KODE MODUL: BUS – 209C
PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada Tim penulis Modul untuk Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Tata Busana dan Tata Kecantikan, sehingga dapat menyelesaikan berbagai modul tepat pada waktunya. Tim penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa kerjasama yang baik antar anggota Tim penulis dan bantuan dari berbagai pihak, penulisan modul ini tidak dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, pada kesempatan ini, perkenankan tim Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada : 1. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, yang telah memberikan berbagai dukungan demi kelancaran penulisan modul ini. 2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang dan, sebagai penanggung jawab yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penulisan modul ini 3. Ketua Jurusan Teknologi Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, yang telah memberikan motivasi dan arahan dalam menulis modul ini. 4. Ketua Team, Konsultan ahli, dan para validator yang telah memberikan bantuan, arahan, serta masukan demi kelancaran penulisan modul ini. 5. Bapak pidekso Adi, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, yang telah membantu proses penyuntingan bahasa pada modul ini. 6. Kawan-kawan sejawat yang tidak mungkin disebutkan satu per satu, yang telah membantu memberikan kemudahan dalam rangka penulisan modul ini.
Bidang Keahlian Tata Busana
i
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kekuatan, kasih, dan petunjuk atas bantuan Bapak, Ibu, dan Saudara semua. Penulis menyadari bahwa dalam modul ini masih terdapat celah-celah atau ketidaksempurnaan, baik substansi maupun deskripsinya. Untuk itu, taggapan dan saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan. Harapan kami, semoga modul ini bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis
Bidang Keahlian Tata Busana
ii
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
BUS 417C BUS 417D
BUS 417B
Q
BUS 417
BUS 417A BUS 416C
BUS 416B
BUS 313B
BUS 313A
R
BUS 418
P
BUS 313
IV
BUS 416
BUS 313C
M
JURU GAMBAR
BUS 312A
III
BUS 416A
N
O
BUS 414
BUS 415
BUS 312
BUS 414A
BUS 312B BUS 312C
BUS 414B
BUS 415A
BUS 415B
L
PENJAHIT MODISTE
K
BUS 311 BUS 311B
BUS 311A
BUS 101A
BUS 101B
A
BUS 101
B
I PEMBANTU PENJAHIT
C
G
D
H
BUS 104
Bidang Keahlian Tata Busana
BUS 208B
J
BUS 210
PENJAHIT INDUSTRI
BUS 208
BUS 208A
BUS 103
BUS 210C
II
BUS 207
BUS 207C
BUS 205
BUS 206
BUS 207A BUS 207B
BUS 102
E
F
BUS 208C
BUS 210B
BUS 210A
I
BUS 209 BUS 209A
BUS 209C BUS 209B
iii
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
Mata Diklat : A. Memelihara Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana No
Kode Modul
Judul Modul
1
BUS – 101A
Pemeliharaan piranti menjahit dan K3 bidang busana
2
BUS - 101B
Piranti menjahit
Mata Diklat : B. Menjahit Bagian Busana Sesuai Dengan Prosedur Menjahit No 3
Kode Modul BUS - 102
Judul Modul Teknik Jahit Bagian-bagian Busana
Mata Diklat : C. Memberi Tanda Untuk Jahit dan Setrika No 4
Kode Modul BUS – 103
Judul Modul Tanda-tanda Jahit dan Penyeterikaan
Mata Diklat : D. Melaksanakan Pengepakan Pakaian Dalam Kemasan dan Siap Kirim No 5
Kode Modul BUS – 104
Judul Modul Teknik Pengemasan dan Pelabelan
Mata Diklat : E. Melakukan Proses Dan Pelaksanaan Penyeterikaan Dan Pressing No 6
Kode Modul BUS - 205
Bidang Keahlian Tata Busana
Judul Modul Teknik Setrika dan Pressing
iv
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Mata Diklat : F. Melaksanakan Pekerjaan Pengikatan Dan Penomoran Potongan Busana No 7
Kode Modul
Judul Modul
BUS - 206
Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana
Mata Diklat : G. Melaksanakan Pekerjaan Marker No
Kode Modul
Judul Modul
8
BUS – 207A
Teknik marker
9
BUS – 207B
Teknik merancang bahan
10
BUS – 207C
Petunjuk praktis pekerjaan marker
Mata Diklat : H. Membuat Sampel Sesuai Desain No
Kode Modul
11 12 13
BUS – 208A BUS – 208B BUS – 208C
Judul Modul Teknik pembuatan sampel (busana wanita) Teknik pembuatan sampel (busana pria) Teknik pembuatan sampel (busana anak)
Mata Diklat : I. Melaksanakan Pekerjaan Bagian Produksi No
Kode Modul
14 15
BUS – 209A BUS – 209B
16
Judul Modul
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana anak) Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana wanita) BUS – 209C Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana pria) Mata Diklat : J. Melakukan Pekerjaan Bordir
No
Kode Modul
Judul Modul
17
BUS – 210A
Teknik bordir
18
BUS – 210B
Teknik bordir lanjut pada busana
19
BUS – 210C
Variasi bordir
Bidang Keahlian Tata Busana
v
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Mata Diklat : K. Melakukan Pekerjaan Sablon/Printing No 20 21
Kode Modul
Judul Modul
BUS – 311A Dasar-dasar printing BUS – 311B Pengembangan printing design Mata Diklat : L. Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi Dan Model
No
Kode Modul
Judul Modul
22
BUS – 312A
Konstruksi pola busana pria
23
BUS – 312B
Konstruksi pola busana wanita
24
BUS – 312C Konstruksi pola busana anak Mata Diklat : M. Membuat Pakaian Dengan Teknik Madya
No
Kode Modul
25
BUS – 313A
Prinsip dasar pembuatan busana Madya
26 27
BUS – 313B BUS – 313C
Garniture Teknik penyelesaian busana madya
Judul Modul
Mata Diklat : N. Berkomunikasi Dan Melaksanakan Pelayanan Prima No
Kode Modul
Judul Modul
28
BUS – 414A
29
BUS – 414B Prinsip pelayanan prima Mata Diklat : O. Membuat Pakaian Dengan Teknik Tailoring
No
Kode Modul
30 31
BUS – 415A Prinsip dasar pembuatan busana tailoring BUS – 415B Teknik penyelesaian busana tailoring Mata Diklat : P. Membuat Desain Busana Dan Desain Hiasan
No
Kode Modul
32
BUS – 416A
Menggambar proporsi tubuh manusia
33
BUS – 416B
Dasar-dasar desain hiasan busana
34
BUS – 416C
Dasar-dasar desain hiasan lenan rumah tangga
Teknik komunikasi
Judul Modul
Judul Modul
Bidang Keahlian Tata Busana
vi
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan Lenan Rumah Tangga No
Kode Modul
Judul Modul
35
BUS – 417A
Pola hiasan lenan rumah tangga
36
BUS – 417B
Pola hiasan busana
37 38
BUS – 417C BUS – 417D
Teknik menghias lenan rumah tangga Teknik menghias busana
Mata Diklat : R. Melakukan Draping Pakaian No
Kode Modul
39
BUS – 418
Judul Modul Prinsip dan teknik draping busana
Bidang Keahlian Tata Busana
vii
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................
i
PETA KEDUDUKAN MODUL .......................................................
iii
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL ...........................
iv
DAFTAR ISI ......................................................................................
viii
PERISTILAHAN/GLOSARY .............................................................
1
BAB I: PENDAHULUAN
2
A. Deskripsi ................................................................................
2
B. Prasyarat .................................................................................
3
C. Petunjuk Penggunaan Modul .................................................
3
D. Tujuan Akhir ..........................................................................
4
E. Kompetensi ............................................................................
5
F. Cek Kemampuan ....................................................................
6
BAB II: PEMELAJARAN
8
A. Rencana Belajar Peserta Diklat ..............................................
8
B. Kegiatan Belajar .....................................................................
10
1. Kegiatan Belajar 1:
10
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 1 .................................
10
b. Uraian Materi 1:..........................................................
10
c. Rangkuman 1 .............................................................
25
d. Tes Formatif 1.............................................................
25
e. Kunci Jawaban ...........................................................
27
2. Kegiatan Belajar 2:
28
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2 ...............................
28
b. Uraian Materi 2 :........................................................
28
c. Rangkuman 2 .............................................................
40
d. Tes Formatif 2.............................................................
41
e. Kunci Jawaban 2 ........................................................
43
Bidang Keahlian Tata Busana
viii
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
3. Kegiatan Belajar 3:
44
a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 3 .................................
44
b. Uraian Materi 3 :. .......................................................
44
c. Rangkuman 3 .............................................................
57
d. Tes Formatif 3.............................................................
58
e. Kunci Jawaban 3 ........................................................
60
BAB III: EVALUASI ........................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................
67
Bidang Keahlian Tata Busana
ix
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Bisban
: Lajur terpisah berbentuk memanjang dengan arah serat kain serong yang biasanya dipergunakan penyelesaian tepi kerung leher atau kerung lengan.
Bordir
: Hiasan yang dibuat dengan menempelkan benang hias pada kain dengan mesin khusus atau dengan jarum manual.
Buyer
: Pemesan/pembeli pakaian dalam jumlah besar
Cutting
: Memotong bahan
Finishing
: Penyelesaian bahan
Hanging
: Menggantung pakaian
Ironing
: Proses penyeterikaan
Kelim
: Penyelesaian pakaian untuk menghilangkan tepi kain yang bertiras dengan cara melipat ke arah dalam.
Label
: Nama perusahaan atau koleksi dari suatu perusahaan yang ditempelkan pada pakaian.
Marker
: Lembaran rancangan bahan untuk industri dalam skala 1:1 yang memuat beberapa set pakaian sekaligus.
Pressing
: Melekatkan media pengeras pada bagian buruk kain dengan pemanasan
Quality Control
: Pengawasan terhadap mutu pekerjaan sesuai standar tertentu.
Sampel busana
: Contoh busana
yang
dibuat
untuk
ditawarkan
atau
dikonfirmasikan kepada pemesan. Sewing
: Menjahit bahan
Triming
: Mengambil sisa sisa benang yang tertinggal pada pakaian setelah melalui proses jahit.
Bidang Keahlian Tata Busana
1
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul Teknik Cutting, Sewing dan Finishing busana pria merupakan salah satu bagian dari modul Teknik Cutting, Sewing dan Finishing. Tiga jenis modul yakni, Teknik Cutting, Sewing dan Finishing Busana Wanita, Busana Pria dan, Busana Anak. Tiga seri modul tersebut merupakan panduan dasar para peserta diklat yang memrogram mata diklat melaksanakan pekerjaan bagian produksi. Modul ini disusun untuk memberikan wawasan dan panduan latihan kepada para peserta diklat agar dapat melaksanakan pekerjaaan bagaian produksi busana pria sesuai dengan standar kualitas industri. Agar tujuan pemelajaran tersebut dapat dicapai, sajian materi tentang: 1. Prinsip-prinsip busana industri. 2. Tertib kerja memotong bahan (cutting) kemeja pria 3. Tertib kerja memotong bahan (cutting) celana panjang pria 4. Menggunting bahan (cutting) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas. 5. Menggunting bahan (cutting) celana panjang pria sesuai dengan standar kualitas. 6. Tertib kerja menjahit (sewing) kemeja pria 7. Tertib kerja menjahit (sewing) celana panjang pria 8. Menjahit (sewing) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas. 9. Menjahit (sewing) celana panjang pria sesuai dengan standar kualitas. 10. T ertib kerja penyelesaian jahitan (finishing) kemeja 11. Tertib kerja penyelesaian jahitan (finishing) celana panjang 12. Penyelesaian jahitan (finishing) kemeja sesuai dengan standar kualitas 13. Penyelesaian jahitan (finishing) celana panjang sesuai dengan standar kualitas. yang termuat di dalam modul ini harus dikuasahi dengan baik.
Bidang Keahlian Tata Busana
2
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
B. Prasyarat Untuk dapat memahami modul ini peserta diklat harus memiliki pengetahuan dasar tentang: 1. Piranti menjahit. 2. Teknik jahit bagian bagian busana 3. Teknik setrika dan pressing 4. Teknik pengikatan dan penomoran potongan busana 5. Teknik marker C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk peserta diklat a. Langkah-langkah belajar yang harus ditempuh adalah sebagai berikut: 1). Baca seluruh sajian modul ini dengan seksama, kemudian ulangi lagi sambil menandai bagian bagian yang tidak jelas atau belum anda pahami. 2). Konsultasikan bagian yang tidak jelas atau belum anda pahami kepada guru atau pembimbing industri tempat saudara belajar. 3). Lakukan kegiatan latihan melaksanakan pekerjaan produksi busana pria sesuai dengan sistem yang disarankan dalam modul ini. Bila langkah kerja yang dipergunakan pada tempat saudara tidak sama dengan yang tertulis pada modul ini, diskusikan perbedaan tersebut sebagai salah satu pengayaan yang saudara dapatkan dari industri. b. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan Bahan praktek yang harus dipersiapkan adalah kain utama dan penunjang yang sesuai dengan contoh model , benang benang jahit, kain pelapis dan pengeras serta aksessoris lain yang dibutuhkan untuk membuat contoh seperti yang disajikan pada kegiatan belajar 1-3 berikut ini. Alat praktek yang dibutuhkan adalah alat membuat pola , alat potong industri, alat jahit industri dan alat pressing.dan ironing
Bidang Keahlian Tata Busana
3
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
2. Peran guru /instruktur a). Menyampaikan langkah belajar yang harus dilakukan peserta diklat agar trampil melaksanakan pekerjaan pada bagian produksi busana pria. b). Memberikan penjelasan kepada peserta didik segala sesuatu yang belum dipahami tentang melaksanakan pekerjaan pada bagian produksi busana pria. c). Membimbing peserta diklat menyesuaikan diri pada lingkungan industri sebagai salah satu tempat belajar melaksanakan pekerjaan pada bagian produksi busana pria. d). Melakukan evaluasi belajar melaksanakan pekerjaan pada bagian produksi busana
pria.dengan
mempertimbangkan
aspek
kognitif,
afektif
dan
psikomotor. D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat mampu: 1.
menjelaskan prinsip-prinsip busana industri.
2.
membuat tertib kerja menggunting (cutting) kemeja pria
3.
membuat tertib kerja menggunting (cutting) celana panjang pria.
4.
melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian menggunting (cutting) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas.
5.
melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian menggunting (cutting) celana panjang pria sesuai dengan standar kualitas.
6.
membuat tertib kerja menjahit (sewing) kemeja pria
7.
membuat tertib kerja menjahit (sewing) celana panjang pria
8.
melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas.
9.
melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) celana panjang pria sesuai dengan standar kualitas.
10. membuat tertib kerja penyelesaian (finishing) kemeja pria 11. membuat tertib kerja penyelesaian (finishing) celana panjang pria. 12. melaksanakan pekerjaan produksi kemeja pria pada bagian penyelesaian (finishing) sesuai dengan standar kualitas
Bidang Keahlian Tata Busana
4
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
13. melaksanakan
pekerjaan
produksi
celana
panjang
pada
bagian
penyelesaian (finishing) sesuai dengan standar kualitas Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 80.jam, dengan rincian: a. Teori
:
14 jam
b. Praktek
:
66 jam
E. Kompetensi Kode dan Kompetensi: BUS 209B Melaksanakan pekerjaan bagian produksi
Sub Kompetensi 1. Melaksanakan
Kriteria Unjuk Kerja 1. Pekerjaan pada bagian
Ruang Lingkup Kompetensi 1. Prinsip-prinsip busana industri
pekerjaan produksi
menggunting busana
pada bagian gunting
industri dapat
bahan (cutting) untuk
dilaksanakan sesuai
menggunting busana
busana pria.
dengan tertib kerja dan
industri
2. Melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit
prinsip menggunting busana industri. 2. Pekerjaan pada bagian
2. Tertib kerja
3. Teknik menggunting pada busana industri 4. Tertib kerja menjahit busana industri
(sewing) busana pria
menjahit dapat
sesuai dengan standar
dilaksanakan sesuai tertib 5. Teknik menjahit
kualitas.
kerja dan standar kualitas
3. Melaksanakan pekerjaan produksi
order. 3. Pekerjaan pada bagian
pada bagian
penyelesaian busana
penyelesaian
industri dapat
(finishing) busana
dilaksanakan sesuai tertib
pria sesuai dengan
kerja dan standar kualitas
standar kualitas.
order.
Bidang Keahlian Tata Busana
busana industri 6. Tertib kerja penyelesaian busana industri 7. Teknik penyelesaian busana industri.
5
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
F. Cek Kemampuan No 1
2
3
Aspek yang dinilai Pengetahuan: · Prinsip-prinsip menjahit busana industri · Tertib kerja menggunting busana industri · Teknik menggunting pada busana industri · Tertib kerja menjahit busana industri · Teknik menjahit busana industri · Tertib kerja penyelesaian jahitan busana industri · Teknik penyelesaian jahitan busana industri. Sikap: · Responsif terhadap prosedur menjahit busana industri. · Tertib dalam membuat tertib kerja menjahit busana industri · Teliti dan cermat dalam menjahit busana industri · Tertib dalam membuat tertib kerja penyelesaian jahitan busana industri · Tetib dalam mengerjakan penyelesaian jahitan busana industri. Ketrampilan: · Menggunting busana industri sesuai standar kualitas · Menjahit busana industri sesuai standar kualitas · Menyelesaikan jahitan busana industri sesuai standar kualitas
Belum
Sudah
Catatan pembimbing: 1…………………………………………………………………………………….. 2…………………………………………………………………………………….. 3. …………………………………………………………………………………… Kesimpulan: …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. …………………………………………………………………………………….. ……………………………………………………………………………………..
Bidang Keahlian Tata Busana
6
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
BAB II PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Peserta Diklat Kompetensi: Melaksanakan pekerjaan bagian produksi Sub Kompetensi: 1. Melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian gunting bahan (cutting) untuk busana pria. 2. Melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) busana pria sesuai dengan standar kualitas. 3. Melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian penyelesaian (finishing) busana pria sesuai dengan standar kualitas.
Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat belajar
Mempelajari prinsip-prinsip busana industri.
2 x 45’
Kelas
Membuat tertib kerja menggun ting (cutting) kemeja pria
2 x 45’
Kelas
Membuat tertib kerja menggun ting (cutting) celana panjang pria
2 x 45’
Kelas
Melaksanakan pekerjaan menggunting (cutting) kemeja pria
9 x 45’
Lab
Bidang Keahlian Tata Busana
Alasan Perubahan
Tanda Tangan Guru
industri/ garment
7
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Melaksanakan pekerjaan menggunting (cutting) celana panjang pria
9 x 45’
Membuat tertib kerja menjahit (sewing) kemeja pria
2 x 45’
Kelas
Membuat tertib kerja menjahit (sewing) celana panjang pria
2 x 45’
Kelas
Melaksanakan pekerjaan pro duksi pada bagian jahit (sewing) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas.
16x 45’
Lab industri/ garment
Melaksanakan pekerjaan pro duksi pada bagian jahit (sewing) celana panjang pria sesuai dengan standar kualitas
16x45’
Lab industri/ garment
Membuat tertib kerja penyelesaian (finishing) kemeja pria
2 x 45’
Kelas
Membuat tertib kerja penyelesaian (finishing) celana panjang pria
2 x 45’
Kelas
Bidang Keahlian Tata Busana
Lab industri/ garment
8
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Melaksanakan pekerjaan produksi kemeja pria pada bagian penyelesaian (finishing) sesuai dengan standar kualitas
8 x 45’
Lab Industri/ garment
Melaksanakan pekerjaan produksi celana panjang pada bagian penyelesaian (finishing) sesuai dengan standar kualitas
8 x 45’
Lab Industri/ garment
B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1: Gunting bahan (Cutting) Busana Pria a. Tujuan kegiatan pemelajaran. Pada akhir kegiatan pemelajaran 1 diharapkan pesera diklat mampu: 1) menjelaskan prinsip-prinsip busana industri. 2) membuat tertib kerja menggunting (cutting) kemeja pria. 3) membuat tertib kerja menggunting (cutting) celana panjang pria. 4) melaksanakan pekerjaan menggunting (cutting) kemeja pria. 5) melaksanakan pekerjaan menggunting (cutting) celana panjang pria.
b. Uraian materi 1: Gunting bahan (cutting) untuk busana pria 1). Prinsip-prinsip Busana Industri Busana pria yang dibuat dalam skala industri mengikuti beberapa prinsip dalam pembuatannya. Dalam suatu industri busana satu model diproduksi secara massal. Artinya, untuk satu model
perusahaan
memproduksinya dalam jumlah yang sangat besar (dalam satuan ratusan atau ribuan potong ). Produk tersebut bisa terdiri dari satu Bidang Keahlian Tata Busana
9
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
ukuran atau beberapa ukuran yang merupakan peringkat ukuran standart tertentu. Begitu pula dengan warnanya, agar dapat menyajikan pilihan yang lebih variatif pada user satu model diproduksi dengan
beberapa
macam warna.
Produk tersebut
diproduksi dalam jumlah besar karena memang pesanan yang masuk menginginkan sejumlah itu. Bisa juga karena produk tersebut akan dijual ke berbagai tempat. Produk tersebut mampu dikerjakan oleh suatu perusahaan dalam waktu singkat karena alat dan petugas produksi mereka sudah didisain untuk dapat bekerja secara efisien. Produk busana industri menggunakan ukuran standart industri tertentu, atau sesuai dengan standar ukuran yang diminta oleh masing masing buyer. Bahkan ukuran tersebut seringkali termasuk ukuran polanya. Sebagai contoh,untuk Standar industri Nasional Indonesia yang disingkat SNI, kemeja pria dewasa kain tenun dimulai dari nomor15 s/d nomor 19 Dalam proses produksi menggunakan sistem “ban berjalan”. Artinya, sebuah pakaian tidak dijahit tuntas oleh seorang penjahit. Masing masing bagian seperti: jahit kerah, jahit saku, pressing, dan bagian bagian yang lain dikerjakan oleh masing-masing pekerja yang ahli
dalam
bidang
tersebut.
Pekerjaan
tersebut
dikerjakan
berurutan sesuai dengan efisiensi kerja atau tertib kerjanya. Label yang dipergunakan oleh industri dapat berasal dari buyer yang memesan atau label tertentu yang biasa digunakan oleh industri tersebut. Biasanya sebuah garment mempunyai lebih satu macam label.
2). Perencanaan Produksi (Tertib Kerja) Menggunting Busana Pria Perencanaan produksi (tertib kerja) memotong (cutting) produk busana pria secara garis besar terbagi menjadi lima tahap pekerjaan , yakni spreading, cutting, bundling, numbering dan panel inspection.
Bidang Keahlian Tata Busana
10
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Spreading adalah proses membentangkan kain yang akan dipotong pada meja potong. Kain yang dibentangkan tersebut dapat mencapai puluhan lembar, sesuai dengan kapasitas mesin potong yang akan dipergunakan. Proses spreading dikerjakan berdasarkan marker report (pelajari kembali teknik marker). Koordinator spreading akan menerima salinan marker report sebagai dasar melaksanakan pekerjaan spreading. Panjang dan lebar kain yang dibentangkan pada meja spreading ditata sesuai dengan masing-masing marker. Agar lembaran lembaran kain tidak bergeser ketika di tumpuk, kain dilembabkan dengan
cara
menyemprotkan
air
pada
permukaannya
atau
mencocoknya dengan paku panjang pada sudut sudut lembarannya. Diatas tumpukan kain itulah marker yang memuat gambar gambar pola
yang
sudah
dilengkapi
dengan
sisa
jahitan
(kampuh)
dibentangkan. Petugas spreading akan mengerjakan spreading dan mencatat semua data proses spreading pada format instruksi spreading dan perincian penggunaan kain. Setelah semua meja spreading disiapkan mulailah petugas potong (cutting) memotong bagian demi bagian pola yang tertuang dalam masing-masing marker. Setelah pekerjaan memotong selesai dilakukan selanjutnya adalah bundling dan numbering. Bundling adalah proses pengelompokan setiap bagian potongan menjadi suatu set pakaian, tujuannya adalah agar tidak ada bagian potongan yang tercecer. Disamping itu, bila ada bagian yang memerlukan penanda (misal: lokasi saku, batas belahan dan sebagainya) sebelum di loading ke lini jahit (sewing) bagian tersebut dibubuhi penanda sesuai dengan tanda-tanda pada marker yang bersangkutan. Numbering adalah penomoran ikatan size. Setiap 1 size potongan kemudian diikat dan diberi nomor sesuai dengan urutan lembar spreading/ nomor size nya.
Bidang Keahlian Tata Busana
11
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Bagian Panel Inspection adalah bagian terakhir dari lini cutting yang akan memeriksa setiap lembar potongan kain dalam ikatan yang telah terpotong. Hal ini untuk menjaga agar jangan sampai terdapat cacat kain yang dikirim ke lini sewing. Perencanaan produksi (tertib kerja) menggunting kemeja pria Perencanaan produksi kemeja dapat dibuat setelah spesifikasi model kemeja diketahui. Berikut ini adalah gambar contoh spesifikasi model kemeja yang sudah disetujui buyer (gambar 1.1)
Gambar 1.1. Spesifikasi model sampel kemeja
Untuk memudahkan
mengingat urutan perencanaan produksi
kemeja pria perhatikan bagan alir nya pada gambar 1.2. berikut ini
Bidang Keahlian Tata Busana
12
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Spesifikasi sampel
Marker report
Instruksi spreading
Spreading
Perincian penggunaan kain
Cutting
Cutting report
Bundling
Numbering
Panel inspection Gambar 1.2. Bagan alir perencanaan produksi kemeja pria Data spesifikasi sampel kemeja kemudian dilengkapi dengan data marker report yang dikirim dari bagian marker. Contoh format dan isiannnya adalah sebagai berikut.
Bidang Keahlian Tata Busana
13
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
MARKER REPORT KEMEJA Date report: .8-12-2003..………. Style: K.03.21199 Buyer: Peteku………..…………. Qty Ord: K.03/2014 Description: Shirt …………..….. Del date: 08-01-2004……….. Marker Marker Marker Marker Marker Remarks no descriptions ratio width length 14,4 Broken 1 Shirt 15/1 16/1 1,21 yard White: 17/2 18/2 yard 15/144 19/1 16/144 17/288 18/288 19/144 Ice Blue: 15/144 16/144 17/288 18/288 19/144 Petugas spreading akan menterjemahkan marker report dalam format instruksi spreading yang memuat data data berikut.
INSTRUKSI SPREADING KEMEJA Spreader: Slamet.…. Style: K.03.21199…. Start: 08.30………… No spreading: 01-12 Description: Shirt …..
No 1 2 3
Tanggal: 9–12-2003……………. Buyer: Peteku………… Finish: 12.00………. Kind of Fabric: 100% Cotton…….. Marker length: 14,4 yard…………
Total spreading (lb) BW10,11,12 BW58,60,62 12 BW, IB 2,3,5 IB60,60,61 12 IB BW13,14,15 BW,60,62,60 12 BW, IB 6,7,8 IB60,61,61 12 IB BW16,17,18 BW58,60,60 12 BW, IB 9,10,11 IB60,60,60 12 IB Roll no
Bidang Keahlian Tata Busana
Length roll
Hasil Cutting (pcs) 98 98 98 98 98 98
Actual length roll 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3
14
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
4 5 6 7 8 9 10 11 12
BW19,20,21 IB 12,13,14 BW22,23,24 IB 15,16,17 BW25,26,27 IB18,19,20 BW28,29,30 IB 21,22,23 BW31,32,33 IB24,25,26 BW34,35,36 IB27,28,29 BW37,38,39 IB30,31,32 BW40,41,42 IB33,34,35 BW43,44,45 IB36,37,38
BW58,60,61 IB60,60,61 BW58,60,60 IB59,60,61 BW58,60,62 IB60,60,61 BW60,60,60 IB60,60,61 BW60,60,61 IB60,60,61 BW58,60,60 IB58,60,61 BW59,61,60 IB60,60,61 BW60,58,60 IB59,60,61 BW60,61,58 IB60,60,61
12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB 12 BW, 12 IB
98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98 98
172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3 172,8/3
Kemudian lembaran-lembaran kain sesuai dengan data nomer roll beserta kode warnanya akan ditata dalam 12 meja spreading sesuai dengan instruksi spreading tersebut. Setelah pekerjaan spreading kemeja sesuai order selesai dikerjakan catat perincian penggunaan kain dalam format berikut.
PERINCIAN PENGGUNAAN KAIN KEMEJA Colour Broken White Ice Blue
Total roll 36
Total yard 2153
Pemakaian
Sisa
2073,6
79,4
36
2168
2073,6
94,4
Petugas cutting akan memotong bagian bagian pola kemeja sesuai dengan masing-masing marker dengan menggunakan mesin potong.
Bidang Keahlian Tata Busana
15
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Perencanaan produksi (tertib kerja) menggunting celana panjang pria Sebelum membuat perencanaan produksi atau tertib kerja menggunting
bahan
untuk
celana
panjang
ada
baiknya
diperhatikan spesifikasi model celana panjang yang telah lolos uji sampel produk. Artinya, sampel celana panjang yang diproduksi telah dikonfirmasikan kepada buyer. Berikut ini adalah gambar dan spesifikasi model sampel celana panjang (gambar 1.3)
Gambar 1.3. Spesifikasi model celana panjang pria Agar lebih mudah untuk diingat perencaanaan produksi celana panjang berikut ini disajikan dalam bentuk bagan alir (gambar 1.4)
Bidang Keahlian Tata Busana
16
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Spesifikasi sampel
Marker report
Instruksi spreading
Spreading
Perincian penggunaan kain
Cutting
Cutting report
Bundling
Numbering
Panel inspection
Gambar 2.4. Bagan alir perencanaan produksi celana panjang Data spesifikasi sampel celana panjang yang akan diproses lebih lanjut dilengkapi dengan data marker report sebagai berikut
Bidang Keahlian Tata Busana
17
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
MARKER REPORT CELANA PANJANG Date report: .9-12-2003..………. Style: K 04.21199 Buyer: Peteku………..…………. Qty Ord: K 04/1008 Description: Throuser…………... Del date: 09-01-2004……….. Marker Marker Marker Marker Marker Remarks no descriptions ratio width length 2 Throuser 27/1 28/3 1,58 10,3 Ruby Red: 29/2 30/1 yard yard 27/72 28/216 29/144 30/72 Blue: 27/72 28/216 29/144 30/72 Petugas spreading akan menterjemahkan marker report celana panjang tersebut dalam instruksi spreading celana panjang yang memuat data berikut.
INSTRUKSI SPREADING CELANA PANJANG Spreader: Imam S.…. Tanggal: 10 –12-2003……………. Style: K.03.21199…. Buyer: Peteku………… Start: 08.00………… Finish: 12.30………. No spreading: 01-06 Kind of Fabric: Polyester…….. Description: Throusers… Marker length: 10,3 yard…………
No
1
2
Roll no
RR 4,5,6,7,8,9 B 1,2,3,4,5,6 RR 10,11,12,13,14 B 7,8,9,10,11,12
Bidang Keahlian Tata Busana
Length Total roll spreading (lb) 12 RR 128,5 12 B 126 12 RR 126,5 12 B 129
Hasil Actual Cutting length (pcs) roll 84 123,6 84
123,6
84
123,6
84
123,6
18
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
3
4
5
6
RR 15,16,17,18,19,20 B 13,14,15,16,17,18 RR 21,22,23,24,25,26 B 19,20,21,22,23,24 RR 27,28,29,30,31,32 B 25,26,27,28,29,30 RR 33,34,35,36,37,38 B 31,32,33,34,35,36
RR 128 B 128 RR 127 B 126 RR 128 B 129,5 RR 126,5 B 126
12
84
123,6
12
84
123,6
12
84
123,6
12
84
123,6
12
84
123,6
12
84
123,6
12
84
123,6
12
84
123,6
Kemudian, lembaran lembaran kain ditata sesuai dengan nomer roll beserta kode warnanya akan ditata dalam 6 meja spreading sesuai dengan instruksi spreading tersebut. Setelah pekerjaan spreading celana panjang sesuai order selesai dikerjakan
catat
perincian penggunaan kain dalam format berikut.
PERINCIAN PENGGUNAAN KAIN CELANA PANJANG Colour Ruby Red Blue
Total roll 36 36
Total yard 764,5 768
Pemakaian 741,6 741,6
Sisa 22,9 26,4
Petugas cutting akan memotong bagian bagian pola celana panjang sesuai dengan masing-masing marker dengan menggunakan mesin potong .
3. Memotong bahan (cutting) busana pria Memotong kain untuk produk masal yang harus diperhatikan adalah tebal lembaran kain dan karakteristik kain.
Bidang Keahlian Tata Busana
19
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Mesin potong yang dipergunakan untuk memotong kain tersedia dalam beberapa kapasitas ukuran. Ukur dahulu ketebalan mat (tumpukan kain yang di spreading ). Pergunakan mesin potong dengan kapasitas potong yang sesuai. Spesifikasi kapasitas mesin umumnya dalam ukuran inci, ada mesin potong 4 inci, 6 inci dan ukuran lain yang lebih besar. Jadi, pemakaian mesin potong tidak tergantung dari jumlah lembaran melainkan tergantung pada tebalnya mat. Memotong bahan (cutting) kemeja Sesuai dengan data spreading, setiap meja spreading kemeja terdiri dari 24 lembar bentangan kain dalam dua warna. Kemeja sesuai dengan sampel tersebut dipesan untuk bahan dasar 100% katun. Kain tersebut relative mudah untuk dipotong karena ada bulu-bulu benang katun yang bila ditumpuk akan saling melekat satu sama lain, sehingga tumpukan kain tidak mudah bergeser. Sifat dasar katun adalah menyerap air, apabila permukaan kain dilembabkan dengan semprotan air maka tumpukan tersebut akan semakin kuat lekatnya. Potong mat kemeja mulai dari bagian ujung yang terluar kemudian dengan hati-hati potonglah bagian pola pola yang selanjutnya. Potongan kain kemeja dari lini cutting untuk model tersebut per size terdiri dari potongan kemeja bagian muka dua lembar, pengeras lipatan tengah muka dua lembar, potongan kemeja bagian belakang satu lembar, pas bahu dua lembar, saku dua
lembar, lengan dua
lembar, manset dua lembar, pengeras manset dua lembar, kerah dua lembar, pengeras kerah satu lembar, penegak kerah dua lembar, pengeras penegak kerah satu lembar. Gambar setiap set potongan kemeja termuat dalam gambar 1.5 berikut ini.
Bidang Keahlian Tata Busana
20
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 1.5. Hasil cutting per set kemeja Bila mengacu pada marker ratio, jumlah total cutting kemeja dari 12 meja spreading adalah 2014 set potongan kemeja. Adapun data lengkapnya dicatat dalam cutting report sebagai berikut
CUTTING REPORT KEMEJA Color Broken
Size 15 144
Size 16 144
Size 17 288
Size 18 288
Size 19 144
Total Cutting 1008
144
144
288
288
144
1008
White Ice Blue
Setelah semua proses cutting kemeja terekam dalam format, perlu dilanjutkan dengan proses bundling, yaitu mengelompokkan bagian potongan set kemeja dan memberikan penanda. Bagian dari kemeja yang perlu diberikan penanda adalah bagian letak saku, batas pasang kerah, tanda tengah belakang, tanda lubang dan pasang kancing,dan belahan manset.
Bidang Keahlian Tata Busana
21
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Proses selanjutnya adalah numbering , yaitu memberikan tanda nomer size dan kode warna untuk setiap set kemeja yang sudah diberi penanda. Memotong kain (cutting ) celana panjang Sesuai dengan data spreading, setiap meja spreading celana panjang terdiri dari 24 lembar bentangan kain celana dalam dua warna. Celana panjang tersebut dipesan untuk bahan dasar polyester. Kain tersebut berasal dari serat kain sintetis yang agak licin permukaannya, oleh karena itu mat kain polyester sebelum dipotong harus dibantu dengan cocokan paku paling sedikit pada empat sudut bentangan kain, bila bagian tengah mat masih bergeser sebaiknya cocokan paku ditambahkan lagi. Sifat dasar polyester tidak menyerap air, sehingga semprotan air pada permukaan kain tidak cukup kuat melekatkan tumpukan kain. Potong mat celana panjang mulai dari bagian ujung yang terluar kemudian dengan hati-hati potonglah bagian pola pola yang selanjutnya. Potongan kain celana panjang pria dari lini cutting untuk model tersebut per size terdiri dari: potongan celana panjang bagian muka dua lembar, potongan celana panjang kemeja bagian belakang dua lembar, pas saku sisi dua lembar, furing saku empat lembar, kain ban pinggang dua lembar, pengeras ban pinggang satu lembar, bibir saku belakang dua lembar, furing saku belakang satu lembar, penutup saku belakang dua lembar, kain belahan pesak tiga lembar. Gambar setiap set potongan celana panjang termuat dalam gambar 1.6 berikut ini.
Bidang Keahlian Tata Busana
22
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 1.6. Hasil cutting celana panjang Bila mengacu pada marker ratio, jumlah total cutting celana panjang dari 6 meja spreading adalah 1008 set potongan celana panjang. Adapun data lengkapnya dicatat dalam cutting report sebagai berikut
CUTTING REPORT CELANA PANJANG Color Ruby Red
Size 27 72
Size 28 216
Size 29 144
Size 30 72
Total Cutting 504
Blue
72
216
144
72
504
Bidang Keahlian Tata Busana
23
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Setelah semua proses cutting celana panjang terekam dalam format, perlu dilanjutkan dengan proses bundling, yaitu mengelompokkan bagian potongan set celana panjang dan memberikan penanda. Bagian dari kemeja yang perlu diberikan penanda adalah bagian letak saku sisi, letak saku belakang, tanda tengah belakang, tanda pasang hak,dan tanda pasang kolong ban pinggang. Proses selanjutnya adalah numbering , yaitu memberikan tanda nomer size dan kode warna untuk setiap set celana panjang yang sudah diberi penanda.
b. Rangkuman 1 Proses memotong kain (cutting) untuk kemeja pria dan celana panjang pria dimulai dengan mempelajari spesifikasi sample yang sudah disetujui. Setelah itu, dibuat marker report yang disesuaikan dengan pesanan. Format instruksi spreading dibuat dengan teliti sebelum proses membentangkan kain (spreading). Kain yang dipergunakan untuk spreading dicatat dalam format perincian penggunaan kain. Selanjutnya, petugas akan mengerjakan proses memotong kain (cutting), mencatatnya dalam format cutting report, memberikan
penanda
pada
bagian
yang
penting
(bundling),memberikan nomor kode potongan (numbering), dan memeriksa semua hasil potongan yang telah selesai diberi kode (panel inspection) . c. Tes formatif 1 Usahakan anda mengerjakan sendiri tes berikut ini tanpa melihat kunci jawabannya. Setelah semua soal dikerjakan, cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban.
Bidang Keahlian Tata Busana
24
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
A. Pilih satu jawaban yang saudara anggap paling benar dari pilihan jawaban yang tersedia untuk menjawab pertanyaan berikut. 1.Yang tercatat dalam cutting report adalah hal-hal berikut ini kecuali… a.Color b.Marker width c.Size d.Total Cutting 2. Dalam industri busana yang dimaksud dengan numbering adalah proses a. Membentangkan lembaran kain yang akan dipotong b. Membersihkan lembaran kain yang akan dipotong c. Memberi tanda pada potongan kain yang akan telah dipotong d. Memberi warna kain yang akan dipotong 3. Untuk membersihkan sisa benang yang masih menempel pada produk kemeja digunakan alat… a. Gunting zig-zag b. Gunting manual c. Mesin potong elektrik d. Gunting triming 4.Proses mengikat potongan kain per set kemeja dinamakan proses… a.
Spreading
b.
Bundling
c.
Numbering
d.
Cutting
5. Bagian Panel inspection merupakan salah satu sub lini cutting yang bertanggungjawab untuk…. a. Memeriksa hasil akhir semua potongan kain b. Memeriksa hasil akhir semua jahitan c. Memeriksa roll kain d. Memeriksa kesesuaian pola dengan sampel
Bidang Keahlian Tata Busana
25
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
B. Jawablah soal berikut ini dengan jawaban singkat dan benar 1. Bila diketahui marker length untuk kemeja memuat 3 set kemeja size 15 dan 2 set kemeja size 16, berapa lembar bentangan kain yang dibutuhkan supaya dihasilkan 15 set kemeja size 15 dan 10 set kemeja size 16? 2. Simak gambar model celana panjang berikut ini. Tulis hasil cutting per set celana panjang model tersebut.
d. Kunci Jawaban formatif 1 A. 1. b
2 c.
3.d. 4.b
5. d.
B. 1. 5 lembar bentangan kain 2. 2 lembar potongan celana bagian muka, 2 lembar potongan celana bagian belakang,, 1lembar saku belakang, 2 lembar penutup saku belakang, 2 lembar pot. saku sisi, 2 lembar lapisan saku sisi, 1 lembar kain ban pinggang dan 2 lembar potongan kain untuk pesak.
Bidang Keahlian Tata Busana
26
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
1. Kegiatan Belajar 2: Proses Menjahit (Sewing) Busana Pria a. Tujuan kegiatan pemelajaran 2: Pada akhir kegiatan pemelajaran diharapkan peserta diklat mampu: 1). membuat tertib kerja produksi pada bagian jahit (sewing) kemeja pria. 2). membuat tertib kerja produksi pada bagian jahit (sewing) celana panjang pria. 3). melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) kemeja pria sesuai dengan standar kualitas. 4). melaksanakan pekerjaan produksi pada bagian jahit (sewing) celana panjang pria sesuai dengan standar kualitas
b. Uraian
materi
2:
Proses
Menjahit
(Sewing)
Busana
PriabPerencanaan produksi (tertib kerja) menjahit kemeja pria Agar proses menjahit (sewing) kemeja pria dapat dilaksanakan dengan efisiensi yang maksimal maka perencanaan produksi atau tertib kerja menjahitnya harus dibuat terlebih dahulu. Potongan kemeja yang dikirim dari lini cutting pertama kali diambil bagian yang harus diberi pelapis pengeras, yaitu belahan muka, tutup saku, kerah dan manset. Bagian ini dikirim ke sub lini pressing untuk melekatkan bahan utama dengan bahan pengerasnya. Mulai menjahit dari badan kemeja bagian muka dengan menempelkan saku dan tutup saku kanan dan kiri. Setelah saku terpasang, sambungkan badan kemeja bagian muka dengan pas bahu muka, lanjutkan dengan menyambung pas bahu bagian belakang dengan badan kemeja belakang. Pasangkan lengan kemeja yang sudah dikerjakan belahan mansetnya pada badan kemeja. Pasang kerah pada kerung leher kemeja. Terakhir pasang manset pada ujung lengan kanan dan kiri. Setelah semua bagian tersebut terpasang, periksa kualitas masing-masing detail dengan teliti.
Bidang Keahlian Tata Busana
27
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Apabila ada bagian tertentu dari kemeja yang tidak sesuai dengan order, sisihkan dahulu untuk diperbaiki. Pres belahan
Jahit saku
Jahit bahu badan
kiri dan
kmeja muka dan belakang
Pasang lengan ke badan kemeja
muka dan Jahit krag ke
Pres krag
badan kemeja Jahit manset ke lengan kemeja
Pres manset
.
Kontrol kualitas (Panel Inspection)
Gambar 2.1. Bagan alir perencanaan produksi menjahit (sewing) kemeja pria ·
Proses menjahit (sewing) kemeja pria Menjahit kemeja di dalam industri busana dikerjakan mengikuti sistem
“ban berjalan”. Dengan sistem ini masing masing sub lini hanya akan mengerjakan bagiannya sendiri sendiri sesuai dengan urutan jahitnya. Potongan potongan kemeja tersebut akan dijahit oleh para pekerja yang khusus mengerjakan pekerjaan yang sudah menjadi keahlian masing masing, dengan demikian hasil yang dicapai bukan hanya lebih cepat tetapi juga rapi. Berikut ini adalah urutan proses menjahit kemeja pria sesuai model yang termuat dalam bagan alir perencanaan produksi menjahit kemeja pria. 1). Setelah menerima potongan dari bagian cutting, bagian administrasi produksi akan menghitung dan mendistribusikan potongan bagian kemeja ke sub lini sewing yang bersangkutan untuk dikerjakan sesuai dengan sampel yang telah ditetapkan.
Bidang Keahlian Tata Busana
28
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
2). Pekerjaan jahit kemeja dimulai dari bagian pressing kain pengeras. Bagian belahan tengah muka kanan dan kiri, tutup saku, manset di press dengan setrika uap biasa karena kain pengerasnya tidak terlalu tebal, sedangkan kerah kemeja di press dengan fusing press (gambar 2.2 dan 2.3).
Gambar 2.2. Pressing belahan tengah muka, tutup saku, manset dan pengeras kerah.
3). Kemudian dilanjutkan ke sub lini pasang saku akan menjahit saku tempel beserta penutupnya pada bagian dada kanan dan kiri (gambar 2.4). Mulailah menjahit tutup saku kemeja, pasang sesuai tanda. Setelah tutup saku terpasang bagian sakunya dijahit di bawahnya meluruskan posisi tutup saku.
Bidang Keahlian Tata Busana
29
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 2.4. Pemasangan saku tempel kemeja
4). Setelah saku terpasang, kemudian potongan kemeja bagian belakang dan bagian depan beserta pas bahunya ditransfer ke sub lini jahit bahu untuk disambung dan ditindas garis sambungnya. (gambar 2.5)
Gambar 2.5. Sambungan pas bahu dengan badan kemeja.
Bidang Keahlian Tata Busana
30
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
5) Jahit belahan manset pada bagian lengan kanan dan kiri. Pasang kedua lengan tersebut pada badan kemeja, rapikan sisa jahitan bagian sambungan dengan mesin obras tiga benang.(gambar 2.6)
Gambar 2.6. Pasang lengan kemeja 6) Jahit kerah yang sudah berpengeras pada satu lembar penegak yang sudah berpengeras. Pasangkan bagian tersebut pada kerung leher dari bagian dalam . Gabungkan lembar penegak satunya kepada kepada penegak yang sudah terpasang, rapikan bagian bawahnya ( gambar 2.7)
Gambar 2.7. Pasang kerah kemeja
Bidang Keahlian Tata Busana
31
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
7). Jahit sisi dalam lengan kemeja mulai dari ujung bawah lengan menuju ke arah ketiak, kemudian dilanjutkan kegaris sambung badan kemeja muka-belakang terus ke ujung bawah badan kemeja (gambar 2.8).
Gambar 2.8. Jahitan sisi kemeja 8). Rapikan sisa jahitan dalam sambungan tersebut dengan mesin obras benang tiga 9). Setelah itu, manset dipasangkan ke lengan kemeja yang telah terpasang pada badan kemeja.(gambar 2.9).
Gambar 2.8. Pasang manset kemeja
Bidang Keahlian Tata Busana
32
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
10). Lipat ujung bawah kemeja 0,5 cm ke arah dalam kemudian lipat lagi 2cm ke arah dalam lagi sehingga membentuk kelim bawah kemeja. Jahit kelim tersebut dari bagian luar kemeja dengan mesin jahit satu jarum (gambar 2.10).
Gambar 2.10. Kelim kemeja 11). Setelah melalui semua tahapan tersebut, kemeja akan diperiksa oleh sub lini panel inspection untuk dikontrol kualitasnya. Bagian yang tidak lolos pemeriksaan akan dikirim ke repairing sedangkan yang lolos pemeriksaan akan diloading ke lini finishing.
Perencanaan produksi (tertib kerja) menjahit celana panjang pria Untuk membuat celana panjang sesuai dengan sampel tertib kerja atau perencanaan produksinya dimulai dari bagian administrasi produksi yang akan menghitung dan memeriksa kelengkapan jumlah potongan-potongan kemeja yang dikirim dari lini cutting. Celana panjang mulai dijahit dari bagian sisi luar pipa celana, pada lokasi tersebut selanjutnya akan dipasang saku sisi dalam. Siapkan tutup saku dan furing dan kain bibir saku dalam belakang, jahit saku belakang celana panjang sesuai tanda. Setelah saku sisi dan saku belakang terpasang, jahit sisi dalam masing masing pipa celana panjang, kemudian pres lipatan pipa celana panjang dengan setrika uap.
Bidang Keahlian Tata Busana
33
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gabung pipa celana kanan dan kiri pada garis lingkar pesak kemudian pasang ritzsluiting pada ujung belahan tengah muka celana panjang. Pasang ban pinggang dan kelim ujung bawah celana panjang . setelah itu periksa semua pekerjaan jahit yang telah dikerjakan ke bagian pengontrol kualitas (panel inspection). Bila ada bagian yang tidak lolos periksa, sisihkan untuk diperbaiki. Untuk memudahkan mengingat setiap tahapan berikut ini disajikan bagan alir perencanaan produksi celana panjang sebagai berikut (gambar 2.11) Jahit sisi luar dan saku sisi celana panjang
Jahit saku belakang celana panjang
Jahit sisi dalam pipa celana pjang
Pres lipatan pipa celana panjang
Jahit belahan pesak dan pasang ritzsluiting
Pasang ban pinggang
Jahit kelim bawah
Kontrol kualitas (Panel inspection)
Gambar 2.13. Bagan alir perencanaan produksi menjahit (sewing) celana panjang
Bidang Keahlian Tata Busana
34
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
· Proses menjahit (sewing) celana panjang pria Berikut ini adalah urutan proses menjahit celana panjang pria sesuai model sampel yang telah termuat dalam bagan alir perencanaan produksi menjahit celana panjang pria. 1). Lekatkan 1 lembar kain ban pinggang bagian luar dengan pengeras pada mesin pressing. 2). Menjahit celana panjang dimulai dari bagian sub lini jahit saku sisi yang meliputi pekerjaan jahit sisi luar celana sekaligus memasang saku sisi kanan dan kiri. Jahit sambungan sisi luar pipa celana dengan setikan rapat pada ujung atas pipa celana sampai batas saku matikan setikannya, kemudian jahit renggang pada lokasi selebar saku sisi sesuai dengan tanda, selanjutnya mulai dari bagian tersebut kebawah disambung dengan setikan rapat. Pasang furing dan kain saku sisi pada sisa jahitan dalam pipa celana panjang sesuai lokasi saku, selesaikan semua sisa jahitan saku dan rapikan sisa jahitan dengan mesin obras benang tiga ( gambar 2.14).
Gambar 2.14. Jahit sisi luar celana dan pasang saku sisi
2). Kemudian ditransfer ke sub lini saku belakang untuk dipasangkan saku belakang kanan dan kiri. Pasang furing saku mulai dari bagian belakang atas celana. Jahit tutup saku celana, pasangkan tutup saku dengan kain bibir saku. Selesaikan jahitan saku dlam belakang dengan menyatukan satu lembar lain saku belakang pada Bidang Keahlian Tata Busana
35
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
kain furing saku , rapikan sisa jahitan dengan mesin obras benang tiga (gambar 2.15).
Gambar 2.15. Pasang saku dalam celana bagian belakang 3) Kemudian sub lini saku sisi akan kembali menjahit bagian sisi dalam pipa celana, sisa kain bagian dalam dirapikan dengan mesin obras benang tiga. 4) Dari sub lini tersebut potongan celana panjang akan ditransfer ke sub lini pressing untuk membentuk lipatan pipa celana supaya garis setrika yang terbentuk rapi searah dengan serat kain. Buka kampuh sisi dan kampuh dalam pipa yang telah diobras dengan menggunakan setrika uap, kemudian satukan kampuh sisi dan kampuh dalam secara saling berhadapan sehingga membentuk lipatan pipa celana, setrika lipatan pipa celana tersebut sampai terbentuk garis setrika yang tegas dengan menggunakan setrika uap juga. Kerjakan untuk pipa celana kanan dan kiri (gambar 2.16).
Bidang Keahlian Tata Busana
36
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 2.16. Pressing lipatan pipa celana panjang 5). Setelah melalui proses pressing baru dua pipa celana disatukan oleh sub lini pesak yang akan menggabungkan pipa celana kiri dan kanan
sekaligus
menjahit
belahan pesak
dan
memasang
ritzsluiting. Satukan pipa celana bagian kiri dan kanan dengan cara menggabungkan garis lingkar pesak ujung belakang atas sampai dengan tanda batas pemasangan ritzsluiting dengan setikan rapat. Rapikan kampuh dalamnya dengan menggunakan mesin obras benang tiga. Pasang ritzsluiting pada sisi sebelah kiri celana dengan cara menjepit sisi kiri ritzsluiting dengan garis lingkar pesak muka dan potongan belahan pesak kiri. Lipat belahan pesak sebelah kanan sekaligus menindas sisi ritzsluiting sebelah kanan dengan menggunakan satu lembar potongan belahan pesak kanan (gambar2.16).
Bidang Keahlian Tata Busana
37
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 2.16. Memasang ritzsluiting pada belahan pesak 6). Langkah selanjutnya adalah menyelesaikan jahitan ban pinggang. Jahit kolong ban, pasang sesuai tanda dengan cara meletakan kolong ban tersebut diantara bidang celana panjang dan satu lembar kain ban pinggang yang sudah berpengeras. Arahkan ujung kolong ban ke atas, selesaikan pemasangan ban pinggang dengan menyatukan satu
lembar kain ban pinggang yang lain
menumpuk pada kain ban pinggang yang telah terpasang. Lipat ujung bawah kain ban pinggang dalam ke arah dalam dan tindas dari bagian luar celana panjang berimpit dengan sambungan kain ban bagian luar (gambar 2.17)
Gambar 2.17. Penyelesaian ban pinggang
Bidang Keahlian Tata Busana
38
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
7) Terakhir adalah kelim bawah celana. Lipat ujung bawah celana 0,5 cm ke arah dalam, kemudian lipat 3 cm lagi ujung tersebut ke arah dalam juga untuk membentuk kelim celana. Tindas lipatan kelim dari sisi luar celana dengan mesin jahit jarum satu (gambar 2.18).
Gambar 2.18. Kelim celana panjang
Di ujung lini sewing akan diperiksa semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh sub-sub lininya, bagian yang tidak lolos pemeriksaan kualitas akan masuk ke repairing sedangkan yang telah lolos pemeriksaan kualitas akan di loading ke bagian finishing.
b. Rangkuman 2 Pada prinsipnya proses menjahit busana pria pada suatu industri busana tidak mengikuti proses jahit tuntas untuk setiap setnya. Proses tersebut akan dikerjakan per bagian pekerjaan sesuai dengan spesialisasi keahliannya. Penyelesaian bagian yang merupakan kelanjutannya akan dikerjakan oleh petugas jahit yang selanjutnya, demikian seterusnya sampai satu set model tertentu selesai dikerjakan. Proses kerja yang demikian dikenal dengan nama system jahit “ ban berjalan”.
Bidang Keahlian Tata Busana
39
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
c. Tes formatif 2
Usahakan anda mengerjakan sendiri tes berikut ini tanpa melihat kunci jawabannya. Setelah semua soal dikerjakan, cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban.
A. Pilih satu jawaban yang saudara anggap paling benar dari pilihan jawaban yang tersedia untuk menjawab pertanyaan berikut ini.. 1. Untuk menjahit sisi kemeja digunakan mesin… a. Mesin obras benang 5 b. Mesin jahit lurus jarum 2 c. Mesin over deck benang 2 d. Mesin jahit ziq-zaq 2. Bagian sisa jahitan di bagian dalam celana panjang dirapikan dengan mesin…. a. Mesin obras benang tiga b. Mesin obras benang lima c. Mesin obras benang empat d. Mesin obras benang dua 3. Untuk merapikan sisa jahitan dalam (kampuh) sambungan lajur pipa celana digunakan teknik penyelesaian a. Kampuh buka b. Kampuh tutup c. Kampuh balik d. Kampuh sarung. 4. Pekerjaan menjahit yang sudah lolos control akan diloading ke bagian…………untuk diselesaikan sampai tuntas a. Repairing b. Sewing c. Spreading d. Finishing
Bidang Keahlian Tata Busana
40
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
5. Urutan pertama pekerjaan menjahit kemeja dengan pas punggung dan bersaku depan adalah ……… a. Sambung bagian pas punggung dengan lengan b. Pasang saku depan c. Sambung bagian pas punggung dengan potongan kemeja bagian belakang d. Sambung bagian bahu kemeja B. Jawablah soal berikut ini dengan jawaban singkat dan benar 1. Buat perencanaan menjahit celana panjang dengan model berikut
Gambar model celana panjang
2. Untuk
menempelkan
kain
pengeras
kerah
digunakan
mesin………. 3. Yang dimaksud dengan mesin jahit lurus adalah ……. 4. Mengapa pressing pipa celana lebih dahulu dikerjakan dari pada menyambung garis lingkar pesak? 5. Untuk membuat saku dalam celana, selain digunakan kain utama lapisan saku menggunakan kain…… Bidang Keahlian Tata Busana
41
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
d.Kunci jawaban tes formatif 2 A. 1. Mesin obras benang lima (a) 2. Mesin obras benang tiga (a) 3. Kampuh buka (a) 4. Finishing (d) 5. Pasang saku depan (b)
B. 1. Perencanaan menjahit celana panjang 1)
Jahit kup belakang dan pasang saku belakang
2)
Jahit sisi dan saku sisi
3)
Jahit sisi dalam pipa celana
4)
Pres garis setrika pipa
5)
Jahit dan pasang ritzt pada garis lingkar pesak
6)
Pasang ban pinggang
7)
Kelim bawah celana
2. Fussing press 3. Mesin jahit yang arah lompatan benangnya lurus ke depan dan atau ke belakang 4. Memudahkan mengontrol kelurusan garis setrika pipa celana panjang 5. Kain furing
Bidang Keahlian Tata Busana
42
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
3. Kegiatan Belajar 3: Penyelesaian jahitan (finishing) busana pria a. Tujuan kegiatan pemelajaran 3 Pada akhir kegiatan pemelajaran peserta diklat diharapkan mampu: 1). membuat tertib kerja penyelesaian (finishing) kemeja pria. 2). membuat tertib kerja penyelesaian (finishing) celana panjang pria. 3).melaksanakan pekerjaan produksi kemeja pada bagian penyelesaian (finishing) sesuai dengan standar kualitas. 4).melaksanakan pekerjaan produksi celana panjang pada bagian penyelesaian (finishing) sesuai dengan standar kualitas
b. Uraian materi 3: Penyelesaian jahitan (finishing) busana pria Finishing merupakan proses akhir dari serangkaian proses produksi kemeja dan celana panjang dalam industri busana. Kemeja maupun celana panjang yang telah dijahit oleh lini sewing diterima oleh lini finishing untuk menyempurnakan keseluruhannya dalam beberapa hal sebagai berikut. 1). Pembuatan lubang kancing (button holing) 2). Pemasangan kancing(buttoning) 3). Penyetrikaan (ironing) 4). Pembersihan sisa benang (triming) 5). Perbaikan (repairing) 6). Pemeriksaaan ukuran pakaian (Size sorting) 7). Pengelompokan size dan type (Assorting size) 8). Memasang perlengkapan produk (Inserting polybag) 9). Pemeriksaan keseluruhan kualitas (Final Quality Control) 10).Pengemasan produk (Packing).
Bidang Keahlian Tata Busana
43
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
1). Perencanaan produksi (tertib kerja) pekerjaan finishing kemeja pria. Pekerjaan finishing untuk produksi kemeja pria sesuai sampel yang harus diselesaikan meliputi beberapa hal sebagaimana urutan bagan alir gambar 3.1. a) Pembuatan lubang kancing (button holing) untuk kemeja sesuai sampel ada dua macam, yakni
lubang kancing melintang dan
lubang kancing horizontal pada bagian tengah muka saku dan manset b) Pemasangan kancing (buttoning), kemeja pria sesuai sampel akan dipasangi kancing dengan kancing dua lubang pada bagian tengah muka saku dan manset. c) Pemeriksaan ukuran kemeja (size sorting), ukuran kemeja yang perlu diperiksa meliputi ukuran lingkar badan, panjang kemeja, panjang lengan, dan lebar punggung atas. d) Perbaikan bila ada (repairing), apabila ditemukan adanya cacat produksi dalam panel inspection sewing bagian ini akan memperbaiki bagian tersebut. e) Pembersihan sisa benang (triming), sisa sisa benang halus yang masih menempel pada kemeja dibersihkan dengan mesin penghisap khusus, bila masih ada sisa benang panjang yang masih tersisa juga, bagian triming akan membersihkannya dengan gunting triming f) Pemeriksaan keseluruhan kualitas (Final Quality Control), setelah semua bagian kemeja selesai dibersihkan masih harus diperiksa kembali kualitasnya secara keseluruhan. g) Penyeterikaan
(ironing),
setelah
semua
bagian
dinyatakan
sempurna, setiap lembar kemeja disetrika secara keseluruhan sampai licin dan dilipat sesuai standar yang dikehendaki h) Memasang aksessoris (inserting polybag), walaupun sudah ada pita label yang menempel pada punggung atas kemeja , untuk
Bidang Keahlian Tata Busana
44
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
menegaskan penampilan keseluruhan kemeja perlu ada beberapa aksessoris tambahan. i) Pengelompokan ukuran dan type (assorting size), ukuran kemeja pria yang diterima dari bagian sewing terdiri dari 5 ukuran dalam dua warna, masing masing ukuran akan dikelompokkan dalam satuan tertentu. j) Pengemasan (Packing), kemeja dikemas dalam lipatan yang didalamnya terdapat penahan karton, bagian ujung salah satu lengan dilipat ke bagian luar untuk menunjukan ciri panjang pendeknya lengan.
Bidang Keahlian Tata Busana
45
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Sewing Botton holing
Buttoning
Repairing
Size sorting
Triming
Final Quality Control
Ironing
Inserting polybag
Assorting size
Packing
Gambar 3.1. Bagan alir perencanaan finishing kemeja pria
Bidang Keahlian Tata Busana
46
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
2). Perencanaan (tertib kerja) pekerjaan finishing celana panjang pria. Pekerjaan penyelesaian (finishing) untuk
celana panjang yang
masih harus dikerjakan meliputi, a) Perbaikan (Repairing), apabila ada bagian tertentu yang perlu diperbaiki, bagian repairing akan memperbaiki bagian tersebut. b) Size sorting, bagian ini akan memeriksa beberapa ukuran celana panjang seperti : lingkar pinggang, lingkar pesak, lingkar paha, dan panjang celana. c) Final Quality Control, celana panjang yang telah dibersihkan diperiksa keseluruhannya kembali untuk memastikan kualitas keseluruhannya. d) Triming, setelah pekerjaan menjahit selesai sisa-sisa benang yang masih tertinggal pada celana dihisap dengan mesin penghisap khusus, kemudian bila masih ada sisa benang panjang yang tertinggal e) Ironing, walaupun pipa celana panjang telah disetrika, tetapi bagian finishing masih harus melicinkan seluruh permukaan celana panjang kembali agar penampilan keseluruhan produk menjadi lebih baik.sebelum produk tersebut masuk ke dalam kemasan. f) Inserting polybag, seperti halnya kemeja sebelum masuk ke dalam kemasan, perlu ditambahkan aksessoris label tambahan. g) Assorting size, celana panjang yang diproduksi terdiri dari 4 ukuran dalam dua warna, sehingga perlu dikelompokan ke dalam satuan tertentu. h) Packing, pengemasan celana panjang hanya panjang celana menjadi dua atau tiga bagian dengan bagian label menghadap keluar.
Bidang Keahlian Tata Busana
47
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Sewing
Size sorting
Repairing
Final Quality Control
Triming
Ironing
Inserting polybag
Assorting size
Packing
Gambar 3.1. Bagan alir perencanaan finishing celana panjang pria
Bidang Keahlian Tata Busana
48
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
3). Proses finishing kemeja pria Pembuatan lubang kancing (button holing) untuk kemeja sesuai sampel ada dua macam. Lubang kancing melintang untuk bagian tutup saku kanan dan kiri. Lubang kancing horizontal untuk bagian tengah muka saku dan manset. Semua lubang–lubang kancing tersebut dikerjakan dengan menggunakan mesin khusus pelubang kancing. Lubang kancing dibuat sesuai dengan tanda sebagaimana sampelnya. (gambar 3.3.)
Gambar 3.3. Pembuatan lubang kancing
Pemasangan kancing (buttoning), kemeja pria sesuai sampel akan dipasangi kancing dengan kancing dua lubang pada bagian tengah muka saku dan manset. Pemasangan semua kancing tersebut menggunakan mesin khusus pemasang kancing
dimana kancing-
kancing yang akan dipasang akan meluncur sendiri tepat pada lokasi yang akan dipasangi tanpa harus memegang kancing tersebut. Kancing dipasang pada lokasi yang segaris dengan lokasi lubang kancingnya (gambar 3.4)
Bidang Keahlian Tata Busana
49
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 3.4. Lokasi Pemasangan kancing
Ukuran kemeja yang perlu diperiksa meliputi ukuran lingkar badan, panjang kemeja, panjang lengan, dan lebar punggung atas. Berikut ini contoh ukuran standar yang dipergunakan oleh buyer. Ukuran yang diperiksa Lingkar badan
Size 15 Size 16 Size 17 Size 18 Size 19
(diukur melingkar mulai dari bawah ketiak kiri ke ketiak kanan terus kebela kang sampai dengan ketiak kiri lagi) Panjang kemeja (diukur mulai dari ujung tengah belakang atas sampai dengan ujung bawah kemeja)
Bidang Keahlian Tata Busana
50
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Panjang lengan ( diukur mulai dari ujung puncak lengan sampai dengan ujung bawah manset) Lebar punggung atas (diukur mulai dari ujung bahu kanan luar sampai dengan ujung bahu kiri luar)
Perbaikan bila ada (repairing), apabila ditemukan adanya cacat produksi dalam panel inspection sewing bagian ini akan memperbaiki bagian tersebut. Pembersihan sisa benang (triming), sisa sisa benang halus yang masih menempel pada kemeja dibersihkan dengan mesin penghisap khusus, bila masih ada sisa benang panjang yang masih tersisa juga, bagian triming akan membersihkannya dengan gunting triming. Setelah semua bagian kemeja selesai dibersihkan masih harus diperiksa kembali kualitasnya secara keseluruhan meliputi kekuatan tarik sambungan ketiak, jarak setikan, simetri saku , simetri kerah, kekuatan kancing. Setiap lembar kemeja disetrika secara keseluruhan sampai licin . penyeterikan dimulai dari bagian kerah, manset, saku dan keseluruhan permukaan belakang dan muka. Kemeja digantung terlebih dahulu untuk diproses lebih lanjut. Untuk menegaskan penampilan keseluruhan kemeja perlu ada beberapa aksessoris/label tambahan. Contoh label/aksesoris tambahan untuk kemeja adalah sebagai berikut (gambar 3.5)
Bidang Keahlian Tata Busana
51
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 3.5. Contoh label/aksesoris tambahan untuk kemeja
Ukuran kemeja pria yang diterima dari bagian sewing terdiri dari 5 ukuran dalam dua warna. Untuk pendistribusian masing masing ukuran dikelompokkan dalam satuan tertentu. Sebagai contoh per dosin dengan komposisi 1pc size 15 warna ice blue, 2 pcs size 16 warna ice blue, 1pc size 17 warna ice blue, 1 pc size 18 warna ice blue, 1 pc size 19 warna ice blue, 1pc size 15 warna broken white, 2 pcs size 16 warna broken white, 1pc size 17 warna broken white, 1 pc size 18 warna broken white, 1 pc size 19 warna broken white. Kemeja dikemas dalam lipatan yang didalamnya terdapat penahan karton, bagian ujung salah satu lengan dilipat ke bagian luar untuk menunjukan ciri panjang pendeknya lengan, kemudian dimasukan ke dalam kemasan plastik transparan (gambar 3.6)
Bidang Keahlian Tata Busana
52
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Gambar 3.6. Pengemasan kemeja
4). Proses finishing celana panjang pria Perbaikan (Repairing), apabila ada bagian tertentu yang perlu diperbaiki, bagian repairing akan memperbaiki bagian tersebut. Bagian size sorting
akan memeriksa beberapa ukuran celana
panjang seperti : lingkar pinggang, lingkar pesak, lingkar paha, dan panjang celana. Berikut ini contoh ukuran standar celana panjang dari buyer
Bidang Keahlian Tata Busana
53
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Ukuran yang diperiksa
Size 27 Size 28 Size 29 Size30
Lingkar pinggang (diukur melingkari ban pinggang) Lingkar paha (diukur melingkar pada pangkal paha) Panjang celana (diukur dari ujung atas celana sampai dengan ujung bawah celana dari salah satu sisi celana)
Celana panjang yang telah dibersihkan diperiksa keseluruhannya kembali untuk memastikan kualitas keseluruhannya. Bagian bagian tersebut adalah kekuatan tarik pipa kanan dan kiri, ketepatan jahitan pesak, kekuatan kancing, dan kekuatan jahitan kolong ban pinggang. Triming, setelah pekerjaan menjahit selesai sisa-sisa benang yang masih tertinggal pada celana dihisap dengan mesin penghisap khusus, kemudian bila masih ada sisa benang panjang yang tertinggal Pipa celana panjang disetrika dalam keadaan terlipat dengan posisi pipa kanan dan kiri berhadapan pada sisi dalam pipa celana. Sebelum
masuk ke dalam kemasan celana panjang yang telah
disetrika digantung pada bagian lingkar pinggang yang terlipat dengan gantungan berpenjepit untuk diproses lebih lanjut. Seperti halnya kemeja sebelum masuk ke dalam kemasan, perlu ditambahkan
aksessoris
label
tambahan.
Untuk
menegaskan
penampilan keseluruhan kemasan celana panjang, ditambahan label yang disamping memuat nama label dengan ukuran yang lebih besar dari pada yang sudah menempel pada bagian dalam produk, label
Bidang Keahlian Tata Busana
54
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
tambahan tersebut memuat code warna dan ukuran produk . Berikut ini contoh label tambahan untuk celana panajang pria (gambar 3.7)
Gambar 3.7. Label tambahan untuk celana panjang pria Celana panjang yang diproduksi terdiri dari 4 ukuran dalam dua warna. Untuk pendistribusian produk dikelompokan ke dalam satuan tertentu, misalnya per dosinan. Komposisi untuk satuan per dosin misalnya 1pc celana panjang warna maroon size 27, 2 pcs celana panjang warna maroon size 28. 2 pcs celana panjang warna maroon size 29. 1pc celana panjang warna maroon size 30, 1pc celana panjang warna green size 27, 2 pcs celana panjang warna green size 28. 2 pcs celana panjang warna green size 29. 1pc celana panjang warna maroon size 30. Pengemasan celana panjang hanya melipat panjang celana menjadi tiga bagian dengan bagian label menghadap keluar. Celana panjang yang telah selesai disetrika dan diberi label tambahan 1/3 bagian ujung bawah celana dilipat ke atas, kemudian bagian yang terlipat tersebut dilipat ke atas lagi sehingga garis lipatan tersebut
Bidang Keahlian Tata Busana
55
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
berimpit dengan garis lingkar pinggang, label tambahan ditempatkan pada bagian yang yang akan menghadap ke atas. Lipatan celana panajang dimasukan ke dalam plastic transparan dan siap untuk didistribusikan.(gambar 3.8)
Gambar 3.8. Pengemasan celana panjang
c. Rangkuman 3 Finishing merupakan proses akhir dari serangkaian proses produksi kemeja dan celana panjang dalam industri busana. Kemeja maupun celana panjang yang telah dijahit oleh lini sewing diterima oleh lini finishing untuk menyempurnakan keseluruhannya dalam beberapa hal sebagai berikut. 1). Pembuatan lubang kancing (button holing)
Bidang Keahlian Tata Busana
56
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
2). Pemasangan kancing(buttoning) 3). Penyetrikaan (ironing) 4). Pembersihan sisa benang (triming) 5). Perbaikan (repairing) 6). Pemeriksaaan ukuran pakaian (Size sorting) 7). Pengelompokan size dan type (Assorting size) 8). Memasang perlengkapan produk (Inserting polybag) 9). Pemeriksaan keseluruhan kualitas (Final Quality Control) 10).Pengemasan produk (Packing).
d. Tes formatif 3 Usahakan anda mengerjakan sendiri tes berikut ini tanpa melihat kunci jawabannya. Setelah semua soal dikerjakan, cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban. A. Pilih satu jawaban yang saudara anggap paling benar dari pilihan jawaban yang tersedia untuk menjawab pertanyaan berikut ini.. Yang merupakan salah satu tugas lini finishing adalah… a. Menjahit sisi kemeja b. Menjahit kerah kemeja c. Menjahit saku kemeja d. Memasang kancing kemeja 2. Cara mengemas kemeja adalah…. a. Sisi kanan dan kiri badan kemeja dilipat sebagian ke dalam, panjang kemeja dilipat ke belakang menjadi tiga. b. Lebar badan kemeja dilipat menjadi dua ke belakang, panjang kemeja dilipat dua c. Lengan kemeja dilipat ke belakang, panjang kemeja dilipat tiga. d. Lebar badan kemeja dilipat menjadi dua ke depan, panjang kemeja dilipat tiga.
Bidang Keahlian Tata Busana
57
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
3. Membuat lubang kancing untuk kemeja merupakan salah satu tugas lini…. a. Cutting b. Spreading c. Finishing d. Sewing 4. Pekerjaan mengemas produk dikerjakan pada bagian …. a. Awal lini finishing b. Akhir lini finishing c. Tengah lini finishing d. Akhir lini sewing 5. Label tambahan yang dimasukkan dalam kemasan transparan celana panjang minimal memuat 3 informasi tentang…. a. Warna, ukuran, type b. Warna, masa pakai, teknik jahit c. Teknik jahit, harga, ukuran d. Type, harga, masa pakai
B. Jawablah soal berikut ini dengan penjelasan singkat dan benar 1. Jelaskan dengan singkat cara mengemas celana panjang pria 2. Jelaskan manfaat utama pekerjaan pengelompokan ukuran dan type produk pada suatu industri busana.
Bidang Keahlian Tata Busana
58
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
e. Kunci jawaban tes formatif 3 A. 1. Memasang kancing (d) 2. Sisi kanan dan kiri badan kemeja dilipat sebagian ke dalam, panjang kemeja dilipat ke belakang menjadi tiga (a) 3. Finishing (c) 4. Akhir lini finishing (b) 5. Warna, ukuran, type (a)
B. 1. Celana panjang yang telah selesai disetrika dan diberi label tambahan 1/3 bagian ujung bawah celana dilipat ke atas, kemudian bagian yang terlipat tersebut dilipat ke atas lagi sehingga garis lipatan tersebut berimpit dengan garis lingkar pinggang, label tambahan ditempatkan pada bagian yang yang akan menghadap ke atas. Lipatan celana panjang dimasukan ke dalam plastic transparan. 2. Untuk meminimalkan kesalahan produk yang akan dikirim.
Bila jawaban anda yang benar kurang dari 70% anda disarankan mengulang kegiatan belajar 1 ini kembali. Bila jawaban anda yang benar sudah diatas 70% anda dapat melanjutkan mengerjakan tes evaluasi mata diklat
Bidang Keahlian Tata Busana
59
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
BAB III EVALUASI
A. Soal Ujian I. Soal Pilihan Berganda Pilihlah salah satu pilihan jawaban pada setiap pertanyaan dibawah ini, yang anda anggap paling benar. 1. Dalam industri busana yang dimaksud dengan sewing adalah proses… a. menjahit potongan kain
c. memberi tanda
b. membersihkan kain
d. memberi warna
2. Yang tercacat dalam cutting report adalah hal-hal berikut ini kecuali, a. color
c. size
b. marker width
d. total cutting
3. Bagian awal lini sewing yang menghitung dan membagi seluruh potongan kain dari lini cutting disebut: a. panel inspection
b. panel interuptor
b. adminstrasi produksi
d. panel communicator
4. Jahitan di bagian sambungan sisi kaos oblong dan kaos singlet dijahit dengan mesin: a. obras benang tiga
b. obras benang enam
b. bukan semuanya
d. obras benang lima
5. Sisa jahitan dalam (kampuh) sambungan sisi kemeja diselesaikan dengan teknik penyelesaian
6.
a. kampuh tertutup
c. kampuh terbuka
b. kampuh balik
d. kampuh sarung
Pekerjaan
cutting
yang
lolos
control
akan
diloading
ke
bagian…………untuk dijahit a. cutting
c. sewing
b. repairing
d. finishing
Bidang Keahlian Tata Busana
60
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
7. Untuk menjahit saku kemeja dengan tindasan ganda digunakan mesin… a. jahit lurus jarum satu
c. jahit lurus jarum ganda
b. jahit ziq-zaq
d. obras
8. Tumpukan kain yang sudah dibentangkan pada meja spreading disebut… a. roll
c. marker
b. piece
d. mat
9. Numbering pada lini cutting adalah proses….. a. memberi nomor dan kode potongan
c. mewarnai kain
b. membersihkan benang yg tertinggal
d. memasng kancing
10. Yang bukan termasuk tugas lini cutting adalah proses….. a. memasang kancing
c. numbering
b. spreading
d. bundling
II. Soal Isian jawaban singkat Kerjakanlah soal-soal di bawah ini pada lembar jawaban yang telah disediakan! 1. Proses memotong lajur memanjang untuk rip kaos dipergunakan alat…. 2. Agar potongan yang satu tidak tertukar dengan potongan yang lain, setelah dipotong , per set kemeja diikat menjadi satu, atau yang dikenal dalam industri dengan nama proses….. 3. Proses memeriksa ukuran produk dalam lini finishing dinamakan….. 4. Jelaskan dengan singkat fungsi utama over deck machine , dalam proses menjahit kaos oblong! 5. Apa yang anda ketahui tentang proses buttoning?! 6. Inserting polybag pada lini finishing mengerjakan pekerjaan….. 7. Sebelum produk busana pria masuk ke dalam gudang pengiriman, produk yang sudah lolos quality control tersebut harus melalui proses……….., yang dikerjakan pada ujung akhir lini finishing. 8. Apakah pebedaan yang menyolok antara proses sewing
industri dan
proses sewing modiste?
Bidang Keahlian Tata Busana
61
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
9. Pekerjaan spreading dikerjakan untuk produk garment untuk memenuhi tujuan…. 10. Jelaskan yang Saudara ketahui tentang lini finishing!
III. Soal Praktik Buatlah 20 benda jadi berupa celana kolor pria model berikut ini (gambar 3.1). Ketentuan : 1. Warna dan motif bebas 2. Ukuran spt contoh (terlampir) 3. Menggunakan alat dan mesin industri 4. Waktu 2 X 8jam
Model celana kolor:
Bidang Keahlian Tata Busana
62
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
Ukuran celana kolor
Bidang Keahlian Tata Busana
63
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
B. Kunci Jawaban Soal Sumatif I. 1.a
2.b 3.b 4.d 5.a
6.c
7. c
8. d
9. a 10. a
II. 1. Mesin potong rip 2. Bundling 3. Size sorting 4. Membuat tindasan kelim bawah dan lengan kaos 5. Proses memasang kancing 6. Memasukkan perlengkapan produk tambahan 7. Packing 8. Sewing industri memakai system jahit “ban berjalan”, sewing modiste memakai system jahit tuntas. 9.Agar memudahkan memotong secara missal 10.Proses akhir dari serangkaian proses produksi dalam industri busana
C. Format Penilaian Penilaian terhadap kemampuan peserta diklat pada akhir kegiatan Pemelajaran dinilai melalui tiga aspek, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotor Untuk aspek keterampilan kognitif, alat ukur penilaian adalah tes tertulis terhadap seluruh materi yang telah disajikan didalam modul dengan pola pilihan ganda dan jawaban singkat. Sedangkan penilaian untuk aspek afektif dan psikomotorik, dapat dilihat melalui produk kerja berdasarkan hasil praktik yang dilakukan oleh peserta diklat. Skor tertinggi yang dapat dicapai peserta diklat adalah 100, dengan rincian sbb: 1. Untuk evaluasi bagian I, terdiri dari 10 butir pertanyaan, Setiap butir pertanyaan yang dijawab benar mendapatkan skor satu, sehingga skor tertinggi untuk evaluasi bagian I adalah 10. 2. Untuk evaluasi bagian II, terdiri dari 10 butir pertanyaan dengan 4 alternati jawaban, Setiap butir pertanyaan yang dijawab benar mendapatkan skor satu, sehingga skor tertinggi untuk evaluasi bagian 1 adalah 10. 3. Untuk evaluasi bagian III, penentuan penilaiannya adalah sebagai berikut
Bidang Keahlian Tata Busana
64
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
No.
Aspek yang dinilai
Penilaian
1
Kerapihan hasil jadi
1………………..10
2
Ketepatan teknik
1……………..…20
3
Ketepatan penggunaan alat dan mesin
1…………….….20
4
Ketepatan ukuran
1………………..20
4
Kecepatan
1………………..10
Total nilai bagian III
Bidang Keahlian Tata Busana
: 80
65
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (Busana Pria)
DAFTAR PUSTAKA
Malahayati, Linda. 1999. Laporan Praktik Industri : PT Eratex Djaya Probolinggo. Malang: Universitas Negeri Malang. Prahastuti, Endang . 1999. Tailoring. Malang : Universitas Negeri Malang Rahayu, Indri. 1999. Laporan Praktik Industri: PT Batik Arjuna Solo. Malang: Universitas Negeri Malang. Rahayu, Krisina. 2000. Laporan Praktek Industri: Boy’s Garment Malang. Malang: Universitas Negeri Malang. Wijaya, Irawati. 2001. Laporan Praktik Industri: PT Mataram Tunggal Garment Yogyakarta. Malang: Universitas Negeri Malang.
Bidang Keahlian Tata Busana
66