KAJIAN KAPASITAS LINI PENGOLAHAN INDUSTRI TEH HITAM ORTODOKS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN PASIR NANGKA, CIANJUR
Oleh WAHYU GUMILAR F34104022
2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Wahyu Gumilar. F34104022. Kajian Kapasitas Lini Pengolahan Industri Teh Hitam Ortodoks di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka, Cianjur. Di bawah bimbingan Sukardi. 2008
RINGKASAN
PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang membudidayakan tanaman teh dan mengolahnya menjadi produk teh hitam. Pabrik pengolahan teh hitam ortodoks kebun Pasir Nangka sebagai salah satu unit kerja PTPN VIII, terkadang menghadapi kendala dalam hal kapasitas dalam menjalankan operasinya. Salah satu gejala dari kondisi tersebut adalah terdapatnya banyak mesin yang menganggur atau beroperasi di bawah kapasitas teknisnya. Gejala lain adalah terjadinya penumpukan atau kekurangan persediaan, baik bahan baku, produk jadi, atau produk antar proses. Pabrik pengolahan teh hitam ortodoks PTPN VIII Kebun Pasir Nangka pada tahun 2007 menghasilkan produk jadi sebanyak 2.493 ton teh kering. Kinerja optimal dari pabrik tersebut dengan 12 jam kerja per hari dan dengan 303 hari kerja per tahun mampu memproduksi sebanyak 3.454 ton teh kering. Perbedaan di antara nilai-nilai tersebut mengindikasikan terjadinya utilisasi suboptimal terhadap kapasitas pabrik secara keseluruhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat penggunaan kapasitas pabrik pengolahan teh hitam ortodoks, mengetahui biaya yang timbul akibat adanya kapasitas menganggur dan kapasitas non produktif serta menganalisis alternatif perbaikan tingkat utilisasi kapasitas lini produksi. Data diperoleh melalui pengamatan, pengukuran, pencatatan langsung di lapangan dan wawancara dengan pihak yang terkait di perusahaan serta dari laporan dan dokumen tertulis dari perusahaan. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan diolah serta direpresentasikan dalam bentuk model manajemen kapasitas yang dikembangkan oleh Consortium for Advanced Manufacturing-International (CAMI). Model ini akan memberi gambaran secara visual mengenai kondisi tingkat penggunaan kapasitas dari masing-masing lini produksi serta keseluruhan pabrik. Produksi teh Pasir Nangka pada tahun 2007 mengalami keadaan supply constrained dalam beberapa periode. Dalam keadaan tersebut lini produksi pengeringan yang menjadi bottleneck tidak beroperasi pada kapasitas penuh, sehingga terjadi underutilization. Dengan membandingkan tingkat utilisasi pada masing-masing lini, diketahui bahwa terdapat ketidakseimbangan kapasitas antar lini. Sementara lini pengeringan yang menjadi bottleneck bekerja pada tingkat utilisasi 72,2 persen, lini penggilingan hanya pada tingkat 61,2 persen, sedangkan lini sortasi mencapai 68,6 persen. Analisis model CAM-I terhadap utilisasi kapasitas keseluruhan pabrik dan masing-masing lini produksi pada tahun 2007 dilakukan dengan membandingkan kapasitas aktual dengan kapasitas praktek. Seluruh aktivitas produksi yang dilakukan oleh perkebunan Pasir Nangka bertujuan untuk memberikan nilai tambah pada pucuk teh menjadi teh jadi. Namun tidak seluruh aktivitas tersebut termasuk
dalam kegiatan produktif. Model kapasitas CAM-I untuk keseluruhan pabrik merupakan kombinasi dari lini-lini produksi yang terdapat di dalamnya. Lini yang paling menentukan tingkat utilisasi keseluruhan pabrik adalah lini pengeringan. Tingkat produksi keseluruhan pabrik hanya mencapai 72,2 persen dan yang berstatus produktif hanya sebesar 69 persen. Dari nilai tersebut, 3,2 persen kapasitas merupakan kapasitas idle akibat kelebihan pasokan produksi tanpa permintaan yang cukup. Model menunjukkan bahwa 27,8 persen kapasitas digunakan untuk aktivitas yang tidak produktif. Berdasarkan kondisi tersebut, peluang peningkatan utilisasi kapasitas masih sangat dimungkinkan. Terdapat beberapa alternatif yang dapat direkomendasikan untuk memperbaiki tingkat utilisasi dari kapasitas produksi tersebut. Berdasarkan hasil analisis, alternatif perbaikan pada pemasaran berpotensi meningkatkan kapasitas produktif keseluruhan pabrik dari 69 persen menjadi 72,2 persen. Dengan begitu terjadi penurunan biaya kapasitas per unit teh kering sebesar Rp. 102,01. Sedangkan alternatif peningkatan pada produksi pucuk hingga memenuhi kebutuhan lini bottleneck berpotensi meningkatkan kapasitas produktif keseluruhan pabrik hingga mencapai 90,8 persen serta menurunkan biaya kapasitas sebesar Rp. 546,95 per unit teh kering.
Wahyu Gumilar. F34104022. The Study of Production Lines Capacity of Orthodox Black Tea Industry at PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka, Cianjur. Supervised by Sukardi. 2008 SUMMARY
PT Perkebunan Nusantara VIII is one of the companies in Indonesia that cultivate tea and produces black tea. As a subdivision of PTPN VIII, Pasir Nangka Factory several times faces some constraints in capacity. One of the symptoms is the machine is idle or operates under its technical capacity. Other symptom is the excess or shortage of inventory in raw material, finished product, or work in process product. Pasir Nangka Factory in 2007 produced 2,494 tons of dry black tea. Optimal performance of factory with 12 operation hours per day and 303 work days per year is able to produce 3,454 tons of dry black tea. The difference between those numbers indicates that suboptimal utilization is occurred to the general factory capacity. The purposes of this research was to analyzed the capacity utilization level of orthodox black tea factory, to find out cost which caused by the idle capacity and non-productive capacity, also to analyze alternatives to improve capacity utilization level of production lines. Data are collected from observation, measurement, field record and interview with several people from the company also from report and written document from the company. Data are then analyzed and represented in capacity management model that developed by Consortium for Advanced Manufacturing-International (CAM-I). This model will give visual explanation about the condition of capacity utilization from each production line and the overall factory. Tea production of Pasir Nangka in 2007 was in supply constrained condition in several periods. In that condition, drying unit which identified as the bottleneck was not operating at full capacity that occurs under utilization. The comparison of the utilization level of each line reveals an imbalance between lines. While the drying unit was working 72.2 percent of utilization level, the rolling unit was only working at 61.2 percent, whereas sorting unit come out at 68.6 percent. Analysis of CAM-I’s capacity model for overall factory and each production lines in 2007 was held by comparing actual capacity with practical capacity. All production activity which be held by Pasir Nangka designated to assign added value to tea sprout become black tea. But not all of the activities are identified as productive activity. CAM-I’s capacity model for the overall factory is a combination from the production lines inside the factory. Overall factory utilization level was most determined by the drying line. Production level of the overall factory only achieved 72.2 percent and only 69 percent in productive status. Not all of finished products become productive because 3.2 percent was idle capacity caused by excess of production supply without enough demand. The model shows that 27.8 percent capacity was used for non-productive capacity.
Based on that condition, the opportunity to improve capacity utilization is still possible. There are several alternatives which can be recommended to improve utilization level of production capacity. The result of analysis show that alternative to reduce idle time is potentially raising the production capacity of overall factory from 69 percent to 72.2 percent. Thus, reduction of capacity cost per unit of black tea was occurred as much as Rp. 102.01. Whereas alternative to raise the sprout production to meets demand of bottleneck line is potentially raising productive capacity of overall factory until 90.8 percent and reduces capacity cost as much as Rp. 546.95 per unit of product.
KAJIAN KAPASITAS LINI PENGOLAHAN INDUSTRI TEH HITAM ORTODOKS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN PASIR NANGKA, CIANJUR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
WAHYU GUMILAR F34104022
2008 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
KAJIAN KAPASITAS LINI PENGOLAHAN INDUSTRI TEH HITAM ORTODOKS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN PASIR NANGKA, CIANJUR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Oleh WAHYU GUMILAR F34104022
Dilahirkan pada tanggal 21 Maret 1986 di Sukabumi, Jawa Barat
Tanggal lulus: 12 Agustus 2008
Menyetujui, Bogor, Agustus 2008
Dr. Ir. Sukardi, MM. Dosen Pembimbing
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul
KAJIAN KAPASITAS LINI PENGOLAHAN INDUSTRI TEH HITAM ORTODOKS DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN PASIR NANGKA, CIANJUR
merupakan hasil karya asli saya sendiri, dengan arahan dosen pembimbing akademik, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya.
Bogor, Agustus 2008 Yang membuat pernyataan,
Wahyu Gumilar F34104022
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 21 Maret 1986. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Edi Mulyana dan Emma Rustina. Penulis mengawali pendidikan formal pada Sekolah Dasar Negeri Cikole III Sukabumi (1992-1998), kemudian melanjutkan ke tingkat pendidikan lanjutan pada SLTP Negeri 2 Sukabumi. Tahun 2004 penulis lulus dari SMA Negeri 3 Sukabumi dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB.
Penulis
diterima pada Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama masa kuliah, penulis aktif di sejumlah organisasi dan kepanitiaan. Himpunan Mahasiswa Teknologi Industri (HIMALOGIN), Forum Bina Islami (FBI) dan Ikatan Keluarga dan Mahasiswa Sukabumi (IKAMASI) IPB merupakan beberapa organisasi tempat penulis berbakti dan mengembangkan diri. Bulan Juli hingga Agustus tahun 2007 penulis melaksanakan kegiatan praktek lapang dengan topik “Aspek Manajemen Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Teh Hitam Ortodoks di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka, Cianjur, Jawa Barat”. Kemudian pada bulan Februari hingga April 2008, penulis melakukan penelitian masalah khusus dengan judul “Kajian Kapasitas Lini Pengolahan Industri Teh Hitam Ortodoks di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka, Cianjur”.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Kajian Kapasitas Lini Pengolahan Industri Teh Hitam Ortodoks di PT Perkebunan Nusantara VIII Kebun Pasir Nangka, Cianjur”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. Sukardi, MM. selaku dosen pembimbing, atas segala bantuan dan bimbingannya. 2. Ir. M. Zein Nasution, M.App.Sc. dan Ir. Lien Herlina, MSc. selaku dosen penguji, atas masukan yang telah diberikan dalam penyempurnaan skripsi ini. 3. Ir. Acep Sutiana selaku Administratur Kebun Pasir Nangka yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian masalah khusus. 4. Ir. Iman Bimantara M. atas segala masukan kepada penulis dalam melakukan penelitian masalah khusus. 5. Bapak dan Mamah tercinta, serta semua keluarga yang telah memberikan dorongan dan do’anya. 6. Segenap pimpinan dan karyawan perkebunan Pasir Nangka, atas segala bantuan dan rasa kekeluargaan yang diberikan. 7. Dosen dan staf Dept. TIN atas bantuan dan perhatiannya kepada penulis. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari banyak kekurangan dan kekhilafan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik sangatlah penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat memberikan banyak manfaat kepada penulis serta pihak-pihak yang memerlukannya.
Bogor,
Agustus 2008 Penulis