HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO TAHUN 2014 Mohamad R. Dilapanga*, Woodford B.S. Joseph*, Hengky Loho* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya. Manusia membutuhkan air terutama untuk minum. Ketersediaan air di dunia ini begitu melimpah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Kebutuhan air minum di banyak Negara di dunia tidak sama satu sama lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang higiene sanitasi dan kualitas bakteriologis air minum pada Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kecamatan Sario Kota Manado. Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif dengan rancangan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua DAMIU yang berjumlah 6 depot dan semua petugas depot yang berjumlah 16 petugas. Sampel DAMIU adalah total populasi dan sampel petugas depot diambil 1 orang dari masing-masing depot. Penilaian menggunakan Format Pemeriksaan Fisik berdasarkan buku Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Kementrian Kesehatan. Kualitas Bakteriologis diuji melalui pemerisaan laboratorium dengan menggunakan metode uji tabung ganda dengan persyaratan sesuai Permenkes RI No. 492/MENKES/KES/PER/IV/2010. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil menunjukkan bahwa kondisi higiene sanitasi fisik dari 6 DAMIU (100%) secara keseluruhan telah memenuhi syarat. Untuk kualitas bakteriologis 2 DAMIU (33,3%) dari 6 DAMIU positif mengandung bakteri Coliform dan E.coli. Seluruh DAMIU (100%) telah memenuhi syarat higiene sanitasi berdasarkan pedoman pelaksanaan penyelenggaraan higiene sanitasi depot air minum dan terdapat 2 DAMIU (33,3%) tidak memenuhi syarat bakteriologis dan 4 DAMIU (66,7) telah memenuhi syarat bakteriologis. Pemilik depot air minum harus menerapkan Hygiene Sanitasi dalam pengelolahan depot air minum dan melakukan pemeriksaan kualitas air minum secara berkala, agar air minum yang dihasilkan aman dan sehat. Untuk penelitian selanjutnya perlu adanya indikator lain yang diteliti untuk mengetahui kontaminasi bakteriologis pada air minum. Kata kunci : Depot air minum Isi Ulang, Higiene Sanitasi, kualitas bakteriologis ABSTRACT Water is a necessity which its fulfilment can not be delayed. Human needs water, especially for drinking. The availability of water in the world is so abundant, but water which can be consumed for drinking by human is measly. Necessity for drinking water on many countries in the world is not similar each other. The purpose of this research is to gain an overview of the Hygene Sanitation and Bacteria Quality of Drinking Water in Drinking Water Refill Depot (DAMIU) in distric Sario Manado 2014. This research is a descriptive survey research design with cross-sectional approach. The population in this research is all DAMIU units with total 6 depots and all 16 officers. Sample of DAMIU is all the total population and sample of the officer is 1 for each. The measurement using a format based on the book of Physical Examination Guidelines for Implementation of Depot Water Sanitation Hygiene Ministry of Health. Bacteriological Quality is tested by laboratory tests using multiple tube test method in accordance as the requirements of Minister Regulation No.492/MENKES/KES/PER/IV/2010. Data were analysed descriptively. The results indicates that the physical condition of hygiene and sanitation of 6 DAMIU (100%) is overall qualified. For bacteriological quality, 2 DAMIU (33.3%) of 6 DAMIU is positive infected by Coliform bacteria and E.coli. A whole DAMIU (100%) has qualified to hygiene and sanitation according to hygiene and sanitation guidelines for the management of the drinking water depot and there are 2 DAMIU (33.3%) unqualified with bacteriological requirement and 4 DAMIU (66.7%) have been qualified. Owner of depot drinking water must apply Sanitation Hygiene in management for depot drinking water and drinking water quality checks in regular intervals, so that the production of drinking water is safe and healthy. Research in further chance will need the other indicators to determine the bacteriological contamination in drinking water. Key words: Drinking Water Refill Depot, Hygiene Sanitation, Bacteria Quality
Pendahuluan
air hasil pengolahan, jenis peralatan yang
Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa
digunakan, serta belum adanya pemeriksaan
ditunda
air
secara rutin terhadap kualitas air minum hasil
didunia ini begitu melimpah, namun yang
produksi. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu
dapat
untuk
dilakukan penelitian mengenai higiene sanitasi
keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari
dan kualitas bekteriologis air minum pada
total jumlah air yang ada, hanya sedikit saja
Depot Air minum Isi Ulang (DAMIU) di
yang tersedia sebagai air minum, sedangkan
Kecamatan Sario Kota Manado.
pemenuhannya.
dikonsumsi
oleh
Ketersediaan
manusia
sisanya adalah air laut. Namun di dunia, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minumn(Kumalasari, 2011). Usaha depot air minum yang tumbuh pesat dewasa ini memiliki arti penting dalam penyediaan air minum yang terjangkau oleh masyarakat. Dari berbagai kajian diketahui ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan kualitas air minum depot antara lain adalah ketidaktahuan para pemilik/operator depot air minum tentang penanganan kualitas air baku, pengelolaan dan penggunaan filter serta peralatan disenfeksi yang tidak benar. Untuk dapat langsung dikonsumsi, air minum yang dihasilkan oleh depot air minum harus memenuhi persyaratan kesehatan (Depkes RI,
Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei deskriptif dengan rancangan potong lintang (cross sectional). Populasi pada penelitian ini adalah semua DAMIU yang berjumlah 6 depot dan semua petugas depot yang berjumlah 16 petugas. Sampel DAMIU adalah total populasi dan sampel petugas depot diambil 1 orang dari masing-masing depot. Penilaian menggunakan Format Pemeriksaan Fisik berdasarkan buku Pedoman Higiene
Pelaksanaan Sanitasi
Penyelenggaraan
Depot
Air
Minum
Kementrian Kesehatan. Kualitas Bakteriologis diuji melalui pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode uji tabung ganda dengan persyaratan
sesuai
Permenkes
492/MENKES/KES/PER/IV/2010.
RI
No. Data
dianalisis secara deskriptif.
2010). Berdasarkan survei awal yang dilakukan pada bulan Mei secara mandiri didapati bahwa beberapa depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada di kecamatan Sario kota Manado masih belum melakukan pengolahan secara tepat dan benar, misalnya dalam penanganan
Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di 6 DAMIU yang berada di Kecamatan Sario Kota Manado pada bulan Juli sampai oktober 2014. Analisis sampel dilakukan di Labolatorium Balai Teknik Kesehatan
Lingkungan
dan
Pengendalian
Penyakit Kelas I (BTKLPP Kelas I) Manado.
pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang
Hasil dan Pembahasan Kondisi Higiene Sanitasi Fisik DAMIU Dari
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
didapatkan hasil secara keseluruhan kondisi higiene sanitasi fisik DAMIU di Kecamatan Sario Kota Manado Tahun 2014 yang di observasi Tabel 1.
dengan
menggunakan
format
dari
buku
Pedoman
Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum Kementerian Kesehatan tahun 2010 pada 6 DAMIU dapat di lihat pada tabel 1. Adapun hasil observasi dari higiene santasi fisik DAMIU sebagai berikut:
Distribusi Kondisi Higiene Sanitasi Fisik pada 6 DAMIU Di Kecamatan Sario Kota Manado 2014
No
Kondisi Higiene Sanitasi Fisik N
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pelaksanaan
Sumber Air Bahan baku Air minum Pengangkutan air baku memiliki izin pengangkutan air Kendaraan tangki air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat beracun ke dalam air Ada bukti tertulis/sertifikat air baku berasal dari sumber air tertentu Pengangkutan air baku paling lama 12 jam sampai ke depot air minum Pengawasan Proses Pengolahan Tendon air bahan baku terlindung dari sinar matahari Bahan tendon air terbuat dari bahan yang tidak dapat melepaskan zat-zat beracun ke dalam air Tabung Filter Tabung filter terbuat dari bahan food grade dan mudah pemeliharaannya serta tahan tekanan tinggi Dimungkinkan dilakukan sistem back washing Micro Filter Bahan mikro filter terbuat dari bahan food grade Terdapat lebih dari satu mikro filter (µ) dengan ukuran berjenjang Mikro filter masih sesuai masa pakai Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air Terdapat pompa stainless yang berkekuatan tinggi Terdapat alat petunjuk tekanan air Pipa penyalur menggunakan bahan food grade Peralatan Sterilisasi / Desinfeksi Terdapat peralatan sterilisasi, berupa Ultra Violet atau Ozonisasi dan atau peralatan desinfeksi lainnya yang berfungsi dan digunakan secara benar Peralatan sterilisasi / desinfeksi masih dalam masa efektif membunuh kuman Pencucian Botol (gallon) Ada fasilitas pencucian botol (gallon) Ada fasilitas pembilasan botol (gallon) Pengisian Botol (gallon) Ada fasilitas pengisian botol (gallon) dalam ruangan tertutup Tersedia tutup botol baru yang bersih Tidak ada stock botol (gallon) yang telah diisi, lebih dari 1x24 jam di depot air minum Operator Berperilaku hidup bersih dan sehat Operator/penanggungjawab/pemilik memiliki surat keterangan telah mengikuti kursus hygiene sanitasi depot air minum Pengawasan Tikus, Lalat dan Kecoa Terhindar dari tikus, lalat dan kecoa Lantai, Dinding dan Langit-Langit Konstruksi lantai, dinding dan langit-langit kokoh dan kuat Pencahayaan Pencahayaan cukup baik Lain-Lain Kegiatan Ada akses terhadap fasilitas sanitasi Secara umum terlihat bersih, rapih dan teratur Ada contoh produk air minum sebagai sampel
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Hasil Penilaian MS TMS % N %
6 6 6 6 6 6
100 100 100 100 100 100
0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
6 6
100 100
0 0
0 0
6
100
0
0
0
0
6
100
6 6 6
100 100 100
0 0 0
0 0 0
6 6 0
100 100 0
0 0 6
0 0 100
6 6
100 100
0 0
0 0
1 6
16,7 100
5 0
83,3 0
6 6 4
100 100 66,7
0 0 2
0 0 33,3
0
0
6
100
0
0
6
100
5
83,3
1
16,7
5
83,3
1
16,7
6
100
0
0
6 4 0
100 66,7 0
0 2 6
0 33,3 100
Berdasarkan tabel 1 di atas terlihat bahwa
3. Pencucian Botol
kondisi higiene sanitasi fisik DAMIU di
Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan
Kecamatan Sario Kota Manado tahun 2014
bahwa
adalah sebagai berikut:
pencucian botol terdapat 5 DAMIU (83,3%)
1. Tabung Filter
tidak memenuhi syarat.
Tabung filter air sebaiknya terbuat dari
untuk
Pembilasan
sub
variabel
seharusnya
fasilitas
dilakukan
bahan food grade, seperti stainless steel
dengan air dari kran dan disterilkan. Jika
atau
dilakukan pencucian maka harus dilakukan
poly-vinyl-carbonate.
Biasanya
terdapat dua buah tabung yang berisi pasir
dengan
aktif dan karbon aktif. Tabung filter ini
deterjen tara pangan dan air bersih dengan
harus tahan tekanan tinggi. System back
suhu berkisar 60-85°C, kemudian di bilas
washing adalah cara pembersihan tabung
dengan air minum / air produk secukupnya
filter dengan cara mengalirkan air tekanan
untuk menghilangkan sisa-sisa deterjen
tinggi secara terbalik sehingga kotoran atau
yang
residu yang selama ini tersaring dapat
(Menperindag, 2004).
terbuang
keluar
(Depkes,
2010).
menggunakan
dipergunakan
berbagai
untuk
jenis
mencuci.
4. Pengisian Botol
Berdasarkan tabel 1, untuk sub variabel
Fasilitas pengisian adalah sarana pengisian
sistem back washing di 6 DAMIU (100%)
produk air minum kedalam botol (galon)
tidak memenuhi syarat.
yang
2. Peralatan Pompa dan Pipa Penyalur Air
terdapat
dalam
ruang
tertutup.
Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan
Pompa air dan pipa penyalur sebaiknya
bahwa untuk sub variabel stok variabel
terbuat dari stainless, dengan kekuatan
terdapat 2 DAMIU (33,3%) tidak memnuhi
tekanan kurang lebih 3-5 kg/cm2, tekanan
syarat.
ini diperlukan untuk mendorong air melalui
5. Operator
berbagai macam filter yang ada. Alat
Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan
petunjuk tekanan air adalah alat yang
bahwa untuk semua sub variabel yang
berfungsi untuk memonitor tekanan air
diamati
hasil pemompaan dalam pipa penyalur
memenuhi syarat. Operator harus memakai
(Depkes, 2010). Berdasarkan tabel 1, dapat
pakaian kerja/seragam yang bersih dan
dijelaskan bahwa untuk sub variabel pipa
rapih. Operator harus melaksanakan praktek
penyalur di 6 DAMIU (100%) tidak
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),
memenuhi syarat.
tidak berkuku panjang, merokok, meludah,
di
6
DAMIU
(100%)
tidak
menggaruk, mengorek hidung/telinga/gigi pada waktu melayani konsumen, selalu
membiasakan mencuci tangan setiap kali
kerja yang nyaman dan menyenangkan
melayani konsumen (Depkes, 2010).
(Suma’mur, 2009)
6. Pengawasan Tikus, Lalat dan Kecoa
8. Lain-Lain Kegiatan
Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan
Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan
bahwa untuk variabel pengawasan tikus,
untuk sub variabel tempat pengolahan
lalat dan kecoa terdapat 1 DAMIU (16,7%)
terdapat
yang tidak memenuhi syarat.
memenuhi syarat. Untuk sub variabel
Bangunan dan bagian-bagiannya harus dipelihara dan dikenakan tindak sanitasi
pencegahan
masuknya
DAMIU
(33,3%)
tidak
sampel air di 6 DAMIU (100%) tidak memenuhi syarat.
secara teratur dan berkala. Harus dilakukan usaha
2
Untuk mewujudkan hygiene sanitasi
binatang
depot dibutuhkan fasilitas sanitasi seperti
pengerat (tikus), serangga dan binatang
tempat cuci tangan yang dilengkapi
kecil lainnya kedalam bangunan proses
dengan sabun pembersih dan saluran
produksi
limbah, jamban, tempat sampah dan
maupun
tempat
pengisian
(Menperindag, 2004). 7. Lantai, Dinding dan Langit-Langit Berdasarkan tabel 1, dapat dijelaskan bahwa untuk variabel lantai, dinding dan langit-langit terdapat 1 DAMIU (16,7%) yang tidak memenuhi syarat.
langit depot harus cukup kuat, aman bahan
tegel,
contoh
dihasilkan
sebagai
air
minum sampel
yang setiap
pengisian air baku (Depkes RI, 2010). Hasil
Penilaian Kondisi
Fisik Higiene
Sanitasi DAMIU Penilaian kondisi fisik higiene sanitasi depot
Konstruksi lantai, dinding dan langit
dengan
menyinpan
porselen,
atau
keramik/kedap air begitu juga dengan
dengan menggunakan format pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
kerja melihat pekerjaanya dengan teliti
Tabel 2. Distribusi Penilaian kondisi fisik higiene sanitasi pada 6 DAMIU di Kecamatan Sario Kota Manado No. Kode DAMIU Bobot Ket. 1 Depot 1 78 MS 2 Depot 2 82 MS 3 Depot 3 80 MS 4 Depot 4 78 MS 5 Depot 5 79 MS 6 Depot 6 76 MS *MS = Memenuhi Syarat
cepat dan tanpa upaya yang tidak perlu,
Pada
serta membantu menciptakan lingkungan
pemeriksaan fisik depot air minum isi ulang
dinding dan langit-langit kuat dan kokoh sehingga
dapat
mencegah
terjadinya
kebocoran atau pencemaran terhadap air minum isi ulang yang dihasilkan (Depkes 2010). Penerangan yang baik adalah penerangan yang memungkinkan tenaga
tabel
2
diketahui
bahwa
hasil
semua depot (100%) telah memenuhi syarat.
Hal ini dapat dilihat dari bobot penilaian yang
walaupun secara keseluruhan kategori kualitas
didapatkan yaitu 78, 82, 80, 78, 79 dan 76
fisik DAMIU telah memenuhi syarat, akan
sementara
dengan
tetapi kategori fisik apabila tidak dipelihara
menggunakan format pemeriksaan fisik depot
dan diperhatikan fungsinya akan menurun
air minum isi ulang dari buku Pedoman
sesuai dengan standarmasing-masing yang
Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi
dikeluarkan produsen peralatan DAMIU ada
Depot Air Minum Kementerian Kesehatan
batas waktu baik untuk penggantian peralatan
tahun 2010, pemeriksaan mencapai 70 atau
ataupun cara pemeliharaannya (Simbolon,
lebih, dinyatakan memenuhi persyaratan fisik
2012).
persyaratan
nilai
sedangkan nilai < 70 dinyatakan belum memenuhi persyaratan fisik. Berdasarkan
hasil
Berdasarkan observasi
depot,
kategori kondisi higiene sanitasi fisik dapat dijelaskan bahwa dari 6 DAMIU (100%), kondisi
higiene
Kualitas Bakteriologi Air Minum DAMIU
sanitasi
fisik
secara
hasil
penelitian
secara
keseluruhan kualitas bakteriologis air minum pada
DAMIU di Kecamatan Sario Kota
Manado Tahun 2014 dengan uji laboratorium dapat dilihat pada tabel 3 berikut:
keseluruhan telah memenuhi syarat. Namun, Tabel 3. Distribusi kualitas bakteriologis air minum No
Depot
1 2 3 4 5 6
Depot 1 Depot 2 Depot 3 Depot 4 Depot 5 Depot 6
MS = Memenuhi Syarat
Kualitas Bakteriologi Air Minum MPN/100ml Total Coliform E.coli Hasil Kriteria Hasil Kriteria 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS 0 MS >23 TMS >23 TMS >23 TMS >23 TMS
TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Berdasarkan tabel 4, dapat dijelaskan bahwa
digunakan masih mengandung Coliform dan
terdapat 3 DAMIU (66,7%) telah memenuhi
Escherichia coli, proses penjernihan yang
syarat untuk Total Coliform dan E.Coli dengan
digunakan sudah memenuhi peraturan yang
jumlah 0 MPN/100 ml, sedangkan 2 DAMIU
berlaku,
(33,3%) tidak memenuhi syarat untuk Total
Ozonisasi atau menggunakan UV (Ultra
Coliform dan E.Coli dengan jumlah >23
Violet), tetapi dalam kenyataannya Coliform
MPN/100 ml.
dan E.Coli masih belum dapat dihilangkan dari
Hal ini dimungkinkan karena adanya beberapa hal, yaitu sumber air baku yang
sumber
misalnya
air
dengan
tersebut,
dan
menggunakan
dalam
proses
pengolahan sudah dilakukan dengan baik,
tetapi peralatan yang digunakan masih belum
Kesimpulan
memenuhi syarat dan dalam pemeliharaan
Berdasarkan
peralatan yang digunakan masih kurang baik.
dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
Penelitian yang sama telah dilakukan oleh
hasil
penelitian
yang
1. Seluruh DAMIU (100%) telah memenuhi
Athena, dkk (2004) yang menunjukkan hasil
syarat
dari 38 DAMIU terdapat 11 DAMIU (28,9%)
pedoman
tidak memenuhi persyaratan kandungan total
higiene sanitasi depot air minum.
coli dan 7 DAMIU (18,4%) tidak memenuhi
telah
higiene
sanitasi
pelaksanaan
2. Terdapat
2
DAMIU
berdasarkan
penyelenggaraan
(33,3%)
tidak
persyaratan kandungan fecal coli. Menurut
memenuhi syarat bakteriologis dan 4
Athena,dkk (2004) ada beberapa faktor yang
DAMIU (66,7%) telah memenuhi syarat
dapat menyababkan adanya kandungan bakteri
bakteriologis.
dalam
air
minum,
antara
lain
terjadi
Saran
pencemaran pada saat pengolahan atau proses
1. Pemilik depot air minum harus menerapkan
pengolahan (filtrasi dan disinfeksi) yang
Hygiene Sanitasi dalam pengelolahan depot
kurang sempurna. Pada tahun 2012 penelitian
air minum dan melakukan pemeriksaan
yang sama juga dilakukan oleh Abdilanov
kualitas air minum secara berkala, agar air
(2012) terdapat 8 DAMIU (33,3%) dari 24
minum yang dihasilkan aman dan sehat.
DAMIU yang diteliti mengandung bakteri
2. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
E.coli. Menurut Abdilanov (2012) adanya
dan Puskesmas untuk lebih meningkatkan
kandungan bakteri E.coli disebabkan oleh
pembinaan dan pengawasan terhadap depot
lamanya sirkulasi air baku pada depot air
air minum sehingga menjamin kualitas air
minum isi ulang yaitu lebih dari 3 hari.
minum
Idealnya air bersih tidak mengandung organisme patogen, harus bebas dari bakteri
yang
dihasilkan
dan
tidak
merugikan masyarakat. 3. Untuk penelitian selanjutnya perlu adanya
yang menunjukkan indikasi kontaminasi tinja
indikator
manusia.
mengetahui kontaminasi bakteriologis pada
Kuman
Escherichia
coli
pada
umumnya mempunyai jumlah yang besar dalam tinja manusia, jadi pendeteksiannya perlu dilakukan setelah beberapa kali tingkat pengenceran. Terdapatnya organisme coli tinja, terutama Escherchia coli lebih meyakinkan adanya pencemaran oleh tinja dalam air (Simbolon, 2012).
lain
yang
diteliti
untuk
air minum. Daftar Pustaka Abdilanov D, Hasan W, dan Marsaulina I. 2012. Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kualitas Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Padang Tahun 2012. Jurnal Lingkungan dan Keselamatan Kerja Vol. 2, No. 3, 2013.
Athena, Sukar, Hendro M, D. Anwar M, dan Haryono. 2004. Kandungan Bakteri Total Coli dan Escherechia Coli/Fecal Coli Air Minum Dari Depot Air MinumIsi Ulang di Jakarta, Tanggerang, dan Bekasi. Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 32 No .4. Jakarta: Balai Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI. Departemen Kesehatan RI. 2010. Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Higiene Sanitasi Depot Air Minum. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI. Kumalasari F, Satoto Y. 2011. Teknik Praktis Mengolah Air Kotor Menjadi Air Bersih. Bandung: Laskar Aksara. Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI. 2004. Keputusan Menteri Perindustrian Dan
Perdagangan RI No. 651/MPP /Kep/10/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya. Jakarta: Menteri Perindustrian Dan Perdagangan RI. Simbolon V A, Santi D, Ashar T. 2012. Pelaksanaan Hygiene Sanitasi Depot Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjungpinang Barat Tahun 2012. Jurnal Lingkungan dan Keselamatan Kerja Vol.1, No.1, 2012, Hal 17-26. 2012. Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: CV Sagung Seto.