Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
KINERJA DINAS KESEHATAN KOTA PONTIANAK TERHADAP KUALITAS DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN PONTIANAK TENGGARA KOTA PONTIANAK Oleh:
DICKY RINALDI NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, 2015 email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian yang peneliti lakukan ini mengenai pengukuran kinerja dinas kesehatan terhadap kualitas dari pengawasan berkala depot air minum isi ulang. Melihat kenyataan mengenai kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi air minum isi ulang demikian besar, sehingga usaha depot pengisian air minum tumbuh subur dimana-mana sehingga dibutuhkan pengawasan. Dinas Kesehatan Kota Pontianak sebagai motor penggerak utama yang akan mendorong masyarakat untuk hidup sehat terutama terhadap air minum isi ulang yang akan dikonsumsi, diharap mampu mengupayakan pengawasan berkala terhadap kualitas depot air minum isi ulang. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan teori analisis pengukuran kinerja pengawasan yang dikemukakan oleh Bastian dalam Hessel (2005:175), pengukuran pengawasan ini menggunakan dua indikator yaitu indikator masukan (input) meliputi penerapan peraturan atau standarisasi pengawasan, fasilitas pengujian air minum, petugas pengawas yang kompeten, pengumpulan informasi dari depot yang akurat, dan lain sebagainya, dan indikator keluaran (output) yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik atau pun nonfisik.Hasil penelitian menunjukan bahwa dilihat dari dua indikator pengukuran kinerja yang digunakanyaitu indikator masukan (input) dan indikator keluaran (output), kinerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kunjungan rutin ke depot setiap bulannya untuk mengambil sampel air serta mengecek fisik dari bangunan depot. Pelaksanaan pengawasan ini juga sesuai dengan standarisasi pengawasan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Walaupun begitu,masih ditemui kendala diantaranya masih terdapat beberapa depot yang belum mendapatkn ijin resmi dari Dinas Kesehetan Kota Pontianak, sehingga luput dari pengawasan terhadap kualitas depotnya serta rendahnya kesadaran pemilik depot air minum isi ulang terhadap kegiatan-kegiatan penyuluhan yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak sehingga masih ditemui beberapa depot yang tidak memenuhi standar. Selain itu petugas pengawas dirasa masih kurang kompeten dan sering diperbantukan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak maupun UPTD Puskesmas. . Kata-kata kunci : Dinas Kesehatan, Depot Air Minum Isi Ulang, Pengawasan Berkala, Kota Pontianak.
1 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ABSTRACT Research that researcher do this regarding the health department performance measurement of the quality from the supervision periodically refill drinking water depot. Seeing the reality of the tendency for people to consume drinking water refill so great, so that drinking water depots businesses thrives everywhere so it takes control. Pontianak City Health Department as the main driving force that will encourage people to live healthy, especially towards of the refill drinking water that will be consumed, expected to be able to seek periodic monitoring of the quality of refill drinking water depot. This research used descriptive method with a qualitative approach. Researcher used the theory of performance measurement analysis supervision proposed by Bastian in Hessel (2005: 175), the measurement control uses two indicators: input indicators include the application of rules or the standardization of monitoring, testing facilities of drinking water, supervisors are competent, collecting of the information from depot accurate, and etc., and output indicators (output) is something that are expected to be reached directly from an activity in the form of physical or nonphysical. Finding of this research shown that views from the two indicators performance measurements used input indicators and output indicators, Pontianak city health department's performance is good enough. Seen from regular visits to the depot periodic every month, to take samples of the water and a physical check of the building depot. Implementation of supervision is also accordance to standardize the supervision of the Ministry of Health But still experiencing problems which are still found some refill drinking water depot at Pontianak southeast that has not received official permission from the health department Pontianak. With the result that so that escape from the supervision of the quality and the low awareness of the owners refill drinking water depot on the counseling activities by Health Department Pontianak so that are still found depot that does not meet standards. In addition supervisor still felt less competent and are often seconded to health department Pontianak os or health centers UPTD. Keywords : Health Department , Reffil Drinking Water Depot, Periodic Supervison , Pontianak City.
2 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kegiatan untuk pengadaan sumber-sumber
PENDAHULUAN
air baru setiap saat terus dilakukan. seperti Kebutuhan akan
air
bersih
halnya air minum isi ulang yang menjadi
semakin bertambah sebagai konsekuensi
jawaban
bagi
banyak
dari peningkatan jumlah penduduk.. Air
dimana
harga
yang
sangat diperlukan oleh tubuh manusia
sepertiga dari produk air minum dalam
seperti halnya udara dan makanan. Bagi
kemasan yang bermerek. Sehingga banyak
manusia air diperlukan untuk menunjang
rumah tangga yang beralih pada layanan
kehidupan, tentunya air tersebut harus
ini menyebabkan banyak depot-depot air
dalam kondisi yang layak untuk diminum
minum isi ulang bermunculan. Meski
tanpa menggangu kesehatan. Kualitas air
harga air minum depot isi ulang lebih
bersih
murah,
di
persyaratan Menteri
Indonesia
harus memenuhi
sesuai dengan Peraturan Kesehatan
RI
rumah tangga, ditawarkan
bisa
harus tetap memenuhi syarat
kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan
RI
No.907/MENKES/
No.907/MENKES/SK/VII/2002 dimana air
SK/VII/2002 Tentang Syarat- Syarat dan
yang digunakan untuk keperluan sehari-
Pengawasan Kualitas Air Minum.
hari kualitasnya harus memenuhi syarat
Kebutuhan Air di Kota Pontianak
kesehatan dan dapat diminum apabila telah
rata-rata rumah tangga golongan ekonomi
dimasak.Dari data yang dihimpun dari
menengah ke bawah adalah 169,11 liter per
Kementerian Kesehatan dan beberapa data
orang per hari Sementara untuk golongan
Badan
(WHO)
ekonomi menengah ke atas adalah 247,36
pada tahun 2012-
liter per orang per hari ini untuk keperluan
2013 volume kebutuhan air bersih bagi
mencuci tangan, menggosok gigi, mandi,
penduduk rata-rata di dunia berbeda, di
toilet, mencuci baju, mencuci piring,
negara maju air yang dibutuhkan adalah
memasak, menyiram tanaman dan mencuci
lebih kurang 500 liter per orang setiap hari
kendaraan.
(lt/or/hr) sedangkan di Indonesia ( kota
Tenggara Pemakaian air minum untuk
besar ) sebanyak 200-400
lt/or/hr.
golongan ekonomi menengah ke bawah
Kota
adalah 56.36 13 liter per orang per hari
Kesehatan
menyebutkan bahwa
(Sumber: Pontianak).
Dinas Seiring
Dunia
Kesehatan kemajuan
dan
sementara
Di
untuk
Kecamatan
golongan
Pontianak
ekonomi
peningkatan taraf kehidupan masyarakat,
menengah ke atas adalah 21.55 10 liter per
maka jumlah penyediaan air minum selalu
orang per hari, untuk memenuhi kebutuhan
meningkat untuk setiap saat. Akibatnya
air minum ini kecenderungan masyarakat 3
DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pontianak Tenggara mengkonsumsi air
ulang terhadap kualitas
minum isi ulang hal ini diikuti dengan
diproduksinya.
semakin banyaknya
Pontianak
depot-depot
air
Dinas
sudah
air
yang
Kesehatan
melakukan
Kota
beberapa
minum isi ulang yang terus mengalami
usaha seperti melakukan penyuluhan bagi
peningkatan, Berdasarkan data dari Dinas
pemilik depot air minum isi ulang serta
Kesehatan Kota Pontianak, depot yang
memberikan pelatihan terhadap karyawan
berada diwilayah Kecamatan Pontianak
yang bekerja di setiap depot air minum isi
Tenggara pada bulan desember 2013
ulang. Namun hal ini dirasa masih kurang
terdapat 24 depot air minum isi ulang,
efektif, sehingga masih perlu dilakukan
sedangkan pada bulan Agustus 2014 terus
pengawasan secara berkala.
mengalami peningkatan menjadi 35 depot air minum isi ulang. Dengan adanya peningkatan depot air minum isi ulang setiap
tahunnya,
tentunya
KAJIAN TEORI
tingkat
pengawasan terhadap depot air minum isi
Schermerhorn
mengatakan
ulang harus lebih ketat dan diperhatikan
Pengawasan
adalah
lagi, akan tetapi di Kecamatan Pontianak
menetapkan
ukuran
Tenggara, terbukti sampai tahun 2014 ada
pengambilan
tindakan
11 depot air minum isi ulang tidak
mendukung
pencapaian
mempunyai
Dinas
diharapkan sesuai dengan kinerja yang
Kesehatan, ini mengakibatkan depot-depot
telah ditetapkan tersebut. Controling is the
tak berijin tersebut luput dari pengawasan
process of measuring performance and
kualitas air oleh Dinas Kesehatan Kota
taking action to ensure desired result
ijin
resmi
dari
Pontianak. Kinerja Dinas Kesehatan Kota
Bastian mengemukakan
proses
dalam
kinerja yang
dapat
hasil
dalam Kinerja
dan
adalah
yang
Hessel suatu
Pontianak dalam melakukan pengawasan
proses untuk menetapkan pekerjaan apa
terhadap depot air minum isi ulang,
yang sudah dilaksanakan, menilainya dan
mengalami beberapa hambatan dimana
mengoreksi bila perlu, dengan maksud
masih ada pengusaha depot air minum isi
supaya
ulang yang belum mendapatkan sertifikat
dengan rencana semula. Artinya ada
Hygine Sanitasi dari Dinas Kesehatan Kota
keselarasan atau kesesuaian antara rencana
Pontianak hal ini disebabkan kurang
awal dengan proses pelaksanaan kegiatan
sadarnya pengusaha depot air minum isi
tersebut Untuk melihat hal tersebut ada dua
pelaksanaan
pekerjaan
sesuai
4 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
indikator yang diperlukan diantaranya
bahwa
yaitu :
menganalisis Kinerja Dinas Kesehatan
a)
Indikator masukan (input)
Kota Pontianak dalam mengawasi depot air
yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan
minum isi ulang di Kecamatan Pontianak
agar organisasi mampu menghasilkan
Tenggara yaitu pengawasan secara berkala.
produknya, baik barang atau jasa,
Kerangka Pemikiran Kinerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak Terhadap Kualitas Depot Air Minum Isi Ulang di Kec. Pontianak Tenggara
yang
meliputi kebijakan, informasi,
sumber
daya
sebagainya.
manusia
Hal
ini
dan
meliputi
penerapan peraturan atau standarisasi pengawasan b) Indikator keluaran (output) yaitu
sesuatu
yang
diharapkan
langsung dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik atau pun nonfisik Dari indikator
teori
tentang
pengukuran
pengawasan
dan
indikator-
kinerja
serta
dikaitkan
dengan
permasalahan yaitu menganalisis Kinerja
teori
ini
dapat
membantu
Kinerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak dalam melakukan pengawasan berkala terhadap kualitas depot air minum isi ulang di Kec.Pontianak Tenggara. Bastian dalam Hessel (2005;175) : 1. Indikator Masukan (input) : - Kebijakan - Informasi - Sumber Daya Manusia 2. Indikator Keluaran (output) : - Fisik - Non Fisik Terlindungnya masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat konsumsi air minum yang berasal dari depot air minum isi ulang.
Dinas Kesehatan Kota Pontianak dalam mengawasi kualitas depot air minum isi ulang di Kecamatan Pontianak Tenggara
METODE PENELITIAN
penulis memilih teori yang dikemukakan oleh
Bastian dalam Hessel (2005:175)
Untuk memudahkan menganalisis
yaitu .Indikator masukan (input), dan
dan mendapatkan informasi tentang kinerja
Indikator keluaran (output). karena kedua
dinas kesehatan kota Pontianak dalam
indikator
yang
mengawasi depot air minum isi ulang
tersebut
maka dalam penelitian ini penulis memilih
pengukuran
dikemukakan
oleh
kinerja
Bastian
dipandang lebih tepat dan lebih mampu
untuk
mengukur kinerja Dinas Kesehatan Kota
deskriptif
Pontianak dalam mengawasi kualitas depot
pendekatan dan analisis kualitatif dengan
air minum isi ulang di Pontianak Tenggara
tujuan
Dengan
yang cermat terhadap fenomena yang
demikian
dapat
disimpulkan
menggunakan dengan
jenis
penelitian
menggunakan
untuk menggambarkan
jenis
realitas 5
DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
terjadi
yang
digunakan
memecahkan
untuk
kesimpulan yang sebelumnya di analisis
masalah-masalah
melalui analisis interaktif sehingga dapat
berdasarkan fakta yang nampak. Dalam
penelitian
dipertanggung jawabkan.
ini
peneliti
menggunakan teknik purposive sampling
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu menggunakan cuplikan atau sampel pada
informan
yang
dianggap
lebih
Untuk mengukur kinerja Dinas
mengetahui tentang informasi yang akan
Kesehatan
ditelit.
instrument
pengawasan berkala Depot Air Minum Isi
data
peneliti
Ulang digunakan indikator-indikator, yaitu
teknik
wawanacara
indikator masukan (input) dan indikator
observasi dan dokumentasi. Wawancara
keluaran (output). Selain itu juga akan
dilakukan kepada informan-informan yang
dibahas
telah
menggunakan
menghambat kinerja Dinas Kesehatan Kota
wawancara mendalam (indepth interview)
Pontianak dalam pengawasan depot air
informan terdiri dari bidang PLPK dinas
minum isi ulang sebagai berikut :
Oleh
karena
pengumpulan mempergunakan
ditunjuk
itu,
dengan
Kota
mengenai
Pontianak
faktor-faktor
dalam
yang
kesehatan kota Pontianak, bidang hygine sanitasi puskesmas kecamatan Pontianak
a) Input (Masukan )
tenggara, dan pemilik depot air minum isi
1) Kebijakan.
ulang serta karyawan depot.
Peraturan Menteri Kesehatan RI
Dalam teknik analisis data, peneliti menggunakan model
interaktif
sebagai acuan maupun regulasi yang
(interactive model of analysis) yang di
mengatur mengenai kualitas air minum,
kemukakan oleh Miles dan Huberman
baik air minum dengan sistem perpipaan
model ini terdapat tiga komponen pokok
maupun air minum isi ulang dalam
yaitu reduksi data, sajian data, dan
kemasan. jelas bahwa tujuan pengawasan
penarikan simpulan,. Jadi proses penelitian
yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota
bermula dari pengumpulan data yang
Pontianak
kemudian
mengurangi
mendukung, secara
analisis
No.907/MENKES/SK/VII/2002 berfungsi
mengambil setelah
sistematis
data-data itu
dan
yang
menceritakan logis
terhadap
peristiwa yang terjadi sehingga dapat lebih mudah
dipahami
selanjutnya
yaitu
bertujuan
kecemasan
untuk
masyarakat
terhadap kualitas air minum isi ulang pada depot-depot air minum yang beredar di Kota Pontianak.
menarik 6
DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Langkah pengawasan berkala yang
Dapat
di
simpulkan
bahwa
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota
kurangnya petugas dilingkungan Dinas
Pontianak
Kesehatan
yaitu
kunjungan
dengan
setiap
melakukan
bulannya
Kota
Pontianak
cukup
serta
mempengaruhi kinerja pengawasan untuk
melakukan pengambilan sampel air minum
itu Dinas Kesehatan Kota Pontianak
yang dijual kepada masyarakat untuk
memberdayakan petugas Hygine Sanitasi
dilakukan pengujian bakteorologi, kimia,
di Puskesmas yang berada diwilayah
mikrobiologi seperti E.Coli dan total
kecamatan Pontianak tenggara.
bakteri coliform air minum isi ulang. Dapat
3) Informasi
disimpulkan bahwa Dinas kesehatan Kota
Kelancaran kegiatan pengawasan
Pontianak sudah menerapkan kebijakan
juga bergantung pada bagaimana petugas
tersebut
dengan
menghimpun informasi di lapangan. baik
prosedur yang tercantum dalam peraturan
itu laporan hasil pengawasan maupun
tersebut.
pendapat masyarakat.
dengan
baik,sesuai
Berbagai upaya yang dilakukan
2) Sumber daya manusia Demi
pengawasan
Dinas Kesehatan Kota Pontianak dalam
berkala, tentu dibutuhkan sumber daya
menjaga tingkat hygine air minum isi
manusia yang handal dan kompeten di
ulang dapat dikatakan sudah baik, sehingga
bidang pengawasan. berdasarkan informasi
masyarakat tidak merasa khawatir untuk
dari informan, petugas pengawas dirasakan
membeli depot air minum isi ulang
masih
melakukan
kurang
dikarenakan
jumlahnya.
luasnya
Hal
wilayah
ini Kota
b) Output ( Keluaran )
Pontianak sebagai area pengawasan. Untuk
1) Bentuk Fisik
membantu kinerja dinas kota Pontianak
Upaya
Dinas
Kesehatan
Kota
agar lebih efektif dalam mengawasi depot
Pontianak dalam menginformasikan hasil
air minum isi ulang dinas kota Pontianak
pengawasan
dibantu
disetiap
bulannya yaitu melalui surat keterangan
kecamatan yang berada di kota Pontianak,
hasil dari laboratorium dinas kesehatan
khusunya di Kec. Pontianak Tenggara
kota pontianak yang diberikan langsung
untuk
bertugas mengawasi depot air
kepada pemilik depot air minum isi ulang
minum isi ulang yang berada dibawah
untuk menjadikan bahan rujuan agar
pengawasan UPTD Pukesmas tersebut.
meningkatkan kualitas air isi ulang yang
UPTD
Puskemas
yang
dilakukan
setiap
dijual kepada masyarakat. 7 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Pengawasan yang dilakukan dinas
seharusnya
dinas
kesehatan
Kota
kesehatan kota Pontianak di kecamatan
Pontianak memberikan pembinaan kepada
Pontianak tenggara ini dibagi menjadi dua
depot-depot yang kualitas airnya tidak
wilayah yaitu di daerah bansir laut dan
memenuhi
bangka
dalam
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
pengawasan puskesmas kampung Bangka
depot air minum isi ulang dikota pontianak
dimana terdapat 8 depot air minum isi
sangat kuat.
belitung
laut
berada
ulang diantara kedelapan depot tersebut 4
standar
tersebut,
sehingga
2) Non Fisik
diantaranya telah memenuhi syarat total
Dalam meningkatkan pengawasan
californ dan e.coli sedang kan 4 depot
terhadap kualitas air minum isi ulang yang
tidak memenuhi syarat. Untuk wilayah
berada
bansir darat dan bangka belitung laut yang
khususnya pada Kec. Pontianak Tenggra
berada dalam pengawasan puskesmas parit
Dinas Kota Pontianak memiliki target yang
H. Husin II terdapat 27 depot air minum isi
ingin
ulang dimana 21 depot air minum isi ulang
masyarakat dari potensi pengaruh buruk
telah memenuhi syarat total coliform dan
akibat konsumsi air yang berasal dari depot
e.coli. dan 6 depot air minum isi ulang
air minum.
tidak memenuhi syarat coliform dan e.coli ini
diwilayah
dicapai
Kota
yaitu
Pontianak,
terlindungnya
Untuk tercapainya target yang ingin
karena adanya beberapa hal, yaitu
di capai Dinas Kesehatan Kota Pontianak
sumber air baku yang digunakan masih
melakukan langkah cepat yaitu menjaga
mengandung Coliform dan Escherichia
tingkat hygine air minum isi ulang yang
coli, proses penjernihan yang digunakan
terdapat di Kec. Pontianak Tenggara
sudah memenuhi peraturan yang berlaku,
terbukti berdampak positif bagi pengusaha
misalnya dengan menggunakan Ozonisasi
depot air minum isi ulang hal ini terlihat
atau menggunakan UV (Ultra Violet),
antusias masyarakat yang membeli air
tetapi dalam kenyataannya Coliform dan
minum isi ulang jumlahnya bertambah,
E.Coli masih belum dapat dihilangkan dari
masyarakat tidak takut dan merasa cemas
sumber
dalam
untuk mengkonsumsinya. Karena sudah
sudah dilakukan
dijamin kualitas air minumnya dimana
air
tersebut,
proses pengolahan dengan
baik tetapi
dan
peralatan
yang
setiap depot air minum isi ulang yang
digunakan masih belum memenuhi syarat
berada di Kec. Pontianak Tenggara pada
dan dalam pemeliharaan peralatan yang
khususnya sudah diawasi hygine sanitasi
digunakan masih kurang baik. fakta ini 8 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
air yang dijual kepada masyarakat oleh Dinas Kesehatan Kota Pontianak.
1) Indikator Masukan, yaitu segala sesuatu
yang
dibutuhkan
agar
Dalam mencapai target pengawasan
organisasi mampu menghasilkan
yang sempurna Dinas Kesehatan Kota
produknya, baik barang atau jasa,
Pontianak menemukan beberapa faktor
yang
dimana bisa saja yang menghambat kinerja
manusia,
maupun
dan sebagainya. Artinya meliputi
meningkatkan
kesehatan
kota
kinerja
Pontianak
dinas dalam
meliputi
segala
sumber
informasi,
daya
kebijakan,
penunjang
kegiatan
melakukan pengawasan berkala terhadap
pengawasan berkala oleh Dinas
depot air minum isi ulang di kota
Kesehatan Kota Pontianak terhadap
Pontianak kendala yang dihadapi dinas
depot air minum isi ulang di Kec.
kesehatan
kota
dalam
Pontianak
mengawasi
kualitas
dijual
meliputi penerapan peraturan atau
terutama pada pemilik depot air minum
standarisasi pengawasan, fasilitas
saja dimana mereka masih kurang sadarnya
pengujian
terhadap kualitas air yang mereka jual
pengawas
kepada masyarakat dan minimnya antusias
pengumpulan informasi dari depot
mereka
kegiatan
yang akurat, dan lain sebagainya.
penyuluhan yang daiadakan oleh Dinas
Dinas Kesehatan Kota Pontianak
Kesehatan Kota Pontianak
dalam pengawasan depot isi ulang
untuk
Pontianak air
yang
mengikuti
Dinas Kesehatan Kota Pontianak
Tenggara.
air
Hal
minum, yang
ini
petugas
kompeten,
dapat dikatakan cukup baik. Hal
sangat serius terhadap depot air minum isi
ini diindikasikan
ulang yang tidak berkualitas, karena
rutin ke depot secara berkala setiap
mengingat peraturan menteri yang sudah di
bulannya,untuk mengambil sampel
keluarkan sudah pasti harus dilaksanakan,
air
serta Visi dan Misi yang ingin dicapai oleh
bangunan
dinas kesehatan kota Pontianak yaitu
pengawasan ini juga sesuai dengan
menjadikan kota Pontianak sehat 2019
standarisasi
serta
dari kunjungan
mengecek depot.
fisik
dari
Pelaksanaan
pengawasan
dari
kemenkes. petugas pengawas dirasa masih kurang kompeten dan sering PENUTUP
diperbantukan di Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak maupun
a) Kesimpulan
UPTD Puskesmas 9
DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
2) Indikator Keluaran yaitu sesuatu
depot air minum isi ulang dikota
yang diharapkan langsung dicapai
pontianak sangat kuat. Hal ini di
dari suatu kegiatan yang berupa
sebabkan Pihak dinas kesehatan
fisik atau pun nonfisik. Dinas
kota pontianak memberikan ijin
Kesehatan Kota Pontianak akan
jika pengusaha depot air minum
dinilai kinerjanya dari ketaatan
sudah
menjalankan kegiatan pengawasan
kesehatan untuk di periksa syarat
berkala
prosedur,
dan ketentuan penjualan air minum
sehingga bisa dihimpun data akurat
isi ulang yang telah di tetapkan
mengenai kualitas depot air minum
Menteri Kesehatan RINo.
isi ulang, sehingga depot-depot air
/Menkes/SK/VII/2002.
minum isi ulang ini terpantau
Kegiatan yang dilakukan Dinas
kualitasnya.
Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Pontianak
mengawasi depot air minum isi
dalam pengawasan depot air minum
ulang
di
Pontianak
Tenggara
isi ulang di Pontianak Tenggara
mengalami
beberapa
hambatan
dapat dikatakan cukup baik, karena
yaitu rendahnya kesadaran pemilik
petugas Dinas Kesehatan Kota
depot air minum isi ulang terhadap
Pontianak
kegitan-kegiatan penyuluhan yang
tugasnya
ini
sesuai
dalam
melaksanakan
mengawasi
depot
air
melapor
kepada
Pontianak
dinas
907
dalam
diberikan Dinas Kesehatan Kota
minum isi ulang selalu berorientasi
Pontianak.
pada petunjuk pelaksanaan, tetapi juga melihat situasi dan kondisi masyarakat.
Hal
mengidentifikasi
bahwa
b) Saran – saran
ini
Berdasarkan
hasil
penelitian
Dinas
mengenai Kinerja Dinas Kesehatan Kota
Kesehatan Kota Pontianak sudah
Pontianak Terhadap Kualitas Depot Air
menuju ke arah yang lebih baik.
Minum Isi Ulang di Kecamatan Pontianak
Dinas Kesehatan Kota pontianak
Tenggara yang telah dilakukan, apabila
sudah
dilihat
melakukan
penyuluhan
pembinaan,
pengawasan
dari
kedua
indikator
yang
serta
digunakan untuk mengukur kinerja yaitu
pengujian air yang dijual, hal
indikator masukan dan indikator keluaran,
tersebut
maka dapat
membuat
tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap
dikatakan
bahwa Kinerja
Dinas Kesehatan Kota Pontianak Terhadap 10
DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Kualitas Depot Air Minum Isi Ulang di
3. Dinas Kesehatan Kota Pontianak harus
Kecamatan Pontianak Tenggara sudah
lebih sering melakukan pembinaan dan
cukup baik, meskipun belum maksimal.
penyuluhan
Untuk itu, peneliti mencoba memberikan
kepedulian serta pemahaman pemilik
beberapa saran sebagai bahan masukan
depot air minum isi ulang terhadap
dan pertimbangan bagi Dinas Kesehatan
kualitas air minum isi ulang dari
Kota
depotnya.
Pontianak
meningkatkan
dalam
upaya
kinerja
untuk
untuk
meningkatkan
pengawasan
terhadap kualitas depot air minum isi ulang di Kecamatan Pontianak Tenggara.
REFERENSI
Beberapa saran tersebut adalah sebagai Buku-Buku:
berikut: 1. Dinas Kesehatan Kota Pontianak harus dapat mengidentifikasi minum
isi
mempunyai
ulang
depot a i r yang
belum
ijin usaha dengan cara
melakukan
pengawasan
lebih
mendalam, dan memberikan sanksi tegas berupa pengumuman di surat kabar terhadap depot air minum isi ulang yang tidak mempunyai
ijin
usaha.
Dwiyanto, Agus dkk.2002. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta: Pusat Studi dan Kependudukan dan Kebijakan UGM. Hronec.1993. dalam R.M. Chandima Ratnayake. 2009. Evolution of Scientific Kumpulan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2. Untuk meningkatkan Kinerja Dinas Kesehatan Kota Pontianak Terhadap K u a l i t a s Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Pontianak Tenggara , maka Dinas Kesehatan Kota Pontianak harus
menambah
pengawas
jumlah
hygine
petugas
sanitasi
yang
kompeten, agar pengawasan berkala berjalan
lebih
lancar
dan
Keban , Yeremias T. 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik.Yogyakarta: Gava Media. Mahmudi. 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Management Towards Performance Measurement and Managing Systems for Sustainable
bisa
meningkatkan kinerja dan kualitas dari
Performance in Industrial Assets: Philosophical Point of View. Journal of
depot air minum isi ulang. 11 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN
Publika, Jurnal S-1 Ilmu Aministrasi Negara Volume 4 Nomor 2 Edisi Juni 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Technology Management & Innovation. Vol 4 No I p. 152-161. C1 Mohamad Mahsun. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Pedoman dan Pengawasan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Tahun 2003, Dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2003.
Sumber Lain www.forum.detik.com. Sedikit Masalah Tentang Air Minum. Diakses tanggal 20 April 2014
Ratminto & Septi Winarsih , Atik. 2005. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Skripsi Theo Karismajaya, 2013, Pengawasan Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyumas Terhadap Kualitas Air Minum Usaha Depot Air Minum Isi Ulang (Tinjauan Yuridis Pasal 10 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010): Universitas Jendral Soedirman Purwokerto Singarimbun, Masri & Effendi ,Sofian, 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT pustaka LP3ES Indonesia Sutopo, H. B . 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: UNS Press. Tangkilisan, Hessel Nogi S.. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Ukko, Juhani. 2008. The impacts of performance measurement on the quality of working life. Journal of Business Performance Management. Vol 10 No I p.86-98. Widodo, Joko . 2008. Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang: Bayumedia Publishing 12 DICKY RINALDI, NIM. E01110001 Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fisip UNTAN