EDUSCOPE, Vol. 1 No. 1 Juli 2015
ISSN : 2460 - 4844
KEEFEKTIFAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE (TPSQ) PADA MATERI KUBUS, BALOK, PRISMA DAN LIMAS Maryati SMPN 1 Nganjuk
[email protected] ABSTRACT This study was an experimental research that began with research development. This study aims to: (1) generating device cooperative learning Think Pair Square (TPSq), (2) describing the effectiveness of cooperative learning Think Pair Square (TPSq). This study uses Four-D models for the development of learning tools that have been modified, which consist; defining, designing, and developing.The learning tools used inthis research are lesson Plan (RPP), Student Worksheet (LKS), and Test of LearningResults (THB). The research instrument used is a learning device validation sheets, observation sheets teachers manage learning, student activity observation sheet and student questionnaire responsessheet. Experimental class treated bycooperative learning Think Pair Square (TPSq), while the control class given conventional learning.Based on the results of descriptive analysis, it showed that the developing of Cooperative Learning Think Pair Square (TPSq) produced good learning tools because it met: (1) both categories for the ability of teachers to manage learning, (2) active categories for student activities, (3) positive category for student responses and (4) meet the category of validity, reliability and sensitivity to THB. Based on the results of the descriptive analysis showed that the experimental phase of cooperative learning Think Pair Square (TPSq) effective based on several things, namely: (1) the ability of teachers to manage learningenvironmet, (2) the activity of students, (3) the response of students and (4) the completenessof learning outcomes. KEYWORD: software development, cooperative learning Think Pair Square (TPSq), and material cubes, blocks, prism, and pyramid
Pembelajaran matematika dipandang oleh
dan kurang melibatkan siswa secara aktif dalam
sebagian siswa sebagai mata pelajaran yang sulit
kegiatan belajar mengajar s ehingga aktifitas
dan kurang diminati. Seharusnya siswa menyadari
siswa menjadi lambat dan kurang mandiri.
bahwa kemampuan berfikir logis, kritis, cermat,
Proses pembelajaran matematika di SMP
efisien dan efektif menjadi ciri pelajaran matematika
Negeri 1 N g a n ju k masih menggunakan model
yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi zaman
pembelajaran konvensional. Nilai rata-rata hasil
yang semakin maju. Kurangnya minat siswa
belajar siswa masih rendah dan banyak yang
terhadap
belum
pelajaran
matematika
antara
lain
mencapai
ketuntasan
belajar
yang
berkaitan dengan guru. Apabila guru dalam
diterapkan disekolah tersebut yakni 80. Selain
menyampaikan
itu tingkat perhatian siswa terhadap pelajaran
materi
pembelajaran
kurang
menyenangkan bagi siswa hasil prestasi siswapun
matematika yang monoton dan kurang menarik.
kurang optimal. Dalam kenyataannya, guru kurang
Model pembelajaran yang sesuai untuk
mengembangkan metode yang digunakan dalam
mengatasi permasalahan di atas adalah model
pembelajaran. Guru hanya memberikan materi
pembelajaran
kooperatif.
Slavin
(2009)
02
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
menjelaskan model pembelajaran yang tepat dapat
secara individual mupun kelompok.
mengaktifkan siswa dan memberi kesempatan
Berdasarkan
uraian
penulis
siswa untuk mengembangkan kemampuan yang
bermaksud
dimilikinya.
keefektifan pembelajaran kooperatif Think Pair
Arend
pembelajaran
(2012)
kooperatif
menyatakan,
merupakan
mengadakan
diatas,
penelitian tentang
suatu
Square (TPSq) pada materi menghitung luas
pembelajaran dengan penekanan pada aspek
permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan
sosial dan menggunakan kelompok-kelompok kecil
limas untuk Kelas VIII SMPN 1 Nganjuk Tahun
yang terdiri dari 4-5 siswa yang sederajat tetapi
Ajaran 2013/2014.
heterogen untuk menghasilkan pemikiran dan tantangan mispersepsi siswa sebagai unsur kuncinya.
Pembelajaran
yang
METODE
menggunakan
Penelitian
ini
merupakan
Penelitian
kelompok kecil dan mengkondisikan siswa untuk
Eksperimen yang dilaksanakan di kelas VIII SMP
berdiskusi,
Negeri 1 Nganjuk pada semester genap tahun
saling
bekerja
sama
dalam
memecahkan masalah dan menuntaskan materi
pelajaran 2013/2014.
yang dipelajari adalah pembelajaran kooperatif. Dalam
model
Perangkat pembelajaran yang diujicobakan
pembelajaran Think Pair
terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
didik berkesempatan
(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Tes Hasil
untuk mendiskusikan ide mereka dan juga
Belajar (THB) dan alternatif kunci jawaban serta
memilih metode penyelesaian masalah yang tepat.
rubrik
Apabila salah satu peserta didik dalam pasangan
Kemampuan
diskusi tersebut mengalami kesulitan, peserta didik
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dan Lembar
lain dapat diminta untuk menjelaskan jawaban dan
Angket Respon Siswa.
Square (TPSq), peserta
metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
tersebut kepada peserta didik yang
bersangkutan.
penskoran, Guru
Lembar
Pengamatan
Mengelola
Pembelajaran,
Prosedur penelitian ini terdiri dari empat Siklus, yaitu Siklus Pengembangan Perangkat; dilakukan
Model pembelajaran Think Pair Square
menggunakan model 4D (Thiagarajan, dkk.,
(TPSq) juga melatih kemampuan bersosialisasi
1974), yaitu Define (pendefinisian), Design
peserta didik yang bersangkutan. Meskipun dalam
(perancangan), Develop (pengembangan), and
pembelajaran Think Pair Square (TPSq) peserta
Desimination (publikasi). Model ini dipilih
didik lebih aktif, namun guru tetap menguasai kelas
karenakan
untuk memberikan
mengembangkan
semangat, dorongan, dan
motivasi belajar serta memberikan bimbingan
sistematis
dan
perangkat
cocok
pembelajaran
kooperatif Think Pair Square (TPSq).
EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015
untuk
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
Siklus Penelitian Eksperimen; Penelitian ini dikatakan
sebagai penelitian
eksperimen
1. Deskripsi Tahab Pendefinisian (Define) a.
karena ditandai dengan adanya perlakuan yang
dirancang
Kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 1 Nganjuk untuk kelas VIII tahun pelajaran 2013/2014
mengubah suatu kondisi yakni menerapkan
adalah kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pembelajaran kooperatif Think Pair Square
(KTSP) 2006.
(TPSq) dengan menggunakan perangkat
Adapun perangkat yang perlu dikembangkan dalam
pembelajaran
penelitian
penelitian
perangkat
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS),
pembelajaran dikembangkan, dilaksanakan
Tes Hasil Belajar (THB) dan alternatif kunci jawaban
penelitian eksperimen untuk mendeskripsikan
serta rubrik penskoran, Lembar Pengamatan
pembelajaran kooperatif Think Pair Square
Kemampuan
(TPSq) efektif untuk materi menghitung luas
Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dan Lembar
permukaan dan volume kubus, balok, prisma
Angket Respon Siswa.
dan limas di kelas VIII SMP Negeri 1 Nganjuk.
b.
dari
pengembangan.
Analisis
sengaja
Analisis Awal Akhir
untuk
Siklus
secara
03
hasil Setelah
Data;
bertujuan
ini
adalah
Guru
Rencana
Mengelola
Pelaksanaan
Pembelajaran,
Analisis Siswa
untuk
Siswa yang menjadi subjek penelitian ini
mengumpulkan data baik data yang bersifat
adalah siswa kelas VIII SMP N 1 Nganjuk.
kualitatif dan kuantitatif. Data yang diambil
Karakteristik siswa kelas VIII SMP Negeri 1
meliputi subjek penelitian, materi, dan hasil
Nganjuk tahun 2013/2014 meliputi perkembangan
belajar siswa dalam bentuk tugas dan tes hasil
kognitif, dan latar belakang pengetahuan.
belajar. Selain itu, juga dilakukan pemberian
c.
angket respon kepada siswa. Analisis butir tes
Analisis Materi Analisis
materi
bertujuan
untuk
ini meliputi: uji validitas, uji reliabilitas dan uji
mengidentifikasi, merinci, dan menyusun secara
sensitivitas.
sistematis materi-materi yang berhubungan dengan
Siklus Penulisan Laporan
menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas. Berdasarkan hasil telaah
HASIL dan PEMBAHASAN
KTSP SMP Negeri 1 Nganjuk bahwa salah satu
A. Deskripsi
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa
Hasil Siklus Pengembangan
Perangkat Pembelajaran
kelas VIII yang berhubungan dengan luas
Adapun kegiatan dan hasil yang diperoleh dari setiap Siklus adalah sebagai berikut:
permukaan
dan
volume
menghitung
luas
permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas adalah 5.3. Menghitung luas permukaan dan
EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
04
volume bangun menghitung luas permukaan dan
analisis materi, hasil analisis tugas dan spesifikasi
volume kubus, balok, prisma dan limas serta
indikator atau spesifikasi tujuan pembelajaran yang
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
telah dirumuskan pada tahap pendefinisan.
d.
c.
Analisis tugas
Perancangan Awal Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis siswa dan
Pada tahap ini dihasilkan rancangan awal
analisis materi, maka salanjutnya melakukan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
analisis tugas. Pada analisis tugas ini, yang dilihat
3 kali pertemuan, LKS untuk setiap pertemuan, dan
bukanlah pengenalan konsep lagi melainkan
Tes Hasil Belajar (THB).
keterampilan
3. Deskripsi Tahap Pengembangan
menerapkan
konsep
untuk
memecahkan masalah. e.
a.
Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Hasil
Validasi
dan
Revisi
Perangkat
Pembelajaran
Berdasarkan analisis materi dan analisis
Secara umum semua penilaian validator
tugas. Tujuan pembelajaran yang lebih spesifik
terhadap perangkat pembelajaran memberikan
adalah siswa dapat: menghitung luas permukaan
kesimpulan yang sama yaitu:
dan volume kubus, balok, prisma dan limas dan
-
menyelesaikan soal sehari-hari yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume kubus, balok,
digunakan dengan sedikit revisi -
prisma dan limas.
LKS mempunyai kategori baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi
2.. Deskripsi Tahap Perancangan (design) a.
RPP mempunyai kategori baik dan dapat
-
Pemilihan Media
THB mempunyai kategori baik dan dapat digunakan dengan sedikit revisi
Pada penelitian ini, peneliti menentukan
b.
Hasil Uji Keterbacaan
media pembelajaran yang tepat untuk digunakan
Sebelum
diujicoba,
dilakukan
terlebih
dalam pembelajaran seperti LKS, sedangkan media
dahulu uji keterbacaan terhadap khususnya LKS
lainnya adalah gambar, foto dan model.
dan THB oleh 4 siswa kelas VIII 2 SMP N 1
b.
Nganjuk yaitu 1 siswa yang memiliki kemampuan
Pemilihan Format Pemilihan format rencana pelaksanaan
akademik tinggi, 2 siswa yang memiliki kemampuan
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini
akademik
disesuaikan dengan format langkah-langkah TPSQ,
kemampuan akademik rendah. Kelas ini tidak
strategi
digunakan untuk kelas eksperimen dan kelas
pembelajarannya
menggunakan
pembelajaran siswa aktif dan pendekatannya menggunakan
pendekatan
sedang
kontrol.
students-center.
Sedangkan isi pembelajaran mengacu pada hasil EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015
dan
1
siswa
memiliki
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
c.
Hasil Ujicoba lapangan
Berdasarkan
Ujicoba bertujuan untuk penyempurnaan perangkat
pembelajaran
sebelum
kriteria
respon
05
siswa terhadap
perangkat pembelajaran seperti diuraikan dalam
perangkat
bab III, dapat disimpulkan bahwa perangkat
pembelajaran digunakan pada kelas eksperimen.
pembelajaran mendapatkan respon siswa yang
Ujicoba dilaksanakan 3 kali pertemuan, sesuai
positif dengan kata lain perangkat pembelajaran
dengan RPP serta 80 menit pelajaran untuk pretes
dapat diterima siswa dengan baik, sehingga
dan 80 menit untuk postes.
peragkat tidak perlu direvisi.
Data yang diperoleh saat ujicoba ini
4)
Hasil Ujicoba Tes Hasil Belajar
dianalisis, kemudian hasilnya digunakan sebagai
Uji coba tes hasil belajar bertujuan untuk
bahan
menjadi
mendapatkan data mengenai validitas butir soal,
perangkat pembelajaran yang baik dan akan
reliabilitas data sensitivitas butir tes. Ketiga
digunakan untuk eksperimen. Data yang diperoleh
indikator ini menentukan apakah tes yang
dari ujicoba berupa data kemampuan guru
dikembangkan perlu direvisi
mengelola pembelajaran, data aktivitas siswa, data
analisis validitas butir tes, reliabilitas tes dan
respon siswa, data pre tes dan pos tes siswa.
sensitivitas tes diuraikan sebagai berikut:
1)
pertimbangan
Hasil
untuk
Pengamatan
direvisi
Kemampuan
Guru
-
Mengelola Pembelajaran
atau tidak. Hasil
Tingkat validitas dari masing-masing butir tes pada kategori cukup dan tinggi. Dengan
Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa
demikian semua butir tes tersebut dapat
kemampuan guru mengelola pembelajaran selama
dikatakan valid sehingga layak digunakan
ujicoba dapat dikatakan baik
tanpa revisi.
karena dari hasil
pengamatan menunjukkan bahwa skor setiap
-
Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana
aspek untuk setiap RPP berkategori cukup baik,
diuraikan langkahnya pada bab III diperoleh
baik atau sangat baik, sehingga perangkat tidak
koefesien reliabilitas tes sebesar 0,649. Hal ini
perlu dilakukan revisi.
menunjukkan bahwa tes hasil belajar yang
2)
dikembangkan termasuk dalam kategori tinggi.
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Berdasarkan
kriteria
aktivitas
siswa
seperti
Dengan demikian instrumen tes ini dapat
diuraikan dalam bab III, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran pada setiap
digunakan tanpa revisi. -
Berdasarkan kategori setiap butir tes terlihat
tahap sesuai alokasi waktu yang termuat dalam
bahwa setiap butir tes peka terhadap
RPP, sehingga aktivitas siswa dikatakan aktif, dan
pembelajaran. Dengan demikian semua butir
perangkat tidak perlu direvisi.
tes dapat dikatakan sensitif sehingga tes layak
3)
digunakan tanpa revisi. Dari uraian di atas
Hasil Angket Respon Siswa
EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
06
maka
pencapaian
kriteria
perangkat
pengamatan
menunjukkan
bahwa
setiap
pembelajaran yang baik seperti diuraian pada
aspek aktivitas siswa untuk semua rencana
bab III yaitu kemampuan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berada
mengelola pembelajaran yang baik, aktivitas
pada interval kriteria batasan keefektifan.
siswa sesuai alokasi waktu yang termuat
-
Hasil angket respon siswa terhadap kegiatan
dalam RPP, respon siswa yang positif dan tes
pembelajaran
dapat
hasil belajar.
pelaksanaan
pembelajaran
B. Deskripsi Hasil Siklus Eksperimen
disimpulkan
bahwa
mendapatkan
respon positif pada setiap aspek dari siswa,
Untuk menjawab pertanyaan penelitian
sehingga
yang kedua dilakukan penelitian eksperimen. Pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen
dapat
dikatakan
bahwa
pembelajaran efektif ditinjau dari respon siswa. -
Ketuntasan belajar
pada kelas eksperimen
sama seperti pelaksanaan pembelajaran di kelas
lebih dari 85% tepatnya sebanyak 96,7% dari
ujicoba.
jumlah siswa tuntas belajar secara individual.
1.
Dengan kata lain pada kelas eksperimen
Deskripsi Data Hasil Eksperimen
Hasil penelitian yang akan dianalisis secara
ketuntasan belajar secara klasikal tercapai.
deskriptif adalah data kemampuan guru mengelola
Jadi
pembelajaran,
pembelajaran kooperatif Think Pair Square
pembelajaran,
aktivitas respon
siswa
selama
siswa
terhadap
pembelajaran
(TPSq)
pada
materi
dengan menghitung
model luas
pembelajaran pada kelas eksperimen dan tes hasil
permukaan dan volume kubus, balok, prisma
belajar.
dan limas dapat dikatakan efektif ditinjau dari
-
Hasil penilaian kemampuan guru mengelola
sisi ketuntasan belajar siswa. Sedangkan
pembelajaran
bahwa
ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada
jika ditinjau dari segi
kelas kontrol yang dikatakan tidak tercapai.
kemampuan guru mengelola pembelajaran
Hal ini ditandai dengan sebanyak 63,3% dari
karena dari hasil pengamatan menunjukkan
jumlah siswa siswa tuntas belajarnya secara
bahwa rata-rata setiap aspek dari seluruh
individual.
dapat
pembelajaran efektif
disimpulkan
pertemuan mempunyai kategori baik dan sangat baik.
KESIMPULAN dan SARAN
- Hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam
Kesimpulan
pembelajaran setiap kali pertemuan selama
Berdasarkan pertanyaan penelitian dan
tiga kali tatap muka dapat disimpulkan bahwa
pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan,
aktivitas siswa aktif, karena dari hasil
dapat
disimpulkan
EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015
bahwa
pengembangan
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
perangkat pembelajaran kooperatif Think Pair
07
Saran
Square (TPSq) dengan menggunakan model
Berdasarkan hasil penelitian ini beberapa
pengembangan perangkat pembelajaran Four-D
saran yang dapat peneliti kemukakan sebagai
yang sampai pada Siklus 3, yaitu: Siklus
berikut :
pendefinisian
1.
(define),
Siklus
perancangan
Bagi guru, perangkat pembelajaran kooperatif
(design) dan Siklus pengembangan (develop),
Think Pair Square (TPSq) untuk materi
diperoleh hasil sebagai berikut :
menghitung luas permukaan dan volume
1.
Pada penelitian ini perangkat pembelajaran
kubus, balok, prisma dan limas ini dapat
dihasilkan 3 buah RPP, 3 buah LKS, THB,
digunakan sebagai alternatif perangkat untuk
lembar validasi dan lembar pengamatan.
mengajar materi menghitung luas permukaan
Pada Siklus pengembangan melalui tahap
dan volume kubus, balok, prisma dan limas
2.
validasi ahli dan uji coba lapangan diperoleh : a.
b.
2.
Bagi peneliti yang berminat mengembangkan
Hasil validasi ahli menunjukan bahwa: 1) RPP,
perangkat pembelajaran kooperatif Think Pair
baik dan dapat digunakan dengan sedikit
Square
revisi, 2) LKS, Sangat baik, digunakan dengan
perangkat pembelajaran kooperatif Think Pair
revisi, 3) THB, valid, dapat dipahami dan dapat
Square (TPSq) materi menghitung luas
digunakan dengan sedikit revisi
permukaan dan volume kubus, balok, prisma
Hasil uji coba lapangan menunjukan bahwa
dan limas ini dapat dijadikan acuan untuk
semua perangkat pembelajaran memenuhi
penelitian selanjutnya.
kriteria sebagai perangkat pembelajaran yang
3.
(TPSq)
Penelitian
ini
untuk
hanya
materi
sampai
lainnya,
tahap
baik, sebab aktivitas siswa efektif, kemampuan
pengembangan. Untuk mendapatkan bukti
guru dalam mengelola pembelajaran baik,
lebih kuat bahwa perangkat pembelajaran
respon siswa terhadap pembelajaran positif,
yang dikembangkan valid dan reliabel, maka
tes hasil belajar valid, reliabel dan sensitif.
perlu dilakukan uji coba lebih dari satu kelas.
Koefisien validitas masing-masing dari butir soal nomor 1 sampai dengan nomor 5 adalah:
DAFTAR RUJUKAN
0,973; 0,973; 0,838; 0,972; dan 0,965.
Anderson, John R., Applications and Misapplications of Cognitive Psychology to Mathematics Education, Pittsburgh: Department of Psychology Carnegie Mellon University Pittsburgh, PA 15213 Arends, R. I. 2012. Learning To Teach, Sixth Edition. New York: McGra Hill. Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rinerka Cipta.
Koefisien reliabilitas adalah 0,649. Sensitivitas masing-masing butir soal nomor 1 sampai dengan nomor 5 adalah: 0,598; 0,420; 0,405; 0,372; dan 0,400.
EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015
08
Maryati: Keefektifan Pembelajaran Kooperatif … SMP Negeri 1 Nganjuk
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas, 2006. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas, 2005. Standar Nasional Pendidikan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Jakarta: Depdiknas Ibrahim, Muslimin dkk. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Pusat Studi MIPA UNESA. UNESA Surabaya. Nur, M., Retno Wikandari, Prima., 2008. Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan Konstrutuvis dalam Pengajaran. Surabaya: UNESA PSMS. Rusman, Dr., M.Pd. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers. Slavin, R.E. 2006.Educational pscychology : Theory and Practice.Boston:Pearson Education Inc. Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.
EDUSCOPE Vol. 1 No. 1 Juli 2015