PROFIL ORGANISASI A. IDENTITAS LEMBAGA 1. Nama Lembaga 2. Jenis Lembaga 3. Kontak Person No. Hp 4. Alamat Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten Provinsi No. Telp/Fax Kode Pos Email
: Yayasan SATYAPILA : Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) : Anil Huda : 085262644401 : Jl. Lage Lilang/Jln. Terutung Pedi No. 01 Desa Raja Aceh Tenggara : Desa Raja Jln. Lage Lilang No. 01 : Babussalam : Aceh Tenggara : Aceh : 0629 7002051 : 24611 :
[email protected] [email protected]
B. AKTA NOTARIS (REGISTRASI) Notaris : Ny. Asmah Sarbaini, SH Akte No. /Tgl : 04 Tahun 1991 di Medan C. LATAR BELAKANG LEMBAGA Satyapila merupakan singkatan dari Santunan Yatim Piatu Desa Lawe Loning Aman yang merupakan salah satu lembaga social atau organisasi masyarakat yang didirikan pada tahun 1991. Lembaga ini pada awalnya berasal dari inisiatif beberapa tokoh masyarakat yang sangat peduli terhadap nasib anak yatim dan piatu (orphan) yang ada di desa Lawe Loning Aman. Seperti biasanya beberapa tokoh masyarakat selalu melakukan atau membuka ruang untuk menerima sumbangan pada bulan Ramadhan setiap tahun sehingga semua sumbangan yang ada menjelang berakhirnya Ramadhan akan dibagikan oleh Satyapila kepada yang berhak menerimanya. Untuk keberlanjutan kegiatan ini akhirnya Satyapila mengakte-notariskan lembaganya agar secara legalitas akan dianggap sebuah organisasi yang legal dan bertanggungjawab sehingga kegiatan ini masih dapat terus dilakukan hingga saat ini. Pada tahun 1999/2000 berkat kerjasama dengan Yappika Jakarta, Satyapila berhasil menyediakan lahan seluas 5 ha yang telah ditanami tanaman tahunan seperti tanaman Kemiri dan Pisang yang telah menghasilkan setiap tahunnya. Hasil inilah yang dipergunakan oleh Satyapila untuk didistribusikan kepada dampingan para anak fakir dan miskin. Pada akhirnya kepedulian ini jugalah yang mendorong Satyapila untuk melakukan diversifikasi aktifitas agar jaminan santunan bagi anak yatim dan fakir miskin yang ada dapat terus dilakukan, misalnya melalui penguatan advokasi untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah daerah terhadap kepedulian pendidikan para anak yatim dan fakir miskin tersebut untuk lebih berpihak pada masyarakat.
1
D. STRATEGI LEMBAGA d.1. Visi Visi Organisasi Satyapila adalah terwujudnya masyarakat sipil yang kuat sejahtera, demokratis dan adil secara ekonomi social dan budaya yang berperan aktif dalam memperjuangkan masyarakat marginal dan kegiatan-kegiatan pelestarian keanekaragaman hayati serta menjunjung tinggi Hak Azasi Manusia. d.2. Misi ˚ Penguatan kapasitas masyarakat melalui pengembangan sumberdaya, organisasi dan jaringan. ˚ Penguatan akses dan control masyarakat terhadap pengelolaan sumber-sumber kehidupan dan lingkungan untuk peningkatan pendapatan yang berkeadilan, demokratis dan berkelanjutan. d.3. Nilai-nilai Demokratis, Keadilan, Kesetaraan,Nonviolet, Nonpartisan dan Keswadayaan d.4. Program ˚ Pengembangan Advokasi Lingkungan ˚ Pengembangan Kapasitas Masyarakat ˚ Pengembangan Ekonomi Masyarakat ˚ Pengembangan Pendidikan Demokrasi ˚ Pemberdayaan Perempuan d.5. Pendekatan Program ˚ Pendidikan/pelatihan ˚ Seminar/Lokakarya ˚ Diskusi/Dialog ˚ Advokasi/Kampanye ˚ Bantuan Modal Usaha ˚ Pendampingan d.6. Bidang Kegiatan Utama ˚ Advokasi dan Kebijakan ˚ Penguatan advokasi dan kampanye lingkungan ˚ Penguatan kapasitas masyarakat dan organisasi masyarakat miskin pedesaan ˚ Peningkatan pendapatan masyarakat miskin pedesaan ˚Penguatan Pendidikan demokrasi masyarakat ˚ Penguatan kapasitas dan peran perempuan dalam pembangunan d.7. Sasaran Utama Program Masyarakat marginal, miskin dan rentan di pedesaan d.8. Wilayah Kerja Kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues Provinsi Aceh d.9. Bidang Hasil Pokok ˚ Terwujudnya pengelolaan SDA dan Lingkungan hidup yang berbasis masyarakat, berkeadilan demokrasi dan berkelanjutan. ˚ Meningkatnya kapasitas masyarakat dan organisasi masyarakat local dan memiliki
2
kemampuan dalam memperjuangkan hak-haknya atas pengelolaan sumber-sumber kehidupan untuk peningkatan pendapatan yang berkelanjutan. ˚ Meningkatnya pendapatan, terpenuhinya ketahanan pangan dna terhindarnya masyarakat miskin pedesaan dari kelaparan ˚ Meningkatnya pengetahuan, kemampuan dan peran serta masyarakat dalam mendorong demokratisasi ditingkat local. ˚ Meningkatnya kapasitas dan peran serta kalangan perempuan dalam pengambilan keputusan. E. STRUKTUR LEMBAGA e.1. Badan Pendiri Abu Kasim, Ismed, Buhari, Mansaruddin, M. Salim Plis, Muslim. e.2. Badan Pelaksana Direktur Eksekutif Staf Ahli (Technical Assisten) Manajer Program Manajer Keuangan Kasir Manage Kantor Database Program Officer Program Officer Program Officer Program Officer Staf Umum, secretariat Office Boy Fasilitator
: Anil Huda : Nasrulzaman : Yanto : Mahdalena : Sopia Tussifaq, S.Pd : Sri Mayasari : Afriansyah : Darmawan : Mahdeni : Heri Asmada : Faisal Kadrin Dube : Fitriani : Fatrimansyah : 20 Orang
F. KEANGGOTAAN/MITRA KERJA JARINGAN 1. Anggota Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Aceh 2. Anggota Forum LSM 3. Mitra kerja Jaringan Kerja Masyarakat Adat Aceh (JKMA) 4. Mitra Yappika Jakarta 5. Mitra TMKT PPKM Aceh 6. Mitra Aceh Development Fund 7. Mitra Lokal IOM untuk Aceh Tenggara G. PENGALAMAN LEMBAGA 1. Konservasi Lahan Kritis seluas 50 ha di Kecamatan Lawe Sigala-gala dan Kecamatan Babul Rahmah 1998-2000 (Yappika Jakarta) 2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Kredit Union Tahun 1999 di Desa Lawe Loning Aman (SATYAPILA) 3. Pemberdayaan dan Penguatan Lembaga Mukim Tahun 2001 (Forum LSM Aceh dan YRBI Banda Aceh) 4. Pendidikan Pemilih dan Pemantauan Pemilu Tahun 2004 (Yappika Jakarta) 5. Penguatan masyarakat kemukiman melalui diskusi dan aksi pada program Gema Assalam Aceh (2004) 6. Mencari Solusi Pembangunan Aceh melalui FGD oleh seluruh stakeholder di Aceh Tenggara Tahun 2004 (Y-DUA Banda Aceh dan Yappika Jakarta)
3
7. Pendampingan program Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kabupaten Aceh Tenggara (2004) 8. Voter Education and Election monitoring kerjasama Forum LSM AcehYappika Jakarta-USAID 9. Pusat informasi korban bencana Gempa dan Tsunami Aceh Tenggara (2005) 10. Membuka Posko Bersama Banjir Bandang di Aceh Tenggara (2005) (WALHI Aceh) 11. Investigasi titik-titik rawan Bencana di Kabupaten Aceh Tenggara pasca Banjir Bandang (2005) (WALHI Aceh) 12. Program Dana Fakir Miskin (DPM) di Desa Lawe Loning Aman dan Kelompok belajar se-Kabupaten Aceh Tenggara (2005) 13. Capacity Building dari Association of Community Empowerment (UNDP) Jakarta, (2005) 14. Training Pemerintah Mukim dan Geuchik BRR NAD-NIAS (2005) 15. Sustenable Livelihood dari Aceh Development Fund (ACE-UNDP) (2006) 16. Pemantauan Pilkada Damai Aceh-Jurdil Aceh, NDI (2006) 17. Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan-BRR NAD-NIAS (20062009) 18. Program Base line Survey dan SCACP di Kec. Lawe Alas SATYAPILAIOM (2007) 19. Program Monitoring Parlemen/DPRK Aceh Tenggara-BRR NAD-NIAS (2007-2009) 20. Program Pemberdayaan Ekonomi Perempuan-BRR NAD-NIAS (20072009) 21. Program Live Lihood SCACP di Kec. Lawe Alas SATYAPILA-IOM (2008) 22. Community Facilitation, Assesment, Labour Market Client Screening. SATYAPILA-IOM PIKR (2008-2009) 23. Penguatan Kapasitas Masyarakat Sipil Agara. SATYAPILA-ACSTF Banda Aceh (2008-2009) 24. Riset Kebencanaan di Aceh Tenggara, SATYAPILA-YELPED-WALHI Aceh (2008-2009) 25. Regulatori Impact Assement (RIA) Aceh Tenggara, SATYAPILA-GERAK Aceh-The Asia Foundation. (Maret-Desember 2009) 26. Program MonitoringKualitatif Pemilu 2009 Aceh Tenggara, SATYAPILAFORUM LSM Aceh-IRD (Maret-Mei 2009) H. PENGALAMAN TERKAIT Pada tahun 2004 yang lalu melalui Forum LSM Aceh-Yappika Jakarta dan USAID, SATYAPILA telah melakukan voter education di 168 desa, kampanye media (talkshow radio) serta monitoring election di seluruh Kecamatan/Desa di Kabupaten Aceh Tenggara dan Gayo Lues mulai dari pemilu legislative sampai dengan pemilu presiden putaran I dan pemilu presiden putaran II. Pada tahun 2006 melakukan pendampingan pada program Live Lihood bekerjasama dengan ADF Aceh-UNDP serta program Live Lihood bekerjasama dengan BRR NAD-NIAS 23 desa dengan jumlah penerima manfaat seluruhnya 356 KK Tahun 2008 bekerjasama dengan IOM pada program PIKR melakukan pendampingan pemuda-pemudi usia 15-35 tahun yang renan konflik, pengangguran
4
di kecamatan Lawe Alas, Lawe Sigala-gala, Kabupaten Gayo Lues yaitu dikecamatan Blangkejeren, Blangjerango dan kecamatan Debun Gelang dengan jumlah desa 104 Desa. I. KELOMPOK DAMPINGAN Kelompok masyarakat dampingan yang diorganisir.didampingi Yayasan SATYAPILA meliputi Aceh Tenggara dan Gayo Lues, dimana melakukan pendampingan 72 kelompok dampingan di 16 kecamatan, yaitu kecamatan Babussalam, Bambel, Bukit Tusam, Lawe Sigala-gala, Badar, Darul Hasanah, Semadam, Lawe Alas, babul Makmur, Babul Rahmah dan Kecamatan Lawe Bulan dengan penerima manfaat sekitar 765 KK. J. FASILITAS LEMBAGA ˚ Kantor 1 unit Kutacane Aceh Tenggara dengan status Hak Milik Lembaga ˚ Peralatan Komputer untuk mendukung kelancaran administrasi dan kegiatan, saat ini SATYAPILA memiliki 5 (lima) unit peralatan computer lengkap dengan printer dalam kondisi baik dan 2 unit laptop. ˚ Transportasi untuk mendukung kelancaran operasional kegiatan baik pada tingkat secretariat maupun lapangan, saat ini SATYAPILA memiliki 2 (dua) unit kendaraan roda dua, serta 2 (dua) unit kendaraan Roda Empat (rental) dengan kondisi baik dan dapat dioperasionalkan.
5