BADAN PUSAT STATISTIK
Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 ABSTRAKSI Proses pembangunan seringkali dilakukan hanya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan hidup, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan. Selain proses pembangunan yang sering mengakibatkan degradasi lingkungan, perilaku konsumtif dan gaya hidup manusia juga mengakibatkan permasalahan lingkungan. Kerusakan sumberdaya alam banyak disebabkan oleh aktivitas manusia, misalnya pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran tanah, serta kerusakan hutan. Berdasarkan hasil kajian Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2007, selain faktor alam, aktivitas manusia juga merupakan penyebab utama meningkatnya konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) di atmosfer bumi, yang pada akhirnya turut menyumbang terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Beberapa aktivitas manusia tersebut antara lain penggunaan alat transportasi, penggunaan energi, pembakaran hutan, dan peternakan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dihadapkan pada pilihan berperilaku baik yang merusak lingkungan maupun yang bermanfaat untuk lingkungan. Untuk mendukung perilaku kepedulian penduduk terhadap lingkungan, maka perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup. Berbagai regulasi telah diterbitkan pemerintah Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, antara lain: 1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. 3. UU.No.26 Tahun 2007 tentang Penyediaan Ruang Terbuka Hijau. 4. Instruksi Presiden RI No. 2011 tentang Penghematan Energi dan Air. 5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 13 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Energi Listrik, dan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 15 Tahun 2012 tentang Penghematan Pemakaian Air Tanah. Sebagai instansi yang bertanggung jawab atas ketersediaan data dan sebagai bentuk kepedulian BPS terhadap permasalahan lingkungan, maka perlu dilakukan penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup.
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN Menyajikan indikator perilaku kepedulian rumah tangga terhadap lingkungan hidup, baik perilaku ramah lingkungan ataupun perilaku yang sifatnya merusak lingkungan. Tujuan khususnya antara lain : - Menghimpun data mikro tentang aktivitas rumah tangga yang berdampak bagi lingkungan, baik yang sifatnya melestarikan lingkungan maupun merusak lingkungan; - Mengetahui aspek dan faktor-faktor yang berpengaruh pada perubahan iklim pada lingkup rumah tangga.
Penanggung Jawab Kegiatan PENYELENGGARA Subdit. Stat. Lingkungan Hidup PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Subdit. Stat. Lingkungan Hidup PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit. Stat. Lingkungan Hidup PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit. Stat. Lingkungan Hidup
PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit. Stat. Lingkungan Hidup
Informasi Pengumpulan Data FREKUENSI KEGIATAN Tahunan RIWAYAT KEGIATAN Kegiatan penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup dimulai dari tahun 2012. Kegiatan ini merupakan analisis dari hasil Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup (SPPLH) tahun 2012 yang dilaksanakan di 33 ibukota provinsi. Pada tahun 2013, SPPLH dilaksanakan dengan cakupan sampel lebih besar yaitu semua kabupaten/kota dengan jumlah sampel sebanyak 75.000 rumah tangga. Hasil dari survei ini dituangkan dalam publikasi Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup tahun 2013. Pada bulan September tahun 2014, BPS melaksanakan kegiatan SUSENAS (Survei Sosial Ekonomi Nasional) modul ketahanan sosial. Hasil dari susenas modul ketahanan sosial ini, salah satunya digunakan untuk menyusun Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup. PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA Perubahan yang terjadi dengan Survei Perilaku Peduli Lingkungan Hidup tahun 2013 adalah adanya penambahan pertanyaan terkait mitigasi bencana alam. FREKUENSI PENGUMPULAN DATA - Lainnya TIPE PENGUMPULAN DATA Longitudinal dan Cross Sectional INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL Trend Studies REFERENSI YANG DIGUNAKAN Framework Ketahanan Sosial KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN - Klasifikasi/Master Wilayah: ..... - Klasifikasi/Master Komoditas: ..... - Klasifikasi/Master Lapangan Usaha: ..... Klasifikasi/Master Lainnya: ..... JADWAL KEGIATAN
Metodologi CARA PENGUMPULAN DATA Survei JENIS RANCANGAN SAMPEL Multi Stage/Phase METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR Sampel probabilitas METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS Seperti yang diterapkan dalam SUSENAS, penarikan sampel dalam Modul Ketahanan Sosial adalah tiga tahap
berstrata (three stage stratified sampling). Tahapan dari metode ini diuraikan sebagai berikut: a. Tahap pertama, memilih wilayah cacah secara PPS-WR (Probability Proportional to Size with replacement) dengan size banyaknya rumah tangga SP2010 (Mi). Wilayah cacah terpilih tersebut sebanyak 30.000 (nh=30.000) selanjutnya dijadikan master sampel atau Primary Sampling Unit (PSU). b. Tahap kedua, memilih tiga BS pada setiap Wilcah terpilih SUSENAS. Pemilihan BS dilakukan secara PPS dengan size jumlah rumah tangga SP2010-RBL1. Selanjutnya blok terpilih SUSENAS dialokasikan ke 4 triwulan sebanyak masing-masing 7500 Blok Sensus. Seluruh Blok Sensus yang tealokasi untuk SUSENAS Triwulan III tahun 2014 adalah Blok Sensus yang menjadi wilayah pencacahan Modul Ketahanan Sosial 2014. c. Tahap ketiga, dari setiap Blok Sensus terpilih untuk SUSENAS dipilih sejumlah rumah tangga biasa (m=10) secara sistematik berdasarkan hasil pemutakhiran listing rumah tangga SP2010-C1 dengan menggunakan Daftar VSEN11-P. Daftar nama kepala rumah tangga disusun dari Ekstrak SP2010-C1 untuk variabel nama KRT, alamat, dan tingkat pendidikan KRT, kemudian dilakukan pemutakhiran lapangan. Tahap pertama dan kedua sudah dilakukan di BPS RI, sementara tahap ketiga dilaksanakan oleh BPS Kabupaten/Kota pada saat proses penarikan sampel SUSENAS Triwulan III tahun 2014.
Rancangan Sampel Probabilitas KERANGKA SAMPEL 1. Kerangka sampel pemilihan tahap pertama adalah daftar Wilayah Pencacahan (Wilcah) SP2010 yang disertai dengan informasi banyaknya rumah tangga hasil listing SP2010 (Daftar RBL1), muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, pemukiman kumuh), informasi daerah sulit/tidak sulit, dan klasifikasi desa/kelurahan (rural/urban); 2. Kerangka sampel pemilihan tahap kedua adalah daftar blok sensus pada setiap Wilcah terpilih; 3. Kerangka sampel pemilihan tahap ketiga adalah daftar rumah tangga biasa tidak termasuk institutional household (panti asuhan, barak polisi/militer, penjara, dsb) dalam setiap blok sensus sampel hasil pencacahan lengkap SP2010 (SP2010-C1) yang telah dimutahirkan pada setiap menjelang pelaksanaan survei KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION) PERKIRAAN SAMPLING ERROR 5% ALOKASI SAMPEL Jumlah rumah tangga sampel modul ketahanan sosial adalah sama dengan sampel susenas triwulan III 2014 yaitu sebanyak 75.000 rumah tangga yang tersebar di seluruh provinsi dan Kab/Kota di Indonesia. CAKUPAN WILAYAH Seluruh kabupaten/kota WILAYAH KEGIATAN --UNIT OBSERVASI Rumah tangga CAKUPAN RESPONDEN Kepala rumah tangga atau pasangannya MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Tidak
Pengumpulan Data METODE PENGUMPULAN DATA
Wawancara Langsung MELAKUKAN PILOT STUDY Ya INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN Pedoman Pencacahan Modul Ketahanan Sosial 2014 dan kuesioner VSEN14.HANSOS PETUGAS PENGUMPULAN DATA - Staf - KSK - Mitra JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA Pengawas/Kortim 1887 Orang Pencacah 3757 Orang MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Supervisi - Lainnya PENYESUAIAN NON RESPON Tidak Ada Penggantian Sampel
Pengolahan Data UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Sendiri - Subject Matter Lain - Integrasi Pengolahan METODE PENGOLAHAN - Batching - Editing - Coding - Data Entri/Scan - Verifikasi - Validasi - Tabulasi TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN Visual Foxpro Versi 9, Microsoft visual basic, SPSS
Estimasi dan Analisis METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN estimasi rasio
KOMPOSISI DAN PENIMBANG METODE ANALISIS Analisis deskriptif UNIT ANALISIS Rumah tangga SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Tidak
Kualitas dan Interpretasi Data PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Imputasi RELIABILITAS DATA PENINGKATAN KUALITAS DATA PERBANDINGAN DATA 1 METODE REVISI DATA Perbaikan data yang tidak konsisten dan pemeriksaan ulang data non respon INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA
Evaluasi MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG Memperbanyak sampel rumah tangga dan menambah indikator-indikator perilaku peduli lingkungan hidup
Diseminasi TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d. DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Tidak LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Tidak DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA
Aksesibilitas Direktorat Diseminasi Statistik
[email protected], www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan PERSYARATAN Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan: Penyusunan Indikator Perilaku Peduli Lingkungan Hidup, 2015 PENOLAKAN Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.