HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PENGGUNAAN MINYAK JELANTAH DAN PENDAPATAN DENGAN TIDAKAN PENGGUNAN MINYAK JELANTAH PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA POIGAR III KECAMATAN POIGAR KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Astria P. Nasrun*, A. J. M. Rattu *, J. V. S Sinolungan** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Sebagian besar masyarakat khususnya ibu rumah tangga dan penjual makanan sangat tergantung dengan minyak goreng. Kurangnya pengetahuan membuat masyarakat sering kali menggunakan minyak goreng yang telah dipakai hingga berulang kali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan bahaya penggunaan minyak jelntah dan pendapatan dengan tindakan penggunaan minyak jelantah pada ibu rumah tangga di Desa Poigar III Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional study. Jumlah sampel sebanyak 185 responden yang didapat dari total populasi 343 Kepala Keluarga uji statistic yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variable yaitu uji uji chi-square p < 0,05 Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan bahaya penggunaan minyak jelantah dengan tindakan penggunaan minyak jelantah dan tidak terdapat hubungan antara pendapatan dengan tindakan penggunaan minyak jelantah di Desa Poigar III Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow. Pengetahuan responden tentang penggunaan minyak jelantah responden yang memiliki pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 105 responden (56,8%) dan yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 80 responden (43,2%). Terdapat hubungan antara pengetahuan bahaya penggunaan minyak jelantah dengan tindakan penggunaan minyak jelantah Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah ABSTRACT This makes most people, especially housewives and food vendors very depend on the cooking oil. Lack of knowledge makes people often use cooking oil that has been used up repeatedly. This study aims to determine the relationship between the knowledge of the danger of waste cooking oil usage and the income to the usage of cooking oil by the housewives in The Poigar III Village, District of Poigar, Bolaang Mongondow. The study was observational analytic method with cross-sectional study design. The total sample of 185 respondents were obtained from a total population 343 families the chi-square statistical test was used to analyze the relationship between variables with p < 0,05. The results of the study showed an association between knowledge of the dangers of using waste cooking oil to the action using waste cooking oil and there was no correlation between the income to the action of the cooking oil usage in Poigar III Village, District of Poigar, Bolaang Mongondow. Knowledge of respondents about the usage of waste cooking oil respondents who have a poor knowledge of as many as 105 respondents (56.8%) and who have a good knowledge of as many as 80 respondents (43.2%). There were relationship between knowledge dof the danger of using waste cooking oil to the action using waste cooking oil. Keywords: knowledge, income, used cooking oil
PENDAHULUAN
dapat memicu penyakit
Pada pengolahan pangan, minyak goreng
stroke, serta hipertensi (Amelia, dkk 2010).
mampu berfungsi sebagai penghantar panas,
Pengetahuan
jantung koroner,
merupakan komponen
pemberi cita rasa, perbaikan tekstur makanan,
predisposing
yang
dan penambah nilai gizi. Penggunaan minyak
peningkatan
pengetahuan
goreng untuk memasak sehari-hari sudah
menyebabkan terjadinya perubahan perilaku.
melekat di masyarakat karena makanan yang
Seperti penelitian yang dilakukan di Cianjur
digoreng memiliki rasa yang lebih lezat dan
diketahui bahwa sebagian kecil dari responden
gurih dibandingkan dengan makanan yang
(9,6%) pengetahuan baik, hampir setengahnya
direbus, dikukus, atau dipanggang. Hal ini
dari responden (38,3%) pengetahuan cukup,
membuat
masyarakat
sedangkan sebagian besar dari responden
khususnya ibu rumah tangga dan penjual
(52,1%) pengetahuan kurang (Nadirawati dan
makanan sangat tergantung dengan minyak
Mutmainah, 2010).
sebagian
besar
penting,
walaupun
tidak
selalu
goreng. Kurangnya pengetahuan membuat masyarakat sering kali menggunakan minyak
METODE PENELITAN
goreng yang telah dipakai hingga berulang kali.
Jenis dan Desain Penelitian
Kebiasaan menggunakan minyak goreng bekas
Penelitian ini merupakan penelitian survey
pada masyarakat disebabkan karena cukup
deskriptif
mahalnya minyak goreng di pasaran dan
pendekatan cross sectional study.
adanya pendapat sebagian masyarakat bahwa makanan yang dicampur dengan minyak jelantah lebih enak rasanya (Amelia dkk, 2010).
yang lebih dikenal dengan minyak jelantah mendapat
masyarakat. goreng
perhatian
Perilaku pada
khusus
penggunaan
masyarakat
dari
memiliki
memakainya berulang kali. Pemakaian minyak goreng yang berulang kali dapat menimbulkan dampak negatif untuk kesehatan karena dapat untuk
menimbulkan
dengan
Tempat penelitian dilaksanakan di Desa Poigar III Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang sedangkan
waktu
penelitian
dilakukan pada Juni-November 2014. Khusus pengambilan
data
dilaksanakan
pada
November 2014.
minyak
kecenderungan untuk dihabiskan dengan cara
berpotensi
analitik
Tempat dan Waktu Penelitian
Mongondow Minyak goreng sisa memasak atau
belum
observasional
penyakit
kanker dan penyempitan pembuluh darah yang
Populasi dan Sampel Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh
ibu
rumah tangga
yang
berjumlah 343 Kepala Keluarga (KK) di Desa Poigar Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow.
Jumlah
sampel
ditentukan menggunakan rumus slovin.
minimal
π=
Variabel bebas meliputi pengetahuan bahaya
π 1 + π (π)2
penggunaan minyak jelantah dan pendapatan.
Keterangan:
Variabel terikat adalah tindakan penggunaan
n = jumlah sampel
minyak jelantah. Hasil
N = jumlah populasi = 343
perhitungan
statistik
menunjukkan ada tidaknya hubungan antara
d = tingkat kesalahan (0,05) Dari hasil perhitungan menggunkan
variabel bebas dengan variabel terikat yaitu
rumus slovin tersebut maka diperoleh jumlah
dengan melihat p-value. Bila dari hasil
sampel sebesar 184,6 dibulatkan menjadi 185
perhitungan statistik
kepala keluarga.
maka
perhitungan
p-value < Ξ± (Ξ± = 0,05) statistik
disimpulkan
bermakna, ini berarti terdapat hubungan antara
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian
atau
alat
ukur
variabel
bebas
dengan
variabel
terikat.
pengumpulan data yang digunakan dalam
Sebaliknya bila hasil perhitungan statistik p-
penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji
value > 0,05 maka hasil perhitungan statistik
validitas dan realibilitasnya.
tidak bermakna atau tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yaitu data
primer dan sekunder.
Data primer meliputi kuesioner yang berisi
HASIL DAN PEMBAHASAN
identitas responden dan pertanyaan mengenai
Deskripsi Karakteristik Sampel
pengetahuan dan pendapatan dengan tindakan
Distribusi karakteristik responden termasuk
penggunaan
usia,
minyak jelantah, sedangkan d
pendidikan,
pekerjaan,
pendapatan,
Data sekunder meliputi data jumlah penduduk
pengetahuan dan tindakan penggunaan minyak
Kepala Keluarga (KK) Desa Poigar Kecamatan
jelantah. Jumlah responden paling banyak
Poigar Kabupaten Bolaang Mongondow.
terdapat pada kategori usia 36-45 tahun yaitu sebanyak 82 (44,3 %) responden dan jumlah
Analisis Data Analisis data menggunakan analisis univariat dan analisis
bivariate.
menggambarkan berdasarkan
Analisis
karakteristik
frekuensi
dan
univariat responden
distribusinya,
sedangkan analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi-Square yang menggunakan program computer dengan melakukan uji hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
responden yang paling sedikit terdapat pada kategori usia < 25 tahun yaitu sebanyak 23 (12,4%). Usia responden termuda yaitu 18 tahun dan yang tertua yaitu 60 tahun. Tingkat pendidikan paling banyak adalah lulusan SMA/sederajat yaitu sebanyak 84 (45,4%) responden. Pekerjaan didominasi oleh petani yaitu sebanyak 120 (69%).
Dari
segi
pendapatan,
jumlah
Hasil
analisis
antara
pengetahuan
responden yang memiliki tingkat pendapatan
bahaya penggunaan minyak jelantah dengan
β€ 1.500.000 yaitu sebanyak 103 (55,7%),
tindakan peggunaan minyak jelantah yaitu
sedangkan responden yang memiliki tingkat
responden yang memiliki pegetahuan kurang
pendapatan > 1.500.000 yaitu sebanyak 82
baik dengan tindakan penggunaa minyak
(43,3%).
jelantah tidak baik sebanyak 90 (48,6%)
Responden
dengan
pengetahuan
kurang baik yaitu sebanyak 105 (56,8%) dan
responden,
yang
tindakan baik sebanyak 15 (8,1%) responden.
memiliki
pengetahuan
baik
yaitu
sebanyak 80 (43,2%). Pengetahuan
sedangkan
responden
dengan
Responden yang mimiliki pengetahuan terendah
ibu
rumah
baik dengan tindakan penggunaan minyak
tangga adalah tentang bahaya kesehatan yang
jelantah
sering
sedangkan
menggunakan
minyak
jelantah.
tidak baik sebanyak 37 (20,0%) tindakan
penggunaan
minyak
Responden yang tindakan penggunaan minyak
jelantah baik sebanyak 43 (23,2%) responden.
jelantah tidak baik yaitu sebanyak 127 (68,6%)
Jumlah keseluruhan berpengetahuan kurag baik
dan responden dengan tindakan penggunaan
105
minyak jelantahnya baik yaitu sebanyak 58
berpengetahuan
(31,4%).
responden.
responden
sedangkan
yang
yang
baik yaitu sebanyak 80
Hasil
perhitungan
dengan
Tindakan responden terbanyak yaitu
menggunakan uji statisti Chi Square diperoleh
tidak menggunakan minyak goreng yang baru
hasil dengan signifikansi sebesar 0,000 (p <
setiap kali menggoreng jenis makanan yang
0,05), hasil perhitungan tersebut menunjukkan
berbeda, dan responden yang baik tindakan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan
mengunakan minyak goreng bekas walaupun
signifikan antara pengetahuan dengan tindakan
sudah
penggunaan minyak jelantah di Desa Poigar III
berubah
warna
menjadi
coklat
kehitaman.
Kecamatan Poigar Kabupaten Bolaang. Hasil
Hasil Analisis Statistik Hasil analisis statistik untuk mencari hubungan mengetahui
hubungan
independent
dengan
antara variabel
variabel dependent.
Variabel independent dalam penelitian ini adalah pengetahuan bahaya
penggunaan minyak jelantah dan pendapatan, sedangkan variabel dependent adalah tindakan penggunaan minyak jelantah.
analisis
antara
pendapatan
dengan tindakan penggunaan minyak jelantah didapatkan responden yang tingkat pendapatan β€ 1.500.000 dengan tindakan tidak baik yaitu sebanyak 74 (40,0%) responden, sedangkan responden
yang
tingkat
1.500.000
tindakan
pendapatan
penggunaan
β€
minyak
jelantah kurang baik yaitu sebanyak 29 (15,7%) responden. Kemudian yang memiliki pendapatan > 1.500.000 tindakan penggunaan
minyak jelantah tidak baik sebanyak 53
Hasil penelitian ini sejalan dengan
(28,6%), sedangkan responden dengan tingkat
penelitian yang dilakukan Krinandika (2003)
pendapatan > 1.500.000 dengan tindakan
tentang preferensi dan persepsi konsumen
penggunaan minyak jelantahnya baik yaitu
terhadap minyak goreng pada tingkat rumah
sebanayak 29 (15,7%) responden. Hasil uji
tangga disimpulkan bahwa minyak goreng
statistik Chi Square diperoleh p-value 0,186
umumnya digunakan satu hingga dua kali dan
(p < 0,05) yang berarti tidak ada hubungan
setelah itu dibuang., dimana penggunaan
antara
kurang dari dua kali pemakaian minyak goreng
pendapatana
dengan
tindakan
pada status miskin sebesar 83,3% dan tidak
penggunaan minyak jelantah. Penelitian ini sejalan dengan yang
miskin 16,7%. Hal ini disebabkan karena pada
pernah dilakukan oleh Nadirawati (2010) di
rumah tangga miskin lebih menghemat minyak
kecamatan bojong cianjur. Hasil penelitian
goreng, maka penggunaanya lebih sedikit,
menunjukkan bahwa dari 9 orang responden
sehingga
yangmemiliki pengetahuan baik,
digunakan lagi.
sebagian
minyak sisa
yang tidak dapat
Menurut
teori
Muchtadi
tidak
(2010), dari segi biaya memang diinginkan
menggunakan minyak jelantah. Sedangkan dari
minyak yang dipilih adalah minyak yang
36 orang responden yang memilki pengetahuan
harganya ekonomis, tetapi minyak yang lebih
cukup,
(50%)
murah perlu dicermati mutunya. Terutama
menggunakan minyak jelantah. Sementara dari
untuk menggoreng produk pangan tertentu,
49 responden yang memiliki pengetahuan
diperlukan spesifikasi minyak goreng yang
kurang sebagian besar dari responden (55.6%)
tertentu pula.
besar
dari
responden
setengah
dari
(55.6%)
responden
menggunakan minyak jelantah. Hasil analisa dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan penggunaan minyak jelantah dengan nilai (p value : 0.027 < Ξ± : 0.05%).
Peneliti
pengetahuan
berpendapat
seseorang
akan
tingkat
berpengaruh
terhadap tindakan ibu dalam penggunaan minyak
jelantah.
Berdasarkan
teori
Notoadmojo (2003), pengetahuan merupakan hasil dari βtahuβ dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui paca indra manusia (Kholid, 2012).
KESIMPULAN Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: 1. Responden
yang
tindakan
penggunaan
minyak jelantah tidak baik yaitu sebanyak 127
(68,6%),
dan
responden
dengan
tindakan penggunaan minyak jelantahnya baik yaitu sebanyak 58 (31,4%). 2. Pengetahuan responden tentang penggunaan minyak jelantah responden yang memiliki pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 105
(56,8%),
pengetahuan
baik
dan
yang
yaitu
memiliki
sebanyak
80
(43,2%).
Terdapat
hubungan
antara
Kholid, A. 2014. Promosi Kesehatan dengan
pengetahuan dengan tindakan penggunaan
Pendekatan Teori Perilaku, Media dan
minyak jelantah
Aplikasinya. Jakarta. PT Raja Gravindo
3. Pendapatan responden tentang penggunaan
Persada
minyak jelantah jumlah responden yang
Krinandika A, 2003. Preferensi dan Persepsi
memiliki tingkat pendapatan β€ 1.500.000
Konsumen Terhadap Minyak Goreng
yaitu sebanyak 103 (55,7%), sedangkan
pada Tingkat Rumah Tangga.Skripsi.
responden
tingkat
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/h
pendapatan > 1.500.000 yaitu sebanyak 82
andle/123456789/15015/A03akr_abst
(43,3%).Tidak terdapat hubungan antara
ract.pdf.
pendapatan dengan tindakan penggunaan
November 2014.
yang
memiliki
(Online)
diakses
2
minyak jelantah. Nadirawati, Mutmainah.N.2010. Pengetahuan SARAN
ibu rumah tangga tentang kolesterol dan
a. Diharapkan ibu rumah tangga agar lebih
penggunaan minyak jelantah (waste
banyak membaca/mendengarkan informasi
cooking oil)di desa neglasari kecamatan
dari
bojong picung cianjur. (online) Jurnal
berbagai
media
untuk
dapat
memperoleh informasi mengenai bahaya
Keperawatan
jika sering menggunakan minyak jelantah.
Soedirman Journal
b. Diharapkan agar ibu rumah tangga lebih banyak menghadiri penyuluhan kesehatan. c. Diharapkan agar ibu rumah tangga dapat
smengurangi tindakan penggunaan minyak jelantah. DAFTAR PUSTAKA Amelia. F,Retna N, dkk 2010. Perilaku penggunaan
minyak
pengaruhnya
terhadap
goreng
serta
keikutsertaan
programpengumpulan minyak jelantah dikota bogor.Jurnal Ilm dan kons Vol 3, No 2. (online) http://jurnal.ipb.ac.id/inde x.php/jikk/article/download/5199/3591. Diakses 28 mei 2014
Soedirman
(The
of Nursing), V
olume 5, No.2, Juli 2010. Diakses 26 Mei 2014.