HUBUNGAN PENGETAHUAN,SIKAP DAN DUKUNGAN PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINDAKAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENGKOL. Niamarsha Mokodompit*, Adisti A Rumayar*, Sulaemana Engkeng*. * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi, oleh karenanya disarankan untuk menyusui bayi secara eksklusif selama 6 (enam) bulan dan tetap melanjutkan menyusui sampai usia anak 2 (dua) tahun.United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) menyampaikan temuan bahwa hanya 20% dari negaranegara yang diteliti mempraktekkan pemberian ASI ekslusif. Di Sulawesi Utara, Cakupan bayi yang mendapat ASI eksklusif samapai dengan umur 6 bulan hanya 34,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan,sikap dan dukungan petugas kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi umur 6-12 bulan. Penelitian ini adalah kuantitatif dan survey analitik dengan metode cross sectional study. Jumalah sampel penelitian dalam penelitian ini adalah sebanyak 162 ibu menyusui yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Bengkol Kecamatan Mapanget yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sesuai kriteria. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kusioner. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunaan chi- square. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden (67,3%) memiliki pengetahuan baik,72,8% dukungan petugas kesehatan, responden yang memiliki sikap baik55,6% responden dan hanya 32,1% yang memberikan ASI secara eksklusif. Hasil analisi data menunjukan ada hubungan bermakna antara pengetahuan dam pemberian ASI eksklusif (p=0,04),Hubungan antara dukungan petugas kesehatan dengan pemberian ASI eksklusif (p= 0,037),sedangkan Hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI eksklusif (p=0,018). Diharapkan bagi para ibu dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang ASI dengan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif ABSTRACT Breastfeeding has many benefits for babies, therefore, advised to breastfeed exclusively for 6 (six) months and continue breastfeeding until the age of 2 (two) years. United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) delivered the finding that only 20% of the countries studied practice exclusive breastfeeding. In North Sulawesi, Coverage of infants exclusively breastfed at 6 months of age samapai only 34.7%. This study aims to determine the relationship of knowledge, attitudes and support health workers with exclusive breastfeeding in infants aged 6-12 months. This research is a quantitative and analytic survey with cross sectional study. Total in sample this study was 162 nursing mothers who have infants aged 6-12 months in the sub-district Puskesmas Bengkol Mapanget taken using purposive sampling technique according to the criteria. Collecting data through interviews using a questionnaire. Statistical tests were used to analyze the relationship between variables uses chi-square. The results showed that most respondents (67.3%) had good knowledge, 72.8% support for health workers, people who have a good attitude 55.6% of respondents and only 32.1% were breastfed exclusively. The results of data analysis showed no significant relationship between knowledge dam exclusive breastfeeding (p = 0.04), The relationship between health workers to support exclusive breastfeeding (p = 0.037), while the relationship between the mother's attitude with exclusive breastfeeding (p = 0.018) , For mothers expected to apply the knowledge about breastfeeding by providing exclusive breastfeeding to their babies and need support from health workers, as well as the motivation of the family environment and the people around to nursing mothers in exclusive breastfeeding. Keywords : Relationship of Knowledge, Attitude and Health Officer
serta
PENDAHULUAN
kurangnya
ketersediaan
fasilitas
pelayanan kesehatan ibu dan anak. dan ada Angka menyusui di dunia masih sangat buruk, ketika mengevaluasi praktek pemberian ASI eksklusif
di
139
negara,United
Nations
International Children’s Emergency Fund
beberapa kepercayaan atau mitos yang sering kali beredar di masyarakat dan mitos-mitos ini yang kadang membuat gagal ASI. (Yuliana 2013).
(UNICEF) menyampaikan temuan bahwa hanya 20% dari negara-negara yang diteliti
ASI memiliki banyak manfaat, salah satunya
mempraktekkan pemberian ASI ekslusif pada
memberikan kekebalan tubuh bagi tubuh bayi
lebih dari 50% bayi yang ada. Selebihnya,
dari serangan penyakit infeksi. ASI tidak
80% dari negara-negara tersebut melakukan
hanya memberikan manfaat bagi bayi tetapi
pemberian jauh lebih rendah dari 50% .
juga bagi ibu. Saat ibu menyusui, maka ibu
Indonesia dengan persentase pemberian ASI
akan terhindar dari resiko pendarahan, anemia,
dipraktekkan pada 39% dari seluruh bayi
resiko
adalah salah satu dari negara yang tergolong
obesitaspun berkurang dan manfaat lainnya.
kelompok 80% tersebut. Angka ini bahkan
Jadi dengan banyaknya manfaat tersebut, tidak
semakin parah karena penghitungan terbaru
membuat ibu ragu lagi untuk memberikan ASI
menunjukkan bahwa persentase Indonesia
Eksklusif. Tingka laku kesehatan seseorang
adalah jauh lebih dari setengah angka di atas
atau masyarakat ditentukan oleh pemikiran
menjadi 15,3 persen dari seluruh bayi per
dan perasaan seseorang (Notoatmodjo,2011).
terkena
kangker
payudara
dan
tahun.(Direktorat Bina Gizi.2014) METODE PENELITIAN tatalaksana rumah sakit yang salah dengan
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif
memberikan susu formula pada bayi baru lahir
dan survey analitik dengan metode cross
sebelum ibunya mampu memproduksi ASI
sectional study.
sehingga menyebabkan bayi tidak terbiasa
Tempat pelaksanaan penelitian di
mengisap puting susu ibunya dan akhirnya
Wilayah Kerja Puskesmas Bengkol Kecamatan
tidak mau lagi mengkonsumsi ASI atau sering
Mapanget.
disebut dengan ‘bingung puting”. Rendahnya
Populasi penelitian ini adalah ibu
ibu menyusui di Indonesia di sebabkan oleh
menyusui yang mempunyai bayi umur 6
faktor internal dan eksternal. Faktor internal
sampai 12 bulan yang ada di Wilayah Kerja
meliputi kurangnya pengetahuan dan sikap
Puskesmas Bengkol Kecamatan Mapanget
ibu, dan faktor eksternal meliputi kurangnya
yang berjumlah 270 bayi.
dukungan
keluarga,
masyarakat,
petugas
kesehatan, maupun pemerintah, gencarnya promosi susu formula, faktor sosial budaya,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian ASI
Pengetahuan
Pemberian ASI Eksklusif
Tidak Eksklusif
Total
ρ .value
n
%
N
%
N
%
Baik
43
82,7%
66
60,0%
109
67,3%
Kurang
9
17,3%
44
40,0%
53
32,7%
Total
52
100%
110
100%
162
100,0%
Berdasarkan hasil penelitian
0,04
yang disajikan
memberikan ASI Eksklusif pada ibu menyusui
pada tabel 13, dari 109 responden yang
diwilayah kerja puskesmas Benkol. Dengan
memiliki
menggunakan uji statistik menggunakan uji
pengetahuan
baik,
ibu
yang
memberikan ASI Eksklusif ada 43 orang
chi-square
(82,7%) dan ibu yang tidak memberikan ASI
pemberian ASI menghasilkan nilai probablitas
Eksklusif
(signifikansi)
sebanyak
66
orang
(60,0%),
antara
sebesar
pengetahuan
0,04
pada
dengan
tingkat
Sedangkan dari 53 responden yang memiliki
kesalahan (α) 0,05. Nilai probabilitas lebih
pengetahuan kurang, Ibu yang memberikan
kecil dari tingkat kesalahan bahwa dapat
ASI Eksklusif sebanyak 9 orang (17,3%) dan
dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang
ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif 44
bermakna antara pengetahuan ibu menysui
orang
ini
dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu
menunjukan bahwa terdapat hubungan yang
menyusui pada wilayah kerja puskesmas
bermakna
Bengkol.
(40,0%).
Hasil
antara
penelitian
pengetahuan
dengan
Hubungan Antara Dukungan Petugas Kesehatan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Dukungan Petugas Kesehatan Didukung Tidak didukung Total
Pemberian ASI Eksklusif Tidak Eksklusif
Total
N
%
N
%
N
%
32
61,5
86
78,2
118
72,8%
20
38,5%
24
21,8
44
27,2%
52
100%
110
100%
162
100,0%
ρ .value 0,037
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
pada tabel 14, dari 118 responden dukungan
terdapat hubungan yang bermakna antara
petugas kesehatan, ibu yang memberikan ASI
dukungan petugas kesehatan dengan
Eksklusif sebanyak 32 orang (61,5%)
memberikan ASI Eksklusif pada ibu menyusui
sedangkan tidak ASI Eksklusif 86 orang
diwilayah kerja puskesmas Benkol. Dengan
(78,2%). Sedangkan dari 44 responden yang
menggunakan uji statistik menggunakan uji
tidak didukung petugas kesehatan, ibu yang
chi-square antara dukungan petugas
memberikan ASI Eksklusif 20 orang (38,5%)
kesehatan dengan pemberian ASI
dan tidak ASI Eksklusif 24 orang (21,8%).
menghasilkan nilai probablitas (signifikansi)
sebesar 0,037 pada tingkat kesalahan (α) 0,05.
dukungan petugas kesehatan terhadap ibu
Nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat
menysui dengan pemberian ASI Eksklusif
kesalahan bahwa dapat dinyatakan bahwa
pada ibu menyusui pada wilayah kerja
terdapat hubungan yang bermakna antara
puskesmas Bengkol.
Hubungan Sikap Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Sikap
ρ .value
Pemberian ASI Total Eksklusif
Tidak Eksklusif 0,018
N
%
N
%
N
%
Baik
18
11,1
59
36,4
77
47, 5%
Kurang Baik
34
20,9
51
31, 5
85
52, 5%
Total
52
32
110
67,9
162
100,0%
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan
menyusui pada wilayah kerja puskesmas
pada tabel 15, dari 77 responden sikap baik ibu
Bengkol.
menyusui, Eksklusif
ibu
yang
sebanyak
memberikan 18
orang
ASI
(11,1%)
sedangkan tidak ASI Eksklusif 59 orang
Kesimpulan 1. Terdapat
ASI Eksklusif dengan pemberian ASI
ibu kurang baik, ibu yang memberikan ASI
Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas
Eksklusif 34 orang (20,9%) dan tidak ASI
Bengkol.
Eksklusif 51 orang (31,5%). Hasil penelitian
2. Terdapat hubungan antara petugas kesehatan
yang bermakna antara sikap ibu dengan
antara
pengetahuan
menyusui terhadap ASI Eksklusif dengan pemberian ASI Eksklusif di
pemberian ASI menghasilkan nilai probablitas
Wilayah Kerja Puskesmas Bengko.
(signifikansi) sebesar 0,018 pada tingkat
kecil dari tingkat kesalahan bahwa dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu menysui dengan pemberian ASI Eksklusif pada ibu
menyusui
3. Terdapat hubungan antara sikap ibu
dengan
kesalahan (α) 0,05. Nilai probabilitas lebih
ibu
diWilayah Kerja Puskesmas Bengkol.
diwilayah kerja puskesmas Benkol. Dengan
chi-square
dengan
terhadap pemberian ASI Eksklusif
memberikan ASI Eksklusif pada ibu menyusui
menggunakan uji statistik menggunakan uji
antara
pengetahuan ibu menyusui tentang
(36,4%). Sedangkan dari 85 responden sikap
ini menunjukan bahwa terdapat hubungan
hubungan
Saran 1. Diharapkan
bagi
para
ibu
dapat
mengaplikasikan pengetahuan tentang ASI dengan memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya, Serta lebih
banyak mencari tau tentang manfaat dan kandungan gizi yang terdapat dalam ASI. 2. Perlunya dukungan keluarga,suami serta pemerintah yang bisa menyediakan tempat khusus para ibu menyusui sehingga ibu lebih leluasa menyusui bayinya ditempat umum. 3. Perlunya intervensi melalui pemberdayaan kepada petugas kesehatan dengan meningkatkan kinerja dan ketrampilan petugas dalam rangka peningkatan penggunaan ASI. 4. Perlunya membentuk pojok laktasi dipuskesmas.
DAFTAR PUSTAKA Direktorat Bina Gizi.2014 Cakupan ASI Eksklusif. Kementrian Kesehatan RI Notoatmodjo, S, 2011. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta. PT Rineka Cipta Yuliana,
N.2013.
Hubungan
antara
pengetahuan sikap dan kepercayaan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesma Bonto Cani
kabupaten
Bone.
Kesehatan Masyarakat
Jurnal