Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan
151Th.XV
#
Maret 2017
KELUARGA PEDULI LINGKUNGAN 44
Jadilah Bintang Terang
52
NOVERTIS
56
Pelayanan adalah Sebuah Anugrah MP Maret 2017 1
A 2017
DIALOG PILKAD
A T R A K A J N A P E PIN MASA D Dehon Rg. 308
PEMSIaMbtu, 21 Januari 2017 • Gd. Leo
Bersama: Yunarto Wijaya, Trias di, Kuncahyono, J. Kristia dan Harry Tjhan.
2 MP Maret 2017
KERLING
Pemimpin
Triasputro
Sekretaris Redaksi & Traffic
Prima Pasaribu Creative Design
Donald Saluling, Lucia Asri Ayu Heryanto, Elisaberth Putri Redaksi
Adiya W. S, Kornelius Jemada, Felicia N, Veronica Putri Larosa, Saverinus, Ignatia Astrid D. F, Dian Wiardi, Stevanus Putro, Stella Maris M.P, Maria, A. Setyo Listiantyo, Susan Joezar, Yenny Lukita, Christina Deasy Levita, Bastian Utama Facebook
[email protected] Artikel/peliputan
[email protected], (+62818-08030381)
Donasi Kasir Paroki (021- 7512669) No rekening PGDP PAROKI/GRJ ST. STEFANUS : BCA 071.3021.994 Marketing/Iklan Donald Saluling, Elly Oetomo
(+62812-94053016)
Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial Ketua Dewan Paroki Antonius Sumardi, SCJ Pendamping KOMSOS Marcelino Iwan Goenadi Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso Bendahara Dian Wiardi Pemimpin Umum / Usaha Donald Saluling Web Page www.st-stefanus.or.id Email
[email protected] twitter @ParokiStefanus Redaktur Sukiahwati H Administrator Patricia Utaminingtyas, Rian,
Benny Arvian
Warta Paroki Christina D. L, Yohanes Ledo Mading/Akrilik Kornelius Jemada
M
ENGEMBALIKAN INDAHNYA ALAM RAYA, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pada musim hujan yang mulai menunjukkan taringnya, kita tertegun melihat banjir yang kembali datang. Terlepas dari urusan pemerintah dalam penanganan banjir, musibah ini adalah peran tanggung jawab kita. Mengapa? Karena kita diciptakan Tuhan untuk melestarikan lingkungan dan memanfaatkan alam sebagai rumah tempat tinggal yang nyaman. MP, tidak hanya sebagai media komunikasi gereja yang melulu berbicara soal spiritualitas dan rohani. MP adalah media komunikasi yang juga menyuarakan kepeduliaannya kepada Bumi dan ciptaan Tuhan. Sejak satu tahun yang lalu, ketika terbit edisi 143 Juli 2016 “Aku dan Duniaku” melalui liputan Hari Pangan Sedunia bahkan sudah seringkali di tiga tahun terakhir ini melalui dekorasi Natal di Gereja St. Stefanus, kampanye kepeduliaan lingkungan tidak pernah luput dari program paroki. Kami pun akan selalu menerapkan edisi peduli lingkungan dari tahun ke tahun. Pada kesempatan ini kami menempatkan tema itu di dalam keluarga. Keluarga sebagai fundamental yang utama dalam menyokong kehidupan, mengajarkan sebuah pendidikan kepekaan lingkungan yang hakiki. Kita akan melihat, bagaimana kemudian aspek lingkungan hidup malahan membentuk karakter pribadi yang bertanggung jawab bahkan disiplin sejak dini. Semoga menjadi keluarga hijau di tengah masyarakat benar-benar terwujud.PUT MP Maret 2017 3
40
IGNASIUS SUSIADI
Daftar Isi 2.
Dialog Pilkada 2017 “Pemimpin Masa Depan Jakarta”
3.
Kerling
4.
Daftar Isi
SEPUTAR PAROKI 6. Doa Lahir dari Iman 8. Together in Novelty 10. PDKK Pagi - Natal & Tahun Baru di Panti Werdha - MIsa Syukur & Adorasi 12. Misa Anak 13. Donor Darah
11
Kali ini PDKK pagi, melakukan perayaan MIsa syukur diikuti dengan Adorasi yang dipimpim oleh Pastor Felix Supranto, SSCC.
16.
WKRI - Jangan Bersikap Apatis & Antipati Decoupage Under Glass
18.
Natal Lingkungan Sta. Theresia
20.
Pesta Nama Santo Pelindung Lingkungan St. Timotius
22.
Ramah Tamah Wilayah XII
ORBITAN UTAMA 24.
Menjadi Keluarga Hijau
PESONA SABDA 30.
Bagaimana Cara Merawat Ciptaan Tuhan
MENURUT MEREKA 36.
15
WKRI merayakan kegiatan Natal yang meriah pada hari Sabtu 27 Januari 2017. Kegiatan ini dibarengi dengan Aksi Sosial untuk PAnti Asuhan bakti Luhur
4 MP Maret 2017
Apa Makna Puasa Bagimu?
PROFIL Sang Arsitek Kota “Tanpa Sampah”
.38
KESEHATAN Mengenal Penyakit Kusta
.46
PENDIDIKAN Mengapa Perlu ada Seni Teater
.49
ORBITAN LEPAS Pengunduran Diri Seorang Uskup
13
Donor darah secara rutin dilaksanakan oleh PSE, bertempat di Gd. Leo Dehon Lt. II
.54
POTRET GEREJA
Rapat Dewan Paroki Pleno
.58
TUNAS STEFANUS Prestasi dan Semangatnya
.60
Mewarnai - Nabi Nuh
.61
Dana Paroki - Ongkos Cetak
.62
RALAT 1. Edisi #149 / Th XV - JANUARI 2017. Pada halaman 37 Seputar Paroki Wilayah XII seharusnya kegiatan dari Lingkungan St. Bernardus dengan isi Berita sebagai berikut : Tanggal 13 Desember 2016, ada sekitar 28 orang yang hadir dari Pk. 19.00 21.00, mengikuti KKS Adven yang dipimpin oleh Pastor Robby Wowor. 2. Edisi #150 / Th XV seharusnya tertulis edisi FEBRUARI 2017 bukan Edisi Januari 2017 Agar kesalahan tersebut, menjadi perhatian kami untuk diperbaiki. Terima kasih atas kontribusi dan perhatiannya.
59
Sebagai kelanjutan dari Rapat Dewan Paroki Pleno (DPP) sebelumnya di Cisarua, kali ini DPP, membahas kegiatan-kegiatan yang sinergi antar seksi.
TEMA EDISI
152Th.XV
#
April 2017
MAKIN ADIL & BERADAB Kami menunggu kontribusi anda dalam bentuk liputan kegiatan, lingkungan, wilayah, komunitas, kesaksian atau bahkan artikel bebas ke alamat redaksi kami di
[email protected].
MP Maret 2017 5
SEPUTAR PAROKI
P
Doa Lahir dari Iman
ada Jumat, 10 Februari 2017 yang lalu, Paroki St. Stefanus, Cilandak, memperingati “Hari Orang Sakit Sedunia” atau HOSS. Banyak orang yang memperingati HOSS ini sebagai ungkapan kepedulian kepada sesama di sekitar kita baik saudara, teman atau kerabat yang mengalami sakit. Selain itu mengingatkan semua orang beriman untuk berdoa secara khusyuk dan tulus bagi mereka yang sedang sakit. Rasa kepedulian itu diwujudnyatakan melalui caranya masing masing.
Dengan berkunjung ke rumah sakit misalnya, secara langsung kita bisa memberikan semangat atau support dengan ‘sentuhan bahasa verbal’. Selain itu dengan berdoa, berdonasi, dan berbagi kasih dengan mereka yang sedang mengalami sakit. Karena mereka yang mengalami sakit ini sangat butuh penghiburan kasih dari kita yang masih sehat ini. Acara misa ini dilanjutkan dengan peletakan Sakramen Maha Kudus, serta pengurapan orang sakit khusus bagi saudara/i yang 1
6 MP Maret 2017
sakit. Misa ini diselenggarakan secara konselebran oleh Pastur Antonius Sumardi, SCJ bersama Pastur Hieronimus Sridanto Aribowo, Pr. sebagai pastur tamu. Dalam khotbahnya, Pastur Mardi menekankan akan pentingnya kita berdoa untuk sesama kita baik yang sedang mengalami sakit dan yang tidak mengalami, seperti yang ditekankan oleh Paus Fransiskus, kita harus saling mendoakan sesama kita terlebih mereka yang sakit. Namun, Ia menekankan, bahwa pada saat berdoa, haruslah dengan iman yang teguh dan keyakinan yang kuat kepada Tuhan. Sebab St.Paulus berkata: ”Doa yang lahir dari iman akan melahirkan kesembuhan”.
2
5
7
Keterangan foto: 1-3. Suasana misa yang berjalan khidmat, 4-5. Para umat dan orang sakit yang menghadiri misa, 6. Pastur Mardi dan Pastur Hieronimus memimpin misa secara konselebran, 7. Koor PDKK, 8-9. Setelah misa, umat bersantap bubur bersama. 3
8
4
9 6
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Paroki St.Stefanus. Acara ini terselenggara oleh lintas Organisasi Katolik St.Stefanus. Tidak hanya acara ini, adapula kegiatan lain yang dilakukan sebagai bentuk nyata kepedulian sekaligus untuk memperingati HOSS, seperti kunjungang ke penjara, ke rumah sakit, dan masih banyak lagi. Kesan dan harapan dari panitia acara agar disetiap tahunnya, kegiatan ini terus dijalankan dan lebih banyak lagi kesembuhan yang terjadi karena niat serta doa yang lahir dari hati yang tegar dan percaya, mukjizat akan terjadi Akhir dari kebersamaan ini ditutup dengan menikmati bubur ayam yang sudah disiapkan oleh panitia sebagai suatu bentuk kebersamaan yang akrab bersama mereka yang sedang dalam kondisi yang kurang sehat atau sakit. KO MP Maret 2017 7
SEPUTAR PAROKI
Imelda Christmas Party:
Together in Novelty Ratna Widodo
S
ore itu, dalam sukacita kami mempersiapkan dan menjalani Pesta Natal Sel Beata Imelda yang merupakan kelompok sel bagian dari Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) Muda Mudi Distrik Jakarta. KTM adalah komunitas awam Katolik yang dibentuk oleh Pastor Yohanes Indrakusuma, CSE. Bentuk kegiatan paling mendasar yaitu pertemuan kelompok kecil (biasa disebut kelompok sel) dalam pujian, sharing iman, dan doa bersama. Tepatnya Sabtu 7 Januari 2017 di Warung d’Pitiq, salah satu kafe dibilangan Ampera, Jakarta Selatan, kami kompak menyusun, menghias mulai dari dekorasi, lagu hingga
8 MP Maret 2017
souvenir Natal, agar pesan tema natal Together in Novelty tersampaikan. Acara ini bukan sekadar Pesta Natal, tapi juga mengajak pesertanya untuk menyadari, dalam Katolik bersama kita terlahir baru. Together In Novelty dimulai pukul 17.00 WIB dengan permainan seru. Memperebutkan hadiah menjadi momen keakraban kami. Tidak sedikit teman baru, larut dalam rasa pertemanan yang seakan sudah lama eratterjalin. Kami saling lempar lelucon dan tidak segan melanggar peraturan permainan, hingga menambah sukacita. KEBARUAN BERSAMA Memasuki sesi pujian dan penyembahan, peserta diajak
merenungkan pertanyaan singkat yang tanpa disadari selalu hadir dalam hidup setiap tahunnya, yaitu apa makna Natal dan artinya untukku? Teman kami, Aileen dan Cia mulai membahas tema tersebut. Bagi mereka, kelahiran Yesus Sang Juru Selamat menjadi tanda penerimaan kasih Allah untuk menjadi manusia baru, dan membawa terang bagi sesama. Kasih bukan hanya sekadar menolong ataupun berbagi, tapi juga membagikan kasih dan perdamaian pada orang lain. Tak ketinggalan, dalam sharing singkatnya, Pastor Lilo sebagai pendamping mudika Katolik Paroki St. Stefanus, mengingatkan kembali bahwa sejatinya seorang manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. Tubuh dengan kelima indera dan kebutuhan duniawi. Jiwa dengan kebutuhan psikisnya, serta Roh yang erat
kaitannya dengan Sang Pencipta yang mempunyai hubungan secara vertikal. “Maka, ketika roh itu meninggalkan tubuh sering disebut Roh Itu Pulang, RIP,” tambah Pastor Lilo dengan kelakar khasnya. Menurut beliau hadirnya komunitas seperti KTM, mampu menjawab lengkap kebutuhan ketiga bagian tersebut, dan tempat berkembang sebagai pribadi baru. Acara malam itu ditutup dengan makan malam bersama di mana sebagian lainnya bermain musik dan bernyanyi. Acara tukar kado menambah keceriaan kami malam itu. MP
MP Maret 2017 9
PDKK PAGI
u r a B n u h a T & l Nata a h d r e W i t n a P i d I
Suasana Perayaan Na tal dan Tahun Baru 2017 di Panti Wer dh a Bina Bhakti, Babakan-Serpong, ta ng ga l 10 Januari 2017 & Panti Werdha Melania, Rempoa, tanggal 17 Januari 20 17.
III 10 MP Maret 2017
II
Misa Syukur & Adorasi
ukur dan engadakan Misa Sy m i ag -P us an ef St . .00 WIB PDKK St Januari 2017, Jam 10 25 bu Ra ri ha da Adorasi pa us, Cilandak. on Paroki St. Stefan di Gedung Leo Deh iri misa ini dengan 160 umat menghad ri da h bi le ak ny ba Se Pemulihan. Misa Penyembuhan dan k tu un n pa ra ha ng pranto, SSCC. penuh pe oleh Romo Felix Su n pi m pi di i in i as dan Ador
MP Maret 2017 11
r e n io is M g n a t in B Berseri & Berbagi MISA ANAK-anak dipimpin oleh pastur Lilo Minggu 22 januari 2017
12 MP Maret 2017
Ambil darahnya dikit aja ya, mas? Belum kok, Om. Ini baru di ukur tekanan darahnya. Santai ya.
Donor Darah
Minggu, 5 Februa ri 2017 Gd. Leo Dehon Lt . 2 • Gereja St. Stef anus, Cilandak
... dikit sih
Belum disuntik aja uda sakit ...
Sie PSE
Sakit, mba?
MP Maret 2017 13
SEPUTAR PAROKI
S
uasana siang itu menjadi tak biasa, di mana usia bukan menjadi penghalang gerak tubuh untuk beraktivitas layaknya orang muda. Sabtu 27 Januari 2017, Organisasi Wanita Katolik Republik Indonesia atau WKRI Cabang St. Stefanus merayakan Natal besama, di Gedung Leo Dehon, Cilandak. Acara ini secara rutin dilakukan setiap tahun sebagai suatu bentuk ungkapan rasa syukur atas kebersamaan dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Tema acara Natal tahun ini diambil berlandaskan Injil Lukas 2:11 ‘Hari telah lahir bagimu Juru Selamat Kristus Tuhan, di Kota Daud’ dan terbuka. Mengapa dikatakan terbuka? Karena acara 14 MP Maret 2017
tersebut dihadiri oleh cabang dari ranting lainnya. Kurang lebih terdapat delapan ranting yang ikut serta dalam acara itu, diantaranya Ranting Maria Margareta, Ranting Maria Salvi, Ranting Theresia, Ranting Katharina, Ranting Yohanes Maria Vianney, Ranting Sta. Agatha, Ranting Sta. Elisabeth, Ranting Sta. Sisilia, serta dihadiri juga oleh beberapa mantan ketua pengurus dari masing-masing cabang. Acara ini didampingi Pastor Susilo, SCJ. Ia memberi pesan pada WKRI dalam homilinya. Ia menekankan beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, seorang WKRI tidak boleh
bersikap apatis, antipati dan wajib simpati dalam kehidupan, baik di lingkungan gereja, masyarakat, keluarga dan di mana saja berada. Ia menjelaskan mengapa WKRI tidak boleh bersikap seperti itu. Kata pria yang akrab disapa Pastor Lilo itu, Yesus adalah gambaran hidup setiap umat Kristiani yang tidak pernah bersikap apatis atau memiliki rasa antusiame terhadap sesama. Ia juga tidak memiliki rasa antipati yaitu rasa yang dimiliki dan bersifat menentang atau tidak suka akan suatu hal. Yesus selain memiliki rasa simpati, Dia juga bersikap empati yang tidak hanya memiliki rasa iba. Dia terlibat didalamnya yaitu membantu dalam
menyelesaikan suatu sebuah perkara. Kedua, sikap rendah hati atau pasrah dan taat pada perintah Tuhan. Tidak hanya mencontoh, namun sikap kerendahan hati dalam menerima dan melakukan sesuatu yang diharapkan sesuai dengan kehendakNya. Terkadang kita melakukan suatu kegiatan hanya melihat dari tugasnya saja, namun kesadaran diri dalam melakukannya belum maksimal. Semoga tidak hanya WKRI, tapi kepada kita semuanya, sikap kesadaran dalam melihat suatu hal sebagai kegiatan untuk melayani sesama. Demikian diungkapkan Pastor Lilo. KO MP Maret 2017 15
menggun
ting
SEPUTAR PAROKI nai
mewar
n
penempela
mengerin
gkan
Berkreasi Dengan
GEs OURIPSt.A DEsaC Stefanu ma WK Ber
D
ecoupage berasal dari bahasa Perancis ‘decouper’ yang berarti memotong. Kegiatan itu merupakan kerajinan atau bent uk seni yang memerlukan potongan-potongan bahan, biasanya berupa kertas yang ditempel pada objek dan kemudian dilapisi dengan varnish atau pelitur. Dengan decoupage, segala macam benda dapat didekorasi sesuai keinginan Anda. Nah terkait seni menghias itu, Bidang Pendidika n Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) St. Stefanus kembali men ggelar kegiatan kreatif decoupage on glass, Minggu, 27 Januari 2017. Kali ini, WKR I St. Stefanus mengajarkan seni menghias pada barang pecah belah, seperti piring dan gelas yang ada di dalam rumah, mulai dari vas bunga hingga furniture berukuran besar lainnya. Namun, waktu yang terbatas untuk mempelaj ari decoupage, peserta difokuskan pada menghias piring dan gelas saja. Dengan mengeluarkan biaya Rp125 ribu per orang, para peserta suda h tinggal membawa diri saja. Ya, semua kebutuhan untuk belajar decoupag e on glass sudah disiapkan oleh panitia.
Dalam kesempatan ini, ilmu seni tersebut ditra nsfer langsung oleh Aloysia Maria Yunianti yang juga Ketua WKRI St. Stefa nus. Kegiatan yang digelar 16 MP Maret 2017
ma
kerja sa
mew
arnai
panitia
siap asi transform
pamer karya
al 15 orang. get peserta maksim tar an ng de , um um untuk menjelaskan, berkala itu dibuka rab disapa Wies itu ak ng ya sia oy Al , s itu Oh Ya ng menerima kursu Sedikit pesertanya? tasi, agar mereka ya ba akhir. di ga aja ng ng hi se al rta aw se jumlah pe osesnya dari pr rti ge en m n da ti i giku ga ikut mendamping bisa lebih fokus men sung tim pengajar ju ng ri rla da be at s lih rsu ter ku n a pu Oya, selam lama kursus se ri da rta se pe ri s da lasan dari tim para peserta. Antusia endengarkan penje m lam da s, riu se a yang wajah-wajah merek ra peserta dapat pengajar. sung, hasil karya pa ng rla be s rsu ku jam ya kegiatan Selama sekitar dua apkan, dengan adan ar gh en m ies W . rta pese luangnya, di bawa pulang oleh pat mengisi waktu da rta se pe ra pa i, ias in yang dimiliki, kursus seni mengh ngan keterampilan de , itu n lai Se e. ag coup alnya. Bila sudah dengan membuat de silan dengan menju ha ng pe n ha ba tam jadi pakai, dapat decoupage bisa men pecah belah tak ter ng ra ba lah m ju se i, lan in rti baru. MRY memiliki keterampi a bisa disulap sepe lam ng ra ba , di Ja e. upag dijadikan objek deco MP Maret 2017 17
SEPUTAR PAROKI
Wilayah II YUSTINUS
Dewi
D
engan bertemakan “Kebersamaan dan Mewujudkan Bela Rasa dengan Sesama” Lingkungan Sta. Theresia mengadakan acara Natal Lingkungan pada hari Sabtu, 28 Januari 2017. Acara Natal tersebut diisi dengan kunjungan ke Panti Asuhan Bakti Luhur Lebak Bulus dan makan bersama di Bandar Jakarta Bay Walk Pluit. Kegiatan ini dihadiri 45 orang warga lingkungan. Acara dimulai pada Pukul 08.00 dan diawali dengan doa bersama. 18 MP Maret 2017
Secara beriringan sebanyak 8 kendaraan berangkat bersama. Sesampainya di Panti Asuhan Bakti Luhur, anak-anak panti Asuhan menyambut dengan bernyanyi. Selanjutnya, diteruskan dengan doa bersama, kata sambutan dan perkenalan dari Y. Nawangwulan sebagai ketua lingkungan. Sambutan kedua disampaikan oleh Suster Sisca sebagai kepala Panti Asuhan Bakti Luhur Lebak Bulus. Kemudian penyerahan donasi dari Lingkungan Sta. Theresia
berupa : dana, makanan kecil dan bingkisan untuk anak-anak, dan beberapa barangckeperluan sehari-hari. Semua sumbangan ini diperoleh dan dikumpulkan dari warga lingkungan yang hadir maupun yang tidak bisa hadir. Setelah itu acara diteruskan dengan penampilan anak-anak panti dan ramah tamah. Selesai acara dari Panti Asuhan, kemudian warga melanjutkan perjalanan menuju Bay Walk Pluit untuk makan siang bersama di Bandar Jakarta. Menu yang dihidangkan adalah sea food. Suasana santai dan persudaraan, bisa saling mengenal, bercanda dengan saudara selingkungan menghiasi acara makan bersama ini. Dalam acara makan bersama ini ada pembagian door prize untuk yang hadir . Terdapat 9 door prize yang dibagikan untuk warga lingkungan. Sekitar Pukul 14.00 acara selesai, dan kembali ke rumah.MP
MP Maret 2017 19
SEPUTAR PAROKI 1
Wilayah VIII HIERONIMUS
H
SANTO PELINDUNG
LINGKUNGAN ST. TIMOTIUS
ari Sabtu, 28 Januari 2017, Lingkungan St. Timotius mengadakan acara pesta nama santo pelindung, yang diselenggarakan di aula SD Charitas Pondok Labu. Selain untuk memperingati santo pelindung lingkungan, pada hari itu juga bersamaan dengan perayaan tahun baru Imlek. Maka untuk mendukung suasana menjadi meriah, dipasanglah beberapa lampion berwarna merah dan warga Lingkungan pun memakai pakaianpakaian berwarna merah. Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB dan warga yang hadir selain dari Lingkungan Timotius turut pula para undangan yaitu Koordinator Wilayah VIII, A. Ivakdalam, Ketua Lingkungan Sta.
20 MP Maret 2017
Veronica, Agustinus Maryana, dari St. Paulus, Suwardi serta perwakilan dari Dewan Paroki Harian, Antonius Suyoto, tidak ketinggalan juga Suster Charitas yang turut hadir mengikuti acara ini. Acara pesta nama ini diawali dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Pastor Joko Susilo, SCJ dengan tema “Dengan Semangat Spiritualitas Santo Timotius Kita Melangkah di Tahun 2017”. Dalam misa kudus ini, Pastor Lilo bercerita tentang perjalanan St. Timotius dan semangat spiritulitasnya, agar menjadi contoh bagi umatnya. Setelah misa selesai, acara dilanjutkan dengan berbagai hiburan diantaranya doorprize, persembahan lagu dari anak-anak St Timotius, organ tunggal dan drama
klasikal bertemakan suasana Imlek. Sebelum acara hiburan, tentu didahului dengan kata sambutan dari Ketua Panitia, Marwoto kemudian ada pemotongan nasi tumpeng sebagai simbolis pesta nama Lingkungan St. Timotius dan pemotongan kue ulang tahun, karena ada warga Lingkungan yang tepat pada hari itu juga berulang tahun, yaitu Edmi dan pemberian kenang-kenangan untuk peserta Komuni Pertama tahun 2016. Acara berlangsung sangat meriah, terutama pada saat acara drama klasikal bertemakan Imlek
yang diperankan oleh bapak-ibu warga Lingkungan St. Timotius,. Melalui busana dan penampilan bergaya dan berbahasa ala Tiongkok yang menarik perhatian penonton, drama tersebut berhasil menumbuhkan suasana penuh lucu dan meriah. Setelah dihibur dengan canda tawa drama klasikal, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di area yang sudah disediakan. selanjutnya acara ditutup dengan pembagian bingkisan anak-anak.TYO 4
2 3
1 Tiup Lilin Ultah. 2 Hiburan menyanyi. 3 Sambutan Ketua Panitia Marwoto. 4 Hiburan Seni 5 Pembagian bingkisan. 6 Hiburan Drama.
MP Maret 2017 21
SEPUTAR SEPUTAR PAROKI PAROKI
Soeyanto
Wilayah XII FRANSISKUS ASISI
J
umat, 17 Februari 2017 Pk. 19.00 s/d 21.00 WIB bertempat di rumah Hida, Jl. Alam Permai XI/9 Blok PY 21 dilaksanakan acara ramah tamah, beserta dengan perkenalan pengurus lingkungan dari St. Bernardus, St. Dionisius, dan St. Elias. Acara ini dihadiri oleh warga Wilayah XII kurang lebih sekitar 54 orang. Acara ini dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan dalam kunjungan DPH ke masing-masing
22 MP Maret 2017
lingkungan di Wilayah XII. Selain itu pengurus lingkungan, menghimbau warga agar berperan aktif dalam prodiakon, lektor/tris, koor, PPA dan kegiatan lainnya. Kemudian nantinya masuk dalam program akan ada kegiatan Ziarek. Kegiatan ini dilanjutkan dengan makan malam bersama dengan menu Lontong cap go me, puding, kacang, es campur, aqua, buah jeruk, dan menu lainnya.MP
Peony Kids’ Centre is a one-stop Diagnostic Learning Support & Specialised Intervention Centre for children with special developmental needs in terms of their learning abilities, behaviour, social communication and emotional skills. Our intervention programme is structured and specially designed to cater to every aspect of a child’s needs.
Speech therapy
Play therapy
Counselling
Occupational therapy
Other services
Gedung Budhi Lestari
Jl. Sultan Iskandar Muda No 1 RT 009/ RW 01 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan Kecamatan Jakarta Selatan Mon-Fri : 9.00-18.00 I Sat : 9.00-15.00 021 722 6047 (ext 108) I 021 7279 7833 (ext 108) 021 7279 8071 (ext 108) I 0812 863 5725 email :
[email protected] www.peonykidscentre.com
play therapy room
sensory integration room
sensory integration room
MP Maret 2017 23
ORBITAN UTAMA
I
JAD N E M
KELUARGA HIJAU (GREEN FAMILY)
Oleh: Al. Andang L. Binawan (Pegiat Lingkungan Hidup)
Dalam sepuluh tahun terakhir, khususnya setelah Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Perubahan Iklim di Bali, Desember 2007, issue tentang gaya hidup hijau (green life style) makin marak. Perhatikan, sekarang ini bukan hanya aktivis lingkungan yang bicara tentang hal itu, tetapi juga banyak artis dan selebritas. Perhatikan juga bahwa makin banyak perusahaan, melalui iklan-iklan mereka yang mengklaim diri sebagai perusahaan yang ramah lingkungan (eco-friendly), atau setidaknya produk mereka adalah produk ramah lingkungan.
24 MP Maret 2017
P
emerintah Indonesia, sejak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sebagai salah satu kepala negara yang mempunyai komitmen kuat pada issue hijau, mencoba terus mendorong kepedulian ini. Kalau pada pada bulan Juni 2012 yang lalu presiden SBY ikut berpidato dalam Earth Summit di Rio Janerio, Brazil, tentang pentingnya ekonomi hijau, sangat jelas dapat terbaca bahwa hal itu adalah bagian komitmennya untuk mendorong kepedulian pada lingkungan hidup. Maraknya issue hijau atau kepedulian pada lingkungan hidup di negeri ini, cukup menarik, meski masih harus didalami apakah masih di permukaan, alias sekedar iklan. Memang sudah ada lembaga sertifikasi, tetapi belum bisa menjangkau banyak hal. Lepas dari masalah itu, yang menarik adalah bahwa banyak orang, perusahaan dan lembaga sudah merasa ‘berdosa’ jika tidak mengusung issue hijau atau jika dikatakan tidak ramah lingkungan. Artinya, kesadaran kepedulian pada lingkungan hidup itu sudah mulai muncul, meski memang harus didorong lebih jauh lagi supaya bisa mengubah kebijakan pemerintah, mengubah struktur masyarakat, khususnya ekonomi dan sosial, serta akhirnya mengubah perilaku masing-masing pribadi masyarakat. Sebelum sampai pada apa yang bisa dibuat dalam keluarga untuk mendorong perilaku, perlu diingat lebih dahulu bahwa kepedulian pada lingkungan hidup untuk
warga dunia terhitung agak lambat. Ditetapkannya tanggal 5 Juni sebagai “Hari Lingkungan Hidup Sedunia” terkait dengan konferensi PBB tentang lingkungan hidup di Stockholm, Swedia yang berlangsung 5-16 Juni 1972. Disadari waktu itu bahwa kondisi lingkungan hidup di bumi makin rusak dan makin kurang mendukung kehidupan yang lebih baik. Didasari keprihatinan itu, salah satu hasil penting adalah Deklarasi Stockholm, yang intinya adalah niat dan tekad negaranegara di dunia ini memperhatikan lingkungan hidupnya, bukan hanya demi kebaikan masyarakat sekarang ini, melainkan juga untuk generasi yang akan datang. Meski bisa dikatakan terlambat, sejak itu giliran kepedulian pada lingkungan hidup pelan-pelan menggelinding makin besar, meski di lain pihak kerusakan lingkungan hidup masih saja terjadi. Dalam konteks keprihatinan itulah, yang harus bertanggung jawab bukan hanya pemerintah dan lembaga-lembaga bisnis, tetapi juga warga masyarakat, dengan keluarga sebagai basis intinya. Memang benar bahwa dalam analisis sosiologis kerusakan lingkungan banyak disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang tidak tepat. Hal ini juga didorong oleh segala macam ‘ketamakan’ lembaga bisnis yang mau mencari untuk sebanyakbanyaknya tanpa berpikir panjang. Meski begitu, ketidakpedulian masyarakat yang tercermin dalam perilaku masing-masing orang, juga MP Maret 2017 25
CIRI-CIRI KELUARGA HIJAU • Tanaman di halaman (meski mungkin tidak banyak, atau di pot-pot) cukup subur • Saluran air dan got di depan rumah tidak mampet • Ada resapan air yang mencukupi, meski mungkin hanya lubang resapan biopori, tetapi tentu lebih baik jika halamannya cukup luas dibuat sumur resapan • Pendingin ruangan (AC) dipakai seminimal mungkin, karena arsitektur rumahnya mengakomodasi sebanyak mungkin aliran udara dari luar • AC, lampu, kulkas, peralatan dapur dan juga peralatan elektronik lain dipilih yang lebih hemat energi • Furniture yang dipilih bukan dari kayu ‘spanyol’ (separuh nyolong) alias kayu illegal • Aksesoris atau hiasan rumah itu juga mengakomodasi bahan daur ulang • Di dapur disediakan tempat sampah terpilah, minimal dua: organik dan anorganik, syukur-syukur lebih • Jika mungkin ada komposter untuk mengelola sampah organik • Ada komunikasi dengan petugas sampah atau pemulung dalam mengelola sampah anorganik • Meminimalkan belanja makanan kemasan, karena kemasannya kebanyakan plastik yang tidak bisa didaur ulang • Tamu tidak disuguhi minuman kemasan, melainkan minuman dalam gelas atau cangkir
26 MP Maret 2017
ikut berperan dalam kerusakan lingkungan itu. Jika kemudian dalam upaya memperbaiki lingkungan itu, pemerintah mewujudkan kepedulian itu dengan kebijakankebijakannya, lembaga-lembaga bisnis dengan mengatur produknya, warga masyarakat mewujudkan kepedulian itu dalam perilakunya atau kebiasaankebiasaan sosialnya atau juga gaya hidupnya. Di sinilah keluarga memegang peran penting karena baik perilaku, kebiasaan-kebiasaan sosial maupun gaya hidup dibentuk melalui pendidikan dalam keluarga. Yang dimaksud dengan pendidikan disini bukan hanya pendidikan untuk anak-anak, tetapi seluruh penghuninya, baik itu suami, isteri, maupun semua pekerja yang ada di rumah itu. Dalam upaya mengumpulkan niat bersama itu, antara lain dibuatlah hari-hari peringatan lingkungan hidup, misalnya 21 Februari sebagai “Hari Peduli Sampah Nasional”, 23 Maret “Hari Air, lalu ada juga earth hour (mematikan lampu selama satu jam pada jam 20.30-21.30 setiap Sabtu, minggu ketiga bulan Maret), 22 April “Hari Bumi”, 22 Mei “Hari Keanekaragaman Hayati, 5 Juni “Hari Lingkungan Hidup Sedunia”, 27 Juli “Hari Sungai”, 16 September “Hari Ozon, 16 Oktober “Hari Pangan”, dan 21 November “Hari Pohon”. Selain itu, ada juga 4 Oktober “Hari Binatang”, dan baik diketahui bahwa 4 Oktober dijadikan “Hari
Binatang” karena bertepatan dengan pesta St. Fransiskus Assisi yang dikenal sebagai penyayang binatang, dan dalam Gereja Katolik dijadikan Santo Pelindung Lingkungan Hidup. Hari-hari peringatan ini dibuat agar kita bisa ingat dan kemudian bisa saling berkomunikasi serta bekerja sama, sehingga kepedulian kita pada lingkungan hidup bisa makin bertumbuh. Sebelum lebih jauh, upaya bersama itu lebih bagus jika dimulai dengan upaya lokal. Dalam konteks Jakarta, perlulah perhatian difokuskan juga dalam permasalahan di Jakarta, meski dalam beberapa hal tidak bisa dilepaskan dari masalah global, seperti misalnya dalam masalah pemanasan global dan perubahan iklim. Untuk masalah lokal, di Jakarta ada tiga masalah mendesak, yaitu polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. Polusi udara terjadi terutama karena jumlah kendaraan bermotor yang tidak terkontrol. Menurut data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, sampai tahun 2014 ada 13 juta sepeda motor dan sekitar 4,5 juta mobil di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Polusi udara tentunya juga disebabkan oleh polusi dari pabrik-pabrik di sekitar Jakarta. Untuk polusi air tanah, hal itu tidak hanya terjadi oleh bakteri e-coli dari septic tank yang tidak terkelola baik, tetapi juga oleh intrusi air laut yang makin meluas karena penyedotan air tanah secara berlebihan. Polusi air ini pun makin tampak jelas MP Maret 2017 27
GAYA HIDUP KELUARGA HIJAU
dengan kotornya sungai-sungai di Jakarta oleh sampah, khususnya sampah plastik dan styrofoam. Sampah plastik dan styrofoam itu pula yang menjadi sumber polusi tanah karena plastik dan styrofoam membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa hancur. Perlu diketahui bahwa dari 8000 ton sampah yang dihasilkan penduduk Jakarta setiap harinya, kira-kira1000 ton adalah sampah plastik dan styrofoam. Untuk itulah menjadi penting bahwa keluarga-keluarga, terutama
28 MP Maret 2017
keluarga muda, yang notabene masih lebih mudah berubah, mewujudkan diri menjadi keluarga hijau (green family). Keluarga hijau yang dimaksud di sini tentu bukan hanya keluarga yang rumah dan pagarnya dicat hijau, atau yang banyak tanamannya saja. Lebih dari itu. Sebutan keluarga hijau ini, seperti telah disebut di atas, mencakup perilaku atau kebiasaankebiasaan yang ada di rumah itu dan juga diwujudkan dalam kebiasaannya di tengah masyarakat,
• Untuk makanan, lebih memilih makanan dan bahan lokal, termasuk buah-buahan; dan bahkan lebih memilih yang segar, bukan yang olahan pabrik • Tidak terlalu sering membeli pakaian, sepatu, juga tas • Memakai tissue dan plastik secara terbatas, juga waktu berbelanja • Masing-masing anggota keluarga bisa menaruh dan memilah sampah pada tempat yang telah disediakan, atau bahkan lebih baik mempunyai tempat pembuatan kompos kecil di belakang • Tidak terlalu sering membelikan mainan untuk anak-anak, dan bahkan mengajari anak-anak memakai mainan daur-ulang • Memakai air sehemat mungkin atau seperlunya, termasuk mengontrol kran air dengan baik supaya tidak banyak air terbuang • Memakai kendaraan bermotor seperlunya, dan jika mungkin lebih memilih memakai sepeda atau berjalan kaki
sebagai cerminan gaya hidup semaksimal mungkin, dalam jangka hijau keluarga itu. Artinya, gaya panjang jatuhnya pasti akan lebih hidup hijau tercermin dari perilaku murah. maupun dari struktur maupun Akhirnya, perlu ditegaskan bahan rumah yang ditinggalinya. sekali lagi, keluarga muda akan Dengan kata lain, keluarga hijau lebih bisa mewujudkannya adalah keluarga yang mempunyai daripada keluarga ‘bukan muda’ wawasan kepedulian pada karena kebiasaan dan gaya hidup lingkungan hidup secara kurang memang tidak begitu mudah lebih menyeluruh, yang kemudian diubah. Sehubungan dengan hal dijelmakan dalam kebiasaan dan ini, ada satu catatan akhir: untuk perilaku anggota mewujudkan Keluarga hijau adalah keluarga itu, baik keluarga hijau itu keluarga yang mempunyai tidak bisa sekali itu ibu, ayah, anak, juga cucu wawasan kepedulian pada jadi, dibutuhkan dan asisten rumah lingkungan hidup secara proses yang cukup tangga. panjang. Itu berarti, kurang lebih menyeluruh, dibutuhkan stamina Sekali lagi, daftar di samping yang kemudian dijelmakan dan kesabaran yang ini hanya sekedar cukup, dan dalam dalam kebiasaan dan contoh, karena keluarga muda itu perilaku anggota keluarga berarti pemahaman, masih bisa diperpanjang lagi, itu, baik itu ibu, ayah, anak, kesepakatan dan bahkan juga bisa juga cucu dan asisten rumah kerja sama antara didiskusikan lebih suami dan isteri, tangga. jauh lagi. Yang lalu bersama anak, penting bukanlah dan juga melibatkan menyisir daftar asisten rumah satu per satu, tangga. Tidak tetapi mewujudkan mungkinlah hal itu kepedulian diwujudkan jika lingkungan hidup yang mempunyai dalam pilihankepedulian hanya pilihan tindakan satu pihak saja. dalam keluarga. Tetapi, dengan Yang patut dicatat ini, akan sekaligus adalah bahwa menjadi batu uji untuk itu semua, untuk mewujudkan kesannya mahal, tetapi sebenarnya suami-isteri, dan keluarga, agar bisa tidak. Memang, untuk membangun menjadi pasangan dan keluarga infrastruktur hijau, dibutuhkan yang serasi serta terus bertumbuh biaya ekstra di awal, tetapi jika menjadi inspirasi pada tetangga dijaga, dipelihara dan dipakai dan masyarakat!MP MP Maret 2017 29
PESONA SABDA
Bagaimana Cara Merawat Ciptaan Tuhan? Hendrik Siahaan
ALKITAB TELAH MENGAJARKAN BAHWA MANUSIA BUKAN SAJA MAHLUK CIPTAAN YANG PALING MULIA DI BUMI INI, TAPI JUGA PALING CERDAS DAN BERKUASA. TENTU SAJA SEMUA ITU DIBERIKAN ALLAH PADA MANUSIA BUKAN TANPA SUATU MAKSUD, TETAPI BERKENAAN DENGAN TUGAS DAN FUNGSI KITA SEBAGAI PELAKSANA DALAM HAL PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN, SERTA BAGIAN DARI CIPTAAN ALLAH. SETELAH MENCIPTAKAN BUMI DAN ISINYA, PADA HARI KEENAM ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA. PENCIPTAAN MANUSIA DI DESAIN MENURUT CITRA ALLAH, SERTA DILENGKAPI DENGAN KEUNGGULAN-KEUNGGULAN, MELEBIHI SELURUH CIPTAAN LAINNYA. OLEH KARENA MANUSIA HENDAK DIBERI KUASA ATAS SEMUA CIPTAAN DI BUMI INI.
30 MP Maret 2017
MANDAT DAN KEKUASAAN YANG DIBERIKAN ALLAH PADA MANUSIA enurut Kejadian 1:27-31, kekuasaan Adam atau manusia meluas sampai ke semua ciptaan lainnya yang ada di laut, darat, dan udara. Di sini tidak tertulis tentang kekuasaan atas kekuatan alam itu sendiri, tetapi hanya atas mahluk ciptaan. Maksudnya di sini, manusia hanya berkuasa atas mahluk ciptaan dan kuasa ini bersifat sejagad. Manusia harus menjadi penguasa bumi. (Kejadian 1:26). Segera setelah Adam diciptakan, Tuhan Allah menempatkannya di sebuah taman yang indah, taman Eden. “Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden, untuk mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kejadian 2:15). Taman Eden merupakan hadiah untuk Adam sebagai sebuah ungkapan kasih Allah. Allah yang membuat taman Eden, mengaturnya sedemikian rupa dan Adam telah diberi tanggungjawab atasnya. (Kejadian 2:8-15). Ini adalah contoh lain dari kekuasaan yang Adam terima. Kewajiban yang diterima oleh Adam terhadap alam tersebut, menjadikan manusia sebagai pelaksana tugas bagi dan atas nama Allah. Kekuasaan diberikan kepada manusia agar dapat melaksanakan pekerjaan serta tugas atas alam ini. Juga bagi dan atas nama Sang Pencipta sebagai pemilik. Ini menunjukkan manusia
M
sesungguhnya adalah penerima mandat dan kekuasaan dari Allah. Jadi sudah seharusnya kita memiliki pandangan dan sikap yang lebih bertanggung jawab, dalam merawat dan memelihara ciptaan Tuhan. Bukan sebaliknya dengan berlaku sesuka hati, tanpa peduli akan akibat dari perbuatan kita. Allah sebagai pencipta alam semesta memang layak dan sudah seharusnya menerima puji-pujian dan penghormatan dari seluruh mahluk ciptaanNya. Dalam Kitab Imamat 25:1-5 dijelaskan, bagaimana Tuhan Allah berfirman kepada Musa, tentang apa yang harus dilakukan oleh bangsa Israel, setelah mereka masuk ke tanah perjanjian. Mereka harus menguduskan Tahun Sabat dengan cara: enam tahun lamanya mereka menabur, merantingi, dan menuai, serta memetik buahnya. Tetapi tahun ketujuh, haruslah ada bagi tanah ini suatu Sabat, suatu perhentian penuh, suatu Sabat bagi Tuhan. Firman ini menunjukkan agar kita selalu mengingat bahwa tanah yang subur, berkat berkelimpahan, serta jasmani yang sehat, kuat, dan potensial, telah Allah sediakan bagi ciptaanNya, untuk dikelola secara baik dan bertanggungjawab. Sabat dikhususkan untuk peristirahatan bagi yang diciptakan dan peribadahan ciptaan bagi Sang Pencipta. Di sini terdapat hubungan intim antara manusia dan Allah. Dalam Sabat tidak ada mencari keuntungan diri, karena telah dikhususkan bagi Allah. MP Maret 2017 31
PESONA SABDAMERAWAT
Ini menunjukkan bahwa kita tidak boleh bertindak semaunya terhadap alam. Itu karena tanah atau alam adalah pemberian berkat Tuhan dan hasil ciptaanNya. Semua itu diberikan oleh karena belas kasihNya. Di sini Allah menegaskan bahwa Dialah Sang Pencipta dan pemilik alam semesta dan kita diminta untuk bertanggung jawab dan memelihara ciptaanNya, dengan baik sesuai ketentuan yang diberikan Allah. Jika manusia dapat kita sebut sebagai ‘pangeran penciptaan’ maka Sabat adalah ‘mahkota penciptaan’. “Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh. Itulah sebabnya Tuhan memberkati Hari Sabat dan menguduskannya”. (Keluaran 20:11). Ayat itu menjelaskan bahwa Sabat menjadi pengingat manusia bahwa kita bukanlah ciptaan yang sepenuhnya otonom, bisa berbuat apa saja yang diinginkan terhadap orang lain dan pada dunia itu sendiri. Sabat atau hari ketujuh juga mengingatkan akan tanggungjawab kita sebagai pelayan-pelayan Allah, untuk tugas perawatan dan pelestarian alam sebagai lingkungan hidup ciptaanNya.
32 MP Maret 2017
P
CIPTAAN ALLAH ada awalnya, manusia telah diciptakan Allah dalam keadaan sangat sempurna dan amat baik. Tetapi manusia jatuh ke dalam dosa, hingga mengubah segalanya dan mendatangkan kemerosotan, atas seluruh ciptaan dengan semua akibatnya, secara turun-temurun. Kita tidak dapat dan tidak akan pernah bisa mengembalikan kondisi semula, ketika manusia belum jatuh ke dalam dosa. Tetapi Yesus akan datang untuk kedua kalinya dan semuanya akan dipulihkan. Inilah yang menjadi pengharapan kita. Meskipun kita sudah berdosa dengan melawan perintah Tuhan, namun Tuhan tidak pernah berhenti mengaruniakan hal-hal yang baik bagi manusia. Anugerah terbesar yang kita dapat adalah pengorbanan Yesus di kayu Salib. Hal ini menunjukkan bahwa Allah selalu mengasihi kita dan tidak akan berubah. Pemberian Allah kepada manusia, selalu memiliki keunggulan serta berguna. Tidak ada suatu apapun dari dunia ini yang sebanding dengan apa yang diberikan Allah kepada kita. Lalu apa yang diberikan Allah kepada kita? Kesehatan dan kekuatan fisik? Wajah rupawan? Talenta dan bakat? Kecerdasan dan kemampuan berpikir? Keluarga dan rumah tangga? Nama baik, kekayaan, dan kemakmuran?
Semakin kita merenungkan, sinilah cerminan keadilan semakin bertambah berkat-berkat Allah yang mengetahui Tuhan dalam hidup kita. Lihatlah dan mengenal baik betapa Allah mengasihi kita, ciptaanNya. Oleh sebab betapa Allah selalu menjaga dan itu, kita harus bersyukur memberikan hal yang baik kepada dan tetap mengelolanya kita. Untuk apakah semua itu dengan baik, karena diberikan kepada kita? Apakah Allah menuntut hasil untuk kita nikmati sendiri, demi keuntungan dari karunia itu, kepentingan dan kemakmuran bukan sekadar kembali modal. pribadi kita? Semua itu dapat dilakukan Apakah semua itu membolehkan dengan berlaku kasih dan saling kita untuk berlaku melayani. sombong? Dalam Rasul Petrus Matius 25:14-30, mengatakan, Yesus memberikan “Kesudahan segala MESKIPUN KITA SUDAH perumpamaan sesuatu sudah BERDOSA DENGAN tentang talenta. Di dekat. Karena itu MELAWAN PERINTAH sini kita dituntut kuasailah dirimu dan untuk menjadi jadilah tenang, TUHAN, NAMUN TUHAN pengelola-pengelola TIDAK PERNAH BERHENTI supaya kamu dapat yang baik dan berdoa. Tetapi yang MENGARUNIAKAN bertanggung jawab utama: kasihilah atas milik Allah yang HAL-HAL YANG BAIK sungguh-sungguh dikarunikannya seorang akan yang BAGI MANUSIA. pada kita. lain, sebab kasih “Sebab hal Kerajaan Sorga sama menutupi banyak sekali dosa. seperti seorang yang mau berpergian Berilah tumpangan seorang ke luar negeri yang memanggil hambaakan yang lain dengan tidak hambanya dan mempercayakan hartanya bersungut-sungut. Layanilah kepada mereka”. (Matius 25:14). seorang yang akan lain, sesuai Pemberian atau karunia yang dengan karunia yang telah kita punya adalah titipan dari diperoleh tiap-tiap orang Tuhan, bukan milik kita. Hal itu sebagai pengurus yang baik dari diprcayakan kepada kita, supaya kasih karunia Allah. dapat dipergunakan bukan untuk Jika ada orang yang disimpan. Walaupun karunia berbicara, baiklah ia yang kita dapat tidak selalu sama, berbicara sebagai baik jumlah maupun jenisnya, orang yang janganlah kita berkecil hati. Di
“
MP Maret 2017 33
bekerjasama dengan Kristus untuk menyampaikan firman Allah; jika keselamatan jiwa-jiwa. ada orang yang melayani, baiklah ia Kita juga dapat merawat ciptaan melakukannya dengan kekuatan yang Allah dengan menerapkan dianugerahkan Allah, supaya Allah pelayanan yang penuh kasih dan dimuliakan dalam segala sesuatu karena atas karunia Tuhan. Semua hal itu Yesus Kristus. Ialah yang empunya dapat dilakukan pada ciptaan Allah kemuliaan dan kuasa sampai selamayang sederhana, yakni keluarga lamanya. Amin!”. (1Petrus 4:7-11). dan lingkungan kita. Contoh Hidup orang Kristen adalah kecilnya adalah mengajarkan pada saling mengasihi satu sama lain keluarga bahwa kita dan melayani. dipercayakan Allah Pemahaman ini untuk mengelola berdasarkan pada keyakinan JAWAB YESUS KEPADANYA: milikNya yang pada bahwa kita adalah KASIHILAH TUHAN, ALLAHMU, dititipkan kita, atau dengan milik Tuhan dan DENGAN SEGENAP HATIMU meluangkan keberadaan kita waktu membaca semata-mata bukan DENGAN SEGENAP JIWAMU untuk diri kita DAN DENGAN SEGENAP AKAL firman Tuhan bersama keluarga. sendiri, melainkan BUDIMU. ITULAH HUKUM Bisa juga dengan untuk melayani mengajarkan Tuhan. Setiap orang YANG TERUTAMA DAN YANG yang menyadari PERTAMA. DAN HUKUM YANG anak-anak untuk dan merasakan KEDUA, YANG SAMA DENGAN merawat hewan peliharaan atau tanggungjawab ITU, IALAH: KASIHILAH tanaman dan ini, dapat melayani SESAMAMU MANUSIA menerangkan dengan kasih bahwa itu semua dan apa yang SEPERTI DIRIMU SENDIRI. dikaruniakan PADA KEDUA HUKUM INILAH milik dan ciptaan Tuhan. Tuhan kepada kita TERGANTUNG SELURUH Untuk lingkungan masing-masing. HUKUM TAURAT DAN KITAB sekitar, kita dapat Allah tidak terlibat dalam menuntut kita PARA NABI. kegiatan sosial, untuk melayani (MATIUS 22:37-40). dengan lebih peduli dengan tanpa lebih dan mengasihi dulu melengkapi serta menolong tetangga sekitar, kita, dengan sesuatu dari sumber tanpa melihat latar belakang mereka. daya kita, melainkan memanfaatkan Lakukanlah semua itu dengan dan mengelola sesuatu demi mengandalkan kekuatan Kristus. perbendaharaan Tuhan yang telah Hendaklah kita melakukan segala hal dipercayakan kepada kita. Dalam hanya untuk kemulian Tuhan, bukan melakukan segala hal, janganlah foto: www.huffingtonpost.com untuk kemasyhuran diri sendiri. bersungut-sungut. Jadi kita harus
“
34 MP Maret 2017
K
PENUTUP ita diciptakan untuk menjadi pengelola atas milik Allah yang dititipkanNya kepada kita. Allah telah memberikan karuniaNya agar kita mampu merawat ciptaan Allah. Keadilan tidak selamanya harus sama rata. Keadilan berarti proporsional. Ini ditunjukkan Tuhan akan kesanggupan kita. Dalam hal merawat ciptaan Allah, lakukan dengan kekuatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Ingatlah hukum yang terutama dan pertama dan hukum yang kedua yang sama dengan itu. “Jawab Yesus kepadanya: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum taurat dan kitab para nabi”. (Matius 22:37-40). Jadikanlah itu landasan dalam melakukan segala hal. Kemuliaan itu milik Allah. Jadi segala sesuatu yang kita perbuatan hendaklah menjadi kemuliaan nama Allah. Berdoalah dengan tekun dan memohon kekuatan dari Allah. Dengan kepedulian terhadap kondisi alam secara menyeluruh kita dapat melakukan hal sederhana di lingkungan kita sendiri. “Dan inilah doaku. Semoga kasihmu makin melimoah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tidak bercacat menjelang Hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.” (Filipi 1:9-11). MP
MP Maret 2017 35
MENURUT MEREKA
APA MAKNA PUASA BAGIMU? Sipri
Lita
Wilayah V St. Stefanus, Cilandak Puasa adalah menahan dan membersihkan diri dari segala godaan yang ada. Misalnya dari godaan makanan. Kalau puasa untuk sementara, menghindari makanan yang disukai. Puasa adalah penyangkalan terhadap diri kita. 36 MP Maret 2017
Aksi puasa menurut saya adalah masa di mana kita benarbenar diajarkan membatasi dan mengurangi segala keinginan, hasrat, dan egoisme yang ada dalam diri. Melalui proses jalan salib selama masa puasa, kita diingatkan kembali untuk mengenang kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus. Dengan proses jalan salib, kita juga diajarkan untuk merendahkan diri, mengintropeksi, serta berserah seutuhnya dan selalu berharap padaNya. Kita harus berpantang dan berpuasa seperti yang sudah difirmankan Tuhan Yesus. Saat masa puasa, tidak boleh makan sangat kenyang atau cukup satu makan dalam sehari dan berpantang. Jadi kita bisa ikut merasakan penderitaan bagi mereka yang miskin, tersingkir dan tersisih. Dari sinilah kita berlajar saling berbagi kepada sesama, melalui kelebihan yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita.
Agnes Vania Listyastuti
St. Herkulanus, Depok Selama masa Pra Paskah ini kita sebagai umat Katolik diwajibkan untuk pantang dan puasa sebagai tanda pertobatan, pengendalian diri, dan mengingat kembali pengorbanan Yesus yang rela mati di kayu salib, demi keselamatan umat manusia. Dengan makna puasa, kita tidak hanya dituntut untuk berpuasa dan berpantang saja, namun kita sebaiknya juga mengarahkan diri pada hal yang lebih baik, dari waktu-waktu sebelumnya. Berpuasa dan berpantang bukan hanya soal makanan tetapi kita dapat menyenangkan hati Tuhan Yesus, dengan pikiran dan perbuatan ke arah yang positif dan bisa mengendalikan diri dari keborosan dan keegoisan.
Emanuella Baryati
St. Bernadete Cileduk, Tangerang Makna aksi puasa adalah mengenang sengsara Tuhan Yesus. Menahan diri dari keinginan daging, artinya diperlukan pengorbanan untuk menjalani puasa.
Heri
Elizabeth Tinneke Novani
Ratu Damai Teluk Betung, Bandar Lampung Makna aksi puasa bagi saya suatu kesempatan untuk lebih memperbanyak doa dan membaca kitab suci, menyangkal diri, dan banyak derma. Derma yg diberikan bukan hanya dalam bentuk materi saja, tetapi dapat berupa waktu dan juga perhatian yang kita berikan bagi sesama yang membutuhkan.
Lingkungan Veronica St. Stefanus, Cilandak Makna puasa menurut saya merupakan pengosongan diri, mempersiapan hati dan pikiran kita, serta berbagi kasih dalam. Berpuasa menuntut kita untuk mengurangi porsi atau langakah hidup kita menuju hal negatif, dan menuntut kita agar selalu berbuat baik, berbagi kasih dan bertobat. Tujuannya agar dapat menjadi manusia baru. MP MP Maret 2017 37
PROFIL
g n a S
‘Arsitek’ Kota B
egitulah kalimat yang dilontarkan Ignatius Susiadi Wibowo, seorang penggiat lingkungan hidup. Menurut Adi, panggilan akrabnya, sampah yang ada saat ini bukan menurun jumlahnya, malah kian meningkat. Adi punya pandangan lain, mengapa sampah menjadi masalah yang tak kunjung selesai. Sebelum membahas lebih jauh, masih ingat dekorasi Seni Instalasi Kandang Natal 2015? Saat itu, Gereja St. Stefanus menggunakan bambu sebagai bahan pokoknya, untuk menghindari penumpukan sampah plastik berlebih dan merusak alam. Selain itu, gereja juga memanfaatkan dedaunan atau sayuran yang disulap menjadi pohon natal. 38 MP Maret 2017
Dekorasi seni instalasi itu digagas oleh Adi yang juga menjadi warga lingkungan Sta. Maria Goretti, Wilayah X - Sta. Chatarina Siena. Adi adalah seorang arsitek lulusan Universitas Indonesia. Nah itu hanyalah contoh kecil yang dilakukannya untuk mengurangi ‘populasi’ sampah. Namun ternyata, bagi Adi menjadi arsitek bukan perkara mendesain bangunan yang hasilnya diapresiasi kliennya. “Saya arsitek yang merasa setiap kali karya bangunannya selesai, awalnya merasa senang, terutama karena apresiasi dari klien atau juga orang lain, tapi herannya perasaan itu seringnya hanya sesaat. Setelah (proyek) selesai, malah muncul pertanyaan-pertanyaan. Sebenarnya
“MENARIK, BANYAK YANG BILANG KALAU SAMPAH ITU SOAL BERSIH-KOTOR. PADAHAL ENGGAK SELALU SOAL ITU, BAHKAN SEBENARNYA YANG BENER-BENER SAMPAH ITU MALAH BERSIH LHO. BANYAK SOLUSI YANG DITAWARKAN LEBIH KE SOAL BERSIH-KOTOR INI YANG BUAT PERSOALAN SAMPAH SEPERTI GAK ADA PROSPEK, BAHWA MASALAH SAMPAH AKAN SELESAI,”
Ignatius Susiadi
Tanpa Sampah
yang sedang saya bangun ini hanya memberikan kontribusi untuk membuat karya bangunan, dan lebih melihat aspek estetika saja atau bagaimana ya?” ujar Adi seraya mengingat kembali tujuan dari hasil kerjanya selama menjadi arsitek. Ketika dipikirkan lebih jauh, Adi menyadari kontribusinya selama ini banyak terpusat pada aspek estetika bangunan saja, tanpa perhatian lebih pada aspek di luar atau sekitar bangunan, seperti masalah lingkungan dan sosial. Pertanyaan demi pertanyaan terus mengganggu pikirannya. Apakah arsitektur hanya terbatas pada metode merancang bangunan saja? Atau memang sebagai seorang arsitek memiliki keterbatasan, belum menemukan
cara untuk merespon persoalan yang ada di luar bangunan rancangnya, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan sosial? “Jadi pemahaman itu misalnya, bisa bikin rumah bagus, tapi sampah masih dibuang ke bak sampah depan rumah lalu dipindahkan dan jadi masalah di tempat lain seperti TPA. Bisa bikin rumah bagus, tapi selokan di sekitarnya masih berwarna hitam dan bau,” Adi menjelaskan. Hingga suatu ketika, Adi merasa perlu mendalami pertanyaan tersebut. Baginya menyejahterakan keluarga saja dengan profesinya sebagai seorang arsitek tidaklah cukup. Adi merasa perlu bahkan penting, berkontribusi melakukan sesuatu untuk hal-hal yang ada di sekitarnya.
MP Maret 2017 39
Lalu dengan inovasinya, Adi menawarkan solusi. Saat berbincang dengan Tim MP, Adi mengaku tidak mudah menawarkan perspektif lain ke masyarakat terkait persoalan sampah yang bukan lagi sekedar persoalan bersih-kotor. Secara kasat mata, lingkungan di sekitar tempat tinggal memang bersih, namun sampah itu hanya berpindah tempat. “Jika cuma soal bersih-kotor, maka sampah yang ada kita bersihkan. Setelah lingkungan kita bersih, kita pikir tugas kita selesai, namun
tapi mengeksplorasi pertanyaanpertanyaan. Salah satunya melihat sampah dan membangun pertanyaaan kritis terkait persoalan ini.” Dengan ilmu rancang bangun yang mempertimbangkan fungsi, estetika, dan psikologis, Adi mulai merekrut adik kelasnya untuk ikut merefleksikan persoalan sosial dan lingkungan. Mereka tergabung dalam LabTanya, mencoba mencari dan menawarkan perspektif atas pertanyaan yang selama ini didiskusikan. KOTA TANPA SAMPAH Bagi Adi mewujudkan kota tanpa sampah bukanlah hal yang tidak mungkin. Hal itu juga diamini oleh Festival CaPing Tanpa Sampah bersama warga RW08 Camar Pinguin Bintaro.
Buka Studio Bersenjata Jakarta. Buka Studio Ketukangan. Bersama Komunitas Anak Kali Ciliwung JakUt
bagaimana jika sampah hanya berpindah ke tempat lain?” kata Adi. Tidak mudah meyakinkan orang lain untuk lebih peduli pada masalah sampah. Adi yang notabene seorang arsitek mencoba keluar dari jalur profesionalitasnya. Setelah tahun 2009 Adi mendirikan studio arsitektur Adhi Wiswakarma Desantara (AWD), pada tahun 2015, dia membuat ruang kerja atau unit riset lain, yaitu LabTanya. “LabTanya bukan mencari jawaban 40 MP Maret 2017
komunitas yang ikut didorongnya. Riset mengenai problematika sampah dilakukan bersama warga di RW08, kawasan Camar dan Penguin, Bintaro Sektor III, Tangerang Selatan. Dalam praktiknya, Adi dan temanteman mengamati lingkungan yang bukan hanya sekadar bersih, tapi mereka lebih menyorot pada perilaku konsumsi masyarakat. Untuk itulah, Adi bersama LabTanya memberikan wawasan pada warga, mengenai
praktik konsumsi dan produksi yang minim hasilkan sampah melalui proyek eksperimen atau riset yang dikenal ‘Kota Tanpa Sampah.’ Demi mewujudkan visi kota masa depan yang bebas dari persoalan sampah memang tidak mudah. Adi mencoba meyakinkan warga RW08 bahwa risetnya murni ingin membangun perspektif dan upaya kolektif untuk cari solusi, bukan ajang mencari keuntungan pribadi. Cara menyakinkan warga bagaimana? LabTanya menyajikan video dokumentasi yang menggambarkan bahwa bersihnya selama ini ternyata dengan memindahkan sejumlah besar sampah dari lingkungan tempat ke tempat lain alias ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). “Jadi visualisasi itu membantu warga yang sebelumnya mungkin enggak terlalu sadar bahwa sampah tidak cukup jika dilihat sebagai soal kebersihan semata. Riset itu malah menjadi bahan penelusuran bersama mengenai letak kekeliruan konstruksi pikiran yang selama ini kita percaya dan pelihara,” jelasnya. “Pertanyaannya sederhana, bagaimana jika kebiasaan kita mengandalkan tempat sampah (untuk selesaikan persoalan sampah) itu justru salah satu praktik yang tidak akan membawa kita ke manamana. Bagaimana jika dengan adanya tempat sampah malah kita difasilitasi untuk terus memproduksi sampah? Berani enggak keluar dari hal-hal yang telah lama kita percaya dan jadi kebiasaan seperti ini? Coba mulai diterapkan dan jadikan tantangan pada diri sendiri,
untuk enggak terlalu tergantung pada tempat sampah. Itu artinya kita ditantang untuk tidak menghasilkan atau paling tidak mulai mengurangi sampah yang kita hasilkan,” tantang suami dari Wilma Chrysanti itu. STRATEGI ‘MEMBONGKAR’ SAMPAH Membuang sampah pada tempatnya, dinilai Adi bukan lagi solusi. Faktanya, volume sampah di DKI Jakarta mencapai 6.000-7.000 ton per hari. Jumlah yang sangat tinggi dibandingkan kota besar lain. Berdasarkan fakta itulah Adi menilai sampah menjadi masalah yang begitu rumit dan belum dapat diselesaikan.
“SETELAH LINGKUNGAN KITA BERSIH, KITA PIKIR TUGAS KITA SELESAI, NAMUN BAGAIMANA JIKA SAMPAH KITA HANYA BERPINDAH KE TEMPAT LAIN?” Lagi-lagi kita mempertanyakan cara mengatasinya, bagaimana? Mudahkah? Sulitkah? “Di awal yang tak punya motivasi karena mungkin ribet, tapi begitu tahu akhirnya berkontribusi besar, kita mulai bisa memisahkannya. Apa yang kita pikir praktis padahal sebenarnya tidak, karena kita terbiasa menyerahkan tanggung jawab (membuang sampah dan menjaga kebersihan lingkungan ke orang lain).” “Makanan kemasan yang sekali pakai buang, tanggung jawab untuk MP Maret 2017 41
ngurus sampah itu jadinya diberikan ke orang lain. Nah itu yang bikin seolah-olah urusan jadi enggak ribet, padahal sebenarnya ribetnya jadi bertumpuk. Bayangkan mesti ngurus 6.000-7.000 ton sampah di Jakarta. Itu per hari lho. Kurang ribet bagaimana coba!,” kata Adi menyadarkan. Kendati demikian, pria kelahiran 8 Mei itu punya tawaran yang saat ini sedang dicoba bersama komunitasnya. Ya, Adi menawarkan tiga strategi penanganan sampah, yaitu pintu depan, tengah, dan belakang. Pintu depan, hal yang mesti diperhatikan sebelum kita mengonsumsi sesuatu (pra konsumsi). Praktik sederhananya seperti membawa tas belanja, supaya saat pulang tidak perlu menumpuk kantong plastik. Lalu membawa wadah minuman, supaya saat keluar rumah, tidak harus membeli botol kemasan yang dipakai sebentar, kemudian berakhir jadi sampah. “Membawa wadah saat belanja ke supermarket, misalnya membeli tahu atau ayam, bisa langsung masukan ke dalam wadah. Saat mau jajan, bawa alat makan dan minum menghindari pemakaian gelas kertas, plastik, sedotan, dan lainnya. Menghindari, dan mengurangi, mencari alternatif produk yang kita tahu bakal jadi sampah adalah prinsip utama strategi pintu depan,” saran Adi. Pintu tengah, hal yang wajib kita perhitungkan saat kita mengonsumsi sesuatu. Contoh praktisnya seperti, pastikan makanan dihabiskan jangan sampai ada sisa. Saat masak di rumah, paling tidak sudah tahu selera makan anggota keluarga lainnya. “Ini artinya membuka kemungkinan terjadinya 42 MP Maret 2017
obrolan intens antara yang produksi dan konsumsi sehingga saat dimasak, makanan itu tidak tersisa.” “Pintu tengah intinya juga tidak cepat membuang barang kalau ada yang rusak. Perbaiki dulu kalau masih bisa diperbaiki, misalnya celana yang robek, tidak perlu langsung dibuang, bisa dijahit. Jadi menahan keinginan untuk membeli baru. Memakai barang yang ada, untuk berulang kali dipakai, supaya tak cuma sekali pakai,” jelas Adi. Pintu belakang disebut Adi adalah manajemen sisa atau paska konsumsi. Begitu ada sisa organik, Adi menyarankan tidak lagi dibuang,
“MENAHAN KEINGINAN UNTUK MEMBELI BARU. MEMAKAI BARANG YANG ADA, UNTUK BERULANG KALI DIPAKAI, SUPAYA TAK CUMA SEKALI PAKAI” karena apapun yang dibuang bakal jadi sampah. “Semua yang organik masih bisa dikomposkan karena dia punya siklus berikutnya. Kalau tempatnya benar, bisa menjadi barang atau jadi produk yang lain. Salah satu siklus organik berikutnya adalah kompos. Banyak ragam teknik dan metode untuk melakukan pengomposan sisa organik ini.” Sisa yang non organik masih ada yang bisa didaur ulang. Kumpulkan dan teruskan ke tukang loak, pengumpul barang bekas, atau juga bank sampah. Mengenal perangkat-
perangkat lain selain tempat sampah dan sesedikit mungkin membuang sisa konsumsi ke tempat sampah adalah kunci penting strategi ini. Jadi bila tiga strategi ini dipraktikkan, ternyata hasilnya memuaskan. Buktinya, komunitas warga yang ikut dalam gerakan Kota Tanpa Sampah, mampu buktikan kalau sampah rumahnya bisa dkurangi dalam jumlah yang sangat signifikan “Angkanya berkurang sampai 95 persen. Jadi yang namanya benar-benar sampah--sudah tak bisa diolah-- tinggal lima persen saja.” Hal menarik lainnya, saat warga pelopor di tiga kampung di Jakarta
upaya untuk membentuk ekosistem dukungan antar warga,” kata Adi. Hal menarik lain, ada warga yang mulai melakukan terobosan di keseharian dan lingkungannya, misalnya saat pertemuan atau arisan tidak lagi menyajikan minuman kemasan, menaman kebutuhan dapur, juga membuat cemilan sendiri untuk mengurangi jajanan yang bungkusnya beresiko sampah. “Singkong bisa dibuat ongol-ongol, kulitnya bisa dijadikan keripik. Sisa nasi masih bisa dibuat rengginang. Bayangkan jika praktik-praktik produksi macam ini menjadi praktik yang umum di tiap komunitas warga.
Panelis di Jakarta at 30 millionsFr
Tamu Architecture by Road-Fr.
Utara--Kampung Krapu, Kampung Lodan dan Kampung Tongkol-mulai mengurangi sampah dan diminta mengumpulkan apa yang benar-benar jadi sampahnya. Ternyata, sampahnya bisa dibilang jauh dari kesan kotor. “Yang menjadi sampah adalah kemasan produk yang wujudnya sama seperti saat produk itu dipajang di toko hanya saja sudah tidak ada isinya,” jelas Adi. Setelah mempraktikkan tiga strategi tadi, warga diajak untuk saling bertukar strategi. “Supaya saling memperkaya strategi selain
Jarak antara produksi dan distribusi menjadi lebih pendek. Resiko kemasan bisa dikurangi. Ini hal yang sangat prospektif untuk membangun model ekonomi komunitas, “tambah Adi. Penting menjadikan gerakan ini gerakan kolektif karena tak mungkin dikerjakan sendirian. Juga membangun ekosistem agar tidak merasa ‘aneh sendirian’. Semoga gerakan ini semakin membesar dan menjadi struktur atau sistem sosialekonomi baru. Menjadi kultur yang sokong masa depan yang lestari,” harap Adi. ELS MP Maret 2017 43
ORBITAN LEPAS
Jadilah
BINTANG TERANG Pastor Martin van Ooij, SCJ
SAUDARA DAN SAUDARI TERKASIH, PADA 8 JANUARI 2017, KITA MERAYAKAN PESTA PENAMPAKAN TUHAN. KEMULIAANNYA DINYATAKAN DIHADAPAN PARA GEMBALA DAN SEKARANG TIGA RAJA, YAITU GASPAR, MELKIOR DAN BALTHASAR. HARI ITU JUGA GEREJA MENGAJAK KITA MENJADIKAN HARI MINGGU INI SEBAGAI ‘ANAK MISIONER SE-DUNIA’. KEHADIRAN RAJA DARI TIMUR DAN MEMAKNAI HARI ANAK MISIONER SE-DUNIA, MAKIN MEMPERJELAS BAHWA YESUS DATANG KE DUNIA BUKAN HANYA MENYELAMATKAN BANGSA ISRAEL, MELAINKAN BAGI SEMUA ORANG. MAKA SANGAT WAJAR DAN PANTASLAH, KALAU YESUS HARUS DINYATAKAN DAN DIPERKENALKAN, BERANGKAT DARI BETHLEHEM MENUJU SELURUH DUNIA. Yesus Kristus datang ke dunia ini, dalam rupa kehadiran seorang bayi dan sederhana. Dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan sebagai bayi, Yesus membawa kedamaian dan kerukunan yang menyejukkan, seperti suasana Natal. Maka pada Pesta Penampakan Tuhan ini, kita harus meneruskan kesejukkan dan kedamaian Natal dengan harapan dan pembebasan. 44 2017 16 MP Maret Oktober 2016
Masyarakat juga sering didominasi suasana penuh ketegangan, kerusuhan, perselisihan, dan kita ditantang meneruskan peran para gembala dan ketiga Raja. Mereka sampai kepada Yesus, berkat bimbingan Bintang Terang. Mereka sendiri yang dipanggil menjadi Bintang Terang bagi kita. Maka kini, kita yang sudah menikmati Bintang Terang itu, dipanggil untuk berbagi pada orang di sekitar kita.
Yesus sudah pernah mengatakan supaya kita mencintai musuh. Kata musuh barangkali kurang pas. Katakanlah, orang-orang yang hidupnya ditakdirkan berbeda dengan jalur hidup kita, namun hidup sebagai satu keluarga dalam konstelasi hidup berbangsa dan bernegara. Undangan Yesus untuk mencintai orang diluar ‘tembok’ gereja tersebut, membuat kita harus kreatif dan aktif di tengah masyarakat yang diindoktrinisasi secara negatif. Kita dapat ambil inisiatif, misalnya mengadakan acara sepeda sehat, jalan sehat, peduli sampah, dan lainnya. Semua itu lebih mengarahkan kita pada rasa persaudaraan dalam lingkungan. Hidup nyaman dalam lingkungan bersih, penuh keakraban dengan kebiasaan mampir untuk ngobrol dan ngopi bareng keluarga, rumah orangtua dan tetangga kiri-kanan. Kerukunan merupakan suatu hal yang penting dan indah. Mari kita berjalan bersama membangun Kerajaan Allah, menjaga kerukunan dan keutuhan ciptaan. Inilah tugas misioner kita sebagai kelanjutan tugas para
“
UNDANGAN YESUS UNTUK MENCINTAI ORANG DILUAR ‘TEMBOK’ GEREJA TERSEBUT, MEMBUAT KITA HARUS KREATIF DAN AKTIF DI TENGAH MASYARAKAT YANG DIINDOKTRINISASI SECARA NEGATIF. gembala dan ketiga Raja dari Timur. Saat ini justru kita yang harus berperan sebagai ‘Bintang Terang’ di masyarakat yang sedang digoyangkan. Jangan ragu atas panggilan luhur ini. Saya mendoakan seluruh umat paroki St. Stefanus, berani dan diberanikan menjadi misionaris sejati, khususnya bagi seluruh anak. Hari ini adalah hari bagi anak-anak kita. Tuhan memberkati semua anak, semoga benih untuk rela berbagi sebagai ‘roh’ semangat misi, tumbuh bersama dengan cita-cita dan harapan di masa mendatang. Salam Kardo (Karya dan Doa). MP
Maret 2017 45 17 MP MP Oktober 2016
KESEHATAN
ASAL-USUL PENYAKIT KUSTA Penyakit kusta disebut juga lepra atau Hansen. Merupakan penyakit yang menyerang kulit, sistem saraf perifer, selaput lendir pada saluran pernapasan atas dan bisa menyebabkan penderitanya mati rasa. Penyakit kusta sudah sejak 300 SM telah dikenal oleh peradaban Tiongkok kuno, Mesir kuno, dan India. Penyebab dari penyakit kusta adalah kuman mycobacterium leprae, 46 MP Maret 2017
yang merupakan bakteri aerob (Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk proses respirasi, pertumbuhan, kelangsungan hidup, dan bereproduksi), berbentuk batang berukuran 1-8 micro dan hidupnya selalu berkelompok, serta sel yang bersifat tahan asam, biasanya berada pada lingkungan yang kotor. Bakteri ini menular melalui kontak langsung melalui pernafasan. Bakteri kusta ini pertama kali
diperkenalkan oleh G. A. Hansen di tahun 1873, maka istilah lain dari kusta juga disebut penyakit Hansen. GEJALA DAN CARA MENGATASINYA Jika ada seseorang yang terkena kusta, biasanya bakteri ini butuh waktu membelah diri dalam waktu beberapa hari, kemudian akan mucul gejala awal seperti kulit mengalami bercak putih, merah dan kesemutan pada anggota tubuh sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Gejalagejala lain akibat dari kusta adalah kulit menjadi tipis dan mengkilat, bintil-bintil kemerahan yang menyebar di kulit, rambut rontok, wajah mengalami benjolanbenjolan, mudah lemas, tubuh terasa panas hingga menggigil. Seseorang yang terkena kusta, melakukan pengobatan melalui diagnosa secara medis, dan akan diberi kombinasi antibiotik sebagai langkah pengobatan yang dilakukan selama enam bulan hingga dua tahun. Tim medis diantaranya dokter, harus memastikan jenis kusta serta tersedianya tenaga medis yang mengawasi penderita untuk menentukan jenis, dosis antibiotik, serta durasi pengobatan. Pembedahan umumnya
dilakukan sebagai proses lanjutan setelah pengobatan antibiotik. Tujuan prosedur pembedahan bagi penderita kusta meliputi penormalan fungsi saraf yang rusak, memperbaiki bentuk tubuh penderita yang cacat, mengembalikan fungsi anggota tubuh. Pengobatan melalui herbal juga bisa dilakukan guna mengobati penyakit kusta, yaitu dengan ‘umbi bidara upas’. Cara pembuatan umbi bidara upas dengan diparut dan dicampur dengan air matang. Kemudian diperas dan hasil perasannya dapat diminum, sedangkan ampas dari perasan tersebut bisa dioleskan pada bagian luka. Pengobatan ini harus dilakukan secara rutin untuk proses penyembuhan. Cara kedua menggunakan daun ekor kucing, dengan cara dihaluskan. Daun yang dibelah dicampur dengan kencur kemudian dibalurkan pada bagian badan yang terkena penyakit kusta. Cara ini sangat mudah untuk digunakan dan diterapkan tanpa menimbulkan efek samping. Cara ketiga menggunakan biji jarak wuluh. Cara menggunakannya, biji jarak wuluh dijemur hingga kering kemudian ditumbuk hingga mengeluarkan MP Maret 2017 47
minyak. Setelah itu dibalurkan pada bagian kulit yang terkena kusta. Pencegahan agar tidak terkena penyakit kusta yang utama adalah dengan menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan seperti mandi secara teratur, membersihkan sampah atau menimbun sampah, menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, lalu meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh, dengan cara berolahraga dan meningkatkan pemenuhan nutrisi, bekerja sama dengan dinas kesehatan terkait atau dengan tim kesehatan memberikan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai mekanisme penularan kusta dan informasi tentang ketersediaan obat-obatan yang efektif di puskesmas atau Rumas Sakit. Jika terdapat penderita yang terkena gejala kusta, segera melakukan pengobatan sejak dini secara rutin terhadap penderita kusta, agar bakteri yang dibawa tidak dapat lagi menularkan pada orang lain. PERHATIAN WHO BAGI PENDERITA KUSTA Menurut badan kesehatan dunia, World Healty Organization (WHO) pada tahun 1998 menambahkan 3 (tiga) obat antibiotika lain untuk pengobatan alternatif yaitu: ofloksasin, minosiklin dan klaritomisin, sedangkan obat anti kusta yang banyak dipakai saat ini adalah DDS (Diamino Diphenyl Suffone), clofazimine, dan rifampizine. Menurut data WHO (2005), 48 MP Maret 2017
Clofazimine adalah rhimophenazine lipofil yang digunakan dalam terapi lepra dan beberapa infeksi Mycobacterium, lupus erythematosus, dan pyoderma gangrenosum.
penyakit kusta merupakan salah satu penyakit kronik yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia, khususnya di negara berkembang. Indonesia menduduki peringkat terbesar ketiga penderita kusta setelah India dan Brazil. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2005, Indonesia merupakan salah satu negara endemis kusta di dunia. Pada tahun 2003-2005 tercatat jumlah penderita kusta di Indonesia mengalami peningkatan. Sementara menurut data WHO tahun 2010, walaupun mengalami penurunan jumlah penderita, Indonesia masih menempati urutan ketiga terbanyak di dunia dengan sejumlah 17.012 kasus. Sedangkan peringkat pertama dimiliki Negara India dengan 126.800 kasus, dan Brasil dengan 34.894 kasus kusta. Walaupun secara nasional tahun 2000 Indonesia berhasil mencapai eliminasi kusta, namun sampai akhir tahun 2004 masih terdapat 12 provinsi dan 140 kabupaten yang belum mencapai eliminasi kusta. TYO
PENDIDKAN
bagai nusia se a m n a p u ungan sebagai refleksi terhadap dunia lam kehid Seniahadir kehidupan dadalam lingkmanusia ir n d a d h i ia n n u iasa Sedan lingkungan senantiasa memberi senantRangkaiannya hadap ddisekelilingnya. r a e y t n i n a, s s k ia u a n k fle dalam a g m n rewarna a sejarah umat manusa, dari waktu ke waktu dan menghiasi t ngnya. R m sejarah uma etiap li li e k e is setiap langkah peradaban manusia. Nah Indonesia yang kaya budaya s d dala nghiasi arna beragam e w m i r n e ia a b s d e juga memiliki seni, salah satunya adalah seni teater. n u m em ke wakt nusia. Nah Indo u t k a w dari ragam an ma peradab juga memiliki be r. h a k g n la te ya seni tea ya buda yang ka satunya adalah h seni, sala
S
eni teater sama seperti lain yang terus berevolusi atau berkembang dari waktu ke waktu. Teater berasal dalam bahasa Yunani theatron merupakan turunan dari kata theaomai yang berarti takjub memandang atau melihat. Teater
dalam bahasa Inggris seeing place. Secara harfiah berarti gedung atau tempat pertunjukan. Seiring perkembangan seni, teater didefinisikan secara luas sebagai sebuah pertunjukan drama yang dipentaskan dihadapan banyak orang. Teater sebagai media seni yang senjatanya terdiri bahasa, gerak dan laku dapat mengembangkan karakter individu yang tidak hanya pada satu bidang seni saja. Pada anak, teater perlu diperkenalkan sejak dini, agar dapat mengembangkan kreativitasnya di kemudian hari.
MP Maret 2017 49
A PA T U J UA N DA R I SE N I T E AT E R? Teater menjadi cabang seni di mana para pemainnya memainkan suatu adegan di arena pertunjukan. Adegan yang ditampilkan, tentunya disesuaikan dengan alur cerita tertulis dalam naskah dan petunjuk dari sutradara. Adanya seni teater terutama pada ranah pendidikan di sekolah bukan hanya sebagai media hiburan semata. Melalui teater, anak atau peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri, terutama ketika mereka tampil dihadapan orang lain. Mereka juga dilatih untuk bersosialisasi dengan orang lain, berdaya empati, memiliki apresiasi, serta berdaya pikir lebih tinggi. Maka seorang peserta didik yang biasanya belajar dan berteater rutin, tingkat kecerdasannya meningkat termasuk kepribadiannya akan lebih sempurna. Contohnya, memberi salam atau hormat kepada orang yang lebih tua, peduli sosial, rasa setia kawan, dan sebagainya. Sebenarnya tujuan penciptaan teater adalah mengomunikasikan gagasan kehidupan melalui pertunjukan teater. Media pengungkapannya terdiri atas bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Tujuan lainnya dari pembelajaran seni teater antara lain: • Mampu mengembangkan daya imajinasi, sehingga mereka mampu berekspresi dengan baik • Memberikan pengalaman terhadap nilai-nilai estetika • Sebagai alat untuk meningkatkan rasa sensitivitas 50 MP Maret 2017
yang hasilnya adalah peserta didik mempunyai fiksi imajinatif dan visi artistik yang baik. • Meningkatkan tingkat intelektualitas pada bidang seni, baik kesenian lokal maupun luar negeri • Menumbuhkan perilaku kooperatif, profesional dan memiliki kepemimpinan yang baik.
Mengikuti k elas teater, an memiliki wa dah bereksp ak resi. Belajar tea ter, mental a kan kuat. Ketika men tal dan kar akter tang anak tidak guh, akan mudah putus asa. Anak bisa mengenal b erbagai karakter ya ng dimiliki ma memilih ma na yang ba nusia dan ik dan buru k. T E AT E R M A SU K K U R I K U LU M Dalam teater terdapat transformasi nilai yang berkaitan dengan pendidikan karakter. Teater bahkan kini sudah masuk dalam kurikulum sekolah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006, seni teater merupakan salah satu aspek dari mata pelajaran Seni Budaya di sekolah. Aspek yang lain adalah seni rupa, seni musik, dan seni tari. Keempat aspek seni ini terkait dengan budaya karena muatan seni budaya sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan. Dengan demikian dalam mata pelajaran tersebut, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Secara khusus mata pelajaran seni budaya juga dimasukkan ke dalam kelompok mata pelajaran estetika. Selain bertujuan meningkatkan sensitivitas, seni budaya punya kemampuan mengekspresikan dan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan itu mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis. Jadi jelas bahwa mata pelajaran seni budaya memiliki aspek seni teater sesuai ketentuan kurikulum, yaitu mempelajari aspek budaya suatu bangsa melalui seni teater. Dengan demikian bukan karya teater untuk diri sendiri, tapi lebih mengarah pada nilai budaya dalam karya yang
ditampilkan, sebagai bagian dari pembentukan nilai pribadi. Melihat cita-cita luhur ini tentunya pelajaran seni budaya dan aspek teater merupakan satu hal yang penting dalam konteks pendidikan karakter dan bukan hanya pelajaran mengedepankan kemampuan berolah teater semata. Seni teater dalam mata pelajaran seni budaya dimaksudkan agar peserta didik dapat lebih menerima dan menghargai keragaman, kreatif, kritis, dan inovatif. Dalam kaitannya dengan ekspresi, teater menampilkan nilai moral dalam konteks kehidupan kemasyarakatan. Artinya latar budaya yang digali, diresapi dan direkreasi ke dalam satu karya baru. Jadi teater diharapkan dapat membuat anak untuk berperilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli dan lebih toleransi. Mau bergotongroyong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam. TYO
MP Maret 2017 51
ORBITAN LEPAS
NOVERITIS Kanisius Menteng
Gereja Katolik punya tradisi indah di awal tahun: mengumumkan tanggal perayaan Paskah dan berbagai perayaan lain yang tanggalnya tidak tetap dalam tiap 52 MP Maret 2017
tahunnya. Pengumuman tanggaltanggal ini dilakukan pada Hari Raya Penampakan Tuhan atau Epifani, yang selalu diperingati pada 6 Januari, atau di negara-negara tertentu
“
PADA JAMAN MODERN INI, KITA MENGETAHUI HARI PASKAH DAN PERAYAAN LAINNYA YANG TIDAK TETAP TANGGALNYA DARI KALENDER LITURGI YANG BAHKAN SUDAH TERSEDIA SECARA ONLINE. seperti Indonesia, biasanya pada hari Minggu pertama setelah tahun baru. Pengumuman ini dikenal dengan nama ‘Noveritis’, dari kata penting pertamanya dalam Bahasa Latin yang artinya “ketahuilah”. Pertama-tama, tentang Paskah dan perayaan liturgi lain yang tidak tetap tanggalnya. Ada perayaan yang tanggalnya selalu tetap dalam tiap tahunnya. Kita tahu bahwa Natal selalu diperingati pada 25 Desember dan Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah pada 1 Januari. Tidak demikian halnya dengan Paskah. Sejak Konsili Nicaea I di tahun 325, tanggal Paskah Kristiani telah dipisahkan dari kalender dan penetapan Paskah Yahudi. Sejak itu, Paskah Kristiani ditetapkan pada hari Minggu pertama setelah “bulan purnama gerejawi”. Teknik penetapan tanggal ini sangatlah rumit dan bahkan punya nama sendiri, ‘Computus’. Setelah didapat tanggal Paskah suatu tahun, ditariklah mundur 46 hari untuk mendapat tanggal untuk peringatan Rabu Abu. Kita juga bisa mendapatkan
hari Kenaikan Tuhan (Hari ke-40 masa Paskah) dan Pentakosta (Hari ke-50 masa Paskah), serta Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus (Kamis, atau Minggu kedua setelah Pentakosta). Hari Minggu Adven pertama ditetapkan terpisah, dengan mengambil hari Minggu keempat sebelum tanggal 25 Desember tahun itu. Pada jaman modern ini, kita mengetahui hari Paskah dan perayaan lainnya yang tidak tetap tanggalnya dari Kalender Liturgi yang bahkan sudah tersedia secara online. Umat awam yang tidak biasa melihat kalender liturgi cukup membuka kalender biasa yang mereka peroleh di awal tahun dan dengan mudah akan menemukan tanggal merah untuk perayaan Paskah dan Kenaikan Tuhan. Dengan perkembangan teknologi, kita malahan tidak lagi perlu lagi kalender dari kertas karena semuanya bisa kita akses di smartphone, tablet, atau komputer kita. Pada jaman dahulu semua kemudahan ini tentunya tidak ada. Itu sebabnya, perlu adanya pengumuman tanggal perayaan Paskah di awal tahun. Sampai sekarang, ‘Noveritis’ masih dinyanyikan setiap tahun di Vatikan. Kebutuhan praktisnya mungkin sudah terpenuhi, tapi secara formalitas dan juga dalam hal melestarikan tradisi rupanya tidak lalu dikesampingkan. ‘Noveritis’ alias Maklumat Perayaan Paskah dapat dibacakan atau dinyanyikan dalam Misa Kudus Hari Raya Penampakan Tuhan. MP MP Maret 2017 53
ORBITAN LEPAS
Pengunduran Diri Seorang Uskup
Bonaventura Sutadi, Lingkungan Bonaventura, Wilayah IX 54 MP Maret 2017
Belum lama ini, beredar luas di media sosial, pengumuman persetujuan Takhta Suci atas permohonan pengunduran diri Uskup Purwokerto Mgr J. Sunarko SJ. Di lingkungan saya, Bonaventura Wilayah IX, kabar tersebut menjadi perbincangan dan beberapa warga bertanya-tanya, kenapa Uskup Sunarko mengundurkan diri. Sebenarnya, pengunduran diri uskup sebenarnya diatur dalam Kitab Hukum Kanon (KHK) yang diterbitkan Konferensi Waligereja Indonesia, dan diundangkan pada 27 November 1983, oleh Paus St. Yohanes Paulus II. Dalam KHK Kan.401 §1 dijelaskan bahwa uskup diosesan-pemimpin gereja tertinggi di keuskupan dalam Gereja Katolikyang sudah mencapai usia 75 tahun, dapat mengajukan pengunduran diri dari jabatannya. Permohonan pengunduran diri itu akan diputuskan Paus, setelah melalui berbagai pertimbangan. Melalui tulisan serial ini, umat Katolik dapat memahami Hukum Kanon. Serial pertama ini, saya akan menyampaikan seputar jabatan uskup. Dalam Kan.375 §1 ditulis: uskup yang berdasarkan penetapan Ilahi adalah pengganti para rasul lewat Roh Kudus yang dianugerahkan kepada mereka, ditetapkan menjadi gembala dalam gereja, agar mereka menjadi guru dalam ajaran, imam dalam ibadat suci dan pelayan dalam kepemimpinan. Umumnya, calon uskup sudah berusia sekurang-kurangnya 35 tahun dan sudah ditahbiskan sebagai imam selama lima tahun, dan mempunyai nama baik. Dia
juga diharuskan sudah belajar teologi dari lembaga pendidikan tinggi, mendapatkan gelar doktor, dan minimal ahli dalam disiplin ilmu yang disahkan dalam Takhta Apostolik. Calon uskup juga harus memiliki kecakapan, seperti unggul dalam keteguhan iman, punya moral yang baik, kesalehan, bijaksana. Seorang uskup dituntut memiliki perhatian pada jiwa-jiwa, kearifan dan keutamaan manusiawi (KHK Kan. 378 §1). Lalu Kan. 378 §2 menyebut, penilaian definitif tentang kecakapan calon uskup ada pada Takhta Apostolik. Nah bila ada halangan legitim, siapapun yang diangkat menjadi uskup harus menerima tahbisan uskup, dalam waktu tiga bulan sejak penerimaan surat apostolik dan itu dilaksanakan sebelum menduduki jabatannya. (Kan. 379). Ya menjadi imam memang harus melewati proses panjang. KHK Kan 380 disebutkan, calon uskup wajib mengucapkan pengakuan iman dan sumpah kesetiaan pada Takhta Apostolik. Setelah ditahbiskan sebagai uskup, dia akan mengemban tugas menguduskan, mengajar, dan memimpin, serta membentuk persekutuan dengan kepalanya dalam Kolegium. (KHK Kan.375 §2). Nah uskup yang dipercayakan ‘menjaga’ keuskupan dikenal dengan nama uskup diosesan, tapi kalau sudah tak memimpin mereka disebut Uskup Tituler (KHK Kan. 376). MP MP Maret 2017 55
POTRET GEREJA
Fransisca Maria Sintha Kohar
PELAYANAN ADALAH
ANUGERAH B agi sebagian besar umat Paroki St. Stefanus, Cilandak khususnya di jajaran dewan paroki mungkin sudah tidak asing lagi dengan sosok bernama lengkap Fransisca Maria Sintha Kohar. Ibu dari dua anak ini kerap disapa Sintha. Saat ini ia menjabat sebagai Sekretaris I DPH (Dewan Paroki Harian) Gereja St. Stefanus. Bukan hal yang mudah untuk mengemban tugas dan tanggung jawab di posisi ini karena ia harus menjaga dan mengatur segala bentuk informasi, Visi & Misi KAJ (Keusukupan Agung Jakarta), DPH dan yang lainnya untuk kemudian didistribusikan dan disalurkan kepada semua umat St. Stefanus baik di lingkungan-lingkungan maupun kelompok-kelompok kategorial yang ada di wilayah paroki kita. Hal ini sangat disadari oleh Sintha bahwa dalam menjalankan tugas pelayanan ini, ia tidak mungkin mengerjakannya sendiri. Ia bekerja sama dengan Sekretaris
56 MP Maret 2017
II yang saat ini dijabat oleh Aris Darmono. Dibutuhkan komunikasi dan kerja sama yang baik diantara keduanya. Baginya, mengerjakan tugas pelayanan itu berbeda dengan kerja kantor yang setiap hari bisa bertemu tatap muka. Untuk itu dibutuhkan komunikasi, kerja sama, serta pembagian tugas yang bijak sesuai dengan kemampuan, kekurangan serta kelebihan masingmasing agar tugas tetap berjalan dengan semestinya. Ketika Sintha terpilih dan dipercaya untuk menjabat posisi Sekretaris I untuk periode 20162019, awalnya Sintha pun ragu, dan takut akan tanggung jawab dari posisi itu karena pikirnya pasti berat pekerjaan ini. Sadar dan tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Tapi, kemudian ia berpikir dan mencoba berserah bila ini adalah kehendak Tuhan sendiri. Bagi wanita kelahiran tahun 1958 ini, ia hanya ingin menjadi pribadi yang
sedikit ‘lebih’ baik lagi. Atas dasar itu, ia yakin Tuhan akan memberkati segala pekerjaan yang ia kerjakan seberat apapun itu pekerjannya. Ia sadar bahwa tidak mudah mencari orang atau umat yang terpanggil dari hati mau turun langsung ke lapangan untuk bekerja ‘pelayanan’. Terkadang karena dihadapkan oleh rasa keraguan akan kemampuan serta kesibukan pekerjaan dan berbagai alasan,
Menurutnya program-program yang dikerjakan gereja saat ini sebagian sudah mengacu kepada ARDAS KAJ. Mengapa sebagian? Karena semua program yang telah dibuat, berhasil atau tidaknya program tersebut sangat tergantung dari pada semua seksi, baik seksi-seksi di gereja, lingkungan, maupun wilayah dan dibutuhkan feedback yang baik dari semua lini atau bagian yang ada.
“Jangan takut menerima tugas pelayanan karena
disitulah kita akan berkembang untuk menjadi manusia yang lebih baik sedikit saja setiap hari” Sintha Kohar
banyak orang yang menolak panggilan ini. Hal ini sempat dialami Sintha sewaktu masa pergantian/pemilihan pengurus baru di akhir masa kepengurusan 2013-2016. Berbicara mengenai gereja, Sintha sangat bersyukur boleh mendapatkan kesempatan untuk bertugas di DPH. Satu cara untuk kembali mengucap syukur atas berkat yang dia terima di dalam keluarga. Banyak orang baru yang ia kenal, sekaligus memotivasi dirinya agar dapat memberikan pelayanan terbaiknya bagi gereja dan Tuhan agar dapat berkembang dan bertumbuh lebih baik dari tahun ke tahun.
Berbicara tentang sosok Pastur Antonius Sumardi, SCJ sebagai Kepala Paroki, bagi Sintha Pastur Mardi adalah sosok yang luar biasa. Baginya, beliau memiliki tanggung jawab yang sangat besar. Selain menghadapi masalahmasalah yang datang dari umat maupun sekitarnya, Pastur Mardi sangat peduli atau care dan turut andil dalam berjalannya semua program gereja, serta sangat baik dalam menjaga komunikasi dengan anggota dewan paroki. Tidak hanya itu, sumbang saran yang pastur Sumardi juga seringkali menjadi solusi jikalau dewan sedang menghadapi masalah atau sedang mengadakan rapat penting.AS MP Maret 2017 57
POTRET GEREJA
RAPAT
DEWAN PAROKI
PLENO
B
ertempat di lantai tiga, gedung Leo Dehon Gereja St. Stefanus Cilandak, tanggal 21 Januari 2017 merupakan salah satu agenda Rapat Pleno Dewan Paroki, dengan dipandu oleh Sintha Khohar yang berlangsung dari pukul 09.00 WIB. Agenda rapat kali ini membahas seputar Program
58 MP Maret 2017
Karya DPH, Rencana Kegiatan Biduk, rencana kunjungan DPH ke lingkungan, paparan program APP, program karya sinergi 2017 untuk wilayah dan kelompok kategorial, serta sesi tanya jawab. Presentasi awal disampaikan dengan baik oleh bendahara paroki kita, Nani Jaston dengan pembahasan anggaran. Mulai
dari anggaran tahun 2016, lalu realisasinya. Sampai dengan final anggaran untuk tahun 2017, masing – masing per seksi.
kemurahan hati, Allah memberkati yang memberi dengan sukacita”, (2 Kor 9:7). Tamu undangan dari KAJ mengisi sesi sosialisasi Tabut KAJ.
Untuk seksi pertama yang memapaparkan adalah Seksi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK). Seksi ini masih fokus terhadap program Adhoc prioritas, sementara program jangka dekat adalah sarasehan toleransi antar umat beragama bersama sama dengan bagian katekese. Selanjutnya oleh Seksi Kerasulan Keluarga dengan program pelatihan dasar pemerhati keluarga. Selain penyelenggaraan Sakramen Komuni Pertama dan Krisma yang pasti memerlukan bantuan dari para ketua lingkungan. Seksi Katekese memiliki banyak program yang akan diwujudkan di tahun 2017. Dengan sasaran prioritas, meningkatkan katekese dan liturgi yang hidup dan memerdekakan. Disambung oleh Seksi Liturgi, Seksi Keadilan dan Perdamaian (SKP), Seksi Pendidikan, Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE), Seksi Kepemudaan, Seksi Komunikasi Sosial (Komsos), Seksi Kerasulan Kitab Suci (KKS), Seksi Kematian, Seksi Kesehatan dan Seksi Panggilan rapat pun akan dilanjut seusai makan siang. Kedatangan tamu dari Keuskupan Agung Jakarta juga ikut meramaikan ruangan saat itu. Tamu dari KAJ ini datang untuk ikut serta mengisi acara. Dengan mengusung slogan “Memberi dengan
Tabut KAJ adalah sejenis tabungan solidaritas umat untuk membangun gereja – gereja yang ada di KAJ. Sistemnya, umat yang berkenan untuk menabung di KAJ minimal sebesar Rp. 100,000,- / bulan selama 36 bulan tidak akan menerima bunga dari tabungan yang disimpan di Tabut KAJ tersebut. Seluruh bunga dari tabungan yang seharusnya diterima oleh umat, akan disumbangkan kepada gereja – gereja yang masih dalam proses perjuangan pembangunan. Sementara untuk dana yang kita tabung selama 36 bulan tersebut akan dikembalikan pada bulan ke 39 secara utuh. Setiap umat yang ikut menabung akan dibuatkan virtual account oleh KAJ. Untuk semua umat yang berminat, boleh menghubungi nomor kontak Tabut KAJ yang sudah ada di mading paroki. PR
MP Maret 2017 59
TUNAS STEFANUS
i s a t s e Pr & SEMANGATNYA
D
ua putri cantik ini bernama Maria Regina Vania Aristyo (kakak) biasa dipanggil Regina (4 tahun) dan Emilia Nadine Rayna Aristyo (adik) biasa dipanggil Nadine (3 tahun). Mereka merupakan putri dari pasangan Rista & Setyo yang tinggal di Lingk. Timotius Wil VIII. Saat ini kedua malaikat kecilnya sekolah di TK A untuk kakaknya dan Play Group untuk adiknya. Kedua putri cantik ini mempunyai bakat yang luar biasa dan membuat bangga orangtuanya. Bahkan orangtuanya tidak menyangka, putrinya memiliki prestasi Juara I Lomba Paduan Suara, Juara III Lomba Menyanyi Solo, dan Juara II Lomba Mewarnai. Bakat yang dimiliki kedua tunas cilik ini, sudah dirasakan sebelum masuk sekolah,
sehingga kemampuan yang ada pada diri mereka ditunjukkan pada saat pentas. Awalnya orangtua mereka khawatir dengan keberanian yang dimiliki putrinya, tetapi dengan bantuan doa, semangat dan motivasi dari gurunya, mereka berani tampil menunjukkan kemampuannya. Orangtua dari kedua putri cantik ini tidak mempermasalahkan harus menjadi yang pertama, tetapi mereka menunjukkan keberanian untuk tampil di atas panggung dan bersyukur bisa menjadi juara sudah menjadi kado terindah dalam keluarga mereka. Meski baru meraih prestasi di jenjang TK – KB, prestasi ini menjadi modal untuk tetap semangat dan terus berprestasi sampai di tingkat selanjutnya.TYO
Semoga sukses dan lancar selalu ya, Regina dan Nadine, teruskan perjuanganmu nak…. Tuhan Yesus Memberkati… 60 MP Maret 2017
Jika teman-teman sudah mewarnai lembar mewarnai dalam Tunas Stefanus. Hasil karya-nya bisa dimasukkan ke dalam kotak KOMSOS atau difoto dan dikirimkan ke email
[email protected]. Hasil karya pemenang akan dipasang di website dan Facebook.
MP Maret 2017 61
DANA PAROKI ST. STEFANUS JANUARI 2017 Lingkungan
Kode
Perhit. 9-Jan17 Amplop RP
Perhit. 16-Jan17 Amplop RP
Perhit. 23-Jan17 Amplop RP
Perhit. 30-Jan17 Amplop RP
No
Wil
1
1
St.Hubertus
HBS
1
20.000
-
-
4
170.000
3
2
1
St.Yoh.Pemandi
YPE
1
10.000
-
-
3
60.000
1
3
1
St.Gregorius
GRR
5
75.000
2
30.000
-
-
4
1
St.Yudas Tadeus
YTA
10
310.000
5
290.000
5
5
2
Sta. Theresia
THE
-
-
6
180.000
23
6
2
Sta.M.Immaculata
MIM
1
10.000
-
-
7
2
Sta.Maria Fatima
MFA
1
100.000
-
-
8
2
Sta.M. Bernadette
BDE
3
350.000
6
125.000
250.000 50.000
15
430.000
280.000
5
350.000
400.000
5
950.000
-
-
-
-
-
-
-
-
655.000
3
215.000
11
9
3
St.Markus
MKI
2
250.000
1
50.000
-
-
7
190.000
10
3
St.Nicodemus
NDS
3
310.000
1
50.000
4
270.000
3
520.000
11
3
St.Oktavianus
OTS
-
-
-
-
-
-
1
300.000
12
3
St.Paulinus
PLN
4
425.000
1
250.000
6
670.000
6
370.000
13
3
St.Quirinus
QRS
-
-
-
-
2
150.000
9
800.000
14
4
St.Antonius
ATS
3
120.000
-
-
4
170.000
3
220.000
15
4
St.Clementus
CLS
1
10.000
4
270.000
7
950.000
4
350.000
16
4
Sta. Faustina
FSA
-
-
-
-
-
-
-
-
17
5
Sta.Angela
AGE
1
100.000
7
1.560.000
4
550.000
1
50.000
18
5
St.Bartholomeus
BTS
2
150.000
2
400.000
8
2.270.000
8
1.200.000
19
5
Emmanuel
EML
8
3.320.000
4
370.000
8
990.000
3
200.000
20
5
Sta.Ursula
URS
5
600.000
4
550.000
1
150.000
4
350.000
21
6
St.M.Magdalena
MMA
-
-
-
-
6
350.000
8
325.000
22
6
St.Aloysius
ALS
11
300.000
1
15.000
1
50.000
7
240.000
23
6
St.Thomas Aquino
TAQ
2
150.000
-
-
3
110.000
8
540.000
24
7
Sta.Helena
HLN
-
-
-
-
-
-
6
25
7
Romo Sanjoyo
RSO
2
20.000
3
15.000
1
9.000
23
26
7
St.Simeon
SMN
-
-
-
-
5.000
1
2.000
27
7
Sugiyopranoto
SGO
-
-
1
10.000
85.000
1
15.000
28
7
St.Theodorus
THO
12
105.000
13
85.000
-
-
14
90.000
29
8
St.Paulus
PLS
13
490.000
6
195.000
2
55.000
11
555.000
30
8
St.Timotius
TTS
7
310.000
10
350.000
10
760.000
5
80.000
31
8
Sta.Veronica
VRA
9
365.000
-
-
-
-
1
10.000
32
9
St.Bonaventura
BVA
-
-
4
100.000
2
980.000
1
100.000
1 37
56.000 245.000
33
9
St.Bonifacius
BFS
1
50.000
1
50.000
5
200.000
3
60.000
34
9
Keluarga Kudus
KKS
2
205.000
2
100.000
8
800.000
1
30.000
35
10
St.Yoh Don Bosco
DBD
-
-
-
-
2
70.000
1
25.000
36
10
St.Kristoforus
CRS
-
-
-
-
-
-
4
95.000
37
10
Sta. Maria Goretti
MGI
-
-
3
50.000
7
155.000
3
90.000
38
10
Sta.Maria B.Setia
MBS
-
-
2
70.000
5
650.000
1
10.000
39
11
Sta.Felicitas
FSE
14
770.000
6
190.000
-
-
4
820.000
40
11
Sta.Anastasia
ANS
1
50.000
4
160.000
1
50.000
1
100.000
41
11
Maria Ratu Damai
MRD
1
50.000
3
150.000
8
280.000
1
100.000
42
12
St.Bernadus
BDS
1
50.000
-
-
2
20.000
1
250.000
43
12
St.Dionisius
DNS
-
-
1
100.000
1
50.000
-
-
44
12
St.Elias
ELS
2
110.000
-
-
1
20.000
-
13
400.000
13
NN / tanpa nama Trf via bank- bca#994
560.000
15
985.000
16
865.000
2.900.000
DONASI PENGGANTIAN BIAYA CETAK MAJALAH MEDIAPASS FEBRUARI 2017 Terima kasih atas donasi yang telah diberikan. Kami menunggu 1 60.000 kontribusi anda di edisi-edisi Total 60.000 berikutnya. Setiap donasi, mohon disertakan nama lingkungan pada copy bukti transfer dan disampaikan kepada Ibu Liliek (Kasir Paroki St. Stefanus).
Lingk. Sta. Theresia (Februari 2017)
62 MP Februari Maret 2017 2017
PANTI ASUHAN BHAKTI LUHUR (Ibu Endah) Komplek Bukit Cireundeu BI B-2 / 1 Ciputat, Tangerang 15419 Kota : Tangerang nomer telp : 021 74704712
Pada tanggal 21 Januari 2017, WKRI telah mengadakan acara Natal bersama Cabang dan Ranting di Gedung Leo Dehon, lt 4 yang dihadiri kurang lebih 100 orang anggota. Tamu undangan istimewa kami kali ini adalah anakanak yang berkebutuhan khusus dari Yayasan Bhakti Luhur, Cirendeu. Ketua Panitia Natal, Ruth Amelia dari Ranting Sta. Agatha telah berhasil dan sukses menyelenggarakan acara ini dengan menghimpun dana dan telah disumbangkan untuk membantu kebutuhan sandang, pangan dan papan Yayasan tersebut.
MP MP Februari Maret2017 2017 63
Misa k e l m I u r a B n Tahu 28 JANUARI 2017
64 MP Maret 2017