KEENAM METERAI PERTAMA DI BUKA WA H Y U 6
GARIS BESAR BUKU WAHYU • Prolog (1:1-8) • Janji kepada umat yang bertahan(1:09-03:22) • Tuhan bekerja untuk keselamatan umat manusia (4:01-08:01)
• Murka Allah dicampur dengan belas kasihan (8:01-09:21) • Perhatian Yohanes terhadap nubuatan (10:01-11:18) • Kontroversi Besar antara Kristus dan Setan (11:19-13:18) • Gereja mewartakan Injil akhir zaman (14:1-20) • Akhir murka Allah tidak dicampur dengan belas kasihan (15:1-18:24) • Kerja Allah bagi keselamatan manusia selesai (19:01-21:04) • Pemenuhan janji-janji kepada umat yang bertahan (21:05-22:05) • Epilog (22:6-21)
PENDAHULUAN • Anak Domba membuka satu persatu tujuh meterai yang ada pada kitab dalam Wahyu 5:1.
• Dalam pasal 6, hanya enam meterai yang akan dibuka. • Pekabarannya mempunyai aplikasi spesifik dan umum.
METERAI PERTAMA • Wahyu 6:1,2 • Periode 31-100 AD – Ini sezaman dengan jemaat Efesus (Wahyu 2:1-7). – Kuda putih melambang kemurnian iman jemaat rasul-rasul (Wahyu 19:14).
• Undangan diberikan kepada Yohanes atau si penunggang kuda putih.
METERAI PERTAMA • Wahyu 6:1,2 • Panah melambangkan semangat sidang rasul-rasul untuk mengadakan penaklukkan rohani di seluruh dunia (Wahyu 2:2,3). • Kolose 1:23 • Mahkota melukiskan kemenangan atas penaklukkannya.
METERAI KEDUA • Wahyu 6:3,4 • Periode 100-323 – Ini sezaman dengan jemaat Smirna (Wahyu 2:8-11). – Kuda merah padam melambangkan kemerosotan iman jemaat oleh menyusupnya ajaran-ajaran palsu (docetisme, gnosticisme, deisme).
METERAI KEDUA • Wahyu 6:3,4 • Warna merah padam melambangkan pertumpahan darah sebagai akibat penganiayaan yang dilancarkan oleh pemerintahan Romawi yang dilambangkan dengan sebilah pedang tajam sehingga damai sejahtera pun hilang (Wahyu 2:9,10). • Kisah 20:29,30.
METERAI KETIGA • Wahyu 6:5,6 • Periode 323-538 – Ini sezaman dengan jemaat Pergamus (Wahyu 2:12-17). – Kuda hitam melambangkan sidang dalam kekalahan dan kemerosotan iman yang lebih mendalam.
METERAI KETIGA • Wahyu 6:5,6 • Timbangan melambangkan keadaan rohani dalam sidang sesudah legalisasi kekristenan pada abad 4, ketika gereja dan negara dipersatukan (Konstantin bertobat menjadi kristen). • Sidang lebih tertarik kepada masalah sekuler ketimbang rohani sehingga terjadi kelaparan rohani.
METERAI KETIGA • Wahyu 6:5,6 • Jangan merusakkan minyak dan anggur melambangkan iman dan kasih yang harus dipelihara walaupun materialisme telah mendominasi gereja.
METERAI KEEMPAT • Wahyu 6:7,8 • Periode 538-1517 – Ini sezaman dengan jemaat Tiatira (Wahyu 2:18-29). – Kuda Hijau Kuning melambangkan ketakutan dan kematian sebagai akibat penganiayaan sesudah pernyatuan negara dan gereja menjelang zaman reformasi.
METERAI KEEMPAT • Wahyu 6:7,8 • Maut dan kerajaan maut melukiskan kejamnya penganiayaan yang mengakibatkan pertumpahan darah yang tidak mengenal belas kasihan pada waktu kejayaan gereja Roma. • Seperempat bumi melambangkan luasnya wilayah kekuasaan dari gereja Roma. • Mereka membunuh dan menyiksa dengan pedang, kelaparan, sampar, binatang buas.
METERAI KELIMA • Wahyu 6:9,10 • Periode 1517-1755. – Ini sezaman dengan jemaat Tiatira (Wahyu 2:18-29) tahun 538-1798. – Jiwa-jiwa yang dibunuh dibawah mezbah melambangkan darah orang-orang yang mati syahid dipersembahkan kepada Tuhan sebagai korban, karena nyawa makhluk ada di dalam darah (Imamat 17:11).
• Darah korban selalu harus dicurahkan dibawah mezbah korban bakaran (Imamat 1:5,11).
METERAI KELIMA • Wahyu 6:9,10 • Meterai kelima diberikan untuk mendorong semangat orang-orang yang akan menghadapi penganiayaan dan kematian bahwa mereka akhirnya akan dibenarkan dari segala tuduhan dan menerima upah (jubah putih).
• Orang-orang yang mati dibunuh meminta keadilan kepada Tuhan agar nama Tuhan dibebaskan dari segala tuduhan palsu.
METERAI KELIMA • Wahyu 6:9,10 • Sedikit waktu lagi bukan berarti diperlambat kedatangan Tuhan, tetapi dosa harus diizinkan mendemonstrasikan sifatnya yang buruk dengan sejelasnya supaya tidak timbul lagi keraguan atas keadilan dan kebenaran Tuhan dalam menjatuhkan hukumannya.
• Roma 3:25,26.
METERAI KEENAM • Wahyu 6:12-17 • Periode 1755-Kiamat – Ini sezaman dengan jemaat Sardis, Filadelfia, dan Laodikia (Wahyu 3:1-22). – Gempa bumi yang dahsyat terjadi di Lisbon tgl 1-11-1755 dengan korban 100.000 dan getarannya terasa sampai 4 juta mil persegi .
METERAI KEENAM • Wahyu 6:12-17 – Matahari menjadi hitam terjadi di sebelah timur New York dan dibagian selatan New England tanggal 19 Mei 1780. – Bintang-bintang di langit berjatuhan terjadi tanggal 13-11-1833 di seluruh benua Amerika Utara dan Mexico. – Matius 24:29. – Yoel 2:30.31.
METERAI KEENAM • Wahyu 6:12-17 • Matahari akan menjadi gelap, bulan tidak bercahaya, bintang berjatuhan, langit menyusut, kuasa-kuasa langit akan goncang. • Ini semua akan terjadi menjelang dan pada saat kedatangan Yesus.
METERAI KEENAM • Wahyu 6:12-17 • Tergeserlah gunung dan pulau akan terjadi pada malapetaka ketujuh (Wahyu16:17-21). • Sekarang kita hidup diantara ayat 13 dam 14. • Murka Mereka “Murka Bapa dan Anak Domba.”
KESIMPULAN • Siapakah yang dapat bertahan menghadapi murka Allah dan peristiwa kedatanagan Yesus kedua kali? – Wahyu 7:14 – Mereka yang telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih dalam darah Anak Domba dan keluar dari kesusahan besar (menjadi pemenang).
• Janji kepada ketujuh jemaat selalu dimulai dengan “Barang siapa menang.”
KESIMPULAN • Siapakah yang dapat bertahan menghadapi murka Allah dan peristiwa kedatangan Yesus kedua kali? – Wahyu 14:4,5. – Tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan (gereja yang salah). – Mengikuti Anak Domba kemana saja Ia pergi. – Di dalam mulut mereka tidak ada dusta; tidak bercela.