Jurnal Nasional Ecopedon
JNEP Vol. 2 No.1 (2015) 038-042
KESESUAIAN LAHAN
http://www.perpustakaan politanipyk.ac.id.
Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Adeha Suryani1* Mahasiswi semester 6 Prodi. Manajemen Produksi Pertanian , Jurusan Budidaya Tanaman Pangan, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Jl. Raya Negara Km 7 TanjungPati 26271
Diterima : Maret April 2015
2015/ Diterbitkan: Agustus
2015/online :
Abstrak Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk Penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kayu manis (Cinnamomum spp.) di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh telah dilakukan dengan metode survey lansung ke lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan untuk tanaman kayu manis (Cinnamomum spp.) di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dan menentukan input yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan hasil produksi selanjutnya. Data yang digunakan dalam penilaian karakteristik lahan untuk evaluasi kesesuaian lahan diantaranya adalah: temperatur udara, curah hujan, lamanya masa kering, kelembaban udara, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kapasitas tukar kation liat, kejenuhan basa, pH H2O, Corganik, salinitas, alkalinitas, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh memiliki kelas kesuaian lahan S3 (KL terbatas) untuk pengembangan tanaman kayu manis. Hal tersebut disebabkan karena faktor pembatas yaitu temperature, curah hujan, dan KTK liat yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh ideal kayu manis. Kata kunci : kayu manis, kesesuaian lahan
Koresponden:
[email protected] : hp, 083180989838
1.
Pendahuluan
Kayu manis (Cinnamomum burmanii BL.) merupakan komoditas perkebunan asli Asia Selatan, Asia Tenggara dan daratan Cina, (Smith, 1986) Indonesia termasuk didalamnya, yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Tanaman tahunan ini memerlukan waktu lama untuk diambil hasilnya. Bagian yang dapat dimanfaatkan di antaranya adalah kulit, batang, dahan, ranting, dan daun. Tanaman ini selain digunakan sebagai rempah, hasil olahannya seperti minyak atsiri banyak dimanfaatkan dalam industri-industri farmasi, kosmetik, makanan, minuman, rokok, dan sebagainya.
Politeknik pertanian negeri payakumbuh terletak di Kabupaten Lima Puluh Kota yang merupakan salah satu daerah penghasil pertanian, baik tanaman hortikultura, tanaman pangan, peternakan, termasuk tanaman perkebunan seperti kayu manis. Akan tetapi, penanaman kayu manis di Politeknik Pertanian Negeri payakumbuh masih diusahakan dalam skala kecil, dengan luasan tanam hanya sekitar 1/2 Ha saja. Hal tersebut di karenakan tanaman kayu manis dipandang cenderung tidak menguntungkan dibandingkan tanaman budidaya lainnya. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan informasi mengenai kesesuaian lahan, akibatnya tanaman budidaya tidah tumbuh dan berproduksi secara optimal. Sitorus (1998) menyatakan bahwa evaluasi kesesuian lahan adalah penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk penggunaan tertentu. Fungsi kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pengertian atau pemahaman tentang hubungan antara kondisi lahan dengan penggunaannya serta memberikan kepada perencana berbagai perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang dapat diharapkan berhasil. Oleh karena itu, penelitian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kayu manis di lahan kampus perlu dilakukan, mengingat daerah tersebut memiliki lahan yang luas dan berpotensi untuk pengembangan tanaman perkebunan. Tujuan melakukan evaluasi kesesuaian lahan ini adalah untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan kayu manis di politeknik pertanian negeri payakumbuh dan menentukan input yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan hasil produksi selanjutnya
2.
BAHAN DAN METODE
1.1. Lokasi penelitian Tempat pelaksanaan pratikum ini yaitu di kampus Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada tanggal 09 Maret 2015 pukul 13.20-17.00 WIB.
1.2. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut : kertas dan tabel analisa, hygrometer, lahan kayu manis.
Adeha. S / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)1-5
Tabel. 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Kayu Manis.
Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan S1
S2
S3
N
18 – 22
22 – 25
25 - 27
>27
2000 - 2500
1.300-2.000
1.000-1.300
<1.000
2500-3.000
3.000-4.000
>4.000
-
>90, <70
Temperatur (tc)
Temperatur rerata (°C)
Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm)
Kelembaban udara (%)
≤ 75
Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
baik, sedang
agak terhambat
terhambat, agak cepat
sangat terhambat, cepat
Tekstur
Agak kasar, sedang, agak halus, halus
-
kasar
kasar
Bahan kasar (%)
< 15
15 – 35
35 - 55
> 55
Kedalaman tanah (cm)
> 100
75 – 100
50 - 75
< 50
KTK liat (cmol)
> 16
≤ 16
pH H2O
5,0 – 7,0
4,0 – 5,0
<4,0
> 0,4
7,0 – 8,0 ≤ 0,4
> 8,0
C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)
<5
5-8
8 - 10
> 10
< 10
10 - 15
15 - 20
> 20
<8
8--16
16 - 30
> 30
sangat rendah
rendah sedang
berat
sangat berat
F0
-
F1
> F2
<5 <5
5--15 5--15
15 - 40 15 - 25
> 40 > 25
Media perakaran (rc)
Retensi hara (nr)
Sodisitas (xn)
Keterangan : Alkalinitas/ESP (%) KE : Kepekaan Erosi E Bahaya:erosi Erosi(eh) KD : Kedalaman tanah Lereng (%) TLA : tekstur lapisan atas TLB tekstur lapisan bawah Bahaya:erosi D : Drainase P : permeabilitas (fh) B Bahaya:banjir krikil/batu O Genangan : ancaman banjir G Penyiapan : garam lahan (lp) Batuan di permukaan (%) Singkapan batuan (%)
Sumber : http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id
Adeha. S ,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)1-5
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum yang telah kami lakukan tentang kesesuaian lahan kayu manis yang dilakukan di lahan politeknik pertanian negeri payakumbuh didapat hasil sebagai berikut : Tabel 2. Hasil evaluasi kesesuaian lahan kayu manis
Persyaratan penggunaan/ karakteristik lahan
Kelas kesesuaian lahan S1
S2
S3
22-25
25-27
N
Temperatur (tc) Temperatur rerata (°C) Ketersediaan air (wa) Curah hujan tahunan (mm) 2200 - 3750 Kelembaban (%) Lama bulan kering
66% 1
Ketersediaan oksigen (oa) Drainase
Baik, sedang
Media perakaran (rc)
Tekstur
agak halus
Bahan kasar (%)
< 15
Kedalaman tanah (cm)
> 100
Retensi hara (nr)
≤ 16
KTK liat (cmol) pH H2O C-organik (%) Toksisitas (xc) Salinitas (dS/m)
5,0 – 7,0 > 0,4 <5
Sodisitas (xn) Alkalinitas/ESP (%)
< 10
Bahaya erosi (eh) Lereng (%) Bahaya erosi
<8 sangat rendah
Bahaya banjir (fh) Genangan
F0
Penyiapan lahan (lp) Batuan di permukaan (%)
<5
Singkapan batuan (%)
<5
Berdasarkan table diatas, kesesuaian lahan kayu manis di Politeknik Pertanian negeri payakumbuh berada pada kelas kesesuaian lahan S3 (terbatas).
Adeha. S / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)1-5
Tebel diatas merupakan data hasil evaluasi kesesuaian lahan kayu manis di politeknik pertanian negeri payakumbuh berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dalam mata kuliah kesesuaian lahan. Kegiatan pengambilan data di atas menggunakan metode survey langsung ke lahan kayu manis di depan gedung serba guna (GSG) politeknik pertanian negeri payakumbuh. Pada table 2. dapat dilihat karakteristik iklim daerah kampus politeknik pertanian memiliki curah hujan 2500-3700 mm dengan temperatur berkisar antara 25-26°C, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai temperatur dan curah hujan ini kurang sesuai dengan syarat tumbuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kayu manis. Pada dasarnya tanaman kayu manis menyukai daerah dengan curah hujan 2000-2500 mm/tahun (Enati dan Nelson, 2009), setelanjutnya Farry dan Rismunandar, (2001) menjelaskan daerah penanaman yang dikehendaki kayu manis sebaiknya bersuhu ratarata 25 °C. Hal tersebut menjadi faktor pembatas untuk kesesuian lahan budidaya. Lahan kayu manis di politeknik pertanian negeri payakumbuh berada pada kelas kesesuaian lahan S3(terbatas). Hal ini disebabkan karena beberapa karakteristik lahan daerah penanaman kayu manis berada pada kelas kesesuian S3. Selain faktor iklim, KTK liat lahan juga menjadi faktor pembatas, dengan angka ≤ 16 cmol. Sedangkan KTK liat optimal sebaiknya > 16 cmol. Table 3. perbandingan hasil produksi kayu manis Sumber UPT farm Internet Luas 0,5 ha 1 ha 1 ha Pendapatan 2.000.000 4.000.000 20.000.000 (Rp) Produksi 100 batang 200 batang 2000 kg Kesesuaian S3 S3 S1
Table 3. diatas menjelaskan perbandingan produksi tanaman kayu manis di Politeknik Pertanian negeri Payakumbuh dan literature dengan tingkat kesesuaian lahan yang berbeda. Berdasarkan keterangan bapak Kasno selaku kepala UPT farm politeknik pertanian negeri payakumbuh, pendapatan dari produksi kayu manis dengan luasan tanam ½ ha dan jumlah populasi 100 batang, sekitar Rp. 2.000.000 (berdasarkan data penjualan terakhir). Hal tersebut disebabkan karena tidak keseluruhan tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik, seperti pertumbuhan kerdil, kualitas kulit tidak baik atau rusak, mengalami kematian, dan terserang hama dan penyakit. Hasil dari literatur, yang dijelaskan Muhammad at Fitriyeni, (2011), bahwa tanaman kayu manis dengan batang yang sedang akan menghasilkan kulit batang sebanyak lebih kurang 3 kg dan ½ kg kulit cabang. Pada tanaman yang berumur 10 tahun dapat menghasilkan lebih kurang 3–5 kg atau dengan jarak tanam 4x4 m akan menghasilkan lebih kurang 2000 kg kulit kayu manis kering per hektar. Dengan pendapatan kurang lebih Rp. 20.000.000.
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, bahwa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh memiliki kelas kesuaian lahan S3 (KL terbatas) untuk pengembangan tanaman kayu manis. Hal tersebut disebabkan karena faktor pembatas yaitu temperature, curah hujan, dan KTK liat yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh ideal kayu manis.
Adeha. S ,/ Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)1-5
5.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan jurnal ini dengan judul “Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh”. Penulis juga menggucapkan Terimakasih kepada Bapak Aflizar yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan jurnal ini dan juga proses penulisan jurnal ini bisa berjalan dengan baik dan lancar. Bapak Kasno selaku kepala UPT farm politeknik pertanian negeri payakumbuh. Selanjutnya, terima kasih kepada teman-teman satu kelompok yaitu Zilfa febrini dan Melisa rindani yang telah menyemangati dan membantu penulis selama pembuatan jurnal ini.
DAFTAR PUSTAKA [1] Enati P. Nin dan Nelson. 2009. Buku ajar budidaya dan pengolahan cengkeh dan kayu manis. Politeknik pertanian negeri payakumbuh. 56 hal [2] Fitriyeni I. 2009. Kajian pengembangan industri pengolahan kulit kayu manis di sumatera barat. http://fateta.ipb.ac.id. 03 April 2015 [3] Litbang. 2010. Kriteria Kelas Kesesuaian. [4] :http://bbsdlp.litbang.deptan.go.id. [5] Rismunandar dan Farry B., Paimin. 2001. Budidaya dan pengolahan kayu manis. Penebar swadaya. Jakarta. 120 hal
Adeha. S / Jurnal nasional Ecopedon Vol.2 No.1 (2014)1-5