PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 4 – 12 BULAN YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF DAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) DI DESA LATAK KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN Oleh; Nurul Kodiyah , Wahyu Dewi Hapsari2) 1). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan 2). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan 1)
ABSTRAK Latar Belakang: Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Bayi usia 0-6 bulan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal hanya dengan mengandalkan asupan gizi dari Air Susu Ibu (ASI). Setelah usia 6 bulan, disamping ASI dapat pula diberikan makanan tambahan (MP-ASI, Makanan Pendamping ASI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberi asi eksklusif dan makanan pendamping asi (mp-asi) di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripstif komparatif dengan rancangan penelitian static Group comparison dengan responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Total sampel sebesar 20, untuk kelompok ASI Eksklusif sebesar 9 responden dan kelompok MP-ASI sebesar 11 responden. Hasil: Berdasarkan hasil analisa data diketahui responden dengan berat badan yang diberikan ASI Eksklusif dengan rata-rata berat badan usia 4 bulan sebesar 7,02 Kg dengan gizi baik sebesar 66,7% dan usia 12 bulan rata-rata berat badan bayi sebesar 11,88 Kg dengan gizi baik sebesar 66,7%. Untuk berat badan bayi yang diberikan MP-ASI dengan rata-rata berat badan usia 4 bulan sebesar 3,31 Kg dengan gizi baik 90,9% dan usia 12 bulan rata-rata berat badan bayi sebesar 6,88 Kg dengan gizi baik 100%. Hasil uji Independent T Test dengan nilai t hitung (3,690) > t tabel (2,101) dan nilai pv (0.002) > α 0.05. Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji Independent T Test disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang diberi asi eksklusif dan makanan pendamping asi (mp-asi) di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan. Kata kunci : Berat Badan Bayi, ASI Eksklusif, MP-ASI
37
96 %. Di Negara Zambia 2000 – 2003
PENDAHULUAN
sebesar 74 % – 79 %.
Berdasarkan data United Nations Children's
(UNICEF)
Fund
menyatakan
hanya
3%
ibu
(2012),
Berdasarkan data Riskesdas (2010),
yang
bahwa cakupan pemberian MP-ASI di
memberikan ASI eksklusif (Handayani,
Indonesia
2007). Secara global rata-rata pemberian
persentase tertinggi di Provinsi Gorontalo
ASI eksklusif pada bayi dibawah enam
(74,3%), Provinsi Kalimantan Tengah
bulan sebesar 32 % - 39 % pada tahun
(62,7%),
1995 – 2010. Tren di Negara berkembang
(60,6%), dan terendah di Provinsi Papua
bahwa tingkat pemberian ASI eksklusif
(22,6%).
menunjukkan
data
yang
mengalami
sebesar
Provinsi
Provinsi
Jawa
43,6%
dengan
Kepulauan
Tengah,
Riau
cakupan
peningkatan antara tahun 1990 – 2004,
pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan)
dari 34 % - 41 %.
berdasarkan data dari Susenas (2010)
Berdasarkan data UNICEF (2007),
sebesar 57,8 %. Persentase ini masih di
menyatakan bahwa di Afrika Barat dan
bawah target nasional sebesar 67 %.
Afrika Tengah meliputi Burkina Faso,
Menurut hasil Riskesdas (2010), cakupan
Kamerun,
Mali,
pemberian MP-ASI di Provinsi Jawa
Tanzania,
Tengah sebesar 43,2 %. Berdasarkan data
Zambia dan Zimbabwe dalam pemberian
dari profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah
ASI eksklusif meningkat dari 15 %
(2011), menunjukkan cakupan pemberian
menjadi 32 %. Sedangkan persentase
ASI eksklusif hanya sekitar 45,18%,
pemberian
Asia
meningkat
dibandingkan
meningkat antara tahun 1990 – 2004
(37,18%).
Cakupan
mengalami peningkatan dari 43 % - 47 %.
Kabupaten Klaten 77,55%. Sedangkan
Menurut data dari Center For Nutrition
yang terendah adalah Kabupaten Rembang
(2012), menyatakan bahwa pemberian
6,41%. Hanya 6 kabupaten/kota saja yang
MP-ASI di beberapa negara didunia
telah mencapai pemberian ASI eksklusif di
dengan rata-rata sebesar 40 % - 60 %. Di
atas 60% yaitu Kabupaten Purworejo,
Negara berkembang dalam pemberian MP-
Kabupaten Banyumas, Kabupaten Klaten,
ASI antara lain meliputi Ethiopia pada
Kabupaten Blora, Kabupaten Pati dan
tahun antara tahun 2004 – 2006 sebesar 40
Kabupaten Temanggung.
Nigeria,
Ghana, Senegal,
ASI
Madagaskar, Republik
eksklusif
di
tahun
tertinggi
2010 adalah
% - 60 %. Di Negara Madagascar pada
Berdasarkan data Profil Kesehatan
tahun antara 2000 – 2005 sebesar 94 % –
Provinsi Jawa tengah (2011), cakupan pemberian yang mendapatkan makanan 38
tambahan ASI (MP-ASI) sebanyak 55.831
pendekatan
(38,31%). Kabupaten yang cakupannya
Populasi dalam penelitian ini adalah semua
sudah mencapai 100% adalah Kabupaten
bayi usia 4 – 12 bulan di Latak Kecamatan
Wonosobo,
Boyolali,
Godong Kabupaten Grobogan sejumlah 20
Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang,
responden. Cara pengambilan sampel ini
Kabupaten
Kabupaten
adalah non probability sampling. Metode
Temanggung, Kota Salatiga dan Kota
analisa data penelitian ini adalah uji
Pekalongan. Cakupan terendah adalah
shapiro wilk dan tempat penelitian ini
Kabupaten Brebes 0,40%.
Desa
Kabupaten
Demak,
Tujuan umum penelitian ini adalah
yang
diberi
Makanan
Berdasarkan Umur ASI Eksklusif
METODOLOGI yang
MP-ASI
Umur
Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
penelitian
Godong
Tabel 1.1 Distribusi Orang Tua
Pendamping ASI (MP-ASI) di Desa Latak
Jenis
Kecamatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI dan
Latak
comparison.
Kabupaten Grobogan.
untuk mengetahui perbedaan berat badan
eksklusif
static Group
digunakan
f
%
f
%
< 20
2
22,2
2
18,2
21 – 35
7
77,8
9
81,8
Jumlah
9
100
11
100
dalam penelitian ini adalah deskripstif komparatif
dengan
jenis
rancangan
Tabel 1.2 Hasil Uji Normalitas Data Peningkatan Berat Badan Bayi yang Diberikan ASI Eksklusif dan MP-ASI Variabel
Kelompok
Nilai Sig.
4 Bulan
0,591
5 Bulan
0,812
6 Bulan
0,551
BB Bayi
7 Bulan
0,551
Dengan ASI
8 Bulan
0,586
Eksklusif
9 Bulan
0,586
10 Bulan
0,586
11 Bulan
0,276
12 Bulan
0,228 39
BB Bayi Dengan MPASI
Peningkatan Berat Badan Bayi dengan ASI Eksklusif
0,253
4 Bulan
0,277
5 Bulan
0,383
6 Bulan
0,854
7 Bulan
0,936
8 Bulan
0,936
9 Bulan
0,936
10 Bulan
0,902
11 Bulan
0,937
12 Bulan
0,599
Peningkatan Berat Badan Bayi dengan MP-ASI
0.788
Tabel 1.3 Hasil Uji Independent T Test Berat Badan Bayi Usia 4 - 12 Bulan di Desa Latak Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan Bulan Mei 2013 n = 20 Variabel
t hitung
df
Sig. (2-tailed)
Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 4 – 12 Bulan yang
3,690
18
0,002
diberikan ASI Eksklusif* Peningkatan Berat Badan Bayi Usia 4 – 12 Bulan yang diberikan MP-ASI
Berdasarkan
tabel
1.3
– 12 bulan yang diberikan ASI Eksklusif
menunjukkan bahwa hasil uji beda antara
dan MP-ASI.
Peningkatan berat badan bayi usia 4 – 12
Berdasarkan hasil penelitian rata-
bulan yang diberikan ASI Eksklusif dan
rata berat badan bayi yang diberi ASI
berat badan bayi usia 4 – 12 bulan yang
Eksklusif lebih besar dibanding dengan
diberikan
MP-ASI,
MP-ASI
menggunakan
uji
hal
ini
disebabkan
karena
Independent T Test menggunakan bantuan
sebagian besar bayi sudah diberi MP-ASI
perangkat lunak SPSS for MS Windows
sejak berusia 3 bulan, dengan alasan bayi
release
uji
yang menangis terus dan ibu mengartikan
t hitung
lapar, ASI yang tidak keluar, ibu takut
(3,690) > t tabel (2,101) dan nilai pv (0,002)
bahwa ASI nya tidak cukup dan adanya
< α 0.05 sehingga dapat disimpulkan
kebiasaan
terdapat perbedaan berat badan bayi usia 4
memberikan
19.0.
Diketahui
nilai
Independent T Test dengan nilai
Memberikan 40
dalam
keluarga
makanan MP-ASI
langsung kesukaan.
terlalu
dini
menyebabkan usus bayi belum mampu
sejumlah 10 responden (90,9). Responden
mencerna makanan dengan baik, sehingga
pada umur 12 bulan dengan gizi baik
seringkali bayi susah buang air besar,
sejumlah 11 responden (100%). Ada
akibatnya kesehatan bayi terganggu dan
perbedaan berat badan yang signifikan
pertumbuhannya juga akan terganggu.
antara bayi yang diberikan ASI Eksklusif
Pendapat
ini
sesuai
dan
dengan
MP-ASi
dilihat
dari
hasil
uji
penelitian Mahlia (2008) tentang Pengaruh
Independent t test, dengan nilai
Karaktristik Ibu dan Pola Asuh Makan
(3,690) > t tabel (2,101) dan nilai pv (0.002)
terhadap Pertumbuhan dan Perkembngan
> α 0.05; sehingga dapat disimpulkan
Bayi
terdapat
di
Kecamatan
Pangkalan
Susu
perbedaan
t hitung
peningkatan
berat
Kabupaten Langkat, mengatakan bahwa
badan bayi usia 4 – 12 bulan yang
waktu pertama kali pemberian MP-ASI
diberikan ASI Eksklusif dan MP-ASI.
memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan bayi terkait dengan kemampuan bayi
DAFTAR PUSTAKA
mencerna makanan.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, hal 276 Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak dalam Situasi Darurat bagi Petugas Lapangan, Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan. 2013. Prevalensi Gizi Buruk di Kabupaten Grobogan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011 Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan, Jakarta: Salemba Medika Kodrat, Laksono. 2010. Dahsyatnya ASI & Laktasi, Yogyakarta: Media Baca Kristiyanasari, Weni. 2009. ASI, Menyusui & SADARI, Yogyakarta: Nuha Medika Manalu, Ade. 2008. Pola Makan dan Penyapihan serta Hubungannya
KESIMPULAN Berat badan responden yang diberikan ASI Eksklusif rata-rata pada umur 4 bulan sebesar 7,02 kg dan rata-rata berat badan responden usia 12 bulan sebesar 11,88 kg dengan gizi lebih sejumlah 3 responden (33,3%) dan responden dengan gizi baik sejumlah 6 responden (66,7). Responden pada umur 12 bulan dengan gizi lebih sejumlah
3
responden
(33,3%)
dan
responden dengan gizi baik sejumlah 6 responden (66,7%). Berat badan responden yang diberikan MP-ASI rata-rata pada usia 4 bulan sebesar 3,31 kg dan rata-rata berat badan responden usia 12 bulan sebesar 6,88 kg. Responden pada umur 4 bulan dengan gizi lebih sejumlah 1 responden (9,1%) dan responden dengan gizi baik 41
dengan Status Gizi Batita Di Desa Palip Kecamatan Silima PunggaPungga Kabupaten Dairi. Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan Maria, Dina. 2007. Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita, Jakarta: Puspa Swara Maryunani. 2009. Asuhan pada Ibu dalam Masa Nifas (postpartum), Jakarta: Trans Info Media Narendra, et al. 2008. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Jakarta: Sagung Seto Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta, hal 72, 169 Nursalam. 2003. Konsep dan penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Perinasia. 2008. Manajemen Laktasi, Jakarta: Tim Penerbit Perinasia Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses, dan praktik ed.4 vol.1, Jakarta: EGC Prasetyono, Dwi Sunar. 2009. Buku pintar ASI eksklusif: pengenalan, praktik, dan kemanfaatan- kemanfaatannya, Yogyakarta: DIVA Press Puskesmas Godong I. Prevalensi Gizi Buruk Di Wilayah Kerja Puskesmas Godong I. Tidak Dipublikasikan Riwidikdo, Handoko. 2007. Statistik Kesehatan: Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia, hal 49, 55 Roesli, Utami. 2010. Mengenal ASI eksklusif, Jakarta: Trubus Agriwidya Saryono. 2009. Metodologi Penelitian Kesehatan: Penuntun Praktis Bagi Pemula. Yogjakarta: Mitra Cendekia Press, hal 30, 63, 79, 85
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan: Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu, hal 127, 162-163, 183184 Stevens, Paul et all. 2005. Pengantar Riset: Pendekatan Ilmah untuk Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC, hal 146 Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta, hal 47-54, 79 Supariasa, I Dewa Nyoman. 2007. Penilaian Status Gizi, Jakarta: EGC Sutomo & Anggraini. 2010. Makanan Sehat Pendamping ASI, Jakarta: Demedia Wasis. 2008. Pedoman Riset Praktis: untuk Profesi Perawat. Jakarta: EGC, hal 44-45 Widodo, Rahayu. 2009. Pemberian Makanan, Suplemen, & Obat pada Anak, Jakarta: EGC Wong, et al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik ed.6 volume1, Jakarta: EGC
42