KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ORANGTUA DAN ANAK DALAM FILM MENCARI HILAL
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)
Oleh:
Indah Noviyanti NIM: 1112051000115
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M
ABSTRAK
Indah Noviyanti NIM : 1112051000115 Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam film Mencari Hilal Setiap manusia pasti melakukan kegiatan komunikasi. Mulai dari lahir sampai dewasa. Komunikasi yang pertama terbentuk adalah komunikasi di dalam keluarga. Dalam hal ini orangtua adalah orang yang mempunyai peranan besar atas pembentukan dari kepribadian seorang anak. Karena keluarga adalah tempat pertama seorang anak belajar tentang segala hal. Film Mencari Hilal menggambarkan keadaan yang sering terjadi dalam sebuah keluarga. Perbedaan umur antara orang tua dan anak kerap kali memunculkan perbedaan pandangan. Agar tetap terjadi komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak haruslah terjalin relasi. Karena relasi dapat menciptakan harmonisasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka muncul pertanyaan, Pertama, bagaimana struktur narasi komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak berdasarkan alur awal, tengah dan akhir cerita dalam film Mencari Hilal? dan Kedua, bagaimana karakter tokoh dinarasikan dalam film Mencari Hilal? Ketiga, Apakah materi film Mencari Hilal sudah memenuhi kriteria komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang Islami? Teori yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah analisis narasi model Tvzetan Todorov. Yaitu narasi dibagi menjadi tiga tahap. Diantaranya, alur awal, alur tengah dan alur akhir. Dan model yang kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Vladimir Propp hanya untuk menjelaskan tentang fungsi karakter – karakter tokoh dalam narasi. Karena narasi tidak cukup pada analisis teks semata. Teknik pengumpulan data, penulis menonton dvd original film Mencari Hilal serta peneliti melakukan wawancara dengan sutradara film Mencari Hilal yaitu Ismail Basbeth. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis narasi (narrative analysis) yang bersifat kualitatif deskriptif. Yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai delapan karakter dalam narasi serta alur permulaan, pertengahan, dan akhir cerita. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivis yang berasumsi bahwa apa yang nyata merupakan hasil konstruksi dari pemikiran individu. Subjek dalam penelitian ini adalah Ismail Basbeth selaku sutradara film Mencari Hilal sedangkan objek dalam penelitian ini adalah film Mencari Hilal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur yang digunakan dalam film Mencari Hilal adalah alur Maju. Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang terdapat pada film Mencari Hilal antara Mahmud dan Heli pada alur awal film membentuk pola hubungan Asimetris, Pada alur tengah film hubungan KAP antara Mahmud dan Heli berpola kompemporer, dan pada alur akhir hubungan KAP orangtua dan anak berpola simetris. Di dalam Islam relasi yang terbentuk antara orangtua dan anak berlaku sesuai dengan konteks. Serta terdapat 7 karakter tokoh dalam film Mencari Hilal, dengan tokoh utama Mahmud dan Heli serta didukung oleh tokoh pendukung di antaranya Halida, Pak Majid, Pak Daniel dan Pak Arifin. Kata kunci : Film, Narasi, Komunikasi Orangtua, Anak. i
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin , Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, serta shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak dalam film Mencari Hilal” diharapkan mampu menyumbang wawasan serta pengetahuan tentang narasi dalam film. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, maka penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, Doa serta dorongan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada : 1.
Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Dr. Suparto. M.Ed. Ph.D, Selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag Selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, serta Dr. H. Suhaimi, M.Si Selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
2.
Drs.Masran, MA Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Fita Fathurokhmah, M.Si ,Selaku Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3.
Dr. Rully Nasrullah, M.Si Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan ilmu serta meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk membimbing dan senantiasa memberikan pengarahan kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.
4.
Prof. Andi Faisal Bakti, Ph. D, MA Selaku dosen pembimbing akademik KPI D 2012 yang telah membimbing penulis selama kurang lebih 4 tahun perkuliahan.
ii
5.
Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah mengajar dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.
6.
Seluruh Staff Tata Usaha dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam hal peminjaman buku – buku yang digunakan sebagai referensi dan memberikan pelayanan dengan baik kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
7.
Mas Ismail Basbeth, selaku sutradara film Mencari Hilal yang sangat berbaik hati untuk membantu saya mendapatkan izin peminjaman copy film “Mencari Hilal”, serta bersedia meluangkan waktunya untuk wawancara.
8.
Para produser Mencari Hilal yaitu Mas Hanung Bramantyo, Salman Aristo, Raam Pundjabi, Putut Widjanarko, yang telah mengizinkan saya untuk menggunakan copy film Mencari Hilal untuk keperluan Skripsi saya.
9.
Kedua orangtua tercinta, Ayahanda Zaelani dan Ibunda Yanti Haryati, terimakasih atas doa, dukungan, dan kasih sayang yang tiada terhingga dan tak terhitung banyaknya yang selalu engkau berikan kepada penulis.
10.
Seluruh Keluarga besar, Kakaku Indri Lestari, Adikku Ismi Azizah, Kakak Iparku Rizki Pradana serta keponakanku tercinta Revanza Adavi Muffarizan, terimakasih telah menghibur dan memotivasi penulis selama penulis menyusun skripsi ini.
11.
Harits Aditya Permadi, Terimakasih banyak atas doa, waktu, bantuan dan dukungan yang selalu diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
iii
12.
Sahabat yang selalu setia menjalani perkuliahan bersama, Nina, Aya, Mely, Iryanti, Dewi, Ana, Nicky semoga semua doa yang kita inginkan tercapai dan kita semua bersama – sama mencapai kesuksesan.
13.
Sahabat sedari SMA sampai saat ini, Rini, Enjang, Wisnu, Lupita, Roy, Wita terimakasih telah memberikan banyak atas pelajaran dan motivasi yang kalian berikan kepada penulis. Teman – teman dari KKN SHINE 2015 terimakasih atas suka duka selama satu bulan
14.
menjalani KKN bersama. Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu. Semoga Allah membalas segala kebaikan kalian semua. Amiin yaa Rabbal’Alamin. Tentu banyak sekali kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Tiada yang sempurna karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah Swt.
Jakarta, 05 Agustus 2016
Indah Noviyanti
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................................ i KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii DAFTAR ISI........................................................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................... 5 C. Tujuan Penelitian..................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian................................................................... 7 E. Tinjauan Pustaka......................................................................8 F. Kerangka Konsep.................................................................... 10 G. Metodologi Penelitian............................................................. 12 H. Sistematika Penulisan.............................................................. 17
BAB II
LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP A. Komunikasi Antarpribadi Orangtua dan Anak........................ 18 B. Tinjauan umum tentang Film.................................................. 33 C. Teori Narasi............................................................................. 44
BAB III
GAMBARAN UMUM FILM MENCARI HILAL A. Sekilas Film Mencari Hilal..................................................... 53 B. Sinopsis Film Mencari Hilal................................................... 58 C. Biografi Sutradara Film Mencari Hilal................................... 61
BAB IV
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA A. Analisis KAP Orangtua dan Anak dalam Film Mencari Hilal........................................................................................ 62 v
B.
Karakter Tokoh dalam Film Mencari Hilal........................... 94
C.
Perspektif Islam tentang KAP Orangtua dan anak pada Film Mencari Hilal..................................................... 98
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................. 105 B. Saran............................................................................................ 108
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
: Poster film Mencari Hilal............................................................................ 57
Gambar 3.2 : Ismail Basbeth sutradara film Mencari Hilal............................................... 60 Gambar 4.1
: Mahmud dan Heli saat melihat Bukit Mas.................................................. 75
Gambar 4.2
: Heli mengakui kebohongannya................................................................... 76
Gambar 4.3
: Mahmud dan Heli menumpang di mobil pembawa sayur........................... 80
Gambar 4.4
: Mahmud dan Heli berhasil melihat hilal......................................................85
Gambar 4.5
: Paspor yang menunjukan nama asli dari Heli.............................................. 86
Gambar 4.6 : Heli Memberi Air untuk Mahmud berbuka puasa....................................... 88 Gambar 4.7
: Mahmud meminta maaf kepada Heli........................................................... 90
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari lahir sampai dengan dewasa manusia pasti melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi yang pertama terbentuk adalah komunikasi di dalam keluarga. Sebagaimana definisi dari keluarga sendiri yaitu keluarga adalah sebagai suatu sistem yang terdiri atas individu-individu yang berinteraksi dan saling bersosialisasi dan mengatur.1 Komunikasi di dalam keluarga merupakan suatu hal yang penting. Khususnya antara orangtua dan anak. Dalam hal ini orangtua adalah orang yang mempunyai peranan besar atas pembentukan dari kepribadian seorang anak. Karena keluarga adalah tempat pertama seorang anak belajar tentang segala hal. Komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan individu dalam menjalin komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan
1
Sri Lestari, Psikologi Keluarga, (Jakarta: Kencana, 2012),h. 6.
1
2
yang baik dan tindakan.2 Komunikasi antarpribadi dapat dikatakan efektif apabila terdapat kesamaan makna mengenai apa yang disampaikan Pada saat ini, seni di bidang perfilman sudah berkembang pesat terutama di Indonesia, karena telah menyajikan berbagai konten yang beragam. seperti munculnya film bernuansa dakwah dan bergenre religi. Pada dasarnya, Film merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer dan menjadikan manusia larut dalam sebuah dunia imajinasi pada saat-saat tertentu. Hal inilah yang mengunggulkan film dibandingkan media komunikasi massa lainnya. Karena memiliki pengaruh yang cukup besar maka film kerap kali digunakan sebagai media untuk menyampaian suatu pesan yang dibuat. Saat ini beberapa film telah mengkombinasikan unsur hiburan dan pendidikan di dalamnya, sehingga film atau movie dapat juga menjadi media pembelajaran manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan.3 Oleh karena itu maka penulis ingin mengkaji suatu film melalui narasi dialog dan karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal. penulis akan mengkaji bagaimana komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak dibentuk dalam film Mencari Hilal melalui alur cerita, dialog dan juga karakter – karakter tokoh yang terdapat dalam film tersebut.
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti,2003),h.8. 3 Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan „Jeruji Besi‟,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 14.
3
Mencari Hilal menceritakan tentang seorang yang bernama Mahmud. Ia adalah ayah dari 2 orang anaknya yaitu Halida dan Heli. Suatu hari Mahmud mendapati isu bahwa sidang Isbat Kementerian Agama menelan dana hingga 9 milyar untuk menentukan hilal. Mendengar hal tersebut membuat Mahmud terburuk dan berkeinginan untuk menemukan hilal seperti saat di pesantrennya dahulu. Namun keinginannya ditentang oleh putrinya Halida karena melihat kondisi Mahmud yang sudah tua dan sedang sakit. Tetapi Mahmud sangat bersikeras sampai ia mengatakan “Tidak ridho mati sebelum menemukan hilal!” . Disaat yang bersamaan Heli seorang anak bungsu dari Mahmud yang sudah lama pergi dari rumah karena selalu berbeda pola fikir dengannya itu kembali ke rumah untuk meminta dibuatkan paspor oleh kakaknya. Heli pun terpaksa bersedia menemani ayahnya mencari hilal agar ia bisa mendapatkan paspor untuk pergi ke nikaragua. Cerita pada film ini menggambarkan sebuah perjalanan yang dilakukan oleh seorang Ayah dan Anak yang selalu berbeda namun mereka terpaksa bergerak atas keinginan yang berbeda dalam satu perjalanan yang sama sampai akhirnya di dalam perjalanan tersebut merubah perilaku mereka masing – masing. Film ini mengandung pesan keagamaan, pesan moral dan juga kritik sosial kepada pemerintah di dalamnya. Kelebihan di dalam film ini adalah keberanian memperlihatkan tentang wajah Islam di Indonesia saat
4
ini yaitu kerap kali terjadi perbedaan pandangan dalam menentukan 1 hilal pada bulan syawal di Indonesia. Kadangkala perbedaan tersebut menimbulkan konflik dalam bermasyarakat. Selain dari pada itu film ini juga sengaja mengangkat tema konflik yang sangat dekat dengan kehidupan masyarakat
sehari – hari yaitu perbedaan pendapat antara
orangtua dengan anaknya. Hal ini bertujuan agar pesan tersebut dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat. Mencari Hilal dibintangi oleh Oka Antara yang memerankan tokoh Heli , Deddy Sutomo memerankan tokoh Mahmud dan Erythrina Baskoro memerankan tokoh Halida. Film ini dirilis pada bulan Juli 2015, bertepatan dengan libur lebaran. Serta disutradarai oleh sutradara muda Ismail Basbeth. Mencari Hilal merupakan sebuah film gerakan dari sebuah gerakan “Gerakan Islam Cinta” dan “Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi”. Kedua gerakan ini mempunyai visi menyampaikan pesan bahwa Islam itu adalah agama yang toleran dan penuh cinta. Atas dasar inilah maka film Mencari Hilal dibuat oleh lima rumah produksi yang masing – masing memiliki kepentingan di dalamnya. Diantaranya adalah Argi Film, Dapur Film, Mizan Production, MVP Pictures,dan Studio Denny JA. Film ini berhasil meraih 7 penghargaan. Diantaranya adalah : Deddy Sutomo dan Oka Antara Kategori pasangan terbaik (Indonesia Movie Award 2016), Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria terbaik (Indonesia Movie Actor Award 2016), Oka Antara sebagai Pemeran
5
Pendukung Pria terbaik (Indonesia Movie Award 2016), Erythrina Baskoro sebagai Pemeran Wanita pendukung terfavorit (Indonesia Movie Award 2016)4, Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria terpuji (Festival Film Bandung 2015), Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik (Festival Film Indonesia 2015).5 Karena kesuksesannya tersebut. Selain di tayangkan di Indonesia, Mencari Hilal juga diikutsertakan dalam berbagai festival film internasional, diantaranya Tokyo International Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Cinema Asia Amsterdam dan Copenhagem Pix di Denmark.6 Berdasarkan latar belakang inilah, penulis tertarik untuk menganalisis narasi
khususnya
narasi
yang
berhubungan
dengan
komunikasi
antarpribadi antara orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal. Maka Skripsi ini berjudul “KOMUNIKASI ANTARPRIBADI ORANGTUA DAN ANAK DALAM FILM MENCARI HILAL”.
B. Batasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan penelitian dan memberi arah yang tepat dalam pembatasan masalah ini sehingga tidak terlalu meluasnya pembahasan, Penelitian ini dibatasi hanya dengan mengkaji pada pesan
4
Diandra Caesarlita, artikel diakses pada 07 Juli 2016 dari http://lifestyle.sindonews.com http://pialacitra.com/ diakses pada 07 Juli 2016 pukul 21.33 WIB. 6 Wawancara penulis dengan Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal pada 22 Mei 2016 5
6
yang terdapat pada isi teks narasi adegan dan dialog dari film Mencari Hilal yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi orangtua dan anak khususnya ayah dan anak . Dan penelitian ini menggunakan model analisis struktur narasi menurut Tvzetan Todorov dan secara sepintas teori Vladimir Propp akan digunakan di bab IV hanya untuk mengkaji karakteristik tokoh – tokoh yang terdapat dalam narasi. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana struktur narasi komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak berdasarkan alur awal, tengah dan akhir cerita film Mencari Hilal? b. Bagaimana karakter tokoh dinarasikan dalam film Mencari Hilal ? c. Apakah materi film Mencari Hilal sudah memenuhi kriteria komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang Islami? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk
mengetahui
bagaimana
struktur
narasi
komunikasi
antarpribadi antara orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal. 2.
Untuk mengetahui nagaimana karakter tokoh dinarasikan dalam film Mencari Hilal.
7
3.
Untuk mengetahui apakah materi komunikasi antarpribadi dalam film Mencari Hilal sudah sesuai dengan komunikasi orangtua dan anak menurut Islam.
D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini dibagi ke dalam dua aspek, yaitu manfaat akademis dan manfaat praktis. 1. Manfaat Akademis a.
Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memperkaya bidang studi ilmu komunikasi khususnya di bidang komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak .
b.
Penulis juga berharap skripsi ini bisa menjadi bahan referensi untuk memperkuat penelitian tentang narasi film model Tzetan Todorov dan Vladimir Propp bagi mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam khususnya, serta mahasiswa lainnya yang mempunyai minat di bidang penyiaran dan film pada umumnya.
2.
Manfaat Praktis a.
Memberikan konstribusi yang positif kepada mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam, maupun orangtua dan anak dalam memahami komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak.
8
b. Memberikan konstribusi yang positif tentang memahami Karakter – karakter yang ada dalam sebuah film untuk praktisi film serta peminat film. c. Sebagai masukan kepada pembuat film ataiu mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam yang berminat dalam dunia film agar senantiasa memasukkan nilai – nilai Islam dalam sebuah film.
E. Tinjauan Pustaka Skripsi milik Mega Nur Fitria, dengan judul “Analisis Narasi Film “My Name Is Khan” dalam Perspektif Komunikasi Antar Agama dan Budaya”. Penelitian menggunakan teori narasi model Tzetan Todorov di bab IV dan menggunakan model dari Vladimir Propp dimasukan ke dalam bab III. Objek kajiannya adalah film “My Name Is Khan” . Ia mengaitkan narasi film My Name is Khan yang mengandung unsur – unsur Komunikasi Antar Agama dan budaya. Perbedaannya adalah objek kajiannya ia menggunakan film My Name is Khan sedangkan penelitian ini menggunakan film Mencari Hilal.7 Skripsi milik Atik Sukriati Rahmah, dengan judul “Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa” perbedaannya adalah skripsi ini hanya mennggunakan model narasi dari Tzetan Todorov sedangkan penulis menggunakan dua model, dan Objek kajianya adalah film 99 Cahaya di Langit Eropa. Hasil temuannya yaitu mengaitkan narasi yang mengandung 7
Mega Nur Fitriana, “Analisis Narasi “My Name Is Khan” Dalam Perspektif Komunikasi Antaragama dan Budaya” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014).
9
unsur – unsur komunikasi antar agama dan budaya dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa.8 Skripsi Dewi Angela dengan judul “Nilai – Nilai Kekeluargaan dalam Novel Lontara Rindu”. Persamaan dalam skripsi ini adalah teori yang digunakan yaitu teori dari Vladimir Propp dan Tzetan Todorov, sedangkan perbedaannya adalah objek penelitiannya dan juga nilai – nilai yang diambil. Dalam skripsi ini menggunakan konsep nilai – nilai kekeluargaan.9 Tesis milik Robituh Widi Astuti. Dalam tesisnya ia ingin menemukan bagaimana pola komunikasi orangtua dan anak yang terdapat dalam al –Quran melalui kisah – kisah yang ada dalam al –Qur’an. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama sama meneliti tentang komunikasi
antarpribadi
antar
orangtua
dan
anak.
Sedangkan
perbedaannya penelitian ini tidak meneliti kisah kisah tokoh keluarga yang ada dalam al – Qur’an melainkan komunikasi orangtua dan anak yang terdapat dalam film Mencari Hilal.10
8
Atik Sukriati Rahmah, “Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014). 9 Dewi Angela, “Nilai – Nilai Kekeluargaan dalam Novel Lontara Rindu” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,2013). 10 Robituh Widi Astuti, “Komunikasi Orangtua dan Anak Perspektif Kisah dalam AlQur‟an”, ( Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011).
10
F. Kerangka Konsep Bagan 1. Kerangka Konsep
Komunikasi AntarPribadi antara Orangtua dan Anak dalam film Mencari Hilal (1)
Kelebihan Film Sebagai media dakwah Sebagai media penyampaian pesan
Model Narasi Tzetan Todorov ( 2)
Model Narasi Vladimir Propp (3) 1.
The Villain (Penjahat)
1.
Alur Awal
2.
Hero (Pahlawan)
2.
Alur Tengah
3.
The Donor (Penderma)
3.
Alur Akhir
4.
Helper (Penolong)
5.
Princess (Putri)
6.
Her Father (Ayah sang Putri)
7.
Dispatcher (Pengirim)
8.
The False Hero
Komunikasi Asimetris
Komunikasi Komplementer (4)
Komunikasi Simeteris
(
( Pahlawan Palsu)
Hubungan Orangtua dan Anak dalam Islam.
Sumber : (1) Penelitian ini menggunakan karakteristik komunikasi antarpribadi Joseph A. Devito dalam bukunya Komunikasi Antar Manusia yang terdiri dari 5 aspek yaitu keterbukaan, sikap positif, empati, sikap mendukung dan kesetaraan. (2) Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student‟s Book,h.36. (3) Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student‟s Book,h.36. (4) Stephen W. LittleJhon, Teori Komunikasi,h.286.
11
Komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan perkembangan individu dalam menjalin komunikasi yang efektif. Dan di dalam film ini terdapat komunikasi antarpribadi yang terjalin antara Mahmud sebagai ayah dan Heli sebagai anak dalam film Mencari Hilal. Film merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer saat ini karena memiliki pengaruh yang cukup besar maka film kerap kali digunakan sebagai media untuk menyampaian suatu pesan yang dibuat. Saat ini beberapa film telah mengkombinasikan unsur hiburan dan pendidikan di dalamnya, sehingga film atau movie dapat juga menjadi media pembelajaran manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan.11 Untuk menganalisis komunikasi orangtua dan anak yang terdapat pada film Mencari Hilal. penulis menggunakan model narasi dari Todorov. Setiap narasi memiliki 3 alur. Alur awal dimulai dari durasi 0 – 30 menit yang berisi keseimbangan suatu cerita tentang pengenalan tokoh, situasi dan latar. Lalu alur tengah dimulai dari durasi 30 – 60 menit berisi konfik/ masalah yang muncul dalam narasi. Bagian ini merupakan batang tubuh dari suatu narasi. Alur akhir dimulai dari durasi 60-94 menit berisi upaya – upaya untuk menyelesaikan suatu konflik dan merupakan inti dari sebuah narasi.
11
Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan „Jeruji Besi‟,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 14.
12
Selain dari pada alur sebuah narasi, dalam penelitian ini juga menggunakan model dari Vladimir Propp. Yang akan menganalisis karakter tokoh dalam film Mencari Hilal. Suatu narasi mempunyai karakter tokoh, dan setiap karakter tersebut mempunyai fungsi dalam narasi, dan setiap karakter tersebut saling berkesinambungan. Terdapat 8 karakter yang ada diantaranya : The Villain (Penjahat), The Hero (Pahlawan), The Donor (Penderma), Helper (Penolong), Princess (Putri), Ayah sang Putri, Dispatcher (Pengirim), The False Hero ( Pahlawan Palsu). Selanjutnya, setelah penulis menganalisis komunikasi yang terdapat dalam film Mencari Hilal melalui alur awal , tengah dan akhir, serta juga karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal. maka penulis mengkaitkan pola komunikasi antarpribadi antara orangtua dan anak yang terdapat pada masing masing alur. Setelah itu, penulis akan menganalisis apakah komunikasi orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal sesuai dengan konsep dari komunikasi orangtua dan anak menurut islam yang ditinjau dari Al – Qur’an.
13
G. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan analisis narasi deskriptif (narrative analysis) yaitu studi tentang struktur pesan atau telaah mengenai aneka fungsi bahasa (pragmatic).12 Dengan metode ini tidak hanya diketahui pesan apa saja yang terkandung dalam film Mencari Hilal, tetapi bagaimana juga pesan itu disampaikan lewat cerita. Analisis narasi lebih melihat bagaimana isi pesan yang akan diteliti. Dalam pendekatan ini, penulis menggunakan metode yang langsung menarasikan dalam bentuk penjelasan kualitatif tentang fenomena yang dibahas. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami makna sehingga dapat menggambarkan secara luas tentang isi dari film Mencari Hilal. Menurut
Todorov
suatu
narasi
berawal
dengan
adanya
keseimbangan (ekuilibrium) yang menandai suatu keadaan yang baik - baik saja. yang kemudian keadaan itu terganggu karena adanya gangguan/ masalah.13 Lalu narasi diakhiri oleh adanya upaya untuk menyelesaikan masalah sehingga keseimbangan (ekuilibrium) dapat tercipta kembali.14 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah Sutradara Film Mencari Hilal yaitu Ismail Basbeth. Dan sebagai objek penelitiannya adalah Film Mencari Hilal. 12
Alex Sobur, Analisis Teks Media – Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, dan Analisis Framing, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2001),h.18. 13 Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h.46. 14 Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003), h.36.
14
3. Tahapan Penelitian a.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Observasi Observasi/pengamatan dilakukan dengan cara penulis menonton rekaman dvd original film Mencari Hilal secara berulang - ulang lalu mengamati setiap scene dan memilih adegan – adegan yang mengandung unsur relasi orangtua dan anak yang sesuai dengan rumusan masalah yang digunakan untuk penelitian. 2. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/
pemberi
pertanyaan
dan
yang
diwawancarai
(interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu.15 Penulis mewawancarai Ismail Basbeth selaku sutradara dari film Mencari Hilal untuk membantu memperkaya data dalam penelitian ini. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan bagian yang mendukung dalam proses mengungkapkan dan mendeskripsikan hasil penelitian. 15
Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), h.127.
15
Dokumentasi berupa dokumen pendukung yang tertulis, seperti literatur-literatur resensi film Mencari Hilal dari internet maupun
media
lain,
serta
buku-buku
tentang
narasi,
komunikasi antarpribadi yang relevan dengan penelitian. b.
Pengolahan Data Pertama penulis melakukan observasi yaitu dengan menonton dvd original Mencari Hilal dengan mengamati adegan – adegan dan dialog film Mencari Hilal, kemudian penulis memilih dan menganalisis sesuai dengan model penelitian yang diinginkan, dalam konteks ini dikaitkan dengan komunikasi antarpribadi dengan menyesuaikan penulisan buku Pedoman Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) di Jakarta tahun 2007.
c.
Teknik Analisis data Setelah data terkumpul, kemudian di klasifikasikan sesuai dengan pertanyaan penelitian. Temuan data ditafsirkan dan dianalisis berdasarkan kerangka konsep lihat bagan 1. Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisis model Tzetan Todorov yaitu suatu narasi mempunyai 3 struktur yaitu alur awal, tengah hingga akhir. Pada alur awal biasanya narasi dimulai dengan keadaan yang normal, pada alur tengah mulai muncul konflik dalam narasi, pada bagian akhir adalah bagian yang klimaks karena dalam alur akhir terdapat upaya
16
untuk menyelesaikan konflik dalam narasi sekaligus sebagai penutup sebuah cerita. Lalu model Vladimir Propp digunakan hanya untuk menganalisis karakter penokohan dalam suatu narasi. Terdapat 8 klasifikasi karakter tokoh dalam narasi untuk mewakili isi dari suatu pesan agar dapat tersampaikan.
H. Sistematika Penulisan Dalam
membahas
suatu
penelitian
diperlukan
sistematika
pembahasan yang bertujuan untuk memudahkan penelitian, langkah – langkah pembahasan sebagai berikut: BAB I :
Pendahuluan Pada bab ini terdiri atas enam sub bab antar lain latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II :
Kajian Teori Pada bab ini terdiri dari Komunikasi Orangtua dan Anak, Teori Narasi, Konsep Film, serta Konsep Komunikasi orangtua dan anak menurut Islam.
17
BAB III :
Gambaran Umum Pada bab ini terdiri dari gambaran umum film Mencari Hilal, Sinopsis film Mencari Hilal, serta biografi Ismail Basbeth selaku sutradara film Mencari Hilal.
BAB IV :
Hasil Temuan dan Analisis Data Pada bab ini terdiri dari Alur narasi komunikasi orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal, Karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal, serta perspektif Islam dalam menilai Komunikasi Orangtua dan anak pada film Mencari Hilal.
BAB V :
Penutup Pada bab ini terdiri dari kesimpulan yang ditutup dengan saran.
18
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEP
A. Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua – Anak 1. Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi
antarpribadi
atau
(Interpersonal
Communication) merupakan komunikasi yang berlangsung antara dua
orang
atau
lebih
yang
mempunyai
huubungan
dan
mendapatkan feedback secara langsung.1 Komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertukaran, yaitu tindakan penyampaian dan penerimaan pesan secara timbal balik. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman makna yang sama. Komunikasi antarpribadi pada umumnya dipahami lebih bersifat pribadi (private) dan berlangsung secara tatap muka (face to face).2 Relasi Antarpribadi atau Human Relations merupakan interaksi antara seseorang dengan orang atau kelompok lain, yang menyangkut hubungan manusiawi, etika atau moral, aktivitas
1
Joseph A. Devito, Komunikasi Antarmanusia, (Jakarta: Karisma Publishing Grup, 2011),h.252. 2
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: LKIS ,2007) , h.2.
19
sehari- hari. Pada umumnya bertujuan untuk memperoleh kepuasan bagi kedua belah pihak.3 Relasi antarpribadi merupakan hasil dari komunikasi antarpribadi. Menurut Malcolm R. Parks komunikasi antarpribadi merupakan bentuk komunikasi yang diatur dalam norma relasional yang biasa terjadi dalam kelompok yang sangat kecil.4 Berkomunikasi antarpribadi merupakan keharusan bagi setiap manusia. Keefektifan dalam relasi antarpribadi ditentukan jika kedua pihak mampu mengkomunikasikan secara jelas apa yang ingin disampaikan, memiliki kesamaan pikiran dan tujuan. Keadaan ini ditandai oleh adanya kepercayaan dan keterbukaan. 2. Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua- Anak Relasi antara Orangtua dan anak terjadi setelah relasi antara pasangan suami istri. menjadi orang tua merupakan salah satu tahapan yang dijalani oleh pasangan yang memiliki anak. Anak anak menjalani proses tumbuh dan berkembang dalam suatu lingkungan dan hubungan. Keluarga merupakan tempat dimana sebagian besar waktu anak mempelajari sebuah komunikasi. Komunikasi antara orangtua dan anak bersifat dua arah.
3
Dasrun Hidayat, Komunikasi Antarpribadi dan Medianya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2012), h.96. 4
Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana,2014), h.14.
20
Setiap kegiatan orangtua dan anak dapat menentukan interaksi komunikasi yang terjadi diantara keduanya. Orangtua kerap menjadi role model bagi anak – anaknya. Dan di dalam keluargalah pembentukan konsep diri seorang anak terbentuk. Hubungan orangtua dan anak dalam keluarga terjalin melalui interaksi komunikasi yang dilakukan sehari – hari. Namun di dalam setiap hubungan antar pribadi mengandung unsur – unsur konflik, ketidakcocokan atau incompatibility adalah karakteristik utama timbulnya konflik.5 Yang dimaksud dengan konfik adalah situasi di mana tindakan salah satu pihak berakibat menghalangi, menghambat atau menganggu tindakan pihak lain. hal ini kerap kali terjadi dalam hubungan antara orangtua dan anak6. Komunikasi
akan
dikatakan
efektif
apabila
terjadi
perubahan sikap, pendapat, atau perilaku seseorang. Serta menunjukan interakasi yang terjalin di antara keduanya. Berikut adalah karakteristik dalam komunikasi antarpribadi yang dapat menumbuhkan hubungan antarpribadi yang efektif, yaitu :7
5
Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, h.276. 6
Supratiknya, Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi, (Yogyakarta: Kanisius,1995), h.94. 7
Joseph D.Vito, Komunikasi Antar Manusia, (Jakarta : Karisma Publishing Grup,2011),h.259.
21
a)
Keterbukaan (Openess) Sikap terbuka sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi antarpribadi yang efektif. Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator antarpribadi yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi dan membuka diri bagi orang lain. Kedua, mengacu pada kesediaan komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Aspek yang ketiga menyangkut “kepemilikan” perasaan dan pikiran.8 Agar komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak melahirkan hubungan antarpribadi yang efektif, maka perlu adanya sikap saling terbuka diiringi dengan sikap percaya dan sikap suportif. Dengan itu akan mendorong timbulnya sikap saling pengertian, saling menghargai, dan saling mengembangkan kualitas hubungan interpersonal.
b)
Empati (Empathy) Empati adalah rasa ikut merasakan perasaan yang sedang dialami oleh orang lain. Orang yang bersifat empati
8
Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, h.286.
22
mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap orang lain serta harapan dan keinginan orang lain untuk masa mendatang. Empati bisa berupa verbal maupun non verbal.Terdapat beberapa langkah yang dapat
dilakukan
untuk
menanamkan
rasa
empati.
Diantaranya:9 Pertama, menahan godaan untuk mengevaluasi, mengkritik
dan menilai orang lain. Hal ini untuk
menumbuhkan pemahaman bersama. Kedua, mengenal lebih jauh tentang seseorang, misal kemampuannya, ketakutannya, keinginannya, maka dengan itu akan lebih mudah untuk merasakan apa yang ia rasakan. Ketiga, cobalah untuk merasakan perasaan orang lain dari sudut pandangnya, bukan dari sudut pandang pribadi. Ketiga hal tersebut dapat membantu kita untuk menumbuhkan rasa empati kepada lawan bicara kita. Hal ini dapat dilakukan terutama antara orangtua dan anak. Komunikasi akan lebih efektif apabila terdapat perasaan empati dari keduanya yang meminimalisir timbulnya konflik dalam hubungan antarpribadi.
9
Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, h.287.
23
c)
Sikap Mendukung (Supportiveness) Hubungan
Antarpribadi
yang
efektif
adalah
hubungan yang memiliki sikap saling mendukung serta adanya pengakuan satu sama lain. Di dalam menjalin relasi antara orangtua dan anak, setiap anggota keluarga harus memberikan dukungan terhadap anggota keluarga yang lainnya. Karena dengan adanya dukungan dari keluarga akan membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapi setiap anggota keluarga. Baik dalam orang tua dan anak. Di dalam menjalin relasi antara orangtua – anak, seorang orangtua harus memiliki sifat suportif apabila memang orangtua yang salah, dan untuk seorang anak juga harus suportif dalam mengakui kesalahannya. Ada beberapa prinsip dalam mendukung komunikasi keluarga,sehubungan dengan komunikasi antara orangtua dan anak, diantaranya : 1) Bersedia memberikan kesempatan berbicara kepada setiap anggota keluarga. 2) Mendengarkan secara aktif apa yang dibicarakan oleh lawan bicara. 3) Menghormati kepentingan – kepentingan tiap anggota keluarga.
24
4) Menyelesaikan konflik secara adil sehingga terjalin komunikasi yang baik.10 d) Sikap Positif (Positiveness) Sikap positif adalah selalu melihat sesuatu dengan hal yang baik. Sikap positif bertentangan dengan sikap ketidakacuhan. Sikap positif mengacu pada dua aspek komunikasi
antarpribadi.
Pertama,
komunikasi
interpersonal terbina jika setiap pribadi memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri. Kedua, perasaan positif sangat penting diperlukan untuk menjalin interaksi yang efektif. Sikap positif biasanya terdiri dari pujian atau penghargaan. Sikap positif dalam menjalin komunikasi antar pribadi mutlak diperlukan. Agar komunikasi bisa berjalan dengan efektif. Komunikasi dapat terwujud jika keduanya dapat berpandangan positif terhadap dirinya sendiri. Untuk orangtua tidak selalu berfikiran negatif kepada anaknya. Agar tercapai komunikasi yang efektif maka orangtua dapat memberikan reward terhadap anaknya apabila seorang melakukan sesuatu yang membanggakan.
10
Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana, 2014), h.173.
25
e) Kesetaraan (Equality) Komunikasi akan berjalan dengan efektif apabila kondisinya setara. Kesetaraan adalah perasaan saling melengkapi antara kedua pelaku komunikasi. Dengan artian harus ada pengakuan bahwa kedua belah pihak sama – sama bernilai dan berharga. Konsep Relationship sangat penting dalam kajian komunikasi antarpribadi. “Jalinan Hubungan” merupakan seperangkat harapan yang ada pada partisipan yang dengan itu
mereka
menunjukan
perilaku
tertentu
dalam
komunikasi. “Relationship” antar individu senantiasa melatar belakangi pola – pola interaksi di antara partisipan dalam
komunikasi
antarpribadi.
Relationship
dalam
komunikasi antar pribadi tidak selamanya bersifat simetris. Tidak jarang terdapat kecenderungan dominasi dalam hubungan antarpribadi.11 Terdapat 3 pola hubungan dalam komunikasi antarpribadi : 1.
Pola komunikasi simetris adalah perilaku pelaku merespon dengan cara yang sama perilaku pelaku komunikasi yang lainnya (sejajar). Jika pelaku
11
Pawito,Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Jogyakarta: Lembaga Kajian Islam Sosial, 2007), h.57.
26
melakukan
kebaikan,
maka
pihak
lain
juga
melakukan hal yang sama. 2.
Pola komunikasi asimetris adalah perilaku pelaku bertolak belakang dengan perilaku yang lainnya (tidak sejajar) cenderung tidak adanya respon.
3.
Pola komunikasi komplementer adalah pelaku komunikasi merespon dengan cara yang berlawanan dan cenderung bersifat saling melengkapi. Contoh : Ketika seseorang bersifat mendominasi, yang lain mematuhinya12
3. Komunikasi Orangtua- Anak menurut Islam Di dalam Al – Qur’an sering menggunakan kata ahli sebagai arti dari keluarga. Menurut Al – Isfahani , keluarga adalah tempat memadukan rasa yang melalui dirinya keturunan seseorang berkembang, serta menjadi tempat berlabuh seorang laki – laki.13 Konsep
ahli
atau
keluarga
dalam
Islam
dibentuk
berdasarkan pernikahan yang sah, yakni pernikahan yang sah, yakni pernikahan yang memenuhi syarat dan rukun yang ditetapkan oleh Al – Qur’an dan Sunnah. 12
Stephen W. Littlejhon, Teori Komunikasi,Edisi 9 ,(Jakarta: Salemba Humanika,2008),h.286. 13
Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah, (Jakarta:Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI,2011), h.31.
27
Keluarga inti terdiri dari seorang ayah, ibu dan anak. Disini akan dijelaskan bagimana ajaran Islam menjelaskan kedudukan masing – masing dalam keluarga14 : a.
Kedudukan seorang suami / ayah dalam Islam Kedudukan suami menurut Al – Qur’an adalah sebagai kepala keluarga. Berdasarkan kedudukan suami sebagai kepala keluarga, maka tugas pokok dan fungsi suami terhadap keluarganya adalah mencari nafkah yang halal yang mencakup kebutuhan sandang, pangan dan papan serta tugas seorang suami sekaligus ayah bagi anak – anaknya adalah memperhatikan, melindungi dan mendidik anak – anaknya. Namun di dalam Islam kepemimpinan yang dimiliki seorang ayah dalam keluarga tidak boleh berlaku sewenang – wenang, tetapi harus dijalankan secara musyawarah, harus melibatkan istri dan anak – anak dalam memutuskan sebuah keputusan. Karena di dalam Al- Qur’an prinsip musyawarah
merupakan
solusi
terbaik
dalam
menyelesaikan setiap persoalan, temasuk masalah yang terjadi dalam keluarga. Berikut adalah ayat Al – Qur’an
14
Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah,h.92.
28
yang menjelaskan tentang konsep musyawarah dalam masalah di keluarga :
Artinya : “Dan ibu – ibu hendaklah menyusui anak – anaknya selama 2 tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli warispun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketuahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.” Dalam ayat diatas menjelaskan tentang perintah orangtua yaitu ibu untuk melaksanakan kewajibannya menyusukan anak anaknya beserta ketentuannya, dan kewajiban ayah sebagai seorang kepala keluarga untuk mencari nafkah dengan cara yang halal.
29
b. Kedudukan Isteri/ Ibu dalam Islam Menurut ajaran Islam, kedudukan seorang isteri dalam keluarga adalah sebagai ibu rumah tangga.15 Sebagai seorang ibu rumah tangga maka seorang istri memiliki tugas – tugas pokok diantaranya, sebagai manager rumah tangga. Sebagai pendidik bagi anak – anaknya. Sebagai pemelihara kehormatan keluarganya, dan sebagai tempat berlabuh suami dalam keadaan suka maupun duka. c. Kedudukan Anak dalam Islam Islam memandang kedudukan seorang anak sangat penting bagi keluarga, masyarakat dan negara. Karena anak merupakan anugerah dari Allah Swt. Dalam islam anak merupakan salah satu kunci surga. Selain kewajiban seorang orangtua, islam juga menekankan kewajiban anak kepada orangtuanya. Al – Qur’an menjelaskan tentang kewajiban anak terhadap orangtua pada ayat sebagai berikut :
15
Asep Usman Ismail, Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah, h.92.
30
Artinya : “Dan Tuhan- mu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu dan bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua – duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali – kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (Q.S Al – Isra : (23)) Berdasarkan ayat diatas, menjelaskan tentang poin – poin kewajiban seorang anak terhadap orangtuanya. Diantaranya : 1.
Perintah untuk tidak menyembah selain Allah
2.
Berbuat baik kepada kedua orangtua
3.
Merawat orangtua dengan sebaik mungkin dan yang paling utama adalah perintah untuk berbakti kepada kedua orangtua, baik itu ayah dan ibu sampai akhir hayatnya. Tetap menjalin hubungan yang baik dengan
orangtua
dengan
tidak
memutuskan
hubungan silaturahmi. 4.
Perintah untuk berkata yang baik dan menghindari sikap dan perbuatan yang dapat menyakiti perasaan
31
kedua orangtua. seperti tidak mengeluarkan kata kata kasar kepada kedua orangtua. Selain perintah untuk menghormati kedua orangtua seperti poin – poin diatas. Anak tidak harus menerima apa saja yang diperintah oleh orangtuanya. Apalagi menyuruh kepada kesesatan. Digambarkan
dalam Surah Luqman juga penjelasan apabila
orangtua menyuruh kepada jalan yang menyesatkan. Seorang anak tidak harus mentaatinya. Tetapi tetap harus menghormati mereka sebagai seorang orangtua. Hal tersebut tertuang dalam Surah Luqman ayat 15 sebagai berikut :
Artinya: “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempaunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau mentaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka Aku akan beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S Luqman : 31 (15)). Hubungan antara orang tua dan anak sangatlah penting dalam Islam, sehingga Allah telah menuliskan beberapa kisah orangtua dan anak di dalam Al- Quran. Yaitu melalui tokoh – tokoh yang ada dalam Al –Qur’an dalam menjalin komunikasi
32
dalam keluarganya. Allah menjelaskan tentang hak - hak dan kewajiban apa saja yang harus dipenuhi oleh orangtua ataupun oleh seorang anak. Hal tersebut dikemas secara variatif, ada yang berupa informasi, perintah maupun larangan. Hal ini dilakukan agar kisah di dalam Al – Qur’an bisa dijadikan teladan dalam menjalani kehidupan dalam berkeluarga. Dari
penjelasan
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa
Komunikasi antara orang tua – anak telah diatur dengan sangat baik dalam Islam , seorang anak harus berbakti dan menghormati kedua orang tuanya tetapi tetap bersifat berimbang. Apabila seorang orangtua mengajarkan kepada kesesatan, maka seorang anak tidak harus mentaatinya. Tetapi tetap harus memperlakukan orangtua mereka dengan sopan. Dan sebagai orangtua harus bertanggung jawab atas kelangsungan hidup anak - anaknya.
33
B. Tinjauan umum tentang Film 1. Film Sebagai Media Dakwah Dakwah telah berlangsung sejak zaman Nabi Muhammad SAW sampai sekarang. Karena seiring perkembangan teknologi dan semakin kompleksnya problematika yang dialami oleh manusia maka dibutuhkan media dakwah yang inovatif yang lebih mudah diterima oleh masyarakat luas. Salah satunya dengan menggunakan media massa. Media massa yang sangat besar pengaruhnya adalah media massa yang terdiri atas Pers, Film, Radio dan Televisi.16 Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa adalah dapat menjangkau komunikan dalam jumlah yang relatif banyak dan dalam waktu yang serempak. Sebagai media komunikasi massa, Film dapat menjadi media dakwah yang efektif dengan pendekatan yang menarik untuk menyampaikan pesan – pesan tertentu berdasarkan kaidah kaidah sinematografi,
karena
secara
psikologis
film
memiliki
kecenderungan yang unik dalam menerangkan hal – hal yang
16
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu ,2011), h .90.
34
masih samar, mengurangi keraguan dan lebih mudah untuk diingat.17 Sesuai dengan definisi film Film menurut UU No.33 Tahun 2009, yaitu film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan. Pada dasarnya, film merupakan salah satu bentuk hiburan yang populer dan menjadikan manusia larut dalam sebuah dunia imajinasi pada saat-saat tertentu. Saat ini beberapa film telah mengkombinasikan unsur hiburan dan pendidikan di dalamnya, sehingga film atau movie dapat juga menjadi media pembelajaran manusia mengenai sejarah, tingkah laku manusia dan ilmu pengetahuan.18 Film memiliki berbagai fungsi. Salah satunya adalah pesan pesan keagamaan. Ada film yang menampilkan pesan dakwah secara terang – terangan melalui judul yang digunakan, namun ada pula film yang secara eksplisit menampillkan pesan dakwahnya. Karena sifat film yang tidak hanya memiliki nilai informasi tetapi film memiliki nilai ekslusif bagi para penontonnya. 17
Wahyu Illahi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya ,2010), h.108. 18
Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan „Jeruji Besi‟,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010), h. 14.
35
Biasanya dalam sebuah film menyampaikan pesan – pesan keagamaan melalui dialog antar pemain dan gerakan gerakan yang disajikan dalam film. 2. Unsur Film Terdapat dua unsur yang membantu kita untuk memahami sebuah
film.
Keduanya
saling
berkesinambungan
dalam
membentuk sebuah film, unsur ini saling melengkapi, dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pembentukan film. Diantaranya adalah unsur naratif dan unsur sinematik. a. Unsur Naratif Unsur ini berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Oleh karena itu setiap film tidak akan pernah lepas dari unsur naratif. Unsur ini meliputi pelaku cerita atau tokoh, permasalahan dan konflik,tujuan, serta lokasi dan waktu. 1. Pemeran/ Tokoh Dalam film, ada dua tokoh penting yang membantu ide cerita yaitu pemeran utama dan pemeran pendukung. Pemeran utama adalah bagian dari ide cerita dalam film yang diistilahkan protagonis, sedangkan pemeran pendukung disebut dengan istilah
antagonis
yang
biasanya
dijadikan
pendukung ide cerita dengan karakter pembuat
36
masalah dalam cerita menjadi lebih rumit atau sebagai pemicu konflik dalam cerita. 2. Permasalahan dan Konflik Permasalahan
dalam
cerita
diartikan
sebagai
penghambat tujuan, yang dihadapi tokoh protagonis untuk mencapai tujuannya, biasanya di dalam cerita disebabkan oleh tokoh antagonis. Permasalahan ini pula yang memicu terjadinya konflik antara pihak protagonis dengan pihak antagonis. Permasalahan bisa muncul tanpa disebabkan pihak antagonis. 3. Tujuan Dalam sebuah cerita, pemeran utama pasti memiliki tujuan atau sebuah pencapaian dari karakter dirinya. Biasanya dalam cerita ada sebuah harapan dan cita – cita dari pemeran utama, harapan itu dapat berupa fisik ataupun abstrak (non- fisik). 4. Ruang/Lokasi Ruang dan lokasi menjadi penting untuk sebuah latar cerita, karena biasanya, latar lokasi menjadi sangat penting untuk mendukung suatu penghayatan sebuah cerita. 5. Waktu Adanya penempatan waktu dalam cerita dapat membangun sebuah cerita yang berkesinambungan
37
dengan alur cerita, karena dengan adanya waktu, alur cerita dapat terasa lebih realistis karena telah membantu adanya suasana antara pagi, siang, sore ataupun malam. b. Unsur Sinematik Unsur sinematik adalah unsur yang membantu ide cerita untuk dijadikan sebuah produksi film. Karena unsur sinematik merupakan aspek – aspek teknis dalam sebuah produksi film. Ada empat elemen yang mendukung unsur sinematik, diantaranya yaitu: 1. Mise- en scene Ini dapat dikatakan sebagai mata kamera, karena meliputi segala hal yang ada di depan kamera. Miseen scene memiliki empat elemen pokok.
Yaitu,
setting atau latar, tata cahaya, kostum dan make – up, serta akting atau pergerakan pemain. 2. Sinematografi Sinematografi adalah perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan antara kamera dengan objek yang akan diambil gambarnya. 3. Editing Yaitu proses penyatuan dan pemberian efek pada sebuah gambar (shot) lainnya.
38
4. Suara Suara adalah segala hal dalam film yang mampu kita tangkap melalui indera pendengaran.19 3. Jenis Film Film memiliki beberapa jenis penyampaian pesan dan penyampaian makna, itu semua tergantung seperti apa cara penyampaian yang akan di buat. Film dibagi menjadi tiga jenis yakni dokumenter, fiksi dan eksperimental. pembagian ini didasarkan atas cara bertuturnya dari film tersebut, ada dua pembagiannya yaitu naratif dan non-naratif. Film fiksi mempunyai struktur naratif
yang jelas,
sedangkan film dokumenter dan film eksperimental tidak memiliki struktur naratif yang jelas. Adapun definisi dari jenis-jenis film yang dijelaskan oleh Himawan Pratista secara singkat, sebagai berikut: 20 a)
Film Dokumenter Film ini biasanya berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa atau kejadian. Film dokumenter ini tidak menciptakan suatu peristiwa tetapi merekamnya. Film dokumenter juga tidak memiliki tokoh antagonis maupun protagonis.
19
Himawan Pratista, Memahami Film (Yogyakarta: Homerian Pustaka,2008) ,
20
Himawan Pratista, Memahami Film , h .4.
h.3.
39
Struktur bertutur dari film dokumenter umumnya sederhana dengan tujuan agar penonton dapat memahami dan percaya fakta-fakta yang disajikan. b)
Film Fiksi Film fiksi terikat oleh plot, dari sisi cerita, film fiksi sering menggunakan cerita rekaan di luar kejadian nyata serta memiliki konsep pengadeganan yang telah dirancang sejak awal. Struktur film biasanya terikat dengan hubungan sebab akibat. Cerita fiksi juga biasanya memiliki karakter (penokohan) seperti antagonis dan protagonis.
c)
Film Eksperimental Film ini merupakan jenis film yang sangat berbeda dengan dua jenis film lainnya. Film ini tidak memiliki atau terikat oleh plot tetapi tetap memiliki struktur. Strukturnya sangat dipengaruhi oleh insting subyektif sineas seperti gagasan, ide, emosi, serta pengalaman batin mereka. Film ini umumnya tidak bercerita tentang apapun, dan juga bentuk dari film ini abstrak dan tidak mudah dipahami, karena mereka menggunakan simbolsimbol personal yang mereka ciptakan sendiri.
40
4. Klasifikasi Film Menurut himawan pratista dalam bukunya yaitu Memahami Film, metode yang paling mudah dan sering digunakan untuk mengklasifikasi film adalah berdasarkan genre, yaitu klasifikasi dari sekelompok film yang memiliki karakter atau pola yang sama sebagai berikut : a)
Drama Drama
merupakan
mengetengahkan
aspek-aspek
tema
yang
human
interest,
sehingga yang dituju adalah perasaan penonton untuk dapat meresapi setiap kejadian yang menimpa tokoh dalam adegan tersebut. Tema ini pula bisa dikaitkan dengan latar belakang kejadiannya. Jika kejadiannya tersebut di sekitar keluarga, maka disebut dengan drama keluarga. b)
Action Pada istilah ini action sering kali berkaitan dengan adegan berkelahi, bertengkar, dan tembakmenembak. Sehingga, tema ini bisa dikatakan sebagai film
yang berisi “pertarungan” atau
“perkelahian” fisik yang dilakukan oleh peran protagonis dengan antagonis.
41
c)
Komedi Komedi merupakan tema yang berbeda dengan lawakan. Sebab, jika dalam lawakan biasanya yang berperan adalah para pelawak. Dalam komedi itu tidak dilakonkan oleh para pelawak, melainkan pemain film biasa saja. Inti dari tema komedi selalu menawarkan sesuatu yang membuat penontonnya tertawa terbahak-bahak. Biasanya juga, film yang berkaitan dengan komedi ini merupakan suatu sindiran pada fenomena sosial atau kejadian tertentu yang sedang terjadi.
d)
Horor Jika sebuah film menawarkan suasana yang menakutkan,
menyeramkan,
dan
membuat
penontonnya merinding, itulah yang disebut dengan film horor. Suasana horor dalam film itu bisa dibuat dengan cara animasi, special effect, atau bisa langsung diperankan oleh tokoh-tokoh dalam film tersebut. e)
Tragedi Pada tema ini, tragedi menitikberatkan pada nasib manusia. jika sebuah film dengan akhir cerita sang tokoh selamat dari kekerasan, perampokan
42
atau bencana alam dan lainnya, bisa disebut dengan tragedi. f)
Drama Action Tema ini merupakan gabungan dari dua tema, yaitu drama dan action. Pada tema drama action ini biasanya menyuguhkan suasana drama dan juga adegan-adegan berupa “pertengkaran fisik.” Untuk menandainya, dapat dilihat dengan cara melihat alur cerita film. Biasanya film dimulai dengan suasana drama, lalu setelah itu alur meluncur dengan menyuguhkan suasana tegang, biasanya berupa pertengkaran-pertengkaran.
g)
Komedi tragis Suasana terlebih
dahulu,
komedi
biasanya
kemudian
ditonjolkan
menyusul
dengan
adegan-adegan yang tragis. Suasana yang dibangun memang gentir, sehingga penonton terbawa dengan emosinya
dalam
suasana
tragis,
akan
tetapi
terbungkus dalam suasana komedi. h)
Komedi horor Komedi horor sama dengan seperti komedi tragis, suasana komedi horor juga merupakan gabunga antara tema komedi dan horor. Biasanya film dengan tema ini menampilkan film horor yang
43
berkembang,
kemudian
diplesetkan
menjadi
komedi. i)
Parodi Tema parodi ini merupakan duplikasi dari tema film tertentu. Tetapi diplesetkan, sehingga ketika film parodi ditayangkan, para penonton akan melihat satu adegan film tersebut dengan tersenyum dan tertawa. Penonton berbuat demikian tidak sekedar karena film yang ditayangkan itu lucu tetapi karena adegan yang ditonton pernah muncul di filmfilm sebelumnya. Tentunya para penikmat film parodi akan paham kalau sering menonton film, sebab parodi selalu mengulang adegan film yang lain dengan pendekatan komedi. Jadi, tema parodi itu berdimensi duplikasi film yang sudah ada, kemudian dikomediakan.
Film Mencari Hilal, termasuk ke dalam karakteristik film drama. Atau bisa juga diklasifikasin ke dalam drama keluarga, karena isi cerita mengangkat tentang komunikasi antara orangtua dan anak. Serta film ini memiliki latar belakang kejadian sosial yaitu adanya perbedaan pendapat dan faham – faham keagamaan dalam pencarian hilal di Indonesia.
44
C. Teori Narasi Narasi berasal dari bahasa latin narre yang artinya membuat tahu. Narasi berhubungan dengan usaha untuk memberitahu sesuatu atau peristiwa.21 Narasi adalah suatu bentuk wacana
yang berusaha
menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi mendefinisikan di mana, bagaimana berbagai hal bisa terjadi, kapan hal – hal tersebut terjadi, dan seberapa cepat hal – hal tersebut terjadi.22 Narasi dapat dibatasi sebagai suatu bentuk wacana yang sasaran utamanya adalah tingkah laku yang dijalin dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa yang terjadi dalam suatu waktu.23 Narasi berisikan tentang bagaimana cerita disampaikan melalui representasi dari teks. Teks dilihat sebagai rangkaian peristiwa, logika, dan tata aturan peristiwa yang akan digunakan atau tidak. Teks dapat dikatakan narasi, apabila terdapat berbagai macam peristiwa. Narasi mempunyai alur yang didasarkan pada hubungan sebab dan akibat. Menurut Braston and Stafford, narasi terdiri dari atas empat model, yaitu:24
21
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2013), h.1. 22
Graeme Burton, Yang Tersembunyi di Balik Media ; Pengantar Kepada Kajian Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2006), h.139. 23 24
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), h.136.
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003) , h.56-57.
45
a. Narasi menurut Tvzetan Todorov, suatu cerita yang memiliki alur awal, tengah dan akhir. b. Narasi menurut Vladimir Propp, suatu cerita yang pasti memiliki karakter penokohan. c. Narasi menurut Levis Strauss, suatu cerita yang membahas mengenai hubungan narasi dengan mitos. d. Narasi menurut Rolland Barthes, suatu cerita yang membahas narasi dengan kode – kode. Setelah pemaparan model-model analisis singkat di atas, Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan dua model klasifikasi narasi yaitu menurut Tvzetan Todorov dan Vladimir Propp : 1. Model Analisis Narasi Todorov Setiap Narasi memiliki bagian pendahuluan, tengah, dan akhir. Menurut Todorov suatu narasi berawal dengan adanya keseimbangan (ekuilibrium) yang menandai suatu keadaan yang baik baik saja. yang kemudian keadaan itu terganggu karena adanya gangguan/ masalah.25 Lalu narasi diakhiri oleh adanya upaya untuk menyelesaikan masalah sehingga keseimbangan (ekuilibrium) dapat tercipta kembali.26 Pembuat narasi secara sengaja memilih peristiwa, rangkaian peristiwa yang kronologis di
25
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h.46. 26
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003), h.36.
46
ubah oleh pembuat narasi menjadi flashback dengan tujuan untuk menciptakan ketegangan dan menarik perhatian penonton.27 Selain itu narasi juga mempunyai struktur, jika digambarkan struktur narasi menurut Todorov adalah sebagai berikut: Gambar 1 : Struktur Narasi28 Ekuilibrium (Keseimbangan)
Gangguan (Kekacauan)
Ekuilibrium (Keseimbangan)
Narasi tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata. Narasi berisikan penjelasan tentang bagaimana cerita disampaikan, bagaimana materi dari suatu cerita dipilih dan disusun untuk mencapai efek tertentu kepada khalayak. 29 Jika sebuah narasi dipotong-potong, maka narasi mempunyai beberapa bagian (sub) di mana masing-masing bagian saling terhubung. Dalam konteks ini, narasi bukan hanya memilih peristiwa yang dianggap penting tetapi juga menyusun peristiwa tersebut ke dalam tahapan tertentu. Peristiwa mempunyai tahapan awal hingga akhir dan tahapan tersebut merupakan cara dalam menghadirkan peristiwa kepada penonton atau pembaca. Tahapan yang melekat inilah dipakai dalam melihat peristiwa. Alur merupakan jalinan
27
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2013), h.45. 28
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media , h. 46 . 29
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003), h.38.
47
peristiwa yang satu ke peristiwa yang lain sehingga membentuk suatu cerita yang utuh atau memuat sederetan peristiwa yang dialami oleh para tokoh. Karena peristiwa tidak dapat dilihat secara acak, tetapi tersusun dalam suatu tahapan tertentu melalui alur pada cerita.30 Berikut adalah pembagian alur cerita menurut Tvzetan Todorov : a) Alur Awal Bagian pendahuluan pada alur awal suatu cerita adalah bagian yang menyajikan suatu perkenalan peristiwa yang menjadi daya tarik dan mengharuskan penonton atau pembaca memahami adegan-adegan
selanjutnya.31
Perkenalan
tersebut
berupa
perkenalan tokoh, situasi, dan latar certia. Setiap situasi dapat menghasilkan suatu perubahan yang dapat membawa akibat atau perkembangan lebih lanjut di tahapan berikutnya. Ada situasi yang sederhana, tetapi ada juga situasi yang kompleks. Kesederhanaan atau kekompleksannya tergantung dari mata yang berbeda. Kompleks tidaknya situasi dapat diukur dari kaitan-kaitan antara satu faktor dengan faktor yang lain, dapat diukur dari jumlah faktornya, dan dapat pula diukur dari akibat-akibat yang ditimbulkannya serta rangkaian-rangkaian kejadian selanjutnya.32 30
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, (Jakarta :Kencana Prenada Media Group, 2013) h.45-46
151.
31
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007) h.56
32
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007) , h.150-
48
b) Alur Tengah Bagian alur tengah pada suatu cerita menyajikan tahapan di mana mulai memasuki tahap konkretisasi dan melepaskan dirinya dari situasi awal33, hal ini diperlihatkan ketika rangkaian ketegangan akan masalah – masalah mulai terjadi dan keadaan yang tadinya tenang mulai terganggu dengan adanya gangguan tersebut.
Pada
bagian
ini
mulai
terdapat
upaya
untuk
menyelesaikan masalah. Bagian alur tengah merupakan batang tubuh yang utama dari seluruh tindak-tanduk para tokoh. Bagian ini merupakan rangkaian dari tahap-tahap yang membentuk seluruh proses narasi.34 c) Alur Akhir Bagian penyelesaian pada alur akhir suatu cerita bukan hanya menjadi titik di mana berakhirnya suatu tindakan tetapi juga menjadi akhir dari titik di mana masalah – masalah yang diawal terlihat tidak mungkin terselesaikan mulai menemukan solusinya.35 Nama teknis bagian akhir dari suatu narasi disebut juga peleraian atau denouement.36 Bila seorang pembuat film ingin membuat sebuah cerita, ia menganggap bagian akhir cerita sebagai titik di 33
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003) h.56. 34
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2007), h.56.
35
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h.154.
36
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi, h.155.
49
mana perbuatan dan tindak-tanduk dalam seluruh narasi itu memperoleh maknanya yang bulat dan penuh.37 Jadi, dalam bagian akhir ini mencakup pemecahan dari suatu permasalahan dan penutup dengan makna dari suatu cerita. 2. Model Analisis Narasi Propp Suatu narasi mempunyai karakter tokoh, yakni orang atau tokoh yang mempunyai sifat atau perilaku tertentu. Karakterkarakter tersebut masing-masing mempunyai fungsi dalam narasi dan setiap karakter saling berkesinambungan. Narasi tidak hanya menggambarkan isi, tetapi di dalamnya juga terdapat berbagai karakter. Karakter di sini dapat sesuatu yang sering ada di kehidupan nyata atau berupa karakter seorang superhero. Karakter tokoh dalam sebuah cerita membantu kita untuk menggambarkan dunia atau realitas.38 Menurut Propp, karakter – karakter di dalam narasi memiliki fungsi tertentu yang membuat narasi menjadi utuh. Agar pesan dapat tersampaikan, karakter tokoh dapat mewakili isi dari suatu pesan. Mulai dari karakter pahlawan (orang baik), kemudian penjahat hingga karakter-karakter tokoh yang membantu pahlawan dan penjahat.39 Propp tidak tertarik dengan 37
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003), h.56. 38
David Herman, The Cambridge Companion to Narrative, (New York: Cambridge University Press, 2007), h.71. 39
Eriyanto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013) h.65.
50
motivasi psikologis dari masing-masing karakter. Ia lebih melihat karakter itu sebagai sebuah fungsi dalam narasi.40 Menurutnya dalam struktur naratif yang penting bukanlah tokoh – tokohnya melainkan aksi dari tokoh – tokoh tersebut yang disebut dengan fungsi. Berikut adalah klasifikasi karakter tokoh dalam narasi menurut Propp antara lain:
Tabel 2.1 Karakter dalam Narasi41 NO
KARAKTER
FUNGSI
1
Penjahat (Villain)
Karakter ini adalah sosok yang membuat konflik dalam narasi. Seorang tokoh yang memerankan peran antagonis.
2
Pahlawan (Hero)
Penderma (Donor) 3
4
Penolong (Helper)
Karakter ini dalam narasi adalah orang yang mengembalikan situasi kacau akibat kehadiran penjahat menjadi situasi normal. Karakter ini dalam narasi adalah orang yang memberikan sesuatu kepada pahlawan, bisa berupa benda, informasi ataupun nasihat, kekuatan supranatural. Dimana pertolongan tersebut dapat membantu pahlawan dalam penyelesaian masalah dalam narasi.
Karakter ini dalam narasi adalah orang yang secara langsung membantu pahlawan dalam mengalahkan penjahat dan mengembalikan situasi kembali kepada
40
Arthur A. Berger, Media and Society: A Critical Perspectiv, (Boulder: Rowman and Littlefield Publishers, 2003), h.43. 41
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003) ,h.34.
51
situasi normal. 5
Putri (Princess)
Karakter ini dalam narasi adalah orang yang mengalami perlakuan buruk dari sang penjahat, tetapi selain itu karakter ini juga dapat digambarkan sebagai orang terdekat dari pahlawan.
6
Ayah sang putri
Karakter ini adalah orang yang memberikan penghargaan kepada pahlawan.
Pengirim (dispatcher)
Karakter ini dalam narasi digambarkan sebagai orang yang mengirim pahlawan untuk menyelesaikan tugas dalam melawan penjahat. Pengirim dalam narasi biasanya seorang raja atau seorang bijak yang dihormati.
7
8
Pahlawan Palsu
Karakter ini dalam narasi adalah tokoh yang pada awalnya digambarkan baik dan membantu pahlawan, tetapi di akhir cerita baru terbongkar bahwa dia sebenarnya adalah seorang penjahat.
(the false hero)
Karakter dalam narasi di atas dapat diterapkan pada semua narasi, baik cerita tradisional ataupun cerita modern. Karakter tokoh yang telah dikemukakan oleh Propp telah dibagi menjadi dua tokoh utama, yakni pahlawan dan penjahat. Karakter pahlawan dan penjahat tersebut masing-masing didukung oleh karakter tokoh lain dalam sebuah narasi sebagai pembantu.42 Melalui kedua model analisis narasi tersebut, penelitian ini akan mengkaji melalui alur dan karakter tokoh yang akan diperkuat juga oleh dialog pada film. 42
Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media, (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h.73-74.
52
Definisi menarik tentang narasi diungkapkan oleh Bragnigan, yakni narasi adalah cara untuk mengelola data spasial dan temporal menjadi penyebab dan memunculkan efek keterkaitannya sebuah peristiwa dari awal, tengah dan akhir cerita yang akan menimbulkan sifat dari cerita itu.43 Alasan penulis menggunakan analisis narasi adalah untuk mengetahui narasi yang lebih mendalam dengan keterkaitan relasi orangtua –anak melalui dialog pada film tersebut, karakter tokoh dan alur cerita yang diperkuat oleh dimensi visual berupa screenshot dalam adegan film tersebut secara ilmiah.
43
Gill Braston and Roy Stafford, The Media Student's Book, (London and New York: Routledge, 2003), h.33.
53
BAB III GAMBARAN UMUM FILM MENCARI HILAL A. Sekilas Film “Mencari Hilal” Mencari Hilal adalah sebuah film bergenre drama religi karya dari sutradara muda Ismail Basbeth yang sebelumnya telah sukses dalam sebuah film pendek yaitu shelter yang di produksi tahun 2011 dan another trip to the moon yang di produksi tahun 2015, Film Mencari Hilal merupakan film panjang religi pertama dari Ismail Basbeth. Mencari Hilal merupakan hasil kerja sama dari 5 Rumah Produksi, diantaranya Argi Film, Dapur Film, Mizan Production, MVP Pictures,dan Studio Denny JA.1 Film yang berdurasi 94 menit ini dirilis pada 15 Juli 2015 bertepatan dengan momen libur lebaran. Berikut adalah penjelasan dari kelima rumah produksi diatas : Dapur film adalah rumah produksi milik sutradara terkenal Indoensia yaitu Hanung Bramantyo yang didirikan tahun 2003 di Jakarta, dalam pembuatan film Mencari Hilal dapur film mendapat tugas mengenai bagian teknis pengambilan gambar.2 Mizan Production merupakan anak dari Mizan Grup yang dimiliki oleh Bapak Haidar Bagir. Dalam pembuatan film ini Mizan Production bertugas untuk memberikan ide cerita sesuai dengan dari “Gerakan Islam Cinta”. 3 1
Mencari Hilal (2015), www.movie.co.id diakses pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 11:53
WIB. 2
www.dapurfilm.com diakses pada 21 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB. Hasil wawancara penulis dengan Ismail Basbeth Selaku Sutradara film Mencari Hilal Pada 22 Mei 2016. 3
54
MVP Pictures atau biasa disebut Multivision Plus merupakan rumah produksi pertama di Indonesia. Kerjasama dihasilkan karena Raam Pundjabi menjadi salah satu produser dalam film Mencari Hilal. Rumah produksi ini mendapat bagian dalam pendistribusian film Mencari Hilal.4 Dan untuk Studio Denny JA merupakan studio film milik dari Bapak Denny JA yang memprakarsai gerakan “Indonesia tanpa Diskriminasi” yang mana pesan – pesan tersebut tertuang dalam film Mencari Hilal.5 Film ini tidak dibuat untuk kepentingan komersil, tetapi merupakan sebuah film gerakan dari dua kepentingan. Pertama, “Gerakan Islam Cinta” yang diprakarsai oleh Haidar Bagir selaku Direktur Mizan Grup. Gerakan Islam Cinta (GIC) adalah sebuah komunitas yang di deklarasikan oleh 40 tokoh muslim Indonesia di Jakarta sebagai bentuk respon kaum muslim terhadap fenomena intoleransi dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. Komunitas ini terbuka bagi setiap orang yang percaya bahwa Islam adalah agama cinta (rahmah), damai (salam) dan welas asih.6 Gerakan
yang
kedua
adalah
gerakan
“Indonesia
Tanpa
Diskriminasi” yang diprakarsai oleh Denny JA. Gerakan Indonesia Tanpa Diskriminasi (ITD) adalah sebuah gerakan yang menginginkan terciptanya Indonesia untuk semua, tanpa adanya diskriminasi. Gerakan ini muncul
4
http://www.mvpindonesia.com/ diakses pada 21 Agustus 2016 pukul 11.00 WIB. Hasil wawancara penulis dengan Ismail Basbeth Selaku Sutradara film Mencari Hilal Pada 22 Mei 2016. 6 www.islamcinta.com diakses pada tanggal 24 Juni 2016 pukul 22.07 WIB. 5
55
atas keprihatinan Denny JA atas berbagai bentuk diskriminasi yang terjadi di Indonesia terutama setelah reformasi 1998.7 Hal ini juga disampaikan oleh Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal pada saat wawancara dengan penulis. “...Karena film ini fokusnya bukan di komersialisisasi, tapi ini film gerakan bagaimana kemudian orang - orang film yang fokus pada issue ini bergabung untuk membuat film , Ini merupakan suatu gerakan Yang pertama “Gerakan Islam Cinta” adalah gerakan dari Direktur Mizan Grup yaitu pak Haidar Bagir, makannya ada Mizan Production lalu ada Denny JA Studio, dia punya gerakan “Indonesia Tanpa Diskriminasi”...”. Film Mencari Hilal berlatar sepenuhnya di Jogjakarta, sehingga tidak mengherankan jika hampir semua dialog yang ada dalam film ini berlogat jawa, serta latar waktu dalam film ini mengambil waktu saat bulan Ramadhan 1435 H atau pada tahun 2014. Film ini termasuk dalam road movie yaitu sebuah perjalanan yang dilakukan seorang ayah dengan anaknya. yang mengangkat tentang konflik yang kerap kali terjadi dalam kehidupan sehari – hari. Yaitu perbedaan antara seorang ayah yang “kaffah” dengan anak laki – laki yang “sekuler”. Di dalam film ini juga sengaja mengangkat isu – isu tentang Islam yang belakangan terjadi di Indonesia saat ini.
Diantaranya tentang
perbedaan pandangan, faham – faham antar Islam di Indonesia serta memasukkan beberapa kritik – kritik sosial untuk pemerintah. Menurut Ismail Basbeth, film ini sengaja mengangkat tema hari besar Islam karena film ini ingin mencerminkan bahwa perbedaan
7
http://dennyja-world.com diakses pada 24 Juni 2016 pukul 22.15 WIB.
56
sebenarnya bukan menjadi masalah sosial, namun yang seringkali menjadi masalah adalah cara manusia dalam menghadapi perbedaan yang ada. Kenyataan bahwa masyarakat Indonesia sulit menerima keberagaman. Film
ini
menceritakan
tentang
sebuah
penerimaan
atau
“acceptance”, yaitu bagaimana dua orang yaitu seorang ayah dan anak yang sangat berbeda dalam gagasan dan tujuannya pada akhirnya bisa menerima perbedaan yang ada dengan ditunjukan pada akhir cerita mereka bersalaman.8 Namun sayangnya film ini kurang mendapatkan respon positif di masyarakat Indonesia, terbukti dengan hanya tayang selama seminggu di bioskop Indonesia. Namun walaupun film ini tidak berhasil secara komersil, tetapi film ini masuk ke dalam banyak nominasi yang diadakan dalam ajang penghargaan di Indonesia. Selain masuk sebagai nominasi, film ini mampu membuktikan keberhasilannya dengan meraih berbagai penghargaan. Berikut adalah penghargaan yang telah didapatkan oleh film Mencari Hilal : 1.
Deddy Sutomo dan Oka Antara dalam Kategori Pasangan Terbaik pada Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
2.
Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2015.
3.
Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
8
Wawancara Pribadi dengan Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal, Jakarta, 22 Mei 2016.
57
4.
Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terpuji pada Festival Film Bandung 2015.
5.
Deddy Sutomo sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia (FFI) 2015.
6.
Oka Antara kategori Pemeran Pria Pendukung Terbaik Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
7.
Erythrina Baskoro kategori Pemeran Wanita Pendukung Terfavorit Indonesia Movie Actor Award (IMAA) 2016.
Melihat banyaknya penghargaan yang didapat dalam satu film selama 2 tahun berturut – turut membuktikan bahwa film Mencari Hilal adalah film yang diperhitungkan dan termasuk dalam film terbaik Indonesia. Selain di tayangkan di dalam negeri, Film Mencari Hilal juga ditayangkan dalam Ajang – Ajang Festival internasional, diantaranya Tokyo International Film Festival, Hongkong Asian Film Festival, Cinema Asia Amsterdam dan Copenhagem Pix di Denmark. seperti yang dinyatakan oleh Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal kepada penulis pada saat Wawancara . “...Dalam ajang internasional aku kirimin beberapa, tapi kan energi ku juga terbatas toh yang pertama itu di Tokyo itu nominasi kalo di tokyo itu Tokyo International Film Festival terus di Hongkong Asian Film Festival terus ada di Cinema Asia Amsterdam dan yang terakhir CPH pix (copenhagen denmark)...”
58
B. Sinopsis Film Mencari Hilal
Gambar 3.1 : Poster Film Mencari Hilal
Mahmud (Deddy Sutomo) adalah seorang pedagang tua yang sangat taat beragama, ia sangat menegakkan prinsip Islam secara kaffah dalam segala aspek hidupnya, namun kadangkala pola komunikasi Mahmud yang apa adanya membuat dirinya tidak disukai atau bahkan dimusuhi sebagian orang. Baginya hidup adalah ibadah dan satu-satunya hal yang penting di dunia ini adalah akhirat. "Semua ditentukan oleh Allah," adalah kata yang sering diucapnya. Mahmud memiliki 2 orang anak yaitu Halida dan Heli. Halida (Erythrina Baskoro) adalah anak pertama Mahmud, beliau sangat menyayangi ayahnya, bahkan mengurus hidup ayahnya yang sudah tua, Halida bekerja di kantor Imigrasi.
59
Heli (Oka Antara) adalah anak bungsu dari Mahmud. Heli seorang mahasiswa sekaligus aktivis lingkungan hidup di kampusnya. Berbeda dengan ayahnya, Heli tidak taat beragama. Heli sering membuat Mahmud gerah karena sikapnya yang sangat kritis terhadap agama . Heli sudah lama pergi meninggalkan rumahnya karena sering terjadi perdebatan dengan ayahnya. Perbedaan cara menjalani hidup inilah yang kemudian menjadi kerikil di dalam hubungan antara ayah dengan anak ini. Suatu hari Mahmud terpuruk ketika mendengar berita bahwa sidang Isbhat Kementrian Agama menelan dana hingga 9 milyaran rupiah, Mahmud yang sudah tua mengiginkan untuk mengulangi tradisi mencari hilal yang pernah dilakukannya saat pesantren dulu. Menurutnya, hilal adalah gerbang menuju Fitri dan pencarian hilal sangatlah bermakna dan Mahmud ingin membuktikan kepada semua orang bahwa ibadah tidak dibuat untuk memperkaya diri. Bertepatan dengan itu, Heli yang sudah tidak lagi dianggap keluarga kembali ke rumah. Kedatangannya bukan dalam rangka pulang kampung menjelang lebaran, melainkan hanya ingin meminta bantuan kakaknya yang bekerja di kantor imigrasi, untuk dibuatkan paspor agar ia dapat pergi ke Nicaragua. Awalnya Halida enggan namun akhirnya ia bersedia membantu Heli dengan satu syarat, yaitu Heli harus menemani Mahmud untuk mencari hilal. Awalnya Heli menolak untuk menemani Mahmud namun ia terpaksa menuruti permintaan Halida agar kakaknya yang bekerja di
60
kantor imigrasi itu membantunya mengurus paspornya yang kadaluarsa bertepatan dengan libur lebaran. Heli butuh secepatnya keluar negeri membantu para aktifis dunia berjuang melawan perusakan lingkungan di Nikaragua. Sampai akhirnya kedua bapak-anak ini melakukan perjalanan bersama dan bertemu banyak peristiwa dan orang, diantaranya ARIFIN (Toro Margens), teman lama Mahmud yang juga ternyata seorang caleg yang ambisius. Sampai akhirnya Mahmud dapat mewujudkan niatnya untuk melihat hilal yang diinginkannya dan Heli dapat mendapatkan paspor dari halida.
61
C. Biografi Sutradara Film Mencari Hilal
Gambar 2. Sutradara Film Mencari Hilal Ismail Basbeth
Ismail Basbeth adalah pria kelahiran wonosobo tahun 1985. Sebelum terjun ke dalam dunia film, ia terlebih dahulu belajar musik tradisional di bandung. Dan melanjutkan pendidikannya jurusan ilmu komunikasi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Ia mulai terjun ke dunia film saat bergabung dengan Jogja Netpac Asian Film Festival tahun 2006. Dan mulai membuat film pendek perdananya pada tahun 2008 yang berjudul “Hide and Sleep”.9 Pada
tahun
2011
dirinya
berpartisipasi
dalam
program
internasional dan mendapatkan fellowship untuk belajar di Asian Film Academy (AFA) di Korea Selatan dan memenangkan BFC & SHOCS Scholarsip Fund. Sampai saat ini, beliau telah memproduksi setidaknya 8 film pendek. Berikut adalah daftar film pendek hasil karya dari Ismail Basbeth : hide and sleep (2008), Harry van Jogja (2010), Fixation (2011), Shelter 9
http://jogjafilmacademy.com/id/pengajar-ismail-basbeth/ diakses pada 21 Agustus 2016 pukul 11.30 WIB.
62
(2011), Ritual (2012), The Thieves (2012), Lemari Kyo (2012), Who the fuck is Ismail Basbeth (2012). Another trip to the moon (2015) Setelah membuat film pendek. Ismail Basbeth mendapat tawaran dari Hanung Bramantyo untuk menyutradarai film Mencari Hilal (2015). Seperti yang disampaikan Ismail Basbeth saat wawancara dengan penulis sebagai berikut : “Sampai saat shooting pertama film panjang saya berjudul “Another trip to the Moon” kemudian saya bertemu dengan mas Hanung lalu diajak untuk membuat suatu karya saat itu. Satu ucapan mas Hanung yang saya ingat “Kalau seluruh sutradara muda berbakat seperti kamu hanya mengurusi dirimu sendiri, lalu siapa yang mengurusi penonton film Indonesia?” dan saat itu saya baru kepikiran, “kenapa ngga aku coba ya?”10 Mencari Hilal merupakan film panjang pertamanya. Dan film tersebut masuk dalam nominasi Asian Future Award dalam Tokyo Internasional Film Festival
tahun 2015 di tokyo serta mendapatkan
banyak penghargaan di Indonesia. Selain sebagai seorang sutradara. Ismail Basbeth juga merupakan seorang produser dan Co- Founder dari Hide Project Film , Lab bosan berisik, dan Jogja -NETPAC Asian Film Festival.11 Hide project film awalnya adalah sebuah rumah produksi alternatif yang memberikan perhatian dengan selalu memberikan penawaran alternatif baik dalam gaya bercerita, tema ataupun teknik produksi yang bekerja sama dengan sutradara – sutradara kreatif. Hal ini dilakukan
10
Hasil wawancara dengan Ismail Basbeth pada 22 Mei 2016. https://ismailbasbeth.wordpress.com/about/ artikel diakses pada 13 Agusutus 2016 pukul 18.00 WIB. 11
63
Basbeth bersama kedua temannya yang sama – sama konsen dalam bidang perfilman. Bosan berisik lab berdiri sejak tahun 2012. hadir untuk mempertahankan semangat eksperimentatif tidak hanya pada karya film, tetapi seperti seni rupa, seni pertunjukan, semi musik, dan sebagainya. Ismail Basbeth mengharapkan hadirnya kedua hal ini dapat saling mempengaruhi dan mampu merangsang tumbuh kembang sumber daya manusia yang kreatif dalam pengelolaan manajerial yang lebih dinamis dan adaptif di Indonesia.
62
BAB IV HASIL TEMUAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini penulis akan memaparkan temuan data dan hasil analisis penelitian yang terdapat dalam film Mencari Hilal, sesuai dengan teori yang penulis gunakan yaitu analisis model Tvzetan Todorov dan teori Vladimir Propp untuk menganalisis karakterisasi tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal. Berikut adalah hasil temuan yang berkaitan dengan teori diatas : A. Analisis KAP Orangtua dan Anak dalam Film Mencari Hilal Menurut Tvzetan Todorov, Narasi terbagi menjadi tiga bagian yaitu terdiri dari struktur awal, tengah, hingga akhir. Berikut adalah analisis alur narasi dari film Mencari Hilal. 1.
Analisis KAP Orangtua dan anak terhadap Alur Awal film Mencari Hilal Bagian awal adalah bagian pengenalan suatu cerita, memperkenalkan tokoh – tokoh dan keadaan masih tampak normal. Dengan adanya alur awal membuat penonton mampu memahami adegan – adegan selanjutnya dalam narasi. Penulis membatasi alur awal ini yaitu narasi yang dimulai dari film dimulai sampai dengan menit ke-30. Berikut adalah analisis alur awal dari narasi film Mencari Hilal.
63
Scene 1 : 00.00 – 09.26
Bagian ini dibuka dengan tulisan “ Mempersembahkan sebuah film
Gerakan
Islam
Cinta dan
Indonesia Tanpa
Diskriminasi” dan dilanjuttkan dengan pengertian hilal terlebih dahulu. Selanjutnya adegan pertama adalah saat Mahmud (Deddy Sutomo) yang sedang berdagang di pasar. lalu datang seorang pembeli yang ingin membeli beras di tokonya sebanyak 50 Kg, sedangkan di stok gudang, Mahmud hanya memiliki stok beras 70 Kg, terjadi perbedatan antara Mahmud dengan seorang pembeli tadi. : “Pak, minta yang ini 50 kg yaa” Busro (Karyawan Mahmud) : “Hhm, yang itu di gudang tinggal 70 Kg bu, ibu ambil 20 Kg saja yaa” Pembeli : “Lho, sampeyan ini bagaimana toh, kalo perlu yang ini saya naikan harganya jadi 10 ribu, ambil semua itu stokmu yang di gudang, tak habisin semua” Mahmud : “Astaghfirullah, buk kalau nanti orang lain membutuhkan piye?” Pembeli : “Sampeyan ini piye toh pak, katanya dagang, diajak untung kok malah ndak mau yo.” Mahmud : “Saya ngga dagang bu, Ibadah”.1 Pembeli
Melihat dialog tersebut, terlihat sekali bahwa pembeli tersebut bersifat sombong namun hal ini tidak menggoyahkan
1
Dialog pada durasi menit ke 02 : 30 dalam film Mencari Hilal.
64
Mahmud, ia menunjukkan bahwa ia benar -benar seseorang yang sangat memegang teguh nilai – nilai keislaman dalam seluruh aspek hidupnya. Ia tidak peduli apabila ia harus merugi. Karena menurutnya ia tidak berdagang melainkan Ibadah. Namun karena sifatnya yang dinilai sok agamis, banyak sekali rekan sesama pedagang yang tidak menyukai Mahmud, karena mereka menganggap Mahmud membuat tokonya sepi dari pembeli.
Scene 2 : 09.30 – 14:50
Keesokan harinya, Mahmud mendengar kabar di televisi yang menyebutkan bahwa sidang isbat Kementerian Agama menelan dana hingga milyaran rupiah, lalu Mahmud menanyakan tentang kebenaran masalah ini dengan temannya saat di pesantren dulu.
Saipul (Pak Hasmi),
Mendengar penjelasan dari
Saipul tentang apa saja yang membuat sidang Isbat memerlukan biaya milyaran rupiah, Mahmud ingin mengulang tradisi melihat hilal seperti yang ia lakukan dulu dengan teman- temannya di pesantren, lalu berniat mengajak Saipul , tetapi Mahmud tersadar bahwa Saipul tidak bisa ikut karena penyandang disabilitas. Berikut adalah kutipan dialog antara Mahmud dan Saipul : Mahmud
: “Pul, kita harus kirab lagi, kita harus pergi ke tempat kyai lagi”.
Saipul
: “Ooh boleh”
Mahmud
: “Kita harus lihat Hilal”
Saipul
:”Oke”
65
Mahmud
: “Kamu harus ikut pul”
Saipul
: “Uuuh ikuuuuuut”
Mahmud
: “Aku serius loh pul”
Saipul
: “Saya juga serius”
Mahmud
: “Astaghfirullah hal adziim” (sambil melihat keadaan saipul diatas kursi roda).2
Keinginan Mahmud tetap bulat, ia tetap berniat ingin pergi seorang diri melihat hilal, namun tidak diizinkan oleh putrinya Halida (Erythrina Baskoro), karena melihat kondisi kesehatan ayahnya yang sedang sakit dan sudah tua. Berikut adalah kutipan narasi saat Halida melarang kepergian Mahmud : Mahmud
: “Ndo, kalau sampe bapak meninggal belom sempat melihat hilal,Bapak ngga Ridho!”
Halida
: “Pak, kalo sampe terjadi apa – apa sama bapak, saya ngga bisa maafin diri saya sendiri pak. Apa bapak tega membiarkan saya seumur hidup dengan rasa bersalah”.
Mahmud
: “Ndo, bapakmu iki wes tuo, udah ngga ada kesempatan lagi”.
Halida
: “Bapak, orangtua halida tinggal bapak, tolonglah ngerti pak”.3
Dari percakapan diatas,
terlihat sekali bahwa
Halida
adalah seorang anak yang sangat patuh dan menyayangi ayahnya.
2
Dialog pada durasi menit ke 12 : 10 dalam film Mencari Hilal. Dialog pada durasi menit ke 18 : 15 dalam film Mencari Hilal.
3
66
Scene 3 : 14.51 – 20.46
Disaat yang bersamaan, Heli (Oka Antara) pulang. Keinginannya untuk pulang hanya untuk meminta tolong kepada Halida untuk dibuatkan paspor karena ia harus pergi ke nikaragua untuk membantu konflik yang terjadi disana. Awalnya Halida tidak ingin membantu membuatkan paspor untuk Heli, namun akhirnya Halida berjanji akan membuatkan paspor untuk Heli dengan syarat Heli harus menemani Mahmud pergi. Heli menolak menemani ayahnya. Berikut adalah kutipan Narasi saat Heli menolak untuk menemani ayahnya : Heli
: “Kamu ngga serius kan mbak? Aku kesini buat ngurusin paspor bukan buat ngurusin bapak”.
Halida
: “Apa semua aktivis itu kaya kamu gitu hel? Sama negara lain di belain, tapi sama bapak sendiri nemenin aja engga mau”.
Heli
: “Apa bapak pernah nemenin ibu saat ibu sakit?”
Halida
: “Menurut kamu, almarhum ibu akan seneng liat kamu gak hormat sama bapak gitu?”
Mahmud
: “Sudah” (sambil membanting koper miliknya) “kalau mau ikut suruh cepet” ucap Mahmud ke Halida seraya menyuruh Heli agar segera bergegas.4
Heli pun dengan terpaksa menuruti permintaan Halida untuk menemani Mahmud agar dapat segera dibuatkan paspor. 4
Dialog pada durasi menit ke 20 : 05 dalam film Mencari Hilal.
67
Scene 4 : 22.25 – 30.00
Perjalanan antara Mahmud dan Heli pun dimulai, diawali dengan menaiki bus, Mahmud yang memang memiliki sifat yang sangat Islami, selalu menerapkan ajaran Islam secara kaffah di segala lini hidupnya, tidak segan menceramahi seorang supir bus yang tidak berhenti saat melewati sebuah masjid. Berikut adalah dialog saat Mahmud menceramahi Supir bus. Mahmud Supir Bus Mahmud
Supir Bus
Mahmud Supir Bus
Mahmud
Supir Bus Mahmud
Supir Bus
: “Nak, sudah zuhur.” : “Yaa, memang sudah pak.” : “Satu mesjid sudah dilewati,tadi ada mushola kelewatan, mbo yaa’ kita ini solat dulu toh nak.” : “Kita ini musafir kan pak.” (Ucapnya Sambil meminum air mineral). : “Loh, nak ini nggak puasa toh?” : “Aduh pak, pekerjaan saya ini berat dan penuh resiko loh, gimana nanti kalo saya itu lemes, ngantuk, nasib penumpang saya itu loh.” : “Nak sudah bayar fidyah? Nak, orang yang menunda sholat itu nanti di alam kubur akan bertemu itu ular yang sering memukul pendosa berkali – kali sampai terjungkal. Itu baru menunda shalat, belum yang tidak berpuasa, belum yang tidak membayar fidyah, apalagi berzinah. Waaah dosanyaa, jangan jangan adik ini pernah berzinah?” : “Ih ngawur bapak”. : “Orang yang tau, pura – pura tidak tau, wah nanti akan dilaknat allah sebesar - besarnya! Sampean ini supir, jadi kalo nanti di akhirat kamu mau jadi ahli neraka?” : “Heh bapak ini emang siapa? Gusti Allah toh? Kok mau masukin orang
68
ke neraka? Emangnya bapak gusti allah?”5 Lalu Mahmud dan Heli diturunkan oleh Supir bus yang tidak suka diceramahi oleh Mahmud. Mahmud dan Heli terus berjalan. Mahmud terlihat bingung kemana ia akan pergi ,Mahmud pun menanyakan lokasi “Telaga Pekerti” yaitu tempat untuk melihat hilal saat ia pesantren dahulu , namun tidak ada satupun yang mengetahui tempat tersebut. Di saat itu Heli hendak membeli minum dan berniat untuk membatalkan puasanya, namun keinginan Heli itu ditentang Mahmud, minuman yang dibeli Heli dibuang oleh Mahmud. Heli pun tidak tinggal diam sekarang, dia menanyakan kepada Mahmud tempat apa yang ingin mereka tuju. Heli
Mahmud Heli
Mahmud
: “Sebenernya kita ini mau kemana? Kita udah ganti angkot 4 kali, lewatin tempat ini 2 kali.” : Dari mana kamu tahu? (seakan tidak mau disalahkan) : “Itu penginapan (sambil menunjuk ke arah hotel) ,udah bolak - balik kita lewatin.” : “Oke istirahat dulu lah”.6
Akhirnya Mahmud memutuskan untuk beristirahat di penginapan tersebut.
5 6
Dialog pada durasi menit ke 23:30 dalam film Mencari Hilal. Dialog pada durasi menit ke 29 : 09 dalam film Mencari Hilal.
69
Setelah penulis melakukan analisis terhadap alur awal film Mencari Hilal, penulis tidak menemukan adanya komunikasi antar pribadi antara orangtua dan anak sesuai berdasarkan konsep karakteristik efektivitas komunikasi antarpribadi menurut Joseph A. DeVito.7 2.
Analisis KAP Orangtua dan anak terhadap Alur Tengah film Mencari Hilal Pada bagian ini mulai muncul adegan – adegan yang menegangkan dan mulai terjadi konflik. Bagian tengah merupakan pengembangan dari situasi awal. Bagian tengah dimulai dari narasi menit ke -30 sampai menit ke -60. Berikut adalah analisis narasi alur tengah dalam film Mencari Hilal.
Scene 5 : 30.01 – 35.05
Saat di penginapan, Mahmud bertanya kepada Pemilik penginapan mengenai keberadaan “Telaga Pekerti”, dan ternyata pemilik hotel mengetahui keberadaan “ Telaga Pekerti” dan ia memberitahu Mahmud bahwa sejak tahun 1981 nama “Telaga Pekerti” telah berubah nama menjadi “Bukit Mas” karena konon katanya banyak orang yang menjadi kaya raya karena mengurus tambang kapur disana.
7
Joseph. A.devito, Komunikasi Antar Manusia, (Jakarta: Karisma Publishing Grup,2011), h.259- 270
70
Tanpa berlama - lama, Mahmud langsung melanjutkan perjalanannya. Sesampailah mereka di Bukit Mas, namun yang mereka temukan tidak sesuai dengan ekspektasi, karena kenyataan bahwa keadaan Bukit itu sekarang adalah sebuah bukit kapur yang sudah rusak karena kegiatan pertambangan. Dengan wajah kecewa akhirnya mereka berdua kembali ke penginapan. Walaupun Mahmud kecewa, namun ia masih tetap berniat untuk melihat hilal dengan mencari jalan kedua, yaitu ke rumah Pak Sofyan, ia adalah teman Mahmud sewaktu pesantren.
Scene 6 : 35.06 – 42.21
Keesokan hari, Mahmud dan Heli melanjutkan perjalanan mereka, dimulai dengan mendatangi rumah Pak Sofyan dan ternyata Pak Sofyan sudah pindah sejak 5 tahun lalu. Mahmud menanyakan alamat baru dari Pak Sofyan ke pemilik rumah baru, akhirnya Mahmud mendapatkan alamat rumah Pak Sofyan. Tetapi, Mahmud tidak terbuka dengan Heli soal dirinya yang
ternyata
belum
mengetahui
kemana
tujuan
mereka
selanjutnya. Berikut adalah kutipan narasi saat Heli menanyakan ke Mahmud mengenai tempat tujuan mereka : Heli Mahmud Heli
: “Jadi sebenernya bapak ngga ngerti kita mau kemana?” : “Kapan bapak bilang pernah mengerti?” : “Lah, dari kemarin bapak ngomong seolah – olah bapak ngerti banget tujuan kita mau kemana. Kalo tau begini kan gak mungkin
71
Mahmud
satu, dua hari perjalanan kita pak. Waktuku mepet” : “Kenapa mesti ikut? Bapak tidak pernah memaksa!”.8
Melihat percakapan yang terjadi antara Mahmud dan Heli, terlihat jelas bahwa Mahmud adalah orangtua yang keras, teguh pendirian. Dan tidak mendengarkan sama sekali masukan yang diberikan oleh anaknya.
Perjalanan mereka pun di lanjutkan, mereka menaiki bus untuk ke rumah Pak Sofyan yang baru. Berikut adalah kutipan dialog yang terjadi antara Heli dan Mahmud saat Heli menanyakan tentang kepastian tempat kedua yang mereka akan tuju : Heli
: “Nanti kalo alamatnya nggak ketemu lagi gimana? Percuma loh kita buang – buang waktu”.
Mahmud
: “Kalo setiap langkahmu niatnya untuk allah tidak ada yang percuma”
Heli
: “Kenapa mesti mempersulit hidup kaya gini toh pak? teknologi udah ada, ahli juga banyak, kalo ngeliat hilal bisa cepet ngapain dibikin lama?”
Mahmud
: “Dari dulu bapak tuh memang begini”
Heli
: “Sekarang aku tanya, apa yang namanya ibadah itu harus selalu mempersulit hidup?”
Mahmud
: “Apakah hidup itu hanya sebatas sulit dan gampang? Hah? Minggir!”9
Dari dialog tersebut, terlihat jelas sekali perbedaan yang nampak antara seorang ayah yang masih bersifat tradisional dengan
8 9
Dialog pada durasi menit ke 37 : 07 dalam film Mencari Hilal. Dialog pada durasi menit ke 38 :15 dalam film Mencari Hilal.
72
seorang anak yang sudah modern. Ini merupakan salah satu penyebab hubungan ayah dan anak antara Mahmud dan Heli tidak berjalan baik. Saat di dalam bus, Heli menelepon teman sesama aktivisnya, namun teman Heli sangat kecewa dengan dirinya dan membatalkan kepergian dengan menggantikannya dengan orang lain. Mereka pun mulai melanjutkan perjalanan mereka kembali untuk mencari alamat rumah Pak Sofyan. Heli menunjukkan alamat dengan aplikasi google maps ke Mahmud dengan alasan agar bisa cepat sampai. Awalnya Mahmud tidak mempercayai Heli begitu saja, tetapi lambat laun akhirnya Mahmud menuruti nasihat dari Heli.
Scene 7 : 42.22 – 48.26
Mereka melanjutkan perjalanan untuk ke rumah pak Sofyan yang baru. Dan saat itu Mahmud baru mengetahui bahwa ternyata Heli sengaja menunjukan alamat yang salah agar mereka bisa segera pulang. Hal ini juga dijelaskan oleh Ismail Basbeth selaku sutradara Mencari Hilal saat wawancara dengan penulis : “...Iya, dia sengaja nunjukin yang salah, terus pura – pura bodoh biar bisa cepet pulang. Eh ternyata malah mempertemukan Mahmud dengan temannya yang lain...”.10
10
Wawancara dengan Ismail Basbeth selaku Sutradara film Mencari Hilal.
73
Mahmud kecewa saat mengetahui bahwa Heli telah membohonginya. Lalu ia menuju masjid untuk hendak berbuka puasa dan beristirahat. Dan tanpa sengaja saat menjelang berbuka Mahmud bertemu dengan teman saat di pesantrennya dulu, yaitu Djunaedi (Ernanto Suyiek). Djunaedi mencoba mengarahkan Mahmud dan Heli agar tidak ke tempat Pak Sofyan karena terlalu jauh, dan Djunaedi mengarahkan agar ke tempat pak Arifin dikarenakan jaraknya lebih dekat. Dan Mahmud menuruti masukan dari Djunaedi.
Scene 8 : 48.27 - 54.48
Sampailah mereka dirumah pak Arifin (Toro Margens), yang ternyata sekarang beliau menjadi seorang Caleg yang ambisius. Di depan pagar rumahnya terpajang semua atribut kampanye. Mahmud langsung menyampaikan keinginannya untuk mencari hilal kepada pak arifin. Pak Arifin pun menceritakan bahwa saat dia pesantren dulu ia pernah mencari hilal dengan teman – temannya di tempat yang bernama “Menara Hiro” itu adalah tempat sebelum kirab dipindah ke Telaga Pekerti. Mahmud langsung meminta tolong untuk diantarkan ke “Menara Hiro”, Namun Arifin berkelak tidak akan pergi kesana lagi karena sakit hati dengan masyarakat di desa Karangmadu yang tidak memilih beliau saat mendaftar menjadi bupati di daerah tersebut.
74
Arifin pun menasihati Mahmud agar mengurungkan niatnya untuk mencari hilal, namun Mahmud masih ingin terus berjuang untuk kemashlahatan Umat.
Scene 9 : 54.50 – 60.00
Keesokan
harinya
Mahmud
dan
Heli
melanjutkan
perjalanan untuk mencari kantor Kecamatan untuk menanyakan mengenai kejelasan tempat “Menara Hiro” yang mereka tuju. Di tengah jalan ia bertemu dengan pria yang bernama Andi (Bandel Elyas) yang sedang duduk di warung kopi. Heli hendak menanyakan lokasi kantor kecamatan dan Menara Hiro, Andi tidak tahu tetapi ia mengusulkan untuk nememui Pak Daniel, karena ia dianggap mengetahui seluk beluk daerah tersebut. Sesampai di tempat pak Daniel (Rukman Rosadi), ternyata tempat itu adalah sebuah Gereja yang dibuat di pekarangan rumah, dan Pak Daniel adalah seorang Pendeta. Namun saat Umat Nasrani sedang beribadah tiba- tiba datang segerombolan Ormas dengan menggunakan atribut Islam membubarkan kegiatan gereja tersebut. Heli yang melihat kejadian itu tidak terima perbuatan yang dilakukan oleh ormas tersebut. Karena tidak menghargai toleransi antar umat beragama. “Hukum siapa? Hukum orang arrogant
75
seperti kalian? Ibadah ini hak mereka, tunggu lah sampai mereka selesai”. 11 Islam mengajarkan toleransi kepada setiap umatnya. Yaitu dengan tidak mencampuradukkan agama orang lain dan memaksa penganut agama lain untuk beribadah seperti umat Islam. Seperti firman Allah yang berbunyi “Untukmu Agamamu, dan Untukkulah Agamaku” (Q.S Al- Kafirun/109:6) Karena di dalam Islam tidak pernah mengajarkan tentang kekerasan apalagi kebencian. Hal ini yang sering merusak nama baik Islam di mata dunia. Islam terkenal sebagai agama yang anarkis dan terkenal dengan faham terorisme. Tidak terima dengan perkataan Heli tersebut, maka terjadi rusuh antara mereka, dan ormas itu pun berhasil mengusir jemaat gereja. Setelah penulis menganalisis alur tengah film Mencari Hilal, terdapat Komunikasi Antar Pribadi antara orangtua dan anak berdasarkan konsep dari Joseph A. DeVito sebagai berikut : a.
Empati Sikap empati antara hubungan ayah dan anak dalam film Mencari Hilal pada alur tengah terdapat pada scene 5. Saat itu Heli merasakan kekecewaan seperti yang dirasakan ayahnya saat melihat kondisi “Bukit Mas”. Berikut adalah
11
Terdapat pada durasi menit ke 57 : 50 dalam film Mencari Hilal.
76
kutipan dialog yang menggambarkan sikap empati dari Heli.
Gambar 4.1 Mahmud dan Heli saat melihat Bukit Mas Gambar diatas menunjukkan ekspresi kekecewaan dari Mahmud dan Heli saat melihat keadaan Bukit Mas yang sudah rusak karena kegiatan tambang kapur.
b.
Sikap Positif Sikap positif pada alur tengah ditunjukkan oleh Mahmud kepada anaknya yaitu Heli. Hal ini terdapat pada scene 6. Mahmud mulai mempercayai Heli saat Heli hendak menunjukkan lokasi dengan menggunakan google maps miliknya.
c.
Keterbukaan Sikap terbuka pada alur tengah film Mencari Hilal terdapat pada scene 7.
77
Gambar 4.2 Heli mengakui kebohongannya Pada gambar menunjukkan saat Heli yang akhirnya terbuka
kepada
ayahnya
tentang
kebohongan
yang
dilakukannya saat menunjukkan alamat rumah pak Sofyan. Hal itu dilakukan Heli dengan alasan agar ia bisa cepat kembali ke rumah untuk mendapatkan paspor dan melaksanakan perjalanannya ke nikaragua. Berikut
adalah
dialog
yang
menunjukkan
keterbukaan yang dilakukan Heli terhadap ayahnya : Mahmud
: “Yang ini kamu ngga bohong kan?”
Heli
: “Engga pak”.
Mahmud
: “Jadi yang berbohong?”
Heli
: “Gini loh,soal...”
Mahmud
:“Itu urusanmu dengan Allah, percuma kamu buat pembenaran pada bapak, dosa dosamu tuh udah di catet”.
Mahmud
: “Kamu ada jalan keluar?”
Heli
: “Yaaa nanya lokasi ke yang ngerti”
tadi
itu
kamu
78
d.
Mahmud
: “Yaaa udah besok aja tanya orang sini”.
Heli
: “Kalo menurut aku sih, ada baiknya kita langsung nanya ke kantor kecamatan, aku rasa kalo kita mulainya dari situ...”.12
Sikap Mendukung Dukungan pada alur tengah berikan Heli kepada Mahmud pada Scene 8. Saat Mahmud dihina oleh bapak Arifin tentang sikapnya yang terlalu memikirkan umat. Berikut adalah narasi yang menggambarkan dukungan Heli terhadap Mahmud : Heli : “Menurutku Pakde salah, perjuangan untuk perubahan itu bukan untuk orang – orang yang takut rugi loh pakde. Jadi yaa kalo pakde ga punya nyali untuk berbuat besar, yaa tolonglah jangan ajak bapak saya jadi orang kalah seperti sampeyan.13
3.
Analisis KAP Orangtua dan Anak terhadap Alur Akhir Film Mencari Hilal Bagian akhir adalah bagian penyelesaian suatu cerita. Pada bagian ini merupakan puncak permasalahan yang dialami para tokoh dan pada bagian ini terdapat solusi dari setiap masalah yang datang pada bagian sebelumnya. Alur akhir dimulai dari menit ke 60 sampai akhir film. Berikut adalah analisis alur akhir film Mencari Hilal.
12 13
Terdapat pada durasi menit ke 00: 44:00 dalam film Mencari Hilal Terdapat pada durasi 00:52:04 dalam film Mencari Hilal.
79
Scene 10 : 60.01 – 1.08.04
Heli yang terluka di rawat di rumah pak Majid ,beliau adalah paman dari Andi.
Pak Majid menceritakan bahwa
kerusuhan yang terjadi di kampung ini terjadi baru baru saja, hal ini disebabkan karena IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan karena warga sudah terbawa isu-isu yang negatif
bahwa akan
terjadi kristenisasi menjadikan warga tidak memberikan izin karena takut murtad. Ternyata awal masalahnya hanyalah sepele yaitu soal lahan parkir jemaat gereja yang menganggu. Masalah ini menjadi semakin rumit karena Ketua Rt disana meminta bantuan dari ormas dari daerah lain untuk menegur pihak gereja. pak Majid pun menyampaikan seraya bertanya kepada Mahmud dan Heli : “Saya yakin islam itu adalah agama yang penuh cinta, kalo boleh saya tanya, dalam situasi seperti ini apakah islam punya jawaban yang tidak melukai hati siapapun?”14 Pernyataan seperti itu menarik menurut saya, karena di ucapkan langsung oleh pak Majid, yang
berasal dari keluarga
muslim namun memiliki kerabat yang non muslim. Tapi ini tidak menjadikan mereka bertengkar melainkan membuat mereka tentram dan damai dengan adanya perbedaan tersebut. Karena Islam hadir sebagai agama yang rahmatan lil’alamin, Islam hadir sebagai agama yang damai dan toleran. Hal tersebut telah jelas 14
Hilal.
Ucapan pak Majid yang terdapat pada durasi 1 : 02: 02 dalam film Mencari
80
tertuang dalam firman Allah Al- Qur’an Surah Al – Anbiya /21:7 “Tidaklah kami mengutus kamu , melainkan untuk (menjadi) Rahmat bagi semesta alam”. Hal Ini juga merupakan salah satu pesan yang ingin disampaikan dalam film Mencari Hilal seperti yang disampaikan oleh Ismail Basbeth selaku sutradara Mencari Hilal saat wawancara dengan penulis : “Di dalam film ini kita ada dua kepentingan bagaimana kekuatan sebesar ini didunia film dipakai untuk dua kepentingan. Yang pertama ngomongin “Indonesia tanpa Diskriminasi” kemudian kedua “Gerakan Islam Cinta”. bagaimana memperkenalkan bahwa sebenernya indonesia itu toleran banget loh, kenapa semakin kesini itu semakin agresif dan represif islamnya. Masa sih ga ada cerita cerita yang kemudian bisa menunjukan itu, bahwa ada peluang untuk kita menemukan islam sing rahmatan lil alamin bukan rahmatan lil muslimin. Atas sebab itulah saya mengambil cerita ini.”15 Mendengar hal tersebut, Heli dan Mahmud tergerak untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi, hal pertama yang mereka lakukan adalah pergi kerumah pak Arifin untuk meminta tolong beliau, lalu mereka semua berkumpul di rumah Pak Rt untuk bermusyawarah mengenai masalah gereja. Dengan ditengahi oleh pak Arifin yang akan membantu memberikan akses mengurusi surat izin gereja tersebut.
15
Mei 2016.
Wawancara Pribadi dengan Ismail Basbeth Sutradara Film Mencari Hilal, Jakarta 22
81
Scene 11 : 1.08.05 -
Setelah musyarawah selesai, Mahmud dan Heli bermalam di rumah Pak Daniel, dia lah yang mengetahui lokasi dari “Menara Hiro” yang ingin dituju oleh Mahmud, Pak Daniel memberikan peta lokasi dan juga meminjamkan motor untuk digunakan oleh Heli dan mahmud. Esok
pagi
mereka
melanjutkan
perjalanan
dengan
menggunakan motor pemberian dari Pak Daniel. Namun di tengah perjalanan motor tersebut mogok dan diharuskan menginap di bengkel. Dengan bantuan penjaga bengkel Mahmud dan Heli tetap bisa
melanjutkan
perjalannya
dengan
menumpang
mobil
pengangkut sayuran yang akan pergi ke desa Samar, yaitu lokasi tempat “Menara Hiro” berada.
Gambar 4.3 : Mahmud dan Heli menumpang di mobil pembawa sayur Sesampainya mereka di desa Samar, mereka melihat seluruh warga sedang melakukan arak takbir dengan membawa obor dan makanan. Makanan yang telah mereka arak tadi mereka
82
bawa ke masjid lalu mereka makan bersama- sama, dengan kepercayaan kalau makanan ini akan berkah karena telah di doakan. Mahmud tidak terima dengan adanya tradisi seperti itu, ia pun menanyakan kebenaran hal tersebut kepada salah satu warga sekitar. Terjadi perbedaan pendapat tentang pandangan
-
pandangan Islam antara Mahmud dan warga sekitar. Berikut adalah kutipan narasi Mahmud dengan warga : Mahmud
: “Sejak kapan amalan – amalan seperti itu bisa menentukan keselamatan pak?”
Warga 1
: “Amalan kita ini niatnya baik pak, ini yang diajarkan oleh guru – guru kami dahulu, tradisi ini untuk mewujudkan nilai – nilai keislaman itu.
Warga 2
: “Iyaaa betul pak, nah jenangan ini mengingatkan kita supaya selalu berani membela agama”.
Mahmud
: “Selama ini saya tidak pernah pake jenang – jenangan tapi tetap bisa membela agama, yang kalian jalankan selama ini tidak islami, tidak dianjurkan agama, dan apa yang tidak wajib, di wajib – wajibkan, itu resikonya bid’ah”.
Warga 2
: “Loh apakah semudah itu menuding bid’ah pak?”
Mahmud
: “Hanya orang yang berilmu yang bilang begitu, sejak saya masuk desa ini masih banyak sekali yang harus diluruskan pak. Contohnya, dari mana bapak tahu kalau besok akan lebaran?”
Warga 1
: “Kalau itu karena lebaran kemarin jatuh pada satu pahing, jadi kalau dirunut kedepan 360 hari tepat akan jatuh pada besok pagi”.
Mahmud
: “Itu kalender jawa?”
83
Warga 2
: “Loh kalender jawa itu itungannya sama dengan kalender hijriah pak, jadi sama saja”.
Warga 1
: “Kami memang menggunakan hisab munjid pak.”
Mahmud
: “Yaa tapi harus pake hisab rukyat pak, pokoknya harus hilal dan ini sudah disepakati para ulil amri”.
Warga 1
: “Memang pak, dulu di daerah ini ada juga warga yang lebaran menggunakan ruqyat hilal, mereka dulu sebelum menunggu lebaran selalu di menara hiro sana”.16
Di Indonesia sendiri memang banyak sekali perbedaan pandangan dalam menentukan hilal pada saat hari raya Idul Fitri, ada yang menggunakan Metode Hisab yaitu dengan perhitungan. Lalu ada pula yang menggunakan metode Ruqyat yaitu metode dengan menggunakan penglihatan mata. Namun sebaiknya perbedaan tersebut tidak terlalu dibesar – besarkan. Karena kedua ajaran itu memang benar adanya. Allah pun memerintahkan untuk tidak bertengkar apabila berbeda pandangan. Menghargai keberagaman yang ada merupakan kewajiban setiap muslim. Hal tersebut telah diperintahkan Allah dalam Surah An- Nisa : “Jika kamu berselisih pendapat maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul-Nya (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian, yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.” (QS. AnNisa’: 59).
16
Dialog pada durasi 1 : 18 : 36 dalam film Mencari Hilal.
84
Heli langsung memotong pembicaraan tersebut dan menanyakan lokasi “Menara Hiro” kepada warga. Dan bermaksud untuk segera pergi agar tidak terjadi perdebatan yang lebih panjang, namun Mahmud enggan dan melanjutkan percakaannya membuat Heli tidak bisa menahan emosinya. Berikut adalah kutipan narasi antara Mahmud dan Heli. Mahmud Heli Mahmud Heli
Mahmud Heli
Mahmud Heli
Mahmud Heli
17
: “Sebentar heli, biarkan bapak menyampaikan kebenaran allah”. : “Kebenaran apalagi sih pak? Kebenaran versi siapa dulu yang kita omongin ini? : “Qur’an , Sunnah, dan kebenaran Allah”. : “Semua ngerasa paling ngerti tentang kebenaran Allah pak, semua ngerasa paling bisa ngebenerin orang lain gak terkecuali dengan orang orang yang kita temuin kemaren. Bapak ustad yang coba nipu rakyat, orang orang yang ngelarang orang lain ibadah”. : “Sudah sudah!! Kalau kamu tidak mengerti soal agama jangan banyak bicara”. : “Aku lebih ngga ngerti lagi kenapa tuhan ngebikin kita beda? Supaya apa? Supaya saling bunuh – bunuhan? Kenapa gak bikin sama aja? Apa tuhan Cuma bikin ini untuk iseng? : “MURTAD!! : “Kenapa? Karena aku punya banyak pertanyaan? Aku banyak nanya juga biar plong pak rasanya, bukan asal ngelawan bapak. Bapak ngga takut kalo yang bapak percayai selama ini salah?”. : “Pergi!! , kamu bukan anakku lagi” : “Demi dakwah loh bapak ninggalin ibu selama ibu sakit, aku juga kalo punya pilihan gamau punya ayah seperti bapak, memang bapak paling ngerti soal agama,tapi gatau caranya jadi ayah yang baik seperti apa”.17
Dialog pada durasi 1 : 21: 05 dalam film Mencari Hilal.
85
Hal ini menunjukan bahwa memang banyak sekali perbedaan yang terjadi di Indonesia, dan ini merupakan kesengajaan sutradara untuk menunjukan kepada penonton bahwa perbedaan di luar sana akan lebih besar dibandingkan perbedaan yang terjadi antara ayah dan anak . Hal ini diungkapkan oleh Ismail Basbeth saat wawancara dengan penulis. “...Makanya saya ga khawatir sepanjang filmnya saya tunjukin perbedaan - perbedaan yang lebih besar supaya mereka sadar kalau persoalan kamu berdua itu kecil banget dibandingin yang diluar sana. Ayo bergeraklah kalian berdua untuk yang diluar sana untuk sesuatu yang lebih besar, kan begitu, nah pada akhirnya mereka salaman di akhir..”.18
Scene 12 : 1.21.48 – 1.34.00
Heli akhirnya pergi meninggalkan Mahmud,
saat itu
Mahmud memikirkan apa yang dibicarakan oleh Heli, Mahmud merasa bersalah dengan perkataannya tadi. Mahmud melanjutkan perjalananya ke “Menara Hiro” seorang diri, untuk melanjutkan niatnya melihat hilal. Sedangkan Heli melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Selama perjalanan pulang, Heli terus memikirkan keadaan Mahmud, sampai akhirnya Heli menyusuli Mahmud. Sesampainya
disana,
Heli
melihat
Mahmud
sudah
tergeletak, Heli membantu sampai Mahmud dapat terbangun, dan
18
Wawancara Pribadi dengan Ismail Basbeth, Jakarta 22 Mei 2016.
86
akhirnya Mahmud meminta maaf kepada anaknya terhadap apa yang dilakukannya selama ini. : “Maafin bapak yaa le, terserah kamu, bapak manut”. Heli : “ Bapak Ikhlas?” Mahmud hanya menganggukan kepala. Mahmud
Heli
: Yaudah sekarang kita cari hilal (sambil menopang Mahmud untuk berjalan).19
Mendengar hal tersebut membuat Heli menangis dan akhirnya membantu Mahmud untuk sampai ke atas “Menara Hiro” untuk melihat hilal. Sesampai di atas “Menara Hiro” mereka berhasil melihat hilal yang dicari oleh Mahmud selama ini.
Gambar 4.4 : Mahmud dan Heli berhasil melihat hilal Mahmud
: “Hilal.... Hilal nak....”
Heli
: (Sambil melihat ke arah Mahmud) “ Saya pak”.
Dan ternyata Heli memiliki nama asli yaitu Hilal Hanafi Mahmud. Mahmud berhasil mendapatkan 2 hilal, pertama adalah hilal yang dicari semua umat muslim saat penentuan masuknya
19
Dialog pada durasi 1 : 25 : 58 dalam film Mencari Hilal.
87
bulan syawal. Dan kedua adalah hilal yang dicari oleh Mahmud adalah Heli, anaknya sendiri yang sudah lama pergi dari kehidupannya.
Gambar 4.5. Paspor yang menunjukan nama asli dari Heli
Pada akhir cerita Mahmud meninggal dunia setelah berhasil melaksanakan niatnya untuk melihat hilal, dan Heli mendapatkan paspornya sesuai yang dijanjikan oleh Halida kakanya. Serta hubungan ayah dan anak antara Mahmud dan Heli menjadi baik kembali setelah perjalanan ini. Setelah penulis menganalisis alur akhir film Mencari Hilal, terdapat KAP orangtua dan anak yang dilakukan oleh Mahmud dan Heli. Berdasarkan konsep karakteristik efektivitas komunikasi menurut Joseph A. DeVito :
88
a. Keterbukaan20 Sikap terbuka dilakukan oleh Heli terhadap Mahmud. Akhirnya Heli mengutarakan perasaannya selama ini kenapa ia tidak menyukai bapaknya dan ia berterus terang kalau Mahmud tidak bisa menjadi seorang ayah yang baik untuknya. Berikut adalah kutipan dari dialog antara Heli dan Mahmud : Mahmud Heli
Mahmud Heli
Mahmud
Heli
Mahmud
20
: “Sebentar Heli, biarkan bapak menyampaikan kebenaran allah”. : “Kebenaran apalagi sih pak? Kebenaran versi siapa dulu yang kita omongin ini? : “Qur’an , Sunnah, dan kebenaran Allah”. : “Semua ngerasa paling ngerti tentang kebenaran Allah pak, semua ngerasa paling bisa ngebenerin orang lain gak terkecuali dengan orang orang yang kita temuin kemaren. Bapak ustad yang coba nipu rakyat, orang orang yang ngelarang orang lain ibadah”. : “Sudah sudah!! Kalau kamu tidak mengerti soal agama jangan banyak bicara”. : “Aku lebih ngga ngerti lagi kenapa tuhan ngebikin kita beda? Supaya apa? Supaya saling bunuh – bunuhan? Kenapa gak bikin sama aja? Apa tuhan Cuma bikin ini untuk iseng?” : “MURTAD!!
Joseph A.Devito, Komunikasi Antar manusia, (Tangerang Selatan, Karisma Publishing Grup,2011), h.259.
89
Heli
Mahmud Heli
: “Kenapa? Karena aku punya banyak pertanyaan? Aku banyak nanya juga biar plong pak rasanya, bukan asal ngelawan bapak. Bapak ngga takut kalo yang bapak percayai selama ini salah?”. : “Pergi!! , kamu bukan anakku lagi” : “Demi dakwah loh bapak ninggalin ibu selama ibu sakit, aku juga kalo punya pilihan gamau punya ayah seperti bapak, memang bapak paling ngerti soal agama,tapi gatau caranya jadi ayah yang baik seperti apa”.21
e. Empati Pada alur akhir film Mencari Hilal terdapat pada scene 11. empati yang ditunjukkan oleh Heli terhadap ayahnya. Pada gambar 4. Menggambarkan saat heli ikut merasakan Mahmud yang sedang berpuasa dan Heli memberikan air mineral untuk Mahmud berbuka puasa.
Gambar 4.6 Heli Memberi Air untuk Mahmud berbuka puasa
21
Dialog pada durasi 1 : 21: 26 dalam film Mencari Hilal
90
f. Sikap Mendukung Pada alur akhir film Mencari Hilal terdapat pada scene 10. Sikap mendukung ditunjukkan oleh kedua belah pihak. Baik Mahmud maupun Heli pada saat bersama- sama mendukung untuk menyelesaikan konflik gereja yang terjadi di desa Karangmadu. g. Sikap Positif Pada alur akhir film Mencari Hilal sikap positif terdapat pada scene 12.
sikap positif
dilakukan Heli saat ia tetap memikirkan ayahnya walaupun
awalnya
ia
berniat
untuk
pergi
meninggalkan Mahmud sendiri. h. Kesetaraan Pada alur akhir terdapat pada scene 12. narasi yang menggambarkan sikap kesetaraan antara seorang ayah yang didengan anaknya. Mahmud meminta maaf kepada Heli, dan mengakui bahwa selama ini yang
ia lakukan
salah. Ia berusaha
menjadi hamba yang baik tetapi ia melupakan kewajibannya sebagai orang tua yang baik. Sebagaimana firman Allah
dalam Al –
Qur’an surah Al – Baqarah (2) : 223 yang
91
menjelaskan
tentang
kewajiban
yang
harus
narasi
yang
dilakukan oleh seorang ayah dan ibu. Berikut
adalah
kutipan
menggambarkan sifat suportif yang dilakukan oleh Mahmud :
Gambar 4.7 Mahmud meminta maaf kepada heli Mahmud : “Maafin bapak yaa le, terserah kamu, bapak manut”. Heli : “ Bapak Ikhlas?” Mahmud hanya menganggukan kepala Heli : Yaudah sekarang kita cari hilal (sambil menopang mahmud untuk berjalan).22
22
Dialog pada durasi 1: 26 : 08 dalam film Mencari Hilal.
92
B. Pola Hubungan Komunikasi Orangtua – Anak dalam film Mencari Hilal Faktor Pendukung Komunikasi Antar Pribadi Alur narasi film
Percaya
Keterbukaan
Mencari Hilal Alur Awal film
Sikap
Sikap
Mendukung
positif
Kesetaraan
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Mencari Hilal Alur Tengah film Mencari Hilal Alur Akhir film Mencari Hilal Tabel 4.1 Faktor Pendukung Hubungan Antarpribadi23 Setelah penulis menganalisis komunikasi antarpribadi orangtua dan anak dalam film Mencari Hilal berdasarkan Efektivitas komunikasi Joseph A. Devito, maka terdapat pola – pola hubungan komunikasi yang berbeda setiap aluirnya. Berikut adalah pola komunikasi orangtua dan anak berdasarkan alur awal, alur tengah, dan alur akhir film Mencari Hilal : Pada alur awal film Mencari Hilal, terbentuk pola hubungan komunikasi asimetris (asymmetrical relationship) antara Mahmud dengan Heli. Pola asimetris berarti perilaku pelaku bertolak belakang dengan perilaku yang lainnya (tidak
23
Jalaluddin Rosdakarya,2005),h.130.
Rakhmat,
Psikologi
Komunikasi,
(Bandung:
PT
Remaja
93
sejajar) dan cenderung tidak ada respon.24 Hal ini ditandai dengan tidak adanya faktor pendukung yang terdapat pada tabel 4.1 diatas. Pada alur ini Mahmud masih bersifat otoriter, cenderung ingin menang sendiri. Sedangkan untuk Heli ia sangat acuh terhadap ayahnya dan memilih untuk menghindar. Hal ini menyebabkan tidak terjalin komunikasi yang baik diantara keduanya. Hal inilah yang menyebabkan pola hubungan mereka asimetris. Pada alur tengah film Mencari Hilal, pola hubungan komunikasi antarpribadi antara Mahmud dan Heli berbentuk komplementer (complementary). Pola komunikasi komplementer adalah perilaku seorang pelaku interaksi melengkapi perilaku pelaku interaksi lainnya.25 Seperti yang terlihat pada tabel 4.1 diatas, terdapat Keterbukaan, empati, sikap mendukung dan sikap positif yang dilakukan baik Mahmud maupun Heli dan yang kurang hanya kesetaraan yang tidak ada dalam alur tengah film Mencari Hilal. Pada alur ini terlihat bahwa antara Mahmud dan heli masing – masing saling mengisi dan menutupi kekurangan yang dimiliki dari tiap pribadi. Disaat Mahmud sedang dihina oleh temannya, Heli langsung dengan sigap membela ayahnya. Pada alur akhir film Mencari Hilal, pola hubungan komunikasi antarpribadi antara Mahmud dengan Heli berbentuk simetris (symmetrical relationship). Seperti yang terlihat pada tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa terdapat 5 poin karakteristik yang terdapat pada alur akhir film Mencari Hilal. Pola komunikasi simetris adalah perilaku pelaku bercermin pada perilaku yang lainnya (sejajar). Pada alur akhir hubungan antara Mahmud dan Heli memang sudah 24 25
Stephen W.Littlejohn, Teori Komunikasi, h.286. Stephen W.Littlejohn, Teori Komunikasi, h.286.
94
simetris. Mahmud yang awalnya bersifat otoriter pada alur akhir sudah berubah dan mengakui kesalahannya karena tidak mampu menjadi ayah yang baik untuk Heli. Dan Heli yang awalnya sosok anak yang tidak penurut, yang sangat acuh terhadap ayahnya namun pada alur akhir ia menjadi anak yang berbakti dan sangat peduli dengan kondisi ayahnya. C. Karakter tokoh dalam Film Mencari Hilal Menurut Vladimir Propp, terdapat 8 karakter tokoh dalam narasi, berikut adalah analisis karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal, diantaranya : 1.
The Hero atau Pahlawan ( Heli ) Menurut
Propp,
Pahlawan
adalah
orang
yang
mengembalikan situasi kacau menjadi normal kembali.26 Walau tidak semua pahlawan dalam narasi digambarkan dengan tokoh yang gagah dan tampan. Di dalam film ini seorang pahlawan diperankan oleh Oka Antara yang memerankan tokoh Heli. Sesuai dengan definisi pahlawan yang dikemukakan oleh Propp. Heli dalam film Mencari Hilal telah menyelesaikan konflik
yang terjadi
di
Desa
Karangmadu. Yaitu konflik tentang izin pembangunan Gereja yang menimbulkan adanya isu kristenisasi. Serta Heli disini telah
26
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book , h.34.
95
berhasil membantu Mahmud dalam melaksanakan niatnya yaitu mencari hilal. 2.
Villain atau Penjahat Tokoh Villain atau penjahat tidak terdapat dalam film Mencari Hilal.
3.
The Donor atau Penderma ( Pak Daniel ) Menurut Propp, Penderma adalah orang yang memberikan sesuatu kepada pahlawan, baik berupa benda, informasi ataupun nasihat.27 Pak Daniel adalah seorang pendeta yang membantu Mahmud dengan memberikan denah atau peta lokasi menuju “Menara Hiro”, yaitu lokasi untuk melihat hilal. Selain itu Pak Daniel juga meminjamkan sepeda motor untuk Mahmud dan Heli agar sampai disana lebih cepat. Dalam film ini tokoh Pak Daniel diperankan oleh Rukman Rosadi.
4.
Helper atau Penolong ( Pak Majid ) Penolong dalam film ini ditokohkan oleh Pak Majid yang diperankan oleh Gunawan Maryanto. Dia adalah paman dari Andi, yang membantu merawat Heli saat Heli sedang terlibat baku hantam dengan Ormas. Dan Pak Majid juga lah yang membantu
27
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
96
Mahmud dan Heli untuk menyelesaikan konflik Gereja yang terjadi di Masyarakat Karangmadu. Sesuai dengan definisi dari Helper atau penolong dalam narasi adalah orang yang secara langsung membantu pahlawan dalam mengalahkan penjahat dan mengembalikan situasi kembali kepada situasi normal.28 5.
Princess atau Putri (Halida) Menurut Propp, Putri adalah karakter yang mengalami perlakuan buruk dari penjahat, tetapi karakter ini digambarkan sebagai orang terdekat pahlawan.29 Di dalam film ini karakter putri digambarkan oleh Halida yang diperankan oleh Erythrina Baskoro. Halida adalah putri dari Mahmud yang sangat menyayangi ayahnya, selain itu Halida adalah seorang kakak kandung dari Heli. Tetapi dalam film ini karakter putri tidak mendapatkan perlakuan buruk dari penjahat .
6.
Ayah sang putri Menurut Propp, ayah sang putri adalah seorang raja atau orang yang memberikan penghargaan kepada pahlawan.30 Dalam film Mencari Hilal, ayah sang putri tidak digambarkan dengan
28
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34. Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34. 30 Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34. 29
97
tokoh raja namun karakter ini diperankan oleh Mahmud, karena beliau adalah ayah dari Halida. 7.
Dispatcher atau Pengirim (Pak Andi) Pengirim dalam narasi digambarkan sebagai orang yang mengirim pahlawan untuk menyelesaikan tugas dalam melawan penjahat.31 Pak andi adalah orang yang tidak sengaja bertemu di jalan dengan Mahmud dan Heli saat sedang ingin menanyakan jalan ke Kecamatan untuk menanyakan tentang “Menara Hiro”, saat itu pak Andi mengusulkan agar mereka bertemu dengan pak Daniel karena Pak Daniel dianggap mengetahui seluk beluk sejarah daerah tersebut.
8.
The False Hero atau Pahlawan Palsu ( Pak Arifin) Menurut Propp, karakter ini pada awalnya digambarkan baik, tetapi diakhir cerita baru terbongkar bahwa dia sebenarnya adalah seorang penjahat.32 Dalam film ini karakter penjahat palsu diperankan oleh tokoh Pak Arifin yang diperankan oleh Toro Margens,
Pak Arifin adalah teman lama dari Mahmud yang
awalnya dianggap dapat membantu Mahmud menemukan tempat untuk melihat hilal, namun Pak Arifin telah berubah menjadi seorang caleg yang ambisius dan tidak mementingkan kepentingan umat. 31
32
Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34. Gill Branston and Roy Stafford, The Media Student’s Book, h.34.
98
D. Perspektif Islam tentang KAP Orangtua dan anak yang terdapat pada film Mencari Hilal Pada bagian ini, setelah penulis menganalisis komunikasi orangtua dan anak dan juga karakter tokoh yang terdapat dalam film Mencari Hilal. maka disini penulis akan mengaitkan apakah terdapat koherensi antara komunikasi orangtua dan anak yang terdapat dalam film Mencari Hilal dengan komunikasi orangtua dan anak menurut Islam. 1.
Pada alur awal film Mencari Hilal KAP pola hubungan yang terjalin antara orangtua dan anak bersifat asimetris. Yaitu perilaku pelaku bertolak belakang dengan perilaku yang lainnya (tidak sejajar). Hal ditandai karena sang ayah bersifat otoriter cenderung merasa paling benar, egois, tidak memberikan kesempatan anaknya untuk mengutarakan pendapatnya. Dalam Islam tidak menganjurkan hubungan asimetris. karena walaupun orangtua sebagai wali yang harus dihormati oleh setiap anak, tetapi otonomi kekuasaan yang dimiliki oleh orangtua tidak boleh dilakukan secara semena – mena, tetapi
harus
dilandaskan pada musyawarah dan melibatkan seluruh anggota keluarga untuk memutuskan suatu keputusan. Allah pun telah menjelaskan masalah ini pada Surah Al - Baqarah ayat 15 yang berbunyi :
99
A r Artinya : “Dan ibu – ibu hendaklah menyusui anak – anaknya selama 2 tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita) karena anaknya. Ahli warispun (berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang lain maka tidak ada dosa bagimu memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketuahuilah bahwa Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al – Baqarah : 15) Dari ayat diatas merupakan contoh musyawarah yang dilakukan dalam pengambilan keputusan dalam berkeluarga. Karena di dalam musyawarah ada pengakuan terhadap pendapat isteri dan anak – anak dalam memutuskan kepentingan keluarga. Perintah seorang ibu yang harus menyusui anaknya selama 2 tahun, kewajiban seorang ayah untuk menafkahi istri dan anak – anaknya. Jadi bentuk hubungan asimetris tidak dibenarkan menurut Islam.
100
2.
Pada alur tengah film Mencari Hilal, Komunikasi yang terjalin antara orangtua dan anak bersifat komplementer. Yaitu sikap saling melengkapi satu sama lain. Apabila pelaku komunikasi bersifat mendominasi, maka yang lain mematuhinya. Bentuk hubungan ini adalah bentuk hubungan yang sangat baik dalam sebuah keluarga. Di dalam Islam mengajarkan untuk saling menasihati apabila saudara kita melakukan kesalahan. Hal tersebut berlaku juga dalam sebuah keluarga. Disaat orangtua melakukan kesalahan maka kita tidak harus menurutinya namun tetap menghormati mereka sebagai orangtua kita. Seperti yang telah dijelaskan dalam ayat Al – Qur’an surah Luqman ayat 15 yang berbunyi :
Artinya : “ Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau mentaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka Aku akan beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S Luqman : 31 (15)). Pada ayat diatas menjelaskan bahwa apabila orang tua kita melakukan kesalahan atau menyuruh kita berbuat kepada hal-hal
101
yang tidak sesuai dengan aturan agama dan perintah allah maka kita sebagai anak tidak perlu menaatinya akan tetapi kita sebagai anak wajib memberi nasehat atau masukan kepada orang tua kita kalau apa yang mereka lakukan itu salah dengan catatan kita tetap menghormati nya sebagai orang tua. 3.
Pada alur akhir film Mencari Hilal, hubungan antara ayah dan anak bersifat simetris. Yaitu perilaku pelaku bercermin pada perilaku yang lainnya (sejajar). Jika lawan bicara kita sedang marah , maka yang lain juga marah. Dan sebaliknya jika lawan bicara kita baik, maka yang lain juga ikut baik. Di dalam Islam, orangtua memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibanding anak – anaknya. Karena orangtua telah mengasuh dan membesarkan anak – anaknya maka keharusan seorang anak untuk menghormati kedua orangtua sudah menjadi tanggung jawab yang dimiliki bagi setiap anak. Hal tersebut telah disebutkan dalam Al – Qur’an Surah Al – Isra ayat 23 yang berbunyi :
Artinya : “Dan Tuhan- mu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu dan bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua – duanya sampai
102
berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali – kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” Dari ayat diatas, mengandung perintah anak untuk menghormati kedua orangtuanya, berikut adalah poin – poin dari ayat diatas : 1.
Perintah untuk tidak menyembah selain Allah
2.
Berbuat baik kepada kedua orangtua
3.
Merawat orangtua dengan sebaik mungkin dan yang paling utama adalah perintah untuk berbakti kepada kedua orangtua, baik itu ayah dan ibu sampai akhir hayatnya. Tetap menjalin hubungan yang baik dengan
orangtua
dengan
tidak
memutuskan
hubungan silaturahmi. 4.
Perintah untuk berkata yang baik dan menghindari sikap dan perbuatan yang dapat menyakiti perasaan orangtua kita. Selain dari pada kewajiban seorang anak kepada
orangtua seperti yang telah disebutkan diatas, orangtua juga harus
melaksanakan
tanggung
jawabnya.
Karena
penghormatan anak terhadap orangtua berbanding lurus dengan tanggung jawab orangtua terhadap anak. Jika orangtua memperlihatkan tanggung jawabnya terhadap keluarga, maka secara otomatis anak pun akan menghormati orangtuanya.
dan
menuruti
perintah
dari
kedua
103
Dari ketiga bentuk hubungan komunikasi orangtua dan anak diatas, maka bentuk hubungan komplementer yang paling ideal menurut Islam. Karena di dalamnya mengandung prinsip musyawarah dan kekeluargaan. Serta setiap masing – masing anggota keluarga memilik peran di dalamnya. Di dalam Islam relasi yang terbentuk antara orangtua dan anak berlaku sesuai dengan konteks. Kadang kala orangtua menggunakan powernya apabila seorang anak melakukan kesalahan. Dan juga seorang anak mempunyai hak untuk tidak mengikuti perintah orangtua apabila orangtua tersebut menyuruhnya kepada ketidakbaikan. Keluarga yang sakinah adalah hubungan yang penuh dengan keakraban dan kasing sayang. Menurut Susan Boon , KAP yang berhasil memenuhi kriteria sebagai berikut : 1.
Keramahtamahan dan saling menyayangi antar anggota keluarga.
2.
Adanya kepercayaan dari tiap – tiap anggota keluarga. Kepercayaan menurut Susan Boon memiliki poin – poin sebagai berikut : pertama yaitu dapat diandalkan, siap membantu satu sama lain, mampu menyelesaikan konflik, serta bersikap loyal dan setia.33
33
3.
Pengungkapan diri dari masing – masing anggota keluarga
4.
Memiliki sikap tanggung jawab.
Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, (Jakarta: Kencana,2014),h.157.
104
Untuk mencapai keseluruhan hal tersebut dalam sebuah keluarga tidaklah secara tiba – tiba, melainkan membutuhkan waktu dan proses. Maka hal tersebut juga terjadi di dalam film Mencari Hilal. Hubungan komunikasi antarpribadi Mahmud dan Heli pada alur awal belum baik, karena di dalam hubungan tersebut tidak adanya faktor pendukung komunikasi. Pada alur tengah, hubungan komunikasi antarpribadi orangtua dan anak antara Mahmud dan Heli sudah mulai terjalin dengan baik, dan pada alur akhir film Mencari Hilal, sudah menggambarkan keberhasilan KAP orangtua dan anak yang dilakukan antara Mahmud dengan Heli.
105
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan merupakan jawaban dari pertanyaan dalam rumusan masalah. Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak dalam narasi film Mencari Hilal terbagi ke dalam 3 alur sesuai dengan model dari Tzetan Todorov. Diantaranya : a) Pada alur awal film Mencari Hilal, Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang terbentuk adalah hubungan yang bersifat asimetris. Hubungan antara Mahmud dan Heli tidak terlalu baik. Tidak adanya respon dari kegiatan komunikasi yang dilakukan. Mahmud yang masih sangat egois dan cenderung otoriter, dan Heli yang memilih untuk menarik diri karena selalu bertolak belakang dengan ayahnya. b) Pada alur tengah film Mencari Hilal, Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang terbentuk adalah pola hubungan yang bersifat komplementer. Pada alur ini hubungan antara Mahmud dan Heli sudah cukup baik.
106
Karena sudah adanya saling pengertian dan sikap saling melengkapi diantaranya keduanya. c) Pada alur akhir film Mencari Hilal, Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang terbentuk adalah pola hubungan simetris. Hubungan antara Mahmud dan Heli sudah terjalin dengan sangat baik. Relasi yang terbentuk sudah mendapatkan respon yang positif. Mereka sudah mampu menyelesaikan konflik secara adil. Mulai dari konflik ricuh gereja, konflik antara pak Arifin dan warga karangmadu. Mahmud pun sudah mau mengakui kesalahannya selama ini. Dan ia tidak sungkan untuk meminta maaf kepada anaknya sendiri. Dan Heli, ia sudah patuh dan memaafkan kesalahan yang telah diperbuat ayahnya selama ini. 2.
Pada film Mencari Hilal terdapat 7 karakter sesuai dengan analisis model Vladimir Propp yaitu sebagai berikut, Heli sebagai Pahlawan, Pak Daniel sebagai Penderma, Pak Majid sebagai Penolong, Halida sebagai Putri, Mahmud sebagai Ayah sang Putri, Pak Andi sebagai Pengirim, dan Pak Arifin sebagai Pahlawan Palsu. Karakter penjahat tidak ditemukan dalam film Mencari Hilal.
3.
Di dalam Islam, seorang anak wajib berbakti kepada kedua orangtuanya. Relasi yang terbentuk antara orangtua dan anak berlaku sesuai dengan konteks, kadang kala orangtua
107
menggunakan powernya apabila seorang anak melakukan kesalahan, namun tidak dilakukan secara sewenang – wenang. Dan juga seorang anak mempunyai hak untuk tidak menuruti perintah orangtua apabila orangtua tersebut menyuruhnya kepada ketidakbaikan. Komunikasi antarpribadi orangtua dan anak yang paling ideal menurut Islam adalah bentuk hubungan komplementer. Yaitu hubungan yang saling melengkapi kekurangan dari masing – masing anggota keluarga dengan berlandaskan pada prinsip musyawarah dan kekeluargaan. Di dalam film ini banyak sekali nilai - nilai yang dapat diambil. Selain komunikasi antara orangtua dan anak yang baik, toleransi antar agama, pesan dakwah, dan kritik – kritik sosial yang sedang terjadi di Indonesia saat ini. Semua terangkum menjadi satu dalam durasi 94 menit. Walaupun di dalam film ini selalu dijumpai dengan banyak sekali perbedaan, mulai dari perbedaan yang kecil sampai perbedaan yang sangat kompleks. Namun, film ini mengajarkan tentang arti sebuah “Penerimaan” yaitu bagaimana kita bisa menerima semua perbedaan yang ada tanpa harus membesar – besarkannya.
108
B. Saran Setelah penulis menyelesaikan penelitian film Mencari Hilal, maka penulis memberikan saran yang insya allah bermanfaat. 1.
Untuk para pembuat film, semoga terus menerus membuat film yang kaya akan nilai- nilai Islam didalamnya yang sesuai dengan Al- Qur’an dan Sunnah serta menjadikan film sebagai media dakwah. Dan senantiasa mengangkat masalah sosial yang terjadi di masyarakat untuk dijadikan ide cerita dalam sebuah film.
2.
Semoga penonton Indonesia dapat dengan cerdas memilih mana film yang bagus untuk mereka tonton dan mana yang tidak. Dan semoga film ini dapat dijadikan media untuk menyampaikan pesan terutama cara menjaga hubungan yang baik antara orangtua dan anak kepada masyarakat yang menontonnya.
DAFTAR PUSTAKA A. Buku : A Devito, Joseph. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Karisma Publishing Group, 2011. Arifin, Anwar. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011.
Berger, A. Arthur. Media and Society: A Critical Perspective. Boulder: Rowman and Littlefield Publishers, 2003. Braston, Gill and Roy Stafford. The Media Student's Book. London and New York: Routledge, 2003. Burton, Graeme. Yang Tersembunyi di Balik Media ; Pengantar Kepada Kajian Media. Yogyakarta: Jalasutra, 2006. Budyatna, Muhammad dan Leila Mona Ganiem. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: Kencana,2014. Erianto, Analisis Naratif: Dasar-dasar dan penerapannya dalam Analisis Teks Berita Media. Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013. Gorys Keraf. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia, 2007. Herman, David. The Cambridge Companion to Narrative. New York: Cambridge University Press, 2007. Hidayat, Dasrun. Komunikasi Antarpribadi dan Medianya. Yogyakarta: Graha Ilmu,2012. Illahi,Wahyu. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya ,2010. Lestari, Sri. Psikologi Keluarga. Jakarta: Kencana, 2012. Littlejhon W. Stephen. Teori Komunikasi,Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika,2008.
Moeleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002. Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Jogyakarta: Lembaga Kajian Islam Sosial, 2007. Pratista, Himawan. Memahami Film . Yogyakarta: Homerian Pustaka,2008. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005. Sobur, Alex. Analisis Teks Media – Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotic, dan Analisis Framing. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2001. Sugiono. Memahami Penelitian Kualitatif . Bandung: Alfabeta, 2007. Sujarweni V.Wiratma, Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014.
Supratiknya.
Tinjauan Psikologis
Komunikasi
Antarpribadi. Yogyakarta:
Kanisius,1995. Thwaites, Tony. dkk. Introducing Cultural and Media Studies. Yogyakarta: Jalasutra, 2009. Usman, Asep Ismail. Menata Keluarga, Memperkuat Negara & Bangsa Kiat Mewujudkan Keluarga Sakinah. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2011. B. Skripsi Atik Sukriati Rahmah, “Analisis Narasi Film 99 Cahaya di Langit Eropa” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014.
Dewi Angela, “Nilai – Nilai Kekeluargaan dalam Novel Lontara Rindu” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam,2013) Mega Nur Fitriana, “Analisis Narasi “My Name Is Khan” Dalam Perspektif Komunikasi Antaragama dan Budaya” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, 2014)
Robituh Widi Astuti, “Komunikasi Orangtua dan Anak Perspektif Kisah dalam Al- Qur‟an”, ( Tesis UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2011).
Uray Noviandi Taslim,“Analisis Semiotika Perjuangan Said Nursi dalam Adegan „Jeruji Besi‟, Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.
C. Website http://alutfifa.blogspot.co.id/2012/07/pola-dan-proses-komunikasi-keluarga.html
http://dennyja-world.com https://ismailbasbeth.wordpress.com http://jogjafilmacademy.com/id/pengajar-ismail-basbeth/
http://lifestyle.sindonews.com http://pialacitra.com/ http://www.mvpindonesia.com www.dapurfilm.com
www.islamcinta.com www.movie.co.id www.muslim.or.id
Lampiran – lampiran A. Poster Film “Mencari Hilal”
B. HASIL WAWANCARA DENGAN SUTRADARA FILM “MENCARI HILAL” Narasumber
: Ismail Basbeth
Tempat
: Dapur Film Production Jakarta
Waktu
: Minggu, 22 Mei 2016 Pukul 15.00 WIB.
1.
Apa yang melatarbelakangi mas untuk menjadi Sutradara film “Mencari Hilal”? Awalnya, saya tidak pernah berfikir untuk membuat film atas nama banyak orang, karena sebelumnya saya hanya membuat 10 film pendek sebelum film panjang pertama saya, saya berfikir bahwa sebuah film itu adalah sebuah ilmu pengetahuan dan saya asyik aja bereksperimentasi didalamnya, tanpa pernah berfikir bagaimana ilmu pengetahuan ini kemudian luas dan juga fleksibel pada zamannya kemudian dapat diaplikasikan dan menjadi impact dalam kehidupan sosial. Jadi saat itu saya hanya membuat film untuk orang-orang pecinta film dan bersama-sama para penyuka film. Sampai saat shooting pertama film panjang saya berjudul “Another trip to the Moon” kemudian saya bertemu dengan mas Hanung lalu diajak untuk membuat suatu karya saat itu. Satu ucapan mas Hanung yang saya ingat “Kalau seluruh sutradara muda berbakat seperti kamu hanya mengurusi dirimu sendiri, lalu siapa yang mengurusi penonton film Indonesia?” dan saat itu saya baru kepikiran, “kenapa ngga aku coba ya?” Waktu itu aku tidak berfikir seperti itu” akhirnya ditawarkan oleh mas Hanung sebuah projek yang bukan projek komersil meskipun nantinya akan bekerja dengan studio - studio besar tapi film ini projek - projek film ini adalah projek film yang diniatkan. kita sebagai film maker bekerja sama dengan
orang – orang besar dengan pemangku
kepentingan lain berbicara untuk masyarakat yang lebih besar dan pada waktu itu issue nya adalah islam. Dan saya tuh islam. oiyaya aku ga pernah kepikiran sebagai sutradara yang “aneh” tau tau bikin film islam itu gimana ceritanya. Itu sangat beda banget sementara aku secara pribadi itu sangat mementingkan kebebasan berekspresi terus tiba - tiba di order film islam yang
di Indonesia itu yang saking banyaknya film islam itu sampai muncul genre satu - satunya didunia itu drama religi,dan itu cuma ada di Indonesia. Coba bayangin
saya
berprestasi
di
internasional
sebagai
pembuat
film
eksperimental,lalu film pertama di Indonesia itu film drama religi, kebayang ga sih? Itu kaya kebalikan dari aku banget, tapi mas Hanung ngomong, “Tenang aku ga akan bebanin kamu macem - macem, ini ada budgetnya, ini ada ceritanya, terserah kamu mau dibikin apa, syaratnya cuma satu, jangan eksperimental”. Jadi secara cerita dari Mencari Hilal itu diceritakan secara naratif . Apa yang kamu punya pandangan personalmu tentang dunia islam sekarang dan idealnya gimana menurutmu” , film seperti apa yang harus muncul. Isu yang segini besar dana produksi itu dipercayakan ke saya untuk melihatnya dari sudut pandang pribadi saya dan akhirnya aku memilih “Mencari Hilal” karena saya punya issu itu dengan bapak saya, yang nggak nyambung, beda generasi, bapak dan anak, sama sama cowok, gengsi laki lakinya sama - sama gede. Nah aku yang paling deket itu ini aja. “Aku pelajari dulu mas, kalo udh ada skripnya nanti kita ngobrol aku shooting another trip to the moon dulu”. Jadi ini ceritanya sudah ada , ide idenya sudah ada tapi waktu itu belum ada skripnya yang punya ide ide itu salman aristo nah dari sekian ide ini itu mencari hilal itu paling deket sama cerita saya kaya bapak saya sama saya gitu meskipun ga plek banget gitu tapi saya paham, “oh ini nih saya punya masalah ini juga”, Paling tidak deket gitu loh, karena kerasa karena waktu itu saya ngomong sama mas Hanung “kalo saya ga bisa ngerasain ceritanya bagaimana mungkin saya bisa bikin film yang penonton ngerasain ceritanya, wong yang mau ditonton itu harus ngelewatin saya dulu toh?” Nah terus saya shooting tuh film another trip to the moon ternyata cukup menarik lah prestasinya. Waktu ketika saya bicara dengan mas hanung ini posisi saya bahkan belum punya film panjang, tapi mas hanung sudah menawarkan saya, itu kan gila kan? Saya kira ga banyak produser yang seberani itu nawarin pembuat film pendek eksperimental lagi, bayangin coba disuruh bikin film drama religi, tapi saya ngomongin dengan mas hanung “tak selesain dulu another trip to the moon karena saya sudah siap siap kalo nanti sekiranya selesai saya shooting kalo tawarannya masih on aku mau ngerjain”.
Tapi karena ini projek kan bukan projeknya dia doang, ini kan kroyokan kan, banyak banget ph ternyata kamu butuh mengundang banyak sutradara lain yaa silahkan, aku ga mau membebani ya aku sih fair aja karena ini kan projek. Ternyata aku selesai another trip masih buat aku yaudah , ternyata produser yang lainnya masih setuju. Jadi mereka semua itu produser sudah setuju bahkan sebelum film panjang pertama saya rilis dan berprestasi di internasional. Nah ini yang menarik makanya semua film saya itu saya anggap film pertama saya di posisi dan wilayahnya masing masing. Nah begitu awalnya. 2.
Apa tema yang diusung dalam film “ Mencari Hilal”? Awalnya temanya macam – macam. Kita ada dua kepentingan bagaimana kekuatan sebesar ini didunia film dipakai untuk dua kepentingan. Yang pertama ngomongin “Indonesia tanpa Diskriminasi” kemudian kedua “Gerakan Islam Cinta” bagaimana memperkenalkan bahwa sebenernya indonesia itu toleran banget loh, kenapa semakin kesini itu semakin agresif dan represif islamnya. Masa sih ga ada cerita - cerita yang kemudian bisa menunjukan itu, bahwa ada peluang untuk kita menemukan islam sing rahmatan lil alamin bukan rahmatan lil muslimin . Jelas itu beda sekali nah kemudian oke, maka kita akan berbicara islam yang memanusiakan manusia. Nah pas saya dapet mencari hilal itu kan terus saya fokusnya kesitu, bagaimana mendekatkan cerita yang issuenya segede ini, enak banget dijual kan sebenernya, tapi jangan tergoda jualan, deketin itu ke manusianya jadikan itu peristiwa yang deket sekali dengan sehari hari. Didekatkan ke masyarakat supaya film ini tidak menjadi film yang bagus dan dipaksa penonton untuk film bagus, tapi film yang kemudian dekat sama mereka dan mereka sendiri yang bilang bagus, bukan kita yang ngomong. Kalo mereka yang ngomong sendiri, berarti filmnya memang mendekat, menyentuh, mengajak mereka nah itu sudah sesuatu itu sudah cukup. Bahwa setelah itu nanti mereka bergerak untuk menyiapkan sesuatu yang baik atau bukan, tugas merubah hati orang itu tugasnya gitu allah toh bukannya tugas kita? Tapi gagasannya sudah ada disitu, Nah karena
produsernya memang wong pinter - pinter toh bayangin ajalah gitu aku kan dipake kemampuanku sebagai sutradara dan oke ini menarik karena tidak hanya sebagai sutradara kemudian saya bisa merespon film ini di wilayah kemanusiaan saya, sebagai manusia itu saya kepingin ikut ngomong apa sih gitu loh. 3.
Kenapa mengangkat tema tentang perbedaan pandangan yang terjadi di Indonesia, mengingat ini adalah masalah yang sensitif, apakah sempat terjadi pro dan kontra ? Begini kalau kamu mengerjakan skripsi kamu takut ga? Semua hal menakutkan ketika kamu tidak menjalani gitu kan? Tapi ada satu hal yang membuatmu pasti menjalani, yaitu kewajiban. Ada satu kewajiban tertentu yang memaksamu harus mengerjakan ini meskipun kamu takut- takut karena kamu tau ada sesuatu yang lebih besar setelah ini, nah itu kan responsibility kan? Yang dibesarkan responsibility nya, jangan takutnya. Kalo kamu takut dan membesarkan rasa takutmu, sore ini kamu tidak duduk dengan saya, tapi karena kamu mendahulukanm responsibility mu atas desakan kewajiban itu gitu loh kamu mendahulukan itu. Sama seperti saya, waktu bikin film ya ada takutnya, apalagi ini film pertama saya naratif, semua elemennya terlalu banyak untuk menjadi takut , terus saya kerja sama temen temen saya dari sejak film pendek bareng semua ngerjain film itu pertama kali semua dibantuin timnya mas hanung ya yang pertama kali kerja bareng, semua yang serba pertama kali gitu loh ya takut tapi kan itu ada satu kewajiban menyelesaikan ini untuk responsibility yang lebih besar dan saya mengarahnya ke responsibility itu. Jadi saya ngga ngeliat ketakutan. Kalau kita takut terus diliatin terus malah makin takut kan ga ada hasilnya gitu loh. Ya simplenya begitu dijalani kemudian ya impactnya di penonton, ya kita liat sendiri kemaren film ini ngga laku tapi yang membicarakan segitu banyaknya orang padahal ga laku. Penontonnya secara numbers memang hanya 12 ribu orang secara komersil, tapi kamu liat semua orang ngomongin film itu bagus banyak sekali. Tapi ini menarik karena film ini digagas ngomongin value bukan ngomongin numbers. Ini kan bukan film komersil berarti sama dengan berhasil filmnya. Meskipun film ini biasa ditangani dengan orang - orang yang komersil tapi
film ini tuh film gerakan, makanya stampelnya jelas banget seperti yang tadi saya jelasin di awal 4.
Kenapa perbedaan itu digambarkan dengan Tokoh Ayah dan Anak? Kalo kita ngomongin manusia itu pasti ngomongin politik kan. Kenapa? Kamu dibebaskan oleh gusti allah bahwa nasib suatu kaum itu akan saya rubah ketika kaum itu merubahnya sendiri. Faktanya kamu ngantuk bisa ngatur ngantuk mu sendiri? Yang ngatur siapa? Jelas allah, yaa itu keberadaan politik kamu itu sebatas satu tubuh ini , yang nyiptain bukan kamu. Kita bangun tidur emang bisa nge’set bangun tidurmu sendiri? Pake alarm apa gitu, oke bisa ngebantu tapi yang ngebalikin siapa? Kamu ngomongnya allah kan jadi simpel banget, iya oke tapi caranya apa? Caranya balik ke ngantuk tadi toh? Semua profesor di seluruh dunia ini tau pentingnya tidur, tapi ada ga yang bisa ngejelasin kenapa mesti ngantuk? Ga ada yg bisa ngejelasin bung. Kita semua tau sebab setelahnya, setelah ngantuk itu harus tidur. Berarti kamu tidur ini dan pentingnya tidur itu buat apa tapi ngantuknya sendiri itu tidak diperjelaskan. Nah berbekal pemahaman - pemahaman kecil seperti itu, saya ngerasa ketika berbicara manusia berarti ada sifat - sifat politiknya. Nah, sifat - sifat politik di ruang yang lebih besar , kalo tadi kan cukup religius ya, tapi kalo di ruang yang sosial sikap - sikap politik adalah bagaimana ketika ada satu kebijakan, diputuskan oleh seorang pemimpin atau satu sosial cultur diputuskan. Kalo dia pemerintah yaa menjadi undang undang, kalo dia sosial jadi norma adat, dan ada satu lagi yaitu orang tua. Nah orang tua punya peraturan - peraturan dan dia manfaatkan itu betul sekali secara politis. Maka dari pada aku ngomongin indonesia, ngritik indonesia dari sesuatu yg gede banget mending dari rumah toh, sama toh , ada pemimpin ada yang dipimpin, ada
proses
berbaginya
pengetahuan,
berbaginya
pemahaman
atau
pertumbuhan biologis, pertumbuhan pemikiran ngomongin negara itu sama aja kamu ngomongin rumah. Rumah tangga mu oke maka negaramu oke. Dengan cara ini kemudian jawaban kita atas manusia itu pasti politik. Kita menjadi kita ini kan ga dididik oleh diri kita sendiri, ada orang tua, Ada warga kampung ,ada ini ada itu, kemudian kita besar belajar mulai paham diri kita sendiri, oh ternyata ini, lalu beradaptasi ulang ini apa. Nah, ini aku pengen gambarin itu dalam hubungan bapak dan anak.
Satu pemahaman ku berawal dari satu pemahaman politis yang sudah berjalan dan teruji selama bertahun - tahun seperti mahmud itu tampak menjengkelkan tapi tidak sepenuhnya salah. Orang tua itu memang menjengkelkan minta ampun tapi setelah dipikir - pikir gitu niatnya dia itu sebenernya baik loh, Cuma saking dia sibuk diluar rumah dengan caranya sendiri sampe kehilangan rumahnya sendiri, dia lupa sama hal - hal kecilnya. Sementara anaknya ini ga mau kalah. Ternyata dia jadi plek kaya bapaknya. Si heli ga sadar itu kalo dia ternyata foto copy dari bapaknya padahal dia ga suka sama bapaknya. Nah, bagaimana kemudian proses ini ditemukan dalam perjalanan itu. Makannya ketika film ini diputar di tokyo di hongkong semua orang ngomonginnya keluarga ga ada yg ngomongin film ini film islam. 5.
Tolong jelaskan tema dari “Gerakan Islam Cinta” dan “Indonesia tanpa diskriminasi”? Karena film ini fokusnya bukan di komersialisisasi, tapi ini film gerakan bagaimana kemudian orang - orang film yang fokus pada issue ini bergabung untuk membuat film, Ini merupakan suatu gerakan, Beberapa caranya melalui buku, festival islam cinta dll. Yaa salah satu medianya yaa film, rencananya ada empat film, tapi yang jadi dua, dan film mencari hilal merupakan film yang kedua, yang pertama adalah film ayat – ayat adinda. Karena film ini adalah salah satu project dari gerakan tersebut. Yang pertama “Gerakan Islam Cinta” adalah gerakan dari Direktur Mizan Grup yaitu pak Haidar Bagir, makannya ada Mizan Production lalu ada Denny JA Studio, dia punya gerakan “Indonesia Tanpa Diskriminasi” dan ada Pak Raam, dia sering banget membiayai film islam, makannya pada join. makannya film ini nggak dituntut kok sama mereka secara komersial harus berapa ratus, bahkan targetnya hanya 100 ribu atau 200 ribu apalah, karena kita tau film ini bukan film ngepop, film yang cukup serius membicarakan hal – hal, bukan film film ecek ecek.
6.
Bagaimana Alur dan Plot dalam film “Mencari Hilal”? Ceritanya simple aja yaitu seorang bapak yg kekanan - kananan bertemu dengan seorang anak yang kekiri - kirian atau ga kekiri - kirianlah katakanlah sekuler lebih tepatnya. dia itu sebenernya orang kanan ,tapi ingin merdeka sedikit, yang ternyata setelah ini film berjalan mereka berdua itu sama - sama tau penyebabnya itu bukan gagasan atau ideologi tapi “rumah”.
Yang menyebabkan gejolak ini adalah hubungan mereka yang tidak lancar sebagai bapak sama anak. Mereka berdua yang bermasalah dan ga bisa ngobrol ini. Apalagi ditambahin gate generation atau zaman yang berbeda, mereka terpaksa bergerak atas keinginan mereka yang berbeda dalam satu perjalanan yang sama. Lalu apa yang terjadi setelah perjalanan ini mereka akan menemukan apa bersama - sama. Mereka menemukan pemahaman. Makanya kalo film pertama saya aja tentang rejection atau penolakan, maka tema film kedua saya ini kalo saya sempitkan, kalo saya bikin suatu film itu selalu ada satu kata yaitu “penerimaan atau acceptance”. bagaimana kemudian mereka dua pribadi yang bertolak belakang di akhir filmnya harus salaman. Makanya saya ga khawatir sepanjang filmnya saya tunjukin perbedaan - perbedaan yang lebih besar supaya mereka sadar kalau persoalan kamu berdua itu kecil banget dibandingin yang diluar sana. Ayo bergeraklah kalian berdua untuk yang diluar sana untuk sesuatu yang lebih besar, kan begitu nah mereka salaman di akhir. Nah kamu bayangin ga setelah ending filmnya itu kira - kira gimana? Mahmud meninggal, dan heli udah bukan aktivis yang seperti sebelumnya. Dia aktivis yang paham betul persoalan di lokal itu harus diperjuangkan dengan cara-cara yang baik dan benar. Nggak kok banyak orang - orang bahkan dulu dizaman dulu orang orang kiri yang orang - orang islam juga. intinya simple aja kita berjuangnya untuk apa, sesuatu yang lebih besar itu apa. Nah karena saya terbiasa bekerja di ranah pengetahuan seperti tadi pengalaman saya pertama saya pengen hilal ini berdiri disitu juga. Berbicaranya untuk pengetahuan supaya kita bisa menjadi yang lebih baik bareng - bareng. 7.
Berapa lama proses pembuatan film “Mencari Hilal”? Proses shooting kalo dari awal sampe akhir setahun ga terlalu lama untukku. Tapi untuk mas salman dua tahun karena dia mulai dari setahun sebelumnya sebelum ketemu aku ide cerita skrip dll.
8.
Dimana saja latar lokasi pembuatan film “Mencari Hilal”? Sepenuhnya di jogja
9.
Apa penghargaan yang telah diraih film “Mencari Hilal” ? Ya sejauh ini kita banyak mendapatkan nominasi tapi kalo menang itu di aktor kebanyakan di festival film bandung, kalau di FFI itu ada best film, best director, best original screenplay, best editing, best music, best male main actor dan best editing, terus piala maya itu best actor semua.
10.
Festival Internasional apa saja yang pernah diikuti oleh film “Mencari Hilal” dan apa saja hasil yang telah didapat ? Dalam ajang internasional aku kirimin beberapa, tapi kan energi ku juga terbatas toh yang pertama itu di tokyo itu nominasi kalo di tokyo itu Tokyo International Film Festival terus di Hongkong Asian Film Festival terus ada di Cinema Asia Amsterdam dan yang terakhir CPH pix (copenhagen denmark).
11.
Pesan moral apa yang ingin disampaikan dari film “Mencari Hilal”? Tadi sebenarnya udah dijelasin di atas. Yaa intinya saya sebagai film maker, saya bersenang - senang di dunia film, bekerja didunia film, mencoba mengambil tanggung jawab yang lebih besar untuk berbicara atas sesuatu diluar film itu apa. Kali ini kami memutuskan, “Islam dan Kemanusiaan” menggunakan film ini simplenya begitu. Dokumentasi penulis dengan Sutradara film Mencari Hilal Ismail Basbeth
Daftar Pemain Film “Mencari Hilal”
MENCARI HILAL
Casting Director
IBNU WIDODO WIDHI SUSILA UTAMA
Assistant Casting Director
JONATHAN KEVIN JULIAN
Talent Coordinator
BAGYO SOK ASOY SUJARWO
NO.
PERAN
NAMA
1
HELI
OKA ANTARA
2
MAHMUD
DEDDY SUTOMO
3
ARIFIN
TORO MARGENS
4
Halida
Erythrina Baskoro
5
Andi
Bandel Elyas
6
Pendeta Daniel
Rukman Rosadi
7
Majid
Gunawan Maryanto (Cindil)
8
Busro
Adi Marsono
9
Ridwan
Ikun SK
10
Bos Ormas
Haydar Salishz
11
Zunaedi
Ernanto Suyiek
12
Nurjanah
Briliana Dewi
13
Pembeli 2
Sri Wahyuni
14
Pembeli 1
Delia Nuswantara
15
Shinta
Vanda Mutiara
16
Supir Pick-Up
Sujarwo
17
Muhdi
MN Qomaruddin
18
Ida
Siti Fauziah
19
Nuryanto
Kukuh Prasetya
20
Warga I
Freddy Heryanto
21
Gatot
Untung Basuki
22
Kardi
Jamal El Tripot
23
Pak RT
Whani Darmawan
24
Ibu Muda
Lisa Anggraeni
25
Wahyudi
Alex Suhendra
26
Host TV
Mutiara Dewi
27
Saiful
Pak Hasmi
28
Iqbal
Aditya Nugraha Putra
29
Supir Bis
Ibnu Widodo
30
Kondektur
Yaya Sae Satria
31
Supir Angkot
Purwoto
32
Penumpang Angkot
Suryo Wiyogo
33
Receptionist Hotel
Wati Wibowo
34
Pemilik Rumah
Eko Budiantara
35
Tukang Sampah
Edi Cahyono
36
Tukang Bengkel
Alit Jabang Bayi
37
Andre
Hanung Bramantyo