Kode Kegiatan : R3 PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN DIFUSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET RAKYAT DI KAWASAN TRANSMIGRASI MENDUKUNG KORIDOR EKONOMI SUMATERA Badan Litbang dan Informasi Kemnakertrans Sri Najiyati, Danarti, Murdiatun, Slamet RTS, Linthon Damanik
I. PENDAHULUAN
Latar belakang 1. Karet : > Indonesia, negara dg lahan karet terluas di dunia (3,4 juta Ha Th 2010); luas kebun rakyat 2,9 juta Ha (80%) > Komoditas utama di Koridor Ekonomi Sumatera Tetapi : > Mutu karet Indonesia rendah a.l. karena petani tidak meguasai atau mengimplementasikan teknologi pengolahan karet (sesuai standar SNI). 2. Teknologi pengolahan karet yg dpt meningkatan mutu sudah tersedia. 3. Lembaga ekonomi memiliki potensi sebagai sarana pembelajaran dan difusi teknologi. 4. Kawasan transmigrasi : a. Potensial untuk pengembangan komoditas karet. b. Petani belum menguasai teknologi pengolahan, shg mutu karet rendah. b. Kelembagaan belum berfungsi sebagai sarana difusi teknologi pengolahan karet.
PERMASALAHAN
Pertanyaan penelitian 1. Kelembagaan ekonomi (kelompok tani, Gapoktan) umumnya belum efektif sebagai sarana pembelajaran dan difusi teknologi karet Bagaimana meningkatkan peran lembaga ekonomi sebagai sarana pembelajaran dan difusi teknologi karet di kawasan transmigrasi? 2. Kompetensi transmigran dalam pengolahan karet masih terbatas.
Bagaimana mendesiminasikan teknologi pengolahan karet kepada petani untuk menghasilkan Bokar yang bermutu
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI 1. Ruang Lingkup Kegiatan a. b. c. d.
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan
assesment teknologi yang sesuai penguatan kelembagaan difusi teknologi analisis kemanfaatan, kendala, dan menyusun strategi difusi teknologi
2. Fokus Kegiatan a. Penguatan kelembagaan sebagai sarana pembelajaran dan difusi teknologi b. Difusi teknologi pengolahan karet kepada petani untuk peningkatan mutu bokar
3. Desain Penelitian a. Penguatan kelembagaan dan difusi dilaksanakan melalui pelatihan, pendampingan, dan memberikan stimulan berupa peralatan dan bahan bagi peserta pelatihan b. Kegiatan dilaksanakan di KTM Sungai Rambutan Parit Prov. Sumatera Selatan c. Pengumpulan data : > Diskusi terfokus, observasi, wawancara. > Responden 25 petani peserta dan 25 petani non peserta d. Analsisis kemanfaatan : perbandingan antara kondisi sebelum dan sesudah kegiatan
4. Tahapan Kegiatan a. Persiapan b. Pelaksanaan kegiatan (pelatihan dan pendampingan) c. Monitoring dan Evaluasi d. Pelaporan
SINERGI KOORDINASI
No
Naman Lembaga
Lingkup /Bentuk Koordinasi
Capaian Koordinasi
1
Balai Penelitian Sembawa
Narasumber dan instruktur pelatihan
Bersama melakukan penjajagan, menyusun materi pelatihan, dan pelaksanaan pelatihan
2
Balitbanginov Prov Sumatera Selatan
Fasilitasi koordinasi dengan sektor terkait
Koordinasi lintas sektor di provinsi
3
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (provinsi dan Kabupaten)
a. Suplai data dan informasi kawasan transmigrasi b. Fasilitasi kegiatan pelatihan
a. Tersedianya data dan informasi b. Terlaksananya fasilitasi kegiatan
4
Dinas Perkebunan (provonsi dan Kabupaten)
a. Data dan informasi kebun karet b. Diskusi program tindak lanjut (Th 2013)
a. Tersedianya data dan informasi b. Tursusunnya program tindak lanjut (Th 2013)
5
Dit. Pengembangan Usaha Kemnakertrans
Diskusi program tindak lanjut (Th 2013)
Tersusunnya program tindak lanjut (Th 2013) 4
Kerangka, Strategi, dan Bentuk pemanfaatan Pelatihan + Stimulan Peningkatan kapasitas petani Peningkatan kapasitas SDM pengelola
Penerima Manfaat 1. Kelembagaan (2 unit) a. Gapoktan Kimtrans Rambutan b. Koperasi Desa Pule
Pendampingan Implementasi teknologi Peningkatan kapasitas lembaga Difusi ke petani Non peserta
2. Petani Petani Peserta
Signifikansi Pemanfaatan 1. 2. 3.
Produksi meningkat Mutu meningkat Pendapatan belum meningkat
Karena harga belum dibedakan sesuai mutu
Mutu Bokar meningkat
Petani Non peserta
Jumlah
50 orang
Mengimplementasikan.
Teknologi panen : 100 %
Jumlah
200 KK, potensial 900 KK
Mengimplementasikan
Teknologi panen : 12%
Pengolahan : 100%
Pengolahan : 4%
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN KTM Sungai Rambutan-Parit 1. Potensi Ke Depan a. Implementasi teknologi : akan berlanjut bila harga Bokar dibedakan sesuai mutu b. Mitra usaha : Bokar memenuhi standar mutu, seragam, jml layak angkut (min 2 ton/2 ming) c. Produksi karet di lokasi : 6.5 ton/2 ming 2. Rancangan Ke Depan a. Difusi teknologi ke petani lain (non peserta) agar mutu karet seragam b. Pendampingan kemitraan pemasaraan karet rakyat di kawasan transmigrasi 3. Strategi Pengembangan a. Synergi dg Dinas Perkebunan dan Dit. Pengembangan Usaha utk pembiayaan peralatan/bahan stimulan dan modal pemasaran b. Pendampingan teknologi dan kemitraan pemasaran 4. Tahapan Pengembangan a. Persiapan b. Koordinasi c. Pendampingan difusi teknologi d. Pemberian stimulan e. Pendampingan kemitraan (pemasaran) f. Monitoring dan evaluasi
Strategi di Lokasi lain ¾Penguatan kelembagaan sebagai sarana difusi teknologi ¾Sosialisasi teknologi pengolahan karet (diintegrasikan dg teknologi panen dan budidaya) ¾Memperlancar atau memfasilitasi distribusi peralatan pengolahan dan bahan koagulan ¾Mendorong terjadinya iklim yg kondusif bagi Bokar yg bermutu (membedakan harga Bokar 6 yang bermutu dan tidak bermutu
Koordinasi dengan Sektor Terkait
Pelatihan dan Pendampingan
Pemanfaatan Hasil Kegiatan
TERIMA KASIH Sri Najiyati Danarti Murdiatun Linthon Damanik Slamet RTS