EFFECT OF QUALITY PRODUCTS, BRAND IMAGE AND PRICE TOWARDS PURCHASE DECISION (Studies in Buyer OBH Combi In Pharmacies in Semarang ) By : Novida Aristyowati , Maria Magdalena Minarsih 2), Aziz Fathoni 3) 1) Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang 1)
Abstract The company makes a profit by satisfying needs, desires and demands of consumers. It is that eventually takes a toll on the needs, desires and demands of consumers is greatly affect the product concerned. This study aimed to analyze the effect of product quality, brand image and price on purchase decisions OBH Combi brand drugs at pharmacies in the city of Semarang. The research sample of 130 respondents was initially determined by the sampling technique used was purposive sampling. In the development of reduced sample 4 respondents (not back and incomplete) so that the sample is used as much as 126 samples. Criteria sample of respondents who encountered was buying drugs OBH Combi brand in pharmacies in the city of Semarang, minimum age 17 years, often taking medication brand OBH Combi minimum've been taking the medication 5 times. The results showed that (1) there is a positive and significant influence between the quality of products on purchase decisions, (2) there is a positive and significant effect of brand image on purchase decisions, (3) there is a positive and significant effect of price on purchase decisions. Variation from product quality, product image and price in light of the decision of purchasing the remaining 40.2 59.8 amounted described other factors not examined.
Keywords: product quality, brand image, price and purchasing decision
1
Abstrak Perusahaan memperoleh laba melalui pemuasan kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen. Hal ini yang pada akhirnya membut kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen ini sangat mempengaruhi produk yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, citra merek dan harga terhadap keputusan pembelian obat merek OBH Combi pada Apotik di kota Semarang. Sampel penelitian awalnya ditentukan sebanyak 130 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pada perkembangannya sampel berkurang 4 responden (tidak kembali dan tidak lengkap) sehingga sampel yang digunakan sebanyak 126 sampel. Kriteria-kriteria sampel yaitu responden yang ditemui sedang membeli obat merek OBH Combi pada Apotik di kota Semarang, umur minimal 17 tahun, sering mengkonsumsi obat merek OBH Combi minimal sudah pernah meminum obat tersebut 5 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh positif dan signifikan antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian, (2) ada pengaruh positif dan signifikan antara citra merek terhadap keputusan pembelian, (3) ada pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian. Besar variasi kualitas produk, citra produk dan harga dalam menerangkan keputusan pembelian adalah sebesar 59,8 sisanya 40,2 dijelaskan factor lain yang tidak diteliti.
Kata kunci : kualitas produk, citra merek, harga dan keputusan pembelian.
2
diperlukan strategi pemasaran yang
PENDAHULUAN Obat batuk OBH sudah beredar
mampu
menarik
minat
konsumen
dan dipercaya masyarakat sebagai obat
dalam pembelian obat merek OBH
batuk yang aman selama 42 tahun.
Combi.
Sebagai pemimpin pasar obat batuk dengan
penguasaan
yang
merek OBH Combi memiliki desain
mencapai 35,1 % tidak bisa untuk
yang berbeda dengan produk obat
berdiam diri. PT. Combiphar sebagai
batuk merek lainnya. Kualitas produk
produsen obat batuk OBH perlu
obat merek OBH Combi juga berbeda
melakukan
pasar
Dilihat dari segi produk, obat
–
tindakan
tindakan
dengan merek lain yang ada di
strategis. Hal ini perlu dilakukan
pasaran. Obat merek OBH Combi
meskipun masih menguasai pasar obat
telah terbukti mempunyai kualitas,
batuk namun posisinya sudah diikuti
model
(ditempel)
sehingga
oleh
Komix,
Woods,
Mextril, Mixadin produk dari PT.
Compiphar
untuk
yang
banyak
baik
digunakan
Disamping kualitas produk, faktor
sebesar 33,9 % (Fajar, 2014). Eva
kemasan
masyarakat.
Kalbe Farma, tbk dengan penguasaan
Menurut
dan
lain yang mempengaruhi keputusan
(2014)
PT.
pembelian konsumen yaitu faktor citra
mempertahankan
merek (brand image).
Citra merek
pasar perlu melakukan strategi –
yang baik akan berdampak positif bagi
strategi
perusahaan
karena
mampu
kepuasan
kepada
diantaranya
adalah
terus
melakukan
edukasi
kepada
memberikan
masyarakat.
Caranya
dengan
konsumennya,
sehingga
dapat
menyentuh langsung target sasaran
meningkatkan daya tarik konsumen
atau konsumen OBH Combi.
Obat
untuk menggunakan suatu produk,
merek OBH Combi berusaha untuk
demikian pula semakin baik harga
memenangkan
untuk
produk obat merek OBH Combi, maka
merebut pangsa pasar atau minat
akan semakin meningkatkan keputusan
konsumennya.
pembelian konsumen.
persaingan
Oleh
karena
itu 3
Perumusan
masalah
dalam
menjelaskan
perilaku
konsumen
penelitian ini adalah bagaimana
adalah proses pengambilan keputusan
meningkatkan keputusan pembelian
dan aktivitas individu secara fisik yang
konsumen atas produk obat merek
dilibatkan
OBH Combi pada apotik di Kota
memperoleh, menggunakan atau dapat
Semarang.
mempergunakan barang - barang dan
dalam
mengevaluasi,
jasa. Pengertian tersebut mengandung TINJAUAN PUSTAKA
unsur
yaitu
proses
pengambilan
Pengertian Perilaku Konsumen
keputusan dan kegiatan pembeliannya,
Perilaku konsumen (Basu Swastha
proses pengambilan keputusan sebagai
dan T. Hani Handoko, 2007) adalah
kegiatan yang tampak (pembelian)
kegiatan - kegiatan individu yang
adalah
secara
pengambilan keputusan.
langsung
terlihat
dalam
akibat
atau
hasil
dari
mendapati dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalamnya proses
Kualitas Produk
pengambilan keputusan, persiapan dan
Kualitas produk adalah elemen
penentuan kegiatan - kegiatan tersebut.
kunci dalam penawaran pasar (market
Sedangkan menurut J.F. Engel (2004)
offering).
Perencanaan
bauran
perilaku
pemasaran
dimulai
dengan
konsumen
didefinisikan
sebagai tindakan - tindakan individu
memformulasikan suatu penawaran
yang secara langsung terlibat dalam
untuk
suatu
keinginan
usaha
memperoleh
dan
memenuhi
kebutuhan
pelanggan
atau
sasaran.
menggunakan barang - barang jasa
Pelanggan akan menilai penawaran
ekonomis termasuk proses - proses -
tersebut atas keistimewaan produk dan
pengambilan
yang
kualitas produk. Philip Kotler (2006)
mendahului dan menentukan tindakan
mendefinisikan bahwa kualitas produk
- tindakan tersebut.
adalah segala sesuatu yang dapat
keputusan
London dan Della Bitta (2004) dalam
Mangkunegara
ditawarkan ke suatu pasar untuk
(2002)
memenuhi keinginan atau kebutuhan 4
konsumen
pada
produk
yang
menurut Tjiptono (2003) adalah salah
berkualitas".
satu unsur bauran pemasaran yang merupakan satuan moneter (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan agar
Citra Merk Citra
merek
merepresentasikan
memperoleh hak kepemilikan atau
keseluruhan persepsi terhadap produk
penggunaan suatu barang dan jasa.
dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap produk itu.
Menurut
mendefinisikan produk/jasa
Sutisna
(2001)
bahwa
image
sebagai
jumlah
Keputusan Pembelian Keputusan merupakan
konsumen proses
disini
dari
seorang
dari
konsumen setelah melalui tahap-tahap
gambaran-gambaran, kesan-kesan dan
pertimbangan bagi konsumen untuk
keyakinan-keyakinan
memutuskan
yang
dimiliki
untuk
membeli.
oleh seseorang terhadap suatu obyek.
Konsumen
akan
menjumpai
Image
serangkaian
keputusan
yang akan
terhadap suatu produk/jasa
berhubungan berupa
dengan
keyakinan
sikap
dan
yang
diambil baik ditinjau dari harga,
preferensi
produk/jasa,
terhadap suatu merek/jasa.
promosi
dan
saluran
distribusinya, seperti dalam pembelian jasa
konsumen
dengan
Harga Harga merupakan satu variabel
akan
dihadapkan
serangkaian
keputusan
konsumen (Kotler, 2006).
pemasaran yang perlu diperhatikan
Sedangkan
proses
pengambilan
oleh perusahaan karena akan secara
keputusan dalam pembelian produk
langsung
dikemukakan
mempengaruhi
besarnya
oleh
Kotler
(2006)
volume penjualan dan laba yang ingin
bahwa proses pengambilan keputusan
dicapai oleh perusahaan dimana harga
membeli melalui lima tahap yaitu : 1)
disini diartikan sebagai nilai suatu
pengenalan masalah, 2) pencarian
barang atau jasa yang diukur dengan
informasi,3) evaluasi alternatif
sejumlah uang (Engel, 2004). Harga 5
Penelitian terdahulu Tabel 1: Penelitian Terdahulu No. 1.
2.
3.
4.
5.
Nama Peneliti, Tahun dan Judul Mohammad Thambrin (2010) dengan judul Pengaruh Brand Image Pelanggan Kartu Simpati terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura Bobby Yudhiarina (2009) dengan judul Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk, Merek dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Perusahaan Rokok PT. HM Sampoerna Bambang Pranoto (2008) dengan judul penelitian Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kendaraan Bermotor Nova Christian Immanuel Mamuaya (2008) dengan judul Pengaruh Variabel-variabel Retail Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Supermarket Kota Manado.
Variabel Penelitian dan Alat Analisis Variabel bebas : Brand image (Citra merek) Variabel terikat : keputusan pembelian Alat analisis data: Regresi Linier Variabel bebas : diferensiasi produk, merek, dan harga Variabel terikat : keputusan pembelian Alat analisis data: Regresi Linier Variabel bebas : harga dan kualitas produk Variabel terikat : keputusan pembelian Alat analisis data: Regresi Linier Variabel bebas : lokasi, produk, nilai dan karyawan Variabel terikat : keputusan pembelian Alat analisis data: Regresi Linier Faris Nabhan dan Enlik Variabel bebas : produk, Kresnaini (2005) dengan judul harga, lokasi, promosi, Faktor-faktor yang kelas sosial, pelayanan Berpengaruh terhadap Variabel terikat : Keputusan Konsumen dalam keputusan pembelian Melakukan Pembelian pada Alat analisis data: Rumah Makan di Kota Batu. Regresi Linier
6
Hasil Penelitian Hasil penelitian diperoleh bahwa Brand image (Citra merek) berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Hasil penelitian diperoleh bahwa diferensiasi produk, merek, dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Hasil pengujian diperoleh bahwa terdapat harga dan kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh antara lokasi, produk, nilai dan karyawan tergadap keputusan pembelian.
Hasil penelitian diperoleh bahwa produk, harga, lokasi, promosi, kelas sosial, pelayanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Kerangka Pemikiran Teoritis Gambar 1:Kerangka Pemikiran Teoritis Kualitas Produk (X1)
H1 Citra Merek (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
H2 H3
Harga (X3)
H4
H3 : Variabel Hipotesis Hipotesis dalam
Variabel berpengaruh
keputusan pembelian obat merek kualitas positif
OBH Combi pada Apotik di Kota
produk
Semarang.
dan
H4 : Variabel kualitas produk, citra
signifikan terhadap keputusan
merek dan harga secara simultan
pembelian obat merek OBH
berpengaruh posif dan signifikan
Combi pada Apotik di Kota
terhadap keputusan pembelian
Semarang. H2 :
Variabel berpengaruh
berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
penelitian ini
antara lain : H1 :
harga
citra positif
obat merek OBH Combi pada
merek
Apotik di kota Semarang.
dan
signifikan terhadap keputusan pembelian obat merek OBH Combi pada Apotik di Kota Semarang.
7
METODE PENELITIAN
Jenis dan Sumber data Data
Variabel Penelitian
yang
digunakan
dalam
Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu data primer yaitu
penelitian ini antara lain meliputi :
berupa data persepsi atau pendapat
a. Variabel bebas (independent),
responden mengenai kualitas produk,
yaitu kualitas produk (X1), citra
citra merek dan harga obat merek OBH
merek (X2) dan harga (X3).
Combi. Sumber data diperoleh dari
b. Variabel terikat (dependent), yaitu
penyebaran
keputusan pembelian (Y).
kuesioner
kepada
responden yang merupakan konsumen yang membeli obat merek OBH Combi pada Apotik di Kota Semarang.
Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini populasinya adalah para konsumen yang membeli
Metode Analisa Data
obat merek OBH Combi pada Apotik
Penelitian
ini
menggunakan
di kota Semarang dengan jumlah yang
metode analisis data kualitatif dan
tak terhingga.
Suharsimi
kuantitatif, dimana metode kuantitatif
(2002) sampel adalah sebagian atau
meliputi uji instrument (validitas dan
wakil
reliabilitas),
Menurut
populasi
yang
diteliti.
uji
asumsi
klasik
Mengingat jumlah populasi yang tidak
(multikolonieritas, heteroskedastisitas
diketahui dan tidak diketahui secara
dan normalitas), uji regresi linier
pasti,
berganda, uji hipotesis (uji t dan uji F)
maka
penentuan
sampel
menggunakan penetapan sampel dari
serta koefisien determinasi.
Samsubar (2003), sehingga diperoleh hasil ada 130 orang responden dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu 3 bulan yaitu dari tanggal 3 September 2014 sampai dengan 4 Desember 2014.
8
ANALISIS
DATA
DAN
PEMBAHASAN
mengetahui tingkat reliabel suatu alat
membandingkan nilai r hitung dengan
ukur.
nilai r tabel untuk degree of freedom (df) = n - k, apabila r hitung > r tabel, berarti pernyataan tersebut valid
(Ghozali,
2011:94).
Tabel 3:Uji Reliabilit No.
Variabel
1 2 3 4
Kualitas Produk (X1) Citra Merek (X2) Harga (X3) Keputusan Pembelian (Y)
Harga (X3) Keputusan Pembelian (Y)
r tabel 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173 0,173
Alpha Hitung 0,821 0,870 0,760 0,788
AC
Kriteria
0,6 0,6 0,6 0,6
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tabel 2: Uji Validitas Data r hitung 0,654 0,701 0,676 0,765 0,727 0,773 0,669 0,500 0,614 0,605 0,604 0,682
digunakan
Uji reliabilitas digunakan untuk
Uji validitas dilakukan dengan
Item X1_1 X1_2 X1_3 X2_1 X2_2 X2_3 X3_1 X3_2 X3_3 Y_1 Y_2 Y_3
untuk
b. Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Variabel Kualitas Produk (X1) Citra Merek (X2)
layak
sebagai instrumen penelitian.
Uji Instrumen
dinyatakan
sehingga
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Pada pengujian reliabilitas di atas, baik variabel kualitas produk (X1), citra merek (X2), harga (X3) serta keputusan pembelian (Y) dikatakan reliabel/handal/ajeg
dan
layak
digunakan untuk pengujian hipotesis selanjutnya Uji Asumsi Klasik
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
a. Multikolonieritas Berdasarkan pengujian validitas pada
Uji
multikolonieritas
bertujuan
variabel bebas (X) dan variabel terikat
untuk menguji apakah dalam model
(Y) di atas karena angka r hitung >
regresi
nilai r tabel (0,176). Dengan demikian
beberapa atau semua variabel bebas.
semua instrumen dinyatakan valid,
9
terdapat
korelasi
antara
Tabel 4: Uji Multikolonieritas Variabel Kualitas produk Citra produk Harga
Tolerance 0,586 0,500 0,597
Gambar 2: Hasil Uji Heteroskedastisitas
VIF 1,706 1,999 1,676
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa nilai VIF semua variabel bebas
Melihat gambar di atas terlihat tidak
jauh di bawah 10, sehingga dapat
ada pola yang jelas, serta titik-titik
disimpulkan
terjadi
menyebar di atas dan di bawah angka
multikolonieritas dalam data serta nilai
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
tolerance
semua
asumsi heteroskedastisitas. Hal ini
variabel bebas memiliki nilai tolerance
mengindikasikan bahwa penelitian ini
lebih besar dari 0,10 yang berarti tidak
tidak
ada korelasi antar variabel bebas yang
heteroskedastisitas,
nilainya
penelitian
tidak
menunjukkan
lebih
disimpulkan
dari bahwa
90%. tidak
Dapat
terjadi
ini
gangguan
asumsi sehingga
dapat
dibuktikan
kebenarannya secara ilmiah
ada
c. Normalitas
multikolonieritas antar variabel bebas
Uji normalitas bertujuan untuk
dalam model regresi.
menguji apakah dalam model regresi,
b. Heteroskedastisitas bertujuan
variabel pengganggu atau residual
untuk menguji apakah dalam model
memiliki distribusi normal atau tidak.
regresi terjadi ketidaksamaan variance
Untuk
dari
ke
variabel pengganggu normal ataukah
pengamatan yang lain. Jika variance dari
tidak, maka dapat dilakukan analisis
residual satu pengamatan ke pengamatan
grafik atau dengan melihat normal
yang lain tetap, maka sering disebut
probability plot (Ghozali, 2011:147).
Uji
heteroskedastisitas
residual
satu
homoskedastisitas
pengamatan
dan
jika
berbeda
disebut heteroskedastisitas. 10
menguji
apakah
distribusi
Gambar 3:Uji Normalitas Data
Persamaan garis linier berganda (yang dilihat dari koefisien standar atau standardized coefficients) didapatkan : Y = 0,885 + 0,318 X1 + 0,331 X2 + 0,268 X3 + e Pengujian Hipotesis
Berdasarkan grafik normal P – P Tabel 6: Uji t Hipotesis
Plot Regression di atas, terlihat titik–
Model
titik pada grafik masih menyebar
t
Sig.
(Constant)
1.071
.286
serta
X1
4.101
.000
penyebarannya mengikuti arah garis
X2
4.564
.000
X3
3.304
.001
disekitar
garis
diagonal,
1
diagonal, demikian juga pada grafik Histogram
juga
sebaran
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
data
mendekati garis normal. Hasil tersebut
a.Pengaruh
menunjukkan bahwa data penelitian
Kualitas
Produk
terhadap Keputusan Pembelian
terdistribusi secara normal.
t hitung variabel kualitas produk sebesar 4,101 > t tabel sebesar
Analisis Regresi Linier Berganda
1,65685 dan tingkat signifikansi
Analisis regresi linier berganda
sebesar 0,000 < taraf signifikansi
digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh
variabel
independen
terhadap
variabel
= 0,05 maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan
dependen.
terhadap keputusan pembelian dapat
Tabel 5: Analisis Regresi Linier Berganda
diterima. b. Pengaruh Citra Merek terhadap
Unstandardized Coefficients Model 1
B
Standardized Coefficients
Std. Error
Keputusan Pembelian t hitung variabel citra merek
Beta
(Constant)
.885
.826
X1
.318
.078
.304
X2
.331
.072
.366
X3
.268
.081
.243
sebesar 4,564 > t tabel sebesar
11
1,65685 dan tingkat signifikansi
Nilai F hitung sebesar 62,937 > F tabel
sebesar 0,000 < taraf signifikansi
2,68
= 0,05 maka hipotesis pertama yang
sebesar 0,000 < taraf signifikansi
menyatakan bahwa citra merek
0,05, sehingga hipotesis keempat yang
berpengaruh positif dan signifikan
menyatakan bahwa kualitas produk,
terhadap keputusan pembelian dapat
citra merek dan Harga secara simultan
diterima.
berpengaruh positif dan signifikan
c. Pengaruh Harga terhadap Keputusan
dengan
tingkat
signifikansi =
terhadap keputusan pembelian dapat diterima.
Pembelian t hitung variabel harga sebesar
Uji Koefisien Determinasi
3,304 > t tabel sebesar 1,65685 dan
Uji
tingkat signifikansi sebesar 0,001 < taraf signifikansi
sumbangan
digunakan adalah nilai Adjusted R
pembelian dapat diterima.
square, hal tersebut dikarenakan nilai
d. Pengaruh Kualitas Produk, Citra
Simultan
terhadap
Adjusted R square tidak rentan pada
Secara
penambahan variabel dependen.
Keputusan
Tabel 8:Uji Koefisien Determinasi
Pembelian Tabel 7:Uji F
Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
independen
2011:112). Dalam penelitian ini yang
dan signifikan terhadap keputusan
Harga
variabel
terhadap variabel dependen (Ghozali,
bahwa harga berpengaruh positif
dan
determinasi
digunakan untuk mengukur besarnya
= 0,05 maka
hipotesis pertama yang menyatakan
Merek
koefisien
Regression
449.211
3
149.737
Residual
290.257
122
2.379
Total
739.468
125
F 62.937
Sig.
R Adjusted Square R Square
Model
R
1
.779
a
.607
.598
Std. Error of the Estimate 1.54245
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
.000a
Nilai adjusted R2 sebesar 0.598
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
yang artinya variasi variabel keputusan pembelian 12
dapat
dijelaskan
oleh
variabel-varibael penelitian kualitas
probabilitas sebesar 0,001 < taraf
produk, citra merek dan harga sebesar
signifikansi
0.598 atau 59,8 persen, sementara sisanya
sebesar
40,2
= 0,05.
4. Kualitas produk, citra merek dan
persen
harga secara simultan berpengaruh
dipengaruhi oleh variabel-variabel lain
positif
di luar model.
keputusan pembelian, karena nilai F
dan
signifikan
terhadap
hitung sebesar 62,937 > F tabel 2,68 PENUTUP
dengan tingkat signifikansi sebesar
Kesimpulan
0,000 < taraf signifikansi
1. Kualitas produk berpengaruh positif
5. Nilai adjusted R sebesar 0.598 yang
dan signifikan terhadap keputusan
artinya variasi variabel keputusan
pembelian, karena nilai t hitung
pembelian dapat dijelaskan oleh
variabel kualitas produk sebesar
variabel-varibael penelitian kualitas
4,101 > t tabel sebesar 1,65685 dan
produk, citra merek dan harga
tingkat signifikansi sebesar 0,000 < taraf signifikansi
= 0,05.
2
sebesar 0.598 atau 59,8 persen,
= 0,05.
sementara sisanya sebesar 40,2
2. Citra merek berpengaruh positif
persen dipengaruhi oleh variabel-
dan signifikan terhadap keputusan
variabel lain di luar model.
pembelian, karena nilai t hitung variabel citra merek sebesar 4,564 > t tabel sebesar 1,65685 dan angka
Saran
probabilitas sebesar 0,000 < taraf signifikansi
3. Harga berpengaruh signifikan
Adapun saran-saran yang dapat
= 0,05.
terhadap
diajukan di dalam penelitian ini adalah positif
dan
sebagai berikut :
keputusan
1. Faktor
pembelian, karena nilai t hitung
berpengaruh
variabel harga sebesar 3,304 > t
kualitas positif
produk terhadap
keputusan pembelian konsumen
tabel sebesar 1,65685 dan angka
meningkat.
13
Hal-hal
yang
menunjukkan baiknya faktor ini
pembelian konsumen obat
dapat diindikasikan dalam hal :
merek OBH Combi. Oleh
daya tahan atau keawetan obat
karena itu pihak pimpinan
merek OBH Combi relatif lama,
obat merek OBH Combi
adanya
obat
hendaknya mengoptimalkan
merek OBH Combi, rasa dan
dalam hal keterjangkaun obat
aroma obat merek OBH Combi
merek OBH Combi, murah
tergolong baik.
dan
jaminan
kualitas
2. Citra merek berpengaruh positif terhadap
keputusan
penetapan
harganya
sesuai dengan kualitas obat
pembelian
merek OBH Combi.
konsumen meningkat dengan cara membujuk
konsumen
DAFTAR PUSTAKA
agar
Ambarwati, Dwi, 2003. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada CV. Jaya Abadi Ungaran. Skripsi.
memberikan pilihan utama dalam pembelian Combi.
obat
merek
OBH
Hal-hal
yang
perlu
diperhatikan tersebut antara lain : obat merek OBH Combi perlu meningkatkan
Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta.
pencitraan
produknya dengan promosi dan iklan di media massa dan media
Ghozali, Imam, 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
elektronik agar konsumen merasa senang dan bangga mengkonsumsi obat merek OBH Combi. Pihak
Hadi, Sutrisno, 2001, Statistik 1, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
produsen obat merek OBH Combi perlu memberikan jaminan kualitas
Kotler, Philip, 2006, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo.
produk dan memberikan kesan yang baik kepada konsumen. 3. Faktor
harga
berpengaruh
positif terhadap keputusan 14
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu, 2002, Perilaku Konsumen, PT. Eresco, Bandung
Thambrin, Mohammad, 2010. Pengaruh Brand Image Pelanggan Kartu Simpati terhadap Keputusan Pembelian Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura. Jurnal Penelitian.
Mamuaya, Nova Christian Immanuel, 2008. Pengaruh Variabel-variabel Retail Mix terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Supermarket Kota Manado. Jurnal Penelitian.
Tjiptono, Fandy, 2003. Strategi Pemasaran. Edisi II, Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Nabhan, Faris dan Kresnaini, Enlik, 2005. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Keputusan Konsumen dalam Melakukan Pembelian pada Rumah Makan di Kota Batu. Jurnal Penelitian.
Yudhiarina, Bobby, 2009. Pengaruh Strategi Diferensiasi Produk, Merek dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Perusahaan Rokok PT. HM Sampoerna. Jurnal Penelitian
Pranoto, Bambang, 2008. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Konsumen Membeli Kendaraan Bermotor. Jurnal Penelitian. Priyanto, R. Mardi, 2003. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Merek Mobil Buatan Korea terhadap Minat Beli Mobil Buatan Korea di Semarang. Skripsi. Samsubar, 2003. Pengantar Metode Statistik, Jakarta: LP3ES. Supranto, J., 2003. Statistika Teori dan Aplikasi, Jakarta : Erlangga. Sutisna, 2001, Perilaku Konsumen, dan Komunikasi Pemasaran, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
15