GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
PENGARUH CITRA PRODUK DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAHE WANGI CV. INTRAFOOD Mursyid Hidayat Budi Istiyanto Abstract Seeing the development of business growth beverage products Ginger: Jahe Mantap, Jahe Wangi Sido Muncul, Jahe Merah, and other products that bervarian ginger, competing to market their products. In order to attract buyers will require a good brand image and advertising heavily.Formulation of the problem in this study: 1) Is there any effect on the product image and advertising on purchase decisions? And 2) Which are the most dominant among the product image and advertising on purchase decisions?.The purpose of this study: 1) To determine the influence of advertising and the image of the product on purchase decision, and 2) to determine which is the most dominant among advertising and product image on purchase decisions.,The hypothesis is: 1) product image positive influence consumer purchasing decisions, 2) Advertising positive influence on consumer purchasing decisions; 3) Advertising has the most dominant effect influencing purchase decisions of fragrant ginger CV. Intrafood.Alat analysis used in the study were: Validity, reliability testing, regression analysis, t test, F test, and R2 The conclusion of this study were: 1) There is a positive and significant correlation between the image of the product on purchase decision fragrant ginger CV. Intrafood, 2) There is a positive and significant correlation between advertising on purchase decisions fragrant ginger CV. Intrafood; 3) There is a positive and significant correlation between the product image and advertising on purchase decisions fragrant ginger CV. Intrafood; 4) Advertising is the dominant factor affecting the purchase decision fragrant ginger CV. Intrafood. Based on the conclusion, it can be suggested that the company is expected to continue to maintain and enhance the advertising strategy is to intensify the advertisements in the electronic media and print media are very easily spread. For the image of the company's products is expected to improve the image of the product by improving quality and providing packaging and price that makes consumers interested to buy it. Keywords: Image Product, Advertising, Consumer Decision.
A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis sekarang ini membuat perusahaan melakukan sesuatu untuk meningkatkan produknya agar menjadi lebih baik dan berkualitas sehingga dapat memenuhi 18
kebutuhan dan keinginan konsumen. Supaya dapat bersaing di pasar, perusahaan harus mengetahui dan memahami apa yang diinginkan konsumen mereka. Misalnya dengan mengiklankan, memberikan kualitas produk yang baik, dan menggunakan
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
teknologi yang lebih handal daripada pesaingnya.Pembelian suatu produk konsumen akan dimotivasi oleh kebutuhan dan keinginanya. Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang membentuk suatu persepsi. Minat pembelian ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam dalam benak konsumen dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat sehingga pada akhirnya ketika seorang konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu (Deighton et al., 1994). Persaingan bisnis dalam perkembangan di era globalisasi menuntut perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi persaingan di lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian.Oleh karena itu, setiap perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan konsumen yang loyal (pelanggan), yaitu salah satunya melalui persaingan merek untuk memberikan citra khusus bagi konsumennya dan lewat periklanan. Persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek produk yang mampu memberikan citra khusus bagipemakainya, dengan kata lain peranan merek mengalami pergeseran (Aaker, 1991). Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar membedakan antara satu produk dengan produk lainnya atau merek sekedar nama (just a name). Sedangkan pada persaingan yang tinggi, memberikan kontribusi
tingkat merek dalam
ISSN 2088 - 6594
menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Tetapi produk akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak konsumen. Dalam perkembangannya, perusahaan semakin menyadari produk yang sudah lama dikenal di masayarakat sebagai aset perusahaan yang paling bernilai. Disamping itu merek produk (brand) bukanlah sekedar nama, istilah (term), tanda (sign), symbol atau kombinasinya. Produk yang dihasilkan ini adalah bukti dari perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits dan services kepada para pelanggan. Dan„janji‟ inilah yang membuat masyarakat luas mengenal poduk tersebut, lebih dari produk yang lain (Aaker, 1996). Kenyataannya, sekarang ini karakteristik unik dari pemasaran modern bertumpu pada penciptaan produk produk yang bersifat membedakan (different) sehingga dapat memperkuat citra dalam perusahaan. Semua perusahaan ingin membangun ekuitas suatu produk yang kuat, karena adanya korelasi positif antara ekuitas suatu produk yang kuat dengan keuntungan yang tinggi dan memberi laba bersih masa depan bagi perusahaan (Aaker, 1996). Begitu juga dengan iklan, iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan.Bahkan kegiatan iklan dianggap sangat penting jika ingin produknya sukses di pasar.Tak heran setiap tahun, bahkan tiap launching produk baru, perusahaan menghabiskan ratusan juta bahkan miliaran rupiah untuk pengeluaran biaya iklan.Kondisi persaingan yang semakin ketat membuat biaya ini bertambah tiap tahunnya.Perusahaan berlomba-lomba membuat iklan untuk membangun posisi
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
19
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
yang menguntungkan di pasar.Tiada hari tanpa iklan, itulah gambaran saking banyaknya iklan yang muncul di televisi ataupun di radio. Setiap jam, setiap acara selalu dipenuhi tayangan iklan. Iklan di televisi atau radio sekarang sudah memasyarakat, bahkan cenderung membius. Jika melihat pengaruhnya, dampak iklan itu sendiri bisa positif maupun negatif tergantung siapa audiensnya. Iklan memang dapat mempengaruhi perilaku konsumen terhadap merek yang diiklankan.Pengaruh iklan pada perilaku konsumen ini sangat variatif,mulai dari mendorong konsumen untuk mencari produk yang dimaksud sampai dengan mendorong orang yang sebelumnya tidak loyal menjadi loyal.Berkaitan dengan pengaruh iklan terhadap perilaku konsumen, SurveyOne telah melakukan survei mengenai pengaruh iklan terhadap keputusan konsumen dalam membeli merek/produk.Survei yang melibatkan 1.800 responden ini menunjukkan adanya pengaruh iklan terhadap keputusan konsumen dalam membeli merek/produk. Sebanyak 37,6% responden menyatakan, pengaruh iklan dalam perilaku pembelian adalah besar dan sangat besar. Sebagai bagian terpenting dari unsur the 4 P’s of marketing, produk yang dihasilkan perusahaan, selain unsur the 4 P’s of marketing lainnya, price, place, dan promotion, harus mempunyai keunggulan, sehingga dapat bersaing dengan produk lain, dan unggul dalam persaingan. Melihat perkembangan pertumbuhan bisnis produk minuman Jahe seperti Jahe Mantap, Jahe Wangi Sido Muncul, Jahe Merah, dan produk lainya yang bervarian jahe, yang saling bersaing untuk memasarkan produknya. Penelitian ini hanya membatasi pada produk Jahe Wangi dari Intrafood, yang mungkin 20
ISSN 2088 - 6594
orang mengenalnya dengan bungkus bercorak batik.Oleh karena itu diperlukan strategi untuk memberikan keunggulan produknya dengan meningkatkan citra produk dan lewat periklanan untuk Jahe Wangi Intrafood, sehingga diharapkan konsumen lebih memilih pada produk Jahe Wangi Intrafood. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan keputusan pembelian produk Intrafood, terutama pada Jahe Wangi Intrafood, maka dalam penelitian ini diambil judul :”PENGARUH CITRA PRODUK DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JAHE WANGI CV.INTRAFOOD”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, maka pokok masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh tentang citra produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian? 2. Manakah yang paling dominan diantara citra produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian? C. Tinjauan Pustaka 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.Untuk barang berharga jual rendah (low-
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang. Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen.Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif. Menurut Setiadi (2003) studi mengenai perilaku konsumen akan menghasilkan tiga informasi penting yaitu : a. Orientasi pandang consumer orientation)
konsumen
(A
b. Berbagai fakta tentang perilaku berbelanja (Facts about buying behavior). c. Konsep yang memberi acuan pada proses berpikirnya manusia dalam berkeputusan (Theories to guide the thinking process). 2. Citra Produk dan Periklanan 2.1. Citra produk
ISSN 2088 - 6594
Ketetapan pengertian citra agar organisasi dapat menetapkan upaya dalam mewujudkan pada obyek dan mendorong prioritas keamanan. Menurut Philip Kotler, Citra adalah seperangkat keyakinan, ide , dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek (1997:259). Sutisna mengemukakan, Citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu (2001:83). Citra didefinisikan Buchari alma sebagai kesan yang timbul karna pemahaman akan suatu kenyataan (2003:28) Citra merupakan suatu hal yang penting diperhatikan oleh perusahaan, apabila perusahaan memiliki citra yang baik maka produk dari perusahaan tersebut akan dapat pula diterima dengan baik dipasaran. Demikian halnya dengan citra yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan apabila produk sebelumnya memiliki citra yang baik maka pada peluncuran produk berikutnya kemungkinan besar akan mendapat sambutan yang baik pula bagi konsumen. Citra produk adalah respon konsumen pada keseluruhan penawaran yang diberikan didefinisikan sebagai sejumlah kepercayaan, ide-ide, dan kesan masyarakat pada suatu image produk. artiya citra produk merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang produk yang akan dijual dipasaran .Dimana citra tersebut berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi. Citra berperan untuk menimbulkan preferensi untuk melakukan pembelian.
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
21
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
Citra perusahaan juga akan mempengaruhi citra produk dan selanjutnya akan mempengaruhi preferensi untuk melakukan pembelian. Pembentukan citra dipengaruhi oleh familiaritas terhadap produk dan perusahaan yang bersangkutan.Familiaritas dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen yang bersumber dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain dan media massa. Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi konsumen terhadap citra. Dengan demikian citra merupakan salah satu aset terpenting dari perusahaan atau organisasi yang selayaknya terus menerus dibangun dan dipelihara. Citra yang baik merupakan perangkat kuat, bukan hanya untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan juga dapat memperbaiki sikap dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. 2.2 Periklanan Iklan merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang dianggap sangat menguntungkan. (Shimp, 2003:42). Periklanan menurut Jefkins ( 1997 ) adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya. Menurut Kotler ( 2002), periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau
22
ISSN 2088 - 6594
jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Sedangkan periklanan menurut Lamb, Hair dan Mc Daniel ( 2001 ) merupakan bentuk dari komunikasi bukan pribadi yang dibayar dimana sponsor atau perusahaan diidentifikasi. Menurut Rhenald Kasali ( 1995 ), iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Penyajian pesan itu harus dapat disuarakan atau diperlihatkan dan dinilai secara terbuka untuk suatu produk, jasa, atau ide. Sedangkan Keller (1998) dalam ( Prima, 2008) mendefinisikan Advertising sebagai ”any paid formof nonpersonal presentasion and promotion of ideas, goods, or service by anidentified sponsor”. ”Paid” artinya bahwa secara umum ruang atau waktu untuk menyampaikan pesan iklan harus dibeli. Atau dengan kata lain periklanan terdiri dari semua kegiatan penyajian non personal, suatu pesan tertentu, dan mempromosikan ide-ide, barang, atau jasa yang dilakukan oleh umum. Komponen nonpersonal dari iklan meliputi media massa (seperti televisi, radio, majalah, suarat kabar) yang dapat menyampaikan suatu pesan kepada suatu kelompok besar, seringkali pada saat yang bersamaan. Pendapat dari Fandy Tjiptono ( 1997 ), iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada infomasi tentang keunggulan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. AmericanMarketing Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
secara non personal oleh sponsor yang jelas. Iklan sangat penting karena memiliki fungsi komunikasi yang kritis, yaitu: 1).Menginformasikan Iklan membuat konsumen sadar akan adanya produk baru, memberikan informasi mengenai merk tertentu, dan menginformasikan karakteristik serta keunggulan suatu produk. Pada tahap awal dari kategori produk, iklan sangat diperlukan untuk membangun permintan primer. Iklan merupakan bentuk komunikasi yang efisien karena mampu meraih khalayak luas dengan biaya yang relativ rendah. 2) Membujuk Tujuan ini sangat penting pada tahap persaingan, dimana perusahaan ingin membangun permintaan selektif untuk produk tertentu. Bebrapa iklan menggunakan comparative advertising yang memberikan perbandingan atribut dari dua atau lebih merk/produk secara eksplisit.Iklan yang efektif akan membujuk konsumen utnuk mencoba menggunakan/mengkonsumsi suatu produk. Kadang-kadang iklan dapat mempengaruhi permintaan primer yang membentuk permintaan untuk seluruh kategori produk.Seringkali iklan ditujukan untuk membangun permintaan sekunder yaitu permintaan untuk merk perusahaan tertentu. 3) Mengingatkan Iklan dapat membuat konsumen tetap ingat pada merk/produk perusahaan. Ketika timbul kebutuhan yang berkaitan dengan produk tertentu, konsumen akan mengingat iklan tentang produk tertentu.
ISSN 2088 - 6594
Maka konsumen tersebut akan menjadi kandidat pembeli. Iklan dengan tujuan mengingatkan ini sangat penting unruk produk matang 4)Memberikan Nilai Tambah Iklan memberikan nilai tambah terhadap produk dan merk tertentu dengan cara mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif akan memberikan nilai tambah produk sehingga produk dipersepsikan lebih mewah, lebih bergaya, lebih bergengsi, bahkan melebihi apa yang ditawarkan oleh produk lain, dan secara keseluruhan memberikan kualitas yang lebih baik dari produk lainnya. 5)Mendukung Usaha Promosi Lainnya Dapat digunakan sebagai alat pendukung usaha promosi lainnya seperti sebagai alat untuk menyalurkan sales promotion, pendukung sales representative, meningkatkan hasil dari komunikasi pemasaran lainnya.Disamping itu, periklanan memberikan dampak terhadap produksi massal dibutuhkan kemampuan suatu perusahaan untuk melayani pasar yang luas. Perusahaan harus memberi merk produknya dengan nama yang unik sehingga konsumen melakukan permintaan terhadap suatu barang tertentu. Jadi, produksi massal dan pemasaran dapat menguntungkan bila telah memiliki merk. Kedua, produksi massal membutuhkan kemasan yang baik. Sehingga perusahaan dapat memberi merk pada kemasan dengan desain dan nama yang unik. Oleh karena itu iklan merupakan alat komunikasi perusahaan terhadap konsumen untuk menyampaikan kualitas produk yang unik yang dapat dilihat dari kemasan unik dan merk produk yang dihasilkan.
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
23
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
3. Keputusan Pembelian
ISSN 2088 - 6594
b. Pencarian informasi.
Kotler (2000) menyebutkan bahwa keputusan untuk membeli yang diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Dimensi untuk mengukur keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen antara lain (Sutisna, 2003) : Benefit Association Kriteria benefit association menyatakan bahwa konsumen menemukan manfaat dari produk yang akan dibeli dan menghubungkannya dengan karakteristik merek. Frekuensi pembelian Ketika konsumen membeli produk tertentu dan ia merasa puas dengan kinerja produk tersebut, maka ia akan sering membeli kembali produk tersebut kapanpun ia membutuhkannya Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukanproses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain: a. Pengenalan Masalah Merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya. c. Evaluasi Alternatif Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya. d. Keputusan Pembeli Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia. D. Tinjauan Penelitian Terdahulu Praba Sulistyawati, 2010, yang meneliti tentang : Analisis pengaruh citra merek dan periklanan terhadap keputusan pembalian laptop Acer di semarang.Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian : a. Variabel periklanan memiliki pengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian konsumen dibandingkan variabel citra merek dengan hasil regresi sebesar 0,559. Selanjutnya pengaruh variabel lainnya citra merek adalah sebesar 0,250. b. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa citra merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti
24
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
kebenarannya. Hal ini berarti citra merek merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer. c. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa periklanan (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti periklanan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer.
ISSN 2088 - 6594
membuktikan bahwa semua variabel independen (citra produk, dan iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan. Artinya menurut konsumen, ketiga variabel independen tersebut dianggap penting ketika akan membeli sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan.
d. Variasi keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel citra merek dan periklanan sebesar 57,7% , sedangkan sisanya 42,3% dijelaskan oleh sebabsebab yang lain diluar model.
b. Berdasarkan pengujian secara simultan, ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel independen (citra produk, dan iklan) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian.
Winardi, 2011, yang meneliti tentang : Pengaruh citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian handphone cross di PT.Omega Cross Solo.Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian :Terdapat pengaruh yang signifikan antara citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian. Promosi ada sub periklanannya.Citra merek merupakan pengaruh yang lebih dominan terhadap keputusan pembelian.
c. Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa semua variabel independen (citra produk, dan iklan) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan adalah pada variabel iklan (X2) hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,365, kemudian diikuti oleh variabel citra produk (X1) yang ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,330.
Made Novandri SN, 2010, yang meneliti tentang : Analisis pengaruh iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada harpindo jaya cabang ngaliyan.Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian : a. Berdasarkan analisis secara parsial, ternyata hasil penelitian Kerangka Pemikiran
E. Kerangka Pemikiran Kerangka penelitian ini menggambarkan pengaruh dua variabel independen yaitu citra merek dan periklanan terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian.Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikiran sebagai berikut :
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
25
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
Citra Produk ( X1 ) Keputusan Pembelian (Y)
Periklanan ( X2 ) Keterangan : Penelitian ini yang menjadi variable dependen adalah keputusan pembelian produk, sedangkan variable independen adalah periklanan dan citra produk.Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian ini ingin mengetahui apakah kedua variabel independen tersebut berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Jahe Wangi Intrafood. F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dibuktikan kebenaranya melalui penelitian (Sugiyono, 2004). Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : Citra Produk (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen(Y). H2 : Periklanan (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen (Y). G. Metodologi Penelitian Populasi dan Sampel Populasi berdasarkan jumlahnya, Suharsimi Arikunto (2006: 130) membedakan menjadi “populasi terhingga dan populasi tak terhingga”. Dalam penelitian ini adalah populasi tak terhingga yaitu seluruh konsumen Jahe Wangi CV. Intrafood.Mengingat jumlah populasi tidak diketahui secara pasti maka 26
diambil jumlahsebanyak 100 (seratus) responden. Berdasarkan pernyataan Cooper dan Emory (1999 : 221) bahwa “Sebuah sampel sebanyak 100 yang diambil dari populasi yang berjumlah 5000 secara kasar mempunyai ketepatan estimasi yang sama dengan 100 sampel yang diambil dari 200 juta populasi”. Teknik Pengumpulan Data Sumber data yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis secara langsung melalui subyeknya.Sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah konsumen yang mengkonsumsi Jahe Wangi Intrafood. Data sekunder merupakan data yang diambil tidak secara langsung kepada responden namun diambil berdasarkan dari data demografi yaitu berupa gambaran umum wilayah penelitian dan karakteristik responden. H. Hasil danPembahasan
Analisis
Uji Asumsi Klasik Setelah dilakukan analisis regresi akan didapatkan koefisien regresi, tahap selanjutnya dilakukan uji diagnostik, yaitu uji terhadap hasil estimasi model regresi ordinary least square sehingga akan didapatkan penyimpangan atau tidak terhadap asumsi klasik. Dengan anggapan
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
tidak adanya penyimpangan atas asumsi klasik, maka model regresi tersebut akan menghasilkan taksiran atau dugaan yang baik. Suatu taksiran yang baik atas model regresi akan didapatkan bila memenuhi persyaratan-persyaratan:
ISSN 2088 - 6594
Uji Normalitas Setelah dilakukan pengolahan dengan menggunakan bantuan progam SPSS 16.0 for windows maka diperoleh hasil berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Keterangan
Nilai
N
100
Mean Unstandarized
-.0008349
Std. Deviation Unstandarized
1.632865
Nilai Kolmogorov-Z
0.681
Asymp.Sig.(2-tailed)
0.743
Keputusan
Normal
Sumber: Hasil olah data, 2012 Berdasarkan hasil uji normalitas Uji Multikolinearitas tersebut diketahui nilai dari probabilitas Berdasarkan hasil analisis ( ) mempunyai nilai (0,743) > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada diketahui hasil uji multikolinearitas dapat pengujian ini penyebaran data ditampilkan dalam tabel berikut: berdistribusi normal. Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Penelitian
Tolerance
VIF
Kesimpulan
Citra Produk (X1)
0,687
1,456
Tidak terjadi multikolinearitas
Periklanan (X2)
0,687
1,456
Tidak terjadi multikolinearitas
Sumber: Hasil olah data Hasil pada tabel 9. di atas menunjukkan nilai tolerance tidak lebih dari 1, sehingga dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat multikolinearitas.
Uji Autokorelasi Pengujian ada tidaknya autokorelasi pada model regresi dilakukan dengan Runs Test sedangkan model
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
27
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
regresi bebas dari autokorelasi apabila dari uji Runs (Runs Test) menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2 Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
ISSN 2088 - 6594
tailed) > 0,05. Rangkuman hasil uji autokorelasi seperti tabel berikut :
Runs Test Test Valuea Cases < Test Value Cases >= Test Value Total Cases Number of Runs Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Abst_unst -.02239 50 50 100 49 -.402 .688
a. Median
Hasil uji autokorelasi dengan Runs Test pada tabel 10 diperoleh nilai Asymp.Sig. (2 tailed) (0,688) > 0,05 yang berarti tidak terjadi autokorelasi antar nilai residual. Berdasarkan hasil tersebut disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah autokorelasi.
Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dapat diketahui seperti tampak pada tabel berikut:
Tabel 4. Uji Heteroskedastisitas Variabel
thitung
Sig.
Keputusan
X1
0,245
0,807
Tidak terjadi heteroskedastisitas
X2
0,468
0,641
Tidak terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data yang diolah
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa semua nilai thitung dari ketiga variabel independen lebih kecil dari pada ttabel atau nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Pengujian Hipotesis 28
Analisis Regresi Berganda Untuk membuktikan hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini digunakan uji regresi linear berganda. Hasil dari uji akan menunjukkan apakah ada pengaruh antara variabel citra produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian jahe wangi. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
16.0 for windows dan secara singkat dapat
ISSN 2088 - 6594
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel
Unstandariz ed Coefficients B
Std.
thitng
Prob.
Error
Konstanta
2,148
Citra produk (X1)
0,424
0,375
4,609
0,000
Periklanan (X2)
0,459
0,470
5,773
0,000
Fhitung
61,382
Probabilitas
0,000
R Square
0,559
Adj. R Square
0,550
Sumber: Data Prime Diolah Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan komputer program SPSS versi 16,00 seperti tampak pada tabel 12. di atas, maka dapat diketahui hasil persamaan regresi sebagai berikut: Y = 2,148 + 0,424X1 + 0,459X2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut: a = 2,148, artinya bahwa apabila variabel citra produk dan periklanan dianggap nilainya adalah 0 (nol) maka keputusan pembelian bernilai positif. b1 = 0,424, artinya bahwa terdapat pengaruh yang positif antara citra produk (X1) terhadap peningkatan keputusan pembelian konsumen dimana variabel lainnya tetap. b2 = 0,459, artinya bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel periklanan (X2) terhadap peningkatan
keputusan pembelian dimana variabel lainnya tetap. Berdasarkan analisis regresi multiple tersebut dapat disimpulkan bahwa citra produk dan periklanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, artinya semakin naik citra produk dan periklanan maka semakin tinggi atau meningkat pula keputusan pembelian konsumen pada produk. Uji t Berdasarkan hasil analisis dengan komputer program SPSS release 16,00 didapatkan nilai t per variabel sebagai berikut: Variabel citra produk (X1) terhadap keputusan pembelian (Y) Langkah pengujian:
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
29
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
Ho : b1= 0, artinya tidak ada pengaruh citra produk (X1) terhadap keputusan pembelian.
Ho : b2= 0, periklanan pembelian.
artinya tidak ada pengaruh (X1) terhadap keputusan
Ha : b1 0, artinya ada pengaruh citra produk (X1) terhadap keputusan pembelian.
Ha : b2 0, periklanan pembelian.
artinya ada (X1) terhadap
Penentuan Level of Significance ( ) = 0,05 dengan derajat kebebasan atau df = /2 ; n-k-1 = 0,05/2; 100-2-1 = 0,025 ; 97
Penentuan Level of Significance ( ) = 0,05 dengan derajat kebebasan atau df = /2 ; n-k-1 = 0,05/2; 100-2-1 = 0,025 ; 97
= 1,990 Jadi ttab =
= 1,990 1,990
Jadi ttab =
Menghitung nilai thit : thit
=
b Sb
thit
= --------0,092 = 4,609 Kesimpulan Hasil uji thit> ttabel atau 4,609 > 1,990 dan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, dengan demikian citra produk mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini berarti dapat dikatakan bahwa citra produk secara individu berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.. Variabel periklanan (X2) keputusan pembelian (Y) Langkah pengujian:
1,990
Menghitung nilai thit :
0,424
30
pengaruh keputusan
terhadap
=
b Sb
0,459 = --------0,080 = 5,773 Hasil uji thit> ttabel atau 5,773 > 1,990 dan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak, dengan demikian periklanan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berarti dapat dikatakan bahwa periklanan secara individu berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan di atas variabel citra produk dan periklanan secara individu mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dan terbukti bahwa variabel periklanan mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keputusan pembelian
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
produk. Hal ini dibuktikan dengan nilai thitung untuk variabel periklanan sebesar 5,773 dengan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05, sedangkan nilai thitung untuk variabel citra produk sebesar 4,609 dengan nilai probabilitas = 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa: “Citra produk dan periklanan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian”, terbukti kebenarannya. Uji F Uji F ini menguji apakah variabel bebas (citra produk dan periklanan) secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang berarti terhadap variabel tidak bebas (keputusan pembelian). Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Formula hipotesis Ho : b1 = b2 = 0, artinya tidak ada pengaruh antar variabel bebas (citra produk dan periklanan) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Ha : b1 b2 0,artinya ada pengaruh antar variabel bebas (citra produk dan periklanan) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Tingkat signifikan ( ) = 0,05 ; maka didapatkan Ftabel sebesar ( ; (k) ; (n–k–1) = (0,05, 2 ; 97 = 3.110. Daerah keputusan : apabila F-hitung < 3,110
Ho
diterima
Ho ditolak apabila F-hitung > 3,110 Uji F dengan rumus :
31
ISSN 2088 - 6594
Fhit
=
JK(reg)/k JK(res)/n - k - 1
334,075 / 2 = --------------------263,965 / 100-2-1 = 61,382 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh Fhit sebesar 61,382. Ternyata besarnya Fhit terletak di daerah penolakan Ho, yaitu Fhit lebih besar dari F-tabel atau 61,382 > 3,110, berarti hipotesis yang diterima adalah hipotesis alternatif dan menolak Ho, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel citra produk dan periklanan secara bersama-sama atau simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara citra produk dan periklanan secara bersamasama (simultan) terhadap keputusan pembelian” dapat diterima dan terbukti kebenarannya. Analisis Koefisien 2 (Adjusted R )
Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R2) adalah untuk mengetahui besarnya proporsi (prosentase) sumbangan variabel citra produk dan periklananterhadap variasi (naik turunnya) loyalitas konsumen yang dinyatakan dalam persen (%).Semakin besar nilai Adjusted R2 berarti semakin besar pengaruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Y) demikian sebaliknya.Perhitungan
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
yang dibantu dengan alat komputer menghasilkan angka sebesar 0,550. Berdasarkan koefisien determinasi diketahui bahwa variabel loyalitas konsumen benar-benar dapat dijelaskan oleh variabel citra produk dan periklanan sebesar 55,00% sedangkan sisanya 45,0% dipengaruhi oleh faktor yang lain yang tidak masuk dalam penelitian ini. Pembahasan Hasil Analisis Analisis regresi berganda diperoleh hasil sebagai berikut: Y = 2,148 + 0,424X1 + 0,459X2, artinya bahwa apabila citra produk dan periklanandianggap konstan maka keputusan pembelian akan mempunyai nilai positif. Jika citra produk dan periklanan bertambah satu satuan maka akan dapat meningkatkan keputusan pembelian, dan terdapat pengaruh yang positif antara citra produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian, artinya semakin baik citra produk dan periklanan maka akan semakin meningkatkan pula keputusan pembelian. Berdasarkan uji t dapat diketahui bahwa : 1) Pengaruh secara parsial variabel citra produk terhadap keputusan pembelian diperoleh nilai t hitung sebesar 4,609 dan nilai t-tabel pada alpha 5% sebesar 1,990 maka nilai thitung> ttabel atau 4,609 > 1,990 dan juga nilai = 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima sehingga citra produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kondisi ini menunjukkan bahwa konsumen yang memutuskan untuk membeli produk dipengaruhi oleh citra produk dan periklanan, dalam hal ini citra produk mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan pengambilan 32
ISSN 2088 - 6594
keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, hal ini disebabkan konsumen melakukan penilaian sebelum membelinya, diantaranya konsumen menilai dan mempunyai persepsi bahwa produk selalu terpelihara dengan baik (baik kualitas bahan baku, cita rasanya, dan kasiatnya). Hal ini juga dinyatakan oleh Sutisna (2001) bahwa citra merupakan total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu. Untuk variabel periklanan diperoleh nilai thitung sebesar 5,773 dan nilai ttabel pada alpha 5% sebesar 1,990 maka nilai thitung> ttabel atau 5,773 > 1,990 dan juga nilai = 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima sehingga periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Jefkins (1997), bahwa pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya semurah murahnya. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Praba Sulistyawati (2010), yang meneliti tentang : Analisis pengaruh citra merek dan periklanan terhadap keputusan pembalian laptop Acer di semarang. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian : (1) Variabel periklanan memiliki pengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian konsumen dibandingkan variabel citra merek dengan hasil regresi sebesar 0,559. Selanjutnya pengaruh variabel lainnya citra merek
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
adalah sebesar 0,250; (2) Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa citra merek (X1) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya.Hal ini berarti citra merek merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer; (3) Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa periklanan (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y), telah terbukti kebenarannya.Hal ini berarti periklanan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk laptop merek Acer. Hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Made Novandri SN, (2010), yang meneliti tentang : Analisis pengaruh iklan dan citra merek terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha pada harpindo jaya cabang ngaliyan. Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan penelitian : (1) Berdasarkan analisis secara parsial, ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel independen (citra produk, dan iklan) mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan. Artinya menurut konsumen, ketiga variabel independen tersebut dianggap penting ketika akan membeli sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan; (2) Berdasarkan pengujian secara simultan, ternyata hasil penelitian membuktikan bahwa semua variabel independen (citra produk, dan iklan) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu keputusan 33
ISSN 2088 - 6594
pembelian; (3) Hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa semua variabel independen (citra produk, dan iklan) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pengaruh positif terbesar terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha di Harpindo Jaya cabang Ngaliyan adalah pada variabel iklan (X2) hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,365, kemudian diikuti oleh variabel citra produk (X1) yang ditunjukkan dari nilai koefisien regresi sebesar 0,330. I. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan pada analisis penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
2.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara citra produk dan periklanan terhadap keputusan pembelian. Periklanan merupakan faktor yang berpengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian.
Saran-saran Saran-saran yang dapat penulis berikan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepada Perusahaan Diharapkan perusahaan senantiasa mempertahankan dan meningkatkan strategi periklanan. Hal ini disebabkan oleh variabel periklanan merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian jahe wangi yaitu dengan menggencarkan iklan-iklan di media
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
elektronik maupun media cetak yang sangat mudah penyebarannya. Untuk citra produk diharapkan perusahaan dapat memperbaiki citra produknya dengan meningkatkan kualitas dan memberikan kemasan dan harga yang membuat konsumen tertarik untuk membelinya. 2. Kepada penelitian yang akan datang
ISSN 2088 - 6594
Diharapkan penelitian yang akan datang dapat memperluas cakupan penelitian dan bisa mencakup wilayah lebih dari satu perusahaan maupun tempat yang lebih luas cakupannya, serta dapat menambah tidak hanya variabel citra produk dan periklanan, tetapi dengan variabel lain misalnya: harga, kepercayaan, dan lain-lain
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi IV. Jakarta : Rineka cipta Aaker, David. A. 1996. Building Strong Brands. New York: The Free Press. Aaker David A, 1991, Managing Brand Equity, Capitalyzing on the Value of aBrand Name, The Free Press:New York. Cooper, Donald R dan William Emory, 1999. Metode Penelitian Bisnis. Terjemahan Ellen, Gunawan dan Imam Nurmawan. Edisi kelima, Jakarta: Erlangga Deighton,John, Caroline M.Heinderson and Scott A.Neslin, The Effecr ofAdvertising on Brand Switching and Repeat Purchasing, Journal ofMerkting Research, Vol XXXI, February 1994 Fandy Tjiptono, 1997, Strategi Pemasaran, Andy Offset, Yogyakarta Frank Jefkins, 1997, Periklanan, Erlangga, Jakarta Ghazali, Imam. 2004. Aplikasi analisis multivariate dengan SPSS. Semarang: BPFE Undip. Hair Lamb, Mc Daniel, 2001, Pemasaran, Salemba Empat, Jakarta Kotler, Philip, 1994. Manajemen Pemasaran : Alih Bahasa, Alexander Sindoro, Jakarta : Prenhalindo Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT IndeksKelompok Gramedia Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 1997.Dasar dasar Pemasaran : Alih bahasa, Alexander Sindoro, Jakarta : Prenhalindo, 1997
34
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 1997.Dasar dasar Pemasaran : Alih bahasa, Alexander Sindoro, Jakarta : Prenhalindo, 1997 Keller,
Kevin L, 1987, “Memory Factor in Advertising: The Effect of AdvertisingRetrieval Cues on Brand Evaluations,” Journal of Customer Research, 14(December),316-333.
Made Novrandi, 2010, Analisis Pengaruh Kualitas Produk, dan Iklan terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Yamaha pada Harpindo Jaya cabang Ngaliyan. Skripsi Jurusan Manajemen, Universitas Diponegoro Semarang Nugroho J Setiadi, 2003, PerilakuKonsumen :Konsep dan Implikasi UntukStrategi dan Penelitian Bisnis Pemasaran, Prenada Media, Jakarta Praba Sulistyawati, 2010, Analisis Pengaruh Citra Produk dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer Di Semarang, Universitas Diponegoro Semarang Rhenald Kasali, 1995, Manajemen Periklanan: Konsep dan AplikasinyadiIndonesia, Edisi empat. PAU Ekonomi UI, Jakarta Sugiyono, 2004.Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV.Alfabeta Singgih dan Fandy Tjiptono, 2002.Metode Penelitian untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset Winardi, 2011, yang meneliti tentang : Pengaruh citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian handphone cross di PT.Omega Cross Solo
35
Pengaruh Citra Produk dan Periklanan TerhadapKeputusan Pembelian .....