika yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar mutu/ spesifikasi, dan selesai dalam tempo yang ditentukan. Penetapan waktu dan metodologi Pelatihan dapat disesuaikan dengan variabelvariabel kondisi peserta pelatihan dan tersedianya prasarana dan sarana pelaksanaan Pelatihan, namun yang pasti dan paling penting tetap berpegang teguh kepada tercapainya tujuan pelatihan yang sudah ditentukan. Tujuan Pelatihan dirumuskan sebagai berikut : a.
Tujuan Umum Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan mampu : mengelola perusahaan kontraktor kecil dan menegah untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai ketentuan yang tertuang dalam dokumen kontrak beserta dokumen tambahan yang disepakati kedua belah pihak.
b.
Tujuan Khusus Pelatihan Setelah mengikuti pelatihan mampu dan mau : 1) Menerapkan Ketentuan Peraturan Perundang - undangan Jasa Konstruksi yang berlaku, SMK3, Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu
4
2) Mendirikan dan mengelola Badan Usaha Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah 3) Mendapatkan Pekerjaan usaha Jasa Konstruksi 4) Menyelenggarakan Manajemen Pelaksanaan Proyek 5) Menyelenggarakan administrasi Keuangan / Akuntansi Perusahaan 6) Mengelola Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan 7) Mengelola Commisioning Test & Serah Terima Pekerjaan C. Persyaratan Peserta Pelatihan 1.
Persyaratan Peserta Peserta adalah tenaga kerja konstruksi yang memiliki : a.
b.
Sikap, perilaku, dan potensi yang meliputi : 1)
Moral yang baik;
2)
Dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan organisasi;
3)
Kemampuan menjaga reputasi diri dan perusahaannya;
4)
Jasmani dan rohani yang sehat;
5)
Motivasi yang tinggi untuk meningkatkan kompetensi;
Berijazah serendah-rendahnya Diploma III Teknik substansi konstruksi atau sejenisnya
c. 2.
Pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun di Bidang pekerjaan konstruksi
Seleksi Peserta Seleksi dilakukan untuk menjamin peserta Pelatihan akan ditempatkan pada posisi atau peran sesuai kompetensi yang didapat dari pelatihan.
D. Lama Pelatihan Berdasarkan hasil analisis dan kajian posisi Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan (IUK) telah dihitung kebutuhan waktu pembelajaran dalam menit, kemudian diformulasikan ke dalam jam pelajaran @ 45 menit menjadi sebagai berikut : 1.
Mata Pelatihan Kompetensi Umum
= 13
2.
Mata Pelatihan Kompetensi Inti
= 103 jam pelajaran
3.
Mata Pelatihan Kompetensi Pilihan / Khusus
= -
jam pelajaran.
4.
Praktek / Studi Kasus
= 16
jam pelajaran
5.
Evaluasi / Ujian
= 8
jam pelajaran
Jumlah
jam pelajaran.
= 140 jam pelajran
5
E. MATA PELATIHAN : Manajer Kontraktor Kecil dan Menengah Waktu Pembelajaran NO
Unit/Elemen Kompetensi
I.
Kompetensi Umum
1
Menerapkan ketentuan Peraturan Perundangundangan Jasa Konstruk
Mata Pelatihan
a.
Dalam menit
b.
Jam Pel. @ 45 mnt
Mata Pelatihan Kompetensi Umum 1. Peraturan Perundanga. undangan jasa konstruksi, SMK3, SML, b. dan SMM
Teori
Praktek
Jumlah
440
195
635
10
3
13
70
20
90
120
35
155
135
40
175
150
65
215
10
3
13
si yang berlaku, K3, Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu 1.1 Menerapkan Peraturan jasa konstruksi 1.2 Menerapkan ketentuan
1.1 Undang – undang jasa Konstruksi
a.
1.2 Sistem Manajemen K3
a.
Sistem Manajemen
b.
b.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 1.3 Menerapkan ketentu 1.3 Pengelolaan dan Pemanan Pengelolaan dan tauan Lingkungan pemantauan lingkung an kerja 1.4 Menerapkan ketentu1.4 Pengendalian Mutu an pengendalian mutu Jumlah Jam Pelajaran Mata Pelatihan Kompetensi Umum
II 1.
Kompetensi Inti Mendirikan dan mengelo la Badan Usaha Jasa
a. b. a. b.
Waktu Pembelajaran (menit)
Mata Pelatihan Kompetensi Inti
1. Mendirikan dan mengelola Kontraktor Kecil dan Menengah
1.1Merencanakan mendirikan Kontraktor
Teori
Praktek
Jumlah
a. b.
885 20
75 2
960 22
a.
135
-
135
Konstruksi Kecil dan Menengah 1.1 Merencanakan pendi rian Badan Usaha
b.
jasa konstruksi kecil dan menengah
6
1.2 Menyiapkan Persyaratan untuk mendirikan
1.2 Menyiapkan persyaratan mendirikan kontraktor
a.
195
-
195
1.3 Kewirausahaan
a.
205
75
280
a.
220
-
220
b. a.
410
-
410
b.
9
-
9
a.
410
-
410
b.
9
-
9
a.
140
-
140
90
-
90
90
-
90
90
-
90
a.
650
40
690
b.
14
1
15
3.1 Penguasaan dokumen kontrak
a.
125
-
125
3..2 Perencanaan pelaksana an proyek
a.
150
-
150
3.3 Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
a.
195
40
235
Badan Usaha Jasa Konstruksi 1.3 Mengembangkan kewirausahaan 1.4 Meningkatkan bisnis Industri Konstruksi 1.5 Membuat evaluasi dan Laporan kinerja Badan
b. 1.4 Meningkatkan Bisnis IndustrI Konstruksi 1.5 Evaluasi dan laporan Kinerja
Usaha Jasa Konstruksi 2.
Mendapatkan Pekerjaan Usaha Industri Jasa
2. Pemenangan Pelelangan
Konstruksi 2.1 Merencanakan Mengi kuti
pelelangan
2.1 Merencanakan mengikuti Pelelangan
b.
pengada an jasa konstruksi 2.2 Menyiapkan persyara tan mengikuti pelelang
2.2 Persyaratan mengikuti Pelelangan
a. b.
an jasa konstruksi 2.3 Mengikuti pelelangan jasa konstruksi 2.4 Mengendalikan doku
2.3 Mengikuti pelelangan
proses
2.4 Dokumen Kontrak
men kontrak kerja 3.
Menyelenggaraka Mana jemen Pelaksanaan Pro -
an Dokumen Kontrak 3.2 Mengatur Perencana an pelaksanaan proyek 3.3 Mengatur Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
b. a. b.
3. Manajemen Pelaksanaan proyek
yek 3.1 Menerapkan ketentu -
a.
b.
b.
b.
7
3.4 Mengatur persiapan pelaksanaan pekerja -
3.4 Persiapan pelaksanaan pekerjaan
Menyelenggarakan Administrasi Keuangan /
4. Administrasi Keuangan Perusahaan
Akuntansi Perusahaan 4.1 Mengatur Cash Flow
4.1 Mengatur Cash Flow
4.2 Mengendalikan Angga
4.2 Mengendalikan Anggaran Pelaksanaan
ran Pelaksanaan 4.3 Mengendalikan perhi -
180
-
180
a.
915
40
955
b.
20
1
21
a. b. a.
270
40
310
180
-
180
135
-
135
150
-
150
180
-
180
b.
an 4.
a.
4.3 Pajak dan Retribusi
b. a
tungan dan pembaya b.
ran pajak dan retribusi 4.4 Mengendalikan Pembu kuan Keuangan dan
4.4 Pembukuan keuangan dan akuntansi
a. b.
Akuntansi 4.5 Mengevaluasi penyu sunan Laporan
4.5 laporan keuangan perusahaan
b.
keuangan Perusahaan 5.
Mengelola Pengendalian Pelaksanaan Pekerjaan 5.1 Melakukan Pengendali
5. Pengendalian pelaksanaan pekerjaan
a.
555
-
555
b.
12
-
12
5.1 Pengendalian Biaya
a.
150
-
150
an Biaya 5.2 Melakukan pengendali
b. 5.2 Pengendalian Mutu
a.
135
-
135
5.3 Pengendalian Waktu
b. a.
135
-
135
135
-
135
a.
450
45
495
b.
10
1
11
a.
135
45
180
an Mutu 5.3 Melakukan Pengendali an Waktu 5.4 Melakukan pengendali an Keselamatan dan
a.
b. 5.4 Pengendalian SMK3 dan Lingkungan Kerja
a. b.
Kesehatan Kerja serta Lingkungan 6.
Mengelola Commisioning Test & Serah Terima
6. Tes Komisioning dan Serah Terima Pekerjaan
Pekerjaan 6.1 Mengelola Comisioni
6.1 Tes Komisioning
ng Test bersama
8
b.
Direksi dan unsur terkait 6.2 Serah Terima Pekerjaan Pertama
6.2 Mengatur Serah Terima Pekerjaan
a.
120
-
120
90
-
90
120
-
120
120
-
120
95
8
103
b.
Pertama (PHO) 6.3 Masa Pemeliharaan
6.3 Mengelola Masa
a.
Pemeliharaan sesuai
b.
dengan prosedur 6.4 Serah Terima Pekerjaan Kedua (FHO)
6.4 Mengelola Serah Terima Pekerjaan
a. b.
Kedua (FHO) 6.5 Mengevaluasi dan penyusunan Laporan
6.5 Evaluasi dan laporan akhir proyek
a. b.
Akhir Proyek Jumlah jam Pelajaran Kompetensi Inti
III.
Kompetensi Khusus /
Mata Pelatihan
Pilihan
Khusus / Pilihan
Teori
Praktek Jumlah
a. b. IV
Studi Kasus / Praktek
Studi Kasus / Praktek
1. 2.
Studi Kasus Peninjauan Lapangan
1) Studi Kasus 2) Peninjauan Lapangan
a.
-
-
-
b.
8
-
8
a.
-
-
-
b
-
8
8
8
8
16
8
-
8
8
-
8
Jumlah jam Pelajaran Studi Kasus / Peninjauan Lapangan IV
Studi Kasus / Praktek
Studi Kasus / Praktek
1.
Evaluasi Jumlah jam Pelajaran Evaluasi
b.
9
F. Uraian Mata Pelatihan Struktur uraian materi mata pelatihan mengacu analisis dan kajian posisi IUK, dikembang kan sebagai berikut :
Unit Kompetensi direpresentasikan sebagai : judul materi mata Pelatihan dan dirumuskan sebagai Tujuan Pembelajaran Umum
Elemen Kompetensi sebagai judul : Silabus dirumuskan menjadi : Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian, direpresentasikan sebagai Bab Materi Pelatihan
Kriteria Unjuk Kerja (KUK) dirumuskan sebagai : Indikator hasil pelatihan, dapat direpresentasikan sebagai Sub Bab Materi Pelatihan.
Uraian detail materi pelatihan berupa modul atau audio visual selalu mengacu kepada hasil analisia dan kajian posisi Indikator Unjuk Kerja / Keberhasilan yang relevan.
I. MATA PELATIHAN KOMPETENSI UMUM 1.
Judul Mata Pelatihan : Peraturan Perundang-undangan jasa konstruksi, merepresentasikan Unit Kompetensi, Menggunakan ketentuan Peraturan Perundang - undangan jasa konstruksi yang berlaku, SMK3, Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu
Tujuan Pembelajaran Umum: Mampu dan mau Menerapkan ketentuan Peraturan jasa konstruksi yang berlaku, K3, Pengendalian Lingkungan Kerja dan Mutu.
Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian: 1)
Mampu dan mau Menerapkan Peraturan perundang-undangan
Jasa
Konstruksi yang berlaku sebagai Bab I : Undang-undang Jasa Konstruksi Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 1.1 Menerapkan Peraturan Perundang - undangan jasa konstruksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku 1.2 Menerapkan ketentuan tentang pencegahan kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan berdasarkan dokumen kontrak dengan mengguna kan metode kerja yang sesuai dengan kondisi lapangan 1.3
Menerapkan ketentuan tentang kualifikasi dan klasifikasi tenaga kerja konstruksi
2)
Mampu dan mau Menerapkan ketentuan SMK3 sebagai Bab II : Sistem Manajemen K3,
10
Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 Mengidentifkasi ketentuan tentang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai bahan pertimbangan dalam penyiapan daftar simak potensi bahaya/kecelakaan kerja 2.2 Membuat Daftar simak tentang potensi bahaya tingkat resiko sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku 2.3 Melakukan pengendalian resiko dengan pemasangan semboyan, poster K3 dan rambu peringatan serta pemakaian alat pelindung diri (APD) pada pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku 3)
Mampu dan mau Membuat resume hasil identifikasi yang tertuang dalam dokumen kontrak sebagai Bab III : pengelolaan dan pemantauan lingkungan, Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 3.1 Menjelaskan ketentuan tentang pengelolaan dan pemantauan lingkungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku 3.2 Mengidentifkiasi tentang pencemaran dan pengrusakan lingkungan sebagai bahan pertimbangan dalam penyiapan daftar simak pelak sanaan pekerjaan berwawasan lingkungan. 3.3 Menerapkan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ditempat kerja sesuai peraturan yang ditetapkan 3.4 Mengarsipkan dan menyusun dokumen hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan menjadi laporan yang mampu telusur sesuai keten tuan yang berlaku
4)
Mampu dan mau menerapkan ketentuan pengendalian mutu sebagai Bab IV : Pengendalian Mutu. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 4.1 Mengidentifikasi prosedur pengendalian mutu pada proses pengada an, pelaksanaan sampai dengan penyerahan kegiatan sebagai bahan pertimbangan untuk pelaksanaan pekerjaan 4.2 Menerapkan prosedur pengendalian mutu pada metoda pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku 4.3 Menerapkan pengendalian mutu pada metoda pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku 4.4 Mengarsipkan dan menyusun dokumen hasil pemeriksaan mutu menjadi laporan yang mampu telusur sesuai ketentuan yang berlaku
II. MATA PELATIHAN KOMPETENSI INTI
11
1. Judul Mata Pelatihan Mendirikan dan Mengelola Badan Usaha Jasa Konstruksi
Kecil
dan
Menengah
merepresentasikan
Unit Kompetensi
Mendirikan dan Mengelola Badan Usaha Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah.
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu dan mau :Mendirikan dan Mengelola Badan Usaha Jasa Konstruksi Kecil dan Menengah
Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian 1) Mampu dan mau: Merencanakan mendirikan Badan Usaha jasa konstruksi kecil dan menengah sebagai Bab I : Merencanakan mendirikan kontraktor . Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 1.1 Menginventarisasi Peraturan perundang-undangan pendirian badan usaha 1.2 Menyiapkan sumber daya, sarana dan prasarana 1.3 Menyiapkan tata cara mendapatkan modal dari perbankan 2) Mampu dan mau: Menyiapkan persyaratan untuk mendirikan Badan Usaha jasa konstruksi sebagai Bab II Menyiapkan persyaratan mendirikan kontraktor. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6
Menyiapakan Akte Notaris lengkap dengan AD/ART sesuai ketentuan Menyiapkan Ijin Domisili sesuai ketentuan Menyiapkan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Menyiapkan NPWP / PKP Menyiapkan SIUP, IUJK dan SBU disiapkan Mengisi Formulir pendaftaran pendirian badan usaha
3) Mengembangkan Kewirausahaan sebagai Bab III : Kewirausahaan. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 3.1 Merumuskan Standar kinerja yang dicita-citakan secara objektif dan koprehensip 3.2 Menyiapkan Kemampuan sumber daya khususnya Sumber Daya Manusia (SDM) 3.3 Meneliti dan mengembangkan Kesempatan dan peluang serta kemungkinan menemukan hal baru. 3.4 Meningkatkan Kemampuan kewirausahaan sebagai sarana manajer melalui pembelajaran berkelanjutan 4) Mampu dan mau: Mengelola dan meningkatkan bisnis industri konstruksi sebagai Bab Meningkatkan Bisinis Industri Konstruksi. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 4.1 Meningkatkan Kemampuan SDM melalui sertifikasi SKT (Sertifikasi Keterampilan) dan SKA (Sertifkasi Keahlian) 4.2 Meningkatkan Kemampuan modal Badan Usaha 4.3 Meningkatkan Sarana dan Prasarana
12
4.4 Mengembangkan Kerjasama dengan mitra kerja 4.5 Meningkatkan Kualifikasi SBU
5) Mampu dan mau : Mengevaluasi kinerja Badan Usaha Jasa Konstruksi sebagai Bab IV Evaluasi dan Laporan Kinerja Perusahaan. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 5.1 Menyiapkan Data-data kriteria kerja 5.2 Mengidentifikasi laporan kegiatan perusahaan dari masing-masing unit 5.3 Menentukan laporan yang bermasalah 5.4 Mengusulkan langkah perbaikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan 2. Judul Mata Pelatihan Pemenangan Pelelangan merepresentasikan Unit Kompetensi Mendapatkan Pekerjaan Usaha Jasa Konstruksi.
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu dan mau : Berusaha mendapatkan pekerjaan usaha pelelangan jasa konstruksi
Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian 1) Mampu dan mau: Merencanakan mengikuti pelelangan pengadaan jasa sebagai Bab I : Merencanakan mengikuti pelelangan Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 1.1. Menginventarisasi tata cara sistem pengadaan jasa konstruksi nasional 1.2 Mengidentifikasi Informasi pelelangan jasa konstruksi 1.3 Menseleksi pelelangan jasa konstruksi sesuai dengan bidang usaha 1.4 Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pelelangan 2) Mampu dan mau: Menyiapkan persyaratan mengikuti pelelangan jasa konstruksi sebagai Bab II : Persyaratan mengikuti pelelangan Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 Melakukan komunikasi kepada panitia lelang 2.2 Menyiapkan biodata perusahaan (company profile) 2.3 Menyiapkan dokumen persyaratan lainnya yang diperlukan sesuai ketentuan 3) Mampu dan mau: Mengikuti pelelangan jasa konstruksi sebagai Bab III : Mengikuti proses pelelangan Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 3.1 3.2 3.3
Mengambil dokumen pelelangan sesuai ketentuan Menyampaikan dokumen penawaran sesuai ketentuan Mengikuti Proses pelelangan sampai penetapan pemenang
13
4) Mampu dan mau : Mengendalikan dokumen kontrak kerja sebagai Bab IV : Menyiapkan dokumen kontrak Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 4.1 Menerima dokumen kontrak. 4.2 Memeriksa dokumen kontrak 4.3 Menyetujui dokumen kontrak. 3. Judul Mata Pelatihan Manajemen Pelaksanaan proyek merepresentasikan Unit Kompetensi Menyelenggarakan Manajemen Pelaksanaan Proyek
Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu dan mau : Menyelenggarakan Manajemen Pelaksanaan Proyek.
Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian 1)
Mampu dan mau: Menguasai ketentuan dokumen kontrak sebagai Bab I : Menerapkan ketentuan dokumen kontrak. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 1.1 Menerima dokumen kontrak 1.2 Mengidentifikkasi isi dan pasal-pasal dokumen kontrak 1.3 Mencermati ketentuan pasal-pasal dokumen kontrak yang beresiko
2)
Mampu dan mau: Membuat perencanaan pelaksanaan proyek sebagai Bab II : Perencanaan pelaksanaan proyek. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 Menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) / Surat Perintah Kerja (SPK) 2.2 Membuat metoda pelaksanaan Pekerjaan 2.3 Menetapkan pengadaan sumber daya sesuai kebutuhan 2.4 Menyusun jadwal pelaksanaan per kegiatan
3)
Mampu dan mau: Membuat Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP) sebagai Bab III : Membuat RAP. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 3.1 Mengkoreksi volume dan harga satuan perkegiatan 3.2 Menghitung biaya pelaksanaan setiap item pekerjaan 3.3 Menentukan kebutuhan anggaran pelaksanaan perkegiatan 3.4 Membuat kurva “S”
4) Mampu dan mau : Mengatur persiapan pelaksanaan pekerjaan sebagai Bab IV Persiapan dan pelaksanaan pekerjaan Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 4.1 Memeriksa pengurusan perijinan kepada yang berwenang 4.2 Menyetujui lokasi pembuatan Base Camp dan Direksi Kit
14
4.3 Menyetujui mobilisasi sumber daya sesuai jadwal 4.4 Menyetujui perlengkapan K3L dan APD / APK 4. Judul Mata Pelatihan : Administrasi Keuangan perusahaan merepresentasi kan Unit Kompetensi Menyelenggarakan administrasi keuangan / akuntansi perusahaan. Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu dan mau : Menyelenggarakan administrasi keuangan / akuntansi Perusahaan Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian 1) Mampu dan mau: Mengatur Cash Flow sebagai Bab I : Mengatur Cash Flow. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 1.1 Mengevaluasi kurva “S” 1.2 Mengatur Cash In sesuai dokumen kontrak 1.3 Mengatur Cash Out sesuai dengan pola belanja 1.4 Memonitor dan mengevaluasi Cash Flow 2)
Mampu dan mau: Mengendalikan Anggaran Pelaksanaan Bab II : Mengendalikan Anggaran Pelaksanaan. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 2.2 2.3 2.4
3)
Menerima anggaran pelaksanaan Memeriksa anggaran pelaksanaan sesuai dengan RAP Menyetujui pengeluaran anggaran pelaksanaan. Melakukan pengeluaran anggaran dievaluasi dengan hasil pekerjaan.
Mampu dan mau : Mengendalikan perhitungan dan pembayaran pajak dan retribusi sebagai Bab III : Mengendalikan Pajak Perusahaan Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 3.1 Mentaati peraturan perpajakan 3.2 Mengendalikan Perhitungan dan penyetoran pajak dan retribusi 3.3 Mengatur penyusunan laporan pajak dan retribusi
4)
Mampu dan mau Menyelenggarakan pembukuan keuangan akuntansi sebagai Bab IV : Pembukuan keuangan perusahaan Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 4.1 Menerima dokumen penerimaan dan pengeluaran 4.2 Memeriksa dokumen penerimaan dan pengeluaran 4.3 Mengevaluasi pembukuan penerimaan dan pengeluaran sesuai standar akuntansi
5)
Mampu dan mau Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan perusahaan sebagai Bab V : Evaluasi dan laporan keuangan perusahaan.
15
Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 5.1 5.2 5.3 5.4
Menerima laporan keuangan Memeriksa laporan keuangan Menyetujui laporan keuangan Menyiapkan laporan keuangan untuk diaudit
5. Judul Mata Pelatihan Mengelola Pengendalian pelaksanaan pekerjaan merepresentasikan Unit Kompetensi Pengendalian pelaksanaan pekerjaan Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu dan mau : Mengelola pengendalian pelaksanaan pekerjaan Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian 1) Mampu dan mau: Melakukan pengendalian Biaya sebagai Bab I : Pengendalian Biaya Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 1.1 Mengidentifikasi penggunaan biaya pelaksanaan pekerjaan 1.2 Memeriksa penggunaan biaya setiap kegiatan pelaksanaan pekerjaan 1.3 Mengevaluasi realisasi hasil pekerjaan dengan rencana biaya 2) Mampu dan mau: Melakukan pengendalian mutu sebagai Bab II : Pengendalian mutu Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 Mempelajari laporan pelaksanaan pekerjaan 2.2 Meneliti kesesuaian Laporan pelaksanaan pekerjaan dengan kondisi lapangan 2.3 Menyetujui laporan pelaksanaan pekerjaan 3)
Mampu dan mau: Pengendalian Pengendalian Waktu.
waktu
sebagai
Bab
III
Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 3.1 Mempelajari jadwal pelaksanaan pekerjaan 3.2 Meneliti kesesuaian waktu pelaksanaan pekerjaan dengan jadwal pelaksanaan 3.3 Menyetujui laporan pengendalian waktu 4)
Mampu dan mau Melakukan Pengendalian Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan sebagai Bab IV : Pengendalian SMK3, dan Lingkungan Kerja. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau
4.1 Mengidentifikasi daftar penyediaan sarana K3L dan Alat Pelindung Diri (APD) / APK 4.2 Menentukan daftar penyediaan Sarana K3L dan APD / APK 4.3 Menyetujui daftar penyedian sarana K3L dan APD / APK
16
6.
Judul Mata Pelatihan Tes komisioning dan serah terima pekerjaan merepresentasikan Unit Kompetensi Mengelola commissioning test & serah terima pekerjaan. • Tujuan Pembelajaran Umum. Mampu dan mau : Mengelola commissioning test & serah terima Pekerjaan • Tujuan Pembelajaran Khusus berfungsi sebagai Kriteria Penilaian 1)
Mampu dan mau: Mengelola commissioning test bersama direksi dan unsur terkait sebagai Bab I : Tes Komisioning.
Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 1.1 Mengajukan Commisioning Test sesuai Ketentuan 1.2 Melaksanakan Comisioning Test bersama unsur terkait 1.3 Membuat Berita Acara Hasil comissioning test 2)
Mampu dan mau: Mengatur serah terima Pekerjaan Pertama (PHO) sebagai BAB II : Serah terima Pekerjaan Pertama. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 2.1 Mengajukan Pemeriksaan Untuk Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO) 2.2 Membuat Pemeriksaan Hasil Pekerjaan, bersama unsur terkait dibuat sesuai ketentuan 2.3 Membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO) 2.4 Menyiapkan Kelengkapan Berkas / Dokumentasi Penagihan Termyn sesuai ketentuan 2.5 Mengajukan Penagihan Termyn sesuai ketentuan dan prosedur
3). Mampu dan mau: Mengelola masa pemeliharaan sesuai dengan prosedur sebagai Bab III : Masa pemeliharaan. Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau : 3.1 Melakukan Pengawasan dalam Masa Pemeliharaan sesuai prosedur. 3.2 Mengelola Perbaikan Sebelum Habis Masa Pemeliharaan dengan penuh tanggung jawab 3.3 Melakukan Koordinasi pemeriksaan Dalam Masa Pemeliharaan 4). Mampu dan mau : Mengeloa serah terima pekerjaan kedua (FHO) sebagai Bab Serah terima pekerjaan kedua (FHO) Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 4.1 Mengajukan Permohonan Serah Terima Kedua (FHO) sesuai ketentuan 4.2 Melakukan Pemeriksaan Hasil Pekerjaan bersama direksi dan
17
unsur terkait 4.3 Mengatur penyusunan B.A. Serah Terima Kedua (FHO) 4.4 Mengatur Dokumen untuk dan mengajukan Penagihan terakhir 5) Mampu dan mau : Mengevaluasi dan penyusunan laporan akhir proyek sebagai Bab V Evaluasi dan laporan akhir proyek Dengan indikator hasil pelatihan mampu dan mau: 5.1 Melakukan evaluasi pengelolaan Commisioning est dan serah terima pekerjaan dilakukan. 5.2 Mengatur pengumpulan dokumentasi dan data pelaporan secara lengkap dari seluruh unit kerja 5.3 Membuat penyusunan Laporan dan mendistribusi kan secara Tepat sesuai prosedur. 5.4 Mengatur dokumentasi dan arsip pelaporan yang mampu telusur G. Strategi Pembelajaran a. Metodologi Pencapaian Tujuan Pelatihan Sejalan
dengan
perkembangan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi
komunikasi
dan
informasi,
maka
metodologi
pencapaian tujuan pelatihan perlu disesuaikan sehingga lebih efektif, antara lain : Participatory Training, E Training, Multimedia Based Training, Distance Training atau metodologi lainnya yang tepat. Untuk mengembangkan metodologi pelatihan tersebut diatas perlu didukung dengan materi pelatihan berupa modul atau media audio visual dengan pola pembelajaran mandiri (self instructional). b. Metodologi Pencapaian Tujuan Pembelajaran Metodologi pembelajaran untuk mencapai tujuan Pelatihan disesuaikan dengan teknik pembelajaran teori maupun praktek. 1.
Strategi Pembelajaran teori: Proses pembelajaran teori disesuaikan dengan urutan materi Pelatihan : 1)
Metodologi (a) Ceramah/Diskusi (b) Loka Karya Terstruktur/Terencana atau seminar. (c) Peragaan/ Demontrasi/ Visualisasi/ Simulasi (d) Widya karya dan lain-lain
2)
Media/bahan (a) OHT+OHP atau LCD+Lap top. (b) Papan tulis lengkap flipchart dan alat tulis. (c) Materi pembelajaran.
18
(d) Ruang kelas lengkap dengan perlengkapannya 2.
Strategi Pelaksanaan Praktek Strategi pelaksanaan praktek terdiri dari : 1)
Strategi pelaksanaan praktek (khususnya tenaga ahli) dilakukan dengan memberikan gambaran nyata apa yang dijelaskan dalam pembelajaran teori dengan menunjukan, mendemonstrasikan, memperagakan secara visual antara lain menggunakan :
2)
a)
Wall diagram.
b)
Gambar-gambar visualisasi.
c)
Alat peraga.
d)
Alat demonstrasi.
Strategi pelaksanaan praktek (khususnya tenaga terampil) dilakukan dengan praktek langsung di lapangan atau tempat kerja (OJT/OJE = On The Job Training / On The Job Experience), baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan, mengacu pedoman OJE, termasuk melakukan penilaian hasilnya. Pelaksanaan praktek ini didukung prasarana dan sarana yang disediakan oleh Lembaga Pelatihan antara lain: a) Peralatan dan perlengkapan b) Bahan / material praktek c) Areal praktek : Pada lokasi proyek atau Lembaga Pelatihan d) Waktu: Sesuai kebutuhan / dalam hari / minggu / bulan
c. Widyaiswara / Instruktur / Fasilitator 1.
Harus mengacu SKJF dan KDBK yang relevan.
2.
Harus menguasai teknis substansi yang diajarkan.
3.
Harus mempunyai sertifikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.
4.
Dalam memberikan materi Pelatihan, Widyaiswara / instruktur / fasilitator dapat berinovasi dan berimprovisasi dengan metodologi yang tepat.
d. Penyelenggaraan Penyelenggara harus konsisten dan disiplin dalam mencapai tujuan Pelatihan yang telah ditentukan. e. Referensi
19
1.
SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia),.
2.
Kurikulum Pelatihan Berdasarkan Kompetensi (KPBK).
3.
Standar Operation Prosedur (SOP) terkait dan sesuai.
4.
Materi pelatihan.
H. Evaluasi Pelatihan Evaluasi terhadap program Pelatihan jasa konstruksi dilakukan melalui penilaian terhadap peserta, kinerja penyelenggara, widyaiswara, dan pasca Pelatihan. a. Evaluasi Peserta Penilaian terhadap peserta meliputi 2 (dua) aspek yaitu : 1.
Aspek sikap dan perilaku dengan bobot 30%;
2.
Aspek akademis/penguasaan materi dengan bobot 70%.
Nilai terendah adalah 0 (nol) sedangkan nilai tetinggi adalah 100 (seratus) . 1.
Aspek Sikap dan Perilaku a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek dan perilaku serta bobotnya adalah sebagai berikut; 1)
Disiplin ………………………………………10%
2)
Kerjasama …………………………………..10%
3)
Prakarsa ……………………………………..10%
Indikator yang dinilai dari masing-masing unsur aspek sikap dan perilaku kepemimpinan adalah sebagai berikut : 1)
Disiplin Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan peserta terhadap seluruh ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggara. Indikator disiplin adalah :
2)
a)
Kerapihan ;
b)
Ketepatan hadir dalam setiap kegiatan Pelatihan;
c)
Kesungguhan mengikuti setiap kegiatan;
d)
Kejujuran dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas.
Kerjasama Kerjasama
adalah
kemampuan
untuk
berkoordinasi
dalam
menyelesaikan tugas secara tim, serta mampu meyakinkan dan mempertemukan gagasan. Indikator kerjasama adalah :
20
3)
a)
Kontribusi dalam penyelesaian tugas bersama;
b)
Membina keutuhan dan kekompakan kelompok;
c)
Tidak mendikte atau mendominasi kelompok;
d)
Mau menerima pendapat orang lain.
Prakarsa. Prakarsa adalah kemampuan untuk mengajukan gagasan yang bermanfaat bagi kepentingan kelompok atau kepentingan yang lebih luas.
b.
a)
Membantu membuat iklim Pelatihan yang mengarahkan;
b)
Mampu membuat saran demi kelancaran Pelatihan;
c)
Aktif mengajukan pertanyaan yang relevan;
d)
Mampu mengendalikan diri, waktu, situasi, dan lingkungan.
Penilaian Penilaian terhadap sikap dan perilaku peserta dilakukan berdasarkan pengamatan
yang
cermat
oleh
widyaiswara,
penyelenggara,
pembimbing, pendamping, pengamat dan lain-lain pihak yang secara fungsional bertanggungjawab dalam proses belajar mengajar selama Pelatihan berlangsung baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas, meliputi:
2.
1)
Kegiatan belajar di kelas;
2)
Kegiatan harian di asrama;
3)
Diskusi, penyusunan kertas kerja/ tugas-tugas, dan seminar;
Aspek Akademis/ Penguasaan Materi. a.
Unsur yang dinilai mengenai aspek penguasaan materi dan bobotnya adalah sebagai berikut: 1)
Hasil ujian akhir
= 40%;
2)
Kertas Kerja Kelompok (KKK)
= 20%;
3)
Seminar
= 10% Jumlah
= 70%.
Nilai aspek akademis/ penguasaan materi merupakan penjumlahan nilai bobot hasil ujian akhir, kertas kerja perorangan (KKK), dan nilai seminar (presentasi) dengan ketentuan : 1)
Ujian akhir
21
Ujian akhir terutama difokuskan pada aspek kemampuan kognitif dan bersifat komprehensif, dilakukan setelah seluruh mata pelatihan dalam kurikulum Pelatihan diberikan. Penyiapan soal ujian akhir, penyelenggaraan ujian, koreksi, dan penilaiannya dilakukan oleh Tim Penilai.
2)
Penilaian terhadap kualitas dan penguasaan materi KKK. KKK adalah karya tulis yang ditulis oleh setiap kelompok berupa kertas ilmiah dari bidang Teknik Pengairan sesuai tugas yang akan diembannya
sebagai
Terampil. Nilai KKK
pejabat
fungsional
Teknik
Pengairan
diberikan oleh widyaiswara dan atau
pembimbing pada saat pendalaman dan penyajian dalam seminar yang meliputi indikator sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah; (2) Analisis masalah; (3) Sistimatika penulisan. 3)
Penilaian terhadap seminar (presentasi) yang meliputi indikator sebagai berikut : (1) Efektifitas teknik presentasi; (2) Penguasaan materi
3.
Evaluasi Akhir a.
Evaluasi akhir
dilakukan untuk menentukan kualifikasi kelulusan
peserta, oleh suatu Tim Evaluasi terdiri dari: 1)
Kepala Lembaga Pelatihan
2)
Penanggung jawab harian program Pelatihan yang berjalan;
3)
Seorang penjabat fungsional instansi penyelenggara;
4)
Penanggung jawab evaluasi program Pelatihan.
Kepala lembaga pelatihan bertindak selaku ketua tim evaluasi akhir. b.
Evaluasi akhir dilakukan dengan memperhatikan hasil evaluasi terhadap aspek sikap dan perilaku serta aspek akademis/ penguasaan materi.
c.
Nilai sikap dan perilaku serta nilai akademis/ penguasaan materi direkapitulasi
dengan
pembobotan
masing-masing
sehingga
menghasilkan nilai akhir. 4.
Kualifikasi kelulusan
22
Kualifikasi kelulusan peserta ditetapkan sebagai berikut: a.
Sangat memuaskan
(skor : 92,5 – 100);
b.
Memuaskan
(skor : 85,0 – 92,4);
c.
Baik sekali
(skor : 77,5 – 84,9);
d.
Baik
(skor : 70,0 – 77,4);
e.
Tidak lulus
(skor : di bawah 70,0).
Apabila nilai rata-rata akhir yang dicapai peserta kurang dari 70 dinyatakan tidak lulus. Ketidakhadiran peserta melebihi 5% dari keseluruhan jumlah jampel (dari sejak pembukaan sampai dengan penutupan) dinyatakan gugur. b. Evaluasi Terhadap Materi Pelatihan Penilaian terhadap materi pelatihan meliputi unsur-unsur sebagai berikut : 1. Keterkaitan materi dengan tugas 2. Tingkat manfaat materi 3. Kualitas materi 4. Tingkat kesulitan materi 5. Media pendukung (ilustrasi, transparansi, gambar dsb) 6. Waktu/durasi penyajian materi Penilaian terhadap materi pelatihan dilakukan oleh peserta pelatihan, terhadap materi Pelatihan/modul pelatihan. Hasil penilaian diolah oleh penyelenggara dan disampaikan ke PUSBIN-KPK sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kualitas Kurikulum Pelatihan yang akan datang. c. Evaluasi Widyaiswara/ Instruktur/ Fasilitator Aspek yang dinilai dari widyaiswara adalah sebagai berikut 1.
Pencapaian tujuan instruksional;
2.
Sistematika penyajian;
3.
Kemampuan menyajikan/memfasilitasi sesuai program Pelatihan;
4.
Ketepatan waktu dan kehadiran;
5.
Penguasaan metode dan sarana Pelatihan;
6.
Sikap dan perilaku;
7.
Cara menjawab pertanyaan dari peserta;
8.
Penguasaan bahasa;
9.
Pemberian motivasi kepada peserta;
10. Penguasaan materi;
23
11. Kerapihan berpakaian; 12. Kerjasama antar widyaiswara (dalam tim). Penilaian terhadap widyaiswara/ instruktur/ fasilitator dilakukan oleh peserta dan penyelenggaran pelatihan. Hasil diolah dan disampaikan oleh penyelenggaran kepada setiap widyaiswara sebagai masukan bagi yang bersangkutan untuk peningkatan kualitas masingmasing widyaiswara pada masa yang akan datang. d. Evaluasi Kinerja Penyelenggara Aspek yang dinilai terhadap kinerja penyelenggara antara lain sebagai berikut: 1.
Efektivitas penyelenggara;
2.
Kesiapan dan ketersediaan sarana Pelatihan;
3.
Kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana;
4.
Kebersihan kelas, asrama, kafetaria, toilet;
5.
Ketersediaan dan kelengkapan bahan Pelatihan;
6.
Ketersediaan fasilitas olah raga, kesehatan dan ibadah;
7.
Pelayanan terhadap peserta dan widyaiswara;
8.
Administrasi Pelatihan yang meliputi: a.
Sejauhmana penatausahaan Pelatihan telah dilaksanakan dengan baik
b.
Tersusunnya seluruh dokumen dan bahan-bahan Pelatihan dalam satu file.
Penilaian terhadap kinerja penyelenggara dilakukan oleh widyaiswara dan peserta. Hasil penilaian diolah dan disimpulkan oleh penyelenggara sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan program pelatihan yang akan datang dan bahan akreditasi lembaga pelatihan. e. Sertifikat 1.
Kepada peserta Pelatihan yang telah menyelesaikan seluruh program dengan baik sesuai dengan kriteria penilaian pada Bab Evaluasi, diberikan Sertifikat Pelatihan.
2.
Kepada Pengajar yang telah menyelesaikan tugasnya dengan meraih prestasi tinggi berdasarkan hasil penilaian peserta pelatihan, diberikan Piagam.
24
3.
Kepada Unit Pelaksana Pelatihan (UPD) yang menunjukkan prestasi tinggi berdasarkan penilaian peserta dan Tim dari PUSBIN-KPK, diberikan Piagam.
I. Lembaga Pelaksana Pelatihan Pelatihan Berdasarkan Kompetensi dilaksanakan oleh Lembaga Pelatihan yang terakreditasi.
25