Modul ke:
TEORI KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
Fakultas
ILMU KOMUNIKASI
Program Studi
Marketing Communication
Dr. Endah Murwani, MSi
Impression Management • Erving Goffman menganalisa tingkah laku manusia dengan sebuah metafora yang teatrikal, dimana didalamnya lokasi umum dianggap sebagai sebuah panggung dan orang-orang bertindak sebagai aktor yang menyusun performa mereka untuk memberi kesan kepada para penonton. • Ia mulai dengan asumsi bahwa seseorang bagaimanapun harus membuat atau mengatur peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Impression Management • Goffman berpendapat bahwa seseorang yg bertemu orang lain akan berusaha mencari informasi mengenai orang yg ditemuinya atau menggunakan informasi yg telah dimiliki dgn tujuan untuk mendefinisikan situasi. • Dalam proses ini setiap pihak akan berusaha mendefinisikan situasi dan mengendalikan perilaku pihak lain dgn membuat pernyataan (expression) untuk memperoleh kesan (impression) yg diinginkan • Usaha mempengaruhi kesan orang lain ini disebut Goffman sebagai pengaturan kesan (impression management)
Impression Management • Goffman menyatakan bahwa individu adalah aktor yang mempresentasikan dirinya secara verbal dan non verbal ketika berinteraksi dengan orang lain. Presentasi diri merupakan tindakan untuk menampilkan diri yang dilakukan setiap individu dengan memainkan peran dan memproyeksikan citracitra tertentu dalam berbagai situasi. Dalam upaya mendefinisikan sebuah situasi, seseorang akan melewati proses mendapatkan informasi tentang orang-orang yang berada dalam situasi tersebut dan memberikan informasi tentang dirinya. Goffman menyebutnya sebagai impression management
Teori Atribusi • Dikenalkan oleh EE Jones & KE Davis dan dikembangkan oleh H.H Kelley. Atribusi merupakan suatu proses melalui mana kita berupaya untuk memahami perilaku-perilaku orang lain terutama alas an-alasan atau motivasi-motivasi mengenai perilaku tsb. Langkah untuk menemukan penyebab-penyebab dari perilaku orang lain adalah menentukan apakah penyebab perilaku tsb bersifat internal atau eksternal.
Teori Atribusi • Asumsi dasar teori atribusi : • orang berusaha untuk menentukan apa yang menjadi penyebab dari perilaku • orang menentukan apa yang menjadi penyebab dari perilaku secara sistematis • penyebab yang telah diatribusikan memiliki dampak terhadap perasaan dan perilaku yang dirasakan sendiri dan orang lain
Teori Atribusi 3 prinsip atribusi : • consensus • Bila kita memusatkan pada prinsip konsensus kita bertanya ‘apakah orangorang lain bereaksi atau berperilaku seperti orang yang kita amati ?’ Artinya apakah orang kita amati ini bertindak sesuai dengan konsensus umum ? Jika jawabnya tidak, kita lebih cenderung mengatakan bahwa perilaku disebabkan oleh faktor internal tertentu • consistency • Bila kita memusatkan pada prinsip konsistensi kita bertanya apakah seseorang berulang-ulang berperilaku yang sama dalam situasi yang sama ?. Bila jawabnya ya, berarti ada konsistensi yang tinggi dan kita cenderung mengatakan bahwa perilaku ini disebabkan oleh motivasi internal.
Teori Atribusi • distinctiveness (keberbedaan) • Bila kita memusatkan pada prinsip keberbedaan, kita bertanya apakah orang ini bertindak sama dalam situasi yang berbeda. Jika jawabnya ya, berarti keberbedaannya rendah dan kita cenderung menyimpulkan bahwa ini disebabkan faktor internal. Keberbedaan yang rendah menunjukkan bahwa orang yang berperilaku sama dalam situasi yang berlainan.
Penetrasi Sosial • Teori ini berdasarkan penelitian Irwin Altman & Dalmas Taylor. Teori ini memfokuskan pada proses meningkatnya hubungan antar pribadi • Asumsi : – Pertukaran yang bersifat interpersonal berkembang secara bertahap – Dalam proses pertukaran, orang menentukan besarnya cost dan reward yang diperoleh dari interaksi tsb. Peningkatan hubungan tergantung pada jumlah dan sifat cost dan reward
•
Dimensi dalam penetrasi sosial : – Breadth (Keluasan) : mengacu pada banyaknya jenis informasi / topik yang dibicarakan dalam hub interpersonal – Depth (kedalaman) : mengacu pada keintiman atau kedalaman dari topik yang dibicarakan.
Terima Kasih Dr. Endah Murwani, M.Si