KATA PENGANTAR Dalam rangka kesinambungan Perencanaan Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan, dipandang perlu melakukan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 2015-2019 yang mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, Rencana Strategis Kementerian Perindustrian serta Rencana Strategis Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri. RENSTRA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019 dimaksudkan untuk mengoptimalkan
kontribusi
yang
signifikan
bagi
keberhasilan
pencapaian
sasaran
pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan Kebijakan Industri Nasional (Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007), serta disusun antara lain berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Tahun 20102014, analisa terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis baik tataran daerah, nasional, maupun di tataran global, serta perubahan paradigma peningkatan daya saing dan kecenderungan pengembangan industri ke depan. RENSTRA merupakan pedoman BBIHP yang menguraikan tentang arah dan kebijakan organisasi untuk mencapai tujuan selama lima tahun ke depan melalui perencanaan secara terpadu dan terkendali. Termasuk di dalamnya upaya BBIHP untuk turut mengambil bagian dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan industri yaitu: hilirisasi industri berbasis agro dan hilirisasi industri berbasis mineral. Dengan demikian, seluruh unit kerja dapat menunjukkan performa kinerja yang optimal . Dokumen RENSTRA ini bersifat dinamis dan dapat dievaluasi secara periodik dalam rangka mengantisipasi perubahan lingkungan strategis dan menanggapi isu-isu strategis yang berkembang sehingga akan menjamin keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian Visi RENSTRA Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.
Makassar, Desember 2014 Kepala Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
Willem Petrus Riwu
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ................................................................................................................ iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN ..………………………………………………………………………….. 1 A. Kondisi Umum ...................................................................................................... 1 B. Potensi dan Permasalahan ................................................................................ 14 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN ..…. 21 A. Visi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ........................................................ 21 B. Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan ........................................................ 22 C. Tujuan ............................................................................................................... 22 D. Sasaran Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan .................................. 22 BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ..…………………………..…………………… 25 A. Arah Kebijakan dan Strategis Nasional .............................................................. 25 B. Arah Kebijakan dan Strategis BBIHP ................................................................. 26 BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 31 LAMPIRAN
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Capaian RENSTRA BBIHP TA 2010-2014 ......................................................... 7 Tabel 1.2 Capaian Kinerja Tahun 2012 ............................................................................... 8 Tabel 1.3 Capaian Kinerja Tahun 2013 ............................................................................... 9 Tabel 1.4 Capaian Kinerja Tahun 2014 ............................................................................. 10 Tabel 1.5 Data dan Jenis Penerimaan PNBP tahun 2014 ................................................. 11 Tabel 1.6 Alokasi Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2010 – 2014 ............................... 12 Tabel 1.7 Target dan Realisasi Pendapatan PNBP TA 2010 – 2014 ................................. 13 Tabel 1.8 Profil SDM berdasarkan Jabatan ....................................................................... 15 Tabel 1.9 Profil SDM berdasarkan Pendidikan .................................................................. 16 Tabel 1.10 Anggaran Penelitian serta Jumlah Penelitian Tahun 2010-2014 ....................... 18
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan .............................. 3 Gambar 3.1 Peran BPKIMI berdasarkan UU Perindustrian ................................................ 25
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page iv
BAB I PENDAHULUAN
A.
Kondisi Umum Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). RENSTRA merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program dan kegiatan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. RENSTRA merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan mendukung pencapaian program-program prioritas Pemerintah. Proses teknokratis penyusunan draft awal RPJMN 2015-1019 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah dimulai awal tahun 2014 yang kemudian dilanjutkan dengan proses politik untuk disesuaikan
dengan visi, misi, dan
program prioritas (platform) Presiden terpilih. Dalam proses teknokratis tersebut Bappenas sudah mulai melibatkan Kementerian/Lembaga agar tercapai keselarasan antara usulan program-program Kementerian/Lembaga dengan RPJMN 2015-2019. Bappenas juga melakukan
restrukturisasi
program-program
Kementerian/Lembaga
dan
mengatur
penyusunan RENSTRA-K/L untuk menjamin koherensi dengan program-program nasional yang menjadi prioritas pemerintah. RENSTRA BBIHP periode 2015-2019 mengalami perubahan yang signifikan diselaraskan dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh Bappenas dan adanya perubahan nomenklatur Kementarian Perindustrian khususnya Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri menjadi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri. Terbitnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian menjadi pemicu perlunya perubahan visi dan misi BBIHP, karena cakupan penugasan BBIHP menjadi semakin luas. Perumusan visi, misi, program dan kegiatan BBIHP periode 20152019 disusun dengan terlebih dahulu melihat capaian kinerja BBIHP selama periode RENSTRA sebelumnya, mengidentifikasi harapan dan kebutuhan stakeholders BBIHP serta analisis permasalahan, potensi, kelemahan, peluang dan tantangan dalam periode 5 tahun mendatang.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 1
1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Balai Besar Industri hasil Perkebunan atau disingkat BBIHP, berkedudukan di Makassar Sulawesi selatan merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian (BPKIMI). Institusi ini dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional sesuai dengan kebijakan Kementerian Perindustrian. Dalam menjalankan kebijakan litbang dan pelayanan jasa teknis, BBIHP berpedoman pada Kebijakan Pembangunan Industri, serta kebijakan BPKIMI dan juga tidak terlepas dari segala potensi yang ada, baik itu Sumber Daya Manusia, maupun potensi sumber daya alam yang ada di daerah Sulawesi Selatan yang tentunya juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah daerah Sulawesi Selatan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor : 48/MIND/PER/6/2006 tugas pokok dari Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri hasil perkebunan sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Sedangkan fungsi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan adalah: 1. Pelaksanaan penelitian, dan pengembangan dan pelayanan jasa teknis bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan, dan penanggulangan pencemaran industri hasil perkebunan; 2. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses; 3. Penelitian, pengembangan, perancangan, penerapan standardisasi; 4. Pelaksanaan layanan teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu, produk akhir, hasil ikutan, dan limbah; 5. Pelaksanaan pelayanan teknis kalibrasi peralatan; 6. Pelaksanaan inspeksi teknis; 7. Pelaksanaan alih teknologi penelitian dan pengembangan; 8. Pelaksanaan penyuluhan termasuk pembinaan teknis dan ekonomis, konsultasi, dan informasi; 9. Pelaksanaan pemasaran dan kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi;
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 2
10. Pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBIHP dan penyusunan laporan serta evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi di atas, maka sesuai Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 48/M-IND/PER/2006 tentang organisasi dan tata kerja terbagi atas Tata Usaha dan 4 (empat) Bidang serta kelompok Fungsional yang masing-masing mempunyai tugas sebagai berikut:
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan
1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian di lingkungan BBIHP. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan program, evaluasi dan laporan; b. Pelaksanaan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara; dan
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 3
c. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan, urusan perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan serta urusan kepegawaian. Bagian Tata Usaha terdiri dari : (1)
Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan program, monitoring, evaluasi, dan pelaporan.
(2)
Subbagian Keuangan mempunyai tugas melalukan urusan keuangan dan inventarisasi barang milik negara.
(3)
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, perjalanan dinas, rumah tangga, keamanan, perlengkapan, pemeliharaan dan perawatan gedung, peralatan kantor dan laboratorium serta urusan kepegawaian.
2. Bidang Pengembangan Jasa Teknik mempunyai tugas melaksanakan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Jasa Teknik menyelenggarakan fungsi: a. Perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan, kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha; dan b. Perencanaan
dan
pelaksanaan
pemanfaatan
teknologi
informasi
bagi
peningkatan pelayanan jasa teknologi pada industri, serta pengelolaan perpustakaan. Bidang Pengembangan Jasa Teknik terdiri dari: (1) Seksi Pemasaran dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran, pelayanan pelanggan, kerjasama, negosiasi, dan kontrak kerjasama usaha. (2) Seksi Informasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan perpustakaan. 3. Bidang
Penelitian
dan
Pengembangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
perencanaan, pelaksanaan, penelitian dan pengembangan bahan baku, bahan
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 4
pembantu, produk akhir, teknologi proses, rancang bangun dan perekayasaan industri, hasil ikutan serta limbah industri hasil perkebunan. Dalam
melaksanakan
tugas,
Bidang
Penelitian
dan
Pengembangan
menyelenggarakan fungsi : a. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi pengolahan hasil perkebunan pasca panen; b. Perencanaan dan pelaksanaan teknologi diversifikasi produk hilir. Bidang Penelitian dan Pengembangan terdiri dari : (1) Seksi Teknologi Pengolahan Pasca Panen mempunyai tugas melakukan persiapan bahan penelitian dan pengembangan, alih teknologi dan konsultansi di bidang industri hasil perkebunan pasca panen dan hasil ikutan serta limbah industri hasil perkebunan. (2) Seksi Teknologi Diversifikasi Produk Hilir
mempunyai tugas melakukan
persiapan bahan penelitian dan pengembangan alih teknologi dan konsultansi di bidang diversifikasi produk hilir industri hasil perkebunan.
4. Bidang Penilaian Kesesuaian mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengujian dan sertifikasi bahan baku, bahan pembantu, produk industri serta kegiatan kalibrasi mesin dan peralatan. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Penilaian Kesesuaian menyelenggarakan fungsi: a. Perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan produk industri, serta pelaporan dan evaluasi hasil pengujian; b. Perencanaan dan pelaksanaan kalibrasi peralatan, evaluasi hasil kalibrasi, penyiapan penerbitan sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang; dan c. Perencanaan dan pelaksanaan sertifikasi sistem mutu produk, keamanan, pengambilan contoh, jasa pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem sertifikasi. Bidang Penilaian Kesesuaian terdiri dari: (1) Seksi Pengujian dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perencanaan dan pelaksanaan pengujian bahan baku, bahan pembantu dan produk industri, pelaporan dan evaluasi hasil pengujian, pelaksanaan kalibrasi Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 5
peralatan, dan evaluasi hasil kalibrasi, serta persiapan penerbitan sertifikat kalibrasi dan melaksanakan sertifikasi ulang. (2) Seksi Sertifikasi mempunyai tugas melakukan persiapan bahan sertifikasi sistem mutu produk, keamanan, keselamatan, pengambilan contoh, jasa pelayanan sertifikasi, dan memelihara sistem sertifikasi.
5. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 terdiri dan sejumlah jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliaannya. (2) Masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional yang dipilih oleh kelompok pejabat fungsional yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Kepala BBIHP. (3) Jumlah dan jenis tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 6
2. Capaian RENSTRA 2010-2014 Balai Besar Industri Hasil Perkebunan telah berusaha untuk menunjukkan kinerja yang baik khususnya dalam rangka meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pencapaian kinerja. Secara ringkas, capaian yang telah dilaksanakan dalam tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Capaian RENSTRA BBIHP TA 2010-2014
No 1
PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS
2010 INDIKATOR
T
2 3 4 a. Penelitian 1 Jumlah hasil litbang 1 dan yang siap diterapkan pengembang 2 Karya tulis ilmiah 5 yang dipublikasikan an teknologi industri hasil 3 Jumlah hasil litbang yang telah 3 perkebunan diimplementasikan b. Pelayanan 1 Jumlah Orang 10 jasa teknis 2 Jumlah Sampel 1025 industri 3 Jumlah 0 Desain/Prototip 4 Jumlah Perusahaan 134 yang dilayani 5 Nilai (Rp.) JPT c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah
1 Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat
2 Jumlah pengadaan alat laboratorium 3 Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Prioritas Kementerian/Lembaga a. Penelitian 1 Jumlah hasil litbang dan teknologi baru pengembang 2 Jumlah kerjasama an teknologi litbang dan rancang industri bangun
2011
2012
2013
R
T
R
T
R
T
R
5
6
7
8
9
10
11
2014 R s/d 10 T November 2014 12 13
1
2
2
2
5
2
2
2
2
5
5
5
5
16
5
7
5
5
3
2
2
2
4
2
2
1
2
10
10
10
20
30
25
26
5
10
1025
915
915
1000
1030
1025
1866
1870
2599
0
1
0
1
0
1
0
1
0
134
116
116
107
264
132
120
138
165
933,523, 669,565, 936,063, 485,374, 936,065, 800,137, 936,065 1,541,300, 1,450,000, 2,073,000, 000
455
000
900
000
850
000
900
000
000
4
4
15
44
20
34
20
42
20
40
12
12
3
3
2
40
2
15
3
3
11
11
24
24
10
8
10
18
18
18
5
4
5
6
6
5
2
8
2
4
2
3
2
3
2
6
2
4
2
2
Program Prioritas yang disusun pada RENSTRA BBIHP 2010-2014 adalah program yang diarahkan pada pelayanan industri yang berdampak langsung pada industri sesuai dengan ruang lingkup tugas dan fungsi BBIHP sendiri. Indikator pengukuran yang dilakukan terhadap target prioritas tersebut adalah indikator outcome yang artinya ukuran keberhasilan dilihat jika indikator yang ditetapkan sudah berdampak terhadap hasil yang dimanfatkan oleh industri.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 7
Secara umum capaian target RENSTRA sudah sesuai bahkan melebihi target, namun khusus pada kegiatan prioritas Pelayanan Jasa Teknis Industri untuk jumlah desain prototype yaitu pemberian layanan jasa penyiapan desain atau prototype peralatan pengolahan yang merupakan hasil dari Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri BBIHP selama kurun waktu lima tahun belum ada industri yang menggunakan. Hal tersebut dikarenakan nilai teknoekonomi dari desain alat belum sesuai dengan kebutuhan industri.
3. Capaian Penetapan Kinerja Tahun 2012 - 2014 Penetapan Kinerja (Tapkin) merupakan indikator pelaksanaan program yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dalam penetapan kinerja ditetapkan indikator dan penetapan kinerja tahunan yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan, sehingga tapkin ini merupakan komitmen bagi instansi pemerintah untuk mencapainya. Tapkin di BBIHP mulai dilaksanakan pada tahun 2012 karena pada tahun 2010-2011 BPKIMI belum menerapkan aturan untuk menetapkan dokumen Tapkin kepada seluruh satker di bawahnya. Selama periode RENSTRA 2010-2014 capaian penetapan kinerja seperti tersaji pada tabel dibawah ini : Tabel 1.2 Capaian Kinerja Tahun 2012
NO. I
SASARAN STRATEGIS Penelitian dan pengembangan teknologi industri
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
5 Judul
5 Judul
4 KTI
16
1 Judul
4
1 kontrak
6
Jumlah Orang
5 orang
9
Tingkat Kepuasan Pelanggan
3 (cukup
5
1. Jumlah hasil litbang yang dihasilkan 2. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 3. Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan 4. Jumlah kerjasama litbang
II
Pelayanan Jasa
Teknis
puas) Menurunnya Jumlah Komplain
1%
0
Ketepatan Pelayanan Sesuai SPM
75 %
102,34
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 8
Peningkatan jumlah pelanggan Nilai JPT (Rp)
III
Meningkatnya
Jumlah SDM yang memperoleh
standardisasi Industri
sertifikat
Balai Besar dan
Jumlah pengadaan alat
Baristand Industri
laboratorium Jumlah lingkup pengakuan LPK
5%
200
936.065.
850.545.
000
111
3 orang
13
31 unit
40
6 Komoditi
8
yang diakui oleh KAN
Pada capaian penetapan kinerja Tahun Anggaran 2012,hampir semua indikator kinerja dapat melewati target kecuali pencapaian target nilai Jasa Pelayanan Teknis. Hal ini dikarenakan pada tahun 2012, dilakukan renovasi gedung laboratorium sehingga mengakibatkan kurang optimalnya dalam melakukan pelayanan pada industri. Selain itu, pada Tahun 2012 belum dilengkapinya alat-alat instrumentasi laboratorium yang dapat membantu kinerja pegawai BBIHP dalam melaksanakan tugas. Tabel 1.3 Capaian Kinerja Tahun 2013
NO 1.
INDIKATOR KINERJA Hasil penelitian dan pengembangan yang siap
TARGET
REALISASI
2 Judul
2 Judul
1 Judul
2 Judul
2 Kerjasama
4 Kerjasama
3,5 %
3,5 %
diterapkan 2.
Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan
3.
Kerjasama R&D instansi dan industri
4.
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
5.
Tingkat kepuasan pelanggan
4 Indeks
5 Indeks
6.
Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit
1 Satker
1
10 Sertifikat
64 Sertifikat
6 Unit
15 Unit
kerja 7.
Jumlah SDM LPK yang memperoleh sertifikat
8.
Jumlah pengadaan alat laboratorium
Pada tahun 2013, semua indikator kinerja dapat melampaui target. Prestasi BBIHP pada tahun Anggaran 2013, cukup memuaskan. Meskipun demikian BBIHP akan terus berupaya dalam meningkatkan potensi untuk memberikan pelayanan optimal pada
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 9
publik. BBIHP terus memberikan program pelatihan bagi SDM BBIHP, melengkapi instrument-instrumen laboratorium yang terbarukan, dan melengkapi prosedur kerja yang berkualitas. Tabel 1.4 Capaian Kinerja Tahun 2014 Realisasi Fisik Persen (%)
No.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
5
6
2 Penelitian
2 Penelitian
100
1 Penelitian
2 Penelitian
200
2 Kerjasama
2 Kerjasama
100
5 KTI
13 KTI
260
4,7 %
5,8 %
123
Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder Hasil litbang yang diterapkan Hasil litbang yang diimplementasikan Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi 1
Meningkatnya hasilhasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri
siap telah
2
Meningkatnya kerja sama litbang
Kerja sama litbang instansi dengan industri
3
Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang
Karya tulis dipublikasikan
4
Meningkatnya usulan penerapan SNI
Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium
5
Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha
Jumlah Orang
5 Orang
10 orang
200
Jumlah sampel
1870 Sampel
3055 Sampel
163
1 Desain
1 Desain
100
100 Perusahaan
276 Perusahaan
276
Rp1.450.000.000
Rp. 2.154.462.700
148
10 Orang
56 Orang
560
3 alat
11 alat
366
Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN
18 Lingkup
18 Lingkup
100
Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja
1 Sistem
1 Sistem
100
Tingkat kepuasan pelanggan
Indeks 4
Indeks 5
100
ilmiah
yang
Jumlah Desain/Prototip Jumlah dilayani
Perusahaan
yang
Nilai (Rp.) JPT 6 Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah
7
8
Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf Meningkatkan kualitas pelayanan public
Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat Jumlah pengadaan alat laboratorium
Pada tahun 2014, hampir semua penetapan kinerja melewati target kecuali indikator Jumlah desain prototype. Hal ini dikarenakan, belum adanya industri yang melakukan kontrak kerjasama dengan BBIHP untuk menggunakan prototype dari BBIHP. Hal ini bisa dikarenakan BBIHP kurang memperkenalkan produk perekayasaan ke IKM, Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 10
dan atau bisa juga desain prototype BBIHP masih skala laboratorium sehingga kurang bisa diaplikasikan ke industri IKM. Hal ini dijadikan pembelajaran bagi BBIHP untuk terus meningkatkan potensi kualitas SDM sehingga dapat memenuhi keinginan industri. Capaian penetapan kinerja BBIHP seperti yang dijelaskan di atas menunjukan terjadi peningkatan baik dari sasaran maupun realisasinya. Capaian ini menjadi dasar penetapan kinerja BBIHP untuk Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan periode 2015-2019. Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Balai Besar Industri Hasil Perkebunan cenderung naik, ini disebabkan oleh peningkatan sarana dan prasarana laboratorium uji dan akreditasi laboratorium uji serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia BBIHP. Jasa pelatihan yang dilaksanakan BBIHP antara lain Jasa Pelatihan Litbang, Jasa Pelatihan Pengujian, peserta pelatihan berasal dari instansi pemerintah dan dari dunia industri. Jasa pengujian meliputi pengujian produk SNI wajib, pengujian contoh bukan SNI wajib sesuai dengan parameter dari pelangan, pengambilan contoh uji, serta pemantauan lingkungan industri. Jasa kalibrasi meliputi empat parameter yaitu massa, volume, alat instrumen serta parameter suhu. Jasa sertifikasi meliputi Reakreditasi, Akreditasi SPPT SNI dan survailen. Jasa lainnya meliputi jasa perbengkelan, jasa magang siswa dan mahasiswa serta jasa konsultansi. Berikut disajikan data penerimaan PNBP serta jenis penerimaannya : Tabel 1.5 Data dan Jenis Penerimaan PNBP tahun 2014
NO
BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH
JASA JASA JASA PELATIHAN KONSULTANSI PENGUJIAN 9,000,000 253,092,500 930,000 142,182,500 115,678,000 92,216,300 1,150,000 113,451,400 6,000,000 3,000,000 135,835,250 3,000,000 1,000,000 172,003,150 3,000,000 234,098,200 15,450,000 192,126,500 21,000,000 1,150,000 89,262,900 1,700,000 271,946,000
JASA KALIBRASI 2,310,000 420,000 1,050,000 1,470,000 1,680,000 2,575,000 2,520,000 7,880,000 2,940,000 2,030,000 335,000
JASA JASA LAINNYA SERTIFIKASI 29,200,000 1,276,421 3,400,000 5,864,124 24,000,000 1,771,323 37,800,000 647,057 61,600,000 426,218 6,800,000 860,857 18,800,000 3,646,660 12,000,000 3,066,302 20,600,000 1,255,169 3,400,000 224,852 8,600,000 430,267
TOTAL PENERIMAAN 294,878,921 152,796,624 142,499,323 132,133,357 178,307,618 155,071,107 200,969,810 260,044,502 232,371,669 117,067,752 283,011,267
42,000,000
25,210,000
226,200,000
2,149,151,950
24,380,000
1,811,892,700
19,469,250
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis pelayanan yang paling banyak Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 11
menghasilkan PNBP adalah jasa pengujian. Hal tersebut dikarenakan jasa pengujian BBIHP sudah diakui oleh industri di wilayah Indonesia Timur dengan alasan BBIHP memiliki SDM yang berkompeten dan didukung pula dengan instrumentasi yang terbarukan. Jenis pelayanan jasa lainnya BBIHP terus berbenah diri agar dapat melayani masyarakat industri dengan lebih baik lagi.
4. Capaian Akuntabilitas Kinerja 2010 - 2014 Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(AKIP)
merupakan
wujud
pertanggungjawaban Kementerian/Lembaga (K/L) atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Data capaian akuntabilitas kinerja BBIHP selama 5 (lima) tahun periode RENSTRA 2010 – 2014 tersaji dalam tabel berikut ini: Tabel 1.6 Alokasi Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2010 – 2014
TA
TOTAL PAGU REALISASI PAGU
RM
PNBP
BLNJ. PEGAWAI BLNJ. BARANG BLNJ. MODAL % REALISASI
2010 8,236,054,000
7,524,168,747
7,302,531,000 933,523,000 4,709,914,458 2,599,664,289 214,590,000
91.36
2011 9,169,930,000
8,543,303,184
8,233,867,000 936,063,000 5,011,948,357 2,997,049,827 534,305,000
93.17
2012 11,081,714,000 10,640,445,949 10,145,649,000 936,065,000 5,501,685,551 3,530,882,698 1,607,877,700
96.02
2013 17,150,390,000 15,774,039,263 16,214,325,000 936,065,000 5,690,181,274 5,720,189,024 4,363,668,695
91.97
2014 15,158,934,000 13,794,500,000 13,708,934,000 1,450,000,000 8,205,267,000 4,550,084,000 459,549,000
91.00
Peningkatan belanja pegawai tahun 2014 disebabkan oleh alokasi tunjangan kinerja pegawai, sedangkan belanja modal tahun 2013 lebih besar disebabkan oleh adanya kegiatan renovasi gedung perkantoran. Peningkatan anggaran Tahun 2013 dipengaruhi juga oleh capaian Penerimaan Negara Bukan Pajak yang melebihi target, dimana sumber dana BBIHP berasal dari Rupiah Murni dan Penerimaan Negara Bukan Pajak. Total Pagu dari tahun 2010-2015 mengalami peningkatan dikarenakan meningkatnya jumlah kebutuhan untuk pelayanan kepada industri. Dari tabel 1.5 diketahui bahwa pencapaian realisasi rata-rata sudah diatas 90% dimana umumnya sudah lebih tinggi dari rata-rata realisasi BPKIMI atau Kemenperin. Untuk tahun 2010 dan 2011 realisasi sangat dipengaruhi oleh tidak tercapainya realisasi penerimaan PNBP sehingga ikut mempengaruhi realisasi penggunaan atau realisasi total anggaran. Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 12
Sedangkan pada tahun 2013 telah terjadi peningkatan penerimaan PNBP sehingga realisasi total anggaran juga meningkat. Hal tersebut disebabkan karena semakin meningkatnya kualitas layanan publik BBIHP sehingga kepercayaan pelanggan kepada layanan jasa teknis di BBIHP pun semakin meningkat. Untuk tahun 2014 sendiri sampai pada penyusunan RENSTRA ini masih disajikan data realisasi prediksi karena proses realisasi masih berjalan. Tabel 1.7 Target dan Realisasi Pendapatan PNBP TA 2010 – 2014 TARGET
REALISASI
PENERIMAAN
% IZIN PENGGUNAAN
PENGGUNAAN
PENERIMAAN
% REALISASI PENERIMAAN
PENGGUNAAN
% REALISASI PENGGUNAAN
2010
933,523,000
95.29
889,554,067
669,565,455
71.72
557,817,000
62.71
2011
936,063,000
95.29
891,974,433
491,042,926
52.46
511,855,000
57.38
2012
936,065,000
95.29
891,976,339
800,137,850
85.48
653,888,000
73.31
2013
936,065,000
95.29
891,976,339
1,651,632,050
176.44
1,201,394,000
134.69
2014
1,450,000,000
95.29
1,381,705,000
2,145,682,700
147.98
1,225,648,000
88.71
TA
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hampir setiap tahunnya, target penerimaan PNBP yang ditetapkan kepada BBIHP mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh belanja BBIHP yang juga selau meningkat dari tahun ke tahunnya. Namun dalam realisasinya, BBIHP baru dapat mencapai target penerimaan yang telah ditetapkan mulai TA 2013. Dalam hal ini, sumber pendapatan PNBP yang paling banyak memberikan kontribusi di BBIHP yaitu jasa pengujian. Pada tahun 2010-2012, dalam pelaksanaannya layanan tersebut mengalami beberapa kendala, antara lain: peralatan laboratorium yang mengalami kerusakan, kurang memadainya fasilitas ruangan laboratorium, kurang optimalnya administrasi penerimaan dan masih terdapat pekerjaan yang sedang dalam proses. Halhal tersebut yang menyebabkan tidak tercapainya target penerimaan PNBP di BBIHP sebelum tahun 2013. Sebagian dari penerimaan PNBP digunakan untuk menunjang biaya operasional dan non operasional proses pelayanan jasa teknis. Penggunaan PNBP yang diperoleh melalui kegiatan jasa layanan yang diselenggarakan oleh BBIHP diharapkan dapat memberi dampak pada: 1. Meningkatnya pelayanan Jasa Layanan Teknis BBIHP kepada industri atau pelanggan jasa teknis BBIHP. 2. Terpenuhinya kebutuhan masyarakat industri atau publik akan jasa layanan teknis BBIHP
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 13
3. Mendukung anggaran operasional perkantoran baik belanja modal maupun barang yang tidak terakomodir dalam anggaran RM. 4. Meningkatnya kemandirian dalam pembiayaan kegiatan utama maupun penunjang jasa layanan Untuk mengoptimalkan kontribusi PNBP terhadap penerimaan negara, maka diperlukan beberapa terobosan atau langkah strategis yang harus ditempuh oleh BBIHP saat ini.
Langkah yang harus pertama kali diambil oleh BBIHP adalah melakukan
penyempurnaan proses bisnis pengelolaan PNBP terutama mekanisme pemungutan, perhitungan, penyetoran dan sanksi dalam pengelolaan PNBP tersebut. Dengan begitu diharapkan PNBP yang dibayarkan oleh para wajib bayar bisa lebih akurat, transparan dan akuntabel.
B.
Potensi dan Permasalahan 1. Potensi a. Kelembagaan Jika dilihat dari aspek kelembagaan, dapat dikatakan BBIHP sudah cukup memadai dalam melaksanakan tupoksi dan pencapaian visi dan misi yang telah ditetapkan. Aspek kelembagaan ini menjadi suatu potensi yang perlu dikembangkan secara berkelanjutan untuk memperkuat perannya sebagai lembaga penelitian di bidang industri hasil perkebunan dan lembaga pengelola PNBP untuk layanan jasa teknis. BBIHP mempunyai peran yang sangat vital dalam upaya pengembangan industri hasil perkebunan, hal ini didukung oleh kegiatan penelitian industri hasil perkebunan dan juga kegiatan pengujian, kalibrasi serta kegiatan sertifikasi produk. Laboratorium uji BBIHP memiliki laboratorium pengujian yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dengan nomor LP-110-IDN dengan ruang lingkup sebanyak 18 komoditi yaitu: 1) Air Minum Dalam Kemasan; 2) Mie Instan; 3) Garam konsumsi beryodium; 4) tepung terigu; 5) Pupuk NPK padat; 6) Pupuk Urea; 7) Pupuk Dolomit; 8) Pupuk Kalium Klorida; 9) Pupuk cair hasil samping asam amino; 10) Pupuk super fosfat; 11) Biji kakao; 12) Kakao Bubuk; 13) Kopi biji; 14) Air dan air limbah; 15) Gula rafinasi; 16) Garam meja dan Konsumsi; 17) Gula Pasir; dan 18) Semen Portland. Laboratorium uji terdiri dari laboratorium Air dan lingkungan, laboratorium kimia, laboratorium mikrobiologi serta laboratorium
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 14
fisika dan mekanik. Masing-masing laboratorium telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap guna menunjang pelaksanaan kegiatan pengujian. Laboratorium kalibrasi BBIHP memiliki laboratorium pengujian yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dengan nomor LP-110-IDN dengan ruang lingkup sebanyak 4 Bidang yaitu: 1)Bidang Massa; 2)Bidang Temperatur; 1) Bidang Volumetrik; serta 4) Bidang Intrumen Analitik. LSPro (lembaga sertifikasi) BBIHP memiliki laboratorium pengujian yang sudah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional dengan nomor LSPr-018-IDN dengan ruang lingkup sebanyak 7 (tujuh ) Komoditi yaitu: 1). AMDK; 2) Mie Instan ; 3) Tepung terigu; 4) Pupuk urea; 5) Pupuk NPK padat; 6) Pupuk SP 36; 7) Garam Konsumsi Beryodium. b. Kemampuan Layanan Selain dari layanan kelembagaan LSPro, Lab. Uji, dan Lab. Kalibrasi, BBIHP juga mempunyai kemampuan layanan sebagai berikut: 1) Rancang Bangun dan Perekayasaan Industri; 2) Konsultansi; 3) Pelatihan Teknis kepada SDM Industri; 4) Pemantauan lingkungan; dan 5) Jasa Pengambilan Sampel. Tersedianya layananlayanan tersebut diharapkan mampu mendukung kelancaran kegiatan pelayanan publik yang akan berdampak kepada peningkatan kepercayaan dan kepuasan pelanggan dalam bermitra dengan BBIHP. c. Sumber Daya Manusia Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BBIHP didukung oleh Sumber Daya Manusia sejumlah 90 Orang. Jumlah Sumber Daya Manusia ini merupakan suatu potensi yang dapat didayagunakan dalam menunjang tupoksi BBIHP. Tabel 1.8 Profil SDM berdasarkan jabatan
No
Jabatan
2010
2011
2012
2013
2014
1
Struktural Eselon II
1
1
1
1
1
2
Struktural Eselon III
4
4
4
4
4
3
Struktural Eselon IV
9
9
9
9
9
4
Fungsional peneliti
13
16
14
12
16
5
Fungsional perekayasa
4
4
4
4
5
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 15
6
Fungsional teknisi litkayasa
8
6
6
6
5
7
Fungsional penyuluh
6
5
2
1
1
8
Fungsional PMB
-
-
1
1
5
9
Fungsional pustakawan
2
2
2
2
2
10
Fungsional arsiparis
2
2
2
2
4
11
3
2
2
1
1
12
Pengendali dampak lingkungan. Pranata Humas
1
1
1
1
1
13 14 15
Perencana Umum Total
45 98
50 102
44 92
41 85
1 35 90
Tabel 1.9 Profil SDM berdasarkan pendidikan
No
Pendidikan
2010
2011
2012
2013
2014
1
SD
1
1
1
-
1
2
SLTP
4
3
2
3
3
3
SMU
15
12
9
11
16
4
D3
12
9
6
3
3
5
S1
55
60
58
48
49
6
S2
11
13
16
20
17
7
S3
-
-
-
-
1
8
Total
98
98
92
85
90
d. Jejaring kerja Di dalam bidang litbang, telah dibangun berbagai kerjasama yang melibatkan unsur akademik, industri dan pemerintahan. Beberapa diantaranya adalah kerjasama litbang dengan beberapa perguruan tinggi dan industri kecil menengah antara lain: Kerjasama litbang - Penelitian Pengembangan Industri Produk Pangan Kesehatan dari Komoditas Kakao dan Kedelai (Kerjasama BBIHP dengan Pusat Studi Gizi, Pangan dan Kesehatan UNHAS) - Kerjasama Teknis BBIHP dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Balitbangda Prov. Sulawesi Selatan) - MoU BBIHP dengan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 16
- MoU BBIHP dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah\ - MoU BBIHP dengan Universitas Muslim Indonesia Makassar - MoU BBIHP dan Kopertis Wilayah IX - MoU BBIHP dan Universitas Hasanuddin - MoU BBIHP dengan Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia Makassar Kerjasama pengujian - MoU BBIHP dan PT. SEMEN TONASA - MoU BBIHP dan PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR - MoU BBIHP dan PT. MAKASSAR POWER SUPPA - MoU BBIHP dan PT. ANEKA TAMBANG (ANTAM) POMALAA - MoU BBIHP dan PT. TAMAKO GRAHA KRIDA PKS UNGKAYA, MOROWALI, SULTENG - MoU BBIHP dan PT. ENERGY EQUITY EPICS, PTY, LTD SENGKANG - MoU BBIHP dan PT. PLN (Persero) Wilayah Papua Cabang Biak - MoU BBIHP dan PT. Semen Bosowa - MoU BBIHP dan PT. Sermani Steel - MoU BBIHP dan PT.Phillips Seafood Indonesia - MoU BBIHP dan PT.Poli Jaya Medical - MoU BBIHP dan PT.Bintangdelapan Mineral - MoU BBIHP dan PT.Eastern Flour Mills - MoU BBIHP dan PT.Perkebunan Nusantara XIV PKS Unit I-Burau e. Letak geografis Satu-satunya Balai Besar yang berada di Kawasan Indonesia Timur diluar pulau jawa, dan terletak di kota Makassar Sulawesi Selatan sebagai pintu gerbang Industri Kawasan Timur Indonesia. menjadikan BBIHP sebagai ujung tombak pelayanan dan pembinaan industri di KTI khususnya dan juga di seluruh wilayah NKRI untuk pelayanan Industri Hasil Perkebunan. f. Publikasi ilmiah Publikasi karya tulis ilmiah di BBIHP dilakukan melalui penerbitan jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh LIPI yaitu Jurnal Industri Hasil Perkebunan terbit berkala 2 kali setahun. Disamping jurnal yang sudah terakreditasi, BBIHP memiliki jurnal yang belum terakreditasi yaitu jurnal perekayasaan teknologi industri yang terbit sekali dalam setahun. g. Infrastruktur
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 17
Secara umum, infrastruktur yang dimilki oleh BBIHP berkaitan dengan kegiatan Litbang, Pengujian serta Standardisasi Produk. Adapun infrastruktur yang dimilki oleh Balai Besar Industri Hasil Perkebunan sebagai berikut: 1) Sarana dan Prasarana Laboratorium pengujian, yang terdiri dari Lab. Uji Air dan Lingkungan, Lab. Mikrobiologi, dan Lab.Fisika dan Mekanik; 2) Sarana dan Prasarana laboratorium proses; 3) Sarana dan prasarana kalibrasi; 4) Sarana dan prasarana perbengkelan; serta 4) Sarana publikasi seperti jurnal dan website; 5) Gedung Pelayanan Publik; 6) Klinik HKI; dan 7) Rumah Cokelat.
2. Permasalahan a. Bidang Penelitian dan Pengembangan Industri BBIHP sebagai salah satu lembaga litbang dengan fokus industri pengolahan hasil perkebunan. Telah banyak penelitian yang dihasilkan namun mengalami kendala dalam menerapkan didunia industri. Permasalahan yang dihadapi BBIHP dalam Bidang Penelitian antara lain: 1) Keterbatasan sumber daya litbang Terbatasnya sumber daya litbang tercermin dari rendahnya kualitas SDM, serta dipengaruhi juga oleh kurangnya anggaran penelitian. Besaran anggaran penelitian 5 (lima ) tahun terakhir seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 1.10 Anggaran penelitian serta jumlah penelitian Tahun Tabel 2010-2014
Tahun
Anggaran
Jumlah penelitian
2010
324.350.000
4 Penelitian
2011
594.915.000
6 Penelitian
2012
434.053.000
7 Penelitian
2013
685.456.000
7 Penelitian
2014
571.087.000
5 Penelitian
Rata-Rata
521.972.200
5,8 Penelitian
Dengan sedikitnya jumlah penelitian akibat dari kecilnya anggaran, maka kesempatan para peneliti untuk mendapatkan kegiatan semakin kecil. Jumlah peneliti aktif yang dimiliki oleh BBIHP per Oktober 2014 sebanyak 16 Orang. Artinya rasio jumlah penelitian dibandingkan
jumlah peneliti adalah: 0,36.
Idealnya untuk satu tahun anggaran direncanakan sebanyak 16 judul penelitian. 2) Minimnya hasil litbang yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 18
Hasil litbang dalam bentuk teknologi proses yang dihasilkan belum mampu memenuhi kebutuhan dunia industri, hal ini disebabkan oleh hasil penelitian masih berskala penelitian dasar secara ekonomis belum terukur. Hal lain yang menjadi kendala dalam penerapan hasil litbang yaitu masih kurangnya komunikasi peneliti Balai Besar Industri Hasil Perkebunan dengan pihak industri, sehingga apa yang menjadi masalah industri tidak terindikasikan oleh para peneliti. 3) Kerjasama Litbang antar lembaga litbang pemerintah, dan dunia industri. Pelaksanaan kerjasama litbang yang dilaksanakan BBIHP masih dalam tahap pemberian batuan teknis kepada industri kecil, Kerjasama litbang yang lebih luas dengan lembaga litbang lainnya belum terlaksana. Kerjasama litbang bisa dalam bentuk pemanfaatan bersama SDM, pemanfaatan bersama fasilitas serta pendanaan bersama suatu penelitian.
b. Penerapan SNI Ketersediaan dan kapasitas infrastruktur standardisasi laboratorium penguji untuk mendukung penerapan SNI. 1) SDM Salah satu yang menjadi kendala BBIHP dalam mendukung penerapan SNI wajib adalah terbatasnya kemampuan jumlah SDM sebagai tenaga analis yang dimiliki BBIHP. Hal lain yang menjadi kendala dalam penerapan SNI yaitu sedikitnya ruang lingkup uji sehingga perlu ditambah. Kegiatan LSPRo sebagai lembaga sertifikasi masih didominasi oleh kegiatan lingkup komoditi AMDK, sedangkan komoditi lainnya belum maksimal. Sesuai dengan letak geografis dan sebaran industri perlu direvisi lingkup komoditi untuk kegiatan LSPro. 2) Infrastruktur Infrastruktur merupakan salah satu aspek yang paling menunjang kelancaran kegiatan di BBIHP. Tanpa adanya fasilitas infrastruktur yang memadai, maka kegiatan operasional perkantoran di BBIHP tidak berjalan dengan baik. Kendala yang dihadapi oleh BBIHP saat ini adalah keterbatasan peralatan uji dan kalibrasi di laboratorium dan kurangnya kendaraan operasional. Penambahan peralatan laboratorium diharapkan akan mampu mengakomodir kebutuhan industri akan pengujian produk-produk mereka. Selain itu, kendaraan operasional dibutuhkan dalam menjalankan kegiatan pengambilan sampel ke daerah-daerah. Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 19
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN
A.
Visi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Visi pembangunan industri nasional dalam jangka panjang adalah membawa Indonesia untuk menjadi “Sebuah negara industri tangguh di dunia“, dengan misi yaitu : “Pada tahun 2020 Indonesia menjadi Negara Industri Maju Baru”. Hal ini terwujud dalam kondisi bahwa pada tahun tersebut kemampuan industri Nasional telah diakui di dunia Internasional, yang mampu menjadi basis kekuatan ekonomi modern secara struktural pada masa depan, sekaligus mampu menjadi wahana tumbuh-suburnya ekonomi, maka sebagai visi Kementerian Perindustrian sampai dengan tahun 2019 adalah menjadikan sektor industri sebagai pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sedangkan visi BPKIMI adalah Menjadi lembaga penyedia rumusan kebijakan yang visioner dan pelayanan teknis teknologis terkini yang profesional bagi sektor industri nasional Sebagai implementasi dari visi Kemeterian Perindustrian dan visi BPKIMI maka Balai Besar Industri Hasil Perkebunan telah menetapkan visinya untuk memberikan
suatu
pedoman dan pendorong untuk mencapai tujuannya. Oleh sebab itu, visi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan tahun 2015-2019 adalah: “Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Pengolahan Sumber Daya Alam dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan”
B.
Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar selanjutnya menetapkan misi-nya yang merupakan langkah dasar agar tugas pokok dan fungsi BBIHP dapat terlaksana dan berhasil dengan baik, sesuai visi yang telah ditetapkan. Misi Balai Besar Industri Hasil Perkebunan kurun waktu 2015 – 2019 adalah sebagai berikut yaitu : 1. Meningkatnya Kemampuan Litbang dan Penguasaan Teknologi yang Berorientasi pada Kebutuhan Industri
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 20
2. Meningkatnya Pelayanan Jasa Teknis yang Profesional dan Terpercaya Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan
C.
Tujuan Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BBIHP diarahkan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai unit Litbang dan Pelayanan Jasa Teknis, yaitu sebagai berikut: “Meningkatkan peran litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung indusri yang tangguh dan berdaya saing”
D.
Sasaran Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan. Penetapan sasaran strategis dilakukan dengan Balanced scorecard terhadap tujuan dengan perspektif Customer, Internal Business Process dan Learning and Growth serta perspektif financial.
Sasaran Strategis I. Meningkatkan peran dan kualitas litbang dalam mendukung IHP. Indikator kinerja: a. Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan b. Jumlah hasil litbang yang diterapkan c. Jumlah KTI yang dipublikasikan d. Jumlah hasil litbang yang diimplementasikan Rencana kerja: Penelitian dan Pengembangan dibidang industri hasil perkebunan Rancang bangun perekayasaan alat Penerbitan Jurnal
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 21
Pengusulan Paten Penerapan dan pendampingan hasil litbang & RBPI Seminar Nasional/Internasional hasil litbang Kerjasama Riset
Sasaran Strategis II. Meningkatkan Layanan Jasa Teknis melalui Pelayanan yang Profesional Indikator kinerja: a. Jumlah sampel uji b. Jumlah peralatan yang dikalibrasi c. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan d. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling e. Jumlah orang/perusahaan yang berkonsultansi f.
Jumlah desain/prototype yang digunakan industri
g. Jumlah SDM industry yang terdidik h. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN i.
Nilai Jasa Pelayanan Teknis
Rencana kerja: Layanan pengujian produk Layanan kalibrasi peralatan Layanan sertifikasi/resertifikasi/surveilen Layanan pengambilan sampel Layanan konsultansi Layanan desain/prototype rancang bangun peralatan industri Layanan pelatihan Layanan akreditasi/reakreditasi/surveilen LPK Penambahan LPK/ruang lingkup LPK Penerapan system mutu ISO 9001:2008
Sasaran Strategis III. Capacity Building BBIHP Indikator kinerja: a. Meningkatnya Kompetensi SDM b. Meningkatkan Infrastruktur, Sarana, dan Prasarana Fasilitas Perkantoran c. Meningkatnya Pengenalan dan promosi Kemampuan BBIHP d. Meningkatkan Tata Laksana Organisasi yang akuntabel
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 22
Rencana kerja: Diklat teknis, diklat structural dan pola karir Program pendidikan formal Penilaian angka kredit (TPPU) jabfung Workshop SDM (fungsional, profesi, dll) Kesejahteraan dan motivasi pegawai Magang/studi banding Rekrutmen pegawai baru Pengadaan/renovasi/rehabilitasi gedung Pengadaan kendaraan operasional Pengadaan alat pengolah data Pengadaan alat meubelair, elektronik, dan fasilitas perkantoran lainnya Pengadaan peralatan uji dan peralatan proses hasil litbang Pengadaan peralatan laboratorium uji, laboratorium kalibrasi, dan peralatan sampling Promosi dan pemasaran bersama kemampuan balai Pameran nasional, internasional, dan daerah Diseminasi hasil-hasil litbang dan layanan jas teknis Penilaian kepuasan pelanggan Pengembangan web dan system informasi layanan Penyusunan rencana kerja dan anggaran, laporan monev triwulan dan tahunan, dan penyusunan laporan SAP dan BMN Terselenggaranya urusan umum perkantoran Penyusunan sistem SPIP
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 23
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Arah kebijakan dan strategi disusun sebagai pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam lima tahun mendatang
serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran nasional dan
sasaran strategis BBIHP. Penyusunan arah kebijakan dan strategi yang dijabarkan dalam program dan kegiatan BBIHP mengacu kepada aturan perundangan yang mendasari tugas pokok dan fungsi
BBIHP,
penugasan
RPJMN
2015-2019
yang
menjadi
porsi
BBIHP,
serta
mempertimbangkan potensi sumber daya BBIHP dalam melaksanakan program dan kegiatan tersebut.
A.
Arah Kebijakan dan Strategis Nasional Belum selesainya RPJMN Tahun 2015-2019, maka penyusunan RENSTRA BBIHP mengacu pada hal sebagai berikut; Undang-undang No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian; Draft Teknokratik RPJMN Tahun 2015-2019 (Bappenas); Hasil trilateral meeting Tahun 2014 antara Bappenas-Kementerian Keuangan-Kementerian Perindustrian; serta Rencana perubahan nomenklatur BPKIMI.
Peningkatan daya saing
Standardisasi Industri
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi
Mutu Teknologi Kelembagaan
BPKIMI
Insentif
Perijinan, Penanaman Modal bidang Industri
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi
Industri Hijau Pemberdayaan Industri Hijau
Gambar 3.1 Peran BPKIMI Berdasarkan UU Perindustrian
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 24
BBIHP sebagai unit pelaksana teknis dibawah BPKIMI harus menjalankan amanat Undang-undang No.3 tentang Perindustrian. Peran BBIHP sebagai lembaga penelitian dan pengujian dituntut aktif dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi serta aktif menjaga mutu dengan kegiatan standardisasi industri. Hal-hal yang melandasi penyusunan RENSTRA adalah sebagai berikut: -
Draft teknokratik RPJMN Tahun 2015-2019 (Bappenas),
-
Hasil trilateral meeting Tahun 2014 antara Bappenas-Kementerian KeuanganKementerian Perindustrian
-
Rencana perubahan nomenklatur BPKIMI semula program pengkajian kebijakan, iklim dan mutu industri menjadi program pengembangan teknologi dan kebijakan industri.
B.
Arah Kebijakan dan Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Sebagai unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, BBIHP turut serta mendukung agenda pemerintah pada sektor industri. BBIHP telah menetapkan visi dan misinya sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya. Visi dan misi BBIHP diarahkan untuk meningkatkan kualitas penelitian dan perekayasaan; Meningkatnya tata pemerintahan yang baik; Meningkatnya jasa layanan teknis; Meningkatnya kapasitas aparat peneliti dan penguji yang profesional dan kompeten; serta Meningkatnya kerjasama dengan institusi lain. Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut, BBIHP menyusun strategi yang menyeimbangkan pemenuhan kepentingan pihak luar dan pembenahan ke dalam. BBIHP mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat yang berorientasi profit, BBIHP memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebut, maka tujuan-tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama dan manfaat kepada pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Peta strategi tersebut merupakan penjabaran hal-hal yang sifatnya strategis dan menjadi roadmap bagi organisasi dalam mencapai visi, misi dan tujuannya.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 25
Empat perspektif yang digunakan meliputi: Manfaat bagi Stakeholder, Manfaat bagi Pengguna Jasa, Proses Internal, dan Pertumbuhan dan Pembelajaran. Perspektif Manfaat bagi Stakeholder menjelaskan manfaat dan nilai tambah yang dapat diberikan kepada stakeholder dari penugasan-penugasan yang dilakukan oleh BBIHP. Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dicapai melalui keberhasilan BBIHP memenuhi ekspektasi pengguna jasa yang diwujudkan dengan kepuasan pengguna jasa, dan meningkatnya permintaan jasa. Kinerja pada perspektif manfaat bagi stakeholders dan pengguna jasa dapat tercapai jika didukung proses internal yang berkualitas, yang diindikasikan dengan tercapainya efektivitas penelitian dan pengujian serta pengawasan, terlaksananya pemberian jasa yang appropriate, berkualitas, tepat waktu dengan biaya yang efisien, dan terwujudnya efektivitas komunikasi
publik. Hasil penelitian dan pengujian di bidang industri hasil perkebunan
menjadi masukan bagi peningkatan kualitas jasa. Selanjutnya, seluruh hal tersebut di atas akan tercapai apabila BBIHP berhasil mengelola
pilar
kinerja
organisasi.
Pilar
kinerja
ini
terdapat
dalam
perspektif
Pertumbuhan dan Pembelajaran yang terdiri dari tiga modal utama yaitu modal organisasi (organization capital), modal sumber daya manusia (human capital), dan modal sistem informasi dan prosedur (information capital). Oleh karena itu, dalam konteks organization capital,
arah
BBIHP adalah
penataan organisasi yang tepat,
peningkatan dan
penyempurnaan proses bisnis, serta menciptakan iklim kerja yang kondusif. Penataan organisasi BBIHP dilakukan sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis. Dalam rangka mempertajam peran BBIHP mendatang sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 akan dilakukan restrukturisasi kelembagaan untuk memenuhi tuntutan perubahan lingkungan strategis. Dalam
pengelolaan human
capital,
BBIHP telah
dan
akan
berupaya
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM dan mewujudkan komposisi kepegawaian yang baik melalui langkah-langkah sebagai berikut: Penerapan manajemen SDM berdasarkan praktek-praktek terbaik dalam rangka konsolidasi kompetensi kunci, kapabilitas konsepsional, mental dan praktikal SDM guna menunjang peningkatan profesionalisme dan mutu proses kerja intern, melalui pola rekrutmen yang jelas, pengembangan karier yang transparan, penetapan indikator
kerja
penghukuman
yang yang
komprehensif, adil
dan
penerapan
proporsional,
sistem
pendidikan
penghargaan
dan
profesional
yang
berkelanjutan, serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai; Penataan PNS berdasarkan pada hasil evaluasi jabatan dan kesesuaian kompetensi yang dimiliki pejabat dengan kompetensi yang dipersyaratkan.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 26
Kekurangsesuaian kompetensi ditindaklanjuti
dengan diklat pengembangan
kompetensi sedangkan ketidaksesuaian kompetensi ditindaklanjuti dengan mutasi. Penataan (rightsizing) diimbangi dengan perbaikan sistem remunerasi; Penerapan sistem remunerasi yang adil, layak dan mendorong produktivitas dan motivasi kerja.
Terkait dengan information capital, BBIHP melakukan pengembangan sistem informasi dan prosedur kerja sebagai berikut: Penyusunan Sistem Informasi Laboratorium (SIL) yang berlaku diintern BBIHP, dan
Penyusunan
Standard
Operating
Procedures
(SOP)
untuk
seluruh
bidang/bagian kerja. Secara
umum dapat diikhtisarkan bahwa keberhasilan BBIHP dalam menata
organisasi secara tepat, mengelola SDM, menyediakan sistem informasi yang memadai akan mendorong terwujudnya proses internal pemberian jasa yang memenuhi ekspektasi pengguna jasa. Selanjutnya, keberhasilan dalam memenuhi ekspektasi pengguna jasa akan mendorong terwujudnya manfaat bagi stakeholder dan memperbesar serta memperluas peran BBIHP sebagai lembaga litbang dan pengujian. Dengan menggunakan perspektif tersebut, BBIHP menetapkan arah kebijakan dan strategi tahun 2015-2019. Arah kebijakan dan strategi tersebut ditetapkan untuk menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi BBIHP dalam lima tahun mendatang. BBIHP melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program dan kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri. Program dan kegiatan yang dilakukan BBIHP menggambarkan domain BBIHP dalam kegiatan penelitian, pengujian serta kegiatan sertifikasi. Penyusunan program dan kegiatan pada RENSTRA BBIHP 2015-2019 mengacu pada kebijakan restrukturisasi program dan kegiatan yang diterapkan dalam penyusunan RPJMN tahun 2015-2019. Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Terdapat dua jenis program, yaitu program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program-program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program-program yang digunakan oleh beberapa organisasi eselon I A yang bersifat
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 27
pelayanan
internal
untuk
mendukung
pelayanan aparatur
dan/atau
administrasi
pemerintahan (pelayanan internal). Berdasarkan restrukturisasi program, untuk setiap LPND menggunakan satu program teknis yang spesifik untuk LPND tersebut
dan satu
atau beberapa program generik. Penambahan program teknis dimungkinkan apabila program tersebut menjadi prioritas nasional. Rencana perubahan nomenklatur Kementerian Perindustrian program yang dirancang oleh Bappenas semula Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri menjadi Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri, RENSTRA BPKIMI 20152019 berisi program sebagai berikut: PROGRAM TEKNIS
Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri
PROGRAM GENERIK
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKIMI
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BBIHP
Dari ketiga program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat eselon 2 yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Satu unit organisasi setingkat eselon 2 yang bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan 1 kegiatan teknis. Sedangkan kegiatan
generik dilaksanakan oleh unit organisasi setingkat eselon II yang bersifat
memberikan pelayanan internal. Untuk mendukung Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri yang merupakan program untuk eselon I maka disusunlah kegiatan BBIHP , baik kegiatan teknis maupun kegiatan generik. Kegiatan-kegiatan Teknis BBIHP yang merupakan pelaksanaan Program Pengembangan Teknologi dan Kebijakan Industri yaitu kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi hasil perkebunan. Sedangkan fokus area dalam penetapan kinerja Balai Besar Industri Hasil Perkebunan yaitu: 1. Penelitian dan Pengembangan 2. Jasa Pelayanan Teknis (JPT) 3. Sumber Daya Manusia (SDM) 4. Infrastruktur
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 28
5. Kerjasama 6. Kelembagaan 7. Pelayanan Publik
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 29
BAB IV PENUTUP
Rencana Strategis (RENSTRA) Balai Besar Industri Hasil Perkebunan tahun 2015–2019 disusun dengan mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan RENSTRA Kementerian/Lembaga (RENSTRA-K/L) Tahun 2015- 2019 seperti dalam Undang-undang No.3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, draft teknokratik RPJMN Tahun 2015-2019 (Bappenas), hasil trilateral
meeting
Tahun
2014
antara
Bappenas-Kementerian
Keuangan-Kementerian
Perindustrian dan rencana perubahan nomenklatur BPKIMI. RENSTRA ini merupakan upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi BBIHP, yang merupakan pernyataan tujuan jangka menengah dan menjadi acuan dalam menyusun program/kegiatan jangka pendek. Pengalokasian kegiatan dan sumber-sumber biayanya dapat dipersiapkan dan ditetapkan secara terencana melalui Penetapan Kinerja dan Rencanan Kinerja (TAPKIN dan RENKIN). RENSTRA ini bersifat dinamis dan adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis Pemberian
bobot/pengukuran
terhadap
setiap
kegiatan
dilakukan
dengan
mempertimbangkan kondisi kini (eksternal maupun internal) dan kondisi yang diinginkan sehingga tingkat keberhasilan dari setiap perencanaan dapat dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki dan menetapkan strategi pada tahun – tahun berikutnya. Hasil evaluasi terhadap Visi, Misi, dan Strategi yang dituangkan dalam RENSTRA 2010 – 2014 dapat dijadikan acuan apakah masih layak dipertahankan atau diperbaharui.
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 30
LAMPIRAN
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 31
VISI DAN MISI BBIHP VISI : Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan MISI : 3.
Meningkatkan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi yang Inovatif dan Berorientasi pada Kebutuhan Industri
4.
Meningkatkan Pelayanan Jasa Teknis yang Berkualitas dan Profesional
Tujuan:
Meningkatnya peran litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung industri yang tangguh dan berdaya saing
Meningkatnya jumlah litbang yang diterapkan
Kepentingan
Perspektif Pemangku
Meningkatkan peran litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung indusri yang tangguh dan berdaya saing
Meningkatnya jumlah litbang yang inovatif
Perspektif Proses Internal
PELAYANAN DAN FASILITAS
Meningkatnya kualitas hasil litbang berorientasi
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Meningkatnya kualitas layanan public kepada
Tersedianya LPK yang terakreditasi
Tersedianya layanan jasa teknis lainnya
Meningkatnya kompetensi SDM
yang profesional
Meningkatnya penguatan kelembagaan litbang, LPK
pelaku usaha industry dan masyarakat
dan jasa teknis lainnya
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Mengoptimalkan budaya pengawasan pada unsur
pada kebutuhan industry
Tersedianya hasil litbang dan RBPI yang siap diterapkan
Meningkatnya jumlah kerjasama
Meningkatnya capacity building
PERUMUSAN KEBIJAKAN
Meningkatnya Jumlah industry yang dilayani
pimpinan dan staf
Mengoptimalkan sistem monitoring evaluasi dan pengendalian kegiatan-kegiatan efektifitas pencapaian kinerja organisasi
Page 32
Perspektif Pembelajaran Organisasi
TEKNOLOGI INFORMASI
Sistem informasi yang handal
AKUNTABILITAS
PERENCANAAN
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Sistem perencanaan dan penganggaran yang berkualitas
Sistem tata kelola keuangan dan BMN yang transparan dan akuntabel Sistem pengendalian internal yang efektif Sistem pelaporan yang handal Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan industri
Page 33
RENCANA STRATEGIS INSTANSI BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN TAHUN 2015-2019 VISI Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Pengolahan Sumber Daya Alam dan Penyedia Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan MISI 1. Meningkatnya Kemampuan Litbang dan Penguasaan Teknologi yang Berorientasi pada Kebutuhan Industri 2. Meningkatnya Pelayanan Jasa Teknis yang Profesional dan Terpercaya Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan TUJUAN Tersedianya litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung indusri yang tangguh dan berdaya saing
Tujuan No
Sasaran
Uraian
Indikator Kinerja
Uraian
Indikator Kinerja
1
2
3
4
5
1
Meningkatkan peran litbang dan layanan jasa teknis dalam mendukung indusri yang tangguh dan berdaya saing
Jumlah industry Meningkatnya yang memanfaatkan Kompetensi Litbang hasil Litbang BBIHP dalam Bidang Industri Hasil Jumlah industri yang memanfaatkan layanan jasa teknis
a. Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan
Indeks kepuasan pelanggan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran I
Tahun II III IV
V
6
7
10
9
Indikator Kinerja
Kegiatan
Indikator Kinerja
Ket
11
12
13
14
15
Penyelengaraan litbang dan RBPI IHP
#
#
#
#
#
b. Jumlah hasil litbang yang diterapkan
#
#
#
#
#
c. Jumlah KTI yang dipublikasikan
#
#
#
#
# Publikasi hasil Litbang
d. Jumlah hasil litbang yang didaftarkan untuk # mendapat paten
Meningkatnya Kualitas dan Kapasitas Layanan Jasa Teknis
8
Program
#
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Rancang bangun dan Penerapan hasil-hasil Industri yang Perekayasaan Alat litbang /RBPI memanfaatkan hasil litbang Terpublikasinya hasil litbang kepada masyarakat industri
#
#
#
#
#
#
#
#
Penyelengaraan # Layanan Jasa teknis BBIHP Menambah jumlah # dan ruang lingkup LPK terakrediatasi
Unit Alat/Prototipe
Penerbitan Jurnal
Judul KTI
Pengusulan Paten
Jumlah Paten/Daftar Paten
#
a. Jumlah Sampel Uji
b. Jumlah Peralatan yang dikalibrasi
Tersedianya hasil litbang yang inovatif siap diterapkan pada industri
Peneltian dan Pengembangan Produk/Teknol dibidang industri hasil ogi proses perkebunan
Penerapan dan pendampingan hasil litbang & RBPI
Kegiatan
Seminar nasional/internasional hasil litbang Kerjasama riset
Seminar
Jumlah JPT
Layanan Pengujian Produk
Sampel Uji
Peningkatan ruang lingkup LPK
Layanan Kalibrasi Alat
MOU,
Unit
Page 34
Tujuan No 1
Sasaran
Uraian
Indikator Kinerja
Uraian
Indikator Kinerja
2
3
4
5
c. Jumlah sertifikat SNI yang diterbitkan
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran I
Tahun II III IV
V
6
7
9
10
Indikator Kinerja
Kegiatan
Indikator Kinerja
Ket
11
12
13
14
15
#
#
#
#
Mempertahankan # Akreditasi ruang lingkup LKP
d. Jumlah perusahaan yang mendapat layanan sampling
#
#
#
#
#
e. Jumlah orang/perusahaan yang berkonsultasi
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
h. Jumlah ruang lingkup pengakuan komoditi LPK yang diakui oleh KAN
#
#
i. Nilai JPT Meningkatnya Kompetensi SDM
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Ruang lingkup yang tetap terakreditasi
Layanan Sertifikasi/Resertifikasi/ Surveilen Layanan Pengambilan Sampel
f. Jumlah desain/Prototipe yang # digunakan g. Jumlah SDM industri # yang terdidik
Capacity Building BBIHP
8
Program
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#
Orang/perusah aan
Layanan Desain/Prototipe
Prototipe/unit
Orang
Akreditasi/Reakreditasi/ Surveilen LPK
LPK terakreditasi
Penambahan LPK/ ruang lingkup LPK
LPK/Komoditi
Penerapan Sistem Mutu ISO 9001:2008
Pengembangan SDM 1. SDM yang memperoleh sertifikat 2. Kenaikan kepangkatan dan jabatan pejabat fungsional 3. Peningkatan strata/gelar SDM 4. Peningkatan SDM profesi (auditor, PPC, dll)
Perusahaan
Layanan Konsultansi
Layanan Pelatihan
#
SPPT SNI
ISO 9001/2008
Diklat teknis Sertifikat Diklat struktural dan pola karir Sertifikat Program pendidikan formal Ijazah Penilaian angka kredit (TPPU) Jafung Workshop SDM (fungsional, profesi, dll) Kesejahteraan dan motivasi pegawai Magang/studi banding
PAK Sertifikat Orang orang
Rekrutmen pegawai baru CPNS
Page 35
Tujuan No 1
Sasaran
Uraian
Indikator Kinerja
Uraian
Indikator Kinerja
2
3
4
5
Meningkatkan Infrastruktur, Sarana, dan Prasarana Fasilitas Perkantoran
Meningkatnya Pengenalan dan promosi Kemampuan BBIHP
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran I
Tahun II III IV
V
6
7
10
#
#
#
#
8
#
#
9
#
#
#
Program
Indikator Kinerja
Kegiatan
Indikator Kinerja
Ket
11
12
13
14
15
Penyedian sarana, prasana dan fasilitas kantor
Penyebarluasan interaktif # kemampuan BBIHP
Gedung perkantoran/bangunan negara yang memadai
Pengadaan baru/renovasi/rehabilitasi gedung
3. pengadaan alat penelitian Pengadaan kendaraan dan pengujian yang cukup operasional
unit
4. Jumlah kendaraan operasional yang cukup
unit
Pengadaan alat pengolah data
5. Jumlah alat pengolah data Pengadaan alat meubelair, yang cukup elektronik dan fasilitas perkantoran lainnya
unit
6. Jumlah peralatan Pengadaan Peralatan uji hasil meubelair, elektronik dan Litbang fasilitas perkantoran lainnya Pengadaan Peralatan Proses yang cukup Litbang
Unit
Pengadaan Peralatan Lab. Uji & sampling
Unit
Pengadaan Peralatan Lab. Kalibrasi
Unit
Unit
a. Meningkatnya nilai dan jumlah kerjasama
1. Promosi dan pemasaran bersama kemampuan balai (Hunting Client, Bussiness Gathering, Open House, Brosur, dll)
Dokumen Kerjasama
b. Meningkatnya jumlah pelanggan yang dilyanan
2. Pameran internasional, nasional, dan daerah
Orang/Perusah aan
c. Indeks Kepuasan Pelanggan
Jumlah peserta 3. Diseminasi hasil-hasil diseminasi litbang dan layanan jasa teknis 4. Penilaian kepuasan pelanggan 5. Pengembangan web dan sistem informasi (SIL, layanan perpustakaan)
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
m2
Indeks Kepuasan Sistem
Page 36
Tujuan No 1
Sasaran
Uraian
Indikator Kinerja
Uraian
Indikator Kinerja
2
3
4
5
Meningkatkan Tata Laksana Organisasi yang akuntabel
Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran I
Tahun II III IV
V
6
7
10
#
#
8
#
9
#
Program
Indikator Kinerja
Kegiatan
Indikator Kinerja
Ket
11
12
13
14
15
Penyelenggraan # perencanaan, pelaporan, monitoring dan Penyelengaraan sistem administrasi umum dan kepegawaian
1. Tersedianya rencana kerja dan anggaran 2. Terlaksananya sistem monitoring, evaluasi, dan pelaporan
1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran 2. Penyusunan laporan monitoring dan evaluasi triwulan dan tahunan
3. Terselenggaranya urusan Peneyelengraan keuangan dan investasi 3. Penyusunan laporan SAP urusan keuangan dan BMN dan BMN inventarisasi BMN 4. Tersedianya administrasi 4. Terselenggaranya urusan umum dan kepegawaian umum Perkantoran 5.Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
5. Penyusunan sistem SPIP
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Dokumen
Page 37
TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019 NO 1
PROGRAM/KEGIATAN PRORITAS 2
OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR
3
4
SATUAN
TARGET 5
2015 ALOKASI 6
TARGET 7
2016 ALOKASI 8
TARGET 9
2017 ALOKASI 10
TARGET 11
2018 ALOKASI 12
TARGET 13
2019 ALOKASI 14
Unit 15
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Teknologi IHP 1
Penyelengaraan litbang dan RBPI IHP
2
Publikasi hasil Litbang
3
Pembinaan dan Penerapan HKI
4
Penerapan hasil-hasil litbang /RBPI
5
1.Penelitian dan Pengembangan di bidang industri hasil perkebunan 2. Rancang bangun dan Perekayasaan Alat Terpublikasinya hasil 1.Penerbitan Jurnal industri litbang kepada masyarakat terakreditasi industri 2. Seminar nasional/internasional hasil litbang Tersedianya hasil litbang yang inovatif siap diterapkan pada industri
Industri/hasil penelitian yang mendapat pendampingan HKI
Industri yang memanfaatkan hasil litbang/RBPI
Penyelengaraan Layanan Terpenuhinya kebutuhan Jasa teknis BBIPS layanan jasa teknis
3.Penerbitan Jurnal industri tidak terakreditasi 1.Pengusulan Paten 2. Sosialisasi dan pendampingan merek dagang kepada IKM 1. Identifikasi dan pemetaan permasalahan industri 2. Penerapan dan pendampingan hasil litbang & RBPI 3. Kerjasama riset 1. Layanan Pengujian Produk
2. Layanan Kalibrasi Alat
3. Layanan Sertifikasi/Resertifikasi
Produk/Teknologi proses Unit Alat/Prototipe
7
1,575,000,000
8
2,000,000,000
10
2,200,000,000
10
2,400,000,000
10
2,600,000,000
Bidang Litbang
2
420,000,000
2
470,000,000
2
540,000,000
2
600,000,000
2
750,000,000
Bidang Litbang
2
100,000,000
2
120,000,000
2
144,000,000
2
172,800,000
2
207,360,000
Bidang Litbang
1
400,000,000
1
500,000,000
1
48,000,000
1
57,600,000
1
69,120,000
1
82,944,000
Bidang Litbang
2
12,000,000
2
15,000,000
2
20,000,000
2
25,000,000
Bidang Litbang
3
30,000,000
3
35,000,000
3
40,000,000
3
45,000,000
Bidang Litbang
2 terbitan
Seminar
1 terbitan
1
40,000,000
Jumlah usulan Paten Jumlah Merek Dagang Jumlah perusahaan
Bidang Litbang
3
30,000,000
3
35,000,000
3
42,000,000
3
45,000,000
3
50,000,000
Bidang Litbang
2
100,000,000
2
120,000,000
2
140,000,000
2
160,000,000
2
160,000,000
Bidang Litbang
2
120,000,000
4
288,000,000
6
576,000,000
6
691,200,000
6
829,440,000
Bidang Litbang
2,400
1,200,000,000
2,880
1,440,000,000
3,456
1,728,000,000
4,147
2,073,600,000
Bidang PJT & PK
Kegiatan
MOU Sampel Uji
2000
1,000,000,000
100
70,000,000
110
84,000,000
120
100,800,000
130
120,960,000
165
145,152,000
Bidang PK
SPPT SNI
10
155,000,000
12
186,000,000
14
223,200,000
16
267,840,000
18
321,408,000
Bidang PK
Perusahaan
15
148,000,000
17
177,600,000
19
213,120,000
21
255,744,000
23
306,892,800
Bidang PK
16
505,000,000
17
606,000,000
18
727,200,000
19
1,025,000,000
20
1,281,250,000
Bidang PK
-
-
-
-
1
200,000,000
1
200,000,000
Bidang Litbang
10
340,000,000
15
500,000,000
20
660,000,000
25
1,320,000,000
Bidang PK
Unit
4. Layanan Surveilen
5. Layanan Pengambilan Sampel 6. Desain Prototipe
Perusahaan
Unit -
7. Layanan Pelatihan
Orang
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
9
-
300,000,000
Page 38
TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019 NO 1
PROGRAM/KEGIATAN PRORITAS 2
OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR
3
4
SATUAN
TARGET 5
2015 ALOKASI 6
TARGET 7
2016 ALOKASI 8
TARGET 9
2017 ALOKASI 10
TARGET 11
2018 ALOKASI 12
TARGET 13
2019 ALOKASI 14
Unit 15
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Teknologi IHP
8. Layanan Konsultasi
Orang/perusahaan 2
9. Layanan Jasa Keahlian 6
7
Menambah jumlah dan ruang lingkup LPK terakreditasi
Peningkatan jumlah ruang 1. Lembaga Sistem Manajemen lingkup LPK Mutu 2. Lembaga Inspeksi
Mempertahankan Akreditasi ruang lingkup LPK
Ruang lingkup yang Terakreditasi
1. Penambahan ruang lingkup LPK yang sudah ada
Orang LPK terakreditasi
20
120,000,000 3,808,000
-
6 25 1
135,000,000 4,760,000 100,000,000
LPK terakreditasi
8 30
140,000,000 5,712,000
10 35
150,000,000 6,664,000
12 40
√
75,000,000
1
100,000,000
√
75,000,000
-
-
Bidang PJT
160,000,000 7,616,000 -
Bidang PK Bidang PK
Lab. Uji 2
100,000,000
√
50,000,000
-
-
-
-
Bidang PK
2
100,000,000
√
50,000,000
-
-
-
-
Bidang PK
Lab. Kalibrasi
LSPro
2. Mempertahankan Akreditasi LPK
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Bidang PK
1
95,000,000
1
95,000,000
1
118,000,000
1
95,000,000
1
95,000,000
Bidang PK
1
85,000,000
1
75,000,000
1
75,000,000
1
75,000,000
1
85,000,000
Bidang PK
1
70,000,000
1
70,000,000
1
75,000,000
1
70,000,000
1
70,000,000
Bidang PK
-
-
-
-
-
-
1
70,000,000
1
70,000,000
Bidang PK
-
-
-
-
-
-
-
-
1
90,000,000
Bidang PK
1
60,000,000
1
55,000,000
1
55,000,000
1
65,000,000
1
55,000,000
semua bidang.bag ian
25
285,320,000
26
312,500,000
21
283,650,000
20
332,460,000
11
192,750,000
Bagian TU
13
162,430,000
13
86,400,000
16
151,700,000
14
104,140,000
12
89,500,000
Bagian TU
1
-
1
-
1
-
1
-
1
-
Bagian TU
18
5,150,000
18
5,150,000
18
5,150,000
18
5,150,000
18
5,150,000
Bagian TU
82
405,900,000
82
451,000,000
82
492,000,000
82
521,000,000
82
583,000,000
Bagian TU
90
425,000,000
90
480,000,000
90
540,000,000
90
609,000,000
90
680,000,000
Bagian TU
Lab. Uji Lab. Kalibrasi LSPro Lembaga Sistem Manajemen Mutu Lembaga Inspeksi
3. Penerapan Sistem Mutu ISO 9001:2008 8
Pengembangan SDM
a. SDM yang memperoleh sertifikat b. Kenaikan kepangkatan /pindah ruang Jafung khusus c. Peningkatan strata/gelar SDM d. Peningkatan SDM profesi (auditor, PPC, dll)
ISO 9001/2008
Diklat teknis
Sertifikat
Diklat struktural dan pola karir
Sertifikat
Program pendidikan formal 1. Penilaian angka kredit (TPPU) Jafung 2. Workshop SDM (fungsional, profesi, dll) 3. Kesejahteraan dan motivasi pegawai
Ijazah PAK Sertifikat Orang
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 39
TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019 NO 1
PROGRAM/KEGIATAN PRORITAS 2
OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR
3
4
SATUAN
TARGET 5
2015 ALOKASI 6
TARGET 7
2016 ALOKASI 8
TARGET 9
2017 ALOKASI 10
TARGET 11
2018 ALOKASI 12
TARGET 13
2019 ALOKASI 14
Unit 15
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Teknologi IHP
9
10
Penyediaan sarana, prasarana dan fasilitas kantor
4. Magang/studi banding
orang
5. Rekrutmen pegawai baru
CPNS
a. Gedung perkantoran/bangunan negara yang memadai
Pengadaan baru/renovasi/rehabilitasi gedung
m2
b. Jumlah kendaraan operasional yang cukup
1. Pengadaan Kendaraan Pejabat eselon II
unit
2. Pengadaan kendaraan roda 4 operasional
unit
3. Pengadaan kendaraan roda 2 operasional
unit
c. Jumlah alat pengolah data yang cukup
Pengadaan alat pengolah data
unit
d. Jumlah peralatan meubelair, elektronik dan fasilitas perkantoran lainnya yang cukup
1. Pengadaan alat meubelair, elektronik dan fasilitas perkantoran lainnya 2. Pengadaan Peralatan uji hasil Litbang
unit
Penyebarluasan interaktif a. Meningkatnya nilai dan kemampuan BBIHP jumlah kerjasama
Unit Unit
4. Pengadaan Peralatan Lab. Uji & sampling
Unit
5. Pengadaan Peralatan Lab. Kalibrasi
Unit
6. Pengadaan Peralatan Lembaga Inspeksi
Unit
b. Meningkatnya jumlah pelanggan yang dilayani
Pameran internasional, nasional, dan daerah
c. Indeks Kepuasan Pelanggan
1. Diseminasi hasil-hasil litbang dan layanan jasa teknis 2. Penilaian kepuasan pelanggan 3. Pengembangan web dan sistem informasi (SIL, layanan perpustakaan)
30,000,000
2
30,000,000
2
35,000,000
2
40,000,000
2
45,000,000
Bagian TU Bagian TU
1
2,520,000,000
1
3,024,000,000
1
3,628,800,000
1
4,354,560,000
1
5,225,472,000
Bagian TU
1
451,500,000
1
541,800,000
2
650,160,000
2
780,192,000
2
936,230,400
Bagian TU
451,500,000
1
541,800,000
1
650,160,000
1
780,192,000
1
936,230,400
Bagian TU
-
1
14,000,000
1
14,500,000
1
15,000,000
1
16,000,000
Bagian TU
762,048,000
Bagian TU
-
3. Pengadaan Peralatan Proses Litbang
Promosi dan pemasaran bersama kemampuan balai (Hunting Client, Bussiness Gathering, Open House, Brosur, dll)
2
367,500,000
441,000,000
529,200,000
635,040,000
100
100,000,000
100
120,000,000
100
144,000,000
100
172,800,000
100
207,360,000
Bagian TU
3
5,000,000,000
5
8,000,000,000
6
10,000,000,000
7
12,000,000,000
8
14,000,000,000
Bidang Litbang
2
1,000,000,000
2
1,500,000,000
3
2,500,000,000
3
3,000,000,000
Bidang Litbang
3
500,000,000
6
650,000,000
6
780,000,000
6
936,000,000
8
1,123,200,000
Bidang PK
3
500,000,000
3
600,000,000
6
720,000,000
6
864,000,000
8
1,036,800,000
Bidang PK
5
1,000,000,000
3
1,200,000,000
3
1,440,000,000
3
1,728,000,000
3
2,073,600,000
Bidang PK
2
173,000,000
25
1,500,000,000
30
2,000,000,000
35
2,500,000,000
40
2
107,550,000
4
150,000,000
4
160,000,000
5
175,000,000
5
200,000,000
Bidang PJT
Jumlah peserta diseminasi
1
63,000,000
100
170,000,000
100
190,000,000
150
225,000,000
150
250,000,000
Bidang PJT
Indeks Kepuasan
4
42,700,000
4
Sistem
2
79,560,000
2
Dokumen Kerjasama 3,000,000,000 Bidang PJT
Orang/Perusahaan
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
51,240,000
120,000,000
4
2
61,488,000
140,000,000
4
2
73,785,600
175,000,000
4
2
88,542,720 Bidang PJT
200,000,000
Bidang PJT
Page 40
TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019 NO 1
PROGRAM/KEGIATAN PRORITAS 2
OUTCOME/OUTPUT
INDIKATOR
3
4
SATUAN
TARGET 5
2015 ALOKASI 6
TARGET 7
2016 ALOKASI 8
TARGET 9
2017 ALOKASI 10
TARGET 11
2018 ALOKASI 12
TARGET 13
2019 ALOKASI 14
Unit 15
BALAI BESAR INDUSTRI HASIL PERKEBUNAN Kegiatan: Penelitian dan Pengembangan Teknologi IHP 11
Penyelenggaraan Tersedianya rencana kerja 1. Penyusunan rencana kerja perencanaan, pelaporan, dan anggaran dan anggaran monitoring dan evaluasi 2. Penyusunan dan Review RENSTRA
Dokumen
3. Penyusunan Roadmap 4. Penyusunan Proposal PNBP 12 Penyelenggaraan sistem Terlaksananya sistem Penyusunan laporan administrasi umum dan monitoring, evaluasi, dan monitoring dan evaluasi kepegawaian pelaporan triwulan dan tahunan 13 Penyelenggaraan urusan a. Terselenggaranya urusan Penyusunan laporan SAP dan keuangan dan keuangan dan investasi BMN inventarisasi BMN BMN
Dokumen Dokumen Dokumen
Dokumen
3
45,000,000
3
157,500,000
3
189,000,000
3
226,800,000
3
272,160,000
Bagian TU
1
50,000,000
1
60,000,000
1
72,000,000
1
86,400,000
1
100,000,000
Bagian TU
1
100,000,000 20,000,000
1 1
120,000,000 24,000,000
1 1
144,000,000 28,800,000
1 1
172,800,000 34,560,000
1 1
207,360,000 41,472,000
Bagian TU
1 6
110,000,000
6
132,000,000
6
158,400,000
6
190,080,000
6
228,096,000
Bagian TU
1
157,500,000
1
207,500,000
1
157,500,000
1
157,500,000
1
157,500,000
Bagian TU
1
157,500,000
1
207,500,000
1
157,500,000
1
157,500,000
1
157,500,000
Bagian TU
1
50,000,000
1
50,000,000
1
50,000,000
1
50,000,000
1
50,000,000
semua bidang/bag ian
Bagian TU
Dokumen
b. Tersedianya administrasi Terselenggaranya urusan umum dan kepegawaian umum perkantoran
Dokumen
c. Terbangunnya sistem Penyusunan SPIP pengendalian intern di unit kerja
Dokumen
Rencana Strategis Balai Besar Industri Hasil Perkebunan 2015-2019
Page 41