KETERBUKAAN INFORMASI TENTANG INFORMASI TRANSAKSI AFILIASI Keterbukaan Informasi kepada Para Pemegang Saham PT Lotte Chemical Titan Tbk (”Perseroan”) ini (selanjutnya disebut “Keterbukaan Informasi”) dibuat terkait dengan transaksi perjanjian keagenan (“Transaksi”) yang dibuat oleh anak perusahaan Perseroan, PT Lotte Chemical Titan Nusantara (“LCTN”) dengan Lotte Chemical Titan Corporation, Sdn., Bhd., suatu perusahaan afiliasi Perseroan yang didirikan berdasarkan hukum negara Malaysia (“LCTC”).
PT LOTTE CHEMICAL TITAN TBK Berdomisili di Jakarta Selatan Bidang usaha: Perdagangan besar, terutama dalam bidang distributor utama dan impor KANTOR PUSAT Setiabudi Building 2, Lantai 3, Suite 306-307 Jl HR Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Indonesia Tel: (021) 52907008 Fax: (021) 52907281
Para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dari seluruh informasi yang termuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan tidak ada fakta penting dan material yang tidak diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini yang dapat menyebabkan informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. Keterbukaan Informasi ini diumumkan di Jakarta pada 4 April 2017
1
I.
PENDAHULUAN
Informasi sebagaimana tercantum dalam Keterbukaan Informasi ini disampaikan kepada Para Pemegang Saham Perseroan, sehubungan dengan Perjanjian, yang merupakan transaksi afiliasi dan karenanya tunduk pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:KEP412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu Lampiran Peraturan Bapepam - LK No. IX.E.1 (“Peraturan Bapepam - LK No. IX.E.1”). Sehubungan dengan transaksi afiliasi tersebut, Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Stefanus Tonny Hardi & Rekan untuk melakukan penilaian atas Perjanjian serta pendapat kewajaran (fairness opinion) atas transaksi afiliasi tersebut di atas.
II.
KETERANGAN MENGENAI TRANSAKSI
A. Transaksi Keagenan 1. LCTN sebagai agen pemasaran produk LCTC LCTN akan membantu dalam pemasaran dan penerimaan pemesanan untuk produk-produk LCTC berupa polyethylene dan polypropylene di Indonesia. Setelah LCTN melakukan konfirmasi harga jual dan jumlah pemesanan dengan LCTC, LCTC akan mengeluarkan tagihan kepada pembeli yang bersangkutan. Pembeli akan melakukan pembayaran langsung kepada LCTC atas tagihan yang dimaksud dan pengiriman produk-produk tersebut akan dilakukan langsung oleh LCTC kepada pembeli. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh LCTN, LCTC akan membayar komisi kepada LCTN sebesar US$ 5/MT berdasarkan tagihan yang diserahkan kepada LCTC setiap akhir bulan, dimana tagihan tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari setelah tanggal tagihan dikeluarkan. 2. LCTC sebagai agen penjualan produk LCTN LCTC akan membantu dalam pemasaran dan penerimaan pemesanan untuk produk-produk LCTN berupa polyethylene di luar Indonesia kecuali Malaysia. Untuk setiap pemesanan yang dilakukan oleh pembeli, LCTC akan mengeluarkan tagihan kepada pembeli yang bersangkutan setelah konfirmasi mengenai harga jual dan jumlah barang sudah didapatkan dari LCTN. Pembeli akan melakukan pembayaran langsung kepada LCTC atas tagihan yang dimaksud dan pengiriman produk-produk tersebut akan dilakukan langsung oleh LCTN kepada pembeli. LCTN akan mengeluarkan tagihan kepada LCTC dalam US$ untuk seluruh jumlah produk-produk LCTN yang dipesan dan dikirimkan tersebut, dimana tagihan tersebut akan jatuh tempo dalam waktu 60 hari setelah tanggal tagihan dikeluarkan. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh LCTC, LCTN akan membayar komisi kepada LCTC sebesar US$ 5/MT berdasarkan tagihan yang diserahkan kepada LCTN setiap akhir bulan, dimana tagihan tersebut akan jatuh tempo dalam 30 hari setelah tanggal tagihan dikeluarkan. Manfaat dari Transaksi ini kepada LCTN dan secara tidak langsung kepada Perseroan, antara lain sebagai berikut: - LCTN dapat meminimalisasi risiko fluktuasi kurs dan harga polyethylene dengan adanya konfirmasi yang harus dilakukan LCTC pada saat pemesanan diterima dari pelanggan, dimana konfirmasi harga dan jumlah tersebut pula yang akan dijadkan dasar untuk penagihan yang akan dilakukan melalui LCTC. - LCTC dalam menjalankan kegiatan usahanya sudah mempunyai jaringan usaha yang luas untuk memasarkan produk-produk LCTN di luar negeri dan dengan demikian diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pendapatan LCTN. - Penerimaan pembayaran piutang dari penjualan ekspor dapat lebih terjamin kalau penagihannya dilakukan melalui LCTC di satu pihak dan dipihak yang lain LCTN akan mendapatkan pendapatan tambahan dalam bentuk komisi karena LCTN memberikan jasa pemasaran di Indonesia untuk produk-produk LCTC. Oleh karena itu Transaksi ini akan meningkatkan
2
-
-
pendapatan secara konsolidasi bagi Perseroan dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai tambah bagi para pemegang saham Perseroan. Sebagai imbalan atas jasa keagenan yang diberikan, LCTN akan membayar kepada LCTC komisi sebesar US$ 5 / MT atas produk LCTN yang berhasil dijual dan sebaliknya LCTC akan membayar kepada LCTN komisi dalam jumlah yang sama kepada LCTN atas produk LCTC yang berhasil dijual. Perjanjian keagenan antara LCTN dan LCTC juga diharapkan akan mampu untuk memotong biaya ekspor, di lain sisi kerjasama dalam pemasaran dari ke dua perusahaan ini diharapkan akan saling mendukung satu dan lainnya dalam bersaing merebut pasar dan merekrut pelanggan, serta menghadapi persaingan ketat dan tangguh dari perusahaan-perusahaan yang memiliki usaha sejenis dengan LCTN khususnya untuk di luar negeri.
B. Nilai Transaksi Berdasarkan Perjanjian tersebut jasa keagenan yang diperhitungkan untuk ke dua belah pihak adalah US$5 per MT. Dengan adanya Rencana Transaksi ini maka LCTN dalam satu tahun secara neto atas dasar total maksimal produk yang diageni, akan menerima pendapatan komisi yang terdiri dari:
Volume penjualan produk LCTC (MT) Pendapatan komisi untuk penjualan produk LCTC (USD) Volume penjualan produk LCTN oleh LCTC (MT) Beban komisi untuk penjualan produk LCTN oleh LCTC Pendapatan Neto
2017 (US$) 110.000 550.000
2018-dst (US$) 110.000 550.000
45.000
27.000
225.000
135.000
325.000
415.000
Berdasarkan perkiraan pendapatan neto maksimal dalam satu tahun seperti diatas, maka Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana didefinisikan dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan No.IX.E.2”) dimana nilai dari Rencana Transaksi ada di bawah dari 20% jumlah ekuitas Perseroan sebesar US$ 97.944.000 berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 atau berada di sekitar 0,33% dari jumlah ekuitas Perseroan. C. Keterangan Mengenai Pihak-Pihak yang Terkait dalam Transaksi 1. PT Lotte Chemical Titan Tbk. PT Lotte Chemical Titan Tbk. (“Perseroan”) adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang perdagangan besar (distributor utama) dan impor. Perseroan didirikan pada tanggal 9 Desember 1987 dengan nama PT Indofatra Plastik Industri berdasarkan Akta Notaris Rukmasanti Hardjasatya, S.H., dan kemudian berganti nama menjadi PT Fatrapolindo Nusa Industri berdasarkan Akta No. 53 tanggal 18 Juli 1988 dari Notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahannya tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-6603.HT.01.01. TH.88 tanggal 30 Juli 1988, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 80, Tambahan No. 3831 tanggal 5 Oktober 1990. Sebagai akibat dari perubahan status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 7 tanggal 8 Maret 2001, perusahaan mengganti namanya menjadi, PT Fatrapolindo Nusa Industri Tbk. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No.C-5565.HT.01.04.TH.01 tanggal 23 April 2001,
3
dan diumumkan dalam Berita Negara No. 98, Tambahan No. 7972 tanggal 7 Desember 2001. Berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No.164 tanggal 31 Maret 2008 perusahaan mengganti namanya menjadi PT Titan Kimia Nusantara Tbk. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-18208.AH.01.02. TH 2008 tanggal 11 April 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 91, Tambahan No. 23096 tanggal 11 November 2008. Terakhir berdasar Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H. No.1 tanggal 1 April 2013 perusahaan mengganti nama menjadi PT Lotte Chemical Titan Tbk. Perubahan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU19689.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 15 April 2013 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 72, Tambahan No. 93245 tanggal 6 September 2013. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dillakukan dengan Akta No. 35 tanggal 21 Mei 2015 dari Notaris AuliaTaufani, S.H., tentang perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat Keputusannya No. AHU-AH.01.03-0934939 tanggal 27 Mei 2015. Perseroan berkedudukan di Jakarta dengan Kantor Pusat di Gedung Setiabudi 2, Lantai 3, Suite 306 – 307, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta Selatan. Susunan Pemegang Saham Perseroan Susunan pemegang saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2017, adalah sebagai berikut:
Nominal @ Rp. 250 Keterangan
Jumlah saham
Modal dasar
Nominal
%
8.000.000.000
2.000.000.000.000
5.032.280.695
1.258.070.173.750
90,40%
- Masyarakat
534.133.305
133.533.326.250
9,60%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
5.566.414.000
1.391.603.500.000
100%
Modal ditempatkan dan disetor penuh: -Lotte Chemical International Sdn. Bhd.
Titan
Kegiatan Usaha Perseroan Berdasarkan Anggaran Dasar terakhir Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan kegiatan perdagangan besar dan impor. Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan Susunan Direksi dan Komisaris Perseroan per 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut: Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Tn. Lee Dong Woo Tn. Mas Achmad Daniri
4
Direksi : Direktur Utama Direktur Independen
: :
Tn. Yoon Sung Ku Tn. Johanes Bambang Budihardja
2. PT Lotte Chemical Titan Nusantara a. Riwayat Singkat PT Lotte Chemical Titan Nusantara (“LCTN”) adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri Polyethylene dan perdagangan besar (distributor utama dan impor). LCTN mulai berproduksi secara komersial sejak bulan Pebruari 1993 dan melakukan kegiatan produksinya di Merak, Banten. LCTN didirikan di Republik Indonesia pada tahun 1990 dengan nama PT Petrokimia Nusantara Interindo berdasarkan Akta Notaris Moendjiati Soegito, S.H., No. 68 tanggal 19 Juli 1990. Akta pendirian tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4808.HT.01.01-TH.90 tanggal 15 Agustus 1990, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 84, Tambahan No. 4257 tanggal 19 Oktober 1990. Perusahaan mengganti namanya menjadi PT Titan Petrokimia Nusantara berdasarkan Akta Notaris Mala Mukti, S.H., No. 54 tanggal 31 Maret 2006. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-10007 HT.01.04.Th.2006 tanggal 7 April 2006. Perusahaan kemudian mengganti namanya menjadi PT Lotte Chemical Titan Nusantara berdasarkan Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 28 Februari 2013. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-13608.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 18 Maret 2013. Anggaran dasar LCTN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dilakukan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 107 tanggal 28 Juni 2016, mengenai perubahan susunan anggota direksi Perusahaan. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0061979 tanggal 28 Juni 2016. LCTN berkedudukan di Jakarta Selatan dan beralamat kantor di Gedung Setiabudi 2, Lantai 3 Suite 306-307, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Jakarta Selatan. Pabrik LCTN berlokasi di Merak, Banten. b. Struktur Modal Struktur Permodalan LCTN per tanggal 31 Maret 2017 adalah: Keterangan Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Chemical Brothers Limited South Wealth Finance Limited Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Nilai Nominal @ Rp. 1.697 (US$ 1) Jumlah Saham Nilai Nominal Saham 128.750.000 128.750.000
%
128.562.500
128.562.500
99,85%
187.500
187.500
0,15%
128.750.000
128.750.000
100%
5
c. Susunan Anggota Direksi dan Komisaris Susunan Direksi dan Dewan Komisaris LCTN per tanggal 31 Maret 2017 adalah: Direksi Presiden Direktur : Tn. Sungku Yoon Direktur : Tn. Jojok Hadrijanto Direktur : Tn. Cho Jin Woo Dewan Komisaris Komisaris : Tn. Lee Dong Woo 3. Lotte Chemical Titan Corporation, Sdn., Bhd., a. Riwayat Singkat Lotte Chemical Titan Corporation Sdn Bhd (LCTC) adalah perusahaan yang didirikan di Malaysia dengan nama Titan Styrene (M) Sdn. Bhd. berdasarkan Akta Syarikat 1965 pada tanggal 16 Oktober 1995 berkantor pusat di Wisma Damansara Lantai 10, Jalan Semantan, Kuala Lumpur, Malaysia. Anggaran Dasar LCTC telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir berdasarkan Perakuan Pemerbadanan Atas Pertukaran Nama Syarikat tanggal 7 Oktober 2016 dimana nama perusahaan diubah menjadi Lotte Chemical Titan Corporation Sdn. Bhd. b. Struktur Modal Struktur Permodalan LCTC per tanggal 31 Maret 2017 adalah:
Nominal @ RM 1,00 Keterangan Jumlah saham Modal dasar
Nominal
%
200.000.000
200.000.000
- Lotte Chemical Titan Holding Sdn. Bhd.
2.999.000
2.999.000
100%
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
2.999.000
2.999.000
100%
Modal ditempatkan dan disetor penuh:
c. Manajemen susunan kepengurusan LCTC pada tanggal 31 Maret 2017: Direksi: President & CEO Direktur Direktur Direktur Sekretaris
: : : : :
Tn. Lee Dong Woo Tn. Kong Chock Hoon Tn. Park Beon Jin Tn. Tan Gek Seng Tn. Kong Chock Hoon
6
D. Sifat Hubungan Afiliasi 1. Dari sudut kepemilikan saham: Unsur afiliasi dapat dilihat dari bagan struktur kelompok usaha dimana kedua perusahaan, LCTN dan LCTC, adalah merupakan perusahaan-perusahaan di dalam satu kelompok usaha.
7
2. Dari sudut kepengurusan President & CEO LCTC, yaitu Lee Dong Woo juga merangkap sebagai Komisaris LCTN dan Komisaris Utama Perseroan. III.
PIHAK INDEPENDEN YANG DITUNJUK PERSEROAN
Pihak independen yang ditunjuk oleh Perseroan dalam penilaian atas Transaksi adalah KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan (“Penilai”), sebagai Penilai Independen yang bertujuan memberikan penilaian Transaksi dan yang memberikan pendapat kewajaran atas Transaksi. Alamat Telepon Fax
: Graha STH, Jalan Mandala Raya No. 20, Tomang, Jakarta Barat 11440 : (021) 563 7373 : (021) 563 6404
IV. RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN KJPP STEFANUS TONNY HARDI & REKAN ATAS TRANSAKSI Berikut adalah ringkasan Laporan Pendapat Kewajaran atas rencana Transaksi sebagaimana dinyatakan dalam Laporan Penilaian Kewajaran File No. STH-2017-117-LF tanggal 31 Maret 2017. a. Identitas Pihak
8
Pihak-pihak yang terkait dengan rencana Transaksi adalah LCTN yang merupakan anak perusahaan Perseroan dan LCTC yang merupakan perusahaan afiliasi Perseroan. b. Obyek Dari Analisa Kewajaran Obyek penilaian merupakan Rencana Transaksi yang mengandung unsur transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1 karena pemegang saham akhir (ultimate shareholder) dari LCTN dan LCTC yang sama, yaitu Lotte Chemical Corporation, Korea Selatan. Berdasarkan penjelasan manajemen Perseroan, Rencana Transaksi ini bukan transaksi benturan kepentingan. Oleh karena itu, penilaian atas kewajaran Rencana Transaksi ini diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan sesuai dengan Peraturan IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. c. Maksud dan Tujuan Penilaian Kewajaran Maksud dari penilaian ini adalah untuk memberikan pendapat kewajaran atas rencana diadakannya suatu Perjanjian Keagenan (Agency Agreement) antara LCTN dan LCTC. Penilaian kewajaran atas rencana transaksi tersebut diperlukan untuk memenuhi Peraturan IX.E.1 d. Asumsi-asumsi Yang Digunakan Dalam Analisa Kewajaran 1. Laporan Pendapat Kewajaran yang dihasilkan oleh penilai usaha bersifat non-disclaimer opinion. 2. Penilai usaha telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian. 3. Data-data dan informasi yang diperoleh penilai usaha berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya 4. Penyesuaian atas proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen, mencerminkan kewajaran dan kemampuan untuk pencapaiannya. 5. Penilai usaha bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan, selama tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaannya. 6. Laporan Pendapat Kewajaran ini terbuka untuk publik, kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan. 7. Penilai usaha bertanggung jawab atas Laporan Pendapat Kewajaran dan Kesimpulan Pendapat Kewajaran 8. Informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas dianggap benar dan dapat dipercaya. Penilai usaha tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya. 9. Hasil yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang merupakan bagian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Hasil Pendapat Kewajaran ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan. 10. Kami sebagai Penilai tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan dokumen-dokumen yang terkait dengan penilaian, oleh karenanya kami tidak menjamin kebenaran atau keabsahannya.
9
11. Laporan Pendapat Kewajaran ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan dan penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini tidak akan berlaku untuk maksud dan tujuan berbeda. 12. Penilai berasumsi bahwa data-data yang diberikan kepada kami adalah benar dan berkaitan dengan obyek penilaian dan kami tidak melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kebenarannya.
13. Penilai dibebaskan dari segala tuntutan dan kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan laporan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari laporan. e. Kondisi Pembatas 1. Dalam memberikan Pendapat atas Kewajaran Rencana Transaksi ini, Penilai berlandaskan pada kondisi bahwa rencana tersebut dijalankan seperti yang telah dijelaskan oleh Manajemen dan sesuai dengan kesepakatan serta keandalan informasi mengenai rencana tersebut yang diungkapkan oleh pihak manajemen Perseroan. 2. Penilai juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management representation letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan dengan Rencana Transaksi dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan. 3. Pendapat atas Kewajaran Rencana Transaksi ini disusun berdasarkan pertimbangan perekonomian, kondisi umum bisnis dan kondisi keuangan serta kondisi usaha Perseroan, ketentuan undang-undang dan peraturan pemerintah termasuk BAPEPAM-LK pada tanggal surat ini. Perubahan atas kondisi-kondisi tertentu yang berada di luar kendali Perseroan akan dapat memberikan dampak yang tidak dapat diprediksi dan dapat berpengaruh terhadap Pendapat Kewajaran ini. 4. Penilai juga beranggapan bahwa sejak tanggal penerbitan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi sampai tanggal efektifnya Rencana Transaksi, tidak terjadi perubahan apapun yang berpengaruh secara material terhadap asumsi-asumsi yang digunakan dalam penyusunan Pendapat ini. 5. Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini harus dipandang sebagai satu kesatuan dan penggunaan sebagian analisis dan informasi tanpa mempertimbangkan keseluruhan informasi dan analisis ini dapat menyebabkan pandangan yang menyesatkan. 6. Laporan Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi ini disusun untuk kepentingan Direksi Perseroan dan para pemegang saham Perseroan sebagaimana disyaratkan oleh Peraturan IX.E.1 sehubungan dengan rencana tersebut, dan tidak digunakan oleh pihak lain. Selanjutnya, laporan ini tidak dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi kepada Pemegang Saham Perseroan untuk menyetujui atau tidak menyetujui Rencana Transaksi tersebut atau mengambil tindakan-tindakan tertentu atas Rencana Transaksi tersebut.
7. Penilai tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini. f.
Metodologi Penilaian Kewajaran Atas Rencana Transaksi Analisa Kewajaran atas Rencana Tansaksi ini dilakukan melalui analisis transaksi atas perjanjian keagenan dan persyaratan yang disepakati, analisis kualitatif (Qualitative Analysis) maupun analisis kuantitatif (Quantitative Analysis) yang berupa analisis kinerja dan analisis inkremental sehingga dapat ditentukan kewajaran Rencana Transaksi ditinjau dari dampak keuangan terhadap para pemegang saham Perseroan.
10
g. Analisa Kewajaran Rencana Transaksi Atas dasar analisa yang dilakukan Penilai terhadap Rencana Transaksi dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rencana Transaksi, merupakan transaksi yang mengandung unsur transaksi afiliasi sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.1, karena LCTN dan LCTC keduanya merupakan perusahaan afiliasi Perseroan dan keduanya berada dalam satu kelompok usaha Titan bersama-sama dengan Perseroan. Oleh karena itu, penilaian atas kewajaran Rencana Transaksi ini diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan IX.E.1, dimana Perseroan diwajibkan untuk mengumumkan keterbukaan informasi atas Rencana Transaksi kepada masyarakat dan menyampaikan pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada Bapepam-LK paling lambat pada akhir hari kerja kedua setelah terjadinya Transaksi. 2. Rencana Transaksi adalah rencana untuk mengadakan Perjanjian Keagenan antara LCTN dan LCTC, dimana LCTN akan bertindak sebagai agen yang membantu dalam penjualan produk-produk LCTC di Indonesia dan sebaliknya LCTC juga akan bertindak sebagai agen yang membantu dalam penjualan produk-produk LCTN di luar negeri kecuali Malaysia. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan, LCTN akan membayar komisi sebesar US$ 5 / MT kepada LCTC atas penjualan produk-produk LCTN dan LCTN juga akan menerima komisi dalam jumlah yang sama dari LCTC atas penjualan produk-produk LCTC. 3. Berdasarkan Perjanjian tersebut jasa keagenan yang diperhitungkan untuk ke dua belah pihak adalah US$ 5 per MT. Dengan adanya Rencana Transaksi ini maka LCTN dalam satu tahun secara neto atas dasar total maksimal produk yang diageni, akan menerima pendapatan komisi yang terdiri dari:
Volume penjualan produk LCTC (MT) Pendapatan komisi untuk penjualan produk LCTC (USD) Volume penjualan produk LCTN oleh LCTC (MT) Beban komisi untuk penjualan produk LCTN oleh LCTC (USD) Pendapatan Neto
2017 (US$) 110.000 550.000
2018-dst (US$) 110.000 550.000
45.000
27.000
225.000
135.000
325.000
415.000
4. Berdasarkan perkiraan pendapatan neto maksimal dalam satu tahun seperti diatas, maka Transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana didefinisikan dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“Peraturan No.IX.E.2”) dimana nilai dari Rencana Transaksi adalah 0,33% dari jumlah ekuitas Perseroan sebesar US$97.944.000, berdasarkan laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. 5. Berdasarkan proyeksi laporan keuangan Perseroan dari tahun 2017 sampai 2021, Laba bersih Perseroan, PV NCF dan NCF untuk kondisi melakukan Rencana Tranaksi dibandingkan dengan kondisi tidak melakukan Rencana Transaksi menggambarkan kinerja dan kondisi keuangan dari proyeksi keuangan Perseroan pada tahun-tahun mendatang lebih baik.
11
Kenaikan laba bersih (dalam ribuan US$) Laba Bersih
2017
2018
2019
2020
2021
Melaksanakan Rencana Transaksi Proyeksi Laba Bersih
6.231
7.967
9.775
13.143
12.502
5.972
7.640
9.447
12.814
12.172
259
327
328
329
329
Tidak Melaksanakan Rencana Transaksi Proyeksi Laba Bersih Kenaikan (Penurunan) Laba Bersih
Kenaikan Net Cash Flow dan Present Value Net Cash Flow (dalam ribuan US$) Net Cash Flow
PV NCF
2017
2018
2019
2020
2021
Melaksanakan Rencana Transaksi
130.697
15.313
21.068
11.267
12.111
10.434
Tidak Melaksanakan Rencana Traansaksi
130.462
15.047
21.069
11.267
12.110
10.434
Kenaikan (Increment) PV NCF & NCF
235
266
(1)
(0)
2
(1)
6. Berdasarkan hal-hal yang uraikan diatas dan asumsi-asumsi penting dalam penilaian kewajaran rencana transaksi yang telah dikemukakan, Penilai berpendapat bahwa Rencana Transaksi adalah wajar, apabila dalam pelaksanaannya dilakukan sebagaimana yang diuraikan di atas. h. Kesimpulan Penilaian Atas dasar analisa kewajaran yang meliputi analisa transaksi, analisa kualitatif dan analisa kuantitatif, Penilai berpendapat bahwa Rencana Transaksi berupa Rencana Perjanjiian Keagenan antara LCTN yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan LCTC yang merupakan afiliasi dari LCTN maupun Perseroan, adalah wajar (fair). V. PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dari seluruh informasi yang termuat dalam Keterbukaan Informasi ini dan tidak ada fakta penting dan material yang tidak diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini yang dapat menyebabkan informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi ini menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan. VI. INFORMASI TAMBAHAN Apabila Pemegang Saham memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Perseroan di alamat:
PT Lotte Chemical Titan Tbk Setiabudi Building 2, Lantai 3, Suite 306-307 Jl HR Rasuna Said Kav. 62, Jakarta 12920 Indonesia Tel: (021) 52907008 Fax: (021) 52907281 Up : Corporate Secretary
12