KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG MARITIM DAN SUMBER DAYA Republik Indonesia
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEMARITIMAN DAN DUKUNGAN PENGEMBANGAN WISATA MARITIM DI REGIONAL SUMATERA Oleh Dr. Safri Burhanuddin, DEA Deputi Bidang Koordinasi SDM. Iptek dan Budaya Maritim
Rapat Koordinasi Gubernur se-Wilayah Sumatera Tahun 2016 Lampung, 27 Juli 2016
KONTRIBUSI EKONOMI MARITIM • Kontribusi kelautan terhadap PDB 11,14% [2010] dengan 3 komponen terbesar: transportasi laut (dan sungai), hotel dan restoran di sekitar pantai, serta industri pengolahan.
• Proyeksi optimistik 2025: mencapai 27% dari PDB, dengan 3 komponen terbesar: industri pengolahan, transportasi laut dan industri pendukung, serta budidaya laut.
2
PENERIMAAN DEVISA INDONESIA
US $ Millions
PROYEKSI PENERIMAAN DEVISA DARI SEKTOR-SEKTOR UTAMA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA “Tahun 2020, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia”
Tourism Coal Oil and Gas Crude Palm Oil Processed Rubber
Sumber: Kemenpar, 2014
3
KEBIJAKAN PARIWISATA • MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DARI 10 JUTA (2015) MENJADI 20 JUTA (2019) • BEBAS VISA KUNJUNGAN BAGI 169 NEGARA PERPRES NO. 21 TAHUN 2016 TENTANG BEBAS VISA KUNJUNGAN; • KEMUDAHAN PERIJINAN YACHT ASING PERPRES NO. 105 TAHUN 2015 TENTANG KUNJUNGAN KAPAL WISATA (YACHT) ASING KE INDONESIA; • PENCABUTAN CABOTAGE CRUISE (KAPAL CRUISE): MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN KAPAL CRUISE KE 5 PELABUHAN UTAMA DI INDONESIA (JAKARTA, SEMARANG, SURABAYA, BENOA, MAKASSAR) • KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL (KSPN) : TOBA, TANJUNG LESUNG, TANJUNG KELAYANG, KEP. SERIBU, BOROBUDUR, BROMO; WAKATOBI, LABUAN BAJO, MANDALIKA DAN MOROTAI.
4
INDONESIA MEMILIKI HOTEL TERBAIK DI DUNIA
5
TARGET KUNJUNGAN WISMAN NO
PASAR UTAMA
2015
2019
1
SINGAPURA
2,000,000
3,765,000
2
MALAYSIA
1,700,000
3,200,000
3
TIONGKOK
1,300,000
2,275,000
4
AUSTRALIA
1,100,000
2,095,000
5
JEPANG
529,000
985,000
6
KORSEL
380,000
700,000
7
TAIWAN
300,000
555,000
8
FILIPINA
350,000
580,000
9
INGGRIS
280,000
510,000
10
AMERIKA SERIKAT
275,000
504,000
11
INDIA
270,000
465,000
12
TIM-TENG
250,000
560,000
13
PERANCIS
230,000
400,000
14
JERMAN
220,000
366,000
15
BELANDA
180,000
339,000
16
RUSIA LAINNYA TOTAL
98,000 538,000 10,000,000
181,000 2,520,000 20,000,000
TARGET PASAR TAHUN 2019 : 20 JUTA WISMAN Catatan : • Kontribusi No. 1 - 5 terhadap total kunjungan wisman : 61% • Kontribusi No. 1 – 16 terhadap total kunjungan wisman: 87% Note: Perlu mengenal kebutuhan calon wisatawan utama yang akan ke Indonesia 6
INDEKS DAYA SAING KEPARIWISATAAN PERBANDINGAN INDEKS KOMPETITIF PARIWISATA ANTAR NEGARA ASIA “Daya saing Indonesia meningkat dari peringkat 70 menjadi peringkat 50 dunia” Negara/Ekonomi
Peringkat
2009 Rank of 133
2011 Rank of 139
2013 Rank of 140
2015 Rank of 141
1
Singapore
10
10
10
11
2
Japan
25
22
14
9
3
Hong Kong
12
12
15
13
3
South Korea
31
32
25
29
4
Taiwan
43
37
33
32
5
Malaysia
32
35
34
25
6
Thailand
39
41
43
35
7
Tiongkok
47
39
46
17
8
India
62
68
65
N/A
9
Indonesia
81
74
70
50
10
Viet Nam
89
80
80
75
7
INDEKS DAYA SAING KEPARIWISATAAN Peringkat Pilar Penentu Daya Saing Pariwisata Indonesia Tahun 2013 dan 2015 PILAR
2013
2015
Price Competitiveness
9
3
Prioritization of Travel and Tourism
19
15
Natural Resources
6
19
Kenaikan Peringkat Pilar Penentu Daya Saing Pariwisata Indonesia PERINGKAT DUNIA
KENAIKAN PERINGKAT
International Openness
55
+59
Business Environment
63
+30
Air Transport Infrastructure
39
+15
25
+13
PILAR
Cultural Resources and Business Travel
38
25
Cultural Resources and Business Travel
Air Transport Infrastructure
54
39
Tourist Service Infrastructure
101
+12
Human Resources and Labour Market
61
53
Ground Port and Infrastructure
77
+10
International Openness
114
55
Human Resources and Labour Market
53
+8
Business Environment
93
63
Price Competitiveness
3
+6
Ground Port and Infrastructure
87
77
Safety and Security
85
83
Prioritization of Travel and Tourism
15
+4
ICT Readiness
87
85
Health and Hygiene
109
+3
Tourist Service Infrastructure
113
101
Safety and Security
83
+2
Health and Hygiene
112
109
ICT Readiness
85
+2
Environmental Sustainability
125
134
Environmental Sustainability
134
-9
Natural Resources
19
-13
Tiga Terbawah
Tiga Teratas
INDEKS DAYA SAING KEPARIWISATAAN Kenaikan dan Penurunan Peringkat Pilar
Air Service Agreement
Target 2017 : Peringkat 20 Program :
Menciptakan 10 destinasi Bali Baru, serta pengembangan dan peningkatan bandara tiap destinasi Promosi bebas visa: 169 Negara (Maret 2016) Peningkatan jumlah TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi) menjadi total 124 TPI Penambahan rute baru dari negara-negara sumber wisatawan dan meningkatkan kerjasama dengan maskapai mancanegara (SQ, Qatar Airway, Air Asia) dan nasional (Garuda, Sriwijaya) Peningkatan kerjasama di bidang perdagangan dan pariwisata dengan negara-negara sumber wisatawan. 9
INDEKS DAYA SAING KEPARIWISATAAN Kenaikan dan Penurunan Peringkat Pilar
Target 2017 : Peringkat 10 Program :
Peningkatan anggaran pemerintah untuk sektor pariwisata Peningkatan dukungan dari K/L lain untuk pengembangan kepariwisataan
Peningkatan penggunaan digital dan sosial media dalam melakukan promosi pariwisata
10
INDEKS DAYA SAING KEPARIWISATAAN PERFORMANSI WONDERFUL INDONESIA DI NEGARA-NEGARA ASIA
Nation
Country Brand Strategy rating (max=100) Rank
Point
Indonesia Berada Di Peringkat 47 Mengalahkan Thailand (83) dan Malaysia (96)
Strategi Branding WI untuk penetrasi secara online, masih lebih bagus dibandingkan Thailand dan Malaysia. Namun masih kalah dengan Singapura.
1
Jepang
2
98.2
2
India
37
77.3
3
Singapore
41
76.2
4
Indonesia
47
74.8
5
Hongkong
51
74.1
Sub pilar ini dinilai dengan mempertimbangkan:
6
Korea
60
69.7
1.
7
Thailand
83
64.9
Indikator dari NTO yang terfokus pada Digital Demand (D2)
8
Malaysia
96
62
2.
Positioning Strategy dan promosi pariwisata yang berhubungan dengan brandtags
3.
Jumlah total pencarian online dari wisatawan mancanegara
Sumber : World Economic Forum/WEF (2015)
11
10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba
Tanjung Kelayang
Mandalika
Wakatobi
Pulau Morotai
Sumatera Utara
Bangka Belitung
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
7
1 2
Kepulauan Seribu DKI Jakarta
5
3
6 Komodo Nusa Tenggara Timur
4 Tanjung Lesung
Borobudur
Bromo Tengger Semeru
Banten
Jawa Tengah
Jawa Timur
KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
7 Destinasi Wisata Bahari
KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata
12
PEMBANGUNAN KEMARITIMAN • • • • • • •
KAWASAN TOBA - SUMATERA UTARA NATUNA - KEPULAUAN RIAU TANJUNG PINANG – KEPULAUAN RIAU JAMBI - JAMBI TANJUNG KELAYANG - BANGKA BELITUNG NATUNA, KEPULAUAN RIAU FESTIVAL KRAKATAU
13
9 LANGKAH PENGEMBANGAN KAWASAN TOBA 1
Perpanjangan Landasan Bandar Udara Sibisa
4
2
Pembangunan Tourist Resort
7
6
5
Pendalaman Tano Ponggol
Pembuatan Perpres Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba
Pembangunan Jalan Toll KualanamuParapat
3
Penyediaan wilayah Wisata Toba sebesar 500 Ha Untuk Eco-Tourism
Pembersihan Danau Toba
8
Penggalakkan kampanye “bersihsenyum” bagi warga sekitar Toba
9
Promosi sejarah terbentuknya Danau Toba
PERPRES TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN TOBA TELAH TERBIT
Perpanjangan Landasan Bandara Sibisa Bandar Udara Sibisa menjadi titik tolak wisata kawasan Toba Poin Bandar Udara Sibisa agar dapat didarati oleh ATR dan Boeing 737
15
Pembangunan Tourist Resort Membentuk Toba Tourism Authority sebagai pelaksana manajemen
Model manajemen harus meniru model pengembangan kawasan real estate Harus memaksimalkan inter-sectoral linkages dengan kabupatenkabupaten sekitar Struktur managed competition untuk UKM di sekitar Danau Toba yang meniru konsep mall Pemberian konsesi perhotelan secara bertahap agar return investasi pemerintah tinggi 16
Pembangunan Jalan Toll Kualanamu-Parapat Kualanamu-Parapat ditempuh 1,5 jam Pelebaran jalan Lingkar Samosir Kementerian PU-PERA menargetkan selesai 2017 Setelah selesai, pembangunan jalan toll dilanjutkan hingga ke Sibolga. Dibarengi peningkatan kualitas konektivitas ke sentra wisata lainnya seperti Sibolga dan Nias.
17
Pendalaman Tanah Ponggol Tujuannya agar kapal wisata dapat mengelilingi Danau Toba Tano Ponggol
Tano Ponggol
Pulau Samosir
18
Pembersihan Danau Toba Penertiban keramba ikan rakyat sepanjang pesisir Danau Toba. Masyarakat perlu dibantu dengan teknologi fishing dan feeding yang ramah lingkungan.
Penertiban perusahanperusahaan besar yang terindikasi merusak lingkungan Danau Toba 19
Penyediaan wilayah Wisata Toba sebesar 500 Ha Untuk Eco-Tourism
20
Perpres Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba
21
Kampanye Bersih dan Senyum bagi Warga Toba
Meniru apa yang pernah dilakukan PM Lee Kuan Yew di Singapura
22
Promosi Sejarah Terbentuknya Danau Toba Perlu melibatkan akademisi, peneliti, blogger seluruh Indonesia dan luar negeri untuk menjelaskan sejarah pembentukan Danau Toba bekerjasama dengan National Geographic dan Smithsonian Institute (4D IMAX)
23
4 SEKTOR PENGEMBANGAN NATUNA China Nine-Dash Line Claims
Legenda:
7° 02' 40.3379" N, 108° 19' 27.8462" E
NATUNA
Batas ZEE Batas Landas Kontinen Nine Dash Line Clime
4° 06' 16.2069" N, 109° 59' 28.2143" E
ANAMBAS
1. 2. 3. 4.
SEKTOR PERIKANAN (TANGKAP DAN BUDIDAYA) SEKTOR PARIWISATA SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI 24 SEKTOR PERTAHANAN 24
PENGEMBANGAN PERIKANAN 1. Opsi Pengalihan Kapal Perikanan ke Natuna a.
b.
Memberikan Ijin Pangkalan baru untuk kapal yang sudah memiliki Ijin Pusat di Natuna dengan tujuan agar ada kegiatan pembongkaran ikan [20-30 % dari 915 Kapal]. Memindahkan 400 Kapal Ex Cantrang Utara Jawa ke WPP 711 secara bertahap => Jangka Menengah
2. Opsi Pengembangan Perikanan Budidaya a. b.
Mengembangkan budidaya ikan napoleon, kerapu, dan rumput laut Mengembangkan sentra periikanan budidaya untuk ekspor
3. Opsi Pengembangan Sentra Perikanan a. b.
Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan berskala Internasional Membangun industri pengolahan perikanan 25
PENGEMBANGAN PERIKANAN
PELABUHAN PERIKANAN SELAT LAMPA
INTERVENSI PROGRAM KKP 2016 : • Kapal 5 GT (50 unit) • Kapal 10 GT (50 unit) • Kapal 25 GT (25 unit) • Alat tangkap (75 unit) • Asuransi nelayan (.4.000 org) • Mobiliasi kapal eks cantrang (300 kapal) • Penyelesaian dan operasional PP Selat Lampa • Ice flake machine (5 unit) • Integrated cold storage 200 ton (1 unit) • Mobil berpendingin (1 unit) • Instalasi karantna ikan • Dermaga apung (1 unit) • SPDN (1 unit) • Pelatihan masyarakat (250 orang) • Pembangunan fasilitas bangunan darat (kantor, TPI, air bersih, kios nelayan, pos jaga, MCK) melalui DAK Provinsi dan DAK Kab Natuna 26
PENGEMBANGAN PARIWISATA Intervensi Program KKP 2015 & 2016 : Jetty, Kapal Wisata PPKT, Cottage, Alat Diving. Anggaran Rp. 12 miliar Pengembangan kedepan : • Instalasi wisata edukasi penyu • Pondok informasi, Pondok wisata, Cottage, kapal katamaran, banana boat • Jalan lingkar pulau, PLTS, air bersih • Promosi • Pembentukan Lembaga Pengelola 27
PENGEMBANGAN PARIWISATA • Termasuk dalam 25 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional [KSPN} • Potensi Wisata bahari sangat besar: terumbu karang dengan berbagai jenis karang, ikan dan biota • Potensial sebagai area labuh Yachts [lebih murah dibandingkan di Singapore] • Perlu pembangunan infrastruktur pelabuhan, bandara, jalan 28
PENGEMBANGAN ENERGI DAN MIGAS
29
PENGEMBANGAN PERIKANAN OPSI PENGALIHAN KAPAL PERIKANAN KE NATUNA
1. Memberikan Ijin Pangkalan baru untuk kapal yang sudah memiliki Ijin Pusat di Natuna dengan tujuan agar ada kegiatan pembongkaran ikan [20-30 % dari 915 Kapal]. Pelabuhan Pangkalan kapal-kapal tersebut tersebar di Jakarta, Pontianak, Belawan dan Batam => Jangka Pendek 1. Memindahkan Kapal Ex Cantrang Utara Jawa secara bertahap => Jangka Menengah 30
PENGEMBANGAN PERIKANAN Jumlah izin penangkapan yang telah diterbitkan untuk WPP 711 : Alat Tangkap
Jumlah SIPI per 12 Juli 2016
Jumlah GT
Rata-Rata GT
Bouke Ami, Jaring Insang, Pancing Cumi, Rawai Dasar dan Purse Seine
915
59.797
65
Alokasi perizinan kapal penangkap ikan di WPP 711 berdasarkan peluang pemanfaatan upaya : JTB Pelagis Besar yang Alat belum Penangkap dimanfaatkan ikan GILL Spesifikasi (tongkol, NET (ex tenggri, neritik cantrang) tuna) ton/tahun Gillnet 66,862 60 GT (2500 m), trip 20 hari
Catch (kg)/hari
1000
Jumlah Hari bulan Tangkapa Tangkapan penambaha Operasi/ operasi/tahu n (kg)/ 8 (ton)/8 n kapal di bulan n bulan bulan WPP 711
20
8
160,000
160
417 unit kapal
Rencana pemindahan kapal eks cantrang ke WPP 711 = 400 kapal (2016 : 300 kapal, 2017 : 100 kapal)
31
RENCANA PEMINDAHAN 400 KAPAL EKS CANTRANG 2016 : 300 kapal -- 2017 : 100 kapal Juli
Ags
Surat ke Gubernur dan Sosialisasi ke Nelayan Cantrang di Jateng
Pengukuran ulang
Sep
Okt
Nov
Des
Penerbitan SIPI Pusat untuk WPP 711
Penyempurnaan kapal dan alat tangkap
Mobilisasi Kapal dari lokasi ke Natuna Identifikasi 400 Kapal dan ABK dengan tahapan
Pelatihan Penangkapan Ikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan antara lain Bubu, Gill net, Rawai Dasar
Penyiapan Fasilitas di PP Selat Lampa untuk 300 kapal ex cantrang
32
PENGEMBANGAN PERIKANAN TANGKAP
PELABUHAN PERIKANAN SELAT LAMPA
33
PEMBANGUNAN SENTRA PERIKANAN TANGKAP DAN PENGOLAHAN TERPADU DI SELAT LAMPA INTERVENSI PROGRAM KKP 2016 : • Kapal 5 GT (50 unit) • Kapal 10 GT (50 unit) • Kapal 25 GT (25 unit) • Alat tangkap (75 unit) • Asuransi nelayan (.4.000 org) • Mobiliasi kapal eks cantrang (300 kapal) • Penyelesaian dan operasional PP Selat Lampa • Ice flake machine (5 unit) • Integrated cold storage 200 ton (1 unit) • Mobil berpendingin (1 unit) • Instalasi karantna ikan • Dermaga apung (1 unit) • SPDN (1 unit) • Pelatihan masyarakat (250 orang) • Pembangunan fasilitas bangunan darat (kantor, TPI, air bersih, kios nelayan, pos jaga, MCK) melalui DAK Provinsi dan DAK Kab Natuna TOTAL ANGGARAN : Rp.178,6 miliar
LAHAN 3 Ha
Trestle (20 x 4)m
Dermaga (100 x8)m
KEGIATAN PEMBANGUNAN MELALUI DAK 2016
Kapal Ikan Sekitar PP Selat Lampa
Kapal Pancing (Pongpong) 3 GT
Hasil Tangkapan Kabupaten Natuna
PERUM PERIKANAN INDONESIA : • Pembinaan usaha nelayan dan pembudidaya • Penyediaan kapal angkut • Kerjasama pengelolaan sarana sistem rantai dingin dan unit pengolahan • Investasi pembangunan sarana sistem rantai dingin • Penyediaan listrik untuk operasional fasilitas di 34 pelabuhan dan proses produksi
PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA
KAWASAN BUDIDAYA KERAPU DAN NAPOLEON
35
PEMBANGUNAN SENTRA PERIKANAN BUDIDAYA DAN LAYANAN EKSPOR DI PULAU SEDANAU DAN PULAU TIGA INTERVENSI PROGRAM KKP 2016 : • Paket budidaya ikan (20 paket) • Paket budidaya rumput laut (47 paket) • KJA (2 unit) • Para-para dan lantai jemur (2 unit) • Pembangunan jetty dan kantor terapung untuk layanan ekspor ikan hidup TOTAL ANGGARAN : Rp.6,3 miliar
Perum Perikanan Indonesia : • Pembinaan usaha pembudidaya • Penyediaan kapal angkut
36
SENTRA WISATA BAHARI PULAU SENOA
SENTRA WISATA BAHARI
37
SENTRA WISATA BAHARI PULAU SENOA
Intervensi Program KKP 2015 & 2016 :
Jetty, Kapal Wisata PPKT, Cottage, Alat Diving ). Anggaran Rp. 12 miliar Pengembangan kedepan : • Instalasi wisata edukasi penyu • Pondok informasi, Pondok wisata, Cottage, kapal katamaran, banana boat • Jalan lingkar pulau, PLTS, air bersih • Promosi • Pembentukan Lembaga Pengelola 38
RENCANA PEMBANGUNAN DETENTION CENTER DAN REGIONAL MONITORING CENTER (PUSDAL) DI MAKO LANAL RANAI INTERVENSI PROGRAM KKP 2016: • Speedboat pengawasan ukuran 12 meter (1 unit) LANAL RANAI
• Detention center (1 unit) • Regional Monitoring Center (PUSKODAL) (1 unit) TOTAL ANGGARAN : Rp. 5 miliar LAYOUT PUSKODAL MAKO LANAL RANAI
39
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR 1.
Kementerian Perhubungan : • Pengukuran kapal, trayek laut dan udara Batam-Natuna 2. Kementerian PUPR : • Pembangunan 4 unit Rusunawa di Selat Lampa 3. Kementerian ESDM : • Pembangkit listrik dan pasokan BBM di Selat Lampa 4. Kementerian Desa dan PDT : • Sarana air bersih dan PLTS di Pulau Senoa 5. Kementerian Pariwisata : • Promosi destinasi wisata dan sarpras wisata di Pulau Senoa 6. Kemenhan : • Pelatihan Bela Negara bagi Nelayan 7. Kementerian ATR : • Sertifikasi tanah 8. PT Telkom : • BTS 9. Perbankan : • Layanan Kantor Cabang Pembantu di Pulau Sedanau dan Selat Lampa • BRI 10. Kementerian Keuangan : • Layanan Bea Cukai di Pulau Sedanau 40
INDUSTRI KAPAL DAN PELAYARAN DI NATUNA • Hanya ada industri galangan kapal tradisional • Total 7 Kapal yang berlayar ke/dari natuna : KM Bukit Raya, 3 kapal Perintis, 2 kapal subsidi Pemkab Natuna, 1 kapal Tol Laut [Caraka Jaya III4]
41
GEOPOLITIK NATUNA • 1947: China terbitkan peta 9 dashed line di South China Sea untuk kepentingan internal • 2009: China terbitkan 9 dashed line melalui Nota Diplomatik China ke PBB. Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Filipina protes ke China • Nov 2015, China memberikan pernyataan baru tanpa diminta Indonesia: “The Indonesian side has no territoiral claim to China’s Nansha Islands. The China side has no objection to Indonesia’s sovereignty over the Natuna islands” • UNCLOS 1982 TIDAK MENGAKUI Traditional Fishing Ground ! • April 2016: China menuntut perundingan bilateral untuk menyelesaikan klaim tumpang tindih batas maritim • Juli 2016: Badan Arbitarse Internasional di Denhaag menolak klaim Pemerintah China atas pengakuan Laut China Selatan (Nine-Dash lines claim) sebagai wilayah tradisionalnya. 42
INDONESIA vs CHINA • Berdasarkan UNCLOS, posisi Indonesia kuat, tidak perlu “Meminta” pengakuan dari Tiongkok • Sesuai UNCLOS, tidak ada tumpang tindih ZEE antara Indonesia dan China • Memberikan Hak Kerjasama Perikanan Eksklusif dengan China tidak akan mengurangi klaim China (bagian strategi besar power projection) dan justru bertentangan dengan UNCLOS 1982)
43
Sail Selat Karimata 2016 Tujuan Penyelenggaraan Sail Selat Karimata 2016
• Puncak Acara 15 Oktober 2016 di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar
Candi Muaro Jambi, Prov. Jambi
Pulau Lengkuas, Prov. KepPulau Penyengat, Prov. Kep Riau Bangka Belitung
Kayong Utara, Prov. Kalimantan Barat 44
Seminar Internasional Budaya Maritim 2016 di Jambi
45
Festival Belitong 2016 Tanjung Kelayang, 20-22 Oktober 2016
46
Festival Bahari Kepri Tanjung Pinang, 27-29 Oktober 2016
47
GEOPARK DI INDONESIA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Geopark Global Batur, Bangli, Bali Geopark Global Gunung Sewu, DIY-Jawa Tengah- Jawa Timur Geopark Nasional Merangin, Jambi Geopark Nasional Rinjani, Lombok, Nusatenggara Barat Geopark Nasional Kaldera Toba, Sumatera Utara Geopark Nasional Maros, Sulawesi Selatan Geopark Nasional Raja Ampat, Papua Barat Geopark Nasional Parahyangan, Bandung Geopark Nasional Ciletuh, Sukabumi
5
7 3
6 8 9
2
1
4 48
FESTIVAL KRAKATAU 2016
49
GEOTOURISM IN VOLCANO Anak Krakatau in Sunda Strait
:
50
PETA DIVING INDONESIA
51
Rute ENJ 2015
52
GERAKAN BUDAYA BERSIH DAN SENYUM
MENGAJAK MASYARAKAT SUMATERA UNTUK IKUT MENJADI PELOPOR GBBS DI LINGKUNGANNYA MASING-MASING
53
TERIMAKASIH ...
54