Kemampuan Penggunaan Huruf Kapital dan Huruf Miring pada Wacana Argumentasi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2012/2013. Oleh Darmayanti. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Pembimbing 1 Dra. Mulia Wiwin, M.Pd. Pembimbing 2 Muhammad Candra, S.Pd., M.Ed.
[email protected] Abstrak Kemampuan penggunaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Kemampuan penggunaan merupakan penelitian ilmiah yang bersifat apa adanya. Menggunakan huruf kapital, yaitu huruf yang berukuran dan berbentuk khusus, biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam kalimat. Sedangkan huruf miring, yaitu huruf yang letaknya miring, tetapi tidak menyerupai tulisan tangan seperti pada kursif yaitu tulisan atau cetakan. Sehingga jika penggunaan huruf kapital dan huruf miring secara benar, maka suatu paragraf atau wacana akan terlihat sangat bagus, khususnya wacana argumentasi yang merupakan wacana yang mengemukakan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, dan juga gagasan. Tujuan penelitian untuk
mengetahui
kemampuan penggunaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang tahun ajaran 2012/2013. Kata kunci: Huruf kapital dan huruf miring, wacana argumentasi Abstrac The ability to use capital letters and italics in argumentation discourse is one of the language skills that students must master. The ability to use a scientific research that is what it is. Using capital letters, the letters are specifically sized and shaped, usually used as the first letter of the first word in a sentence. Whereas italics, which letters were lying askew, but it does not resemble cursive handwriting as in the writing or in print. So if you use capital letters and italics correctly, then a paragraph or discourse would look very nice, especially the argument that discourse is discourse that suggests reason to reinforce or reject an opinion, establishment, and also ideas. Research purposes to determine the ability to use capital letters and italics in the discourse of class X argument Vocational High School 2 Tanjungpinang school year 2012/2013. Keywords: capital letters and italics, the discourse of argumentation 1. Pendahuluan Penggunaan huruf dalam menulis suatu wacana harus diperhatikan. Karena huruf dibuat untuk mengganti peran bunyi bahasa sehingga biasanya orang mengatakan bahwa huruf adalah lambang bunyi. Huruf-huruf tersebut dipelajari manusia dan kemudian digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain yang tinggal berjauhan. Pada 1
masa kini, wacana sering digunakan, selain dalam bidang bahasa dan sastra, juga dalam bidang sosiologi, antropologi, politik dan filsafat. Mereka mengatakan bahwa wacana adalah suatu unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat atau suatu rangkaian, yang bersinambung dari bahasa, yang lebih besar daripada kalimat (Hayon, 2003: 41-42). Jenis wacana jika disinggung dari sudut pandang bentuk bahasa, wacana di bagi atas dua bagian, yaitu wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan ditemukan dalam percakapan, pidato, lelucon, dan lain-lain, sementara wacana tulis terutama pada media yang menggunakan bahasa tulis. Tetapi jika dilihat dari jenis wacana menurut isinya karangan ini dibedakan menjadi lima jenis, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumantasi, dan persuasi. 2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang, Jl. Pramuka Tanjungpinang. Penelitian ini difokuskan pada siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang tahun pelajaran 2012/2013. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X yang terdaftar tahun pelajaran 2012/2013 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang. Sampel penelitian ini ditentukan sebanyak 25% dari jumlah populasi (138 siswa), yaitu 35 responden. Sampel tersebut diambil secara acak pada enam kelas paralel. Dengan demikian, setiap kelas diambil 25% sebagai sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:8). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu teknik tes. Tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam materi menuliskan kembali paragraf (wacana) yang disajikan dan kemudian disesuaikan dengan penggunaan huruf kapital dan huruf miring yang benar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Jadi analisis data yang disajikan dalam bentuk statistik dan gambaran secara deskriptif tentang aspek-aspek yang menjadi fokus penelitian sehingga dapat memberikan jawaban atas masalah yang diteliti. Rumus penilaian individual adalah sebagai berikut : R NP= ______ x 100% SM Keterangan: NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan R = skor mentah yang diperoleh siswa SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100 = bilangan tetap (Purwanto, 2010:102) 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, berikut ini dipaparkan hasil penggunaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi yang diperoleh siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang tahun ajaran 2012/2013.
2
TABEL 1 Daftar Skor Penggunaan Huruf Kapital Dan Huruf Miring Pada Wacana Argumentasi % P1 P2 P3 P4 No Nama Kategori Ketercapaian 1 Apolo N 3 2 2 3 62,5% Cukup Baik 2 Arifin 4 4 3 3 87,5% Sangat Baik 3 Dedi Azman 3 2 3 4 75% Cukup Baik 4 Elsa Nadya 3 3 3 3 75% Cukup Baik 5 Endah Nurjannah 3 4 3 4 87,5% Sangat Baik 6 Endang SW 2 2 1 2 43,75% Kurang Sekali 7 Febri Dwi L 4 1 1 1 43,75% KurangSekali 8 Fitriyani 4 4 3 3 87,5% Sangat Baik 9 Gusti Riani 4 3 3 4 78,5% Sangat Baik 10 Herliza 3 3 3 4 81,25% Baik 11 Izdarlita 4 4 1 2 68,75% Cukup Baik 12 Laila Tunnur 4 2 4 3 81,25% Baik 13 Lilis Astrina 3 2 3 3 68,75% Cukup Baik 14 Mayni Dwi Cahyati 4 2 3 4 81,25% Baik 15 Meiliana Safitri 4 4 3 3 87,5% Sangat Baik 16 Mimin Setiani 1 3 1 3 50% Kurang Sekali 17 Moni Sanita 2 2 2 2 50% Kurang Sekali 18 Nadia Rianti 4 2 3 3 75% Cukup Baik 19 Natalia 4 1 2 3 62,5% Cukup Baik 20 Nova Safira 4 2 1 2 56,25% Kurang Baik 21 Nur Afny O 2 2 3 3 62,5% Cukup Baik 22 Nurfitriyana 3 3 3 4 81,25% Baik 23 Puri Handayani 1 4 1 3 56,25% Kurang Baik 24 Rainer 4 4 3 3 87,5% Sangat Baik 25 Regita Maharani 4 4 3 3 87,5% Sangat Baik 26 Rhaudatul Janna 4 3 3 3 81,25% Baik 27 Sauzia Zahab 4 4 2 4 87,5% Sangat Baik 28 Sendy Agustina 4 3 3 3 81,25% Baik 29 Setiawan 2 2 2 2 50% Kurang Sekali 30 Silviana Sari 4 2 3 2 68,75% Cukup Baik 31 Siska Ulan 4 4 2 4 87,5% Sangat baik 32 Sri Rohani 4 2 3 1 62,5% Cukup Baik 33 Tasya Mirtha 4 3 3 3 81,25% Baik 34 Tiara Dewi Desti 4 2 3 4 81,25% Baik 35 Yuni Suryani 4 3 3 3 81,25% Baik Jumlah 119 97 88 103 2550% Rata-rata
3,4
2,77
2,51
2,94
72,85%
Cukup Baik
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 daftar pencapaian pembelajaran siswa dapat diperoleh hasil kemampuan penggunaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang berjumlah 21 siswa telah berhasil dan 14 orang siswa tidak berhasil. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes yang diberikan kepada siswa yaitu dengan hasil sebagai berikut: 3
1.
9 orang siswa (26%) memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 86-100% termasuk
kategori berkemampuan sangat baik. 2. 9 orang siswa (26%) memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 76-85% termasuk kategori berkemampuan baik. 3. 10 orang siswa (29%) memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 60-75% termasuk kategori berkemampuan cukup baik. 4. 2 orang siswa (5%) memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 55-59% termasuk kategori berkemampuan kurang baik. 5. 5 orang siswa (14%) memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 0-54% termasuk kategori berkemampuan kurang sekali. Adapun nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari 35 siswa adalah 72,85 termasuk kategori cukup baik. 4. Simpulan dan Rekomendasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan pada bab IV dan bab V, maka dapat diambil kesimpulan bahwa siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang tahun ajaran 2012/2013 mampu menempatkan penggunaaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana dengan tingkat keberhasilan pembelajaran berhasil. Kemampuan siswa menempatkan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang, setelah dilakukan penelitian siswa yang berhasil berjumlah 28 siswa (80%) dari 35 siswa dengan nilai >60, sedangkan siswa yang tidak berhasil berjumlah 7 siswa (20%) dari 35 siswa dengan nilai <60. Siswa yang memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 86-100% sebanyak 9 siswa termasuk kualifikasi sangat baik, siswa yang memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 76-85% sebanyak 9 siswa termasuk kualifikasi baik, siswa yang memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 60-75% sebanyak 10 siswa termasuk kualifikasi cukup baik, siswa yang memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 5559% sebanyak 2 siswa termasuk kualifikasi kurang baik, sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan persentase penguasaan 0-54% sebanyak 5 siswa termasuk kualifikasi kurang sekali. Kemampuan siswa menempatkan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Tanjungpinang tahun ajaran 2012/2013 termasuk kualifikasi cukup baik, hal ini diperoleh dari hasil memperbaiki kesalahan penggunaan huruf kapital dan huruf miring siswa dengan nilai rata-rata 72,85. Berdasarkan simpulan tersebut, saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut agar siswa lebih memahami mengenai penggunaaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi. Tidak hanya dalam wacana argumentasi, tetapi juga pada wacana yang lainnya. Untuk guru sebaiknya lebih memfokuskan dalam membuat wacana melalui beberapa metode sehingga siswa lebih mudah memahami. Selanjutnya judul ini tidak hanya peneliti saja yang meneliti tentang kemampuan penggunaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi tetapi judul ini diharap akan menjadi sumber bagi peneliti selanjutnya. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penggunaan huruf kapital dan huruf miring pada wacana argumentasi dengan benar. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam penggunaan huruf kapital dan huruf miring dapat meningkat khususnya dalam wacana argumentasi. Daftar Pustaka Alwi, Hasan., Soenjono D, DKK. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Aqib. Z. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama widya. Arikunto, Surhasimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 4
_______2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Disalin dari Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Cet. V11. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Bandung: Pustaka Setia. Djojosuroto, Kinayati. 2010. Prinsip-Prinsip Dasar Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung: Nuansa. Edisi Kedua Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 0543a/U/1987. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka. Erlawati, Pita. 2010. Penggunaan Tanda Baca dan Huruf Kapital pada Teks Iklan Brosur Penawaran Barang atau Jasa. Skripsi. Sumedang: Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Melalui: http//www.google.co.id.hl>(21/5/2012). Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi. _______2010. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi. Gapar, Abdul. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik STAD Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri 16 Inderalaya. Skripsi. Palembang: UNSRI. Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Hayon, Josep, M. Hum. 2003. Membaca dan Menulis Wacana. Jakarta: Storia Gratika. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Margono. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta: Nuha Litera. Maskurun, Drs., Drs. Kasmadi H. W., DKK. 2004. Bahasa Indonesia 1A Untuk SMK Tataran Semenjana. Yogyakarta: LP2IP Gadjah Mada. Mulyana, M.Hum. 2005. Kajian Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Purwanto. 2010. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Widianingsih, Nia. 2009. Penggunaan Huruf Kapital dan Huruf Miring dalam Mengarang Bebas pada Siswa Kelas V SDN 020 Sebengkok Tarakan. Melalui: http//www.google.co.id.hl>(21/5/2012). Yusella, Yeni. 2012. Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Narasi pada Siswa Kelas V SDN Kerawanggede 2 Malang. Melalui: http//www.google.co.id.hl>(21/5/2012).
5