PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE DI SDN 05 KINALI Atmaneti1, Erman Har1, Hendrizal1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected]
1
Abstract The purpose of this study is to describe the increase in students' motivation in learning science class V SDN 05 Kinali through the application of cooperative learning model Think-Pair-Share. This research is a classroom action research conducted persiklus. The research was conducted in two cycles, each cycle consisting of three meetings (including meetings for one final test). Subjects of this study were fifth grade students of SDN 05 Kinali, which amounts to 25 people. The research instrument used in this study is the observation of student activity sheets, teacher observation sheet activity and achievement test. Based on the results of the analysis carried out is known that the average final exam scores first cycle was 64.6, with a percentage of 40% mastery learning. Meanwhile the average final exam scores second cycle was 77.6, with a percentage of 76% mastery learning. Observation of student activity sheet analysis obtained an average percentage in the first cycle was 59.33%. In the second cycle the average percentage of student activity obtained was 85.33%. From the results of this study concluded that learning science using cooperative learning methods Think-PairShare can increase student motivation, ask questions, and draw conclusions in SDN 05 Kinali. Based on these results, the researchers suggest that teachers can use cooperative methods of Think-Pair-Share in science teaching well to increase students' motivation. Keywords: Motivation, Learning, Think-Pair-Share, IPA A. PENDAHULUAN
penelitian selama mengajar di kelas V
Pendidikan merupakan faktor SDN
05
Kinali,
Motivasi
yang
penting dalam kehidupan. Pendidikan ditunjukkan siswa pada pembelajaran adalah modal yang paling utama bagi IPA
masih
rendah,
siswa
kurang
setiap bangsa. Oleh karena itu, kualitas termotivasi untuk berdiskusi, hanya pendidikan perlu ditingkatkan agar menerima apa yang disampaikan guru, tujuan pendidikan nasional bisa tercapai. siswa juga kurang termotivasi dalam Berdasarkan
hasil
refleksi
awal menyampaikan pendapat. Hal ini juga
1
dapat dilihat pada hasil ujian mid dan dinamis tiada henti-hentinya serta semester I pembelajaran IPA tahun diperoleh melalui metode tertentu yaitu: ajaran 2012/2013 yang masih rendah. sistematis, berobjek, bermetode dan Berdasarkan pengamatan peneliti di berlaku secara universal. Ada tiga kelas IV SDN 16 Lubuk Begalung ini, karakteristik pembelajaran IPA yaitu: (a) terlihat siswa kurang termotivasi dalam kemampuan untuk mengetahui apa bertanya pada saat pembelajaran IPA. yang diamati, (b) kemampuan untuk Untuk mengatasi hal di atas, ada memprediksi apa yang belum diamati berbagai strategi yang dapat digunakan dan kemampuan untuk menguji tindak oleh guru dalam pembelajaran IPA. lanjut hasil eksperimen, (c) kemampuan Strategi pembelajaran dapat diartikan untuk mengembang sikap ilmiah. sebagai
“perencanaan
tentang
rangkaian
didesain
untuk
yang
berisi 2. Motivasi Pembelajaran.
kegiatan mencapai
yang
Motivasi
mengontrol minat-minat. Motivasi juga
Berdasarkan permasalahan yang disebut peneliti
proses
tujuan membangkitkan, mempertahankan, dan
pendidikan tertentu”
ada,
adalah
tertarik
sebagai
“suatu
perubahan
untuk energi di dalam diri seseorang yang
meningkatkan motivasi belajar siswa ditandai dengan timbulnya afektif dan dengan melakukan Penelitian Tindakan reaksi untuk mencapai tujuan Kelas
(PTK)
“Peningkatan
yang
Motivasi
berjudul dan
Ada 3 fungsi motivasi (Hamalik,
Hasil 2007:175), yaitu:
Belajar IPA Siswa Kelas V Melalui 1. Mendorong
timbulnya
Model Pembelajaran Kooperatif Think-
atau
Pair-Share ”.
motivasi
B. TINJAUAN KEPUSTAKAAN
perbuatan seperti belajar.
1. Tinjauan tentang Pembelajaran IPA
suatu
tidak
2. Sebagai mengarahkan
IPA merupakan pengetahuan
perbuatan. akan
pengarah, perbuatan
kelakuan Tanpa timbul
artinya kepada
pencapaian tujuan yang diinginkan.
tentang alam semesta dengan segala 3. Sebagai penggerak, ia berfungsi isinya. IPA adalah pengetahuan hasil
sebagai mesin bagi mobil. Besar
kegiatan manusia yang bersifat aktif
kecilnya motivasi akan menentukan
2
cepat
atau
lambatnya
suatu 5. Pemprosesan kelompok. 5. Model Pembelajaran Kooperatif
pekerjaan.
Think-Pair-Share.
3. Hasil belajar Hasil belajar merupakan tolak
Tiga
langkah
ukur untuk melihat keberhasilan siswa menggunakan
model
dalam
pembelajaran
dalam menguasai materi pelajaran yang kooperatif Think-Pair-Share: disampaikan selama pembelajaran. Hal 1. Think (berfikir) ini akan ditentukan dengan terjadinya
Guru mengajukan pertanyaan atau
perubahan tingkah laku pada siswa
isu
setelah proses pembelajaran berakhir.
pembelajaran
Sebagaimana hal yang dikemukakan
waktu beberapa meit untuk berfikir
yang
berhubungan dan
dengan
menggunakan
oleh Suprijono (2009:5) bahwa “hasil 2. Pairing (berpasangan) belajar adalah pola-pola perbuatan,
Guru meminta siswa berpasangan
nilai-nilai,
dengan
pengertian-pengertian,
sikap-sikap,
apresiasi,
dan
keterampilan”.
mrdiskusikan
yang apa
lain
untuk
yang
telah
dipikirkan pada tahap pertama
4. Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Slavin (dalam Asma, 2009:2),
siswa
“Pembelajaran
Kooperatif
3. Sharing (berbagi) Pada tahap akhir, guru meminta pasngan-pasangan
tersebut
untuk
adalah pembelajaran yang dilakukan
berbagi atau bekerja sama dengan
siswa
kelas secara keseluruhan mengenai
secara
bersama-sama,
saling
menyambung pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar
yang telah mereka bicarakan. Setiap model pembelajaran
secara individu maupun kelompok”. mempunyai kelebihan dan kekurangan Ada
lima
unsur
dalam
model Menurut Lie (2010:46), kelebihan dan
pembelajaran kooperatif yang harus kekurangan model pemebelajaran diterapkan, di antaranya:
kooperatif tipe Think-Pair-Shere adalah:
1. Saling ketergantungan positif.
a. Kelebihan
2. Tanggung jawab perseorangan.
1. Siswa lebih aktif
3. Interaksi promotif.
2. Meningkatkan partisipasi semua
4. Komunikasi antaranggota.
siswa
3
3. Siswa memperoleh kesempatan
refleksi. Indikator keberhasilan dalam
mempresentaskan hasil
motivasi dan hasil diukur dengan
diskusinya dengan seluruh
menggunakan
kriteria
ketuntasan
siswa sehingga ide yang ada
minimal (KKM). KKM
pada mata
menyebar
pelajaran IPA adalah 70. Data dalam
b. Kekurangan
penelitian ini berupa data kualitatif.
1. Waktu terbatas
Sumber data penelitian adalah proses
2. Sangat sulit diterapkan di
pembelajaran IPA dengan kebutuhan
sekolah yag rata-rata
yang
meliputi
kemampuan miridnya rendah
pembelajaran,
perencanaan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
C. METODE PENELITIAN
adalah perilaku guru dan siswa sewaktu penelitian tindakan kelas atau PTK. pembelajaran. Data penelitian dikumpulkan Classroom Action Research (CAR) atau Jenis
penelitian
ini
menggunakan lembaran penelitian tindakan kelas adalah action dengan research yang dilaksanakan oleh guru kegiatan guru, aktivitas siswa, dan hasil ini tes belajar. Untuk masing-masing dilaksanakan di SDN 05 Kinali. Subjek diuraikan sebagai berikut: dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1. Lembar observasi motivasi siswa di
dalam
kelas.
Penelitian
V SDN 05 KInali, dengan jumlah siswa
digunakan
25 orang yang terdiri dari 10 siswa laki-
motivasi siswa selama mengikuti
laki
kegiatan belajar mengajar.
dan
15
siswa
perempuan.
untuk
mengamati
pada 2. Lembar observasi kegiatan guru yang diamati adalah cara guru semester II Tahun Ajaran 2012/2013 memfasilitasi siswa mulai dari awal selama ± 1 bulan, yang akan dimulai proses pembelajaran sampai akhir pada bulan Maret 2013. Penelitian
ini
dilaksanakan
dengan
proses pembelajaran, apakah sudah
mengacu pada disain Arikunto, dkk
sesuai dengan rancangan yang telah
(2010:16) yang terdiri dari empat
dibuat.
Penelitian
dilakukan
perencanaan, 3. Tes digunakan untuk memperkuat data observasi yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan, observasi dan komponen
yaitu:
4
kelas
terutama
pada
butir lembar observasi siswa, untuk melihat
penguasaan materi pelajaran siswa. 4. Dokumentasi
untuk
proses dan perkembangan aktivitas
melengkapi yang
terjadi
selama
pembelajaran
data lapangan yang terjadi apabila berlangsung. ada hal-hal yang terlepas dari E. HASIL PENELITIAN DAN pengamatan observasi
peneliti terutama
pada
saat PEMBAHASAN
pada
saat 1. Deskripsi Kegiatan Siklus I
berlangsungnya pembelajaran. Analisis
data
dilakukan
terhadap data yang telah direduksi, baik
1) Data Hasil Observasi Motivasi Siswa Data hasil observasi ini dapat
data perencanaan, pelaksanaan maupun melalui lembar motivasi belajar siswa data evaluasi. Analisis data dilakukan dan digunakan untuk melihat proses dengan cara terpisah-pisah. analisis
data
kuantitatif
Model dan perkembangan motivasi belajar terhadap siswa yang terjadi selama pembelajaran
kegiatan siswa dengan menggunakan berlangsung. persentase
yang
didapat
melalui
Persentase Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Think-Pair-Share pada Siklus I Di Kelas V SDN 05 Kinali. Pertemuan Rata-rata Indikator 1 2 Persentase (%) Jumlah % Jumlah % 1 10 40 15 60 50 2 12 48 14 56 52 3 18 72 20 80 76 Jumlah 25 25 59,33 siswa
Keterangan: Indikator 1: Tekun Mengerjakan Tugas Indikator 2: Mau Bertanya dan Menjawab Pertanyaan Indikator 3: Rajin dan Tepat Waktu dalam Menyelesaikan Tugas 3) Data
Hasil
Observasi pada siklus I, maka jumlah skor dan
Pelaksanaan Pembelajaran oleh persentase pelaksanaan pembelajaran Guru
oleh guru pada siklus I dapat dilihat
Berdasarkan lembar observasi pada Tabel. pelaksanaan pembelajaran oleh guru
5
Persentase Pelaksanaan Pembelajaran IPA Siswamelalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share pada Siklus I Pertemuan Jumlah Persenta Skor se 1 11 73,33% 2 10 66,66% Rata-rata 69,99%
Jumlah siswa yang mengikuti UH Jumlah siswa yang tuntas UH Jumlah siswa yang tidak tuntas UH Persentase ketuntasan UH Rata-rata nilai UH
25 10 15 40% 64,6%
4) Data Hasil Belajar Pada Ulangan 2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus 2 Harian (UH) Berdasarkan hasil tes siklus I 1) Data Hasil Observasi Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran IPA terkait ulangan harian (UH), persentase Data hasil observasi ini didapat siswa yang tuntas UH dan rata-rata skor tesnya dapat dilihat pada Tabel.
melalui lembar observasi partisipasi
Ketuntasan dan Rata-Rata Hasil Belajar siswa, dan digunakan untuk melihat Siswa (Ulangan Harian) pada Siklus I partisipasi siswa yang terjadi selama Uraian Jumlah pembelajaran berlangsung. Jumlah dan Persentase Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Siklus II Di Kelas V SDN 05 Kinali. Pertemuan Rata-rata Indikator Persentase 1 2 (%) Jumlah % Jumlah % 1 20 80 22 88 84 2 18 72 22 88 80 3 22 88 24 96 92 Jumlah siswa 25 25
Keterangan: Indikator 1: Tekun mengerjakan tugas Indikator 2: Mau bertanya dan menjawab pertanyaan Indikator 3: Rajin dan tepat waktu dalam menyelesaikan tugas 2) Data Hasil Observasi persentase pelaksanaan pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran oleh oleh guru pada siklus II dapat dilihat Guru Berdasarkan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran oleh guru pada siklus II, maka jumlah skor dan
pada Tabel. Persentase Pelaksanaan Pembelajaran IPA melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share pada Siklus II
6
Pertemuan Jumlah
Persentase
Skor 1 2 Rata-rata
12 14
93,33% 173,33% 86,66%
3) Data Hasil Belajar Pada Ulangan Harian (UH) Berdasarkan hasil tes siklus II terkait ulangan harian (UH), persentase
Motivasi siswa dalam menjawab pertanyaan Motivasi Keterlibatan siswa dalam bertanya Motivasi siswa dalam memperhatikan guru Rata-rata
Siklus I
Siklus II
50%
84%
52%
80%
76%
92%
59,33 %
85,33%
siswa yang tuntas UH dan rata-rata skor 2. Pelaksanaan Pembelajaran oleh tesnya dapat dilihat pada Tabel.
Guru
Persentase rata-rata pelaksanaan Ketuntasan dan Rata-Rata Hasil Belajar Siswa (Ulangan Harian) pada Siklus II pembelajaran aspek guru terjadi Uraian Jumlah peningkatan melalui model Artikulasi. Jumlah siswa yang 25 mengikuti UH Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Jumlah siswa yang 19 Persentase Pelaksanaan Pembelajaran tuntas UH oleh Guru melalui Model Pembelajaran Jumlah siswa yang 6 Kooperatif Tipe Think-Pair-Share pada tidak tuntas UH Siklus I dan Siklus II Persentase ketuntasan 76% Siklus UH Pertemuan I II Rata-rata nilai UH 77,6% 1 73,33% 80% 2 66,66% 93,33% Pembahasan Rata-rata 69,99% 86,66% 1. Motivasi Siswa dalam 3. Hasil Belajar pada Ulangan Pembelajaran IPA Persentase rata-rata motivasi siswa
pada
umumnya
mengalami
peningkatan.
Harian (UH) Pada
siklus
I
rata-rata
persentase ketuntasan belajar siswa mencapai
64,6%.
Sedangkan
pada
siklus II persentase ketuntasan belajar Persentase Rata-rata Motivasi Siswa dalam Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II Indikator Motivasi Rata-rata Siswa Persentase
siswa mencapai 77,6%. Jadi hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan 13%.
7
Persentase Rata-rata Hasil Ulangan Harian Siswa Pada I dan Siklus II Persentase Aspek
II terjadi peningkatan yaitu 34%. b. Peningkatan
Ketuntasan
Persentase Hasil
dari siklus dari siklus I ke siklus
Siklus
Siklus
I
II
59,09%
81,81%
untuk
motivasi
mau
menjawab
siswa
bertanya
dan
pertanyaan
dari
siklus I ke siklus II. Pada siklus I motivasi siswa untuk mau
Belajar Siswa
Rata-Rata
69,54
78,63
bertanya dan mempertahankan pendapatnya
Nilai
sedangkan
adalah pada
52%,
siklus
II
E. KESIMPULAN DAN SARAN
meningkat menjadi 80%. Jadi
1. Kesimpulan
dari siklus I ke siklus II terjadi
Dari
pembahasan
dijelaskan,
maka
dapat
kesimpulan
bahwa
melalui
yang diambil
peningkatan yaitu 28%. c. Peningkatan
motivasi
siswa
model
untuk rajin dan tepat waktu
pembelajaran kooperatif tipe Think-
dalam menyelesaikan tugas dari
Pair-Share
meningkatkan
siklus I ke siklus II. Pada siklus
motivasi dan hasil belajar siswa kelas V
I motivasi siswa untuk rajin dan
dalam pembelajaran IPA di SDN 05
tepat
Kinali,
menyelesaikan
dapat
dengan
rincian
kesimpulan
waktu
dalam
tugas
adalah
sebagai berikut:
76%, sedangkan pada siklus II
1. Peningkatan motivasi dari siklus I
meningkat mejadi 92%. Jadi
ke siklus II a. Peningkatan
dari siklus I ke siklus II terjadi motivasi
siswa
peningkatan 16%.
untuk tekun mengerjakan tugas 2. Peningkatan hasil belajar siswa dari dari siklus I ke siklus II. Pada
siklus I ke siklus II
siklus I motivasi siswa untuk
Pada
tekun mengerjakan tugas adalah
ketuntasan belajara siswa adalah
50%, sedangkan pada siklus II
64,6%, sedangkan pada siklus II
meningkat menjeadi 84%. Jadi
persentase ketuntasan belajar
siklus
I,
persentase
siswa adalah 77,6%. Jadi hasil
8
belajar siswa dari siklus I ke Arikunto, Suharsimi. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. siklus II mengalami Asma, Nur. 2009. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang: Universitas Negeri Padang.
peningkatan 13%. 2. Saran Sehubungan penelitian peneliti
yang
dengan
BSNP. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: dalam Dirjen Pendidikan Tinggi.
diperoleh,
memberikan
pelaksanaan
hasil maka
saran
pembelajaran
dengan
Desfitri, Rita, Zulfa Amrina, Wince Hendri, Nuryasni dan Netriwati. 2008. “Peningkatan Aktivitas, Think-Pair-Share sebagai berikut: Motivasi, dan Hasil Belajar 1. Bagi guru, sebagai pedoman dalam Matematika Siswa Kelas VIII2 MTSn Model Padang melalui menggunakan model pembelajaran Pendekatan Konstektual” Padang: kooperatif tipe Think-Pair-Share Direktoral Jendral Pendidikan Tinggi. dalam proses pembelajaran. penggunaan
2. Bagi
model
kepala
memberikan
kooperatif
sekolah, sumbangan
tipe
dapat Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. untuk
inovasi model pembelajaran yang Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: positif terhadap kemajuan sekolah. Bumi Aksara. 3. Bagi peneliti, menambah Hendri, Wince. 2007. Bahan Ajar pengetahuan peneliti tetang Pembelajaran IPA SD. Padang: penggunaan model pembelajaran Bung Hatta University Press. kooperatif tipe Think-Pair-Share pada pembelajaran IPA. 4. Bagi siswa, membantu siswa untuk meningkatkan
motivasi
Lie,
Anita. 2008. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruangruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
dengan
Prima, Alwathony. 2010. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif kooperatif tipe Think-Pair-Share Tipe TSTS terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Matematika Siswa sehingga dapat mengikuti Kelas X SMA I Sungai Beremas pembelajaran IPA dengan baik. Pasaman Barat”. Skipsi. Padang: Universitas Bung Hatta. DAFTAR PUSTAKA menggunakan model pembelajaran
9
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Brenada Media Group. Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Brenada Media Group. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Surabaya: Pustaka Pelajar. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana Brenada Media Group. Wardhani, I.G.A.K, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Widodo, Ari, dkk. 2007. Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI Press.
10