Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016 PENGARUH INQUIRI-BASED MATHEMATICS EDUCATION DAN GAYA KOGNITIF TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGSD PADA MATA KULIAH MATEMATIKA Komang Sujendra Diputra Universitas Pendidikan Ganesha, Jln. Udayana Singaraja – Bali email:
[email protected] Abstract: This study aims to determine the effect of Inquiry-Based Mathematics Education on learning mathematics achievement student PGSD UNDIKSHA on Mathematical Subjects with attention to student cognitive style. The study was designed in the form of quasi-experimental with 2 × 2 factorial design. The population in this study is the second semester students PGSD UNDIKSHA Academic Year 2015/2016, amounting to 263 students and distributed in the 8 groups. Data collected through the learning achievement tests mathematics achievement tests were further analyzed using Tukey test at the 0.05 significance level. The study found that: (1) for field-independent students, the mathematics learning achievement of students who followed the inquiry-based mathematics education higher than students who follow conventional teaching; (2) for field-dependent students, mathematics achievement of students who followed the conventional learning higher than students who take the inquiry-based mathematics education; (3) for students who follow the teaching of inquiry-based mathematics education, mathematics achievement of students field-independent higher than students of field-dependent, and (4) for students who follow conventional teaching, mathematics achievement of students field-dependent higher than student field-independent. Based on these findings it can be concluded that the inquiry-based mathematics education very effectively applied to students who have the cognitive style of field-independent, and conventional learning effectively applied to students who have the cognitive style of fielddependent. Keywords: Inquiri-Based Mathematics Education, cognitive style, mathematics learning achievement Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inquiry-Based Mathematics Education terhadap prestasi belajar matematika mahasiswa PGSD UNDIKSHA pada Mata Kuliah Matematika dengan memperhatikan gaya kognitif mahasiswa. Penelitian dirancang dalam bentuk kuasi eksperimen dengan desain faktorial 2×2. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Semester II PGSD UNDIKSHA Tahun Akademik 2015/2016 yang berjumlah 263 mahasiswa dan terdistribusi di 8 kelas. Data tes prestasi belajar dikumpulkan melalui tes prestasi belajar matematika yang selanjutnya dianalisis menggunakan Uji Tukey dengan taraf signifikansi 0.05.Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) untuk mahasiswa field-independent, prestasi belajar matematika mahasiswa yang mengikuti pembelajaran matematika berbasis inkuiri lebih tinggi daripada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional; (2) untuk mahasiswa field-dependent, prestasi belajar matematika mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional lebih tinggi daripada siswa yang mengikuti pembelajaran matematika berbasis inkuiri; (3) untuk mahasiswa yang mengikuti pembelajaran matematika berbasis inkuiri, prestasi belajar 182
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
matematika mahasiswa field-independent lebih tinggi daripada mahasiswa fielddependent, dan (4) untuk mahasiswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, prestasi belajar matematika mahasiswa field-dependent lebih tinggi daripada mahasiswa fieldindependent. Berdasarkan temuan-temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika berbasis inkuiri sangat efektif diterapkan pada mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field-independent, dan sebaliknya pembelajaran konvensional efektif diterapkan pada mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field-dependent. Kata Kunci : Inquiri-Based Mathematics Education, Gaya Kognitif, Prestasi Belajar Matematika dan tidak mampu mengimbangi kemajuan
Pendahuluan Menghadapi tantangan abad ke 21, pendidikan
mesti
paradigmanya.
mampu
Pendidikan
dunia. Matematika merupakan salah satu
mengubah tidak
cabang
lagi
ilmu
pengetahuan
berfokus dalam pengembangan aspek
mempunyai
akademis (kognitif) tetapi juga harus
mendukung
menekankan pada pengembangan aspek
pengetahuan dan teknologi. Matematika
sosial
generasi-
merupakan
bahasa
simbolis
yang
generasi yang mampu bersaing secara
mempunyai
fungsi
praktis
untuk
global. Dunia telah berubah dengan cepat
mengekspresikan
karena kita tengah hidup di era informasi
kuantitatif dan keruangan. Sedangkan
yang canggih. Bill Gates dalam Faizah
fungsi
(2008) menyatakan bahwa, “Manusia
memudahkan
masa depan adalah mereka yang mampu
adalah bekal bagi peserta didik untuk
beradaptasi,
mencari
berpikir logis, analitis, sistematis, dan
solusi, imaginatif, penuh ide, dan inovatif
kreatif. Dengan demikian, penguasaan
mengembangkan berbagai hasil karya,
materi
dan terutama mampu memberi makna
keharusan
kebajikan terhadap sesama”. Mengutip
semakin kompetitif saat ini.
untuk
melahirkan
berpikir
cepat
peranan
yang
penting
dalam
perkembangan
ilmu
hubungan-hubungan
teoritisnya
berpikir.
matematika di
adalah
era
untuk
Matematika
merupakan
suatu
persaingan
yang
ini
Mata kuliah matematika merupakan
mengindikasikan jika pembelajaran hanya
mata kuliah wajib bagi mahasiswa S1
mementingkan
PGSD. Mata kuliah ini merupakan mata
pernyataan
Bill
aspek
Gates,
kognitif
seperti
yang tercermin pada pendidikan kita saat
kuliah
ini maka generasi kita akan terus terpuruk
mengambil mata kuliah matematika lain 183
prasyarat
sebelum
mahasiswa
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education dan Gaya Kognitif…
yang lebih banyak membahas tentang
matematika di tingkat perguruan tinggi
matematika SD dari segi didaktik dan
salah
metodik. Pada mata kuliah matematika,
pemahaman matematika yang dibawa
mahasiswa mempelajari tentang topik-
pada jenjang pendidikan sebelumnya.
topik matematika yang sudah mereka
Konsep-konsep
dapatkan
pendidikan
secara hierarkis, sehingga pemahaman
adalah
yang kurang baik tentang konsep-konsep
melatih
matematika
pada
jenjang
sebelumnya.
Tujuannya
memperdalam
konsep
keterampilan
dalam
dan
satunya
adalah
matematika
rendahnya
tersusun
sebelumnya
akan
menyelesaikan
menyulitkan memahami materi matemtika
soal/masalah terkait topik-topik esensial
berikutnya (Suherman dkk, 2003). Faktor
matematika sesuai kurikulum di sekolah.
lain
Secara teori, harusnya mahasiswa tidak
bersifat
lagi mengalami kesulitan karena topik-
tersendiri yang harus dihadapi peserta
topik tersebut sudah mereka pelajari
didik dalam mempelajari matematika.
secara tuntas sebelumnya.
Tidak hanya peserta didik, guru pun juga
Kenyataannya, besar
PGSD
diberikan
mahasiswa mengerjakan
kesulitan
matematika terkait sifatnya yang abstrak tersebut. Input dari penerimaan mahasiswa di
beberapa
kesulitan
soal-soal
merupakan
yang
UNDIKSHA
bahkan
masih
abstrak
matematika
mengalami kendala dalam mengajarkan
masih kesulitan untuk memahami topik yang
objek
sebagian
hampir
mahasiswa
adalah
yang
Prodi S1 PGSD UNDIKSHA berasal dari
dalam
berbagai
sifatnya
macam
latar
belakang
prosedural dengan menggunakan satu
pendidikan yang berbeda, yaitu dari SMA
konsep
dan SMK dengan beragam jurusan.
matematika yang
sederhana.
Melihat kenyataan ini, akan sangat sulit
Dalam
mengharapkan
nantinya
persepsi mahasiswa tentang matematika.
mampu
Perbedaan persepsi tentang matematika
melaksanakan pembelajaran matematika
ini tentunya akan menimbulkan motivasi
yang
tuntutan
belajar yang berbeda pula pada masing-
lama
masing mahasiswa yang nantinya akan
ketika
mahasiswa
menjadi
inovatif
kurikulum
dan
yang
guru
sesuai semakin
tuntutannya semakin tinggi.
bermuara
Banyak faktor yang diduga menjadi penyebab
rendahnya
hal
matematika
kemampuan
ini
pada
terdapat
prestasi
mahasiswa.
perbedaan
belajar Melihat
keheterogenan peserta didik mahasiswa 184
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
PGSD UNDIKSHA, pembelajaran yang
sains.
umumnya terkesan kaku harus berubah
dalam penyelesaian masalah merupakan
menjadi
bagian dari proses inkuiri.
pembelajaran
menyenangkan antusiasme
dan peserta
yang
langkah-langkah
Pembelajaran matematika berbasis
membangkitkan didik
Sebenarnya
inkuiri
untuk
merupakan
salah
satu
memahami matematika itu sendiri terlebih
pembelajaran yang berorientasi student-
peserta didik pada jenjang perguruan
centered
tinggi. Pembelajaran pada mata kuliah
matematika. Seperti yang dikemukan
matematika
dikajidan
oleh Leonard (2015) bahwa: “An inquiry
inovatif
stance gives teachers an opportunity to
yang salah satunya adalah Inquiri-Based
explore mathematical ideas with children
Mathematics
atau
in tandem with developing computational
berbasis
skills and conceptual understanding”.
perlu
diterapkanpembelajaran
yang
Education
pembelajaran
matematika
dalam
Pernyataan
inkuiri. Inkuiri berasal dari kata to inquire
bahwa berbasis
dalam
melatih
pertanyaan,
mencari
melakukan
pertanyaaninformasi,
penyelidikan.
tersebut
inkuiri
sangat
matematika cocok
keterampilan
soal/masalah
dan
mengindikasikan
pembelajaran
yang berarti ikut serta, atau terlibat, mengajukan
pembelajaran
untuk
mengerjakan
matematika
dan
pemahaman konsep.
Selama belakangan,
Seperti halnya inkuiri pada bidang
inkuiri
sains, dalam pengamalan matematika
dunia
sebagai inkuiri, peserta didik belajar
pendidikan. Namun beberapa peneliti
bagaimana menjadi ilmuwan, tidak hanya
masih ragu mendefinisikan pembelajaran
sekedar belajar melalui penghafalan-
inquiri dalam terminologi matematika.
pengulangan
Seperti yang dikemukakan oleh Rocard
berulang body of facts and concepts.
(Rocard & al., 2007: 9) bahwa dalam
Inkuiri menyediakan pembelajaran aktif
pembelajaran
yang mendorong dan memberikan ruang
beberapa
tahun
pembelajaran berpengaruh
cenderung
besar
dalam
matematika,
lebih
pembelajaran dibandingkan
berbasis
para
mengarah berbasis
dengan
guru
kepada
dan
peluang
dan
pedrillan-penerapan
kepada
siswa
untuk
mengambil inisiatif dalam mengembang
masalah
keterampilan
pembelajaran
pemecahan
masalah,
pengambilan keputusan, dan penelitian
inquiri yang dikembangkan dalam bidang 185
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education dan Gaya Kognitif…
Terdapat
sehingga memungkinkan mereka menjadi
beberapa
model
pebelajar sepanjang hayat. Investigasi
pengklasifikasian gaya kognitif, seperti
yang dilakukan oleh siswa merupakan
klasifikasi field-dependent dengan field-
tulang
independent,
punggung
klasifikasi
reflektif
dan
metode
inkuiri.
difokuskan
untuk
impulsif, dan klasifikasi divergen dan
memahami konsep-konsep matematika
konvergen. Yu Cao (2006: 7) menyatakan
yang
“Among
Investigasi
ini
abstrak
dan
meningkatkan
all the
dimension
keterampilan proses berpikir mahasiswa.
of
cognitive
field
style,
dependence
the and
faktor
independence, which reflects one’s mode
dalam
of perceiving, remembering, and thinking,
pembelajaran agar pembelajaran dapat
has emerged as one of the most
belangsung
(1977)
frequently studied cognitive style. It has
mengatakan gaya kognitif adalah cara
drawn much research attention over the
seseorang memproses informasi dan
years and has had the widest application
memberlakukan
to educational problems”. Berdasarkan
Gaya yang
kognitif
perlu
kognitif
merupakan
dipertimbangkan
maksimal.
Witkin
lingkungannya.
merujuk
pada
Gaya
pernyataan
bagaimana
tersebut
penelitian
seseorang memperoleh informasi dan
menggunakan
menggunakan strategi untuk merespon
independent dan field-dependent. Selain
suatu tugas. Dengan demikian, tidak
itu, pengklasifikasian tersebut digunakan
memperhatikan
field
kognitif
peserta
mengingat adanya kesesuaian dengan
pembelajaran
dapat
pembelajaran matematika, seperti yang
mengakibatkan peserta didik menjadi
dinyatakan oleh Reardon and Moore
pasif. Hal ini disebabkan oleh strategi
(1988) yang menyatakan bahwa alasan
yang dilaksanakan tidak sesuai dengan
field dependent-independent berbeda dari
cara berpikir yang dimiliki peserta didik
gaya
dalam
pengklasifikasian
didik
dalam
gaya
klasifikasi
ini
memproses
menggunakan merespon
suatu
informasi
strateginya tugas.
dan
kognitif
yang
lain
karena
fielddependent-
independent lebih mengutamakan pada
untuk
pelibatan
Strategi
persepsi
dan
masalah,
kemampuan
pembelajaran yang tidak sesuai dengan
pemecahan
strukturisasi
gaya kognitif mengakibatkan terjadinya
stimulus, memilah informasi yang relevan
konflik dalam pikiran mahasiswa.
dan menghubungkan dengan masalah yang lebih kompleks, yang mana hal-hal 186
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
Metode Penelitian
tersebut merupakan bagian dari suatu
Penelitian
proses pembelajaran matematika.
ini
mengikuti
desain
penelitian
kuasi
atas, yang menjadi fokus permasalahan
rancangan
post
yang akan dicari jawabannya melalui
designdengan rancangan grup faktorial
penelitian
(1)mengetahui
2x2. Variabel-variabel eksperimen dalam
perbedaan prestasi belajar matematika
penelitian ini berupa variabel bebas,
antara
variabel terikat, dan variabel moderator.
Berdasarkan pemaparan tersebut di
ini
adalah:
mahasiswa
yang
mengikuti
pembelajaran matematika berbasis inkuiri
Variabel
dan
matematika
mahasiswa
pembelajaran
yang
mengikuti
konvensional
bebas
terikatnya
untuk
eksperimen only
control
adalah
berbasis adalah
dengan group
pembelajaran
inkuiri,
variabel
prestasi
belajar
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
matematika, dan variabel moderator yang
field-independent;
Mengetahui
dimaksud adalah gaya kognitif yang
perbedaan prestasi belajar matematika
terdiri dua dimensi yaitu gaya kognitif
antara
field-independent dan field-dependent.
(2)
mahasiswa
yang
mengikuti
Populasi dalam penelitian ini adalah
pembelajaran matematika berbasis inkuiri mengikuti
mahasiswa semester II Jurusan PGSD
untuk
FIP Undiksha Tahun Ajaran 2015/2016
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
yang terdiri dari 8 kelas, yaitu Kelas A
field-dependent;
sampai
dan
mahasiswa
pembelajaran
yang
konvensional
(3)
mengetahui
H.
Pengambilan
perbedaan prestasi belajar matematika
dilakukan
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
sampling. Pada tahap pertama, dipilih 4
field-independent
kelas
untuk
dan
mahasiswa
pembelajaran
field-dependent yang
mengikuti
matematika
berbasis
dari
Kemudian, dipilah
dengan
8 4
secara
kelas kelas
teknik
sampel random
pada
populasi.
sampel
tersebut
random
menjadi
2
inkuiri; dan (4) mengetahui perbedaan
kelompok, yaitu kelompok eksperimen
prestasi belajar matematika mahasiswa
dan kelompok kontrol. Pada tahap kedua,
yang
field-
masing-masing kelompok dipilah menjadi
independent dan field-dependent untuk
dua, yaitu kelompok field independent
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
dan kelompok field dependent. Melalui
konvensional.
kedua tahap tersebut, diperoleh kelas
memiliki
gaya
kognitif
yang menjadi sampel penelitian adalah 187
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education dan Gaya Kognitif…
Kelas B dan Kelas H menjadi kelompok
pembelajaran konvensional; (3) Untuk
eksperimen dan Kelas F dan Kelas G
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
menjadi
matematika
kelompok
kontrol,
dengan
berbasis
perbedaan
inkuiri,
apakah
prestasi
belajar
masing-masing kelompok terdiri dari 16
terdapat
orang mahasiswa.
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
Data prestasi belajar matematika
field independent dan field dependent;
mahasiswa diperoleh dengan instrumen
dan (4) Untuk mahasiswa yang mengikuti
yang dikembangkan sendiri. Instrumen
pembelajaran
dikembangkan dalam bentuk tes tipe
terdapat
kognitif, yang berupa lembar kerja yang
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
berisi soal-soal matematika yang disusun
field independent dan field dependent.
berdasarkan kisi-kisi dan telah divalidasi
Pengujian
baik secara isi maupun konstruk. Hasil
menggunakan Uji Tukey dengan taraf
kerja dieavaluasi berdasarkan pedoman
signifikansi 0.05.
perbedaan
apakah
prestasi
keempat
Sebelum
penyekoran yang disusun sebelumnya.
konvensional,
belajar
hipotesis
pengujian
hipotesis,
Data gaya kognitif diperoleh dengan
terlebih dahulu dilakukan uji anava dua
instrumen Group Embedded Figure Test
jalur untuk mengetahui adanya interaksi
(GEFT), yang awalnya disusun oleh
antara
Witkin (1977).
diimplementasikan
pembelajaran dan
gaya
yang kognitif
terhadap prestasi belajar matematika
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini sebanyak 4 hipotesis yaitu: (1) Untuk
mahasiswa.
mahasiswa yang memiliki gaya kogntitif
menunjukkan adanya pengaruh interaksi,
field
terdapat
maka pengujian hipotesis penelitian bisa
perbedaan prestasi belajar matematika
dilakukan. Pengujian anava dua jalur dan
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
prasyaratnya yaitu pengujian normalitas
matematika
dan homogenitas data dilakukan dengan
independent,
apakah
berbasis
inkuiri
dan
Apabila
hasil
analisis
bantuan software SPSS 23.
pembelajaran konvensional; (2) Untuk mahasiswa yang memiliki gaya kogntitif field
dependent,
apakah
terdapat
Hasil dan Pembahasan Hasil perhitungan mean dan standar
perbedaan prestasi belajar matematika mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
deviasi
matematika
memberikan hasil bahwa rata-rata skor
berbasis
inkuiri
dan 188
di
tiap
kelompok
data
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
prestasi belajar matematika mahasiswa
field
yang
pembelajaran
memiliki
gaya
fieldindependent
dan
kognitif
independent
dan
mengikuti
konvensional
sebesar
mengikuti
10,89, dan rata-rata skor prestasi belajar
pembelajaran matematika berbasis inkuiri
matematika mahasiswa yang memiliki
sebesar 16.63, rata-rata skor prestasi
gaya
belajar
mengikuti
matematika
mahasiswa
yang
kognitif
field
dependent
pembelajaran
dan
konvensional
memiliki gaya kognitif field dependent dan
sebesar 12,94. Rekapitulasi perhitungan
mengikuti
matematika
data secara deskriptif dilakukan dengan
berbasis inkuiri sebesar 11,19, rata-rata
bantuan SPSS dan diikhtisarkan pada
skor
Tabel 1 berikut.
pembelajaran
prestasi
belajar
matematika
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Pembelajaran yang Gaya Kognitif diimplementasikan IBME Field Independent Field Dependent Total Field Konvensional Independent Field Dependent Total Field Total Independent Field Dependent Total
Mean
Standar Deviasi
N
16.6250
1.54380
16
11.1875 13.9062
2.04022 3.28594
16 32
10.8750
2.41868
16
12.9375 11.9062
2.86284 2.80965
16 32
13.7500
3.53781
32
12.0625 12.9062
2.60195 3.19582
32 64
Hasil uji persyaratan hipotesis menunjukkan bahwa semua data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan data dari semua kelompok mempunyai varians populasi yang
homogen, sehingga uji hipotesis dengan anava dua jalur bisa dilakukan. Hasil rekapitulasi pengujian anava dua jalur dengan SPSS diiktisarkan pada Tabel 2 berikut.
189
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education dan Gaya Kognitif…
Tabel 2. Hasil Pengujian Anava Dua Jalur Type III Sum Source df Mean Square F of Squares Corrected Model 334.562a 3 111.521 21.663 Intercept 10660.563 1 10660.563 2070.850 Pembelajaran 64.000 1 64.000 12.432 Gaya Kognitif 45.563 1 45.563 8.851 Pembelajaran * 225.000 1 225.000 43.707 Gaya_kognitif Error 308.875 60 5.148 Total 11304.000 64 Corrected Total 643.437 63 a. R Squared = .520 (Adjusted R Squared = .496) Hasil perhitungan Anava dua jalur
Sig. .000 .000 .001 .004 .000
terhadap prestasi belajar matematika
juga menunjukkan bahwa untuk sumber
mahasiswa.
varian interaksi diperoleh F hitung = 43,71
pembelajaran
dengan nilai signifikansi 0.000 yang jauh
dan gaya kognitif dalam pengaruhnya
lebih kecil dari nilai taraf signifikansi yang
terhadap prestasi belajar matematika
ditetapkan yaitu 0,05. Ini berarti terdapat
mahasiswa dapat divisualisasikan secara
interaksi
antara
grafis seperti tampak pada Gambar 1
diimplementasikan
berikut ini. mmmmmmmmmmmmmmmm
yang
pembelajaran
yang
signifikan
Interaksi yang
antara
diimplementasikan
dan gaya kognitif dalam pengaruhnya
Gambar 1. Visualisasi Interaksi antara Pembelajaran yang Diimplementasikan dan Gaya Kognitif dalam Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar Matematika Mahasiswa 190
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
Selanjutnya untuk klasifikasi gaya kognitif
field-independent,
= 2,83 untuk taraf signifikansi 0,05.
hasil
Ternyata Q yang diperoleh dari hasil
perhitungan uji Tukey memperoleh Q hitung
perhitungan lebih besar dari Q tabel yang
= 10,14, sedangkan Q tabel = 2,83 untuk
artinya, bagi kelompok mahasiswa yang
taraf signifikansi 0,05. Ternyata Q yang
memiliki
diperoleh dari hasil perhitungan lebih
matematika berbasis inkuiri, mahasiswa
besar dari Q tabel
yang
yang artinya, bagi
mengikuti
memiliki
pembelajaran
gaya
kognitif
field-
kelompok mahasiswa yang memiliki gaya
independent memiliki prestasi belajar
kognitif
mahasiswa
matematika yang lebih tinggi daripada
yang mengikuti pembelajaran matematika
siswa yang memiliki gaya kognitif field-
berbasis inkuiri memiliki prestasi belajar
dependent.
yang lebih tinggi daripada mahasiswa
Begitu
field-independent,
yang
mengikuti
pembelajaran
juga
pembelajaran
konvensional.
untuk
klasifikasi
konvensional,
dari
perhitungan uji Tukey diperoleh Q hitung =
Begitu juga untuk klasifikasi gaya
3,64, sedangkan Q tabel = 2,83 untuk taraf
kognitif field-dependent, perhitungan uji
signifikansi
Tukey
diperoleh dari hasil perhitungan lebih
memperoleh
Q hitung
=
3,09,
0,05.
Ternyata
Q
yang
sedangkan Q tabel = 2,83 untuk taraf
besar dari Q tabel
signifikansi
yang
kelompok
mahasiswa
diperoleh dari hasil perhitungan lebih
mengikuti
pembelajaran
besar
artinya,bagi
mahasiswa yang memiliki kecenderungan
kelompok mahasiswa yang memiliki gaya
gaya kognitif field-dependent memiliki
kognitif field-dependent, mahasiswa yang
prestasi belajar matematika yang lebih
mengikuti
tinggi daripada mahasiswa yang memiliki
0,05.
dari
Ternyata
Q tabel yang
pembelajaran
Q
konvensional
yang artinya, bagi yang
memiliki
konvensional,
gaya kognitif field-independent.
memiliki prestasi belajar matematika yang lebih tinggi daripada mahasiswa yang
Implementasi
inkuiri
dalam
matematika
mampu
belajar dengan pembelajaran matematika
pembelajaran
berbasis inkuiri.
memperdalam pemahaman mahasiswa
Selanjutnya pembelajaran
untuk matematika
klasifikasi
terkait
konsep-konsep
berbasis
Melalui
proses
menemukan
inkuiri, dari hasil perhitungan uji Tukey
materi/konsep
diperoleh Q hitung = 9,59, sedangkan Q tabel
mampumeningkatkan 191
matematika.
yang
sendiri
dipelajari, kemampuan
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education dan Gaya Kognitif…
berpikir mahasiswa. Hal ini dikarenakan
kesesuaian
mahasiswa
dalam
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
matematika
berbasis
pembelajaran inkuiri
field-independent
bekerja
(bukan hanya duduk, mendengarkan lalu
cenderung
menulis)
materi
untuk
menemukan
dengan
jawaban
karakteristik
dalam
untuk
belajar
yaitu
mengorganisasikan
sendiri dan
sesuai
dengan
juga
cenderung
terhadap masalah yang dikemukakan
kepentingannya
oleh dosen di bawah bimbingan yang
untuk
intensif dari dosen. Tugas dosen lebih
pembelajarannya.
seperti memancing mahasiswa untuk
karakteristik
melakukan sesuatu. Dosen datang ke
temuan bahwa untuk mahasiswa yang
kelas dengan membawa masalah untuk
memiliki gaya kognitif field-independent,
dipecahkan oleh mahasiswa, kemudian
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
dibimbing untuk menemukan cara terbaik
matematika
dalam memecahkan masalah tersebut.
prestasi belajar matematika yang lebih
Pembelajaran
merumuskan
sendiri
tujuan
Kesesuaian
inilah
yang
berbasis
mendukung
inkuiri
memiliki
sangat
tepat
baik dari mahasiswa yang mengikuti
materi
yang
pembelajaran konvensional. Temuan ini
kepada
sesuai dengan pernyataan Antonietti dan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
Gioletta (dalam Candiasa, 2002) yang
mendasar dalam matematika. Temuan ini
menyatakan
dikuatkan
yang
pemecahan suatu masalah, individu field-
the
independent cenderung lebih mampu
diterapkan dibahas
inkuiri
mengingat lebih
oleh
mengemukakan:
menekankan
Lane IBL
(2007) gives
you
bahwa
dalam
proses
opportunity to help students learn the
dengan
content and course concepts by having
analogi. Hal ini yang memberi peluang
them explore a question and develop and
kepada individu field-independent untuk
research a hypothesis. Thus, giving
berhasil lebih baik daripada individu field-
students more opportunity to reflect on
dependent dalam menyelesaikan soal-
their
soal matematika.
own
learning,
gain
a
deeper
understanding of the course concepts in a
menggunakan
Dalam
perbandingan
pendekatan
terhadap
integrated fashion, and become better
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
critical thinkers.
field-dependent,
Karakteristik matematika
berbasis
belajar
matematika mahasiswa yang mengikuti
pembelajaran inkuiri
prestasi
pembelajaran matematika berbasis inkuiri
memiliki 192
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
lebih rendah daripada mahasiswa yang
yang tersusun dengan baik. Selain itu
mengikuti
konvensional.
struktur materi pembelajaran cenderung
Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya
diikuti sesuai yang disajikan. Akibatnya
angka Tukey (Q) sebesar 3,09 yang
materi
ternyata
dengan
pembelajaran
signifikan.
Mahasiswa
yang
pembelajaran baik
dan
yang
terstruktur
sistematis
sangat
memiliki gaya kognitif field-dependent
menguntungkan individu field-dependent.
dan mengikuti pembelajaran matematika
Sebaliknya mereka kesulitan jika materi
berbasis inkuiri memiliki rata-rata prestasi
pembelajaran belum terstruktur dengan
belajar matematika sebesar 11,19 lebih
baik
rendah dari mahasiswa yang memiliki
mengorganisasikannya sendiri.
gaya
kognitif
mengikuti
field-dependent
pembelajaran
dan
dan
sistematis
karena
harus
Berpijak pada kesamaan kegiatan pembelajaran
konvensional
konvensional
dengan
yang memiliki rata-rata prestasi belajar
karakteristik mahasiswa yang memiliki
matematika sebesar 12,94.
gaya kognitif field-dependent maka wajar yang
apabila hasil analisis statistik menemukan
dimaksud dalam penelitian ini adalah
bahwa bagi mahasiswa yang memiliki
pembelajaran yang biasa dilaksanakan
kecenderungan
oleh
dependent, mahasiswa yang mengikuti
Pembelajaran
dosen
dilakukan
konvensional
dimana
melalui
pembelajaran
langkah
gaya
pembelajaran
dengan
kognitif
konvensional
field-
memiliki
tahapan-tahapan yang terurut dimulai dari
prestasi belajar matematika yang lebih
pemberian konsep kemudian dilanjutkan
baik daripada mahasiswa yang mengikuti
dengan contoh soal dan latihan-latihan
pembelajaran berbasis inkuiri.
soal sejenis. Pembelajaran cenderung
Dalam
perbandingan
terhadap
berpusat pada dosen dan mahasiswa
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
hanya menerima penjelasan dari apa
dengan pembelajaran berbasis inkuiri,
yang
Kegiatan
dalam
prestasi belajar matematika mahasiswa
konvensional
sesuai
yang
disajikan.
pembelajaran dengan
karakteristik
dependent.
Individu
individu
memiliki
independent
field-
field-dependent
gaya
lebih
kognitif tinggi
field-
daripada
mahasiswa yang memiliki kecenderungan
tujuan
gaya kognitif field-dependent. Hal ini
sehingga
dibuktikan dengan diperolehnya angka
mereka memerlukan tujuan pembelajaran
Tukey (Q) sebesar 9,59 yang ternyata
cenderung pembelajaran
mengikuti apa
adanya,
193
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education dan Gaya Kognitif…
signifikan. Mahasiswa yang memiliki gaya
Perbedaan situasi belajar yang diinginkan
kognitif field-independent dan mengikuti
oleh mahasiswa dengan gaya kognitif
pembelajaran matematika berbasis inkuiri
field-independent
memiliki rata-rata skor prestasi belajar
akan berpengaruh langsung terhadap
matematika sebesar 16,63 lebih tinggi
keaktifan mahasiswa dalam belajar yang
dari mahasiswa yang memiliki gaya
bermuara
kognitif field-dependent dan mengikuti
belajar mahasiswa.
dan
pada
field-dependent
pencapaian
prestasi
pembelajaran matematika berbasis inkuiri
Berpijak pada kesamaan kegiatan
yang memiliki rata-rata skor prestasi
dalam pembelajaran matematika berbasis
matematika sebesar 11,19.
inkuiri dengan karakteristik mahasiswa
Karakteristik
mahasiswa
yang
yang
memiliki
gaya
kognitif
field-
memiliki gaya kognitif field-independent
independent maka wajar apabila hasil
adalah
secara
analisis statistik menemukan bahwa bagi
terpisah dalam artian jika diberikan suatu
mahasiswa yang memiliki gaya mengikuti
informasi
pembelajaran berbasis inkuiri, mahasiswa
memandang
mereka
objek
akan
menganalisis
terlebih dahulu sebelum sampai pada
yang
kesimpulan
kognitif
akhir.
Karakteristik
memiliki
kecenderungan
field-independent
gaya
memiliki
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
prestasi belajar matematika yang lebih
field-independent sangat sesuai dengan
baik daripada mahasiswa yang memiliki
pembelajaran matematika berbasis inkuiri
kecenderungan
yang mana mahasiswa hanya diberikan
dependent.
informasi-informasi kemudian mahasiswa
Dalam
bersama
kelompoknya
gaya
kognitif
perbandingan
field-
terhadap
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
melakukan
analisis dan sintesis sehingga ditemukan
konvensional,
suatu konsep matematika. Pembelajaran
matematika mahasiswa yang memiliki
seperti
gaya
ini
kurang
sesuai
dengan
kognitif
prestasi
field-independent
rendah
gaya kognitif field-dependent yang lebih
memiliki gaya kognitif field-dependent.
senang jika dosen memberikan materi
Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya
ataupun konsep yang sudah terorganisir
angka Tukey (Q) sebesar 3,64 yang
dengan baik dan mahasiswa menerima
ternyata
tanpa melakukan analisis lebih jauh.
memiliki gaya kognitif field-independent
signifikan.
mahasiswa
lebih
karakteristik mahasiswa yang memiliki
194
daripada
belajar
Mahasiswa
yang
yang
Jurnal Pendidikan Dasar PerKhasa, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2016
dan
mengikuti
konvensional prestasi
memiliki
belajar
belajar yang diberikan oleh pembelajaran
pembelajaran skor
konvensional terhadap mahasiswa yang
sebesar
memiliki gaya kognitif field-dependent,
rata-rata
matematika
10.88 lebih rendah dari mahasiswa yang
maka
memiliki gaya kognitif field-dependent
mengikuti
dan
mahasiswa dengan gaya kognitif field-
mengikuti
pembelajaran
wajar
bila
mahasiswa
pembelajaran
konvensional,
konvensional yang memiliki rata-rata skor
dependent
prestasi
matematika yang lebih baik daripada
belajar
matematika
sebesar
memiliki
yang
prestasi
belajar
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
12,94. Proses
pembelajaran
pembelajaran digunakan
konvensional oleh
field-independent
pada umumnya
dosen
Simpulan dan Saran
dalam
konsep-konsep
Berdasarkan temuan-temuan yang
Pembelajaran
dipaparkan pada hasil penelitian dan
umumnya terorganisir dengan baik yang
pembahasan, adapun simpulan penelitian
mana dosen memiliki peran yang sentral
ini
dalam
Pembelajaran
berbasis inkuiri sangat efektif diterapkan
dimulai dengan memberikan penjelasan
bagi mahasiswa yang memiliki gaya
konsep
kognitif
membelajarkan matematika
dasar.
pembelajaran.
disertai
contoh
soal
dan
adalah
pembelajaran
matematika
field-independent
karena
kemudian diberikan latihan-latihan soal
menghasilkan
yang mirip dengan contoh soal yang
matematika yang lebih baik dibandingkan
diberikan.
ini
mahasiswa yang mengikuti pembelajaran
karakteristik
konvensional. Sebaliknya, pembelajaran
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif
konvensional yang diterapkan selama ini
field-dependent.
dengan
tidak sepenuhnya kurang baik dan masih
karakteristik lebih aktif dan bersemangat
bisa dipertahankan untuk diterapkan. Hal
dalam belajar yang ditandai dengan
ini
aktifnya mereka dalam bertanya kepada
konvensional
dosen
yang
sangat
Pembelajaran sesuai
termasuk
dengan
seperti
Mahasiswa
juga
pada
saat
prestasi
disebabkan
pembelajaran
efektif
memiliki
belajar
bagi
gaya
mahasiswa
kognitif
field-
pemberian latihan soal sebagai proses
dependent karena menghasilkan prestasi
penerapan konsep yang sudah diberikan
belajar
sebelumnya.Berpijak pada kenyamanan 195
matematika
yang
lebih
baik
Pengaruh Inquiri-Based Mathematics Education Dan Gaya Kognitif…
from Complex Instructional Visuals. International Journal of Instructional Media.
dibandingkan pembelajaran matematika berbasis inkuiri.
Rocard M, Csermely P., Jorde D., Lenzen D., Walberg-Henriksson H. & Hemmo V. 2007. Scientific education now: a renewed pedagogy for the future of Europe. Commission Européenne, Direction générale de la recherche, Science, économie et société.
Daftar Pustaka Candiasa, I M. 2002. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Gaya Kognitif Terhadap Kemampuan Memprogram Komputer. Desertasi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Faizah, D. U. 2008. Keindahan Belajar dalam Perspektif Pedagogi. Jakarta: Cindy Grafika.
Suherman, E, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Lane, J. L. 2007. Inquiry-Based Learning (Schreyer Institute for Teaching Excellence, Pennstate: www. Schreyerinstitute.psu.edu/7-152007)
Witkin, H.A., et. 1977. A Field-Dependent and Field-Independent Cognitive Style and Their Educational Implications. Review of educational research, Vol. 47.
Leonard, J. 2015. Inquiry-based Teaching in Mathematics. http://www.oise.utoronto.ca/robertso n/1/index.html diakses tanggal 30 Maret 2015
Yu
Reardon, L.B., & Moore, D.M. (1988). The Effects of Organization Strategy and Cognitive Styles on Learning
196
Cao. 2006. Effects of Field Dependent-Independent Cognitive Styles and Cueing Strategies on Students’ Recall and Comprehension. Desertasi (tidak diterbitkan). United States of America: Virginia Polytechnic Institute and State University.