Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2003
Teknik Bordir
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadlirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rakhmat dan hidayahNya sehingga penulisan modul TEKNIK BORDIR dapat terselesaikan. Modul Teknik Bordir ini merupakan salah satu modul bidang keahlian tata busana pada pendidikan menengah kejuruan yang diharapkan dapat membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Modul ini mengacu pada kurikulum SMK berbasis kompetensi yang sedang dikembangkan berdasar Standar Kompetensi Nasional serta kurikulum SMK edisi 1999 sebagai salah satu muatan lokalnya. Modul ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam proses pembelajaran
agar dapat mencapai kompetensi sesuai
tuntutan dunia kerja. Modul ini dapat tersusun berkat bantuan berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulsan modul ini, semoga menjadi amalan yang tek pernah putus. Amin.
Penulis,
Program Keahlian Tata Busana
ii
Teknik Bordir
DESKRIPSI JUDUL Teknik bordir adalah salah satu jenis sulaman dalam membuat hiasan busana dan lenan rumah tangga yang dikerjakan dengan mesin jahit/mesin bordir. Isi modul ini terdiri dari: teori dasar bordir (pengertian, perlengkapan membordir, persiapan membordir, dan cara melihat hasil akhir bordir); teknik dasar bordir; dan berbagai variasi teknik bordir. Modul ini berkaitan dengan modul Piranti Menjahit serta Desain Busana dan Hiasan. Hasil pendidikan dan latihan yang dicapai setelah saudara menguasai modul ini adalah diharapkan siswa dapat membuat hiasan busana dan lenan rumah tangga menggunakan teknik bordir.
Program Keahlian Tata Busana
iii
Teknik Bordir
PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA
BUS 417C BUS 417D
BUS 417B
Q
BUS 417
BUS 417A BUS 416C
BUS 416B
BUS 313B
BUS 313A
R
BUS 418
P
BUS 313
IV
BUS 416
BUS 313C
M
BUS 312A
JURU GAMBAR
III
BUS 416A
N
O
BUS 414
BUS 415
BUS 312
BUS 414A
BUS 312B BUS 312C
BUS 414B
BUS 415A
BUS 415B
L
PENJAHIT MODISTE
K
BUS 311 BUS 311B
BUS 311A
BUS 101A
BUS 101B
BUS 101
B
I
PEMBANTU PENJAHIT
G
C
D
H
BUS 104
Program Keahlian Tata Busana
BUS 208B
J
BUS 210
PENJAHIT INDUSTRI
BUS 208
BUS 208A
BUS 103
BUS 210C
II
BUS 207
BUS 207C
BUS 205
BUS 206
BUS 207A BUS 207B
BUS 102
E
F
A
BUS 208C
BUS 210B BUS 210A
I
BUS 209 BUS 209A
BUS 209C BUS 209B
iv
Teknik Bordir
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL TATA BUSANA Mata Diklat : A. Memelihara Piranti Menjahit dan K3 Bidang Busana No 1.
Kode Modul BUS –101A
Judul Modul Pemeliharaan piranti menjahit dan K3 bidang busana
BUS -101B Piranti menjahit Mata Diklat : B. Menjahit Bagian Busana Sesuai Dengan Prosedur Menjahit No 2
Kode Modul BUS -102
Judul Modul Teknik Jahit Bagian-bagian Busana
Mata Diklat : C. Memberi Tanda Untuk Jahit dan Setrika No 3
Kode Modul BUS –103
Judul Modul Tanda-tanda Jahit dan Penyeterikaan
Mata Diklat : D. Melaksanakan Pengepakan Pakaian Dalam Kemasan dan Siap Kirim No 4
Kode Modul BUS –104
Judul Modul Teknik Pengemasan dan Pelabelan
Mata Diklat : E. Melakukan Proses Dan Pelaksanaan Penyeterikaan Dan Pressing No 5
Kode Modul BUS -205
Judul Modul Teknik Setrika dan Pressing
Mata Diklat : F. Melaksanakan Pekerjaan Pengikatan Dan Penomoran Potongan Busana No 6
Kode Modul BUS -206
Judul Modul Teknik Pengikatan dan Penomoran Potongan Busana
Mata Diklat : G. Melaksanakan Pekerjaan Marker No 7
Kode Modul BUS –207A BUS –207B BUS –207C
Judul Modul Teknik marker Teknik merancang bahan Petunjuk praktis pekerjaan marker
Program Keahlian Tata Busana
v
Teknik Bordir
Mata Diklat : H. Membuat Sampel Sesuai Desain No 8
No 9
No 10
No 11
No 12
No 13
No 14
Kode Modul Judul Modul BUS –208A Teknik pembuatan sampel (busana wanita) BUS –208B Teknik pembuatan sampel (busana pria) BUS –208C Teknik pembuatan sampel (busana anak) Mata Diklat : I. Melaksanakan Pekerjaan Bagian Produksi Kode Modul Judul Modul BUS –209A Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana anak) BUS –209B Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana wanita) BUS –209C Teknik Cutting, Sewing, dan Finishing (busana pria) Mata Diklat : J. Melakukan Pekerjaan Bordir Kode Modul Judul Modul BUS –210A Teknik bordir BUS –210B Teknik bordir lanjut pada busana BUS –210C Variasi bordir Mata Diklat : K. Melakukan Pekerjaan Sablon/Printing Kode Modul Judul Modul BUS –311A Dasar-dasar printing BUS –311B Pengembangan printing design Mata Diklat : L. Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi Dan Model Kode Modul Judul Modul BUS –312A Konstruksi pola busana pria BUS –312B Konstruksi pola busana wanita BUS –312C Konstruksi pola busana anak Mata Diklat : M. Membuat Pakaian Dengan Teknik Madya Kode Modul Judul Modul BUS –313A Prinsip dasar pembuatan busana Madya BUS –313B Garniture BUS –313C Teknik penyelesaian busana madya Mata Diklat : N. Berkomunikasi Dan Melaksanakan Pelayanan Prima Kode Modul Judul Modul BUS –414A Teknik komunikasi BUS –414B Prinsip pelayanan prima
Program Keahlian Tata Busana
vi
Teknik Bordir
No 15
No 16
No 17
No 18
Mata Diklat : O. Membuat Pakaian Dengan Teknik Tailoring Kode Modul Judul Modul BUS –415A Prinsip dasar pembuatan busana tailoring BUS –415B Teknik penyelesaian busana tailoring Mata Diklat : P. Membuat Desain Busana Dan Desain Hiasan Kode Modul Judul Modul BUS –416A Menggambar proporsi tubuh manusia BUS –416B Dasar-dasar desain hiasan busana BUS –416C Dasar-dasar desain hiasan lenan rumah tangga Mata Diklat : Q. Membuat Hiasan Dan Penerapannya Pada Busana Dan Lenan Rumah Tangga Kode Modul BUS –417A BUS –417B BUS –417C BUS –417D
Judul Modul Pola hiasan lenan rumah tangga Pola hiasan busana Teknik menghias lenan rumah tangga Teknik menghias busana
Mata Diklat : R. Melakukan Draping Pakaian Kode Modul Judul Modul BUS –418 Prinsip dan teknik draping busana
Program Keahlian Tata Busana
vii
Teknik Bordir
PRASYARAT Modul ini dapat saudara pelajari setelah mempelajari modul Piranti Menjahit dan K3 Bidang busana.
Program Keahlian Tata Busana
viii
Teknik Bordir
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………
ii
DESKRIPSI JUDUL ……………………………………………….
iii
PETA KEDUDUKAN MODUL …………………………………....
iv
KETERANGAN PETA KEDUDUKAN MODUL …………………
v
PRASYARAT ………………………………………………………
viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….
ix
PERISTILAHAN/GLOSSARY ………………………………..…….
1
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL …………………………...
2
TUJUAN ……………………………………………………….……
3
KEGIATAN BELAJAR I: TEORI DASAR BORDIR A. LEMBAR INFORMASI …………………………………….….
4
B. LEMBAR LATIHAN …………………………………………...
11
KEGIATAN BELAJAR II : TEKNIK DASAR BORDIR A. LEMBAR INFORMASI …………...………………………….
12
B. LEMBAR KERJA ………………………...……………………
12
C. LEMBAR LATIHAN ……………………...…………………..
18
KEGIATAN BELAJAR III: VARIASI TEKNIK BORDIR A. LEMBAR INFORMASI ……………………...……………….
19
B. LEMBAR KERJA ……………………………...………………
19
C. LEMBAR LATIHAN ………………………………………….
31
LEMBAR EVALUASI ……………………………….……………
32
LEMBAR KUNCI JAWABAN …………………….……………..
33
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..
36
Program Keahlian Tata Busana
ix
Teknik Bordir
PERISTILAHAN/GLOSSARY
1. Bordir: Adalah teknik sulaman menggunakan mesin jahit/mesin bordir 2. Pemidangan: Adalah alat bantu untuk mambentangkan dan mengencangkan kain saat dibordir 3. Pelat bordir: Adalah alat bantu yang dipergunakan untuk menutup gigi mesin jahit apabila mesin jahit tidak disertai alat pengatur gigi mesin.
Program Keahlian Tata Busana
1
Teknik Bordir
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Bacalah dengan seksama tujuan akhir dan tujuan antara untuk mengetahui apa yang akan diperoleh setelah mempelajari materi ini. 2. Modul ini memuat informasi tentang apa yang harus saudara lakukan untuk mencapai tujuan antara pembelajaran. 3. Pelajari dengan seksama materi tiap kegiatan belajar, jika ada informasi yang kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam mempelajari setiap materi pada kegiatan belajar, sebaiknya berkonsultasi pada pengajar. 4. Kerjakan latihan-latihan serta tugas-tugas yang terdapat pada akhir uraian materi. Diskusikan dengan teman untuk mengetahui gambaran mana yang mengandung kemungkinan benar atau salah. 5. Kerjakan evaluasi tanpa melihat uraian pada bagian sebelumnya. Setelah semua butir evaluasi dikerjakan, barulah membandingkan jawaban dengan uraian materi untuk mengetahui kebenarannya. Gunakan kunci jawaban atau diskusikan dengan teman dan guru pengajar jika kunci jawaban tidak tersedia.
Program Keahlian Tata Busana
2
Teknik Bordir
TUJUAN A. Tujuan Akhir Peserta diklat mempunyai keterampilan menghias kain pada busana dan lenan rumah tangga menggunakan teknik bordir.
B. Tujuan Antara Untuk mencapai tujuan akhir sebagaimana dikemukakan di atas, tujuan antara berikut ini perlu dicapai terlebih dahulu. Pada akhir kegiatan pembelajaran diharapkan peserta diklat dapat: 1. mempersiapkan alat dan bahan yang dipergunakan dalam membordir 2. membuat tusuk dasar bordir 3. membordir dengan bebagai teknik bordir
Program Keahlian Tata Busana
3
Teknik Bordir
KEGIATAN BELAJAR I TEORI DASAR BORDIR A. Lembar Informasi Tujuan dari teori dasar bordir adalah untuk memberi pemahaman pada peserta diklat tentang pengertian bordir, perlengkapan bordir yang berisi tentang alat dan baham dalam membordir, persiapan membordir yang berisi tentang langkah-langkah
yang
harus
dipersiapkan
dalam
membordir,
serta
cara
mengetahui hasil akhir bordir. Berdasar perolehan materi ini maka akan mempermudah dalam proses kegiatan belajar selanjutnya.
1. Pengertian Bordir Bordir atau teknik bordir yang berasal dari bahasa Belanda “Borduur” adalah salah satu jenis sulaman yang dikerjakan dengan mesin jahit/mesin bordir. Meskipun dikerjakan dengan mesin, hasil sulaman bordir tidak kalah indah dan halusnya
dibandingkan
dengan
sulaman
yang
dikerjakan
dengan
tangan.
Kelebihan bordir dibandingkan dengan sulaman tangan adalah dalam proses pengerjaannya, yang mana waktu yang dipergunakan relatif lebih cepat. Tusuk dasar yang digunakan dalam membordir adalah tusuk/setik biasa dan tusuk loncat. Yang dimaksud dengan tusuk biasa adalah tusuk tikam jejak/tusuk mesin jahit; dan tusuk loncat adalah pengembangan dari tusuk biasa dengan cara membuat loncatan-loncatan yang teratur dengan lebar loncatan sesuai dengan yang kita kehendaki atau sesuai dengan motif dan jenis sula man yang hendak kita kerjakan. Jenis-jenis sulaman bordir sangat beragam, meskipun demikian jenis-jenis tersebut hanya merupakan perpaduan antara tusuk yang satu dengan yang lain. Dengan
memvariasikan
berbagai
macam
tusuk
dan
kreativitas
dalam
mengembangkan motif akan tercipta suatu teknik bordir dengan bentuk yang berbeda pula.
Program Keahlian Tata Busana
4
Teknik Bordir
Hiasan bordir ini selain berfungsi sebagai hiasan dapat pula berfungsi lain, di antaranya adalah sebagai: (1) penutup kerusakan/memperbaiki kerusakan pada bahan, (2) mengelim kain atau memberi pinggiran pada kain yang bertiras, (3) mengubah corak hiasan kain, dan (4) sebagai penyambung, yaitu menggabungkan kain yang satu dengan yang lain.
2. Perlengkapan Membordir Yang dimaksud dengan perlengkapan membordir adalah meliputi alat-alat yang
akan
dipergunakan
untuk
membordir
berikut
bahan
perlengkapannya.
Berbagai alat yang perlu dipersiapkan dalam membordir adalah mesin jahit, pemidangan, jarum jahit, gunting bordir, plat bordir (jika diperlukan), lihat gambar 1.1. • Mesin jahit Mesin jahit yang dapat dipergunakan adalah semua jenis dan merek mesin jahit kecuali mesin jahit tangan, karena
dalam proses pengerjaannya selain
gerakan tangan juga diperlukan gerakan kaki yang seirama. Penggunaan mesin jahit ini dapat menggunakan tenaga manusia (mesin pancal) dan tenaga mesin (menggunakan dinamo) tergantung pada tingkat keterampilan kita dalam mengoperasikan mesin jahit. •
Pemidangan
Pemidangan atau bingkai atau ada juga yang menyebut dengan istilah ‘ram’ merupakan alat bantu membordir, yang berbentuk bulat atau persegi dengan lubang pada bagian tengah,
dan terdiri dari dua bagian sama bentuk dengan
ukuran yang bertingkat dimana yang satu lebih besar dari yang lain, sehingga satu sama lain dapat berhimpitan. Pemidangan adalah alat yang digunakan untuk mengencangkan kain agar kain tidak mengkerut dan rata ketika dibordir, serta sebagai alat bantu untuk menggerakkan kain dengan cara memegang tepian pemidangan.. Pemidangan dapat terbuat dari kayu, alumunium, maupun plastik dengan berbagai ukuran (misalnya untuk yang berbentuk bulat dengan diameter 15cm, 20 cm, 30cm, dan sebagainya).
Program Keahlian Tata Busana
5
Teknik Bordir
Cara-cara penggunaan pemidangan ini adalah sebagai berikut: a. Kendorkan pengunci pada pemidangan sampai ke dua bagian pemidangan terlepas b. Bentangkan kain yang akan dibordir di atas pemidangan bagian dalam dengan
posisi
motif
yang
akan
dibordir
terletak
ditengah-tengah
pemidangan, bagian baik kain menghadap ke bawah. c. Pasang pemidangan bagian luar di atas kain yang sudah dibentangkan, kemudian jepit kain tersebut secara baik sampai rata dan kencang. d. Kencangkan baut pengunci e. Kain siap untuk dibordir. •
Gunting
Gunting yang dipergunakan dalam kegiatan ini ada dua macam, yaitu gunting biasa yang biasa dipergunakan untuk menggunting kain, dan gunting bordir yang dipergunakan untuk menggunting benang, menggunting/melubangi motifmotif kecil, dan untuk membersihkan tiras-tiras benang. Gunting bordir ini mempunyai ukuran kecil, pada bagian ujungnya runcing dan melengkung ke atas. •
Jarum mesin
Seperti halnya menjahit, dalam membordir tentu saja memerlukan jarum jahit. Adapun ukuran jarum yang dipakai adalah jarum dengan ukuran kecil, yaitu 9 atau 11, hal ini perlu diperhatikan mengingat kehalusan benang bordir yang akan dipergunakan. •
Plat bordir
Plat bordir adalah alat bantu bordir yang dipergunakan apabila mesin jahit yang dimiliki
dan akan dipakai untuk membordir tidak mempunyai pengatur untuk
menaikkan atau menurunkan gigi mesin. Selain harus melepas sepatu mesin jahit, pada saat membordir harus menurunkkan gigi mesin, apabila mesin tidak memiliki alat pengaturnya, maka dapat ditutup dengan menggunakan plat bordir ini.
Program Keahlian Tata Busana
6
Teknik Bordir
Plat Bordir
Pemidangan
Gunting Bordir
Gambar 1.1.Alat-alat Untuk Membordir
3. Bahan-bahan yang diperlukan dalam membordir Pada dasarnya semua bahan/kain dapat dibordir, baik kain polos maupun kain bermotif. Bahan yang digunakan bisa berasal dari serat kapas, serat sintetis, sutera, dan berbagai jenis bahan lainnya. Untuk membordir bahan yang berasal dari jenis frico/tula digunakan kertas tela/kertas roti yang sudah diberi motif, sedangkan untuk kain-kain yang tipis atau bertekstur halus dapat dilapisi dengan kain keras/kain kapas. Selain bahan utama terkadang masih diperlukan pula bahan lain sebagai bahan pembantu yang berupa perca-perca untuk beberapa jenis sulaman bordir, seperti pada pengerjaan aplikasi yang menggunakan teknik bordir. Benang yang dipergunakan untuk membordir adalah benang khusus untuk membordir. Berbagai jenis dan merk benang bordir dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. Selain benang katun, ada benang emas dan benang perak yang berfungsi dan dapat dipergunakan dalam pembuatan hiasan tambahan pada sulaman bordir. Selain itu
digunakan pula benang koord untuk jenis-jenis bordir
tertentu. Contoh benang bordir dapat dilihat pada gambar 1.2.
Program Keahlian Tata Busana
7
Teknik Bordir
Gambar 1.2 Benang Bordir
4. Persiapan Membordir Pada awal proses pengerjaan bordir, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan.
Selain mempersiapkan alat dan bahan seperti yang telah di
sebutkan di atas, beberapa persiapan lain yang harus dilakukan di antaranya adalah sebagai berikut: a. mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk membordir b. menyiapkan motif dan memindahkan motif pada bahan yang akan di bordir. c. Memasang bahan yang akan dibordir dalam pemidangan dengan motif yang akan dibordir terletak ditengahnya. Pemasangan bahan pada pemidangan harus kencang dan rata benar permukaannya, pemasangan pemidangan yang kurang benar akan mempengaruhi hasil akhir bordir yang antara lain menyebabkan kain berkerut, atau bahkan rusak jika pemidangan terlalu kencang. Untuk itu pemilihan pemidangan harus pula diperhatikan. d. Mempersiapkan mesin dengan sebaik-baiknya. Pekerjaan persiapan mesin ini tergantung dari mesin yang dipergunakan, yaitu: 1). Menggunakan mesin biasa, persiapan yang harus dilakukan meliputi:
Program Keahlian Tata Busana
8
Teknik Bordir
• Membersihkan mesin dan memberi minyak mesin jika diperlukan (ingat pelajaran pemeliharaan mesin jahit), kemudian mencoba mesin sampai menghasilkan setikan yang baik. • Mengisi benang pada kumparan • Melepas sepatu mesin • Memasang jarum mesin dan kumparan dan rumah kumparan pada tempatnya • Menurunkan gigi mesin dengan menggunakan alat pengatur gigi mesin, jika mesin jahit tidak dilengkapi dengan pengatur gigi mesin, gunakan plat bordir, pasangkan diatas pelat gigi mesin. • Pengatur stik (jarak jahitan) diarahkan pada batas garis tengah • Memasang benang atas sesuai urutan jalannya benang •
Mengatur tegangan benang sampai memperoleh tegangan benang yang diinginkan
• Memasukkan bahan yang telah diletakkan pada pemidangan dibawah jarum
mesin,
kemudian
menurunkan
pengatur
sepatu
mesin
jahit
(meskipun dalam membodir tidak mempergunakan sepatu mesin, tetapi pengatur sepatu mesin harus pada posisi turun)
2) Menggunakan mesin khusus untuk bordir • Membersihkan mesin dan memberi minyak mesin jika diperlukan (ingat pelajaran pemeliharaan mesin jahit), kemudian mencoba mesin sampai menghasilkan setikan yang baik. • Mengisi benang pada kumparan • Memasang jarum mesin dan kumparan dan rumah kumparan pada tempatnya • Memasang benang atas sesuai urutan jalannya benang • Memasukkan bahan yang telah diletakkan pada pemidangan dibawah jarum mesin, kemudian menurunkan pengatur sepatu mesin jahit
Program Keahlian Tata Busana
9
Teknik Bordir
e. Siap untuk membordir. Pada prinsipnya, dalam membordir menggunakan mesin jahit biasa, tangan kiri berfungsi sebagai pengganti gigi mesin jahit, dengan kata lain, tangan kiri berfungsi sebagai penggerak/pengajak; tangan kanan berfungsi sebagai pengganti sepatu atau untuk menahan dan menekan pemidangan. Pada saat membuat setikan/loncatan, gerak tangan dan kaki harus seirama. Sedangkan jika menggunakan mesin bordir, mesin ini digerakkan dengan menggunakan
listrik
dengan
menggunakan
pijakan
dinamo
dan
stang
penggerak untuk menentukan jarak setikan/loncatannya. Stang penggerak pada mesin bordir ini terletak di bagian bawah mesin, adapun cara menggunakannya cukup dengan menggeser stang dengan kaki, lebar kecilnya geseran tersebutlah yang akan menentukan jarak setikannya. Pada akhir kegiatan bordir, jangan lupa membersihkan hasil bordiran dari tiras-tiras benang yang tersisa atau tertinggal, sehingga menimbulkan kesan bersih dan rapi.
5. Hasil Akhir Bordir Untuk mengetahui apakah hasil bordiran kita dapat dikatakan baik dan rapi, maka ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, di antaranya adalah sebagai berikut: •
Keserasian dalam mengkombinasikan antara warna bahan dan warna benang
•
Tusuk-tusuk yang dihasilkan kelihatan baik dan rapi, tidak melewati garis motif.
•
Arah loncatan benang sesuai dengan motif yang dibordir
•
Tusuk-tusuk yang dihasilkan tidak saling bertumpuk sehingga menimbulkan kesan tebal.
•
Bahan/benda yang di bordir tidak berkerut atau bergelombang
•
Bersih dari tiras-tiras benang.
Program Keahlian Tata Busana
10
Teknik Bordir
B. Lembar Latihan Jawablah pertanyaan-pertanyaan disediakan.
berikut
pada
lembar
yang
telah
1. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang pengertian bordir _____________________________________________________________ _____________________________________________________________
2. Sebut dan jelaskan kegunaan alat dan bahan yang dipergunakan
untuk
membordir _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ 3. Persiapan apa sajakah yang diperlukan sebelum membordir _____________________________________________________________ _____________________________________________________________ • Diskusi kelompok 1. Diskusikan dengan teman sebangku anda, mengapa hasil bordir ada yang terlihat berkerut dan bergelombang 2. Catatlah hasil diskusi , laporkan pada pada guru anda. • Demonstrasi 1. Bagaimana cara mempergunakan pemidangan yang baik dan benar. 2. Bagaimana cara mempersiapkan mesin jahit untuk membordir secara benar dengan menggunakan mesin jahit lurus dan mesin bordir.
Kerjakanlah lembar evaluasi ini dengan benar, apabila saudara telah selesai mengerjakan, saudara dapat melihat lembar kunci jawaban yang terlelak di ahir penyajian modul ini, apabila jawaban saudara sudah benar, saudara bisa melanjutkan dengan mempelajari kegiatan belajar II. Kuasai pengoperasian mesin untuk pekerjaan bordir di bawah pengawasan pembimbing, kemudian latihlah keterampilan saudara sampai saudara benar-benar paham
Program Keahlian Tata Busana
11
Teknik Bordir
KEGIATAN BELAJAR II TEKNIK DASAR BORDIR A. Lembar Informasi Di dalam membuat bordir, ada dua macam teknik dasar yang digunakan, yaitu menggunakan tusuk suji cair dan tusuk loncat. Tusuk suji cair ini pengerjaannya sangat sederhana, yaitu seperti kita menjahit dengan mesin. Besar kecilnya jarak setikan suji cair tergantung dari kelincahan
kita
dalam
menggerakkan
pemidangan
yang
dilakukan
seirama
dengan gerakan kaki. Tusuk suji cair ini dibuat dengan mengikuti garis-garis motif yang telah dibuat. Tusuk suji cair terdiri dari tiga variasi, yaitu
suji cair
biasa, suji cair setengah penuh dan suji cair penuh. Perbedaan ciri di antara ketiga suji cair adalah,
suji cair biasa
setiknya hanya mengikuti garis motif yang ada
dengan dua kali pengulangan; ciri suji cair setengah penuh ialah pada motif diisi dengan suji cair secara berhimpitan pada sebagian/setengah motif; sedangkan suji cair penuh, keseluruhan motifnya dipenuhi dengan tusuk suji cair. Perbedaan tusuk suji cair dengan tusuk loncat adalah, pada tusuk loncat setiknya harus melewati/meloncati garis. Tusuk loncat ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tusuk loncat pendek dan tusuk loncat panjang. Pada loncat pendek lebar loncatannya kira-kira 1-2mm, sedangkan loncat panjang lebar loncatan lebih dari 3mm, biasa disebut dengan tusuk loncat diantara dua setikan. Tusuk loncat pendek biasa digunakan diantaranya untuk pembuatan sulaman aplikasi, tusuk loncat panjang biasa digunakan untuk membuat tusuk pipih, sulaman rusia. Sedangkan perpaduan antara loncat panjang dan pendek dapat dipakai untu membuat sulaman tiongkok.
B. Lembar Kerja 1.
Alat Alat yang dipergunakan dalam mengerjakan kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut:
Program Keahlian Tata Busana
12
Teknik Bordir
a. mesin jahit dan jarum jahit b. pemidangan c. gunting d. plat bordir (jika diperlukan)
2. Bahan a.
bahan utama, yaitu bahan yang akan diberi hiasan bordir yang sudah diberi gambar motif
b.
benang bordir, berbagai warna benang bordir sesuai dengan desain yang telah dibuat
3. Kesehatan dan keselamatan kerja a.
Jaga sikap duduk ketika membordir
b.
Pastikan penerangan dalam ruangan cukup ketika melakukan kegiatan membordir
c.
Mesin jahit dan tangan dalam keadaan bersih ketika akan memulai pekerjaan bordir.
d.
Tertib dalam pengoperasian alat-alat
4. Langkah Kerja a. Membuat tusuk suji cair 1) siapkan mesin jahit 2) siapkan bahan yang akan di bordir pada pemidangan 3) masukkan pemidangan pada mesin jahit dengan posisi pemidangan ada di bawah tempat jarum, bagian baik kain yang akan dibordir ke atas mulailah membordir dengan membuat
menghadap
tusuk suji cair/setik mesin
biasa pada sekeliling motif, kemudian ulangilah sekali lagi; dengan demikian suji cair dibuat dengan dua kali setikan pada garis yang sama (gambar 2.1.)
Program Keahlian Tata Busana
13
Teknik Bordir
Gambar 2.1. Langkah Pembuatan Tusuk Suji Cair
b. Membuat tusuk suji cair setengah penuh 1) siapkan mesin jahit 2) siapkan bahan yang akan di bordir pada pemidangan 3) masukkan pemidangan pada mesin jahit dengan posisi pemidangan ada di bawah tempat jarum, bagian baik kain yang akan dibordir menghadap ke atas 4) mulailah membordir dengan membuat pada
sekeliling
motif,
kemudian
tusuk suji cair/setik mesin biasa
ulangilah
dengan
cara
memenuhi
sebagian motif secara berimpitan dan rapat ( gambar 2.2.)
Gambar 2.2. Langkah Pembuatan Tusuk Suji Cair Setengah Penuh
Program Keahlian Tata Busana
14
Teknik Bordir
c. Membuat tusuk suji cair penuh 1) siapkan mesin jahit 2) siapkan bahan yang akan di bordir pada pemidangan 3) masukkan pemidangan pada mesin jahit dengan posisi pemidangan ada di bawah tempat jarum, bagian baik kain yang akan dibordir menghadap ke atas 4) mulailah membordir dengan membuat
tusuk suji cair/setik mesin biasa
pada sekeliling motif, kemudian penuhi seluruh motif dengan suji cair secara berimpitan dan rapat (gambar 2.3.)
Gambar 2.3. Langkah Pembuatan Tusuk Suji Cair Penuh
Hasil bordir menggunakan tusuk suji cair, cair setengah penuh dan cair penuh dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4. Contoh Hasil Bordir Suji Cair
Program Keahlian Tata Busana
15
Teknik Bordir
e. Membuat tusuk loncat pendek 1) siapkan mesin jahit 2) siapkan bahan yang akan di bordir pada pemidangan 3) masukkan pemidangan pada mesin jahit dengan posisi pemidangan ada di bawah tempat jarum, bagian baik kain yang akan dibordir menghadap ke atas 4) mulailah membordir dengan membuat
tusuk suji cair/setik mesin biasa
pada garis motif 5) di atas tusuk suji cair yang telah dibuat, buat setikan loncat pendek yang meloncati garis pada setikan suji cair arah tegak lurus motif, lebar loncatan tidak boleh lebih dari 2mm, lihat gambar 2.5.
Gambar 2.5. Langkah Tusuk Loncat Pendek
f.
Membuat tusuk loncat panjang 1) siapkan mesin jahit 2) siapkan bahan yang akan di bordir pada pemidangan 3) masukkan pemidangan pada mesin jahit dengan posisi pemidangan ada di bawah tempat jarum, bagian baik kain yang akan dibordir menghadap ke atasmulailah membordir dengan membuat biasa pada garis
tusuk suji cair/setik mesin
motif, sesuai dengan namanya yaitu tusuk loncat
diantara dua setikan, maka buatlah lagi setikan sesuai moif dengan jarak setikan sesuai dengan yang dikehendaki.
Program Keahlian Tata Busana
16
Teknik Bordir
4) di atas dua tusuk suji cair yang telah dibuat, buat setikan loncat panjang yang meloncati garis pada setikan suji cair dengan arah sesuai dengan motif atau sesuai dengan yang dikehendaki, sesuaikan lebar lonjatan dengan dua setikan yang telah dibuat (gambar 2.6.)
Gambar 2.6. Langkah Pembuatan Tusuk Loncat Panjang
Berikut hasil bordir tusuk loncat pendek dan loncat panjang (gambar 2.7.)
Gambar 2.6. Hasil Bordir Tusuk Loncat Pendek dan Loncat Panjang
Program Keahlian Tata Busana
17
Teknik Bordir
C. Lembar Latihan 1. Buatlah fragmen bordir dengan variasi tusuk suji cair, suji cair setengah penuh dan suji cair penuh dengan motif seperti gambar latihan 1. 2. Buatlah fragmen bordir dengan menggunakan tusuk loncat pendek dengan motif seperti gambar latihan 2
Gambar Latihan 1
Gambar Latihan 2
3. Carilah motif yang cocok untuk loncat panjang, dan buatlah fragmen bordirnya.
Pada awalnya hasil bordir praktek pertama belum dapat memuaskan, untuk itu berlatihlah terus sampai hasilnya memuaskan dan saudara merasa terampil Konsultasikanlah hasil latihan saudara pada pembimbing!
Program Keahlian Tata Busana
18
Teknik Bordir
KEGIATAN BELAJAR III VARIASI TEKNIK BORDIR
A. Lembar Informasi Pada kegiatan belajar ini saudara akan diperkenalkan pada berbagai variasi teknik bordir. Dengan adanya variasi teknik bordir ini maka keragaman jenis sulaman yang dikuasaipun akan bertambah. Beberapa teknik yang akan dipelajari di antaranya adalah: teknik/tusuk sasak, tusuk granit, sulaman inggris, sulaman richelie, tusuk biji ketimun, teknik aplikasi, imitasi permadani, serta terawang.
B. Lembar Kerja 1. Alat Alat yang dipergunakan dalam mengerjakan kegiatan belajar ini adalah sebagai berikut: a. mesin jahit dan jarum jahit b. pemidangan c. gunting d. plat bordir (jika diperlukan)
2. Bahan a. bahan utama, yaitu bahan yang akan diberi hiasan bordir yang sudah diberi gambar motif b. benang bordir, berbagai warna benang bordir sesuai dengan desain yang telah dibuat
3. Kesehatan dan keselamatan kerja a. jaga sikap duduk ketika membordir
Program Keahlian Tata Busana
19
Teknik Bordir
b. pastikan penerangan dalam ruangan cukup ketika melakukan kegiatan membordir c. mesin jahit dan tangan dalam keadaan bersih ketika akan memulai pekerjaan bordir. d. tertib dalam pengoperasian alat-alat
4. Langkah Kerja a. Pembuatan bordir dengan teknik sasak Pada teknik sasak, tusuk yang dipergunakan adalah perpaduan tusuk loncat panjang dan tusuk loncat pendek yang dipakai secara tidak beraturan (tusuk panjang pendek). Pada pengerjaannya dapat menggunakan warna benang dengan dua atau tiga tingkatan warna yang berdekatan (bergradasi), atau dapat juga menggunakan satu warna benang kombinasi (benang sembur). Bordir yang dikerjakan dengan teknik sasak ini dapat dipakai untuk membuat sulaman tiongkok. Cara mengerjakan: 1)
siapkan mesin jahit, kendorkan rumah sekoci dan pengatur tegangan benang, karena pada teknik ini memerlukan tegangan benang yang agak longgar, sehingga memudahkan tarikan benang.
2)
Pinggiri sekeliling motif dengan tusuk suji cair
3)
Kerjakan satu persatu motif menggunakan tusuk panjang pendek, apabila kita menggunakan 3 macam warna, kerjakan sepertiga motif dengan warna yang paling muda/paling tua sesuai kombinasi warna yang kita kehendaki.
4)
ganti warna benang dengan warna benang tingkatan kedua, kemudian isi sepertiga motif kedua dengan tusuk panjang pendek.
5)
penuhi sepertiga motif dengan warna ketiga dengan menggunakan teknik yang sama. Pada saat penggantian benang, usahakan warna benang satu sama
lain
dapat
menyatu.
(apabila
menggunakan
satu
warna
benang/benang sembur, usahakan penyebaran warna benangnya dapat
Program Keahlian Tata Busana
20
Teknik Bordir
menyebar dengan baik ), langkah pembuatan tusuk sasak dapat dilihat pada gambar 3.1.
Gambar 3.1.Langkah Pembuatan Tusuk Sasak
b. Bordir dengan tusuk granit Tusuk granit adalah tusuk biasa/suji cair yang dikerjakan secara berputarputar. Perputarannya dilakukan secara searah dan dikerjakan secara beraturan. Benang yang digunakan dapat benang polos maupun benang kombinasi, apabila menggunakan benang kombinasi, maka penyebarannya harus diatur dengan benar agar menhasilkan sebaran warna yang indah.
Cara mengerjakan: 1) setik sekeliling motif dengan setik suji cair 2) selesaikan sekeliling motif dengan menggunakan tusuk loncat pendek 3) apabila motif yang digunakan ada benang sari maupun tulang daun, maka tulang daun, benang sari atau variasi lainnya dapat dikerjakan dengan loncat pendek terlebih dahulu 4) isi seluruh motif dengan tusuk granit, dengan cara setik suji cair yang dibuat melingkar-lingkar kecil-kecil dan
searah,
jalankan mesin dengan
cepat tetapi tangan bergerak dengan lambat (gambar 3.2) Hasil bordir tusuk sasak dan tusuk granit dapat dilihat pada gambar 3.3.
Program Keahlian Tata Busana
21
Teknik Bordir
Gambar 3.2. Langkah Kerja Tusuk Granit
Gambar 3.3. Contoh Hasil Bordir Tusuk Sasak dan Tusuk Granit
Program Keahlian Tata Busana
22
Teknik Bordir
c. Bordir Inggris Bordir inggris biasa disebut dengan sulaman putih, karena dikerjakan dengan warna benang dan warna kain yang sama atau berbeda satu tingkatan warna. Ciri-ciri bordir inggris adalah pada motifnya yang berbentuk bulat, bulat panjang dan berbentuk titik-titik air mata yang tidak terlalu lebar, serta bentuk ringgit-ringgitan yang sering dipergunakan untuk motif pinggiran. Bentuk motif akhirnya adalah kecil dan berlubang.
Cara mengerjakan: 1) setik sekeliling motif dengan suji cair 2) di atas setikan tersebut beri tusuk loncat kasar (zig-zag) 3) Motif air mata dibuat dengan cara melubangi motif sesuai dengan bentuknya (pada proses pelubangan, dapat dikerjakan sebelum bagian tepinya diselesaikan dengan tusuk loncat pendek, atau dikerjakan setelah tepinya diselesaikan, teknik yang terakhir ini biasanya dilakukan dengan cara disorder), lihat gambar 3.4.
Gambar 3..4. Langkah Pembuatan Motif Air Mata
4) selesaikan dengan tusuk loncat pendek 5)
untuk motif ringgitan, hasil jadi yang baik biasanya sedikit timbul, sehingga dalam membuat ringgitan, motif terlebih dahulu diisi dengan dengan setikan suji cair sampai penuh, kemudian diselesaikan dengan tusuk loncat, lihat gambar 3.5.
Program Keahlian Tata Busana
23
Teknik Bordir
Gambar 3.5. Langklah Pembuatan Motif Ringgitan
Contoh hasil bordir suji Inggris dapat dilihat pada gambar 3.6.
Gambar 3.6. Contoh Bordir Suji Inggris
c. Teknik bordir richelie Richelie juga merupakan salah satu sulaman putih. Prinsip membuat motifnya hampir sama dengan sulaman inggris, hanya pada sulaman richelie motif lubangnya dibuat agak lebar karena didalamnya diberi brides (rentanganrentangan benang) yang dibuat tegak lurus dengan motif dasarnya. Bordir
Program Keahlian Tata Busana
24
Teknik Bordir
richelie ini dapat dibuat dengan variasi lain, yaitu dengan memberi cabang pada bridesnya.
Cara mengerjakan: 1)
setik sekeliling motif dengan tusuk suji cair
2)
setik di atasnya dengan loncat kasar (zig-zag) kemudian lubangi motif.
3)
Isi motif dengan brides, beri jarak yang sama antara brides yang satu dengan yang lain, selesaikan brides dengan loncat pendek dengan rapi.
4)
Untuk variasi ricelie, bridesnya dapat dibuat bercabang, dengan variasi cabang sesuai dengan keinginan (gambar 3.7.)
5) Selesaikan tepi motif dan brides dengan tusuk loncat pendek. Hasil bordir richelie dapat dilihat pada gambar 3.9.
Gambar 3.7.Langkah Pembuatan Suji Rechilie
d. Teknik bordir biji mentimun Bordir biji mentimun adalah bordir yang menggunakan tusuk lompat panjang yang teratur (tusuk pipih) yang dibatasi oleh beberapa tusuk loncat panjang yang berlawanan arah. Ciri-ciri bordir mentimun adalah motif hiasannya yang terlihat seperti tebaran biji mentimun. Tiap-tiap bagian dipenuhi dengan tusuk pipih, dan pada antara serta bagian-bagian pinggiran motif diberi tusuk pipih yang menyerupai biji mentimun. Warna benang yang digunakan adalah dua benang, yaitu benang kombinasi/sembur dan untuk pembatasnya diambil dari warna yang tertua dari warna benang kombinasi.
Program Keahlian Tata Busana
25
Teknik Bordir
Cara mengerjakan: 1)
setik sekeliling motif dengan tusuk suji cair
2)
bagi motif tersebut secara melintang menjadi beberapa bagian dengan jarak kurang lebih 4mm, kemudian isi dengan tusuk pipih dengan benang sembur
3)
di atas garis pembagi buat tusuk biji mentimun dengan benang yang berbeda, yaitu benang dengan warna yang paling tua dari benang sembur, dengan cara membuat satu setikan kurang lebih 3mm, kemudian diulang 5-6 kali hingga terlihat seperti biji mentimun) seperti pada gambar 3.8.
4)
di sekeliling motif juga diselesaikan dengan tusuk biji mentimun
Gambar 3.8. Langkah Pembuatan Tusuk Biji Mentimun
Hasil bordir biji mentimun dapat dilihat pada gambar 3.10.
e. Teknik Bordir Aplikasi Teknik aplikasi adalah melekatkan secamping kain pada kain lain pada bagian baiknya dengan menggunakan tusuk hias. Pada seni menghias kain menggunakan tusuk feston, sedangkan pada teknik bordir menggunakan tusuk loncat. Bahan yang dapat dihiasi adalah semua corak bahan, bahan polos, berbunga, berbintik, berkotak, maupun corak-corak lain; demikian pula untuk kain pelekatnya.
Program Keahlian Tata Busana
26
Teknik Bordir
Gambar 3.9. Bordir Richilie
Gambar 3.10. Bordir Biji Timun
Untuk pemilihan warna benang, pilihlah warna benang yang senada atau lebih tua dari bahan pelekatnya. Arah serat kain pelekat harus sama dengan arah serat kain yang akan dihias, perhatikan pula keserasian warna antara bahan utama dan bahan pelekatnya. Pilihlah motif yang tidak berlikuliku
dan
sudutnya
tidak
meruncing
agar
tidak
menyulitkan
dalam
pengerjaannya. Cara mengerjakan: 1) gambar motif pada bahan utama 2) gambar motif pada kain pelekat, lalu gunting sesuai bentuk motif. 3) Tempelkan guntingan bahan pelekat pada bahan utama, jahit sekeliling motif dengan tusuk suji cair 4) Selesaikan dengan tusuk loncat, dapat loncat panjang atau pendek, untuk hasil yang baik tusuk loncat dikerjakan secara rapat. Jika menginginkan tepiannya tebal/berisi dapat diisi dengan benang dengan ketebalan benang sesuai keinginan, caranya adalah dengan meletakkan benang di tepian motif dengan diberi penguat dengan loncat kasar, baru kemudian diselesaikan dengan tusuk loncat.
Program Keahlian Tata Busana
27
Teknik Bordir
5)
Apabila pada bagian tengah motif pada bahan pelekat terdapat motif lain, seperti garis-garis tulang daun
atau motif lain dapat dikerjakan dengan
tusuk lain, seperti suji cair, dan sebagainya. (lihat gambar 3.11) Hasil sulaman aplikasi dengan teknik bordir dapat dilihat pada gambar 3.12.
Tempelan aplikasi
Gambar 3.11. Langkah Kerja Aplikasi
Gambar 3.12. Hasil Bordir Aplikasi
f. Teknik bordir loncat jarum/imitasi permadani Tusuk imitasi permadani merupakan pengembangan tusuk loncat pendek, jika pada tusuk loncat pendek yang diloncati adalah setikan benang, maka pada imitasi permadani yang diloncati adalah jarum kruistik (jarum besar) atau lidi. Disebut dengan imitasi permadani karena hasil akhirnya sama dengan salah satu motif permadani. Cara mengerjakan: 1)
siapkan bahan dan motif
2)
letakkan jarum/lidi di atas motif dengan arah memanjang atau melebar, sesuaikan dengan motif dan arah serat yang dikehendaki, kemudian loncati jarum dengan loncat kasar
Program Keahlian Tata Busana
28
Teknik Bordir
3)
selesaikan dengan tusuk loncat secara halus sampai jarum/lidi tidak kelihatan hingga batas motif
4)
ambil satu jarum/lidi satu lagi, letakkan di bawah pekerjaan 3 dengan tanpa mencabut jarum pertama, kerjakan seperti di atas
5)
tarik/cabut jarum yang pertama, lalu letakkan d bawah jarum ke dua, selesaikan seperti di atas
6)
bemikian seterusnya,
kerjakan
berulang-ulang sampai seluruh bidang
motif tertutup oleh tusuk imitasi permadani. (lihat gambar 3.13) Hasil bordir tusuk loncat jarum dapat dilihat pada gambar 3.14
Gambar 3.13. Langkah Kerja Bordir Loncat Jarum
Gambar 3.14. Hasil Bordir Lompat Jarum
g. Teknik bordir terawang Bordir terawang adalah bordir yang
dikelilingi oleh lubang-lubang yang
bagian tepinya diselesaikan dengan tusuk loncat pendek. Terawang dapat digunakan dengan
menggunakan variasi motif atau tanpa
variasi sama sekali, hanya membentuk lubang-lubang. Apabila menghendaki motif hiasan, penuhi dengan motif
tusuk hias, misalnya kombinasi tusuk
pipih dan tusuk sasak dengan menggunakan benang yang sewarna atau kombinasi benang yang serasi. Motif pada terawang terletak di tengah
Program Keahlian Tata Busana
29
Teknik Bordir
sehingga motif tengahnya harus diselesaikan terlebih dahulu (contoh lihat gambar 3.15).
Cara mengerjakan: 1)
setik pinggiran motif dengan benang yang sewarna dengan bahan menggunakan tusuk suji cair, kemudian atasnya diberi tusuk kasar.
2)
Selesaikan motif di tengah dengan tusuk bordir yang dikehendaki dan warna
benang
yang
dikehendaki
(tergantung
jenis
sulaman
yang
dikehendaki, boleh sulaman sewarna maupun sulaman bebas) 3)
Buat rentangan-rentangan benang sekeliling motif menggunakan loncat pendek sesuai dengan motif lubang-lubang yang dikehendaki
4)
Guntinglah/sorderlah sisa bagian dalam pada tempat
yang akan dibuat
lubang-lubang/terawangnya. (lihat gambar 3.16)
Gambar 3.15. Langkah Kerja Bordir Terawang
Program Keahlian Tata Busana
Gambar 3.16. Contoh Hasil Bordir Terawang
30
Teknik Bordir
C. Lembar Latihan Buatlah tujuh macam fragmen bordir dengan menggunakan teknik seperti berikut ini: a. b. c. d. e. f. g. h.
• • •
tusuk sasak tusuk granit bordir inggris bordir richelie tusuk biji ketimun bordir aplikasi imitasi permadani bordir terawang
Setiap saudara mengerjakan satu jenis tugas, konsultasikanlah pada pembimbing. Setelah tugas dinyatakan benar, kerjakanlah tugas berikutnya sampai seluruh tugas dikuasai dengan terampil Setelah semua tugas selesai dengan baik, saudara mulai dapat membuat satu benda jadi, misalnya satu set bantal kursi, satu set taplak meja makan, satu set sprei, atau membuat motif pada bahan pakaian. Selamat bekerja
Program Keahlian Tata Busana
31
Teknik Bordir
LEMBAR EVALUASI Sebagai evaluasi akhir kegiatan belajar ini, saudara ditugasi untuk membuat benda jadi dengan kriteria sebagai berikut: 1. sulaman fantasi dengan 3 macam tusuk atau sulaman bebas dengan minimal 5 macam teknik/tusuk 2. benda jadi berupa hiasan dinding dengan ukuran minimal 50cm X 60cm
Kriteria 1. Evaluasi Kognitif (Pengetahuan) Soal tes tertulis teori mempunyai nilai 50 Hasil diskusi maksimal mempunyai nilai 50
2. Evaluasi Kinerja Hasil demo persiapan penggunaan mesin jahit nilai maksimal 100 Dengan kriteria sbb: Ketepatan teknik
Tertib kerja
kecepatan
Hasil setikan baik
Hasil pembuatan fragmen maupun bemnda jadi menggunakan teknik bordir untuk masing-masing teknik, maksimal nilai 100 dengan kriteria sebagai berikut: Ketepatan teknik
Kehalusan hasil bordiran
Program Keahlian Tata Busana
Keserasian motif dan warna
Kebersihan dan kerapihan
Kecepatan
32
Teknik Bordir
LEMBAR KUNCI JAWABAN A. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan Belajar I 1.
Bordir
adalah salah satu jenis sulaman yang dikerjakan dengan mesin
jahit/mesin bordir 2.
Alat yang perlu dipersiapkan dalam membordir adalah mesin jahit yang \merupakan alat utama, dan alat bantu yaitu pemidangan sebagai alat bantu untuk meregangkan dan menggerakkan bahan, jarum jahit, gunting bordir, plat bordir (jika diperlukan) sebagai pengganti alat untuk menurunkan gigi mesin. Bahan utama yang digunakan untuk membordir
adalah
bahan/kain, baik kain polos maupun kain bermotif,
semua jenis
perca-perca untuk
pengerjaanan aplikasi yang menggunakan teknik bordir, dan benang bordir. 3.
Persiapan Membordir a. Mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk membordir b. Menyiapkan motif dan memindahkan motif pada bahan yang akan di bordir. c. Memasang bahan yang akan dibordir dalam pemidangan dengan motif yang akan dibordir terletak ditengahnya. d. Mempersiapkan mesin dengan sebaik-baiknya.
4.
Hasil bordir berkerut dapat terjadi diantaranya adalah: a. pemasangan bahan pada pemidangan yang kurang tepat b. pengaturan tegangan benang yang kurang baik c. bahan utama yang terlalu tipis sehingga perlu diberi kain keras
5.
Hasil
Demonstrasi
cara
mempersiapkan
mesin bordir harus memenuhi
langkah-langkah yang benar, yaitu: a. Menggunakan mesin biasa, persiapan yang harus dilakukan meliputi:
Program Keahlian Tata Busana
33
Teknik Bordir
•
Membersihkan mesin dan memberi minyak mesin jika diperlukan
•
Mencoba mesin sampai menghasilkan setikan yang baik.
• Mengisi benang pada kumparan • Melepas sepatu mesin • Memasang jarum mesin, kumparan dan rumah kumparan • Menurunkan gigi mesin, jika mesin jahit tidak dilengkapi dengan pengatur gigi mesin, gunakan plat bordir • Pengatur stik (jarak jahitan) diarahkan pada batas garis tengah • Memasang benang atas sesuai urutan jalannya benang • Mengatur tegangan benang sampai memperoleh tegangan benang yang diinginkan • Memasukkan dibawah
bahan
jarum
yang
mesin,
telah
diletakkan
kemudian
pada
menurunkan
pemidangan
pengatur
sepatu
mesin jahit b. Menggunakan mesin khusus untuk bordir • Membersihkan mesin dan memberi minyak mesin jika diperlukan • Mengisi benang pada kumparan • Memasang jarum mesin, kumparan dan rumah kumparan • Memasang benang atas sesuai urutan jalannya benang • Memasukkan bahan yang telah diletakkan pada pemidangan dibawah jarum mesin, kemudian menurunkan pengatur sepatu mesin jahit
B. Kunci Jawaban Latihan Kegiatan belajar II 1. Hasil fragmen suji cair penuh, setengah penuh dan penuh masing-masing harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan 2. Hasil
fragmen
loncat
pendek
harus
memenuhi
kriteria
yang
telah
ditentukan 3. Motif dan hasil fragmen loncat panjang harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan
Program Keahlian Tata Busana
34
Teknik Bordir
C.Kunci Jawaban Latihan Kegiatan belajar III Ke 7 fragmen yang dibuat dan benda jadi yang dibuat harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan Adapun kriterianya adalah sbb:
Ketepatan teknik
Kehalusan hasil bordiran
Program Keahlian Tata Busana
Keserasian motif dan warna
Kebersihan dan kerapihan
Kecepatan
35
Teknik Bordir
DAFTAR PUSTAKA
De Dillmont Therese. (tanpa tahun). Encyclopedia of needlework. France: De Dilmont house. Purwaningsih Nur Endah. 1999. Petunjuk Teknis Praktik MK Bordir Tingkat Dasar. Malang: P2T IKIP Malang. Ondori . (tanpa tahun). Easy Embroidery. Nagoya Japan: Olympuss Thread MFG. Co., Ltd. Viani, Anti Asta. 1997. Teknik Bordir. Malang: IKIP Malang.
Program Keahlian Tata Busana
36