KEPUASAN WANITA BERBELANJA PRODUK FASHION BERDASARKAN CARA MEMBELI Ramziya Zikra, Zulmi Yusra Universitas Negeri Padang e-mail:
[email protected]
Abstract: Satisfaction of women who shopped fashion products that based on how to buy. The aim of this research was to find the difference between satisfaction of early adult women in shopping of fashion products by online and directly. Type of this research was quantitative comperative . Subject of this research amounted to 139 women in west sumatera. The sampling methods made use of technic of purposive sampling. Data analysis utilized t-test dependet because there was two groups but the members of these two groups was similar. The final of this reasearch could be concluded that there was a significant difference between satisfaction in shopping by online and directly.
Keywords: Consumer satisfaction, online shopping, direct shopping.
Abstrak: Kepuasan wanita dewasa awal berdasarkan cara membeli. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan antara kepuasan wanita dewasa awal dalam berbelanja produk fashion secara online dan secara langsung. Jenis penelitian ini ialah kuantitatif komperatif. Subjek penelitian berjumlah 139 orang wanita dewasa awal seSumatera Barat. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji perbedaan t-test dependet karena menggunakan dua kelompok tetapi anggota dari dua kelompok tersebut sama. Maka didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara wanita dewasa awal yang berbelanja produk fashion secara langsung dan secara online.
Kata kunci: Kepuasan konsumen, berbelanja online, berbelanja langsung.
PENDAHULUAN Masa dewasa awal (early adulthood)
merupakan
pembentukan
kemandirian
ialah periode perkembangan yang bermula
seseorang secara pribadi maupun ekonomi,
pada akhir usia belasan tahun atau awal usia
seperti perkembangan karir, pemilihan pa-
dua puluhan tahun dan yang berakhir pada
sangan, dan memulai keluarga (Santrock,
usia tiga puluhan tahun, yakni kira-kira usia
2002). Pada masa ini, individu mulai
20 tahun sampai 40 tahun. Masa ini
mandiri secara ekonomi, kemandirian se55
56 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 55-66
cara ekonomi tersebut dapat mendorong
fashion. Dalam hal berpakaian, wanita
individu
dalam
dalam tahapan dewasa awal lebih menitik
membelanjakan uang mereka. Alasan yang
beratkan pakaian sebagai simbol status.
membuat para wanita gemar berbelanja
(Kustriani, 1997). Wanita dalam tahapan
adalah
dewasa awal menjadi sangat memperhatikan
menjadi
karena
mencoba
hal
konsumtif
mereka baru,
menikmatinya, obsesi
pribadi,
penampilan dan menghabiskan banyak uang
memperbaiki suasa hati, membuat orang lain
dan waktu serta usaha yang sungguh-
senang, pamer, dan demi perubahan. Survei
sungguh untuk membuat penampilannya
yang dilakukan oleh sebuah majalah fashion
menjadi lebih baik. Sistem berbelanja saat
disebuah jejaring sosial twitter menyebutkan
ini sudah memiliki beragam bentuk. Dalam
bahwa 72% wanita gila berbelanja terutama
hal ini cara dalam mendapatkan produk
berbelanja produk fashion.
yang diinginkan seperti berbelanja secara
Pola berbelanja pada wanita dewasa awal, khususnya konsumsi produk fashion
online maupun berbelanja secara langsung (Ibrahim dalam Sihotang, 2009).
akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
Dahulu konsumen khususnya wanita
Wanita dewasa awal tertarik mengkonsumsi
dalam
produk fashion untuk mengikuti trend. Pola
mengetahui jika berbelanja haruslah ke
konsumsi
dalam
pusat perbelanjaan tradisional atau pusat
berbelanja yang cukup tinggi cenderung
perbelanjaan modern dengan kata lain
membuat wanita dewasa awal berperilaku
berbelanja langsung untuk mendapatkan
konsumtif. Untuk itu semakin maraknya
suatu
produsen yang menjual produk fashion
memudahkan konsumen dalam berbelanja
dengan berbagai cara dan metode akan lebih
dengan cara sistem online.
wanita
dewasa
awal
meningkatkan minat wanita dewasa awal untuk
berbelanja
dalam
memenuhi
tahapan
barang.
dewasa
Saat
awal
ini
hanya
teknologi
Berbelanja secara langsung adalah suatu aktivitas yang biasa dilakukan oleh
kebutuhannya. Selain itu wanita dewasa
setiap
awal
akan
pembelian terjadi di suatu tempat seperti
diterima dalam lingkungan pergaulan jika
pasar, yaitu tempat dimana pembeli dan
mereka mengikuti
teman-
penjual bertemu untuk melakukan jual beli.
kebutuhan
Pasar / tempat belanja dibedakan menjadi
berpersepsi
temannya
dalam
bahwa
gaya
mereka
hidup
memenuhi
(Kusuma & Septarini, 2013) Salah
satu
hal
yang
orang.
Proses
penjualan
dan
dua, yaitu pasar modern dan bukan pasar menunjang
penampilan bagi wanita dewasa awal adalah
modern.
Pasar
hypermarket,
modern
supermarket,
terdiri
dari
mini-market,
Zikra & Yusra, Kepuasan Wanita Berbelanja Produk........| 57
swalayan,
dan
store,
konsumen yang tidak paham alur tata cara
sedangkan yang termasuk bukan pasar
belanja online dan metode pembayaran.
modern adalah pasar tradisional, toko /
Belanja online juga memiliki resiko yaitu
warung, pedagang keliling, dan lainnya.
terkadang barang yang dikirim tidak sesuai
Dimana pada dasarnya saat berbelanja
pesanan. Oleh karena itu para konsumen
penjual dan pembeli akan bertemu serta
harus cermat dalam memilih produk di
pembeli dapat melihat secara langsung
internet maupun dipusat perbelanjaan guna
produk
Sedangkan
mencapai kepuasan dalam bertransaksi.
kegiatan belanja online merupakan cara baru
Menurut berita yang dilansir dari Antara
dalam melakukan transaksi. Dalam kegiatan
(2015) sudah banyak kasus penipuan dalam
ini pembeli dan penjual tidak bertemu secara
berbelanja
langsung seperti halnya proses penjualan
belakangan ini, namun fenomena yang
biasa. Efisiensi waktu dan juga efektivitas
terjadi
dalam proses transaksi merupakan hal yang
menurunkan tingkat pembelian dalam situs
membuat
untuk
online tersebut. Berdasarkan situs berita lain
melakukan belanja online. Penjual meng-
yakni Liputan6.com toko berbelanja online
gunakan internet untuk menampilkan situs
yang sudah terkenal pun saat ini juga
yang mereka miliki sebagai toko dengan
terjebak kasus penipuan dikarenakan barang
segala produk yang ditawarkan kepada
yang
konsumen. Kemudian konsumen sebagai
konsumen seteah diterima ternyata tidak
pembeli juga akan melihat dan memutuskan
sesuai dengan barang yang mereka inginkan,
untuk membeli produk yang ditawarkan
salah satu konsumen yang memesan iphone
melalui situs yang ada (Ishak, 2012).
6 pada toko tersebut malah dikirimi sabun
yang
departement
akan
konsumen
dibeli.
tertarik
Pada Kompasiana (2014) menyatakan
online
pada
beberapa
belanja
diinginkan
atau
online
dipesan
tahun
tidak
oleh
batang dan kasus tersebut saat ini sedang
bahwa perbedaan belanja langsung dengan
ditelusuri oleh pihak berwajib.
belanja online terletak dalam hal cara
Berdasarkan situs forum jual beli terbesar di
membelinya dengan tujuan yang sama, yaitu
indonesia
sama-sama
TokoPedia.com
Belanja semuanya
membeli
online
dan
memiliki
atau
berbelanja.
belanja
langsung
dan
anggota
TokoBagus.com, Kaskus terbanyak
dimana dan
dan
mempunyai tingkat kunjungan terbanyak
kekurangan masing-masing. Belanja lang-
perbulannya. Tokopedia dari tahun 2009-
sung
datang
2011 mempunyai sebanyak 4.600 anggota
banyak
toko aktif dan tingkat kunjungan sebanyak
mengharuskan
langsung.
Pada
kelebihan
mempunyai
yaitu
konsumen
kenyataannya
58 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 55-66
500 visitor unique, yaitu seseorang yang
terhadap suatu produk atau pelayanan, maka
hanya mengunjungi sebuah web dan lebih
secara tidak langsung terdapat penilaian
dari 3 juta pageviews setiap bulannya,
yang positif juga terhadap produk dan
sedangkan tokobagus mengklaim bahwa
pelayanan yang bersangkutan, sehingga
pada tahun 2012 mempunyai lebih dari
pada akhirnya tercapailah apa yang disebut
2.000.000 anggota dengan 2.000.000 lebih
dengan kepuasan konsumen. Akan tetapi,
iklan aktif dan telah mempunyai lebih dari
mengetahui apa yang dapat memuaskan
100.000 pengunjung setiap harinya. Dan
konsumen nampaknya merupakan suatu
kaskus
pekerjaan yang tidak mudah, karena setiap
mengklaim
mempunyai
jumlah
memberi sebanyak 4.500.000 anggota pada
konsumen
tahun
berbeda-beda.
2013.
Perkembangan
pengguna
memiliki
kebutuhan
yang
internet secara signifikan mempengaruhi
Pedagang dituntut untuk menjadikan
bisnis online di indonesia terlihat dari data
kepuasan konsumen sabagai prioritas yang
forum jual beli terbesar di indonesia yang
paling utama, dimana tingkat kepentingan
semakin bertambah jumlah membernya
dan harapan konsumen serta kinerja dalam
(Marindi, 2015).
melayani konsumen sesuai dengan apa yang
Konsumen dalam hal ini khususnya
seharusnya diberikan. Kepuasan pelanggan
wanita dalam tahapan masa dewasa awal
memiliki efek positif pada sebuah usaha.
tentunya memiliki kriteria tersendiri dalam
Kepuasan pelanggan merupakan pondasi
memilih sistem atau cara berbelanja. Faktor
dasar dari kesuksesan sebuah usaha karena
penting yang diperhatikan dalam pemilihan
dengan adanya pelanggan yang puas maka
cara berbelanja itu sendiri adalah faktor
nantinya pelanggan tersebut akan kembali
kepuasan. Hal ini dikarenakan bagi mereka
membeli produk ditempat yang sama dan
apabila barang yang mereka dapatkan sesuai
tidak menutup kemungkinan pelanggan
dengan apa yang mereka inginkan itu
yang puas akan mengajak rekan-rekannya
menjadi faktor penting jika mereka ingin
untuk ikut berbelanja di tempat tersebut
berbelanja
(Angelova, 2011).
tersebut.
kembali Irawan
kepada (2002)
produsen menjelaskan
Konsumen
yang
puas
atau
produk
dengan
kepuasan sebagai persepsi terhadap produk
penggunaan
atau jasa yang telah memenuhi harapannya.
ditawarkan cenderung akan bersikap loyal.
Sedangkan, Babbin dan Griffin (dalam
Konsumen
Barnes, 2003) menjelaskan ketika konsumen
kepuasan setelah melakukan pembelian
mengalami
terhadap suatu produk akan berdampak pada
pengalaman
yang
positif
jasa
merasa
yang
memperoleh
yang
tingkat
Zikra & Yusra, Kepuasan Wanita Berbelanja Produk........ | 59
tingkat loyalitasnya terhadap produk atau
METODE
jasa tersebut. Hasil survey 30 orang wanita
Subjek pada penelitian ini sebanyak
dewasa awal yang diambil secara acak
139 wanita dewasa awal dengan kisaran
mendapatkan hasil bahwa sebesar 18 orang
umur 21–40 tahun dengan berbagai macam
mengaku
pembelian
profesi diantaranya pegawai perkantoran,
wawancara
pegawai bank, pegawai apotek, pegawai
sementara delapan dari wanita tersebut
stasiun televisi, dan dosen beserta staff nya.
mengatakan tidak puas berbelanja online
Peneliti menggunakan teknik pengambilan
dikarenakan kualitas barang yang tidak
data purposive sampling, yang kriterianya
sesuai harapan serta sepuluh wanita lainnya
yaitu pernah berbelanja online minimal tiga
mengatakan puas dalam berbelanja online
kali.
online,
pernah
melakukan
berdasarkan
hasil
karena sebelumnya sudah mensurvei barang
Kepuasan konsumen diukur dengan
/ produk keluaran toko online tersebut,
skala kepuasan konsumen yang peneliti
selanjutnya
orang
susun sendiri dan berpedoman dari lima
mengaku tidak pernah melakukan pembelian
aspek kepuasan konsumen yang dijelaskan
secara online karena mereka kurang tertarik
oleh Kotler (2002), yaitu harapan, kinerja /
dan tidak begitu percaya terhadap produk
kualitas,
khususnya produk fashion yang dijual dalam
/disconfirmation, dan ketidaksesuaian. Pe-
bentuk online. Dari hasil tersebut alasan
neliti menggunakan skala yang sama untuk
mereka
online
mengukur perbandingan kepuasan kon-
dikarenakan kepercayaan dan kepuasan
sumen yang berbelanja produk fashion
terhadap belanja online dan alasan yang
secara online maupun secara langsung. Pada
tidak
online
awalnya skala ini terdiri dari 60 item, namun
dikarenakan tingkat resiko dari ketidak
setelah dilakukan uji coba dan uji validitas
pastian penyedia layanan bisnis online mulai
maka diperoleh 22 item yang gugur,
dari teknologi yang digunakan seperti web,
sehingga terdapat 38 item yang dinyatakan
pembayaran, dan lainnya (Ishak, 2012).
valid dan digunakan dalam penelitian ini
sebesar
melakukan
melakukan
Berdasarkan
dua
belas
pembelian
pembelian
dengan reliabilitas untuk belanja online
fenomena yang terjadi di atas, peneliti
sebesar 0,900 dan untuk berbelanja langsung
tertarik
sebesar 0,902.
meneliti
teori
confirmation
dan
untuk
penelitian,
perbandingan,
“apakah
ada
perbedaan kepuasan wanita dewasa yang
Subjek dalam penelitian ini diminta untuk
berbelanja online dengan yang berbelanja
mengisi skala yang diberikan oleh peneliti.
secara langsung”.
Pengisian
dilakukan
langsung
ditempat
60 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 55-66
peneliti bertemu dengan subjek. Dilakukan satu kali uji coba untuk menguji validitas
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan reliabilitas alat ukur. Uji coba dilakukan
Hasil
pada 51 wanita dewasa awal dengan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berbagai macam pekerjaan. Selanjutnya
kepuasan
penelitian
wanita
berbelanja produk fashion secara online dan
dewasa awal dengan rentang umur 21-40
langsung berada pada kategori sedang. Pada
tahun dengan berbebagai macam pekerjaan
kategori kepuasan berbelanja online berada
juga.
pada taraf sedang yakni 84,89% dan sisanya
dilakukan
Setelah
kemudian
pada
semua
dilakukan
139
data
diperoleh
analisis
data
2,15%
dependent
Kategori
menganalisa
apakah
terdapat perbedaan kepuasan antara wanita
dewasa
awal
yang
12,95% berada pada kategori tinggi dan
menggunakan metode analisis uji beda t-test untuk
wanita
berada
pada
kepuasan
kategori
rendah.
berbelanja
online
ditunjukan pada tabel 1 berikut ini.
dewasa awal yang berbelanja produk fashion secara online dan secara langsung. Tabel 1. Kategori interpretasi skor skala kepuasan berbelanja online Kategori Kepuasan Berbelanja Online Range Frekuensi Persentase Rendah 38 – 76 3 2,15 Sedang 76 – 114 118 84,89% Tinggi 114 – 152 18 12,95% Total 139 100 %
Sedangkan pada tabel 2 berikut dapat dilihat bahwa kepuasan berbelanja langsung,
kepuasan sedang dan sisanya 12,23% tinggi serta 1,44% rendah.
sebanyak 84,89% subjek memiliki tingkat Tabel 2. Kategori interpretasi skor skala kepuasan berbelanja langsung Kategori Rendah Sedang Tinggi Total
Range 38 – 76 76 – 114 114 – 152
Kepuasan berbelanja langsung Frekuensi Persentase 2 1,44% 118 84,89% 17 12,23% 139 100%
Pengujian normalitas sebaran data
kepuasan konsumen diperoleh nilai K-SZ =
pada penelitian ini menggunakan non-
1,223 dan p = 0,101 berdasarkan hasil uji
parametrik tes yaitu One Sample Kolmogrov
normalitas
Smirnov Test (K-SZ). Hasil uji normalitas
penelitian ini berdistribusi normal.
didapatkan
hasil
bahwa
Zikra & Yusra, Kepuasan Wanita Berbelanja Produk........ | 61
Pengujian homogenitas menggunakan nilai
sebesar 10,53 dan langsung sebesar 13,09.
F yang merupakan perbandingan varian
Sehingga
tertinggi dan varian terendah. Berdasarkan
signifikan antara kepuasan berbelanja online
test of homogenity of variance diperoleh
dan langsung dimana tingkat kepuasan yang
koefisien
lebih
sebesar
1,452
dengan
taraf
signifikansi sebesar 0,071 (P>0.05) sehingga
berbelanja
online
dan
langsung
mendapatkan hasil t = 2,824 dengan
tinggi
perbedaan
terletak
pada
yang
kepuasan
berbelanja secara langsung.
dengan kata lain varians tersebut homogen. Hasil analisis uji beda antara kepuasan
didapatkan
Penelitian ini juga mendapatkan data tambahan per aspek dengan mem-bedakan data peraspek menggunakan analisis uji beda t-test dependent.
signifikansi 0,005 serta rata-rata beda online Tabel 3. Hasil analisis Uji Beda Setiap Aspek Mean Aspek Kepuasan Konsumen Harapan Kinerja / Kualitas Perbandingan Confirmation / disconfirmation Ketidaksesuaian
Aspek
harapan
t empirik
Kriteria (taraf) signifikansi
Berbelanja Online 30,98 19,29 8,19 24,03
Berbelanja Langsung 33,24 19,20 8,29 24,68
-4,773 0,371 -0,772 -2,443
Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan
19,29
39,06
-49,886
Signifikan
terdapat
rata-rata
langsung 39,06 dengan nilai t = -49,886%.
kepuasan berbelanja online sebesar 30,98
Jadi salah satu aspek terbesar penyumbang
dan langsung sebesar 33,24 dengan nilai t: -
kepuasan konsumen adalah aspek ketidak-
4,773, pada aspek kinerja / kualitas terdapat
sesuaian.
rata perbedaan yaitu online 19,29 dan
Pembahasan
langsung 19,20 dengan nilai t = 0,371, pada
Konsumen merupakan aset yang tidak
rata-rata
bisa ternilai bagi sebuah usaha produk atau
perbedaan yaitu online 8,19 dan langsung
jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen
8,29 dengan nilai t = -0,772, pada aspek
sebagai pihak yang mem-butuhkan produk
confirmation / disconfirmation terdapat rata
atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha
rata perbedaan yaitu online 24,03 dan
tersebut oleh karena itu produsen harus
langsung 24,68 dengan nilai t = -2,443 serta
selalu memperhatikan kualitas dari produk
pada aspek ketidaksesuaian terdapat rata-
agar tercapainya suatu kepuasan konsumen.
rata perbedaan yaitu online 19,29 dan
Kepuasan konsumen
aspek
perbandingan
terdapat
khususnya
wanita
62 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 55-66
dewasa awal salah satunya ditentukan oleh
terdapat perbedaan kepuasan berbelanja
cara membeli dalam hal ini dua cara
produk fashion pada wanita dewasa awal
membeli
kepuasan
yang berbelanja secara online dan langsung
konsumen yaitu berbelanja secara langsung
dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
dan berbelanja secara online (Hutomo,
terdapat
2012).
konsumen yang berbelanja secara online dan
dalam
menentukan
perbedaan
tingkat
kepuasan
Belanja langsung adalah suatu cara
secara langsung yang siginifikan dimana
berbelanja pada umumnya yang dilakukan
wanita dewasa awal yang berbelanja secara
banyak orang yaitu dengan cara membeli
langsung memiliki tingkat kepuasan lebih
langsung produk tersebut ke penjualnya.
tinggi dibanding wanita dewasa awal yang
Sedangkan berbelanja online adalah suatu
berbelanja secara online.
cara membeli produk melalui gadget yang
Berdasarkan hasil analisis statistik
terkoneksi ke internet bisa melalui laptop
deskriptif diketahui bahwa tingkat kepuasan
mapun smartphone dengan mengunjungi
wanita dewasa awal yang berbelanja produk
website toko online dan melakukan order
fashion secara langsung berada dalam
barang atau pemesanan barang melalui
kategori lebih tinggi. Setelah pengkategorian
website
Sitem
skor skala diperoleh, maka dilakukan uji
pembayarannya melalui sistem transfer.
normalitas skala. Hasil uji normalitas pada
Namun dalam hal belanja online, pembeli
skala kepuasan wanita dewasa awal dalam
tidak harus repot datang langsung ke tempat
berbelanja menunjukkan
sang penjual. Barang yang dipesan langsung
variabel terdistribusi normal.
toko
online
tersebut.
diantar ke rumah sang pembeli (Parvez, 2011).
bahwa kedua
Hasil penelitian ini memperkuat hasil yang telah dilakukan oleh Ishak (2012)
Perbedaan lainnya yaitu bagaimana
bahwa konsumen yang pernah berbelanja
kepuasan yang didapat oleh konsumen
produk
dalam berbelanja, berdasarkan hasil pe-
sepenuhnya puas terhadap produk yang
nelitian menemukan hasil bahwa tingkat
mereka dapatkan dikarenakan kebanyakan
kepuasan konsumen yang berbelanja secara
dari produk tersebut tidak sesuai dengan
langsung lebih tinggi dibandingkan dengan
bentuk yang ada di foto. Selanjutnya
kepuasan konsumen yang berbelanja secara
penelitian yang dilakukan oleh (Azizah,
online (Cote, 2013).
2012) menyatakan bahwa konsumen lebih
Pada
penelitian
ini,
berdasarkan
asumsi dan hipotesis awal peneliti bahwa
tertarik
fashion
secara
berbelanja
online
secara
tidak
langsung
dikarenakan harga dari produk yang ingin
Zikra & Yusra, Kepuasan Wanita Berbelanja Produk........ | 63
mereka beli bisa ditawar berbeda dengan
perbedaan rata-rata dimana harapan pada
berbelanja online, yang mana konsumen
berbelanja produk fashion secara langsung
harus mengikuti harga awal yang telah
lebih tinggi dibandingkan harapan pada saat
ditetapkan penjual. Berbelanja online juga
berbelanja produk fashion secara online
kurang diminati kebanyakan konsumen yang
Kinerja / kualitas biasanya dirasakan
dikarenakan
pada saat konsumen akan membeli atau
konsumen merasa kurang puas apabila tidak
menanyakan perihal produk yang akan
melihat dan mencoba secara langsung
dibeli, berdasarkan hasil penelitian uji beda
produk fashion yang akan dibeli, karena
t-test menyatakan bahwa tidak terdapat
produk fashion akan terasa lebih cocok
perbedaan yang signifikan artinya konsumen
apabila sudah dikenakan oleh konsumen itu
memiliki anggapan bahwa kinerja/kualitas
sendiri (Khan, 2015).
pelayanan baik itu secara online ataupun
menjadi
subjek
Aspek-aspek
penelitian
kepuasan
konsumen
langsung adalah sama.
yang terdiri dari lima yaitu harapan,
Perbandingan, setelah mengkonsumsi
kualitas/kinerja, perbandingan, confirmation
biasanya konsumen akan mem-bandingkan
/ disconfirmation, dan ketidaksesuaian me-
produk yang baru saja dibeli dengan produk
miliki
pengaruh
erat
kaitannya
lainnya, dalam hal ini tingkat rerata perilaku
suatu
kepuasan
konsumen tersebut juga memiliki kesamaan
konsumen (Gustaffsson, 2009). Berdasar-
antara berbelanja produk fashion secara
kan
online maupun secara langsung.
terhadap
hasil
yang
terbentuknya
penelitian
juga
dijelaskan
bagaimana aspek saling mempengaruhi
Confirmation / disconfirmation yaitu
suatu kepuasan konsumen, dalam meng-
bagaimana
analisis uji beda per aspek yang bersumber
produk yang mereka beli dengan produk
dari Kotler (2002) peneliti menggunakan
sebelumnya
analisis uji beda t-test.
sebaliknya, hal ini jika dilihat berdasarkan
Harapan yaitu suatu kondisi dalam diri yang mempengaruhi kepuasan
konsumen
apakah
membandingkan
lebih
baik
atau
hasil uji coba per aspek didapat hasil bahwa
konsumen
konsumen merasa lebih puas terhadap
yang diawali pada tahap sebelum pembelian,
produk yang mereka beli kembali melalui
pada aspek ini konsumen biasanya memiliki
pembelian secara langsung.
suatu keinginan tersendiri terhadap produk
Ketidaksesuaian yaitu apabila barang yang
yang ingin dia beli berdasarkan hasil
telah dibeli oleh konsumen sesuia dengan
penelitian, konsumen yang membeli produk
keinginan konsumen tidak sesuai dengan
fashion secara online dan langsung memiliki
keinginan, pada tahapan ini terlihat bahwa
64 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 55-66
hasil skor menunjukkan konsumen yang
Terdapat perbedaan yang signifikan
berbelanja produk fashion secara online
antara kepuasan wanita dewasa awal yang
banyak mengalami ketidaksesuaian pada
berbelanja produk fashion secara online
saat berbelanja produk fashion dibanding
maupun secara langsung.
konsumen yang berbelanja produk fashion
Saran
secara langsung sedangkan konsumen yang
Berdasarkan
peneliti
dari
berbelanja secara langsung merasa sesuai
penelitian
dengan produk yang telah mereka beli.
beberapa saran sebagai berikut:
Pada penelitian ini secara umum dapat
ini
temuan
hasil
mengemukakan
1. Secara Teoritis
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang
Disarankan bagi peneliti selanjut-nya,
signifikan pada tingkat kepuasan wanita
jika ingin melakukan penelitian dengan
dewasa awal yang berbelanja produk fashion
judul atau variabel yang sama dengan
secara online maupun secara langsung.
penelitian ini, agar menggunakan dan
Wanita dewasa awal yang berbelanja produk
mempertimbangakn
fashion secara langsung lebih tinggi tingkat
mempelajari hal-hal apa saja yang menjadi
kepuasannya dibanding wanita dewasa awal
patokan terjadinya kepuasan konsumen itu
yang berbelanja produk fashion secara
sendiri.
online.
2. Secara Praktis a. Bagi
produsen
SIMPULAN DAN SARAN
memperhatikan
Simpulan
pengaruhi
Berdasarkan
hal-hal
kepuasan
yang
konsumen
lebih memserta
meningkatkan mutu kualitas dari produk
analisis data mengenai perbedaan kepuasan
fashion baik itu produk fashion secara
wanita dewasa awal yang berbelanja produk
online maupun secara langsung. Bagi
fashion
produsen yang menjual produk secara
online
penelitian
sebaiknya
dan
secara
hasil
serta dapat lebih
dan
langsung,
didapatkan hasil bahwa :
online
1. Kepuasan konsumen dalam berbelanja
keterangan yang sejelas jelasnya tentang
secara online pada umumnya berada
produk yang mereka jual agar tidak
dalam kategori sedang.
terjadinya ketidaksesuaian barang yang
2. Kepuasan konsumen dalam berbelanja secara langsung berada pada kategori sedang.
hendaknya
memberikan
dibeli oleh konsumen. b. Bagi
konsumen
hendaknya
lebih
memperhatikan produk yang akan dibeli apabila
berbelanja
produk
secara
Zikra & Yusra, Kepuasan Wanita Berbelanja Produk........
langsung
agar
memperhatikan
| 65
secara
keterangan yang diberikan oleh produsen
seksama bentuk dan kualitas barang. Serta
baik itu dari segi ukuran, bahan, ataupun
apabila berbelanja produk fashion secara
dari segi warna.
online agar lebih teliti dalam melihat
DAFTAR RUJUKAN Angelova, B. (2011). Measuring customer satisfaction with service quality using american customer satisfaction model (ACSI Model). International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 1 (3). Antara. (2015, November 12). Hati-hati belanja online ini buktinya. Diakses http://www.republika.co.id/ dari berita/nasional/umum/13/11/20/mwi23 f-hatihati-belanja-online-ini-buktinya Azizah, M. (2012). Perbandingan kepuasan konsumen terhadap pembelian produk garmen di internet dengan di pusat perbelanjaan. Jurnal of Psychology, 18 (2) Barnes, J.G. (2003). Secrets of customer relationship manajement. Rahasia manajemen hubungan pelanggan. Yogyakarta: Erlangga. Cote, J. A. (2013). Defining consumer satisfaction. Journal OfAcademy of Marketing Science Review Volume 2000No. 1 Gustaffsson. (2009). The effects of customer satisfaction, relation-ship commitment dimensions, and triggers oncustomer retention. Journal of Cornell University School of Hotel Administration The Scholarly Commons, 46 (3):121-12. Hutomo. (2012). Pengaruh nilai belanja hedonis terhadap pembelian impulsif pada toko online dengan emosi positif
sebagai variabel perantara. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 8 (2). Irawan, H. (2002). Indonesia customer satisfaction, membedah strategi kepuasan pelanggan merek pemenang ICSA. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Ishak, A. (2012). Analisis kepuasan pelanggan dalam belanja online sebuah studi tentang penyebab (antecedents) dan konsekuensi (consequents). Jurnal Siasat Bisnis, 16 (2). Khan, A. (2015). Affecting custom-er satisfaction to re-purchase intention in online stores in china. Journal of Service Science and Management, 8: 291-305. Kompasiana. (2015, oktober). Belanja online vs belanja offline pilih yang mana?. Diakses dari http://www.kompasiana.com-/gunklaten/belanjaonline-vs-belanja-offline-pilih-mana54f76b38a333115a348b4866 Kotler, P. (2002). Manajemen pemasaran, edisi milenium, jilid 2. Jakarta: PT. Prenhallindo. Kustriani. (1997). Measuring customer satisfaction with service quality using american customer satisfaction model (ACSI Model). International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 1 (3). Kusuma, D. F., & Septarini, B. G. (2013). Pengaruh orientasi belanja terhadap
66 | Jurnal RAP UNP, Vol. 7, No. 1, Mei 2016, hlm. 55-66
intensi pembelian produk pakaian secara online pada pengguna online shop. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi, 02 (1). Marindi, N. (2015). Hubungan antara kepuasan konsumen dalam belanja dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa psikologi universitas negeri surabaya. Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya 03 (2). Santrock. (2002). Consumer behavior global edition tenth edition. Jakarta: Pearson.
Sihotang. (2009). Kepercayaan dan dampaknya terhadap kepuasan belanja online di pekanbaru. Jurnal Ekonomi, 22 (3).
Parvez. (2011). Impact of service quality, trust and customer satisfaction on customers loyalty. ABAC Journal, 29 (1).