KODE MODUL: BUS-101B
Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2004
Piranti Menjahit
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kekhadirat Allah
SWT yang telah
memberikan rakhmat serta Hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul Piranti Menjahit sesuai dengan yang diharapkan. Modul ini merupakan salah satu modul bidang keahlian tata busana pada pendidikan menengah kejuruan yang diharapkan dapat membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Modul ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam rposes pemelajaran agar dapat mencapai kompetensi sesuai tuntutan dunia kerja. Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan modul Piranti Menjahit masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik serta saran yang membangun sangat penulis harapkan. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan modul ini. Harapan penulis mudah-mudahan modul ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
Bidang Keahlian Tata Busana
i
Piranti Menjahit
PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
BUS 417C BUS 417D
BUS 417B
Q
BUS 417
BUS 417A BUS 416C
BUS 416B
BUS 313B
BUS 313A
R
BUS 418
P
IV
BUS 416
BUS 313C
M
BUS 313
JURU GAMBAR
BUS 312A
III
BUS 416A
N
O
BUS 414
BUS 415
BUS 312
BUS 414A
BUS 312B BUS 312C
BUS 414B
BUS 415A
BUS 415B
L
PENJAHIT MODISTE
K
BUS 311 BUS 311B
BUS 311A
BUS 101A
BUS 101B
BUS 101
B
I PEMBANTU PENJAHIT
C
G
BUS 103
D
H
BUS 104
Bidang Keahlian Tata Busana
BUS 208B
J
BUS 210
PENJAHIT INDUSTRI
BUS 208
BUS 208A
BUS 210C
II
BUS 207
BUS 207C
BUS 205
BUS 206
BUS 207A BUS 207B
BUS 102
E
F
A
BUS 208C
BUS 210B
BUS 210A
I
BUS 209 BUS 209A
BUS 209C BUS 209B
ii
Piranti Menjahit
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
Mata Diklat : A. Memelihara Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana No
Kode Modul
Judul Modul
1. BUS –101A Pemeliharaan piranti menjahit dan K3 bidang busana 2 BUS -101B Piranti menjahit Mata Diklat : B. Menjahit Bagian Busana Sesuai Dengan Prosedur Menjahit No
Kode Modul
3
BUS -102
Judul Modul Teknik Jahit Bagian-bagian Busana
Mata Diklat : C. Memberi Tanda Untuk Jahit dan Setrika No
Kode Modul
4
BUS –103
Judul Modul Tanda-tanda Jahit dan Penyeterikaan
Mata Diklat : D. Melaksanakan Pengepakan Pakaian Dalam Kemasan dan Siap Kirim No
Kode Modul
5
BUS –104
Judul Modul Teknik Pengemasan dan Pelabelan
Mata Diklat : E. Melakukan Proses Dan Pelaksanaan Penyeterikaan Dan Pressing No
Kode Modul
6
BUS -205
Judul Modul Teknik Setrika dan Pressing
Mata Diklat : F. Melaksanakan Pekerjaan Pengikatan Dan Penomoran Potongan Busana No
Kode Modul
7
BUS -206
Bidang Keahlian Tata Busana
Judul Modul Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana
iii
Piranti Menjahit
Mata Diklat : G. Melaksanakan Pekerjaan Marker No
Kode Modul
Judul Modul
8 9
BUS –207A BUS –207B
Teknik marker Teknik merancang bahan
10
BUS –207C
Petunjuk praktis pekerjaan marker
Mata Diklat : H. Membuat Sampel Sesuai Desain No
Kode Modul
Judul Modul
11 BUS –208A Teknik pembuatan sampel (busana wanita) 12 BUS –208B Teknik pembuatan sampel (busana pria) 13 BUS –208C Teknik pembuatan sampel (busana anak) Mata Diklat : I. Melaksanakan Pekerjaan Bagian Produksi No
Kode Modul
14 15
BUS –209A BUS –209B
No
Kode Modul
17 18
BUS –210A BUS –210B
Judul Modul
Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana anak) Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana wanita) 16 BUS –209C Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana pria) Mata Diklat : J. Melakukan Pekerjaan Bordir Judul Modul Teknik bordir Teknik bordir lanjut pada busana
19 BUS –210C Variasi bordir Mata Diklat : K. Melakukan Pekerjaan Sablon/Printing No
Kode Modul
Judul Modul
20 BUS –311A Dasar-dasar printing 21 BUS –311B Pengembangan printing design Mata Diklat : L. Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi Dan Model No
Kode Modul
22 23
BUS –312A BUS –312B
Konstruksi pola busana pria Konstruksi pola busana wanita
24
BUS –312C
Konstruksi pola busana anak
Bidang Keahlian Tata Busana
Judul Modul
iv
Piranti Menjahit
Mata Diklat : M. Membuat Pakaian Dengan Teknik Madya No
Kode Modul
25 26 27
BUS –313A BUS –313B BUS –313C
Judul Modul Prinsip dasar pembuatan busana Madya Garniture Teknik penyelesaian busana madya
Mata Diklat : N. Berkomunikasi Dan Melaksanakan Pelayanan Prima No
Kode Modul
28
BUS –414A
Judul Modul Teknik komunikasi
29 BUS –414B Prinsip pelayanan prima Mata Diklat : O. Membuat Pakaian Dengan Teknik Tailoring No
Kode Modul
Judul Modul
30 BUS –415A Prinsip dasar pembuatan busana tailoring 31 BUS –415B Teknik penyelesaian busana tailoring Mata Diklat : P. Membuat Desain Busana Dan Desain Hiasan No
Kode Modul
32
BUS –416A
Judul Modul Menggambar proporsi tubuh manusia
33 BUS –416B Dasar-dasar desain hiasan busana 34 BUS –416C Dasar-dasar desain hiasan lenan rumah tangga Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan Lenan Rumah Tangga No Kode Modul Judul Modul 35 36
BUS –417A BUS –417B
Pola hiasan lenan rumah tangga Pola hiasan busana
37 38
BUS –417C BUS –417D
Teknik menghias lenan rumah tangga Teknik menghias busana
Mata Diklat : R. Melakukan Draping Pakaian No
Kode Modul
39
BUS –418
Bidang Keahlian Tata Busana
Judul Modul Prinsip dan teknik draping busana
v
Piranti Menjahit
DAFTAR ISI Halaman
KATA PENGANTAR ……………………………………………….
i
PETA KEDUDUKAN MODUL ………………………………..……
iii
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL ………….………
iv
DAFTAR ISI ……………………………………………….….…….
viii
PERISTILAHAN/GLOSSARY ………………………………..…….
1
BAB I
PENDAHULUAN………………………………….………
2
A. Deskripsi …………………………………………………...……..
2
B. Prasyarat …………………………………………………..……..
2
C. Petunjuk Penggunaan Modul ………………………......................
2
D. Tujuan Akhir …………………………………………………...…
4
E. Kompetensi …………………………….. …………………...…..
4
F. Cek Kemampuan ………………………………… ………………...
4
BAB II PEMELAJARAN ……….…………………………………
6
A. Rencana Belajar Peserta Dik lat……………………………….….
6
B. Kegiatan Belajar ………………………………………………..
7
1. Kegiatan Belajar 1 ……………………………………………….
7
a. Tujuan Pemelajaran1 …………………………………………
7
b. Uraian Materi 1 ……………………………………………….
7
c. Rangkuman 1 ………………………………………………….
22
d. Tugas 1 ………………………………………………………..
23
e. Tes Formatif 1 …………………………………………………
23
f. Kunci Jawaban 1 ……………………………………………….
27
2. Kegiatan Belajar 2 ………………………………………………..
28
a. Tujuan Pemelajaran 2 ………………………………………...
28
b. Uraian Materi 2 ……………………………………………….
28
c. Rangkuman 2 ………………………………………………….
67
Bidang Keahlian Tata Busana
vi
Piranti Menjahit
d. Tugas 2 ………………………………………………………..
67
e. Tes Formatif 2 …………………………………………………
69
f. Kunci Jawaban 2 ……………………………………………….
72
BAB III EVALUASI ………………………………………………
74
A. Soal Teori ……………………………………………………
74
B. Format Penilaian ……………………………………………
78
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………
Bidang Keahlian Tata Busana
82
vii
Pirant Menjahiti
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Piranti menjahit
: adalah alat-alat menjahit yang digunakan pada saat pembuatan busana yang terdiri dari alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung.
Alat menjahit pokok
: adalah peralatan
menjahit utama atau yang
langsung digunakan pada proses jahit menjahit Alat menjahit pendukung
: adalah peralatan menjahit yang secara tidak langsung membantu dalam proses jahit menjahit.
Mesin jahit manual
: adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakkan mesinnya.
Mesin jahit portable
: adalah mesin jahit yang dapat diletakkan di atas meja atau mesin jahit yang tidak memiliki kaki serta lemari.
Mesin jahit high speed
: adalah mesin jahit dengan kecepatan tinggi dan digerakkan dengan motor listrik.
Bidang Keahlian Tata Busana
1
Piranti Menjahit
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi Modul dengan judul Piranti Menjahit ini merupakan modul penunjang dari modul sebelumnya, yaitu modul Memelihara Piranti Menjahit dan K3 bidang busana. Modul tentang Piranti Menjahit ini bertujuan agar peserta diklat mengetahui serta terampil dalam mengoperasikan alat-alat menjahit. Untuk itu, agar tujuan pemelajaran dapat tercapai maka terdapat beberapa materi yang harus dikuasai oleh peserta diklat. Materi tersebut adalah (1) pengetahuan alat menjahit dan fungsinya dan (2) pengoperasian alat-alat menjahit.
B. Prasyarat Untuk mempelajari modul ini, maka prasyarat yang harus dimiliki peserta diklat adalah sudah menguasai modul sebelumnya yaitu Modul Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana.
C. Petunjuk Penggunaan Modul 1. Petunjuk bagi peserta diklat a. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut: 1) Pelajari materi dengan seksama, dan bila ada beberapa kata atau kalimat yang tidak dimengerti, tandailah dan sewaktu-waktu bisa ditanyakan pada guru pembimbing. 2) Apabila Anda mengalami kesulitan atau kurang mengerti pada saat mempelajari modul ini, silakan tanyakan langsung pada guru pengajar modul ini. 3) Pada saat Anda praktek mengoperasikan alat–alat menjahit, ikuti petunjuk pengoperasiannya dan bila mengalami kesulitan tanyakan pada guru
Bidang Keahlian Tata Busana
2
Piranti Menjahit
pembimbing. Untuk dapat terampil mengoperasikan alat-alat menjahit, maka Anda perlu sering latihan agar lebih terampil dalam penggunaannya. b. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan: 1) Bahan-bahan: a) Untuk latihan mengoperasikan alat-alat menjahit pokok diperlukan bahan dan alat. Bahan-bahan yang diperlukan adalah bahan atau kain untuk latihan, dan benang jahit. Alat-alat yang diperlukan adalah gunting kain, gunting benang, dan pendedel (pembuka jahitan yang salah). b) Untuk latihan mengoperasikan alat-alat menjahit pendukung diperlukan bahan dan alat pula. Bahan-bahan yang diperlukan adalah sesuaikan dengan
alat-alat
menjahit
pendukungnya.
Alat-alat
yang
perlu
dipersiapkan adalah semua alat-alat menjahit pendukung. 2) Peran guru/instruktur a) Memberikan informasi kepada peserta diklat tentang beberapa hal yang penting dalam mempelajari modul ini. b) Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta diklat. c) Memberikan penjelasan kepada peserta diklat tentang bagain-bagian dari modul yang belum dipahami peserta didik. d) Mendemonstrasikan
langkah-langkah
yang
dipersyaratkan
dalam
kegiatan belajar. e) Membimbing
peserta
diklat
untuk
melaksanakan
praktek
mengoperasikan alat-alat menjahit. f) Melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap proses dan produk belajar yang dicapai perserta diklat, meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Bidang Keahlian Tata Busana
3
Piranti Menjahit
D. Tujuan Akhir Setelah mempelajari modul ini diharapkan peserta diklat dapat: 1. Menyebutkan macam-macam alat menjahit dan fungsinya 2. Trampil dalam mengoperasikan alat-alat menjahit. Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan modul ini adalah 62
jam
dengan rincian sebagai berikut: a. Teori
:
b. Praktek :
6
jam
56 Jam
E. Kompetensi Kode dan Kompetensi
: Piranti Menjahit.
Sub Kompetensi
: 1. Pengetahuan tentang alat-alat menjahit. 2. Mengoperasikan alat-alat menjahit.
Kriteria unjuk kerja
: 1. Jenis dan fungsi alat-alat menjahit dapat dijelaskan sesuai jenisnya. 2. Mengoperasikan mesin sesuai dengan prinsip kerjanya.
Ruang lingkup kompetensi
: 1. Pengetahuan alat-alat menjahit dan fungsinya. 2. Pengoperasian alat-alat menjahit.
F. Cek Kemampuan No Aspek Yang Dinilai 1
Belum
Sudah
Pengetahuan - macam-macam alat menjahit - fungsi macam-macam alat menjahit
2
Sikap - Ketelitian dalam menyiapkan bahan dan alat yang harus dipersiapkan - Kerapihan dalam melakukan pekerjaan - Kebersihan dalam melakukan pekerjaan
Bidang Keahlian Tata Busana
4
Piranti Menjahit
3
Psikomotor - Ketepatan dalam menyiapkan bahan dan alat yang harus dipersiapkan - Trampil dalam menyiapkan bahan dan alat - Ketepatan dan kerapihan dalam
mengoperasikan
menjahit pokok. - Ketepatan dalam mengoperasikan alat-alat menjahit pendukung
Catatan pembimbing : 1. …………………………………………………………………………………. 2. …………………………………………………………………………………. 3. ………………………………………………………………………………….
Kesimpulan: .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................
Bidang Keahlian Tata Busana
5
Piranti Menjahit
BAB II PEMELAJARAN
A. Rencana Kegiatan Belajar Sesuai dengan kegiatan belajar tentang Piranti Menjahit, maka direncanakan kegiatan belajarnya sebagai berikut:
Kode dan Kompetensi
: Piranti Menjahit.
Sub Kompetensi
: 1. Pengetahuan tentang alat-alat menjahit. 2. Mengoperasikan alat-alat menjahit.
Kreteria unjuk kerja
: 1. Jenis dan fungsi alat-alat menjahit dapat dijelaskan sesuai jenisnya. 2. Mengoperasikan mesin sesuai dengan prinsip kerjanya.
Ruang lingkup kompetensi
: 1.Pengetahuan alat-alat menjahit dan fungsinya. 2. Pengoperasian alat-alat menjahit.
Jenis Kegiatan
Tempat Alasan Tanda Tanggal Waktu Belajar Perubahan Tangan Guru
Pemberian materi tentang pengetahuan alat-alat menjahit dan fungsinya Praktek mengoperasikan alat-alat menjahit
Bidang Keahlian Tata Busana
6
Piranti Menjahit
B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1: Pengetahuan Tentang Alat Menjahit Dan Fungsinya a. Tujuan Pemelajaran: Tujuan yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pemelajaran tentang pengetahuan alat menjahit dan fungsinya, adalah peserta diklat mampu: 1) menyebutkan macam-macam alat-alat menjahit pokok beserta fungsinya. 2) menyebutkan macam-macam alat-alat
menjahit
pendukung beserta
fungsinya.
b. Uraian Materi 1) Alat menjahit pokok Untuk membuat busana diperlukan beberapa peralatan menjahit. Tanpa peralatan menjahit tersebut, maka pekerjaan membuat buasana tidak akan tercapai. Peralatan untuk menjahit tersebut meliputi mesin jahit berikut peralatan pendukung lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit tersebut sering disebut pula sebagai piranti menjahit. Berdasarkan penggunaaanya, peralatan menjahit dibagi dalam 2 kelompok besar, yaitu alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung. Alat menjahit pokok merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali harus dipersiapkan karena digunakan secara langsung pada proses menjahit. Contoh peralatan menjahit pokok diantaranya adalah: a) Mesin Jahit Manual Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakan mesinnya. Mesin jahit ini terdiri dari mesin jahit engkol tangan dan mesin jahit manual yang menggunakan gerakan kaki. Mesin jahit dengan engkol tangan sudah jarang dipergunakan. Mesin jahit manual dengan gerakan kaki masih banyak dipergunakan. mesin ini bila menggunakan dinamo atau motor listrik maka penggeraknya adalah tenaga listrik. Mesin jahit manual pada saat ini sudah jarang digunakan, kebanyakan para penjahit sudah menggunakan motor listrik untuk menggerakkan mesin jahit tersebut, selain lebih cepat juga tidak
Bidang Keahlian Tata Busana
7
Piranti Menjahit
melelahkan. Mesin jahit manual sering disebut sebagai mesin jahit setik lurus karena fasilitas yang dimilikinya
terbatas, yaitu hanya untuk
menjahit setikan lurus saja. Untuk membuat beberapa penyelesaian dan setikan hias lainnya, maka diperlukan alat-alat bantu lain.
Gambar 2.1 Mesin Jahit Manual dengan engkol tangan
Gambar 2.2 Mesin jahit manual dengan injakan kaki
Gambar 2.3 Komponen masin jahit manual
Bidang Keahlian Tata Busana
8
Piranti Menjahit
b) Mesin Jahit Semi Otomatis Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serba guna yang memiliki berbagai macam fasilitas, dan mesin ini digerakkan dengan menggunakan motor listrik. Mesin ini memiliki fasilitas yang lebih lengkap dibandingkan mesin jahit manual. Dengan demikian, mesin ini selain digunakan untuk menjahit lurus, juga dapat menjahit berbagai macam setikan hiasan. Selain itu mesin jahit ini dilengkapi pula dengan berbagai macam sepatu jahit dengan berbagai fungsi (sepatu lubang kancing, pasang kancing dll.). Mesin jahit ini dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan berbagai macam memerlukan peralatan
setikan hiasannya masih
(cam) lain yang sesuai dengan motif yang
diinginkan. Bila menggunakan berbagai macam bentuk hiasan, maka cam nya pun harus diganti sesuai dengam motifnya. Mesin jahit semi otomatis ini terdapat 2 macam bentuk, yaitu bentuk lemari/kabinet dan portable atau tanpa menggunakan meja.
Gambar 2. 4 Mesin semi otomatis
Bidang Keahlian Tata Busana
9
Piranti Menjahit
Gambar 2. 5 Komponen Mesin Semi Otomatis c) Mesin Jahit Otomatis Mesin jahit otomatis ini biasanya berbentuk portable atau tanpa menggunakan meja . Kegunaan mesin jahit ini hampir sama dengan mesin jahit semi otomatis. Perbedaannya adalah dalam mesin jahit ini memiliki komponen yang lebih praktis. Hal itu terutama terletak dalam menggunakan fasilitas bermacam-macam hiasan. Pada mesin jahit tersebut cukup menekan tombol saja sesuai dengan motif yang diinginkan.
Gambar 2. 6 Mesin Jahit Otomatis
Bidang Keahlian Tata Busana
10
Piranti Menjahit
Gambar 2. 7 Komponen Mesin Jahit Otomatis d) Mesin Jahit Industri Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang digunakan di industri pakaian jadi, yang digunakan untuk produksi dalam jumlah yang besar. Mesin ini disebut pula sebagai mesin jahit high speed atau mesin jahit dengan kecepatan tinggi. Biasanya hanya digunakan untuk menjahit lurus.
Gambar 2.8 Mesin jahit high speed
Bidang Keahlian Tata Busana
11
Piranti Menjahit
Gambar 2.9 Komponen masin jahit industri
e) Mesin Jahit Penyelesaian Mesin jahit penyelesaian dapat disebut sebagai mesin jahit khusus. Mesin jahit jenis ini hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian jahitan saja. Misalnya, mesin obras yang digunakan khusus untuk penyelesaian tiras (pinggiran) busana.
Gambar 2.10 Mesin obras
Bidang Keahlian Tata Busana
12
Piranti Menjahit
2
Keterangan : 1. Roda putar 2. Tempat benang 3. Pengatur tegangan benang 4. Tempat pemasangan jarum 5. Sepatu penekan 6. Gigi mesin
1 4 5
3 6
Gambar 2.11 Komponen mesin obras
2) Alat Menjahit Pendukung Alat menjahit pendukung adalah semua peralatan menjahit yang secara tidak langsung membantu dalam proses jahit menjahit. Dengan bantuan
alat-alat
penunjang
ini,
maka
dapat
memperlancar
dan
mempermudah pekerjaan menjahit. Contoh alat-alat penunjang diantaranya adalah sebagai berikut: a) Alat pengukur Alat
mengukur
adalah
peralatan
yang
digunakan
untuk
mengambil ukuran badan dalam pembuatan busana. Alat pengukur tersebut sering disebut sebagai pita ukuran atau metlin/meteran. Pita ukuran tersebut berupa lajur panjang yang lebarnya kira-kira 1 sampai dengan satu setengah sentimeter dan panjangnya sampai 150 cm atau 60 inch. Pita ukuran yang baik adalah terbuat dari bahan yang lemas. Bahannya dapat terbuat dari plastik atau fiber glass dengan ujung lempengan logam lurus dan rata, tepinya tidak bertiras, letak garis ukuran tepat pada tepi. Untuk mengambil ukuran badan tersebut diperlukan pula veterban yang berfungsi untuk menandai tempat mengambil ukuran .
Bidang Keahlian Tata Busana
13
Piranti Menjahit
(a)
(b)
Gambar 2.12 (a) Pita ukuran dan (b) veterban
b) Alat pembuat pola Alat membuat pola adalah alat yang digunakan untuk membuat pola pakaian. Membuat pola pakaian biasanya dilakukan pada kertas, baik yang berukuran kecil maupun besar. Pola yang berukuran kecil (skala kecil) biasanya di buat pada kertas yang kecil pula (buku pola yang berukuran kuarto), sedangkan pola yang yang berukuran besar (skala satu) dibuat pada kertas yang lebar. Dengan demikian, peralatan untuk membuat pola diantaranya adalah penggaris baik penggaris meter biasa maupun
penggaris pola pakaian (dress marker ruler), pensil
hitam, pensil merah biru, kertas payung, kertas doorslag, dan karton. Penggaris meter bisa yang berbentuk lurus dan siku-siku, dan biasanya dibuat dari plastik transparan atau dari kayu. Pilih penggrais meter yang tidak bertiras dan letak garis ukuran tepat pada tepi, serta angka-angka pada penggaris tersebut nampak jelas. Penggaris pola pakaian (dress marker ruler) adalah macam-macam penggaris yang digunakan untuk mempermudah dalam membuat bentuk pola pada busana. Biasanya penggaris ini terbuat dari besi dan mika serta terdapat ukuran, sebagaimana layaknya penggaris biasa. Pensil hitam digunakan pada saat membuat garisan pola pada kertas. Pensil merah biru digunakan untuk menandai garis pola bagian muka dan garis pola bagian belakang. Kertas payung dan karton biasanya digunakan untuk membuat pola dalam ukuran yang besar (skala 1), sedangkan kertas doorslag biasanya untuk menjiplak pola ukuran skala kecil.
Bidang Keahlian Tata Busana
14
Piranti Menjahit
(a)
(b)
Gambar 2.13 Alat-alat membuat pola (a) pensil merah-biru, (b) skala
Gambar 2. 14 Dress marker ruler
3) Alat Pemotong Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan untuk memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Contoh alat pemotong kain di antaranya adalah gunting kain, gunting kertas, gunting zig zag, gunting benang, cutter, dan gunting listrik. Gunakan gunting-gunting tersebut sesuai dengan fungsinya agar gunting tetap dalam kondisi yang baik. Gunting kain hanya untuk memotong kain, dan gunting kertas hanya dipakai untuk menggunting kertas. Gunting zigzag, biasanya digunakan untuk penyelesaian tiras kain. Gunting benang digunakan untuk memotong benang pada saat proses menjahit. Gunting listrik digunakan untuk memotong kain dalam ukuran yang besar dan biasanya banyak digunakan oleh industri-industri busana yang besar pula.
Bidang Keahlian Tata Busana
15
Piranti Menjahit
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 2.15 Alat memotong (a) gunting kertas, (b) & (c) gunting kain, (d) gunting zig-zag, (e) gunting benang
Gambar 2.16 Alat memotong/mesin potong industri 4) Alat Pemberi Tanda Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang digunakan untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat untuk memberi tanda tersebut di antaranya adalah rader, karbon jahit, kapur jahit, pensil kapur, dan skirt marker. Rader adalah alat untuk memindahkan garis pola pada kain/bahan, agar garis pola dapat pindah pada kain. Untk itu, dibutuhkan karbon jahit (tracing paper).
Rader ada 2 macam, yaitu rader bergerigi dan tidak
bergerigi. Rader bergerigi digunakan uantuk kain-kain yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain-kain yang tipis. Rader biasanya terbuat dari logam dengan pegangan kayu serta ada yang terbuat dari plastik dengan roda dari besi.
Bidang Keahlian Tata Busana
16
Piranti Menjahit
Karbon jahit (tracing paper) dipergunakan saat merader kain/bahan. Warna karbon jahit bermacam-macam, selanjutnya pilihlah warna yang berbeda dengan warna kain agar kelihatan warna karbonnya pada kain. Karbon jahit terbuat dari kapur dan lilin, yang terbuat dari kapur lebih mudah hilang dibandingkan yang terbuat dari lilin. Hindari pemakaian karbon mesin tik, karena bekasnya sukar dihilangkan. Kapur jahit ada yang berbentuk lempengan maupun pensil. Dalam penggunaannya perlu kehati-hatian karena kadang-kadang bekas kapur ini sulit dihilangkan, untuk itu perlu dicoba terlebih dahulu. Kapur jahit ini biasa digunakan untuk memberi tanda pada bahan-bahan yang tebal. Warna kapur jahit pun bermacam-macam, untuk penggunaaanya pilih kapur jahit yang berbeda dengan warna kainnya. Skirt marker adalah alat pemberi tanda untuk panjang rok. Bentuk alat ini berupa tongkat berstandar (berkaki) sehingga dapat berdiri tegak di lantai. Tongkat ini diberi ukuran sentimeter mulai dari bawah. Selain itu dilengkapi pula dengan alat penyemprot kapur yang dinaikturunkan sesuai dengan panjang rok yang dikehendaki. Sambil mengelilingi alat pengukur tersebut, si pemakai dapat menyemprotkan kapur itu pada tepi roknya..
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
Gambar 2.17 Alat pemberi tanda: (a) kapur jahit, (b) karbon jahit, (c) pensil kapur, (d) rader, (e) skirt marker 5) Alat-Alat Pelengkap Menjahit Selain alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung,
di dalam
menjahit atau membuat pakaian diperlukan alat pelengkap menjahit. Fungsi
Bidang Keahlian Tata Busana
17
Piranti Menjahit
alat pelengkap ini adalah agar pekerjaan jahit menjahit tidak terhambat atau lancar. Alat-alat pelengkap menjahit di antaranya adalah jarum tangan, jarum pentul, bidal, pendedel, needle threader, dan bantalan jarum. Jarum tangan adalah jarum yang digunakan untuk pekerjaan menjahit yang menggunakan tangan, misalnya pekerjaan mengelim atau menjelujur. Jarum ini terbuat dari baja yang runcing, tajam dan tahan karat. Jenis jarum tangan yang baik adalah yang berkepala kuning emas pada lubangnya.Ukuran jarum tangan ini bermacam-macam dari yang halus sampai yang kasar. Jarum kasar untuk bahan yang kasar, dan jarum yang halus untuk bahan yang halus serta tenunannya rapat. Jarum tangan yang baik adalah licin, tidak berkarat, bentuknya panjang/ramping, dan tidak mudah patah. Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat kain. Bagian kepalanya biasanya berbentuk bulat besar atau kecil yang terbuat dari plastik atau logam, dan bagian ujungnya terbuat dari logam dengan mata jarum yang runcing dan tajam. Jarum pentul yang berkualias baik adalah yang bagian kepalanya berbentuk bulat besar serta logam jarumnya panjang. Hal itu menandakan alat tersebut lebih tajam, tidak mudah berkarat dan memudahkan pada saat menyematnya. Bidal adalah tudung jari yang digunakan untuk melindungi jari dari tusukan pangkal jarum pada waktu menjahit dengan tangan. Tudung jari terbuat dari logam , bentuknya seperti tudung yang bagian atasnya berlekuklekuk untuk menahan pangkal jarum. Pilihlah bidal yang sesuai dengan besar jari tengah agar cocok dalam pemakaiannya. Pendedel atau trenner atau disebut juga alat pembuka jahitan digunakan untuk membuka jahitan yang salah. Selain itu, dapat juga digunakan untuk memotong lubang kancing yang dibuat dengan mesin. Alat ini terbuat dari logam dengan pegangan dari plastik dan bentuknya bermacam-macam. Bantalan jarum digunakan untuk meletakkan jarum pentul dan jarum tangan agar tidak tercecer. Bantalan jarum ini dapat dibuat sendiri atau beli yang sudah jadi. Biasanya isi bantalan jarum tersebut berupa kapuk/kapas atau sisa-sisa dari kain perca sehingga mudah untuk ditusuk jarum. Bentuknya
Bidang Keahlian Tata Busana
18
Piranti Menjahit
berupa bantalan dalam ukuran yang kecil. Kadang-kadang bantalan jarum tersebut dibuat dalam bentuk gelang.
(a)
(d)
(c)
(b)
(e)
(f)
Gambar 2.18 Alat-alat pelengkap menjahit (a) jarum mesin, (b) jarum pentul, (c) jarum jahit, (d) pendedel, (e) bidal, (f) needle threader
6) Attachment Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu pada saat menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya berbentuk sepatu mesin. Contoh attachment diantaranya adalah sepatu retsluiting, sepatu klim gulung, sepatu memasang kancing, sepatu lubang kancing, dll. Sepatu retsluiting ada 2 macam, yaitu sepatu retsluiting biasa yang mempunyai satu kaki dan terbuat dari logam. Sepatu retsluting Jepang terbuat dari plastik, di tengahnya terdapat lubang untuk tempat masuk dan keluarnya jarum, dan di bawahnya terdapat 2 jalur tempat gigi retsluting. Sepatu klim terbuat dari logam, di bagian tengahnya terdapat alat spiral untuk menggulung kain. Sepatu lubang kancing terbuat dari logam, bentuknya bermacam-macam, mulai dari ukuran yang kecil sampai yang besar. Untuk mesin jahit semi
Bidang Keahlian Tata Busana
19
Piranti Menjahit
otomatis dan otomatis, biasanya telah dilengkapi sepatu lubang kancing tersebut.
(a)
(c)
(b)
(d)
(e)
Gambar 2.19 Attachment (a) alat kelim gulung, (b) alat pemasang kancing, (c) rit jepang, (d) & (e) rit biasa
7) Alat Mengepres Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk memberikan bentuk yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara diseterika. Dengan demikian, alat yang dibutuhkan untuk pengepresan ini adalah macam-macam seterika, ironing press, bantalan setrika, dan papan seterika. Ironing press berbentuk persegi panjang seperti papan seterika. Pada bagian bawah terdapat papan pres yang dilapisi dengan kain putih yang tidak mudah terbakar. Bagian atas terdapat lempengan logam untuk pengepres. Seterika yang digunakan adalah seterika biasa maupun setrika uap. Bila menggunakan seterika uap hasilnya lebih licin dan rapi.
Papan seterika
biasanya berbentuk papan datar yang dilapisi kain yang tidak mudah terbakar. Pada bagian sisi kanan terdapat tempat untuk meletakkan seterika, dan di bagian bawah terdapat kaki sebagai penyangga papan seterika.
Bidang Keahlian Tata Busana
20
Piranti Menjahit
Bantalan seterika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu proses menyeterika atau mengepres. Bentuknya bermacam-macam bergantung dari fungsinya, misalnya bantalan untuk lengan, bahu, dan lain-lain. Papan seterika digunakan pada saat akan menggosok kain dengan menggunakan seterikaan. Papan sterika biasanya dilengkapi dengan tempat menyimpan seterikaan yang letaknya di sebelah kanan.
(a)
(d)
(b)
(c)
(e)
Gambar 2. 20 Alat mengepres (a) papan setrika, (b) setrika, (c) mesin press, (d) setrika uap, (e) bantalan setrika
9) Alat Mengepas Alat mengepas adalah alat yang digunakan untuk mengepas busana sebelum busana itu jadi. Hal ini dmaksudkan agar sesuai dengan ukuran dan bentuk badan pemakainya. Alat mengepas tersebut di antaranya adalah boneka pas dan cermin. Boneka pas dibuat dalam berbagai ukuran (S,M,L), baik untuk anak, wanita, maupun pria yang panjangnya sebatas panggul. Umumnya boneka pas
Bidang Keahlian Tata Busana
21
Piranti Menjahit
dibuat dari fiberglass yang dilapisi kain sehingga mudah bila disemat dengan jarum. Cermin pas digunakan untuk membantu melihat apakah busana yang sudah dibuat tersebut sudah sesuai dengan ukuran dan bentuk yang diinginkan pemakainya. Pada umumnya cermin pas berbentuk persegi panjang agar nampak seluruh badan. Biasanya terdapat kaki untuk memudahkan memindahkannya.
(b)
Gambar 2.21 (a) Cermin pas dan (b) Pas Pop
c. Rangkuman 1 Piranti menjahit merupakan alat-alat menjahit yang digunakan dalam pembuatan busana. Piranti menjahit terbagi dua dalam golongan yang besar, yaitu alat menjahit pokok dan alat menjahit pendukung. Alat menjahit pokok berfungsi sebagai alat utama atau yang pertama kali harus ada. Alat menjahit pokok diantaranya adalah macam-macam mesin jahit, baik mesin jahit manual, semi otomatis, otomatis, industri, dan mesin jahit penyelesaian. Alat-alat menjahit pendukung berfungsi untuk membantu proses kelancaran serta mempermudah dalam proses jahit menjahit. Alat menjahit pendukung diantaranya berfungsi sebagai alat mengukur (pita ukuran), alat membuat pola (dress marker ruler, penggaris, meteran dll) , alat memotong (macam-macam gunting dan alat potong), alat memberi tanda (rader, karbon jahit dll), alat-alat pelengkap menjahit (macam-
Bidang Keahlian Tata Busana
22
Piranti Menjahit
macam jarum, bidal, pendedel dll.) , attachment (macam-macam sepatu mesin), alat mengepres (macam setrika, dan mesin pres), dan alat mengepas (boneka jahit, cermin pas).
Pelajari kegiatan belajar ini dengan seksama agar memperlancar dalam proses belajar mengajar. Jangan ragu untuk bertanya kepada guru pembimbing, dan selalu konsultasikan apabila ada hal-hal yang kurang jelas.
d. Tugas 1 1) Sebelumnya pelajari terlebih dahulu modul (Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana) yang merupakan prasyarat dari modul penunjang ini! 2) Pahami dengan seksama isi uraian kegiatan belajar I! 3) Lengkapi pengetahuan anda tentang alat-alat menjahit dan fungsinya dariberbagai sumber yang anda dapatkan, tulis dan lengkapi dengan gambar alatnya! 4) Konsultasikan hasil penemuan anda pada guru pembimbing!
e. Tes Formatif 1 Soal: Lingkarilah huruf B (betul) bila pernyataan di bawah ini betul, dan lingkari huruf S (Salah) bila pernyataan tersebut salah! 1) B-S
Peralatan menjahit dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu alat menjahit pokok dan alat menjahit pelengkap.
2) B-S
Alat menjahit pelengkap merupakan peralatan menjahit utama yang pertama kali harus dipersiapkan.
Bidang Keahlian Tata Busana
23
Piranti Menjahit
3) B-S
Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakkan mesinnya
4) B-S
Mesin obras termasuk dalam mesin jahit penyelesaian.
5) B-S
Dalam menjahit, veterban digunakan sebagai alat pemberi tanda .
6) B-S
Rader termasuk alat pemberi tanda .
7) B-S
Rader polos digunakan untuk memindahkan garis pola pada kain yang tipis .
8) B-S
Karbon yang digunakan untuk mengetik dapat pula digunakan untuk memindahkan garis pola pada kain .
9) B-S
Bidal adalah bantalan jarum yang digunakan untuk meletakkan jarum sedang maupun tidak dipergunakan .
10) B-S
Pendedel dapat digunakan untuk membuka jahitan yang salah .
Lingkarilah altrenatif jawaban di bawah ini yang dianggap betul ! 1) Mesin jahit yang tidak menggunakan motor listrik adalah : a. Mesin jahit semi otomatis b. Mesin jahit manual c. Mesin jahit otomatis 2)
Cara memilih pita ukuran yang baik adalah: a. Tepinya tidak bertiras b. Letak garis ukuran tepat di tepi c. Terbuat dari bahan yang tebal
3)
Alat pembuat pola adalah: a. Pita ukuran b. Rader c. Dress marker ruler
4)
Alat memotong yang biasa digunakan pada industri busana yang cukup besar adalah: a. Gunting kain b. Gunting listrik c. Gunting zigzag
Bidang Keahlian Tata Busana
24
Piranti Menjahit
5)
Yang termasuk alat pemberi tanda adalah: a. Dress marker ruler b. Karbon jahit c. Bidal
6)
7)
Alat pemberi tanda pada panjang rok adalah: a.
Skirt marker
b.
Dress marker ruler
c.
Needle threader
Alat yang digunakan untuk memasukkan benang pada lubang jarum mesin adalah: a. Needle threader b. Bantalan jarum c. Bidal
8)
Sepatu mesin termasuk pada alat menjahit: a. Pelengkap b. Pokok c. Attachment
9)
Alat mengpres yang digunakan untuk mengpres berbagai bagian dari busana (lengan, kerah dll) adalah: a. Ironing press b. Bantalan setrika c. Papan setrika
10) Boneka jahit biasanya dibuat dari : a. Kayu b. Plastik c. Fiberglass
Bidang Keahlian Tata Busana
25
Piranti Menjahit
Jodohkan pernyaan sebelah kiri dengan alternatif jawaban sebelaha kanan! (Tulis hurufnya saja1) 1. Mesin jahit yang biasa digunakan pada
industri
busana
adalah
a. Ironing press b. Needle threader c. Rader bergerigi
……………. 2. Mesin jahit yang masih memerlukan
d. Rader polos
cam untuk memilih setikan hiasan
e. Jarum mesin
yang diinginkan adalah …………..
f. Jarum pentul
3. Jarum
yang
digunakan
untuk
menyemat adalah ……… 4. Rader yang digunakan untuk memberi
g. Mesin jahit semi otomatis h. Mesin jahit otomatis i.
Mesin obras
tanda garis pola pada kain yang tebal
j. Mesin jahit high speed
adalah ……..
k. Mesin jahit manual
5. Untuk
mengpres
bagian-bagian
busana yang menggunakan kain keras adalah .………
Kerjakan tes formatif tersebut dengan baik, kerjakan sendiri dan jangan melihat kunci jawaban. Selanjutnya cocokkan dengan kunci jawaban, bila hasilnya bagus, maka dapat dilanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya. Bila hasil penguasan materi kurang bagus, maka perlu banyak membaca dan pahami lagi kegiatan belajar I tersebut dengan baik.
Bidang Keahlian Tata Busana
26
Piranti Menjahit
F. Kunci Jawaban Soal I: 1) S 2) S 3) B 4) B 5) S 6) S 7) B 8) S 9) S 10) B
Soal II: 1) b 2) c 3) c 4) b 5) b 6) a 7) a 8) c 9) b 10) c
Soal III: 1) j 2) g 3) f 4) c 5) a
Bidang Keahlian Tata Busana
27
Piranti Menjahit
2. Kegiatan Belajar 2: Mengoperasikan Alat-Alat Menjahit a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran 2 Tujuan yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan pemelajaran tentang pengoperasian alat menjahit adalah peserta diklat mampu: 1) mengoperasikan beberapa macam alat menjahit pokok 2) mengoperasikan beberapa macam alat menjahit penunjang. b. Uraian Materi 2: Pengoperasian Alat-Alat Menjahit Pokok Untuk pengoperasian alat menjahit pokok ini, siapkanlah bahan dan alat menjahit yang dibutuhkan. Bahan-bahan yang dibutuhkan di antaranya adalah bahan/kain untuk mencoba, benang jahit, dan buku petunjuk kerja. Alat-alat menjahit pokok yang akan dioperasikan adalah mesin jahit manual, mesin jahit semi otomatis, mesin jahit otomatis, mesin obras, dan mesin jahit high speed setik lurus. Di bawah ini akan dijelaskan cara mengoperaiskan alat-alat menjahit pokok tersebut
dan
perhatikan
dengan
seksama
agar
tidak
salah
dalam
mengoperasikannya kelak. 1) Mesin Jahit Manual Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan kaki untuk menggerakan mesinnya. Untuk itu langkah-langkah dalam mengoperasikannya adalah sebagai berikut: a) Mempersiapkan mesin jahit Untuk mempersiapkan mesin, hal yang dilakukan adalah membuka penutup mesin jahit bagian atas, mengangkat atau mengeluarkan kepala mesin ke atas, memasang tali roda, dan mengatur posisi injakan kaki.
Gambar 2.21 Mengangkat kepala mesin ke atas
Bidang Keahlian Tata Busana
28
Piranti Menjahit
(a)
(b)
Gambar 2.22 (a) Memasang tali pada roda bawah dan (b) mengatur posisi injakan kaki b). Mengisi kumparan (spul) Sebelum menjahit biasanya kumparan diisi terlebih dahulu, kecuali bila kumparan tersebut telah berisi benang yang sama dengan benang yang akan digunakan. Dalam mengisi kumparan jangan terlalu penuh dan harus rata agar tidak mengganggu pada saat menjahit. Cara mengisi kumparannya adalah sebagai berikut: (1) Masukkan kumparan ke dalam penggulung benang. Perhatikan gambar di bawah ini, dan lihat bagaimana cara memasukkannya (bagian kumparan yang berlubang harus masuk pada bagian kawat yang menonjol pada penggulung benang). Selanjutnya penggulung benang tersebut ditekan ke dalam.
Gambar 2.23 Cara memasukkan kumparan pada penggulung benang
Bidang Keahlian Tata Busana
29
Piranti Menjahit
(2) Selanjutnya mulailah mengisi kumparan dengan terlebih dahulu meletakkan benang pada pemegang kelos benang atas. Selanjutnya, lewatkan pada pengait benang atas, kemudian pengait bawah, isi sedikit kumparan dengan gulungan benang dan masukkan kumparan dengan cara di atas. Perhatikan agar posisi benang terletak di atas. Selanjutnya injaklah untuk menggerakkan mesin jahit tersebut. Isi kumparan jangan sampai penuh dan harus rata. Setelah itu, hentikan menjalankan mesinnya dan lepaskan kumparan dari penggulung benang, lalu gunting.
Gambar 2.24 Cara memasang benang untuk mengisi kumparan
c). Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan Setelah kumparan dilepas, maka masukkanlah kumparan tersebut ke dalam rumah kumparan dengan menyisakan ujung benangnya. Hal itu dimaksudkan agar bisa dimasukkan pada celah-celah yang harus dilalui rumah kumparan tersebut. Sisakan ujung benangnya lebih kurang 10 cm. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini:
Bidang Keahlian Tata Busana
30
Piranti Menjahit
Gambar 2.25 Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan
d) Memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin Untuk memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin, jangan lupa memegang ujung tuas rumah kumparan agar kumparan tidak lepas. Sebelumnya bukalah plat sorong tempat
rumah kumparan. Kemudian masukkan rumah
kumparan dengan memegang ujung tuasnya, usahakan ujung tangkai rumah kumparan menunjuk ke atas. Perhatikan ujung tangkai rumah kumparan harus pas masuknya ke dalam mesin sampai terdengar bunyi klik.
Gambar 2.26 Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin
e). Mengatur tegangan benang Pengatur tegangan mesin ada 2, yang pertama terletak di sebelah kiri mesin jahit dan biasanya bernomor. Tegangan benang yang kedua adalah pada
Bidang Keahlian Tata Busana
31
Piranti Menjahit
sekrup rumah kumparan. Untuk menjahit biasanya menggunakan nomor 3-4, makin besar nomornya makin kencang dan makin kecil nomor makin longgar.
Gambar 2.27 Pengatur tegangan benang atas
Gambar 2.28 Pengatur tegangan benang bawah
f). Memasang Jarum Angkat tiang pengangkat jarum setinggitingginya, kemudian sekrup jarum dilonggarkan. Selanjutnya
jarum
dimasukkan
dan
sekrup
dikencangkan kembali. Perhatikan bagian mendatar jarum menghadap keluar sehingga pada waktu memasukkan benang ke lubang jarum dilakukan dari arah samping. Gunakan nomor jarum sesuai dengan ketebalan bahan. Gambar 2.29 Cara memasang jarum Bidang Keahlian Tata Busana
32
Piranti Menjahit
g). Memasang benang atas Cara memasang benang bagian atas mesin jahit manual adalah sebagai berikut: (1) masukkan benang pada tiang kelos benang atas, (2) lewatkan pada penagit benang di belakang, (3)
lewatkan
pada
piringan
benang,
(4)
masukkan pada lubang pengungkit benang, (5) masukkan pengait-pengait benang di bawahnya, dan (6) selanjutnya masukkan benang ke dalam lubang jarum.
Gambar 2.30 Cara memasang benang atas
h) Mengeluarkan benang bawah Untuk mengeluarkan benang bawah, caranya adalah dengan menaikkan tiang jarum, kemudian tusukkan jarum ke bawah sambil memegang ujung benang atas. Angkat kembali jarum tersebut untuk mengambil benang bawah. Selanjutnya, letakkan kedua benang atas dan bawah tersebut di belakang jarum.
Gambar 2.31 Cara mengeluarkan benang bawah
Bidang Keahlian Tata Busana
33
Piranti Menjahit
i). Mengatur jarak setikan Pengatur jarak setikan terletak di sebelah kanan mesin dan bernomor. Makin ke bawah jarak setikan makin panjang. Bila pembalik tusuk jahitan dinaikkan ke atas sekali, maka jahitan akan mundur dan ini dapat dipergunakan untuk penguat ujung jahitan. Untuk menjahit umumnya menggunakan nomor antara 12 – 15.
Gambar 2.32 Cara mengatur jarak setikan
j). Memulai menjahit Setelah langkah–langkah tersebut selesai, berikutnya adalah memulai untuk menjahit. Untuk itu, lakukanlah langkah-langkah sebagai berikut: a) Naikkan sepatu mesin, dan selanjutnya tarik kedua benang ke belakang jarum. b) Letakkan bahan di bawah sepatu, terlebih dahulu tusukkan jarum pada bahan. c) Aturlah posisi kaki, putarlah roda ke arah dalam bersamaan
dengan
menggerakkan injakan kaki. d) Selanjutnya cobalah dengan membuat beberapa setikan. Bagi yang masih belajar berlatihlan menjahit dengan bentuk setikan yang bermacam-macam (lurus, zig-zag, kotak-kotak, lingkaran, berbentuk spiral dll) untuk memperlancar menjahit.
Bidang Keahlian Tata Busana
34
Piranti Menjahit
2) Mesin Jahit dengan Motor Listrik Mesin jahit dengan motor listrik ini adalah mesin jahit manual yang ditambahkan dinamo atau motor listrik sebagai penggerak mesinnya. Dengan adanya dinamo tersebut, maka mesin jahit manual tidak digerakkan dengan kaki, tetapi digerakkan dengan tenaga listrik. Untuk langkah-langkah persiapannya sama seperti persiapan yang harus dilakukan pada mesin jahit manual. Langkahlangkah berikut merupakan langkah-langkah yang ada kaitannya dengan penggunaaan motor listrik tersebut: a) Pasangkan motor listrik pada bagian bawah roda atas mesin jahit. Pasang pula belt (karet) yang menghubungkan antara roda atas mesin jahit dan roda motor listrik, kemudian sekrupnya dikencangkan.
Gambar 2.33 Cara memasang dinamo dan belt
b) Letakkan pedal pengatur kecepatan (terdapat dua macam steker) .Pasangkan steker untuk ke dinamo, kemudian steker satunya ke aliran listrik. Tekan atau injak secara perlahan-lahan hingga roda mesin berputar. Jika ingin berhenti, kurangi tekanan injakan pada pedal. Bila pedal ditekan terlalu dalam, maka mesin akan bergerak dengan cepat sekali. c)
Untuk mengurangi atau menambah kecepatan jalannya mesin, maka putarlah sekrup pada bagian dalam pedal. (putar ke kanan untuk menambah kecepatan dan putar
ke
kiri
untuk
mengurangi
kecepatan). Gambar 2.34 Cara memasukkan steker Bidang Keahlian Tata Busana
35
Piranti Menjahit
Gambar 2.35 Cara menekan pedal kecepatan
Gambar 2.36 Cara memutar sekrup pengatur kecepatan pada pedal
d). Memulailah menjahit dengan menggunakan dinamo. Letakkan bahan yang akan dijahit, kemudian tarik sekali saja roda putar ke arah dalam. Selanjutnya, injak pedalnya secara perlahan-lahan hingga roda mesin berputar. Mulailah membuat beberapa setikan. Jika ingin berhenti, lepaskan atau kurangi tekanan pada injakan pedal. Bila pedalnya terlalu ditekan. Sebaliknya, bila pedal ditekan perlahan-lahan, mesin akan bergerak perlahan.
3) Mesin Jahit Semi Otomatis Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit yang dapat menghasilkan setikan lurus dan setikan hias dengan menggunakan alat cam. Pada saat ini, mesin jahit semi otomatis tersebut sudah banyak dibuat dengan berbagai macam merk. Setiap merk, biasanya biasanya mempunyai tipe yang berbeda-beda pula. Mesin jahit semi otomatis biasanya memiliki fasilitas pola jahitan dalam jumlah yang banyak (17 – 35), serta dapat dipergunakan untuk menjahit semi obras, bordir, membuat lubang kancing, dan pasang kancing. Bantuk mesin jahit semi otomatis ini ada yang portable dan tidak. Dalam modul ini akan dibahas cara pengoperasian salah
Bidang Keahlian Tata Busana
36
Piranti Menjahit
satu dari bermacam-macam mesin jahit semi otomatis yang tidak portable atau tanpa dilengkapi meja.
a) Mempersiapkan mesin jahit semi otomatis Bukalah badan mesin atau keluarkan badan mesin dari rumahnya ke atas. Pasanglah dinamo ke mesin dan ke arus listrik. Hidupkan mesin yang terletak di bagian belakang mesin dengan menekan tombol ke bagian on. Untuk mengetahui apakah mesin sudah hidup atau belum, dengan cara menekan tombol lampunya. Bila
menyala berarti mesin sudah hidup.
Gambar 2.37 Mesin jahit semi otomatis
Tombol lampu terletak di belakang penutup mesin.
Gambar 2.38 Cara menghidupkan mesin jahit semi otomatis
b)
Mengisi kumparan Cara mengisi kumparan mesin jahit semi otomatis berbeda sekali dengan
mesin jahit manual. Untuk mengisi kumparan tersebut lakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Tarik keluar tempat benang bagian atas mesin. Perhatikan gambar di bawah ini:
Bidang Keahlian Tata Busana
37
Piranti Menjahit
Gambar 2.39 Cara menarik keluar tempat benang atas
(2) Pasang gelondong benang atas, kemudian lewatkan pada tempat melilitkan benang atas. Perhatikan cara melilitkan benangnya, seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.40 Cara memasang benang atas untuk mengisi kumparan
(2) Untuk
mengisi kumparan
perlu diperhatikan pula cara mengisi kumparan
benang
awal
(lihat
tanda
panahnya). Posisi pemutar kumparan berada di sebelah kiri dan roda putar yang kecil (terletak di tengah roda
Bidang Keahlian Tata Busana
Gambar 2.41 Cara mengisi kumparan awal, posisi awal pemutar kumparan, dan roda putar 38
Piranti Menjahit
putar) diputar ke kanan agar jarum tidak bergerak (lihat arah panah pada gambar). (3)
Masukkan kumparan tersebut pada pemutar kumparan (cara memasangnya
sama
seperti
mesin jahit manual. Perbedaanya, cara memasukkannya dari atas bukan dari samping). Pemutar kumparan disorong ke kanan. Selanjutnya
perhatikan
arah
benang pada kumparan, seperti
Gambar 2.42 Cara memasang kumparan pada pemutar kumparan
tampak pada gambar di bawah ini: (4)
Guntinglah kumparan yang telah
berisi
benang,
putar
kembali roda putar yang kecil, dorong
kembali
pemutar
kumparan ke kiri (untuk lebih Gambar 2.43 Cara mengambil kumparan yang telah terisi benang
jelasnya
lihat
gambar
di
bawah ini):
c).Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan Bentuk
kumparan
dan
rumah
kumparan kadang-kadang ada yang sama dengan mesin jahit manual. Untuk
mesin jahit
semi
otomatis
ini kumparan dan rumah kumparannya sama dengan mesin jahit manual. Untuk
memasukkan
dalam rumah terlebih
dahulu
kumparan
kumparan, ujung
Bidang Keahlian Tata Busana
ke
sisakan
benangnya
Gambar 2.44 Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan
39
Piranti Menjahit
sepanjang lebih kurang 10 sentimeter. Masukkan sisa ujung benang tersebut pada lekukan rumah kumparan, teruskan memasukkannya sampai keluar dari lubang rumah kumparan (lihat gambar di bawah ini). d) Memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin, hampir sama dengan mesin jahit manual. Dorong keluar plot sorong tutup rumah kumparan, kemudian masukkan rumah kumparan yang berisi benang tersebut. Jangan lupa pegang ujung tuas rumah kumparan agar kumparan yang di dalamnya tidak lepas. Selanjutnya masukkan rumah kumparan sampai berbunyi klik.
Gambar 2.45 Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin
e) Mengatur tegangan benang Pada mesin jahit semi otomatis ini tegangan benang atas terletak di depan sebelah kanan mesin. Tegangan benang bawah terdapat pada sekrup rumah kumparan. Untuk menjahit biasa atau setik lurus, biasanya menggunakan ukuran tegangan antara 3 – 5. Makin besar nomornya, semakin kencang tegangannya dan makin kecil nomornya, maka semakin longgar tegangannya.
Gambar 2.46 Tegangan benang atas dan bawah
Bidang Keahlian Tata Busana
40
Piranti Menjahit
f) Memasang Jarum Untuk memasang jarum, longgarkan terlebih dahulu sekrup penjepit jarum. Setelah itu masukkan jarumnya dengan posisi bagian mendatar menghadap keluar, kemudian sekrupnya dikencangkan kembali (lihat gambar di bawah ini).
Gambar 2.47 Cara memasang jarum
g). Memasang sepatu mesin Bentuk sepatu mesin jahit semi otomatis ini berbeda dengan sepatu mesin jahit manual, karena selain ada sepatu juga terdapat pengungkitnya. Caranya, pasanglah terlebih dahulu pengungkitnya dengan cara membuka terlebih dahulu sekrup tiang jarum, baru pengungkitnya dipasangkan. Setelah terpasang letakkan sepatu mesin di bawahnya, kemudian letakkan ujung pengungkitnya dengan tepat di bagian atas sepatu dan pengungkitnya dinaikkan ke atas. Setelah sepatu menempel, pengungkitnya diturunkan kembali.
Gambar 2.48 Cara memsang sepatu mesin.
Bidang Keahlian Tata Busana
41
Piranti Menjahit
h) Memasang Benang Atas Untuk meletakkan benang atas, dimulai dari meletakkan benang pada kelos benang atas. Selanjutnya, kemudian lewatkan pada tempat melilitkan benang atas, kemudian melewati lempengan piring benang atas, lalu masukkan pada lubang pengungkit benang. Selanjutnya, turunkan melewati beberapa tempat melilitkan benang. Terakhir, baru masukkan benang pada lubang jarum yang sudah terpasang.
Gambar 2.49 Cara mengisi benang atas i). Mengeluarkan benang bawah Seperti halnya dalam mesin jahit manual, maka dalam mesin jahit semi otomatis ini pun benang bawahnya harus dikeluarkan
terlenih
dahulu
agar
tidak
menghambat dalam proses jahit menjahit. Cara mengeluarkan benang bawah tersebut sama seperti mesin jahit manual. Gambar 2.50 Cara mengeluarkan benang bawah j)
Mengatur jarak setikan. Aturlah jarak setikan yang diinginkan. Untuk menjahit biasa, biasanya
menggunakan nomor 2-3. Untuk menjahit lurus, letakkan posisi pengatur pola
Bidang Keahlian Tata Busana
42
Piranti Menjahit
pemilihan jahitan pada setikan lurus. Demikian pula dengan posisi pengontrol lebar zigzag, diarahkan pada setikan lurus.
Gambar 2.51 Pengatur jarak setikan
Gambar 2.52 Poisisi pengatur pola pemilihan jahitan untuk menjahit lurus
Gambar 2.53 Posisi pengontrol lebar zigzag untuk menjahit lurus
k) Memulai Menjahit Sebelum mulai menjahit letakkan terlebih dahulu bahan yang akan dijahit di bawah sepatu mesin. Turunkan pengungkit jarumnya, kemudian tancapkan jarumnya ke bahan. Selanjutnya putar roda atas ke dalam dan injak dinamo secara perlahan-lahan
sampai
roda
mesin
berputar
(caranya
sama
seperti
menggungunakan mesin jahit menggunakan motor listrik). Untuk memulai dan
Bidang Keahlian Tata Busana
43
Piranti Menjahit
mengakhiri
jahitan
sebaiknya
digunakan penguat ujung jahitan. Tujuannya agar ujung jahitan tidak mudah lepas.
Salah satu
cara
membuat penguat ujung jahitan, yaitu dengan menggunakan fasilitas jahitan mundur pada mesin jahit. Pada mesin jahit semi otomatis,
Gambar 2.54 Tombol pembalik jahitan
fasilitas untuk menjahit mundur telah disediakan tombol tersendiri yang terletak di sebelah atas pengatur jarak setikan. Agar jahitan tersebut mundur, Anda tinggal mendorong atau menekannya, bila telah selesai membuat penguat ujung jahitan, barulah lepaskan tombolnya. Bila telah selesai menjahit, ujung benangnya dapat dipotong dengan menggunakan fasilitas yang ada pada mesin tersebut. Fasilitas tersebut terletak di belakang atau di samping tiang jarum.
Gambar 2.55 Cara memotong benang 4) Mesin Jahit Otomatis Mesin jahit otomatis adalah mesin jahit yang dapat menghasilkan setikan lurus dan setikan hias, dengan hanya cukup menekan tombol secara otomatis. Dengan demikian, bila akan menggunakan setikan hiasnya cukup menekan tombol setikan
Bidang Keahlian Tata Busana
44
Piranti Menjahit
hiasan yang diinginkan. Berbeda dengan mesin jahit semi otomatis yang harus dibantu dengan alat cam. Di bawah ini merupakan salah satu contoh pengoperasian
mesin
jahit
otomatis
yang
berbentuk
portable.
Cara
pengoperasiannnya adalah sebagai berikut: a) Mempersiapkan mesin Bukalah tas penutup mesin jahit otomatis tersebut, dan setel mesin tersebut seperti tampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.56 Mesin jahit Otomatis dan cara mempersiapkannya b) Mengisi Kumparan Pengisian kumparan pada mesin jahit otomatis ini terletak pada roda putar yang berada di sebelah kanan mesin yang berwarna hitam dan menonjol keluar. Bila digunakan untuk mengisi kumparan, maka roda putaran ditekan ke dalam, dan selanjutnya siapkan kumparannya. Berikutnya adalah memasukkan kumparan pada penggulung kumparan yang terdapat pada roda putaran tersebut. Cara memasangnya, mulai dari memasang benang atas, kemudian lewatkan pada pengait atau pengungkit benang atas. Selanjutnya dilewatkan pula pada pengait benang samping, lalu pasangkan pada penggulung kumparannya (untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini). Apabila kumparan telah terisi secara merata, ambillah kumparan tersebut dan gunting benangnya. Kemudian roda putar ditarik keluar karena akan dipergunakan untuk menjahit.
Bidang Keahlian Tata Busana
45
Piranti Menjahit
Gambar 2.57 Mengisi kumparan
c) Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan Bentuk kumparan serta rumah kumparan mesin jahit otomatis ini berbeda dengan mesin jahit setik lurus. Dalam kumparan mesin ini terdapat kumparan kawat. Kumparannya sendiri terbuat dari plastik. Caranya adalah memasukkan kumparan yang telah berisi benang tersebut ke dalam rumah kumparan, kemudian lewatkan benangnya
pada cekungan yang terdapat pada rumah kumparan.
Lewatkanlah terus pada celah-celah yang harus dilalui yang pada akhirnya dililitkan pada kawat (lihat gambar di bawah ini):
Gambar 2.58 Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan
Bidang Keahlian Tata Busana
46
Piranti Menjahit
d) Memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin sama seperti pada mesin jahit setik lurus (lihat gambar di bawah ini).
Gambar 2.59 Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin
e) Mengatur tegangan benang Pengatur tegangan benang, sama seperti mesin jahit setik lurus, yaitu terletak di atas badan mesin, dan yang kedua pada sekrup rumah kumparan. Untuk menjahit setik lurus, tegangan benangnya diputar ke nomor 3–5. Biasanya, semakin besar nomor semakin longgar tegangannga dan semakin kecil nomor semakin kencang tegangannya. Untuk tegangan benang bawah (sekrup rumah kumparan) bila diputar ke kanan mengencangkan dan bila diputar ke kiri adalah melonggarkan.
Gambar 2.60 Pengatur tegangan benang
Bidang Keahlian Tata Busana
47
Piranti Menjahit
f) Memasang jarum Untuk memasang jarumnya, sama seperti mesin jahit manual. Hanya saja letak lubang jarumnya di depan sehingga cara memasukkan benangnya ke jarum adalah dari depan ke belakang atau sama seperti mesin jahit semi otomatis.
Gambar 2.61 Cara memasang jarum g)
Memasang sepatu mesin Untuk memasang sepatu mesin jahit otomatis ini, sama seperti pada mesin
jahit semi otomatis.
Gambar 2.62 Cara memasang sepatu mesin
h) Memasang benang atas Untuk memasang benang pada mesin jahit otomatis ini, mulai dari memasang benang atas. Selanjutnya, melewati pengait benang atas, lalu ke piringan tegangan benang atas. Setelah itu,lewatkan pada pengait benang di bawahnya, lalu pada pengungkit benang, melewati beberapa pengait benang, barulah memasukkan benang (perhatikan gambar cara memasangnya di bawah ini).
Bidang Keahlian Tata Busana
48
Piranti Menjahit
Gambar 2.63 Cara memasang benang atas h)
Mengeluarkan benang bawah Cara mengeluarkan benang bawah pada mesin jahit otomatis ini sama
seperti mesin jahit lainnya. Perbedaaanya pada mesin ini terdapat tombol penurun dan pengambil benang. Dengan demikian, pada saat ingin mengeluarkan benang bawah, cukup menekan tombol tersebut saja, maka benang bawah akan keluar. Langkah-langkah dapat dilihat pada gambar berikut.
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 2.64 Cara mengeluarkan benang bawah
Bidang Keahlian Tata Busana
49
Piranti Menjahit
i) Mengatur jarak setikan Pengatur jarak setikan terletak di sebelah kanan mesin yang mempunyai nomor mulai dari angka nol sampai angka 4. Untuk menjahit biasanya menggunakan 1,5 – 2. Makin besar nomor tersebut maka semakin panjang hasil setikannnya, dan semakin kecil nomor maka setikannya kecil pula.
j) Memulai menjahit Untuk memulai menjahit sama halnya dengan mesin jahit lainnya, yaitu meletakkan kain/bahan di bawah sepatu mesin. Kedua benang diarahkan ke belakang semua, kemudian tusukkan jarum pada kain. Selanjutnya, nyalakan mesin dengan menekan tombol ke arah “on” yang terletak di bagian belakang mesin. Mesin secara otomatis akan menyala pada bagian menjahit lurus dengan kecepatan yang paling
Gambar 2.65 Pengatur jarak setikanGambar 2.72 Mengisi kumparan
rendah. Bila ingin lebih cepat tekan tombol
sebelahnya. Pengatur kecepatan ini terletak di sebelah kanan mesin paling bawah dengan tanda segitiga di atasnya. Makin banyak segitiganya, maka makin tingggi kecepatannya.
Gambar 2.66 Pengatur kecepatan jahitan
Bidang Keahlian Tata Busana
50
Piranti Menjahit
Seperti halnya pada mesin jahit semi otomatis, maka pada mesin jahit otomatis ini terdapat pula sarana untuk membuat jahitan mundur. Caranya sama yaitu cukup menekan tombolnya saja, maka jahitan akan mundur.
Gambar 2.67 Tombol pembalik jahitan
Mesin jahit otomatis ini dilengkapi juga dengan fasilitas pemotong benang, Terletak di belakang tiang tempat memasang sepatu penekan.
Gambar 2.68 Cara memotong benang
Bidang Keahlian Tata Busana
51
Piranti Menjahit
5) Mesin jahit penyelesaian Mesin jahit penyelesaian yang akan diuraikan di bawah ini adalah mesin obras yang biasa digunakan untuk penyelesaian tiras pada busana dengan cara diobras di bagian pinggirnya. Mesin ini digerakkan dengan motor listrik. Modelnya bermacam-macam, bergantung pada merk dan tipenya. Di bawah ini merupakan salah satu contoh langkah-langkah dalam pengoperasian mesin obras. a) Mempersiapkan mesin obras Pasangkan motor listrik pada mesin obras, kemudian hubungkan stop kontaknya pada aliran listrik. b) Memasang jarum Bentuk jarum obras berbeda dengan jarum mesin biasa. Jarum mesin obras bentuk bagian atasnya silinder atau bulat. Cara memasangnya sama seperti mesin jahit biasa, yaitu dengan melonggarkan sekrup tiang jarumnya. Selanjutnya, masukkan jarum sampai ke atas dengan menggunakan bantuan alat penjepit (tang). Perhatikan cara memasang jarumnya. Bagian yang cembung terletak di bagian
belakang.
Setelah
jarum
masuk,
kemudian
sekrup
jarumnya
dikencangkan.
Gambar 2. 69 Cara memasang jarum pada mesin obras
Bidang Keahlian Tata Busana
52
Piranti Menjahit
c) Memasang benang Jumlah benang yang harus dimasukkan ada tiga buah. Benang pertama terletak di bagian bawah depan mesin, lubang jarum yang harus dimasuki ada 2 buah. Benang kedua adalah benang atas, benang dimasukkan pada lubang jarum atas (silinder). Benang ketiga terletak di samping kiri mesin, lubang jarum yang harus dimasuki ada 2 buah. Cara
memasang benangnya dapat dilihat pada cara
petunjuk pemasangannya.
Gambar 2.70 Cara memasang benang obras: (a) memasang benang pertama, (b) memasang benang kedua, (c) memasang benang ketiga. d) Memulai mengobras Letakkan bahan yang akan diobras lalu masukkan pinggiran bahan melalui bagian bawah sepatu obras sampai kira-kira pinggiran kain bisa terpotong sedikit oleh pisau obras. Setelah itu injak dinamonya dengan hati-hati dan lakukan perlahan-lahan. Gunakan tangan kiri untuk memegang kain yang telah diobras dan tangan kanan untuk memegang kain yang belum diobras.
Untuk menaikkan
sepatu, injak pedal sebelah kiri. Bila hasil obrasan kurang bagus, maka yang harus diubah adalah tegangan benangnya. Untuk mengencangkan benang, maka tegangan benang diputar ke kanan dan bila melonggarkan, tegangan benang diputar ke kiri. Bila hasil obrasan benang bagian depan pendek, maka tegangan benang bagian depan dilonggarkan (diputar ke kiri). Bila obrasan sudah selesai, lalu guntinglah hasil obrasan tersebut dibagian pinggir bahan.
Bidang Keahlian Tata Busana
53
Piranti Menjahit
Gambar 2. 71 Memulai obras
6). Mesin jahit industri Mesin jahit industri adalah mesin jahit industri high speed setik lurus.Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit dengan hasil setikan lurus dengan kecepatan tinggi. Untuk itu, mesin jahit ini banyak digunakan pada industri-industri pakaian jadi. Dengan menggunakan mesin jahit high speed ini, maka dapat mempercepat proses penjahitan, sehingga dapat menghasilkan pakaian jadi dalam jumlah yang banyak. Terdapat beberapa merk dan model mesin jahit high speed ini. Di bawah ini merupakan salah satu contoh cara pengoperasian dari mesin jahit tersebut.
a) Mempersiapkan mesin Pertama-tama, hubungkan stop kontak pada aliran listrik. Bila ingin menghidupkan mesin, tekan tombol on dan untuk mematikan mesin tekan tombol off. b) Mengisi kumparan Isilah spul pada penggulung spul yang terdapat di samping kanan mesin. Cara pengisiannya
seperti gambar di bawah
ini.
Gambar 2.72 Mengisi kumparan Bidang Keahlian Tata Busana
54
Piranti Menjahit
c) Memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan hampir sama caranya dengan mesin jahit manual, lihat gambar di bawah ini:
Gambar 2.73 Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan
d)
Memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin Cara memasukkan rumah kumparan ke dalam mesin hampir sama dengan
mesin-mesin jahit lainnya.
Gambar 2.74 Cara memasukkam rumah kumparan ke dalam mesin
Bidang Keahlian Tata Busana
55
Piranti Menjahit
e)
Memasang Jarum Caranya sama seperti mesin jahit semi otomatis, yang lubang jarumnya menghadap ke depan. Dengan demikian, benang dimasukkan dari arah depan ke belakang.
Gambar 2.75 Cara memasang jarum
f) Memasang benang atas Untuk memasang benang atas pada mesin jahit high speed ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.76 Cara memasang benang atas
Bidang Keahlian Tata Busana
56
Piranti Menjahit
g) Mengeluarkan benang bawah Cara mengeluarkan benang bawah hampir sama dengan mesin-mesin jahit lainnya, yakni sama seperti mesin jahit manual. h) Mengatur jarak setikan Untuk mengatur jarak setikan, pilih pengatur jarak setikan yang sesuai dengan hasil setikan yang diinginkan. i) Memulai menjahit Letakkan bahan yang akan dijahit di bawah sepatu mesin, lalu tekan tombol on untuk menghidupkan mesin dan kemudian injak pedal untuk menjalankan mesinnya.
Pengoperasian alat menjahit pendukung Di bawah ini akan diuraikan tentang pengoperasian beberapa alat menjahit pendukung, yaitu:
1)
Pita ukuran Pita ukuran dalam proses jahit menjahit digunakan untuk mengambil ukuran
badan serta membantu membuat pola pakaian. Cara menggunaannya adalah dengan menempatkan ujung lempengan logam, tepat pada bagian yang akan diukur sampai batas ukuran yang diinginkan. Ukurlah bagian yang akan diukur, dan sesuaikan
cara
mengambil ukurannya dengan bentuk atau bidang yang akan diukur. Bila ada bagian yang menonjol, maka ikuti bagian yang menonjol tersebut. Bila bagian tersebut datar, maka ukurlah secara mendatar pula. Setelah tepat menempatkan pita ukuran pada bidang yang akan diukur, catatlah seberapa besar ukuran bidang yang telah diukur tersebut.
Bidang Keahlian Tata Busana
Gambar 2.77 Cara penggunaan pita ukuran
57
Piranti Menjahit
2)
Dress marker ruler Adalah macam-macam penggaris yang digunakan untuk mempermudah
membuat bentuk pola busana, misalnya untuk membentuk garis panggul, lengkung leher, lengkung lengan dll. Biasanya alat ini terjual dalam satu pak yang berisi 3 macam dress marker ruler Dengan menggunakan alat-alat ini, akan dihasilkan bentuk pola yang tepat sesuai dengan yang diinginkan. Caranya adalah menentukan model serta ukuran badan yang akan dibuat. Selanjutnya, buatlah polanya. Gunakan dress marker ruler pada bagian-bagian yang membutuhkan garis lurus dan melengkung. Misalnya untuk membuat atau menggambar bagian sisi rok, gunakan dress marker ruler khusus untuk rok. Untuk bagian pinggiran pola yang lurus (tengah muka dan belakang rok) gunakan yang lurus. Dalam menggunakan dress marker ruler, khususnya yang melengkung, perlu ketelitian dalam mengambil lengkungannya atau perlu disesuaikan dengan bentuk lengkungan yang pas atau sesuai. Dengan demikian, hasil lengkungannya tidak janggal atau kurang bagus.
Gambar 2.78 Cara penggunaan dress marker ruler
3) Alat Pemotong Alat pemotong dalam menjahit digunakan untuk memotong kain, benang, atau kertas. Alat memotong di antaranya adalah macam-macam jenis gunting (kain, benang, kertas, zig-zag), dan alat potong istrik. Agar gunting tetap terpelihara dengan baik, usahakan masing-masing
digunakan sesuai kegunaan masing-
masing. Cara menggunakan alat potong tersebut sebagai berikut.
Bidang Keahlian Tata Busana
58
Piranti Menjahit
a)
Untuk gunting kain, letakkan bahan pada tempat yang datar, dan guntinglah kain tersebut dengan tangan (kain tidak boleh diangkat). Tangan kiri digunakan untuk
menahan bahan agar tidak
bergerak. Gambar 2.79 Cara penggunaan gunting kain b) Untuk gunting benang, biasanya digunakan untuk memotong tiras benang
dan
memotong
lubang
kancing, memotong bagian-bagian yang kecil dll. Caranya, pegang gunting dengan tangan kanan (ibu jari masuk ke lubang jari bagian atas dan jari telunjuk masuk ke lubang bagian peganglah
bawah). benda
Selanjutnya yang
Gambar 2.80 Cara penggunaan gunting benang
akan
digunting dengan tangan kiri. c) Untuk gunting kertas, caranya seperti seperti gunting kain. Perbedaanya benda yang dipotong dapat diangkat dan digerakkan.
Gambar 2.81 Cara penggunaan gunting kertas
Bidang Keahlian Tata Busana
59
Piranti Menjahit
d) Alat potong listrik biasanya digunakan pada industri busana jadi. Dengan alat potong ini, maka akan dihasilkan jumlah potongan pakaian dalam jumlah yang banyak. Caranya, bahan disusun berlapis-lapis, ada pun panjangnya disesuaikan dengan kebutuhan yang telah ditentukan. Letakkan jiplakan pola di atas bahan, beri alat pemberat di atas bahan agar tidak bergeser. Selanjutnya sambungkan stop kontaknya pada aliran listrik. Potonglah kain dengan alat pemotong tersebut sesuai dengan pola yang dibuat. Lakukan pemotongan ini secara perlahan-lahan agar tidak terjadi kekeliruan atau kesalahan dalam memotongnya.
Gambar 2.82 Cara penggunaan alat potong listrik
4) Alat pemberi tanda a) Pensil kapur digunakan untuk memberi tanda/detil pada busana, misalnya letak saku, letak lubang kancing dll. Caranya, seperti memegang pensil. Bila perlu, gunakan penggaris agar tandanya lebih jelas. Untuk menghilangkan bekas kapur, hapuslah dengan sikat kecil yang terdapat pada bagian atas pinsil. Gambar 2.83 Cara penggunaan pinsil kapur Bidang Keahlian Tata Busana
60
Piranti Menjahit
b) Kapur jahit berfungsi sama, yaitu untuk memberi tanda pada bahan, bedanya kapur jahit berbentuk lempengan sedangkan pensil kapur berbentuk pensil. Cara penggunaannya sama seperti pensil kapur. c) Rader bergerigi dan tidak bergerigi cara penggunaanya adalah sama. Perbedaannya adalah bahan atau kain yang akan dirader. Rader bergerigi untuk kain yang agak tebal, sedangkan rader tidak bergerigi digunakan untuk kain yang tipis. Cara penggunaanya, pegang rader dengan tangan kanan, tekan, dan doronglah roda rader tersebut sesuai dengan garis pola. d) Karbon jahit, digunakan untuk memindahkan garis pola pada kain. Gunakan warna karbon jahit yang berbeda dengan kainnya. Terdapat dua cara dalam menggunakannya. Pertama, letakkan karbon di antara dua bahan (bagian buruk kain) dengan cara dilipat (bagian yang tidak berkapur berhadapan). Kedua, lipatlah kain sehingga bagian baik kain saling berhadapan, kemudian letakkan karbon di atas (di bawah garis pola) dan bawah kain.
Gambar 2.84 Cara Penggunaan rader dan karbon jahit
5) Pengoperasian Alat pelengkap menjahit a) Jarum jahit tangan digunakan untuk menjahit dengan bantuan tangan. Yang termasuk pekerjaan menjahit dengan tangan, misalnya mengesom, menjelujur dll. Caranya, masukkan benang pada lubang jarumnya, pegang dengan ibu jari dan telunjuk dengan erat, kemudian mulai menjahit. b) Jarum pentul, digunakan untuk menyemat bahan sebelum bahan dipotong agar tidak bergeser. Selain itu, jarum pentul juga dapat digunakan untuk mengepas. Sematkan jarum pentul secara mendatar sekeliling pola dengan bagian kepalanya menghadap ke dalam atau keluar dan untuk bagian sudutnya disematkan secara menyudut pula
Bidang Keahlian Tata Busana
61
Piranti Menjahit
(b)
(a)
Gambar 2.85 Cara penggunaan jarum pentul: (a) penyematan, dan pengepasan c)
Needle
threader,
memudahkan
digunakan
memasukkan
(b)
untuk
benang
ke
lubang jarum. Caranya, masukkan kawat pengait alat tersebut ke dalam lubang jarum kemudian masukkan benang ke dalam kawat. Selanjutnya, tarik kawat keluar lubang
jarum,
maka
secara
langsung
benang sudah masuk pada lubang jarum.
Gambar 2.86 Cara penggunaan needle threader d) Thimble atau tudung jari, digunakan untuk melindungi jari dari tusukan jarum pada saat menjahit dengan tangan. Pilih tudung jari yang besarnya sama dengan ukuran jari tengah. Tujuannya agar tepat pada saat digunakan. Caranya, pasangkan tudung jari pada jari tengah sebelah kanan, kemudian mulailah gunakan tudung jari tersebut untuk menjahit dengan tangan.
Gambar 2.87 Cara penggunaan tudung jari
Bidang Keahlian Tata Busana
62
Piranti Menjahit
f) Pendedel, digunakan untuk membuka jahitan yang salah. Alat ini dapat digunakan juga untuk memotong lubang kancing. Untuk membuka jahitan yang salah, cara yang dilakukan adalah dengan memegang ujung bagian atas pegangannya, kemudian potong setikan jahitan yang salah tersebut dengan ujungnya yang runcing sampai beberapa kali potongan setikan jahitan. Setelah itu, tinggal menarik benang-benang yang telah terputus tersebut keluar. Untuk memotong lubang kancing, cara yang dilakukan adalah dengan menancapkan ujung pendedel di bagian tengah lubang kancing, kemudian doronglah pendedel tersebut ke kiri dan kanan sampai ke kedua ujung lubang kancing tersebut terpotong. Lakukan hal ini secara berhari-hati sekali agar tidak menyobek kain.
Gambar 2.88 Cara penggunaan pendedel
g) Bantalan jarum (pincushion) digunakan untuk menyemat jarum pentul atau jarum tangan pada saat menjahit atau telah selesai. Dengan adanya alat ini maka jarum-jarum yang sedang tidak digunakan tersebut tidak berceceran. Caranya, adalah dengan menancapkan jarum-jarum tersebut secara hati-hati dan agak dalam agar jarum-jarum tidak mudah lepas.
Bidang Keahlian Tata Busana
63
Piranti Menjahit
Gambar 2.89 Cara penggunaan bantalan jarum
6) Pengoperasian Attachment Macam-macam sepatu mesin, misalnya sepatu retsluiting (retsluting biasa maupun retsluiting jepang), sepatu lubang kancing, sepatu, memasang kancing, sepatu kelim gulung, dll. Cara memasang sepatu-sepatu ini sama, yaitu dengan cara melepaskan terlebih dahulu sepatu mesin sebelumnya. Setelah itu, baru pasangkan
sepatu-sepatu
mesin
yang
diinginkan
tersebut
dengan
cara
melonggarkan sekrup sepatu mesin. Selanjutnya, sekrup sepatu dikencangkan kembali bila sepatu-sepatu tersebut telah terpasang dengan baik .
(c ) Gambar 2.90 Cara memasang sepatu lubang kancing
7) Pengoperasian Alat pengepres a) Ironing press, digunakan untuk mengepres bahan yang menggunakan kain keras. Caranya, pasangkan/letakkan kain keras di atas bahan, kemudian buka dan masukkan ke dalam ironing press, setelah itu ditutup kembali,.
Bidang Keahlian Tata Busana
64
Piranti Menjahit
Tekan tombol untuk menghidupakannya dan biarkan sampai batas waktu yang diinginkan.
Gambar 2.91 Cara penggunaan mesin press b) Steam iron /setrika uap, digunakan untuk mengepres detil-detil busana atau melicinkan atau merapikan bahan. Terdapat dua macam seterika uap. Pertama, bentuknya sama seperti setrika biasa, hanya saja di bagian atasnya disediakan tempat untuk mengisi air. Cara penggunaannya adalah dengan mengisi air terlebih dahulu, kemudian sesuaikan suhu dengan kain yang akan diseterika. Biarkan hingga panas kemudian digosok perlahan-lahan. Sesekali tekan tombol untuk mengeluarkan uapnya, kemudian digosok kembali sampai kering, licin, halus dan rapi. Untuk seterika uap skala industri dilengkapi
alat
khusus
untuk
menyimpan
uapnya,
cara
penggunaannya cukup ditekan-tekan saja atau tidak perlu digosokgosokkan.
Gambar 2.92 Cara penggunaan setrika uap
Bidang Keahlian Tata Busana
65
Piranti Menjahit
c) Bantalan seterika, baik bantalan untuk kepala kerung lengan, sisi lengan dll. Cara mengepres bagian kepala kerung lengan yaitu dengan memasukkan lubang kerung lengan ke dalam bantalan, lalu preslah kerung lengan tersebut. Cara mengepres sisi lengan, yaitu dengan membaliknya terlebih dahulu, kemudian masukkan ke dalam bantalan seterika, selanjutnya seterika kampuh terbuka lengan tersebut sampai rata dan licin.
8) Pengoperasian alat pengepas a). Boneka jahit digunakan untuk mengepas sebelum busana tersebut jadi. Tujuannya adalah memperbaiki kesalahan atau kekurangan pada busana tersebut. Caranya, adalah dengan mengtur boneka sesuai dengan tinggi yang diinginkan. Kenakan busana yang akan dicoba tersebut pada boneka. Perhatikan apakah bentuk, ukuran, serta letak bagian busana sudah sesuai dengan model yang diinginkan atau tidak
(a)
(a)
(b) (b)
(c) (c)
Gambar 2.93 Cara penggunaan boneka pas (a) tampak depan, (b) tampak samping, (c) tampak belakang
Bidang Keahlian Tata Busana
66
Piranti Menjahit
c. Rangkuman 2 Untuk terampil dalam menjahit busana, maka perlu terampil pula dalam mengoperasikan alat-alat menjahit, baik alat-alat menjahit pokok maupun alat-alat menjahit pendukung. Untuk mengoperasionalkan alat-alat menjahit pokok, ikuti petunjuk pengoperasian
masing-masing alat-alat menjahit pokok tersebut.
Demikian pula untuk mengoperasionalkan alat-alat menjahit pendukung harus dilakukan sesuai dengan petunjuk pengoperasiannya.
Pelajari kegiatan belajar ini dengan seksama agar memperlancar proses belajar mengajar. Jangan ragu untuk bertanya kepada guru pembimbing dan selalu konsultasikan apabila ada hal-hal yang kurang jelas
d.. Tugas
2
1) Sebelumnya pelajari terlebih dahulu modul (Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana) yang merupakan prasyarat dari modul penunjang ini! 2) Pahami dengan seksama isi uraian kegiatan belajar I I! 3) Lengkapi pengetahuan anda tentang alat-alat menjahit dan fungsinya dari berbagai sumber yang anda dapatkan, tulis dan lengkapi dengan gambar, serta cara pengoperasiannya.! 4) Perhatikan dan cermati dengan teliti cara pengoperaian dari masingmasing alat-alat menjahit tersebut, baik alat-alat menjahit pokok maupun alat-alat menjahit pendukung. 5) Berlatih dan pelajarilah terlebih dahulu cara pengoperasian dari alat-alat menjahit yang sudah anda ketahui. 6) Buatlah beberapa latihan menjahit dengan menggunakan alat-alat menjahit pokok? Untuk mengerjakan latihan menjahit tersebut, siapkan kain ukuran 20 x 20 cm (a) Buatlah bentuk setikan lurus di bawah ini dengan menggunakan mesin jahit manual!
Bidang Keahlian Tata Busana
67
Piranti Menjahit
(b) Buatlah bentuk setikan di bawah ini dengan mesin jahit semi otomatis!
Selanjutnya buatlah 5 macam setikan hiasan dengan menggunakan alat cam nya! (c) Buatlah bentuk setikan di bawah ini dengan menggunakan mesin jahit otomatis!
Selanjutnya buatlah 5 macam setikan hiasannya! (d) Buatlah bentuk setikan di bawah ini dengan menggunakan mesin jahit industri!
Bidang Keahlian Tata Busana
68
Piranti Menjahit
(e) Selesaikan pinggiran kain tersebut dengan menggunakan mesin jahit penyelesaian (mesin obras)! 7).
Bila terjadi kesulitan atau kurang jelas konsultasikan dengan guru pembimbingnya.
c. Tes Formatif 2
I. Soal Benar Salah Lingkarilah huruf B (betul) bila pernyataan tersebut betul, dan lingkari huruf S (salah) bila pernyataannya salah! 1)
B–S
Persiapan yang pertama kali harus dilakukan pada mesin jahit manual adalah mengangkat kepala mesin ke atas atau keluar.
2)
B–S
Cara mengisi benang pada kumparan yang benar adalah penuh dan harus rata
3)
B–S
Semua mesin jahit memiliki dua pengatur tegangan benang.
4)
B–S
Posisi jarum pada mesin jahit manual adalah bagian mendatarnya menempel pada tiang jarum
5)
B–S
Posisi pengatur jarak setikan untuk menjahit setik lurus pada mesin jahit manual menggunakan nomor antara 10 – 11
6)
B–S
Mesin jahit dengan motor listrik adalah mesin jahit yang menggunakan dinamo untuk menggerakkan mesinnya
7)
B–S
Mesin jahit yang menggunakan motor listrik biasanya memiliki tiga macam steker.
8)
B–S
Untuk mengurangi kecepatan jalannya mesin yang menggunakan dinamo, maka putar sekrup pada bagian dalam pedal ke arah ke kiri
9)
B–S
Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit yang dapat menghasilkan setikan lurus dan setikan hias tanpa bantuan alat cam
10) B – S
Posisi memasukkan benang pada lubang jarum mesin jahit semi otomatis adalah dari samping kiri
Bidang Keahlian Tata Busana
69
Piranti Menjahit
11) B – S
Untuk menjahit lurus pada mesin jahit semi otomatis, maka posisi pengontrol lebar zigzag pada nomor 1
12) B – S
Tombol pembalik jahitan pada mesin jahit semi ototmatis dapat digunakan untuk penguat ujung jahitan
13) B – S
Mesin jahit otomatis adalah mesin jahit yang dapat menghasilkan setikan lurus dan setikan hias dengan cukup menekan tombol yang telah disediakan
14) B – S
Bentuk rumah kumparan dan kumparan pada mesin jahit otomatis sama seperti pada mesin jahit semi otomatis
15) B – S
Pada mesin jahit otomatis, cara memasukkan benang
pada
jarumnya sama seperti mesin jahit semi otomatis, yaitu dari depan 16) B – S
Mesin jahit otomatis dan semi otomatis sama-sama memiliki tombol pengatur kecepatan jahitan
17) B – S
Mesin obras dapat pula digunakan untuk menjahit setikan lurus
18) B – S
Bentuk jarum obras sama seperti jarum mesin biasa
19) B – S
Mesin jahit high speed adalah mesin jahit yang banyak dipakai pada industri busana yang cukup besar
20) B – S
Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan pada mesin jahit high speed berbeda dengan mesin jahit lainnya
II. Pilihan ganda Pilihlah altrenatif jawaban yang paling tepat di bawah ini! 1) Beberapa hal yang harus dilakukan dalam menggunakan pita ukuran adalah sebagai berikut, kecuali: a. Menempatkan ujung lempengan logam tepat pada bagian yang akan diukur sampai batas ukuran yang diinginkan. b. Dalam mengambil ukuran tidak perlu memperhatikan menonjol atau tidaknya bidang yang akan diukur. c. Mencatat seberapa besar ukuran bidang yang telah diukur tersebut. 2) Cara menggunakan gunting kain yang benar adalah: a. Kain yang akan digunting tidak boleh diangkat.
Bidang Keahlian Tata Busana
70
Piranti Menjahit
b. Kain yang akan digunting boleh diangkat. c. Kain yang akan digunting sewaktu-waktu dapat diangkat. 3) Cara penggunaan rader adalah sebagai berikut, kecuali: a. Memegang rader dengan tangan kanan. b. Cara menekan rader harus kuat. c. Mendorong roda rader sesuai dengan garis pola. 4) Cara menggunakan jarum pentul untuk menyemat adalah sebagai berikut, kecuali: a. Menyemat jarum pentul secara mendatar sekeliling pola dan bagian sudutnya disematkan secara menyudut pula. b. Menyemat jarum pentul dengan bagian kepala menghadap kedalam. c. Menyemat jarum pentul dengan bagian kepala menghadap ke luar 5) Hal-hal yang tepat dalam penggunaan tudung jari adalah: a. Tudung jari dipasangkan pada jari manis b. Tudung jari dipasangkan pada jari tengah c. Tudung jari dipasangkan pada jari telunjuk. 6) Penggunaan pendedel yang tidak tepat adalah: a. Pendedel digunakan memotong lubang kancing yang dibuat melalui mesin. b. Pendedel digunakan untuk membuka jahitan yang salah. c. Pendedel digunakan memotong benang 7) Langkah-langkah menggunakan atau memasang sepatu mesin adalah: a. Melonggarkan sekrup sepatu mesin, pasangkan sepatu mesin, dan kencangkan kembali sekrupnya. b. Melonggarkan sepatu mesin, dan kemudian pasangkan sepatu mesin yang diinginkan. c. Pasang sepatu mesinnya, kemudian kencangkan sekrup sepatu mesinnya. 8) Cara penggunaan ironing press adalah: a. Digosok-gosokkan ke kiri dan ke kanan. b. Gigosokkan ke satu arah. c. Cukup ditekan saja.
Bidang Keahlian Tata Busana
71
Piranti Menjahit
9) Cara menggunakan sterika uap skala industri: a. Digosok-gosokkan ke kiri dan ke kanan. b. Digosokkan ke satu arah. c. Cukup ditekan saja. 10) Cara mengepres sisi lengan adalah: a. Membalik lengan terlebih dahulu, masukkan ke dalam bantalan setrika, selanjutnya gosok kampuh terbuka tersebut sampai rata dan licin.. b. Masukkan lengan ke dalam bantalan setrika, selanjutnya gosok atau setrika kampuhnya sampai rata dan licin. c. Membalik lengan terlebih dahulu, masukkan ke dalam bantalan setrika, lalu setrikalah.
f. Kunci Jawaban Soal I: 1) B 2) S 3) B 4) S 5) S 6) B 7) S 8) B 9) S 10) S 11) S 12) B 13) B 14) S 15) B
Bidang Keahlian Tata Busana
72
Piranti Menjahit
16) S 17) S 18) S 19) B 20) S
Soal II: 1) b 2) a 3) b 4) c 5) b 6) c 7) a 8) c 9) c 10) a
Kerjakan tes formatif tersebut dengan baik, kerjakan sendiri, dan jangan melihat kunci jawaban. Bila telah selesai mengerjakan , cocockkan dengan kunci jawaban. Bila hasil penguasaan dan hasil latihan menjahitnya bagus, diperbolehkan untuk melanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya. Bila hasilnya belum memuaskan, tingkatkan penguasaan materinya serta banyak-baynak lah berlatih menggunakan alat menjahit pokok.
Bidang Keahlian Tata Busana
73
Piranti Menjahit
BAB III EVALUASI
A. Soal Teori I. Lingkarilah huruf B (betul) bila pernyataan tersebut betul, dan lingkari huruf S (salah) bila pernyataannya salah! 1. B – S
Mesin jahit yang memerlukan alat bantu cam untuk menggunakan setikan hiasnya adalah mesin jahit otomatis
2. B – S
Mesin jahit yang pertama kali digunakan adalah mesin jahit engkol
3. B – S
Bidal adalah alat yang digunakan untuk melindungi jari dari tusukan jarum tangan.
4. B – S
Pada mesin jahit semi otomatis, cara memasukkan benang pada jarum sama seperti mesin jahit manual.
5. B- S
Semua mesin jahit memiliki dua pengatur tegangan benang.
6. B – S
Bantalan setrika adalah alat yang digunakan untuk mengepres bagianbagian busana yang memakai kain keras.
7. B – S
Dress marker ruler termasuk pada alat memberi tanda pada bahan.
8. B – S
Cara mengisi benang pada kumparan yang benar adalah penuh dan harus rata.
9. B – S
Posisi pengatur jarak setikan untuk menjahit setik lurus pada mesin jahit manual menggunakan nomor 12-15.
10B – S
Mesin jahit yang menggunakan motor listrik memiliki dua macam steker.
11. B – S Untuk mengurangi kecepatan jalannya mesin yang menggunakan dinamo, maka putar sekrup pada bagian dalam pedal ke arah ke kanan. 12. B – S Untuk menjahit lurus pada mesin jahit semi otomatis, maka posisi pengontrol lebar zigzag pada nomor 0.
Bidang Keahlian Tata Busana
74
Piranti Menjahit
13. B – S Tombol pembalik jahitan pada mesin jahit semi ototmatis dapat digunakan untuk penguat ujung jahitan. 14 B – S
Bentuk rumah kumparan dan kumparan pada mesin jahit otomatis sama seperti pada mesin jahit semi otomatis.
15. B – S
Mesin jahit semi otomatis memiliki tombol pengatur kecepatan jahitan.
16. B – S
Mesin obras tidak dapat digunakan untuk menjahit setik lurus.
17. B – S
Bentuk jarum obras tidak sama dengan jarum mesin biasa.
18. B – S
Mesin jahit high speed adalah mesin jahit yang banyak dipakai pada industri busana yang cukup besar.
19. B – S
Cara memasukkan kumparan ke dalam rumah kumparan pada mesin jahit high speed berbeda dengan mesin jahit lainnya.
20. B – S
Umumnya setiap mesin jahit memiliki cara yang sama dalam mengisi kumparannya.
II. Pilihlah alternatif jawaban yang paling tepat di bawah ini! 1. Mesin jahit yang menggunakan motor listrik adalah sebagai berikut, kecuali:: a.
Mesin jahit semi otomatis
b. Mesin jahit manual c. Mesin jahit otomatis 2
Cara memilih pita ukuran yang baik adalah: b. Tepinya bertiras c. Letak garis ukuran tepat di tepi d. Terbuat dari bahan yang tebal
3. Dress marker ruler adalah alat: a. Membuat pola b. Memberi tanda c. Attachment 4. Alat memotong yang biasa digunakan pada industri busana yang cukup besar adalah: a. Gunting kain b. Gunting listrik
Bidang Keahlian Tata Busana
75
Piranti Menjahit
c. Gunting zigzag 5. Cara mengepres sisi lengan adalah: a. Membalik lengan terlebih dahulu, masukkan ke dalam bantalan setrika, selanjutnya gosok kampuh terbuka tersebut sampai rata dan licin.. b. Masukkan lengan ke dalam bantalan setrika, selanjutnya gosok atau setrika kampuhnya sampai rata dan licin. c. Membalik lengan terlebih dahulu, masukkan ke dalam bantalan setrika, lalu setrikalah. 6. Beberapa hal yang harus dilakukan dalam menggunakan pita ukuran adalah sebagai berikut, kecuali: a.
Menempatkan ujung lempengan logam tepat pada bagian yang akan diukur sampai batas ukuran yang diinginkan.
b.
Dalam mengambil ukuran tidak perlu memperhatikan menonjol atau tidaknya bidang yang akan diukur.
c.
Mencatat seberapa besar ukuran bidang yang telah diukur tersebut.
7. Cara penggunaan rader adalah sebagai berikut, kecuali: a. Memegang rader dengan tangan kanan. b. Cara menekan rader harus kuat. c. Mendorong roda rader sesuai dengan garis pola. 8. Cara menggunakan jarum pentul untuk menyemat adalah sebagai berikut, kecuali: a. Menyemat jarum pentul secara mendatar sekeliling pola dan bagian sudutnya disematkan secara menyudut pula. b. Menyemat jarum pentul dengan bagian kepala menghadap kedalam. c. Menyemat jarum pentul dengan bagian kepala menghadap ke luar. 9. Langkah-langkah menggunakan atau memasang sepatu mesin adalah: a. Melonggarkan sekrup sepatu mesin, pasangkan sepatu mesin, dan kencangkan kembali sekrupnya. b. Melonggarkan sepatu mesin, dan kemudian pasangkan sepatu mesin yang diinginkan. c. Pasang sepatu mesinnya, kemudian kencangkan sekrup sepatu mesinnya.
Bidang Keahlian Tata Busana
76
Piranti Menjahit
10. Cara penggunaan ironing press adalah: a. Digosok-gosokkan ke kiri dan ke kanan. b. Digosokkan ke satu arah. c. Cukup ditekan saja. 11. Cara menggunakan gunting kain yang benar adalah: a. Kain yang akan digunting tidak boleh diangkat b. Kain yang akn digunting boleh diangkat c. Kain yang akan digunting sewaktu-waktu dapat diangkat 12. Hal-hal yang tepat dalam penggunaan tudung jari adalah: a. Tudung jari dipasangkan pada jari manis b. Tudung jari dipasangkan pada jari tengah c. Tudung jari dipasangkan pada jari telunjuk 13. Penggunaan pendedel yang tidak tepat adalah: a. Pendedel digunakan untuk memotong lubang kancing yang dibuat melalui mesin. b. Pendedel digunakan untuk membuka jahitan yang salah c. Pendedel digunakan memotong benang. 14. Cara menggunakan setrika uap skala industri: a. Digosok- gosokan ke kiri dan ke kanan b. Digosokkan ke satu arah c. Cukup ditekan saja. 15. Hal yang benar dalam mengatur tegangan benang atas pada mesin jahit manual adalah: a. Makin besar nomornya makin kencang dan makin kecil nomor makin longgar. b. Makin besar nomor makin longgar dan makin kecil nomor makin kencang. c. Bila sekrup kumparan diputar ke kanan mengencang, dan bila diputar ke kiri maka makin longgar. 16. Bila pengatur jarak setikan pada mesin jahit manual di naikkan ke atas sekali, maka: a. Jahitan akan berkerut
Bidang Keahlian Tata Busana
77
Piranti Menjahit
b. Jahitan akan mundur. c. Jarum mesinnya tidak bergerak 17. Untuk menambah kecepatan menjahit bila menggunakan dinamo terletak pada: a. Dinamo b. Pedal c. Belt 18. Untuk menjahit biasa, khususnya pada mesin jahit semi otomatis, maka pengatur tegangan benang atas di arahkan pada nomor: a. 1 – 3 b. 5 – 7 c. 3 – 5 19. Cara memasukkan benang pada mesin jahit semi otomatis adalah dari: a. Depan b. Samping kiri c. Samping kanan 20. Salah satu fasilitas yang dimiliki mesin jahit otomatis yang tidak dimiliki mesin jahit semi otomatis adalah: a. Tomnol pembalik jahitan b. Tombol pengatur kecepatan jahitan c. Tombol penurun dan pengungkit benang III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan macam-macam alat memberi tanda pola pada bahan? 2. Sebutkan macam-macam alat pelengkap menjahit? 3. Sebutkan langkah-langkah pengoperasian mesin obras? 4. Bagaimana cara penggunaan needle threader? 5. Jelaskan langkah-langkah memulai menjahit pada mesin jahit manual? B. Format Penilaian Evaluasi yang dilakukan untuk modul Piranti Menjahit hanya meliputi aspek kognitif saja yang dituangkan dalam bentuk tes tertulis. Bentuk tes tertulis
Bidang Keahlian Tata Busana
78
Piranti Menjahit
meliputi soal betul salah, pilihan berganda, dan uraian singkat. Penilaian akhir adalah hasil dari keseluruhan tes tertulis tersebut adalah 100. Rincian penilaiannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk evaluasi soal I (betul salah) yang berjumlah 20 pertanyaan, setiap butir pertanyaan yang dijawab benar mendapatkan skor 1. Dengan demikian total nilai keseluruhan soal I tersebut adalah 20. B Rumus skor penilaiannya : A - ------- = C–1
Keterangan: A: Jumlah jawaban yang benar B: Jumlah jawaban yang salah C: Jumlah alternatif jawaban (2) 1: konstanta 2. Untuk evaluasi soal II (pilihan ganda) yang berjumlah 20 pertanyaan, setiap butir pertanyaan yang dijawab benar mendapatkan skor 1. Dengan demikian total nilai keseluruhan soal II tersebut adalah 10. B Rumus skor penilaiannya : A - ------- = C–1 Keterangan: A: Jumlah jawaban yang benar B: Jumlah jawaban yang salah C: Jumlah alternatif jawaban (3) 1: konstanta 3. Untuk evaluasi soal III (uraian singkat) yang berjumlah 5 buah pertanyaan. Setiap butir pertanyaan mempunyai bobot nilai yang berbeda. Pertanyaan nomor 1 bobotnya 5, pertanyaan nomor 2 bobotnya 5, pertanyaan nomor 3 bobotnya 10, pertanyaan nomor 4 bobotnya 20, dan pertanyaan nomor 5
Bidang Keahlian Tata Busana
79
Piranti Menjahit
bobotnya 20 , sehingga nilai keseluruhan soal III adalah 60 . Rinciannya penilaiannya adalah sebagai berikut:
No Aspek Yang Dinilai Soal 1 Macam-macam alat mmberi tanda pola pada bahan adalah:
2
Bobot soal
1. Rader
1
2. karbon jahit
1
3. kapur jahit
1
4. pinsil kapur
1
5. skirt marker
1
Macam-macam alat pelengkap menjahit adalah: 1. Macam-macam jarum (jarum mesin, jarum tangan, dan jarum pentul.
3
4
1
2. Bidal
1
3. Pendedel
1
4. Needle Threader
1
5. Bantalan jarum
1
Langkah-langkah pengoperasian mesin obras sebagai berikut: 1. Mempersiapkan mesin obras
2,5
2. Memasang jarum
2,5
3. Memasang benang
2,5
4. Memulai mengobras
2,5
Langkah-langkah penggunaan needle threader adalah sebagai berikut: 1. Memasukkan kawat pengaitnya (mempunyai rongga) ke
5
dalam lubang jarum 2. Masukkan benang ke dalam rongga kawat
5
3. Menarik keluar needle threader dari lubang jarum
5
4. Secara langsung benang jahit sudah masuk pada lubang
5
Bidang Keahlian Tata Busana
80
Piranti Menjahit
jarum 5
Langkah-langkah memulai menjahit pada mesin jahit manual adalah sebagai berikut: 1. Menaikkan sepatu mesin, dan menarik kedua belakang
5
jarum. 2. Meletakkan kain di bawah sepatu mesin, terlebih dahulu
5
tusukkan jarum pada kain. 3. Mengatur posisi kaki, putar roda atas ke arah dalam
5
bersamaan dengan menggerakkan injakan kaki 4. Dicoba dahulu dengan membuat beberapa setikan jahitan,
5
bila jahitan sudah bagus, maka sudah siap untuk memulai menjahit.
Bidang Keahlian Tata Busana
81
Piranti Menjahit
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Graef, J.L. 1976. Concept in Clothing. Mc Graw-Hill Book Company. Instruction Book Toyota 7200. Aisin Seiki Co. Ltd. Instruction Book Toyota 701 702 . Aisin Seiki Co. Ltd. Singer 15. 1980. The Singer Company. Soedjono. 1984. Petunjuk Praktis Memahami Mesin Jahit. Jakarta: Bhratara Aksara. UNESA. 2002. Menggunakan dan Memelihara Piranti Menjahit. Jakarta: Departemen Pendidikan Nsional Proyek Pengembangan Sidtem dan Standar Pengelolaan SMK Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan . UNM. 2003. Pemeliharaan Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana. Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Bidang Keahlian Tata Busana
82