ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN Escherichia coli dan Coliform PADA 3 DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KOTA MANADO Risky B. Tombeng, Bobby Polii, Sammy Sinolungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Di Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum, air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara penyakit diare termasuk dalam penyakit yang menduduki peringkat ke 2 dengan jumlah kasus 32.589. Sedangkan di Kota Manado kasus diare dideteksi yaitu sebesar 3,1%. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis kualitatif kandungan Escherichia coli & Total Bakteri Coliform pada air baku dan air minum hasil pengolahan 3 depot di Kota Manado. Jenis penelitian kualitatif analitik dari uji laboratorik dibandingkan dengan baku mutu air, selanjutnya dibandingkan dengan hasil deep interview pada ke 3 lokasi DAMIU. Sampel berjumlah 3 depot yaitu depot Marcelino (Mapanget), depot Golden (Kairagi), dan depot Ebony (Teling). Wawancara mendalam dilakukan pada pemilik, karyawan, dan konsumen depot. Pemeriksaan mikrobiologis dengan menggunakan Most Probable Number Test (MPN) terhadap sampel yang terdiri dari tiga tes, yaitu presumptive test, confirmative test, dan complete test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air Baku dan Air Minum Isi Ulang untuk ketiga depot masing masing depot Golden, depot Marcelino dan depot Ebony semuanya sudah terkontaminasi bakteri Coliform. Air baku dan air minum isi ulang untuk ketiga depot masing-masing depot Golden, depot Marcelino, dan depot Ebony didasarkan pada Total Bakteri Coliform semuanya sudah tidak memenuhi syarat kelayakan atau sudah berada diatas baku mutu 0 MPN/100 ml berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum. Kata Kunci : Depot air minum isi ulang, Bakteri Coliform
ABSTRACT In Indonesia, each person requires between 30-60 liters of water per day. Among water utilities is very important is the need to drink, the water must have special requirements so that the water does not cause the disease to humans. According to data from the North Sulawesi Provincial Health Office in diseases including diarrheal diseases are ranked No. 2 in the amount of 32 589 cases. While in Manado City diarrhea cases detected in the amount of 3.1%. This study aim to analyze the qualitative content of Escherichia coli and Total Coliform Bacteria in raw water and drinking water treatment outcomes 3 depots in the city of Manado. Qualitative research of analytical laboratory testing compared to water quality standards, then compared the results to a deep interview at 3 locations DAMIU. Samples totaling 3 depots namely depot Marcelino (Mapanget), depot Golden (Kairagi), and depot Ebony (Teling). In-depth interviews conducted with owners, employees, and consumers depot. Microbiological examination using the Most Probable Number Test (MPN) of the sample consisted of three tests, the presumptive test, confirmative test, and complete the test. The results showed that the Raw Water and Drinking Water Refill for each depot third Golden depot, depot and depot Ebony Marcelino everything is contaminated with bacteria Coliform. Raw water and drinking water refill for each depot third Golden depot, depot Marcelino, and Ebony depot based on the Total Coliform Bacteria everything is not meet eligibility requirements or standards have been above 0 MPN/100 ml by Regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia number 492 of 2010 concerning drinking water quality requirements. Keywords: Depot refill drinking water, coliform bacteria
PENDAHULUAN Menurut perhitungan WHO di negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60120 liter per hari. Sedangkan di negaranegara berkembang, termasuk Indonesia tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter per hari. Diantara kegunaan-kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum (termasuk untuk masak) air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat saat ini sangat bervariasi. Di kota besar, dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat juga mengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK), karena praktis dan dianggap lebih higienis. AMDK diproduksi oleh industri melalui proses otomatis dan disertai dengan pengujian kualitas sebelum diedarkan ke masyarakat. Akan tetapi, pada beberapa tahun terakhir ini masyarakat merasa bahwa AMDK semakin mahal, sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAMIU). DAMIU adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas. Ditinjau dari harganya air minum isi ulang (AMIU) lebih murah dari AMDK, bahkan ada yang mematok harga hingga 1/4 dari harga AMDK. Namun dari segi kualitasnya, masyarakat masih meragukan karena belum ada informasi yang jelas dari segi proses maupun peraturan tentang peredaran dan pengawasannya. Di Sulawesi Utara, kasus diare lebih banyak dideteksi berdasarkan gejala klinis yaitu sebesar 5,4% (Riskesdas, 2007). Penyakit diare termasuk dalam penyakit yang menonjol di Sulawesi Utara dengan menduduki peringkat ke 2 dan dengan jumlah kasus 32.589. Sedangkan di Kota Manado kasus diare dideteksi yaitu sebesar 3,1%. ( DinkesSulut, 2008).
Hasil pemaparan tersebut dan keterkaitan antara kebutuhan air minum isi ulang dan tingkat keamanannya dari cemaran bakteri yaitu Escherichia coli & Total Bakteri Coliform pada air baku dan air minum di depot air minum isi ulang (DAMIU) melatarbelakangi dilakukan penelitian ini pada 3 depot air minum isi ulang yang berada di wilayah Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian kualitatif analitik dari uji laboratorik dibandingkan dengan baku mutu air. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan pada 3 depot air minum isi ulang (DAMIU) yang berada di Kota Manado pada bulan maret sampai dengan mei 2013. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Kelas 1 (BTKL-PPM Kelas 1) Kota Manado. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah beberapa Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) yang ada di Kota Manado. Jumlah sampel ditentukan sebanyak 3 sampel masing-masing depot Golden di Kecamatan Kairagi, depot Marcelino di Kecamatan Mapanget dan depot Ebony di Kecamatan Teling. Dari masing-masing depot akan dianalisis sumber air baku yang digunakan dan air minum hasil pengolahannya. Sedangkan untuk melakukan deep interview akan dilakukan peneliti terhadap pemilik depot, karyawan, dan konsumen. Variabel Penelitian Variabel terikat (Dependent Variabel) yaitu Sumber Air Baku Depot dan Air Minum Hasil Pengolahan Depot. Variabel bebas (Independent Variabel) yaitu Jumlah
Kandungan Escherichia coli & Total Bakteri Coliform.
Pemeriksaan Kandungan Mikrobiologi Air Depot Dari hasil hasil analisis terhadap air baku dan air minum Depot menunjukkan bahwa pada pengamatan I di air baku disemua Depot (Golden, Marcelino dan Ebony) telah terkontaminasi Total Bakteri Coliform. Untuk air minum diketahui semua depot yang diteliti semuanya telah terdeteksi bakteri Escherichia Coli dan Total Bakteri Coliform. Pada pengamatan ke II di air baku 2 dari 3 sampel yang diteliti telah terdeteksi Total Bakteri Coliform. Sedangkan untuk air minum didapati bahwa semua depot yang diteliti tidak terdeteksi Total Bakteri Coliform dan Escherichia Coli. Pada pengamatan III untuk air baku didapati 1 dari 3 sampel yang diteliti telah terdeteksi bakteri Total Bakteri Coliform.
Instrumen Penelitian Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini: Air Baku depot, Air Minum Hasil Pengolahan depot, Uji laboratorium, Deep Interview, dan Komputer. Teknik Pengumpulan Data Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan wawancara kepada pemilik, karyawan dan konsumen yang berada di DAMIU dan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jumlah bakteri Escherichia coli & Total Bakteri Coliform pada air baku dan air minum hasil pengolahan 3 depot yang berada di Kota Manado. Pengolahan dan Analisis Data Untuk melihat tingkat kelayakan air minum maupun sumber baku air minum digunakan standar atau baku mutu kualitas mikrobiologi (uji bakteri) air minum pada manusia. Untuk melakukan uji bakteri digunakan metode Most Probable Number (MPN). Uji kualitatif koliform secara lengkap terdiri dari 3 tahap yaitu (1) Uji penduga (presumptive test), (2) Uji penguat (confirmed test) dan Uji pelengkap (completed test). Uji penduga juga merupakan uji kuantitatif koliform menggunakan metode MPN.
Analisis Jumlah Bakteri Coliform Dari hasil analisis jumlah bakteri coliform pada DAMIU yang diamati menunjukkan bahwa pada pengamatan I Depot Golden, Marcelino dan Ebony pada air baku banyaknya Total Bakteri Coliform adalah 170 MPN/100 ml; 130 MPN/100 ml dan 2,0 MPN/100 ml. Untuk air minum Depot jumlah bakteri Escherichia Coli dan Total Bakteri Coliform masing-masing Depot Golden 1,1 MPN/100 ml dan 3,6 MPN/100 ml; untuk Depot Marcelino 0 MPN/100 ml dan 2,2 MPN/100 ml; untuk Depot Ebony 2,2 MPN/100 ml dan 3,6 MPN/100 ml. Pada
HASIL DAN PEMBAHASAN No.
Depot
B 170
A 1,1
B 3,6
Hasil Analisis II AB AM A B A B 0 0 0
I AB
AM
Ket III AB
AM
1
Golden
A -
A -
B 0
A 0
B 0
2
Marcelino
-
130
0
2,2
-
4,5
0
0
-
240
0
3,6
3
Ebony
-
2,0
2,2
3,6
-
4,5
0
0
-
0
0
0
pengamatan II depot Golden, Marcelino, dan Ebony untuk air baku banyaknya Total
Bakteri Coliform adalah 0 MPN/100 ml; 4,5 MPN/100 ml; 4,5 MPN/100 ml. Untuk air minum depot, jumlah bakteri Escherichia Coli dan Total Bakteri Coliform masingmasing Depot Golden 0 MPN/100 ml dan 0 MPN/100 ml; untuk Depot Marcelino 0 MPN/100 ml dan 0 MPN/100 ml; untuk Depot Ebony 0 MPN/100 ml dan 0 MPN/100 ml. Pada pengamatan III depot Golden, Marcelino, dan Ebony untuk air baku banyaknya Total Bakteri Coliform adalah 0 MPN/100 ml; 240 MPN/100 ml; 0 MPN/100 ml. Untuk air minum depot, jumlah bakteri Escherichia Coli dan Total Bakteri Coliform masing-masing Depot Golden 0 MPN/100 ml dan 0 MPN/100 ml; untuk Depot Marcelino 0 MPN/100 ml dan 3,6 MPN/100 ml; untuk Depot Ebony 0 MPN/100 ml dan 0 MPN/100 ml. Analisis Uji Kelayakan Berdasarkan hasil analisis jumlah bakteri coliform dapat diketahui kelayakan air baku depot Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun 1990 tentang persyaratan kualitas air, untuk Air Baku atau Air Bersih yang aman dan layak untuk digunakan maka harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi Total Bakteri Coliform dengan standar 50 MPN/100 ml air (bukan air perpipaan) dan 10 MPN/100 ml air (air perpipaan). Pada pengamatan I didapati 2 dari 3 sampel air baku tidak layak dan tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu depot Golden dan Marcelino. Pengamatan II didapati 3 dari 3 sampel air baku depot layak dan memenuhi syarat kesehatan. Sedangkan untuk pengamatan III didapati 1 dari 3 sampel air baku depot tidak layak digunakan dan tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu depot Marcelino. Untuk kelayakan air minum hasil pengolahan depot berdasarkan hasil analisis jumlah bakteri coliform dapat diketahui Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010: Air minum
yang aman harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi Escherechia Coli atau Total Bakteri Coliform tinja dengan standar 0 dalam 100 ml air minum. Pada pengamatan I, 3 dari 3 sampel air minum hasil pengolahan depot yaitu depot Golden, Marcelino, dan Ebony tidak memenuhi standar kesehatan karena tidak sesuai dengan baku mutu. Pengamatan II didapati 3 dari 3 sampel air minum hasil pengolahan depot didapati layak dan memenuhi standar kesehatan karena hasil yang didapat masih mengacu pada baku mutu. Sedangkan untuk pengamatan III diketahui 1 dari 3 sampel tidak layak dan tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu depot Marcelino karena telah melampaui dari standar baku mutu. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun 1990 tentang persyaratan kualitas air, untuk Air Baku atau Air Bersih yang aman dan layak untuk digunakan maka harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi Total Bakteri Coliform dengan standar 50 MPN/100 ml air (bukan air perpipaan) dan 10 MPN/100 ml air (air perpipaan). Untuk air baku depot ditemukan kandungan Total Bakteri Coliform yang tertinggi pada penelitian ulangan ketiga yaitu 240 MPN/100ml (tabel 10) yang terdeteksi pada sampel depot di wilayah Kecamatan Mapanget. Penelitian yang sama telah dilakukan oleh Athena dkk (2004) yang menunjukkan hasil pemeriksaan kandungan tertinggi sebesar 1600 MPN/100 ml yang terdeteksi pada sampel air baku depot di wilayah Jakarta Utara, perbedaan dalam hasil penelitian ini terutama disebabkan karena lokasi dan waktu pengambilan sampel yang berbeda. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010: Air minum yang aman harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi Escherichia Coli atau Total Bakteri Coliform tinja dengan standar 0 dalam 100 ml air minum. Keberadaan Escherechia Coli atau Total Bakteri Coliform dalam air minum merupakan indikasi telah
terjadinya kontaminasi tinja manusia. Untuk air minum hasil pengolahan depot, kandungan Total Bakteri Coliform yang tertinggi sebesar 3,6 MPN/100ml yaitu masing-masing terdeteksi pada penelitian pertama pada sampel depot dilokasi Kecamatan Kairagi dan Kecamatan Teling dan pada penelitian ulangan yang ketiga yaitu pada sampel depot dilokasi Kecamatan Mapanget. Dari ke 3 sampel yang mengandung Total Bakteri Coliform pada penelitian pertama, hanya 2 sampel yang terdeteksi mengandung bakteri Escherichia Coli (tabel 8) yaitu pada depot Golden dan Ebony. Penelitian yang sama telah dilakukan oleh Athena dkk (2004) yang menunjukkan hasil pemeriksaan kandungan tertinggi sebesar 1600 MPN/100 ml yang terdeteksi pada sampel air minum hasil pengolahan depot di wilayah Jakarta Utara, perbedaan dalam hasil penelitian ini terutama disebabkan karena lokasi dan waktu pengambilan sampel yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Wandrivel dkk (2012), dari 5 sampel air minum di Kecamatan Bungus Kota Padang yang mengandung Total Bakteri Coliform terdapat 3 sampel yang terdeteksi bakteri Escherichia Coli.
depot Marcelino, depot Ebony didasarkan pada Total Bakteri Coliform semuanya sudah tidak memenuhi syarat kelayakan atau sudah berada diatas baku mutu.(0 MPN/100 ml). Permenkes RI nomor 492 th. 2010 ttg persyaratan kualitas air minum. 4. Tidak adanya penerapan peraturan pemerintah oleh pemilik depot yang mengatur tentang pedoman cara produksi depot yang baik sesuai dengan Kepmerindag RI tahun 2004.
PENUTUP Kesimpulan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Air Baku dan Air Minum Isi Ulang untuk ketiga depot masing masing depot Golden, depot Marcelino dan depot Ebony semuanya sudah terkontaminasi bakteri Coliform. 2. Jumlah bakteri Coliform masing-masing untuk air baku dan air minum isi ulang pada depot Golden 170 MPN/100 ml dan 3,6 MPN/100 ml, depot Marcelino 130 MPN/100 ml dan 2,2 MPN/100 ml,dan depot Ebony 2,0 MPN/100 ml dan 3,6 MPN/100 ml 3. Air baku dan air minum isi ulang untuk ketiga depot masing-masing depot Golden,
Athena , dkk. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli dan Escherechia Coli / Fecal Coli Air Minum dari Depot Air minum Isi Ulang di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi. (Online).(http://www.buletin.litbang. depkes.go.id/data/32_4-depot.pdf, Diakses pada tanggal 30 Februari 2013
Saran 1. Diperlukan pengawasan yang ketat dari Dinas Kesehatan dan BPOM terhadap depot air minum yang ada di Kota Manado 2. Perlu difasilitasi oleh pemerintah untuk membuat persatuan perusahaan pengelola depot air minum agar supaya pengawasan dan pembinaannya menjadi lebih mudah DAFTAR PUSTAKA Asmadi, Khayan, Kasjono H. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum.Yogyakarta : Penerbit Gosyen Publishing
Boekoesoe L. 2010. Tingkat Kualitas Bakteriologis pada Air Bersih di desa Sosial Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. (Online). (http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JI N/article/download/768/711)
BTKL-PPM Kelas 1. 2010. Instruksi Kerja Pengambilan Sampel Mikrobiologi. Manado
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492 /MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum
Depkes RI. 2007. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum
Dinkes
Sulut. 2008. Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara 2008. Manado: Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
Jasman.
2007. Manajemen Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan Kualitas Bakteriologis Air Minum Pada Depot di Kota Manado.Tesis.Yogyakarta : Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah Mada.
Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI Nomor : 651/Mpp /Kep/10/2004 Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya Mulia R. 2005. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Graha Ilmu Notoatmodjo S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo S. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Nuria M. 2009. Uji Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dari Depot Air Minum di Kabupaten Rembang. (Online). (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurna l/51092735_0216-7387.pdf)
Radji M. 2008. Pemeriksaan Bakteriologis pada Air Minum Isi Ulang di beberapa Depo Air Minum Isi Ulang didaerah Lenteng Agung dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan. (Online). (http://journal.ui.ac.id/index.php/mik/ article/download/1202/1107) Suprihatin B, Adriyani R. 2008. Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur. (Online). (http://journal.unair.ac.id/filerPDF/9. DAMIU_Bambang.pdf, Diakses pada tanggal 20 Februari 2013) Wandrivel R, dkk. 2012. Kualitas Air Minum yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Bungus Padang Berdasarkan Persyaratan Mikrobiologi.(Online). (http://jurnal.fk.unand.ac.id/articles/v ol_1no_3/129-133.pdf) WHO. 2008. Guidelines For Drinking-Water Quality Third Edition. Geneva : WHO Press Zulas M. 2012. Uji Bakteriologis Pada Air Minum Kantin Universitas Riau Binakarya KM 12,5 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. (Online). (http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456 789/2202/1/Marina%20Zulas%20080815132 6.pdf)