ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK PERSERO DI INDONESIA
Skripsi
Disusun Oleh : Nur Sabila Qisthi 109081000200
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013
i
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK PERSERO DI INDONESIA TAHUN 2006-2011
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Nur Sabila Qisthi 109081000200
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Hj. Pudji Astuty
Murdiyah Hayati S. Kom, MM
NIDN. 03110658 05
NIP. 19741003 200312 001
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF Hari ini kamis, 21 Maret 2013telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa: 1.
Nama
: Nur Sabila Qisthi
2.
NIM
: 109081000200
3.
Jurusan
: Manajemen
4.
JudulSkripsi
:
Return
On
“AnalisisPengaruhCapital Adequacy Ratio (CAR),
Asset(ROA),
Non
Performing
Loan(NPL)dan
Biaya
OperasionalPendapatan Operasional(BOPO)terhadapSukuBungaDepositopada Bank Persero di Indonesia Tahun 2006-2011” Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 21 Maret 2013
1.
Fitri Amalia, M.Si
(
NIP : 198207102009122002
2.
Ketua
Herni Ali HT, SE, MM
(
NIP: 0422125902
3.
)
) Sekretaris
Adhitya Ginanjar, SE, M.Si
(
NIP: 19720809 200501 2 004
) PengujiAhli
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI Hasil ini telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa : 1.
Nama
: Nur Sabila Qisthi
2.
NIM
: 109081000200
3.
Jurusan
: Manajemen
4.
Judul Skripsi
: Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan Pada Bank Persero di Indonesia.
Setelah mencermati dan dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Agustus 2013 1.
2.
3.
4.
5.
Herni Ali HT, SE, MM NIP: 0422125902
(
) Ketua
Dr. H. A. Dumyati Bashori, MA NIP. 19700106 200312 1 001
(
Dr. H. Pudji Astuty NIDN. 03110658 05
(
Murdiyah Hayati S. Kom, MM NIP. 19741003 200312 001
(
Amalia, SE,. M.S.M NIP 19731221 2005 01 2 002
(
) Sekretaris
) Pembimbing I
) Pembimbing II
) Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Nur Sabila Qisthi
No. Induk Mahasiswa
: 109081000200
Fakultas
: Ekonomi dan Bisnis
Jurusan
: Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya : 1.
Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan Mempertanggungjawabkan.
2.
Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.
3.
Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.
4.
Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5.
Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 18 Juli 2013 Yang Menyatakan
(Nur Sabila Qisthi)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Nur Sabila Qisthi
2. Tempat tanggal lahir
: Tangerang, 14 September 1991
3. Alamat
: Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Mesjid
Kenanga RT 003/002. Cipondoh, Tangerang
II.
4. Telepon
: 085781238944
5. E-mail
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. SD Negeri 12 Tangerang
Tahun 1997-2003
2. SMP Negeri 16 Tangerang
Tahun 2003-2006
3. SMA Negeri 10 Tangerang
Tahun 2006-2009
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis
III.
Tahun 2009-2013
PENGALAMAN ORGANISASI 2010
Anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia
2012-2013
Bendahara Umum Paduan Suara
Mahasiswa UIN Jakarta 2012-2013
Sponsorship UIN Fashion Fair
vi
ABSTRACT
Deposit is one of the best alternative to save funds. This research aimed to analyze the effect of variable CAR, ROA, NPL and ROA of the Interest Rate Deposit 1 Month on Bank Limited. The population is a group of banks that are owned banks located in Indonesia. And samples in this study were 1 Bank group that includes the state-owned banks. This research use econometric and regression techniques with methods of Ordinary Least Square (OLS) simultaneously results indicate that CAR, ROA, NPL, and ROA have a significant impact on Interest Rate Deposit 1 Month at state-owned banks operating in Indonesia. With a probability level of 0.0000. Meanwhile, partial NPL has a positive influence and ROA has a positive influence to the level of probability, respectively NPL of 0.0000 and ROA sum of 0.0130. While the CAR and ROA negative effect partially by the level of probability, respectively CAR of 0.0001 and ROA by 0.3389. Value of adjusted R square of 69.1%, which berartibahwa independent variables can explain changes in the dependent variable was 69.1% and the remaining 30.9% is explained by other variables such as LDR, Inflation, liquidity economy and so forth. Keywords: Deposit Rate, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return on Assets), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Cost Operating Operating Income), Bank Limited, Engineering Regression Ordinary Least Square.
vii
ABSTRAK
Deposito merupakan salah satu alternatif yang paling baik untuk menyimpan dana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari Variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan di Bank Persero. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank yang merupakan Bank Persero yang berada di Indonesia. Dan sampel dalam penelitian ini adalah 1 kelompok Bank yang termasuk dalam Bank Persero. Penelitian ini menggunakan alat ekonometrik dan teknik regresi dengan metode Ordinary Least Square (OLS) secara simultan hasil menunjukan bahwa CAR, ROA, NPL, dan BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero yang beroperasi di Indonesia. Dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0000. Sedangkan, secara parsial NPL memiliki pengaruh positif dan BOPO memiliki pengaruh yang positif dengan tingkat probabilitas masing-masing NPL sebesar 0,0000 dan BOPO Sebesar 0,0130. Sedangkan CAR dan ROA berpengaruh negatif secara parsial dengan tingkat probabilitas yaitu masing-masing CAR sebesar 0,0001 dan ROA sebesar 0,3389. Nilai adjusted R square sebesar 69,1%, yang berartibahwa variabel independen dapat menjelaskan perubahan pada variabel dependen sebesar 69,1% dan sisanya 30,9% dijelaskan oleh variabel lain seperti LDR, Inflasi, likuiditas Perekonomian dan lain sebagainya. Kata Kunci : Suku Bunga Deposito, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Asset), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional), Bank Persero, Teknik Regresi Ordinary Least Square.
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih sayangNya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya. Adapun, penyusunan skripsi ini dimaksudkan agar memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terwujud dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Maka dari itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada : 1.
Kedua Orang tua, Ayahanda tercinta H. Ahmad Saifullah dan ibunda
tersayang Siti Nurjannah yang telah memberikan dukungan terbaiknya baik moril maupun materil serta doa yang tidak pernah putus kepada penulis. 2.
Segenap keluarga besar yang telah menyemangati penulis dengan doa yang tak henti-hentinya. Terutama kepada Adik-Adikku Ima, Ozan, Syamil dan kepada Tante-Tante dan Omku yang baik. Terimakasih telah mengirimkan doa dan support yang tak ternilai harganya.
3.
Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Bapak Dr. Ahmad Dumyati Bashori, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5.
Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis serta bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.
ix
6.
Ibu Murdiyah Hayati S. Kom, MM selaku dosen pembimbing II yang telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis serta bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.
7.
Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.
8.
Seluruh Teman-Teman Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta yang tiada hentinya memberikan support
terbaiknya kepada penulis. Menemani
penulis dalam suka maupun duka. Hingga penulis akhirnya dapat menyelesaikannya dengan baik dan menyelesaikan tugas penulis sebagai mahasiswa.
9.
Seluruh Teman-Teman Manajemen Angkatan 2009, Terimakasih telah menemani dalam berbagai keadaan, baik suka maupun duka. Semoga tali persahabatan yang telah kita jalin selama menjadi civitas UIN Jakarta.
10.
Seluruh Teman-Teman Manajemen Perbankan 2009, Terimakasih telah menemani dalam suka maupun duka. Terutama kepada, Aci, Fajar, Adan, Astri, Auli dan Dian yang telah memberikan banyak motivasi terbaiknya kepada penulis.
11.
Seluruh Teman-teman Manajemen E Angkatan 2009. Terimakasih telah mengisi hari-hari penuh suka cita selama penulis berada di UIN Jakarta. Terutama kepada Kebot, Sucay dan Risa. Terimakasih karena telah menjadi sahabat terbaik selama ini.
12.
Sahabat-sahabatku yang penuh support dan cinta. Dydy, Dila, Nesya, Uci, Tata, Deri, Dhimas, Uncle Doy, Kak Piyan, dan Eka yang tiada hentinya memberikan support kepada penulis demi terselesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih telah mengisi hari-hari penulis di UIN Jakarta dengan kebahagian yang tak ternilai. Semoga kelak kita menjadi orang-orang yang sukses.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah terselesaikan ini masih jauh diatas kata sempurna, dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang
x
penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan, saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada penulis dan seluruh pihak.
Jakarta, 18 Juli 2013 Penulis,
(Nur Sabila Qisthi)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...............................................
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................................
vi
ABSTRACT. .......................................................................................................................
vii
ABSTRAK .........................................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .............................................................................................................
xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................................
xix
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................
1
A. LatarBelakang .........................................................................................................
1
B. Perumusan Masalah ................................................................................................
10
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................
11
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................................
12
BAB II. LANDASAN TEORI ..........................................................................................
13
xii
A. KerangkaTeoritis ....................................................................................................
13
1. Pengertian Bank ................................................................................................
13
2. Pengertian Lembaga Keuangan ........................................................................
15
3. Jenis Bank .........................................................................................................
17
4. Fungsi dan Kegiatan Bank ................................................................................
24
5. Deposito ...........................................................................................................
26
a.
PengertianDeposito ................................................................................
26
b.
Jenis-Jenis Deposito ...............................................................................
27
6. SukuBunga ........................................................................................................
29
7. Jenis Suku Bunga ..............................................................................................
33
8. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................
34
9. Return On Asset (ROA)....................................................................................
35
10. Non Performing Loan (NPL) ............................................................................
36
11. Biaya Operasional Pendapatn Operasional (BOPO) ........................................
38
A. Pengaruh Variabel Independen Dengan Variabel Dependen .......................................
38
B. Penelitian Terdahulu .....................................................................................................
43
C. Kerangka Pemikiran .....................................................................................................
54
D. Hipotesis Penelitian ......................................................................................................
55
BAB III. METEDOLOGI PENELITIAN ......................................................................
57
A. RuangLingkupPenelitian ........................................................................................
57
B. Metode Pengumpulan Sampel. ...............................................................................
57
C. Metode Pengumpulan Data.....................................................................................
58
D. Metode Analisis Data .............................................................................................
58
xiii
1. Uji Asumsi Klasik.............................................................................................
59
a. Uji Normalitas ............................................................................................
59
b. Uji Multikolinieritas ...................................................................................
60
c. Uji Heteroskedatisitas .................................................................................
61
d. Uji Autokolerasi..........................................................................................
61
1. Analisis Regresi Berganda ................................................................................
63
2. Uji Signifikansi .................................................................................................
64
a. UjiKoefisienDeterminasi
........................................................................
64
b. UjiSignifikansiSimultan ( Uji F) ................................................................
64
c. UjiParsial ( Uji T ) ......................................................................................
66
2. Operasional Variabel Penelitian .......................................................................
67
1. VariabelIndependen ..........................................................................................
67
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) ..................................................................
67
b. Return On Asset (ROA)..............................................................................
68
c. Non Performing Loan (NPL) ......................................................................
68
d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).................................
69
Variabel Dependen ..........................................................................................
69
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................................
70
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................................................
70
B. Pengujian dan Pembahasan.....................................................................................
72
1. Uji Asumsi Klasik.............................................................................................
72
a. Uji Normalitas ............................................................................................
72
b. Uji Multikolinieritas ...................................................................................
73
1.
xiv
c. Uji Heterokedaktisitas ................................................................................
75
d. Uji Autokolerasi..........................................................................................
77
1. Analisis Regresi Berganda ................................................................................
79
2. Uji Signifikansi .................................................................................................
84
3. Uji Koefisien Determinasi Adj.
....................................................................
86
4. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) ....................................................................
86
5. UjiParsial ( Uji T ) ............................................................................................
88
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................
92
A. Kesimpulan .............................................................................................................
92
B. Implikasi ................................................................................................................
93
C. Saran .......................................................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
96
LAMPIRAN .....................................................................................................................
99
xv
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
1.1
Rata-Rata Bunga Deposito 1 Bulan ...................................................
3
1.2
Penghimpuan Deposito Rupiah .........................................................
4
1.3
Perkembangan CAR, ROA, NPL dan BOPO ....................................
5
2.1
PenelitianTerdahulu ...........................................................................
47
4.1
Hasil Uji Multikolinieritas Bank Persero ..........................................
75
4.2
Hasil Uji Heterokedastisitas Bank Persero ........................................
76
4.3
Hasil Uji Autokolerasi Bank Persero .................................................
78
4.4
Hasil Uji AnalisisRegresiBerganda Bank Persero .............................
80
4.5
Hasil Uji Adj.
Bank Persero .........................................................
85
4.6
Hasil Uji F Bank Persero ...................................................................
87
4.7
Hasil Uji T Bank Persero ...................................................................
88
xvi
DAFTAR GRAFIK
No. Grafik
a.
Keterangan
Halaman
Hasil Uji Normalitas Bank Persero ............................................... 73
xvii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Keterangan
Halaman
2.1
Kerangka Pemikiran .................................................................... 54
2.2
Model Konseptual Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan .... 55
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1. Data Lampiran Sampel Penelitian ..................................................... 99 2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 103 3. Uji Regresi Bank Persero ................................................................... 106 4. Uji Signifikansi ................................................................................... 108
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bank dalam perkembangannya, selain menghimpun dana dan menyalurkan dananya, juga mengembangkan berbagai produk dan jasa pelayanan lainnya. Perbankan memiliki peranan yang penting dalam aktivitas perekonomian. Bank terkenal sebagai lembaga intermediary atau lembaga perantara terbesar untuk melancarkan perekonomian.Bank merupakan lembaga kepercayaan masyarakat
yang dijadikan sarana
perantara
kelebihan
antara
pihak
yang
mengalami
dana
dan
menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan dana. Industri perbankan yang sehat dan efisien adalah lembaga yang menyediakan sumber pembiayaan yang baik bagi pembangunan dengan meningkatkan investasi. Salah satu produk perbankan yang dapat dijadikan alternatif masyarakat untuk beinvestasi adalah
Deposito.
Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: “Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Deposito adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupunpenarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja atau sesuai dengan jatuh temponya sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka 1
(Almilia dan Anton, 2006). Daya tarik utama bagi masyarakat adalah bunga yang diberikan oleh bank-bank untuk melakukan kegiatan penyimpanan uang. Sama halnya dengan produk deposito perbankan, bankbersaing dalam menetapkan suku bunga deposito berjangka 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan untuk menarik nasabah agar menyimpan uang di bank. Kebanyakan masyarakat memilih deposito sebagai alternatif yang paling baik untuk menyimpan dana yang mereka miliki. Daya tarik masyarakat untuk menyimpan dananya adalah tergangtung pada besar kecilnya suku bunga deposito yang ditawarkan oleh suatu bank. Dewasa ini, bank-bank umum seperti halnya bank-bank persero sangat menguasai dan mendominasi pasar perbankan terutama untuk produk deposito dalam hal menentukan tingkat bunga dan jumlah deposito yang berhasil dihimpun. Suku bunga deposito sebagai daya tarik utama bagi masyarakat dalam menghimpun dananya dibank, akan tetapi harus dilakukan secara hati-hati dan teliti karena apabila suku bunga deposito pada suatu bank rendah akan membuat masyarakat justru enggan menabung. Dan apabila suku bunga terlalu tinggipun akanberdampak pada suku bunga yang secara otomatis menjadi sangat tinggi dan tentu akan menyulitkan suatu bank dalam menyalurkan kreditnya. Kasmir (2003: 133) menyatakan bunga bank merupakan balas jasa yangdiberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada
2
nasabah yangmembeli atau menjual produknya. Atau bisa diartikan sebagai harga yang harusdibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memiliki pinjaman). Tingkat bunga menjadi salah satu indikator yang sangat peting untuk menggambarkan kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian yang tidak menentu mengakibatkanfluktuasi pada suku bunga deposito baik bila dipengaruhi oleh indikator makroekonomi maupun indikator perbankan itu sendiri ( Tabel 1.1 ). Tabel 1.1 Rata-Rata Bunga Deposito 1 Bulan Bank Persero (dalam %) Bulan 2006 2007 2008 2009 1 11.84 8.39 6.84 9.82 2 11.64 8.23 6.66 9.20 3 11.36 7.84 6.38 9.02 4 11.29 7.70 6.31 8.89 5 11.27 7.39 6.36 8.67 6 11.04 7.24 6.52 8.42 7 10.70 7.04 6.85 8.33 8 10.51 6.97 7.42 7.89 9 10.28 6.95 8.55 7.21 10 9.90 6.97 9.39 7.14 11 9.41 7.01 9.80 6.92 12 8.71 7.00 10.14 6.59 Sumber : Statistika Ekonomi Keuangan Indonesia
2010 6.75 6.84 6.56 6.54 6.53 6.48 6.46 6.43 6.39 6.43 6.46 6.48
2011 6.44 6.50 6.59 6.54 6.57 6.55 6.56 6.53 6.57 6.46 6.36 6.04
Pada 6 tahun terakhir ini bila dilihat pada tabel 1.1 jumlah penghimpunan deposito berjangka terus menerus meningkat (Tabel 2). Besar kecilnya tingkat
3
suku bunga yang berlaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada deposito berjangka yang artinya apabila semakin tinggi tingkat bunga yang ditawarkan semakin besar pula keinginan masyarakat untuk menghimpun pendapatannya yang disimpan dalam bentuk deposito. Dengan demikian semakin tinggi tingkat suku bunga deposito akan mendorong masyarakat untuk menabung sehingga akan mempengaruhi jumlah simpanan deposito. Pemilik deposito akan mengambil ataupun memperpanjang simpanan dana deposito yang dia milik adalah tergantung pada tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh bank yang bersangkutan. Apabila tingkat suku bunga deposito pada bank tersebut dinilai tinggi maka akan semakin naik tingkat jumlah simpanan deposito yang dimiliki. Tabel 1.2 Penghimpunan Deposito Rupiah Bank Umum 7 Tahun Terakhir No Tahun Deposito 2005 455.038 1. 2006 510.008 2. 2007 540.982 3. 2008 675.983 4. 2009 758.280 5. 2010 928.089 6. 2011 1.072.665 7. Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
Dapat kita lihat dalam tabel 1.2 bahwa penghimpunan deposito pada bank umum 7 tahun terakhir terlihat bahwa setiap tahun jumlah penghimpunan dana deposito dibank mengalami kenaikan yang cukup jelas. Hal tersebut membuktikan
4
bahwa masyarakat mulai banyak yang menggunakan simpanan deposito sebagai alternatif bagi mereka untuk menghimpun dana. Tabel 1.3 Perkembangan CAR, ROA, NPL dan BOPO Bank Persero 7 Tahun Terakhir Tahun CAR ROA 19 3 2005 21 2,22 2006 18 2,76 2007 14 2,72 2008 14 2,71 2009 15,36 3,08 2010 15,04 3,60 2011 Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
NPL 14,75 10,70 6,50 3,74 3,46 2,80 2,55
BOPO 95 97,05 90,68 89,92 92,35 88,23 91,94
Pada tabel 1.3 seperti ditunjukkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR). CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank (Amilia dan Wahyu : 2006). Sementara itu, indikator Return On Assets (ROA) secara umum mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, penurunan hanya terjadi pada tahun 2008. Return On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Sedangkan Non Perforing Loan (NPL) mengalami kenaikan terus menerus tiap tahunnya. Dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami fluktuasi yang tidak menentu tiap tahunnya. Indonesia mengalami krisis moneter yang cukup hebat pada pertengahan tahun 1997. Hal tersebut berdampak kepada krisisnya kepercayaan masyarakat
5
terhadap bank dan lembaga keuangan serta mengalami penarikan dana secara besar-besaran. Dengan begitu penyebab terjadinya krisis moneter yang berdampak bagi perekonomian di Indonesia itu adalah karena disebabkan oleh merosotnya nilai tukar rupiah terhadap US$. Sekitar tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis nilai tukar semakin melonjak tajam hal ini disebabkan karena tingkat inflasi pada saat itu sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 % persen dan menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Krisis yang demikian ini akan mengakibatkan beban hutang perusahaan terutama hutang-hutang dalam mata uang asing yang pembiayaannya tergantung dari bank menjadi besar karena bank sendiri mengalami kesulitan menyediakan likuiditas operasional sehari-hari. Akan lebih lanjut, timbul Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu operasional bank (Tajul Kahalwaty, 2000 : 5). Dampak dari krisis ini adalah tingginya NPL yang juga menyebabkan kualitas aset pada neraca perbankan menjadi turun. Dampak selanjutnya adalah rendahnya Capital Adequacy Ratio ( ratio kecukupan modal sebagai hasil bagi antara aset dan modal). Dengan semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya. Pada sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa para investor begitu apresiatif dengan perbedaan tingkat bunga bank yang begitu besar dalam negeri dan bunga luar negeri. Hal ini terkait dengan persepsi mereka yang melihat bahwa perbedaan tingkat suku bunga yang cukup besar terjadi pada
6
periode
krisis,
dipandang
sebagai
tempat
penanaman
investasi
yang
menguntungkan dan memiliki corporate value yang baik karena menawarkan tingkat keuntugan yang besar bagi mereka. Bunga yang diberikan oleh bank-bank pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk melakukan penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar dana masyarakat yang bisa dihimpun akan meningkatkan kemampuan bank untuk membiayai operasional aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit pada masyarakat. Dengan
adanya
permasalahan-permasalahan
yang
harus
dihadapi
pemerintah tersebut, maka dalam hal ini pemerintah harus bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia. Atas dasar pemikiran tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang Besarnya pengaruh tingkat inflasi, ROA (Return On Assets) serta NPL (Non Performing Loan ) perbankan terhadap tingkat suku bunga deposito satu bulan pada Bank Persero yang ada di Indonesia. Penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia dan Wahyu (2006) yang meneliti
pengaruh
variabel
independen
CAR,
ROA,
LDR,
likuiditas
perekonomian, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi terhadap variabel dependen tingkat suku bunga deposito 1, 3, 6, dan 12 bulan menunjukkan bahwa secara parsial variabel inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan, variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh
7
signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan, sementara variabel CAR tidak berpengaruh secara signifikan. Dan penelitian oleh Nugroho (2010) menyatakan bahwa ROA (Return On Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan inflasi secara bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial, variabel ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito, sementara variabel CAR dan LDR tidak memiliki pengaruh secara signifikan. Sudarmadi dan Oswari (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan menghasilkan bahwa secara bersama – sama CAR, ROA, dan LDR memiliki pengaruh yang signifikan (pada confidence level 95%) terhadap suku bunga deposito berjangka 12 bulan bank persero di Indonesia. Namun secara parsial variabel yang berpengaruh secara signifikan adalah CAR, sementara ROA dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka Achmad Kurniawan (2012) dalam penelitiannya dengan judul Analisis Pengaruh CAR, ROA, dan NPL Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan Pada Bank Persero di Indonesia. Menghasilkan bahwa secara simultan CAR, ROA dan NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 3 bulan. Sedangkan, pada ROA tidak memiliki pengaruh terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan secara parsial.
8
Melalui penelitian sebelumnya fenomena perbankan persero di Indonesia yang sedang mengalami kondisi yang naik turun dalam menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan perbankan perseroan di Indonesia. Dengan adanya pemasalahan-permasalahan yang harus dihadapi perbankan tersebut, maka dalam hal ini perbankan harus bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kulaitas perbankan. Atas dasar pemikiran tersebut, 4 bank persero yang termasuk sebagai 10 bank yang memiliki aset terbesar di Indonesia cukup mewakili bank-bank yang ada di Indonesia sebagai objek yang akan diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang besarnya pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA ( Return On Asset ), NPL ( Non Performing Loan ) dan BOPO ( Biaya Operasional Pendapatan Operasional ) terhadap suku bunga deposito satu bulan pada bank-bank persero di Indonesia. Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan maka penulis terinspirasi mengambil judul skripsi “Analisis Pengaruh CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan pada Bank Persero di Indonesia”.
9
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Apakah variabel CAR berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia? 2. Apakah variabel ROA berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia? 3. Apakah variabel NPL berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia? 4. Apakah variabel BOPO berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia? 5. Apakah variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh secara simultan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero di Indonesia?
10
C.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah variabel CAR berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero di Indonesia. 2. Untuk menganalisis apakah variabel ROA berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero di Indonesia. 3. Untuk menganalisis apakah variabel NPL berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero di Indonesia. 4. Untuk menganalisis apakah variabel BOPO berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero di Indonesia. 5. Untuk menganalisis apakah variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero di Indonesia.
11
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta informasi yang berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain : 1. Bagi
pemerintah, sebagai
masukan dan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan dibidang ekonomi khususnya
kebijakan
perbankan. 2. Bagi masyarakat, sebagai sumber informasi pembanding dalam melakukan penelitian lebih lanjut. 3. Bagi penulis, sebagai proses pembelajaran yang memberikan banyak tambahan ilmu dan pengetahuan dan menyelaraskan apa yang telah penulis dapatkan semasa kuliah dan dalam kehidupan di lapangan.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A.
KERANGKA TEORITIS
1. Pengertian Bank Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana deposito dan memberikan kredit pinjaman (Manurung dan Rahardja, 2004:118). Menurut Pasal 1 Undang – Undang No. 4 Tahun 2003 tentang perbankan, bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Peranan perbankan masih sangat dibutuhkan oleh perekonomian negara saat iniagar perekonomian yang berjalan akan tetap stabil dengan kebijaksanaan pemerintah dengan melalui bank sentral untuk membuat kebijakan perbankan dalam mengantisipasi kestabilan sistem perekonomian. Rimsky K. Judisseno (2005:94) menyatakan bahwa bank adalah suatu lembaga 3 yang lahir karena fungsinya sebagai agent of trust dan agent of development. Sebagai agent of trust adalah suatu lembaga perantara yang dipercaya untuk melayani segala kebutuhan keuangan dari dan untuk masyarakat. Sedangkan sebagai agent of development, bank adalah suatu lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan 13
pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-kemudahan pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi. Adapun pengertian atau definisi Bank adalah menurut UndangUndang nomer 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 menyebutkan : Siamat (2005:276) a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. b. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyaalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kashmir (2003:12) bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya masalah perbankan selalu berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa perbankan meliputi tiga kegiatan utama : a. Menghimpun dana b. Menyalurkan dana c. Memberikan jasa bank lainnya
14
Berdasarkan pemaparan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat baik dalam bentuk kredit maupun bentuk yang lainnya. 2. Pengertian Lembaga Keuangan Prathama Rahardja dan Mandala Manurung (2004:109) lembaga keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan menyalurkan dana, denganmotif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar asetnya merupakan finansial. Fungsi utama lembaga keuangan adalah sebagai perantara pihak-pihak yang membutuhkan modal (pemakai dana) dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana). Jika uang dapat dianalogikan sebagai darah yang dibutuhkan untuk kehidupan ekonomi, maka lembaga keuangan adalah jantungnya. Sebab melalui
lembaga keuanganlah uang
yang ada dalam
perekonomian dihimpun dan dialirkan ke sektor-sektor kegiatan yang membutuhkan. Menurut Sadono Sukirno (2004:273-274) yang dimaksudkan dengan lembaga keuangan atau instansi keuangan adalah semua perusahaan yang kegiatan utamanya meminjamkan uang yang disimpankan kepada mereka. Lembaga Keuangan menurut UU No.14/1967 Pasal 1 ialah Semua badan yang melalui kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang dari dan menyalurkannya dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang
15
dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Menurut Manurung dan Rahardja (2004:109) lembaga keuangan (financial institution) adalah lembaga yang kegiatan utamanya mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak yang memiliki
kelebihandana
(unit
surplus)
kepada
pihak
yang
membutuhkan dana (unit defisit). Ahmad Rodoni (2007 :1) lembaga keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : a. Lembaga Keuangan Depositori Lembaga keuangan depositori (bank) mendapatkan dana yang bersumber langsung dari masyarakat ( unit surplus ) dalam bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Unit surplus dapat berupa perusahaan, pemerintah, rumah tangga dan orang asing yang emmiliki kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga keuangan dispositori (bank) merupakan komponen penting dari penawaran uang (money supply). Yang termasuk depositori antara lain : Commercial bank, Saving and Loan Associations, Mutual Saving Banks, dan kredit unions. b. Lembaga Keuangan Non-Depositori Lembaga
keuangan
dikelompokkan
non-depositori
menjadi
tiga
bagian.
(bukan
bank)
Pertama,
ini
bersifat
16
kontraktual (contractual institutions) yaitu menarik dana dari masyarakat dengan menawarkan dana untuk memproteksi penabung terhadap resiko ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun. Kedua, lembaga keuangan investasi (investment
institutions)
yaitu lembaga keuangan
yang
kegiatannya melakukan investasi dipasar uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Dan yang ketiga, adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan investasi yaitu perusahaan modal ventura (ventura capital) dan perusahaam
pembiayaan
(financial
company)
yang
menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang
(factoring),
pembiayaan
konsumen
(consumer
company) dan kartu kredit card (credit card). 3. Jenis Bank Dalam praktek perbankan di Indonesia, saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang diatur dengan Undang-Undang perbankan No. 10 tahun 1998, yaitu : (Rodoni dan Indoyama, 2007:21) a. Dilihat dari segi fungsinya terdiri dari : -
Bank Umum : Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan yang kemudian diubah dengan UndangUndang Tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
17
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas pembayaran. Fungsi pokok bank umum adalah (Rodoni dan Indoyama, 2007 : 22) : a. Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih efisisen dalam kegiatan ekonomi. b. Menciptakan uang. c. Menghimpun
dana
dan
menyalurkannya
kepada
masyarakat. d. Menawarkan jasa-jasa keuangan. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Umum menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah: (Rodoni dan Indoyama, 2006:22) a. Menghimpun dana dari masyarakat b. Memberikan kredit c. Menerbitkan surat pengakuan hutang d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
18
f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dalam menggunakan surat, saran telekomunikasi maupun dengan wesel tunjuk, cek atau sarana lainnya. g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berhargadan melakukan perhitungan antara pihak ketiga. h. Menyediakan tempat untuk barang dan surat berharga. i. Menentukan kegiatan penitipan tempat untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian). j. Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursaefek. k. Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. l. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan kegiatan wali amanat (trustee). m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. -
Bank
Perkreditan
Rakyat
:
BPR
adalah
bank
yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
19
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut (Rodoni dan Indoyama : 57) kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu : a. Menerima simpanan berupa giro. b. Mengikuti kliring. c. Melakukan kegiatan valuta asing. d. Melakukan kegiatan perasuransian. Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR meliputi hal hal berikut ini ( Rodoni, 2006:55) : a.
Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan simpanan deposito.
b.
Memberikan pinjamana kepada masyarakat.
c.
Menyediakan
pembiayaan
dan
penempatan
dana
berdasarkan prinsip syariah. d.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposit, dan tabunganpada bank lain.
20
b. Dilihat dari segi kepemilikannya terdiri dari : Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah sebagai berikut ( Kasmir, 2003:26): -
Bank milik pemerintah adalah bank dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya : Bank Rakyat Indonesia ( BRI), Bank Mandiri.
-
Bank milik swasta nasional adalah bank yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta pendiriannyapun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya juga dipertunjukan untuk swasta pula. Contohnya : Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
-
Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
c. Dilihat dari segi statusnya: (Kasmir 2003:26)
–
Bank devisa (foreign exchange bank) : bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana, serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian,
21
bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi dalam skala internasional.
–
Bank non devisa : Bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat melayani transaki- transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuanketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah tertentu,
tingkat
memobilisasi
kesehatan,
dana,
serta
dan
kemampuannya
memiliki
tenaga
kerja
dalam yang
berpengalaman dalam valuta asing. -
Dilihat dari segi menentukan harga: (Kasmir, 2008:40) Jenis bank jika dilihat dari segi caranya dalam menentukan harga baik harga jual maupun harga beli terdiri dari dua kelompok.
-
Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional :
bank yang
berdasarkan prinsip konvesional menggunakan dua metode yaitu menetapkan bunga sebagai harga baik untuk simpanan seperti giro, tabungan maupun deposito dan untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau menerapkan
berbagai
biaya-biaya
dalam
nominal
atau
presentase tersebut. -
Bank Berdasarkan Prinsip Syariah : bank berdasarkan prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan prinsip hukum
22
islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan danaatau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Menurut Dahlan Siamat (2005 :407) bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam makasudnya adalah bank yang dalam mengikuti ketentuanketentuan yariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara islam. Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah (Kasmir, 2004:24) : a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah). b. Pembiayaan
berdasarkan
prinsip
penyertaan
modal
(musharakah). c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah). d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah). e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh bank pihak lain (ijarah wa iqtina).
23
4. Fungsi dan Kegiatan Bank Secara umum, fungsi bank adalah menghimpum dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary yaitu sebagai lembaga
perantara
menghimpun
dana
dari
masyarakat
dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development, agent of servies. Menurut Sigit, Budisantoso dan Triandaru (2006:9), fungsi bank yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :
a. Agent of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut dan pad saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur
atau
masyarakat
apabila
dilandasi
adanya
unsur
kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa pihak debitur tidak akan menyalagunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan
24
untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of development Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kerugian perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunan uang. Kelancaran kegiata investasi-distribusikonsumsi ini tidak lai adalah kegiatan pembangunan perekonomian masyarakat. c. Agent of servies Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini
25
antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang,penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, da penyelesaian tagihan. Ketiga fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh dan lengkap mengenai funsi bank dalam perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai lembaga perantara keuangan (financial intermediary intituton). 5. Deposito a. Pengertian Deposito Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi pada laba, bank juga berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada masyarakat semenarik mungkin untuk masyarakat yang ingin menghimpun dananya dalam bentuk produk-produk deposito. Secara umum, deposito daat diartikan sebagai simpanan masyarakat atau pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 (Kasmir, 2008:85) Tentang Perbankan Indonesia Deposito adalah “simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan baik” Menurut Lukman Dendawijaya (2001:27) : “ Deposito adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan “.
26
Menurut
Drs.O.P
Simorangkir
(2004:80),
dalam
bukunya
“Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank” Deposito adalah Simpanan dalam rupiah milik pihak ketiga yang penarikannya dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara bank dengan si penyimpan. Disisi bank, sumber dana deposito berjangka ini digolongkan sebagai dana mahal dibandingkan dana lainnya, namun keuntungannya yaitu penyediaan likuiditas untuk kebutuhan penarikan dana ini hampir dapat diprediksi secara aurat (Siamat, 2005:301) Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bila waktu yang ditentukan telah habis maka pihak deposan dapat melakukan : 1. Menarik deposito tersebut 2. Memperpanjang dengan suatu periode yang di inginkan jangkah waktu deposito dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan yaitu : 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan. b. Jenis – Jenis Deposito Jenis-jenis deposito menurut Kasmir (2008:85) : 1. Deposito Berjangka Deposito berjangka adalah merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga.
27
Artinya, didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga. a) Deposito Automatic All Over yaitu deposito berjangka yang otomatis diperpanjang oleh bank jika deposito tersebut telah
jatuh
tempo
meskipun
telah
dicairkan
oleh
pemiliknya. Perpanjangannya sama dengan jangka waktu deposito sebelumnya, tetapi dengan tingkat suku bunga atau bersifat floating rate. Sistem ini sangat menguntungkan deposan, karena selama belum dicairkan, deposan selalu mendapat bunga deposito. b) Deposito Non Automatic All Over yaitu deposito berjangka yang tidak otomatis diperpanjang oleh bank jika deposito tersebut telah jatuh tempo tetapi belum dicairkan oleh pemiliknya. Jadi, deposan tidak akan mendapat bunga. Deposan macam ini berubah sifatnya menjadi tabungan non produktif ( uang titipan ) bagi bank. 2. Sertifikat Deposito Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2,3,6, 12 dn 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun non tunai.
28
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Dengan demikian, nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama. 3.
Deposito on Call Deposito on call merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.
6. SukuBunga Menurut Kasmir, (2002:121) suku bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Sadono Sukirno (2006:375) menyatakan suku bunga adalah bunga yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal. Bunga adalah biaya yang dibayar oleh peminjam atas penggunaan dananya. Perusahaan dan pemerintah meminjam dana dengan meneritkan obligasi, dan mereka membayar bunga kepada perusahaan dan rumah tangga yang membeli obligasi tersebut. Rumahtangga atau perusahaan yang telah
29
meminjam dari sebuah bank harus membayar bunga atau pinjaman tersebut kepada bank ( Case dan Fair, 2004:153). Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang diberikan kepada nasabahnya, yaitu (Sadono Sukirno, 2006:375) : a. Bunga Simpanan Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi nasabah yang
menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Sebagai contoh : jasa giro, bunga tabungan, bunga deposito. b. Bunga Pinjaman Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh : bunga kredit. Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikelurkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman merupakan dana yang diterima dari nasabah. Bunga simpanan maupun bunga pinjaman masing-masing mempengaruhi satu sama lainnya. Sabagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi maka secara otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula sebaliknya. Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menentukan besar kecilnya tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh
30
keduanya. Artinya baik bunga maupun pinjaman saling mempengaruhi disamping
pengaruh
faktor-faktor
lainnya.
Menurut
Kasmir,
(2002:122) faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya penetapan suku bunga adalah: a. Kebutuhan dana Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan
bunga
simpanan
secara
otomatis
akan
pula
meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada simpanan banyak sementara pemohonan simapanan sedikit maka bunga simpanan akan turun. b. Persaingan Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16% maka, jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing, misalnya 16%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.
31
c. Kebijakan Pemerintah Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. d. Target laba yang diinginkan Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya. e. Jangka waktu Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman berjangka pendek, maka bunga relatif lebih rendah. f. Hubungan baik Biasanya bank menggolongkan antara nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank. Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganyapun berbeda dengan nasabah biasa. Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu tertentu.
32
7. Jenis Suku Bunga Jenis suku bunga atau tingkat bunga dapat berbeda karena tiga hal, yaitu (Mankiw, 2000): 1. Jangka waktu pinjaman (terms). Beberapa jenis pinjaman memiliki jangka waktu pendek, bahkan ada yang berjangka semalam (over-night). Pinjaman lain memiliki jangka waktu 30 tahun atau bahkan lebih panjang dari itu. Tingkat bunga pinjaman tergantung pada jangka waktu pinjaman ini. Tingkat bunga pinjaman jangka panjang biasanya, namun tidak selalu, lebih tinggi dari pada tingkat bunga pinjaman jangka pendek. 2. Risiko kredit (credit risk) Dalam memutuskan pemberian pinjaman, seseorang pemberi pinjaman harus memperhitungkan probabilitas peminjam untuk membayar
kembali
pinjamannya.
Undang-undang
memungkinkan peminjam untuk tidak membayar pinjamannya jika ia dinyatakan bangkrut menurut undang-undang. Semakin tinggi
probabilitas
ketidakmampuan
membayar
kembali
pinjaman, maka semakin tinggi tingkat bunganya. 3. Pajak (tax) Pajak yang dikenakan pada tingkat bunga berbagai jenis obligasi berbedabeda. Pada obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat dan daerah yang dinamakan municipal bonds, para pemegang
33
obligasi tidak membayar pajak penghasilan untuk tingkat bunga yang diperolehnya. Oleh karena itu, municipal bonds hanya memberikan tingkat bunga yang rendah.
8. Capital Adequacy Ratio ( CAR ) CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar bank (Dendawijaya, 2003:122). Menurut Dahlan Siamat (2005:295) kewajiban penyediaan modal minimum bagi semua bank berdasarkan paket kebijakan perbankan 2005 adalah sebesar 8% dari ATMR. Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2003:123) : CAR =
x 100%
Pada penelitian (Almilia dan Wahyu, 2006) CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya. Rendahnya CAR secara
34
langsung akan menyebabkan corporate value dari perbankan menurun di pasar bursa. Agregasi dari hal ini akan menyebabkan sentimen yang kurang baik pada pasar yang secara umum akan membawa perekonomian kearah resesi.
9. Return On Asset ( ROA ) Menurut mengukur
Dendawijaya kemampuan
(2003:120) manajemen
ROA bank
digunakan dalam
untuk
memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan. Dalam menjalankan atau setiap kegiatan tertentu harapan yang pertama kali diinginkan adalah memperoleh keuntungan atau profitabilitas. Yang dimaksud dengan profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba (O.P. Simorangkir, 2004:152). Dalam bukunya, Frederic Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa because owners of a bank must know wheter their bank is being managed well, they need good measures of bank profitability. A basic measure of bank profitability is Return On Asset (ROA). Atau Frederic Miskhin (2007:232) menyatakan bahwakarena pemilik bank harus tahu wheter bank mereka sedang dikelola dengan baik, mereka perlu langkah-langkah yang baik dari profitabilitas bank. Sebuah ukuran dasar profitabilitas bank adalah Return On Asset (ROA).
35
Menurut
Lukman
Dendawijaya
(2005:118)
menjelaskan
”Rentabilitas adalah alat untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan”.
ROA
Analisis
ROA
Laba Bersih 100% Total Asset
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan kekayaan (total asset) yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan setelah disesuaikan dengan biaya – biaya yang mendananai aset tersebut.
10. Non Performing Loan ( NPL ) Menurut Riyadi (2006:160), non performing loan (NPL) gross merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk. Menurut Dahlan Siamat (2005:361) NPL dapat diartikan sebagai pinjaman
yangmengalami
kesulitan
pelunasan
akibat
faktor
kesengajaan dan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan debitur. Sedangkan menurut Darmawan dalam Artwienda (2009:21) NPL
merupakan
rasio
yang
dipergunakan
untuk
mengukur
36
kemampuan bank dalam mengcover risiko kegagalan pengembalian oleh debitur. Persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun tidak akan menghilangkan timbulnya masalah-masalah seperti terjadinya default atau penunggakan pembayaran. Menurut surat edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNPt tanggal 14 Desember 2001 besarnya NPL dihitung sebagai berikut : NPL =
x 100%
Menurut Mabruroh dalam artwienda (2009:22) NPL berpengaruh negatif terhadap perubahan laba. Semakin tinggi NPL maka semakin menurun perubahan laba. Dan Dendawijaya (2003) mengungkapkan dimana adanya kredit bermasalah yang semakin besar dibandingkan dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba bank. Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah mengeluarkan peraturan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim 5%. Semakin rendah
NPL
semakin
bagus
karena
jumlah
kredit
yang
bermasalah/macet pada bank tersebut semakin kecil begitupun
37
sebaliknya semakin tinggi NPL suatu bank maka akan semakin besar kredit yang bermasalah/macet pada bank tersebut. 11. Biaya Operasional Pendapatan Operasional Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 12/11/DPNP, 31 Maret 2010, yaitu: BOPO =
B.
x 100%
Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
1. Capital Adequacy Ratio ( CAR ) dengan Suku Bunga Deposito
CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Bank Indonesia menerapkan CAR yaitu kewajiban
penyediaan
modal
minimum
yang
harus
selalu
dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari total aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) atau secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya, 2003 : 122) :
38
CAR =
x 100%
Penelitian yang telah diteliti oleh Sudarmadi dan Oswari pada tahun 2009, terhadap 5 bank Persero yang ada di Indonesia yang tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh CAR ( Capital Adequacy Ratio ) , ROA (Return On Asset ) , dan LDR (Loan to Deposit Ration) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan untuk kategori Bank Persero yang berada di Indonesia, dengan periode pengamatan selama tiga tahun dan pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 secara triwulan. Dalam penelitian tersebut hasil menunjukan bahwa adanya pengaruh secara parsial antara CAR terhadap Suku Bunga Deposito.
H1 : Diduga ada pengaruh positif antara Capital Adequacy ratio dengan Suku Bunga Deposito Bank Persero.
2. Return On Asset ( ROA ) dengan Suku Bunga Deposito
Return On Asset atau ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semain besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2003:120):
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan keyakinan bank untuk mampu membayarkan kembali simpanan deposito berjangkanya saat
39
jatuh tempo berikut bunganya (Almilia dan Wahyu, 2006). Maka mereka cenderung akan menurunkan tingkat suku bunga depositonya untuk mengurangi biaya bunganya, dan pada saat yang bersamaan bank tersebut tidak perlu cemas akan kekurangan dana karena dengan kredibilitas yang tinggi, tidak perlu takut kehilangan nasabah.
ROA
Laba Bersih 100% Total Asset
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Return On Asset merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai aktivanya.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.
Hal ini membuat semakin besarnya keuntungan yang diperoleh, maka bank akan menurunkan penetapan bunga depositonya, sehingga ROA memiliki pengaruh negatif terhadap suku bunga deposito berjangka.
40
Penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarmadi (2009) dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap suku bunga deposito pada Bank Persero. Namun penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Wahyu (2006) terhadap Bank Umum yang ada di Indonesia yang masih beroperasi selama tahun 1999 hingga 2003, secara parsial dapat menyimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROA terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan. Hasil ini menunjukkan setiap kali ada perubahan pada ROA maka bank-bank umum harus segera melakukan perubahan pada tingkat suku bunga depositonya. Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut: H2: Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset (ROA) terhadap tingkat suku bunga deposito bank umum.
3. Non Performing Loan ( NPL ) dengan Suku Bunga Deposito Menurut Riyadi (2006:160), non performing loan (NPL) gross merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut
41
karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank mempunyai kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk. Dewi Ayu (2007) dalam penelitiannya yang menghasilkan bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero. Dewi Ayu (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa NPL mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dan Achmad Kurniawan (2012) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka tiga bulan.
H3: Diduga ada pengaruh positif Non Performing Loan (NPL)terhadap tingkat Suku Bunga Deposito Bank Persero.
4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) dengan Suku Bunga Deposito
Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No 12/11/DPNP, 31 Maret 2010, yaitu:
42
Dewi Ayu Prihastuti (2007) yang menghasilkan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero di Indonesia. Akan tetapi Hasil ini tidak sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh terhadap penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang didapatkan.
Ketidaksesuaian
ini
diperkirakan
disebabkan
oleh
terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata khususnya pada pendapatan (beban) non operasional atau pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero, sehingga bank–bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito berjangka waktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan.
C. Penelitian Terdahulu Sudarmadi dan Oswari (2009) dalam penelitiannya mengenai Pengaruh Capital Adequacy ratio, Return On Asset, Loan To Deposit Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 12 Bulan menghasilkan Nilai Sig.F lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) sebesar 0,014 menunjukkan bahwa CAR,ROA dan LDR secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito sampai dua belas bulan diIndonesia Persero Bank. Adjusted R Square sebesar 0,612 nilai dengan tingkat kesalahan prediksi 1,09336 menunjukkan bahwa tingkat
43
suku bunga deposito dua belas bulan pada Bank Indonesia Persero dipengaruhi oleh CAR, ROA dan LDR secara bersama-sama untuk 61,2% sedangkan 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain seperti. CAR hanya sebagian memiliki pengaruh yang signifikan tidak ROA dan LDR tidak signifikan. Dengan konstanta -1,172 maka jika tidak ada CAR, ROA dan LDR nilai suku bunga deposito dua belas bulan adalah -1,172%. CAR, ROA dan LDR dampak positif pada suku bunga deposito dua belas bulan dengan koefisien regresi masing-masing untuk CAR 0.258,0,722 dan 0,021 untuk ROA ke LDR. Noegroho (2002) dalam penelitiannya Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Tingkat Bunga Deposito di Indonesia meneliti variabel independen tingkat inflasi, jumlah beredar, suku bunga SBI, suku bunga luar negeri dan nilai tukar terhadap variabel dependen tingkat bunga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat bunga deposito bank di Indonesia. Almilia dan Wahyu (2006) melakukan penelitian terhadap faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan bukti empiris mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ROA, LDR, CAR, Inflasi, likuiditas perekonomian, dan pertumbuhan ekonomi. Sementara variabel dependennya adalah tingkat suku bunga deposito bank
44
umum berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan. Dalam waktu pengamatan dari tahun
1999
hingga
2003
penelitian
ini
menghasilkan
variabel
perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, perkembangan perekonomian, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return on Asset) dan LDR (Loan to Deposits Ratio) secara simultan mempunyai pengaruh yang sangat bermakna atau signifikan pada taraf 95% (J = 0,05) terhadap penetapan tigkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan, enam bulan dan dua belas bulan pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan. Kemudian variabel inflasi hanya berpengaruh signifikan pada tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan. Nugroho (2010), melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum. Hasil penelitian menyatakan bahwa ROA (Return On Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan inflasi secara bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial, variabel ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito, sementara variabel CAR danLDR tidak memiliki pengaruh secara signifikan. Dewi menghasilkan
Ayu
Prihastuti
Berdasarkan
(2007), analisis
melakukan yang
telah
penelitian
yang
dilakukan
dapat
45
disimpulkan bahwa untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 48% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.1%, variabel CAR sebesar 3%, variabel BOPO sebesar 2.5% dan di urutan terakhir adalah variabel ROA sebesar 1.5%. Untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 51.1% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.6%, variabel BOPO sebesar 3.5%, variabel CAR sebesar 3.3% dan di urutan terakhir adalah variabel ROA sebesar 2.9%. Dari hasil analisis itu juga dapat disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka enam bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 52.2% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 44%, variabel ROA sebesar 5.6%, variabel BOPO sebesar 3.8% dan di urutan terakhir adalah variabel CAR sebesar 2%. Disamping itu, dari hasil analisis itu juga dapat disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga deposito
berjangka 12 bulan, variabel
independen
yang paling
berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 59% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.2%, variabel ROA sebesar 12.8%, variabel BOPO sebesar 8.5% dan di urutan terakhir adalah variabel CAR sebesar 0.01%. Untuk lebih jelasnya hasil – hasil penelitian terdahulu di atas dapat diringkas seperti tampak pada tabel 2.1 berikut ini:
46
Tabel 2.1 Daftar Penelitian Terdahulu
No.
Nama Peneliti 1. Lawrence
Judul Penelitian Model Analisis G. Depositor discipline
Goldberga, Sylvia
Panel and
Hasil
penelitian
menunjukkan
C. changing
Hudgins (2001)
Hasil penelitian
deposan
strategies
for
bahwa yang
diasuransikan untuk
tidak memiliki
regulating thrift
insentif
memonitor
institutions
dan disiplin S & L risiko
(USA)
eksposur
sehingga
mengurangi batas asuransi deposito akan meningkatkan disiplin pasar pada Thrifts.
Studi
ini
menemukan
juga bahwa
perubahan peraturan telah mempengaruhi
perilaku
deposito tidak diasuransikan. 2.
Febri DwiAstuti Analisis Faktor- Vector (2006)
Faktor
yang Autoregression
mempengaruhi Suku
(VAR).
Bunga
Deposito
Pada
Hasil penelitian menemukan bahwa variabel perubahan harga 1 bulan sebelumnya berpengaruh signifikan secara negatif
Bank-Bank
terhadap perubahan suku
Umum
bunga deposito. Peningkatan
Pemerintah Indonesia
di
perubahan harga 1 bulan sebelumnya sebesar 1 persen akan menurunkan
47
perubahan suku bunga deposito sebesar 0,56 persen (cateris paribus). Inflasi yang terus terjadi akan menyebabkan pihak bank untuk meningkatkan suku bunga deposito nominalnya yang bertujuan untuk menyesuaikan dengan inflasi yang terus meningkat. Suku bunga SBI berpengaruh signifikan secara positif terhadap penetapan suku bunga deposito pada bank-bank pemerintah. Indikator perbankan yang dalam penelitian ini diwakili oleh LDR (Loan to Deposit Ratio) memiliki pengaruh signifikan secara positif terhadap penetapan suku bunga deposito. Artinya, peningkatan sebesar 1 persen pada perubahan LDR 1 bulan sebelumnya akan berpengaruh terhadap peningkatan perubahan suku
48
bunga deposito sebesar 0,26 persen (cateris paribus). 4.
Luciana
Spica Faktor-faktor dan yang
Almilia Anton
Regresi Linier
Variabel independen secara
Berganda
simultan berpengaruh
Wahyu memepengaruhi Tingkat
Utomo 2006
signifikan
Suku
terhadap variabel dependen.
Bunga Deposito
-Secara parsial variabel
Berjangka Pada
inflasi
Bank Umum di
berpengaruh signifikan
Indonesia
terhadap bunga deposito 3 bulan. -Secara parsial variabel ROA dan LDR berpengaruh signifikan terhadap bunga deposito 3, 6, 12 bulan. -Secara parsial variabel CAR tidak berpengaruh signifikan.
5.
Dewi
Ayu Analisis Faktor-
Prihastuti, 2007
Analisis
Variabel ROA, CAR, LDR,
Faktor yang
Regresi
BOPO dan NPL secara
Mempengaruhi
Berganda
serempak mempunyai
Tingkat Suku
pengaruh yang signifikan
Bunga Deposito
terhadap penetapan tingkat
Berjangka Pada
suku bunga deposito
Bank Persero di
berjangka waktu 1,3,6 dan
Indonesia
12 bulan pada Bank Persero di Indonesia 2. Pada penetapan tingkat
49
suku bunga deposito berjangka 1,3 dan 6 bulan, variabel-variabel bebas yang berpengaruh sigifikan adalah variabel LDR dan NPL 3. Pada penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan, variabelvariabel bebas yang berpengaruh sigifikan adalah variabel ROA, LDR, BOPO dan NPL 4. Secara umum disimpulkan bahwa variabel independen yang digunakan pada penelitian kali ini lebih berpengaruh secara signifikan terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan dibandingkan dengan suku bunga deposito berjangka 1,3 dan 6 bulan.
50
6.
Sudarmadi
dan Pengaruh Capital
Oswari, 2009
Teknik regresi -Variabel independen secara linier berganda
simultan berpengaruh
Adequacy
signifikan
Ratio, Return
terhadap variabel dependen.
On Assets dan
-Secara parsial CAR
Loan to Deposit
berpengaruh
Ratio Terhadap
signifikan terhadap bunga
Tingkat Suku
deposito
Bunga Deposito
12 bulan.
Berjangka 12
-Secara parsial ROA dan
Bulan.
LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap bunga deposito 12 bulan.
7.
Eko Analisis
Yohanes
Nugroho, 2010
Teknik regresi -Variabel independen secara
Faktorfaktor
Linier
simultan berpengaruh
yang
Berganda
signifikan
Mempengaruhi
terhadap variabel dependen.
Tingkat Suku
- Secara parsial variabel
Bunga Deposito
ROA
Berjangka Bank
berpengaruh signifikan
Umum di
terhadap
Indonesia
bunga deposito. -Secara parsial variabel CAR dan LDR tidak berpengaruh signifikan
8.
May
karlina Analisis
Dewi, 2010
Teknik regresi
Pengaruh Capital linier berganda
Hasil perhitungan secara
Adequacy Ratio
parsial terhadap tingkat suku
51
(CAR),Loan To
bunga deposito sebagai
Deposit
berikut:
(LDR)Dan Return On Asset
1) CAR berpengaruh negatif
Terhadap Suku
dan tidak signifikan terhadap
Bunga Deposito
tingkat suku bunga deposito
Berjangka Pada
pada Bank Central Asia,Tbk,
Bank Central
sehingga H1 ditolak.
Asia, Tbk Tahun
2) LDR berpengaruh positif
2001-2010
dan tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito pada Bank Central Asia,Tbk, sehingga H2 ditolak. 3) ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito pada Bank Central Asia,Tbk, sehingga H3 diterima.
9.
Achmad
Analisis
Kurniawan, 2012 Pengaruh CAR, ROA, NPL
Teknik Analisis Terdapat pengaruh yang regresi
signifikan CAR, ROA, NPL
Berganda
terhadap Suku Bunga
terhadap tingkat
Deposito berjangka Tiga
Suku Bunga
Bulan Pada Bank Persero di
Deposito
Indonesia.
Berjangka Tiga Bulan Pada Bank
52
Persero di Indonesia. 10.
Nada 2012
Dreca,
Evaluation of
-
Kinerja keuangan pada
Financial
penelitian ini diukur dengan
Performance of
indikator yang dipilih,
Banking Sector:
seperti return on asset
Evidence from
(ROA), return on equity
Bosnia and
(ROE), rasio kecukupan
Herzegovina,
modal (CAR), pangsa kredit
Croatia, Serbia
bermasalah (NPL),
and Slovenia
partisipasi deposito, aset dan pinjaman dalam Produk Domestik Bruto (PDB) dari acara country.Data bahwa sistem perbankan negara ini mengalami masalah di sektor perbankan, sebagian besar dipengaruhi oleh utang yang besar kepada IMF, situasi politik, krisis keuangan, situasi internal dan faktor politik lainnya
Sumber : Kumpulan Penelitian Terdahulu
53
D. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1
Bank Indonesia
Bank Persero
Independen
Dependen
X1 : CAR
Y : Suku Bunga
X2 : ROA
Deposito
X3 : NPL X4 : BOPO
Uji Model Regresi
Uji Asumsi Klasik 1. 2. 3. 4. 5.
Uji normalitas Uji Multikolinieritas Uji Heterskedastisitas Uji autokolerasi
Uji Regresi Berganda
Uji F
Uji T
Adjusted R square
Interpretasi
54 Kesimpulan
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut maka dapat diperoleh model konseptual dari penelitian ini sebagai berikut : Gambar 2.2 Model Konseptual Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan yang dipengaruhi Variabel CAR, ROA, LDR, NPL
CAR
ROA
Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan
NPL
BOPO
E. Hipotesis Penelitian Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, maka dapat diambil beberapa hipotesis sebagai berikut :
55
H1:
Diduga ada pengaruh negatif Capital Adequacy Ratio ( CAR ) terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H2:
Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset ( ROA ) terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H3:
Diduga ada pengaruh positif dari Non Performing Loan ( NPL ) terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H4:
Diduga ada pengaruh positif dari Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H5:
Diduga secara simultan CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Ruang Lingkup Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang merupakan data time series. Data yang diperlukan merupakan data sekunder yaitu inflasi dan kinerja keuangan bank persero pada periode tahun 2006-2011 yang diperoleh dari data Statistik Ekonomi Perbankan
Indonesia
dan
Statistik
Perbankan
Indonesia
yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Penelitian ini dilengkapi dengan hasil penelitian terdahulu dan dari reverensi dari bank lain yang relevan misalnya seperti jurnal dan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Model dalam penelitian ini menggunakanan lima variabel yaitu Suku Bunga Satu bulan, Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).
B.
Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank yang termasuk dalam bank persero yang ada di Indonesia pada periode tahun 2006-2011. Dan dan dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel 1 kelompok
57
Bank yaitu Bank Persero. Antara lain adalah Bank Rakyat Indonesia ( BRI ), Bank Tabungan Negara ( BTN), Bank Negara Indonesia dan Bank Mandiri.
C.
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Studi kepustakaan, yaitu memperoleh dari berbagai literatur, jurnaljurnal yang telah dipublikasikan, penelitian terdahulu dan dari berbagai sumber lainnya. 2. Data sekunder, yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Penelitian ini menggunakan data time series bulanan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia periode tahun 2006-2011. Data – data tersebut diperoleh dari: a. Statistik Ekonomi Perbankan Indonesia ( SEKI ) b. Statistik Perbankan Indonesia ( SPI )
D.
Metode Analisis Data Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan regresi berganda. analisis regresi merupakan salah satu alat analisis yang menjelaskan tentang akibat yang ditimbulkan oleh satu atau lebih variabel bebas dan variabel terikat ( tidak bebas ) ( sudarmanto, 2005 ). Dengan menggunakan software eviews 6.0 setelah semua data-
58
data terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik ini dilakukan sebagai parameter untuk mengukur apakah data yang digunakan ini bersifat blue atau tidak. a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak (Suliyanto 2011:67).Apabila sebaran data sudah berdistribusi normal, maka uji lanjut dengan menggunakan statistik parametrik bisa dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak berdistribusi normal maka uji lanjut dengan menggunakan statistik parametrik tidak bisa dilakukan, tetapi menggunakan statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas sebaran data bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu Chi-Square, Lilifors dan Kormogorov Smirnov dan Skewness Kurtosis. Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque bera yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah dengan dua cara:
59
a.
Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel. Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat
kesalahan α = 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain, data terdistribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas merupakan hubungan linier antara variabel independen didalam regresi berganda. (Agus Widarjono, 2010:75). Ada beberapa metode untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinieritas dalam suatu model regresi berganda. multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu kehati-hatian terutama pada data time series
seringkali
menunjukan kolerasi antar variabel independen cukup tinggi. Kolerasi tinggi ini terjadi karena data time series seringkali menunjukan unsur tren yaitu data bergerak naik dan turun secara bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).
60
c. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model regresi adalah yang homoskedastisitas (Suliyanto, 2011: 95). Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji park utuk menguji masalah heteroskedastisitas data.. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas melalui Uji Park yaitu meregresi nilai logaritma dari kuadrat residual terhadap variabel independen. Apabila probabilitas signifikansi variabel independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu 5%, maka dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12).
d. Uji Autokolerasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
61
autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan
= 5%.
Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi (Santoso. 2002 : 219). Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara umum bisa diambil patokan (Singgih, 2000:218): 1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif 2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak autokorelasi 3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif. Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu ukuran dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2) 2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan =2 atau -2 < DW , +2 3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas +2 atau DW > +2
62
2. Analisis Regresi Berganda Menurut Winarno (2009:4.1) analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan satu variabel independen, disebut analisis regresi sederhana. Apabila terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut dengan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yaitu CAR, ROA, NPL dan BOPO. Maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 …..+ bnXn +
Keterangan: Y’
= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan) yaitu Suku Bunga Deposito
X1
= Variabel Independen Capital Adequacy Ratio (CAR )
X2
= Variabel Independen Return On Aset ( ROA )
X3
= Variabel Independen Non Performing Loan (NPL )
X4
= Variabel Independen Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
a
= Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
63
b
= Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan) =
eror
3. Uji Signifikansi a. Uji Koefisien Determinasi (Adj.
)
Adjusted R squareadalah suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom) yang berarti nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Santoso dalam
buku
(Priyatno,
2008:81), Adjusted R square adalah
R square yang telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi
dengan
lebih
dari
dua
variabel
bebas
digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak/bersama-sama/sekaligus.
64
Uji F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau Ho : b1 = b2 = …= bk = 0 Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau: Ha : b1 ≠ b2 ≠ … ≠ bk ≠ 0 Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah: Ho = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model (goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan, untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah variabel bebas yang
65
digunakan dalam model masuk dalam kategori cocok atau tidak, kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel dengan derajat bebas: df : , (k-1), (n-k). (Suliyanto, 2011:61)
c. Uji Parsial ( Uji T )
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2011:98). Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau: Ho : bi = 0 Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi ≠ 0 Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah: Ho = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Aturan pengambilan
66
keputusan adalah sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel tergantung atau tidak. Suatu variabel akan memiliki pengauh yang berarti jika nilai t hitung variabel tersebut lebih besar dibandingkan dengan t tabel. (Suliyanto, 2011:62).
E.
Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini maka variabel yang digunakan terdiri dari: 1. Variabel Independen variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat). Sehingga variabel independent dapat dikatakan sebagai variabel yang mempengaruhi a. Capital Adequacy Ratio ( CAR ) CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di
67
luar bank. CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya. Rendahnya CAR secara langsung akan menyebabkan corporate value dari perbankan menurun di pasar bursa. Agregasi dari hal ini akan menyebabkan sentimen yang kurang baik pada pasar yang secara umum akan membawa perekonomian kearah resesi. (Penelitian Almilia, 2006). b. Return On Asset (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. c. Non Performing Loan ( NPL ) NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (kriteria kurang lancar, diragukan dan macet) terhadap total kredit yang disalurkan bank. NPL menunjukan kemampuan kolektibilitaas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas.
68
d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” 2. Variabel Dependen variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel kriteria respon output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independent (bebas). Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu tertentu. Deposito Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang pokok-pokok Perbankan Indonesia. Deposito adalah “simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan”.
69
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian Bank persero merupakan bank pemerintah yang sebagian besar dari seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia atau BUMN (badan usaha milik negara indonesia) dimana definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat yang sejak tahun 2001 seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN di Indonesia berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan jawatan.
Bank persero atau juga sering disebut Bank BUMN, Pada
awalnya masing-masing didirikan dengan undang-undang tersendiri mengenai
bidang
tugas
masing-masing
bank.
Dalam
kegiatan
operasionalnya, bank persero tetap tunduk pada undang-undang tentang perbankan. Menurut Dahlan Siamat (2005;54) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan”, mengemukakan bahwa :“Bank Persero, atau sering juga disebut bank
70
pemerintah, adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah”. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa bank persero merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh pemerintah. Bank-bank yang termasuk ke dalam kelompok bank persero, antara lain : a. Bank Negara Indonesia (BNI) b. Bank Rakyat Indonesia (BRI) c. Bank Tabungan Negara (BTN) d. Bank Mandiri (sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara , Bank Bumi Daya , Bank Exim , Bank Pembangunan Indonesia) Bank Persero, atau sering juga disebut bank pemerintah, adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. Di dekade 2000-an, pemerintah melakukan restrukturisasi yang sangat fundamental terhadap bankbank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Bank persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya 4 bank. Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan menggabungkan (merger)Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementar BTN, Bank BNI 46, dan BRI tetap terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor. Dengan demikian, fungsi Bank Exim sebelumnya sebagai bank umum kini tidak lagi dilakukan. Komposisi
71
kepemilikan bank persero juga ikut mengalami perubahan, dimana saham bankbank persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal (divestasi) antara lain: BNI, Mandiri, dan BRI. (Nresna Iqlima, 2010:64).
B.
Pengujian dan Pembahasan 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau tidak (Suliyanto 2011:67).Apabila sebaran data sudah berdistribusi normal, maka uji lanjut dengan menggunakan statistik parametrik bisa dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak berdistribusi normal maka uji lanjut dengan menggunakan statistik parametrik tidak bisa dilakukan, tetapi menggunakan statistik non parametrik. Untuk menguji normalitas sebaran data bisa dilakukan dengan empat cara, yaitu Chi-Square, Lilifors dan Kormogorov Smirnov dan Skewness Kurtosis. Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque bera yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal. Pada penelitian ini untuk 72
menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah dengan dua cara: a. Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2 tabel. Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal. b. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat kesalahan α = 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain, data terdistribusi normal. Grafik 4.1 Hasil Uji Normalitas ( Bank Persero ) 12
Series: Residuals Sample 2007M01 2011M12 Observations 58
10
8
6
4
2
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
7.33e-16 -0.163812 2.153284 -1.337144 0.857568 0.826828 2.995293
Jarque-Bera Probability
6.608625 0.036724
0 -1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
Dari grafik histogram diatas dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera sebesar 6.608625 atau berada dibawah nilai maka
tabel Chi Square yaitu sebesar 9,48773,
diterima. Kesimpulannya adalah data terdistribusi dengan normal. b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
73
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Pada penelitian ini, ada atau tidaknya multikolinieritas dapat diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel bebas. Jika koefisien kolerasi diantara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,85 maka terjadi multikolinieritas (Agus Widarjono, 2010 : 77) Multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu kehati-hatian terutama pada data time series seringkali menunjukan kolerasi antar variabel independen cukup tinggi. Kolerasi tinggi ini terjadi karena data time series seringkali menunjukan unsur tren yaitu data bergerak naik dan turun secara bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).
74
Tabel 4.1 Hasil Uji Multikolinieritas ( Bank Persero )
CAR ROA NPL BOPO
CAR ROA NPL BOPO 1.000000 -0.331138 0.815997 0.368379 -0.331138 1.000000 -0.646299 -0.466746 0.815997 -0.646299 1.000000 0.370541 0.368379 -0.466746 0.370541 1.000000
Sumber data : Diolah Menggunakan Eviews 6.0 Berdasarkan tampilan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa tidak ada masalah dalam persamaan regresi berganda. hal ini dikarenakan nilai dari matrix kolerasi (colleration matrix ) dari semua variabel adalah < 0,85 Menurut (Agus Widarjono, 2010 : 77).
c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana terjadi ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah data yang homoskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan varians dalam model regresi. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas melalui Uji Park yaitu meregresi nilai logaritma dari kuadrat residual terhadap variabel independen. Apabila probabilitas signifikansi variabel independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu 5%, maka dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang
75
dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12). Tabel 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Bank Persero Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:54 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 71 Variable
Coefficient
C CAR ROA NPL BOPO
1.428978 -0.195961 -0.547022 0.066691 0.013486
R-squared 0.094930 Adjusted R-squared 0.040077 S.E. of regression 1.967685 Sum squared resid 255.5378 Log likelihood -146.2091 F-statistic 1.730630 Prob(F-statistic) 0.153726
Std. Error
t-Statistic
2.579834 0.553903 0.159817 -1.226163 0.539023 -1.014840 0.123295 0.540907 0.016569 0.813945 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob. 0.5815 0.2245 0.3139 0.5904 0.4186 -1.692581 2.008341 4.259412 4.418756 4.322778 1.266212
Sumberdata : Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Pada tampilan tabel 4.2 menunjukkan tingkat probabilitasbaik varibel konstanta dan variabel-variabel independen CAR, ROA, NPL dan BOPO bebas dari heteroskedastisitas yang ditunjukkandengan tingkat signifikansi > 5%.
76
d. Uji Autokolerasi Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson. Uji D-W merupakan salah satu uji yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya otokorelasi (Winarno, 2009:5.27). Untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara umum bisa diambil patokan (Singgih, 2000:218): 1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif 2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak autokorelasi 3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif. Autokolerasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling kolerasi satu sama lainnya. Uji autokolerasi ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 ( sebelumnya ). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada problema autokolerasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson ( DW). Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu ukuran dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
77
1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2) 2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan =2 atau -2 < DW , +2 3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas +2 atau DW > +2. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokolerasi Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 0.073983 0.247794 0.057077 0.007655
8.020819 -4.322392 -0.963215 6.616495 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0 Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson adalah sebesar 0.443480. nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%,
78
Jumlah sampel nya adalah 4 dan jumlah variabel independen adalan 4. Dari tabel 4.3 diatas di dapat nilai Durbin Watson adalah -2 < 0.443480 < 2, maka dapat disimpulkan tidak ada autokolerasi baik secara positif maupun secara negatif. 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan satu variabel independen, disebut analisis regresi sederhana. Apabila terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut dengan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel independen yaitu CAR, ROA, NPL dan BOPO. Maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. (Winarno, 2009:4.1). Sedangkan, Menurut Ajija R. dkk (2001:23) Ordinary Least Square(OLS) merupakan metode estimasi yang sering digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi sampel. Kriteria dari OLS adalah “line of best fit”atau dengan kata lain jumlah kuadrat dari
deviasi antara titik-titik observasi dengan garis regresi adalah minimum. Berikut ini adalah hasil dari Analisis Regresi Berganda dengan menggunakan metode Least Square yang bertujuan untuk menguji variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap suku bunga deposito satu bulan di Bank Persero.
79
Tabel 4.4 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
R-squared 0.708922 Adjusted R-squared 0.691544 S.E. of regression 0.910902 Sum squared resid 55.59269 Log likelihood -92.85346 F-statistic 40.79462 Prob(F-statistic) 0.000000
Std. Error
t-Statistic
1.188145 8.020819 0.073983 -4.322392 0.247794 -0.963215 0.057077 6.616495 0.007655 2.551413 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob. 0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130 7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Berdasarkan hasil output diatas didapatkan hasil regresi sebagai berikut :
= 9,52990 – 0,319784 0,019531
- 0,238679
+ 0,377648
+
+
80
Keterangan : Y
= Suku Bunga Deposito = Capital Adequacy Ratio ( CAR ) = Return On Asset ( ROA ) = Non Performing Loan (NPL) = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO ) = Erorr
Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, dapat diuraikan sebagai berikut : Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka
diterima. Akan
tetapi variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di bank persero. Hal ini tidak sesuai dengan teori CAR, dalam teori seharusnya CAR mempunyai pengaruh terhadap suku bunga deposito karena untuk melihat besar kecilnya bunga pihak bank harus memperhatikan kinerja yang berasal dari sisi permodalan yaitu dengan melihat pada rasio tersebut. Namun, hal ini terjadi dimungkinkan adalah karena CAR berkaitan dengan jumlah modal yang dimiliki oleh bank sedangkan modal inti bank sebenarnya hanya terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan bukan didominasi dari banyaknya jumlah simpanan masyarakat di bank. Hasil penelitian ini konsisten terhadap penelitian sebelumnya oleh
81
Luciana Spica Almilia dan Wahyu Utomo (2006) dan Dewi Ayu Prahastuti (2007). Variabel ROA Return On Asset tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan Pada Bank Persero yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingkat probabilitas pada ROA adalah sebesar 0,3389 yang berarti berada diatas 0,05 atau 5%. Maka dari itu, ROA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Hal tersebut dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarmadi (2009) dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh terhadap suku bunga deposito pada Bank Persero. Tetapi tidak pula mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia (2006). Penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2006) yang lalu menyatakan bahwa ROA berpengaruh secara signifikan terhadap variabel suku bunga deposito berjangka 1,3,6 dan 12 bulan, akan tetapi pada penelitian kali ini juga diperoleh hasil bahwa variabel ROA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka waktu 12 bulan dan hasil ini sesuai dengan teori serta hasil penelitian terdahulu. Variabel NPL Non Performing Loan NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan Pada Bank Persero yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tingkat probabilitas NPL adalah sebesar 0,0000 yang berarti berada
82
dibawah 0,05 atau 5%. Hasil pengujian ini diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dewi Ayu (2007) dan Achmad Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero. Dewi Ayu
(2007)
dalam
penelitiannya
menyatakan
bahwa
NPL
mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Variabel NPL berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya suku bunga deposito berjangka baik 1, 3, 6 maupun 12 bulan sesuai dengan teori dan hipotesis yang menduga bahwa ada pengaruh NPL terhadap suku bunga deposito, Hal ini diperkirakan karena tingginya NPL yang berarti banyaknya kredit yang bermasalah menyebabkan bank menaikkan suku bunganya untuk menutupi bahwa bank tersebut mengalami masalah dalam perkreditan, selain itu agar bank mampu menarik minat masyarakat supaya mau menyimpan danaya di bank sehingga walaupun kreditnya bermasalah, bank masih bisa menjalankan kegiatan operasinya dengan menggunakan dana dari simpanan deposito masyarakat tersebut. Variabel BOPO Biaya Operasional Pendapatan Operasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan Pada Bank Persero di Indonesia. Hal ini disebabkan karena tingkat probabilitas BOPO adalah sebesar 0,0130 yng berarti berada dibawah 0,05 atau kurang dari 5%. Hal ini sesuai
83
dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dewi Ayu Prihastuti (2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero. Akan tetapi Hasil ini tidak sesuai bahwa BOPO berpengaruh terhadap penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang didapatkan.
Ketidaksesuaian
ini
diperkirakan
disebabkan
oleh
terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata khususnya pada pendapatan (beban) non operasional atau pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero, sehingga bank–bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito berjangkawaktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan. 3.
Uji Signifikansi a.
Uji Koefisien Determinasi (Adj.
)
Adjusted R squareadalah suatu indikator yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom) yang berarti nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Menurut
Santoso
dalam
buku
(Priyatno,
84
2008:81), Adjusted R square adalah
R square yang
telah
disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua
variabel
bebas
digunakan Adjusted R2 sebagai
koefisien
determinasi Tabel 4.5 Hasil Uji Adjusted Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
R-squared 0.708922 Adjusted R-squared 0.691544 S.E. of regression 0.910902 Sum squared resid 55.59269 Log likelihood -92.85346 F-statistic 40.79462 Prob(F-statistic) 0.000000
Std. Error
t-Statistic
1.188145 8.020819 0.073983 -4.322392 0.247794 -0.963215 0.057077 6.616495 0.007655 2.551413 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob. 0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130 7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Adjusted R-Squared (
) adalah 0.691554 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat
nesarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL), dan Badan Operasional
85
Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Analisis melalui software eviews 6.0 dapat diestimasi nilaiadjusted R square pada Bank Persero sebesar 0,691554 menandakanbahwa variasi dari perubahan nilai kredit (Y) mampu dijelaskan secaraserentak oleh variabel-variabel CAR ( , NPL
dan BOPO
, ROA (
sebesar 69,1%, sedangkan sisanya
sebesar 30,9%dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk dalam model. b. Uji Signifikansi ( Uji F ) Uji F ini bertujuan untuk mengetahuin apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Independen ( Duwi Priyatno, 2011 : 258 )
86
Tabel 4.6 Hasil Uji F Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficien t Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 8.020819 0.073983 -4.322392 0.247794 -0.963215 0.057077 6.616495 0.007655 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0 Dari hasil regresi diatas, maka bisa dilihat bahwa variabel independen berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Y dengan probabilitas sebesar 0,000000 yang berarti dibawah 0,05. Maka, H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel independen (CAR, ROA, NPL dan BOPO) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 bulan pada Bank Persero.
87
c.
Uji Signifikansi ( Uji T ) Uji T bertujuan ini adalah untuk mempengaruhi besarnya pengaruh
masing-masing variabel secara parsial terhadap variabel terikat. Apabila nilai signifikansi
lebih kecil dari
: 5% (0,05) (sig ,
), berarti
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara parsial dengan variabel independen.
Tabel 4.7 Hasil Uji T Bank Persero
Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
R-squared 0.708922 Adjusted R-squared 0.691544 S.E. of regression 0.910902 Sum squared resid 55.59269 Log likelihood -92.85346 F-statistic 40.79462 Prob(F-statistic) 0.000000
Std. Error
t-Statistic
1.188145 8.020819 0.073983 -4.322392 0.247794 -0.963215 0.057077 6.616495 0.007655 2.551413 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob. 0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130 7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
88
Berdasarkan tabel 4.6, maka dapat dilihat sebagai berikut : 1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka
diterima. Akan tetapi
variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di bank persero. Hal ini tidak sesuai dengan teori CAR, dalam teori seharusnya CAR mempunyai pengaruh terhadap suku bunga deposito karena untuk melihat besar kecilnya bunga pihak bank harus memperhatikan kinerja yang berasal dari sisi permodalan yaitu dengan melihat pada rasio tersebut. Namun, hal ini terjadi dimungkinkan adalah karena CAR berkaitan dengan jumlah modal yang dimiliki oleh bank sedangkan modal inti bank sebenarnya hanya terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan bukan didominasi dari banyaknya jumlah simpanan masyarakat di bank. Hasil penelitian ini konsisten terhadap penelitian sebelumnya oleh Luciana Spica Almilia dan Anton Wahyu Utomo (2006) dan Dewi Ayu Prahastuti (2007). 2. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,3389, yang berarti diatas 0,05 maka
ditolak. Maka variabel ROA
tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di bank persero. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia Pada tahun 2006 bahwa ROA memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Hal tersebut dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Achmad Kurniawan pada tahun 2012, Sudarmadi (2009), Anis Fachriyyah (2010)
89
dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh terhadap suku bunga deposito pada Bank Persero. Tetapi tidak pula mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia (2006). 3.
Variabel Non Performing Loan ( NPL ) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,0000, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka
diterima.
Maka variabel NPL memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Hasil pengujian ini diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dewi Ayu (2007) dan Achmad Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero. 4.
Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO ) memiliki probabilitas sebesar 0,0130, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka diterima. Maka variabel BOPO memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dewi Ayu Prihastuti (2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero. Akan tetapi Hasil ini tidak sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh terhadap penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang didapatkan. Dengan demikian variabel CAR, NPL dan BOPO memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap suku bunga deposito Bank Persero di Indonesia. Dengan
90
tingkat probabilitas dibawah 0,05 yaitu 0,0001 , 0,0000 , 0,0130 sedangkan variabel ROA tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap sukubunga deposito Bank Persero di Indonesia karena tingkat probabilitas berada diatas 0,05 yaitu 0,3389.
91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil empiris yang telah dilakukan adalah secara simultan CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank persero di Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa probabilitas sebesar 0,000000 yang berarti dibawah 0,05. Artinya
ditolak dan
diterima. 2. Hasil empiris yang telah dilakukan secara parsial bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka
diterima.
Akan tetapi variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di bank persero. Return On Asset (ROA) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,3389, yang berarti diatas 0,05 maka
ditolak. Maka variabel ROA
tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di bank persero.Non Performing Loan ( NPL ) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,0000, yang berarti
92
bahwa berada dibawah 0,05 maka
diterima. Maka variabel
NPL memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero.Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO ) memiliki probabilitas sebesar 0,0130, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka
diterima. Maka variabel BOPO memiliki
pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR, NPL dan BOPO memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada Bank Persero dengan tingkat probabilitas masing-masing CAR sebesar 0,0001 , NPL sebesar 0,0000 dan BOPO sebesar 0,0130. Sedangkan ROA tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada bank persero karena
tingkat
probabilitas berada diatas 0,05 yaitu 0,3389.
B.
IMPLIKASI Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, ada beberapa implikasi yang mungkin bisa bermanfaat, diantaranya: 1. Bagi Akademisi Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
93
2. Bagi Perbankan Diharapkan dengan adanya penemuan dalam penelitian ini, pihak perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat lebih meningkatkan kinerjanya
dalam
hal
pemberian
kredit
untuk
mendorong
pembangunan ekonomi Indonesia. Terutama dalam hal kebijakan penghimpunan DPK, pengelolaan kredit bermasalah, meningkatkan perolehan laba, serta lebih
waspada terhadap perubahan ekonomi
makro. 3. Masyarakat Dengan
adanya
penelitian ini
diharapkan
dapat
memberikan
pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai bank persero dan bank asing sehingga masyarakat dapat lebih selektif dalam hal pengajuan kredit ke perbankan.
C.
SARAN Berikut merupakan saran dari peneliti untuk peneliti selanjutnya : 1.
Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan oleh peneliti adalah suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Persero di Indonesia. Dan variabel independen adalah CAR, ROA, NPL dan BOPO. Saran peneliti adalah sebaiknya pada penelitian selanjutnya menggunakan variabel yang berbeda agar lebih beragam.
2.
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Bank Persero sebagai sampel. Diharapkan kepada penelitian selanjutnya menggunakan
94
beberapa kelompok bank yang berbeda atau bank secara keseluruhan agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal. 3.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan periode tahun 20062011 berjangka 6 tahun. Disarankan kepada penelitian selanjutnya menambah periode tahun yang lebih banyak agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
4.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi berganda atau metode estimasi Least Square. Disarankan kepada penelitian selanjutnya adalah memakai metode yang berbeda dari penelitian yang telah dilakukan ini.
95
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana dan Wahyu Utomo.„Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 10 No. 1, Oktober, 2006. Ayu Prihastuti, Dewi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Perserodi Indonesia”. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. 2007. Case, Karl E dan Fair. “Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro”, Indeks, Jakarta, 2004. Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. DwiAstuti, Febri. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Deposito Pada Bank-Bank Umum Pemerintah di Indonesia”, Skripsi IPB, Bogor, 2006. Fachriyyah, Anis. “Analisis Faktor-Faktor Konfirmatori Penetapan Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2010. Frederic S, Mishkin. “Will Monetary Policy Become More of a Scienc”. NBER working Papers 13566, National Bureau of Economic Research. 2007 Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,” Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2009. Karlina, May. “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio ( CAR ), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Return On Asset (ROA) terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Central Asia Tbk 2001-2010), Skripsi Universitas Hasanudin, Makassar, 2012. Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002. Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi”. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2008. Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2004. Kasmir. “Manajemen Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003. 96
Khalwaty, Tajul. “Inflasi dan Solusinya”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000. Kurniawan, Achmad. “Analisis Pengaruh CAR, ROA, LDR, NPL Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan Pada Bank Persero di Indonesia”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2012. Mabruroh. “Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kineja Kuangan Perbankan” Benefit Vol. 8 No.1 Juni. 2004 Mankiw, N. Gregory. “Makroekonomi”. Erlangga. Jakarta. 2000. Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. “Uang, Perbankan dan Ekonomi Monete” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004 Nughroho, Yohanes. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia Tahun 20062008”, Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang, 2010. Prihastuti, Dewi Ayu. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Persero di Indonesia”, Skripsi STIE Perbanas, Surabaya, 2007. Raharja, Sanityasa. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Umum di Indonesia 2007-2010”, Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. Rimsky K, Judisseno. “Pajak dan Strategi Bisnis” Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. Rivai, Veithzal. “Bank and Financial Institute Management”. PT . Raja Grafindo Persada. 2007 Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. Rodoni, Ahmad dan Indoyama N.“Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Center for Sosial Economics Studies, Jakarta : 2007. Rodoni Ahmad dan Maratush Sholihah. “Pengujian Empiris Balance Theory, Pecking Order Theory dan Signaling Theory pada Struktur Modal Perusahaan di indonesia”. Jurnal Ekonomi. 2006. Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan” LPFEUI, Jakarta,2005.
97
Simorangkir, .P. “Pengantar Lembaga keuangan Bank dan Non Bank”. Ghalia Indonesia, Bogor, 2004. Singgih, Santoso. “Buku Latihan SPSS Parametri”. Elex Media Komputindo. Jakarta, 2000. Sudarmadi dan Teddy Oswari. “The Influence of Capital Adequacy Ratio, Return On Asset and Loan to Deposit Ratio to Deposit Twelve Month Bank Persero in Indonesia”, Jurnal Universitas Gunadharma, Jakarta, 2009. Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”, Rajawali Press. Jakarta. 2004. Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Penerbit Andi, Yogyakarta. 2009. Triandaru, Sigit dan Totol Budisantoso. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Widarjono, Agus. “Analisa Statistika Multivariat Terapan”, Cetakan Pertama, UPP STIM YKPN, Yogyakarta. 2010. Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. 2009. www.okezone.com www.google.com www.vivanews.com www.bi.go.id www.wikipedia.com
98
LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Lampiran Sampel Penelitian 1.
Variabel Independen dan Variabel Dependen Bank Persero
TAHUN
BULAN
DEP
CAR
ROA
NPL
BOPO
2006
Januari
11.84
20.93
-1.51
15.33
174.97
Februari
11.64
20.49
1.76
15.95
106.11
Maret
11.36
21.94
1.93
16.08
126.2
April
11.29
22.19
2.23
15.69
123.74
Mei
11.27
21.69
2.08
16.17
107.63
Juni
11.04
20.38
2.02
16.03
99.41
Juli
10.70
20.85
1.96
16.39
97.71
Agustus
10.51
20.68
1.96
16.32
96.97
September
10.28
19.25
2.12
15.40
96.06
Oktober
9.90
20.54
2.08
16.30
99.19
November
9.41
20.63
2.19
15.93
96.44
Desember
8.71
21.20
2.22
10.70
97.05
Januari
8.39
22.27
2.87
10.83
149.99
Februari
8.23
22.43
3.05
11.05
114.01
Maret
7.84
20.53
2.74
10.43
102.73
April
7.70
21.5
2.71
10.82
100.03
Mei
7.39
21.17
2.76
10.76
92.94
2007
99
2008
2009
Juni
7.24
19.63
2.67
10.03
92.04
Juli
7.04
19.6
2.66
10.13
90.39
Agustus
6.97
20.23
2.68
10.08
91.11
September
6.95
22.97
2.65
8.68
92.65
Oktober
6.97
19.84
2.68
8.50
90.97
November
7.01
19.06
2.68
8.09
90.88
Desember
7.00
17.85
2.76
6.50
90.68
Januari
6.84
20.52
3.28
6.89
99.85
Februari
6.66
20.94
3.24
6.79
92.01
Maret
6.38
19.92
2.74
5.59
89.98
April
6.31
18.70
2.63
5.69
90.6
Mei
6.36
16.79
2.65
5.56
90.28
Juni
6.52
15.45
2.43
5.15
90.17
Juli
6.85
15.74
2.69
5.11
87.04
Agustus
7.42
15.39
2.73
5.02
86.95
September
8.55
15.05
2.62
4.62
87.36
Oktober
9.39
14.36
2.65
4.58
89.26
November
9.80
14.00
2.6
4.80
89.22
Desember
10.14
14.31
2.72
3.74
89.92
Januari
9.82
15.7
2.89
3.59
121.14
Februari
9.20
15.62
2.92
3.72
107.5
Maret
9.02
15.53
2.74
3.93
98.64
100
2010
2011
April
8.89
14.85
2.63
4.06
96.26
Mei
8.67
14.57
2.6
4.14
94.18
Juni
8.42
14.21
2.68
3.94
92.13
Juli
8.33
13.81
2.64
4.06
93.62
Agustus
7.89
13.51
2.64
3.98
93.62
September
7.21
13.27
2.57
3.80
96.44
Oktober
7.14
13.11
2.67
3.84
92.96
November
6.92
12.77
2.63
3.82
92.42
Desember
6.59
13.81
2.71
3.31
92.35
Januari
6.75
15.67
2.9
3.47
96.37
Februari
6.84
15.62
2.77
3.54
88.42
Maret
6.56
15.10
3.05
3.36
84.81
April
6.54
14.46
2.95
3.17
87.25
Mei
6.53
14.17
2.87
3.21
85.72
Juni
6.48
14.19
2.96
2.98
89.32
Juli
6.46
13.80
3.03
3.02
84.95
Agustus
6.43
13.45
3.00
3.01
85.2
September
6.39
14.04
3.02
2.96
87.99
Oktober
6.43
14.27
3.06
3.05
87.47
November
6.46
14.89
3.13
3.06
86.81
Desember
6.48
15.36
3.08
2.56
88.23
Januari
6.44
16.33
3.32
3.20
173.89
101
Februari
6.50
17.93
3.67
3.28
84.51
Maret
6.59
17.47
3.82
3.14
87.93
April
6.54
17.56
3.76
3.21
86.89
Mei
6.57
16.96
3.59
3.52
87.57
Juni
6.55
16.43
3.8
3.30
92.02
Juli
6.56
17.16
3.56
3.37
96.15
Agustus
6.53
16.87
3.56
3.39
101.08
September
6.57
15.6
3.72
3.18
96.58
Oktober
6.46
16.54
3.67
3.21
95.74
November
6.36
15.33
3.6
2.99
93.98
Desember
6.04
15.04
3.6
2.55
91.94
102
Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Bank Persero 12
Series: Residuals Sample 2007M01 2011M12 Observations 58
10
8
6
4
2
Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Skewness Kurtosis
7.33e-16 -0.163812 2.153284 -1.337144 0.857568 0.826828 2.995293
Jarque-Bera Probability
6.608625 0.036724
0 -1.5
-1.0
-0.5
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Uji Multikolinieritas Bank Persero
CAR ROA NPL BOPO
CAR ROA NPL BOPO 1.000000 -0.331138 0.815997 0.368379 -0.331138 1.000000 -0.646299 -0.466746 0.815997 -0.646299 1.000000 0.370541 0.368379 -0.466746 0.370541 1.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
103
Uji Heterokedaktisitas Bank Persero Dependent Variable: LOG(RES2) Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:54 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 71 Variable
Coefficient
C CAR ROA NPL BOPO
1.428978 -0.195961 -0.547022 0.066691 0.013486
R-squared 0.094930 Adjusted R-squared 0.040077 S.E. of regression 1.967685 Sum squared resid 255.5378 Log likelihood -146.2091 F-statistic 1.730630 Prob(F-statistic) 0.153726
Std. Error
t-Statistic
2.579834 0.553903 0.159817 -1.226163 0.539023 -1.014840 0.123295 0.540907 0.016569 0.813945 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
Prob. 0.5815 0.2245 0.3139 0.5904 0.4186 -1.692581 2.008341 4.259412 4.418756 4.322778 1.266212
Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
104
Uji Autokolerasi Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 0.073983 0.247794 0.057077 0.007655
8.020819 -4.322392 -0.963215 6.616495 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
105
Lampiran 3 : Uji Regresi Bank Persero
Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 0.073983 0.247794 0.057077 0.007655
8.020819 -4.322392 -0.963215 6.616495 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
106
Lampiran 4 : Uji Signifikansi Hasil Uji Adjusted R-square Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 0.073983 0.247794 0.057077 0.007655
8.020819 -4.322392 -0.963215 6.616495 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
107
Hasil Uji F Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 0.073983 0.247794 0.057077 0.007655
8.020819 -4.322392 -0.963215 6.616495 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
108
Hasil Uji T Bank Persero Dependent Variable: DEP Method: Least Squares Date: 07/11/13 Time: 11:55 Sample: 2006M01 2011M12 Included observations: 72 Variable
Coefficient Std. Error
t-Statistic
Prob.
C CAR ROA NPL BOPO
9.529900 -0.319784 -0.238679 0.377648 0.019531
1.188145 0.073983 0.247794 0.057077 0.007655
8.020819 -4.322392 -0.963215 6.616495 2.551413
0.0000 0.0001 0.3389 0.0000 0.0130
R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)
0.708922 0.691544 0.910902 55.59269 -92.85346 40.79462 0.000000
Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat
7.806389 1.640116 2.718152 2.876253 2.781092 0.443480
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
109