Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Bismillaahirrrahmaanirrahiim KATA PENGANTAR Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang Maha Tunggal dan karena berkatNya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang selesai disusun. Laporan ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang kepada pemberi mandat dan stakeholders atas kinerja yang telah dilaksanakan selama Tahun 2015. Penyusunan laporan ini berpedoman pada instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini kami harapkan akan dapat mendorong terwujudnya transparansi pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang kepada pemberi mandat dan stakeholders, serta sebagai bahan evaluasi kinerja di tahun-tahun mendatang dalam rangka mewujudkan Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang yaitu “Terwujudnya Kota Bontang yang Bersih dan Hijau“. Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, tanggapan, saran ataupun kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Demikian laporan ini disusun, semoga dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam rangka peningkatan kinerja untuk mewujudkan suatu penyelenggaraan kepemerintahan yang baik (Good Governance) secara efisien, efektif dan ekonomis. Bontang, Februari 2016 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang Kepala,
Sofiansyah, S.Sos, M.Si NIP.19600814 198303 1 024
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
RINGKASAN EKSEKUTIF Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2015 tanggal 5Februari 2015 dengan tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas pembantuan di Bidang Kebersihan dan Pertamanan. Jumlah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 413 (empat ratus tiga belas) orang, terdiri dari Pejabat Struktural sebanyak 12 (dua belas) orang, PNS sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan Non PNS sebanyak 7 (tujuh) orang,dan didukung oleh 372 (tiga ratus tujuh puluh dua) orang Tenaga Kontrak Harian yang terdiri dari : 4 orang operator alat berat; 6 orang wakar; 10 orang pemotong rumput; 6 orang petugas incenerator/pengomposan; 14 orang petugas TPU; 70 orang pekerja taman; 18 orang sopir; 12 pekerja parit; 18 orang mandor; 155 orang penyapu jalan; 56 orang pengangkut sampah; 3 orang mekanik. Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah
“Terwujudnya
Kota Bontang yang Bersih dan Hijau”. Sedangkan Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah : (1) Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta; (2) Meningkatkan kualitas pelayanan; (3) Meningkatkan sarana dan prasarana; dan (4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dalam periode Tahun 2015 menetapkan 3 (Tiga) sasaran strategis yang akan dicapai yaitu sebagai berikut: (1) Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan; (2) Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial; dan (3) Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman; Jumlah alokasi anggaran belanja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang yang digunakan untuk mencapai sasaran strategis tahun 2015 sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan Perubahan anggaran tahun 2015 adalah sebesar44.136.028.593,00(Empat Puluh Empat Milyar Sertus Tiga Puluh Enam Juta dua Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Sembilan Puluh Tiga Rupiah), terdiri dari Belanja
Tidak
Langsung
untuk
gaji
2
dan
tunjangan
pegawai
sebesar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Rp.6.423.991.630,00(Enam Milyar Empat Ratus Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Enam Ratus Tiga PuluhRupiah) dan Belanja Langsung untuk pelaksanaan program/kegiatan sebesar Rp. 37.712.036.963,00(Tiga Puluh Tujuh Milyar Tujuh Ratus Dua Belas Juta TigaPuluh Enam Ribu Sembilan RatusEnam PuluhTiga Rupiah) Indikator Kinerja di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontangyang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disusun sebagai berikut : 1.
Prosentase pengurangan sampah;
2.
Prosentase penanganan sampah;
3.
Rasio tempat penampungan sementara (TPS) sampah per satuan penduduk;
4.
Prosentase jumlah taman kota dan jalur hijau yang dipelihara;
5.
Rasio tempat pemakaman umum persatuan penduduk;
6.
Luas taman Kota jalur hijau jalan dan TPU yang ditangani;
7.
Cakupan pelayanan penerangan jalan umum; Prosentase sarana lampu penerangan jalan umum dengan kondisi baik;
Realisasi pencapaian sasaran “Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan” adalah sebesar 94,91%. Pencapaian sasaran “Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial” ditandai dengan Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara sebesar 70%. Pencapaian sasaran “Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman” dilakukan dengan menghitung persentase cakupan pelayanan penerangan jalan yaitu sebesar 48,91%. Sampai dengan 31 Desember 2015, realisasianggaran belanja tidak langsung sebesar Rp. 4.657.331.570,00 atau 72,50%, sedangkan anggaran belanja langsung sebesar Rp. 35.948.408.667,00 atau95,32%, sehingga secara keseluruhan, realisasi penyerapan anggaran belanja daerah tahun 2015 adalah Rp.40.605.740.237,00 atau 92,00%dari total anggaransetelah perubahan APBD Tahun 2015.
3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR .............................................................................................
1
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................
2
DAFTAR ISI ................................................................................................. ......
5
BAB
PENDAHULUAN ...............................................................................
7
A. Gambaran Umum Organsasi .....................................................
7
B. Aspek Strategis Organisasi ........................................................
10
C. Permasalahan Utama .................................................................
10
D. Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi .......................................
11
E. Struktur Organisasi .....................................................................
12
F.
Sumber Daya Manusia ..............................................................
12
G. Sarana dan Prasarana ...............................................................
13
H. Sistimatika Penyajian .................................................................
16
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ............................
17
A. Rencanna Strategis ....................................................................
17
1. Visi .......................................................................................
17
2. Misi .......................................................................................
17
3. Tujuan ..................................................................................
18
4. Sasaran ..............................................................................
19
5. Indikator Kinerja ..................................................................
20
6. Strategi ...............................................................................
20
7. Kebijakan ............................................................................
21
8. Program dan Kegiatan .......................................................
21
B. Perjanian .....................................................................................
22
AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................
23
A. Pengukuran Capaian Kinerja ....................................................
23
B. Analisis Capaian Kinerja ..........................................................
24
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja ...........
24
BAB
BAB
I
II
III
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2014 dengan tahun lalu ............................................
28
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2014 dengan target jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi ........................
31
d. Analisis penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan /
BAB
IV
penurunan kinerja ..............................................................
34
e. Realisasi Anggaran ..............................................................
37
PENUTUP .........................................................................................
42
Lmpiran - lampiran : 1. Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2014; 2. Pengukuran Kinerja ( PK) tahun 2014; 3. Renjana kerja (Renja) SKPD tahun 2014 dan tahun 2015; 4. Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang; 5. Surat Keputusan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang Nomor : 31Tahun 2014 tentang Penetapan Kinerja tahun 2014 .
5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Organisasi Dinas
dan Pertamanan Kota Bontang merupakan salah satu dinas di
lingkungan Pemerintah Kota Bontang. Pembentukannya merupakan refleksi dari pelaksanaan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, yang menekankan pada re-engineering dengan orientasi ramping struktural – kaya fungsi. Dinas Kebersihan dan Pertamanan di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 3 Tahun 2015 yang merupakan perubahan dari Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, dimana Dinas Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan. Kota Bontang, telah mengalami pertumbuhan yang
pesat, terutama
meningkatnya aktivitas kota dan pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup tinggi. Hal tersebut sangat berdampak terhadap berkurangnya ruang terbuka hijau dan meningkatnya jumlah timbulan sampah di Kota Bontang. Dengan demikian, permasalahan yang berhubungan dengan
teknis
pengelolaan
sampah
dan
pengelolaan teknis ruang terbuka hijau telah menjadi perhatian yang serius untuk segera ditangani. Meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya timbulan sampah setiap tahun. Sampah domestik terbesar berasal dari sampah domestik rumah tangga terutama sampah organik. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan berupaya mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam pengolahan sampah mandiri
yaitu
dengan mengolah
sampah organik menjadi pupuk
kompos,
penggunaan kembali sampah plastic/kertas, baik untuk skala kawasan/regional maupun skala rumah tangga, mengoptimalkan daur ulang sampah dan fasilitasi penyelenggaraan bank sampah. Melalui upaya tersebut diharapkan sampah yang masuk ke TPA adalah sampah yang benar-benar tak termanfaatkan lagi. Kesadaran warga akan arti penting ruang terbuka hijau masih kurang, dimana masih sering terjadi kerusakan pada taman dan jalur hijau serta adanya disfungsi ruang terbuka hijau yang digunakan untuk aktifitas usaha masyarakat / PKL.
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Taman Pemakaman Umum (TPU) yang dikelola Pemerintah Kota perlu mendapat perhatian khusus. Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat akan pemakaman umum, perlu upaya untuk mengembangkan dan mengoptimalkan TPU-TPU yang ada dengan menata kawasan TPU menjadi ruang terbuka hijau yang teduh dan asri. Penerangan jalan umum (PJU) sebagai sarana prasarana jalan sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pemerintah Kota belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan warga untuk mendapatkan pelayanan penerangan jalan, hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya listrik yang dimiliki. Upaya pelayanan penerangan jalan umum dilakukan secara bertahap dan diprioritaskan pada jalan arteri/protocol, sekunder/kolektor ataupun lokal. Menyikapi keterbatasan daya listrik, Pemerintah Kota Bontang melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan telah dan terus mengembangkan
penyediaan
sarana
penerangan
jalan
umum
dengan
memanfaatkan tenaga matahari (solar cell). Upaya ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan terkait penyediaan penerangan jalan bagi masyarakat. Beberapa hal yang menjadi perhatian dalam penanganan persampahan dan pertamanan antara lain:
Ketersediaan sarana prasarana kebersihanyang belum memadai;
Tingginya
tuntutan
masyarakat
terhadap
pelayanan
masyarakat
dalam
persampahan
dan
pengelolaan TPA;
Masih
rendahnya
partisipasi
mengatasi
masalah
persampahan;
Belum terpenuhinya prosentase luas ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah kota secara keseluruhan yang berfungsi sebagai paru-paru kota;
Ketersediaan lokasi taman kota yang masih kurang;
Tersedianya sarana dan prasarana termasuk fasilitas untuk public pada taman eksisting;
Pemenuhan sarana penerangan jalan umum dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan. Hal yang telah dan akan dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan ke
depan dapat diuraikan sebagai berikut:
7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
a.
Membangun taman di jalan protokol, lapangan olahraga, pemakaman umum dan lokasi-lokasi yang strategis dalam upaya penyediaan ruang terbuka hijau yang teduh dan asri.
b.
Pemeliharaan taman/jalur hijau di ruas jalur hijau/taman.
c.
Pemberdayaan
masyarakat
dalam
pengolahan
sampah
mandiri
untuk
mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Sampai saat ini upaya yang telah dilakukan adalah melaksanakan penyuluhan/sosialisasi kepada warga tentang pengolahan sampah dan memberikan sarana penunjang berupa komposter aerob, mesin jahit, maupun keranjang takakura serta fasilitasi penyelenggaraan bank sampah. d.
Pengelolaan dan pengumpulan sampah seluruh wilayah kota masih ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Kedepan diharapkan agar pelayanan pengumpulan sampah untuk beberapa wilayah kota juga melibatkan pihak swasta dan partisipasi masyarakat .
e.
Pelayanan angkutan sampah dari TPS ke TPA seluruhnya masih ditangani sendiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan menggunakan sarana kontainer, dump truck, armroll dan compactor. Kedepan direncanakan agar pelayanan angkutan sampah juga ditangani oleh swasta.
f.
Penyediaan prasarana dan sarana penunjang pelayanan kebersihan dan pertamanan yang memadai.
g.
Meningkatkan kerjasama dengan stakeholder dalam penanganan persampahan,pemanfaatan dan pengembangan ruang terbuka hijau.
B.
Aspek Strategis Organisasi Penerapan manejemen berbasis kinerja ( performance- base management) mengharuskan setiap instansi pemerintah dan unit organisasi / satuan kerja mampu merumuskan dan menetapkan indikator – indikator kinerja yang memenuhi kriteria indikator yang baik sebagai ukuran keberhasilan kinerja masing masing instansi pemerintah. Aspek strategis organisasi
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang
sebagai SKPD mempunyai
tugas melaksanakan urusan
bidang Kebersihan dan Pertamanan.
8
pemerintahan daerah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
C.
Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Kedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota Bontang melalui Sekretaris Daerah Kota Bontang.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008 tanggal 17 September 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan,Pertamanan dan Pemadam Kebakaran Kota Bontang yang diubah menjadi Perda Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah,dimana tugas pokoknya adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang Kebersihan dan Pertamanan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya tersebut, Dinas Kebersihan dan Pertamanan berdasarkan pada Peraturan Walikota Nomor 28 Tahun 2008, mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Perumusan kebijakan teknis lingkup bidang kebersihan,bidang pertamanan dan bidang pemadam kebakaran.
2.
Pengkoordinasian,pengendalian seluruh kegiatan pada unit kerja dinas.
3.
Pembinaan terhadap pelaksanaan tugas pejabat struktural,kelompok jabatan fungsional dan staf di lingkungan dinas.
D.
4.
Pelaksanaan pelaporan tugas dinas sebagai pertanggungjawaban.
5.
Pemberian saran dan pertimbangan kepada atasan.
6.
Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan.
Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tanggal 5 Februari 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah pada Pasal 23 bahwa Struktur Organisasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah :
9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
E. Sumber Daya Manusia (SDM) Jumlah pegawai Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 sebanyak 413 (empat ratus tiga belas) orang, terdiri dari Pejabat Struktural sebanyak 12 (dua belas) orang, PNS sebanyak 22 (dua puluh dua) orang dan Non PNS sebanyak 7 (tujuh) orang,dan didukung oleh 372 (tiga ratus tujuh puluh dua) orang Tenaga Kontrak Harian yang terdiri dari : 4 orang operator alat berat; 6 orang wakar; 10 orang pemotong rumput; 6 orang petugas incenerator/pengomposan; 14 orang petugas TPU; 70 orang pekerja taman; 18 orang sopir; 12 pekerja parit; 18 orang mandor; 155 orang penyapu jalan; 56 orang pengangkut sampah; 3 orang mekanik.Apabila dibandingkan dengan struktur organisasi serta cakupan pekerjaan yang ada, jumlah personil belum memenuhi secara kualitati : 1. Komposisi PNS DKP Menurut Golongan Tahun 2015 sesuai tabel :
NO
STATUS
1
PNS
GOLONGAN I
II
III
IV
JUMLAH PNS
1
13
17
3
34
2. Komposisi PNS DKP Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015 sesuai tabel :
NO
JENIS KELAMIN
JUMLAH
PERSENTASE
1
PNS Laki-laki
27
79
2
PNS Perempuan
7
21
JUMLAH
34
11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
3. Komposisi PNS DKP Menurut Pendidikan Tahun 2015 sesuai dengan tabel :
NO
PENDIDIKAN
JUMLAH
PRESENTASE
1
SD
1
3
2
SMA
10
29
3
D3
5
15
4
SI
16
47
5
S2
2
6
JUMLAH
F.
34
Permasalahan Utama ( pindah ) Beberapa hal yang telah menjadi perhatian dalam penanganan di bidang, kebersihan dan pertamanan ini adalah :
12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Ketersediaan sarana prasarana kebersihan dan pertamanan yang belum memadai karena beberapa armada kebersihan yang tidak layak pakai;
Tingginya
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
persampahan
dan
pengelolaan TPA;
Rendahnya partisipasi dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengatasi masalah kebersihan;
Belum seimbangnya prosentase luas ruang terbuka hijau terhadap luas wilayah kota secara keseluruhan yang berfungsi sebagai paru-paru kota;
Belum tertatanya penghijauan kota;
Hal yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan secara umum dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Pemeliharaan taman/jalur hijau di ruas jalur hijau/taman, dan akan terus bertambah jumlahnya.
b.
Pemberdayaan
masyarakat
dalam
pengolahan
sampah
mandiri
untuk
mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA. Sampai saat ini upaya yang telah dilakukan adalah melaksanakan penyuluhan/sosialisasi kepada warga tentang pengolahan sampah dan memberikan sarana penunjang berupa tong komposter maupun keranjang takakura. c.
Pengelolaan dan pengumpulan sampah (penyapuan jalan) di seluruh wilayah kota masih ditangani oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan, kedepan diharapkan agar pelayanan pengumpulan sampah untuk beberapa wilayah kota juga melibatkan pihak swasta.
d.
Pelayanan angkutan sampah dari TPS ke TPA seluruhnya masih ditangani sendiri oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan menggunakan sarana kontainer, dump truck, armroll dan compactor. Kedepan direncanakan agar pelayanan angkutan sampah juga ditangani oleh swasta.
G. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang ada pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang yang dimiliki dan diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi organisasi adalah sebagai berikut: No 1. 2.
Jenis Gedung / Bangunan Kantor Bangunan konstruksi TPA
Jumlah
Keterangan
1 unit 1 lokasi
Luas lantai : 190 M2 Luas = 15 Hektar Volume/kapasitas(M³) = 960.000
13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No
Jenis
Jumlah
3. 4. 5. 6.
Mobil Operasional Jabatan Mobil Tangki Mobil Pick Up Mobil Truck
6 unit 3 unit 6 unit 24 unit
7. 8. 9. 10.
Mobil Tinja Mobil crane hydrolik Mobil angkutan penyapu jalan Alat Berat
1 unit 1 unit 1 unit 4 unit
11.
8 unit
12. 13.
Perahu motor pengangkut sampah Sepeda Motor Kontainer sampah
14. 15.
Jembatan timbang TPA Mesin pemotong rumput
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Mesin pemotong dahan Mesin peracik sampah Mesin chain shaw Komputer PC Komputer notebook (Laptop) Komputer tablet Printer Mesin gurinda Mesin kompresor Mesin las Blender las Alat pembuka ban Generator/Genset Mesin las listrik Water level indicator Tang ampere digital Mesin absensi Mesin fotocopy Lemari besi/metal Filling cabinet Lemari brankas Lemari kayu Meja kerja ½ biro Meja kerja 1 biro Kursi kerja Kursi rapat Tangga dorong
12 unit 21 buah 1 unit 26 buah 2 buah 7 unit 2 buah 11 unit 15 unit 1 unit 32 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 set 1 unit 1 unit 1 unit 4 unit 9 unit 2 unit 20 unit 29 unit 11 unit 38 unit 10 unit 1 unit
14
Keterangan M³ Type Station Wagon
Dump Truk: 18 unit; dan Arm roll: 5 unit
Jenis Truck Excavator: 1 unit; Buldozer: 1 unit; Beckhoe Loader: 1 unit; dan Mini Dozer: 1 unit
Panjang 9 meter
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No
Jenis
Jumlah
42. 43. 44.
Tangga lipat Mesin pengayak kompos Mesin peracik sampah anorganik Mesin peracik sampah organik Mesin pendingin ruangan Projector Kamera digital
1 unit 1 unit 1 unit
45. 46. 47. 48.
6 unit 15 unit 2 unit 11 unit
15
Keterangan Panjang 3,5 meter
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A.
RENCANA STATEGIS Sesuai dengan Renstara Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2011 s/d 2016 : 1.
Visi Dalam rangka mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang perlu secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan prima mendorong Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang untuk mempersiapkan diri agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut dilakukan secara bertahap, terencana, konsisten dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang beorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat. Sejalan dengan visi dan pernyataan misi Pemerintah Kota Bontang, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang merumuskan visi yang merupakan gambaran arah pembangunan atau kondisi yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah “Terwujudnya Kota Bontang yang Bersih dan Hijau”.
2.
Misi Untuk mewujudkan visi tersebut diatas haruslah dirumuskan lebih lanjut dalam Misi yang lebih terukur, objektif dan spesifik.Misi merupakan pernyataan yang memberikan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang. Adapun Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan, pengembangan pertamanan dan pemakaman, keindahan kota dan penerangan jalan umum;
16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
b.
Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi, pengelolaan persampahan, pertamanan dan pemakaman serta penerangan jalan;
c.
Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan persampahan, pertamanan dan pemakaman,serta penerangan jalan umum; dan
d.
3.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur.
Tujuan Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan kegiatan dalam melaksanakan misi. Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Sesuai dengan misi sebagai penggarisan kebijakan yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka tujuan dapat dijabarkan pada table berikut : Tabel : Misi dan Tujuan No 1.
Misi
No
Tujuan
Meningkatkan peran serta 1.1
Meningkatkan keperdulian dan peran aktif
masyarakat
masyarakat
dalam
dan
swasta
pengelolaan
dalam
pengembangan
dan
pengelolaan persampahan mandiri berbasis
persampahan,
komunitas
sehingga
pengembangan pertamanan
jumlah
dan pemakanan, keindahan
TPA,pertamanan , penerangan jalan umum
sampah
dapat yang
mengurangi masuk
ke
kota dan penerangan jalan umum 2.
Meningkatkan pelayanan
kualitas
2.1
Meningkatkan
cakupan
pelayanan
dan
administrasi,
kualitas sistem pengelolaan persampahan,
pengelolaan persampahan,
meningkatkan kualitas dan kuantitas taman
pertamanan,pemakaman,
kota, jalur hijau, dan taman pemakaman
penerangan jalan
umum ,penerangan jalan umum dan taman
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No 3.
Misi
No
Meningkatkan sarana dan
3.1.
prasarana pelayanan
Tujuan Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan dan Pertamanan
persampahan, pertamanan dan pemakaman, penerangan jalan umum
4.
Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dalam jangka waktu tertentu.
Sasaran merupakan bagian integral dalam proses
perencanaan strategik yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan strategik yang terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau bulanan. Dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2015 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang merumuskan lima sasaran yang akan dicapai yaitu sebagai berikut: a)
Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan
b)
Meningkatnya tingkat waktu tanggap penanganan bencana kebakaran
c)
Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial.
d)
Meningkatanya sarana dan fungsi lampu taman.
18
lampu penerangan jalan umum dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
5.
Indikator Kinerja Tahun 2015 Pada dasarnya Penetapan Kinerja Tahun 2015 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang pada tahun 2015 yang disusun dengan memperhatikan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) tahun 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun anggaran 2015. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai pada tahun 2014 dari semua indikator kinerja yang melekat pada sasaran strategis. Sasaran strategis merupakan sasaran yang terkait langsung dengan masyarakat/stakeholder sebagai penerima manfaat dari kegiatan pembangunan. Target kinerja pada tingkat sasaran strategis akan dijadikan dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya. Untuk masing-masing sasaran strategis yang dicapai pada tahun 2015 akan merumuskan indikator Kinerja adalah sebagai berikut :
No 1.
Sasaran Strategis Berkurangnya timbulan sampah dari sumbernya
2.
Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial
1. 2.
3.
4.
Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman
3
Indikator Kinerja Persentase penanganan persampahan Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
4
Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu Penduduk
5.
Cakupan pelayanan penerangan jalan umum
6.
Persentase sarana PJU dengan kondisi baik
6. Stategis Strategi yang ditetapkan guna mewujudkan tujuan melalui pencapaian secara bertahap sasaran yang telah ditetapkan, adalah sebagai berikut: a. Mengikutsertakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan
kebersihan, peningkatan dan pemeliharaan RTH;
19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Peningkatan Sistem perencanaan dan pengawasan;
Peningkatan Sistem perencanaan dan pengawasan;
Peningkatan Pengelolaan sarana dan prasarana;
Meningkatkan efektifitas dan efesiensi pelayanan pegawai.;
Meningkatkan komitmen dan motivasi pegawai;
b.
Promosi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat;
c.
Peningkatan Kompetensi dan Kapabilitas Pegawai.
7. Kebijakan Dalam upaya untuk mewujudkan target sasaran strategis pada tahun 2015, Dinas Kebersihan dan Pertamanan menetapkan kebijakan sebagai berikut :
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah mandiri dalam wilayah masing-masing;
Optimalisasi pemanfaatan
sarana
dan
prasarana
yang
ada
serta
meningkatkan pengelolaan sarana kebersihan dan pertamanan;
Penyediaan
sarana
dan
prasarana
pengelolaan
kebersihan
dan
pertamanan ;
Peningkatan kuantitas dan kualitas RTH dan PJU sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial;
Meningkatkan
kompetensi
dan
kapablitas
SDM
untuk
menunjang
peningkatan pelayanan kepada masyarakat. 8. Program dan Kegiatan Proses perencanaan strategik merupakan rencana yang menyeluruh tentang segala upaya yang meliputi penetapan kebijakan, program dan kegiatan dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan melalui satu atau beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai sasaran tertentu. Program/kegiatan utama dan alokasi anggaran Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang Tahun Anggaran 2015 adalah sebagai berikut :
20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No
Program/Kegiatan
1.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2.
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3.
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
4.
Program Pemeliharaan/Pengembangan Sistem Kelistrikan dan Penerangan Jalan
B. Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Satuan Kerja Perangkat Daerah
1.
: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang
Sasaran Strategis Berkurangnya timbulan sampah dari sumbernya
Indikator Kinerja 1
Prosentase penanganan persampahan
Target 74,08%
2
Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan
2
Rasio tempat penampungan sementara (TPS) sampah per satuan penduduk
3
Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan social
3
Prosentase jumlah taman dan jalur hijau jalan yang dipelihara
4
Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu Penduduk
100%
Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman
5
Cakupan pelayanan penerangan jalan umum
42,35%
6
Prosentase sarana PJU dengan kondisi baik
90%
4
21
3,73%
90%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Capaian Kinerja Akuntabilitas Kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang adalah perwujudan kewajiban Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan dalam mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara
periodik. Pengukuran Kinerja merupakan inti dari akuntabilitas kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan organisasidalam upaya mencapaitujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang. Pengukuran kinerja merupakan suatu penilaian yang sistematis yang didasarkan pada indikator kinerja Input, OutputataupunOutcome. Pengukuran kinerja dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja baik yang berasal dari internal maupun dari eksternal Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang. Pengukuran kinerja tahun 2015 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dapat dilihat pada Formulir Pengukuran Kinerja. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang dalam pelaksanaan Evaluasi Kinerja Tahun 2015 dilakukan dengan Pengukuran Kinerja dan analisis terhadap pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerjanya sebagaimana yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pencapaian masing-masing sasaran strategis tahun 2015 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahun 2015 No 1.
Sasaran Strategis Berkurangnya Timbulan Sampah dari sumbernya
Indikator Kinerja 1.
Satuan
Persentase penanganan persampahan
%
22
Target
Realisasi
74,08
94,91
Presentase Capaian 128,12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Tahun 2015 No
Sasaran Strategis
2
Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan
2.
Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk
3.
Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial
3
Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman
4.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Realisasi
Presentase Capaian
%
3,73
3,86
103,49
Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
%
90
70
77,78
4
Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu Penduduk
%
323,01
300,23
5.
Cakupan pelayanan penerangan jalan umum Persentase sarana PJU dengan kondisi baik
%
42,35
48,91
92,95 115,49
%
90
95,54
106,16
6.
B. Analisa Capaian Kinerj
1. Sasaran Berkurang Timbulan Sampah dari Sumbernya 1.1 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015
No
1.
Indikator Kinerja Persentase penanganan persampahan
Tahun 2015
Satuan
Capaian tahun 2014
Target
Realisasi
% Capaian
%
133,65
74,08
94,91
128,12
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja B
erkurang Timbulan
Sampah dari Sumbernya, dalam pengukuran capaian Indikator kinerja persentase penanganan persampahan dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun
23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
2015, Indikator Kinerja persentase penanganan persampahan, realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 94,37 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 74.08 persen dengan target persentase capaian sebesar 127,37 persen, meningkatnya realisasi pada tahun 2015 karena sampah yang ditangani DKP yang diangkut
ke TPA sebesar 72,53 ton/ hari, sampah yang dipilah sebesar 0,41
ton/hari, sampah yang terlayani (TPST) sebesar 0,86 ton/hari, sampah yang pada bank sampah dan sekolah
2,00 ton/ hari, yang dikelola pemulung/pengepul
sebesar 11,40 ton/hari dibagi jumlah timbulan sampah sama dengan realisasi sebesar 92,42 persen. Keberhasilan realisasi Rasio tempat penanganan sampah (TPS) per satuan penduduk karena jumlah daya tampung TPS sesuai dengan target 730 m3 dikarenakan bertambahnya armada dan sarana pendukung lainnya sehingga realisasi lebihi dari target. Dengan
menggunakan
metode
rata-rata,
maka
disimpulkan
bahwa
persentase capaian terhadap sasaran Berkurang Timbulan Sampah dari Sumbernya adalah sebesar 127,37 persen dibandingkan dengan target. Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
1.2. Membandingkanantara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun 2015
dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011) Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel
No
1
Indikator Kinerja
Persentase penanganan persampahan
Satuan
%
Realisasi Th 2015
94,91
Realisasi Tahun Lalu
2011
2012
2013
2014
71,00
81,36
69
97,98
Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu 2011
2012
2013
2014
75,24
86,21
73,12
103,83
Membandingkan Sasaran kinerja Berkurang Timbulan Sampah antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu ( tahun 2014)
24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
dan beberapa tahun terakhir ( 2013 dan 2011). Indikator Kinerja persentase penanganan persampahan, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini
pada tahun 2011 realisasi sebesar 71,00 dan presentase capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015
sebesar 89,93
persen, pada tahun 2012
realisasi sebesar 81,36 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015
sebesar 103,05
persen, pada tahun 2013 realisasi sebesar 69,00
dan
presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 87,40 persen, pada
tahun
2014
realisasi
sebesar
97,98
dan
presentase
capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 124,10 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 927,37 dan capaian
127,37 Persen dari empat tahun terahir
melihat dari relaisasi mengalami peningkatan .
1.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel
Realisasi Tahun Lalu No
1
Indikator Kinerja
Persentase penanganan persampahan
Target RPJM/ RENSTRA
Satuan
%
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2016
71,00
81,36
69,00
97,98
94,37
66,90
69,01
71,34
73,31
74,08
76,33
Membandingkan
Sasaran Berkurang Timbulan Sampah Realisasi Kinerja
sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen
perencanaan
Strategis
Organisasi.
penanganan persampahan, realisasi kinerja
Indikator
Kinerja
persentase
pada tahun 2011 sebesar 71,00
persen dan target 66,90 persen dengan capaian sebesar 106,13 persen, tahun
25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
2012 sebesar 81,36 persen dan target 69,01 persen dengan capaian sebesar 117,90 persen, tahun 2013 sebesar 69,00 persen dan target 71,34 persen dengan capaian sebesar 96,72 persen, tahun 2014 sebesar 97,98,00 persen dan target 73,31 persen dengan capaian sebesar 133,65 persen 94,53
dan tahun 2015 sebesar
target renstra sebesar 74,08 persen, dengan capaian sebesar 127,37
persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 76,33 persen.
2. Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan / Penanganan persampahan 2.1 Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015 Pengukuran
Capaian
Sasaran strategis 2 pada indikator rasio tempat
penampungan sementara sampah (TPS) persatuan penduduk dapat dilihat pada tabel
No
1.
Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk
Tahun 2015
Satuan
Capaian tahun 2014
Target
Realisasi
% Capaian
%
121,45
3,73
3,86
103,49
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Meningkatnya Cakupan Pelayanan/penaganan persampahan, dalam penkuran capaian Indikator kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, dengan realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 3,86 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 3,73 persen dibandingkan dengan target capaian sebesar 103,49 persen pada tahun 2015 . Dengan persentase
menggunakan capaian
metode
terhadap
rata-rata, sasaran
maka
disimpulkan
Meningkatnya
bahwa cakupan
pelayanan/penanganan persampahan adalah sebesar 103,49 persen. Keberhasilan realisasi Rasio tempat penanganan sampah (TPS) per satuan penduduk karena jumlah daya tampung TPS sesuai dengan target 730 m3 dan pertumbuhan penduduk kurang dari perkirakan sehingga realisasi lebihi dari target Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah
26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
2.2. Membandingkanantara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun 2015
dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011) Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel
Realisasi Tahun Lalu No
Indikator Kinerja
Satuan
Realisasi Th 2015 2011
1
Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk
%
3,86
2,34
2012
3,56
2013
3,91
Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu
2014
4,36
2011
2012
2013
2014
60,62
92,23
101,30
112,95
Membandingkan Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan/penanganan persampahan antara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun 2015 dengan
tahun lalu ( tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir ( 2013 dan 2011). Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun
2011
realisasi
sebesar
2,34
persen
dan
presentase
capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 60,62 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 3,56 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 92,62 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 3,91 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 101,30 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 4,52
dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari
tahun 2015 sebesar 112,95 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 3,86 dan Capaian 103,49 persen, dari empat tahun terakhir mengalami peningkatan.
27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
2.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel
No 1
Realisasi Tahun Lalu
Indikator Kinerja
Target RPJM/ RENSTRA
Satuan
Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk
%
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2,34
3,56
3,91
4,36
3,86
3,34
3,45
3,51
3,59
3,73
3,81
Membandingkan
Sasaran Meningkatnya Cakupan Pelayanan/penaganan
persampahan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 2,34 persen dan target 3,34 persen dengan capaian sebesar 70,08 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 3,56 persen dan target 3,45 persen dengan capaian sebesar 103,19 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 3,91 persen dan target 3,51 persen dengan capaian sebesar 111,40 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 4,36 persen dan target 3,59 persen dengan capaian sebesar 121,45 persen
dan tahun 2015 sebesar 78,95, target
renstra sebesar 74,08 persen, dengan capaian sebesar 103,49 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 3,81 persen.
3.
Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau dan Tempat Pemakaman Umum ( PJU) sebagai Fasilitasi Umum dan Sosial 3.1.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Pengukuran Capaian Sasaran strategis 3 pada indikator persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara dapat dilihat pada tabel
No
1.
Indikator Kinerja
Tahun 2015
Satuan
Capaian tahun 2014
Target
Realisasi
% Capaian
%
88,89
90,00
70
77,78
Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
Membandingkan antara target dan realisasi Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial, dalam pengukuran capaian Indikator Kinerja persentase jumlah taman dan jalur hijau jalan yang dipelihara, dengan Realisasi pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebesar 70 persen, menurun dari target yang direncanakan sebesar 90 persen
dengan persentase capaian sebesar 77,78
Persen pada tahun 2015. Penurunan realisasi indikator ini disebabkanakibat kemarau panjang banyak tanaman & pohon
peneduh pada median jalan mengalami kerusakan ataupun
mati,dan belum ada penggantian karena kurangnya dukungan anggaran dalam pengadaan peneduh. Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah
● Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3.1.2. Membandingkanantara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun 2015
dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011) Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel
No
1
Indikator Kinerja
Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
Satuan
%
Realisasi Th 2015
70
Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu
Realisasi Tahun Lalu
2011
2012
2013
2014
100
100
100
80
29
2011
2012
2013
2014
142,86
142,86
142,86
114,29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja persentase jumlah taman dan jalur hijau jalan yang dipelihara, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 100,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 142,86 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 100,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 142,86 persen , pada
tahun
2013
realisasi
sebesar
100,00
dan
presentase
capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 142,86 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 80,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015
sebesar 114,29 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 70 dan
Capaian 77,78 persen, dari empat tahun terakhir mengalami penurunan. 3.1.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel Realisasi Tahun Lalu No
1
Indikator Kinerja
Satuan
Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
%
Target RPJM/ RENSTRA
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2016
100
100
100
80
70
100
100
100
90
90
90
Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk,
30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
realisasi kinerja
pada tahun 2011 sebesar 2,34 persen dan target 3,34 persen
dengan capaian sebesar 70,08 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 3,56 persen dan target 3,45 persen dengan capaian sebesar 103,19 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 3,91 persen dan target 3,51 persen dengan capaian sebesar 111,40 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 4,36 persen dan target 3,59 persen dengan capaian sebesar 121,45 persen
dan tahun 2015 sebesar 78,95, target
renstra sebesar 74,08 persen, dengan capaian sebesar 103,49 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 3,81 persen.
3.2.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015 Pengukuran
Capaian
Sasaran strategis 3
pada indikator rasio tempat
pemakaman umum ( TPU) persatu penduduk dapat dilihat pada tabel Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian tahun 2014
Target
Realisasi
% Capaian
1.
Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu penduduk
%
62,51
323,01
300,23
92,95
Membandingkan antara target dan realisasi Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Dalam penkuran capaian Indikator kinerja rasio tempat pemakanan umum (TPU) persatu penduduk , dengan Realisasi sebesar 300,23 persen, dari target yang direncanakan sebesar 323,01 persen dengan persentase capaian sebesar 92,95 Persen pada tahun 2015. Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah
● Program Pengelolaan Areal Pemakaman
3.2.2 Membandingkanantara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun 2015
dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011) Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel
31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No
1
Indikator Kinerja
Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu penduduk
Satuan
Realisasi Th 2015
%
300,23
Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu
Realisasi Tahun Lalu
2011
2012
2013
2014
2011
2012
2013
2014
253,70
195,26
226,64
208,02
84,50
65,04
75,49
69,29
Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu penduduk,
dibandingkan realisasi kinerja
serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 253,70 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 84,50 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 195,26
persen
dan presentase capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 65,04 persen , pada tahun 2013 realisasi sebesar 226,64 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 75,49 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 208,02 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 69,29 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 300,23 dan Capaian 92,95 persen, dari empat tahun terakhir mengalami turn naik. 3.2.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan
RPJM/ Renstra
dapat lihat pada tabel
32
dari tahun 2011 sampai dengan 2015
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No 1
Realisasi Tahun Lalu
Indikator Kinerja
Satuan
Rasio tempat pemakam an umum (TPU) per satu penduduk
%
Target RPJM/ RENSTRA
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2016
253,70
195,26
226,64
208,02
300,23
295,01
285,53
243,14
332,77
323,01
214,65
Membandingkan Sasaran Terpeliharanya Fungsi Taman Kota, Jalur Hijau Jalan dan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sebagai Fasilitas Umum dan Sosial Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat pemakaman umum (TPU) persatu penduduk, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 257,70 persen dari target 295,01 persen dengan capaian sebesar 86,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 195,26 persen dari target 285,53 persen dengan capaian sebesar 86,39 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 226,64 persen dari target 242,14 persen dengan capaian sebesar 93,21 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 208,02 persen dari target 332,77 persen dengan capaian sebesar 62,51 persen
dan tahun 2015 realisasi sebesar 300,23, dari
target renstra sebesar 323,01 persen, dengan capaian sebesar 92,95 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 214,65 persen.
4.
Sasaran Meningkatnya Sarana dan Fungsi Lampu Penerangan Jalan Umum dan Lampu Taman 4.1.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015 Pengukuran Capaian Sasaran strategis 4 pada indikator Cakupan pelayanan penerangan jalan umum dapat dilihat pada tabel
No
Indikator Kinerja
Satuan
33
Capaian tahun 2014
Tahun 2015 Target
Realisasi
% Capaian
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
1.
Cakupan pelayanan penerangan jalan umum
%
104,74
42,35
48,91
115,49
Dalam pengukuran capaian Indikator kinerja Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum dihitung, dengan realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 48,91 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 42,35 persen. dibandingkan dengan target persentase capaian sebesar 115,49 Persen pada tahun 2015.Keberhasilan indikator ini disebabkan bertambahnya jalan/lokasi yang telah terpasang lampu jalan. Dengan
menggunakan
metode
rata-rata,
maka
disimpulkan
bahwa
persentase capaian terhadap sasaran Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman adalah sebesar 110,82 persen. Program yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah ● Program Pemeliharaan/Pengembangan Sistem Kelistrikan dan Penerangan Jalan
4.1.2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015 dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011) Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel
No
1
Indikator Kinerja
Cakupan pelayanan penerangan jalan umum
Satuan
%
Membandingkan
Realisasi Th 2015
48,91
Sasaran
Realisasi Tahun Lalu
Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu
2011
2012
2013
2014
2011
2012
2013
2014
30,59
39,71
41,24
41,28
62,54
81,19
84,32
84,40
meningkatnya
sarana
dan
fungsi
lampu
penerangan jalan umum, Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum,
34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 30,59 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 62,54 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 39,71 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 81,19 persen , pada
tahun
2013
realisasi
sebesar
41,24
dan
presentase
capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 84,32 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 41,28 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 84,40 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 48,91 dan Capaian 115,49 persen, dari empat tahun terakhir mengalami peningkatan. 4.1.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel
No
1
Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum
Realisasi Tahun Lalu
Satuan
%
Membandingkan
Target RPJM/ RENSTRA
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2016
30,59
39,71
41,24
41,28
48,91
30,59
33,53
36,47
39,41
42,35
45,29
Sasaran
Meningkatnya
Sarana
dan
Fungsi
Lampu
Penerangan Jalan Umum dan Lampu Taman Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum, realisasi kinerja
pada tahun 2011 sebesar 30,59
persen dari target 30,59 persen dengan capaian sebesar 100,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 39,71 persen dari target 33,53 persen dengan capaian sebesar 118,43 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 41,24 persen dari target 36,47 persen dengan capaian sebesar 113,08 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 41,28 persen dari target 39,41 persen dengan capaian sebesar 104,74 persen
dan tahun 2015 realisasi sebesar 48,91 dari target renstra sebesar
35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
42,35 persen, dengan capaian sebesar 115,49 persen, untuk
tahun 2016
ditargetkan sebesar 45,29 persen.
4.2.1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015 Pengukuran Capaian Sasaran strategis 4 pada indikator Persentase sarana PJU dengan kondisi baik dapat dilihat pada tabel Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
Satuan
Capaian tahun 2014
Target
Realisasi
% Capaian
1.
Persentase sarana PJU dengan kondisi baik
%
85,56
90,00
95,54
106,16
Dalam pengukuran capaian Indikator kinerja Sasaran meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman dibandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015, Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik dihitung, dengan realisasi pencapaian terhadap indikator ini sebesar 95,54 persen, melampaui target yang direncanakan sebesar 90,00 persen. dibandingkan
dengan target persentase capaian sebesar 106,16 Persen pada
tahun 2015.Keberhasilan.. 4.2.2. Membandingkanantara realisasi kinerja
serta capaian kinerja tahun 2015
dengan tahun lalu (tahun 2014) dan beberapa tahun terakhir (2013 dan 2011) Realisasi kinerja dan capaian kinerja dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilihat pada tabel
No
1
Indikator Kinerja
Persentase sarana PJU dengan kondisi baik
Satuan
%
Membandingkan
Realisasi Tahun Lalu
Realisasi Th 2015
95,54
Persentase Capaian kenaikan/ penurunan Realisasi 2015 vs tahun lalu
2011
2012
2013
2014
2011
2012
2013
2014
85,00
99,00
99,00
86,00
85,00
103,62
103,62
90,01
sarana
dan
fungsi
lampu
Sasaran
meningkatnya
penerangan jalan umum dan lampu taman Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan
36
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik, dibandingkan realisasi kinerja serta capaian terhadap indikator ini, pada tahun 2011 realisasi sebesar 85,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 85,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 99,00 persen dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 persen
, pada tahun 2013 realisasi sebesar 99,00
sebesar 103,62
dan presentase capaian
kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 103,62 persen , pada tahun 2014 realisasi sebesar 86,00 dan presentase capaian kenaikan/penurunan dari tahun 2015 sebesar 90,01 persen, dan pada tahun 2015 realisasi sebesar 95,54 dan Capaian 106,16 persen, dari empat tahun terakhir mengalami turn naik. 4.2.3. Membandingkan Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dan empat tahun sebelumnya dan target sesuai dengan RPJM/ Renstra dari tahun 2011 sampai dengan 2015 dapat lihat pada tabel No 1
Realisasi Tahun Lalu
Indikator Kinerja
Satuan
Persentase sarana PJU dengan kondisi baik
%
Target RPJM/ RENSTRA
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2016
85,00
99,00
99,00
86,00
95,54
85,00
81,00
81,00
90,00
90,00
90,00
Membandingkan
Sasaran
meningkatnya
sarana
dan
fungsi
lampu
penerangan jalan umum dan lampu taman Realisasi Kinerja sampai dengan tahun 2015 dengan target Jangka memengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan Strategis Organisasi. Indikator Kinerja Rasio tempat pemakaman umum (TPU) persatu penduduk, realisasi kinerja pada tahun 2011 sebesar 85,00 persen dari target 85,00 persen dengan capaian sebesar 100,00 persen, tahun 2012 realisasi sebesar 99,00 persen dari target 81,00 persen dengan capaian sebesar 122,22 persen, tahun 2013 realisasi sebesar 99,00 persen dari target 81,00 persen dengan capaian sebesar 122,22 persen, tahun 2014 realisasi sebesar 86,00 persen dari target 90,00 persen dengan capaian sebesar 95,56 persen
37
dan tahun 2015
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
realisasi sebesar 95,54, dari target renstra sebesar 90,00 persen, dengan capaian sebesar 106,16 persen, untuk tahun 2016 ditargetkan sebesar 90,00 persen.
a. Analisis Penyebab keberhasilan / kegagalan atau peningkatan / menurunan kinerja 1.
Indikator kinerja persentase penanganan persampahan a.
Analisis
permasalahan
persentaseuntuk
keberhasilan/kegagalan
penanganan
Indikator
kinerja
persampahan
adalah
pertambahan/pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi di Kota Bontang dari tahun ketahun. Hal ini adalah efek Kota Bontang sebagai Kota Industri, sehingga banyak pencari kerjayang datang ke Kota Bontang, dimana
akan
berdampak
pada
laju
pertumbuhan/ pembangunan
perumahan oleh pelaku usaha perumahan/developer, selain itu kebijakan PROLITA yang telah digulirkan oleh Pemerintah Kota pada tiap-tiap kelurahan
sangat
berdampak
terhadap
tersedianya
akses
jalan
lingkungan yang telah disemenisasi dan pembuatan jalan-jalan baru. Perkembangan tersebut tidak berbanding lurus dengan penyediaan pengangkutan,sementara
tingginya
keinginan
masyarakat
untuk
lingkungan yang bersih melalui pelayanan oleh Dinas Kebersihan tidak dibarengi dengan perilaku/kesadaran/peran serta yang tinggi untuk ikut bersama-sama pemerintah melakukan pengelolaan persampahan secara mandiri berbasis masyarakat. Permasalahan sampah dianggap sematamata adalah kewajiban pemerintah dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan.
b.
Solusinya: Untuk memberikan solusi atas permasalahan tersebut maka yang perlu dilakukan,membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) guna melakukan penegelolaan sampah 3R secara dan komersial berbasis masyarakat dengan memberikan bantuan sarana pengangkutan sampah untuk lingkungan berupa kendaraan motor roda 3 (tiga), melakukan sosialisasi pengelolaan sampah 3R kepada masyarakat melalui kelompok pengajian, arisan dan lain-lainnya serta melakukan pendampingan dan pembinaan terhadap KSM-IGM yang sudah terbentuk dan berjalan dengan
baik,
berupaya
untuk
38
pemenuhi
ketersediaan
armada
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
pengangkutan berupa Dump Truck dan Arm Roll Truck dan mendorong CSR oleh swasta.
2.
Indikator kinerja Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satu penduduk
a. Analisis permasalahan keberhasilan / kegagalan Indikator kinerja rasio tempat Penampungan Sementara Sampah (TPS) per satu penduduk, Pertambahan jumlah penduduk, tingginya pembangunan perumahan serta terbangunnya jalan-jalan baru harus diikuti ketersediaannya Tempat Penampungan Sementara (TPS) Sampah. Rendahnya kepedulian dan kepekaan masyarakat serta tingginya resistensi masyarakat terhadap keberadaaan TPS di lingkungannya, menjadi permasalahan tersendiri untuk penyediaan dan penempatan TPS sampah sesuai rasio jumlah penduduk. Keberadaan TPS di lingkungan masyarakat masih dikhawatir sampahnya tidak terangkut sesuai dengan ketentuan.
b. Solusinya, mengurangi resistensi dan kekhawatiran masyarakat terhadap keberadaan TPS dilakukan dengan strategi pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang melakukan pengelolaan sampah 3R secara mandiri dan komunal berbasis masyarakat dengan metode kerja, sampah rumah tangga akan dijemput bola oleh operator motor roda 3 dan dibawakeTPST yang sudah ditentukan, memperbanyak pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST)/TPS 3R di tiap-tiap kelurahan dan memberikan kesadaran kepada masyarakat melalui sosialisasi/lomba/praktek untuk melaksanakan pengolahan sampah mulai dari sumbernya(rumah tangga).
3.
Indikator Kinerja Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
a.
Analisa penyebab
keberhasilan / kegagalan , Indikator Kinerja
Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara, Pada tahun 2015 akibat
kemarau panjang beberapa tanaman & pohon
39
peneduh
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
pada median jalan mengalami kerusakan & mati, namun belum ada penggantian, hal ini disebabkan karena kurangnya dukungan/minim anggaran dalam pengadaan ataupun pemeliharaan peneduh.
b. Solusi : memanfaatkan secara maksimal persediaan tanaman yang terdapat pada pembibitan DKPP dan menambah volume pembibitan tanaman.
4.
Indikator Kinerja Cakupan pelayanan penerangan jalan umum
a. Analisa penyebab kebehasilan / kegagalan Indikator Kinerja cakupan pelayanan penerangan jalan umum adalah penambahan anggaran sehingga titik lampu bertambah,akan tetapi besar penambahan anggaran tidak seperti yang direncanakan sehingga capaian tidak maksimal. b. Solusinya memaksimalkan suku cadang yang masih ada pada tahun anggaran 2014 dan membuat usulan pengadaan / penambahan titik lampu jalan untuk tahun berikutnya.
5.
Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik a. Analisa penyebab kebehasilan / kegagalan Indikator Kinerja Persentase sarana PJU dengan kondisi baik,tidak tersedianya/minimnya spare part & lampu-lampu sehingga tidak dapat mengganti apabila ada kerusakan dan lampu mati,termasuk berakhirnya masa pemeliharaan PJU solar cell dari pihak ke III,dimana dana pemeliharaan/pengadaan spare part–nya tidak tersedia.
b. Solulisinya,
memaksimalkan
monitoring/maintenance
di
lapangan,
termasuk memilah lokasi/ jalan yang paling penting untuk segera diperbaiki jika terjadi kerusakan system ataupun lampu mati. b. Analisa atas efesiensi pengunaan sumberdaya
Pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun dan perkembangan,pembangunan infrastuktur jalan dan perumahan yang begitu cepat dan padat yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta 40
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
sangat berpengaruh terhadap laju pertambahan timbulan sampah setiap harinya,begitu juga luasan pelayanan otomatis semakin luas,lebih – lebih saat ini tingkat kesadaran, kepekaan dan kepedulian
masyarakat akan arti
pentingnya kebersihan terhadap kesehatan, dimana pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah. Tingginya tingkat kesadaran, kepekaan dan kepedulian masyarakat akan arti pentingnya kebersihan bagi kesehatan mendorong masyarakat untuk mendapat pelayanan dan pengangkutan dan penanganan sampah dari pemerintah yang merupakan urusan wajib yang harus dipenuhi dan dilaksanakan. Dari
penomena,
perkembangan
tersebut
diatas
yang
dapat
berpengaruh terhadap peningkatan pelayanan, yang seharusnya juga didukung dengan peningkatan – peningkatan sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan pendanaan sesuai dengan rasio perhitungan jumlah penduduk dan luas pelayanan. Menyadari
kondisi
keuangan
daerah
Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan Kota Bontang walaupun dengan keterbatasan sumber daya, sarana dan prasarana tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya memberikan pelayanan pengelolaan dan penanganan sampah kepada seluruh masyarakat dengan berwawasan lingkungan. Gambaran atas efesiensi pengunaan sumber daya dapat terlihat : - SDM (tanaga yang terlibat melakukan penanganan dan pengelolaan sampah baik dari tenaga PNS maupun Non PNS tidak pernah mengalami pertambahan dari tahun ke tahun (sepuluh tahun terakhir) bahkan ada kecenderungan berkurang. - Sarana
dan Prasarana
baik sarana pengangkutan
maupun
pewadahan sampah tidak mengalami penambahan karena yang dilakukan saat ini hanya bersifat pengganti sarana dan prasarana yang sudah tidak layak pakai dimana jumlahnya cukup tinggi
41
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
/banyak) dibanding dengan pengadaan yang dilakukan setiap tahunnya. - Penggunaan Anggaran/Penambahan anggaran dari tahun ketahun juga tidak terjadi peningkatan yang signifikan, hal ini dapat dilihat pada table penggunaan anggaran tahun 2014 Rp. 3.282.700.000,Realisasi Rp. 3.173.674.978,- sisa tahun 2015 Rp. 3.734.252.500 Realisasi Rp. 3.529.503.812,- sisa peningkatan RP. 451.552.500,Efesiensi penggunaan sumber daya tidak mempengaruhi terhadap kinerja Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang hal ini dapat terlihat dari keberhasilan Pemerintah Kota Bontang mendapatkan Piala Adipura yang kedelapan (8) kalinya tahun 2015 walaupun belum berhasil mendapatkan kembali Anugrah Piala Adipura Kencana yang pernah diperoleh pada tahun 2013. c. Analisasi program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan
1. Keberhasilan Tingginya tingkat kesadaran,kepekaan dan kepeduliaan masyarakat akan arti pentingnya kebersihan / sanitasi layak untuk menggapai hidup bersih dan sehat melalui terwujudnya kualitas lingkungan yang sehat sebagai modal dasar dan kuat bagi pemerintah untuk mendorong keterlibatan dan peran aktif masyarakat
dalam pengelolaan dan penanganan sampah khususnya
kebersihan lingkungan walaupun masih ada beberapa bagian kecil masyarakat beranggapan bahwa pengelolaan dan penanganan sampah kebersihan lingkungan menjadi tanggung jawab pemerintah saja. Selain
tingginya
tingkat
kesadaran,kepekaan
dan
kepeduliaan
masyarakat,keterlibatan peran aktif dunia usaha/swasta melalui CSR (Carvorative Social Refrasintatif ) yang diberikan kepada pemerintah maupun langsung kepada kelompok masyarakat tentang
peningkatan kualitas lingkungan berupa sarana pengangkutan sampah, sarana pengolahan, dan lain – lainnya saling keterkaitan mendorong 42
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
peningkatan,kesadaran,kepekaan dan kepedulian masyarakat begitu juga sebaliknya dengan tingginya tingkat kesadaran, kepekaan dan kepedulian dapat mendorong lebih banyak lagi dunia usaha/swasta yang memberikan kontribusi melalui CSR. Rangkaian sinergi dan saling keterkaitan tingginya tingkat kesadaran, kepekaan dan kepedulian masyarakat dunia usaha/swasta akan arti pentingnya kebersihan untuk lingkungan dan kehidupan yang sehat dilandasi dan diawali oleh komitmen yang kuat dari pemerintah untuk memberikan pelayanan melalui pengelolaan dan penanganan sampah yang propesional,baik dan tuntas serta berwawasan lingkungan,melalui program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan. Undang – undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah dan peraturan pemerintah Nomor 81 Tahun 2013 tentang pengelolaam sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga, serta peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 13 tahun 20.. tentang pedoman pengelolaan sampah Reuse,Reduce dan Recycle (3R) melalui Bank Sampah sebagai landasan dasar bagi Pemerintah, Pusat, Provinsi dan Kabupaten, Kota untuk meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan yang telah diamanahkan dalam peraturan perundang – undangan tersebut yang lebih menitik beratkan pengurangan seoptimal mungkin timbulan sampah dari sumbernya melalui konsep penaganan pengelolaan sampah 3R (
Reduce,Reuse
dan
Ricycle
)
yang
ramah
lingkungan
dan
berkesinambungan.
2. Solusinya Keberhasilan program pengembangan kinerja pengelolaan yang telah dicapai tidaklah harus merasa puas dan terhenti, bahkan terus harus ditingkatkan melalui berbagai kegiatan – kegiatan yang lebih banyak lagi, mengingat sampah sifatnya dinamis, selalu ada dimana ada kehidupan. Luasan Planet Bumi sangat terbatas sedangkan perkembangan penduduk yang menghuni bumi juga lebih pesat pertumbuhannya berakibat daya tampung lingkungan semakin berkurang dan menjadi ancaman apabila 43
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
kinerja pengelolaan persampahan tidak semakin ditingkatkan dan berkelanjutan sehingga perlu solusi – solusi terus melalui,diantaranya : - Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM Pengelolaan lingkungan kebersihan perlu ditingkatkan khususnya penempatan PNS yang memiliki Kompetensi dan etos kerja tinggi -
.
Mengembangkan Teknologi Ramah Lingkungan Untuk Pengelolaan
Sampah. -
Mengembangkan alternatif sumber pembiayaan melalui strategi : 1. Menyamakan
Persepsi
para
pengambil
keputusan
dalam
pengelolaan persampahan dan kebutuhan anggaran dengan rencana tindak sosialisasi proritas pengelolaan persampahan bagi para pengambil keputusan (eksekutif dan legislative). 2. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan dengan rencana tindak pengelolahan anggaran persampahan yang ideal dibutuhkan setiap tahun fiscal 3. Penyusunan pedoman,penyusunan rencana biaya pengelolaan keuangan dan penyusunan tarif retribusi.
A. REALISASI ANGGARAN Berdasarkan penjabaran Perubahan APBD Kota Bontang yang tertuang dalam
Dokumen
Pelaksanaan
Perubahan
Anggaran,Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan Kota Bontang pada tahun anggaran 2015mengelola dana Belanja Daerah sebesar Rp.44.136.028.000,00 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 6.423.991.630,00 yang diperuntukkan untuk belanja pegawaidan Belanja Langsung sebesar Rp. 37.712.036.963,00. yang mencakup belanja pegawai Sebesar
1.432.856.963,00, belanja barang dan jasa sebesar 22.690.805.840, dan belanja modal sebesar 13.588.374.160 yang diperuntukkan untuk membiayai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang meliputi Belanja Langsung tersebut dialokasikan pada1 Urusan Wajib, 11Program dan 34Kegiatan. Tabel Realisasi Anggaran Tahun 2015
44
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
No urut 5
Jumlah ( RP.) Uraian
Anggaran Setelah Perubahan
%
Realisasi
BELANJA DAERAH
44.136.028.593,00
40.605.740.237,00
92,00
5.1 Belanja Tidak Langsung
6.423.991.630,00
4.657.331.570,00
72,50
5.1.1. Belanja Pegawai
6.423.991.630,00
4.657.331.570,00
72,50
5.2. Belanja Langsung
37.712.036.963,00
35.948.408.667,00
95,32
5.2.1 Belanja Pegawai
1.432.856.963,00
1.357.036.450,00
94,71
5.2.2 Belanja Barang dan jasa
22.690.805.840,00
21.109.992.238,00
93,03
5.2.3 Belanja Modal
13.588.374.160,00
13.481.379.979,00
99,21
Realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2015, Belanja Daerah dengan alokasi Sebesar 44.136,028.593,00, terealisasi sebesar Rp. 40.605.740.237 atau 92,00 persen terdiri dari belanja tidak langsung yang diperuntukkan untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai dengan alokasi sebesar Rp. 6.423.991.630,00, terealisasi sebesar Rp.4.657.331.570,00 atau 72,50 persen, sedangkan anggaran Belanja Langsungdengan alokasi sebesar Rp. 37.712.036.963,00 terealisasi sebesar 35.948.408.667,00 atau 95,32 terdiri dari Belanja pegawai dengan alokasi sebesar Rp. 1.432.856.963,00, terealisasi sebesar 1.357.036.450 atau 94,71 persen, Belanja Barang dan Jasa alokasi sebesar Rp. 22.690.805.840,00, terealisasi sebesar Rp. 21.109.992.238 atau
93,03 persen dan Belanja Modal
alokasi sebesar Rp.
13.588.374.160 terealisasi sebesar Rp. 13.481.379.979 atau 99,21 persen adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan program/kegiatan rogram dan kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran ini adalah Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan, dapat lihat dalam tabel sebagai berikut:
45
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Tabel Realisasi Anggaran 2015 Anggaran No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
1
2
3
1
Meningkatnya cakupan pelayanan/penanganan persampahan
2 Terpeliharanya fungsi taman kota, jalur hijau jalan dan tempat pemakaman umum (TPU) sebagai fasilitas umum dan sosial 3 Meningkatnya sarana dan fungsi lampu penerangan jalan umum dan lampu taman
Program / Kegiatan
Pagu
Realsiasi
%
9
10
11
12
1. Persentase penanganan persampahan
1. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
3.633.952.500
3.430.071.724
94,39
2. Rasio tempat penampungan sementara sampah (TPS) per satuan penduduk 3 Persentase jumlah taman dan jalur hijau yang dipelihara
2. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
100.300.000
99.432.088
99,13
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
1.136.965.000
1.101.507.225
96,88
4 Rasio tempat pemakaman umum (TPU) per satu 5. Penduduk Cakupan pelayanan
Program Pengelolaan Areal Pemakaman
22.655.000
20.011.200
88,33
14.537.493.060 14.165.578.489
97,44
penerangan jalan umum 6. Persentase sarana PJU dengan kondisi baik
Program Pemeliharaan/Pengembangan Sistem Kelistrikan dan Penerangan Jalan
46
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Program dan kegiatan
yang dilaksanakan dalam upaya pencapaian sasaran
inidapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan a. Kegiatan penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan, dengan jumlah dana sebesar Rp. 1.772.643.500,00 terealisasi sebesar Rp. 1.742.216.704,00 atau 98 persen. b. Kegiatan peningkatan operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana persampahan, dengan jumlah dana sebesar Rp.171.440.000,00 terealisasi sebesar Rp.124.612.200,00 atau 72,69 persen. c. Kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan, dengan jumlah dana sebesar Rp.80.245.000,00 terealisasi sebesar Rp.75.365.000,00 atau 93,92 persen. d. Kegiatan monitoring dan evaluasi wilayah dan titik pantau penilaian adipura, dengan jumlah dana sebesar Rp.1.023.390.000,00 terealisasi sebesar Rp.941.808.500,00 atau 92,03 persen. e. Kegiatan Kinerja Tempat Pemrosesan Akhir(TPA) Sampah dengan jumlah dana sebesar Rp. 586.234.000,00 terealisasi sebesar Rp.546.069.320,00 atau 93,15 persen. 2.
Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) f.
Kegiatan penataan ruang terbuka hijau (RTH), dengan jumlah dana sebesar Rp.689.030.000,00 terealisasi sebesar Rp.675.394.025,00 atau 98,02 persen.
g. Kegiatan pemeliharaan ruang terbuka hijau (RTH), dengan jumlah dana sebesar Rp. 447.935.000,00 terealisasi sebesar Rp. 426.113.200,00 atau 95,13 persen. 3.
Program pemeliharaan/pengembangan sistem kelistrikan dan penerangan jalan h. Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala lampu penerangan jalan umum, dengan jumlah dana sebesar Rp. 3.694.386.400,00 terealisasi sebesar Rp. 3.371.582.489,00 atau 91,26 persen. i.
Kegiatan Pengadaan Jaringan Lampu Penerangan Jalan Umum dengan jumlah dana sebesar Rp.10.843.106.660,00 terealisasi sebesar Rp. 10.793.996.000,00 atau 99,55 persen.
4. Program pengelolaan areal pemakaman m. Kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana pemakaman, dengan jumlah dana sebesar Rp. 22.655.000,00 terealisasi sebesar Rp. 20.011.200,00 atau 92,00 persen.
47
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
Disamping program/kegiatan utama sebagaimana yang diuraikan di atas, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga melaksanakan program/kegiatan pendukung sebagai berikut:
No
Program/Kegiatan
Pagu Anggaran Katerangan
Realisasi Anggaran
% (akhir)
1
13,150,934,903 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
APBD
12,311,008,693 93.61%
2
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
4,842,191,500
APBD
4,542,277,948 93.81%
3
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
42,500,000
APBD
42,390,700 99.74%
4
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
110,200,000
APBD
107,400,000 97.46%
5
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
5,000,000
APBD
4,200,000 84.00%
6
Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
118,835,000
APBD
113,520,600 95.53%
48
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
BAB IV PENUTUP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 Dinas Kebersihan
dan
Pertamanan
Kota
Bontang
merupakan
salah
satu
bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2015. LAKIP ini disusun sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden RINomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP ini memuat informasi kinerja, yakni hasil pengolahan data capaian kinerja yang membandingkan antara realisasi capaian kinerja dengan rencana kinerja yang ada sehingga diperoleh gambaran mengenai keberhasilan/kegagalan pencapaian visi dan misi organisasi dan dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja organisasi. Berdasarkan penetapan sasaran strategis yang akan dicapai pada Tahun 2015, secara umum dapat tercapai dengan baik. Hal ini tercermin dari pencapaian indikator dari masing-masing sasaran. Dengan LAKIP Dinas Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2015 ini, diharapkan dapat memacu pelaksanaan program/kegiatan di masa-masa yang akan datang dan juga menjadi bahan evaluasi bagi pengambil keputusan dalam rangka terus meningkatkan kinerja organisasi yang pada akhirnya dapat mewujudkan visi yang telah ditetapkan.
Kepala Dinas,
Sofiansyah, S. Sos, M. Si NIP. 19600814 198303 1 024
49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bontang 2015
50