2
Wakil Presiden Boediono:
Kawal Implementasi Kurikulum 2013 Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara menyeluruh pada tahun pelajaran 2014/2015. Semua pihak harus melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab. Dibutuhkan komitmen tinggi pemangku kepentingan pendidikan.
Sejarah menunjukkan, nasib suatu bangsa ditentukan oleh berhasil-tidaknya bangsa itu mendidik generasi mudanya. Mempersiapkan generasi pengganti yang lebih baik dari berbagai segi adalah mutlak. Hal ini merupakan tugas besar generasi saat ini. “Kadang kala kita terhanyut oleh kesibukan untuk mengurus kepentingan generasi itu sendiri. Ada satu tugas besar, yaitu menyiapkan generasi yang lebih baik,” ujar Wakil Presiden RI, Boediono, mengawali sambutannya dalam pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2014, di Jakarta, Kamis (6/3). agar semua pihak mengawal Untuk menyiapkan generasi pelaksanaan Kurikulum 2013 penerus, sambung Wapres sesuai dengan tugas dan Boediono, harus dimulai dari fungsi masing-masing. Peran sekarang, demikian halnya pemerintah pusat, pemerintah dengan pelaksanaan Kurikulum Agar semua pihak daerah, kabupaten/kota, sangat 2013. Dalam pelaksanaannya, tentu banyak sekali persoalan mengawal pelaksanaan menentukan keberhasilan dan terkait satu sama lain. Pusat yang akan dihadapi di lapangan, Kurikulum 2013 sesuai saling tidak dapat melihat permasalahan mengingat Indonesia adalah dengan tugas dan fungsi di lapangan tanpa peran dinas negara yang beragam, mulai setempat. Demikian pula, kepala dari lokasi, budaya, tingkat awal masing-masing. dinas harus mampu membaca dan pendidikan, hingga variasi tingkat mengatasi masalah dengan penuh guru sebagai kunci keberhasilan komitmen dan tanggung jawab. pelaksanaan Kurikulum 2013. Melalui kegiatan RNPK ini ia berharap akan “Ini semua harus kita atasi dan kita mulai, tahun dihasilkan suatu pedoman konkret mengenai ajaran 2014/2015 kita laksanakan secara nasional. peran dan apa saja yang dilakukan masingTantangannya besar sekali,” ungkapnya. masing pemangku kepentingan, baik tingkat pusat Oleh karena itu, Wapres Boediono mengimbau
Foto: Ridwan PIH
maupun daerah untuk menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. “Hendaknya dikaji, dikawal, dan diterima sebagai tanggung jawab semua masing-masing. Ini adalah komitmen supaya ada kontinuitas antara satu pemerintah ke pemerintah lain,” tegasnya. Di sisi lain, ia mengharapkan pemaksimalan penggunaan teknologi informasi untuk memberikan akses pendidikan di seluruh Tanah Air. Kelebihan pemanfaatan teknologi ini adalah dapat diakses dengan cepat, murah, dan menjangkau lebih luas. Pada kesempatan yang sama, ia mengucapkan selamat atas prestasi yang dicapai Kementerian di bidang Pendidikan dan Kebudayaan. “Semoga Rembuk ini menghasilkan hasil yang konkret untuk yang bisa memberikan peluang prestasi yang lebih baik lagi untuk tahun 2014 dan selanjutnya. Selamat bekerja,” kata Wapres Boediono. (Arifah)
Capaian Kinerja Kemdikbud Memuaskan Capaian kinerja Kemdikbud menunjukkan hasil yang memuaskan. Apabila dilihat dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014 di bidang pendidikan, terlihat bahwa capaian Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat sekolah dasar pada 2009 sebesar 95,23 persen, dan pada 2013 meningkat menjadi 95,8 persen. “Pada RPJMN tahun 2014 target APM SD 96 persen, Insya Allah bisa tercapai,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh. Sementara untuk APM tingkat sekolah menengah pertama (SMP), pada 2009 tercapai 74,52 dan meningkat hingga mencapai 80 persen pada 2013. Sementara pada RPJMN 2014, Kemdikbud menargetkan 76 persen. Ini artinya, melebihi yang ditargetkan. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA sederajat dan APK perguruan tinggi juga ditargetkan tercapai sesuai dengan RPJMN 2014. “Insya Allah juga dapat tercapai pada APK pendidikan menengah 85 persen dan APK perguruan tinggi 30 persen pada 2014,” ujarnya. Dalam laporannya, Mendikbud menyatakan, seluruh pihak mengetahui, memahami, dan menyadari betapa penting kualitas sumber daya manusia (SDM) demi kemajuan suatu bangsa. Seluruh pihak juga mengetahui,
memahami, dan menyadari tentang pentingnya dunia pendidikan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia tersebut. Kemdikbud menerapkan tiga prinsip dasar dalam membangun dunia pendidikan dan kebudayaan, yaitu sekolah lebih dini, sekolah setinggi mungkin, dan menjangkau lebih luas. Prinsip-prinsip tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala individu, keluarga, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan, serta membangun peradaban. Prinsip “sekolah lebih dini” diwujudkan dalam bentuk kebijakan PAUD-isasi dan program “Satu Desa, Satu PAUD”. Sementara prinsip “sekolah setinggi mungkin” dilakukan, salah satunya dengan melaksanakan program Pendidikan Menengah Universal (PMU). Prinsip “menjangkau lebih luas” diwujudkan dalam beberapa kebijakan, misalnya beasiswa-beasiswa, maupun pendirian sekolah di daerah terpencil. “Oleh karena itu, pembangunan pendidikan yang sifatnya sepanjang masa, maka dibuatlah tahapan-tahapan dan masing-masing tahap tersebut harus dijaga keberlangsungannya. Kegiatan RNPK ini, salah satu tujuannya adalah untuk menjaga keberlangsungan tahapan-tahapan tersebut,” tutur Mendikbud. (Ratih)
Pelindung: Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Mohammad Nuh; Wakil Menteri Bidang Pendidikan, Musliar Kasim; Wakil Menteri Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti; Penasihat: Sekretaris Jenderal, Ainun Na’im; Pengarah: Sukemi; Penanggung Jawab: Ibnu Hamad; Pemimpin Redaksi: Dian Srinursih; Dewan Redaksi: Hawignyo; Redaktur Pelaksana: Emi Salpiati; Staf Redaksi: Ratih Anbarini, Arifah, Seno Hartono, Aline Rogeleonick, Desliana Maulipaksi, Dina Ayu Mirta; Fotografer: Arif Budiman, Ridwan Maulana; Desain & Artistik: Susilo Widji P., Yus Pajarudin; Sekretaris Redaksi: Tri Susilawati; Redaktur Eksekutif: Priyoko; Alamat Redaksi: Pusat Informasi & Hubungan Masyarakat, Kemdikbud, Gedung C Lt.4, Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Telp 021-5711144 Pes. 2413, 021-5701088. Laman: www.kemdikbud.go.id
3
RNPK 2014
Bahas Evaluasi Kinerja Kemdikbud 2010-2014 dan Penerapan Kurikulum 2013 Adem dan Adik Capaian pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam lima tahun terakhir akan dievaluasi oleh pemangku kepentingan pendidikan dalam Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2014. RNPK merupakan forum bertaraf nasional yang secara rutin diselenggarakan setiap tahun oleh Kemdikbud. Keberhasilan yang telah dicapai selama lima tahun terakhir akan dijadikan bahan untuk menyusun rencana pembangunan lima tahun mendatang.
Ainun menambahkan, program afirmasi pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah terpencil, terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) juga tidak luput diberikan. “Melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), kita memberikan kesempatan bagi masyarakat Papua dan Papua Barat untuk menempuh pendidikan yang lebih baik di luar daerahnya,” kata Ainun. Empat siswa peserta Adem di antaranya menempuh pendidikan di SMK Negeri 1 Bekasi, Jawa Barat. Mereka mendapat pendampingan dan bimbingan 24 jam dari orang tua asuh selama mereka beradaptasi dan mengikuti proses pembelajaran selama 3 tahun. “Kami menunjuk salah satu wakil kepala sekolah untuk menjadi orang tua angkat yang mengontrol aktivitas kegiatan anak selama 24 jam,” kata kepala SMK Negeri 1 Bekasi, I Made Supriatna, saat ditemui di Bekasi, Kamis (6/2). Peserta Adem juga diberikan tambahan jam belajar setelah jam sekolah atau pada saat hari libur. Mereka diberi tugas atau modul, atau langsung dibimbing guru sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Tidak hanya itu, mereka juga ditanamkan pendidikan karakter sesuai amanat Kurikulum 2013 termasuk nilai-nilai nasionalisme melalui kegiatan upacara dan Pramuka. (Ratih, Arifah)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali menyelenggarakan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK). Kali ini digelar di Jakarta, 5-7 Maret 2014. Sebagaimana RNPK pada tahuntahun sebelumnya, pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai wilayah Nusantara berkumpul untuk urun rembuk membahas program pendidikan dan kebudayaan. Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Ainun Na’im, menyatakan, RNPK 2014 ini difokuskan pada dua hal utama. Pertama, evaluasi capaian pembangunan pendidikan dan kebudayaan yang terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014. Kedua, program strategis penuntasan implementasi Kurikulum 2013 di tahun 2014. “Evaluasi capaian pembangunan pendidikan dan kebudayaan selama lima tahun terakhir ini akan menjadi dasar bagi penyusunan RPJMN bidang pendidikan dan kebudayaan untuk lima tahun mendatang. Oleh karena itu, diskusi mengenai topik ini sangat penting karena menyangkut rencana pembangunan pendidikan dan kebudayaan di masa mendatang,” kata Sekretaris Jenderal Kemdikbud, Ainun Na’im, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (26/2). Selain itu, pada topik kedua tentang penuntasan implementasi Kurikulum 2013, Kemdikbud berharap pelaksanaan program tersebut dapat berlangsung baik dan lancar. “Ini kaitannya dengan penyediaan buku dan pelatihan Telah cukup guru. Butuh komitmen dan pemahaman yang sama tentang banyak program pelaksanaan Kurikulum 2013 yang dirancang agar dapat berjalan dengan baik,” lanjutnya. menunjukkan Topik lain yang menjadi hasil yang positif. pembahasan dalam RNPK 2014 Misalnya, Angka adalah tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Topik tersebut Partisipasi Kasar rutin dimasukkan dalam agenda (APK) pendidikan pembahasan komisi, mengingat tingkat dasar pentingnya pendidikan bagi anak-anak usia dini karena usia hingga menengah dini dikenal sebagai usia emas. yang terus Selain itu, pembahasan tentang kualitas pendataan pendidikan, meningkat dari meliputi data satuan pendidikan, tahun ke tahun. peserta didik, dan pendidik serta tenaga kependidikan, juga tidak luput dibahas dalam RNPK 2014. Ada pula topik yang berkaitan dengan pendidikan tinggi, seperti penerapan implementasi Undang-undang Pendidikan Tinggi. Saat ditanya seberapa jauh capaian kinerja Kemdikbud dalam lima tahun terakhir, ia mengungkapkan, telah cukup banyak program yang dirancang menunjukkan hasil yang positif. Misalnya, Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tingkat dasar hingga menengah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Belum lagi program strategis yang memberikan kesempatan bagi siswa dengan kemampuan akademik memadai, namun memiliki keterbatasan ekonomi, mengenyam pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. “Kita Sumber: Paparan Mendikbud dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2013 berikan bantuan siswa miskin dan Bidikmisi bagi siswa serta Capaian kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam lima tahun terakhir menunjukkan mahasiswa yang tidak mampu tapi memiliki prestasi yang hasil yang sesuai dengan target dalam RPJMN 2010-2014. Bahkan ada sejumlah program di bidang pendidikan dan membanggakan,” ujarnya. kebudayaan yang melebihi target.
Ujian Nasional 2014
Persiapan Lebih Awal, Pelaksanaan Lebih Terkawal Pelaksanaan ujian nasional pada tahun ini dipersiapkan lebih matang. Diharapkan keterlambatan pencetakan dan pendistribusian naskah soal beserta lembar jawaban, sebagaimana terjadi pada tahun lalu, tidak terulang lagi. Master naskah soal UN 2014 diserahkan lebih awal ke percetakan. Ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2013/2014 akan diikuti 7.157.218 siswa. Jumlah tersebut mencakup sekitar 2,9 juta peserta didik tingkat SMP/sederajat, 1,6 juta peserta didik jenjang SMA/sederajat, dan 1,1 juta siswa tingkat SMK. UN dijadwalkan pada 14-16 April 2014 untuk tingkat sekolah menengah, sedangkan UN tingkat SMP/sederajat pada 5-8 Mei 2014. Berkaca dari pelaksanaan UN tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tahun ini mengambil langkah lebih awal dalam persiapan ujian akhir bagi siswa kelas IX SMP/sederajat dan XII SMA/SMK/sederajat. Mekanisme dan tata kelola penyelenggaraan UN 2014 juga diperbaiki. Pada tahun lalu penyerahan master naskah soal UN dilakukan pada minggu kedua bulan Maret. “Tahun ini, Alhamdulillah hari ini sudah bisa kita serahkan,” ujar Menteri Bagi satuan Pendidikan pendidikan dan yang berada di Kebudayaan (Mendikbud), sekitar lokasi Mohammad penyimpanan Nuh, saat memberi sementara, arahan usai pengambilan penyerahan master naskah UN UN dilakukan setiap soal kepada lima hari selama UN perusahaan percetakan berlangsung, pemenang sesuai dengan tender, di Gedung A mata pelajaran Kemdikbud, yang diujikan. Jakarta, Senin (24/2). Ia mengatakan, lima perusahaan pemenang tender ini akan mencetak soal untuk delapan regional. Pembagiannya, PT Karya Kita menangani regional satu; PT Temprina Media Grafika, menangani regional dua, tujuh, dan delapan; PT Jasuindo Tiga Perkasa, menangani regional tiga; PT Mascom, menangani regional lima; dan PT Balebat menangani regional empat. Regional satu meliputi Provinsi
Sumatera Utara, NAD, Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Regional dua meliputi, Provinsi Sumatera Selatan, Bangka Belitung (Babel), Bandar Lampung, dan Bengkulu. Regional tiga meliputi, Provinsi DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Barat, Jambi, Kalimantan Tengah, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara. Sedangkan untuk regional empat meliputi Jawa Barat. Regional lima meliputi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Regional enam meliputi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Regional tujuh meliputi Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Regional delapan meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Mendikbud menambahkan, dengan hasil evaluasi pelaksanaan UN tahun lalu, persiapan UN kali ini ditata ulang. Terutama pengorganisasian antara BSNP, perguruan tinggi, dan pemerintah. “Persiapan UN dilakukan lebih cermat, sehingga bisa ditepati dengan baik jadwal yang telah ditetapkan,” katanya.
Penggandaan Soal
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, Furqon, mengatakan, penggandaan naskah soal UN ditargetkan selesai pada akhir Maret, untuk kemudian segera didistribusikan ke provinsi, kabupaten dan kota. “Proses lelang dilakukan secara transparan dan akuntabel,
dengan melibatkan peran perguruan tinggi negeri dan Inspektorat Jenderal Kemdikbud,” ujar Furqon. Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud, Dadang Sudiyarto, mengatakan, master naskah soal yang sudah ada di tangan Perusahaan percetakan kemudian pemenang akan tender akan digandakan hingga 18 mencetak soal Maret 2014. untuk delapan Setelah regional. digandakan, naskah soal dan lembar jawaban ujian nasional (LJUN) akan didistribusikan ke ibu kota provinsi. Pendistribusian dijadwalkan pada 1931 Maret 2014 dengan pengawasan dari perguruan tinggi, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), dan Polri. “Distribusi dari percetakan hingga provinsi menjadi tanggung jawab perusahaan percetakan,” kata Dadang pada rapat koordinasi nasional (Rakornas) UN, di Jakarta, Senin (24/2). Setelah sampai di provinsi, tanggal 1 April dijadwalkan naskah UN akan diserahkan kepada dinas pendidikan provinsi melalui panitia pelaksana hasil pekerjaan (PPHP) dan disaksikan oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri. Dari dinas, naskah tersebut akan didistribusikan kembali
ke penyimpanan sementara di kabupaten/kota. Pendistribusian tahap ini melibatkan panitia dari kantor wilayah Kementerian Agama.
Keamanan Terjamin
Dadang menjelaskan, setelah berada di titik penyimpanan sementara, naskah UN dijaga oleh perguruan tinggi, LPMP, dan Polri. Pengambilan semua naskah soal dan LJUN oleh satuan pendidikan yang lokasinya jauh dari tempat penyimpanan sementara pada 13 April 2014, satu hari sebelum pelaksanaan UN dengan pengawalan pihak kepolisian. “Bagi satuan pendidikan yang berada di sekitar lokasi penyimpanan sementara, pengambilan naskah UN dilakukan setiap hari selama UN berlangsung, sesuai dengan mata pelajaran yang diujikan,” katanya. Setelah siswa mengerjakan soal UN, perguruan tinggi mengawasi penerimaan LJUN dari satuan pendidikan. Pengawas memastikan amplop LJUN dilem/ dilak, ditandatangani oleh pengawas ruang, dan dibubuhi stempel satuan pendidikan. “Soal dan LJUN tidak dikumpulkan terlebih dulu di ruang kepala sekolah, agar tidak ada dugaan kecurangan,” katanya. Proses pemindaian LJUN dilakukan dengan menggunakan peranti lunak yang ditentukan oleh pelaksana UN tingkat pusat. Panitia menjamin, keamanan proses pemindaian LJUN terjaga dan akan disampaikan hasilnya ke pelaksana tingkat pusat. (Aline, Desliana, Seno)
Cara Jitu Dapatkan Tunjangan Profesi:
Lengkapi Persyaratan, Penuhi Ketentuan demikian biasa ia guru tetap. disapa. “Tunjangan profesi guru hanya diberikan Merujuk Dapodik kepada mereka Tunjangan Lebih lanjut ia yang berhak, menuturkan, sejumlah profesi guru yaitu yang permasalahan dalam hanya diberikan penyaluran TPG memenuhi seluruh kepada mereka bersumber dari data. persyaratan Oleh karena itu, mulai yang berhak, yang tahun 2013, Kemdikbud ditetapkan,” menggunakan Data yaitu yang kata Direktur Pokok Pendidikan memenuhi Pembinaan (Dapodik) sebagai Pendidik seluruh rujukan dalam dan Tenaga pengelolaan tunjangan persyaratan Kependidikan profesi guru. yang (PTK) Setidaknya ada Pendidikan sembilan indikasi ditetapkan. Dasar masalah yang terdeteksi Kementerian dalam penyaluran Pendidikan dan Kebudayaan TPG ini. Misalnya aturan dalam (Kemdikbud), Sumarna Undang-Undang Nomor 14 Tahun Surapranata, di ruang 2008 tentang Guru dan Dosen kerjanya, Kamis (13/2). menyebutkan, tunjangan profesi guru Ia mengakui, dalam dibayar senilai dengan 1 kali gaji penyaluran TPG, ada pokok. Sementara Peraturan Presiden sejumlah masalah yang pada 2011 dan 2013 tentang kenaikan mengikuti. Misalnya, ada gaji guru sebesar masing-masing 10 guru yang tidak sepenuhnya persen dan 7 persen, berimbas pada mendapat 12 kali tunjangan, perubahan gaji guru setiap tahun. Di sebagaimana gaji yang sisi lain, anggaran untuk TPG telah mereka terima. Hal tersebut ditetapkan DPR pada November dikarenakan dana yang tahun sebelumnya. tersedia tidak cukup untuk Menurut Pranata, kenaikan TPG membayar 12 kali tunjangan tidak bisa dihindarkan. Sayangnya, tersebut. Kenaikan gaji pihaknya tidak mengetahui berapa pokok, kenaikan gaji berkala, banyak kenaikan itu akan terjadi. serta kenaikan pangkat dan Selain itu, masalah lain seperti golongan yang berimplikasi adanya kenaikan gaji berkala, pada kenaikan gaji, menjadi kenaikan pangkat, dan inpassing, ikut salah satu penyebab mempengaruhi jumlah anggaran yang anggaran yang sudah dibutuhkan. disetujui DPR pada tahun Tidak hanya itu, guru yang tidak sebelumnya tidak mencukupi mendapatkan TPG juga dapat untuk memenuhi kebutuhan Foto: Yus PIH disebabkan karena guru tidak anggaran tunjangan guru memenuhi beban kerja minimal 24 secara penuh. jam per minggu. “Atau disebabkan “Setelah dihitung, masalah lain, misalnya adanya mutasi ternyata untuk daerah guru. Masalahnya itu simpel, yaitu Selain untuk meningkatkan profesionalitas, tunjangan profesi A, misalnya berjumlah data. Apakah datanya akurat atau dimaksudkan agar guru dapat hidup lebih sejahtera. Hanya guru 200 guru, anggaran yang tidak,” katanya. yang memiliki persyaratan lengkap dan memenuhi ketentuan yang tersedia hanya cukup Maka, lanjut Pranata, atas untuk membayar 100 guru. memperoleh tunjangan tersebut. instruksi Mendikbud, guna Daripada yang 100 guru mendapatkan data yang valid dalam lainnya tidak mendapatkan pengelolaan tunjangan profesi, tunjangan, lebih baik sisa terutama untuk guru SD dan SMP bulan yang tidak cukup tidak lagi berdasarkan data yang Tidak sulit mendapatkan tunjungan SMP) terdaftar dalam Data Pokok dengan anggaran yang ada itu, tidak disiapkan pemerintah daerah, profesi guru (TPG). Jika seluruh Pendidikan (Dapodik) yang dikelola diberikan,” ujarnya. melainkan melalui Dapodik. Data persyaratan seperti yang tertuang oleh Kementerian Pendidikan dan Selama kurun waktu 2010yang dimasukkan dalam Dapodik dalam Peraturan Pemerintah Nomor Kebudayaan (Kemdikbud). 2013 terdapat kekurangan dana berkaitan dengan satuan pendidikan, 74 Tahun 2008 tentang Guru telah Persyaratan yang dimaksud di tunjangan hingga mencapai Rp tenaga pendidik, dan siswa. “Dapodik terpenuhi, maka guru bersertifikat antaranya memiliki nomor registrasi 8,03 triliun. Namun, angka ini masih menjadi satu-satunya alat untuk akan guru (NRG), perlu diverifikasi, mengingat dari menentukan apakah si A ini berhak memperoleh memenuhi hasil pra-audit Inspektorat Jenderal (mendapat tunjangan profesi) atau tunjangan beban kerja Kemdikbud, ditemukan bahwa di tidak,” tuturnya. sebesar satu kali sebagai guru, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Komponen yang terdapat dalam gaji. Tunjangan mengajar Sukabumi, dan Kabupaten Bogor, ada Dapodik antara lain, identitas tersebut sebagai guru Dapodik menjadi satu-satunya sejumlah guru yang datanya terinput guru, NIP, NRG, NUPTK, tanggal diberikan mata pelajaran alat untuk menentukan dua kali di dua satuan pendidikan pengeluaran sertifikat, mata pelajaran setelah guru atau guru yang berbeda. “Maka kami bekerja yang diampu, dan lokasi mengajar. yang mengajar kelas, dan apakah si A ini berhak sama dengan Badan Pemeriksa “Sekarang kita buatkan formula di tingkat terdaftar pada mendapat tunjangan profesi Kementerian Keuangan dan Pembangunan (BPKP) supaya guru tidak bisa bohong lagi pendidikan untuk mengaudit hal ini,” ujar Pranata, soal data,” katanya. (Ratih, Aline) atau tidak. dasar (SD dan sebagai
Rekening Aktif, TPG Lancar Salah satu penyebab keterlambatan penerimaan tunjangan profesi guru adalah rekening bank. Banyak rekening tujuan penyaluran tunjangan ternyata sudah tidak aktif karena berbagai sebab. Lakukan cek berkala kondisi rekening di bank. Guru bersertifikat diimbau selalu menjaga rekening bank penerima tunjangan profesi guru (TPG) tetap aktif, agar penyaluran tunjangan tersebut berjalan lancar. Imbauan tersebut perlu disampaikan terkait dengan pemberitaan di media massa yang menyebutkan, guru mengeluhkan lambannya pelayuran TPG. “Hal yang perlu diperhatikan guru adalah apakah rekening bank penerima masih aktif atau sudah ditutup secara otomatis oleh pihak bank, karena saldo kurang dari yang ditetapkan bank,” kata Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Purwadi Sutanto, di ruang kerjanya, Jumat (14/2). Rekening bank yang tidak aktif alias mati menyebabkan uang yang ditransfer tidak masuk Kemdikbud dan kembali ke rekening bank asal TPG disalurkan. menerbitkan Jika hal ini terjadi, maka dapat dipastikan untuk surat keputusan meretur kembali membutuhkan waktu, dan terkadang waktu yang diperlukan cukup lama. yang dapat “Anggaran untuk TPG ini langsung dikelola oleh langsung dicek Kementerian Keuangan melalui Kantor Pelayanan Perbendahaan Negara (KPPN). Jika rekening guru melalui laman tidak aktif, uang akan otomatis kembali ke rekening ptkdikmen. pengirim,” ungkapnya. Menurut Purwadi, seharusnya jika terjadi kemdikbud.go.id kesalahan kirim semacam itu, KPPN harus memberi laporan paling lambat 2 minggu, agar Kemdikbud dapat langsung menindaklanjutinya. Sayangnya, hal tersebut tidak segera dilakukan, sehingga keterlambatan tidak dapat dihindarkan. “Kasus retur ini tetap akan kami proses, sehingga guru tetap mendapatkan haknya. Guru juga tidak perlu khawatir, karena uang di KPPN tidak akan hilang,” imbuhnya. Dalam kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan, skema penyaluran TPG terbagi menjadi dua, yaitu TPG bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) yang dilakukan melalui dana transfer dan TPG bagi guru non-PNS yang langsung ditransfer dari Kemdikbud. Sebelum melakukan proses penyaluran TPG, Kemdikbud mengambil data kelulusan dari Program Profesi Guru (PPG) yang dilakukan oleh Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan, Penjaminan Mutu Pendidikan (PSDMPK-PMP). Data tersebut kemudian diverifikasi dan dari hasil verifikasi tersebut, Kemdikbud menerbitkan surat keputusan yang dapat langsung dicek melalui laman ptkdikmen.kemdikbud.go.id. Namun, tidak semua guru sudah melek
Foto: Yus PIH
teknologi. Tidak jarang, mereka datang langsung ke kantor Kemdikbud untuk sekadar mengecek apakah surat keputusan memperoleh TPG sudah diterbitkan atau belum. “Sebenarnya mereka tidak perlu jauh-jauh datang ke sini, karena semua sudah melalui sistem komputer secara daring (online). Tapi, kita tidak boleh menolak guru yang datang ke sini. Maka, kita sediakan komputer dan ruang bagi mereka, sehingga mereka dapat melihat sendiri datanya,” katanya. Sementara itu bagi guru PNSD, data tersebut dapat dilihat di dinas pendidikan masing-masing, karena anggaran TPG sudah ditransfer dari Kementerian Keuangan ke daerah. Daerah juga diimbau untuk langsung menyalurkan TPG kepada guru-guru yang berhak, sehingga tidak terjadi keterlambatan. Kementerian Keuangan juga senantiasa mengecek apakah uang yang ditransfer telah sepenuhnya dibayarkan kepada guru-guru. “Jika tidak, Kementerian Keuangan berhak untuk menunda pemberian TPG kepada dinas pada triwulan berikutnya,” ungkapnya. (Ratih)
Dapodik Jadi Acuan Program Kemdikbud Tahun ini Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menjadi acuan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam penyaluran dana untuk berbagai kebijakan, mulai dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS), rehab sekolah, Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan tunjangan profesi guru. Hal ini berbeda dari tahun 2013 lalu yang baru digunakan sebagai rujukan dalam pemberian tunjangan profesi guru. Ada tiga unsur data dalam Dapodik, yaitu data satuan pendidikan, data peserta didik, serta data pendidik dan tenaga kependidikan (PTK). Ketiganya lengkap, memuat seluruh informasi yang dibutuhkan, sebagai rujukan Kemdikbud untuk menentukan langkah selanjutnya. “Misalnya, data tentang PTK yang digunakan untuk proses pemberian tunjangan profesi guru. Di dalamnya lengkap memuat biodata, nomor identitas, lama guru mengajar selama seminggu, mengajar di kelas berapa, dan seterusnya,”
ujar Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Sumarna Surapranata, di ruang kerjanya, Jumat (14/2). Tahun lalu data pada Dapodik baru diperuntukan sebagai rujukan pengelolaan tunjangan profesi guru. Namun tahun ini, Dapodik diperluas untuk program lainnya, yaitu BOS, rehab, dan BSM. “Sekolah yang ingin mendapatkan anggaran untuk
ketiga program itu harus mengisi lengkap data pada Dapodik. Berbeda dengan tahun lalu yang berdasarkan pengajuan dari sekolah. Tahun ini tidak lagi. Semua dari Dapodik,” katanya. Ia mengapresiasi sekolah yang sudah melengkapi data pada Dapodik. Tidak jarang data yang dimiliki sekolah di daerah yang jauh dari ibu kota provinsi justru lebih baik ketimbang data yang dimiliki sekolah yang berada di kota ibu kota provinsi. “Itu artinya apa? Mereka concern dan punya komitmen,” tambah Pranata. Dapodik merupakan program yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar berdasarkan instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 2 tahun 2011 tentang Kegiatan Pengelolaan Data Pendidikan. Tahun ini, jelas Pranata, Mendikbud menginginkan agar jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan menengah juga terdata dalam Dapodik. (Ratih)
Kurikulum 2013
Ciptakan Kepercayaan Diri Siswa Pola pembelajaran Kurikulum 2013 mampu menciptakan suasana kelas lebih ceria, siswa pun percaya diri dan aktif selama proses pembelajaran. Sebenarnya bukan hanya percaya diri, implementasi Kurikulum 2013 juga melatih siswa berpikir dan bersikap komprehensif jika menghadapi sebuah persoalan atau melakukan sebuah tindakan, sehingga kelak mereka akan lebih produktif, kreatif, dan inovatif. Selain berpengetahuan luas, mereka pun mumpuni dalam berkarya.
Musliar Kasim:
Kurikulum 2013 Ciptakan Insan Produktif, Kreatif, dan Inovatif Bukan hanya menguasai ilmu dasar (basic science), melainkan juga ilmu terapan (applied science). Itulah insan Indonesia masa mendatang yang kita harapkan. Selain terampil dan berpengetahuan luas, mereka juga memiliki moral dan sikap mulia. Kurikulum 2013 memandu peserta didik menjadi insan yang komprehensif.
Foto: Dok. PIH
Musliar Kasim
tidak lagi berdasarkan berapa tampil di depan kelas, sikap terhadap Kurikulum 2013 menyempurnakan aspek mata pelajaran yang diajarkan, teman, maupun sisi personal anak yang keterampilan dan sikap, sedangkan kurikulum melainkan dimulai dari kompetensi bersangkutan. sebelumnya hanya berfokus pada kompetensi keterampilan seperti apa yang pengetahuan siswa. Tujuan Kurikulum 2013 untuk Dari segi diinginkan dan sikap yang menghasilkan insan Indonesia yang produktif, Pelatihan Guru diharapkan. kreatif, inovatif, dan afektif. Dalam lingkup lebih luas, persiapan persiapan, kita Buku pelajaran pun (khusus “Insan seperti itu yang ingin kita ciptakan melalui implementasi Kurikulum 2013, mulai dari sudah siap. Kita konsep, penyusunan buku, pengadaan untuk buku SD) bukanlah sekadar Kurikulum 2013, mempunyai tiga kompetensi tetap berusaha buku, pelatihan guru, pendampingan buku bacaan yang menurut banyak sekaligus, yaitu kompetensi pengetahuan, orang dapat selesai dibaca dalam kompetensi sikap, dan kompetensi keterampilan,” untuk menjamin guru, hingga monitoring dan evaluasi, satu hari. Buku ini diformulasikan ujar Wakil Mendikbud bidang Pendidikan, Musliar sudah dipersiapkan sedemikan rupa pelaksanaannya dengan baik. “Persiapan ini dilakukan sebagai buku panduan aktivitas Kasim, ketika memberi paparan di Universitas yang harus dikerjakan anak. Terbuka, Selasa (14/1). secara komprehensif, agar guru dapat berjalan baik. Dalam satu tema, misalnya, anak Pada kesempatan itu, ia banyak memaparkan melaksanakan kurikulum di kelas dilatih untuk memperkenalkan contoh kasus dari implementasi kurikulum dengan benar dan sesuai dengan diri di hadapan teman-teman, belajar di luar kelas, sebelumnya yang sekadar pada tingkat kognitif. konsep,” jelas Musliar. menghitung jumlah teman dalam satu kelas, Misalnya pada pelajaran bahasa Inggris yang Supaya lebih efisien, Kemdikbud juga termasuk keberanian berpendapat. dimulai dari tingkat SMP hingga SMA melaksanakan pelatihan narasumber di Jakarta. atau 6 tahun lamanya. Apa hasilnya? Kemudian dilanjutkan di tiap regional dengan Kurikulum 2013 juga “Tidak ada yang bisa terampil memperhatikan proses pembelajaran guru sasaran di kecamatan masing-masing untuk berbicara dengan bahasa Inggris,” tingkat SD, sedangkan untuk tingkat SMP dilakukan yang mendidik anak untuk lebih ungkapnya. “Jika bertemu orang di kabupaten. Guru yang kurang memahami kreatif dan guru membimbing anak bule, mereka takut kecuali gurunya. konsep dan implementasi pun akan diberikan Tujuan Kurikulum seperti memandu untuk mencari Jangankan di sekolah, di kampus pun pendampingan di lapangan. tahu, mengamati, memiliki apresiasi, 2013 untuk demikian,” lanjutnya. berkenalan, menggambar, dan Untuk mengetahui apakah buku didistribusikan Tidak berbeda dengan pelajaran menghasilkan observasi di lapangan. Di lain sisi, dengan tepat waktu dan sasaran, kemudian bahasa Indonesia. Banyak siswa anak kemudian mempresentasikan keterlaksanaan pelatihan (baik pre test maupun insan Indonesia yang tidak mempunyai keterampilan apa saja yang sudah dipelajari, post test guru yang telah mendapat pelatihan), yang produktif, menulis dalam bahasa Indonesia, diobservasi, ataupun dilakukan hingga pendampingan, dilakukan monitoring dan di perguruan tinggi pun banyak terhadap tema tertentu. evaluasi. Kesemuanya ini bertujuan untuk menjamin kreatif, inovatif, yang tidak bisa menulis jurnal Untuk proses penilaian, khusus kesiapan berbagai variabel dalam implementasi dan afektif. ataupun artikel di media dengan untuk tingkat SD, tidak ada lagi Kurikulum 2013. menggunakan bahasa Indonesia yang baik. Dalam penilaian angka melainkan penilaian deskriptif. “Dari segi persiapan, kita sudah siap. Kita tetap pelajaran Olah Raga pun tidak dididik sampai Guru harus mampu mendeskripsikan tingkat berusaha untuk menjamin pelaksanaannya baik,” mempunyai keterampilan, padahal itu adalah pengetahuan anak, kemampuan dan keterampilan pungkas Musliar mengakhiri paparannya. (Arifah, mata pelajaran wajib. Banyak lulusan SMA jika berhitung, keberanian mengemukakan pendapat, Ratih) ditanya apa hobi olah raganya, tidak berani menjawab. “Kalau ada anak yang pandai pencak silat, pandai badminton, pandai tenis, itu bukan produk dari satuan pendidikan, pasti mereka ikut klub atau kursus di luar,” ujar Musliar, prihatin. Demikian pula pelajaran Seni Budaya seperti melukis, membatik, ataupun memahat. “Kalau ada pelukis hebat itu, pasti dihasilkan oleh sanggar, atau orantuanya yang memang pelukis. Satuan pendidikannya tidak pernah mengajarkan dia terampil menggambar. Kalau kita beri buku gambar, lalu kita suruh mereka menggambar, hasil gambarnya sama semua. Dua gunung, matahari di tengahnya, ada jalan, sawah di sebelah kanan-kiri. Kalau orang lahir di kota, gambar jalannya ada tiang listrik, sedangkan jika lahirnya di kampung, tidak ada tiang listriknya. Itu sama,” paparnya.
Berbasis Kegiatan
Ia menyebut, Kurikulum 2013 sebagai kurikulum yang disempurnakan secara komprehensif karena kurikulum ini berbasis kegiatan (activity based) dengan buku panduan aktivitas yang memuat gabungan beberapa pelajaran dan tema-tema tertentu. Penyusunan kurikulumnya pun
Foto: Aline PIH
Kurikulum 2013 Terapkan Model Pembelajaran Bervariasi Ada beberapa sekolah mengelompokkan siswa dalam kelas berdasarkan tingkat kepandaian, agar proses pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Antara kelas satu dengan yang lain berbeda model pembelajarannya, bergantung pada seberapa cepat siswa menangkap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Kurikulum 2013 mengenalkan model pembelajaran yang bervariasi seperti itu.
Foto: Seno PIH
Abdullah Alkaf
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan Manusia pandai, berarti mampu mengerjakan bahwa Kurikulum 2013 menekankan pada proses, sesuatu lebih cepat dan tepat, sekaligus memiliki bukan hasil. Ini penting untuk mengetahui apakah variasi pemikiran yang beragam. Dengan variasi si anak mengerti atau tidak terhadap pembelajaran tersebut, kualitas manusia diyakini akan lebih baik. Hal ini pula yang melatarbelakangi penyempurnaan tertentu. Jika hanya menekankan pada hasil, kebanyakan hasil yang diperoleh anak benar, tanpa kurikulum di Indonesia. Menyadari bahwa guru mengetahui dari mana hasil tersebut diperoleh, kemampuan peserta didik beragam, maka model dan apakah anak mengerti cara mendapatkan hasil pembelajaran juga tidak boleh dibuat seragam, tersebut. melainkan harus bervariasi. “Kita memahami anak itu mengerti “Kurikulum 2013 mengenalkan atau tidak dilihat dari prosesnya, bukan model pembelajaran yang bervariasi. dari hasilnya. Maka, untuk siswa Ada model pembelajaran yang normal, biasa-biasa saja. Ada Kita menekankan SMP ditekankan pada kemampuan prosedural, bagaimana membuat model pembelajaran remedial, bagi bagaimana anak langkah-langkah penyelesaian mereka yang lambat mengikuti. masalah. Kemampuan prosederal ini Juga ada pula model pembelajaran memahami standar kompetensi lulusan pengayaan, bagi siswa yang lebih sesuatu dengan menjadi bagi siswa tingkat SMP. Mereka dituntut cepat menangkap pelajaran,” kata memiliki kemampuan tersebut. Setiap Staf Ahli Menteri bidang Organisasi melakukan. tugas, perlu dirinci langkah-langkah dan Manajemen, Abdullah Alkaf, Dengan pengerjaannya. Guru harus melihat di hadapan puluhan wartawan melakukan, bisa pada prosesnya, apakah benar atau dalam kegiatan Forum Wartawan tidak,” katanya. Pendidikan yang diselenggarakan memperoleh di Universitas Terbuka, Tangerang data, sehingga Meta Kognitif Selatan, Selasa (14/1). Sementara itu, bagi siswa tingkat akhirnya dia akan Menurutnya, variasi ini menjadi menengah, kemampuan yang harus bagian dari kreativitas guru saat bisa memahami dimiliki meningkat lagi ke meta menyampaikan pembelajaran sesuatu. kognitif. Berbeda dengan prosedural Kurikulum 2013 kepada peserta yang kaitannya dengan operasional, didik. “Guru harus bisa menentukan pada meta kognitif, kemampuan strategi dalam kelasnya cocok dengan model yang mana. penyelesaian masalah dikenalkan. Apakah yang normal-normal saja, atau lebih cocok menggunakan model pengayaan, dan seterusnya,” “Contoh kognitifnya pada pembelajaran tambahnya. Kurikulum 2013 adalah setiap kali ia ingin mengerjakan project, sebelumnya ia harus susun Variasi ini juga merambah ke sumber strategi dalam pengerjaannya. Apa langkah-langkah pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan, yang perlu dilakukan, ia harus menghubungi siapa, sumber pembelajaran tidak hanya berasal dari akan mencari ke mana, dan seterusnya. Nah, guru dan buku, melainkan dari sumber lainnya, yang akan dilakukan itu dituliskan terlebih dahulu, seperti surat kabar, televisi, majalah, atau alam layaknya rencana kerja. Itu sudah melatih meta sekitar yang menyimpan begitu banyak informasi. kognitif,” papar Alkaf. “Untuk itu, pada siswa tingkat SMP, kompetensi keterampilan dimasukkan dalam standar Ia menilai, kompetensi lulusan. Kompetensi keterampilan yang kemampuan ini dimaksud adalah bagaimana mereka memahami penting untuk apa yang dipelajari di sekolah melalui sumbermelihat cara sumber lain,” ungkap Alkaf. berpikir siswa, apakah sistematis Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam proses dan efektif. pembelajaran, data menjadi sesuatu yang penting Melalui Kurikulum agar siswa dapat lebih memahami apa yang 2013, siswa dipelajarinya, ketimbang hanya dalam bentuk akan dibiasakan hafalan. Itulah sebabnya, dalam Kurikulum 2013, data diperkenalkan kepada siswa mulai kelas 1 SD. untuk menuliskan langkah Dulu, data baru diperkenalkan pada siswa kelas 6 pengerjaan tugas SD. “Untuk itu, kita menekankan bagaimana anak dan merumuskan memahami sesuatu dengan melakukan. Lewat langkah tersebut. melakukan, bisa memperoleh data, sehingga Hal lain yang akhirnya dia akan bisa memahami sesuatu,” dijelaskan oleh ujarnya. Alkaf dalam Ia mencontohkan, dulu siswa SD sering diminta kesempatan menghafalkan benda-benda yang bisa menjadi tersebut, penghantar panas yang baik dan yang buruk. Kini bahwa pada dengan Kurikulum 2013, siswa harus melakukan pembelajaran pengamatan, sehingga dapat diperoleh data. Kurikulum 2013, “Jadi, mereka belajar melalui mengamati sesuatu,” guru layaknya tambah Alkaf.
seorang tutor yang memberikan motivasi kepada siswa. Guru tidak berperan sebagai pihak yang memberitahu siswa, tetapi mengajak siswa untuk mencari tahu. Maka, yang ditekankan dalam pembelajaran adalah discovery learning, yang mengajak siswa mengamati, menyimpulkan, dan hasilnya menjadi pengetahuan bagi siswa.
Tiga Kompetensi
Dalam paparannya, ia juga menyinggung tentang tiga kompetensi yang diharapkan terbentuk dalam diri siswa melalui Kurikulum 2013. Ketiga kompetensi itu adalah kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurutnya, jika ketiga kompetensi itu yang ingin dicapai, maka prosesnya pun harus diperluas. “Makanya kita menekankan pada tiga proses, yaitu proses pembentukan sikap, proses pembentukan keterampilan, dan proses pembentukan pengetahuan,” ujar Alkaf. Proses pembentukannya adalah bagaimana pengetahuan itu mengasah keterampilan untuk menghasilkan sikap. Karena sikap yang ingin dibentuk adalah sikap yang tahu mengapa dirinya harus bersikap seperti yang diinginkan, sementara keterampilan itu tahu bagaimana dirinya dapat menunjukkan bahwa ia tahu. “Sikap yang harus dibentuk adalah sikap yang sangat kuat,” ujarnya. Alkaf menambahkan, ujung akhir penilaian pun disesuaikan dengan pengembangan kurikulum itu sendiri. Maka, terkait dengan penilaian itu, ada empat pihak yang akan melakukannya, yaitu siswa itu sendiri, guru, sekolah, dan pemerintah. Siswa menilai atau mengevaluasi dirinya sendiri dan ia harus bisa membuat refleksi diri. Sementara itu, guru tidak hanya memeriksa hasil tugas siswa, tetapi juga membandingkan antara hasil tugas dengan hasil evaluasi diri. “Di sini akan melatih banyak hal. Melatih anak untuk jujur dalam menilai dirinya sendiri, juga melatih anak untuk percaya diri. Kalau anak yang kurang percaya diri, ia akan menilai dirinya rendah, padahal hasilnya bagus,” imbuhnya. (Ratih, Seno)
Foto: Dok. PIH
Guru di Surakarta:
Kurikulum 2013 Jadikan Siswa Lebih Aktif, Kreatif, dan Percaya Diri Kurikulum 2013. Selain itu, orangtua siswa juga Kurikulum 2013 pada secara aktif mencari informasi Kurikulum 2013 tahun pelajaran lalu. Walau belum genap setahun dilaksanakan, Kurikulum 2013 melalui internet dan media lainnya. Siti menggambarkan, telah dirasakan manfaatnya bagi siswa dan guru. Siswa merasa Siti juga menyebut, pendekatan yang dilakukan sejak Kurikulum 2013 lebih nyaman mengikuti proses pembelajaran jika dibandingkan kepada siswa dalam kegiatan belajar mengajar diimplementasikan, ketika sekolah menggunakan kurikulum sebelumnya, diakuinya tidak akan sukses tanpa dukungan dari suasana belajar sedangkan guru lebih mengenal kompetensi peserta didik orangtua siswa. Untuk itu, komunikasi dengan lebih hidup dan secara keseluruhan. orangtua harus dibangun dengan baik. “Kalau bervariasi. Siswa tidak ada masukan untuk anak-anak, kita punya buku hanya belajar dan penghubung ke orangtua,” jelasnya. Dengan mendengarkan guru Kurikulum 2013 pada tahun komunikasi dua arah tersebut, siswa mendapat di dalam kelas, tapi ajaran 2013/2014 telah berjalan pendidikan terbaik dari sekolah dan keluarga. juga melakukan observasi dan lebih dari satu semester. Sejumlah aktivitas di luar ruangan. Mereka perubahan positif, mulai dari sikap juga dibimbing untuk berdiskusi Kurikulum 2013 Pola Penilaian dan kepribadian peserta didik dan menyampaikan pendapat di Salah satu hal yang berubah dalam Kurikulum diimplementasikan, hadapan teman-temannya. hingga pola penilaian pada jenjang 2013 adalah pola penilaian rapor siswa yang suasana belajar sekolah dasar (SD), mengiringi Nursalam juga menuturkan, tidak lagi menggunakan angka, melainkan melalui perjalanan Kurikulum 2013. proses pembelajaran pada siswa menjadi lebih penilaian otentik dalam bentuk deskriptif. Pola Perubahan positif itu, misalnya kini kelas 1 SD tidak hanya dilakukan penilaian semacam ini diyakini dapat menilai secara hidup dan siswa kelas 1 SD lebih percaya di dalam kelas, tetapi juga di luar utuh seluruh kompetensi siswa yang meliputi aspek diri (PD) dan aktif selama proses kelas. Cara semacam ini memang bervariasi. pengetahuan, sikap, dan keterampilan. pembelajaran. bukan hal baru bagi sekolahnya Kepala SD Negeri Kleco I No. 7, Surakarta, Selain itu, pola pembelajaran Kurikulum 2013 yang menerapkan konsep full day school. Meski Jawa Tengah, Gitono, mengungkapkan, pola juga mampu menciptakan suasana kelas lebih demikian ia mengaku Kurikulum 2013 membawa penilaian baru itu telah diterapkan di sekolahnya ceria. Siswa lebih banyak tertawa dan PD saat banyak perubahan positif terhadap sikap dan untuk siswa kelas 1 dan 4. SD Negeri Kleco I No. menjawab pertanyaan guru, meski jawaban perilaku siswa saat pembelajaran 7 ini merupakan sekolah sasaran implementasi tersebut merupakan jawaban spontan anak-anak. Julieta Lofi, siswa kelas 4 SD Negeri I No. Kurikulum 2013 tahun pelajaran 2013/2014 yang “Siswa kelas 1 juga sekarang tidak rewel karena 7 Kleco mengatakan, belajar di kelas 4 dengan lalu. Meski guru harus bekerja lebih proses pembelajarannya hampir sama dengan menggunakan Kurikulum 2013 lebih untuk penilaian siswa ini, namun guru di TK, yaitu belajar sambil bermain. Tidak seperti menyenangkan daripada kelas 3 tetap senang melakukannya, demi pada kurikulum sebelumnya yang terbebani dengan sebelumnya. Siswa yang bercita-cita mewujudkan generasi emas Indonesia materi pelajaran yang berat,” ujar Nursalam, Kepala menjadi dokter ini menyampaikan, di masa datang. SD Muhammadiyah Program Khusus, Kota Barat, pola pembelajaran yang sedang Siswa tidak Di sisi lain, Siti mengatakan, Surakarta, Jawa Tengah saat ditemui di ruang dijalaninya saat ini membuatnya pola penilaian yang berbeda seiring hanya kerjanya, Rabu (29/1). lebih mudah mengerti materi yang dengan penerapan Kurikulum 2013 di Hal yang sama juga diungkapkan Siti disampaikan oleh guru. “Lebih enak belajar dan sekolahnya cukup membuat dirinya Nurhasanah, guru kelas 4 SD Negeri Kleco I No. yang sekarang, lebih mudah ngerti,” kewalahan. Hal ini karena setiap mendengarkan 7, Kota Surakarta. “Pendekatan ke anak dalam tuturnya. hari, untuk setiap kegiatan harus ada Kurikulum 2013 ini bagus sekali. Ada anak yang guru di dalam penilaiannya. “Ini pekerjaan yang biasanya malu-malu mengacungkan tangan untuk Dukungan Orangtua kelas, tapi juga lumayan juga,” ujarnya. maju ke depan kelas, sekarang sudah lebih aktif di Meskipun kini perlahan proses Meski demikian, ia mengaku melakukan kelas,” ujarnya. pembelajaran Kurikulum 2013 pola pembelajaran Kurikulum 2013 SD Muhammadiyah Program Khusus dan di sekolahnya telah semakin observasi dan lebih baik dibandingkan kurikulum SD Negeri Kleco I No. 7 merupakan sekolah mapan, Nursalam mengaku pada sebelumnya. Peserta didik menjadi aktivitas di luar sasaran di Kota Surakarta, Jawa Tengah, yang awal pelaksanaannya penuh lebih aktif, kreatif, berani, dan ditunjuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan perjuangan, terutama ruangan. PD, serta senang karena dalam (Kemdikbud) untuk mengimplementasikan meyakinkan orangtua siswa tentang pembelajarannya sering melibatkan model Kurikulum 2013. siswa. Hal ini berbeda dengan kurikulum yang lalu, “Orangtua sangat kritis di mana anak terbebani dengan materi yang begitu terhadap perubahan ini. banyak. Kami pun dengan intens “Kalau dulu, soal A jawabannya hanya satu. memberikan penjelasan Sekarang, soal A, jawabannya bisa berbeda-beda kepada mereka dan dari pemikiran anak. Itu harus kita tampung semua,” selalu terbuka untuk tuturnya. mendengar apa yang Ia menjelaskan, saat pembagian rapor semester belum mereka pahami,” pertama yang lalu, banyak di antara orangtua siswa tambahnya. yang terkejut dengan pola penilaian baru tersebut. Beruntung di antara Di dalam penilaian itu tidak disebutkan berapa nilai orangtua siswa, ada yang siswa peroleh untuk tema-tema pelajaran yang berasal dari tertentu. kalangan pendidik, “Banyak orangtua yang minta penjelasan seperti dosen dan guru kepada saya sebagai wali kelas anak-anak, SMA. Dari merekalah mengapa rapornya menjadi seperti ini. Kemudian orangtua siswa saya jelaskan bahwa inilah bedanya penilaian pada mendapat penjelasan, Kurikulum 2013,” tambah Siti yang sudah tujuh tanpa terkesan tahun mengajar. mendikte, karena Memang dalam Kurikulum 2013, penilaian siswa berasal dari sesama dilakukan dengan memberikan penjelasan secara orangtua siswa. deskriptif kepada orangtua/wali murid tentang apa Lewat yang telah siswa kerjakan selama pembelajaran pendekatan intensif di sekolah. Dalam rapor tersebut, guru dapat tersebut, Nursalam memberikan penilaian tentang kelebihan dan mengungkapkan, kekurangan anak.Penilaian semacam ini dilakukan kini semakin banyak mengingat dalam Kurikulum 2013, siswa tidak orangtua siswa yang dinilai dari hasil, melainkan proses siswa menuju Foto: Ratih PIH mengetahui kelebihan pencapaian hasil. (Ratih, Aline)
PRAISE Tingkatkan Kemampuan dan Keterampilan Sains Siswa Penulisan buku
Training guru Piloting
Gambar 1: Skematik proyek PRAISE: pengembangan buku siswa dan buku guru, training guru (sebelum, tengah, dan akhir implementasi), dan piloting. Ketiga proses ini saling berkaitan.
Buku siswa dan buku siswa hasil proyek ini dapat diunduh dari web www. qitepscience.org. Sebagian halaman buku siswa dan buku guru dapat dilihat di Gambar 2.
Foto: Dok. PIH
Salah satu tujuan pembelajaran sains adalah menyiapkan generasi yang akan datang untuk mampu menerapkan pengetahuan yang dimiliki ke situasi baru yang belum pernah mereka jumpai sebelumnya. Pembelajaran sains yang memungkinkan dicapainya tujuan tersebut adalah pembelajaran sains yang mengajak pembelajar untuk mengalami proses pencairan pengetahuan atau yang sering disebut dengan inkuiri, identik dengan yang dilakukan saintis dalam kegiatan pencarian pengetahuan baru. “Proses yang sama dengan apa yang dalam Kurikulum 2013 disebut sebagai kemampuan melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan atau mempresentasikan,” kata Ismunandar, Director SEAMEO Qitep in Science, Selasa (25/2). Dalam rangka turut menyukseskan program Kemdikbud menyiapkan dan mengimplementasikan Kurikulum 2013, SEAMEO Qitep in Science bekerja sama dengan Science by Doing Australia mengembangkan bahan ajar berbasis inkuiri dan mengimplementasikannya secara terbatas. Proyek ini diberi nama PRAISE (Promoting Real Australian Indonesian Science Education). Pelaksanaan proyek ini didanai Kemdikbud bekerjasama dengan AusAid dan Questacon, Australia. Implementasi terbatas dilaksanakan di 10 sekolah di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Bandung (KB), melibatkan 50 guru sains dan 2.800 siswa SMP kelas 8. Dukungan dari Kemdikbud, Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dinas Pendidikan KBB dan KB, serta Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia sangat melancarkan proyek ini. Proyek ini diawali dengan menulis buku siswa dan buku guru. Topik sains yang dipilih adalah Materi dan Perubahannya. Materi ini dipilih salah satunya karena materi ini erat dengan topik Kimia, yang disinyalir paling sering dianggap sulit oleh guru dan siswa. “Buku siswa terdiri berbagai kegiatan inkuiri yang harus dilakukan siswa untuk mendapatkan sendiri pengetahuan tentang topik. Buku guru memberikan petunjuk bagaimana kelas diimplementasikan,” kata Ismunanda. Ia menjelaskan, sebelum mengimplementasikan, guru diberi pelatihan yang pada dasarnya adalah melakukan sendiri kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa serta mendiskusikan strategi paling efektif untuk melaksanakan pembelajaran tersebut. Setelah itu dilakukan piloting, di mana di tengah periode piloting dilakukan workshop tengah proyek dan di akhir proyek dilakukan refleksi akhir. Dalam workshop tengah proyek dan refleksi akhir dirangkumkan masukanmasukan guru untuk penyempurnaan buku. Secara skematik kegiatan dirangkumkan dalam skema di Gambar 1.
Gambar 2: Cuplikan buku siswa dan buku guru yang dikembangkan. Buku siswa berisi kegiatan yang mengajak siswa menjadi saintis untuk mendapatkan sendiri pengetahuan. Buku guru berisi strategi yang disarankan agar tujuan tersebut tercapai.
Ismunandar menambahkan, evaluasi proyek ini dilakukan oleh tim independen dari Univertas Pendidikan Indonesia, hasilnya diberikan di gambar 3.
Gambar 3: Perubahan dalam keterampilan inkuiri dan sikap siswa sebelum dan setelah proyek. Perubahan signifikan nampak pada keterampilan inkuiri, sikap pada sains, dan motivasi belajar.
Proyek ini berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran sains dalam hal keaktifan siswa, motivasi belajar, siswa lebih berani untuk mengekspresikan pendapat mereka, kolaborasi siswa, disiplin kelas. Secara signifikan proyek ini juga meningkatkan kemampuan dasar dasar inkuiri siswa, yaitu mengamati, mengklasifikasi, interpretasi, analisis data, bereksperimen, memprediksi, dan berkomunikasi. Hasil evaluasi juga menunjukkan bahwa proyek cenderung meningkatkan “sikap positif terhadap sains”, “sikap terhadap pembelajaran sains”, dan “motivasi belajar sains”. Namun, implementasi yang hanya dua bulan tidak menunjukkan perubahan signifikan afeksi pada siswa. “Tim evaluator merekomendasikan agar unit pembelajaran ini dapat digunakan secara lebih luas,” katanya. (Dian)
Tim Pelestarian Cagar Budaya di Daerah Segera Dibentuk
Foto: Seno PIH
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) telah menjadi agenda tahunan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Meski setiap tahun diselenggarakan, kegiatan ini tidak boleh menjadi sekadar ajang silaturahim para pengambil kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan. Di bidang kebudayaan, RNPK diharapkan menjadi ajang komunikasi untuk melestarikan warisan budaya yang banyak tersebar di daerah. Apa saja konsep Kemdikbud mengenai hal itu? Simak wawancara Asah Asuh dengan Wakil Mendikbud bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, di ruang kerjanya, Jumat (24/1).
RNPK sudah beberapa kali diselenggarakan. Apakah RNPK 2014 memiliki arti khusus dibandingkan dengan RNPK tahun-tahun sebelumnya? Penyelenggaraan RNPK 2014 memang agak khusus, karena tahun ini menjadi tahun pergantian kabinet. Tentu saja ini merupakan tahun penyelesaian dan penuntasan program-program nasional, yang mungkin pada saat yang lalu masih perlu dievaluasi. Sehubungan dengan upaya melestarikan budaya, apa saja yang diharapkan Kemdikbud dari daerah? Dalam hal pelestarian, yang harus segera dibentuk adalah tim nasional pelestarian cagar budaya di daerah. Sebenarnya ujung tombak pelestarian cagar budaya itu ada di daerah, mengingat letak cagar budaya berada di daerah. Sayangnya, mereka belum memiliki tim ahli cagar budaya yang bersertifikat, sebagaimana amanat undang-undang, bahwa penetapan cagar budaya harus melalui rekomendasi tim ahli. Padahal untuk menjadi tim ahli harus memiliki Kita tidak mau sertifikasi. Kita akan mendampingi pembentukan tim setiap tahun absen nasional pelestarian cagar budaya di daerah dalam pengiriman ini. Kalau sertifikasi, bukan kami yang berhak mengeluarkannya. Untuk tingkat nasional, tim nominasi di ahli cagar budaya ditetapkan dengan keputusan UNESCO. Maka Mendikbud. Tentu Menteri-pun tidak ujugujug memberi keputusan. Harus berdasarkan tahun ini, kami rekomendasi tim ahli. Nah, yang belum jalan di menominasikan daerah, karena mereka belum punya tim ahli Taman Mini tadi. Beberapa daerah sudah ada, tetapi belum bersertifikat. Kita wajib mendorong, mendampingi, Indonesia Indah dan mengawal ini, dan kenyataannya itu tidak (TMII) untuk mudah.
kategori Best Practices sebagai percontohan bagi dunia dalam mengemas identitas-identitas budaya daerah.
Bagaimana dengan perkembangan rumah budaya di luar negeri saat ini? Tahun ini memasuki tahun ketiga bagi kebudayaan dalam pengembangan rumah budaya di luar negeri. Tahun pertama menjadi tahapan konsep pembangunan rumah budaya, mulai dari mengenali negara mana saja yang menjadi negara sasaran, pentahapan prioritas, dan lain-lain. Kemudian, tahun berikutnya, kami melihat beberapa tempat sudah siap dan kita mulai dengan soft program terlebih dahulu. Tahun ini sudah ada titik-titik simpul pembangunan rumah budaya di luar negeri. Rumah budaya dikonsepkan bagi pengenalan budaya Indonesia di luar negeri, mulai dari pemberian kursus bahasa Indonesia, kursus tari tradisional, alat musik tradisional seperti gamelan, termasuk mengenalkan seni bela diri khas Indonesia, yaitu pencak silat. Selain itu, di dalam rumah budaya juga disiapkan perpustakaan budaya. Buku-buku yang ada dalam perpustakaan rumah budaya ini disajikan dalam bahasa setempat. Misalnya rumah budaya di Jepang, berarti buku yang ada menggunakan bahasa Jepang, dan seterusnya. Kaitannya dengan diplomasi budaya, apa upaya Kemdikbud dalam hal pelestarian budaya di tingkat internasional? Kita tidak mau setiap tahun absen dalam pengiriman nominasi di UNESCO. Maka tahun ini, kami menominasikan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) untuk kategori “Best Practices” sebagai percontohan bagi dunia dalam mengemas identitas-
identitas budaya daerah. Ada independent assessment dari Korea yang akan melakukan peninjauan ke TMII. Nanti akan diputuskan lolos atau tidaknya ditetapkan dalam sidang di bulan Desember mendatang. Saat ini, sudah ada empat budaya Indonesia yang masuk dalam daftar tunggu di UNESCO, yaitu Tarian Tradisi Bali, Toraja, Jamu, dan Candi Muaro Jambi. Hingga 2010, UNESCO membolehkan setiap negara mengajukan tiga budaya untuk dinominasikan, namun saat ini kebijakan diubah. Setiap negara hanya boleh mengajukan satu budaya per tahun. WCF benar-benar TMII memberikan ruang bagi budaya daerah untuk tetap eksis. Tidak semua negara memiliki menciptakan fasilitas seperti TMII. Harapannya tentu saja TMII satu titik penting lolos di UNESCO dan bisa ditetapkan menjadi warisan budaya dunia. bagi Indonesia.
Indonesia menjadi bahan pembicaraan yang positif di tingkat dunia melalui kebudayaan.
Bagaimana dengan hasil World Culture Forum (WCF) yang diselenggarakan akhir tahun lalu? WCF merupakan salah satu putusan penting bagi Indonesia yang meyakinkan dunia, bahwa Indonesia merupakan negara super power dan sejajar dengan negara-negara maju di bidang kebudayaan. Kita lebih kaya dan melalui kebudayaan inilah kita lebih maju daripada negaranegara maju. Oleh karena itu, WCF benar-benar menciptakan satu titik penting bagi Indonesia. Indonesia menjadi bahan pembicaraan yang positif di tingkat dunia melalui kebudayaan. Dan yang paling menggembirakan adalah, sekarang kita melalui Bali Promise sudah diakui oleh Perserikataan Badan-Badan (PBB) untuk dijadikan agenda dalam Millennium Development Goals (MDG’s) 2015. Itu penting sekali. Hal lain yang membanggakan adalah Jepang, melalui duta besar dan jajarannya telah menawarkan diri menjadi co-host pelaksanaan WCF tahun 2015 mendatang. Ini menandakan hal yang positif. Kita dianggap berhasil menciptakan fenomena baru di bidang kebudayaan, dan mereka menyambut positif. Untuk tahun 2015, konsep WCF yang akan dihadirkan berbeda dengan tahun 2013 yang lalu. Ada dua komponen baru yang akan mengisi kegiatan WCF kedua. Pertama, kita mengundang seniman dari beberapa negara untuk melakukan joint collaboration yang nantinya akan ditampilkan dalam WCF. Kedua, mengadakan culture youth forum yang khusus ditujukan bagi anakanak muda. Berkaitan dengan kebudayaan, apa saja harapan Ibu pada dekade mendatang? Kebudayaan itu memang harus menjadi roh di dalam pembangunan nasional, dalam arti yang seluas-luasnya. Kita harus menyadari bahwa sebenarnya kekayaan kita ada pada kebudayaan. Kalau kita ingin menempatkan kebudayaan pada tempat yang sebenarnya, sebagai konsep sentral dalam pembangunan nasional, maka Indonesia akan menjadi luar biasa, negara yang berjaya, dan negara adi daya dengan mengangkat kebudayaan. (Ratih, Seno)
Foto: Ratih PIH
Sekumpulan siswa SD mengamati Candi Gumpung yang terdapat di kawasan situs percandian Muoro Jambi. Candi Gumpung menjadi salah satu cagar budaya yang dijaga kelestariannya. Wakil Mendikbud bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti menegaskan, perlunya tim pelestarian cagar budaya di daerah untuk mencegah rusaknya cagar budaya di daerah tersebut.
Pendaftaran SNMPTN 17 Februari - 31 Maret 2014
Pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) diselenggarakan 17 Februari-31 Maret 2014. Hanya siswa yang rekam jejak prestasinya tercatat di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang bisa mendaftar. Bagaimana cara mendaftar ke SNMPTN? Sekolah mendaftarkan siswanya ikut SNMPTN dengan terlebih dahulu mengisi Pangkalan Data Sekolah dan
Siswa (PDSS). Kepala sekolah mengisi data sekolah dan siswa melalui laman http://pdss. snmptn.ac.id. Setelah mengisi, kepala sekolah menerima kata sandi yang diteruskan kepada masing-masing siswa untuk keperluan akses ke laman pendaftaran. “Setelah mengisi PDSS, kami minta teman-teman kepala sekolah untuk memberikan password kepada murid, lalu murid memverifikasi data tersebut,” kata Ketua SNMPTN, Ganjar Kurnia, dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (15/2). Data yang dimasukkan oleh kepala sekolah mungkin saja salah. Itulah mengapa, siswa diminta untuk melakukan verifikasi. “Kalau ada yang salah, anak bisa minta kepada kepala sekolah untuk mengubahnya karena wewenang mengubah ada pada kepsek,” katanya. Ia menjelaskan, pengubahan masih bisa dilakukan jika masih dalam periode pendaftaran. Dalam periode tersebut, anak masih bisa meminta kepala sekolah untuk membatalkan pilihannya dan memilih kembali. Dalam sistem penerimaan ini ada dua pertimbangan, rekam jejak sekolah dan rekam jejak siswa. Konsep pendaftaran SNMPTN kali ini adalah kepercayaan kepada kepala sekolah yang dikontrol oleh siswa. Guna memperkecil kecurangan, jika siswa dinyatakan diterima di PTN dan mendaftar ulang, siswa harus membawa rapor asli. “Panitia akan ngecek. Kalau tidak sama, PTN akan memberi sanksi kepada siswa. Bahkan, tahun lalu ada yang kelulusannya dibatalkan,” jelas Ganjar. (Aline)
Presidential Scholarship Segera Diluncurkan Pintu bakal kian terbuka lebar bagi sarjana strata 1 (S-1) yang ingin melanjutkan pendidikan S-2 maupun S-3 di luar negeri. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tak lama lagi menyelenggarakan Presidential Scholarship, sebuah program beasiswa teranyar yang digagas oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. “Tujuan Presidential Scholarship adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mumpuni dalam berbagai bidang, khususnya untuk menyambut Indonesia emas tahun 2045, 100 tahun kemerdekaan Indonesia,”kata Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana LPDP, Mokhamad Mahdum, dalam jumpa pers di kantor Kemdikbud, Jakarta, Rabu (26/2). Ia menjelaskan, proses pendaftaran serta manajemen pengelolaan beasiswa tersebut dilakukan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sebelum mendaftar, calon pelamar terlebih dahulu harus sudah diterima di perguruan tinggi luar negeri yang masuk peringkat 50 perguruan tinggi terbaik di dunia. Mereka juga harus memiliki nilai TOEFL IBT minimal 94, atau nilai IELTS minimal 7. Pelamar program magister, maksimal berusia 35 tahun. Sedangkan pelamar program doktor, maksimal berusia 40 tahun pada tanggal penutupan pendaftaran. Beberapa bidang yang menjadi prioritas program studi dalam Presidential Scholarship adalah teknologi, energi, pangan, ekonomi, hukum, pertahanan, budaya, hubungan internasional, dan ekonomi kreatif. “Target peserta adalah 100 orang per tahun,” ujar Mahdum. Ia memaparkan, proses seleksi akan berlangsung dalam tiga tahap, yaitu administrasi, wawancara (termasuk di dalamnya leadership group discussion), dan pelatihan kepemimpinan selama 40 hari. Dalam proses seleksi, tim panelis dan tim juri yang akan melakukan penilaian. “Tim panelis terdiri dari profesor dari Ditjen Dikti dan psikolog. Sedangkan tim juri terdiri dari perwakilan tentara,
pemerintah, kaum profesional, dan tokoh masyarakat,” jelasnya. Informasi lebih lanjut mengenai Presidential Scholarship dan LPDP, bisa dilihat di laman www.lpdp.depkeu.go.id. (Desliana, Seno)
Foto: WJ PIH
Pengakuan Dunia terhadap Bahasa Ibu Tahukah Anda, kapan Hari Bahasa Ibu Internasional? UNESCO menetapkan setiap tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Namun, sejarah atau latar belakang penetapan itu belum banyak yang mengetahui. Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia, Nazmul Quaunine, dalam keterangan persnya menceritakan latar belakang penetapan 21 Februari
Sumber: www.un.org
sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Ia mengatakan, tercatat dalam sejarah, pada 21 Februari 1952 mahasiswa Bengali dari Universitas Dhaka melakukan unjuk rasa bersama masyarakat umum di lingkungan kampus memprotes keputusan pemerintah setempat menjadikan Bahasa Urdu sebagai satusatunya bahasa resmi Pakistan. Mereka menuntut agar Bahasa Bengali, yang merupakan bahasa ibu mayoritas warga Pakistan, juga diakui sebagai bahasa resmi negara Pakistan. Saat unjuk rasa, lima orang tewas. Tindakan yang dianggap sebagai pengorbanan warga Bengali ini akhirnya memaksa pemerintah Pakistan mengakui bahasa Bengali dan Urdu sebagai bahasa resmi negara. “Sejak saat itu tanggal 21 Februari ditetapkan sebagai hari nasional Pakistan Timur, yang setelah kemerdekaannya tahun 1971 dikenal sebagai Bangladesh,” terang Nazmul, Jumat (21/2). Pada tahun 1996, dua orang warga Bangladesh bersama beberapa orang warga negara lain membentuk sebuah gerakan dan mengajukan permohonan kepada PBB dan UNESCO untuk menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Kedutaan Besar Bangladesh di Paris mengikuti arahan Perdana Menteri Sheikh Hasina memainkan peranan penting dalam keberhasilan diterimanya usulan tersebut oleh Sidang Umum UNESCO tahun 1999. “Sidang umum tersebut menghasilkan voting 24 co-sponsors, 188 anggota mendukung usulan tersebut dan tidak ada suara menolak,” katanya. Melalui resolusi tersebut, masyarakat mengakui betapa pentingnya menjaga dan memperkenalkan setiap bahasa ibu untuk kepentingan yang lebih besar bagi umat manusia. (Aline)
Upaya Indonesia Lestarikan Bahasa Ibu Untuk mencegah kepunahan bahasa daerah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjalankan program revitalisasi bahasa. Revitalisasi bahasa dimaknai sebagai upaya menciptakan bentuk dan fungsi baru tertentu terhadap suatu bahasa yang terancam punah. “Revitalisasi dilakukan kalau sebuah bahasa masih mungkin dihidupkan lagi,” ujar Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa Kemdikbud, Sugiyono, saat jumpa pers Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional di Gedung D Kemdikbud, Jakarta, Jumat (21/2). Untuk bentuk sastra, Kemdikbud sudah memulainya dengan proyek Lamut di Banjamasin, Kalimantan Selatan. Lamut adalah salah satu genre sastra Banjar atau kerap diartikan sebagai cerita bertutur dengan menggunakan alat musik sejenis gendang. Sedangkan untuk bahasa, revitalisasi dilakukan dengan mengumpulkan generasi tua sebagai penutur dan generasi muda sebagai pewaris bahasa daerah, untuk membahas pelestarian bahasa daerah. Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Bahasa, Multamia RMT Lauder mengatakan, penyebab kepunahan bahasa daerah adalah jumlah penuturnya yang sedikit dan kurangnya minat generasi muda menggunakan bahasa daerah dalam bertutur. Saat ini ada sembilan bahasa daerah yang sudah punah di Indonesia. Kesembilan bahasa daerah tersebut terdapat di Papua, karena berada di wilayah-wilayah terpencil dan sangat sedikit penuturnya. (Desliana)
Foto: Dok. PIH
Siswa SMP Negeri 2 Bandung berdiskusi di halaman sekolah. Setiap Rabu, warga Kota Bandung, termasuk di lingkungan sekolah, diwajibkan menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi, sebagai upaya mencegah punahnya penggunaan bahasa daerah di bumi parahyangan.
Peserta RNPK Bicara
Kinerja Kemdikbud Semakin Nyata dan Dapat Dirasakan Peserta Didik Kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) selama lima tahun berjalan menunjukkan hasil positif. Pemangku kepentingan di bidang pendidikan yang hadir di Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2014, menyatakan bahwa kebijakan yang dilaksanakan Kemdikbud telah nyata menghasilkan kemajuan dan langsung dapat dirasakan oleh peserta didik. Berikut ini penuturan mereka kepada Asah Asuh.
Rosalim Hab
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
Selama lima tahun ini saya Foto: Aline PIH melihat kinerja Kemdikbud cukup bagus. Banyak orang menyoroti tentang ujian nasional (UN), tapi saya melihat UN sudah benar sebagai alat untuk pemetaan kualitas pendidikan. Selain UN, Kurikulum 2013 juga bagus. Khususnya di kabupaten saya, semua kalangan menerima dengan baik implementasi kurikulum ini. Sikap orangtua juga positif. Memang ketika awal implementasi, para guru masih kesulitan dalam hal penilaian. Maklum, Kurikulum 2013 menerapkan penilaian dengan acuan murni, bukan satuan angka seperti kurikulum sebelumnya. Secara keseluruhan, kami siap untuk menerapkan Kurikulum 2013. Dalam rembuk ini, saya bawa program untuk 2015. Mudah-mudahan dari sini saya bisa serap semuanya untuk kemudian kami sosialisasikan di kabupaten.
Zubaidah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Jawa Timur Secara keseluruhan, program yang telah dilaksanakan Kementerian sudah cukup baik. Dukungan terhadap masyarakat miskin yang ingin mengenyam pendidikan juga sudah difasilitasi, sehingga semakin banyak masyarakat dari golongan tidak mampu dapat merasakan pendidikan lanjutan. Hanya saja, ada beberapa program pemerintah pusat yang bagi kami di daerah masih menjadi kendala, seperti masalah kekurangan guru. Di daerah kami, terdapat kekurangan guru SD sekitar 250 orang. Ini menjadi masalah bagi kami karena kekurangan guru dapat menjadi salah satu penghambat kemajuan pendidikan. Selain itu, kebijakan tentang subsidi silang di tingkat pendidikan dasar sesungguhnya sangat dibutuhkan di daerah kami. Hal ini mengingat tidak sedikit siswa dari golongan tidak mampu yang tidak cukup dibiayai dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BOS Daerah. Saya pikir, ini perlu menjadi perhatian Kementerian. Tahun lalu, hampir seluruh sekolah di Kota Malang telah melaksanakan model pembelajaran Kurikulum 2013. Hingga saat ini penerimaan guru, siswa, dan masyarakat terhadap Kurikulum 2013, Alhamdulillah, baik-baik saja. Pendekatan kami kepada pada guru yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 juga tidak menemui kendala berarti. Mereka telah memiliki persepsi yang sama tentang pentingnya Kurikulum 2013. Saya berharap, kegiatan RNPK 2014 ini dapat berjalan dengan baik dan juga memperoleh hasil yang diharapkan. Foto: Seno PIH
Adrian Howay
Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Papua Barat
Kinerja Kemdikbud ada peningkatan dalam lima tahun terakhir. Peningkatan yang paling terlihat adalah kinerja guru yang sudah didukung dengan sertifikasi. Pada dasarnya, tunjangan sertifikasi diberikan untuk meningkatkan kinerja para guru. Namun, dengan dukungan peraturan Menteri PAN No. 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, guru menjadi lebih semangat karena karir mereka juga diperhatikan. Untuk kurikulum 2013, muatannya luar biasa. Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, yang orientasinya hanya pengetahuan. Kurikulum 2013 mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jika kurikulum ini berjalan bagus, saya yakin lulusannya juga akan bagus. Artinya, dari sisi kebijakan Kemdikbud sudah luar biasa. Tinggal pemerintah daerahnya saja diharapkan bisa ‘nyambung’ dengan pusat. Jangan sekadar rutinitas. Mudah-mudahan, apa yang sudah dicapai sekarang terus dilanjutkan di kabinet selanjutnya. Jangan sampai program yang sudah bagus ini dibongkar lagi. Saya yakin 5-10 tahun lagi Indonesia akan maju. Di sisi lain, intervensi pemerintah sangat diperlukan untuk daerah tertinggal. Kami di Papua Barat ingin maju juga, sama seperti daerah lainnya yang lebih dulu maju. Siapapun menterinya nanti, kami berharap keseimbangan antar daerah menjadi perhatian dari program pendidikan selanjutnya. Foto: Aline PIH
Aulia Kasman
Rektor Universitas Negeri Jambi Saya melihat kinerja Kemdikbud selama lima tahun berjalan ini semakin lama Foto: Aline PIH semakin bagus. Jika dulu fakultas teknik kebanyakan hanya ada di Jawa dan sekitarnya, kini sudah mulai merambah ke daerahdaerah lain di Indonesia. Di universitas kami, kini sudah ada 10 program studi (prodi) yang berkaitan dengan bidang teknik. Hal ini semakin mempercepat penguatan teknologi di daerah. Kalau tidak ada kebijakan khusus dari Kemdikbud, saya yakin perluasan akses terhadap teknologi ini tidak akan berjalan dengan baik. Pemerintah daerah belum tentu sanggup membiayai kebutuhan pengembangan di bidang teknologi. Dengan dukungan pemerintah pusat, tentu bisa menghemat kebutuhan dana. Akses yang lebih dekat membuat masyarakat lokal dapat mengenyam pendidikan di bidang teknik, tidak perlu jauh-jauh ke luar daerah. Hal ini tentu semakin memudahkan anak-anak di daerah kami. Kebijakan Kemdikbud kini juga banyak yang memudahkan masyarakat dari golongan lemah untuk mengenyam pendidikan hingga tingkat pendidikan tinggi. Misalnya, kebijakan terbaru yang disebut Uang Kuliah Tunggal atau UKT. Misi UKT adalah membantu mahasiswa miskin yang tingkat intelektual memadai agar dapat tetap kuliah dengan biaya terjangkau. Sementara bagi mereka yang sangat mampu memberikan subsidi bagi kelompok miskin tersebut, karena pemerintah pusat tidak mungkin dapat membiayai penuh kebutuhan kuliah bagi 20 persen mahasiswa miskin ini. (Aline, Ratih)
Kata Mereka Melalui facebook dan twitter, Asah asuh meminta pendapat masyarakat umum mengenai penyelenggaraan RNPK 2014. Berikut ini pendapat mereka: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Hantiantoro Mik
Saya berharap para guru dan PNS supaya bekerja sungguh-sungguh. Tidak sedikit loh yang malas karena banyak yang beranggapan: “Mau malas, mau rajin, gajinya sama. Jadi mending malas saja.” Sukses untuk Rembuk Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kami rakyat Indonesia memercayakan masa depan ke pundak Kemdikbud.
Ayu Ekaputri Pabanga
UN jangan seperti tahun lalu, pendistribusian soal terlambat. Lebih dipikir lagi memperbaiki mekanisme pelaksanaan UN, supaya siswa tidak terlalu terbebani.
Ratna Kurnia Ramadhani
Sempurnakan Kurikulum 2013 agar menjadi kurikulum ideal bagi pelajar Indonesia. Perdalam pendidikan karakter, karena di masa sekarang telah banyak generasi muda yang rusak kepribadiannya.
Erini Ronosudirjo
Semoga Komisi 3 segera menggodok implementasi Kurikulum 2013, khususnya untuk daerah jauh dari pusat kota provinsi seperti kami di Ketapang Kalimantan Barat.
Sempoa Micgiver
Harapan kami, kegiatan Rembuk Nasional menghasilkan kata mufakat yang baik dan segala kebijakan yang ada tentunya dijalankan sebaik-baiknya, karena kami para guru sudah semaksimal mungkin mencerdaskan anak bangsa. Jadi kesejahteraan para guru tentunya jangan dipersulit.
Pgsb Bengkong
Dapodik secara online sudah bagus tetapi jangan lebih sering error, sehingga kami di daerah lebih mudah mensinkronkan data agar tidak ada keterlambatan.
Smpit Al Mustofa
Mengharap cepat, pelatihan guru terhadap implementasi Kurikulum 2013 pada sekolah kami (swasta) dengan baik, karena 3 bulan lagi kami masuk pada tahun pelajaran baru.
Puji Hidayati
Apapun hasilnya, semoga saja Kurikulum 2013 betul-betul sesuai dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini. @Kemdikbud_RI
Dita Nursyeha @dittairanna
Harapan saya Bidikmisi periode MaretAgustus segera dicairkan.
Om njang @satriaMTpR
Perbaiki kinerja pengajar, jangan hanya mengajar sekadar isi “absen”.
Endang Yuliastuti @endang_yl
Tingkatkan kualitas guru, moral maupun intelektualnya.
Emili L Husni @Emili_Husni
Berharap para petinggi Dikti dan pejabat daerah membahas nasib para peserta program PPCPAK Akademi Komunitas.(*)
RNPK 2014: Evaluasi Kinerja dan Meneguhkan Program Sebuah rutinitas memang terkadang dipandang biasa saja. Tapi tidak pada Pelaksanaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2014. Meski dilaksanakan di ujung pemerintahan, antusiasme peserta sangat luar biasa. Mereka dengan semangat ingin membangun dunia pendidikan dan kebudayaan lebih baik, datang tidak saja lebih awal, tapi juga memberikan masukan dari apa yang selama ini ditemukan dan lakukan di lapangan. Antusiasme ini tidak boleh diabaikan, karena sesungguhnya RNPK digelar tiap tahun memang untuk mencari titik temu dan memadukan antara konsep dan berbagai kemungkinan yang harus dilakukan untuk menjalankan sebuah program dan kebijakan. Diakhir periode pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu ke-2 ini, RNPK menjadi amat strategis, karena itu tema yang diambil pun tentang “Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 20102014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013”. Beberapa foto yang kami rangkai ini adalah salah satu bukti keseriusan dari para peserta RNPK. Selamat ber-Rembuknas. Foto-foto: Dok. PIH