ANALISIS KECUKUPAN MODAL DENGAN MENGGUNAKAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DI PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) AL-WADIAH TASIKMALAYA (Periode 2013-2015) Rina Septiani Heni Sukmawati Email :
[email protected] Email :
[email protected] PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA ABSTRACT The failure of a company, especially those engaged in the field of banking can be seen and measured, among others through financial performance, that is by analyzing the financial statements. By doing a good analysis of financial statements, the bank can be optimized in the preparation of strategic plans for the future in relation to minimizing financial risk. Capital is one of the indicators measuring the health and performance of the bank that are essential to be considered by the management. Criteria capital ratio must be put forward in view of the banking industry is an industry whose business activities rely on public trust. It is not uncommon for people to look at the health of banks through capital aspect and on the basis that people can build trust to hand over their funds in banks. The purpose of this study is to determine the level of capital adequacy in BPRS Al-Wadi'ah Tasikmalaya over the last 3 years (2013-2015). The method used is quantitative methods and data used are secondary data (from the field) obtained from financial data in the form of total capital and total risk-weighted assets in BPRS Al-Wadi'ah Tasikmalaya were taken monthly for 3 years from the year 2013 to 2015. Data analysis techniques to test for normality, One Sample Ttest, and the conclusion, that the level of capital adequacy SRB Al-Wadi'ah increased significantly each month with the results of research that the average CAR is 51, 06% / month with 7 standard deviation, standard error of 742% and 1 290%, the test samples were used to determine whether the CAR in BPRS ALWadi'ah are the same or different from those hypothesized, namely 8% or more. The results of the t test obtained value t> t table (2.368> 2.030) and significant (0.024> 0.05), the Ha accepted. So we can conclude that the average capital adequacy in BPRS AL-Wadi'ah equal / greater than 8%. And Ho is the level of capital adequacy in BPRS AL-Wadi'ah under / less than 8%, concluded rejected. which means it shows the level of capital adequacy SRB Al-Wadi'ah Tasikmalaya considered healthy. Keywords: Capital Adequacy, Capital Adequacy Ratio (CAR).
ABSTRAK Kegagalan suatu perusahaan khususnya yang bergerak dalam bidang perbankan dapat dilihat dan diukur antara lain melalui kinerja keuangan, yaitu dengan cara menganalisis laporan keuangan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan yang baik, maka bank dapat lebih optimal dalam penyusunan rencana strategis ke depannya dalam kaitannya dengan minimalisasi risiko keuangan. Modal merupakan salah satu indikator pengukuran kesehatan dan kinerja bank yang esensial untuk diperhatikan oleh pihak manajemen. Kriteria rasio modal harus dikedepankan mengingat industri perbankan adalah industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Sudah menjadi lazim bagi masyarakat untuk melihat kesehatan bank melalui aspek permodalan dan atas dasar itulah masyarakat dapat membangun kepercayaan untuk menyerahkan dananya pada perbankan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kecukupan modal di BPRS Al-Wadi’ah Tasikmalaya selama 3 tahun terakhir (2013-2015). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan Data yang digunakan adalah data sekunder (dari lapangan) yang diperoleh dari data keuangan berupa total Modal dan total ATMR di BPRS Al-Wadi’ah Tasikmalaya selama 3 tahun diambil perbulan dari tahun 2013-2015. Teknik analisis data dengan uji normalitas, One Sample T-test, dan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kecukupan modal BPRS Al-Wadi’ah mengalami kenaikan yang signifikan setiap bulannya dengan hasil penelitian yaitu rata-rata CAR adalah 51, 06% /bulan dengan deviasi standar 7, 742% dan standard error 1, 290 %, Uji satu sampel digunakan untuk mengetahui apakah CAR di BPRS AL-
Wadi’ah adalah sama atau berbeda dengan yang dihipotesiskan, yaitu 8% atau lebih. Hasil dari uji t yang didapat Nilai t hitung > t tabel (2,368 > 2.030) dan signifikansi (0,024 >0,05), maka Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa ratarata kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah sama/lebih besar dari 8%. Dan H0 yaitu tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah di bawah/lebih kecil dari 8%, disimpulkan ditolak. yang berarti hal ini menunjukan tingkat kecukupan modal BPRS Al-Wadi’ah Tasikmalaya dikategorikan sehat. Kata kunci: Kecukupan Modal, Capital Adequacy Ratio (CAR).
PENDAHULUAN Pentingnya peran bank dalam melaksanakan fungsinya maka perlu diatur secara baik dan benar. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepercayaan nasabah terhadap aktivitas perbankan. Salah satu peraturan yang perlu dibuat untuk mengatur perbankan adalah peraturan mengenai permodalan bank yang berfungsi sebagai penyangga terhadap kemungkinan terjadinya kerugian. Kegagalan suatu perusahaan khususnya yang bergerak dalam bidang perbankan dapat dilihat dan diukur antara lain melalui kinerja keuangan, yaitu dengan cara menganalisis laporan keuangan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan yang baik, maka bank dapat lebih optimal dalam penyusunan rencana strategis ke depannya dalam kaitannya dengan minimalisasi risiko keuangan. Modal merupakan salah satu indikator pengukuran kesehatan dan kinerja bank yang esensial untuk diperhatikan oleh pihak manajemen. Kriteria rasio modal harus dikedepankan mengingat industri perbankan adalah industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat. Sudah menjadi lazim bagi masyarakat untuk melihat kesehatan bank melalui aspek permodalan dan atas dasar itulah masyarakat dapat membangun kepercayaan untuk menyerahkan dananya pada perbankan. Mengingat citra perbankan nasional yang semakin pudar di mata masyarakat dikarenakan banyaknya kasus-kasus penyelewengan dana nasabah oleh pihak manajemen bank sehingga hal ini menambah daftar ketidakpercayaan masyarakat terhadap bank. Mengingat pentingnya modal pada bank, pada tahun 1988 Bank for International Settlements (BIS) mengeluarkan suatu konsep kerangka permodalan
yang lebih dikenal dengan Basel Capital Accord
pada tahun 1988(Basel I).
Sistem ini dibuat sebagai penerapan kerangka pengukuran bagi risiko kredit, yang diasumsikan sudah cukup untuk menutup berbagai jenis risiko kredit, dengan mensyaratkan standar modal minimum adalah 8%. TINJAUAN PUSTAKA Kecukupan Modal Kecukupan modal merupakan hal penting dalam bisnis perbankan. Menurut Umam kecukupan modal merupakan faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Menurut Pandia modal adalah yang ditanamkan oleh pemiliknya sebagai pokok untuk memulai usaha maupun memperluas (besar) usahanya yang dapat menghasilkan sesuatu guna menambah kekayaan. Sumber utama modal bank syari’ah adalah modal inti (core capital) dan kuasi ekuitas. Modal inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan,dan laba ditahan. Sedangkan kuasi ekuitas adalah dana-dana yang tercatat dalam rekeningrekening bagi hasil (mudharabah). Modal inti inilah yang berfungsi sebagai penyangga dan penyerap kegagalan atau kerugian bank dan melindungi kepentingan para pemegang rekening titipan (wadi’ah) atau pinjaman qard, terutama atas aktiva yang didanai oleh modal sendiri dan dana-dana wadi’ah atau qard. Setiap bank harus memiliki jumlah modal minimum. Modal bank harus cukup untuk memenuhi fungsi dasar yaitu:
1) Membiayai organisasi dan operasi sebuah bank. 2) Memberikan rasa perlindungan para penabung dan kreditor lainnya. 3) Memberikan rasa percaya pada para penabung dan pihak berwenang. Karena tingginya presentase aset bank yang dibiayai dana deposan, maka seharusnya jumlah modal cukup untuk perlindungan terhadap para deoposan. Fungsi utama perlindungan dianggap tidak hanya sebagai sumber pembayaran bagi deposan dalam terjadinya likuidasi, tetapi juga sebagai pendukung solvabilitas dengan memberikan penyangga dalam bentuk kelebihan aset, sehinggga dengan demikian bank yang terancam kerugian dapat terus melanjutkan kegiatannya. Bank sentral menetapkan jumlah modal minimum sebesar 8% dari ATMR. Capital Adequacy Ratio (CAR) Capital Adequacy Ratio(CAR) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank. Menurut Fahmi CAR yaitu bagaimana suatu perbankan mampu membiayai aktivitas kegiatannya dengan kepemilikan modal yang dimilikinya. Dengan kata lain Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktivitas yang mengandung atau menghasikan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode kuantitatif, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah laporan keuangan selama 3 tahun, yaitu dari bulan januari 2013 sampai desember 2015, yang telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia, Data yang akan digunakan dalam sample diperoleh dari BPRS itu sendiri. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam bentuk angka-angka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan metode interview dan dokumentasi. Variabel dalam penelitian ini adalah kecukupan modal yang diukur oleh Capital Adequacy Ratio(CAR) pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Tasikmalaya. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji t ,One Sample T-test. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hipotesis Ha: Tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah sama/lebih besar dari 8%. H0: Tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah di bawah/lebih kecil dari 8%. Berdasarkan hasil pengujian statistik untuk data CAR (Capital Adequacy Ratio) BPRS Al-Wadi’ah diperoleh angka (a) data yang valid adalah 36 bulan dan tidak ada data yang hilang (missing), (b) rata-rata CAR adalah 51, 06%, (c)
standard error of mean/rata-rata adalah 1, 290 %, (d) median adalah 51, 50 %, (e) mode atau modus data adalah 61%, (f) standard deviation adalah 7, 742 %, (g) variance adalah 59, 590 %, (h) range adalah 24%, (i) minimum terendah adalah 37 %, (j) maksimum adalah 61%. Dalam hasil tabel distribusi frekuensi CAR terendah adalah 37% dengan jumlah sebanyak 1 bulan dan presentase 2, 8%. Selanjutnya distribusi frekuensi dapat ditunjukkan pada Grafik Histogram berikut ini:
Gambar 4. 1 Histogram Distribusi Frekuensi CAR
Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas pada uji One Sampel Kolmogorov-Smirnov test, untuk data Capital Adequacy Ratio (CAR) diperoleh angka probabilitas sebesar 0,617 dengan taraf signifikan alpha sebesar 5% (0,05), dapat diketahui
bahwa nilai 0,617 > 0,05, maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data–data tersebut berdistribusi normal. One Sample t-Test Berdasarkan hasil pengujian statistik untuk data CAR (Capital Adequacy Ratio) diperoleh angka (a) Banyaknya data CAR yang valid berjumlah 36 bulan. Ratarata CAR adalah 51, 06% /bulan dengan deviasi standar 7, 742% dan standard error 1, 290 %, (b) Uji satu sampel digunakan untuk mengetahui apakah CAR di BPRS AL-Wadi’ah adalah sama atau berbeda dengan yang dihipotesiskan, yaitu 8% atau lebih. Tingkat signifikansi dalam pengujian ini menggunakan 0,05 (secara default SPSS sudah menggunakan tingkat signifikansi 0,05). a. Merumuskan hipotesis Ha: Tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah sama/lebih besar dari 8%. H0: Tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah di bawah/lebih kecil dari 8%. b. Menentukan t hitung dan signifikansi. Dari tabel di atas didapat nilai t hitung adalah sebesar 2, 368 dan signifikansi 0, 024. c.
Menentukan t tabel. T tabel dapat dilihat dalam tabel statistik pada signifikansi 0,05:2= 0,025 (uji 2 sisi dengan df n-1 atau 36-1=35. Hasil yang diperoleh untuk t tabel adalah sebesar 2,030.
d.
Kriteria pengujian: - Jika t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima.
- Jika t hitung < t tabel atau t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi: - Jika signifikansi > 0, 05, maka Ho diterima. - Jika signifikansi < 0, 05, maka Ho ditolak. e.
Kesimpulan Nilai t hitung >t tabel (2.368> 2.030) dan signifikansi (0 > 0,05), maka Ha yang menjadi tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah sama/lebih besar dari 8% , maka Ha disimpulkan diterima. Dan Ho yaitu tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah di bawah/lebih kecil dari 8%, disimpulkan ditolak.
Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV mengenai analisis kecukupan modal dengan menggunakan Capital Adequacy Ratio (CAR) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) AL-Wadi’ah Tasikmalaya. maka secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian statistik untuk data CAR (Capital Adequacy Ratio) diperoleh angka (a) data yang valid adalah 36 bulan dan tidak ada data yang hilang (missing), (b) rata-rata CAR adalah 51, 06%, (c) standard error of mean/rata-rata adalah 1, 290 %, (d) median adalah 51, 50 %, (e) mode atau modus data adalah 61%, (f) standard deviation adalah 7, 742 %, (g) variance adalah 59, 590 %, (h) range adalah 24%, (i) minimum terendah adalah 37 %, (j) maksimum adalah 61%. Dalam hasil tabel distribusi frekuensi CAR terendah
adalah 37% dengan jumlah sebanyak 1 bulan dan presentase 2, 8%. Jadi dapat dikategorikan BPRS Al-Wadi’ah sehat. 2. Hasil uji t yang didapat Nilai t hitung > t tabel (2,368 > 2.030) dan signifikansi (0,024 >0,05), maka Ha diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah sama/lebih besar dari 8%. Dan Ho yaitu tingkat kecukupan modal di BPRS AL-Wadi’ah di bawah/lebih kecil dari 8%, disimpulkan ditolak.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Masyhud, Manajemen Resiko: Strategi Perbankan dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006. Ali, Masyhud, Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan Risiko Operasional, Jakarta : PT. Gramedia, 2004. Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah, Wacana Ulama dan Cendekiawan, Jakarta: Diterbitkan atas kerjasama BI dan Tazkia Institute, 1999. Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah, Jakarta: Alfabeta, 2002. Asep Suryana Natawiria dan Riduwan, Statistika Bisnis, Bandung: ALFABETA, 2010. Darmawi, Herman, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2014. Denda wijaya, Lukman, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009. Denda wijaya, Lukman, Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia,2001. Fahmi, Irham, Manajemen Perbankan Konvensional dan Syari’ah, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015. Gozali, Djoni S dan Rachmadi Usman, Hukum Perbankan, Jakarta: Sinar Grafika, 2010. Harmono, Manajemen Keuangan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009. IBI (Ikatan Bankir Indonesia), Manajemen Risiko 2, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015. Jogiyanto, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi 2004/2005, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2004.
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008. Kadir, Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisrel dalam Penelitian, Jakarta: Rajawali Pers, 2015. Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012. Komang darmawan, Analisis Rasio- Rasio Bank, Info Bank, Juli, 2004. Latumaerissa, Julius R, Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat, 2013. Muhammad, Manajemen Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: UUP STIM YKPN, 2014. Muljono, Teguh Pudjo, Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Edisi Revisi 1999, Cetakan 6: Jakarta Djambatan, 1999, Yogyakarta: BPFE, 1999. O. P. Simorangkir, Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan, Jakarta: Aksara Persada Indonesia, 1989. Pandia, Frianto, Manajemen Dana dan Kesehatan Bank, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012. Robert Ang, Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia, 1997. Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan analisis Sekuritas, Yoyakarta: UPP AMP YKPN, 1998. Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Pendekatan kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2013. Sugiyono, Susanto Agus, Cara Mudah Belajar SPSS dan Lisrel teori dan aplikasi untuk analisis data penelitian, Bandung:Alfabeta, 2015.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2013. Sujarweni, V Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: PT Pustaka Baru, 2014. Umam, Khaerul, Manajemen Perbankan Syariah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2013. Aurora Angela, Pengaruh Implementasi Total Quality Management Terhadap Kinerja Bank Umum dengan Budaya Organisasi dan Sistem Penghargaan sebagai Variabel Moderasi, Jurnal Akuntansi Vol.6, No.2, November 2014, hlm. 42 – 58. Bahtiar Usman, Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Bank-Bank di Indonesia, Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol.3, No.1, April, 2003, hlm. 59-74. Indira Januarti, Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia, (Jurnal Bisnis Strategi. Vol. 10 Desember, 2002), hlm. 1-26. Kartika Wahyu Sukarno, Muhamad Syaichu, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum Indonesia, (JURNAL STUDI MANAJEMEN & ORGANISASI. Vol. III, No. 2, Juli 2006), hlm. 50. R. Arif Ginanjar, “Pengaruh Tingkat Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio) Terhadap Profitabilitas Bank (Penelitian Pada Bank-Bank Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta)” Universitas Widyatama, 2007.
Sri Haryati Soendoro, Kinerja Keuangan Bank-bank Beku Operasi, Take Over, Rekapitalisasi dan Sehat Tahun 1992-1998, VENTURA. Vol. 4, No.2, September, 2001, hlm. 97-106. Tarmidzi Achmad dan Wilyanto Kartiko Kusumo, Analisis Rasio-rasio Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia, Semarang: Media Ekonomi dan Bisnis. Vol. XV 1 Juni 2003 FEUNDIP. Arif
[email protected] arif
[email protected] http://dspace.widyatama.ac.id/jspui/bitstream/10364/507/4/bab2.pdf. http://www.konsultanstatistik.com/2011/07/koefisien-determinasi-pada regresi.htmlhttp://rohmanto96.blogspot.co.id/2014/12/kasus-bumnkasus-merger-kasus akuisisi.html http://www.konsultanstatistik.com/2011/07/koefisien-determinasi-pada regresi.html. http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-biaya-operasionalmakalah.html. http://rohmanto96.blogspot.co.id/2014/12/kasus-bumn-kasus-merger-kasus akuisisi.html