EFFECT OF QUALITY PRODUCTS, PRICE AND BRAND IMAGE ON PURCHASE DECISION ON NU GREEN TEA BEVERAGE PRODUCTS IN PADANG Sri Maiyuni1, Yulihar Mukhtar2, Yuhelmi2 Student Department of Management, Faculty of economics,University of Bung Hatta 2 Lecture Department of Management, Faculty of economics,University of Bung Hatta E-mail:
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] 1
ABSTRACT This study aims to determine the effect of product quality, price and brand image on purchase decisions on products Nu Green Tea Beverage in Padang. The sample in this study is that consumers who buy and mengkonsunsi product Nu Green Tea Beverage in Padang amounted to eighty respondents. The sampling technique is purposive sampling. The type of data used are primary data through questionnaires. Data analysis method used is multiple linear regression analysis. Test the hypothesis by using test t statistics to demonstrate the influence of the independent variables on the dependent variable partially or individual. Results of the study found that quality of product, price and brand image positive influence on purchase decisions At Nu Green Tea Beverage products in the city of Padang. Furthermore, the company advised on Nu Green Tea Beverage Products attention to the performance quality of the products, then offer prices for each product and improve its brand image. Keywords: Quality of product, price and brand image, purchasing decisions Teh merek Nu Green Tea merupakan
PENDAHULUAN
salah satu dari berbagai macam produk yang
Latar Belakang Pada pasar Indonesia, produk minuman
dikeluarkan oleh PT. ABC President Indonesia.
teh memiliki tingkat penetrasi sangat tinggi, hasil
Teh ini merupakan salah satu teh dari kategori
survei oleh berbagai lembaga riset antara lain:
teh
AC Nielsen, MARS, dan SWA sejak tahun 1999
Selanjutnya
hingga kini menunjukkan tingkat penetrasi pasar
penjualan dan market share teh dalam kemasan
untuk teh mencapai lebih dari 95 persen, tercatat
bulan Januari - April 2014 di Kota Padang
bahwa pembagian pasar industri minuman untuk
diperoleh hasil sebagai berikut :
hijau
dalam
kemasan
berdasarkan
siap
minum.
perkembangan
teh adalah sebesar 30 persen (SWA 10/XXI/1225 MEI 2005). Tabel 1.1 Perkembangan Penjualan dan Market Share Teh Dalam Kemasan Bulan Januari - April 2014 Merek Januari Februari Maret April Total
Nu Green Tea 57 49 62 61 229
Market Share (%) 33.1 25.7 30.5 28.8 29.4
Teh Dalam Kemasan / Kardus Frestea Green Market Share (%) 50 29.1 77 40.3 64 31.5 60 28.3 251 32.3
Teh Pucuk Harum 65 65 77 91 298
Market Share (%) 37.8 34.0 37.9 42.9 38.3
Sumber : Swalayan Smile Mart, 2014
1
Berdasarkan pada tabel 1.1 dapat dilihat
Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia
perkembangan penjualan dan pangsa pasar teh
bagi seseorang ketika mengambil keputusan.
dalam kemasan dari bulan Januari - April 2014.
Seorang pemasar harus menguasai berbagai hal
NU Green Tea berada di posisi ketiga dengan
yang
total penjualan dari Januari – April 2014
mengembangkan suatu pengertian bagaimana
sebanyak 229 kardus dengan pangsa pasar
sebenarnya
29,4%, sedangkan frestea green berada di
keputusan. Pemasar haruslah mengidentifikasi
peringkat ke dua dengan total pejualan periode
siapa yang membuat keputusan membeli, jenis–
yang sama sebanyak 251 kardus dengan pangsa
jenis membeli dan tahap-tahap dalam proses
pasar
pembelian
32,3%.
Sedangkan
diposisi
pertama
dapat
mempengaruhi
seorang
pembeli
konsumen
dan
membuat
dimiliki ole te pucuk harum dengan total
Menurut Kotler dan Keller (2009:178)
penjualan 298 kardus dengan pangsa pasar
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
38,3%.
keputusan
pembelian
konsumen
yaitu
Berdasarkan survey awal April 2014 juga
rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk
ditemukan alasan para konsumen kurang dalam
dan jasa, harga, distribusi dan komunikasi,
memilih NU green tea di kota Padang sebagai
kemudian rangsangan lain berupa ekonomi,
berikut dari 20 konsumen yang mengkonsumsi
tekonologi, politik dan budaya, selanjutya
NU Green Tea 20% konsumen menyatakan NU
dipengaruhi psikologi konsumen yang dilihat
green tea harganya jauh di atas pesaing, 35%
dari
menyatakan varian rasa masih terbatas, 10%
memori serta karakteristik konsumen yang
menyatakan rasa tehnya alami namun di jual di
dilihat dari faktor budaya, sosial, pribadi dan
toko
psikologis dan proses pengambilan keputusan
sangat
terbatas
dengan
rasa
yang
motivasi,
persepsi,
pembelian
keluaran produk ABC yang memiliki citra merek
pembelian tertentu yang terdiri dari pengenalan
bagus, namun produk ini jarang melakukan
masalah,
promosi sehingga konsumen kurang tau dengan
alternartif, keputusan pembelian, serta perilaku
varian
pasca pembelian.
memberikan
yang dimiliki. indikasi
Fenomena
pencarian
informasi,
keputusan
evaluasi
keputusan
Daya tarik produk tidak dapat dilepaskan
konsumen dalam membeli teh hijau dalam
dari harga seperti uang, waktu, kegiatan kognitif,
kemasan siap minum di kota Padang khususnya
upaya prilaku, nilai dan penetapan harga (Peter
nu green tea menjadi fenomena yang menarik
dan Olson, 2000:221) dan kualitas produk seperti
untuk diteliti.
kinerja,
Schiffman
dan
bahwa
ini
menimbulkan
dan
diinginkan, 35% menyatakan meski produknya
rasa
yang
pembelajaran
Kanuk
ciri-ciri
keistimewaan
tambahan,
(2007:485)
keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, daya
mendefenisikan bahwa keputusan adalah seleksi
tahan, serviceability, estetika dan kualitas yang
terhadap dua pilihan alternatif atau lebih.
dipersepsikan (Garvin dalam Tjiptono, 2008:25). 1
Harga akan cenderung menjelaskan kualitas
dikomunikasikan dan diserahkan beserta atribut
produk
produk seperti : kualitas produk, fitur produk dan
barang
tersebut.
Kini
konsumen
cenderung menuntut harga yang sesuai dengan
rancangan produk.
kualitas produk, apalagi konsumen wanita. Mereka lebih memperhatikan unsur harga dan kualitas
produk.
Kemampuan
Salah satu tujuan dari
pelaksanaan
pengetahuan
kualitas produk adalah untuk mempengaruhi
konsumenpun sekarang itu semakin berkembang.
konsumen dalam menentukan pilihannya untuk
Konsumen
menggunakan
akan
tetap
mempertimbangkan
produk
buatannya
sehingga
manfaat terbesar yang akan diterimanya yang
memudahkan konsumen dalam pengambilan
selanjutnya bersedia membayar lebih banyak
keputusan
pembelian.
untuk kenyamanan, penampilan, kehandalan dan
konsumen
tentang
prestise yang dirasakan dari kualitas produk yang
dijadikan dasar terhadap proses keputusan
baik untuk dibelinya.
pembelian
konsumen
Selanjutnya
Setiadi
Ditinjau dari segi harga juga sangat
Pemahaman
kualitas
perilaku
produk
(Sutisna,
dapat
2001:26).
(2003:106) mengatakan
penting, karena setiap harga akan mengarah ke
Konsumen dengan citra yang positif terhadap
tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu
suatu
akan memiliki berbagai dampak pada tujuan
melakukan pembelian.
pemasaran perusahaan. Dalam kasus normal
merek,
lebih
Berdasarkan
memungkinkan
uraian
untuk
ringkas
latar
keduanya berhubungan terbalik dimana semakin
belakang dan fenomena tersebut peneliti tertarik
tinggi harga semakin rendah permintaan. Dalam
untuk melakukan penelitian dengan berjudul:
kasus
kurva
“Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Citra
naik.
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Pada
menaikkan
Produk Minuman Nu Green Tea Di Kota
barang-barang
permintaan Sebuah
bergengsi,
kadang-kadang
perusahaan
bergerak
minuman
harganya dan menjual lebih banyak minuman
Padang”.
alih-alih lebih sedikit. Kadang-kadang konsumen menerima harga mahal untuk mengindikasikan
Rumusan Masalah
produk yang lebih baik. Meskipun demikian, jika
Berdasarkan latar belakang masalah yang
harga terlalu tinggi, tingkat permintaan mungkin
telah
turun (Kotler dan Keller, 2009:78) oleh Karena
permasalahannya sebagai berikut:
itu, penetapan harga yang tepat perlu mendapat
1. Bagaimana
perhatian yang besar dari perusahaan. Selanjutnya
Kotler
&
diuraikan,
maka
pengaruh
dirumuskan
kualitas
produk
terhadap keputusan pembelian pada produk Amstrong
(2006:354) mengatakan pengembangan suatu
minuman Nu Green Tea di kota padang? 2. Bagaimana
pengaruh
harga
terhadap
produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat
keputusan pembelian pada produk minuman
yang
Nu Green Tea di kota padang ?
akan
diberikan.
Manfaat
ini
2
3. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap
Kotler
&
Amstrong
(2006:354)
produk
merupakan
keputusan pembelian pada produk minuman
mengatakan
kualitas
Nu Green Tea di kota padang
kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan,
Tujuan Penelitian Suatu
penelitian
dilakukan
tentunya
serta atribut bernilai lainnya.
memiliki beberapa tujuan. Adapun yang menjadi
Menurut Sviokha di dalam Lupiyoadi dan
tujuan dalam penelitian ini adalah:
Hamdani (2009:176), kualitas memiliki delapan
1.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk
dimensi pengukuran yang terdiri atas aspek-
terhadap keputusan pembelian pada produk
aspek sebagai barikut :
minuman Nu Green Tea di kota padang.
1.
2.
3.
Kinerja (performance).
Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap
Kinerja disini merujuk pada karakter produk
keputusan pembelian pada produk minuman
inti yang meliputi merek, atribut-atribut
Nu Green Tea di kota padang.
yang dapat di ukur, dan aspek-aspek kinerja
Untuk mengetahui pengaruh citra merek
individu..
terhadap keputusan pembelian pada produk
2.
minuman Nu Green Tea di kota padang.
Keragaman produk (features). Dapat terbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai
TINJAUAN PUSTAKA
suatu produk. Keragaman produk biasanya
Keputusan Pembelian
sering di ukur secara subjektif oleh masing-
Kotler dan Keller (2009:188) mengatakan
masing individu (dalam hal ini Konsumen)
dalam tahap evaluasi konsumen membentuk
yang
preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan.
terhadap suatu kualitas produk (jasa).
Konsumen mungkin juga membentuk maksud
3.
menunjukkan
adanya
perbedaan
Keandalan (reliability).
untuk membeli merek yang paling disukai.
Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya
Sementara
kemungkinan
Setiadi
(2003:332)
mengatakan
suatu
produk
mengalami
pengambilan keputusan konsumen adalah proses
keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada
pengintegrasian
suatu priode.
yang
mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
4.
Kesesuaian (conformance)
perilaku alternatif dan memilih salah satu
Dimensi lain yang berhubungan dengan
diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini
kualitas suatu barang adalah kesesuaian
ialah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara
produk dengan standar dalam industrinya..
kognitif sebagai keinginan berperilaku.
5.
Ketahanan atau daya tahan (durability). Ukuran ketahanan suatu produk meliputi
Kualitas Produk
segi ekonomis maupun teknis.. 3
6.
7.
Kemampuan pelayanan (serviceability).
asosisasi yang ada dalam benak konsumen
Kemampuan pelayanan bisa juga di sebut
terhadap suatu merek, biasanya terorganisasi
dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan
menjadi suatu makna. Pengaruh terhadap suatu
dan kemudahan produk untuk di perbaiki.
merek akan semakin kuat jika didasarkan pada
Estetika (easthetics).
pengalaman dan mendapat banyak informasi.
Estetika merupakan dimensi pengukuran
Setiadi (2003:106) mengatakan citra merek
yang paling subjectif. Estetika suatu produk
merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap
dilihat
merek
dari
terdengar
bagaimana
oleh
suatu
konsumen,
produk bagaiman
8.
quality).
informasi
dan
Shimp (2003:12) mengatakan citra merek
muncul di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosisasi tersebbut secara
Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut –atribut produk (jasa)..
sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan kepada suatu merek sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang
Harga
lain.
mengatakan suatu
produk
juga
dipertimbangkan dalam Pembelian, oleh karena itu penetapan harga harus tepat. Kesan terlalu
pembelian. Dari sudut pandang konsumen, harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
Selanjutnya citra
Keller
merek
(2008:51)
adalah
persepsi
konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen.
mahal atau terlalu murah akan menghambat
Menurut Keller (1993) dalam Aries dan Najid (2011:149) brand image yang positif dapat diukur dalam tanggapan konsumen tentang asosiasi merek yaitu: : 1.
jasa.
Favorability
of
brand
association
(Keuntungan asosiasi merek) Kotler dan Keller (2009:68) mengatakan
harga
dari
dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang
Kualitas yang di persepsikan (perceived
Harga
dibentuk
pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
penampilan luar suatu produk, rasa, maupun bau..
dan
merupakan
sejumlah
uang
Keuntungan dari asosiasi merek membuat
yang
konsumen
dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah
manfaat
dari
memiliki
atribut
dan
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
atau
konsumen, sehingga menciptakan sikap
menggunakan barang dan jasa.
yang positif terhadap merek. 2.
Citra Merek Citra
bahwa
manfaat yang diberikan oleh suatu merek
nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka mendapatkan
percaya
Strenght of brand association (Kekuatan dari asosiasi merek)
merek
merupakan
serangkaian 4
Kekuatan dari asosiasi merek tergantung pada bagaiman infomasi masuk dalam ingatan konsumen dan bagaimana informasi tersebut dikelola oleh data sensoris otak sebagai bagian dari barand image, ketika
METODOLOGI PENELITIAN
konsumen berpikir secara aktif dan mengerti
Populasi dan Sampel
ap itu inormasi pada suatu produk atau jasa maka
3.
akan
terciptanya
asosiasi
yang
Populasi dalam penelitian ini konsumen yang membeli dan mengkonsumsi
Produk
semakin kuat dalam benak konsumen.
Minuman Nu Green Tea Di Kota Padang.
Uniqueness of brand association (Keunikan
Penentuan jumlah sampel menurut Sekaran
dari asosiasi merek)
(2000:277)
Keunikan
dari
asosiasi
merek
dalam
penelitian
multivariat
harus
(termasuk analisis regresi berganda), ukuran
memiliki keunikan dan menarik sehingga
sampel sebaiknya beberapa kali (lebih disukai 10
dapat menimbulkan asosiasi yang kuat
kali atau lebih) lebih besar dari jumlah variabel
dalam pikiran pelanggan.
dalam studi. Dengan demikian sampel minimal untuk untuk penelitian ini yang memiliki 3
Hipotesis
variabel bebas dan 1 variabel terikat adalah 4 x
H1
: Kualitas Produk Berpengaruh Positif
20 = 80 orang. Dalam penelitian ini akan
Terhadap Keputusan Pembelian Pada
digunakan jumlah sampel sebesar 80 responden.
Produk Minuman Nu Green Tea Di Kota
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan
Padang
dalam pengambilan sampel adalah purposive
H2
: Harga Berpengaruh Positif Terhadap Keputusan
Pembelian
Pada
Produk
Minuman Nu Green Tea Di Kota Padang H3
: Citra
Merek
Berpengaruh
sampling (Sugiyono, 2003:85).
Positif
Definisi Operasional Variabel Variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini
Terhadap Keputusan Pembelian Pada
terdiri dari :
Produk Minuman Nu Green Tea Di Kota
a.
Padang
Kualitas Produk (X1) Kotler & Amstrong (2006:354) mengatakan kualitas Produk merupakan kemampuan suatu
Kerangka Konseptual Gambar 1 Kerangka Konseptual
Citra Merek (X3)
untuk
melaksanakan
fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan,
kemudahan
operasi
dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
Kualitas Produk (X1) Harga (X2)
produk
Adapun Keputusan Pembelian (Y)
dimensi
pengukuran
kualitas
menurut Sviokha di dalam Lupiyoadi dan 5
Hamdani (2009:176): kinerja, produk, keandalan, tahan,
estetika
keragaman
ketahanan atau daya dan
kualitas
yang
dipersepsikan.
(2009:185) berupa pengenalan
masalah,
pencarían
informasi,
evaluasi
alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian.
b. Harga (X2)
Metode Analisa Data
Kotler dan Keller (2009:68) mengatakan
Sebelum melakukan analisa data terlebih
harga merupakan sejumlah uang yang
dahulu dilakukan uji Instrumen Penelitian,
dibayarkan atas barang dan jasa, atau jumlah
dimana dalam penelitian ini uji instrumen
nilai yang konsumen tukarkan dalam rangka
penelitian
mendapatkan manfaat dari memiliki atau
reliabilitas.
menggunakan barang dan jasa.
c.
Keller
menggunakan
uji
validitas
dan
Adapun
Dalam melakukan pengujian statistik,
indikator yang digunakan menurut Sunyoto
maka penulis melakukan pengujian data yang di
(2013:105) dilihat dari tarif murah, tarif
gunakan
relatif terjangkau dan tarif sesuai dengan
menggunakan tahapan pengujian hipotesis yang
manfaatnya.
meliputi analisa deskriptif, analisa inferensial
Citra Merk (X3)
yang terdiri dari uji asumsi klasik, analisa regresi
Shimp (2003:12) mengatakan citra merek
linier berganda, uji koefisien determinasi (R²),
dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang
uji kelayakan model uji f-statistik serta uji
muncul
hipotesis menggunakan uji t-tes statistik
di
benak
konsumen
ketika
dalam
penelitian
ini
dengan
mengingat sebuah merek tertentu. Adapun indikator yang digunakan menurut Keller
HASIL DAN PEMBAHASAN
(1993) dalam Aries dan Najid (2011:149)
Deskripsi Umum Responden
brand image yang positif
dapat diukur
Berdasarkan hasil pentabulasian data
dalam tanggapan konsumen tentang asosiasi
dapat dikelompokkan karakteristik responden
merek yaitu: Keuntungan asosiasi merek,
yang paling banyak berpartisipasi didalam
Kekuatan dari asosiasi merek dan Keunikan
penelitian ini yaitu responden yang berumur 23–
dari asosiasi merek.
28 tahun serta 29–34 tahun masing-masing sebanyak 26,3%. Pada umumnya konsumen
d. Keputusan Pembelian (Y) Setiadi (2003:332) mengatakan pengambilan
yang membeli
keputusan
proses
Minuman Nu Green Tea di kota Padang hampir
pengintegrasian yang mengkombinasikan
seimbang antara laki-laki dan perempuan yaitu
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
masing-masing sebanyak 51,3% laki-laki dan
lebih perilaku alternatif dan memilih salah
48,8%
satu diantaranya. Adapun indikator yang
pendidikan SMA yaitu sebanyak 35% dari
digunakan dikembangkan dari Kotler dan
keseluruhan
konsumen
adalah
dan mengkonsumsi
perempuan,
kemudian
responden,
serta
produk
memiliki
responden 6
berpenghasilan berkisar antara Rp 1.500.001 Rp 2.000.000 yaitu sebanyak 31,3%, dengan pekerjaan sebagau pelajar /mahasiswa sebanyak 42,5%.
Citra merek 0,715 (X3) Keputusan 0,769 pembelian (Y) Sumber : lampiran 4
Reliabel Reliabel
Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
reliabilitas diatas, nilai cronbach alpha untuk
Uji Validitas Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat
seluruh variabel yang digunakan yang terdiri dari
bahwa masing-masing enam butir pernyataan
kualitas produk, harga, dan citra merek serta
untuk mengukur variabel harga (X2) dan
keputusan pembelian adalah besar dari 0.60 dan
variabel citra merek (X3) seluruhnya adalah
ini
valid, sedangkan 12 butir item pernyataan untuk
digunakan dinyatakan reliabel atau handal
kualitas produk 4 diantaranya tidak valid yaitu
seperti yang dikemukakan Nunnally (1978)
nomor 5, 8 10 dan 12 sehingga dikeluarkan atau
dalam Ghozali (2005)..
menunjukkan
seluruh
variabel
yang
dihapuskan, setelah diulang 8 item pernyataan tersisa yang digunakan dalam mengukur variabel
Uji Asumsi Klasik
kualitas produk (X1) seluruhnya adalah valid
Uji Normalitas Setelah dilakukan pengujian terhadap
seperti yang dikemukakan Sugiyono (2009) karena
memiliki
nilai
corrected item-total
data yang digunakan dalam penelitian ini maka ditemukan hasil pengujian normalitas adalah
correlation lebih besar dari 0,30. Kemudian dari 10 butir item pernyataan untuk keputusan pembelian 2 diantaranya tidak valid yaitu nomor 5 dan 9 sehingga dikeluarkan
sebagai berikut. Tabel 4.17 Uji Normalitas One Sample Kolmogorov – Smirnov
atau dihapuskan, dan setelah diulang 8 item pernyataan
tersisa
yang
digunakan
mengukur variabel keputusan pembelian (Y) seluruhnya adalah valid.
Uji Reliabilitas Berikut ini disajikan ringkasan hasil uji reliabilitas untuk setiap variabel :
Kualitas prdouk (X1) Harga (X2)
Asymp. Sig.(2-tailed)
Ket
Kualitas produk 0,067 (X1) Harga (X2) 0,347 Citra merek (X3) 0,306 Keputusan 0,101 pembelian (Y) Sumber : lampiran 6 Dengan pengujian One
Normal Normal Normal Normal Sample
Kolmogorov Smirnov Test dapat diketahui bahwa
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Variabel
dalam
data
Cronbach Keterangan Alpha
kuesioner
yang
penulis
kumpulkan
berdistribusi normal. Hasil ini dapat dilihat dari Asymp.Sig. (2-tailed) seluruh variabel besar dari
0,774
Reliabel
0,05. Ini menunjukkan bahwa secara umum data
0,756
Reliabel
yang
ditemukan
sudah
memenuhi
asumsi 7
kenormalan data sehingga pengujian statistik
Dari hasil uji hetersokedastisitas yang
parametrik dapat dilakukan untuk membuktikan
dilakukan terhadap penelitian ini diperoleh
kebenaran hipotesis yang telah diajukan dalam
seperti yang terlihat pada Tabel 4.19 berikut ini:
penelitian ini.
Tabel 4.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Multikolinearitas Dalam analisis ini didapat nilai Variance Influence Faktor (VIF) dan angka tolerance untuk masing-masing variabel sebagai berikut : Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Kualitas produk (X1) Harga (X2) Citra merek (X3)
Tolerance
VIF
0,810
1,234
0,384
2,603
0,407
2,459
Variabel Signifikan Kualitas produk 0,992 (X1) Harga (X2) 0,074 Citra merek 0,062 (X3) Sumber : lampiran 7
Ket Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
Keterangan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan
Dari hasil analisis, didapat tiga variabel bebas (independent) ) berupa kualitas produk, harga, dan citra merek dalam penelitian ini nilai
Sumber : lampiran 8
signifikansinya di atas tingkat kesalahan 5%
Dari hasil analisis, didapat empat variabel
maka disimpulkan model regresi tidak terjadi
bebas (independent) dalam penelitian ini nilai
adanya
VIF-nya di bawah 10 dan tolerance nya
dikemukakan Gujarati, (2003) dalam Ghozali
mendekati 1. Ini berarti bahwa tidak terjadi
(2005:139).
heteroskedastisitas
seperti
yang
multikolinearitas antara variabel bebas tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
Pembahasan Hasil Analisa Regresi Berganda
variabel-variabel bebas (independent) berupa
Dari hasil pengolahan data yang telah
kualitas produk, harga, dan citra merek tersebut
dilakukan diperoleh ringkasan hasil pengujian
memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang
seperti yang terlihat pada Tabel 4.20 dibawah
multikolinieritas.
ini:
Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.20 Hasil Analisa Regresi Berganda Variabel Bebas Konstanta Kualitas produk (X1) Harga (X2) Citra merek (X3) F R Square Sumber : lampiran 8
Koefisien Regresi 0,246 0,097 0,730 0,127 420,541
Signifikan 0,002 0,000 0,001 0,000
0,05 0,05 0,05 0,05 0,943
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Keputusan Hipotesis Diterima Diterima Diterima -
8
Uji Koefisien Determinasi ( R² )
Hasil dan Pembahasan
Uji ini dilakukan untuk melihat berapa proporsi
dari
variabel
independent
bisa
menjelaskan variabel dependen. (Gujarati, 2001). Berdasarkan proses estimasi data yang telah
Pengaruh
kualitas
produk
Terhadap
keputusan pembelian Pada produk Minuman Nu Green Tea di Kota Padang Berdasarkan
hasil
analisis
yang
dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil
terangkum pada Tabel 4.20 di atas dengan
pengujian seperti yang terlihat pada Tabel 4.20,
menggunakan t-test, diperoleh koefisien regresi
maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data
kualitas produk berslope positif sebesar 0,097,
(data Primer) yang dapat dilihat pada lampiran
dengan nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih
pada table model summary diperoleh hasil
kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan analisis diatas
penelitian bahwa R square adalah sebesar 0,943
dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
hal ini berarti 94,3% dari keputusan pembelian
sehingga
Pada produk Minuman Nu Green Tea di Kota
berpengaruh
Padang yang dapat dijelaskan oleh variabel yang
pembelian Pada produk Minuman Nu Green Tea
diteliti yaitu kualitas produk, harga, dan citra
di Kota
merek
kinerja,
sedangkan
sisanya
sebesar
5,7%%
dapat
dikatakan
positif
kualitas
terhadap
produk
keputusan
Padang. Hal ini menjelaskan bahwa keragaman
produk,
keandalan,
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
ketahanan atau daya tahan, estetika dan kualitas
diteliti dalam penelitian ini.
yang dipersepsikan yang ditawarkan perusahaan Minuman Nu Green Tea di Kota Padang adalah
Uji Kelayakan Model Uji F-Statistik Dari proses pengolahan data yang telah dilakukan diperoleh ringkasan hasil seperti yang terlihat pada Tabel 4.20, maka dapat dijelaskan
yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi Minuman Nu Green Tea. Salah
satu tujuan dari
pelaksanaan
bahwa nilai uji kelayakan model (uji statistik F)
kualitas produk adalah untuk mempengaruhi
menghasilkan tingkat signifikansi 0,000 karena
konsumen dalam menentukan pilihannya untuk
probabilitasnya signifikansi jauh lebih kecil dari
menggunakan
sig kecil dari 0,05 (Gujarati, 2001)., maka dapat
memudahkan konsumen dalam pengambilan
dikatakan bahwa kualitas produk, harga, dan
keputusan pembelian. Hal ini mengindikasikan
citra merek secara bersama-sama memiliki
semakin baik persepsi konsumen tentang kualitas
kelayakan
mempengaruhi
sebuah produk baik dari segi keragaman produk,
keputusan pembelian Pada produk Minuman Nu
keandalan, ketahanan atau daya tahan, estetika
Green Tea di Kota Padang.
dan kualitas yang dipersepsikan maka akan
model
dalam
produk
buatannya
sehingga
9
semakin meningkatkan keputusan pembelian
Pengaruh
terhadap suatu produk.
pembelian Pada produk Minuman Nu Green
Hasil penelitian ini konsisten dengan
harga
Terhadap
keputusan
Tea di Kota Padang
hasil penelitian Stiyono (2013) meneliti tentang
Berdasarkan hasil analisis yang terangkum
pengaruh kualitas produk, citra merk dan
pada Tabel 4.20 di atas dengan menggunakan t-
promosi terhadap keputusan pembelian produk
test, diperoleh koefisien regresi harga berslope
minuman penambah tenaga cair M-150 (study
positif sebesar 0,730, dengan nilai signifikansi
kasus kecamatan semarang selatan). Berdasarkan
sebesar 0,000 lebih kecil dari alpha 0,05.
hasil
penelitian
pengaruh
positif
keputusan
kualitas yang
pembelian
produk
memiliki
Berdasarkan analisis diatas dikatakan bahwa Ho
signifikan
terhadap
ditolak
produk
minuman
penambah tenaga cair M-150.
dan
Ha
diterima
sehingga
dapat
dikatakan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Pada produk Minuman Nu
Hasil penelitian ini konsisten dengan
Green Tea di Kota Padang. Hal ini menjelaskan
hasil penelitian Arumsari dan Khasanah (2011)
bahwa tarif murah, tarif relatif terjangkau serta
meneliti tentang analisis pengaruh kualitas
tarif sesuai dengan manfaatnya yang ditawarkan
produk, harga dan promosi terhadap keputusan
perusahaan Minuman Nu Green Tea di Kota
pembelian air minum dalam kemasan ( AMDK )
Padang adalah yang menjadi pertimbangan
merek aqua (Studi pada Konsumen Toko Bhakti
konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi
Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah).
Minuman Nu Green Tea.
Berdasarkan hasil penelitian kualitas produk, berpengaruh
positif
terhadap
Harga
suatu
produk
juga
keputusan
dipertimbangkan dalam Pembelian, oleh karena
pembelian air minum dalam kemasan merek
itu penetapan harga harus tepat. Kesan terlalu
aqua.
mahal atau terlalu murah akan menghambat Hasil penelitian ini konsisten dengan
pembelian. Dari sudut pandang konsumen, harga
hasil penelitian Getrycia (2013) meneliti tentang
sering kali digunakan sebagai indikator nilai
analisis
mempengaruhi
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan
keputusan pembelian konsumen pada produk
manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
minuman berisotonik pocari sweat. Berdasarkan
jasa. Hal ini mengindikasikan semakin baik
hasil
faktor-faktor
penelitian
yang
produk
memiliki
penawaran harga yang diberikan maka baik dari
signifikan
terhadap
segi tarif murah, tarif relatif terjangkau dan tarif
keputusan pembelian konsumen pada produk
sesuai dengan manfaatnya maka akan semakin
minuman berisotonik pocari sweat.
meningkatkan keputusan pembelian konsumen
pengaruh
yang
kualitas positif
terhadap suatu produk. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Arumsari dan Khasanah (2011) 10
meneliti tentang analisis pengaruh kualitas
suatu
merek,
produk, harga dan promosi terhadap keputusan
melakukan pembelian. Hal ini mengindikasikan
pembelian air minum dalam kemasan ( AMDK )
semakin baik citra merek sebuah produk yang
merek aqua (Studi pada Konsumen Toko Bhakti
dilihat
Mart KPRI Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah).
Kekuatan dari asosiasi merek dan Keunikan dari
Berdasarkan hasil penelitian harga berpengaruh
asosiasi
positif terhadap keputusan pembelian air minum
meningkatkan keputusan pembelian konsumen
dalam kemasan merek aqua.
terhadap suatu produk.
dari
lebih
memungkinkan
Keuntungan
merek
maka
asosiasi
untuk
merek,
akan
semakin
Hasil penelitian ini konsisten dengan Pengaruh citra merek Terhadap Keputusan
hasil
Pembelian Pada produk Minuman Nu Green
kualitas produk,citra merk dan promosi terhadap
Tea di Kota Padang
keputusan
Berdasarkan
hasil
analisis
penelitian
Stiyono
pembelian
(2013).
produk
pengaruh
minuman
yang
penambah tenaga cair M-150 (study kasus
terangkum pada Tabel 4.20 di atas dengan
kecamatan semarang selatan). Berdasarkan hasil
menggunakan t-test, diperoleh koefisien regresi
penelitian citra merk memiliki pengaruh positif
citra merek berslope positif sebesar 0,127,
yang signifikan terhadap keputusan pembelian
dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih
produk minuman penambah tenaga cair M-150.
kecil dari alpha 0,05. Berdasarkan analisis diatas dikatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima
PENUTUP
sehingga
Kesimpulan
dapat
berpengaruh
dikatakan
positif
citra
terhadap
merek
keputusan
Dari hasil pengujian hipotesis yang telah
pembelian Pada produk Minuman Nu Green Tea
dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
di Kota
berikut:
Padang. Hal ini menjelaskan bahwa
keuntungan asosiasi merek, keuantan asosiasi
Kualitas
produk
berpengaruh
positif
merek serta keunikan dari asosisasi merek adalah
terhadap keputusan pembelian Pada produk
yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
Minuman Nu Green Tea di Kota Padang. Harga
membeli dan mengkonsumsi Minuman Nu
berpengaruh
Green Tea.
pembelian Pada produk Minuman Nu Green Tea
Citra
merek
merupakan
positif
terhadap
keputusan
serangkaian
di Kota Padang serta citra merek berpengaruh
asosisasi yang ada dalam benak konsumen
positif terhadap keputusan pembelian Pada
terhadap suatu merek, biasanya terorganisasi
produk Minuman Nu Green Tea di Kota
menjadi suatu makna. Pengaruh terhadap suatu
Padang.
merek akan semakin kuat jika didasarkan pada pengalaman dan mendapat banyak informasi. Konsumen dengan citra yang positif terhadap 11
Implikasi Penelitian
Saran
Perusahaan produk minuman Nu Green
Berdasarkan
kesimpulan
yang
Tea hendaknya dapat terus mempertahankan dan
diperoleh di atas, untuk dapat meningkatkan
meningkatkan kualitas produk, harga dan citra
keputusan pembelian, maka disarankan sebagai
merek dengan cara meningkatkan kualitas
berikut:
produknya dari segi kinerja, keragaman produk,
Untuk meningkatkan variabel kualitas
keandalan, ketahanan atau daya tahan, estetika
produk, maka disarankan kepada perusahaan
dan kualitas yang dipersepsikan. Kemudian
Minuman Nu Green Tea memperhatikan daya
harga baik dari segi tarif
murah, tarif reatif
tarik seperti dari varian rasa yang ditampilkan
terjangkau dan tarif sesuai dengan manfaatnya.
dari produk yang ditawarkan sehingga dimasa
Selanjutnya citra merek dari segi keuntungan
mendatang keputusan pembelian akan lebih
asosiasi merek, keuatan asosiasi merek dan
meningkat lagi.
keunikan dari asosiasi merek agar dimasa
Kemudian untuk meningkatkan variabel
mendatang keputusan pembelian akan lebih
harga, maka disarankan kepada perusahaan
meningkat lagi.
Minuman
Nu
Green
Tea
memperhatikan
penawaran harga dari segi tarif harga produk Keterbatasan Penelitian dan Saran
minuman Nu Green Tea relatif murah jika
Keterbatasan Penelitian
pembelian pada ukuran yang besar sehingga
Hasil penelitian yang ditemukan dalam proses pengujian hipotesis belum sempurna, adanya beberapa keterbatasan dalam pembuatan penelitian
ini
mempengaruhi
hasil
yang
ditemukan yaitu :
dimasa mendatang keputusan pembelian akan lebih meningkat lagi. Selanjutnya untuk meningkatkan variabel citra merek, maka disarankan kepada perusahaan Minuman Nu Green Tea memperhatikan inovasi-
Penelitian ini hanya menganalisis kualitas
inovasi yang ditawarkan Produk Minuman Nu
produk, harga, dan citra merek jadi disarankan
Green Tea agar selalu menarik perhatian
untuk peneliti berikutnya agar dapat menambah
pelanggan serta produk ini memperrtahankan
variabel lainnya yang dapat menjelaskan lebih
nama produk yang kuat di kalangan konsumen
mendalam tentang keputusan pembelian.
pengkonsumsinya sehingga dimasa mendatang
Masih sedikit jumlah responden yang
keputusan pembelian akan lebih meningkat lagi.
dijadikan sampel sehingga hasil yang ditemukan dalam penelitian ini memiliki tingkat keakuratan yang lemah.
DAFTAR PUSTAKA Aries Susanty, Najid Bangun Adisaputra. Pengaruh Brand Image Speedy Telkom Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Kecamatan Banyumanik Semarang. J@ TI Undip, Vol VI, No 3, September 2011 12
Arumsari, Dheany dan Khasanah, Imroatul. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan ( Amdk ) Merek Aqua (Studi Pada Konsumen Toko Bhakti Mart Kpri Bhakti Praja Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Universitas Diponegoro. Djaslim, Saladin. 2004. Manajemen Pemasaran Analis,Perencanaan,Pelaksanaan dan Pengendalian. Bandung : Linda Karya. Getrycia, Wanda. 2013. analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen pada produk minuman berisotonik pocari sweat. Jurnal Jurusan Manajemen STIE MDP Ghozali, Imam 2005. Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Gujarati, Damodar. 2001. Ekonometrik Dasar. Jakarta : Erlangga. Herjanto, Eddy. 2006. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta : Grasindo Istijanto. 2005. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia:Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian Edisi kedelapan. Jakarta: Salemba Empat Keller, Kevin. Lane., 2008., Strategic Brand Management: Building, Measuring and Managing Brand Equity. Third Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc Kertajaya, Hermawan, 2005, Positioning Differentiation and Brand. Jakarta : Gramedia Pustaka Tama Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2005. Principles Of Marketing (11th ed). New Jersey : Prentice Hall.
----------------------------------------. 2006. PrinsipPrinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan Jilid 1 & 2. Jakarta : Erlangga. Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1 & 2. Jakarta : Erlangga Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani. 2009. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat. Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi 4 Cetakan 1, Jilid 2. Jakarta : Erlangga. Santoso, Singgih. 2001. Buku Latihan SPSS. Edisi Kedua. Jakarta: Elex Media Komputindo. Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen . Edisi Ketujuh. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Sekaran, Uma. 2000.Reserch Business. New York.
methods
for
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi, Cetakan ke-4. Jakarta : Kencana. Setyaningsih dan Darmawan, Didit. 2004. Pengaruh Citra Merek Terhadap Effektifitas Iklan, Jurnal Media Mahardika Vol. 2 No. 3 Hal 41-49. Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi terpadu. Jilid 1. Edisi 5, Jakarta : Erlangga Stiyono, Arie Tri. 2013. Pengaruh Kualitas Produk,Citra Merk Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Minuman Penambah Tenaga Cair M-150 (Study Kasus Kecamatan Semarang Selatan). Jurnal Dinamika Manajemen Vol 2 No 7 Halaman 97-112, Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
13
Sugiyono dan Eri Wibowo. 2004. Statistika untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10. O for windows. Cetakan Keempat : November. Bandung : Alfabeta Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, Danang. 2013. Teori, Kuesioner & Analisis Data Untuk Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Swastha, Dharmmesta. dan T.Hani. Handoko. 2008. Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Cetakan ke IV. Yogyakarta: BPFE. Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality & Satisfaction. Edisi 3. Yogyakarta : Andi. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi III. Yogyakarta : Andi Zeithaml, V. A, Bitner, M.J. & Gremler, D.D. 2007. Service Marketing. New York : MCGraw-Hill/Irwin.
14