KATA PENGANTAR
P
uji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa
penyusunan
Pengembangan
Bahan
Kompetensi
Ajar
Model
Pengelola
LKP
Berbasis E-learning dapat terselesaikan dengan
baik. Hasil penilaian uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Direktorat P2TK yang diselenggarakan tahun 2013 kepada pengelola kursus di wilayah regional Semarang menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hasilnya kurang memuaskan, salah satunya adalah karena pola pembinaan yang kurang berjalan efektif sesuai dengan apa yang direncanakan. Pada tahun 2014
PP
PAUDNI
berusaha
mengembangkan
model
peningkatan kompetensi pengelola LKP menggunakan media e-learning.
Penggunaan
e-learning
diharapkan
mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada pada pengelola kursus karena keunggulan-keunggulan dari media yang digunakan.
ii
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan bahan ajar ini masih terdapat banyak kekurangan sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya model ini.
Kepala PP-PAUDNI Regional II
Dr. H. Ade Kusmiadi NIP. 195512291983031001
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................iii TARGET MATERI ............................................................... Bagian I. Pendahuluan ..................................................... 1 a. Tujuan .............................................................. 2 b. Manfaat............................................................ 3 Bagian II. Materi .............................................................. 4 A. Sudahkah
menjadi
tauladan
kebaikan
dilingkungan kita ................................................ 6 B. Menjadi pemimpin yang berintegritas ................ 8 C. Hubungan integritas dan kepemimpinan ............ 9 D. Bekerja sama mengelola LKP............................. 11 E. Dibutuhkan pribadi yang kuat dan berintegritas15 F. Sikap terhadap pengembangan Lembaga ......... 22 G. Pengembangan diri menjadi insan yang mulia . 23 H. Pengendalian diri menghadapi masalah ........... 27 Bagian III. Ringkasan Materi .......................................... 31 Bagian VI Uji Kemampuan ............................................. 33
iv
MATERI: CHARACTER BUILDING BAGI PENGELOLA LKP Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Berakhlak mulia, 1.1. Mampu menjadi teladan berbudi pekerti dan memiliki integritas luhur dan menjadi dan kepribadian sesuai teladan bagi norma dan aturan komunitas di LKP 1.2. Mampu menjadi bagian dari suksesnya lembaga 1.3. Mampu menjadi pribadi yang kuat dan berkarakter 1.4. Mampu beradaptasi terhadap perkembangan lembaga 2. Mengembangkan 2.1. Mampu budaya dan tradiri mengembangkan akhlak mulia kearifan budaya 2.2. Mampu menjadi tauladan dengan akhlak yang mulia 3. Memiliki Integritas 3.1. Mampu kepribadian sebagai mengembangkan diri pemimpin menjadi insan mulia 4. Menunjukkan sikap 4.1. Mampu
v
dan tingkah laku yang sesuai dengan norma, aturan dan perndang-undangan 5. Bersikap terbuka 5.1. dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi 6. Mamiliki keinginan 6.1. yang kuat dalam pengembangan diri 7. Mengendalikan diri 7.1. dalam menghadapi masalah pekerjaan 8. Mamiliki minat 8.1. terhadap jabatan sebagai pemimpin lembaga pendidikan
mengembangkan sikap dan tingkah laku yang sesuai dengan norma, aturan dan perundangundangan Mampu mengembangkan sikap keterbukaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Mampu mengembangkan dalam peberdayaan Mampu mengendalikan diri menghadapi persoalan Mampu mengembangkan minat terhadap jabatan sebagai pemimpin lembaga pendidikan
vi
BAGIAN I PENDAHULUAN
Pengelolaan merupakan rangkaian usaha yang bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dijelaskan bahwa dalam pengelolaan terdapat kegiatan perencanaan, pengorganisasi dan pengawasan yang bertujuan
menggali
dan
memanfaatkan
berbagai
sumberdaya yang dimiliki untuk tujuan organisasi tertentu. Fokus materi ini adalah membahas tentang Pengelolaan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP), dengan demikian organisasi yang dimaksud dalam materi ini adalah LKP. Sedangkan orang yang melakukan kegiatan usaha pengelolaan LKP disebut Pengelola. Jadi pengelola LKP adalah seseorang yang memiliki tugas
1
melakukan
perencanaan,
pengawasan
untuk
berbagai
pengorganisasian
menggali
sumberdaya
dan
Lembaga
dan
memanfaatkan dalam
rangka
mewujudkan tujuan LKP. Mencermati tugas tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa tugas Pengelola LKP sangat penting dan strategis. Sangat penting karena tercapainya tujuan pendidikan
sangat
dipengeruhi
oleh
bagaimana
kompetensi pengelola dalam mengelola LKP. Sangat strategis, karena melalui institusi pendidikan termasuk LKP sumberdaya manusia Indonesia dapat ditingkatkan kualitasnya. Demikianlah, begitu pentingnya peran LKP dalam turut berpartisipasi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia ini, maka tepat sekali jika pemerintah memperhatikan keberadaan LKP sebagai salah satu institusi pendidikan. Perhatian pendidikan
pemerintah
khususnya
LKP
terhadap ini
disikapi
institusi dengan
diterbitkannya Permendiknas No. 42 tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan. Keberadaan
2
peraturan ini memberikan arahan mengenai bagaimana kualifikasi dan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang pengelola LKP. Adapun salah satu kompetensi yang akan kita jadikan bahasan pada buku ini adalah mengenai kompetensi kepribadian dari pengelola LKP. Atas dasar bahasan tersebut, maka disusun bahan ajar dengan judul Character Building (membangun karakter) bagi pengelola LKP. A. Tujuan Bahan ajar ini adalah salah satu suplemen (pengaya) yang disusun dalam rangka memberikan bekal kepada pengelola LKP yang akan mengikuti uji kompetensi bagi pengelola LKP.
B. Manfaat Memberikan kesadaran kepada para pengelola LKP atas
perannya,
sehingga
pengelola
memiliki
kesadaran akan pentingnya akhlak mulia dan ,menjadi contoh dilingkungannya.
3
BAGIAN II MATERI SUKSESNYA LKP “MAJU SELALU” Pak Budiman adalah pengelola dari LKP “MAJU SELALU”.
Sejak awal dibuka 5 tahun lalu, setelah
memiliki ijin dari instansi terkait, LKP ini hampir tidak pernah sepi dari keberadaan peserta didik. LKP “MAJU SELALU” menyelenggarakan kursus otomotive. Lulusan mereka sudah banyak, ada yang bekerja secara mandiri dengan membuka bengkel otomotive, dan ada pula yang bekerja pada dealer-dealer terkenal. Pak Budiman sangat memperhatikan keluhan dan kebutuhan pelanggannya, hal ini dapat dilihat dari buku keluhan pelanggan dan disediakannya kotak saran di ruang tamu. Layanan ini tidak hanya diperuntukkan bagi mereka yang masih aktif mengikuti pendidikan, akan tetapi juga bagi alumni baik yang sudah bekerja maupun belum. Sebagai orang yang mudah bergaul, Pak Budiman saat ini telah memiliki banyak kolega. Hubungan antar kolega tersebut sebagian besar bersifat formal, hal ini dibuktikan adanya dokumen perjanjian kerja sama.
4
Baiknya cara berkomunikasi pak Budiman tidak hanya ketika menjalin dengan pihak luar, akan tetapi juga diterapkannya ketika berada dilingkungan kerjanya. Walaupun LKP “MAJU SELALU” tidak tergolong LKP yang besar, namun pengelolannya juga menyediakan tempat
atau
ruangan
khusus
untuk
kebutuhan
pelanggannya, seperti, ruang istirahat, ruang ganti pakaian, ruang tunggu, tempat ibadah dan lain sebagainya. Untuk kepentingan ibadah, pak Budiman selalu mengutamakannya dan tepat waktu. Hubungan antar manusia di LKP ini juga harmonis, baik antar petugas dengan siswa, maupun atar siswa. Kata-kata salam dan jabat tangan selalu mewarnai diawal pertemuan maupun akhir pertemuan diantara mereka. Kebiasaan baik yang diterapkan pak Budiman di lingkungan LKP selama ini, menjadikan para lulusannya tidak hanya lulus dengan keahlian yang digeluti, akan tetapi juga menjadikan para lulusannya memiliki sikap dan akhlak yang baik sebagai nilai tambahnya. Akibatnya para alumni ketika di tempat kerja mampu bekerja dan bekerjasama dengan baik, dan mereka yang bekerja secara mandiri dengan membuka bengkel mampu
5
memberikan
layanan
dan
menjaga
pelanggannya
dengan baik. Kabar akan kualitas alumni LKP “MAJU SELALU” ini cepat tersebar dan mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat dan pemerintah, khususnya Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Atas prestasi tersebut, banyak LKP disekitarnya ingin mencontoh sukses yang diraih oleh LKP “MAJU SELALU” dan belajar dari apa yang dilakukan Pak Budiman terhadap LKPnya. A. Sudahkah Menjadi Teladan Kebaikan dilingkungan kita? Keteladanan berasal dari kata "teladan" yang memiliki arti sesuatu yang patut ditiru untuk dicontoh tentang perbuatan, kelakuan, sifat dan lain sebagainya. Sedangkan keteladanan merupakan perilaku seseorang yang sengaja ataupun tidak sengaja dilakukan atau dijadikan contoh bagi orang yang mengetahuinya atau melihatnya.
Dalam
bahasa Arab, teladan adalah uswatun Hasanah. Mahmud Yunus mendefinisikan "uswatun" sama dengan "qudwah" yang berarti "ikutan" dan
6
"hasanah" diartikan perbuatan yang baik. Jadi uswatun hasanah adalah suatu perbuatan baik seseorang yang patut ditiru atau diikuti orang lain. Memberikan contoh dan panutan yang baik adalah salah satu metode pendidikan terpenting. Karena adanya keinginan kuat yang bersifat pada diri manusia yang mengantarkannya untuk mengikuti dan meniru orang lain, terlebih pada diri anak-anak. Pada umumnya, anak-anak akan lebih banyak terpengaruh melalui mencontoh dan meniru. Sebab, di awal usia perkembangannya mereka yakin benar bahwa semua yang dilakukan orang yang lebih tua dan dewasa bagi mereka adalah benar. Mereka juga memandang orang tua sebagai sosok yang paling sempurna dan terbaik. Akhirnya mereka mengikuti tingkah laku orang tua maupun orang dewasa lainnya. Keteladanan yang baik memiliki pengaruh yang cukup besar pada diri seorang anak. Anak akan selalu meniru tabiat orang tuanya hingga orang tualah yang pertama kali mencetak anak menjadi
7
apa saja yang diajarkan orang tuanya melalui perilaku mereka. Sebagaimana hadis Rasulullah yang berbunyi: "Manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah, orangtuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau
Nasrani"
(HR.
Bukhari).
Rasullah
Saw.
menganjurkan agar orangtua hendaklah menjadi suri tauladan dalam berakhlak yang benar di tengah pergaulan mereka dengan anak-anak. Imam Ahmad meriwayatkan hadis dari Abu Abu Hurairah r.a dari Rasulullah Saw. bahwa beliau bersabda: "Barang siapa memanggil seorang anak untuk mendekat dengan mengatakan akan memberi sesuatu, namun ia tidak memberinya apa-apa, maka panggilan tersebut merupakan dusta". Beranjak dari sini, sangat baik apabila kita membiasakan anakanak untuk melakukan berbagai perbuatan terpuji dan baik dengan memberikan kepada mereka teladan dan panutan yang baik.
8
B. Menjadi pemimpin yang berintegritas Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan
yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran. Menurut Mario Teguh, motivator ternama di Indonesia, integritas adalah kesetiaan kepada yang benar. Hal ini sejalan dengan pengertian integritas menurut Wikipedia yang berarti suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Nilai dan prinsip ini tentunya tidak lepas dari yang namanya kebenaran. Oleh karena itu orang yang memiliki integritas pasti akan menjadi orang yang jujur dan menyukai keadilan.
C. Hubungan Integritas dan Pemimpin Integritas dibutuhkan oleh siapa saja, tidak hanya pemimpin namun juga yang dipimpin. Integritas sebagai pemimpin dapat membawa yang
9
dipimpin menjadi lebih baik. Pemimpin yang memiliki integritas hanya akan berpikir bahwa dirinya itu melayani siapa saja yang dipimpinnya, bukan sebaliknya. Sedangkan seorang pengikut yang memiliki integritas berpikir bahwa dirinya harus melayani pemimpin selama pemimpin itu benar sesuai nilai prinsip dan moral. Dengan begitu akan terjadi pelayanan dua arah dimana akan menunjang pembangunan yang berkelanjutan. Pemimpin yang melayani pengikut bisa menjadi adil. Hal ini membuat pengikutnya senang dan mengikuti apa yang diperintahkan karena mereka yakin bahwa pemimpin tersebut memiliki integritas dan lebih banyak benar. Integritas berhubungan dengan dedikasi atau pengerahan segala daya dan upaya untuk mencapai satu tujuan. Integritas ini yang menjaga seseorang supaya tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai sesuatu. Seorang pemimpin yang berintegritas, tidak akan mudah korupsi atau memperkaya diri
10
dengan menyalahgunakan wewenang. Seorang pengusaha
yang
berintegritas
tidak
akan
menghalalkan segala cara supaya usahanya lancar dan mendapatkan keuntungan tinggi. Singkatnya, orang yang memiliki integritas tetap terjaga dari halhal yang mendistraksi dirinya dari tujuan mulia. Singkatnya
adalah
orang
yang
memiliki
integritas lebih menyukai proses yang benar untuk menghasilkan sesuatu yang benar. Hasil tidak menjustifikasi proses dan proses tidak menjustifikasi hasil, keduanya harus berjalan dengan baik dan benar. Orang yang berintegritas itu anti jalan pintas, apalagi mendapakan sesuatu dengan cara meretas. Mereka adalah lawan dari orang-orang yang munafik. Sementara orang munafik bersikap tidak sama
dengan
kata-kata,
orang
berintegritas
melakukan hal sesuai dengan yang ia katakan. Silat lidah tak berlaku bagi orang yang memiliki integritas karena ia adalah orang yang mengatakan bisa jika
11
memang bisa dan mengatakan tidak bisa jika memang ia tidak mampu. Nah, sudahkan kita menjadi pengelola LKP yang berintegritas sebagaimana penjelasan diatas?
D. Bekerja sama mengelola LKP Lingkungan LKP akan berjalan lancar dan nyaman,jika didalamnya ada kesamaan misi dan visi,baik antara sesama rekan pendidik , antara pendidik dan orang tua murid dan antara peserta didik dan pendidiknya. Peran pengelola untuk menciptakan lingkungan sebagaimana diatas sangat strategis. Sebagai pengelola sudahkan hal-hal ini anda citapakan? 1. Hubungan antar sesama rekan dilingkungan kerja a) Semua rekan dilingkungan LKP adalah mitra, karena kita tidak pernah tahu dengan siapa kita akan bekerja sama suatu saat nanti. Dengan menganggap semua orang sebagai mitra, mudah bagi kita untuk menjadi
12
anggota team yang baik, sebagai anggota bahkan sebagai pemimpin. b) Mengenal mitra kerja sebaiknya tidak hanya mengenal di lingkungan tempat kerja, Ada baiknya juga mengetahui informasi yang penting mengenai rekan kerja kita, misalnya apa impiannya tentang masa depan, apa hal yang ia suka dan tidak suka. Ini akan membuat diri kita semakin mengerti dan mempermudah kita untuk bekerja sama. c) Tidak
ada
keluarga
salahnya
mengenal
anggota
atau orang orang terdekatnya
(suami/istri,
anak,
orang
tuanya)
sehingga sangat memudahkan kita menjalin silahturahmi dan komunikasi tentang apa saja kegiatan kita di sekolah yang juga bisa diketahui oleh orang orang terdekat rekan kerja kita. d) Saat bekerja sama terkadang ada sikap guru lain yang membuat kita marah atau tidak
13
nyaman. Jika ini terjadi, tanya pada diri sendiri, memang yang ia lakukan itu benarbenar mengganggu atau diri kita sendiri yang sedang sensitif. (bisa terjadi karena tekanan pekerjaan, keluarga atau hal lain) yang bisa membuat
perkataan
rekan
kerja
yang
semestinya sebuah hal yang biasa menjadi hal yang luar biasa atau bahkan menyinggung harga diri kita. Sejenak menepi / menyingkir untuk
menata
hati
akan
lebih
efektif menurunkan emosi karena kita juga kemudian dapat kembali berpikiran jernih. e) Tingkatkan kemampuan komunikasi. Hal ini sangat penting untuk membuat sebuah kerjasama menjadi sukses. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, pasti semua ada solusinya asal masing masing pihak mau duduk bersama. f) Dalam
bekerja
berasumsi.
sama
Asumsi
yang
hindari
untuk
sering
terjadi
14
misalnya bahwa rekan kerja kita pasti sudah tahu apa yang kita maksud. Hal ini akan banyak menimbulkan
kesalah
pahaman.
Utarakan keinginan atau harapan kita begitu juga sebaliknya dengan cara yang santun. Untuk diingat, dalam menjaga baiknya hubungan jangan lupa terhadap 3 kata yang harus dibiasakan, yaitu
“TOLONG”, “MAAF” dan
“TERIMA KASIH”. Ungkapkan ketiga kata tersebut sesuai kegunaanya dengan tulus. 2. Hubungan antar pengelola dan stakeholder dan masyarakat a) Berkomunikasi dengan stakeholder dan atau masyarakat merupakan salah satu yang harus dijaga oleh pengelola LKP. Melalui usaha ini pengelola
dapat menginformasikan dan
berdiskusi tentang berbagai kebutuhan yang berkembang di masyrakat
15
b) Pengelola mampu berkomunikasi secara baik stakeholder dan atau masyarakat mengenai kondisi dan kemajuan LKP pada umumnya. c) Pengelola menjunjung tinggi hak masyarakat untuk berkonsultasi
denganya berkaitan
program kursus yang dipilihnya. d) Pengelola
tidak melakukan hubungan dan
tindakan profesional dengan stakeholder atau
masyarakat
untuk
memperoleh
keuntungan-keuntungan pribadi. 3. Hubungan antar pengelola dan peserta didik a) Tanggung jawab di pundak pengelola LKP tidaklah
ringan
ketika
seseorang
telah
menjatuhkan pilihannya untuk meningkatkan kapasitas pribadinya pada LKP yang kita pimpin, tentu banyak berharap bahwa dirinya akan mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai dengan harapannya. b) Di lingkungan LKP, pengelola tidak sekedar sebagai
penguasa
atas
lembaga
yang
16
dipimpinnya, tetapi juga pemimpin dan manajer seluruh sumberdaya yang ada. Untuk itu bagaimana komitmen seluruh SDM LKP dalam rangka memberikan layanan kepada peserta didik agar bisa nyaman ketika belajar
dan
mendapatkan
apa
yang
diharapkan perlu diupayakan. c) Memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada peserta didik namun tetap pada batasan dimana ada aturan dan ketegasan yang harus diterapkan untuk membentuk karakter peserta didik (pendidikan karakter)
E.
Dibutuhkan pribadi yang kuat dan berkarakter Musuh besar dalam diri kita adalah kita sendiri, akan tetapi
ia
bisa
menjadi
acuan
untuk
mempertahankan bagaimana menghadapi sulitnya hidup. Begitupun pola pikir manusia terkadang bertolak belakang dgn apa yg ada dalam hati dan pikiran adalah rivalitas terbesar yang ada pada
17
susunan jagad alam semesta tubuh manusia. Dari situlah kita bisa menjadi pribadi yang kuat dalam segala hal apabila kita bisa menggabungkan perbedaan antara hati dan pikiran menjadi sebuah kesatuan yang kokoh agar menjadi manusia berkarakter tangguh.
1) Seperti apakah pribadi yang kuat itu? Apa kepribadian yang kuat itu? Apakah mereka orang yang berkepribadian kuat adalah orang yang tidak pernah menangis? atau apakah orang yang selalu bisa mengatasi
setiap
masalah? Jawabnya adalah Bukan! Kekuatan kepribadian justru terlihat dari kejujuran dalam menghadapi kenyataan hidup dan keberanian untuk memandang masalah dengan bening.
Tolak ukur orang-orang yang
memiliki kepribadian kuat antara lain: a) Berani jadi diri sendiri Dasar
dari
pribadi
yang
kuat
adalah
keberanian untuk bertindak, berkata, dan
18
bersikap sesuai hati nurani. Atau dengan kata lain: menjadi diri sendiri. Gimana cara agar kita menjadi diri sendiri pada saat kapan pun? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa anda tempuh: 1. Coba untuk akrab dengan suara hati anda. Coba untuk mengetahui apa yang anda rasakan, anda inginkan, dan anda pikirkan dalam setiap aktivitas yang anda kerjakan. 2. Jangan sampai anda melakukan hal yang bertentangan
dengan
hati
nurani.
Tanyakan pada hati nurani anda tentang benar atau tidaknya hal yang anda lakukan. 3. Anda juga harus sensitif pada keadaan hati orang lain. Siapa tahu apa yang anda lakukan itu menjadi mejadi masalah bagi anda,tapi mungkin saja bermasalah bagi orang lain.
19
4. Hati
nurani
anda
selalu
akan
memberitahumu apa yang sebenarnya anda inginkan. b) Hargai Diri anda Apa Adanya Anda pasti sadar, bahwa didalam diri anda memiliki
berbagai
kekurangan
dan
kelebihan? Jangan sampai kekurangan anda membuat
anda
menjadi
lemah,
atau
kelebihan anda membuat anda lengah. Bila anda tahu punya kekurangan itu, anda terima, untuk kemudian memperbaikinya. Mulai jadi orang yang berharga dengan anda menghargai dirimu sendiri. c) Temukan Konsep Diri yang Tepat Dengan konsep diri yang tepat, anda akan punya
daya
tantangan
juang dan
untuk
menghadapi
rintangan
hidup,
menempatkan diri dalam keadaan yag asik dan nyaman.Konsep diri adalah cara anda membuat rumusan yang tepat untuk diri
20
anda sendiri.konsep diri diperoleh setelah kita memahami diri kita sendiri dengan tepat. Memiliki konsep diri yang tepat adalah memahami bahwa diri kita adalah seorang makhluk-Nya, sebuah kreasi dan ciptaan Allah
Swt.
Kita
selalu
berada
dalam
penjagaan dan pengawasan-Nya. Akhirat diberikan
sebagai
balasan
dari
setiap
perbuatan kita. Konsep diri anda berada disekitar: a) kelebihan potensi yang anda miliki, b) kekurangan yang ada pada diri anda, c) motivasi dalam melakukan berbagai hal dan d) kekuatan pribadi anda. 2) Menjadi Manusia yang berkarakter Dalam setiap individu pasti memiliki karakter yang berbeda - beda, dimana ada yang karakter yang baik dan juga buruk, seperti misalnya jika memiliki karakter yang baik karena memiliki
21
lingkungan yang baik sebaliknya jika pada lingkungan yang kurang baik bisa menimbulkan sifat karakter yang buruk, bahkan bisa menjadi penyakit psikolog seperti psikopat. a) Dasar Karakter
Karakter biasanya sudah terbentuk ketika seseorang sudah mulai mengenal lingkungan sekitar, setelah karakter itu terbentuk dalam keadaan baik atau jahat, biasanya setelah tumbuh dewasa karakter itu akan terus melekat bahkan hingga wafat. b) Cara membangun karakter seseorang 1. Selalu percaya diri dengan kemampuan sendiri 2. Tidak pernah bermimpi dan berusaha mewujudkannya 3. Semangat yang besar 4. Pandai beradaptasi 5. Belajar dari pengalaman 6. Positive Thinking 22
7. Mempersiapkan hati 8. Memiliki Tujuan Hidup 9. Mensyukuri hidup 10. Bertanggung jawab c) Ciri - Ciri Karakter 1. Ingin tahu Merupakan karakter yang memiliki sifat sangat penting, orang yang memiliki karakter ini biasanya lebih aktif dan selalu berusaha mencari
jawaban
lain
meskipun
sudah
memiliki jawaban. Namun karakter ini juga berbahaya jika orang yang memiliki karakter ini hanya mengikuti nafsunya 2.Baik Karakter yang sangat jarang di planet bumi, karena untuk membentuk karakter yang baik perlu lingkungan dan kasih sayang yang benar - benar sempurna, bermodalkan lingkungan saja tidak cukup karena perlu tambahan lagi agar bisa membuat karakter yang lebih baik.
23
3. Bertanggung jawab Karakter
yang
terbentuk
bukan
dari
lingkungan ataupun sekitarnya, melainkan karakter yang dibangun atas dasar kesadaran pribadi, semakin besar kesadara pribadinya semakin bertanggung jawab karakter orang tersebut. 4. Jujur Karakter yang muncul secara spontan tanpa di bantu apapun, biasanya karakter jujur sama dengan apa adanya, karena ia langsung mengutarakan
pendapatnya
tanpa pikir
panjang, tapi terkadang pendapatnya yang apa adanya sulit diterima oleh pendengar.
d) Contoh ciri ciri Pribadi berkarakter Jika dia Gagal atau terjatuh, dia akan bangkit berdiri lalu berjalan bahkan berlari lagi untuk menyampai tujuan. Dalam hidup kita pasti memiliki impian dan tujuan, untuk meraihnya terkadang tidak mudah.
24
Biasanya jalan berliku dan terjal sering kita hadapi. Mencapai tujuan – berarti berproses dalam satu dimensi waktu – bertindak; bekerja; ikhtiar. Dan dalam proses itu, ada yang berhasil mulus dan ada yang tidak. Ini point penting, karena kenyataannya, hampir 100% orang yang berhasil mencapai tujuan itu mengalami terlebih dahulu yang namanya kegagalan, mengalami dulu yang namanya “Terjatuh”. Coba Kita baca kisah-kisah
heroik
para
entrepreneur
dan
inovator terkenal, mereka umumnya mengalami kegagalan demi kegagalan sebelum mencapai tujuan. Mereka jatuh berkali-kali, tetapi mampu bangun;
berlari;
mendaki
kembali
bahkan
dengan energi yang lebih besar. Saya juga pernah
membaca
salah
satu
CEO
Bank
terkemuka di Indonesia yang harus hidup menggelandang – hingga akhirnya berkarir di Bank tsb dari posisi paling bawah sebagai OB sampai akhirnya berhasil mencapai puncak kejayaan. Lebih lanjut
25
F.
Sikap terhadap perkembangan lembaga Tidak bisa dipungkiri, bahwa setiap orang tentunya memiliki harapan adanya perkembangan atas lembaga yang dipimpinnya. Berbagai perkembangan tersebut menuntut adanya pola hubungan yang berkembang pula. Sebagai individu kita dituntut untuk
selalu
dapat beradaptasi
dengan
perkembangan lembaga tersebut. Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era globalisasi saat ini telah memberikan banyak manfaat dalam kemajuan diberbagai aspek sosial. Penggunaan teknologi
oleh
manusia
dalam
membantu
menyelesaikan pekerjaan merupakan hal yang menjadi keharusan dalam kehidupan. Perkembangan teknologi ini juga harus diikuti dengan perkembangan pada Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia
sebagai
pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya. Adaptasi
manusia
berkembang wajib
dengan untuk
teknologi
baru
dilakukan
yang melalui
26
pendidikan. Sebagai seorang pengelola LKP, kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan lembaga wajib hukumnya,
jika
menginginkan
lembaga
yang
dimpimpinnya maju.
G. Pengembangan Diri menjadi insan mulia Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap
individu
mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar dalam pengembangan dirinya, yaitu : 1. ia mau berubah, 2. ia harus berubah, 3. ia dapat berubah. Oleh karena itu pengembangan diri memerlukan kesadaran dan motivasi untuk berubah. (CHANGE).
27
Kesadaran diri adalah merupakan tahapan pertama
bagi
seseorang
dalam
melakukan
perubahan pada dirinya untuk memperbaiki dirinya menjadi semakin lebih baik. Kesadaran diri untuk perubahan merupakan awal dengan menyadari diri sepenuhnya dan mengenal diri lebih dalam, bisa dilengkapi dari apapun yang selama ini menjadi lintasan pikirannya, apa yang dia lihat, apa yang dia rasakan dan dia dengar dari eksternal atau di luar dirinya. Kesadaran diri sangat dibutuhkan sebelum melakukan perubahan, karena dengan menyadari diri, menilai diri dan mengenal diri lebih dalam maka Anda akan menemukan hal-hal yang perlu diperbaiki, perlu dirubah, dan perlu dikembangkan dari diri Anda, sehingga Anda akan semakin lebih baik dan lebih hebat dengan kemampuan dan keahlian Anda. Hal-hal yang perlu disadari dalam Kesadaran Diri untuk Perubahan antara lain:
28
1. Menyadari GARIS WAKTU KEHIDUPAN Garis waktu kehidupan setiap orang hanyalah 3 titik yaitu masa lalu, saat ini dan masa depan, dengan menyadari garis waktu kehidupan tersebut maka kita akan terbiasa membuat goal atau target yang positif untuk masa depan kita di saat ini. 2. Menyadari ANDA HEBAT Sang Maha Pencipta menciptakan kita dengan kehebatan di dalam diri kita, beberapa sifat dasar telah diajarkan kepada kita seperti mampu berkompetisi, mampu bertahan hidup dan pantang menyerah. Sifat itu telah ada dan diajarkan kepada kita dari pertama kali kita masih
dalam
bentuk
sperma
sampai
perkembangan dan pertumbuhan ketika kita balita yang sedang belajar berjalan, dan tentunya banyak lagi sifat-sifat dasar yang
29
diajarkan dari perkembangan dan pertumbuhan kita. 3. Menyadari NIAT DAN TUJUAN Setiap melakukan suatu rencana atau pekerjaan niat dan tujuan adalah hal terpenting, maka perlu disadari niat dan tujuan kita melakukan hal tersebut mau kemana, untuk apa, untuk siapa dan kenapa itu penting kita lakukan. Dengan niat dan tujuan kita yang mulia akan memperoleh hasil yang berbeda dan akan merasakan
yang
berbeda
juga
dalam
menjalankan proses dan menikmati hasilnya. 4. Menyadari SUMBER DAYA Setiap manusia dilahirkan ke dunia sudah diberikan
modal
untuk
menjalani
kehidupannya, modal dasar yang paling mudah adalah otak dengan pikirannya dan panca indera, dengan modal tersebut banyak sekali sumber daya yang sudah disiapkan di diri kita yang bisa langsung digunakan, yang perlu
30
dilatih, yang perlu dikembangkan lagi, sehingga menjadi berbagai kebisaan, kemampuan dan keahlian kita. Dengan menyadari sumber daya ini maka kita mempunyai banyak peluru yang kita gunakan untuk melakukan perubahan pada diri kita. 5. Menyadari PROGRAM YANG SUDAH BERJALAN di pikiran Anda Pengalaman masa lalu kita memberikan banyak program-program ke dalam pikiran kita, baik itu program positif maupun negatif, yang kita sadari maupun tidak kita sadari telah masuk ke dalam pikiran kita dan menjadi program yang siap dijalankan. Program-program tersebut dapat menguatkan bahkan melemahkan kita, dengan menyadari program-program yang telah ada tersebut, maka kita dapat memilih hanya yang positif saja dan juga dapat memutuskan untuk merubah atau mengganti program yang negatif menjadi positif.
31
Setelah
kesadaran
diri
yang
kita
lakukan dengan beberapa hal diatas tersebut, maka akan memunculkan KEMAUAN untuk berubah menjadi lebih baik dan semakin lebih baik, karena kita juga menyadari bahwa kita sendiri tidak tahu kemampuan kita sampai dimana dan seberapa hebatnya kita disiapkan oleh Sang Maha Pencipta. H. Pengendalian Diri dalam menghadapi masalah Manusia
diciptakan
untuk
melengkapi
kehidupan di dunia dan di dalam dunia tempat kehidupan
manusia
itu
sendiripun
dilengkapi
dengan yang namanya masalahTidak ada satu orangpun yang lahir kedunia ini tanpa mengalami yang
namanya
masalahdan
memang
pada
kodratnya masalah juga dilahirkan dengan adanya kelahiran manusia itu sendiri. Setiap masalah memang ada solusinya hanya kita yang tidak dapat mencari jalan untuk mendapatkan
32
solusi tersebut. Beberapa sikap berikut akan membantu kita mencari solusi dari masalah: 1. Berusaha tenangkan hati dan pikiran saat
mendapat masalah Hati dan pikiran adalah suatu kunci utama dalam menyelesaikan masalah. Mengapa hati dan pikiran menjadi hal yang utama dalam konsep penyelesaian masalah? Hati merupakan sumber kemanusian bagi seseorang dan dengan hati manusia dapat merasakan pilihan mana yang harus dijalani dan mana yang harus ditinggalkan sedangkan pikiran adalah pusat dari pengambilan keputusan setelah hati kita sudah bisa merasakan jalan yang harus kita ambil. 2. Penguasaan diri Pengusaan diri sangalah diperlukan dalam menyelesaikan
sebuah
masalah
hidup.
Penguasaan diri yang dimaksud disini adalah anda sendiri yang lebih paham dengan diri anda.
Artinya,
anda
sudah
tau
betul 33
karakteristik kepribadian anda karena memang hanya andalah yang hidup dengan kepribadian anda sendiri. Dengan adanya kita dapat menguasai diri kita sendiri maka kita dapat dengan mudah menentukan jalan pikiran dan hati kita untuk menyelesaikan suatu masalah. 3. Jangan
gegabah
dalam
membuat
suatu
keputusan Setelah dua cara diatas maka anda akan lebih dengan mudah melakukan langkah yang ketiga
sampai
kelima.
Dengan
adanya
kekompakan atau kerja sama yang efektif antara
hati
dan
pikiran
maka
dalam
menentukan sebuah keputusan akanlah sangat mudah. Secara otomatis, anda sudah bisa merasa adanya ketenangan dalam dalam diri meski dalam keadaan yang sulit sekalipun. Nah, dengan adanya ketenangan itu maka pikiran anda tidak disibukan dengan perasaan-perasaan yang dapat mengganggu pikiran sehingga
34
pikiran kita dapat terfokus dalam menentukan sebuah keputusan yang dirasa baik untuk kita jalani. 4. Percaya kalau anda dapat menyelesaikan masalah itu Seperti saat anda mendapat masalah dan langsung merasa panik, takut dan sebagainya. Cara kerja hal ini juga sama dengan yang namanya percaya. Anda harus bisa dan biasakan merasa percaya karena dengan begitu anda telah merasuki ruang bawah sadar kita sehingga apa yang kita pikirkan dan akan kita lakukan telah memiliki landasan yang kokoh dalam diri kita dan kitapun akan melakukan sesuai dengan yang dipikirkan.
5. Pengendalian
diri
dari
semua
rasa
emosional,panik dan takut Pengendalian diri inilah sebagai kunci pintu terakhir dalam menyelesaikan sebuah masalah.
35
Dengan adanya keempat cara diatas namun tanpa dilengkapi dengan cara kelima ini maka anda hanya melakukan hal yang percuma. Anda memang harus mengendalikan semua rasa yang hanya akan mendatangkan pikiran-pikiran yang mengganggu.
36
BAGIAN III RINGKASAN MATERI
Keteladanan yang baik memiliki berpengaruh yang cukup besar pada diri seorang anak. Untuk itu peran pengelola sangat strategis dalam turut memberikan contoh yang baik dalam berperilaku. Pengelola yang memiliki integritas akan mampu membawa institusi yang dipimpinnya menuju masa depan yang lebih baik. Pengelola yang memiliki integritas lebih menyukai proses yang benar untuk menghasilkan sesuatu yang benar. Masa depan yang baik akan terjalin jika ada kerjasama yang didasari atas kesamaan pemahaman visi dan misi lembaga, baik antara sesama rekan pendidik , antara pendidik dan orang tua murid dan antara peserta didik dan pendidiknya. Musuh besar dalam diri kita adalah kita sendiri, akan
tetapi
ia
mempertahankan
bisa
menjadi
bagaimana
acuan
menghadapi
untuk sulitnya
hidup.
37
Pribadian yang kuat terlihat dari kejujuran dalam menghadapi kenyataan hidup dan keberanian untuk memandang masalah dengan bening. Pengelola
harus
merasa
menjadi
seorang
pemimpina yang dalam dirinya memiliki potensi untuk pengembangan diri., Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri, yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu mencapai aktualisasi diri. Demikianlah, seorang pengelola memiliki peluang untuk dapat selalu berinteraksi dengan setiap orang yang berada pada lingkungan LKP seperti tenaga kependidikan lainnya, tenaga pendidik, peserta didik, masyarakat disekitar LKP dan para stake holder. Atas posisinya tersebut, pengelola juga
mampu
berperan
sebagai
pendidik
karakter
dilingkungannya.
38