PRO SIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Yogvakarta, 28 Agustus 2008
KLASIFlKASI LIMBAH INFEKSIUS CAIR DARI KEGIATAN PELA YANAN KESEHATAN PT APB-BATAN Sunardi,
Sukosrono
PTAPB-BATAN Yogyakarla
ABSTRAK KLASIFIKASI LlMBAH INFEKSIUS CAIR DARI KEGIATAN PELAYANAN MEDIS SUBBID PELAYANAN KESEHATAN PTAPB-BATAN. Telah dilakukan kegiatan penentuan golongan limbah cair infeksius hasil pelayanan kesehatan di Subbidang Pelayanan Kesehatan Bidang Keselamatan dan Kesehatan. Dari golongan tersebut dapat ditentukan baku mutu limbah dan selanjutnya sebagai dasar untuk menentukan karakter limbah dapat dilepas ke lingkungan. Kegiatan dilakukan dengan cara mengamati /pengukuran atau observasi langsung di lapangan. Data observasi diantaranya tentang kualitas dan karakteristik limbah cair, kuantitas dan debit limbah cair yang akan diolah. Data ini digunakan untuk untuk menentukan golongan limbah cair hasil pelayanan kesehatan di Subbidang Pelayanan Kesehatan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah limbah cair infeksius yang ditimbulkan dari Subbidang Pelayanan Kesehatan adalah tidak mengandung unsur radioaktif, mengandung bakteri, B-3, dan limbah domestik. Debit 250 sid 450 liter/hari« 50 m3/hari). Dari data ini jumlah skor = 42 dan tennasuk limbah cair golongan 11/ ABSTRACT CLASSIFICA nON LIQUID INFEKSIUS WASTE MEDICAL SERVICE SUBBID HEAL TH SERVICE OF PTAPB. The detennination of waste faction activitied of liquid infeksius waste result of health service of health has investigated. Subbidang Health Service of Area Safety and Health. Tthe faction can be detennined standard waste quality and hereinafter as basis for detennine waste character of liquid infeksius waste can be released to environment. The activity was do by perceiving/direct observation or measurement field. Observation data among others concerning liquid waste characteristic and quality, liquid waste debit and amount to be processed. This data is used to service health. The result showed that the infeksius liquid waste Subbidang Health.service of this activity is liquid infeksius waste is no radioactive element, there was bacterium, there was B-3, there was domestic waste. Debit 250 to 450 litre /day « 50 m3/day). Of this data scores amount = 42 and including faction liquid waste of 11/.
PENDAHULUAN diberbagai bidang Keberhasilan dan kemajuan pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat. Hal ini mempengaruhi meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencakup tenaga, sarana dan prasarana baik jumlah maupun mutu. Karena itu diptrlukan pengaturan untuk melindungi pemberi dan penerima jasa pelayanan kesehatan. Setiap orang mempunyai hak yang sarna dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dan wajib untuk ikut serta dalam memelihara dan 108
meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan lingkungan(l). Pelayanan kesehatan adalah suatu sarana upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat berfungsi sebagai tempat pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Sebuah fasilitas pelayanan kesehatan akan menghasilkan limbah medis. Limbah medis memerlukan pengelolaan khusus yang berbeda denganan limbah non medis. Limbah medis dan limbah non medis harus dipisahkan dOliam wadah yang berbeda. Pada umumnya limbah medis bersifat infeksius. Limbah infeksius mencakup pengertian limbah yang
ISSN 1410 -8178
Sunardi, dkk
PENELITIAN
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN PENGELOLAAN PERANGKAT
NUKLIR
Pusat Teknologi Akslerator don Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008
berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular(perawatan intensif), limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan darah, mikrobiologi serta dari poliklinik maupun ruang perawatan lisolasi penyakit menular. Limbah medis mencakup 2 hal yaitu limbah padat maupun limbah cairo Masing-masing memerlukan penanganan tersendiri. Keduanya mengandung potensi pencemaran lingkungan dan penularan penyakit. Untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya perlu dilakukan pengendalian terhadap pembuangan limbah cair ke lingkungan sesuai baku mutu Iimbah yang ditetapkan(2). Untuk upaya pelayanan kesehatan berjalan baik sedang tidak menimbulkan dampak pencemran pada lingkungan perlu dibuat Instalasi Pengclah Limbah Cair (IPLC) yang berfungsi menurunkan kandungan parameter pencemar dalam Iimbah, agar diperoleh limbah cair dengan kualitas yang lebih baik dan memenuhi Baku Mutu yang dipersyaratkan. Pengolahan limbah cair adalah suatu metode untuk mengurangi kadar polutan didalam limbah dengan cara pemisahan atau mengurangi sehingga didapat Iimbah h&sil olahan(effluent) yang memenuhi srandar baku mutu(3). Pemilihan sistem maupun proses pengolahan pada IPLC sangat dipengaruhi oleh debit, karakteristik limbah, ketersediaan biaya, teknologi dan kemudahan dalam pengopersian Ipemeliharaan dan luas lahan yang tersedia, rencana pengembangan kegiatan serta baku mutu Iimbah yang berlaku. Metode pengolahan tersebut meliputi 4 golongna utama yaitu pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, pengolahan secara biologis dan pengolahan lanjutan. Karakteristik limbah dari pelayanan medis atau rumah sakit secara umum hampir sarna dengan limbah rumah tangga, yaitu banyak mengandung zat organik yang ditunjukkkan oleh parameter BOD, COD, TSS, amonia dan mikroorganisme pathogen. Debit limbah cair yang dihasilkan dari rumah sakit dapat diperhitungkangkan dari jumlah karyawan, jumlah tempat tidur, tingkat hunian rata-rata dan ada tidaknya sarana penunjang lain. Debit limbah cair ± 85 - 95 % dari biasanya dapat diperkirakan jumlah air yang digunakan, untuk satu karyawan dibutuhkan ± 40 liter I hari Pcmbuangan limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan perlu dilakukan pengendalian dengan menetapkan klasifikasi atau baku mutu limbah cairo Sesuai dengan SK Gub. DIY. No. 65 tahun 1999 baku mutu limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan meliputi : Golongan I, Golongan II dan Golongan III. Tata cara penetapan golongan mutu limbah cair bagi pelayanan
Sunardi, dkk
kesehatan digo!ongkan sesuai dengan potensi dan debit limbah. Penentuan golongan mutu limbah cair ditentukan skor dari setiap unsur kualitatif dan besaran kualitati(12). Limbah cair fase air yang ditimbulkan dari kegiatan pelayanan medis di Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Bidang Keselamatan dan Kesehatan. PT APB- BAT AN Yogyakarta baku mutu limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan di tentukan dengan berdasar pada SK Gub.D1Y No.65 Th 1999 tentang baku mutu limbah cair bagi pelayanan kesehatan di Propinsi Daerah Istimewa Y ogyakarta yang disajikan pada lampiran Tabel 4, 5, 6 dan 7 .. Bagi kegiatan yang dalam penentuannya termasuk katagori limbah cair golongan IV, yang tidak diatur dalam SK Gub.D1Y No.65 Th 1999 pengelolaannya dilakukan oleh instansi yang membidangi. Penentuan golongan mutu Iimbah cair dilakukan minimal 2 tahun atau apabila terjadi perubahan unsur kegiatan dan debit limbah cair yang dihasilkan. Untuk menentukan golonganlklas limbah diperlukan data primer dan data skunder. Data primer merupakan data yang didapatkan dengan pengukuran atau observasi langsung di lapangan. Data primer adalah kualitas dan karakteristik air buangan dan debit air buangan. Klasifikasi limbah infeksius ini digunakan untuk menentukan golongan dari Iimbah cair hasil general chek up yang ditimbulkan dari Subbid. Pelayanan Kesehatan. Dari golongan tersebut dapat ditentukan baku mutu limbah dan selanjutnya sebagai dasar untuk menentukan karakter Iimbah yang dapat dilepas ke lingkungan. Pembuangan limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan perlu dilakukan pengendalian dengan menetapkan baku mutu Iimbah cairo Sesuai dengan SK Gub. DIY. No. 65 tahun 1999 baku mutu limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan meliputi : Golongan I, Golongan II dan Golongan III. Tata cara penetapan golongan mutu limbah cair bagi pelayanan kesehatan digolongkan sesuai dengan potensi dan debit Iimbah. Setiap orang mempunyai hak yang sarna dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal, dan wajib untuk ikut serta dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perseorangan, keluarga dan Iingkungan(l) Penentuan golongan mutu limbah cair ditentukan skor dari setiap unsur kualitatif dan besaran kualitati(12) . Pengolahan limbah cair adalah suatu metode untuk mengurangi kadar polutan didalam limbah dengan cara pemisahan atau mengurangi sehingga didapat limbah hasil olahan (effluent) yang memenuhi srandar baku mutu(])
ISSN 1410 -8178
109
PENELITIAN
PRO SIDING SEMINAR NASIONAL DAN PENGELOLAAN PERANGKAT
NUKLIR
Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008
TATA KERJA
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan
Pengumpulan data I. Data Primer Data primer ini merupakan data yang didapatkan dari pengamatan dan pencatatan hasil observasi langsung di lapangan. Data yang diperoleh adalah data debit limbah dan data karakteristik limbah yang disajikan pada Tabel. 1 dan 2 Tabel 1 menunjukkan bahwa debit tiap orang per hari adalah 20 sid 44,44 liter hal ini sesuai dengan pustaka bahwa debit limbah cair biasanya dapat diperkirakan ± 85 - 95 % dari jumlah air yang digunakan, untuk satu karyawan dibutuhkan ± 40 literlhari. Untuk debit limbah tiap hari dari 250 sid 450 liter, bila diambil maksimal debit limbah adalah 450 literlhari. Dari data dan pengamatan diperoleh hasil (Tabel 1) limbah cair infeksius yang ditimbulkan adalah 20 sid 50 liter/oranglhari, sedang debit 250 sid 450 literlhari Tabel 2 menunjukkan limbah cair infeksius tidak ada unsur radioaktif, ada bakteri, ada B-3, dan limbah domestik, dari data ini dapat digunakan untuk menentukan klasifikasi limbah sesuai cara yang ditentukan dalam SK GUB. DIY. No. 65 Tahun 1999, "Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan di DIY". Sedang dari Tabel 3 jumlah skor limbah yang dihasilkan Subbidang Pelayanan Kesehatan PTAPB adalah 42 (dihitung dengan cara seperti dalam SK GUB. DIY. No. 65 Tahun 1999, "Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Pelayanan Kesehatan di DIY" , dan sesuai tabel VII pada jumlah skor 42 atau 41 - 60 termasuk limbah cair golongan III.
Kertas merang, aquades, dll. Alat Unit pemipaan limbah, drum limbah, gelas ukur, selang plastik, dll. Langkah Kerja I. Penentuan debit limbah. a. Mula-mula diperiksa peralatan unit pemipaan limbah dari bak tavel sampai ke drum penampung limbah .. Disiapkan beberapa drum limbah cair yang siap sebagai penampung limbah cair hasil general chek up Subbid Pelayanan Kesehatan. Setelah kegiatan general chek up pada hari/tanggal itu selesai, diamati dan dicatat jumlah limbah yang tertampung pada drum limbah. b. Setelah volume limbah diketahui, limbah dengan dipo,pa dipindahkan ke bak 1\ pada bak pengolahan saluran limbah terpadu. Dengan cara yang sarna dilakukan untuk penentuan debit limbah setiap dilakukan gen.:ral chek up. 2. Karakterisasi limbah. Diambil kurang lebih 2 liter limbah yang tertampung dalam drum dianalisa fisikanya (suhu), kimianya( BOD,COD, TSS, NH2 bebas, P04, minyak/lemak/detergen, phenol, pH. NO), S04,dll), dan bakterinya. Dari hasil debit dan karakterisasi limbah dapat ditentukan skor limbah dan golongan limbah.
Tabei. 1 Data limbah cair yang dihasilakan dari kegiatan general Chek Up di PTAPB tahun 2007. Jumlah II 23-5-2007 22-5-2007 BTAFN 21-5-2007 10-5-2007 7-5-2007 9-5-2007 8-5-2007 250 270 BTAFN 24-5-2007 13 23-5-2007 270lt/hr 270 Jada ada adaJJJJEE Jumlah 24-5-2007 7-6-2007 6-6-2007 5-6-2007 450 400 375 310 9Reaktor 450lt/hr It II 11 BK2 300lt/hr 330lt/hr 400lt/hr 375 8-6-2007 6-6-2007 310lt/hr 7-6-2007 It/hr ada E 250 325 10 11 25-5-2007 911-6-2007 4-6-2007 5-6-2007 250lt/hr 32:'5It/hr adaEE Debit Debit 4-6-2007 300 330 BTAFN It 15 50limbah 27,00 23,07 Limbah pada tanggal 44,44 34,09 33,00 28,18 22,72 27,77 29,10 24,55 Tgi/Bi/Th Limbah Bidang limbah 20,00 (orang/literlhari) Keterangan No
Keterangan: JE = Jamur-endapan = Timbul jamur, Jamur berubah menjadi endapan dalam waktu sehari semalam
110
ISSN 1410 -8178
Sunardi, dkk
a. Salmonela
PRO SIDING SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR Pusat Teknologi Akslerator don Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008 Tabel .2. Data analisa limbah cair infeksius berbagai bidang di PTAPB tahun 2007. -8,1 - -- Mutu Limbah -°C - Cair dari Bidang (-) (-)2**.10° Reaktor 528 328 59 47 seVIOOml 28 12863 13 BKTPB K-2 53 6,9700 3,1410 0,0667 0,0028 0,0435 0,0199 0,0006 0,0669 0,0146 0,0272 66,73 8,0 8,1 28,75 36,71 0,0083 0,0533 0,0274 0,0236 9,1360 3,1720 38,1 2,63 Satuan mg/L mg/L 132,69/76,14**) 72,95 /43,78*) Parameter Suhu 1. BOD IV. RADIOAKTIVITY Bakt(~riColiform Akselerator
Keterangan: Sampel di uji di BBTKL Dep.Kes. RI Yogyakarta ** : kurang atau sarna dengan (-) : negatif K-2 : Keselamatan dan Kesehatan BKTPB :Bidang Kimia dan Teknologi Proses Bahan Tabel. 3. Penentuan jumlah skor limbah cair Subbidang Pelayanan Kesehatan. 10 -50 skor m3 50 ->Radioaktif 100 7520 42 Ihari Domestik B3 Bakteri Kualitas Jumlah limbah cair <100 Kuantitas limbah cair patogen m3lhari m3/hari Kegiatan
KESIMPULAN Dari data dan hasil perhitungan, dapat diambil kesimpulan, limbah infeksius cair yang ditimbulkan dari Subbidang Pelayanan Kesehatan tahun 2007 adalah limbah cair yang tidak mengandung unsur radioaktif, mengandung bakteri, mengandung limbah B-3, mengandung limbah domestik dan debit 250 sid 4502 « 50 m3lhari). Dari data ini jumlah skor = 42 dan termasuk limbah cair golongan 11\ DAFTAR PUSTAKA I. UNDANG-UNDANG RI NO. 23 TAHUN 1992 "TENTANG KESEHATAN"
Sunardi, dkk
2. SK GUB. DIY. NO.65 TAHUN 1999, " TENTANG BAKU MUTU LlMBAH CAIR BAGI KEGIATAN PELA YANAN KESEHA TAN DI PROPINSI DIY". 3. HARTININGSIH,lr.MS, " Karakteristik dan Pemilihan Proses Pengolahan Limbah Cair", Dep Kes. & KES.SOS.RI, BTKL, Yogyakarta.
TANYA JAWAB Purwoto ~ Bagaimana cara menghitung debit limbah per orang per hari? Sunardi
ISSN 1410 -8178
III
PENELITIAN
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN PENGELOLAAN PERANGKAT
NUKLffi
Pusat Teknologi Akselerator don Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008
~ Setiap general chek up tiap hari limbah ditampung dan diukur volumenya di bak penampung. selanjutnya dibagi dengan jumlah orang yang melaksanakan chek up Tri Suyatno ~ Apa yang dimaksud dengan limbah infeksius?
Sunardi ~ Limbah irifeksius adalah limbah yang berkaitan dengan penyakit memdar dan darah yang berpotensi menimbulkan bakteri yang dapat menularkan penyakit dan atau merusak lingkungan
LAMPI RAN Lampiran Tabel 4, 5, 6 dan 7 adalah diambil dari SK Gub.DlY No.65 Th 1999 tentang baku mutu limbah cair bagi pelayanan kesehatan di Propinsi Oaerah Istimewa Yogyakarta Tabel 4. Golongan mutu limbah cair bagi kegiatan pelayanan kesehatan negatif -Bq/L - ml 6,0 -Satuan 9,0 Limbah III 10.000 100 85 I0,1 10 3Ixl04 30 °C 3x102 2x 7x 7xl01 7xl02 104 II 10.000 5.000 Golon an Mutu sel/IOO Cair 7xlOi 35 negatif 75 30 80 4x 7xlO3 3xlO3 Ixl04 BQ/L 52IxI04 32103 1x Bq/L 0,2 1,00 0,25 7xl04 7xl02 3xl02 3x103 4x 4xI03 Ixl03 103 mgIL Kadar Maksimum 7xlOi 7xIOI lxl04 Bq/L Ix103 mgIL 0,50 3x negatif negati 103 f I. BOD Suhu I I. Bakteri Coliform 32P
112
ISSN 1410 -8178
Sunardi, dkk
beracun
PENELITIAN
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN PENGELOLAAN PERANGKA T NUKLIR
Pusat Teknologi Akslerator dan Proses Bahan Yogyakarta, 28 Agustus 2008
Tabel. 5. Data penentuan skor dari setiap unsur kualitatif dan besaran kuantitatif. KUANTITATIF ATIF Limbah CairSkor 18 75 No.KUALIT 40 20 6010 a. a.Unsur < 50 limbah m3 Ihari radioaktif
Tabel. 6. Penentuan nilai untuk menentukanjumlah skor. Bakteri <50 100 Domestik 50m3/hari -> 100 Kualitas m3 Ihari Kuantitas cair limbah cair patogen Iimbah m3lhari Pelayanan Kegiatan skor B3 Radioaktif Jumlah 2.3. Dst
Tabel. 7. Penentuan nilai untuk menentukan 41-60 81-00 LimbahI1\ cair 0-40 Jumlah 61-80 skor IV No. Golongan Golongan 111
golongan Iimbah cairo
••
I •.,.
W)
•....••
--
Sunardi, dkk
1
:
ISSN 1410 -8178
113