52 LAPORAN UTAMA Menyalakan Semangat Emansipasi
40 KOMUNITAS Bugar dengan Yoga
70 KILAS BALIK Kinerja Si Jantung Blok Madura
Energizing Asia
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Semangat Edisi Tahun II | Volume 04 - April 2015
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
KARTINI Edisi Tahun II | Volume 04 - April 2015
Segera download edisi terbaru Energia Pertamina EP di http://www.pertamina-ep.com
Pengantar Redaksi
Semangat
Dia wafat pada usia yang relatif sangat
belia, 25 tahun, lebih seabad lalu.
Namanya
tetap wangi hingga sekarang. Seantero Indonesia memperingati kelahirannya dengan berbagai
acara. Sekolah-sekolah acapkali menggelar pawai dan upacara. Anak-anak perempuan berdandan
pakaian daerah. Lagu tentangnya kembali diputar, “Putri sejati, Putri Indonesia harum namanya…“
Kartini memang pantas dikenang. Dalam
rentang waktu hidupnya yang pendek, perempuan kelahiran Jepara pada 21 April 1879 ini berani
bersuara. Surat-surat yang dikirimkan kepada sahabatnya, sebagian di antaranya, berisi keluhan ihwal
budaya Jawa yang dipandang sebagai
penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin kaum hawa memiliki kebebasan belajar menuntut
ilmu. Itu bukan untuk menyaingi laki-laki,
melainkan bekal untuk perannya sebagai seorang ibu.
Setelah Kartini wafat, salah satu sahabat
penanya, Mr JH Abendanon, mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan
R.A Kartini kepada teman-temannya di Eropa pada 1911. Abendanon saat itu menjabat sebagai
Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht, yang artinya “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Kini, apa yang dimimpikan Kartini sudah
menjadi kenyataan. Perempuan bisa bersekolah sampai jenjang mana pun
dan bisa berkarier
apa saja. Lebih membanggakan lagi, apa yang
KARTINI diperolehnya
itu digunakan untuk melengkapi
kodratnya sebagai ibu. Berbeda dengan di Barat
yang kerap menyederhanakan emansipasi sebagai langkah berkarier setinggi-tingginya. Bahkan mereka yang di Barat itu menomor duakan ke-
luarga. Di sini perempuan Indonesia menjalaninya tanpa harus mengorbankan yang lain. Mudah menjumpai
pemandangan seperti
di cover majalah ini. “Seorang ibu bersepeda berangkat kerja dengan mengendong anaknya di pangkuan.” Begitulah semangat perempuan
Indonesia, seperti ditulis Kartini satu abad lebih yang lalu.
“Kami di sini memohon diusahakan penga-
jaran dan pendidikan anak-anak perempuan,
bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak
perempuan
itu
menjadi
saingan
laki-laki dalam hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum perempuan, agar perempuan lebih cakap melakukan kewajibannya yang diserahkan alam
(sunatullah) sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama,” begitulah salah satu surat yang ditulis Kartini.
Tak hanya Kartini, semangat emansipasi
juga ditiupkan Dewi Sartika di Jawa Barat, Ibu Maria Walanda Maramis di Minahasa. Jika kami menampilkan
“Kiprah
Srikandi-srikandi
di Laporan Utama kali ini,
EP”
semata-mata ingin
menunjukkan bahwa semangat itu masih ada dan akan terus meyala. Selamat Membaca!
Energia PEP April | 2015
1
Surat Pembaca
Tolak Kontraktor Asing di Blok Mahakam Indonesia adalah bangsa besar yang kedaulatan, harga diri dan kehormatannya di antara bangsa-bangsa harus dijaga dan terus dipertahankan. Dengan menyatakan produksi migas Blok Mahakam dapat turun jika dikelola Pertamina, berarti kita telah meragukan kemampuan bangsa sendiri!. Para oknum pejabat dan oknum begal pemburu rente yang meragukan dan meremehkan kemampuan perusahaan bangsa sendiri pada dasarnya telah menghina bangsa Indonesia, sehingga dapat dianggap sebagai pengkhianat!. Pertamina telah menunjukkan kemampuan anak-anak bangsa Indonesia meningkatkan produksi migas di Blok ONWJ dan WMO minimal 2 kali lipat dibanding saat penyerahan pengelolaan diberikan pertama kali oleh pemerintah. Direksi Pertamina pun telah berulang kali menyatakan kesanggupan mengeleola Blok Mahakam 100% tanpa keikutsertaan kontraktor asing. Dengan demikian sudah sepantasnya pemerintah berada di belakang Pertamina guna mendukung terwujudnya tekad dan target yang bermartabat tersebut. Menteri ESDM Sudirman Said dan Presiden Joko Widodo harus
Berantas Illegal Drilling Kegiatan pencurian minyak, baik melalui illegal tapping atau illegal drilling seakan menjadi cerita yang tidak berkesudahan. Jika sebelumnya melalui illegal tapping, kini cerita itu kembali mengemuka, khususnya di wilayah Asset 4 Cepu Field melalui kegiatan illegal drilling. Kegiatan “haram” itu dilakukan di sumur-sumur tua yang dimiliki PT Pertamina EP. Pengelolaan sumur tua sebenarnya sudah diatur melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 01 tahun 2008 tentang Pedoman Pengusahaan Pertambangan Minyak Bumi Pada Sumur Tua. Dalam
2
Energia PEP April | 2015
Marwan Batubara Direktur Eksekutif IRESS menunjukkan sikap yang tegas serta komitmen yang tinggi guna mendukung Pertamina untuk mengelola 100% saham Blok Mahakam. Setiap upaya dari para antek asing dan begal di seputar Istana, termasuk para penumpang gelap dan para penyalip di tikungan, harus diwaspadai dan tidak diberi tempat dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang sama berlaku bagi Partamina, bahwa oknum-oknum yang pro pemburu rente, pro asing dan tidak memliki komitmen kebangsaan dan kemandirian, perlu segera diganti. Jika pemerintah konsisten dengan kepentingan strategis negara dan menyadari betapa mendesaknya perbaikan ketahanan energi nasional yang saat ini bermasalah, maka tanpa desakan rakyat pun justru pemerintahlah seharusnya yang berinisatif menugaskan Pertamina mengelola 100% Blok Mahakam. Dengan demikian, sangat tidak pantas jika masih ada pejabat negara yang mempertanyakan kemampuan Pertamina dan mengajukan berbagai syarat kepada Pertamina jika ingin mengelola Blok Mahakam. IRESS menyadari bahwa kemampuan Pertamina sebagai korporasi
pasti berada di bawah Total dan Inpex. Namun sebagai bangsa yang mandiri dan bermartabat, tidak sepantasnya kita bersikap inferior dan sejak dini menyatakan memerlukan bantuan Total dan Inpex untuk mengelola Mahakam. Karena itu, untuk sebuah tugas mulia yang menyangkut prestise nasional, sudah seharusnya pemerintah dan seluruh bangsa Indonesia mengerahkan segenap daya dan upaya untuk mencapai target pengelolaan Blok Mahakam tersebut. Presiden Joko Widodo telah mengusung dan bertekad menjalankan visi-misi Trisakti dan 9 agenda prioritas Nawacita. Para petitor “Petisi Blok Mahakam untuk Rakyat” meminta agar semangat dan tekad tersebut tidak hanya dijadikan slogan kosong tanpa bukti, tetapi harus diwujudkan dengan tindakan nyata. Presiden Jokowi harus menyerahkan 100% saham Mahakam kepada Pertamina tanpa keikutsertaan asing sebagaimana dibisikkan oleh para oknum penumpang gelap, oknum begal seputar Istana dan pemburu rente!.
Alam Depok ketentuan tersebut, Koperasi Unit Desa (KUD) atau BUMD diberikan kesempatan untuk mengelola sumur-sumur tua, dengan mengajukan permohonan kepada KKKS dengan tembusan kepada Menteri ESDM cq Dirjen Migas dan SKK Migas. Namun, dalam banyak hal, beleid tersebut dijadikan dalih untuk melakukan kegiatan pengelolaan sumursumur minyak secara ilegal. Tidak saja melanggar Permen ESDM nomor 1 tahun 2008, melainkan juga bertentangan dengan UU Nomor 22 tahun 2001, tentang Migas. Bahkan, kegiatan ilegal tersebut kini disokong oleh investor
pendanaan yang besar. Investor dari luar negeri, kabarnya ikut ambil bagian juga. Kegiatan illegal drilling tersebut tidak bisa dibiarkan. Kuncinya adalah harus dilakukan penindakan tegas dan penegakan hukum tanpa pandang bulu kepada siapa saja yang terlibat dalam kegiatan haram itu.
Pojok Manajemen
Pemimpin Redaksi: D. Yodi Priyatna (VP Legal Relations) Redaktur Pelaksana: Muhammad Baron Pandjie Galih Anoraga Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu, Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Poleng, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong.
Cover image: Mengayuh Foto Oleh: Yulianus Ladung Digital Imaging: Abieth
Alamat Redaksi PT Pertamina EP Menara Standard Chartered, Lantai 21-29 Jl. Prof. Dr. Stario No 164 Jakarta, Selatan
UNDANGAN MENULIS: Redaksi menerima kiriman artikel dan foto seputar kegiatan dunia migas dan hal yang berkaitan, maksimal 6.000 karakter. Kirim ke:
[email protected]
Layout & Grafis:
[email protected]
LENSA ASSET: Kirimkan foto hasil karya Anda seputar kegiatan Anda. Kirim ke:
[email protected]
Energia PEP April | 2015
3
DAFTAR ISI LAPORAN UTAMA 10 | Menyalakan Semangat Emansipasi
Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis akan selalu menjadi inspirasi abadi bagi para perempuan Indonesia. Hari Kartini pun layak menjadi momentum untuk introspeksi bagi perempuan masa kini.
FOTO PILIHAN 06 | Mengais Rezeki
MUSIK ENERGI NEGERI 34 | Jejak Pemuja Piringan Hitam
4
HISTORIA 20 | Uap yang tak Kunjung Padam
KOMUNITAS 40 | Bugar dengan Yoga
Energia PEP April | 2015
DESTINASI 26 | P esona Pagi di Persemayaman Dewa
LINGKUNGAN 44 | R usa Jawa dan Rusa Sambar: Menangkar agar Tidak Punah
LAPORAN UTAMA 16 | M ereka yang Meniupkan Semangat
PELUANG 70 | KERTAS DAUR ULANG Tak Sekadar Uang
Sikap tak mudah menyerah sesungguhnya bekal yang sangat berharga untuk menuju kemandirian ekonomi. Lebih dari itu, tak sekadar memberikan manfaat ekonomi, kegiatan daur ulang juga sangat berarti untuk lingkungan. Daur ulang (reuse) menjadi jurus kampanye global untuk melindungi bumi, selain reduce dan recycle.
KILAS BALIK 50 | F IELD POLENG-BANGKALAN Kinerja Si Jantung Blok Madura
56 | FIELD TANJUNG Berkeringat untuk Setiap Tetes Minyak
LAPORAN KHUSUS 62 | Di Wonocolo, Bukan Hanya Perempuan yang Bisa Beranak
66 | AWAS Tertipu Sumur Tua
RANA 74 | Di Bawah Patung Pemuda Membangun
GADGET 78 | S martphone Mulus dengan “Tameng Gorilla”
Mengenal lebih dalam tentang yoga
acroYoga
43
Beberapa waktu belakangan ini yoga sudah bisa dikatakan sebagai lifestyle masyarakat perkotaan. Kini gerakan yoga yang dinamis kedatangan sebuah varian yang lebih dinamis dan menantang, yang dikenal dengan Acroyoga.
Energia PEP April | 2015
5
Foto Pilihan
MENGAIS REZEKI
Karya: TATAN Cibinong Griya Asri A3/13 Bogor
6
Setiap kali gunungan sampah di TPA Bantargebang diratakan alat berat, puluhan pemulung sampah pun segera menyerbu, dengan gesit memilah dan memilih sampah yang bisa diambil untuk dijual. Aktivitas di tempat pembuangan sampah merupakan sasaran hunting foto yang menarik. Dengan kamera NIKON D300S, F/4, SS 1/125 sec., ISO-800, lensa 14 mm.
Energia PEP April | 2015
Rubrik ini merupakan kerjasana dengan PortalIndonesiaNews., terbuka bagi pembaca yang punya foto menarik. Silakan dikirim ke
[email protected]
DI SEBUAH TITIAN
Karya: RAKHA FATHARANA Mahasiswa FIKOM UNISBA BANDUNG
Berburu foto pada pagi hari di jembatan gantung mampu menjanjikan momen yang menarik. Saya sudah lama mengamati aktivitas di jembatan gantung ini. Sambil berjongkok di pingggir sungai, terlihat sepeda motor melintas. Kamera Canon EOS-1Ds Mark III, F/4, SS 1/640 sec, ISO-200, Lensa 70-200 mm
Energia PEP April | 2015
7
Foto Pilihan
SITU LEMBANG
Karya: RAKHA FATHARANA Mahasiswa FIKOM UNISBA BANDUNG
8
Tempat ini merupakan lokasi latihan gunung hutan Kopassus. Sering juga dipakai para mahasiswa pencinta alam. Saya berkesempatan ke Situ Lembang saat mengikuti ayah yang sedang melatih para pencita alam. Cuaca di sini sering berubah-ubah, dari cerah langsung dingin berkabut. Pas dapat momen cerah, sehingga bisa mengabadikan keindahan situ ini. Data teknis,Kamera NIKON D 90, F/16, SS 1/100 sec. ISO-200, Lensa 14 mm
Energia PEP April | 2015
KEPADAMU
Karya: RAKHA FATHARANA Mahasiswa FIKOM UNISBA BANDUNG
Saat praktik fotografi bertema religious. Saya berkunjung ke sebuah pesantren. Seorang santri yang usai mengumandangkan azan sedang berdoa, momen yang cukup menarik. Kamera NIKON D-90, F/16, ss 1/640 sec. ISO-200, Lensa 18 mm
Karya: RAKHA FATHARANA Mahasiswa FIKOM UNISBA BANDUNG
Berkunjung ke kelenteng saat Imlek menjadi pilihan hunting foto yang menarik. Lilin-lilin besar yang berwarna merah, asap dupa, ornamen kelenteng, serta suasana khusuk berdoa dengan asap-asap dupa yang memutih sungguh menarik. Data teknis NIKON D-90, F/2.8, SS 1/1600 sec. ISO-400, Lensa 14 mm
BERDOA
Energia PEP April | 2015
9
Laporan Utama
Kartini, Dewi Sartika, dan Maria Walanda Maramis akan selalu menjadi inspirasi abadi bagi para perempuan Indonesia. Hari Kartini pun layak menjadi momentum untuk introspeksi bagi perempuan masa kini. 10
Energia PEP April | 2015
Pada 1996, Yatti Surtiati sedang bertugas di Jastek (Jasa Teknologi). Saat itu eksplorasi sedang melaksanakan survei seismik di Kalijati Kepandean, Indramayu. Bagian Jastek diminta menjadi quality control (QC). Kejadian itu sudah berlangsung delapan belas tahun lalu. Namun, bagi Yatti peristiwa tersebut masih membekas di ingatannya. “Saya dikepung penduduk yang beringas, sambil mengacung-acungkan parang,” ujar Yatti Surtiati. Yatti diminta atasannya menjadi PIC (personel in charge) untuk pekerjaan QC tersebut. Dia diharuskan berada di lapangan setiap hari kerja. Pulang ke Jakarta hanya diizinkan pada Sabtu dan Minggu. Padahal, saat itu perempuan kelahiran Bandung 26 Juli 1963 ini baru mempunyai dua anak balita, berumur 3 tahun dan 1 tahun. “Saya stand by di Lapangan sampai 6 bulan, “ ujar Yatti. Peristiwa itu terjadi saat Yatti akan melakukan QC perekaman data seismik. Pada saat itu crew rekaman tidak boleh masuk ke area. Sebagian besar penduduk mengacungacungkan parangnya, membuat crew ketakutan, termasuk Yatty yang kebetulan sedang berada di situ. Yatty ditemani bagian humas. Mereka berinisiatif menemui kepala desa dan melakukan negosiasi terhadap permintaan penduduk di area tersebut. Situasi itu benarbenar tak terprediksikan, tak pernah ada di textbook manapun yang dipelajarinya selama kuliah di ITB, baik saat menempuh S-1 di Jurusan Geofisika Meteorologi maupun S-2 di Jurusan Geologi Dari situasi tersebut dia belajar leadership dan komunikasi. Menurut dia, leadership dan komunikasi sangat penting untuk pekerja di lapangan dan mitigasi risiko, harus benar benar diperhatikan, sehingga kejadian tersebut tidak terulang lagi. “Alhamdulillah survei seismik di
Kalijati bisa diselesaikan dengan sukses dan dengan kualitas data yang cukup bagus,” ujar Yatti penuh semangat. Mendapat pengalaman yang membahayakan nyawa tersebut tak membuat Yatti kapok. Dia terus meneruskan berkarier di Pertamina. Kini, setelah hampir seperempat abad, dia menjabat sebagai Senior Manager APT-1 Pertamina EP. Tak banyak perempuan yang menduduki posisi seperti dirinya. Untuk posisi eksekutif, manajer ke atas yang terdiri dari 333 orang, hanya ada 28 atau 3,84% perempuan. Secara keseluruhan sebetulnya pekerja perempuan dari tahun ke tahun terus meningkat. Kini jumlahnya sudah mencapai 10,54%.
Secara keseluruhan sebetulnya pekerja perempuan dari tahun ke tahun terus meningkat. Kini jumlahnya sudah mencapai 10,54%.
Jika dibandingkan perusahaan lain, komposisi eksekutif perempuan di Pertamina EP jauh tertinggal. Di perusahaan migas lainnya, misalnya, Chevron, angkanya mencapai 12%. Di luar industri migas, jumlah eksekutif perempuan jauh lebih besar lagi HR Manager Pertamina EP Hiasinta Kyky menegaskan, penunjukan pekerja untuk duduk dalam jabatan manajemen sudah melalui proses baku. Kriteria, mekanisme dan sistem penunjukan pejabat sudah dibangun. Di dalamnya sama sekali tidak ada kriteria gender.
Energia PEP April | 2015
11
Laporan Utama
“Kesempatan yang diberikan sudah sama. Tidak ada pembatasan untuk perempuan,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Kyky tersebut. Komposisi jomplang hanya karena faktor sumber daya manusianya terbatas. “Jumlah karyawati yang ada memang sedikit,” ujar Lindy F Rotinsulu. Minimnya sumber daya manusia perempuan karena dunia migas cenderung terkondisikan sebagai dunia laki sehingga sedikit perempuan yang tertarik. Mulai ditakutitakuti bahwa dunia migas membutuhkan kerja fisik yang keras yang tidak mungkin dikerjakan perempuan, hingga anggapan pamali melakukan pengeboran. “Padahal dunia migas terdiri dari beberapa bagian, yang sebagian besarnya dapat dimasuki kaum perempuan dan menjadi tempat mereka berkarya,” ujar Lindy. Lindy termasuk generasi pertama perempuan di Pertamina. Ia masuk pada 1989. Kini ia menjabat sebagai Exploration Advisory Group – PT Pertamina EP. “Dari seratus enam puluh (BPST- EP1), perempuanya hanya tujuh orang, “ ujarnya. Hal senada disampaikan Yatty Surtiati. Saat kuliah di ITB jurusan Geofisika Meteorologi, mahasiswinya satu angkatan hanya 5 orang dari 25 orang. Begitupun jurusan lain, seperti Jurusan Geologi, Geodesi, Tambang, Perminyakan, dan lain-lain. Persentase mahasiswi hanya di bawah 30%. Pada tahun 1990, saat penerimaan program BPST 2 di Cepu, perempuannya hanya 8%, dan setengahnya, sekitar 4 orang. Yang bertahan dan tetap berada di eksplorasi hanya dirinya. Hiasinta Kyky menegaskan, gender tak pernah jadi isu dalam pembinaan karyawan. Menurut dia, sepanjang 24 tahun berkarier di Pertamina, tidak ada kebijakan khusus yang diberikan kepada kaum perempuan, kecuali cuti haid dan cuti melahirkan, karena memang kodratnya sebagai perempuan. “Tidak ada privilege khusus bagi perempuan, khususnya dalam hal pengembangan karier, “Kiki menegaskan.
12
Energia PEP April | 2015
“Padahal dunia migas terdiri dari beberapa bagian, yang sebagian besarnya dapat dimasuki kaum perempuan dan menjadi tempat mereka berkarya,” Lindy F Rotinsulu
Semua Pekerja mendapat perlakuan sama. Apalagi untuk menjawab tantangan bisnis saat ini. Hal yang diutamakan bukan jenis kelamin, melainkan kompetensi. Dalam setiap bentuk dan program pengembangan dan pembinaan karier pekerja memiliki kriteria yang jelas dan semua didasarkan pada knowledge, skill (hard competencies) dan attitude (soft competencies). “Siapa pun dia, sepanjang memiliki kompetensi, pasti dia yang terpilih,“ ujarnya. Semua jalur karier, sampai level direktur utama pun terbuka untuk perempuan, seperti yang dicapai Karen Agustiawan yang memimpin Pertamina selama dua dekade. Dalam masa kepemimpinannya, posisi Direktur SDM dijabat perempuan. Sementara di Pertamina EP, Lukitaningsih menjabat sebagai direktur keuangan, sejak 23 Februari 2012 hingga sekarang, “Itu merupakan bukti bahwa terbuka lebar pintu dan kesempatan bagi kita para perempuan di Pertamina untuk mencapai puncak perusahaan,”tutur Kiky menegaskan Kesempatan itulah yang dicita-citakan Raden Ajeng Kartini dan tokoh-tokoh emansipasi lain yang pemikirannya melintasi zaman. “Saya merasa bersyukur sekali dengan perjuangan Ibu kartini, Ibu Dewi Sartika, dan Ibu Maria Walanda Maramis. Saya bisa mendapatkan pendidikan tinggi dan bekerja di Pertamina EP,” Yatti menambahkan Ia terpukau sosok Dewi Sartika yang lahir di Cicalengka dan setelah pindah ke Bandung mendirikan “Sakola Kautamaan Istri”. Artinya
dalam mempersiapkan mereka sebagai tiang tindakan yang dilakukan Dewi Sartika adalah rumah tangga tempat masa depan anakanggapan sekolah membuat perempuan lebih anak bergantung. “Dalam konteks seperti itu utama atau lebih penting. Sejak umur 10 tahun, orangtua saya mendorong saya sekolah setinggi Dewi Sartika mengajarkan baca tulis. Selain mungkin dan menjadi pekerja yang profesional itu, dia juga mengajarkan beberapa patah kata ketika saya mulai di Pertamina,” ujarnya. bahasa Belanda ke anak-anak lain yang berada Sementara, Hiasinta Kyky mengagumi di lingkungan rumahnya. Kartini yang disebutnya akan selalu menjadi Begitu juga dengan Kartini. Yatti tergugah inspirasi abadi bagi para perempuan dan issue dengan kata-kata Kartini yang dituliskan up to date untuk terus dibahas sepanjang kepada sahabatnya, dibukukan dalam “Habis tahun. Kartini berhasil mengangkat derajat Gelap Terbitlah Terang,” meski sampai sekarang perempuan. Bukan saja lahir untuk menjadi Yatti tak pernah tuntas membacanya. “Teruslah ibu yang mengurus rumah tangga, melainkan bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah juga memiliki hak yang sama untuk mengambil selama engkau dapat bermimpi. Bila tak ada bagian dalam pembangunan bangsa, dengan bermimpi apakah jadinya hidup, kehidupan tetap menjunjung harkat, antara lain melalui yang sebenarnya kejam,“ pendidikan tinggi. Dengan mimpi itulah, dia punya visi Kartini layak dikenang dengan terus dalam bekerja. Visi tersebut kini menjadi menyalakan semangatnya, bukan sekadar tujuan pribadinya hingga dapat memberikan berdandan lebih cantik dengan mengenakan yang terbaik bagi perusahaan. Karena berani kebaya. Selain momen introspeksi, bermimpi, banyak perempuan Hari Kartini juga bisa menIndonesia yang bisa menapaki jadi refleksi untuk kembali tangga teratas dalam kariernya meneguhkan cita-cita seorang hampir di semua bidang, termasuk Kartini, bukan sekadar menuntut di industri migas yang kerap “Itu merupakan emansipasi, persamaan hak diangap sebagai dunia laki-laki. Tokoh-tokoh di masa lalu bukti bahwa terbuka antara laki-laki dan perempuan, melainkan juga pengembangan memang banyak menginspirasi lebar pintu dan nurani diri untuk terus berkarya, perempuan sekarang. Lindy kesempatan bagi bekerja lebih cerdas, keras, ikhlas, F Rotinsulu mengakui sangat kita para perempuan tuntas dan berkualitas. “Ruang dan terilhami perjuangan Maria di Pertamina untuk kesempatan sudah dibuka lebar Walanda Maramis, pejuang untuk kita. Kendali kesempatan emansipasi dari Minahasa -daerah mencapai puncak saat ini ada di kita, para perempuan asal Lindy. Maramis bercitaperusahaan,” Pertamina EP, untuk meraihnya,“ cita agar anak-anak perempuan ujar Kyky. Minahasa dapat meneruskan sekoPara perempuan bisa dan harus terus lah, memberi pengetahuan kepada mereka agar berdedikasi dan memberi warna untuk terhindar dari kemerosotan moral, menghindari perjuangan perusahaan menuju world class kawin muda, dan menyadarkan mereka tentang energy company. Seperti juga Hiasinta Kyky, kini hak pilih perempuan. siapa pun bisa meneriakkan, “Saya bangga jadi Hasilnya, perempuan Minahasa di perempuan Indonesia.” tahun 1921 sudah dapat memberi suara dalam pemilihan umum. Maria Maramis juga mendirikan sekolah-sekolah remaja putri untuk mencerdaskan kaum perempuan
Energia PEP April | 2015
13
Laporan Utama
KOMPOSISI PEKERJA PEREMPUAN
Ironis, semangat untuk lepas dari belenggu malah dipakai untuk pembelengguan dalam bentuk lain. Kaum perempuan bebas memakai pakaian tradisional kapan pun mereka ingin, tanpa dijadikan keharusan atau takut ditertawakan.
LINDY F ROTINSULU Exploration Advisory Group – Pertamina EP
KOMPOSISI PEREMPUAN EKSEKUTIF PERTAMINA EP
14
Energia PEP April | 2015
KOMPOSISI PEKERJA PEREMPUAN PERTAMINA EP
“Memperingati semangat Kartini pada tanggal 21 April adalah bagus. Kita harus menghargai perjuangan panjang dari tokohtokoh yang memperjuangkan hak perempuan atas pendidikan, seperti Maria WalandaMaramis, RA Kartini, Dewi Sartika, dan lainlain, sehingga banyak kemajuan yang dirasakan kaum perempuan Indonesia sekarang. Tapi ketika hanya diidentikkan dengan memakai pakaian nasional tradisional di hari Kartini rasanya itu berlawanan dengan tema “lepas dari belenggu”. Sah-sah saja kalau pada tanggal 21 April kaum perempuan “diminta” memakai baju tradisional untuk menunjukkan semangat Kartininya. Tapi tolong jangan merendahkan mereka yang mau mengenakan pakaian tradisional tersebut sehari-hari dengan meledek dianggap mau kondangan, tidak pantas, dll. Kok jadinya terbelenggu oleh penilaian masyarakat yang tidak jelas apa dasarnya. Ironis, semangat untuk lepas dari belenggu malah dipakai untuk pembelengguan dalam bentuk lain. Kaum perempuan bebas memakai pakaian tradisional kapan pun mereka ingin, tanpa dijadikan keharusan atau takut ditertawakan.”
Namun semangat Kartini tetap harus dipupuk supaya lebih banyak lagi kaum perempuan yang bisa sekolah dan menduduki posisi-posisi strategis di semua lapangan pekerjaan
YATTI SURTIATI
Senior Manager APT-1 Sumatera Pertamina EP “Semangat Kartini masih relevan saat ini karena Kartini menginginkan kaum wanita bisa mempunyai pemikiran yang maju. Untuk mendapatkan pemikiran yang maju, salah satunya, pendidikan yang cukup tinggi untuk mengubah paradigma berpikir. Seperti yang kita lihat saat ini, kaum perempuan sebagian besar sudah mendapatkan pendidikan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan pada saat penerimaan siswa baru di sekolah/perguruan tinggi, laki laki dan perempuan diperlakukan
sama dan tidak dibedakan sedikit pun hak dan kewajibannya. Namun semangat Kartini tetap harus dipupuk supaya lebih banyak lagi kaum perempuan yang bisa sekolah dan menduduki posisi-posisi strategis di semua lapangan pekerjaan. Secara statistik, sampai saat ini kaum perempuan masih minoritas, terutama pekerjaan pekerjaan yang identik dengan laki laki. “
Bagi saya hari Kartini menjadi momentum untuk kita para perempuan untuk introspeksi.
HIASHINTA KYKY HR Manager Pertamina EP “Bagi saya hari Kartini menjadi momentum untuk kita para perempuan untuk introspeksi. Para perempuan harus men-challenge diri sendiri, apakah saya udah menjalankan peranperan saya sebaik mungkin, apakah saya sudah berikan layanan yang terbaik untuk suami saya, apakah saya sudah tanamkan nilai-nilai baik kepada anak-anak saya, apakah saya sudah memanfaatkan kesempatan yang sudah saya peroleh dengan melakukan yang terbaik di posisi saya? Apakah saya sudah memberi warna dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan
pekerjaan di mana saya bekerja, apakah saya sudah dan berani mengubah kegelapan yang terjadi di kantor menjadi terang seperti yang dicita-citakan Kartini, dengan cara menjaga perilaku saya dalam kehidupan sehari-hari? Apakah saya sudah membayar pajak, zakat, dan kewajiban lainnya sebagai warga negara dan warga masyarakat? Apakah saya juga sudah menjaga cara bertutur kata, sikap saya, cara berpakaian saya, cara saya mengatur ruang kerja, supaya memberi aura positif bagi sekitar kita?
Energia PEP April | 2015
15
Laporan Utama
Mereka yang Meniupkan
Semangat
Setiap tanggal 21 April, secara khusus Hari Kartini dirayakan di Indonesia. Tujuannya tidak lain untuk memperingati jasa Raden Ajeng Kartini, tokoh penting yang memperjuangkan emansipasi perempuan Indonesia. Dalam sejarah Bangsa Indonesia, selain Kartini ada sederet tokoh perempuan yang berjasa dan mendapat gelar Pahlawan Nasional. Berikut profil singkat beberapa tokoh perempuan Indonesia yang digelari pahlawan karena jasanya.
Siti Walidah
Istri Pendiri Muhamadiyah, KH Ahmad Dahlan
Dewi Sartika
Tokoh Pendidikan Kaum Perempuan Raden Dewi Sartika, tokoh perintis pendidikan kaum perempuan yang lahir di Bandung, 4 Desember1884. Dewi Sartika berasal dari keluarga priyayi Sunda, yakni Raden Somanagara dan Raden Ayu Rajapermas. Ketika menjadi patih di Bandung, Somanagara pernah menentang Pemerintah Hindia-Belanda. Akibatnya, Rajapermas dibuang ke Ternate. Dewi Sartika dititipkan pada pamannya, Patih Arya Cicalengka. Oleh ayah dan ibunya, ia dibekali pendidikan yang baik. Dewi menempuh pendidikan di sekolah Belanda. Oleh paman Patih Arya, Dewi diberikan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda. Sedangkan wawasan kebudayaan Barat didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda. Sejak 1902 Dewi Sartika sudah merintis pendidikan bagi kaum perempuan. Di sebuah ruangan kecil, di belakang rumah ibunya di Bandung, Dewi Sartika mengajar anggota keluarganya yang perempuan. Merenda, memasak, jahit-menjahit, membaca, menulis dan sebagainya, menjadi materi pelajaran saat itu. Usai berkonsultasi dengan Bupati R.A. Martenagara, pada 16 Januari 1904,
16
Energia PEP April | 2015
Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang, yakni Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20 orang, menggunakan ruangan pendopo Kabupaten Bandung. Pada September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun. Momen itu pula sekolahnya berganti nama menjadi “Sakola Raden Déwi”. Atas jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang jasa oleh pemerintah HindiaBelanda. Dewi Sartika meninggal 11 September 1947 di Tasikmalaya dan dimakamkan dengan suatu upacara pemakaman sederhana di pemakaman Cigagadon, Desa Rahayu, Kecamatan Cineam. Tiga tahun kemudian dimakamkan kembali di kompleks Pemakaman Bupati Bandung, Jalan Karang Anyar, Kabupaten Bandung. Tokoh perintis pendidikan untuk kaum perempuan ini diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia tahun 1966.
Nyai Ahmad Dahlan lahir dengan nama Siti Walidah, di Kauman, Yogyakarta, pada tahun 1872. Ia adalah putri dari Kyai Haji Muhammad Fadli, seorang ulama dan anggota Kesultanan Yogyakarta. Siti bersekolah di rumah, diajarkan berbagai aspek tentang Islam, termasuk bahasa Arab dan Quran. Ia membaca Al Quran dalam naskah Jawi. Ia semakin mendapat pengetahuan agama secara mendalam setelah menikah dengan KH. Ahmad Dahlan. Ia aktif dalam kegiatan Muhammadiyah serta melakukan dakwah ke daerah-daerah. Pada 1918 Muhammadiyah mendirikan bagian perempuan yang disebut Aisyiah. Beliau ditunjuk sebagai pemimpinnya lalu dijadikan penasihat dan pelindungnya. Beliau menjadi terkenal karena kepintarannya dalam ilmu agama tersebut. Pada awal revolusi, Siti giat membantu perjuangan walaupun usianya sudah uzur. Kamu perempuan dianjurkan mendirikan dapur umum untuk membantu tentara yang sedang berperang di garis depan. Pemuda-pemuda diajarkan supaya tetap tabah dalam menghadapi situasi seperti ini. Ia wafat di Yogyakarta pada tanggal 31 Mei 1946. Atas dasar Surat Keputusan Presiden RI no. 042/TK.Tahun 1971, tanggal 22 September 1971, ia ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.
Siti Hartina Soeharto Istri Presiden Soeharto Hj. RA Fatimah Siti Hartinah tidak lain ialah istri Presiden kedua Indonesia, Jenderal Purnawirawan Soeharto. Fatimah Siti Hartinah atau lebih dikenal Tien Soeharto lahir di Desa Jaten, Surakarta, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 1923. Tien merupakan anak kedua dari 10 bersaudara pasangan KPH Soemoharjomo dan Raden Ayu Hatmanti Hatmohoedojo. Sejak kecil Tien harus berpindahpindah tempat tinggal mengikuti orangtuanya yang ditugaskan ke berbagai daerah. Hingga pada usia 24 tahun datanglah utusan keluarga Prawirowihardjo yang tidak lain ialah orang tua angkat mantan Presiden Soeharto ke rumah Tien dengan
maksud untuk melamarnya. Ternyata Tien langsung menerima lamaran. Keduanya menikah pada tanggal 26 Desember 1947 secara sederhana karena memang kondisi saat itu sedang tegang setelah kependudukan penjajah. Ibu Tien kemudian setia mengikuti sang suami sebagai seorang perwira militer. Pada 1967, melalui Sidang Istimewa MPRS, Soeharto secara aklamasi diangkat menjadi Presiden menggantikan presiden Soekarno. Ibu Tien pun resmi menjadi istri presiden. Salah satu kontribusi terbesar yang pernah diberikan oleh Bu Tien dan akan selalu diingat ialah gagasannya untuk membangun Taman Mini Indonesia Indah
(TMII). Walaupun sempat terjadi penolakan terhadap pembangunan taman ini, TMII di kemudian hari akan menjadi ikon bagi bangsa Indonesia. Setelah kurang lebih selama 47 tahun mendampingi suaminya Soeharto, tepat pada hari Minggu, 28 April 1996, di RS Gatot Subroto, Jakarta, Siti Hartinah menghembuskan nafas terakhirnya karena serangan jantung. Jenazahnya dimakamkan di Astana Giri Bangun, Jawa Tengah, pada tanggal 29 April 1996.
Nyi Ageng Serang Di antara banyak perempuan Indonesia yang digelari pahlawan nasional, nama Nyi Ageng Serang memang tidak banyak dikenal. Sebenarnya perempuan bernama asli Raden Ajeng Kustiyah Wulaningsih Retno Edi ini merupakan pejuang nasional yang menentang penjajah. Ia lahir di Serang, Purwodadi, Jawa Tengah, pada 1752. Nyi Ageng tidak lain anak Pangeran Natapraja yang memimpin salah satu wilayah terpencil dari kerajaan Mataram, tepatnya di Serang yang sekarang wilayah
perbatasan Grobogan-Sragen. Ia juga salah satu keturunan Sunan Kalijaga dan masih bertalian darah dengan Soewardi Soerjaningrat atau yang dikenal Ki Hajar Dewantara. Dengan keahlian beladiri, ia sering perang bersama ayahnya. Termasuk terlibat aktif membantu Pangeran Diponegoro melawan penjajah. Ketika ayahnya wafat, Nyi Ageng Serang diangkat menggantikan ayahnya. Ia berjuang sampai wafat dan meninggalkan Serang sebagai daerah merdeka.
Pada tahun 1828, Nyi Ageng Serang menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 76 tahun dan dimakamkan di Kalibawang, Kulon Progo. Atas jasa-jasanya itulah, Nyi Ageng Serang dikukuhkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No.084/TK/1974. Warga Kulon Progo mengabadikan monumennya di tengah Kota Wates, berupa patung yang sedang menunggangi kuda dengan gagah berani membawa tombak.
Fatmawati Soekarno Istri Presiden Pertama RI Tokoh yang satu ini dikenal dan dikenang seluruh penduduk Indonesia sebagai penjahit Bendera Merah Putih. Bendera hasil karya perempuan bernama asli Fatimah inilah yang dikibarkan pada hari proklamasi 17 Agustus 1945. Fatmawati adalah perempuan pribumi yang lahir di Bengkulu pada 5 Februari 1923. Ia lahir dari pasangan Hassan Din dan Siti Chadijah yang merupakan keturunan Pati Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura,
Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ayahnya juga tokoh Muhammadiyah di Bengkulu. Fatmawati menikah dengan Ir Soekarno yang tidak lain Presiden I Republik Indonesia pada 1 Juni 1943 pada usia 20 tahun. Ia setia mendampingi Presiden Soekarno dalam masa persiapan Kemerdekaan. Salah satunya, menjahit Bendera pusaka berukuran 276 x 200 cm. Fatmawati Soekarno juga setia mendampingi Bung Karno dan mendapat banyak simpati karena sikapnya yang
ramah dan mudah bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat. Ibu negara ini meninggal pada 14 Mei 1980 di Kuala Lumpur, Malaysia, dalam perjalanan pulang umroh dari Mekkah. Ia meninggal karena serangan jantung. Ia dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta. Pemerintah, melalui SK Presiden No. 118/ TK/2000 pada 4 November 2000, memberi gelar Pahlawan Nasional kepada Fatmawati.
Energia PEP April | 2015
17
Laporan Utama
Cut Nyak Dhien
Pejuang Asal Tanah Rencong
Cut Nyak Dhien atau dengan ejaan lama Tjoet Nja' Dhien lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848. Nama tokoh ini semakin dikenal setelah diangkat ke dalam sebuah film. Perempuan baja dan pejuang yang heroik asal Aceh ini dikenal berani melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Suatu waktu, setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi. Sementara suaminya, Ibrahim Lamnga, bertempur melawan Belanda. Ibrahim Lamnga tewas di Gle Tarum pada 29 Juni 1878 yang menyebabkan Cut Nyak Dhien sangat marah dan bersumpah hendak menghancurkan Belanda.
Cut Nyak Dhien kemudian menikah lagi dengan Teuku Umar yang juga tokoh pejuang Aceh. Dari pernikahannya ini, mereka dikaruniai anak yang diberi nama Cut Gambang. Namun, Teuku Umar akhirnya gugur saat menyerang Meulaboh pada 11 Februari 1899, sehingga Cut Nyak Dhien berjuang sendirian di pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya. Kemudian ia ditangkap dan dibawa Belanda ke Banda Aceh. Di sana ia dirawat dan penyakitnya mulai sembuh. Namun, keberadaannya menambah semangat perlawanan rakyat Aceh. Ia juga masih berhubungan dengan pejuang Aceh yang
belum tertangkap. Akibatnya, Cut Nyak Dhien dibuang ke Sumedang. Di sinilah ia meninggal pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang, karena usianya yang sudah tua. Makam Cut Nyak Dhien baru ditemukan pada 1959 berdasarkan permintaan Gubernur Aceh saat itu, Ali Hasan. Cut Nyak Dhien diakui oleh Presiden Soekarno sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui SK Presiden RI Nomor 106 Tahun 1964 pada tanggal 2 Mei1964
Raden Adjeng Kartini Tokoh Emansipasi Perempuan
Inilah sosok yang menjadi simbol kebangkitan perempuan-perempuan Indonesia. Raden Adjeng Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Ia berasal dari keluarga bangsawan dan merupakan anak kelima dari 11 bersaudara. Sejak awal ia dikenal sebagai sosok perempuan yang sangat antusias terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kartini sangat gemar membaca dan menulis, tapi orangtuanya hanya mengizinkan belajar sampai Sekolah Dasar. Karena tekadnya yang kuat, Kartini memilih belajar menulis dan membaca bersama teman sesama perempuan, termasuk belajar bahasa Belanda. Untuk memperkaya pengetahuan dan ketrampilan, Kartini muda selalu ingin membaca surat-surat kabar, buku-buku, dan majalah Eropa. Itulah yang menjadi inspirasinya untuk memajukan perempuan-perempuan Indonesia dari segala keterbelakangan. Karena bisa berbahasa
18
Energia PEP April | 2015
Belanda, Kartini sering membangun komunikasi dengan orang Belanda. Salah satunya Abendanon. Kartini sempat mendapat beasiswa untuk belajar di Belanda. Sayangnya, kesempatan itu terlewatkan karena harus menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Mereka menikah pada 12 November 1903. Suaminya ini adalah duda yang sudah pernah menikah tiga kali. Lewat perjuangan panjang Kartini berhasil mendirikan sekolah pada 1912 di Semarang. Pendirian sekolah perempuan tersebut berlanjut di Surabaya, Jogjakarta, Malang, Madiun, Cirebon. Kartini meninggal selang beberapa hari setelah melahirkan anak pertama bernama R.M Soesalit pada 13 September 1904. Saat itu usia Kartini masih relatif muda, 25 tahun. Karena terinspirasi perjuangannya itu, setiap 21 April selalu dikenang sebagai Hari Kartini.
Maria Josephine Catherine Maramis lahir di Kema, Sulawesi Utara, pada 1 Desember 1872. Perempuan yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis ini dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia karena usahanya memperjuangkan hak perempuan di Indonesia pada permulaan abad ke-20. Untuk menghormatinya, setiap 1 Desember masyarakat Minahasa memperingati Hari Ibu Maria Walanda Maramis. Ia dianggap sebagai pendobrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan. Maramis menikah dengan Joseph Frederick Caselung Walanda, seorang guru bahasa pada tahun 1890. Setelah pernikahannya dengan Walanda, ia lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis. Pada tahun 1919, sebuah badan perwakilan dibentuk di Minahasa dengan nama Minahasa Raad. Semula anggota-anggotanya ditentukan, tapi pemilihan oleh rakyat
Cut Nyak Meutia
Pejuang Aceh
Cut Nyak Meutia ikut mengangkat senjata melawan Belanda bersama suaminya, Teuku Chik Di Tuong. Pada Maret 1905, sang suami ditangkap dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe. Ia kemudian menikah dengan sahabat suaminya, Pang Nangroe. Kemudian mereka bergabung dengan pasukan yang dipimpin Teuku Muda Gantoe. Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausée di Paya Cicem, Cut Meutia dan para perempuan melarikan diri ke dalam hutan. Pang Nangroe terus melakukan perlawanan hingga akhirnya tewas pada tanggal 26 September 1910. Cut Meutia kemudian melanjutkan perjuangan melawan penjajahan Belanda. Ia
menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melewati hutan belantara. Namun pada 24 Oktober 1910, ia bersama pasukannya bentrok dengan Marechausée di Alue Kurieng. Dalam pertempuran itu ia pun gugur. Ia wafat di Alue Kurieng, Aceh, 24 Oktober 1910 dan dinobatkan menjadi Pahlawan Kemerdekaan Nasional pada 2 Mei 1964 berdasarkan Keppres No. 106 Tahun 1964. Cut Meutia adalah salah satu Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh selain Cut Nyak Dhien. Ia lahir di Keureutoe, Pirak, Aceh Utara, tahun 1870.
Maria Walanda Maramis direncanakan untuk memilih wakil-wakil rakyat selanjutnya. Hanya laki-laki yang bisa menjadi anggota pada waktu itu. Maramis berusaha supaya perempuan juga memilih wakil-wakil yang akan duduk di dalam badan perwakilan tersebut. Usahanya berhasil pada tahun 1921. Pada saat itu keputusan datang dari Batavia yang memperbolehkan perempuan memberi suara dalam pemilihan anggota-anggota Minahasa Raad. Setelah pindah ke Manado, Maramis mulai menulis opini di surat kabar setempat yang bernama Tjahaja Siang. Dalam artikelartikelnya, ia menunjukkan pentingnya peranan ibu dalam keluarga, dimana adalah kewajiban ibu untuk mengasuh dan menjaga kesehatan anggota-anggota keluarganya. Ibu juga yang memberi pendidikan awal kepada anak-anaknya. Maramis bersama teman-temannya mendirikan Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT) pada tanggal 8 Juli1917. Tujuan organisasi ini ialah
mendidik kaum perempuan yang tamat sekolah dasar dalam hal-hal rumah tangga, seperti memasak, menjahit, merawat bayi, pekerjaan tangan, dan sebagainya. Melalui kepemimpinan Maramis, organisasi PIKAT mulai berkembang, dengan dimulainya cabang-cabang di Minahasa, seperti di Maumbi, Tondano, dan Motoling. Cabang-cabang di Jawa juga terbentuk oleh ibu-ibu, seperti di Batavia, Bogor, Bandung, Cimahi, Magelang, dan Surabaya. Pada tanggal 2 Juni 1918, PIKAT membuka sekolah Manado. Maramis terus aktif dalam PIKAT hingga ia wafat pada tanggal 22 April 1924. Untuk menghargai peranannya dalam pengembangan keadaan perempuan di Indonesia, Maria Walanda Maramis mendapat gelar Pahlawan Pergerakan Nasional dari pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Mei 1969.
Martha Christina Tiahahu Pejuang Asal Maluku
Martha Christina Tiahahu adalah Pahlawan Nasional perempuan pertama yang gugur di medan perang melawan Belanda demi mempertahankan tanah Maluku yang kaya akan hasil bumi. Ia lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari 1800, dan dibesarkan seorang diri oleh ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu, kawan baik dari Thomas Mattulessi atau Kapitan Pattimura. Sejak kecil ia sudah aktif membentuk kubu-kubuan, hingga pada akhirnya pada usia ketujuh belas sudah terlibat dalam pertempuran melawan Belanda di desa Ouw, Ullath, Pulau Saparua. Ia memimpin pasukan perang perempuan dan mengobarkan semangat juang pada pasukan agar terus ikut mendampingi pasukan lakilaki merebut Maluku. Modalnya hanya semangat dan bambu runcing serta ikat kepala melingkar di kepala. Dalam perjuangan pembebasan ayahnya, ia ditangkap dan dipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi yang ada di Pulau Jawa. Dalam perjalanan menuju tanah Jawa, dengan kapal Eversten, Martha Christina melakukan aksi mogok makan dan mogok pengobatan. Akhirnya Martha Christina meninggal dalam perjalanan pada 2 Januari 1818. Jasadnya kemudian dibuang di laut Banda dan namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1969. Berkat pengorbanannya tersebut, pemerintah Maluku membuat monumen untuk mengenang jasa Martha Christina.
Energia PEP April | 2015
19
Historia
20
Energia PEP April | 2015
UAP YANG TAK KUNJUNG PADAM Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus Rst
Seorang lelaki tua memasuki sebidang tanah berukuran 4x4 meter. Pagar besi setinggi 1,5 meter mengitari bidang tersebut. Di tangan lelaki tua itu ada sebatang bambu sepanjang satu meter, beberapa kantong, dan botol plastik yang diikat menjadi satu. Di tengah bidang tadi sebuah pipa besi berdiameter 9 senti menjulur 15 senti di atas tanah. Kepulan uap disertai suara bising keluar dari pipa.
Lelaki itu kemudian meletakkan kantong dan botol plastik di atas pipa. Tekanan uap dari pipa membawa sekumpulan plastik membumbung hingga 20 meter. Plastik lain kembali diletakkan, terbang dan jatuh tepat di sisi pagar besi. Pertunjukan dilanjutkan dengan ujung bambu, diletakkan di bibir pipa. Bunyinya seperti kereta batubara, nyaring. Barangkali, Energia PEP April | 2015
21
Historia
Sumur KMJ-3 ini juga menegaskan bahwa panas bumi merupakan sumber energi yang berumur panjang dan berkelanjutan
karena bunyi mirip kereta itu, dinamakanlah sumur kereta. Atraksi itulah yang Anda saksikan jika berkunjung ke Kawah Kamojang, Jawa Barat. Tempat tersebut merupakan salah satu sumur panas bumi pertama di Indonesia. Sumur dengan kedalaman 66 meter tersebut menjadi jejak pengembangan panas bumi di Indonesia. Dulu kegiatan eksplorasi dilakukan pemerintah kolonial Belanda. Sumur itu teregister dengan nama KMJ-3 Sumur KMJ-3 ini juga menegaskan bahwa panas bumi merupakan sumber energi yang berumur panjang dan berkelanjutan. Bagaimana tidak, sejak dieksplorasi pada 1926, kini masih
22
Energia PEP April | 2015
mengeluarkan uap alam kering dengan suhu 140 celcius dan tekanan 2,5 atmosfer (atm). Setiap berkunjung ke pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) milik Pertamina Geothermal, KMJ-3 yang berada di Kawah Kamojang dan di bawah pengelolaan BKSDA, Jawa Barat, ini menjadi cerita awal atau embrio berkembangnya PLTP Kamojang maupun PLTP lainnya di Indonesia. Pengembangan panas bumi di daerah yang berlokasi di ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut ini bermula dari usulan JB Van Dijk pada tahun 1918. Pada saat bersamaan, pada tahun tersebut kegiatan pengusahaan panas bumi di Larnderello, Italia,
mulai dijalankan. Di Italia uap panas bumi sudah dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik. Sementara di Kamojang, Jawa Barat, hal itu masih sebatas usulan. Delapan tahun berselang, kegiatan eksplorasi panas bumi di Kamojang mulai dijalankan. Periode 1926-1928 merupakan periode awal, menandai kegiatan pengusahaan panas bumi di Indonesia. Selama 2 tahun terdapat lima pengeboran eksplorasi. Empat di antaranya gagal. Sementara satu lagi berhasil mengeluarkan uap, yakni KMJ-3, yang kini menjadi salah satu destinasi wisata di Jawa Barat itu. Sejak 1928, kegiatan pengusahaan panas bumi di Indonesia terhenti dan baru mulai dilanjutkan kembali pada 1964. Sejak 1964 hingga 1981, penyelidikan sumber daya panas bumi dilakukan secara aktif dan bersama-sama oleh Direktorat Vulkanologi, Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK PLN dan ITB) dengan
memanfaatkan bantuan luar negeri. Pada tahun 1972 pengeboran dilakukan pada enam buah sumur di pegunungan Dieng, dengan kedalaman 613 meter. Hasilnya nihil, tidak ada satu pun sumur yang berhasil mengeluarkan uap. Pada tahun yang sama, di Kamojang kembali dilakukan pengeboran secara komprehensif terkait geokimia dan pemetaan geologi. Pengeboran yang sama juga dilakukan di Cisolok, Jawa Barat, dan Kawah Ijen, Jawa Timur. Pada 1974 Pertamina bersama PLN aktif dalam pengembangan panas bumi di Kamojang hingga 1977. Pada periode ini, Selandia Baru ikut membantu pengembangan panas bumi di Tanah Air dengan mengucurkan dana NZD 24 juta (dolar Newzealand). PLTP Kamojang diresmikan pada 1 Februari 1983 dengan kapasitas 30 MW. Pengembangan panas bumi di Kamojang, yang dikembangkan PLN dan Pertamina,
Energia PEP April | 2015
23
Historia menjadi tonggak pengusahaan panas bumi oleh anak negeri, dengan mengebor sebuah sumur dengan kedalaman 600 meter. Di luar Pulau Jawa, pengembangan panas bumi dikembangkan di Lahendong, Sulawesi Utara, dan di Lempung Kerinci. Kunjungan tim survei ke Lahendong dilakukan pada 1971, oleh tim dari Direktorat Geologi Bandung, PLN, dan pakar panas bumi Selandia Baru. Survei lanjutan juga dilakukan oleh tim Canadian International Development Agency (CIDA) pada 1977/1978. Periode pengembangan panas bumi di Indonesia selanjutnya dilakukan pada dekade 1980-an, melalui Keppress Nomor 22 Tahun 1981, untuk menggantikan Keppres Nomor 16 Tahun 1974. Dalam ketentuan Keppress 22 tahun 1981 tersebut, Pertamina ditunjuk melakukan survei eksplorasi dan eskploitasi panas bumi di seluruh Indonesia. Atas dasar itu, sejak 1982 kegiatan di Lahendong diteruskan oleh Pertamina dengan melakukan survei geologi, geokimia, dan geofisika. Pada 1982 Pertamina menandatangani kontrak pengusahaan panas bumi, dengan
24
Energia PEP April | 2015
Unocal Geothermal of Indonesia (UGI) untuk sumur panas bumi di Gunung Cisalak, Jawa Barat. Selanjutnya, pada tahun 1994 PLTP Gunung Cisalak unit I dan II beroperasi. Februari 1983, sumur panas bumi di Kamojang berhasil dikembangkan secara baik, dengan pengoperasian PLTP Unit-I (1×30 MW). Unit II PLTP Kamojang mulai beroperasi pada 1987. Kemudian pengembangan panas bumi di Gunung Darajat, Jawa Barat, dilakukan Pertamina dengan Amoseas of Indonesia Inc dan PLN (JOC-ESC). PLTP Gunung Darajat unit I beroperasi pada 1994. Pada tahun 1991 Pemerintah sekali lagi mengeluarkan kebijakan pengusahaan panas bumi melalui Keppres Nomor 45/1991, sebagai penyempurnaan Keppres Nomor 22/1981. Dalam Keppres Nomor 45/1991, Pertamina mendapat keleluasaan bersama kontraktor untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi. Pertamina juga diberi keleluasaan untuk menjual produksi uap atau listrik kepada PLN atau kepada badan hukum pemegang izin untuk kelistrikan.
Pada tahun yang sama, keluar juga Keppres Nomor 49/1991 untuk menggantikan Keppres Nomor 23/1981 yang mengatur tentang pajak pengusahaan panas bumi, dari 46 persen turun menjadi 34. Tujuannya untuk merangsang peningkatan pemanfaatan energi panas bumi. Pada tahun 1994 terjadi penandatanganan kontrak pengusahaan panas bumi antara Pertamina dan empat perusahaan swasta. Masing-masing untuk daerah Wayang Windu
Pada 1982 Pertamina menandatangani kontrak pengusahaan panas bumi, dengan Unocal Geothermal of Indonesia (UGI) untuk sumur panas bumi di Gunung Cisalak, Jawa Barat.
(PT Mandala Nusantara), Jawa Barat, Karaha (PT Karaha Bodas Company), Jawa Barat, Dieng (PT Himpurna California Energy), Jawa Tengah, dan Patuha (PT Patuha Power Limired), Jawa Barat. Setahun setelahnya, 1995, penandatanganan kontrak (JOC & ESC) Pertamina Bali Energy Limited dan PT PLN (Persero) untuk pengusahaan dan pemanfaatan panas bumi di daerah Batukahu, Bali. Masih pada tahun 1995, penandatanganan kontrak (SSC & ESC) untuk Kamojang Unit-IV dan V antara Pertamina dan PT Latoka Trimas Bina Energi, serta ESC antara PT Latoka Trimas Bina Energi dengan PT PLN (Persero). Pada tahun yang sama dikeluarkan MOU antara Pertamina dengan PT PLN untuk membangun PLTP (1×20 MW) di Lahendong, Sulawesi Utara, dan monoblok (2 MW) di Sibayak, Sumatera Utara. Dari Kamojang di Bandung, Jawa Barat, pada 1926, panas bumi kini terus menyebar ke seantero Nusantara, meski pemanfaatannya belum maksimal.
Energia PEP April | 2015
25
Destinasi
Pesona Pagi di Persemayaman Dewa Teks: Atep Kurnia Foto: Ronald Agusta
Sejauh mata memandang, kehijauan senantiasa membayang. Pohon cemara nun jauh di sana, berpautan dengan rona hijau muda tanaman kol, cabai, bawang, dan kentang yang tumbuh di lereng-lereng berpetak. Gundukangundukan membentuk bukit atau pegunungan. Di bawahnya, di ceruk-ceruk lembah atau dataran, berkumpul rumah-rumah penduduk. Atap-atapnya yang kecoklatan tampak kecil dari kejauhan.
Sepanjang hari, kabut putih bisa menutup perkampungan dan perbukitan. Demikian pula arak-arakan awan putih, dilatari birunya langit akan sering menyambangi penglihatan. Semua itu menjadi ciri mandiri “negeri persemayaman dewa” (di hyang), Dataran Tinggi Dieng. Daerah berketinggian 2200 meter ini berada di Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
26
Energia PEP April | 2015
Para ahli menyebutkan, dataran tinggi ini puing beberapa kerucut gunung api setinggi 100-300 m, berderet 14 km dengan lebar 6 km serta memanjang ke barat daya-tenggara, kelanjutan dari deretan Gunung SumbingSundoro. Dengan riwayat buminya yang demikian, menyebabkan daerah ini diberi beragam anugerah. Kekayaan alamnya, dan tinggalan budayanya juga kaya.
Energia PEP April | 2015
27
Destinasi
Dengan keadaan alamnya pula, sejak beberapa tahun terakhir berkembang wisata minat khusus, yang hendak mengabadikan momen pagi di puncak-puncak bukit atau gunung yang ada di sekitar dataran tinggi ini. Para peminat terdorong untuk menyalin rona matahari pagi dengan kamera masing-masing. Untuk itu, di antara mereka, banyak yang dengan senang hati mendaki bukit, memanjat jalan berbatu, menuruni lembah, melintasi sabana, bahkan mendirikan tenda. Itu dengan suasana dingin menikam kulit. Dua tempat yang termasyhur dijadikan tempat berburu matahari terbit adalah Bukit Sikunir dan Gunung Prau. Bukit Sikunir menjadi primadonanya, karena relatif mudah didaki, sehingga setiap akhir pekan dan hari libur pasti dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Lokasinya berada pada ketinggian 2.302 meter di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Lokasi ini mulai ramai dikunjungi sekitar tahun 2009.
28
Energia PEP April | 2015
Jarak tempuh dari Dieng ke kaki Bukit Sikunir sekitar 800 meter, dengan waktu tempuh sekitar 30-45 menit dan bisa dimulai sekitar pukul 04.00 WIB. Untuk mulai melakukan pendakian, para pengunjung harus bersiap-siap membawa lampu senter, karena sepanjang jalan gelap. Awal pendakiannya dimulai dari Telaga Cebong. Sekitar 200 meter dari area parkir perjalanan mulai menanjak.
Sebelum matahari terbit, pandangan bisa menikmati puitika kerlip lampu-lampu di perkampungan. Bila sedang mujur, pengunjung akan disuguhi rona-rona merah yang lambatlaun berubah jingga di ufuk langit. Awan yang berarak akan tampak di depan mata, sekaligus berhadapan dengan Gunung Sundoro yang berdiri kokoh. Nun di kejauhan, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi tampak menyembul. Bila siang menyingsing, Telaga Cebong akan terlihat berkerlip kebiruan tertimpa cerlang cahaya. Lokasi kedua yang menjadi pilihan, bila Bukit Sikunir dipadati pengunjung, adalah Gunung Prau. Gunung ini termasuk gunung api purba, karena kata ahli gunung api, pada 3,6 – 2,5 juta tahun yang lalu atau pada Kala Pliosen, terbentuk tiga gunung api, yaitu Gunung Prau, Gunung Bisma dan Gunung Nagasari. Gunung Prau purba meletus dahsyat hingga
mengosongkan dapur magmanya. Akibatnya sebagian besar tubuh gunung ambruk membentuk kadera seluas 14 x 6 km persegi. Gunung Prau ini bentuknya memanjang dan mencapai ketinggian 2.565 meter. Keunikannya, gunung ini yang masuk wilayah Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Batang dan Kendal ini merupakan gunung yang memiliki puncak terluas di Jawa Tengah. Untuk
Bila sedang mujur, pengunjung akan disuguhi rona-rona merah yang lambat-laun berubah jingga di ufuk langit. Awan yang berarak akan tampak di depan mata, sekaligus berhadapan dengan Gunung Sundoro yang berdiri kokoh
Energia PEP April | 2015
29
Destinasi
menggapai puncaknya, para pengunjung bisa memilih jalur Patak Banteng atau Dieng Kulon. Bila melalui Desa Patak Banteng, pendakian bisa ditempuh sekitar 2 jam, dengan kemiringan sangat terjal. Sementara dari Desa Dieng Kulon, jalur pendakian agak landai, tetapi lebih jauh, sehingga bisa mencapai 3 jam perjalanan bila hendak mencapai puncak. Namun, yang jelas, perjalanan yang bisa dilakukan dini hari atau sengaja hendak berkemah terlebih dahulu bisa tersajikan beragam pesona di persemayaman dewa ini. Selama perjalanan, pengunjung bisa menikmati lahan kebun sayur, hutan pinus, padang sabana berhiaskan hamparan bunga. Puncaknya, saat matahari terbit, pengunjung bisa “mencuci mata” dengan beragam panorama indah. Matahari yang berona keemasan pelanpelan menyingkap Gunung Sundoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Lawu. Sementara di sebelah barat, cahaya mengungkap Gunung Slamet di kejauhan. Di selatannya, seiring matahari naik, Telaga Warna, Telaga Pengilon, Gunung Kendil,
30
Energia PEP April | 2015
Puncaknya, saat matahari terbit, pengunjung bisa “mencuci mata” dengan beragam panorama indah. Matahari yang berona keemasan pelan-pelan menyingkap Gunung Sundoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, Gunung Merbabu, Gunung Ungaran, Gunung Telomoyo, dan Gunung Lawu.
Gunung Pakuwaja serta Kompleks Candi Arjuna kian tampak. Selain Bukit Sikunir dan Gunung Prau, pengunjung bisa menjajaki beberapa gunung yang lain, untuk menjadi pilihan menikmati momen matahari terbit di Dataran Tinggi Dieng. Dua pilihan di antaranya, pengunjung bisa menjajal Gunung Bisma dan Gunung Pakuwaja. Gunung Bisma mencapai ketinggian 2.365 meter dan masuk Kabupaten Wonosobo. Secara geologi, gunung api purba yang kawahnya terbuka ini terbentuk setelah Gunung Prau Purba meletus. Posisinya berada di selatan Kaldera Gunung Prau Purba dan termasuk kerucut gunung api tertua pascakaldera.
Gunung ini bisa ditempuh dari beberapa jalur, di antaranya jalur dari Sikunang yang berada di utara Gunung Bisma merupakan jalur terpendek pendakian. Pengunjung hanya membutuhkan sekitar 1,5-3 jam perjalanan. Saat pagi, pengunjung bisa menikmati Gunung Sundoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Merapi dan Gunung Slamet. Telaga Menjer dan Telaga Cebong, ditambah Kota Wonosobo dan Banjarnegara secara keseluruhan akan pula dinikmati dari puncak. Pengunjung bisa juga menjejaki Gunung Pakuwaja yang berketinggian 2.413 meter. Menurut ahli, gunung api purba ini pernah beberapa kali meletus, yang diakhiri dengan
Energia PEP April | 2015
31
Destinasi
sumbat lava. Sumbatnya kini berada di tengah-tengah, antara dua kawah, menyisakan bagian yang menancap seperti paku. Gunung yang berada di selatan Bukit Sikunir ini bisa ditempuh sekitar 1,5 jam. Untuk menggapainya, pendaki bisa memilih jalur Desa Sembungan yang agak terjal atau dari Dieng Plateu Theater yang landai. Pada kedua jalur ini, pengunjung melewati lahan kebun dan ilalang. Di puncak gunung ini, pendaki akan mendapati sumbat lava yang runcing itu dalam bentuk batu besar yang tegak menancap. Batu ini diapit dua telaga mengering. Dari puncak itu,
32
Energia PEP April | 2015
pengunjung bisa menikmati pesona matahari berhiaskan Telaga Warna, Kawah Sikidang, Kompleks Candi Dieng, serta gunung-gunung lainnya. Penasaran? Ingin mencobanya? Silakan datang di saat musim kemarau. Tentu saja dengan menyiapkan perlengkapan perjalanan yang cukup. Bila sudah lengkap, tinggal berangkat menjajaki kemungkinankemungkinan baru untuk menikmati momen pagi di persemayaman para dewa itu. Di sana banyak bukit dan gunung yang masih menunggu untuk didaki.***
*A tep Kurnia, peminat perjalanan dan literasi. *R onald Agusta, pengemar jalan-jalan, menulis dan fotografi.
Energia PEP April | 2015
33
Musik Energi Negeri
34
Energia PEP April | 2015
JEJAK PEMUJA
PIRINGAN HITAM Kemajuan industri musik mencapai puncaknya ketika memasuki era awal tahun 2000. Saat itu compact disc (CD) dan kaset yang menjadi primadona di medio 90-an mulai tersisihkan oleh kehadiran digital sound. Musik tersaji dalam file yang bisa didengar di berbagai alat pendengar modern dalam bentuk pemutar MP3 atau dimasukkan ke handphone yang sudah tidak bisa dipegang lagi bentuk fisiknya. Namun itu merupakan puncak kemajuan musik yang dilihat dari sisi kuantitas, bukan kualitas yang seharusnya jadi tolak ukur berkembangnya musik. “Padahal bentuk fisik itu merupakan bentuk ‘pemujaan’ kepada suatu musik, baik itu kepada penyanyi atau lagunya,” kata David Tarigan, seorang pemerhati musik asal Indonesia. Meski begitu, masih ada satu media yang masih terlihat fisiknya untuk mendengarkan lagu, yang kini bertahan dari gempuran modernisasi yang melanda semua sendi-sendi kehidupan manusia, termasuk musik. Vinyl atau piringan hitam sudah lahir jauh sebelum
Teks: Rio Indrawan Foto: Tatan Agus RST
Energia PEP April | 2015
35
Musik Energi Negeri
ditemukannya revolusi yang menghebohkan dunia dalam bentuk kaset dan CD. Untuk mendengarkan musik, dulu tidak ada jalan lain kecuali melalui alur-alur dari plat piringan hitam. Namun memiliki piringan hitam juga bukan perkara gampang. Harganya bukanlah harga yang cocok untuk orang awam pada umumnya, tapi harga para kaum borjuis. Untuk memiliki piringan hitam, salah satu syarat utamanya ialah memiliki dompet tebal, karena baik piringan hitam maupun alat pemutarnya (turntable) memang memiliki harga selangit.
“Kaset dan CD saat baru ditemukan booming banget, orang-orang bisa beli kaset dan dengerin lagu lewat walkman, tape dibawa-bawa kayaknya keren aja kalo udah pake kaset atau CD,” Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di barat (Amerika Serikat dan negara Eropa) yang telah menjadi kiblat musik dunia, melainkan juga di Indonesia. Tahun 1920-1960-an adalah era emas piringan hitam. Meskipun dikategorikan barang mahal, keberadaan piringan hitam juga bisa dibilang tak terbendung peredarannya. Ditambah lagi kreativitas anak muda dahulu juga menambah gairah industri musik Tanah Air terus menggeliat. Gara-Gara Bob Geldof Perusahaan pembuat piringan di Tanah Air, seperti Irama nusantara dan Lokananta juga kebanjiran pesanan piringan hitam. “Saat itu adalah era piringan hitam lagi di puncak, harganya juga bukan main-main, mahal banget
36
Energia PEP April | 2015
karena memang eksklusif,” ujar David saat ditemui tim Energia EP di kantor Demajors Radio, bilangan Fatmawati, Jakarta, beberapa waktu lalu. David juga bercerita, kejatuhan dinasti piringan hitam di dunia karena kehadiran kaset dan CD fenomenal. “Kaset dan CD saat baru ditemukan booming banget, orang-orang bisa beli kaset dan dengerin lagu lewat walkman, tape dibawa-bawa kayaknya keren aja kalo udah pake kaset atau CD,” ujarnya. Di Indonesia ada kejadian lebih khusus yang merubah arah angin nasib piringan hitam di Tanah Air. Aktivitas pembajakan yang dulu terjadi di Tanah Air terhadap suatu acara musik dunia, Live Aid, ternyata diketahui. Dari situ, pihak penyelenggara menuntut pemerintah Indonesia untuk bertanggung jawab.
“Bob Geldof sang pemprakarsa acara ‘mencak-mencak’. Dia bahkan datang langsung ke Jakarta. Nah, dari situ baru lahir peraturan tentang lisensi, royalti, dan lain-lain,” terang David dengan nada bersemangat. Piringan hitam yang mulai tersisihkan oleh kehadiran kaset dan CD mulai dilirik kembali dengan terbitnya peraturan lisensi tadi, di mana penarikan besar-besaran kaset dan CD yang belum dipatenkan membuat para pecinta musik menjatuhkan pilihan kembali kepada piringan hitam yang harganya juga sudah telanjur terjun bebas setelah adanya kaset dan CD. Salah satu orang yang beralih dan menjatuhkan pilihan kepada piringan hitam ialah David Tarigan. Ternyata pilihannya untuk ‘memuja’ musik melalui piringan hitam juga diikuti oleh banyak orang.
Berawal dari Toko “Lintas Generasi” LIAN Para pecinta piringan hitam ini biasa berkumpul di Jalan Surabaya, Jakarta. Di sebuah toko tua sederhana yang sejak dekade 70-80-an menjadi “surga” para penikmat musik-musik kuno. “Ya, standar sih, karena dulu yang jual cuma di Toko LIAN. Jadi orang nyari piringan hitam ya ke sana, ngobrol-ngobrol jadi lanjut deh,” kenang pria yang sejak umur 12 tahun mulai mengoleksi piringan hitam. Toko LIAN, tambah David, adalah salah satu saksi sejarah dari berbagai era perkembangan musik lewat media piringan hitam di Tanah Air. “Itu toko bahkan bisa dibilang toko tradisional piringan hitam tertua di dunia. Bayangkan saja, media sekelas BBC dan CNN juga sudah meliput toko yang berada di bilangan Cikini itu,” tambah David. Dari sekadar kongkow-kongkow, pecinta piringan hitam ini pun makin rutin bertemu. Tidak jarang acara digelar untuk saling tukar informasi dan koleksi piringan hitam. Baik David maupun para pecinta piringan hitam lainnya itu sepakat satu suara bahwa mereka bukanlah komunitas besar yang mendeklarasikan diri secara khusus. “Kami bukanlah komunitas yang wah. Ya sekadar untuk sharing info dan sesama pecinta aja,” terangnya.
Band seperti White Shoes And The Couples Company, The SIGIT, Maliq And d’essentials adalah sederet nama yang punya pasar khusus dan pasti membeli apa pun yang dirilis band favorit mereka Energia PEP April | 2015
37
Musik Energi Negeri
Mulai timbulnya para pecinta piringan hitam ke permukaan tidak lepas dari roda perputaran dunia musik itu sendiri. Tidak sedikit pihak yang mengakui bahwa pada era tahun 2000 musik di Tanah Air sedang dalam masa suram secara kualitas musiknya. Kreativitas para musisi bukan lagi sesuatu yang mahal pada masa ini, ditambah lagi dengan adanya tren RBT ataupun MP3 pada zaman itu.
Piringan Hitam Bertahan Hidup di Dunia Sidestream Kondisi suram musik Tanah Air ternyata tidak menyentuh dunia musik sidestream atau para musisi yang bernafaskan indie. Hasilnya, piringan hitam pun masih bisa menunjukkan eksistensinya dengan menyusup ke pasar khusus para pecinta musik indie. “Band seperti White Shoes And The Couples Company, The SIGIT, Maliq And d’essentials adalah sederet nama yang punya pasar khusus dan pasti membeli apa pun yang dirilis band favorit mereka,” tutur David serius. David mengingatkan, kultur pemujaan terhadap musik juga menghinggapi penggemar musik di Tanah Air. Alhasil, dengan makin diminatinya piringan hitam industri alat musik lawas ini pun kembali berdenyut. Hal ini dapat terlihat dari toko-toko penjual piringan hitam di Pasar Taman Puring, Blok M, dan di Jalan
Harus muncul rasa berbangga hati karena para pemburu piringan hitam pribumi harus bersaing ketat dengan pemburu dari luar, karena memang musik Indonesia sangat diminati di luar negeri
38
Energia PEP April | 2015
Surabaya yang tadinya hanya dikira ruko lusuh peninggalan zaman penjajahan berubah menjadi arena baru para pecinta musik anak muda masa kini yang hendak memuaskan nafsu musikalitasnya. “Bahkan penjualnya juga tumbuh banyak dan mulai muncul penjual-penjual yang berdikari, seperti di Aksara, kawasan Blok M Square, juga jadi sentral penjualan piringan hitam, belum lagi di Pasar Santa yang sekarang jadi sentral kongkow anak Jakarta,” terang David yang mengaku sudah miliki koleksi ribuan piringan hitam. Putaran piringan hitam pun membawa berkah bagi pencari rezeki di luar kota melalui media internet. Mereka berjualan secara daring (online), seperti di Bandung, Yogyakarta, Medan dan Makassar. Menurut David, kemajuan piringan hitam di Tanah Air harus disambut positif. Hal itu berarti penghargaan kepada sebuah karya juga ikut terkatrol. Ia juga berujar bahwa masa suram dunia piringan hitam sekarang benarbenar jungkir balik dari yang bisa didapatkan dengan harga hanya berkisar antara 10-50 ribu kini harganya meroket jauh. Terlebih jika berbicara tentang piringan hitam musisi Indonesia. Harus muncul rasa berbangga hati karena para pemburu piringan hitam pribumi harus bersaing ketat dengan pemburu dari luar, karena memang musik Indonesia sangat diminati di luar negeri. “Saya pernah temuin piringan hitam musisi Indonesia dibandrol 2 ribu dollar AS di situs ternama Ebay. Itu gila banget, bukti bahwa memang musik Indonesia begitu berharga,” kata David sambil tersenyum bangga.
Sebagai produk lawas tentu butuh perawatan untuk piringan hitam. Menurut David Tarigan, musuh utama piringan hitam di Indonesia ialah cuaca. “Kebanyakan piringan hitam kan diproduksi di luar negeri. Jadi wajar jika perbedaan kelembaban pasti berpengaruh,” katanya.
Berikut beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas piringan hitam agar tetap bagus dan nikmat suaranya saat sedang berputar di turntable.
6 Tips Merawat Piringan Hitam
1 Ganti Slave Ganti sarung dalam yang dari plastik dengan kertas agar tidak nempel di piringan hitam. Kertas yang tidak mengandung klorin banyak.
2 Tidak Disimpan di Tempat Lembab Langkah pertama yang paling mendasar adalah jangan tempatkan piringan hitam di tempat yang lembab. Musuh utama “PH” adalah jamur. Tempat lembab rentan melahirkan tumbuh biak jamur yang berpotensi merusak media piringan hitam kalian. Untuk itu, simpanlah di tempat yang kering dan sejuk. 3 Bersihkan dengan Kain Lembut Jika memang sudah terkena jamur, dapat membersihkannya dengan kain dan pembersih. Pilihlah kain yang paling lembut agar permukaan piringan hitam tidak tergores. Kemudian letakkan di tempat terbuka, sehingga memudahkan piringan benar-benar kering.
4 Bersihkan Searah Jarum Jam Ketika membersihkan debu, kotoran, atau jamur yang menempel, pastikan mengusapnya searah dengan jarum jam. Tujuannya dari metode ini tidak lain demi menjaga kualitas suara serta permukaan piringan, sehingga tidak cacat akibat kotoran yang menempel. 5 Siapkan Rak Khusus Selanjutnya sediakan rak khusus piringan hitam kesayangan. Langkah ini berguna untuk memberikan rongga antar piringan. Selain itu, sirkulasi udara yang baik juga dapat mengurangi risiko terkena jamur. Menyimpan harus vertikal, dalam satu kolom jangan terlalu banyak ditumpuk. Jangan sampai tergores.
6 Gunakan Gel Silika Jika dirasa perlu, dapat menggunakan gel silika. Letakkan gel silika di tempat penyimpanan koleksi piringan hitam atau beberapa area yang memang dirasa cukup lembab. Pemakaian gel silika berfungsi untuk mencegah terjadinya kelembaban yang berlebihan.
Setelah dibersihkan, pastikan kembali bahwa piringan hitam tersebut benar-benar kering dan hindari sinar matahari secara langsung. Perlu pula diperhatikan, jangan memaksa memutar piringan hitam yang banyak tergores di turntable. Bukan tidak mungkin jarum turntable akan patah. http://www.demajorsradio.com
Energia PEP April | 2015
39
Komunitas
Yoga Bugar dengan
Teks: Rio Indrawan Foto : Tatan Agus Rst
Musuh laten para pekerja kantoran berseragam terbilang variatif. Mulai dari malas, pinggang pegal, leher sakit tidak karuan plus kurang fokus. Sialnya, musuh tersebut meggerayangi pada jam-jam yang sebenarnya butuh konsentrasi tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan.
40
Energia PEP April | 2015
Musuh-musuh besar itu ternyata sudah lama tidak dihadapi oleh Nita, seorang wanita muda yang sehari-harinya harus duduk memelototi layar komputer di PT Pertamina EP. Senjata ampuh Nita untuk “meng-KO-kan” musuh para pekerja kantoran tadi adalah melakukan gerakan yoga dengan rutin.
Nita dan belasan pekerja lainnya yang mengikuti kelas yoga di PT Pertamina EP pasti kompak mengatakan bahwa kehidupan seharihari mereka berubah cukup signifikan kala mengikuti berbagai gerakan yoga yang rutin diselenggarakan Badan Pembinaan Olahraga (BAPOR) PT Pertamina EP. Sekelas Board oF Director (BOD) PT Pertamina EP, Lukitaningsih (Finance And Business Support Director), pun mau meluangkan waktu di sela kesibukannya untuk turut melenturkan badan dan berjungkil balik demi mendapatkan manfaat yoga. Setelah mengikuti yoga, mereka mengaku bisa fokus bekerja, merasa lebih produktif, badan selalu terasa bugar, dan hal yang paling terasa ialah istirahat jauh lebih tenang dan nikmat. “Tidur saya benar-benar berbeda setelah rutin beryoga” kata Uli, pria muda dari fungsi ICT yang mulai ikut kelas yoga sejak dua tahun silam. Manfaat yoga memang tidak main-main. Selain manfaat di atas tersebut, yoga juga bisa ikut membantu pembentukan badan ideal. Menurut Nita, saat dirinya diserang kondisi tidak fit, yogalah yang mengembalikan kebugaran fisiknya. “Kalau lagi tidak enak badan ya saya yoga. Hasilnya ampuh, esok harinya badan terasa jauh lebih baik dibanding saya hanya berbaring,” paparnya sumringah. Apa yang didapatkan oleh para peserta kelas yoga di PT Pertamina EP menandakan bahwa tujuan dari gerakan yoga bisa dirasakan dengan baik. Itulah yang menjadi inti utama mengapa yoga sangat dianjurkan bagi manusia, terutama bagi Anda yang memiliki kesibukan serta pekerjaan yang menguras tenaga berlebih di kota-kota besar. Kelas yoga sudah ada di PT Pertamina EP sejak anak perusahaan Pertamina ini berpindah lokasi di Gedung Standard Chartered, Jakarta, atau di medio 2008. “Awalnya pemprakarsanya adalah Herman Marzuki dari fungsi HR
Pada awal pendiriannya, yoga PT Pertamina EP memang sengaja ditujukan untuk para karyawan guna membantu melepaskan stres karena kondisi fisik yang tidak prima dihadapi setiap hari.
Kesehatan, serta Rusmanto yang berakar dari fungsi ICT,” kata Mubarok yang sudah dipercaya sebagai Bapor perusahaan untuk menjadi penanggung jawab kelas Yoga PT Pertamina EP. Pada awal pendiriannya, yoga PT Pertamina EP memang sengaja ditujukan untuk para karyawan guna membantu melepaskan stres karena kondisi fisik yang tidak prima dihadapi setiap hari. Gerakan-gerakan dinamis yoga diyakini mampu menjaga kebugaran badan dan pikiran para peserta yoga. “Awalnya memang ditujukan untuk menjaga kebugaran para karyawan di sini,” tutur Suyono, instruktur kelas yoga saat ditemui tim Energia Pertamina EP di sela latihan beberapa waktu lalu. Tapi gerakan dasar yang ditujukan untuk para karyawan kini sudah lebih ditingkatkan lagi kapasitasnya. Hal ini tentu guna meningkatkan motivasi para peserta. Gerakan acroyoga saat ini sedang digemari dan menjadi tren yang juga dilakukan oleh banyak public figur. “Kita sekarang di sesi Energia PEP April | 2015
41
Komunitas
terakhir mulai mencoba beberapa gerakan Acroyoga, yaitu membutuhkan dua orang berpasangan atau lebih untuk melakukan yoga,” kata Suyono. Lebih lanjut, pria ramah tersebut memaparkan kedinamisan gerakan yoga bersumber dari kehidupan sehari-hari manusia yang diaplikasikan dengan kelenturan beberapa bagian tubuh manusia. “Yoga gerakannya diambil dari alam dan berbagai makhluk hidup, seperti menirukan kucing, gajah, pohon dan masih banyak lainnya,” kata Suyono bersemangat. Manfaat ketenangan pikiran dan fokus dalam bekerja seperti yang dialami para peserta latihan yoga, menurut Suyono, merupakan bonus utama yang didapatkan setelah rutin mengikuti berbagai gerakan dinamis dari India ini. Pada dasarnya, yoga tidak hanya menitikberatan pada gerakan-gerakan berorientasi pada fisik semata, melainkan juga harus dibarengi dengan ketengan jiwa. Pria yang akrab dipanggil Kang Yono ini juga menuturkan filosofi yoga bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Antusiasme yoga dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia memang diakui cukup meningkat. Terutama pada awal tahun 2000an. Ini bermula ketika berbagai lembaga kebudayaan India melakukan ekspansinya ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. “Saya dulu mengikuti latihan di Indonesia, dari India langsung yang melatih waktu tahun 2000. Dari situ saya terus menggeluti yoga hingga sekarang ini,” cerita Kang Yono. Antusiasme itu bisa dirasakan di kelas yoga Pertamina EP pada awal-awal pendiriannya. Namun harus diakui, kesibukan serta waktu dinas yang tidak menentu membuat para peserta kelas pasang surut jumlahnya. “Memang tidak ada paksaaan dalam yoga, selagi ada waktu silakan datang tapi jika terlalu mepet dan terburu-buru kan juga kurang maksimal nanti hasilnya,” terang Yono.
42
Energia PEP April | 2015
Meskipun memiliki peserta latihan yang tidak tetap jumlahnya, semangat untuk terus sehat terbukti masih sangat besar di kalangan para pekerja PT Pertamina EP yang tetap mengisi setengah bagian dari ruangan serbaguna lantai 3 kantor pusat PT Pertamina EP sebagai markas latihan yoga setiap hari Selasa. Baik Suyono, sang instruktur, maupun para peserta latihan yoga berharap kelas yoga di PT Pertamina EP bisa lebih berkembang lagi. Tentu saja hal itu dengan jumlah peserta latihan yang lebih banyak agar variasi latihan bisa lebih bisa ditingkatkan. Jadi, jika Anda tidak begitu cocok dengan olahraga keras seperti futsal, voli, bulutangkis atau lainnya yang beresiko tinggi, kenapa tidak coba yoga? Seni olah tubuh yang kaya akan manfaat untuk kesehatan Anda.
“Yoga adalah satu kesatuan antara jiwa, gerakan dan pikiran. Jadi harus seimbang satu sama lain. Karena itu, yoga juga bisa membuat diri kita menjadi lebih dewasa, arif dan bijaksana.”
Beberapa waktu belakangan ini yoga sudah bisa dikatakan sebagai lifestyle masyarakat perkotaan. Kini gerakan yoga yang dinamis kedatangan sebuah varian yang lebih dinamis dan menantang, yang dikenal dengan Acroyoga.
Acroyoga merupakan salah satu jenis yoga dari India. Acroyoga berasal dari kata acrobatic dan yoga, di mana beberapa gerakan acroyoga terlihat seperti akrobat. Contohnya “terbang” dan jungkir balik.
Terdapat tiga unsur dalam acroyoga, yakni acrobatic, yoga dan terapi. Tiga unsur tersebut dapat dijadikan terapi kesehatan tubuh. Selain berfungsi untuk menyehatkan tubuh, acroyoga juga bermanfaat untuk pembentukan tulang belakang menjadi lebih tegak. Meskipun lahir di India, acroyoga justru lebih populer di Kanada sekitar tahun 80-an. Gerakan Acroyoga yang terbilang ekstrim seringkali membuat bulu kuduk berdiri, karena gerakangerakannya bisa dibilang cukup berisiko tinggi. Biasanya, acroyoga dilakukan oleh dua orang, tetapi tidak menutup kemungkinan juga dilakukan oleh tiga sampai empat orang. Dalam acroyoga, orang yang berada di bawah disebut pondasi atau base dan orang yang di atas disebut dengan flyer.
Untuk orang yang ingin melakukan acroyoga diwajibkan terlebih dahulu latihan yoga selama empat minggu. Waktu yang dihabiskan untuk melakukan acroyoga biasanya tak kurang dari 60 menit. Tingkat kesulitan yang dimiliki acroyoga tentu menghasilkan manfaat yang tidak sembarangan.
acroYoga Berikut ini manfaat yang bisa didapatkan dari acroyoga
Melatih Kekuatan Otot Manfaat yang paling utama dari acroyoga adalah melatih kekuatan otot, seperti otot besar. Beberapa gerakan acroyoga, seperti terbang di atas kaki, dapat dilakukan karena otot yang berada di antara perut dan kemaluan diaktifkan. Untuk beberapa orang yang tidak pernah berolahraga biasanya otot dalam tubuh menjadi tidak aktif. Hal ini justru akan menghambat dan mempersulit dalam melakukan acroyoga. Melatih Keberanian Beberapa orang beranggapan bahwa acroyoga adalah olahraga yang sulit dan menakutkan untuk dilakukan. Tanpa disadari acroyoga dapat melatih keberanian Anda saat mencobanya.
Pembentukkan Tulang Bagi beberapa orang yang memiliki tulang punggung bungkuk, acroyoga dapat menjadi salah satu alternatif untuk pembentukkan tulang lebih tegak. Beberapa gerakan acroyoga seperti kayang di atas kaki dengan membuka dada dapat memberikan manfaat menegakan tulang belakang dan mengurangi rasa sakit pada pinggang. Dengan kaki sebagai pondasi membuat gerakan kayang ini semakin sempurna dalam pembentukkan tulang. Mengharmoniskan Hubungan Selain bermanfaat untuk kesehatan, acroyoga juga bermanfaat untuk sebuah hubungan, terutama
hubungan suami istri. Acroyoga dapat melatih kepercayaan, chemistry dan komunikasi yang terjalin. Dalam hal ini bukan hanya hubungan suami istri, hubungan kekeluargaan, seperti hubungan kakak-adik dan persahabatan pun dapat terjalin lebih baik.
Bahkan untuk hubungan antara orang asing sekalipun, acroyoga dapat membuat hubungan yang terjalin menjadi lebih cepat akrab satu sama lainnya. Hal yang diutamakan dalam acroyoga adalah komunikasi yang terjalin di antara base dan flyer. Hal ini biasanya sering disebut dengan koneksi instan. Mengencangkan Alat Vital Bagi para wanita, acroyoga dipercaya memiliki manfaat yang lebih dalam, seperti mengencangkan alat vital. Beberapa gerakan acroyoga yang dapat dirasakan hingga paha dalam, di mana gerakan ini berfungsi untuk mengencangkan bagian alat vital dan tentunya membuat hubungan lebih harmonis untuk Anda yang sudah berkeluarga.
Melatih Kesabaran Sama seperti yoga, acroyoga juga bermanfaat untuk melatih kesabaran pada diri seseorang. Misalnya pada saat melakukan gerakan berdiri satu kaki dengan kondisi tangan dinaikkan ke atas, tentu dalam gerakan tersebut Anda akan merasakan gemetaran. Dalam hal ini Anda akan diuji seberapa besar tingkat kesabaran yang dimiliki.
Energia PEP April | 2015
43
Lingkungan
44
Energia PEP April | 2015
Rusa Jawa dan Rusa Sambar:
MENANGKAR AGAR TIDAK PUNAH
Energia PEP April | 2015
45
Lingkungan
Dua jenis rusa yang hidup di Indonesia terancam punah akibat tingginya aktivitas perburuan. Salah satu cara menahan laju kepunahan itu ialah penangkaran. Kepedulian terhadap hewan ini diunjukkan PT Pertamina (Persero).
JIKA berkunjung ke beberapa tempat wisata, salah satu hewan yang mudah ditemukan ialah rusa. Indonesia merupakan salah satu tempat hidup dari hewan mamalia yang satu ini. Ada tiga jenis rusa yang dikenal di Indonesia, yakni rusa jawa, rusa sambar, dan rusa bawean yang khusus hidup di Pulau
46
Energia PEP April | 2015
Bawean. Dari ketiganya, rusa sambar termasuk spesies rusa terbesar. Rusa sambar hanya hidup di Pulau Sumatera dan Kalimatan. Karena itulah rusa ini sering disebut rusa sumatera, rusa kalimantan, dan rusa air. Rusa ini memiliki 13 subspesies, dikenal dengan Cervus unicolor equines.
Selain hidup di Indonesia, rusa ini juga hidup di beberapa negara, seperti Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India,Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Konon rusa jenis ini juga terdapat di Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Amerika Serikat (California, Florida, Texas). Hasil introduksi diyakini menjadi faktor persebarannya hingga berbagai benua. Rusa sambar termasuk golongan ruminansia yang mempunyai tingkah laku yang berbeda dengan ruminansia lain. Rusa ini memiliki ketajaman dalam pendengaran, penciuman, kecepatan melompat, dan berlari cukup tinggi. Bobot rusa betina mencapai 80-90 kg pada usia 12 bulan, sedangkan rusa jantan mencapai 90-125 kg pada usia yang sama. Seiring waktu, populasi rusa sambar terus mengalami penurunan. Padahal menurut amanat PP No. 77 tahun 2009, rusa sambar termasuk kategori yang dilindungi. Sayangnya sampai sekarang belum ada data riil populasi nasional rusa sambar di Indonesia. Fakta semakin jarangnya temuan rusa sambar di beberapa tempat hidupnya menunjukkan bahwa hewan ini sedang berada di ambang kepunahan. Hal ini dipertegas lembaga koservasi sumber daya alam dunia, IUCN (International Union for Conservation of Nature), yang memberi batas red list dengan menempatkan ke dalam “Vulnerable” dari status sebelumnya, “Endangered” (EN; Terancam Punah). Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pun menyebutkan, sejak 1988 sebanyak 5000 ekor rusa sambar liar menjadi korban perburuan setiap tahunnya. Diperkirakan populasi rusa sambar di Kalimantan Timur, sampai tahun 2011, hanya tersisa sekira seribu ekor. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa daerah yang menjadi tempat hidupnya rusa sambar. ***
Daftar merah dari IUCN, sejak 2008, menampatkan rusa jawa dalam kategori rentan (vulnerable).
Kondisi serupa juga dialami rusa jawa atau sambar sunda (Rusa Timorensis). Populasi rusa timor diperkirakan sebanyak 10.000 hingga 20.000 ekor. Populasi terbesar rusa timor terdapat di TN Wasur, Papua, dengan populasi sekira 8.000 ekor (data 1992). Populasi di Jawa justru mengalami pengurangan yang sangat besar, seperti di TN Baluran skira 1.000 ekor (data 2008). Daftar merah dari IUCN, sejak 2008, menampatkan rusa jawa dalam kategori rentan (vulnerable). Pada tahun 1996 rusa ini berstatus risiko rendah/kurang perhatian (lower risk/ least concern). Perubahan disebabkan total populasi asli rusa jawa di daerah penyebaran mengalami pengurangan 10.000 individu dewasa, diperkirakan turun 10% selama tiga generasi. Pada 2008 IUCN menegaskan, hal ini akibat dari hilangnya habitat, degradasi habitat, dan perburuan. Akibatnya, IUCN memasukkan rusa timor ke dalam status konservasi “vulnerable” (rentan). Data terkini dari NTB menyebutkan, populasi rusa jawa terus menurun. Pada tahun 1998 jumlah rusa ini di Pulau Moyo, sebagai habitat terbesar di NTB, mencapai 11.000 ekor. Namun, pada survei tahun 2012, jumlahnya menyusut menjadi 3.000 ekor. Hal yang sama terjadi di Gunung Tambora, meliputi Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, hanya menyisakan 1.500 ekor. Begitu juga di Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, hanya menyisakan 1.500 ekor.
Energia PEP April | 2015
47
Lingkungan
Ancaman utama rusa jawa dan rusa sambar sama, yakni perburuan yang dilakukan manusia untuk diambil dagingnya. Selain itu pengurangan lahan dan padang penggembalaan (padang rumput) juga turut memengaruhi berkurangnya populasi. Hilangnya padang rumput akibat konversi lahan menjadi lahan pertanian dan pemukiman. Selain itu, juga kesalahan pengelolaan, seperti penanaman pohon yang menyebabkan perubahan padang rumput menjadi hutan semak seperti yang pernah terjadi di TN Baluran. Semua kondisi itu menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, rusa jawa merupakan mamalia endemik asli Pulau Jawa dan Bali. Setiap musim/tahun, rusa jawa hanya beranak 1 kali, sehingga permbiakannya sangat terbatas dan pertumbuhan populasinya lamban. **** Kondisi yang memprihatinkan ini telah mendorong Pemerintah bersama kalangan swasta untuk melakukan kegiatan penangkaran. Hal ini ditunjukkan dari berbagai upaya pemerintah maupun perusahaan dalam melestarikan rusa jawa dan rusa sambar. Salah satu yang cukup dikenal di antaranya Pusat Penangkaran Rusa berlokasi di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, berjarak ± 150 km dari Kota Samarinda atau ± 4,5 jam perjalan darat. Penangkaran ini di bawah binaan dan tanggung jawab Unit Pelaksana Tekhnis Dinas (UPTD) Balai Pembibitan dan Inseminasi Buatan (BPIB) Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur. Lokasi untuk penangkaran rusa berbentuk paddock-paddock, seluas ± 50 Ha. PT Pertamina merupakan salah satu perusahaan yang komitmen terhadap pelestarian rusa sambar dan rusa jawa. Pertamina Balikpapan, misalnya, bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah III Kaltim membuat penangkaran rusa sambar.
48
Energia PEP April | 2015
Pada saat kerja sama dimulai, Juni 2013, ada enam rusa sambar yang dipindahkan BKSDA. Keenam rusa tersebut terdiri dari tiga jantan dan tiga betina. Setahun kemudian, tepatnya pada akhir 2014 silam, jumlah tersebut bertambah menjadi sepuluh ekor. Rusa-rusa tersebut menetap di lahan seluas satu hektare. BUMN Migas ini bahkan menunjukkan keseriusan yang luar biasa dalam pemeliharaan hewan bernama latin Cervus Unicolor Brookei itu, dengan menyediakan tenaga ahli terlatih untuk merawat kesepuluh rusa tersebut. Hal yang sama dilakukan PT Pertamina EP 5 Asset lapangan Tanjung. Perusahaan ini melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan untuk penangkaran satwa jenis rusa sambar (Cervus Unicalor). Semua upaya ini mampu menahan laju kepunahan hewan kebanggaan Indonesia ini. PT Pertamina Asset IV Cepu, Jawa Tengah, juga melakukan hal yang sama untuk rusa jawa. Salah satunya di daerah Bojonegoro,
Jawa Timur. Ada dua jantan dan empat betina rusa jawa dibawa dari Wana Wisata Maliran, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Penangkaran rusa jawa didahului kerja sama penelitian yang melibatkan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dari hasil penelitian yang dilakukan UGM, hewan yang cocok untuk dilakukan penangkaran di wilayah asset 4 adalah rusa jawa. Hutan jati merupakan habitat utama rusa jawa sehingga tempat tersebut terpilih sebagai tempat penangkaran rusa jawa. Selain itu pilihan tersebut sejalan dengan UU Nomor 5 tahun 1990, tentang konservasi sumber daya alam hayati, yang mengategorikan hewan ini sebagai satwa yang terancam punah. Konon, pada masa lalu, rusa jawa banyak ditemui di hutan jati Jawa Timur. Namun, kini sudah tidak mudah lagi menemui rusa jawa di hutan jati. Statusnya pun menjadi salah satu satwa yang terancam punah. Karena itulah, sebelum memutuskan pemindahan rusa jawa, pakar dari UGM terlebih dahulu meneliti
kelayakan habitat baru bagi penangkaran rusa jawa tersebut, termasuk kesiapan tanaman yang menjadi sumber pakan rusa, air, perlindungan, dan keamanan satwa. Akhirnya dilakukan kolaborasi kerjasama Pertamina EP dan Perhutani KPH Parengan yang ditandai dengan kesepakatan bersama kedua instansi tersebut pada 7 Oktober 2013, di Bojonegoro. Surat komitmen tersebut ditandatangani Administratur KPH Parengan, Daniel Budi Cahyono dan Field Manager Asset 4 Pertamina EP, Wresniwiro. Semua ini menjadi bukti kepedulian perusahaan migas milik negara ini terhadap pemeliharaan lingkungan khusus terkait hewan yang hampir punah. Pertamina tidak hanya mencari dan mengeksploitasi migas, melainkan juga memperhatikan pelestarian alam dan hewan yang ada di wilayah operasionalnya.
Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus Rst
Energia PEP April | 2015
49
KILAS BALIK 10 TAHUN
Field Poleng-Bangkalan
Kinerja Si Jantung BLOK MADURA
Pencapaian produksi Pertamina EP Asset 4 Poleng Field (Field Poleng) terus menunjukkan grafik peningkatan. Berbagai upaya dilakukan agar produksi minyak dan gas terus meningkat. Tak hanya itu, aspek lingkungan pun mendapat perhatian serius.
50
Energia PEP April | 2015
Teks: Hidayat Tantan Foto : Yulianus Ladung
Lapangan minyak dan gas Poleng, Kabupaten Bangkalan, Madura, yang dikelola Pertamina EP, terus menunjukkan kinerja yang membanggakan. Sepanjang 2014 secara kumulatif lapangan ini memproduksi minyak, 88.202 bbls atau rata-rata 2.320 bopd. Demikian juga dengan produksi gas, secara kumulatif mencapai 4,698.778 MMScfd atau rata-rata 12.873 MMScfd. Kinerja yang moncer ini pun diyakini bakal berlanjut hingga 2015. Ini terlihat dari produksi minyak dalam dua bulan rata-rata mencapai 2,507 bopd. Pihak Pertamina pun melakukan berbagai upaya agar produksi migas dari lapangan ini terus meningkat. Apalagi diyakini masih menyimpan potensi migas yang cukup menjanjikan.
Energia PEP April | 2015
51
KILAS BALIK 10 TAHUN Meninjau sisi sejarahnya, lapangan Poleng sudah dieksplorasi pada 1972, dan mulai dikembangkan pada 1978. Pada masa itu pengembangannya tak maksimal, karena gas lebih dominan. Apalagi kala itu harga gas dianggap tidak ekonomis. Belum lagi adanya temuan cadangan minyak yang lebih besar, masih di Blok Madura, yang sekarang ini dikenal dengan anjungan AW dan BW. Praktis Poleng seperti terlupakan. Pertamina EP mulai mengelola lapangan ini pada akhir 2013 silam. Sebelumnya, lapangan Poleng dikelola konsorsium Kodev dan CNOOC. Kemudian pada 21 Desember 2013 dilakukan penandatanganan pengakhiran Technical Assistance Contract (TAC) dan pengakhiran operasi wilayah kerjasama Poleng dari CNOOC ke Pertamina EP. Sejak saat itu lapangan ini dikelola Pertamina EP. Anjungan minyak di Poleng memompa minyak dari kedalaman 60 m di bawah permukaan laut, lebih dalam dibandingkan X-Ray di Indramayu yang hanya 40 m. Dapat dikatakan lapangan Poleng sebagai jantungnya Blok Madura. Di sana ada fasilitas produksi yang bisa mengelola fluida sampai 50.000 bopd. Selain WK Pertamina EP, di situ juga beroperasi lima anjungan milik PHE WMO, yang kini produksinya sudah 20.000-an bopd. Tidak hanya itu, lapangan ini pernah mencatat angka produksi hingga 10.000an bopd. Angka ini merupakan angka yang tertinggi dari semua TAC yang ada di Indonesia. Namun setelah itu produksi terus menurun hingga ketika diserahterimakan, produksi salah satu lapangan lepas pantai Pertamina EP ini hanya sekitar 2.000-an bopd. Sekarang lapangan ini memproduksi 2.507 bopd. Capaian ini menunjukkan bahwa produksi minyak dan gas di lapangan ini mengalami peningkatan di bawah kendali PT Pertamina EP. Lebih membanggakan lagi, dari catatan yang ada, kinerja positif tersebut dihasilkan oleh karyawan Pertamina yang tergolong baru dan tak punya pengalaman pengelolaan lapangan off shore sebelumnya. Ini semakin menegaskan
52
Energia PEP April | 2015
Dapat dikatakan lapangan Poleng sebagai jantungnya Blok Madura. Di sana ada fasilitas produksi yang bisa mengelola fluida sampai 50.000 bopd
bahwa SDM salah satu anak usaha BUMN energi ini sudah sangat kompeten. Pihak Pertamina EP masih optimis kinerja lapangan ini akan terus membaik. Dari sisi potensi, Poleng diyakini masih menyimpan cadangan hidrokarbon potensial, seperti Yarong, Ranca, Nimbang. Tidak hanya itu, dari 34 sumur, baru 13 sampai 15 sumur yang dioperasikan. Direncanakan, pada 2015 ada tiga pengeboran sumur baru dan sembilan pengeboran workover. Target ini dinilai sangat realistis. Selain mengandalkan pengeboran baru, sumur-sumur yang ada pun bisa langsung diproduksikan. Pada tahun 2014 silam, dengan meminjam peralatan jack up dari PHE WMO, sempat melakukan pengetesan di dua sumur. Hasilnya lumayan, masing-masing 180 BOPD dan 120 BOPD. Tanpa perlu melakukan pengeboran, hanya tinggal pasang pompa, produksi bisa
langsung bertambah 300 BOPD. Kedepan, pihak manajemen sudah mempersiapkan langkah-langkah strategis. Hal pertama, berupaya semaksimal mungkin engine kompressor GTC-653 running kembali. Mesin ini sudah berhenti beroperasi sejak 7 November 2014 hingga 6 Januari 2015. Jika kembali beroperasi, maka sumur gas lift bisa berproduksi kembali. Selain itu juga melakukan resetting inlet pressure GTC-623 dari 200 psi menjadi 180 psi, sehingga bisa menambah produksi sumur BW p/f dan mengurangi backpressure pada sistem. Tidak kalah penting lainnya ialah bekerjasama dengan PHE WMO untuk melakukan maintenance seluruh fasilitas baik di PPP,AW,BW,CWdan DW p/f. Sampai saat ini RK sumur untuk Bor, KUPL dan Reparasi belum dilakukan dan hanya melakukan reaktivasi sumur dan optimasi produksi serta sistem alir. Sementara untuk
fasilitas produksi, pihak Pertamina EP akan melakukan koordinasi dengan PHE-WMO sebagai operator PPP-AW guna kehandalan Gas Turbine Compressor serta peralatan produksi lainnya untuk menunjang operasional. Manajemen juga akan melakukan pemasangan (sewa) pompa transfer V-103 dari AW menuju FSO Abherka untuk mengatasi backpressure ke vessel. Dengan demikian, transportasi crude oil dapat berjalan lancar. Lalu melakukan separasi pengelolaan air antara PHE-WMO dan PEP dengan Pengaktifan Hydrocyclone di AW, melakukan lowering suction pressure GTC-623 untuk mengurangi backpressure di sumur, sehingga produksi minyak dan gas optimal.
Energia PEP April | 2015
53
KILAS BALIK 10 TAHUN
“Lokasi sumur migas Field Poleng berada di lepas pantai Laut Jawa. Itulah mengapa penghijauan yang kami lakukan di wilayah pesisir ini penanaman pohon mangrove dan cemara udang,”
TUMBUH BERSAMA UNTUK
INDONESIA
Meski fokus pada peningkatan kinerja produksi migas, Field Poleng tetap menunjukkan komitmen pada aspek lingkungan. Perusahaan pun memilih menanam mangrove cemara udang sebagai bagian dari kegiatan corporate social responsibilty (CSR). Pada tahun 2014, perusahaan memberi bantuan 10.000.000 bibit mangrove dan 1000 bibit cemara udang. Tidak hanya itu, dengan menggandeng Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Pemerintah Kabupaten Bangkalan, mangrove ini ditanam di pesisir utara Desa Lembung
54
Energia PEP April | 2015
Paseser, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan. Kegiatan penanaman bersama perdana ini dilakukan pada Sabtu (20/12). “Lokasi sumur migas Field Poleng berada di lepas pantai Laut Jawa. Itulah mengapa penghijauan yang kami lakukan di wilayah pesisir ini penanaman pohon mangrove dan cemara udang,” terang Pjs. Poleng Field Manager, Banu Dwipa Manggala kala itu. Jenis bibit mangrove bantuan dari Field Poleng terdiri dari rhizopora mucronata dan avicenia alba, dengan spesifikasi bibitnya berusia 7 bulan dan ketinggian minimal 1 meter serta memiliki minimal 12 daun. Akibat kondisi pantai di pesisir Lembung Paseser sudah mulai pasang, minimal bibit yang ditanam harus setinggi satu meter agar tidak rentan terbawa arus laut. Pemilihan lokasi penanaman mangrove ini didasarkan pada hasil studi rencana pengembangan hutan mangrove yang telah dilaksanakan oleh UTM sebelumnya. Dari hasil studi tersebut, wilayah pesisir Desa Lembung Paseser memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi tempat konservasi, silvofishery, ecowisata, dan industri pengolahan mangrove. Bantuan ini akan dilanjutkan dengan program pembinaan dan penguatan kelembagaan para nelayan pesisir untuk menjaga, merawat, serta mengolah tanaman mangrove menjadi produk yang ekonomis. Tidak hanya itu, Field Poleng ini juga membagikan 498 unit lampu Light Emitting Diode (LED) di Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura. Pemberian bantuan ini menegaskan komitmen perusahaan terhadap efisiensi energi. Bantuan LED warna putih dengan power sebasar 80 Watt ini diterima lansung oleh Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad, di Pendopo Kantor Bupati Bangkalan. Seperti diketahui, lampu LED memiliki efisiensi energi mencapai 80 persen jika
dibandingkan dengan lampu konvesional. Selain mempunyai kelebihan waktu hidup yang lama dan waktu hidup operasional yang luar biasa, panjang hingga 100.000 jam, lampu jenis ini juga dikenal ramah lingkungan karena bebas bahan kimia beracun. Sementera neon konvensional mengandung bahan merkuri yang berbahaya bagi lingkungan. Belum lagi dari sisi pencahayaan, LED menghasilkan cahaya inframerah kecil dan tidak ada emisi UV. Ketika dinyalakan, lampu LED mencerahkan segera sehingga cocok untuk penerangan infrastruktur PJU, seperti jalan utama dan protokol lalulintas di Kabupaten Bangkalan. Meski demikan, sampai saat ini perseroan belum terlibat dalam penilaian terkait kinerja pengelolaan lingkungan (PROPER). Hal ini akibat sebagian wilayah kerja Field Poleng masih integrasi dengan PHE WMO. Oleh karena itu, kinerja pengelolaan lingkungan, dalam hal ini pencapaian atas penilaian PROPER secara khusus belum dilakukan dan masih dilaksanakan oleh PHE WMO. Meski demiikian, komitmen pada aspek lingkungan tetap mendapat tempat yang utama. Prestasi lain yang berhasil ditorehkan Field Poleng ialah keselamatan kerja. Sejak diterminasi dari TAC Kodeco, tanggal 21 Desember 2013, ke Field Poleng, kinerja Aspek HSE dalam hal tingkat kecelakaan sangat baik. Sampai sekarang belum ada kecelakaan yang masuk kategori fatal. Perusahaan pun sukses meraih zero accident, dengan jam kerja sampai saat ini 31.048 jam. Field Poleng memang tidak sebesar lapangan lain. Namun, ada sejumlah kisah sukses yang berhasil ditorehkan lapangan ini. Diharapkan kelak pencapaian produksi 10.000 bpod kembali dinikmati lewat berbagai upaya.
Energia PEP April | 2015
55
KILAS BALIK 10 TAHUN
Field Tanjung
BERKERINGAT untuk Setiap Tetes Minyak Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus RST
56
Energia PEP April | 2015
Minyak mentah Lapangan Tanjung mudah beku. Perlu treatment khusus agar bisa melewati pipa sepanjang 253 km, untuk sampai di pengolahan. Segala upaya terus dilakukan untuk mengangkat minyak dari perut bumi Tanjung. Kegiatan CSR pun dilakukan dengan mengajak masyarakat maju bersama untuk mandiri
Gedungnya sudah kusam. Cat sudah terkelupas di sana-sini. Tapi fasilitasnya jangan ditanya. Di salah satu ruangan terdapat perangkat komputer khusus untuk pemeriksaan kadar parafin yang baru didatangkan dari Inggris. Suhu ruangan pun harus dijaga di angka 18 derajat. Jika tidak, komputer harus dikalibrasi ulang. Laboratorium minyak di Field Tanjung dapat dikatakan laboratorium lama. Laboratorium itu peninggalan Belanda. Meski demkian, termasuk paling lengkap dibandingkan laboratorium yang lain. Beberapa field di Asset 5, seperti Sangatta, Sanga-Sanga, Bunyu Tarakan, hingga Sorong, menumpang pengujian hasil minyak di laboratorium peninggalan kompeni tersebut. Selain mengecek minyak, analis laboratorium mengecek produce water, fresh water, gas alam, air limbah, serta kualitas bahan kimia yang akan digunakan di Field Tanjung. Hasil laboratorium akan menentukan properti minyak di tiap-tiap lapangan, mulai dari berat jenis, SG (specific gravity), viskositas, pour point, kadar parafin atau wax, hingga kandungan air dalam minyak. Analisisnya akan dipakai engineer untuk melakukan treatment agar produksi minyak terus meningkat atau setidaknya tidak mengalami penurunan. Analisis laboratorium sangat dibutuhkan untuk perhitungan produksi, termasuk mengetahui properties minyak dan hal-hal yang menyebabkan minyak enggan naik ke permukaan. Hal itu bisa terjadi karena terdapat parafin atau scale yang menyebabkan penyumbatan di lubang porporasi.
Di Indonesia, minyak mentah Field Tanjung termasuk unik. Lapangan ini mengandung kurang lebih 30 persen parafin, dengan titik tuang ±35 derajat celcius. Pada suhu ruangan, minyak Tanjung sudah membeku karena tergolong kental dengan memiliki titik tuang tinggi hingga menyebabkan cepat beku. Biasanya itu diinjeksi menggunakan PPD (pour point dispersant) bahan kimia yang menahan minyak agar tidak membeku. Minyak lebih cepat beku lagi jika kondisi malam hari atau saat hujan. Untuk melakukan analisis, minyak perlu dipanaskan karena minyak mudah beku. Pada saat minyak dibawa dari lapangan ke laboratorium biasanya minyak sudah beku. Sebelum melakukan analisis, minyak harus dipanaskan sampai cair kemudian dihitung sifat-sifat dari minyak tersebut. Analisis laboratorium menjadi dasar para engineer untuk melakukan kajian serta merekayasa agar hamabatan-hamabatan pada saat proses produksi pengangkatan minyak dari perut bumi ke permukaan yang diakibatkan wax atau parafin dapat diatasai atau diminimalisasi. Tantangan memproduksi minyak pengentalan (parafin/wax) juga terjadi saat pengiriman ke pengolahan yang berjarak 243 kilometer. Menuju pengolahan pun harus dijaga agar tidak beku. Untuk mempertahankan tetap cair, suhu harus berkisar pada 39 derajat hingga 40 derajat. Pada proses ini dibutuhkan heater atau pemanas di tiap-tiap block station atau stasiun pengumpul sebelum dikirim ke SPU atau oil storage.
Energia PEP April | 2015
57
KILAS BALIK 10 TAHUN
Selama proses produksi di block station (BS) kegiatan pemanasan juga dilakukan untuk mempertahankan kestabilan aliran dari sumur. Dari BS kemudian ditambahkan pengencer berupa power point depresant (PPD) agar tidak mengental, terutama saat hujan atau malam hari yang membuat minyak beku. Di beberapa sumur juga dipasang alat elektromagnetik agar memperlancar aliran dari sumur ke BS. Sementara untuk SPU menggunakan steam coil yang diproduksi menggunakan boiler dengan bahan bakar gas. Hanya saja, kondisi di Lapangan Tanjung produksi gasnya sangat kecil, hanya gas ikutan (associate), bahkan lebih kecil dibandingkan konsumsinya. Selama tidak terjadi shut down power plant produksi minyak di Tanjung masih dapat ditahan. Seperti kebanyakan lapangan yang dikelola Pertamina EP, Lapangan Tanjung yang sudah terbilang uzur ditandai penurunan tekanan di reservoir sehingga perlu usaha ekstra keras untuk memompa ke permukaan.
58
Energia PEP April | 2015
Di Indonesia, minyak mentah Field Tanjung termasuk unik. Lapangan ini mengandung kurang lebih 30 persen parafin, dengan titik tuang ±35 derajat celcius.
Kadar air juga di atas 90%, sehingga minyak yang terangkat semakin sedikit. Secara alamiah lapangan-lapangan tua mengalami decline. Reservoir struktur Tanjung sekarang ini sudah banyak mengalami degradasi secara signifikan, seperti low permeability, low reservoir pressure, low oil gravity, low salinity, low temperaturedll. Kondisi seperti ini sedikit banyak dipengaruhi injeksi fresh water pada saat water flood tahun 1995.
Fresh water yang diinjeksi ke dalam reservoir dapat menyebabkan swelling, yaitu pengembangan clay atau lempung yang ada di dalam formasi batuan, sehingga memperkecil porositas efektif dari batuan tersebut. Pada saat sumur diproduksikan air yang mobilitasnya lebih tinggi dari minyak akan mudah menerobos keluar. Sementara minyaknya tertinggal karena sulit melewati porositas batuan yang kecil. Kondisi seperti ini diperparah oleh mekanisme pendorong Solution Gas Drive yang memiliki sifat energi rendah, sehingga menyisakan sebagian besar minyak di reservoir. Reservoir mengalami deplesi dalam waktu relatif singkat dan terus mengalami decline. Diperlukan strategi yang terintegrasi baik dan berkesinambungan dalam melakukan recovery kondisi reserve oil Lapangan Tanjung. Salah satu upaya yang pernah dilakukan adalah pilot project chemical flooding dengan surfaktan buatan anak Indonesia di sumur T-35, namun hasilnya nihil. Karya anak bangsa lainnya ialah Injeksi SeMAR, dan hasilnya masih dalam monitoring. Hasil monitoring beberapa sumur monitor terlihat adanya peningkatan, tetapi masih sangsi apakah peningkatan ini karena pengaruh injeksi SeMAR atau karena fluktuasi produksi saja, mengingat sifat minyak tanjung yang kental dan kondisi bottleneck di surface facility, sehingga aliran minyak banyak dipengaruhi temperature suhu udara. Di samping beberapa kegiatan stimulasi dan optimasi lainnya tetap dilakukan selama proses injeksi SeMAR. Strategi terintegrasi dimaksud mencakup perbaikan di surface facility, well dan reservoir yang dilakukan secara simultan dan berkesinambungan. Di surface facility, mulai dari usaha meningkatkan kualitas air injeksi, kehandalan pompa dan line injeksi, perbaikan kondisi bottleneck dan pengadaan chemical untuk mengatasi sifat minyak yang HPPO. Di well mulai dari penggantian tubing dan perbaikan/ penggantian wellhead. Di reservoir mulai dari pressure maintenance, tracer aliran injeksi, dan fracturing sumurproduksi/injeksi dan lain-lain. Semuanya harus dilakukan berkesinambungan.
Dengan semangat dan optimisme Insya Allah semua upaya dapat dilaksanakan dan mendapat hasil yang diharapkan Untuk meningkatkan produksi di Lapangan Tanjung, program EOR menjadi cara terbaik untuk meningkatkan gain produksi yang besar. Sejauh ini belum ada metoda atau cara yang efektif untuk mendulang produksi dalam jumlah besar. Harapan lainnya ialah kegiatan pengeboran sumur baru. Rencananya pada tahun 2015 akan dilakukan pengeboran 2 sumur produksi tambahan yang tidak jadi dilaksanakan pada tahun 2014. Dengan tambahan 2 sumur dan 1 sumur yang sudah dibor tahun 2014, tetapi belum dikomplesi secara optimal, diharapkan produksi Lapangan Tanjung pada tahun 2015 dapat bertambah secara signifikan. Selama strategi terintegrasi di atas belum dijalankan, segala usaha yang dilakukan, baik reparasi, fracturing atau infill drilling sekalipun, tidak akan banyak memberikan gain produksi yang baik. Harapan adanya penambahan gain masih dimungkinkan dari struktur non-Tanjung, seperti Kambitin, Warukin Selatan dan Dahor. Kambitin diharapkan mendapat prospek zona minyak yang baru setelah dilakukan seismik 3D pada tahun 2013 lalu. Meski berhadapan dengan kondisi lapangan yang sudah mature dengan sifat Energia PEP April | 2015
59
KILAS BALIK 10 TAHUN
minyak yang parafinik, semangat dan optimisme dari seluruh insan Field Tanjung tidak pernah surut. Mereka yakin bahwa tidak ada usaha yang sia-sia, semuanya akan membuahkan hasil besar maupun kecil. Hal yang terpenting ialah, harapan tidak boleh mati. Optimisme dan semangat harus
Spotlight
CSR
Selain berusaha keras menjaga produksi, pihak manajemen Field Tanjung tak mengendurkan semangat membangun kemandirian masyarakat. Filosofi perusahaan ini ialah maju bersama masyarakat. Mewujudkannya tentu harus bergandengan tangan dengan semua stakeholder, terutama Pemerintah Daerah Tabalong
60
Energia PEP April | 2015
tetap hidup, gagasan, dan ide harus terus dilahirkan. Tidak kalah penting lainnya, berdoa kepada Yang Kuasa. Untuk barang yang ada di dalam tanah, seperti minyak bumi, tak ada yang pasti. Segalanya masih mungkin terjadi, termasuk adanya kejutan dari pengeboran baru atau reaktivasi sumur lama.
Menuju
SEJAHTERA BERSAMA Mereka siap bersinergi dengan pemerintah daerah, mengisi ruang-ruang untuk pengembangan masyarakat bersama Pemda. Sesuai dengan kebijakan perusahaan, di manapun berada, Pertamina sangat terbuka bekerjasama. Apalagi jika program itu berasal dari Pemda. Bagaimana pun juga Pemda lebih memahami kebutuhan masyarakat. Perusahaan sekuat tenaga akan mendukung program yang didesain untuk kesejahteraan masyarakat. Tentunya sesuai dengan kemampuan perusahaan. Beberapa waktu lalu, misalnya, Pemda Tabalong berniat melakukan pengembangan lahan pertanian di lahan seluas 400 hektare. Field Tanjung ikut mendukung melalui pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 17 kilometer menuju lokasi yang disiapkan, untuk pengembangan agro industri ke depan, seperti yang disiapkan Pemda Tabalong. Dukungan itu diberikan karena Pemda mempunyai semangat yang sama, yakni mencita-citakan masyarakat sejahtera. Field Tanjung terus berkomunikasi dengan masyarakat untuk mendapatkan
Highlight
Sejarah
FIELD TANJUNG Lapangan Tanjung merupakan salah satu daerah operasi milik PT Pertamina EP (PEP). Lapang itu bagian dari Asset 5. Field Tanjung berlokasi ± 230 km timur laut Banjarmasin, Kalimantan Selatan, atau ± 240 km dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Perjalanannya bermula dari penemuan minyak oleh Mijn Bouw Maatschappij Martapoera pada 1898, dengan melakukan empat pengeboran sumur minyak. Dordtsche Petroleum Maatschappij, perusahaan Belanda, mengambil alih lapangan ini pada tahun 1912. Selanjutnya, pada 1930, perusahaan Belanda lainnya N.V.
Bataache Petroleum Maatschappij atau lebih dikenal dengan BPM, mengambil alih perusahaan ini. Selama pengembangannya, BPM menemukan beberapa cadangan migas. Pada 1934, ditemukan struktur Tanjung. Selanjutnya disusul struktur Warukin pada 1937 dan struktur Kambitin pada 1939. Pada pengeboran sumur Tanjung-001 tahun 1938 telah ditemukan minyak pada kedalaman akhir 1920 meter. Sampai pertengahan 1940, BPM telah menyelesaikan pengeboran sebanyak tujuh sumur pada struktur Tanjung. Namun tidak dilanjutkan pada tahapan eksploitasi karena adanya Perang Dunia II.
informasi sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat. Komunikasi dilakukan baik melalui kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan setiap tahun saat Ramadan maupun dilakukan sembari mengunjungi lokasi site atau block station. Kegiatan CSR tidak selalu identik dengan biaya besar. Besar kecilnya biaya sangat relatif, tergantung sudut pandang. Penekanan kegiatan CSR ialah pemberdayaan tanpa bersifat menyuapi. Atas dasar inilah, seringkali pimpinan Field Tanjung menolak pengajuan program CSR jika goalnya bukan melakukan pemberdayaan, melainkan sekadar charity atau menyuapi. Masyarakat dimanusiakan, dihargai dan diajak maju bersama, bukan dengan menyuapi. Masyarakat dirangsang berpikir mandiri dan tidak selamanya menggantungkan kebutuhan terhadap Pertamina. Memberikan kesadaran masyarakat terhadap hal ini bukanlah perkara gampang. Dengan komunikasi secara intens dan pendekatan yang terus dilakukan, Field Tanjung
Sekitar tahun 1942 hingga 1945, lapangan ini dikuasai oleh Jepang. BPM kemudian mengambil alih dari Jepang pada tahun 1945 hingga tahun 1961. Pada akhir 1961, pipa penyalur 20” ke Balikpapan sudah terselesaikan. Pada tahun yang sama terjadi pengambilalihan pengelolaan dari perusahaan BPM kepada perusahaan PT Shell Indonesia. Pada 1965, lapangan ini dikelola pemerintah Indonesia melalui melalui PN Permina yang kemudian bermetamorfosa menjadi Pertamina.
optimis semua program bisa berjalan dengan baik, sehingga masyarakat sadar dan mandiri dalam meningkatkan perekonomian. Muara dari berbagai kegiatan penguatan masyarakat ialah peningkatan ekonomi yang berkelanjutan saat perusahaan masih ada atau setelah Pertamina tidak lagi beroperasi di Tanjung. Untuk itu, kepercayaan diri masyarakat harus terus dibangun serta menatap hari esok dengan optimis. Keyakinan dan optimisme merupakan modal pengembangan sebuah program. Mindset itu harus ditanamkan. Kalau orang sudah yakin, pasti dapat berjalan dengan baik. Kalau dari awal sudah tidak yakin, tentu keberhasilan ibarat jauh panggang dari api. Harus disadari muara berbagai kegiatan penguatan masyarakat ialah peningkatan ekonomi yang berkelanjutan. Bagaimanapun juga, sebagai sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, minyak dan gas akan habis. JIka Pertamina sudah tak lagi beroperasi di Tanjung, masyarakat bisa menjalani kehidupan secara mandiri
Energia PEP April | 2015
61
Laporan Olah Raga Khusus
DI WONOCOLO, BUKAN HANYA PEREMPUAN YANG BISA BERANAK Teks: Butet Kartaredjasa Foto: Doni Maulistya
62
Energia PEP Maret April | |2015 2015
Energia EnergiaPEP PEPMaret April | 2015
63
Laporan Khusus
Jika bangsawan Arab bisa bergelar “Raja Minyak” lantaran saban hari mampu menyedot puluhan bahkan ratusan ribu barel minyak bumi, maka orang-orang Desa Kedewan, Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur, gelarnya cukup “Tumenggung”. Minyak bumi yang mereka sedot hanya dalam hitungan ratusan liter, bukan barel. Mereka hanya diizinkan menimba sisa-sisa minyak dari sumur-sumur tua peninggalan zaman kolonial Belanda.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 01 Tahun 2008 hanya mengizinkan mereka menambang secara tradisional dengan kerekan yang digantung di pucuk segitiga tripod batang kayu. Bahkan, dulu sangat eksotis sebagai objek fotografi. Mereka mengerek sisa-sisa minyak dengan bantuan tenaga sapi. Sekarang, meski masih ada yang mengandalkan otot manusia perkasa, kebanyakan pengerek digerakkan mesin diesel, bekas truk. Tak heran bila di antara jajaran tripod-tripod kayu yang meruncing ke langit tampak moncong-moncong truk tua tanpa bodi.
64
Energia PEP April | 2015
Mesinnya terus-menerus mengerang karena menarik sling baja yang dikaitkan ke roda belakang. Orang-orang Wonocolo memang tidak menjual minyak bumi. Mereka hanya menerima ongkos angkat dan angkut saja. Bayarannya sebesar Rp1.200 per liter, yang dibayar Pertamina melalui KUD setempat. Biasanya, mereka mengelola secara kelompok, tujuh sampai puluhan orang. Hal itu tergantung ketersediaan modal masing-masing anggota kelompok. Bagi mereka yang menyetor modal besar, penghasilan terbilang besar. Dengan perolehan minyak 100 sampai dengan 600 liter tiap hari, penghasilan para “Tumenggung Minyak” Wonocolo ini bisa dikatakan lumayan. Sambil bercanda mereka mengaku, penghasilan yang lumayan – untuk tak menyebut besar dalam skala desa- membuat kayu jati Perhutani jadi aman. Tak ada lagi yang menggergaji secara diam-diam. Hasil yang “lumayan” itu membuat orang luar tergiur. Sekarang pemodal kakap kota-kota besar, bahkan luar negeri, mulai melirik ladang minyak Wonocolo. Mereka menanam puluhan miliar rupiah, dengan merespon tawaran bisikbisik atau yang secara blak-blakan promosi di jagat maya. Tak mengherankan jika penambangan yang semestinya “harus sederhana dan tradisional” secara perlahan kini menjelma lebih garang. Mulai terlihat tripod-tripod baja meranggas dengan mesin dan teknologi lebih modern. Kendati pun dilarang negara, mereka tak ragu mengebor sumur baru di kiri dan kanan sumur-sumur tua. Tak tahu siapa aktor di balik layar atas aksi kenekadan dan keberanian seperti itu. Paling hanya terdengar kelakar pahit, ”Di Wonocolo, bukan hanya perempuan yang bisa beranak. Sumur-sumur tua pun sekarang banyak anaknya.” Begitulah Indonesia. Selalu memberi tafsir bebas atas setiap peraturan dan undangundang.***
Energia PEP April | 2015
65
Laporan Khusus
AWAS TERTIPU SUMUR TUA Kegiatan penambangan ilegal (illegal drilling) marak di Wonocolo. Mereka tak mengindahkan keselamatan. Kerugian negara akibat tindakan itu mencapai Rp120 miliar. Untuk itu, penegakan hukum harus dilaksanakan. Seorang eksekutif di perusahaan tambang batubara langsung meradang setiap kali disebut sumur tua Wonocolo di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. “Bohong semua, hanya tipu-tipu saja,“ ujarnya. Ia bercerita sambil geleng-geleng kepala terkait kejadian dua tahun lalu. Saat itu ia didatangi security di kantornya tentang peluang rezeki dari sumur minyak tua . “Saya percaya karena dia memperlihatkan izin yang dikantongi dari KUD untuk mengelola sumur tua,” ujarnya, Untuk investasi dibutuhkan dana minimal Rp500 juta. Seperti dirinya, ternyata
66
Energia PEP April | 2015
banyak teman di kantornya yang tertarik. Terkumpullah uang Rp600 juta dari 10 orang. “Masing-masing inves Rp60 juta,” ujarnya. Awalnya selalu ada report progress pengeboran sumur. “Tapi itu hanya enam bulan. Setelah itu tak ada lagi kabar beritanya,” ujar eksekutif tersebut masygul. Memang tak semua makan angin alias gigit jari di Wonocolo. Banyak juga yang menuai untung. Terbukti dari maraknya pengeboran ilegal (illegal drilling) . Menurut data, di Kecamatan Kedewan dan Malo terdapat sekitar 550 sumur minyak. Dari jumlah tersebut, lebih dari separuhnya merupakan sumur ilegal.
Dari dua kecamatan tersebut, sumursumur minyak tua yang masuk dalam kontrak kerjasama antara Pertamina EP Asset 4 dan Koperasi Unit desa (KUD) hanya berjumlah 295 sumur. Sementara 255 sumur lainnya tidak memiliki perjanjian. Kegiatan pengeboran masuk dalam ketegori tidak berizin (illegal). Rig bukan lagi terbuat dari kayu, melainkan dari besi. Kerugian akibat kegiatan yang jelasjelas melanggar hukum ini mencapai 10,95 juta dollar AS atau Rp120 miliar per tahun. Kebanyakan sumur itu terdapat di Wonocolo. Di situ minyak sudah mengalir sejak zaman Belanda. Bahkan, pengolahan pertama di Indonesia dibangun di wilayah tersebut. Kini, tawaran untuk berinvestasi di sumur tua dijajakan secara terbuka, baik lewat dunia maya maupun secara langsung, seperti diceritakan eksekutif tadi. Pengeboran dilakukan di sekeliling sumur eksisting hingga muncul istilah “sumur beranak” Karena dianggap sudah membahayakan, pertengahan Maret 2015 lalu, Presiden Direktur PT Pertamina Ep Ardiansyah, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Setjipto, dan Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam didampingi Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyambangi lokasi pengeboran sumur minyak tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Dwi Soetjipto mengatakan, selain merugikan negara, penambangan ilegal ini juga sangat merusak lingkungan. Banyak tumpahan minyak berceceran karena tidak memiliki saluran pembuangan. “Selain itu, untuk memasukkan rig ke dalam hutan, para penambang banyak yang menebang pohon di sekitar lokasi,” ungkap Dwi. Senada dengan Dwi, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan bahwa dirinya mendukung sepenuhnya upaya pemberantasan penambangan ilegal. Panglima menyatakan, TNI akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk memproses para pelaku penambang ilegal tersebut. Sebelumnya akan
Kerugian akibat kegiatan yang jelas-jelas melanggar hukum ini mencapai 10,95 juta dollar AS atau Rp120 miliar per tahun.
dilakukan pemetaan dan pendataan secara komprehensif, sehingga memudahkan proses hukum. Moeldoko menegaskan bahwa tindakan tegas tanpa pandang bulu terhadap semua pelaku penambang ilegal akan diberlakukan. “Bukan hanya penambang, semua oknum yang terlibat juga akan ditindak tegas,” katanya dengan tegas. Kegiatan penambangan minyak secara ilegal ini bukan merupakan kegiatan baru, melainkan aktivitas lama yang terus berulang di hampir semua lapangan minyak milik PT Pertamina EP. Mulai dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan beberapa wilayah kerja PEP yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Padahal, sumur minyak merupakan aset negara dan termasuk dalam Objek Vital Nasional (Obvitnas). Saat pertemuan dengan pimpinan media massa di Surabaya pada 27 Maret lalu, Manajer Humas Pertamina EP, Muhammad Baron, menyebutkan, eksploitasi ilegal di
Energia PEP April | 2015
67
Laporan Khusus
Peraturan Menteri ESDM Nomor 1/2008
sumur tua yang bisa dikelola KUD dibatasi pada sumur yang dibor sebelum tahun 1970, pernah diproduksi, dan terletak di lapangan yang tidak diusahakan pada satu wilayah kerja yang terikat kontrak kerja sama dan tak diusahakan lagi oleh kontraktor.
Wonocolo menyimpang dari regulasi. Sesuai peraturan, Koperasi Unit Desa (KUD) memang diperbolehkan mengelola sumur tua. Namun, itu dengan catatan, dikelola sendiri dan tidak boleh melakukan pengeboran sumur baru. Pada praktiknya, banyak KUD yang menggandeng investor lokal dan asing. Mereka tak segan-segan mengebor di kiri dan kanan sumur yang diamanatkan untuk dikelola.
68
Energia PEP April | 2015
Alat-alat yang digunakan bukan lagi perkakas sederhana, melainkan peralatan canggih. Padahal, seperti diatur Peraturan Menteri ESDM Nomor 1/2008, sumur tua yang bisa dikelola KUD dibatasi pada sumur yang dibor sebelum tahun 1970, pernah diproduksi, dan terletak di lapangan yang tidak diusahakan pada satu wilayah kerja yang terikat kontrak kerja sama dan tak diusahakan lagi oleh kontraktor.
Selama ini minyak mentah yang berasal dari KUD mencapai 1.600 barel per hari, selanjutnya diserahkan dan diolah ke PT Pertamina EP sesuai aturan yang berlaku, Jumlah tersebut bukanlah jumlah sebenarnya. Masih ada oknum KUD juga menjual sekitar 300 – 500 barel kepada para penadah. Selain kerugian material, yang menjadi concern lainnya bagi Pertamina EP adalah safety
(keselamatan). Pengelola sumur tua praktis tak mengindahkan kaidah-kaidah HSSE. Mereka seakan hanya beranggapan, yang penting dapat minyak. JIka terjadi sesuatu karena letaknya berada di Wilayah Kerja-nya, PT Pertamina EP ikut bertanggung jawab. Menurut Baron, dalam beberapa hari ke depan akan dilakukan operasi penertiban para penambang ilegal di lokasi sumur-sumur tua. Pertamina EP akan menggandeng TNI dan Pemkab Bojonegoro untuk menggelar operasi ini. Operasi serupa pernah dilakukan di Sumatera di jalur Tempino-Plaju. Operasi itu cukup sukses menekan pencurian minyak (illegal tapping). Dengan tindakan tegas tersebut, diharapkan kegiatan illegal driiling dan penambangan sumur tua dapat diminimalisasi, bahkan dihentikan. Tidak hanya merugikan negara, tindakan ilegal itu juga merusak lingkungan. Dengan rangkaian kerjasama tersebut, serta kunjungan langusng panglima TNI, kegiatan “haram” yang tidak berkesudahan tersebut dapat dihentikan dan penegakan hukum terhadap pelaku dan oknum yang bekerjasama dapat benar-benar dijalankan, seperti janji Panglima TNI. Dengan demikian, kekayaan dan sumber daya alam yang dimiliki bangsa ini bisa memberi manfaat lebih bagi bangsa dan negara, sebagaimana amanat UUD 1945 pasal 33 ayat 3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pemanfaatan yang dilakukan oleh Pertamina dan anak perusahaannya dapat memberi manfaat bagi bangsa dan negara.
Energia PEP April | 2015
69
Peluang
Kertas daur ulang
TAK SEKADAR UANG Sifat tak mudah menyerah ditunjukkan kelompok daur ulang Pertamina Kertas. Mereka memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan
kelompok ibu sampah daur ulang
70
Energia PEP April | 2015
Tanpa menghiraukan sekeliling, tangannya terus mengayak adonan kertas yang dicampur gedebog pisang yang sudah dilumerkan dengan air soda. “Gedebok pisang itu biar teksturnya keluar,” ujar Nurjanah, 54 tahun. Ibu yang hanya lulus SD itu baru beberapa bulan belajar daur ulang kertas, tapi dia sudah bisa bercerita dari A sampai Z tentang keterampilan yang baru dipelajarinya tersebut. Adonan yang menempel di lembar cetakan kemudian diratakan, dan dicetak sesuai dengan ukuran dan ketebalan yang dikehendaki. Kelihatannya seperti mudah. Tapi jika tak biasa, ketebalan kertas bisa tak sama. “Awalnya juga saya begitu. Tapi lama kelamaan terbiasa,” ujar Nurjanah yang hanya lulus SD. Bersama kawan-kawannya yang masih bertahan, di sela-sela senggang, mereka terus memproduksi kertas dengan berbagai warna. Selain dijual, kertas itu juga dibuat beragam produk, mulai dari notes, agenda, bahkan tempat souvenir Nurjanah, seperti juga temannya yang lain, yakin suatu saat kerajinan daur ulang yang ditekuninya akan memberikan penghasilan tambahan. “Sekarang paling-paling untuk beli gorengan.,“ ujarnya tertawa. Karena belum menghasilkan uang, banyak di antaranya mereka memilih mengundurkan diri dari kegiatan yang diinisiasi oleh Pertamina EP Field Tanjung tersebut. Dari sekitar dua puluh orang yang ikut pelatihan pada Juni
Teks: Hidayat Tantan Foto : Tatan Agus RST
Energia PEP April | 2015
71
Peluang
tahun lalu, hanya ada lima orang yang bertahan, termasuk Nurjanah. Lantas, mereka yang bertahan membentuk kelompok. Mereka memberi nama Pertas, kependekan dari Pertamina Kertas. Nurjanah ditunjuk sebagai ketua. Mereka saling menguatkan satu sama lain. Bukan menguatkan dengan janji-janji tentang penghasilan yang lebih baik, melainkan dengan berbagi tawa. “Kami di sini bisa tertawa bersama.,” ujarnya. Hampir tiap topik obrolan diselipi guyonan. Begitulah suasana mereka berkumpul. Sama halnya saat kami berkunjung ke kelompok kreatif ini, penghujung Okober 2014, mereka tampak riang setelah hasil kreasinya ludes diborong pengunjung saat pameran di Jakarta. “Ternyata laku ya,” ujar seorang ibu sambil tertawa. Bahkan, ada satu model kertas, karena dianggap warnanya lain dari yang lain, minta diproduksi ulang. Sayang, permintaan itu tak bisa dipenuhi. “Kami lupa. Waktu itu asal mencampur saja, dari adonan sisa,” Nurjanah menambahkan. Saat pameran itu, Doddy Priambodo, yang saat itu menjabat Direktur Eksplorasi Pertamina EP, kini menjabat sebagai SVP Eksplorasi PT Pertamina (Persero), meminta material daur ulang yang diproduksi Pertas ini dipakai menjadi bahan kalender tahunan yang biasa diproduksi Pertamina EP. Peluang, sekaligus tantangan. Mereka harus memproduksi kertas yang sesuai kebutuhan tersebut. Sekarang kertas yang diproduksi masih terbatas. Tak hanya sekadar menjual kertas, mereka juga harus membuat produk-produk kreatif yang harganya tentunya lebih berlipat dari sekadar kertas. Field Tanjung terus menyemangati Pertamina Kertas untuk terus maju dengan mendatangkan instrukturinstruktur dari Pulau Jawa yang sudah terbukti menghasilkan produk daur ulang kertas yang diminati pasar.
72
Energia PEP April | 2015
Dari sekitar dua puluh orang yang ikut pelatihan pada Juni lalu, hanya ada lima orang yang bertahan, termasuk Nurjanah.
membuat bubur kertas
mencetak
Ke depan, Nurjanah berharap lebih banyak lagi pameran yang bisa diikuti kelompoknya. Tak hanya pameran yang diadakan Pertamina, tapi juga instansi lain. Ia tentu tak hanya menunggu. Kelompoknya bersiap menciptakan “pasar sendiri” . “Kita akan adakan lomba menggambar dengan kertas daur ulang,” ujar Ardiansyah, 35 tahun, satu-satunya laki-laki dalam kelompok Pertas. Kertas itu nanti dibeli dari kelompoknya. Di Tanjung belum ada yang memproduksi kertas daur ulang, kecuali yang diproduksi Pertas. Laki-laki ini bukan pengangguran. Pendidikannnya D III. Kini sedang meneruskan S-1 di salah satu perguruan tinggi di Tanjung, jurusan Administrasi Publik. Dia sehari-hari tercatat sebagai honorer di Kantor Dinas Pekerjaaan Umum . Karena dianggap paling “nyekolah”, Ardiansyah dipercaya mengurus semua hal yang berbau administrasi, mulai dari surat-menyurat hingga membuat proposal. Mulanya tak hanya Ardiansyah. Banyak laki-laki yang bergabung. Tapi itu tak bertahan lama. Alasannya, “barang gak jelas.” Begitu istilah lain untuk menyebut bahwa Pertas tak menghasilkan duit, hanya kegiatan yang membuang waktu saja.
Ardiansyah tak menyalahkan koleganya. “Saya mau tahu akhirnya di mana?” ujar Ardiansyah. Dia juga merasa malu oleh anggota kelompok lain yang pendiidikannya jauh di bawah dirinya masih terus bersemangat. Dia yakin, segala sesuatu yang ditekuni dengan sungguh-sungguh akan memberikan hasil. Sikap tak mudah menyerah sesungguhnya bekal yang sangat berharga untuk menuju kemandirian ekonomi. Lebih dari itu, tak sekadar memberikan manfaat ekonomi, kegiataan daur ulang juga sangat berarti untuk lingkungan. Daur ulang (reuse) menjadi jurus kampanye global untuk melindungi bumi, selain reduce dan recycle.
Daur ulang (reuse) menjadi jurus kampanye global untuk melindungi bumi, selain reduce dan recycle.
menjemur
Energia PEP April | 2015
73
Rana
74
Energia PEP April | 2015
DI BAWAH PATUNG PEMUDA MEMBANGUN Sejumlah alat berat pengeruk tanah dan puluhan pekerja berganti ganti mengeruk kedalaman tanah. Selama 24 jam mereka menggali, membangun, dan merangkai konstruksi besi di kedalaman 20 meter lebih dari permukaan aspal Bunderan Senayan Jakarta, persis di bawah Patung Pemuda Membangun.
Teks dan Foto: Tatan Agus RST
Energia PEP April | 2015
75
Rana
Kini patung itu tak lagi menapak di tengah kolam air mancur, melainkan ”melayang” dengan lubang menganga. Terbilang lebar dan dalam. Di bawahnya sedang dirangkai sebuah mimpi besar moda tranportasi masa depan di Ibukota negeri ini.
Mereka sedang merangkai mimpi MRT (Mas Rapid Transit) yang sudah lama dirindukan, demi sarana transportasi aman, nyaman, efektif, serta massal. Mimpi yang bisa mengubah kebiasaan manja warga Ibukota dan sekitarnya, yang lebih banyak mengandalkan kendaraan pribadi. Bukan sebuah kebetulan bila dari bawah kaki Patung Pemuda Membangun inilah titik awal pengeboran perut Jalan SudimanThamrin—sebuah terowongan panjang akan menjadi penghubung, persis di bawah kepadatan lalulintas pusat ekonomi Ibukota.
76
Energia PEP April | 2015
Seperti filosofi dari semangatnya patung hasil seniman Munir Pamuncak yang menggambarkan semangat pemuda yang menyalanyala, dengan membawa obor sebagai penerang. Patung itu selayaknya penerang hati yang gelap. Semoga MRT menjadi penerang lalulintas Ibukota Jakarta yang telah melekat dengan kemacetan, tak ubahnya semangat Patung Pemuda Membangun.
Energia PEP April | 2015
77
Gadget
Smartphone Mulus dengan
“Tameng Gorilla” Belakangan ini layar sentuh telah mendominasi pasar telefon genggam. Padahal dahulu pengguna telefon genggam layar sentuh harus hati-hati agar tidak tergores. Kini rasa kehati-hatian itu seakan ditelan bumi berkat teknologi antigores Gorilla Glass. Apa sebenarnya Gorilla Glass?
Gorilla Glass adalah teknologi berupa lembaran-lembara kaca ringan dan tipis yang memiliki daya tahan luar biasa, bahkan ketika dibebani beban puluhan kilogram. Gorilla Glass merupakan pelindung layar dari goresan (antigores). Kaca ajaib ini terbuat dari olahan kaca aluminosilikat alkali. Kini teknologi pelindung layar ini menjadi primadona bagi para produsen smartphone.
78
Energia PEP April | 2015
Mereka kerap membubuhkan teknologi ini ke dalam smartphone. Selain itu juga digunakan sebagai peningkat harga jual strategi pemasaran para pembuat smartphone. Ukurannya yang tipis membuat Gorilla Glass tidak mengurangi respon sensitif pada layar. Keunggulan lain, Gorilla Glass mudah dibersihkan. Peoduk ini juga ramah lingkungan karena tidak terbuat dari bahan besi berat yang
bisa membahayakan lingkungan. Canggihnya teknologi ini tidak hanya dimanfaatkan untuk smartphone. Data pada tahun 2010 menunjukkan bahwa teknologi kaca yang sangat tangguh ini sudah digunakan oleh lebih dari 20% perangkat elektronik, seperti televisi dan layar komputer yang jumlahnya mencapai 200 juta unit. Sejak awal pengembangan, Gorilla Glass memiliki beberapa versi. Mulai dari Gorilla Glass 1, Gorilla Glass 2, Gorilla Glass 3, dan teranyar Gorilla Glass 4. Pada intinya semua produk Gorilla Glass memiliki fungsi melindungi layar sentuh perangkat teknologi Anda, terutama dari goresan pada smartphone. Corning, perusahaan manufaktur AS yang membesut Gorilla Glass menyatakan tiap evolusi Gorilla Glass terdapat berbagai pengembangan teknologi. Produk terbarunya, yakni Gorilla Glass 4, misalnya, dibubuhkannya teknologi Never Damage Resistance, seperti pada Gorilla Glass 3. Fitur ini mampu melindungi layar smartphone tetap mulus dan utuh saat smartphone Anda jatuh. Pada generasi keempat daya tahan fitur ini meningkat. Percobaan pun dilakukan guna membuktikan kecanggihan
Gorilla Glass 4. Pengujian kaca super tipis yang tahan benturan ini menggunakan amplas 180 grit yang kasar untuk digores pada layar. Penggosokan dengan amplas dan jatuh dari ketinggian 3,3 meter menjadi cara pengujiannya. Hasilnya cukup mencengangkan. Layar mampu bertahan dengan kondisi 80% lebih baik dari ponsel yang dilindungi antigores lain. Fitur terbaru ini sudah dibuktikan di beberapa produk perusahaan besar, seperti Samsung dan Nokia. Kedua perusahaan tersebut membuktikan pada produk unggulan masing-masing, yakni Galaxy S4, Galaxy Note 4, dan Nokia Lumia 830. Di internal perusahaan, saat ini Corning dikabarkan sedang mengembangkan Gorilla Glass generasi terbaru yang dinamakan “Project Phire”, pelindung layar yang kemampuannya diadopsi dari batu Safir. Menurut pakar isu tersebut hanya sebatas rumor yang sengaja dihembuskan untuk menarik perhatian Apple. Pasalnya, Apple telah memutus perjanjian dengan Advanced Technologies Inc, perusahaan yang sebelumnya akan mennyediakan layar kaca safir untuk iPhone.
Pada intinya semua produk Gorilla Glass memiliki fungsi melindungi layar sentuh perangkat teknologi Anda, terutama dari goresan pada smartphone.
Teks: Rio Indrawan Foto : Istimewa
Energia PEP April | 2015
79
Gadget
Sejarah dan Revolusi Gorilla Glass Gorilla Glass adalah teknologi layar pelindung besutan Corning, perusahaan manufaktur kaca asal Amerika Serikat. Selain memiliki pabrik di Harrodsburg, Kentucky, Gorilla Glass juga dibuat di Shizuoka, Jepang. Corning telah mengembangkan Gorilla Glass sejak tahun 1960. Cikal bakal Gorilla Glass berasal dari “Project Muscle”. Dari itulah lahir sebuah kaca yang pelindung yang dinamakan “Chemcor” Glass. Namun sayangnya, Chemcor tidak mendapatkan sambutan positif. Akibatnya, pengembangan pun dihentikan. Titik balik bagi kelahiran “generasi emas” teknologi pelindung layar ala Corning Gorilla Glass 1 Kemampuannya memang tidak mainmain. Meskipun ketipisannya berkisar antara 0,5 mm – 2mm, kekuatannya tidak perlu diragukan.
Gorilla Glass 3 jauh lebih kuat dibandingkan dengan generasi sebelumnya dan lebih tahan terhadap goresan hingga 3 kali lipat dibandingkan dengan Gorilla Glass 2. Jika goresan tetap terjadi, pada Gorilla Glass 3 goresan terlihat lebih halus sampai dengan 40%.
adalah saat Steve Jobs, pencipta Apple, ingin menjejalkan pelindung layar d iPhone generasi pertama. Ini berawal dari cerita sederhana, iPhone milik Jobs tergores karena terlalu sering dimasukkan dalam saku. Jobs pun mencoba berbagai cara. Akhirnya Jobs menghubungi Corning. Setelah Jobs menghubungi, Corning, yang tadinya telah mematikan pengembangan kaca pelindung, kembali menghidupkan penelitiannya hingga lahirlah Gorilla Glass 1. Pada 2007 dimulailah kedigdayaan Corning dalam urusan pelindung layar smartphone melalui Gorilla Glass 1 yang dibubuhkan pada iPhone generasi pertama.
Gorilla Glass 2 Revolusi Gorilla Glass kemudian berlanjut ke Gorilla Glass 2. Pada teknologi satu ini, Corning mengurangi ketebalan kaca pelindung hingga 20%. Kekuatannya tentu juga ditambah, mampu menahan tekanan sampai 120 pound (54.43 kg) tanpa sedikit pun mengalami kerusakan.
Teknologi Antigores Lain Tidak Hanya Corning Gorila Glass, masih banyak jenis-jenis pelindung layar lainnya yang digunakan pada berbagai macam smartphone. Di antaranya: Oleophobic Coating
Oleophobic Coating adalah sejenis lapisan yang ditambahkan pada permukaan kaca agar tidak mudah tertempel minyak atau kotoran dari jari. Tipe ini juga tahan terhadap goresan.
80
Energia PEP April | 2015
Scratch-Resistant Glass
Scracth-resistant Glass adalah sejenis lapisan yang melindungi layar dari goresan-goresan ringan. Sesuai dengan namanya, lapisan tersebut akan membantu mengurangi efek goresan pada permukaan layar, sehingga cukup menolong supaya layarnya tidak mudah tergores.
Gorilla Glass 3 Gorilla Glass 3 adalah Gorilla Glass yang paling banyak digunakan berbagai smartphone ekonomis saat ini, seperti Asus, Lenovo, Samsung, Sony, dan Nokia.
Dragontrail Glass
Dragontrail Glass merupakan produk dari Asahi Glass. Dragontrail boleh dibilang teknologi antigores yang sangat kuat karena mampu menahan beban sampai dengan 60 kg dengan ketebalan kaca yang hanya 1 mm. Dragontrail ini juga memiliki kekuatan 6 kali lebih tangguh dibandingkan layar ponsel kebanyakan.
Segera download edisi terbaru Energia Pertamina EP di http://www.pertamina-ep.com
52 LAPORAN UTAMA Menyalakan Semangat Emansipasi
40 KOMUNITAS Bugar dengan Yoga
70 KILAS BALIK Kinerja Si Jantung Blok Madura
Energizing Asia
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
Semangat Edisi Tahun II | Volume 04 - April 2015
Tumbuh Bersama Untuk Indonesia
KARTINI Edisi Tahun II | Volume 04 - April 2015