HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN 2014 Genda E. K. Randang* Woodford B. S. Joseph*, Paul A. T. Kawatu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado
ABSTRACT Background : Depot drinking water rechargeable (DAMIU) is processing industries that perform the process of raw water becomes drinking water and sell directly to consumers. Water drink produced by depot drinking water must meet health requirements. The goal of this research is got the simulation of higiene sanitation and the quality of bakteriologis drinking water on DAMIU in sub-district Tikala the City of Manado 2014. Methods : This research is survey of descriptive to a draft study pieces of latitude (cross sectional study). Population of DAMIU has 9 Depot and 23 staf. Samples DAMIU is the total population from staf samples and taken from each one depot using criteria inclusion and exclusion. Higiene sanitation DAMIU measured using format physical examination based on guidebook Implementation Higiene Sanitation Depot Drinking Water the Minister of Health. Bakteriologis quality tested investigating laboratory by using centrifugal test double tube with legal Permenkes Indonesian no. 492/MENKES/PER/IV/2010. Analyzed data in descriptive. Result : This result showed that the score higiene sanitation on 2 DAMIU (22,2%) Under limit the requirements > 70 and 7 DAMIU (77,8%) value 70. Based test result quality bakteriologis drinking water there are 4 DAMIU (44,4%) having results exceeds the requirements Total Coliform and E.coli and 5 DAMIU (55,6%) having results not exceeding the requirements that is 0 per 100 mls of water. Conclusions : There are 2 DAMIU (22,2%) that is not qualified higiene sanitation depot while 7 DAMIU (77,8%) qualified. Examination of the quality of bakteriologis drinking water known there are 4 DAMIU (44,4%) that is not qualified while 5 depot (55,6%) of being qualified. Suggestion : The owner of depot drinking water rechargeable expected to apply higiene sanitation depot with well, need to increase hygiene as well as treatment in equipment depot and do checking the quality, drinking water at regular intervals to prevent water drink produced secure and health. Keywords: Higiene Sanitation, Bakteriologis the Quality of Fresh Water DAMIU. ABSTRAK Latar Belakang : Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Untuk dapat langsung dikonsumsi, air minum yang dihasilkan oleh depot air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang higiene sanitasi dan kualitas bakteriologis air minum pada DAMIU di Kecamatan Tikala Kota Manado Tahun 2014. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif dengan rancangan studi potong lintang (cross sectional study). Populasi terdiri dari populasi DAMIU yang jumlahnya 9 depot dan petugas/karyawan depot yang jumlahnya 23 petugas/karyawan. Sampel DAMIU adalah total populasi dan sampel petugas/karyawan depot diambil 1 orang dari masing-masing depot dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Higiene sanitasi DAMIU diukur menggunakan Format Pemeriksaan Fisik berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Kementrian Kesehatan. Kualitas bakteriologis diuji melalui pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode uji tabung ganda dengan persyaratan sesuai Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor higiene sanitasi pada 2 DAMIU (22,2%) mendapatkan nilai dibawah batas persyaratan yang ditentukan yaitu < 70 dan 7 DAMIU (77,8%) mendapatkan nilai ≥ 70. Hasil pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum terdapat 4 DAMIU (44,4%) memiliki hasil melebihi batas persyaratan Total Coliform dan E.coli dan 5 DAMIU (55,6%) memiliki hasil tidak melebihi batas persyaratan yaitu 0 per 100 ml air. Kesimpulan : Terdapat 2 DAMIU (22,2%) yang tidak memenuhi syarat higiene sanitasi depot sedangkan 7 DAMIU (77,8%) memenuhi syarat. Pemeriksaan kualitas bakteriologis air minum diketahui terdapat 4 DAMIU (44,4%) yang tidak memenuhi syarat sedangkan 5 depot (55,6%) memenuhi syarat. Saran : Pemilik depot air minum isi ulang diharapkan dapat menerapkan higiene sanitasi depot dengan baik, perlu meningkatkan kebersihan serta perawatan pada peralatan depot dan melakukan pemeriksaan kualitas air minum secara berkala agar air minum yang dihasilkan aman dan sehat. Kata Kunci : Higiene Sanitasi, Kualitas Bakteriologis Air Minum, DAMIU.
Terdapat 9 DAMIU yang beroperasi
PENDAHULUAN Air Merupakan zat yang paling penting
Di wilayah Kecamatan Tikala Kota Manado
dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga
dan berdasarkan hasil wawancara dengan
per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari
petugas puskesmas disebutkan bahwa belum
air dan tidak seorangpun dapat bertahan
pernah
hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air
pengawasan higiene sanitasi kepada seluruh
(Chandra, 2006). Standar kualitas air minum
depot
yang memenuhi syarat dan aman bagi
pemeriksaan terhadap kualitas air minum
kesehatan
yang dihasilkan.
menurut
Peraturan
Menteri
dilakukan
dan
belum
pemeriksaan
pernah
dan
dilakukannya
Kesehatan RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010
Berdasarkan uraian latar belakang
yaitu di lihat dari unsur mikrobiologi, fisika,
di atas, maka peneliti terdorong untuk
kimia dan radioaktif.
melakukan penelitian tentang : “Higiene
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen. Untuk dapat langsung dikonsumsi, air minum yang
Sanitasi dan Kualitas Bakteriologis Air Minum pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kecamatan Tikala Kota Manado”.
dihasilkan oleh depot air minum harus
METODE PENELITIAN
memenuhi persyaratan kesehatan. Higine
Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif
sanitasi adalah usaha yang dilakukan untuk
dengan rancangan studi potong lintang (cross
mengendalikan faktor-faktor air
minum,
sectional. Populasi pada penelitian ini terdiri
penjamah, tempat dan perlengkapannya yang
dari populasi DAMIU yang jumlahnya 9
dapat atau mungkin dapat menimbulkan
depot dan petugas/karyawan depot dengan
penyakit atau gangguan kesehatan lainnya
jumlah 23 orang. Sampel DAMIU adalah
(Depkes, 2006).
total populasi dan sampel petugas/karyawan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
depot diambil 1 orang dari masing-masing
oleh Taib D (2012) di Kota Gorontalo
depot dengan menggunakan kriteria inklusi
tentang Aspek Kualitas Air dan Hygiene
dan eksklusi. Higiene sanitasi DAMIU
Sanitasi DAMIU mendapatkan hasil bahwa
diukur menggunakan Format Pemeriksaan
fasilitas sanitasi yang diteliti dari 9 depot
Fisik
terhadap 5 kategori penilaian berada pada
Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air
presentasi rata-rata sebesar (35,6%) yaitu
Minum. Kualitas bakteriologis air minum
tidak memenuhi syarat dan untuk uji
diuji
laboratorium menunjukkan dari 9 DAMIU
menggunakan metode uji tabung ganda
yang diteliti 2 diantaranya tidak memenuhi
dengan persyaratan sesuai Permenkes RI No.
syarat menunjukkan positif E.coli.
492/Menkes/Per/IV/2010.
dari
buku
melalui
secara deskriptif.
Pedoman
pemeriksaan
Pelaksanaan
laboratorium
Data
dianalisis
HASIL DAN PEMBAHASAN Higiene Sanitasi DAMIU Tabel 1. Distribusi Higiene Sanitasi pada 9 DAMIU di Kecamatan Tikala No
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Higiene Sanitasi Sumber Air Bahan baku Air minum Pengangkutan air baku memiliki izin pengangkutan air Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat beracun kedalam air Ada bukti tertulis/sertifikat air baku berasal dari sumber air tertentu Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum Pengawasan Proses Pengolahan Tendon air bahan baku terlindung dari sinar matahari Bahan tendon air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zatzat beracun kedalam air Tabung Filter Tabung filter terbuat dari bahan food grade dan mudah pemeliharaannya serta tahan tekanan tinggi Dimungkinkan dilakukan sistem back washing Micro Filter Bahan mikro filter terbuat dari bahan food grade Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan ukuran berjenjang Mikro filter masih sesuai masa pakai Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air Terdapat pompa stainless yang berkekuatan tinggi Terdapat alat petunjuk tekanan air Pipa penyalur menggunakan bahan food grade Peralatan Sterilisasi / Desinfeksi Terdapat peralatan sterilisasi, berupa Ultra Violet atau Ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainnya yang berfungsi dan digunakan secara benar Peralatan sterilisasi / desinfeksi masih dalam masa efektif membunuh kuman Pencucian Botol (gallon) Ada fasilitas pencucian botol (gallon) Ada fasilitas pembilasan botol (gallon) Pengisian Botol (gallon) Ada fasilitas pengisian botol (gallon) dalam ruangan tertutup Tersedia tutup botol baru yang bersih Tidak ada stock botol (gallon) yang telah diisi, lebih dari 1x24 jam di depot air minum Operator Berperilaku hidup bersih dan sehat Operator/penanggungjawab/pemilik memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus hygiene sanitasi depot air minum Pengawasan Tikus, Lalat dan Kecoa Terhindar dari tikus, lalat dan kecoa Lantai, Dinding dan Langit-langit Konstruksi lantai, dinding dan langit-langit kokoh dan kuat Pencahayaan Pencahayaan cukup baik Lain-lain Kegiatan Ada akses terhadap fasilitas sanitasi Secara umum terlihat bersih, rapih dan teratur Ada contoh produk air minum sebagai sampel
Memenuhi Syarat N %
Tidak Memenuhi Syarat N %
7 9 7
77,8 100 77,8
2 0 2
22,2 0 22,2
7
77,8
2
22,2
7
77,8
2
22,2
9
100
0
0
9
100
0
0
9
100
0
0
9
100
0
0
0
0,0
9
100
9 9 9
100 100 100
0 0 0
0 0 0
9 5 0
100 55,6 0
0 4 9
0 44,4 100
9
100
0
0
7
77,8
2
22,2
2 9
22,2 100
7 0
77,8 0
9 8
100 88,9
0 1
0 11,1
7
77,8
2
22,2
0
0
9
100
0
0
9
100
9
100
0
0
9
100
0
0
9
100
0
0
9 9 0
100 100 0
0 0 9
0 0 100
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa hasil observasi
higiene
sanitasi
untuk
syarat (100%) karena terbuat dari bahan food
variabel sumber air terdapat sub variabel
grade, terdapat lebih dari 1 mikro filter (µ)
bahan baku, izin pengangkutan air baku,
dengan ukuran berjenjang dan masih dalam
kendaraan
masa pakai.
tangki
air
depot
Bahan mikro filter semua memenuhi
serta
bukti
tertulis/sertifikat air baku berasal dari sumber
Peralatan
pompa
telah
memenuhi
air baku tertentu belum memenuhi syarat
syarat (100%) karena terbuat dari bahan
untuk 2 depot (22,2%) dan 7 depot (77,8%)
stainless, tetapi masih ada 4 depot (44,4%)
telah memenuhi syarat. 2 depot tidak
yang tidak memiliki alat petunjuk tekanan
memenuhi syarat karena air baku yang
air, serta semua depot menggunakan pipa
digunakan berasal dari air sumur dan belum
penyalur air yang tebuat dari bahan plastik
pernah dilakukan pemeriksaan laboratorium
yang
bakteriologis maupun kimiawi. Air baku
memungkinkan adanya kontaminasi terhadap
yang berasal dari air sumur berada dekat
air yang dihasilkan.
tidak
tara
pangan
sehingga
depot air minum sehingga tidak memerlukan
Semua depot menggunakan peralatan
izin pengangkutan air baku, kendaraan tangki
sterilisasi/desinfeksi ultraviolet dan ozonisasi
air dan bukti tertulis/sertifikat air baku
tetapi terdapat 2 depot
berasal dari sumber air tertentu.
memiliki peralatan sterilisasi tidak dalam
(22,2%)
yang
Penyimpanan tandon air baku pada 9
masa efektif membunuh kuman, terlihat dari
depot yang diteliti sudah memenuhi syarat
lampu indikator masa efektif UV yang tidak
(100%) karena disimpan ditempat yang tidak
hidup (off). Fungsi sterilisasi adalah untuk
terkena sinar matahari secara langsung serta
membunuh kuman patogen (Menperindag,
bahan tandon yang digunakan terbuat dari
2004). Terdapat 7 depot (77,8%) yang tidak
bahan
memiliki fasilitas pencucian botol namun
tara
pangan
yang
tidak
dapat
melepaskan zat-zat beracun kedalam air. Tabung filter pada semua depot telah
semua depot (100%) memiliki fasilitas pembilasan botol.
memenuhi syarat (100%) karena terbuat dari
Semua depot (100%) memiliki sarana
bahan tara pangan, mudah pemeliharaannya
pengisian air minum dalam ruang tertutup
serta tahan tekanan tinggi. Tetapi semua
tetapi masih ada 1 depot (11,1%) yang
depot tidak menggunakan tabung filter yang
menyediakan tutup botol baru yang tidak
memiliki sistem back washing. Sistem back
steril dan masih ada 2 depot (22,2%) yang
washing adalah cara pembersihan tabung
menyimpan botol yang sudah terisi air
filter dengan cara mengalirkan air tekanan
minum lebih dari 1x24 jam pada depot air
tinggi secara terbalik sehingga kotoran atau
minum.
residu yang selama ini tersaring dapat
membuat stock botol (gallon) yang telah diisi
terbuang keluar (Depkes, 2006).
lebih dari 1x24 jam, botol yang telah diisi
Pihak
depot
sebaiknya
tidak
sebaiknya
langsung
dibawah
konsumen
(Depkes, 2006).
tidak
memiliki
surat
keterangan
telah
mengikuti kursus operator depot air minum.
Operator atau karyawan pada semua
Pengawasan tikus, lalat dan kecoa,
depot tidak berperilaku hidup bersih dan
kondisi lantai, dinding dan langit-langit serta
sehat karena saat bekerja tidak menggunakan
pencahayaan semua depot telah memenuhi
pakaian kerja yang bersih dan rapih, tidak
syarat (100%). Dinding ruang pengisian
mencuci
melakukan
harus terbuat dari bahan yang licin, berwarna
pekerjaan dan merokok pada saat bekerja.
terang dan tidak menyerap sehingga mudah
Hasil yang sama dalam penelitian yang
dibersihkan (Menperindag, 2004). Akses
dilakukan
terhadap fasilitas
tangan
oleh
sebelum
Suprihatin
(2008)
di
sanitasi
semua
depot
Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau
memenuhi syarat (100%), tetapi tidak ada
tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
depot yang menyimpan contoh produk air
Isi Ulang didapatkan hasil bahwa semua
minum yang dijadikan sampel.
karyawan depot yang diteliti tidak pernah
Distribusi
berdasarkan
penilaian
mencuci tangan pada saat akan melakukan
higiene sanitasi depot dengan menggunakan
pekerjaan, tidak memakai pakaian kerja
format pemeriksaan fisik depot air minum isi
khusus,
ulang pada 9 depot dilihat pada tabel berikut
menangani
konsumen
sambil
merokok, hal ini dapat mencemari air yang
ini :
dihasilkan. Semua operator atau karyawan Tabel 2. Distribusi Penilaian Higiene Sanitasi pada 9 DAMIU di Kecamatan Tikala No
Kode Sampel
Bobot
Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Depot 1 Depot 2 Depot 3 Depot 4 Depot 5 Depot 6 Depot 7 Depot 8 Depot 9
65 73 75 63 84 80 76 78 80
Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat Memenuhi Syarat
Jika dilihat pada tabel 2 diketahui
penilaian tersebut dapat diketahui hasil
bahwa dari 9 depot ada 2 depot yang
penilaian higiene sanitasi pada 9 depot yang
mendapatkan nilai/skor < 70 dalam penilaian
diteliti terdapat 2 depot (22,2%) yang tidak
higiene sanitasi. Hal ini dapat dilihat dari
memenuhi syarat dan 7 depot (77,8%) yang
bobot penilaian yang didapatkan masing-
memenuhi syarat.
masing 65 dan 63. Berdasarkan hasil bobot
Kualitas Bakteriologis Air Minum Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
Manado, didapatkan hasil yang dapat dilihat
terhadap kualitas bakteriologis air minum
pada tabel berikut ini :
pada 9 DAMIU di Kecamatan Tikala Kota Tabel 3. Distribusi Kualitas Bakteriologis Air Minum pada 9 DAMIU di Kecamatan Tikala No.
Kode Sampel
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Depot 1 Depot 2 Depot 3 Depot 4 Depot 5 Depot 6 Depot 7 Depot 8 Depot 9
Kualitas Bakteriologis Air Minum (MPN/100ml) Total Coliform E.coli Hasil Kriteria Hasil Kriteria 0 MS 0 MS 1,1 TMS 1,1 TMS 0 MS 0 MS 1,1 TMS 1,1 TMS 1,1 TMS 1,1 TMS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 2,2 TMS 2,2 TMS
Ket: MS : Memenuhi Syarat
TMS : Tidak Memenuhi Syarat
Dari tabel 3, dapat diketahui bahwa
berbagai mikroba, virus patogen dalam air.
hasil pemeriksaan Total Coliform dan E.coli
Untuk mencegah terjadinya diare, air minum
pada 9 depot terdapat 4 depot yang memiliki
yang dikonsumsi harus bebas dari mikroba
hasil melebihi batas persyaratan kandungan
tersebut.
Total Coliform dan E.coli yang ditentukan
menyediakan air minum yang aman untuk
yaitu melebihi 0 per 100 ml dengan hasil 3
kebutuhan manusia merupakan syarat yang
depot masing-masing 1,1 dan 1 depot dengan
mendasar (Santoso, dkk. 2012). Untuk
hasil
menjamin kualitas air minum perlu dilakukan
2,2.
Dengan
demikian,
hasil
Oleh
pemeriksaan bakteriologis air minum pada 9
pengambilan
depot yang diteliti terdapat 4 depot (44,4%)
(Depkes, 2006).
yang tidak memenuhi syarat dan 5 depot (55,6%) yang memenuhi syarat. Hal ini
yang
digunakan,
peralatan
periodik
diteliti terdapat 2 depot (22,2%) yang tidak memenuhi syarat sedangkan 7 depot (77,8%) memenuhi syarat.
Air minum seharusnya terbebas dari Coliform dan E.coli agar aman untuk Salah
satu
penyakit
yang
berkaitan dengan kualitas air minum dan adalah
secara
menunjukkan bahwa dari 9 depot yang
yang
dan kondisi depot.
sanitasi
kemampuan
1. Hasil penelitian higiene sanitasi depot
digunakan, proses desinfeksi atau pengolahan
dikonsumsi.
sampel
itu
KESIMPULAN
mungkin dapat terjadi karena kualitas air baku
karena
diare
yang
disebabkan
2.
Hasil penelitian kualitas bakteriologis air minum pada 9 DAMIU menunjukkan 4 depot (44,4%) yang tidak memenuhi syarat dan 5 depot (55,5%) memenuhi syarat.
SARAN 1. Pemilik depot air minum isi ulang diharapkan dapat menerapkan higiene sanitasi
depot
dengan
baik,
perlu
meningkatkan kebersihan serta perawatan pada peralatan depot dan melakukan pemeriksaan kualiatas air minum secara berkala, agar air minum yang dihasilkan aman dan sehat. 2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas
diharapkan
mengoptimalkan
lebih
pembinaan
dan
pengawasan secara keseluruhan terhadap higiene sanitasi depot dan pemeriksaan kualitas air minum yang dihasilkan agar aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. 3. Perlu
adanya
ditambahkan
indikator
pada
lain
parameter
yang higiene
sanitasi depot yang diteliti untuk lebih mengetahui bakteriologis
adanya pada
air
kontaminasi minum
yang
dihasilkan.
DAFTAR PUSTAKA Chandra B. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: ECG Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaran Hygiene Sanitasi Depot Air Minum. Jakarta: Direktorat Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Menteri Kesehatan RI. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI. 2004. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 651/MPP/Kep/10/2004 tentang persyaratan teknis Depot air minum dan perdagangannya. Jakarta: Menteri Perindustrian dan Perdaganngan RI Santoso, Hardinsyah, Siregar, Pardede. 2012. Air Bagi Kesehatan: Edisi Kedua. Jakarta: Centra Communications Suprihatin B. 2008. Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 4, Nomor 2, 2008. (Online). (http://journal.lib.unair.ac.id/in dex.php/JKL/article/view/622/ 621). Diakses pada tanggal 11 september 2014 Taib D. 2012. Aspek Kualitas Air dan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Tahun 2012. Public Health Journal, Volume 1, Nomor 1, 2012. (Online). (http://ejurnal.fikk.ung.ac.id/in dex.php/PHJ/article/viewFile/1 51/70). Diakses pada tanggal 11 september 2014